Peningkatan Kualitas Sinyal Suara (Speech Intelligibility) Berbahasa Indonesia pada Cochlear Implant

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Peningkatan Kualitas Sinyal Suara (Speech Intelligibility) Berbahasa Indonesia pada Cochlear Implant"

Transkripsi

1 1 Peningkatan Kualitas Sinyal Suara (Speech Intelligibility) Berbahasa Indonesia pada Cochlear Implant Nuryani, Dhany Arifianto Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya Abstrak Cochlear implant merupakan suatu alat bantu pendengaran yang ditanam di kulit belakang telinga yang biasa digunakan oleh orang-orang tuna rungu. Namun, tingkat kejelasan suara yang didengar oleh pengguna akan rendah jika cochlear implant digunakan di tempat-tempat ramai dimana banyak derau latar fluktuatif dalam hal ini adalah suara percakapan lain. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan kualitas suara (speech intelligibility) pada cochlear implant dengan mengolah suara asli (target) dan derau latar (masker) ke saluran vocoder untuk mensimulasikan perangkat cochlear implant sesuai dengan jumlah elektroda yang diaktifkan. Untuk menguji hipotesa tersebut dilakukan 2 pengujian. Pengujian I ke responden dilakukan untuk mengetahui channel yang diaktifkan di cochlear implant sebelum selanjutnya diolah menggunakan algoritma signal enhancement. Dari pengujian I, diperoleh hasil pada kanal 12-2 diperoleh score tertinggi dengan diotically headphones. Pengujian II dilakukan untuk menentukan metode signal enhancement terbaik sehingga dapat meningkatkan speech intelligibility. Dalam pengujian II kanal memperoleh score tertinggi. Pada penelitian ini digunakan 3 algoritma yaitu Minimal Mean Squared Error Spectral Estimation (MMSE), MMSE Short Time Spectral Amplitude (STSA) dan Spectral Subtraction (SS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode SS merupakan metode signal enhancement terbaik dibanding MMSE, dan MMSESTSA dengan nilai PESQ 3,68, SNR 10,4, SegSNR 9,8 dan nilai MSE 3,8x10-3. Kata Kunci Cochlear Implant, Signal Enhancement, Speech Intelligibility, Stimuli. I. PENDAHULUAN alam kehidupan sosial masyarakat, kita tidak mungkin Dlepas dalam hal berkomunikasi dengan orang lain. Namun informasi dalam komunikasi itu tidak akan tersampaikan jika pendengaran kita terganggu apalagi sampai tuna rungu. Dengan kemajuan teknologi, diciptakanlah alat bantu dengar yang berusaha mengurangi bahkan menghilangkan noise yang ada [1]. Dengan alat bantu dengar, dapat menganalisa sinyal yang masuk dan membedakannya dengan suara noise. Bahkan, untuk para penderita tuna rungu dapat juga mendengarkan suara dengan bantuan cochlear implant yang merupakan alat bantu pendengaran yang ditanam pada telinga bagian dalam dan dirancang untuk menghasilkan sensasi pendengaran dengan menggunakan rangsangan listrik pada syaraf pendengaran (outer and inner hair cells). Namun alat ini mempunyai kelemahan jika digunakan pada ruangan atau lingkungan yang bising, oleh karena itu perlu adanya pengolahan sinyal suara yang baik agar dapat digunakan dalam kondisi tersebut. Ketika suara dari orang lain yang akan di dengarkan oleh pengguna cochlear implant (target), suara tersebut akan tercampur oleh suara lain (masker), sehingga suara yang terdengar akan bertumpukan. Hal tersebut akan menyebabkan tingkat kejelasan (intelligibility) dari pengguna/target akan berkurang atau rendah. Rujukan [2] telah melakukan penelitian mengenai efek dari 3 algoritma yaitu spectral subtraction, minimal mean squared error spectral estimation, dan subspace analys dengan menggunakan 2 tipe noise yakni car dan babble dengan variasi nilai SNR. Dan hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada penurunan maupun peningkatan intelligibility score yang besar pada perbedaan SNR, sehingga dapat dikatakan tidak ada interaksi antara penekanan noise dan SNR. Sedangkan penelitian rujukan [3] mencoba menghilangkan musical noise dengan menggunakan block tresholding estimation melalui evaluasi objective dan subjective [3]. Dan penelitian terbaru [4] menggunakan time frequency masking untuk meningkatkan performansi speech understanding pada pengguna cochlear implant. Dalam penelitian sebelumnya [5], responden kurang memahami stimuli target (pengguna cochlear implant) pada campuran stimuli hal ini dikarenakan stimuli target kurang dominan daripada stimuli masker (suara percakapan lainnya). Pada penelitian tersebut hanya dilakukan evaluasi subjective sehingga didapatkan mean opinion score (MOS) dan hanya untuk menilai kualitas audio, bukan untuk mengetahui tingkat kejelasan suaranya. Dalam penelitian yang lain [6], digunakan stimuli berbahasa Inggris, sehingga jumlah responden (populasi sample) kurang. Dalam penelitian ini, akan dilakukan pencampuran stimuli dengan stimuli target yang lebih dominan, dimana stimuli yang digunakan berbahasa Indonesia dan dilakukan juga penghitungan % correct word dan penentuan intelligibility hasil dari pengujian stimuli kepada responden. Selain itu akan dihitung juga nilai perbandingan input (suara asli) dengan hasil pengolahan menggunakan algoritma PESQ. Melalui penelitian ini diharapkan nantinya dapat meningkatkan kualitas suara pada cochlear implant. II. METODE PENELITIAN

2 2 A. Pembuatan Database Suara Database suara yang digunakan adalah hasil perekaman suara di ruang kedap suara dengan menggunakan kalimat ber-bahasa Indonesia. Database ini terdiri atas suara lakilaki dan suara perempuan sebanyak 500 kalimat dengan frekuensi sampling 44,1 khz. Pada saat perekaman digunakan microphone Shure SM58 yang terhubung dengan E-MU orang yang direkam suaranya tersebut direkam pada saat yang berbeda dengan kalimat yang sama. Contoh beberapa kalimat yang harus mereka ucapkan antara lain sebagai berikut: /P-e-r-t-a-n-d-i-n-g-a-n-s-e-p-a-k-b-o-l-a-a-k-a-n-d-i-ge-l-a-r-d-i-l-a-p-a-n-g-a-n-k-e-c-a-m-a-t-a-n/ /P-e-r-a-w-a-t-s-e-d-a-n-g-m-e-m-b-a-n-t-u-d-o-k-t-e-rm-e-r-a-w-a-t-p-a-s-i-e-n-j-a-n-t-u-n-g-i-t-u/ /S-i-s-w-a-s-i-s-w-a-s-e-d-a-n-g-k-e-r-j-a-b-a-k-t-i-m-em-b-e-r-s-i-h-k-a-n-s-e-k-o-l-a-h-a-n/ B. Vocoder Stimuli yang diujikan kepada responden adalah suara hasil rekaman yang diolah menggunakan software yang di downsampling menjadi 16 khz. Dalam pembuatan stimuli ini ditentukan salah satu suara yang digunakan sebagai suara percakapan lain (masker). Suara lainnya digunakan sebagai suara asli (target). Dalam penelitian ini, stimuli akan diujikan kepada responden dengan pendengaran yang baik, sehingga perlu adanya simulasi agar stimuli yang diujikan seperti suara yang keluar dari cochlear implant, karena itu, suara yang akan dijadikan stimuli harus di-vocoder terlebih dahulu. Baik target maupun masker selanjutnya diproses ke saluran vocoder untuk mensimulasikan perangkat cochlear implant sesuai dengan jumlah elektroda yang diaktifkan yaitu dalam 2, 4, 6, 8, 12, 20 channel dengan SNR yang sama yaitu 5dB. C. Pembuatan Stimuli Setelah di-vocoder, suara target dan masker akan dikombinasi dengan beberapa kombinasi rasio seperti pada tabel 1. Baik target maupun masker yang digunakan adalah suara laki-laki. Dalam pencampuran suara ini dikelompokkan berdasarkan kombinasi channel dan dikelompokkan per-sepuluh. Hal ini dilakukan agar saat pengujian bisa dengan mudah memberikan stimuli yang berbeda tiap rasionya. Selanjutnya stimuli akan diujikan kepada responden dengan menggunakan headphone Sennheiser HD650, dimana stimuli diperdengarkan melalui laptop yang terhubung dengan E-MU D. Pengujian I Hasil pencampuran sinyal target dan masker dengan perbandingan seperti tabel 1 selanjutnya diujikan kepada responden. Masing-masing responden akan mendengarkan semua rasio di atas dimana masing-masing rasio ada 10 kalimat yang beerbeda. Responden yang digunakan untuk menguji hasil pengolahan sinyal merupakan mahasiswa Teknik Fisika dengan pendengaran yang baik sejumlah 10 orang terdiri atas laki-laki maupun perempuan yang berbeda di tiap pengujian. Hal ini dilakukan agar data yang didapatkan lebih valid, karena jika digunakan responden yang sama dan kalimat yang sama, maka responden bisa menebak stimuli dengan mudah. Jumlah keseluruhan responden perempuan dan laki-laki masing-masing sebanyak 25 orang, dengan rata-rata usia 21 tahun dan memiliki pendengaran yang baik. Pengujian ini dilakukan 2 kali yaitu dengan mendengarkan dengan 2 telinga (diotically headphones) dan hanya dengan sebelah saja (monoaurally). Pengujian dilakukan kepada 10 responden yang berbeda dimana responden diminta untuk menuliskan kembali apa yang didengar. Dari hasil pengujian ini selanjutnya akan dihitung % correct word-nya sehingga didapatkan perbadingan channel target dan masker yang tepat dan juga untuk menentukan penggunaan headphone yang tepat antara monoaurally dan diotically. Dan juga untuk mengetahui Tabel 1. Perbandingan channel target dan masker Channel Target Channel Masker jumlah elektroda yang tepat yang harus diaktifkan pada cochlear implant. E. Penentuan Metode Signal Enhancement Menentukan metode signal enhancement dengan melakukan pemrosesan pada semua stimuli dengan berbagai kombinasi channel dengan menggunakan algoritma Minimal Mean Squared Error Spectral Estimation (MMSE), MMSE Short Time Spectral Amplitude (STSA) dan Spectral Subtraction (SS). Kemudian hasilnya diujikan kepada responden untuk mengetahui metode yang tepat. Dalam pemrosesan dengan beberapa metode ini, hanya kombinasi channel yang mempunyai hasil % correct word pada pengujian I yang digunakan. Hal ini dilakukan karena kombinasi channel yang score-nya kecil sudah jelas akan mempunyai score yang kecil pula dalam pengujian II. F. Pengujian II Hasil pemrosesan dengan signal enhancement selanjutnya diujikan kepada 10 responden yang berbeda dengan responden pada pengujian I. Seperti pada pengujian I, hasil pengujian kepada responden akan dihitung % correct word-nya. Dari hasil pengujian ini dapat diketahui metode signal enhancement terbaik secara subjective, namun perlu dilakukan perhitungan error-nya pada tahapan selanjutnya. G. Perhitungan Langkah terakhir yang dilakukan adalah membandingkan sinyal asli dengan hasil olahan menggunakan algoritma PESQ, SNR, SegSNR dan MSE. Hasil perhitungan ini juga digunakan untuk menentukan

3 3 kualitas hasil pemrosesan stimuli selain dengan pengujian langsung kepada responden. Dari hasil perhitungan dan pengujian tersebut akan diketahui metode yang terbaik dalam meningkatkan kualitas sinyal suara pada cochlear implant. Pada ketiga perhitungan tersebut, yang digunakan adalah sinyal suara yang sudah di-vocoder dengan sinyal suara hasil enhancement. II. HASIL DAN DISKUSI A. Penentuan Channel pada Cochlear Implant Pengujian awal yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah channel yang tepat untukcochlear implant dengan melihat dari score % correct words awal sebelum dilakukan proses enhancement, dan perbandingan antara monoaurally dan diotically headphones. Pada pengujian monoaurally, responden mendengarkan stimuli hanya dengan sebelah telinga, sedangkan untuk pengujian diotically responden mendengarkannya dengan kedua telinga. Pengujian ini dilakukan pada 10 responden dengan menggunakan kombinasi channel target dan channel masker seperti pada tabel 1. Stimuli yang digunakan merupakan suara laki-laki baik yang digunakan sebagai target maupun masker. Gambar 1 menunjukkan perbandingan antara score % correct word monoaurally dan diotically headphone, dimana grafik yang berwarna biru menunjukkan monoaurally sedangkan yang merah menunjukkan diotically. Pada sumbu axis menunjukkan kombinasi rasio channel mulai dari yang memperoleh hasil % correct word terendah sampai yang paling tinggi. Pada gambar 1 juga menunjukkan error bars dari masing-masing nilai % correct word. Error bars dihitung dengan mencari standart deviasi dari masingmasing kombinasi. Dari gambar dapat diketahui bahwa antara monoaurally dan diotically sama-sama mempunyai score yang rata-rata sama. Gambar.1. Grafik Perbandingan Monoaurally dan Diotically Pada diotically, score % correct word terendah terjadi pada kombinasi 2 channel target 2 channel, sedangkan score tertinggi diperoleh pada kombinasi Sedangkan pada pengujian monoaurally, % correct word tertinggi terjadi pada kombinasi 12-6, dan yang terendah terjadi pada kombinasi channel 2-2. B. Penentuan Metode Signal Enhancement Stimuli yang diujikan pada pengujian I selanjutnya diproses menggunakan beberapa algoritma, yaitu Minimal Mean Squared Error Spectral Estimation (MMSE), MMSE Short Time Spectral Amplitude (STSA) dan Spectral Subtraction (SS). Selanjutnya, hasil pengolahan tersebut diujikan kepada 10 responden yang berbeda dari pengujian I. Dalam pengujian ini kombinasi channel pada tabel 1 yang digunakan tidak semua diujikan. Channel 2-2, 4-2 dan 4-4 tidak digunakan karena pada pengujian I score % correct word-nya sangat rendah. Gambar 2 dapat menunjukkan perbandingan score % correct word dari ketiga algoritma tersebut di masingmasing kombinasinya yang diperoleh dari pengujian II. Pada grafik tersebut, warna biru menunjukkan algoritma MMSE, warna merah menunjukkan MMSESTSA, sedangkan hijau menunjukkan algoritma SS. Pada gambar 2 tersebut ditunjukkan pula error bars masing-masing kombinasi dari setiap algoritma. Gambar.2. Grafik Perbandingan Metode Signal Enhancement Score % correct word terendah pada MMSESTSA, SS sama, yaitu pada kombinasi channel 6-6. Score terendah dari MMSESTSA adalah sebesar 34,67, sedangkan pada SS sebesar 40,4. Pada MMSE, kombinasi 6-4 mendapatkan score yang paling rendah sebesar 30,14. Pada kombinasi channel 12-6 % correct word yang diperoleh dengan menggunakan metode SS dan MMSE tertinggi diantara yang lain, sedangkan pada metode MMSESTSA yang tertinggi pada kombinasi 12-4, dan kombinasi Selisih score antara SS dengan kedua metode yang lainnya besar, salah satunya pada kombinasi 20-12, selisih antara SS dan MMSESTSA sebesar 7,4, sedangkan dengan MMSE sebesar 9,5. Namun antara metode MMSE dan MMSESTSA selisihnya sedikit, seperti pada kombinasi 20-12, selisihnya sebesar 2,1, namun secara umum, score % correct word yang diperoleh dengan menggunakan metode MMSESTSA lebih tinggi dibandingkan MMSE. Dari hasil pengujian II selanjutnya dapat dibandingkan dengan hasil pengujian I untuk mengetahui speech intelligibility yang dapat ditingkatkan dengan proses enhancement. Hal ini dapat dilihat pada gambar 3 Pada pengujian I, score tertinggi yang diperoleh adalah 81,9% dan setelah diproses diperoleh score sebesar 88,4% pada kombinasi channel yang sama yaitu C. Perhitungan Selain dengan melakukan pengujian secara langsung ke responden, juga dilakukan beberapa penghitungan untuk mengetahui kualitas hasil enhancement dari ketiga metode signal enhancement tersebut, meliputi perhitungan PESQ, SNR (Signal to Noise Ratio), SegSNR dan Mean Square Error (MSE). Dalam keempat perhitungan tersebut, sinyal yang digunakan sebagai perbandingan adalah sinyal yang digunakan dalam pengujian I, yaitu sinyal vocoder yang

4 4 telah dicampur dengan berbagai kombinasi channel dan sinyal hasil enhancement. Tabel 2. Hasil Perhitungan PESQ, SNR, SegSNR, dan MSE Perhitungan MMSE MMSESTSA SS PESQ 3,45 3,23 3,68 SNR 8,83 7,8 10,4 SegSNR 8,48 6,46 9,8 MSE 4,9x10-2 3,9x10-3 3,8x10-3 Gambar.3. Grafik Perbandingan Speech Intelligibility Dari tabel 2 dapat diketahui perbandingan nilai PESQ, SNR, SegSNR dan MSE dari metode MMSE, MMSESTSA dan SS. Dalam tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai PESQ tertinggi diperoleh dari metode SS, dan yang terendah dihasilkan dari penggunaaan metode MMSESTSA. Demikian juga dengan nilai SNR dan SegSNR, metode SS memperoleh nilai tertinggi. Sedangkan nilai MSE, SS memperoleh nilai terendah mendekati 0, yang berarti hasilnya terbaik diantara 2 metode lainnya. D. Pembahasan Dari hasil pengujian I, score % correct word yang diperoleh cukup tinggi, hal ini dapat dilihat pada gambar 1 dengan banyaknya score diatas 50% dan rata-rata score diantara keduanya hampir sama. Hal ini menunjukkan bahwa baik pada penderita tuna rungu satu sisi telinga maupun kedua telinga dapat ditingkatkan speech intelligibility-nya dengan mengaktifkan elektroda dimana target lebih dominan dari masker. Dan dari pengujian menunjukkan bahwa kombinasi 12-2 dapat digunakan pada cochlear implant untuk meningkatkan speech intelligibilitynya. Setelah suara di-vocoder dengan berbagai kombinasi channel, selanjutnya stimuli tersebut diolah dengan 3 metode signal enhancement. Dari gambar 3 dapat diketahui bahwa hasil pengujian ke responden dengan metode signal enhancement SS menghasilkan score % correct word tertinggi dibandingkan metode MMSE dan MMSESTSA. Hal ini menunjukkan bahwa suara yang didengar setelah melalui enhancement dengan metode SS mempunyai tingkat kejelasan yang baik dibandingkan yang lain. Dari pengujian II ini dapat menunjukkan bahwa speech intelligibility dapat lebih ditingkatkan dari hasil pengujian I dengan melakukan proses enhancement menggunakan algoritma SS. Perbandingan antara sinyal suara sebelum dilakukan enhancement dengan setelah enhancement dapat dilihat pada gambar 3. Setelah dilakukan pengujian II, maka diambil data yang diperoleh dari algoritma terbaik yaitu SS dan dibandingkan dengan hasil pengujian I dengan 2 telinga. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa speech intelligibility meningkat setelah dilakukan enhancement terhadap stimuli. Sehingga dari penelitian ini diketahui bahwa speech intelligibility pada cochlear implant dapat ditingkatkan dengan dengan mengaktifkan channel elektroda dengan channel target lebih dominan dari channel masker hasil (pengujian I) dan dapat lebih ditingkatkan dengan menerapkan signal enhancement (pengujian II). Setelah dihitung nilai PESQ, SNR, SegSNR, dan MSEnya, didapatkan hasil bahwa SS memperoleh score yang tinggi. Score PESQ SS sebesar 3,68 dimana score tersebut menunjukkan kualitas diantara fair dan good. Bagi pengguna cochlear implant, kualitas tersebut sudah cukup baik, karena mereka yang semula tidak dapat mendengar menjadi bisa mendengar baik suara target maupun deraunya. Berdasarkan rujukan [4], range score menunjukkan kualitas sebagai berikut: 1 = bad, 2 = poor, 3 = fair, 4 =good, 5 = excellent Nilai SNR yang diperoleh SS juga lebih tinggi daripada 2 metode yang lainnya yaitu sebesar 10,4 dan SegSNR nya sebesar 9,8. Untuk nilai SNR dan SegSNR ini tidak ada batas maksimalnya, bahkan bisa sampai diatas 50%, ini karena SNR merupakan perbandingan besarnya nilai sinyal asli dengan derau. Nilai SNR 10,4 menunjukkan bahwa sinyal target jauh meninggalkan masker, jika melalui perhitungan manual, maka power-nya naik kelipatan 10 10, juga menunjukkan perbandingan sinyal suara asli dengan sinyal yang sudah bercampur noise-nya sebesar 10,4%. Sedangkan SegSNR juga hampir sama dengan SNR, hanya saja jika SegSNR dibandingkan per-segmen sinyalnya, sedangkan SNR dibandingkan langsung secara keseluruhan. Pada penghitungan nilai MSE, SS juga mendapat nilai yang paling baik diantara metode MMSE, dan metode MMSESTSA. Secara teori, nilai MSE yang paling baik adalah 0, yang berarti suara hasil pengolahan sama dengan sinyal suara asli yang tanpa noise. Pengujian secara langsung ke responden dan penghitungan error-nya menunjukkan hasil yang sama bahwa algoritma signal enhancement SS merupakan metode terbaik dibandingkan dengan MMSE dan MMSESTSA. III. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa speech intelligibility dapat ditingkatkan dengan mengaktifkan kanal elektroda cochlear implant dengan kanal target lebih dominan daripada kanal masker, hal ini dapat dibuktikan pada pengujian I yaitu dengan mengaktifkan kanal Speech intelligibility juga dapat lebih ditingkatkan dengan pengolahan menggunakan signal enhancement dengan hasil yang terbaik pada pengujian II

5 5 yaitu metode spectral subtraction (SS) dengan nilai PESQ 3,68, SNR 10,4, SegSNR 9,8 dan nilai MSE 3,8x10-3. DAFTAR PUSTAKA [1] G. Mueller. Brief Guide to Modern Hearing Aid Technology, in Your Guide to Better Hearing. Vanderbilt University, Nashville, Tennessee: S. Kochkin, (2010) [2] R.O. Qazi, B. Dijk, and M. Moonen, Speech Understanding Performance Of Cochlear Implant Using Time Frequency Masking Based Noise Reduction. IEEE, Vol.59, No.5. (2012, May). [3] G. Yu, and S. Mallat, Audio Denoising by Time-Frequency Block Thresholding, IEEE Transactions On Signal Processing, Vol. 56, No. 5. (2008, May). [4] J. Ma, Y. Hu, and P.C. Loizou. Objective measures for predicting speech intelligibility in noisy conditions based on new bandimportance functions. IEEE. Vol. 125, No. 5. (2009, May). [5] G. Hilkhuysen, Effects of noise suppression on intelligibility: Dependency on signal to noise ratios, IEEE, Vol. 131, No. 1. (2012, January). [6] I. H. Kurniawan. Pemanfaatan Fenomena Release Of Masking Untuk Meningkatkan Speech Intelligibility pada Cochlear Implant, ITS, (2010, June).

Peningkatan Kualitas Suara (Speech Intelligibity) Pada Cochlear Implant Dengan Menggunakan Time-Frequency Block Thresholding

Peningkatan Kualitas Suara (Speech Intelligibity) Pada Cochlear Implant Dengan Menggunakan Time-Frequency Block Thresholding JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Peningkatan Kualitas Suara (Speech Intelligibity) Pada Cochlear Implant Dengan Menggunakan Time-Frequency Block Thresholding Nurjannati Kallista Putri 1),Wiiratno

Lebih terperinci

SUBJECTIVE AND OBJECTIVE MEASURE ON SPEECH INTELLIGIBILITY BY RELEASE OF MASKING PHENOMENON

SUBJECTIVE AND OBJECTIVE MEASURE ON SPEECH INTELLIGIBILITY BY RELEASE OF MASKING PHENOMENON SUBJECTIVE AND OBJECTIVE MEASURE ON SPEECH INTELLIGIBILITY BY RELEASE OF MASKING PHENOMENON Oleh: ANINTYO ADI NUGROHO NRP. 2406 100 039 JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

SUBJECTIVE AND OBJECTIVE MEASURE ON SPEECH INTELLIGIBILITY OF COCHLEAR IMPLANT BY RELEASE OF MASKING

SUBJECTIVE AND OBJECTIVE MEASURE ON SPEECH INTELLIGIBILITY OF COCHLEAR IMPLANT BY RELEASE OF MASKING SUBJECTIVE AND OBJECTIVE MEASURE ON SPEECH INTELLIGIBILITY OF COCHLEAR IMPLANT BY RELEASE OF MASKING Anintyo Adi Nugroho [1], Dr. Dhany Arifianto ST, M.Eng [2] Jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkurangnya fungsi pendengaran adalah penurunan fungsi pendengaran pada salah satu ataupun kedua telinga. Hal ini disebabkan oleh infeksi, strokes, obat-obatan,

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I Pendahuluan 1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Reverberasi adalah noise akustik yang muncul pada ruangan tertutup berupa kumpulan pantulan dan difraksi suara oleh dinding dan obyek yang terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekitar 10% persen manusia dari populasi dunia menderita gangguan pendegaran (hearing loss). Hal ini disebabkan oleh infeksi, strokes, obatobatan, tumor, dan gangguan

Lebih terperinci

SOFTWARE PENINGKATAN KUALITAS SUARA COCHLEAR IMPLANT DENGAN MENGGUNAKAN TIME FREQUENCY BLOCK THRESHOLDING ABSTRAK

SOFTWARE PENINGKATAN KUALITAS SUARA COCHLEAR IMPLANT DENGAN MENGGUNAKAN TIME FREQUENCY BLOCK THRESHOLDING ABSTRAK SOFTWARE PENINGKATAN KUALITAS SUARA COCHLEAR IMPLANT DENGAN MENGGUNAKAN TIME FREQUENCY BLOCK THRESHOLDING Disusun oleh: Bernardo Andrey Panggabean (1322026) Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suara paru terjadi karena adanya turbulensi udara saat udara memasuki saluran pernapasan selama proses pernapasan. Turbulensi ini terjadi karena udara mengalir dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Gambar 3.1 Diagram Blok Rancangan Penelitian. 24 25 Metode penelitian yang digunakan meliputi studi kepustakaan, pembuatan program,

Lebih terperinci

Gambar 1. Terminologi QoE berdasarkan definisinya, lingkaran merah QoE dan lingkaran biru QoS [4]

Gambar 1. Terminologi QoE berdasarkan definisinya, lingkaran merah QoE dan lingkaran biru QoS [4] EVALUASI KUALITAS SUARA PADA LAYANAN VOICE CALL TELEPON SELULAR DENGAN METODE QUALITY OF EXPERIENCE (QoE) Try Rahadi Sulistomo 1, dan Dr. Dhany Arifianto, ST., M.Eng 2 Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Prinsip teknologi dikembangkan adalah untuk membuat alat atau sarana yang dapat membantu dan memberi kemudahan bagi manusia untuk melakukan kegiatan dalam hidup. Seiring

Lebih terperinci

LOGO IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI M-ARY QAM PADA DSK TMS320C6416T

LOGO IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI M-ARY QAM PADA DSK TMS320C6416T IMPLEMENTASI MODULASI DAN DEMODULASI M-ARY QAM PADA DSK TMS320C6416T 2210106006 ANGGA YUDA PRASETYA Pembimbing 1 Pembimbing 2 : Dr. Ir. Suwadi, MT : Ir. Titik Suryani, MT Latar Belakang 1 2 Perkembangan

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: D-33

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: D-33 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 23019271 D33 Penentuan Posisi Sumber Bising Pada Area Turbine Geared Compressor Set Di PT. Gresik Power Indonesia (The Linde Group) Dengan Beamforming Hade

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat. Alat dan bahan yang digunakan sebelum pengujian:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat. Alat dan bahan yang digunakan sebelum pengujian: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Perangkat Lunak Dalam mengetahui perangkat lunak yang dibuat bisa sesuai dengan metode yang dipakai maka dilakukan pengujian terhadap masing-masing komponen perangkat.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Perangkat Lunak Dalam mengetahui perangkat lunak yang dibuat bisa sesuai dengan metode yang dipakai maka dilakukan pengujian terhadap masin-masing komponen perangkat.

Lebih terperinci

PEMBUATAN PERANGKAT BASIS DATA UNTUK SINTESIS UCAPAN (NATURAL SPEECH SYNTHESIS) BERBAHASA INDONESIA BERBASIS HIDDEN MARKOV MODEL (HMM)

PEMBUATAN PERANGKAT BASIS DATA UNTUK SINTESIS UCAPAN (NATURAL SPEECH SYNTHESIS) BERBAHASA INDONESIA BERBASIS HIDDEN MARKOV MODEL (HMM) PEMBUATAN PERANGKAT BASIS DATA UNTUK SINTESIS UCAPAN (NATURAL SPEECH SYNTHESIS) BERBAHASA INDONESIA BERBASIS HIDDEN MARKOV MODEL (HMM) Oleh: ELOK ANGGRAYNI NRP. 2409 100 092 Dosen Pembimbing: Prof. Dr.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berjalannya waktu dan semakin meluasnya jaringan multimedia, maka proses pengiriman dan pengaksesan dari media digital (seperti citra digital, video digital,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini teknologi berkembang sangat cepat dan semakin banyak perangkat

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini teknologi berkembang sangat cepat dan semakin banyak perangkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini teknologi berkembang sangat cepat dan semakin banyak perangkat perangkat canggih yang dihasilkan dan digunakan oleh manusia. Perkembangan teknologi tersebut

Lebih terperinci

Analisa Sistem DVB-T2 di Lingkungan Hujan Tropis

Analisa Sistem DVB-T2 di Lingkungan Hujan Tropis JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-5 1 Analisa Sistem DVB-T2 di Lingkungan Hujan Tropis Nezya Nabillah Permata dan Endroyono Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi

Lebih terperinci

ALGORITMA TDOA UNTUK PENGUKUR JARAK ROKET MENGGUNAKAN TEKNOLOGI UHF

ALGORITMA TDOA UNTUK PENGUKUR JARAK ROKET MENGGUNAKAN TEKNOLOGI UHF ALGORITMA TDOA UNTUK PENGUKUR JARAK ROKET MENGGUNAKAN TEKNOLOGI UHF Haris Setyawan 1*, Wahyu Widada 2 1 Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jalan Lingkar Selatan Tamantirto

Lebih terperinci

PEMISAHAN BANYAK SUMBER SUARA MESIN DARI MIKROFON BERBASIS TIME-FREQUENCY BLIND SOURCE SEPARATION

PEMISAHAN BANYAK SUMBER SUARA MESIN DARI MIKROFON BERBASIS TIME-FREQUENCY BLIND SOURCE SEPARATION PEMISAHAN BANYAK SUMBER SUARA MESIN DARI MIKROFON BERBASIS TIME-FREQUENCY BLIND SOURCE SEPARATION Sherly Sabaraya, Dhany Arifianto Jurusan Teknik Fisika-Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

ABSTRAK. Teknologi pengkode sinyal suara mengalami kemajuan yang cukup. pesat. Berbagai metode telah dikembangkan untuk mendapatkan tujuan dari

ABSTRAK. Teknologi pengkode sinyal suara mengalami kemajuan yang cukup. pesat. Berbagai metode telah dikembangkan untuk mendapatkan tujuan dari ABSTRAK Teknologi pengkode sinyal suara mengalami kemajuan yang cukup pesat. Berbagai metode telah dikembangkan untuk mendapatkan tujuan dari pengkode sinyal suara yaitu output sinyal suara yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Musik saat ini tengah menjadi trend setter yang banyak digemari masyarakat. Terbukti dari menjamurnya program-program mengenai musik di media massa dan besarnya antusiasme

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRACT ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI...iv DAFTAR GAMBAR.vii DAFTAR TABEL...ix DAFTAR SINGKATAN...x

DAFTAR ISI. ABSTRACT ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI...iv DAFTAR GAMBAR.vii DAFTAR TABEL...ix DAFTAR SINGKATAN...x ABSTRACT Speech coding can be defined as a method to reduce some information which is needed to represent speech signal for transmission or storage application. The main reason of speech coding is how

Lebih terperinci

PEMISAHAN SINYAL SUARA MENGGUNAKAN METODE BLIND SOURCE SEPARATION ABSTRAK

PEMISAHAN SINYAL SUARA MENGGUNAKAN METODE BLIND SOURCE SEPARATION ABSTRAK PEMISAHAN SINYAL SUARA MENGGUNAKAN METODE BLIND SOURCE SEPARATION Berkat Willmart Telaumbanua / 0322055 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri 65, Bandung 40164, Indonesia

Lebih terperinci

Kinerja Precoding pada Downlink MU-MIMO

Kinerja Precoding pada Downlink MU-MIMO Kinerja Precoding pada Downlink MU-MIMO Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang E-mail : subuhpramono@yahoo.co.id Abstrak Multiuser pada downlink MU MIMO mengakibatkan multiuser interference

Lebih terperinci

EVALUASI SUBYEKTIF EMISI AKUSTIK MESIN BERPUTAR OLEH OPERATOR MESIN KRI PULAU RUPAT-712 DI KOMANDO ARMADA RI KAWASAN TIMUR SURABAYA

EVALUASI SUBYEKTIF EMISI AKUSTIK MESIN BERPUTAR OLEH OPERATOR MESIN KRI PULAU RUPAT-712 DI KOMANDO ARMADA RI KAWASAN TIMUR SURABAYA JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 EVALUASI SUBYEKTIF EMISI AKUSTIK MESIN BERPUTAR OLEH OPERATOR MESIN KRI PULAU RUPAT-712 DI KOMANDO ARMADA RI KAWASAN TIMUR SURABAYA Dhenok Ayu Setianingsih,

Lebih terperinci

BRAMARA D Dosen Pembimbing I : NIP Dosen Pembimbing II : Andi Rahmadiansah, ST, MT. NIP

BRAMARA D Dosen Pembimbing I : NIP Dosen Pembimbing II : Andi Rahmadiansah, ST, MT. NIP BRAMARA D. 2407.100.009 Dosen Pembimbing I : Dr. Dhany Arifianto, ST, M.Eng. NIP. 19731007 199802 1 001 Dosen Pembimbing II : Andi Rahmadiansah, ST, MT. NIP. 19790517 200312 1 002 Judul Tugas Akhir : PEMISAHAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Elekto Medis, Politeknik Kesehatan Surabaya, dan Sekolah Luar Biasa (SLB) Tuna Rungu mulai bulan Januari 2012-Juli 2012.

BAB III METODE PENELITIAN. Elekto Medis, Politeknik Kesehatan Surabaya, dan Sekolah Luar Biasa (SLB) Tuna Rungu mulai bulan Januari 2012-Juli 2012. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biofisika dan Laboratorium Instrumentasi Medis, Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi,

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI BISING AKTIF PADA DSK TMS320C6713 MENGGUNAKAN ALGORITMA ADJOINT-LMS. Muhammad Rizki Anggia

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI BISING AKTIF PADA DSK TMS320C6713 MENGGUNAKAN ALGORITMA ADJOINT-LMS. Muhammad Rizki Anggia PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI BISING AKTIF PADA DSK TMS320C6713 MENGGUNAKAN ALGORITMA ADJOINT-LMS Muhammad Rizki Anggia Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

Deteksi Kualitas Pemasangan Ubin Berbasis Ekstraksi Ciri Bunyi Dengan Klasifikasi K-Nearest Neighbor

Deteksi Kualitas Pemasangan Ubin Berbasis Ekstraksi Ciri Bunyi Dengan Klasifikasi K-Nearest Neighbor Deteksi Kualitas Pemasangan Ubin Berbasis Ekstraksi Ciri Bunyi Dengan Klasifikasi K-Nearest Neighbor Regha Julian Pradhana 1,*, Bambang Hidayat 1, Ratri Dwi Atmaja 1 1 Fakultas Teknik Elektro, Universitas

Lebih terperinci

TRANSMISI ANALOG DAN TRANSMISI TRANSMI DIGIT SI AL DIGIT

TRANSMISI ANALOG DAN TRANSMISI TRANSMI DIGIT SI AL DIGIT TRANSMISI ANALOG DAN TRANSMISI DIGITAL Data and Sinyal Biasanya menggunakan sinyal digital untuk data digital dan sinyal analog untuk data analog Bisa menggunakan sinyal analog untuk membawa data digital

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah denoising

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah denoising BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah denoising menggunakan Blind Source Separation dengan metode ICA. Data

Lebih terperinci

ANALISA TINGKAT INTELIGIBILITAS SUARA PADA LAYANAN INTERACTIVE VOICE RESPONSE DENGAN PEREKAMAN BERBASIS METODE COMPANDING PCM DAN ADPCM

ANALISA TINGKAT INTELIGIBILITAS SUARA PADA LAYANAN INTERACTIVE VOICE RESPONSE DENGAN PEREKAMAN BERBASIS METODE COMPANDING PCM DAN ADPCM ANALISA TINGKAT INTELIGIBILITAS SUARA PADA LAYANAN INTERACTIVE VOICE RESPONSE DENGAN PEREKAMAN BERBASIS METODE COMPANDING PCM DAN ADPCM Prima Kristalina Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) e-mail:

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang, Digital Signal Processing (DSP) atau pemrosesan sinyal digital sudah banyak diterapkan di berbagai bidang karena data dalam bentuk digital

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi internet dalam beberapa tahun terakhir ini, telah membawa perubahan besar bagi distribusi media digital. Media digital yang dapat berupa

Lebih terperinci

Modifikasi Algoritma Pengelompokan K-Means untuk Segmentasi Citra Ikan Berdasarkan Puncak Histogram

Modifikasi Algoritma Pengelompokan K-Means untuk Segmentasi Citra Ikan Berdasarkan Puncak Histogram JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 Modifikasi Algoritma Pengelompokan K-Means untuk Segmentasi Citra Ikan Berdasarkan Puncak Histogram Shabrina Mardhi Dalila, Handayani Tjandrasa, dan Nanik

Lebih terperinci

DESAIN FILTER DIGITAL UNTUK MEREDUKSI NOISE GROUND HEADSET PADA AVIASI

DESAIN FILTER DIGITAL UNTUK MEREDUKSI NOISE GROUND HEADSET PADA AVIASI DESAIN FILTER DIGITAL UNTUK MEREDUKSI NOISE GROUND HEADSET PADA AVIASI T U G A S B E S A R P S W D ( 2 0 1 7 ) Dina Karunia Ramadhan Riyani Jana Yanti Riko Bobot Harsongko Mirrah Aliya Azzahra 18113012

Lebih terperinci

KOMPRESI CITRA MENGGUNAKAN COMPRESSED SENSING BERBASIS BLOK

KOMPRESI CITRA MENGGUNAKAN COMPRESSED SENSING BERBASIS BLOK KOMPRESI CITRA MENGGUNAKAN COMPRESSED SENSING BERBASIS BLOK Disusun Oleh : Ardyan Lawrence (1022068) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik,, Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH No.65, Bandung, Indonesia.

Lebih terperinci

Adaptif Audio Watermarking Berdasarkan Nilai Snr Pada File Audio Dengan Informasi Sisipan Teks

Adaptif Audio Watermarking Berdasarkan Nilai Snr Pada File Audio Dengan Informasi Sisipan Teks Adaptif Audio Watermarking Berdasarkan Nilai Snr Pada File Audio Dengan Informasi Sisipan Teks Redi Kuncoro Katri 1,*, Gelar Budiman 1, Ledya Novamizanti 1 1 Universitas Telkom, Fakultas Teknik Elektro

Lebih terperinci

Penggunaan Tapis Adaptif Dalam Proses Editing suara Pada Pembuatan Film Layar Lebar

Penggunaan Tapis Adaptif Dalam Proses Editing suara Pada Pembuatan Film Layar Lebar Penggunaan Tapis Adaptif Dalam Proses Editing suara Pada Pembuatan Film Layar Lebar Bambang Sudarmono Achmad Hidayatno Budi Setiyono Abstrak Permasalahan yang timbul ketika melakukan pengambilan suara

Lebih terperinci

SIMULASI REDUKSI DERAU SINYAL SUARA PADA GEDUNG KEBUN RAYA PURWODADI PASURUAN DENGAN METODE DWT

SIMULASI REDUKSI DERAU SINYAL SUARA PADA GEDUNG KEBUN RAYA PURWODADI PASURUAN DENGAN METODE DWT SIMULASI REDUKSI DERAU SINYAL SUARA PADA GEDUNG KEBUN RAYA PURWODADI PASURUAN DENGAN METODE DWT ( Kristiawan Purwanto, Tutug Dhanardono) Jurusan Teknik Fisika FTI ITS Surabaya Kampus ITS Keputih Sukolilo

Lebih terperinci

Pengurangan Noise pada Citra Menggunakan Optimal Wavelet Selection dengan Kriteria Linear Minimum Mean Square Error (LMMSE)

Pengurangan Noise pada Citra Menggunakan Optimal Wavelet Selection dengan Kriteria Linear Minimum Mean Square Error (LMMSE) Pengurangan Noise pada Citra Menggunakan Optimal Wavelet Selection dengan Kriteria Linear Minimum Mean Square Error (LMMSE) Disusun Oleh : Nama : Abner Natanael R Nrp : 0522034 Jurusan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 File Trace Input

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 File Trace Input BAB IV PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengolahan video dan simulasi jaringan, diperoleh berbagai data output simulasi yang dapat merepresentasikan parameter QoS yang diberikan pada masing-masing simulasi.

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pengukuran ph dan Temperatur Pada Bioreaktor Anaerob Tipe Semi-Batch

Perancangan Sistem Pengukuran ph dan Temperatur Pada Bioreaktor Anaerob Tipe Semi-Batch JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Perancangan Sistem Pengukuran ph dan Temperatur Pada Bioreaktor Anaerob Tipe Semi-Batch Dimas Prasetyo Oetomo, DR.Ir.Totok Soehartanto.DEA Teknik Fisika,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa

Lebih terperinci

MODUL 2 PENGHITUNGAN ENERGI PADA SINYAL WICARA

MODUL 2 PENGHITUNGAN ENERGI PADA SINYAL WICARA MODUL PENGHIUNGAN ENERGI PADA SINYAL WICARA I. UJUAN - Mahasiswa mampu melakukan proses penghitungan energi pada sinyal wicara dengan menggunakan perangkat lunak. II. DASAR EORI.1. Energi Suatu Sinyal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. MMS (Multimedia Messaging Service) adalah puncak dari evolusi SMS

BAB I PENDAHULUAN. MMS (Multimedia Messaging Service) adalah puncak dari evolusi SMS BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah MMS (Multimedia Messaging Service) adalah puncak dari evolusi SMS (Short Messaging Service) yang berupa pesan teks pendek, dan EMS (Enhanced Messaging Service)

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 3, (2013) ISSN: ( Print) F-396

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 3, (2013) ISSN: ( Print) F-396 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 3, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-396 Perancangan Sistem Pengukuran ph dan Temperatur Pada Bioreaktor Anaerob Tipe Semi-Batch Dimas Prasetyo Oetomo dan Totok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pernah tepat, dan sedikitnya semacam noise terdapat pada data pengukuran.

BAB I PENDAHULUAN. pernah tepat, dan sedikitnya semacam noise terdapat pada data pengukuran. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat sesuatu diukur maka beberapa data didapatkan. Umumnya pengukuran tidak pernah tepat, dan sedikitnya semacam noise terdapat pada data pengukuran. Mendapatkan data

Lebih terperinci

Perancangan dan Pengujian Desain Sinkronisasi Waktu dan Frekuensi

Perancangan dan Pengujian Desain Sinkronisasi Waktu dan Frekuensi Bab 4 Perancangan dan Pengujian Desain Sinkronisasi Waktu dan Frekuensi Pada bagian ini, penulis akan merancang sinkronisasi waktu dan frekuensi pada penerima DVB-T dengan menggunakan metoda-metoda yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi komunikasi digital saat ini dituntut untuk dapat mentransmisikan suara maupun data berkecepatan tinggi. Berbagai penelitian sedang dikembangkan

Lebih terperinci

PENENTUAN AKOR GITAR DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SHORT TIME FOURIER TRANSFORM

PENENTUAN AKOR GITAR DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SHORT TIME FOURIER TRANSFORM PENENTUAN AKOR GITAR DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SHORT TIME FOURIER TRANSFORM Agustina Trifena Dame Saragih 1, Achmad Rizal 2, Rita Magdalena 3 Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Telkom Jl.

Lebih terperinci

ANALISA SINYAL SUARA PADA LAYANAN IVR DAN PREDICTIVE DIALER BERBASIS CTI

ANALISA SINYAL SUARA PADA LAYANAN IVR DAN PREDICTIVE DIALER BERBASIS CTI >Seminar Proyek Akhir Jurusan Teknik Telekomunikasi PENS-ITS 2011< ANALISA SINYAL SUARA PADA LAYANAN IVR DAN PREDICTIVE DIALER BERBASIS CTI Mardawia M. Parenreng 1, Mike Yuliana 1, Tri Budi Santoso 2 1

Lebih terperinci

Seminar Nasional APTIKOM (SEMNASTIKOM), Hotel Lombok Raya Mataram, Oktober 2016

Seminar Nasional APTIKOM (SEMNASTIKOM), Hotel Lombok Raya Mataram, Oktober 2016 IMPLEMENTASI ALGORITMA FAST FOURIER TRANSFORM DAN MEAN SQUARE PERCENTAGE ERROR UNTUK MENGHITUNG PERUBAHAN SPEKTRUM SUARA SETELAH MENGGUNAKAN FILTER PRE-EMPHASIS Fitri Mintarsih 1, Rizal Bahaweres 2, Ricky

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS SINYAL SUARA MENGGUNAKAN FILTER DIGITAL ADAPTIF DENGAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) Ferdian Andrie/

PENINGKATAN KUALITAS SINYAL SUARA MENGGUNAKAN FILTER DIGITAL ADAPTIF DENGAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) Ferdian Andrie/ PENINGKATAN KUALITAS SINYAL SUARA MENGGUNAKAN FILTER DIGITAL ADAPTIF DENGAN ALGORITMA LEAST MEAN SQUARE (LMS) Ferdian Andrie/0022169 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital Nurul Fuad 1, Yuliana Melita 2 Magister Teknologi Informasi Institut Saint Terapan & Teknologi

Lebih terperinci

EKSTRAKSI FITUR SINYAL ELEKTROENSEFALOGRAF (EEG) UNTUK IDENTIFIKASI UNSPOKEN-SPEECH MENGGUNAKAN EEGLAB

EKSTRAKSI FITUR SINYAL ELEKTROENSEFALOGRAF (EEG) UNTUK IDENTIFIKASI UNSPOKEN-SPEECH MENGGUNAKAN EEGLAB EKSTRAKSI FITUR SINYAL ELEKTROENSEFALOGRAF (EEG) UNTUK IDENTIFIKASI UNSPOKEN-SPEECH MENGGUNAKAN EEGLAB Pembimbing : Ir. Syamsul Arifin, MT. Andi Rahmadiansah, ST. MT. oleh : Bagas Isadewa 2406100077 Teknik

Lebih terperinci

TEXT TO SPEECH ENGINE GENERIK BAHASA BUGIS WAJO

TEXT TO SPEECH ENGINE GENERIK BAHASA BUGIS WAJO TEXT TO SPEECH ENGINE GENERIK BAHASA BUGIS WAJO Arif Bijaksana Putra Negara 1, Novi Safriadi 2, Anggi Perwitasari 3,Mizky Dwi Mentari Putri 4 (1) Universitas Tanjungpura,(arifbpn@gmail.com) (2) Universitas

Lebih terperinci

Metode Steganografi Penyisipan Karakter dengan Teknik LSB dan Penempatan Bit mengikuti Langkah Kuda Catur (L-Shape)

Metode Steganografi Penyisipan Karakter dengan Teknik LSB dan Penempatan Bit mengikuti Langkah Kuda Catur (L-Shape) Metode Steganografi Penyisipan Karakter dengan Teknik LSB dan Penempatan Bit mengikuti Langkah Kuda Catur (L-Shape) Charits Muntachib 1,*, Ratri Dwi Atmaja 1, Bambang Hidayat 1 1 S1 Teknik Telekomunikasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Dewasa ini, saat teknologi informasi berkembang sangat pesat, hampir semua data telah berbentuk digital. Mulai dari data sederhana seperti buku referensi kuliah, tugas-tugas

Lebih terperinci

Algoritma Interpolasi Citra Berbasis Deteksi Tepi Dengan Directional Filtering dan Data Fusion

Algoritma Interpolasi Citra Berbasis Deteksi Tepi Dengan Directional Filtering dan Data Fusion Algoritma Interpolasi Citra Berbasis Deteksi Tepi Dengan Directional Filtering dan Data Fusion Nama : Adrianus Ivan Hertanto Nrp : 0522058 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Sinyal PCG Denoising Dekomposisi Frekuensi cuplik 8Khz Frekuensi cuplik 44,1Khz Frekuensi cuplik 48Khz Coiflet Symlet Daubechies Biorthogonal

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesatnya perkembangan teknologi multimedia, jaringan komputer, jaringan Internet menimbulkan peningkatan kemudahan pengiriman informasi yang berupa

Lebih terperinci

ELEKTRONIKA KEDOKTERAN 1 HEARING AID PENDAHULUAN

ELEKTRONIKA KEDOKTERAN 1 HEARING AID PENDAHULUAN ELEKTRONIKA KEDOKTERAN 1 HEARING AID PENDAHULUAN Hearing aid atau alat bantu dengar merupakan suatu alat elektronik yang dirancang untuk membantu orang yang kehilangan pendengarannya. Kebanyakan kehilangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap individu manusia yang ada dimuka bumi. Tidak mengherankan jika

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap individu manusia yang ada dimuka bumi. Tidak mengherankan jika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang, teknologi sudah menjadi kebutuhan yang tak terelakkan bagi setiap individu manusia yang ada dimuka bumi. Tidak mengherankan jika teknologi sekarang

Lebih terperinci

Analisa Kualitas Sinyal Suara pada Layanan MailBox Berbasis Teknologi Interactive Voice Response(IVR)

Analisa Kualitas Sinyal Suara pada Layanan MailBox Berbasis Teknologi Interactive Voice Response(IVR) Analisa Kualitas Sinyal Suara pada Layanan MailBox Berbasis Teknologi Interactive Voice Response(IVR) Mike Yuliana, Miftahul Huda, Prima Kristalina Politeknik Elektronika Negeri Surabaya-Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu cara berpikir yang di mulai dari menentukan suatu permasalahan, pengumpulan data baik dari buku-buku panduan maupun studi lapangan, melakukan

Lebih terperinci

STUDI PENGARUH KURVA GRADING IDEAL AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN VARIASI BLENDING MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA

STUDI PENGARUH KURVA GRADING IDEAL AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN VARIASI BLENDING MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 STUDI PENGARUH KURVA GRADING IDEAL AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL DENGAN VARIASI BLENDING MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Yosi Bima Hendrata,

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Penghitung Laju dan Klasifikasi Kendaraan Berbasis Pengolahan Citra

Rancang Bangun Sistem Penghitung Laju dan Klasifikasi Kendaraan Berbasis Pengolahan Citra Rancang Bangun Sistem Penghitung Laju dan Klasifikasi Kendaraan Berbasis Pengolahan Citra M Agus Taksiono, Dr. Ronny Mardiyanto, ST., MT.dan Ir. Joko Purwanto M.Eng, Ph.d Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Dhita Azzahra Pancorowati 1110100053 Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN latar belakang dalam proses pembuatan VIDEO COMPOSITING MENGGUNAKAN POISSON BLENDING. Saiful Yahya, Mochamad Hariadi, and Ahmad Zaini,

PENGGUNAAN latar belakang dalam proses pembuatan VIDEO COMPOSITING MENGGUNAKAN POISSON BLENDING. Saiful Yahya, Mochamad Hariadi, and Ahmad Zaini, 1 VIDEO COMPOSITING MENGGUNAKAN POISSON BLENDING Saiful Yahya, Mochamad Hariadi, and Ahmad Zaini, Abstrak Penggunaan gradasi yang halus pada penggabungan dua video pada proses video kompositing. Video

Lebih terperinci

A364. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

A364. JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) A364 Sistem Restorasi Gerak Sendi Siku Menggunakan Functional Electrical Stimulation Erwin Setiawan Widjaja, Achmad Arifin, Fauzan Arrofiqi dan Mohammad Nuh Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Industri,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGURANGAN DERAU PADA SINYAL LOUDSPEAKER MENGGUNAKAN FILTER ADAPTIF KALMAN

ANALISIS PENGURANGAN DERAU PADA SINYAL LOUDSPEAKER MENGGUNAKAN FILTER ADAPTIF KALMAN SINGUDA ENSIKOM VOL. 6 NO.3 /Maret 4 ANALISIS PENGUANGAN DEAU PADA SINYAL LOUDSPEAKE MENGGUNAKAN FILTE ADAPTIF KALMAN Fitriani Christhien Simbolon, Arman Sani Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen

Lebih terperinci

SIMULASI ESTIMASI FREKUENSI UNTUK QUADRATURE AMPLITUDE MODULATION MENGGUNAKAN DUA SAMPEL TERDEKAT

SIMULASI ESTIMASI FREKUENSI UNTUK QUADRATURE AMPLITUDE MODULATION MENGGUNAKAN DUA SAMPEL TERDEKAT Abstrak SIMULASI ESTIMASI FREKUENSI UNTUK QUADRATURE AMPLITUDE MODULATION MENGGUNAKAN DUA SAMPEL TERDEKAT Ferdian Belia/9922074 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Elektro, Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri

Lebih terperinci

Analisa Kinematik Secara Spatial Untuk Rack and Pinion pada Kendaraan Hybrid Roda Tiga Sapujagad 2

Analisa Kinematik Secara Spatial Untuk Rack and Pinion pada Kendaraan Hybrid Roda Tiga Sapujagad 2 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (214) ISSN: 231-9271 1 Analisa Kinematik Secara Spatial Untuk Rack and Pinion pada Kendaraan Hybrid Roda Tiga Sapujagad 2 Fachri Nugrahasyah Putra dan Unggul Wasiwitono

Lebih terperinci

Perancangan MMSE Equalizer dengan Modulasi QAM Berbasis Perangkat Lunak

Perancangan MMSE Equalizer dengan Modulasi QAM Berbasis Perangkat Lunak Perancangan MMSE Equalizer dengan Modulasi QAM Berbasis Perangkat Lunak Winda Aulia Dewi 1, Yoedy moegiharto 2, 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Telekomunikasi, 2 Dosen Jurusan Teknik Telekomunikasi Politeknik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kebutuhan Sistem Sebelum melakukan perbandingan sinyal suara jantung dibutuhkan perangkat lunak yang dapat menunjang penelitian. Perangkat keras dan lunak yang digunakan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Nowadays, speech coding technology that encode speech with a minimum

ABSTRACT. Nowadays, speech coding technology that encode speech with a minimum ABSTRACT Nowadays, speech coding technology that encode speech with a minimum number of bits while maintaining its quality is very required. This final project uses Multi Band Excitation (MBE) to encode

Lebih terperinci

Implementasi dan Evaluasi Kinerja Kode Konvolusi pada Modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) Menggunakan WARP

Implementasi dan Evaluasi Kinerja Kode Konvolusi pada Modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) Menggunakan WARP JURNAL TEKNIK ITS Vol., No. 1, (215) ISSN: 2337539 (231-9271 Print) A Implementasi dan Evaluasi Kinerja Kode Konvolusi pada Modulasi Quadrature Phase Shift Keying (QPSK) Menggunakan WARP Desrina Elvia,

Lebih terperinci

Kinerja Spectrum Sensing Dengan Metode Cyclostationary Feature Detector Pada Radio Kognitif

Kinerja Spectrum Sensing Dengan Metode Cyclostationary Feature Detector Pada Radio Kognitif Elkomika Teknik Elekro Itenas No. Vol. Jurnal Teknik Elektro Januari Juni 23 Kinerja Spectrum Sensing Dengan Metode Cyclostationary Feature Detector Pada Radio Kognitif HENDRY CAHYO H., DWI ARYANTA, NASRULLAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bab II Landasan teori

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bab II Landasan teori 1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Layanan komunikasi dimasa mendatang akan semakin pesat dan membutuhkan data rate yang semakin tinggi. Setiap kenaikan laju data informasi, bandwith yang dibutuhkan

Lebih terperinci

Kompresi Audio Secara Terdistribusi Pada Microphone Array

Kompresi Audio Secara Terdistribusi Pada Microphone Array Kompresi Audio Secara Terdistribusi Pada Microphone Array Retnawati, Wirawan, Endang Widjiati Jurusan Teknik Elektro FTI Institut Teknologi Sepuluh November Abstrak Kompresi suara telah banyak dipakai

Lebih terperinci

Penerapan Teknik Blind Source Separation untuk Memisahkan Noise dari Sinyal Akustik yang Non Gaussian

Penerapan Teknik Blind Source Separation untuk Memisahkan Noise dari Sinyal Akustik yang Non Gaussian PRESENTASI TUGAS AKHIR Penerapan Teknik Blind Source Separation untuk Memisahkan Noise dari Sinyal Akustik yang Non Gaussian Farkhan Rosi 228175 Dosen Pembimbing Dr. Ir Wirawan, DEA. Ir. Endang Widjiati,

Lebih terperinci

CEG4B3. Randy E. Saputra, ST. MT.

CEG4B3. Randy E. Saputra, ST. MT. CEG4B3 Randy E. Saputra, ST. MT. Suara Bentuk gelombang yang berulang secara teratur = gelombang periodik Bentuk gelombang yang tidak menunjukkan keteraturan = kebisingan (noise) Bentuk gelombang yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pemotong an Suara. Convert. .mp3 to.wav Audacity. Audacity. Gambar 3.1 Blok Diagram Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pemotong an Suara. Convert. .mp3 to.wav Audacity. Audacity. Gambar 3.1 Blok Diagram Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Penelitian yang dilakukan dapat dijelaskan melalui blok diagram seperti yang terlihat pada Gambar 3.1. Suara Burung Burung Kacer Burung Kenari Pengambil an

Lebih terperinci

SISTEM DETEKSI KEJERNIHAN VIDEO PADA TELEVISI ANALOG BERBASIS PENGOLAHAN SINYAL CVBS DAN PENDEKATAN MOS VQS

SISTEM DETEKSI KEJERNIHAN VIDEO PADA TELEVISI ANALOG BERBASIS PENGOLAHAN SINYAL CVBS DAN PENDEKATAN MOS VQS SISTEM DETEKSI KEJERNIHAN VIDEO PADA TELEVISI ANALOG BERBASIS PENGOLAHAN SINYAL CVBS DAN PENDEKATAN MOS VQS Herti Miawarni 1*, M. Mahaputra Hidayat 1, Surya Sumpeno 2, Eko Setijadi 2 1 Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

Manajemen Interferensi Femtocell pada LTE- Advanced dengan Menggunakan Metode Autonomous Component Carrier Selection (ACCS)

Manajemen Interferensi Femtocell pada LTE- Advanced dengan Menggunakan Metode Autonomous Component Carrier Selection (ACCS) JURNAL TEKNIK ITS Vol. (Sept, 0) ISSN: 0- A- Manajemen Interferensi Femtocell pada LTE- Advanced dengan Menggunakan Metode Autonomous Component Carrier Selection (ACCS) Gatra Erga Yudhanto, Gamantyo Hendrantoro,

Lebih terperinci

Raden Abi Hanindito¹, -². ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom

Raden Abi Hanindito¹, -². ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) ANALISIS & IMPLEMENTASI IMAGE DENOISING DENGAN MENGGUNAKAN METODE NORMALSHRINK SEBAGAI WAVELET THRESHOLDING ANALYSIS & IMPLEMENTATION IMAGE DENOISING USING NORMALSHRINK

Lebih terperinci

Analisis Kinerja Modulasi M-PSK Menggunakan Least Means Square (LMS) Adaptive Equalizer pada Kanal Flat Fading

Analisis Kinerja Modulasi M-PSK Menggunakan Least Means Square (LMS) Adaptive Equalizer pada Kanal Flat Fading Jurnal Reka Elkomika 2337-439X Juli 2014 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Teknik Elektro Itenas Vol.2 No.3 Analisis Kinerja Modulasi M-PSK Menggunakan Least Means Square (LMS) Adaptive Equalizer

Lebih terperinci

Penekanan Derau secara Adaptif pada Pengenalan Ucapan Kata

Penekanan Derau secara Adaptif pada Pengenalan Ucapan Kata Penekanan Derau secara Adaptif pada Pengenalan Ucapan Kata Achmad Bayhaki (L2F 002 541) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia trainingmoment@yahoo.com Abstrak

Lebih terperinci

PEMODELAN ARIMA INTENSITAS HUJAN TROPIS DARI DATA PENGUKURAN RAINGAUGE DAN DISDROMETER

PEMODELAN ARIMA INTENSITAS HUJAN TROPIS DARI DATA PENGUKURAN RAINGAUGE DAN DISDROMETER 1 PEMODELAN ARIMA INTENSITAS HUJAN TROPIS DARI DATA PENGUKURAN RAINGAUGE DAN DISDROMETER Muhammad Zainuddin Fanani, Achmad Mauludiyanto Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Lebih terperinci

METODE FAIR-SHARE AMOUNT UNTUK KOMPRESI MENGGUNAKAN KUANTISASI VEKTOR PADA BASIS DATACITRA GRAY LEVEL SEMBARANG DENGAN DERAJAT KEABUAN

METODE FAIR-SHARE AMOUNT UNTUK KOMPRESI MENGGUNAKAN KUANTISASI VEKTOR PADA BASIS DATACITRA GRAY LEVEL SEMBARANG DENGAN DERAJAT KEABUAN METODE FAIR-SHARE AMOUNT UNTUK KOMPRESI MENGGUNAKAN KUANTISASI VEKTOR PADA BASIS DATACITRA GRAY LEVEL SEMBARANG DENGAN DERAJAT KEABUAN Febriliyan Samopa Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB III PARAMETER ELEKTRIS JARLOKAT

BAB III PARAMETER ELEKTRIS JARLOKAT BAB III PARAMETER ELEKTRIS JARLOKAT Teknologi ADSL telah digunakan oleh PT. Telkom sebagai salah satu produk unggulan dalam penyediaan akses internet kecepatan tinggi dan menjadi alternatif dari metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Banyak kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, secara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Banyak kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, secara 2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, secara sadar maupun tidak, setiap kegiatan yang dilakukan itu sedikit banyak melibatkan suara. Dapat diketahui

Lebih terperinci

Kombinasi Metode Independent ComponentAnalysis(ICA) dan Beamforming untuk Pemisahan Sinyal Akustik Bawah Air

Kombinasi Metode Independent ComponentAnalysis(ICA) dan Beamforming untuk Pemisahan Sinyal Akustik Bawah Air JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-300 Kombinasi Metode Independent ComponentAnalysis(ICA) dan Beamforming untuk Pemisahan Sinyal Akustik Bawah Air Mandala Anugerahwan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam melakukan diagnosa terhadap sistem pernapasan seseorang, praktisi kesehatan atau dokter menggunakan suatu alat yang dinamakan stetoskop. Dengan stetoskop, praktisi

Lebih terperinci

PENGENALAN SUARA BURUNG MENGGUNAKAN MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENT DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA SISTEM PENGUSIR HAMA BURUNG

PENGENALAN SUARA BURUNG MENGGUNAKAN MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENT DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA SISTEM PENGUSIR HAMA BURUNG PENGENALAN SUARA BURUNG MENGGUNAKAN MEL FREQUENCY CEPSTRUM COEFFICIENT DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA SISTEM PENGUSIR HAMA BURUNG TUGAS AKHIR MUHAMMAD AGUNG NURSYEHA 2211100164 Pembimbing: Dr. Muhammad

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS SINYAL SUARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEPENDENT COMPONENT ANALYSIS ABSTRAK

PENINGKATAN KUALITAS SINYAL SUARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEPENDENT COMPONENT ANALYSIS ABSTRAK PENINGKATAN KUALITAS SINYAL SUARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INDEPENDENT COMPONENT ANALYSIS Ambrosius Jonathan / 0222202 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN 4.. Prosedur Penelitian. 4... Tahap Persiapan Menyiapkan alat-alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan eksperimen. Yaitu ampere meter, volt meter, function generator,

Lebih terperinci