BAB II KAJIAN PUSTAKA. penulis dan ternyata penulis menemukan ada beberapa penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA. penulis dan ternyata penulis menemukan ada beberapa penelitian"

Transkripsi

1 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Sebelumnya Dalam menyusun skripsi ini, telah dilakukan tinjauan pustaka oleh penulis dan ternyata penulis menemukan ada beberapa penelitian sebelumnya menulis masalah yang melatar belakangi analisis isi, adapun pembahasan tersebut ialah analisis isi lirik lagu dari berbagai sumber lain. Namun dari segi isi atau konten permasalahan yang ditulis oleh peneliti sebelumnya dalam tulisannya berbeda penelitian ini atau konten permasalahan yang penulis teliti. Oleh karena itu, untuk menghindari halhal yang tidak di inginkan seperti menduplikat hasil karya orang lain, maka penulis mempertegas perbedaan antara masung-masing judul yang dibahas yaitu sebagai berikut: 1. Dalam skripsi yang berjudul Dakwah Melalui Dangdut (Analsis Pesan Dakwah Album Renungan Dalam Nada Karya Rhoma Irama), disusun oleh Achmad Nawafik, jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya, Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode ECA (Etnografhic Content Analysis) sebagai yaitu peneliti berinteraksi dengan material-material dokumentasi sehingga pernyataan-pernyataan yang spesifik dapat diletakkan pada konteks yang tepat untuk dianalisis. Adapun temuan didalam penelitian tersebut mengandung unsur aqidah, syari ah dan 8

2 9 akhlakul karimah yang secara terperinci dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Isi pesan dakwah yang lebih condong kepada hal-hal yang berhubungan dengan kekuasaan Allah b. Isi pesan dakwah menjelaskan tentang iman kepada hal-hal ghaib c. Isi pesan dakwah menjelaskan tentang larangan dan kewajiban sebagai muslim, larangan untuk berbuat zina, berbuat sombong, angkuh, dan saling menyayangi sesama manusia dalam koridor Islam Dalam skripsi yang berjudul Pesan dakwah dalam Album religi 1000 Bulan karya group band Radja, disusun oleh Rabiatul Adawiyah, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas DakwahUIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis R. Holsi yaitu dengan mengkategorikan bait-bait syair yang terdapat dalam lirik lagu album religi 1000 bulan karya group band Radja kedalam bentuk bagian-bagian komunikasi. Adapun temuan didalam penelitian tersebut antara lain: a. Pesan yang terkandung mengenai dakwah interpersonal dalam lirik lagu pada album 1000 bulan ada beberapa variasi dalam pesan yang tersirat. Pada lagu salam lebaran dan mudik memberikan nuansa hubungan sesama manusia. Lagu yang berjudul taubat dan sahur 1 Achmad Nawafik, Dakwah Melalui Dangdut (Analisis Pesan Dakwah dalam Album Renungan Dalam Nada Karya Rhoma Irama), Skripsi, Surabaya : Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel, h. 10, t.d.

3 10 lebih menekankan pada nuansa ibadah komunikasi dalam diri, sedangkan pada lagu 1000 malam memberikan suatu pesan yang lebih menekankan pada hubungan manusia dengan sang Kholik Dalam skripsi yang berjudul Refresentasi Dakwah dalam Lirik Lagu Tomat (Tobat maksiat) Pada Album Ingat sholawat karya Group Band Wali. Disusun oleh Dinny Arissofi Wulandari, Fakultsa Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. dalam penelitian tersebut penulis menggunakan analisis dengan metode semiotik Roland Barthes yaitu system tanda yang mencerminkan asumsi-asumsi dari masyarakat tertentu dalam waktu tertentu. Adapun temuan dalam penelitian ini yaitu: penulis berusaha merefresentasikan teks atau lirik lagu yang berunsur kedakwahan, serta berusaha mengajak manusia kembali ke jalan Allah 3 Perbedaannya dengan skripsi yang penulis teliti terletak pada teknik analisis data, yang mana pada penelitian ini penulis menggunakan metode semiotika Charles S. Pierce dan substansi yang terdapat dalam penelian terdahulu berbeda dengan substansi yang ada dalam penelitian ini. 2 Robiatul Adawiyah, Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Album 1000 Bulan Karya Group Band Radja, Skripsi, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, h. 70, t.d. 3 Dinny Arisoffi Wulandari, Refresentasi Dakwah Dalam Lirik Lagu Tomat (Tobat Maksiat) Karya Group Band Wali, Skripsi, Surabaya: Universitas Pembangunan Nasional Veteran, h. 22, t.d.

4 11 B. Konsepsi Dakwah 1. Pengertian Dakwah Dakwah mengandung pengertian sebagai suatu kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain baik secara individual maupun secara kelompok supaya timbul dalam dirinya suatu pengertian, kesadaran, sikap penghayatan serta pengamalan terhadap ajaran agama sebagai message yang disampaikan kepadanya dengan tanpa adanya unsur-unsur paksaan. Dengan demikian maka esensi dakwah terletak pada ajakan, dorongan, (motivasi), rangsangan serta bimbingan terhadap orang lain untuk menerima ajaran agama dengan penuh kesadaran demi keuntungan pribadinya sendiri, bukan untuk kepentingan juru dakwah. 4 Ditinjau dari etimologi atau asal kata (bahasa), dakwah berasal dari bahasa arab da ă, yad u, da watan yang berarti panggilan, ajakan, atau seruan. 5 Sedangkan secara definisi, pengertian dakwah telah banyak dibuat oleh para ahli, dimana masing-masing definisi tersebut saling melengkapi. Walaupun berbeda susunan redaksinya, namun makna dan maksud hakikinya sama. 4 H. M. Arifin, Psikologi Dakwah,Suatu Pengantar Studi, Jakarta: Bumi Aksara, 2000, h. 6. h Asmuni Syukir, Dasar-dasar Strategi Dakwah, Surabaya: Al Ikhlas, 1986,

5 12 Di bawah ini akan penulis kemukakan beberapa definisi dakwah yang dikemukakan oleh para ahli mengenai dakwah. a. Menurut Toha Yahya Omar Dakwah adalah mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, untuk kemaslahatan dan kebahagian mereka di dunia dan akhirat. 6 b. Menurut A. Hasjmy Dakwah Islamiyah yaitu mengajak orang lain untuk meyakini dan mengamalkan aqidah dan syariat islam yang terlebih dahulu telah diyakini dan diamalkan oleh pendakwah sendiri. 7 c. Menurut Quraish Shihab Dakwah adalah seruan atau ajakan keinsafan atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan sempurna, baik terhadap pribadi maupun masyarakat. Perwujudan dakwah bukan sekedar usaha peningkatan pemahaman dalam tingkah laku dan pandangan hidup saja, tetapi juga menuju sasaran yang lebih luas. 8 Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa dakwah adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh orang yang beriman untuk menyampaikan pesan-pesan agama 6 Toha Jahja Omar, Ilmu Dakwah, Jakarta: Widja, 1983, h A. Hasjmy, Dustur Dakwah Menurut Al-Qur an, Jakarta: Bulan Bintang, 1994, h M. Quraish Shihab, Membumikan Alquran, Fungsi dan Peran Wahyu Dalam Kehidupan Masyarakat, cetakan ke 26, Bandung: Mizan 1994, h. 185.

6 13 Islam kepada orang lain agar mereka menerima ajaran islam dan melakukannya dengan baik untuk mencapai kebahagiaan di dunia maupun akhirat dengan mengunakan media dan berbagai macam metode. Dengan demikian dakwah merupakan bagian yang sangat esensial dalam kehidupan orang muslim, dimana esensinya berada pada ajakan dorongan (motivasi), rangsangan serta bimbingan terhadap orang lain untuk menerima ajaran islam dengan penuh kesadaran demi keuntungan dirinya. 2. Unsur-unsur Dakwah Dalam istilah komunikasi, dakwah merupakan suatu proses penyampaian pesan oleh seorang komunikator kepada komunikan, sehingga berlangsung hubungan komunikasi antara komunikator (sender) dan komunikan (receiver) bersifat informatif. Namun demikian, komunikasi tidak hanya bersifat informatif, tetapi juga persuasif. Artinya, komunikasi tidak hanya bertujuan agar orang lain tahu dan mengerti, tetapi juga berharap agar orang lain menerima suatu paham, keyakinan atau melakukan suatu perbuatan tertentu. Dengan demikian komunikasi bukan hanya penyampaian informasi, tetapi juga pembentukan pendapat umum (public opinion) dan sikap publik (public attitude). Dengan mengutip pandangan Carl I. Hovland, Onong

7 14 Uchjana Effendy mengatakan bahwa communication is the process to modify the behavior of other individuals. 9 Dalam suatu aktivitas dakwah yang berupa ajakan, melahirkan suatu proses penyampaian, paling tidak terdapat beberapa unsur yang harus ada. Unsur-unsur dakwah tersebut adalah da i, objek dakwah metode dakwah, logistik dakwah, materi dakwah, dan media dakwah: a. Da i Da i berasal dari bahasa arab, da i yang berarti orang yang mengajak. Secara umum seorang pengajak bisa saja mengajak untuk melakukan perbuatan dan perkataan jelek. Tapi da i adalah orang yang mengajak orang lain ke jalan kebenaran, baik dengan perbuatan, perkataan ataupun seruan hati. 10 Da i juga bisa berarti orang yang melaksanakan tugas dakwah. Pelaksanaan atau subjek dakwah ini bisa perorangan atau kelompok yang bersedia dan mampu melaksanakan tugas dakwah, seperti lembaga dakwah dan sebagainya. 11 Secara teoritis, subjek dakwah atau yang dikenal dengan sebutan da i adalah orang yang 9 Onong Uchyana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001, h Najamuddin, Metode Dakwah Menurut Al-Qur an, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2008, h Rafi udin dan Maman Abd. Djaliel, Prinsip, h. 47.

8 15 menyampaikan pesan atau menyebarluaskan ajaran agama kepada masyarakat umum (publik). 12 Sedangkan secara praktis, subjek dakwah (da i) dapat dipahami dalam dua pengertian. Pertama, da i adalah setiap muslim atau muslimat yang melakukan aktifitas dakwah sebagai kewajiban yang melekat dan tak terpisahkan dari missinya sebagai penganut Islam sesuai dengan perintah balligũ annĩ walau ãyah. 13 Kedua, da i dialamatkan kepada mereka yang memiliki keahlian tertentu dalam bidang dakwah Islam dan mempraktekkan keahlian tersebut dalam menyampaikan pesan-pesan agama dengan segenap kemampuannya baik dari segi penguasaan konsep, teori, maupun metode tertentu dalam berdakwah. 14 b. Objek Dakwah Dakwah adalah aktivitas menyeru manusia kepada hidayah Allah dan mencegah mereka dari yang sebaliknya. 15 Objek dakwah adalah manusia yang menjadi sasaran dakwah. Mereka adalah orang-orang yang memiliki atau setidak- 12 Awaluddin Pimay, Metodologi Dakwah, Kajian Teoritis dari Khazanah Al-Qur an, Semarang: Rasail, 2006, h Ibid. 14 Ibid., h Sayyid Muhammad Nuh, Dakwah Fardiyah, Pendekatan Personal Dalam Dakwah, Solo: Era Intermedia, h. 1.

9 16 tidaknya telah tersentuh oleh kebudayaan asli atau kebudayaan selain Islam. 16 c. Metode Dakwah Metodhe berasal dari bahasa latin: methodos artinya cara atau cara bekerja, di Indonesia sering dibaca metode. Logie juga berasal dari bahsa latin, logos, artinya ilmu, lalu menjadi kata majemuk Methodologi artinya ilmu cara bekerja. Jadi methodologi dakwah dapat diartikan sebagai ilmu cara berdakwah. 17 Yang dimaksud dengan metode dakwah adalah cara berdakwah yang tepat sehingga materi dakwah dapat diterima oleh objek dakwah. 18 Landasan umum mengenai metode dakwah menurut Alquran An-Nahl ayat 125. Artinya: serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-nya 16 Awaluddin Pimay, Metodologi Dakwah, h Syamsuri Shiddiq, Dakwah dan Teknik Berkhotbah, Bandung: Al- Ma arif, 1981, h Rafi udin dan Maman Abd. Djaliel, Prinsip, h. 48.

10 17 dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. An-Nahl:125). 19 Pada ayat tersebut terdapat kerangka metode dakwah yang sangat akurat. Kerangka dasar tentang metode dakwah yang terdapat dalam ayat tersebut adalah antara lain: a. Bi Al-Hikmah Kata hikmah sering kali diterjemahkan dalam pengertian bijaksana, yaitu suatu pendekatan sedemikian rupa sehingga pihak objek dakwah mampu melaksanakan apa yang didakwahkan atas kemauannya sendiri, ada paksaan, konflik maupun rasa tertekan. Dalam bahasa komunikasi disebut sebagai frame of reference, field of reference dan field of experience, yaitu situasi total yang mempengaruhui sikap daripada pihak komunikan. 20 Jadi, hikmah adalah mengajak manusia menuju jalan Allah tidak terbatas pada perkataan lembut, memberi semangat, sabar, ramah, dan lapang dada, tetapi juga tidak melakukan sesuatu yang melebihi ukurannya. Dengan kata lain harus bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya. 19 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, Semarang: PT. Karya Toha Putra Semarang, 1998, h Toto Tasmara, Komunikasi Dakwah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997, h. 37.

11 18 b. Mau izah Hasanah Yang dimaksud dengan mau izah hasanah ialah tutur kata, pendidikan dan nasehat yang baik-baik. 21 c. Mujadãlah Mujadãlah berasal dari kata jidãl yang pada asalnya berarti hujjah atau argumentasi untuk membenarkan pendapat dan menolak pendapat orang yang menentangnya. Metode ini lebih populer disebut dengan metode diskusi, yaitu saling silang dalam menyampaikan dalil dalam sebuah perdebatan. 22 Mujãdalah merupakan jalan cara terakhir yang digunakan untuk berdakwah yang digunakan untuk orangorang yang taraf pemikirannya cukup maju dan kritis seperti ahli kitab yang memang telah memiliki bekal agama dari para utusan sebelumnya. Oleh karena itu, Al-Qur an telah memberikan perhatian khusus kepada ahli kitab, yaitu melarang berdebat dengan mereka kecuali dengan cara terbaik. 21 Syamsuri Shiddiq, Dakwah dan Teknik Berkhotbah, h Awaluddin Pimay, Metodologi Dakwah, h. 71.

12 19 Firman Allah SWT: Artinya: Dan janganlah kamu berdebat denganahli Kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka, dan Katakanlah: "Kami telah beriman kepada (kitabkitab) yang diturunkan kepada Kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan Kami dan Tuhanmu adalah satu; dan Kami hanya kepada-nya berserah diri".(qs. Al-Ankabut:46). 23 Dari ayat tersebut, kaum muslimin (terutama juru dakwah) dianjurkan agar berdebat dengan cara yang baik, sopan santun dan lemah lembut kecuali jika mereka telah memperlihatkan keangkuhan dan kezaliman yang keluar dari batas kewajaran. d. Adanya Logistik Dakwah Salah satu unsur penting dalam berdakwah ialah adanya logistik dakwah. Adapun pengertian dari logistik dakwah yaitu segala sesuatu yang menyangkut pembiayaan dan peralatan dakwah yang digunakan untuk mencapai tujuan dakwah baik berupa uang atau barang serta segala sesuatu yang digunakan untuk 23 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, h.793.

13 20 kelangsungan dan kelancaran dakwah itu sendiri. 24 adapun logistik dakwah bisa berupa : uang dan barang. e. Materi Dakwah Materi dakwah adalah pesan-pesan atau segala sesuatu yang harus disampaikan oleh subjek kepada objek dakwah yang meliputi 3 (tiga) prinsip yaitu: 1. Aqidah, yaitu yang menyangkut sistem keimanan atau kepercayaan terhadap Allah swt. 2. Syari at, yaitu serangkaian ajaran yang menyangkut aktifitas manusia muslim di dalam semua aspek hidup dan kehidupannya. 3. Akhlak, yaitu menyangkut tata cara berhubungan baik secara vertikal maupun horozontal. 25 Pada dasarnya materi dakwah islam tergantung pada tujuan dakwah yang hendak dicapai. 26 Dalam hal ini sudah jelas bahwa yang menjadi materi dakwah adalah ajaran islam itu sendiri. 27 f. Media Dakwah Media dakwah merupakan alat untuk berdakwah. Media dakwah ini banyak ragamnya seperti: 24 Rafi udin dan Maman Abd. Djaliel, Prinsip, h H. M. Hafi Anshari, Pemahaman dan pengamalan Dakwah, Bandung: AL-IKHLAS, 1993, h Asmuni Syukir, Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al Ikhlas, h Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, Jakarta: Prenada Media, 2004, h. 94.

14 21 a. Alat-alat elektronika, seperti radio, televisi, komputer b. Tempat terbuka, seperti lapangan, halaman c. Alat-alat cetak, seperti brosur, artikel, majalah, surat kabar d. Gedung atau bangunan, seperti masjid, sekolah e. Seni, seperti kaligrafi, film, wayang, lukisan, ukiran, musik. 28 C. Konsepsi Seni Musik 1. Pengertian seni musik Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia, seni adalah keahlian membuat karya yang bermutu (dilihat dari kehalusannya, keindahannya dan sebagainya). 29 Seni juga bisa berarti kemampuan seseorang atau sekelompok orang untuk menciptakan berbagai impuls yang melalui salah satu unsur panca indra, atau mungkin juga melalui kombinasi beberapa unsur panca indera, menyentuh rasa halus manusia lain disekitarnya sehingga lahir penghargaan terhadap nilai-nilai keindahan impulsimpuls tadi. Dengan demikian maka terjadilah apresiasi terhadap hasil seni yang diciptakan tadi, apresiasi mana dapat berukuran tinggi atau rendah menurut intensitas penyentuhan hati dan jiwa manusia yang tersentuh Rafi udin dan Maman Abd. Djaliel, Prinsip, h Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, h Selo Soemardjan, dkk., Budaya Sastra, Jakarta: Rajawali, 1984, h. 2.

15 22 Sedangkan pengertian musik memiliki dua keterangan, pertama: musik adalah ilmu atau seni menyusun nada atau suara dalam urutan, kombinasi, untuk mrnghasilkan komposisi (suara) yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan. Kedua: musik adalah nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan keharmonisan. 31 Sepanjang sejarah banyak penyair, filsuf, penulis dan musikus sendiri berusaha mendefinisikan musik. Schopenhauer, filsuf jerman di abad ke 19 mengatakan dengan singkat, bahwa musik adalah melodi yang syairnya alam semesta. Sementara Dello Jolo berpendapat bahwa mengenal musik dapat memperluas pengetahuan, pandangan, dan halhal lain diluar musik. Pengenalan terhadap musik akan menumbuhkan rasa penghargaan terhadap nilai seni, selain menyadari akan dimensi lain dari suatu kenyataan yang selama ini tersembunyi. Seni musik atau seni suara adalah seni yang diterima melalui indera pendengaran. Rangkaian bunyi yang didengar dapat memberikan rasa indah manusia dalam bentuk konsep pemikiran yang bulat, dalam wujud nada-nada atau bunyi lainnya yang mengandung ritme dan harmoni, serta mempunyai bentuk dalam ruang waktu yang dikenal oleh diri sendiri Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h.

16 23 dan manusia lain dalam lingkungan hidupnya, sehingga dapat dimengerti dan dinikmati. 32 Indonesia sangat kaya dengan suku bangsa (etnis). Keanekaragaman etnis di kepulauan Nusantara menyebabkan Indonesia sangat kaya dengan ragam-ragam lagu daerah. Namun, hanya sedikit saja yang bisa populer di Nusantara. Lagu daerah, Nasional, dan asing saling berebut pasar. Ketiga jenis lagu tersebut saling melengkapi, berkreasi untuk mengejar pasarnya. Meski lagulagu pop paling banyak diminati, sedikit sekali lagu-lagu pop yang bisa dikategorikan sebagai lagu religi. Karena dunia musik lebih berorientasi pada pasar, mereka memiliki hitungan-hitungan tersendiri dalam menembus pasarnya. 33 Musik, termasuk suatu media strategis bagi komunikasi dakwah. Musik sangat digemari oleh beberapa lapisan usia, terutama kawula muda. Perusahaan rekaman tentu tidak mau rugi sehingga insting bisnis mereka lebih menyetir pencarian keuntungan, ketimbang motivasi berdakwah. Agar usaha dapat berjalan terus dan agenda komunikasi dakwah dapat terlaksana, perlu dicari jalan tengah. Diperlukan satu perjuangan strategis ke arah sana Nooryan Bahari, Kritik Seni, Wacana, Apresiasi dan Kreasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008, h Bambang Syaiful Ma arif, Komunikasi Dakwah, h Ibid.

17 24 Salah satunya dengan menyeleksi kapan suatu lagu dapat dikategorikan sebagai tembang-tembang religi. Diperlukan suatu kriteria atau standar bahwa suatu lagu dapat dikatakan sebagai suatu lagu yang bernafaskan agama, yaitu: (a) liriknya membawa kepada pengagungan Allah Rabb yang Maha Esa. (b) unsur musikalitasnya tidak cadas sehingga dapat membina jiwa secara baik. Jiwa yang disentuh oleh jenis musik (religi), terbentuk untuk tetap bersikap baik, santun dan bijak kepada sesama manusia, serta peduli pada alam sehingga tidak membuat keonaran dan kerusakan, (c) membawa pada makna-makna akan kesejatian kehidupan. Kita ini berasal dari mana, hendak kemana, dan jalannya bagaimana. Hidup penuh dengan makna yang dapat dipancarkan melalui musik, (d) menghindarkan hal-hal yang sahun dan lahun (lupa diri) karena terpedaya oleh rayuan lagulagu yang didengarnya, baik lirik, jenis musiknya, maupun tampilannya di panggung, (e) menjadikan manusia merenungi akan alam dan budayanya sebagai pemberian Allah SWT. Kriteria tersebut dapat terus disempurnakan dan dikontekstualisasikan secara fleksibel. 35 Dengan kriteria tersebut, kita memiliki banyak seniman musik (artis) yang melakukannya denga baik, misalnya Bimbo, Ebit G. Ade, Rhoma Irama, Opick dan Mang Koko. Kaum muslimim perlu mengapresiasi karya-karya seni dengan baik, termasuk lagu yang 35 Ibid., h. 179.

18 25 menyuarakan kebenaran meski dulunya dibungkam. Musik mampu menggalang kekuatan kaum muslim untuk bergerak menuju kebaikan, keadilan dan kelestarian lingkungan hidup. Hal ini menjadi perhatian kaum muslim untuk mendorong kawula muda agar bersatu dalam membangun negeri ini. 36 Di beberapa daerah ada lagu yang bertahan sepanjang zaman karena bersifat etnis. Rekaman-rekamannya diulang dalam beberapa versi dan aransemen, seperti musik Zappin Melayu dari Provinsi Riau. Lagu-lagu daerah memiliki banyak pesan kebajikan dan keindahan yang bertitik tolak dari daerah dan kearifan. Tema pokok lagu etnis adalah masalah cinta, yang dibingkai dalam nuansa etnis. Dalam kondisi seperti itu, sesungguhnya semangat kedaerahan juga diapresiasi oleh kaum muslim sebagai kekayaan yang melahirkan kedamaian dan keharmonisan sosial. Perbedaan etnis tidak menjadi alasan untuk lahirnya konflik, justru akan menjadi jembatan keanejaragaman budaya dan etnis. 37 Lagu-lagu itu juga banyak mengusung refleksi akan hubungan manusia, Tuhan dan alam. Aspek industri dan teknologi masih sering terkesampingkan dalam perhitungan produksi suatu hasil karya. Tampaknya ke depan teknologi mempengaruhi tema-tema lagu yang dapat memperkuat kehidupan masyarakat. Musik etnis mencari makna 36 Ibid. 37 Ibid.

19 26 dari kehadiran teknologi yang merasuk dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat tidak membiarkan kehidupannya dirusak oleh teknologi. Berbagai problem kehidupan masyarakat direfleksikan oleh lagu-lagu etnis sehingga dapat melahirkan keteguhan dan cinta. Semakin intens suatu masyarakat menggunakan teknologi makin diperlukan penghayatan akan makna kehidupan itu sendiri. Di sinilah peran musik bagi komunikasi dakwah. Namun semuanya perlu pelatihan, pemahaman dan penerapan akan makna-makna kehidupan manusia. 38 Secara garis besar musik dibagi menjadi dua, yaitu pentatonis dan diatonis. Musik pentatonis adalah musik nonbarat (non-diatonis) dimana untuk membunyikannya cenderung dengan cara memukul alat musik tersebut. Contoh musik pentatonis adalah gamelan atau karawitan Jawa, karawitan Bali, karawitan Sunda, Gondang Batak, dan lain-lain Hukum Musik Dalam Islam Masalah nyanyian atau musik dalam Islam seringkali menjadi kontroversi. Ada yang membolehkannya secara terbatas, tapi ada pula yang mengharamkannya secara mutlak. Pakar Fikih Islam menuliskan dalil-dalil dari kalangan ulama baik yang mengharamkan maupun yang membolehkan. Kemudian ia mentarjihnya dan mengambil kesimpulan. Ia berkesimpulan bahwa bagi yang telah mengkaji serius 38 Ibid., h Nooryan Bahari, Kritik Seni, Wacana, h

20 27 masalah hukum musik ini dan menarik suatu kesimpulan, maka itu menjadi hukum syara baginya. Apakah itu haram, makruh atau mubah. Dengan kata lain, seorang mujtahid terikat dengan ijtihadnya, begitulah kaidah ushul menyatakan. 40 Nyanyian dengan disertai instrumen (musik) atau tanpa musik merupakan masalah yang selalu menjadi perdebatan di kalangan para ulama sejak zaman dulu. Beberapa dalil yang menyatakan keharaman dan bolehnya menyanyi dan sanggahannya. a. Golongan yang mengharamkan nyanyian berdalil dengan riwayat dari Ibnu Abbas serta sebagian tabi in, bahwa mereka mengharamkan nyanyian dengan argumentasi Firman Allah: Artinya: Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan Perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.(qs. Luqman:6) Nuim Hidayat, Musik Dalam Islam: Bolehkah?, h. 1-2,. 41 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, h.812

21 28 Mereka menafsirkan lahwul-hadits (perkataan yang tidak berguna) ini dengan nayanyian. 42 Dalam kaitannya ini Ibnu Hazm berkomentar: Argumentasi ini tidak benar karena: Pertama tidak ada hujjah bagi seseorang selain Rasulullah saw Kedua, pendapat mereka ini ditentang oleh para sahabat da tabi in yang lain Ketiga, nash itu sendiri membatalkan argumentasi mereka dengannya, karena dalam ayat itu disebutkan: diantara manusia ada orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Orang yang demikian sifat dan perilakunya adalah kafir, tanpa diperselisihkan lagi, karena ia menjadikan jalan Allah sebagai olokolokan. Dan andaikata seseorang membeli mushaf untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah dan menjadikannya olok-olokkan, sudah barang tentu dia kafir hukumnya. Inilah yang dicela oleh Allah SWT, dan Allah tidak sama sekali mencela orang yang memepergunakan lahwul-hadits untuk hiburan dan bersenang-senang tanpa maksud untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah Yusuf Qardhawi, Fatwa-fatwa Kontemporer, alih bahasa As ad Yasin, Jakarta: Darul Ma rifah, 1988, h Ibid., h. 677.

22 29 Mereka juga berdalil dengan Firman Allah yang memuji sifat orang-orang mukmin: Artinya: Dan apabila mereka mendengar Perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: "Bagi Kami amal-amal Kami dan bagimu amalamalmu, Kesejahteraan atas dirimu, Kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil".(qs. Al-Qashash: 55). 44 Menurut golongan ini, nyanyian termasuk perkataan yang tidak bermanfaat, karena itu wajib dijauhi. Alasan ini dapat disanggah, bahwa menurut zhahir ayat yang dimaksud dengan al-laghwu (perkataan yang tidak bermanfaat) itu ialah perkataan yang berupa caci maki dan sebagainya. Andaikata kita terima bahwa pengertian laghwu dalam ayat tersebut meliputi nyanyian, maka ayat tersebut hanya menyukai kita berpaling dari mendengarnya dan memujinya, artinya tidak mewajibkan berpaling darinya. Selain itu, makna laghwu sama dengan pengertian kata bathil, yakni sesuatu yang tidak beguna itu tidak haram hukumnya, selama tidak tidak menjadikan tersia-sianya hak atau melalaikan kewajiban Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya, h Yusuf Qardhawi, Fatwa-fatwa Kontemporer, alih bahasa As ad Yasin, h.

23 30 Mereka juga mengemukakan alasan dengan hadits: ك ل له وي ل ه و من ف ه و با طل م لا ع الاث لا ث ة وب : ت اء ة الرج دي ب ل ه, ه ف ر س ه, و ر م ي ع ن ه ق و سه (رواه أصحا ب السنين الا ربعة,وفيه اضطراب) Artinya: semua permainan yang dilakukan orang mukmin adalah batil kecuali tiga perkara: bercumbu dengan istri, melatih kuda,dan melepaskan anak panah dari busurnya. 46 Golongan yang memperbolehkan nyanyian memberikan jawaban bahwa hadits tersebut dhaif, dan seandainya sahih pun tidak dapat dijadikan hujjah, karena kata bathil dalam teks hadits tersebut tidak menunjukkan kepada haram, melainkan hanya menunjukkan tidak berfaedah. 47 b. Golongan yang memperbolehkan nyanyian Ketahuilah bahwa sesunggunhya para ulama berbeda pendapat tentang hukum mendengarkan alat musik. Diantara mereka ada yang mengharamkan dan ada pula yang memperbolehkannya. Yang dimaksud dengan mendengarkan alat musik disini ialah mendengarkan suara-suara merdu, berirama dan bisa dinikmati, sehingga sanggup menggerakkan hati pendengarnya. Hal ini hanya akan menimbulkan kenikmatan yang bisa dirasakan oleh indera pendengaran dan hati. Sama fungsinya 46 Ahmad bin Muhammad bin Hanbal, Musnad Imam Ahmad, alih bahasa Taufiq Hamzah, Jakarta: Pustaka Azzam, 2010, h Yusuf Qardhawi, Fatwa-fatwa Kontemporer, h. 680.

24 31 dengan kenikmatan yang dirasakan oleh indera penglihatan dan juga hati ketika memandang tanaman yang hijau dan asri. 48 Adapun mustahil jika dikatakan, bahwa hukum mendengarkan alat musik itu dilarang di dalam al-qur an. Sebab, mendengarkan suara burung murai juga tidak dilarang oleh al- Qur an. Dengan kata lain, jika mendengarkan kicau burung yang merdu diperbolehkan, maka suara yang berirama (alat musik) juga tidak diharamkan. Betapa tidak suara-suara alat musik yang berirama adalah jenis alunan suara yang tersusun serasi. Hal ini tidak berbeda dengan suara merdu yang keluar dari tenggorokan manusia, burung atau binatang lainnya. Hingga tidak dilarang menganalogkan suara yang keluar dari benda seperti gendang, rebana dan lain sebagainya dengan suara-suara burung. Jadi dalam hal ini tidak didasarkan dari jenisnya, kecuali ada nash yang secara jelas mengharamkannya. Contohnya adalah alat musik sepeti biola, dan seruling yang biasa digunakan untuk mengiringi para peminum khamar masa itu. Jika dalil seputar minuman keras dan apa yang mengitarinya itu menjadi sumber dilarangnya memainkan alat musik, maka seharusnya segala sesuatu yang biasa terkait dengannya saja yang dilarang Al Ghazali, Ringkasan Ihya Ulumuddin alih bahasa Abdul Rosyad Siddiq, Jakarta Timur: Akbar Media Eka Sarana, 2008, h Ibid., h. 195.

25 32 c. Ketentuan dan syarat musik dan nyanyian yang dibolehkan dalam Islam 1. Tema yang terdapat dalam nyanyian harus sesuai dengan adab dan ajaran Islam Adapun maksud dari sesuai dengan adab dan ajaran Islam yaitu dalam syair-syair lagu atau nyanyian tidak diperbolehkannya mengandung kata-kata yang kotor, keji, yang dapat menjerumuskan ke dalam dosa. 2. Gaya dan penampilan juga mempunyai arti penting, kadangkadang isi nyanyian itu tidak terlarang dan tidak buruk, tetapi penampilan sang vocalis dalam membawakannya dengan nada dan gaya sedemikian rupa sehingga dapat membangkitkan nafsu orang-orang yang melihatnya. 3. Nyanyian itu jangan disertai dngan sesutu yang haram, seperti minuman keras, menampakkan aurat, atau pergaulan dan percampuran antara laki-laki dan perempuan tanpa batas. 4. Tidak boleh berlebih-lebihan dalam musik atau nyanyian. Hal ini dimaksudkan supaya seluruh waktu terbagi untuk hal-hal lainnya dan tidak hanya terfokos pada musik semata sehingga melupakan hal-hal lain seperti sholat lima waktu, bersosialisasi Yusuf Qardhawi, Fatwa-fatwa Kontemporer, Alih Bahasa As ad Yasin, h

26 33 D. Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce Secara etimologis, istilah semiotik berasal dari kata Yunani semeion yang berarti tanda. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya, dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain. Secara terminologis, semiotik dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda. 51 Bidang kajian semiotik atau semiologi adalah mempelajari fungsi tanda dalam teks, yaitu bagaimana memahami sistem tanda yang ada dalam teks yang berperan membimbing pembacanya agar bisa menangkap pesan yang terkandung di dalamnya. 52 Semiotik adalah ilmu tentang tanda-tanda. Studi tentang tanda dan segala yang berhubungan dengannya, cara berfungsinya, hubungannya dengan tanda-tanda lain, pengirimannya dan penerimaannya oleh mereka yang menggunakannya. 53 Analisis semiotik berupaya menemukan makna tanda termasuk halhal yang tersembunyi dibalik sebuah tanda (teks, iklan, berita). Karena system tanda sifatnya amat kontekstual dan bergantung pada pengguna 51 Alex Sobur, Analisis Teks Media, Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Semiotik, dan Framing, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009, h Ibid., h Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relations, Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009, h. 263.

27 34 tanda tersebut. Pemikiran pengguna tanda merupakan hasil pengaruh dari berbagai konstruksi social dimana pengguna tanda tersebut berada. 54 Semiotika Charles S. Pierce berangkat dari tiga elemen utama, yang disebut dengan segitiga makna atau triangle meaning antara lain: 1. Tanda Adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat ditangkap oleh panca indera manusia dan merupakan sesuatu yang merujuk (merepresentasikan) hal lain diluar tanda itu sendiri. Acyan tanda ini disebut objek. 2. Acuan Tanda (objek) Adalah konteks social yang menjadi referensi dari tanda atau sesuatu yang dirujuk tanda 3. Pengguna Tanda (Interpretant) Konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya kesuatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. 55 Sign Interpretant Object 54 Ibid., h Ibid., h. 265.

BAB V PENUTUP. pesan Aqidah, Ibadah dan Syari ah. Pesan dakwah yang mengandung. syari ah ada dalam judul lagu Mari Sholawat, karena liriknya berusaha

BAB V PENUTUP. pesan Aqidah, Ibadah dan Syari ah. Pesan dakwah yang mengandung. syari ah ada dalam judul lagu Mari Sholawat, karena liriknya berusaha BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian dan analisis pada bagian terdahulu, maka dapat disimpulkan: Lirik lagu yang ada dalam album Ingat Sholawat ini mengandung pesan Aqidah, Ibadah dan Syari ah. Pesan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. apalagi memasang tarif terhadap dakwahnya, kecuali mereka memberikan. kebahagian dunia dan juga kebahagian akhirat.

BAB V PENUTUP. apalagi memasang tarif terhadap dakwahnya, kecuali mereka memberikan. kebahagian dunia dan juga kebahagian akhirat. 95 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sebagai akhir dari pembahasan di atas dapat penulis simpulkan bahwasanya da i atau juru dakwah tidak diperkenankan untuk meminta upah apalagi memasang tarif terhadap dakwahnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuju kepada jalan kebaikan, memerintahkan yang ma ruf dan mencegah

BAB I PENDAHULUAN. menuju kepada jalan kebaikan, memerintahkan yang ma ruf dan mencegah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya dakwah adalah menyeru kepada umat manusia untuk menuju kepada jalan kebaikan, memerintahkan yang ma ruf dan mencegah dari yang munkar dalam rangka untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian pesan dakwah dari da i kepada mad u. Dakwah merupakan

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian pesan dakwah dari da i kepada mad u. Dakwah merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad ini disebut abad komunikasi massa, komunikasi telah mencapai satu tingkat dimana orang mampu berbicara dengan jutaan manusia secara serentak dan serempak.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan bagian penting dalam mempertahankan keberlangsungan hidup agama Islam, tidak mungkin Islam dapat bertahan di tengah masyarakat bila tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam kepada seluruh umat manusia. 1

BAB I PENDAHULUAN. Islam kepada seluruh umat manusia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama dakwah yaitu agama yang mengajak dan memerintahkan umatnya untuk selalu menyebarkan dan menyiarkan ajaran Islam kepada seluruh umat manusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam ensiklopedia islam diartikan sebagai ajakan kepada islam. Jadi

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam ensiklopedia islam diartikan sebagai ajakan kepada islam. Jadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara bahasa dakwah berasal dari bahasa arab yakni da

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Proses kegiatan belajar mengajar di kelas bagi siswa tidak selamanya berlangsung secara normal. Kadang-kadang lancar, kadangkadang tidak, kadang-kadang menyenangkan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan pendidikan, manusia akan lebih berpengetahuan luas dan menjadi lebih bijaksana dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari manusia pasti mengadakan hubungan interaksi dengan orang lain, serta dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sejak dilahirkan sudah berkomunikasi dengan lingkungannya, gerak dan tangis yang pertama saat dia dilahirkan adalah suatu tanda komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah mempunyai sebuah pengertian sebagai suatu ajakan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah mempunyai sebuah pengertian sebagai suatu ajakan dalam bentuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah mempunyai sebuah pengertian sebagai suatu ajakan dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku, dan lain sebagainya yang dilakukan secara sadar dan terencana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berkaitan dengan penelitian penulis diantaranya: Sebagai Media Dakwah (Analisis Deskriftif Berita Foto di Tabloid Dialog

BAB II KAJIAN PUSTAKA. berkaitan dengan penelitian penulis diantaranya: Sebagai Media Dakwah (Analisis Deskriftif Berita Foto di Tabloid Dialog 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian terdahulu Pada bagian ini penulis kemukakan beberapa hasil penelitian yang berkaitan dengan penelitian penulis diantaranya: Skripsi yang ditulis oleh Fathur Rizal dengan

Lebih terperinci

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Al- Qur an dirumuskan sebagai kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan (diwahyukan)

Lebih terperinci

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta:

Rajawali Pers, 2009), hlm Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam dengan Pendekatan Multidisipliner, (Jakarta: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peran dan fungsi ganda, pertama peran dan fungsinya sebagai instrumen penyiapan generasi bangsa yang berkualitas, kedua, peran serta fungsi sebagai

Lebih terperinci

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat

(الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat (الإندونيسية بالغة) Wara' Sifat ك ن و ر ع ا ت ك ن ا ع ب د الن اس "Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah" Sesungguhnya orang yang mengenal Rabb-nya dan menempatkan-nya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rasul-rasul

BAB I PENDAHULUAN. Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rasul-rasul BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap kaum Muslimin pasti beriman. Sedangkan iman sendiri itu memiliki enam point, diantaranya : iman kepada Allah, iman kepada malaikatmalaikat Allah, iman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan aktivitas yang sangat penting dalam Islam. Dengan dakwah, Islam dapat tersebar dan diterima oleh manusia. Sebaliknya, tanpa dakwah Islam akan

Lebih terperinci

BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH

BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH 90 BAB IV JUAL BELI SEPATU SOLID DI KECAMATAN SEDATI SIDOARJO DALAM PERSPEKTIF MASLAHAH MURSALAH A. Tinjauan Tentang Jual Beli Sepatu Solid di Kecamatan Sedati Sidoarjo Dengan mengikuti empat mazhab fiqh

Lebih terperinci

MAKALAH UNSUR UNSUR DAKWAH DAN HUBUNGAN ILMU DAKWAH DENGAN PSIKOLOGI. Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : ilmu dakwah

MAKALAH UNSUR UNSUR DAKWAH DAN HUBUNGAN ILMU DAKWAH DENGAN PSIKOLOGI. Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas. Mata Kuliah : ilmu dakwah MAKALAH UNSUR UNSUR DAKWAH DAN HUBUNGAN ILMU DAKWAH DENGAN PSIKOLOGI Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : ilmu dakwah Dosen Pengampu : Ahmad Zaini, Lc.M.Si Disususn Oleh : Riyaningsih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. diwajibkan untuk mempelajari mendalami serta mengamalkannya.

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. diwajibkan untuk mempelajari mendalami serta mengamalkannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kitab suci yang diwahyukan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. Bagi ummat Islam Al-Qu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Agama adalah wahyu yang diturunkan Allah untuk manusia. Fungsi dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu manusia untuk mengenal dan menghayati

Lebih terperinci

"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"

Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah Sifat Wara' ك ن و ر ع ا ت ك ن ا ع ب د الن اس "Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah" Sesungguhnya orang yang mengenal Rabb-nya dan menempatkan-nya sebagaimana mestinya,

Lebih terperinci

I Perdebatan mengenai suatu masalah merupakan hal lumrah yang sering dijumpai dalam setiap perkumpulan. Perdebatan seputar soal duniawi hingga yang

I Perdebatan mengenai suatu masalah merupakan hal lumrah yang sering dijumpai dalam setiap perkumpulan. Perdebatan seputar soal duniawi hingga yang I Perdebatan mengenai suatu masalah merupakan hal lumrah yang sering dijumpai dalam setiap perkumpulan. Perdebatan seputar soal duniawi hingga yang menyangkut permasalahan ukhrawi. Mulai dari urusan ekonomi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran manusia. Dalam musik terdapat lirik lagu dan alunan musik yang harmonis, dapat membawa seseorang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH PONDOK PESANTREN SYAIKH JAMILURRAHMAN AS-SALAFY

BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH PONDOK PESANTREN SYAIKH JAMILURRAHMAN AS-SALAFY BAB IV ANALISIS METODE DAKWAH PONDOK PESANTREN SYAIKH JAMILURRAHMAN AS-SALAFY Metode merupakan suatu hal penting yang harus ada di dalam suatu pelaksanaan kegiatan untuk memberikan kemudahan dan keserasian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjauhkan diri dari segala hal yang dilarang oleh agama Islam.

BAB I PENDAHULUAN. menjauhkan diri dari segala hal yang dilarang oleh agama Islam. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah memiliki kedudukan yang tinggi dan mempunyai peranan yang sangat penting menurut pandangan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, karena Islam sangat memperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN ! "#" $ "%&

BAB I PENDAHULUAN ! # $ %& BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah adalah suatu usaha untuk mengajak, menyeru dan mempengaruhi manusia agar selalu berpegang pada ajaran Allah guna memperoleh kebahagiaan hidup didunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ma ruf dan mencegah dari yang mungkar merekalah orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. ma ruf dan mencegah dari yang mungkar merekalah orang-orang yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah adalah menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma ruf dan mencegah dari yang mungkar merekalah orang-orang yang beruntung. Dalam melaksanakan tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam merupakan agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam merupakan agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong umatnya untuk berbuat kebaikan dan mengajak orang lain agar menjadi insan yang baik. Implikasi dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai informasi setiap hari dan setiap saat, berbagai pandanganpun

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai informasi setiap hari dan setiap saat, berbagai pandanganpun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merebaknya media massa, khususnya media cetak seperti surat kabar dan majalah merupakan salah satu wujud dari era informasi dan keterbukaan. Berbagai informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa al-quran karena

BAB I PENDAHULUAN. Allah telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa al-quran karena 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa al-quran karena bahasa Arab adalah bahasa terbaik yang pernah ada sebagaimana firman Allah: Artinya: Sesungguhnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi. kehidupan masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi. kehidupan masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi antarindividu yang satu dengan yang lain maupun antar kelompok yang satu dengan yang lain. Interaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada saat mengkomunikasikan pesan dan informasi. Penggunaan media

BAB I PENDAHULUAN. pada saat mengkomunikasikan pesan dan informasi. Penggunaan media BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan seni film di Dunia saat ini mempunyai sisi kemajuan yang sangat pesat. Dunia perfilman saat ini telah mampu merebut perhatian masyarakat. Lebih-lebih setelah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain untuk memberikan informasi dan bahkan dapat merubah sikap,

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain untuk memberikan informasi dan bahkan dapat merubah sikap, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan kita sebagai mahkluk hidup, berinteraksi merupakan kegiatan yang begitu melekat dalam identitas sebagai manusia sosial. Setiap manusia tidak dapat

Lebih terperinci

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Di antaranya pemahaman tersebut adalah: MENYOAL PEMAHAMAN ATAS KONSEP RAHMATAN LI AL- ÂLAMÎN Kata Rahmatan li al- Âlamîn memang ada dalam al-quran. Namun permasalahan akan muncul ketika orang-orang menafsirkan makna Rahmatan li al- Âlamîn secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma kualitatif ini merupakan sebuah penelitian yang memiliki tujuan utama yaitu untuk mengkaji makna-makna dari sebuah perilaku, simbol maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertama kali ditempuh adalah melalui ajakan, seruan atau himbauan yang

BAB I PENDAHULUAN. pertama kali ditempuh adalah melalui ajakan, seruan atau himbauan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedatangan Islam ke muka bumi telah membawa perubahan yang sangat signifikan, dari tatanan masyarakat jahiliyah menuju masyarakat yang sejahtera yang berakhlakul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. andil pada perubahan sistem dan tata nilai dalam masyarakat Islam.

BAB I PENDAHULUAN. andil pada perubahan sistem dan tata nilai dalam masyarakat Islam. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi komunikasi dan informasi dalam era globalisasi sekarang ini telah membawa perubahan-perubahan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul Kedudukan agama dalam kehidupan masyarakat maupun kehidupan pribadi sebagai makhluk Tuhan merupakan unsur yang terpenting, yang

Lebih terperinci

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab MATAN Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab C MATAN AS-SITTATUL USHUL Z. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Termasuk perkara yang sangat menakjubkan dan tanda yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang berkualitas adalah pendidikan yang ditopang oleh empat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekecil apapun ilmu yang didapat, kita harus selalu berusaha untuk menyampaikannya kepada yang lain. Karena setiap individu berhak untuk dididik dan mendidik, berhak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan penyampaian pesan dakwah dari da i kepada mad u. Dakwah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan penyampaian pesan dakwah dari da i kepada mad u. Dakwah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi atau komunikasi dengan manusia lainnya. Komunikasi yang dilakukan pun mengandung sebuah pesan. Tujuan dari komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang cukup pesat melalui cara-cara yang damai. Selama ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang cukup pesat melalui cara-cara yang damai. Selama ini banyak 11 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama dakwah, dengan dakwah agama Islam mengalami perkembangan yang cukup pesat melalui cara-cara yang damai. Selama ini banyak orang mengganggap

Lebih terperinci

Cece Abdulwaly. Diterbitkan oleh: melalui:

Cece Abdulwaly. Diterbitkan oleh: melalui: Cece Abdulwaly Diterbitkan oleh: melalui: HAFAL AL-QUR'AN: BUAH SABAR & ISTIQAMAH Oleh: Cece Abdulwaly Copyright 2014 by Cece Abdulwaly Cetakan I, 2015 Desain Sampul: Cece Abdulwaly Penerbit: Tahfidz Media

Lebih terperinci

ANALISIS KRITIS KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA MENURUT PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT DALAM BUKU PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DAN SEKOLAH SKRIPSI

ANALISIS KRITIS KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA MENURUT PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT DALAM BUKU PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DAN SEKOLAH SKRIPSI ANALISIS KRITIS KONSEP PENDIDIKAN KELUARGA MENURUT PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT DALAM BUKU PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA DAN SEKOLAH SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan diamalkan oleh manusia dari generasi ke generasi berikutnya. 1 Dakwah. ulama` sepakat bahwa hukum dakwah adalah wajib.

BAB I PENDAHULUAN. dan diamalkan oleh manusia dari generasi ke generasi berikutnya. 1 Dakwah. ulama` sepakat bahwa hukum dakwah adalah wajib. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan suatu aktifitas yang sangat penting dalam keseluruhan ajaran Islam. Dengan dakwah Islam dapat diketahui, dihayati, dan diamalkan oleh manusia

Lebih terperinci

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil

Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati Imam Mahdi Nasser Mohammad Al-Yamani Akal Yang Menerima Al-Qur an, dan Akal adalah Hakim Yang Adil Tidakkah kalian tahu bahwa akal adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam UUD RI Tahun 1945 pasal 31 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, dan ayat 3 menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan

Lebih terperinci

Apakah Asal dalam Dakwah Adalah Tauqifi?

Apakah Asal dalam Dakwah Adalah Tauqifi? Apakah Asal dalam Dakwah Adalah Tauqifi? Syaikh Muhammad bin Shalih al-utsaimin Dinukil dari Buku Fatwa-fatwa Ulama Negeri Haram (hal. 1116-1117) Disusun oleh: Dr. Khalid bin Abdurrahman Al Juraisy 0Terjemah:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengamalkan dan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 1

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengamalkan dan menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Zakiyah Daradjat, pendidikan Islam ialah suatu usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh.

Lebih terperinci

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 285 Tafsir Depag RI : QS 002 - Al Baqarah 285 آم ن الر س ول ب م ا ا ن ز ل ا ل ي ه م ن ر ب ه و ال م و م ن ون ك ل آم ن ب الل ه و م ل اي ك ت ه و ك ت ب ه و ر س ل ه ل ا ن ف ر ق ب ي ن ا ح د م ن ر س ل ه و ق ال وا

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan kegiatan yang sangat penting dalam Islam, karena berkembang tidaknya ajaran agama Islam dalam kehidupan masyarakat, merupakan efek dari berhasil

Lebih terperinci

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah Kewajiban berdakwah Dalil Kewajiban Dakwah Sahabat, pada dasarnya setiap Muslim dan Muslimah diwajibkan untuk mendakwahkan Islam kepada orang lain, baik Muslim maupun Non Muslim. Ketentuan semacam ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. imaniah yang manipestasikan dalam bentuk seruan, ajakan, panggilan, undangan doa. dan merekalah orang-orang yang beruntung

BAB 1 PENDAHULUAN. imaniah yang manipestasikan dalam bentuk seruan, ajakan, panggilan, undangan doa. dan merekalah orang-orang yang beruntung BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah merupakan suatu bentuk proses penyampaian ajaran Islam, juga suatu kegiatan dari seseorang, kelompok, segolongan umat Islam sebagai aktualisasi imaniah

Lebih terperinci

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati

Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati Jawaban yang Tegas Dari Yang Maha Mengetahui dan Maha Merahmati Imam Mahdi Nasser Mohammad Al-Yamani -Akal Yang Menerima Al Qur an, dan Akal adalah page 1 / 27 Hakim Yang Adil Tidakkah kalian tahu bahwa

Lebih terperinci

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.???????????????????????????????????:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan kata hikmah ini menjadi sebuah judul salah satu tabloid terbitan ibukota

BAB I PENDAHULUAN. bahkan kata hikmah ini menjadi sebuah judul salah satu tabloid terbitan ibukota BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai umat muslim sudah tidak asing lagi dengan kata hikmah karena kata-kata ini sering dijumpai hampir disetiap kitab-kitab yang bernuansa ibadah bahkan kata hikmah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyeru dan memanggil baik itu lisan, tulisan maupun perbuatan.

BAB I PENDAHULUAN. menyeru dan memanggil baik itu lisan, tulisan maupun perbuatan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang menyerukan kepada amar ma ruf nahi munkar, atau dengan kata lain Islam adalah agama dakwah. Dakwah mengandung arti mengajak, menyeru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik lisan maupun

Lebih terperinci

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN

TERMINOLOGIS KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN KONSEP AGAMA KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN TERMINOLOGIS UNSUR AGAMA SECARA UMUM PENGERTIAN ISLAM SECARA ETIMOLOGIS DAN TERMINOLOGIS PENGERTIAN AGAMA ISLAM KONSEP AGAMA SECARA ETIMOLOGIS DAN TERMINOLOGIS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA 71 BAB IV ANALISIS DATA A. Upacara Tradisi Manganan dalam Perspektif Teologi Islam Islam adalah agama yang sempurna, yaitu suatu agama yang mengatur segala aspek kehidupan manusia yang diturunkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak terlepas dari kehidupan masyarakat karena dalam karya

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak terlepas dari kehidupan masyarakat karena dalam karya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar Belakang Karya sastra tidak terlepas dari kehidupan masyarakat karena dalam karya sastra terdapat kenyataan yang dialami oleh masyarakat itu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui bagaimana nilai Humanisme dan Budaya pada film Okuribito. Dalam penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelompok baik secara lisan maupun tulisan. Kata tabligh merupakan bahasa Arab yang

BAB I PENDAHULUAN. kelompok baik secara lisan maupun tulisan. Kata tabligh merupakan bahasa Arab yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tabligh adalah bagian dari sistem dakwah Islam, tabligh merupakan usaha menyampaikan dan menyiarkan pesan Islam yang dilakukan oleh individu maupun kelompok baik secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11:

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Mujadilah ayat 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam sebagai agama yang tinggi, selalu meletakkan pendidikan dan pada derajat yang tinggi. Adapun untuk memperoleh derajat manusia didunia adalah melalui ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan masalah fundamental dalam pembangunan bangsa dan merupakan bekal yang harus dimiliki oleh setiap generasi muda agar kelak dapat menghadapi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam hal ini penulis ingin mengetahui bagaimana nilai pendidikan pada film Batas. Dalam paradigma ini saya menggunakan deskriptif dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tentang langkah-langkah yang sistematis dan logis tentang pencarian data yang

BAB III METODE PENELITIAN. tentang langkah-langkah yang sistematis dan logis tentang pencarian data yang BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metodologi riset adalah seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah yang sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan untuk manusia, apalagi ajaran

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjamin terwujudnya kebahagiaan dan kesejahteraan untuk manusia, apalagi ajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam agama dakwah, yaitu agama yang menegaskan umatnya untuk menyebarkan dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia sebagai rahmat bagi seluruh alam.

Lebih terperinci

Kesadaran Akan Keberadaan. Ahmad Munir

Kesadaran Akan Keberadaan. Ahmad Munir Kesadaran Akan Keberadaan Ahmad Munir Segala puji bagi Allah, kami memujinya, memohon pertolongannnya, dan ampunannya, kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri diri kami, dan dari kejelekan amalan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN TOKOH AGAMA ISLAM TENTANG SEWA POHON MANGGA Sebagaimana penelitian yang dilakukan di lapangan dan yang menjadi obyek penelitian adalah pohon mangga,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah Usaha sadar yang dengan sengaja dirancang dan direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. R. Soetarno, Psikologi Sosial, (Kanisius: Yogyakarta), 1993, hlm. 16.

BAB I PENDAHULUAN. R. Soetarno, Psikologi Sosial, (Kanisius: Yogyakarta), 1993, hlm. 16. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an secara harfiah berarti bacaan yang mencapai puncak kesempurnaan. Al-Qur an al karim berarti bacaan yang maha sempurna dan maha mulia. Tidak ada satu

Lebih terperinci

AL QUR AN SEBAGAI PEDOMAN BAGI MANUSIA

AL QUR AN SEBAGAI PEDOMAN BAGI MANUSIA AL QUR AN SEBAGAI PEDOMAN BAGI MANUSIA definisi al Qur an Al Qur an adalah: (1) Kalamullah, (2) yang menjadi mu jizat yang diturunkan ke dalam hati Nabi Muhammad SAW, (3) diriwayatkan kepada kita secara

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. segala hal yang akan dijalankan dalam usahanya. dan tidak dapat melihat pasar yang sesungguhnya benar - benar ada.

BAB IV PEMBAHASAN. segala hal yang akan dijalankan dalam usahanya. dan tidak dapat melihat pasar yang sesungguhnya benar - benar ada. BAB IV PEMBAHASAN A. Motivasi Pelaku Usaha di Lingkungan Pusat Pengembangan Bisnis UIN Sunan Ampel Surabaya 1. Percaya Diri Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa responden, diketahui bahwa kepercayaan

Lebih terperinci

mengorbankan nyawa seminimal mungkin.2

mengorbankan nyawa seminimal mungkin.2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kitab suci al-qur an sebagai pedoman hidup umat manusia yang haqiqi senantiasa memberikan kontribusi monumental dalam setiap lini kehidupan, selain itu juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan pedoman yang abadi untuk kemaslahatan umat manusia, merupakan benteng pertahanan syari at Islam yang utama serta landasan sentral bagi tegaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan, kehidupan bangsa dan diharapkan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu

BAB I PENDAHULUAN. mengajar dengan materi-materi kajian yang terdiri dari ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Madrasah berasal dari bahasa Arab yaitu Madrasah yang artinya tempat untuk belajar atau sistem pendidikan klasikal yang didalamnya berlangsung proses belajar

Lebih terperinci

DAKWAH USTAD WIJAYANTO PADA ACARA CERITA HATI KOMPAS TV

DAKWAH USTAD WIJAYANTO PADA ACARA CERITA HATI KOMPAS TV DAKWAH USTAD WIJAYANTO PADA ACARA CERITA HATI KOMPAS TV SKRIPSI Oleh: FAHRIZA 1201311238 INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN 2017M/1438H DAKWAH USTAD WIJAYANTO PADA ACARA CERITA HATI KOMPAS

Lebih terperinci

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan. ADAB ISLAMI : ADAB SEBELUM MAKAN Manusia tidak mungkin hidup tanpa makan. Dengan makan manusia dapat menjaga kesinambungan hidupnya, memelihara kesehatan, dan menjaga kekuatannya. Baik manusia tersebut

Lebih terperinci

Adalah Sebagian Dari IMAN حفظو هللا Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-sidawi

Adalah Sebagian Dari IMAN حفظو هللا Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-sidawi Hadits PALSU: Cinta Tanah Air Adalah Sebagian Dari IMAN حفظو هللا Ustadz Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-sidawi Re-Publication : 1437 H_2016 M Hadits Palsu: Cinta Tanah Air Adalah Sebagian Dari Iman حفظو

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Standar Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Standar Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh alam. Agama yang menjamin terwujudnya kebahagiaan dan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh alam. Agama yang menjamin terwujudnya kebahagiaan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menyerukan kepada umatnya dan menyiarkan Islam kepada seluruh umat manusia sebagai rahmat seluruh alam. Agama yang menjamin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan media auditif yang hanya bisa didengar, tetapi murah,

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan media auditif yang hanya bisa didengar, tetapi murah, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Radio merupakan media auditif yang hanya bisa didengar, tetapi murah, merakyat dan bisa dibawa atau didengarkan di mana mana. Radio memiliki kekuatan terbesar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada masa Rasululah, hingga masa sekarang. memahami dan dapat mengamalkan isi dari Al Quran. Sebagaimana yang

BAB I PENDAHULUAN. pada masa Rasululah, hingga masa sekarang. memahami dan dapat mengamalkan isi dari Al Quran. Sebagaimana yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al Quran adalah Firman Allah SWT yang mulia dan termasuk mukjizat Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itu, sudah seharusnya jika seorang muslim mempunyai kewajiban-kewajiban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an adalah kitab Allah yang diturunkan ke dunia yang harus diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu rukun iman yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jenderal Bimbingan masyarakat Islam sekaligus sebagai ujung tombak dalam

BAB I PENDAHULUAN. Jenderal Bimbingan masyarakat Islam sekaligus sebagai ujung tombak dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyuluhan Agama Islam merupakan tugas yang dilaksanakan oleh seorang Penyuluh Agama Islam. Penyuluh Agama Islam adalah mitra bimbingan Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-makhluk lainnya, oleh karena dia dibekali akal pikiran, dan ilmu. didik dengan segala lingkungan dan sepanjang hayat.

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-makhluk lainnya, oleh karena dia dibekali akal pikiran, dan ilmu. didik dengan segala lingkungan dan sepanjang hayat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan oleh Allah SWT dalam bentuk yang sebaik-baiknya, bahkan merupakan makhluk yang paling mulia jika dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainnya,

Lebih terperinci

Bukti Cinta Kepada Nabi

Bukti Cinta Kepada Nabi Bukti Cinta Kepada Nabi Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang yang berhasil di Masyarakat. Keluarga terdiri dari ayah ibu dan

BAB I PENDAHULUAN. orang yang berhasil di Masyarakat. Keluarga terdiri dari ayah ibu dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keluarga merupakan tempat yang paling penting dimana anak akan memperoleh dasar dalam membentuk kemampuannya agar kelak menjadi orang yang berhasil di Masyarakat.

Lebih terperinci

IPTEK, DAN SENI DALAM ISLAM 1. Konsep Ipteks Dalam Islam a. Pengetahuan dan ilmu pengetahuan Pengetahuan : segala sesuatu yang diketahui manusia

IPTEK, DAN SENI DALAM ISLAM 1. Konsep Ipteks Dalam Islam a. Pengetahuan dan ilmu pengetahuan Pengetahuan : segala sesuatu yang diketahui manusia IPTEK, DAN SENI DALAM ISLAM 1. Konsep Ipteks Dalam Islam a. Pengetahuan dan ilmu pengetahuan Pengetahuan : segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindera, intuisi, firasat atau yang

Lebih terperinci

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????: (????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????)??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kamus bahasa Indonesia disebutkan strategi adalah ilmu seni mengunakan sumber daya bangsa-bangsa untuk melaksanakan kebijakan tertentu di peperangan,

Lebih terperinci

PENDAPAT IMAM ASY-SYÂFI'I TENTANG PEMBERLAKUAN HUKUM RAJAM BAGI PEZINA KAFIR DZIMMY

PENDAPAT IMAM ASY-SYÂFI'I TENTANG PEMBERLAKUAN HUKUM RAJAM BAGI PEZINA KAFIR DZIMMY PENDAPAT IMAM ASY-SYÂFI'I TENTANG PEMBERLAKUAN HUKUM RAJAM BAGI PEZINA KAFIR DZIMMY SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Syari ah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi

BAB I PENDAHULUAN. terutama generasi muda sebagai pemegang estafet perjuangan untuk mengisi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan suatu negara pendidikan memegang peranan yang penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan wahana

Lebih terperinci

KAYA TAPI ZUHUD. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. (Dosen PKn dan Hukum FIS UNY)

KAYA TAPI ZUHUD. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. (Dosen PKn dan Hukum FIS UNY) KAYA TAPI ZUHUD Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. (Dosen PKn dan Hukum FIS UNY) Kaya sering dipahami sebagai melimpahnya harta yang dimiliki seseorang. Orang kaya adalah orang yang memiliki harta yang berlimpah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah diajarkannya cara menulis Al-Quran dan Hadits. Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah diajarkannya cara menulis Al-Quran dan Hadits. Pembelajaran 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mampu dan terampil menulis dengan baik dan benar menjadi salah satu tujuan pembelajaran di sekolah, baik yang formal maupun informal. Salah satu yang diajarkan di

Lebih terperinci