NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR BAHASA INDONESIA SMP KELAS IX KARYA TEGUH KARYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR BAHASA INDONESIA SMP KELAS IX KARYA TEGUH KARYA"

Transkripsi

1 NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR BAHASA INDONESIA SMP KELAS IX KARYA TEGUH KARYA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Disusun Oleh : TULASTYA ARIYANI A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

2 ii

3 ABSTRAK NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR BAHASA INDONESIA SMP KELAS IX KARYA TEGUH KARYA Tulastya Ariyani 1, Markhamah 2, Agus Budi Wahyudi 3, Mahasiswa UMS Surakarta 1, Staf Pengajar UMS Surakarta 2, Staf Pengajar UMS Surakarta 3 Tujuan penelitian ini adalah mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter, makna nilai pendidikan karakter dan nilai-nilai pendidikan karakter yang paling dominan dalam materi ajar bahasa Indonesia SMP karya Teguh Karya. Penelitian ini dilakukan dengan mencatat data kemudian dianalisis dengan metode padan ekstralingual. Hasil penelitian ini ditemukan 76 data yang diantaranya mengandung 17 jenis nilai pendidikan karakter. Nilai-nilai pendidikan karakter tersebut meliputi, nilai religius bermakna selalu ingat pada Tuhan, nilai jujur bermakna melatih kejujuran siswa, nilai toleransi bermakna selalu ingat akan kewajiban, nilai dispilin bermakna patuh pada peraturan, nilai kerja keras bermakna berusaha menggapai cita-cita, nilai kreatif bermakna menghasilkan sesuatu yang baru, nilai mandiri bermakna mengerjakan ulangan secara mandiri, nilai demokratis bermakna kesejahteraan masyarakat, nilai rasa ingin tahu bermakna penasaran dengan hal baru, nilai semangat kebangsaan bermakna semangat dan tekad yang kuat untuk memajukan bangsa, nilai menghargai prestasi bermakna memberi pujian/penghargaan, nilai bersahabat/komunikatif bermakna saling bekerjasama/komunikasi, nilai cinta damai bermakna menenangkan perasaan yang sedih, nilai gemar membaca bermakna memberi tugas bacaan, nilai peduli lingkungan bermakna penghematan listik, nilai peduli sosial bermakna memberi bantuan kepada orang yang membutuhkan, dan nilai tanggung jawab bermakna melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab. Nilai pendidikan karakter yang paling dominan yaitu nilai religius dan nilai gemar membaca. Kata kunci: nilai pendidikan karakter, makna, dominan

4 A. PENDAHULUAN Akhir-akhir ini, pemerintah melakukan upaya untuk memajukan bangsa melalui sekolah dengan menanamkan pendidikan karakter. Pemerintah ingin sekolah dapat menumbuhkan karakter anak didiknya menjadi siswa yang memiliki jiwa dan karakter yang kuat. Hal ini dilakukan karena di sekitar kita masih banyak penyimpangan sosial yang terjadi, baik yang dilakukan remaja, dewasa bahkan anak-anak. Karakter, banyak yang mengartikan sama dengan kepribadian. Samani dan Hariyanto (2011: 42-43), sebagai identitas atau jati diri suatu bangsa, karakter sebagai nilai dasar perilaku yang menjadi acuan tata nilai interaksi antarmanusia. Karakter dipengaruhi oleh hereditas. Perilaku seorang anak seringkali tidak jauh dari perilaku ayah dan ibunya. Sebagai pendidik, kita harus mendukung upaya pemerintah agar tercapai tujuan yang diinginkan. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan pada pasal 3 menyebutkan tujuan pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab. Mengingat pentingnya karakter dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang kuat, maka perlunya pendidikan karakter yang dilakukan dengan tepat. Untuk mendukung upaya pemerintah, penyelenggara pendidikan berusaha mengajarkan pendidikan karakter pada peserta didik. Bahan ajar atau materi ajar digunakan guru untuk melakukan pembelajaran tersebut. Guru senantiasa melakukan pembelajaran secara efektif dan kreatif dengan mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran sehingga siswa nyaman dan mudah memahami materi yang diberikan. Media pembelajaran tersebut tentunya tidak lepas dari kompetensi dasar yang telah ditentukan. Materi pendidikan karakter yang diajarkan tidak dipisahkan dengan mata pelajaran, tetapi dimasukkan dalam mata pelajaran yang diberikan. Mata 2

5 pelajaran tersebut berisi materi pembelajaran yang berkaitan nilai dan norma perlu dihubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari sehingga pembelajaran nilai pendidikan karakter tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat. Melalui mata pelajaran yang memuat materi pendidikan karakter, ke depannya siswa mampu menjadi orang yang berjiwa kuat dan memiiki moralitas yang baik. Mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat mengajarkan nilai pendidikan karakter. Mata pelajaran bahasa Indonesia memuat dua keterampilan yaitu keterampilan berbahasa dan keterampilan bersastra. Adanya dua keterampilan tersebut, materi pendidikan karakter dapat dimasukkan dalam puisi, prosa, dialog, artikel, dan masih banyak lagi yang lainnya. Dalam kaitan dengan itu, penulis akan memaparkan tentang nilai-nilai pendidikan karakter pada materi ajar bahasa Indonesia kelas IX SMP karya Teguh Karya. B. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret-Mei 2012, mulai persiapan, penyusunan proposal, pengumpulan data, analisis data, dan penyusunan laporan. Jenis penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat pada materi ajar bahasa Indonesia SMP kelas IX karya Teguh Karya. Penelitian ini dilakukan dengan mencatat data kemudian dianalisis dengan metode padan ekstralingual. C. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Nilai-nilai Pendidikan Karakter yang Terdapat Pada Materi Ajar Bahasa Indonesia SMP Kelas IX Karya Teguh Karya Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam materi ajar bahasa Indonesia SMP kelas IX karya Teguh Karya. 3

6 Data dalam penelitian ini diperoleh dari pelajaran 1 sampai pelajaran 17 yang berupa materi, cerita, bacaan, kegiatan siswa, dan soalsoal latihan. Nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat pada materi ajar bahasa Indonesia SMP kelas IX karya Teguh Karya sebagai berikut: 1) religius, 2) jujur, 3) toleransi, 4) disiplin, 5) kerja keras, 6) kreatif, 7) mandiri, 8) demokratis, 9) rasa ingin tahu, 10) semangat kebangsaan, 11) menghargai prestasi, 12) bersahabat/komunikatif, 13) cinta damai, 14) gemar membaca, 15) peduli lingkungan, 16) peduli sosial, dan 17) tanggung jawab. a) Nilai Religius Nilai religius adalah sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. (1) Galang Rambu Anarki dengarlah Terompet tahun baru menyambutmu Cepatlah besar matahariku Menangis yang keras jangan ragu Tinjulah congkaknya dunia buah hatiku Doa kami di nadimu Karya : Iwan Fals Makna dari data ini yaitu meskipun banyak badai yang menerpa, walaupun hidup susah, orang tua pasti selalu menjaga anaknya. Tidak lupa pula, doa orang tua selalu menyertai langkah anaknya. b) Nilai Jujur Nilai jujur adalah perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. (2) Berdasarkan kutipan Si Jamin dan Si Johan yang telah kalian dengarkan, kerjakanlah tugas-tugas berikut tanpa membuka kembali kutipan novel tersebut! 4

7 Kalimat ini menjelaskan siswa dilatih untuk melakukan pekerjaan dengan kejujuran. c) Nilai Toleransi Nilai toleransi adalah sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya. (3) Apa yang dilakukan masyarakat untuk gerakan penghematan energi merupakan bentuk rasa setia kawan, rasa senasib sepenanggungan. Dengan kesadaran dari masing-masing anggota masyarakat untuk menurunkan egonya dan tidak memikirkan diri sendiri, kita semua bisa selamat tidak harus mengalami pemadaman bergilir. Terus terang kita sempat mengkhawatirkan ketidakpedulian masyarakat. Setidaknya sejak reformasi bergulir ada sikap masa bodoh dan atas nama kebebasan orang merasa berhak melakukan apa saja, tanpa peduli ada atau tidak ada hak orang laing yang kita langgar. Ternyata keadaan kita tidak seburuk itu. Masyarakat masih memahami kewajibannya sebagai warga Negara, kewajibannya di tengah kehidupan masyarakat banyak, bukan sekedar menuntut haknya. Makna dari data ini yaitu merasa senasib sepenanggungan meskipun kita berbeda suku, ras, dan agama. Karena kesadaran diri sendiri dan menghormati orang lain akan tercapai tujuan bangsa kita. Selain itu, keberanekaragaman masyarakat, mereka masih ingat dengan kewajibannya sebagai warga Negara. d) Nilai Disiplin Nilai disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. (4) Ting tong ting tong Bel masuk sekolah sudah berbunyi. Aku langsung saja meluncur menuju ruang kelas yang terletakpaling ujung. Makna dari data ini adalah mencerminkan anak yang patuh pada peraturan. Hal ini dapat memberi contoh pada anak-anak lain agar tidak telat untuk masuk sekolah. 5

8 e) Kerja Keras Nilai kerja keras adalah perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik baiknya. (5) Yudi: (muncul dengan sapu) Aku yakin, kalau kita serius membersihkannya, maka juara I lomba kebersihan akan jatuh ke kelas kita. Yuke: Itu sih, kalau ada lomba. Aku juga optimis untuk juara I, tapi yang utama kita sudah bertekad untuk mewujudkan kelas yang bersih sehingga nyaman untuk kita belajar, betul nggak, Pak Ketua? Makna dari data ini adalah melatih siswa untuk bersama-sama membersihkan ruangan kelas agar menjadi nyaman. f) Nilai Kreatif Nilai kreatif adalah berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki. (6) Setelah pada Materi A kalian berlatih membaca, sekarang kalian akan dilatih untuk menulis artikel (tahap awal menulis artikel). Adapun yang dimaksud artikel adalah karya tulis lengkap seperti yang biasa dimuat dalam majalah atau surat kabar. Makna dari data ini adalah melatih siswa agar kreatif. Disini siswa dilatih untuk menghasilkan sesuatu yaitu menulis artikel. g) Nilai Mandiri Nilai mandiri adalah sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. (7) Lain halnya dengan Mita dan Indah, keduanya asyik dengan lembar jawaban mereka. Sesekali mereka meraih penghapus dan menghapus deretan jawaban yang salah, kemudian asyik menulis lagi. Kadang pula mereka meraih penggaris kali, dan menggambar trapesium, jajaran genjang, dan bentuk-bentuk lainnya. Makna dari data ini yaitu diceritakan dua orang siswi yang mengerjakan ulangan sendiri-sendiri. Sesekali mereka hanya meraih penghapus dan penggaris. h) Nilai Demokratis Nilai demokratis adalah cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. 6

9 (8) Untuk memodifikasi diperlukan berpikir holistik dan menyeluruh. Produk UU diberlakukan untuk semua warga Negara tanpa kecuali. Para wakil kita di DPR, khususnya anggota komisi yang ditugasi, sebaiknya menempatkan harapan masyarakat termasuk guru atau dosen nonpns sebagai pemilik hak yang sama. Makna dari data ini adalah isi UU harus sesuai dengan harapan masyarakat. Masyarakat mendapatkan kesejahteraan yang merata. i) Nilai Rasa Ingin Tahu Nilai rasa ingin tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar. (9) Tahukah kalian bahwa sampah dapat diubah menjadi biodiesel, suatu energi alternatif baru? Christian Koch telah mengubah sampah, kertas, kain, rumput, ban bekas, dan plastik menjadi solar. Makna dari data ini adalah tersirat. Maksudnya, secara tidak langsung siswa dituntun untuk meningkatkan rasa ingin tahu dengan diberi pertanyaan meskipun sudah diberi jawabannya. j) Nilai Semangat Kebangsaan Nilai semangat kebangsaan adalah Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. (10) Berbeda dengan energi-energi yang berasal dari karbon, energi yang satu ini tidak habis-habisnya bisa terus kita hasilkan. Di masa depan, bangsa yang bisa tegak berdiri dan maju adalah bangsa yang bisa memanfaatkan potensi alam yang dimilikinya untuk kemajuan bangsanya. Bangsa kita belum melakukan hal itu. Oleh karena itu, inilah momentum yang baik kita untuk membawa kemajuan bagi bangsa dan Negara ini. Makna yang terkandung dalam data ini adalah selalu berpikir untuk kemajuan bangsa, meskipun bangsa kita belum bisa memanfaatkan potensi alam yang dimiliki. Tetapi, dengan semangat dan tekad yang kuat pasti akan tercapai tujuan kita untuk memajukan bangsa dan Negara ini. k) Nilai Cinta Tanah Air Nilai cinta tanah air adalah cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi 7

10 terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa. Dalam materi ajar bahasa Indonesia SMP Kelas IX Karya Teguh Karya tidak ditemukan data yang mengandung nilai pendidikan karakter cinta tanah air. l) Nilai Menghargai Prestasi Nilai menghargai prestasi adalah Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain. (12)Indah ingin menangis rasanya. Kini dia benar-benar mengerti. Biar miskin, belum tentu bodoh! kata-kata Mita terngiang ditelinganya. Makna dari data ini adalah jangan suka memandang orang dari status sosialnya, belum tentu orang miskin itu bodoh dan sebaliknya. m) Nilai Bersahabat/Komunikatif Nilai bersahabat/komunikatif adalah Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. (13) Sementara itu, di sebuah jalan raya, pikiran Jamin terus tertuju pada cincin permata itu. Tiba-tiba ia melihat adiknya berlari menghampirinya dengan membawa cincin itu. Ia sangat senang dan segera mengajak Johan mengembalikan cincin tersebut kepada Nyonya Fi. Karena senangnya, ia tidak menghiraukan sebuah mobil meluncur dengan kecepatan tinggi dan menabrak tubuhnya. Ia lalu dilarikan ke rumah sakit oleh orang-orang yang melihat kejadian itu. Dengan terbata-bata, Jamin menyuruh Johan mengembalikan cincin itu ke rumah Tuan Kong Sui yang tak jauh dari tempat tersebut. Makna dari data ini adalah seorang adik yang mengerti tentang perasaan kakaknya yang memikirkan cincin permata milik Tuan Kong Sui dan Nyonya Fi. n) Nilai Cinta Damai Nilai cinta damai adalah Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya. (14) Nina, kamu kenapa? Sudahlah jangan dipikirkan omongan Siska tadi, kata Ririn pada Nina waktu pulang sekolah. Iya, dia itu hanya iri padamu karena kamu juara kelas, jangan diambil hati deh, sahut Linda. 8

11 Rupanya kata-kata itu cukup menenangkan hati Nina. Teet tett..teeeet tidak terasa bel pulang sudah berbunyi. Nina dan teman-temannya pulang bersama. Makna dari data ini adalah perkataan Ririn yang telah menenangkan Nina, karena Nina merasa sedih karena ejekan Siska. o) Nilai Gemar Membaca Nilai gemar membaca adalah kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya. (15) Keterampilan membaca cepat sangat perlu dimiliki oleh setiap orang. Hal itu dikarenakan dengan membaca cepat dapat meningkatkan efisiensi waktu. Ada dua faktor hakiki dalam membaca cepat, yaitu ketepatan dan kecepatan. Tepat berarti sesuai dengan maksud penulis (tidak salah tafsir), sedangkan cepat mengandung arti efektif. Agar dapat memiliki kesanggupan membaca secara cepat dan menangkap makna secara tepat, pembaca harus mempunyai kemampuan membedakan gagasan utama dan gagasan pendukung. Sebelum kalian praktik membaca cepat, jawablah pertanyaanpertanyaan berikut sesuai dengan kebiasaan membaca kalian! Makna dari data ini yaitu siswa dilatih untuk terampil membaca cepat karena dengan membaca cepat dapat meningkatkan efisiensi waktu. p) Nilai Peduli Lingkungan Nilai peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. (16) Gerakan penghematan listrik harus terus kita pertahankan. Karena energi itu bukan tidak ada batasnya. Bahkan energi yang kita pergunakan sekarang ini kebanyakan tidak berasal dari energi yang bisa terbarukan. Makna dari data ini adalah melakukan penghematan listrik untuk kelangsungan kehidupan di masa yang akan datang karena energi listrik merupakan sumber daya yang tidak bisa diperbaharui. 9

12 q) Nilai Peduli Sosial Nilai peduli sosial adalah sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. (17) Ia tidak berani pulang. Karena itu, di tengah pekatnya malam, ia tertidur di emperan sebuah rumah obat milik Tuan Kong Sui dan istrinya, Nyonya Fi. Ia terbangun ketika tangan Kong Sui mengguncang-guncang tubuhnya dan membangunkannya. Bajunya basah kuyub. Ternyata hujan semalam membuat tubuh Jamin terasa kaku. Kong Sui merasa iba dan segera membawa Jamin masuk ke dalam tokonya. Nyonya Fi memberi Jamin uang dan menyuruhnya mengganti baju lusuhnya dengan baju kepunyaan anak lelakinya yang telah meninggal. Nyonya Fi juga memberikan sepotong roti kepada Jamin dan menyuruhnya untuk membawa dua atau tiga iris lagi. Jamin pun membawa pulang untuk Johan. Makna dari data ini adalah merasa iba terhadap seorang anak yang tidur di emperan tokonya. Karena itu, sepasang suami istri tersebut mengajak masuk dan memberi pakaian ganti serta memberi makanan. r) Nilai Tanggung Jawab Nilai tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. (18) Setelah kalian mengetahui bagian-bagian utama dan butirbutir pokok yang harus diperhatikan dalam menulis sebuah artikel, kerjakanlah tugas-tugas berikut! Data ini menjelaskan bahwa siswa secara tidak langsung diberi tanggung jawab lewat pemberian tugas. Berikut makna dari nilai-nilai pendidikan karakter yang ditemukan dalam materi ajar bahasa Indonesia SMP kelas IX karya Teguh Karya. No. Data Makna Nilai Pendidikan Karakter Jenis Nilai-nilai Pendidikan Karakter 1. Orang tua yang selalu mendoakan anaknya, Religius tidak boleh berputus asa, syukur atas nikmat Allah, dan berserah diri pada Allah. 2. Melatih siswa agar jujur Jujur 10

13 3. Warga masyarakat yang masih ingat dengan Toleransi kewajibannya 4. Patuh pada peraturan, membuang sampah Disiplin pada tempatnya, dan dimana pun berada harus selalu disiplin. 5. Bersama-sama membersihkan ruang kelas Kerja Keras dan selalu berusaha untuk mencapai kesuksesan. 6. Menulis artikel, musikalisasi puisi, memiliki Kreatif ide cemerlang sehingga menghasilkan suatu karya, mengolah sampah menjadi pupuk, menulis puisi, mengembangkan keterampilan, dan memanfaatkan pot sebagai media tanam. 7. Mengerjakan ulangan secara mandiri Mandiri 8. Kesejahteraan masyarakat Demokratis 9. Meningkatkan rasa ingin tahu, penasaran dengan suatu hal, dan ingin tahu tentang keunggulan padi organik. Rasa Ingin Tahu 10. Semangat dan tekad yang kuat untuk Semangat Kebangsaan memajukan bangsa 11. Tidak ditemukan Cinta Tanah Air 12. Prestasi/gelar dapat dicapai oleh siapa saja Menghargai Prestasi tanpa memandang status sosialnya, kebiasaan membaca menjadikan inspirasi, dan memuji serta memberi penghargaan kepada orang lain atas hasil karyanya 13. Seorang adik yang memahami perasaan Bersahabat/Komunikatif kakaknya, bersifat komunikatif dan saling bekerjasama. 14. Menenangkan perasaan yang sedang sedih Cinta Damai 15. Terampil membaca cepat, menilai kebiasaan Gemar Membaca membaca, menemukan hal penting dalam bacaan, kegemaran membaca sebagai modal mengikuti lomba, dan buku tidak akan bermanfaat jika tidak dibaca. 16. Penghematan listrik Peduli Lingkungan 17. Merasa iba kepada anak kecil yang tidur di emperan tokonya, memberi santunan kepada orang yang kurang mampu, pemberian dana subsidi kepada rakyat, dan belajar untuk ikhlas berbagi. Peduli Sosial 11

14 18. berusaha menyelesaikan tugas yang diberikan, bentuk tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat dengan mengganti energi yang lebih ramah lingkungan, menilai pekerjaan teman, dan menjaga kebersihan kota Tanggung Jawab Berikut rekapitulasi data temuan nilai-nilai pendidikan karakter No. Nilai-nilai Pendidikan Karakter Hasil 1. Religius 11 Data 2. Jujur 1 Data 3. Toleransi 2 Data 4. Disiplin 5 Data 5. Kerja Keras 2 Data 6. Kreatif 10 Data 7. Mandiri 2 Data 8. Demokratis 1 Data 9. Rasa Ingin Tahu 5 Data 10. Semangat Kebangsaan 1 Data 11. Cinta Tanah Air Menghargai Prestasi 4 Data 13. Bersahabat/Komunikatif 3 Data 14. Cinta Damai 1 Data 15. Gemar Membaca 11 Data 16. Peduli Lingkungan 1 Data 17. Peduli Sosial 10 Data 18. Tanggung Jawab 6 Data Jumlah 76 Data 12

15 Dari penelitian ini ditemukan sebanyak 76 data yang mengandung nilai-nilai pendidikan karakter. Berdasarkan 18 jenis nilai pendidikan karakter, ditemukan 2 nilai pendidikan karakter yang paling dominan yaitu nilai pendidikan karakter religius dan gemar membaca masing-masing sebanyak 11 data. Kaitan penelitian ini dengan penelitian Al-Ma ruf (2011) adalah samasama mengkaji pendidikan karakter. Perbedaannya adalah Al-Ma ruf menemukan nilai moral, keagamaan, kemanusiaan, sosial, politik, cinta kasih, hingga perspektif gender dalam karya sastra, sedangkan penelitian ini menemukan makna nilai pendidikan karakter dan 2 nilai pendidikan karakter yang paling dominan yaitu nilai religius serta nilai gemar membaca. Penelitian yang dilakukan oleh Sugihastuti (2011) memiliki persamaan dengan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti pendidikan karakter. Perbedaannya, Sugihastuti menemukan peribahasa yang mendukung pendidikan karakter berisi tentang nasihat, larangan, ajakan, imbauan, saran, dan sebagainya, sedangkan penelitian ini menemukan makna nilai pendidikan karakter dan 2 nilai pendidikan karakter yang paling dominan yaitu nilai religius serta nilai gemar membaca. Penelitian ini dan penelitian Pramuki dan Nunung Supratmi (2011) sama-sama mengkaji pendidikan karakter. Pramuki dan Supratmi menemukan cerita anak dapat digunakan untuk menanamkan nilai-nilai moral dan etika pada pembacanya, misalnya nilai kejujuran,toleransi, dan kerja keras, sedangkan penelitian ini menemukan makna nilai pendidikan karakter dan 2 nilai pendidikan karakter yang paling dominan yaitu nilai religius serta nilai gemar membaca. D. SIMPULAN Nilai-nilai pendidikan karakter yang terdapat dalam materi ajar Bahasa Indonesia SMP Kelas IX Karya Teguh Karya sebanyak 17 jenis. Masingmasing nilai pendidikan karakter tersebut nilai religius bermakna selalu ingat pada Tuhan, nilai jujur bermakna melatih kejujuran siswa, nilai toleransi 13

16 bermakna selalu ingat akan kewajiban, nilai disiplin bermakna patuh pada peraturan, nilai kerja keras bermakna berusaha menggapai cita-cita, nilai kreatif bermakna menghasilkan sesuatu yang baru, nilai mandiri bermakna mengerjakan ulangan secara mandiri, nilai demokratis bermakna kesejahteraan masyarakat, nilai rasa ingin tahu bermakna penasaran dengan hal baru, nilai semangat kebangsaan bermakna semangat dan tekad yang kuat untuk memajukan bangsa, nilai menghargai prestasi bermakna memberi pujian/penghargaan, nilai bersahabat/komunikatif bermakna saling bekerjasama/komunikasi, nilai cinta damai bermakna menenangkan perasaan yang sedih, nilai gemar membaca bermakna memberi tugas bacaan, nilai peduli lingkunga bermakna penghematan listik, nilai peduli sosial bermakna memberi bantuan kepada orang yang membutuhkan, dan nilai tanggung jawab bermakna melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab. Nilai pendidikan karakter yang paling dominan yaitu nilai religius dan nilai gemar membaca. DAFTAR PUSTAKA Al-Ma ruf, Ali Imron Aktualisasi Bahasa Sastra dalam Pendidikan Karakter dalam Kimli. Semarang. Pramuki, B. Esti dan Nunung Supratmi Cerita Anak sebagai Media Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Pembentukan Karakter Siswa Pendidikan Dasar dalam Kimli. Semarang. Samani, Muchlas dan Hariyanto Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sugihastuti Konservasi Peribahasa sebagai Pendukung Pendidikan Karakter dalam Kimli. Semarang Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sinar Grafika. 14

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa

Memahami Budaya dan Karakter Bangsa Memahami Budaya dan Karakter Bangsa Afid Burhanuddin Kompetensi Dasar: Memahami budaya dan karakter bangsa Indikator: Menjelaskan konsep budaya Menjelaskan konsep karakter bangsa Memahami pendekatan karakter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan

BAB I PENDAHULUAN. merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan manusia untuk merubah dirinya menjadi individu yang lebih baik. Pendidikan berperan penting dalam proses

Lebih terperinci

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Kompetensi Inti 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan menunjukan sikap sebagai

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21

PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21 PEMBENTUKAN WATAK BANGSA INDONESIA MELALUI PENDIDIKAN PANCASILA SEBAGAI UPAYA PEMBANGUNAN BANGSA INDONESIA ABAD 21 Machful Indra Kurniawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1

PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1 PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA BERBASIS KEARIFAN LOKAL* 1 Oleh Drs. H. Syaifuddin, M.Pd.I Pengantar Ketika membaca tema yang disodorkan panita seperti yang tertuang dalam judul tulisan singkat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2. 1 Definisi Pendidikan Karakter 2.1.1 Pendidikan Karakter Menurut Lickona Secara sederhana, pendidikan karakter dapat didefinisikan sebagai segala usaha yang dapat dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut,

Lebih terperinci

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan

BAB I. A. Latar Belakang Penelitian. sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan berlangsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai tanggungjawab untuk mendidik peserta didiknya. Sekolah menyelenggarakan proses belajar mengajar dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa Kabupaten A. Deskripsi Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengelolaan pendidikan karakter di Sekolah Dasar Negeri 2 Botumoputi Kecamatan Tibawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter. Hal ini sejalan dengan Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. berkarakter. Hal ini sejalan dengan Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hak bagi semua warga Negara Indonesia. Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra bukanlah hal yang asing bagi manusia, bahkan sastra begitu akrab karena dengan atau tanpa disadari terdapat hubungan timbal balik antara keduanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan wahana mengubah kepribadian dan pengembangan diri. Oleh karena itu tentu pendidikan juga akan membawa dampak yang besar terhadap peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan dalam mewujudkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan dalam mewujudkan sumber 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan dalam mewujudkan sumber daya manusia yang professional secara akademik dan tangguh/kreatif secara karakter. Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan kewarganegaraan (PKn) menjadi bagian penting dalam suatu pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari keberadaan pendidikan

Lebih terperinci

520 Seminar Nasional dan Launching ADOBSI

520 Seminar Nasional dan Launching ADOBSI NILAI KARAKTER DALAM BUKU PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMP Nuryani UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Abstrak Banyaknya buku ajar yang beredar di kalangan siswa dan guru patut menjadi perhatian tersendiri.

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SATUAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sekolah dasar merupakan bagian dari pendidikan nasional yang mempunyai peranan sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memberikan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR SERIBU PENA BAHASA INDONESIA UNTUK SMA/MA KELAS XII KARANGAN PUDJI ISDRIANI TERBITAN ERLANGGA TAHUN 2009 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya mencapai kedewasaan subjek didik yang mencakup segi intelektual, jasmani dan rohani, sosial maupun emosional. Undang-Undang Sisdiknas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik. Tujuan yang diharapkan dalam pendidikan tertuang dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. didik. Tujuan yang diharapkan dalam pendidikan tertuang dalam Undang-undang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik. Tujuan yang diharapkan dalam pendidikan tertuang dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Generasi muda adalah generasi penerus bangsa. Membangun manusia Indonesia diawali dengan membangun kepribadian kaum muda. Sebagai generasi penerus, pemuda harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. demokratis senantiasa memberi perhatian terhadap pendidikan melalui regulasi yang mengatur

BAB I PENDAHULUAN. demokratis senantiasa memberi perhatian terhadap pendidikan melalui regulasi yang mengatur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan suatu konsep universal, dan diwajibkan setiap negara untuk memeberikan pendidikan yang layak bagi setiap warga negaranya. Indonesia sebagai salah

Lebih terperinci

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR CERDAS BERBAHASA INDONESIA UNTUK SMA/MA KELAS XI KARANGAN ENGKOS KOSASIH TERBITAN :

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR CERDAS BERBAHASA INDONESIA UNTUK SMA/MA KELAS XI KARANGAN ENGKOS KOSASIH TERBITAN : NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATERI AJAR CERDAS BERBAHASA INDONESIA UNTUK SMA/MA KELAS XI KARANGAN ENGKOS KOSASIH TERBITAN : ERLANGGA TAHUN 2008 SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk memotivasi, membina, membantu, serta membimbing seseorang untuk mengembangkan segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. semangat dalam praksis pendidikan di Indonesia. Sejak awal kemerdekaan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. semangat dalam praksis pendidikan di Indonesia. Sejak awal kemerdekaan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan karakter sesungguhnya telah lama menjadi roh dan semangat dalam praksis pendidikan di Indonesia. Sejak awal kemerdekaan, kebijakan pendidikan memang diarahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sistem yang harus dijalankan secara terpadu dengan sistem yang lain guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan akan berlangsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah SDN 2 Pasirtamiang. Hal ini disebabkan, visi sekolah yang menjunjung pendidikan

Lebih terperinci

NILAI-NILAI SIKAP TOLERAN YANG TERKANDUNG DALAM BUKU TEMATIK KELAS 1 SD Eka Wahyu Hidayati

NILAI-NILAI SIKAP TOLERAN YANG TERKANDUNG DALAM BUKU TEMATIK KELAS 1 SD Eka Wahyu Hidayati NILAI-NILAI SIKAP TOLERAN YANG TERKANDUNG DALAM BUKU TEMATIK KELAS 1 SD Eka Wahyu Hidayati I Proses pendidikan ada sebuah tujuan yang mulia, yaitu penanaman nilai yang dilakukan oleh pendidik terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan budi-pekerti dan akhlak-iman manusia seacara sistematis, baik aspek ekspresifnya yaitu kegairahan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan bangsa. Negara Indonesia

Lebih terperinci

AL-QUR AN SEBAGAI PERANTARA PENGUATAN KARAKTER (RELIGIUS, TOLERANSI DAN DISIPLIN) MAHASISWA FKIP PGSD UMS ANGKATAN 2012

AL-QUR AN SEBAGAI PERANTARA PENGUATAN KARAKTER (RELIGIUS, TOLERANSI DAN DISIPLIN) MAHASISWA FKIP PGSD UMS ANGKATAN 2012 122 ISBN: 978-602-70471-1-2 Prosiding Seminar Nasional dan Call for Papers AL-QUR AN SEBAGAI PERANTARA PENGUATAN KARAKTER (RELIGIUS, TOLERANSI DAN DISIPLIN) MAHASISWA FKIP PGSD UMS ANGKATAN 2012 Hana Navi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengubah perilaku manusia. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk menghasilkan sumber daya manusia sehingga terjadilah

Lebih terperinci

KETERKAITAN NILAI, JENJANG KELAS DAN INDIKATOR UNTUK SMP-SMA

KETERKAITAN NILAI, JENJANG KELAS DAN INDIKATOR UNTUK SMP-SMA KETERKAITAN NILAI, JENJANG KELAS DAN INDIKATOR UNTUK SMP-SMA NILAI INDIKATOR 7 9 10-12 Religius: Sikap dan perilaku patuh dalam melaksanakan ajaran agama dianutnya, Toleran terhadap pelaksanaan ibadah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan moralitas kehidupan pada potensi yang dimiliki oleh setiap manusia. Suatu pendidikan dikatakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter

I. PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter merupakan suatu upaya penanaman nilai-nilai karakter kepada generasi penerus bangsa yang berakar pada nilai karakter dari budaya bangsa dan

Lebih terperinci

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Umi Fatonah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang.

I. PENDAHULUAN. karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan

Lebih terperinci

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan PENDIDIKAN KARAKTER LATAR BELAKANG Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005 2025 (UU No 17 Tahun 2007) antara lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini sering kita melihat siswa siswi yang dianggap tidak sopan dan tidak bertanggung jawab terhadap tindakannya. Hal ini bisa dilihat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang

BAB I PENDAHULUAN. Dari ketiga hal tersebut terlihat jelas bahwa untuk mewujudkan negara yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak zaman pemerintahan Ir. Soekarno, ada tiga hal penting yang menjadi tantangan. Pertama adalah mendirikan negara yang bersatu dan berdaulat, kedua adalah membangun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tentang metode penelitian, defenisi operasional, sumber data dan data, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM KITAB AKHLAK LIL BANIN JUZ I DI PONDOK

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM KITAB AKHLAK LIL BANIN JUZ I DI PONDOK BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM KITAB AKHLAK LIL BANIN JUZ I DI PONDOK PESANTREN AL-MASYHAD MANBA UL FALAH SAMPANGAN PEKALONGAN A. Analisis Nilai-Nilai Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai kegiatan pembelajaran telah dilakukan manusia dalam pelaku pendidikan. Pendidikan merupakan suatu sistem yang harus dijalankan secara terpadu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong kemajuannya dengan kekreatifan guru dan murid. Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendorong kemajuannya dengan kekreatifan guru dan murid. Selain itu, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam usaha meningkatkan proses belajar mengajar diperlukan usaha untuk mendorong kemajuannya dengan kekreatifan guru dan murid. Selain itu, juga diperlukan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM PEMBELAJARAN SMA

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM PEMBELAJARAN SMA IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DALAM PEMBELAJARAN SMA Heri Supranoto Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Heri_supranoto@yahoo.com Abstrak Mengacu kepada berbagai peraturan perundang-undangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan yang berkembang

Lebih terperinci

Dalam Acara ORIENSTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS BAGI MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2016/2017. Drs. Suprijatna

Dalam Acara ORIENSTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS BAGI MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2016/2017. Drs. Suprijatna Dalam Acara ORIENSTASI STUDI DAN PENGENALAN KAMPUS BAGI MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2016/2017 Drs. Suprijatna 1. Pendidikan harus merupakan aset atau modal kekuatan yang bisa menumbuhkan peradaban bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Pengalaman-pengalaman yang didapat anak pada masa ini

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Pengalaman-pengalaman yang didapat anak pada masa ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak merupakan potensi sumber daya manusia (SDM) serta penerus citacita perjuangan bangsa. Untuk mampu melaksananakan tanggung jawab tersebut anak perlu mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Masyarakat terus berkembang dan berubah menyesuaikan dengan kondisi jaman dan peradaban. Manusia sebagai bagian dari perkembangan jaman adalah faktor penentu keberlangsungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Moral dalam Sastra Moral dari segi etimologis berasal dari bahasa latin yaitu Mores yang berasal dari suku kata Mos. Mores berarti adat istiadat, kelakuan, tabiat, watak, akhlak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan sebuah usaha yang ditempuh oleh manusia dalam rangka memperoleh ilmu yang kemudian dijadikan sebagai dasar untuk bersikap dan berperilaku. Karena

Lebih terperinci

Oleh: LITA AYU SOFIANA A

Oleh: LITA AYU SOFIANA A IMPLEMENTASI KARAKTER KEPEDULIAN SOSIAL MELALUI KEGIATAN GOTONG ROYONG (Studi Kasus Pembangunan Jalan di Desa Widodaren Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, masalah karakter merupakan salah satu masalah utama dalam dunia pendidikan. Pertanyaan dalam dunia pendidikan adalah apakah pendidikan saat ini

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mancapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika RESPONS MAHASISWA TERHADAP PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KARAKTER SETELAH MENGIMPLEMENTASIKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA YANG MENGINTEGRASIKAN NILAI-NILAI ISLAM (Penelitian Pada Mahasiswa Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dikenal sebagai satu wadah untuk membangun dan mengembangkan potensi manusia agar memiliki sejumlah karakter, integritas dan kompetensi yang berguna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada usia dini merupakan masa keemasan dimana pada masa ini setiap aspek

BAB I PENDAHULUAN. pada usia dini merupakan masa keemasan dimana pada masa ini setiap aspek 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kualitas sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa menentukan masa depan bangsa itu sendiri. Pendidikan sangat perlu diberikan sejak dini karena anak pada usia

Lebih terperinci

Kejadian Sehari-hari

Kejadian Sehari-hari Tema 5 Kejadian Sehari-hari Menghormati dan menaati orang tua merupakan salah satu perwujudan perilaku yang mencerminkan harga diri. Berperilaku baik, berarti kita juga mempunyai harga diri yang baik pula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai fungsi dan tujuan yang harus diperhatikan. Fungsi dan tujuan tersebut dapat dilihat pada UU nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIIIC SMP Negeri 1 Ngemplak Boyolali Tahun Ajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Era globalisasi ini, melihat realitas masyarakat baik kaum muda maupun tua banyak melakukan perilaku menyimpang dan keluar dari koridor yang ada, baik negara, adat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan, kecerdasan dan keterampilan manusia lebih terasah dan teruji dalam menghadapi dinamika kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan sumber daya manusia. Tujuan utama pendidikan yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan tujuan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana untuk menjadikan seseorang atau individu menjadi orang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara. Setiap manusia harus mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan orang lain. Negara kesatuan Republik Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dengan orang lain. Negara kesatuan Republik Indonesia memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karakter merupakan sifat kejiwaan atau tabiat seseorang yang membedakannya dengan orang lain. Negara kesatuan Republik Indonesia memiliki Undang-Undang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara padu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Arus modernisasi telah banyak memberi perubahan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Arus modernisasi telah banyak memberi perubahan dalam kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Arus modernisasi telah banyak memberi perubahan dalam kehidupan masyarakat yang menyedihkan, perubahan yang terjadi justru cenderung mengarah pada krisis moral dan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Dari rangkaian pembahasan yang telah dipaparkan di atas,

BAB V PENUTUP. Dari rangkaian pembahasan yang telah dipaparkan di atas, BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari rangkaian pembahasan yang telah dipaparkan di atas, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Nilai-nilai pendidikan akhlak dalam kitab Bidayat al-hidayah

Lebih terperinci

Kode Buku : Bobot (B) Skor (S) KOMPONEN DAN ASPEK A. MATERI/ISI. Materi/isi sesuai dan mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Kode Buku : Bobot (B) Skor (S) KOMPONEN DAN ASPEK A. MATERI/ISI. Materi/isi sesuai dan mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT KURIKULUM DAN PERBUKUAN INSTRUMEN B1 PENILAIAN BUKU PENGAYAAN PENGETAHUAN Kode Buku : NO. A. MATERI/ISI KOMPONEN DAN ASPEK Skor (S)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. sampai mencapai kedewasaan masing-masing adalah pendidikan. Pengalaman BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Aspek kehidupan yang harus dan pasti dijalani oleh semua manusia di muka bumi sejak kelahiran, selama masa pertumbuhan dan perkembangannya sampai mencapai kedewasaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang hidup di dalam masyarakat (Esten, 2013: 2). Sastra berkaitan

I. PENDAHULUAN. yang hidup di dalam masyarakat (Esten, 2013: 2). Sastra berkaitan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan media komunikasi yang menyajikan keindahan dan memberikan makna terhadap kehidupan dan pemberian pelepasan ke dunia imajinasi (Budianta, 2006:

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) salah satu isinya mengacu pada nilai-nilai ketuhanan

Lebih terperinci

KONTRUKSI KARAKTER KERJA KERAS DAN RELA BERKORBAN DALAM FILM BIDADARI-BIDADARI SURGA UNTUK KEPERLUAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

KONTRUKSI KARAKTER KERJA KERAS DAN RELA BERKORBAN DALAM FILM BIDADARI-BIDADARI SURGA UNTUK KEPERLUAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KONTRUKSI KARAKTER KERJA KERAS DAN RELA BERKORBAN DALAM FILM BIDADARI-BIDADARI SURGA UNTUK KEPERLUAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia ini, sebagian adalah berisi pelaksanaan kebiasaan-kebiasaan dan pengulangan kegiatan secara rutin dari hari ke hari. Di dalam kegiatan dan

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari semua pembahasan yang telah dipaparkan maka melahirkan sebuah. kesimpulan sebagai berikut:

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari semua pembahasan yang telah dipaparkan maka melahirkan sebuah. kesimpulan sebagai berikut: BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Dari semua pembahasan yang telah dipaparkan maka melahirkan sebuah kesimpulan sebagai berikut: 1. Nilai-nilai pendidikan akhlak di dalam kitab Ta lim Muta allim adalah 1) Akhlak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting dalam menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Pendidikan dari segi kehidupan dirasakan sangat

Lebih terperinci

Oleh: RIAN PUTERI SAYEKTI WIBOWO A

Oleh: RIAN PUTERI SAYEKTI WIBOWO A MUATAN DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER SALING MENGHARGAI (Analisis Isi pada Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII SMP/MTs Kurikulum 2013 serta Pelaksanaannya di SMP Negeri 1 Surakarta)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah tertuang dalam fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional, yaitu Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

Lebih terperinci

Abdul Muiz, M.Pd math.muiz@gmail.com Dosen Prodi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan ABSTRAK

Abdul Muiz, M.Pd math.muiz@gmail.com Dosen Prodi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan ABSTRAK PENDIDIKAN KARAKTER DAN BUDAYA BANGSA DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF Abdul Muiz, M.Pd math.muiz@gmail.com Dosen Prodi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Bangkalan ABSTRAK Identitas suatu bangsa dapat dilihat

Lebih terperinci

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa yang sesuai dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan nasional.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter (character building) generasi bangsa. Pentingnya pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter (character building) generasi bangsa. Pentingnya pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal turut bertanggung jawab dalam pembentukan karakter (character building) generasi bangsa. Pentingnya pendidikan karakter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa diantaranya yang paling meresahkan adalah penyalahgunaan. narkoba dan bahkan sampai menjerumus kepada seks bebas.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa diantaranya yang paling meresahkan adalah penyalahgunaan. narkoba dan bahkan sampai menjerumus kepada seks bebas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada masa sekarang ini pergaulan bebas sangatlah berbahaya apalagi yang banyak terjadi pada kalangan pemuda calon penerus generasi bangsa diantaranya yang paling meresahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan dapat dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan dapat dikatakan sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Pendidikan dapat dikatakan sebagai faktor utama dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian generasi muda. Gejala kemerosotan moral antara lain diindikasikan dengan merebaknya kasus penyalahgunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai upaya dasar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional merupakan salah satu tujuan dari kemerdekaan Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun

Lebih terperinci

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK

2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan pada hakekatnya merupakan usaha sadar dan terencana untuk memanusiakan manusia melalui pengembangan seluruh potensinya sesuai dengan yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan karakter sebagian pemuda-pemudi saat ini sehubungan dengan pendidikan karakter atau kodratnya sebagai makhluk sosial, dapat dikatakan sangat memprihatinkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekarang merupakan persoalan yang penting. Krisis moral ini bukan lagi

BAB I PENDAHULUAN. sekarang merupakan persoalan yang penting. Krisis moral ini bukan lagi BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Pendidikan karakter merupakan proses pembentukan karakter yang memberikan dampak positif terhadap perkembangan emosional, spiritual, dan kepribadian seseorang. Oleh sebab

Lebih terperinci

pelajaran 9 energi tahukah kamu apa itu energi 119

pelajaran 9 energi tahukah kamu apa itu energi 119 pelajaran 9 energi benda yang bergerak butuh energi benda yang bunyi butuh energi benda yang bersinar butuh energi energi diperlukan dalam hidup tahukah kamu apa itu energi energi 119 energi menulis puisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk hidup manusia dituntut memiliki perilaku yang lebih baik dari

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk hidup manusia dituntut memiliki perilaku yang lebih baik dari 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk hidup manusia dituntut memiliki perilaku yang lebih baik dari makhluk hidup yang lainnya. Oleh sebab itu, perlu adanya pendidikan. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : PENGARUH MINAT BACA DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 KALIWIRO KABUPATEN WONOSOBO TAHUN AJARAN 2007/2008 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 23 TAHUN 2006 Tentang STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL) Pengertian Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak

Lebih terperinci

MEMBANGUN KARAKTER MELALUI INTERNALISASI NILAI-NILAI PANCASILA DI LINGKUNGAN KELUARGA. Listyaningsih

MEMBANGUN KARAKTER MELALUI INTERNALISASI NILAI-NILAI PANCASILA DI LINGKUNGAN KELUARGA. Listyaningsih MEMBANGUN KARAKTER MELALUI INTERNALISASI NILAI-NILAI PANCASILA DI LINGKUNGAN KELUARGA Listyaningsih Emai: listyaningsih@unesa.ac.id Universitas Negeri Surabaya ABSTRAK Dalam rangka membangun karakter setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang harus digunakan dalam mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah adalah lembaga formal tempat dimana seorang siswa menimba ilmu dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah adalah lembaga formal tempat dimana seorang siswa menimba ilmu dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah adalah lembaga formal tempat dimana seorang siswa menimba ilmu dalam mengembangkan bakat, minat dan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan dimasa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pengolahan data, pembahasan hasil penelitian yang telah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pengolahan data, pembahasan hasil penelitian yang telah BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pengolahan data, pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab VI, penulis dapat menarik kesimpulan dan saran yang kiranya dapat bermanfaat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini, akan memaparkan beberapa sub judul yang akan digunakan dalam penelitian. Sub judul tersebut yaitu latar belakang, fokus masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

Lebih terperinci