Bab 20 Pengembangan Sistem 20.1 Pendahuluan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 20 Pengembangan Sistem 20.1 Pendahuluan"

Transkripsi

1 Bab 20 Pengembangan Sistem 20.1 Pendahuluan Pengembangan Sistem Informasi yang direalisasikan dengan bantuan komputer (Computerized Information System) melalui suatu tahapan yang disebut dengan sistem analisis dan desain. Yang dimaksud dengan sistem analisis dan desain adalah peningkatan kinerja suatu organisasi dengan tujuan perbaikan prosedur-prosedur dan metode yang lebih baik. Sistem desain merencanakan suatu sistem baru untuk menggantikan sistem lama. Untuk itu diperlukan analisis, yaitu proses mengumpulkan dan menginterprestasikan kenyataan-kenyataan yang ada, mendiagnosa persoalan dan menggunakan keduanya untuk memperbaiki sistem. Sebelum sistem dari suatu organisasi dapat didesain untuk memperoleh data, mengupdate file, dan menghasilkan laporanlaporan, maka harus diketahui terlebih dahulu tentang bagaimana organisasi tersebut menangani operasi-operasinya. Misalnya saja, formulir-formulir apa saja yang digunakan untuk menyimpan informasi secara manual, seperti order-order penjualan, faktur-faktur, dan lain-lain. Perlu juga diketahui laporan-laporan apa saja yang sekarang ini dihasilkan dan untuk apa laporan-laporan tersebut digunakan. Informasi yang didapatkan mengenai laporan tersebut misalnya: daftar catatan pemesanan kembali, order-order penjualan yang outstanding, stock on hand, dan sebagainya. Juga perlu diketahui kemana informasi-informasi dari laporan tersebut ditujukan: ke departemen penjualan, ruang stok atau departemen akunting. Dengan

2 480 Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi kata lain, harus diketahui arus informasi pada sistem tersebut. Juga penting untuk dipelajari mengapa organisasi tersebut perlu mengubah operasinya yang sekarang ini. Apakah organisasi tersebut memiliki persoalan dalam menangani order, inventori ataukah membutuhkan sistem yang lebih efisien sebelum memperluas operasinya? Akumulasi dari informasi ini disebut dengan studi kelayakan (feasibility study) yang mendahului semua kegiatan analisis lainnya. Gambar 20.1 Siklus pengembangan sistem

3 Bab 20 Pengembangan Sistem 481 Analisis sistem selain bertugas untuk memecahkan persoalan yang dihadapi juga diharapkan dapat membantu menangani perencanaan perluasan usaha. Dalam hal ini sistem study harus berorientasi ke masa mendatang. Dalam banyak hal, sistem analis harus memiliki inovasi yang tinggi untuk memberikan banyak cara alternatif untuk memperbaiki situasi. Hasilnya lebih dari satu strategi. Setelah manajemen memutuskan strategi yang dipilih, barulah dikembangkan rencana untuk mengimplementasikan saran sistem analis tersebut. Rencana yang akan dilaksanakan meliputi semua karakteristik sistem desain, seperti spesifikasi file, prosedur-prosedur operasi, perlengkapan dan kebutuhan-kebutuhan personalia. Sistem desain mirip dengan blueprint yang memspesifikasikan semua karakteristik yang harus ada pada produk jadi.. Siklus pengembangan sistem adalah kumpulan-kumpulan kegiatan dari analisis perancangan dan pengguna dari sistem informasi yang dilaksanakan untuk dikembangkan dan diimplementasikan. Siklus pengembangan sistem terdiri dari aktifitasaktifitas: penyelidikan awal, penentuan kebutuhan sistem, pengembangan prototipe sistem, desain sistem, implementasi dan evaluasi Penyelidikan Awal Dan Studi Kelayakan Sebelum tahapan ini dilakukan yang perlu diketahui dan dipertimbangkan adalah alasan timbulnya gagasan untuk membuat sistem informasi yang baru. Alasan tersebut diantaranya adalah: kecepatan pengolahan yang lebih besar, ketepatan dan konsistensi yang lebih baik, pencapaian informasi lebih cepat, mereduksi biaya, dan keamanan yang lebih baik. Pada tahap penyelidikan awal, analis belajar dari pengguna mengenai apa yang diharapkan dari sebuah sistem informasi yang baru.

4 482 Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahapan ini adalah: 1. Mencoba memahami dan memperjelas apa yang diharapkan oleh pengguna (sistem informasi bagaimana yang mereka perlukan). 2. Menentukan ruang lingkup dari studi sistem informasi. 3. menentukan kelayakan dari masing-masing alternatif dengan memperkirakan keuntungan/kerugian yang didapat. Jika suatu fungsi tertentu telah dapat ditetapkan untuk dilaksanakan melalui suatu sistem, langkah berikutnya adalah mengadakan studi kelayakan yang antara lain meliputi: 1. Menentukan unit atau bagian mana yang akan menggunakan. Ini dilakukan dengan melakukan wawancara dengan kepala bagian yang bersangkutan, dan pegawai yang menggunakan. 2. Mengantisipasi kemungkinan keterbatasan dan kendala pada penerapannya, misalnya: sistem tersebut harus menyelesaikan prosesnya sebelum jam kerja berakhir. 3. Memperhitungkan kendala-kendala sistem, misalnya: kapasitas memori yang terbatas. 4. Menentukan target, misalnya suatu jawaban untuk permintaan pesanan harus dapat dilayani kurang dari sekian detik. 5. Mengantisipasi kendala waktu, misalnya sistem yang baru harus sudah berjalan dalam waktu sekian bulan, sejak sistem lama sudah tidak dapat diperluas lagi. 6. Merencanakan dan memperkirakan biaya proyek, berdasarkan: perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk merancang, mengembangkan, menguji dan memulai sistem baru dan kerumitan sistem yang dirancang. Studi kelayakan merupakan tahap yang paling penting, karena di dalamnya menyangkut berbagai aspek sistem baru yang diusulkan. Laporan mengenai studi kelayakan harus disampaikan kepada

5 Bab 20 Pengembangan Sistem 483 manajemen, yang pada gilirannya akan memberikan beberapa perubahan, menyarankan untuk diadakan penelitian lebih mendalam atau memutuskan untuk segera dilaksanakan Penentuan Kebutuhan-kebutuhan Sistem Kebutuhan-kebutuhan sistem yang akan dikembangkan meliputi: input-output, operasi dan sumber daya, untuk memenuhi kebutuhan organisasi masa kini dan masa mendatang. Pada tahap penentuan kebutuhan sistem ini dilakukan evaluasi untuk memastikan keandalan sistem yang baru (belum sampai dirancang). Sasaran pertama pada tahap ini adalah mendefinisikan apa yang seharusnya dapat dilakukan oleh sistem baru. Kemudian menentukan kriteria yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keandalan sistem yang baru. Tujuan operasional yang harus dicapai pada tahap ini meliputi 3 hal pokok yaitu: 1. Menentukan Major goal, yang berisi alasan-alasan mengapa sistem baru perlu dirancang. 1. Intermediate goal, yaitu tugas-tugas diluar major goal yang dapat dilakukan sistem dengan sedikit atau tanpa biaya ekstra, yang akan memperbaiki aliran kerja yang berpengaruh pada keseluruhan organisasi. 2. Minor goal, yaitu fungsi-fungsi yang dapat dilakukan sistem baru untuk organisasi, yang memang ada pada sistem baru tanpa tambahan biaya sama sekali. Setelah itu, analis harus menentukan kebutuhan spesifik sistem baru dalam hal: 1. Output-output yang harus dihasilkan. 2. Input-output yang diperlukan untuk menghasilkan outputoutput.

6 484 Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi 3. Operasi-operasi yang dilakukan untuk menghasilkan outputoutput. Sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan output-output. Dalam mendefinisikan output yang perlu diperhatikan adalah : 1. Jadwalkan laporan yang ingin/akan dicetak setiap hari, yang dapat berupa laporan terinci (detailed reports) ataupun laporan ringkasan (summary report). 2. Laporan-laporan tertentu yang hanya dicetak jika ditemui kondisi tertentu. 3. Jawaban-jawaban on-line yang mungkin diminta setiap saat dan diterima dalam beberapa detik dari real time system. Sekali tipe laporan ditentukan, maka harus diidentifikasi isi dari tiap laporan output. Isinya mencakup data item yang akan dicetak, bentuk laporan (format atau penempatan data). Disamping itu pada isi dari data laporan tersebut, harus diketahui beberapa hal berikut: 1. Apakah terdapat informasi yang sama dengan yang dihasilkan oleh output lain. 2. Frekuensi dari output yang dihasilkan. 3. Siapa yang akan menggunakan output ini. 4. Bagaimana output ini digunakan. 5. Berapa banyak salinan (copy) yang diperlukan. 6. Bagaimana layout terbaik yang digunakan untuk menampilkan data Pengembangan Kriteria Evaluasi Dengan mengembangkan kriteria evaluasi sebelum melakukan pengembangan sistem baru, berarti telah diterapkan suatu metode pengukuran yang valid yang dapat digunakan untuk mengevaluasi keandalan sistem baru.

7 Bab 20 Pengembangan Sistem 485 Evaluasi sistem baru merupakan hal yang sangat penting karena sistem baru tidak akan bisa dipasang (diinstall) tanpa sekumpulan kriteria evaluasi yang valid. Artinya standar keandalan harus dicapai sebagai karakteristik kunci dari sistem. Standar keandalan sebaiknya sejalan dengan sasaran-sasaran sistem. Beberapa kriteria evaluasi yang dapat ditetapkan, adalah: Pencapaian tujuan? Sudahkah sistem mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan, dan memenuhi tujuan utama yang ditetapkan, maupun tujuan tambahan lainnya. Sudahkah tepat pada waktunya? Tepat pada waktunya bisa dalam bentuk waktu transaksi, waktu pengeolahan secara keseluruhan, waktu jawaban (response time) atau waktu operasional lainnya. Biaya yang diperlukan Biaya yang diperlukan dapat meliputi biaya tahunan sistem, biaya per unit, biaya pemeliharaan, atau biaya lainnya seperti biaya operasional, investasi dan implementasi. Kualitas yang diperoleh Kriteria dalam hal kualitas adalah dapatkah dihasilkan produk/pelayanan yang lebih baik dari sebelumnya dan sudahkan data/informasi diperbaiki. Kapasitas produk Yang termasuk dalam kapasitas sistem adalah penanganan beban kerja, kapasitas jangka panjang yang mungkin dicapai oleh suatu organisasi dalam beberapa dekade mendatang. Efisiensi dan produktifitas Kriterianya adalah apakah sistem lebih efisien daripada sebelumnya. Dan sudahkah produktifitas pengguna dan manajemen lebih ditingkatkan dari sebelumnya, termasuk

8 486 Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat, karena informasi yang dihasilkan oleh sistem baru. Ketelitian/ validitas Yang termasuk dalam kriteria ketelitian adalah sudahkah kesalahan-kesalahan yang sebelumnya terjadi dapat diatasi atau ditangani atau berkurang volumenya. Keandalan / reabilitas Apakah sistem baru yang dipakai lebih sedikit terdapat kemacetan dibanding dengan sistem sebelumnya. Gambar 20.2 Bagian-bagian kebutuhan sistem Teknik Memperoleh Informasi Ada beberapa cara yang digunakan untuk memperoleh informasi. Pengumpulan data primer (data utama) memerlukan interaksi langsung dengan pengguna sementara data-data sekunder dapat dikumpulkan dari sumber-sumber yang ada. Berikut ini akan dijelaskan beberapa teknik pengumpulan informasi: 1. Pengamatan Salah satu teknik adalah dengan mengamati proses yang ada, meliputi pengamatan terhadap aliran-aliran informasi, yang kemudian dapat direpresentasikan ke dalam bentuk grafik (seperti DAD, HIPO, dan lain-lain).

9 Bab 20 Pengembangan Sistem 487 Teknik pengumpulan informasi melalui Observasi atau pengamatan mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya: data yang dikumpulkan mempunyai keandalan yang tinggi, analis sistem melalui observasi dapat melihat langsung proses-proses yang ada dalam sistem, dapat digambarkan lingkungan fisik dari kegiatan, dan lain-lain. Kerugian teknik observasi, antara lain: pekerjaan yang sedang diobservasi mungkin tidak mewakili suatu tingkat kesulitan pekerjaan tertentu, observasi dapat mengganggu proses yang sedang diamati, dan lain-lain. 2. Teknik Wawancara Langsung Teknik wawancara melibatkan dua sisi antara user dengan pengembang sistem informasi. Teknik wawancara ini memiliki kelebihan diantaranya: memberi kesempatan pada pewawancara untuk memberikan motivasi agar yang diwawancarai bisa menjawab secara bebas dan terbuka, memungkinkan pewawancara mengembangkan pertanyaan sesuai dengan situasi yang berkembang, kebenaran hasil wawancara dapat dinilai dari sikap yang diwawancarai, dan lain-lain. Hanya saja teknik ini memiliki beberapa kelemahan, diantaranya: prosesnya membutuhkan waktu yang lama, keberhasilan suatu wawancara sangat tergantung pada kepandaian pewawancara dalam mengembangkan pertanyaan, waktu yang dibutuhkan untuk wawancara seringkali mengganggu pekerjaan orang yang diwawancarai, dan lain-lain. 3. Teknik Kuisioner/ Daftar pertanyaan. Teknik kuisioner memungkinkan untuk mendapatkan data dari sejumlah besar orang dengan biaya yang wajar. Isi dari kuisioner berupa pertanyaan terstruktur yang dapat dijawab tanpa harus bertemu muka. Keuntungan dari teknik kuisioner adalah: sesuai untuk data yang banyak dan tersebar, responden tidak merasa terganggu, karena biasanya mencantumkan identitas responden maka biasanya lebih obyektif, dan lain-lain. Sedangkan

10 488 Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi kerugiannya adalah: tidak diketahui 100% kebenaran dari jawaban responden, daftar pertanyaan cenderung tidak fleksibel karena tidak bisa dikembangkan sesuai dengan situasinya, dan lain-lain Strategi Penentuan Kebutuhan Sistem Konsep aliran data seperti yang telah diberikan pendekatannya oleh Gene & Sarson hanya menggunakan empat buah simbol sehingga sederhana pemakaiannya. Gambar 20.3 Simbol dasar aliran data 20.4 Desain Sistem Untuk melakukan perbaikan terhadap sistem informasi, terlebih dahulu harus dipahami dengan jelas kondisi sistem yang ada sekarang, dan apa sasaran dan kebutuhan sistem di masa yang akan datang. Kemudian baru dapat dimasukkan ide-ide secara bersamasama ke dalam suatu perancangan yang akan memenuhi tujuantujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu dapat digunakan analisa terstruktur dengan diagram-diagram aliran data. Pada proses desain sistem, terdapat proses pemindahan dari apa yang harus dilakukan sistem ke bagaimana sistem akan melakukannya.

11 Bab 20 Pengembangan Sistem Desain Pengembangan Model Sistem Penggunaan teknik-teknik terstruktur melibatkan pengembangan model-model baik untuk sistem yang ada maupun sistem yang baru. Terdapat 4 (empat) buah model dalam hal ini, yaitu : 1. Model fisik dari sistem yang ada. 2. Model logik dari sistem yang ada. 3. Model fisik dari sistem yang baru. 4. Model logik dari sistem yang baru. Gambar 19.4 Perancangan sistem Model fisik adalah gambaran sistem yang menunjukkan bagaimana tugas dilaksanakan secara fisik, termasuk urutan operasi-operasi, orang-orangnya, pengolahan oleh komputer, formulir-formulir, dan sebagainya. Sebaliknya, model logik adalah gambaran sistem yang menunjukkan proses apa yang harus dilaksanakan, aliran data dalam sistem, dan penyimpanan data yang dibutuhkan. Kebutuhan sistem baru merupakan jembatan antara model logik sistem yang ada dengan model logik sistem baru. Tanpa adanya kebutuhan akan hal yang baru, berarti tidak ada perbedaan antara model logik sistem lama dan yang baru. Berikut ini dijelaskan perincian pengembangan keempat model sistem tersebut. Model Fisik Sistem Yang Ada Bagaimana sistem yang ada beroperasi Identifikasi: Input-input sistem. Proses-proses yang dilaksanakan.

12 490 Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi Urutan-urutan proses. Data yang digunakan pada saat proses. Bagaimana proses dilaksanakan, termasuk orang yang melakukan proses, formulir-formulir, dan sebagainya. Model Logik Sistem Yang Ada Apa yang dilakukan sistem yang ada tanpa melihat pada bagaimana proses tersebut dilaksanakan (manual atau komputerisasi). Identifikasi: Proses-proses yang diperlukan. Aliran data. Data yang diperlukan. Input-input sistem. Model Logik Sistem Baru Apa yang harus dilakukan sistem baru agar terpenuhi tujuan yang telah ditetapkan. Identifikasi: Proses-proses yang diperlukan. Aliran data. Data yang diperlukan. Input-input sistem. Model Fisik Sistem Baru Bagaimana sistem baru sebenarnya beroperasi. Identifikasi: Proses-proses yang dilaksanakan. Urutan-urutan proses. Data yang digunakan untuk proses.

13 Bab 20 Pengembangan Sistem 491 Bagaimana proses dilakukan, termasuk orang yang melakukan proses, formulir, dan sebagainya. Batasan antara proses manual dan automatik. Desain sistem merupakan proses penyiapan spesifikasi yang terperinci untuk pengembangan sistem baru. Dimulai dari spesifikasi output sistem yang diperlukan, mencakup isi, format, volume dan frekuensi laporan-laporan, dan dokumen-dokumen. Selanjutnya adalah penentuan isi dan format input sistem dan file. Setelah itu baru diikuti dengan langkah-langkah pengolahan, prosedur-prosedur, dan pengendalian-pengendalian Kesimpulan Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Siklus pengembangan sistem adalah kumpulan-kumpulan kegiatan dari analisis perancangan dan pengguna dari sistem informasi yang dilaksanakan untuk dikembangkan dan diimplementasikan. Siklus pengembangan sistem terdiri dari aktifitasaktifitas: penyelidikan awal, penentuan kebutuhan sistem, pengembangan prototipe sistem, desain sistem, implementasi dan evaluasi. ***

Studi Kelayakan Proses Perangkat Lunak

Studi Kelayakan Proses Perangkat Lunak Studi Kelayakan Proses Perangkat Lunak Sebelum tahapan analisis dilakukan yang perlu diketahui dan dipertimbangkan adalah alasan timbulnya gagasan untuk membuat sebuah sistem informasi atau perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern ini teknologi berkembang dengan pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern ini teknologi berkembang dengan pesat. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern ini teknologi berkembang dengan pesat. Hal ini dimanfaatkan oleh banyak pihak untuk menunjang segala aktifitas mereka baik pendidikan, ekonomi, hiburan,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pada awal berdirinya PT Puncak Plastik tidak menemui masalah dalam mengatur pesanan pelanggan. Tapi seiring dengan semakin berkembangnya perusahaan maka hal tadi menjadi masalah bagi perusahaan.

Lebih terperinci

DATA FLOW DIAGRAM STUDI KASUS ANALISA SISTEM BERJALAN

DATA FLOW DIAGRAM STUDI KASUS ANALISA SISTEM BERJALAN PERTEMUAN 2 DATA FLOW DIAGRAM STUDI KASUS ANALISA SISTEM BERJALAN a. Prosedur Order Penjualan Setiap costumer dapat memesan barang datang langsung atau melalui faximile dengan menyertakan dokumen PO yang

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2015

ANALISIS SISTEM. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2015 ANALISIS SISTEM Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2015 ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah mendefinisikan kebutuhan terkait sistem yang akan dikembangkan. Hasil akhir dari tahap analisis di

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM. komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen

BAB III ANALISIS SISTEM. komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen BAB III ANALISIS SISTEM 3.1 ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagianbagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian,

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Koperasi Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan

Lebih terperinci

Diagram Arus Data PERTEMUAN 14 Darmansyah HS AKUNTANSI FEB UEU

Diagram Arus Data PERTEMUAN 14 Darmansyah HS AKUNTANSI FEB UEU Diagram Arus Data PERTEMUAN 14 Darmansyah HS AKUNTANSI FEB UEU KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa Mampu memahami diagram arus data dan menganalisis DFD ke dalam subdivisi. DATA FLOW DIAGRAM. Elemen

Lebih terperinci

Diagram Alir Data (Data Flow Diagram) Metode Yang Digunakan Tujuan Penelitian

Diagram Alir Data (Data Flow Diagram) Metode Yang Digunakan Tujuan Penelitian - - - Level 0 Sistem Gambar 2. Level 1 Transaksi Proses Pembelian Level 1 Transaksi Proses Penjualan Gambar 5. DAD Level 1 Transaksi Proses Input Jurnal Penyesuaian DAD Level 1 Laporan Jurnal Gambar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi telah banyak merambah kedalam kegiatan suatu perusahaan. Setiap perusahaan memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai upaya untuk membantu menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. atau di simpan di dalam gudang. Jika jumlah inventori terlalu sedikit dan

BAB 1 PENDAHULUAN. atau di simpan di dalam gudang. Jika jumlah inventori terlalu sedikit dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inventori merupakan permasalahan operasional yang sering dihadapi oleh Kementerian Perindustrian. Inventori bisa berupa jumlah barang yang dimasukkan atau di simpan

Lebih terperinci

tingkat kecepatan akses data (laporan) menjadi terlambat jika sewaktu-waktu menghubungkan kualitas informasi dan kinerja suatu instansi.

tingkat kecepatan akses data (laporan) menjadi terlambat jika sewaktu-waktu menghubungkan kualitas informasi dan kinerja suatu instansi. 2 konvensional dengan mencatat transaksi penerimaan dan pengendalian penggunaan blangko pada buku penerimaan dan buku penggunaan, kemudian direkap secara manual pada buku rekap blangko. Mulai dari blangko

Lebih terperinci

BAB XII PERANCANGAN SIM SECARA TERINCI

BAB XII PERANCANGAN SIM SECARA TERINCI 1 BAB XII PERANCANGAN SIM SECARA TERINCI 12.1. Perancangan Output Secara Terinci Perancangan sistem secara umum hanya memuat tentang kebutuhan output apa saja pada sistem baru. Sedangkan perancangan output

Lebih terperinci

B A B I P E N D A H U L U A N

B A B I P E N D A H U L U A N 1 B A B I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, perkembangan dan kemajuan teknologi melaju dengan cepatnya. Hal ini terutama untuk teknologi informasi dimana

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Data dan Informasi Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan.

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan. 22 BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1 Analisis Sistem Setelah dianalisis ada beberapa kelemahan dari sistem informasi yang sedang berjalan diantaranya : 1. Sistem pengolahan data yang sedang berjalan masih

Lebih terperinci

Bekerja dengan Model Pertama

Bekerja dengan Model Pertama BAB 15 PROTOTIPE Bekerja dengan Model Pertama 15.1. PENDAHULUAN Siapapun yang pernah menyelesaikan proyek software akan sependapat, bahwa masalah pertama adalah memperoleh kebutuhan dari user. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB 15 PROTOTIPE. Bekerja dengan Model Pertama

BAB 15 PROTOTIPE. Bekerja dengan Model Pertama BAB 15 PROTOTIPE Bekerja dengan Model Pertama 15.1. PENDAHULUAN Siapapun yang pernah menyelesaikan proyek software akan sependapat, bahwa masalah pertama adalah memperoleh kebutuhan dari user. Permasalahan

Lebih terperinci

BAB 15 PROTOTIPE. Bekerja dengan Model Pertama

BAB 15 PROTOTIPE. Bekerja dengan Model Pertama BAB 15 PROTOTIPE Bekerja dengan Model Pertama 15.1. PENDAHULUAN Siapapun yang pernah menyelesaikan proyek software akan sependapat, bahwa masalah pertama adalah memperoleh kebutuhan dari user. Permasalahan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI Ref: 1. Analysis & Design of Information System, James A Senn. 2. Modern Systems Analysis and Design, 3/e, Jeffrey A. Hoffer, Joey F. George Joseph S. Valacich.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan dan

Lebih terperinci

BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN A. Tujuan Pengambangan Sistem Performance (kinerja), dapat diukur dengan 2 parameter yaitu throughput dan respon time. Throughput adalah banyaknya transaksi

Lebih terperinci

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD)

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD) ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD) 1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan terstruktur

Lebih terperinci

Analisis, Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Pembayaran pada Sekertariat Direktorat Jenderal Perkebunan Departemen Pertanian

Analisis, Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Pembayaran pada Sekertariat Direktorat Jenderal Perkebunan Departemen Pertanian Analisis, Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Pembayaran pada Sekertariat Direktorat Jenderal Perkebunan Departemen Pertanian 1 Gatot Fajar Setiadi 2 Yuki Istianto 1 Jl. Kebagusan Wates Rt003/04

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan dan pengaplikasian teknologi yang dituntut selalu up to date dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan dan pengaplikasian teknologi yang dituntut selalu up to date dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan teknologi informasi sangatlah pesat, dimana hampir semua lapisan masyarakat memanfaatkan teknologi tersebut, seperti komputer dan internet.

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE 4: SISTEM DAN TEKNIK DOKUMENTASI

PERTEMUAN KE 4: SISTEM DAN TEKNIK DOKUMENTASI PERTEMUAN KE 4: SISTEM DAN TEKNIK DOKUMENTASI A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mampu memahami : 1. Memahami pengertian teknik dan sistem dokumentasi. 2. Mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Informasi Akuntansi Persediaan Obat Pada Klinik Rakyat Dengan Metode Economic Order

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI RESTORAN

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI RESTORAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI RESTORAN Rin Rin Meilani Salim Jurusan Sistem Informasi STMIK Mikroskil rinrin.meilani@gmail.com Abstrak Pengelolaan data yang baik pada sebuah restoran sangat diperlukan

Lebih terperinci

TRANSACTION PROCESSING

TRANSACTION PROCESSING TRANSACTION PROCESSING Enterprise System : ENTERPRISE SYSTEM Pusat sistem suatu perusahaan yang menjamin informasi dapat disebarkan keseluruh fungsi bisnis dan semua level manajemen untuk mendukung berjalannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Program Adapun hasil dan pembahasan sistem informasi arus kas pada CV. Mitra Cahaya Abadi adalah seperti berikut : IV.1.1 Tampilan Input 1. Login Adapun hasil

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISA KEBUTUHAN INFORMASI (INFORMATION REQUIREMENT ANALYSIS)

BAB 5 ANALISA KEBUTUHAN INFORMASI (INFORMATION REQUIREMENT ANALYSIS) MENDEFINISIKAN MASALAH : BAB 5 ANALISA KEBUTUHAN INFORMASI (INFORMATION REQUIREMENT ANALYSIS) Analisis Dan Perancangan Sistem Langkah kerja pertama soerang analisa system adalah mendefinisikan masalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Donat Bebek adalah usaha yang menangani penjualan donat. Pemilik usaha ini adalah Asriko Adipathy. Usaha Donat Bebek ini berdiri sejak tahun 2012 dengan nama awalnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM. komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen

BAB III ANALISIS SISTEM. komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah teknik pemecahan masalah yang menguraikan bagianbagian komponen dengan mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja an berinteraksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Saat ini perkembangan teknologi informasi telah dirasakan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Kemajuan teknologi khususnya komputer memberikan kemudahan bagi

Lebih terperinci

METODE PENGUMPULAN DATA

METODE PENGUMPULAN DATA METODE PENGUMPULAN DATA TEKNIK PULTA 1. WAWANCARA (Interview) telah diakui sebagai teknik pengumpulan data/fakta yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara memungkinkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Toko Mega Teknik yang telah berdiri sejak tahun 1987, berada di Pontianak ini menjual mesin diesel, peralatan olahraga, peralatan bangunan, bahan bangunan, peralatan elektronik, dll. Toko Mega

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, dunia usaha mengalami persaingan yang semakin ketat disertai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tumbuh dengan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, 03 Agustus Penulis

KATA PENGANTAR. Bandung, 03 Agustus Penulis KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir dengan judul Aplikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan untuk dapat memperoleh laba yang merupakan tujuan utama dari sebagian

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan untuk dapat memperoleh laba yang merupakan tujuan utama dari sebagian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjualan merupakan salah satu aktivitas bisnis penting yang dilakukan oleh perusahaan untuk dapat memperoleh laba yang merupakan tujuan utama dari sebagian besar perusahaan.

Lebih terperinci

DATA FLOW DIAGRAM 1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR

DATA FLOW DIAGRAM 1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR DATA FLOW DIAGRAM 1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknikteknik (techniques) yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu Apotek Cibatu

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu Apotek Cibatu BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu Apotek Cibatu Antapani Bandung. 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dengan adanya keinginan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber:

BAB III LANDASAN TEORI. (sumber: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Koperasi Menurut UU No. 25/1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebijakan baru pemerintah Indonesia, tentang teknologi komunikasi akan

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebijakan baru pemerintah Indonesia, tentang teknologi komunikasi akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, membuat semakin banyaknya inovasi yang muncul di bidang informasi. Inovasi yang baru disertai dengan kebijakan

Lebih terperinci

FLOWCHART. Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program.

FLOWCHART. Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. FLOWCHART Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Flowchart terbagi atas lima jenis, yaitu : Flowchart Sistem (System Flowchart) Flowchart

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut, sedangkan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Sistem dapat didefinisikan berdasarkan cara pendekatannya, yaitu berdasarkan prosedur dan elemen. Elemen sistem menjelaskan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini dibuat dengan maksud untuk mempermudah dalam memahami tahapan-tahapan dalam penelitian, dan juga untuk menguraikan urutan-urutan proses agar lebih sistematik

Lebih terperinci

OUTLINE PERANCANGAN SISTEM

OUTLINE PERANCANGAN SISTEM OUTLINE PERANCANGAN SISTEM Lembar Judul Tugas Akhir Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir Lembar Konsultasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian,

BAB II LANDASAN TEORI. yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Menurut Soemarso (2002:3), pengertian akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan malaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. perusahaan penjualan dan persediaan barang pembuatan produk jaket dan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. perusahaan penjualan dan persediaan barang pembuatan produk jaket dan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Tempat yang dijadikan penulis sebagai objek penelitian yakni sebuah perusahaan penjualan dan persediaan barang pembuatan produk jaket dan pakaian

Lebih terperinci

1. Allah SWT yang selalu memberikan pertolongan, nikmat, dan hidayah kepada hamba-nya.

1. Allah SWT yang selalu memberikan pertolongan, nikmat, dan hidayah kepada hamba-nya. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan anugrah-nya penulis dapat menyelasaikan buku ini dengan baik. Shalawat beserta salam tak lupa dihaturkan kepada junjunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004) Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini, dapat kita lihat bahwa persaingan dalam dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang ini, dapat kita lihat bahwa persaingan dalam dunia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri sebenarnya telah dikenal sejak beberapa abad yang lalu. Tetapi pada saat itu, industri baru dilakukan dengan cara yang sederhana atau bahkan sangat sederhana.

Lebih terperinci

DATA FLOW DIAGRAM 1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR

DATA FLOW DIAGRAM 1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR DATA FLOW DIAGRAM 1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknikteknik (techniques) yang

Lebih terperinci

Information System Design and Analysis

Information System Design and Analysis Information System Design and Analysis Indra Tobing Information System Design and Analysis 1 Basic Concept What System is What Information is What Information System is Why need Information System Who

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 ANALISA DAN PERANCANGAN PROGRAM

PERTEMUAN 6 ANALISA DAN PERANCANGAN PROGRAM PERTEMUAN 6 ANALISA DAN PERANCANGAN PROGRAM SPESIFIKASI PROSES Spesifikasi proses atau minispec, karena merupakan sebagian kecil dari spesifikasi proyek total yang diciptakan untuk proses-proses primitif

Lebih terperinci

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA )

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA ) MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA ) Disusun Oleh : MUKHAMAT JAFAR 41813120014 MATA KULIAH : REKAYASA PERANGKAT LUNAK DOSEN : WACHYU HARI HAJI, S.KOM, MM UNIVERSITAS MERCUBUANA 2015 Mukhamat

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Surat Surat adalah alat komunikasi antara dua pihak yang berupa tulisan dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain adalah untuk mengkomunikasikan

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang semakin maju pada saat ini memacu

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang semakin maju pada saat ini memacu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin maju pada saat ini memacu manusia untuk semakin berfikir lebih maju karena didorong oleh perkembangan teknologi. Manusia menginginkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (distributor) anak perusahaan dari PT. S.M.A.R.T. Tbk. produsen minyak goreng

BAB I PENDAHULUAN. (distributor) anak perusahaan dari PT. S.M.A.R.T. Tbk. produsen minyak goreng BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi semakin berkembang pesat dewasa ini. Hampir semua aspek usaha dan bisnis menerapkan sistem informasi dalam kegiatan operasionalnya. Sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM. Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam

BAB III ANALISIS SISTEM. Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan dan hambatan-hambatan

Lebih terperinci

2. Bagaimana memodelkan Sistem Informasi jika dalam suatu organisasi belum ada

2. Bagaimana memodelkan Sistem Informasi jika dalam suatu organisasi belum ada Tahapan Analisis dan Perancangan Sistem Informasi A. Pendahuluan Perkembangan IPTEK cukup pesat & kelihatannya tak terlihat mana ujung & pangkalnya, di mana & kapan berakhirnya. Demikian halnya metoda

Lebih terperinci

P4 Desain Sistem. SQ

P4 Desain Sistem. SQ P4 Desain Sistem SQ http://sidiq.mercubuana-yogya.ac.id Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta Tujuan Mahasiswa mengetahui & memahami pengertian,

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010 STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010 SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN TRANSAKSI PENJUALAN, PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN BARANG PADA CV. LAUTAN REZEKI

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sistem teknologi dan informasi pada saat ini sangatlah pesat sehingga suatu perusahaan tidak terlepas dari penggunaan komputer sebagai alat bantu

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA Pengendalian terhadap sistem informasi serta data-data yang tidak tersedia, tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dengan mudah memperoleh data yang up to date dengan cepat. Pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dengan mudah memperoleh data yang up to date dengan cepat. Pemanfaatan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan komputer berbasis teknologi komunikasi untuk memproses, menampilkan serta mengelola data beserta informasi data tersebut. Pada masa sekarang

Lebih terperinci

-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei dan

-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei dan -BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Kebutuhan Informasi Untuk menentukan kebutuhan sistem yang sedang berjalan terutama untuk mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei

Lebih terperinci

Analisis Sistem Materi Kuliah. Analisis Sistem

Analisis Sistem Materi Kuliah. Analisis Sistem Analisis Sistem 1. Analisis sistem didefinisikan Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahanpermasalahan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan. Secara garis besar penulis dapat menganalisa sistem pengolahan data barang di Perum Damri Bandung. Pada saat ini bahwa sistem yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan guna memperbaiki organisasi ke arah yang lebih baik (McLeod, 1998). Menurut Hartono (2005)

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Program Pascasarjana Magister manajemen Universitas Budi Luhur SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Oleh: Deni Mahdiana,S.Kom,MM,M.Kom PEMODELAN BISNIS PROSES 1 DIAGRAM ALIRAN DATA (DATA FLOW DIAGRAM) DIAGRAM ARUS

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada abad ke-20 ini kemajuan teknologi semakin pesat dan setiap saat selalu mengalami perkembangan. Perkembangan teknologi tersebut dimanfaatkan dalam berbagai bidang

Lebih terperinci

BAB 5 FASE PERANCANGAN

BAB 5 FASE PERANCANGAN BAB 5 FASE PERANCANGAN A. Perancangan Secara Umum Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru. Analisis sistem dan desain sistem

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain:

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain: BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Analisa Sistem Pada tahap ini penulis melakukan 2 langkah, yaitu prosedur penelitian dan identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 4.2 Prosedur Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Sesuai dengan siklus hidup pengembangan sistem, tahap selanjutnya merupakan tahap implementasi yang merupakan lanjutan dari analisa dan perancangan

Lebih terperinci

Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom

Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom Pertemuan 6 Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom 1 Pendahuluan Setelah tahap analisis sistem dilakukan, maka analisis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggajian merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh Karyawan. Gaji dan Upah dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Data Data merupakan fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu pengelolaan manajemen perusahaan yang baik. menyempatkan diri untuk datang ke toko ini, karena itu merupakan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu pengelolaan manajemen perusahaan yang baik. menyempatkan diri untuk datang ke toko ini, karena itu merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Omega Jaya adalah sebuah toko yang bergerak dalam bidang penjualan jam tangan, Persaingan antar perusahaan sudah terjadi sedemikian ketat. Para pelanggan mencari perusahaan

Lebih terperinci

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pembelian merupakan salah satu dari sekian banyak aktivitas yang dilakukan dalam perusahaan. Sebagai perusahaan industri, kepemilikan bahan baku memegang peranan penting dalam melakukan kegiatannya.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan tentang hasil analisis dari permasalahanpermasalahan yang menjadi latar belakang masalah seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, namun

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Dalam bab analisa sistem ini menjelaskan konsep dasar analisis sistem, analisis prosedur yang sedang berjalan, analisis dokumen, analisis kelemahan sistem dan analisis kebutuhan

Lebih terperinci

Data Flow Diagram (DFD) Donny Yulianto, S.Kom

Data Flow Diagram (DFD) Donny Yulianto, S.Kom Pertemuan 12 Data Flow Diagram (DFD) Donny Yulianto, S.Kom 1 DATA FLOW DIAGRAM Definisi DFD (DAD) Diagram Arus Data (Data Flow Diagram) adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan dan hambatan-hambatan

Lebih terperinci

Eko Purwanto WEBMEDIA Training Center Medan

Eko Purwanto WEBMEDIA Training Center Medan Membangun Web Bisnis Dengan Frontpage 2000 Eko Purwanto epurwanto@webmediacenter.com WEBMEDIA Training Center Medan www.webmediacenter.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek Proyek adalah suatu tugas yang perlu didefinisikan dan terarah ke suatu sasaran yang dituturkan secara konkrit serta harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan dilakukan dengan melihat latar belakang permasalahan dan kemudian

BAB I PENDAHULUAN. akan dilakukan dengan melihat latar belakang permasalahan dan kemudian 1 BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan bertujuan untuk mengetahui ruang lingkup penelitian yang akan dilakukan dengan melihat latar belakang permasalahan dan kemudian mengidentifikasi permasalahan tersebut. Untuk

Lebih terperinci

8.1 Mengidentifikasi Masalah

8.1 Mengidentifikasi Masalah 8 Analisis Sistem Tahap analisis dilakukan setelah tahap perencanaan sistem, pada tahap ini diidentifikasi kelemahan dari sistem yanga sedang berjalan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. Langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Sistem Informasi Penjualan Roti Menggunakan Web-Services. Sebelum

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Sistem Informasi Penjualan Roti Menggunakan Web-Services. Sebelum BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan membahas tentang identifikasi masalah, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit), dampak

BAB I PENDAHULUAN. masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit), dampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja sering digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu hasil yang dicapai terhadap sesuatu. Sehingga kesuksesan suatu perusahaan dapat diukur dari kinerja

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY BARANG MATERIALS DAN PRODUCT. Gita Ayu Syafarina, S.Kom, M.Kom

PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY BARANG MATERIALS DAN PRODUCT. Gita Ayu Syafarina, S.Kom, M.Kom Technologia Vol 7, No.1, Januari Maret 2016 25 PERANCANGAN APLIKASI INVENTORY BARANG MATERIALS DAN PRODUCT Gita Ayu Syafarina, S.Kom, M.Kom (gitaayusyafarina@gmail.com) ABSTRAK Sistem informasi merupakan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DRP (DISTRIBUSI REQUIREMENT PLANNING) PADA SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI LPG (STUDI KASUS : PT BUMI SRIWIJAYA PALEMBANG)

PENERAPAN METODE DRP (DISTRIBUSI REQUIREMENT PLANNING) PADA SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI LPG (STUDI KASUS : PT BUMI SRIWIJAYA PALEMBANG) PENERAPAN METODE DRP (DISTRIBUSI REQUIREMENT PLANNING) PADA SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI LPG (STUDI KASUS : PT BUMI SRIWIJAYA PALEMBANG) Merry Agustina 1), Fina Oktasari 2) 1,2) Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi saat ini, memacu Perusahaan PT. DASS

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi saat ini, memacu Perusahaan PT. DASS BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya teknologi saat ini, memacu Perusahaan PT. DASS untuk terus memaksimalkan dalam mempertahankan dan meningkatkan sistemsistem yang ada saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akurat akan sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga informasi

BAB I PENDAHULUAN. akurat akan sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga informasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan kemajuan informasi dewasa ini, kebutuhan akan informasi yang akurat akan sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga informasi akan menjadi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. utuh kebagian-bagian komponennya yang dimaksudkan untuk

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. utuh kebagian-bagian komponennya yang dimaksudkan untuk BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kebagian-bagian komponennya yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. baik sehingga menghasilkan kerja yang baik pula.

BAB 1 PENDAHULUAN. baik sehingga menghasilkan kerja yang baik pula. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan aplikasi telah berkembang dengan sangat pesat, oleh karena itu sudah banyak pula perusahaan-perusahaan yang menggunakan berbagai sistem aplikasi

Lebih terperinci

Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya

Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya PROSES PERANCANGAN DATABASE Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya PROSES PERANCANGAN DATABASE Tujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan di jelaskan mengenai tampilan hasil Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Barang Spare part Diesel Berbasis Web pada PT MM.

Lebih terperinci