Analisis Efektivitas Iklan Produk Mobil Toyota Avanza di Kota Banda Aceh
|
|
- Susanti Sutedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Analisis Efektivitas Iklan Produk Mobil Toyota Avanza di Kota Banda Aceh Akademi Sekretari Manajemen (ASM) Nusantara Banda Aceh Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas iklan mobil toyota Avanza di Kota Banda Aceh. Responden penelitian sebanyak 94 orang pengguna mobil tersebut yang diambil secara convinience sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan selanjutnya data dianalisis secara deskriptif mengacu pada AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) sebagai tolok ukur efektifitas iklan. Penelitian ini menemukan bahwa iklan mobil Toyota Avanza sudah efektif. Iklan mobil tersebut mampu membuat konsumen untuk memberikan perhatian terhadap iklan dan produk yang diiklankan. Iklan produk tersebut juga sudah mampu menimbulkan minat konsumen terhadap produk, membangkitkan kebutuhan/keinginan konsumen terhadap manfaat produk, dan selanjutnya iklan mobil Toyota Avanza juga mampu mendorong konsumen untuk mengambil tindakan yang mengarah pada pembelian produk Kata Kunci : Efektivitas Iklan, Attention, Interest, Desire, dan Action Latar Belakang Iklan memegang peranan yang sangat penting dalam pemasaran barang dan jasa. Hal ini disebabkan iklan dapat membuat produk barang dan jasa yang diproduksikan oleh perusahaan dikenal oleh calon konsumen. Sekalipun tidak dapat dipungkiri bahwa tanpa iklan yang disampaikan melalui berbagai media (cetak dan elektronik), suatu produk juga dapat dikenal oleh calon konsumennya. Namun penyampaian informasi melalui iklan dinilai lebih cepat agar calon konsumen dapat sesegera mungkin mengenal produk yang diiklankan. Sesuai dengan tujuannya, keberadaan iklan sendiri tidak lain adalah untuk mendorong calon konsumen mengikuti pesan yang disampaikan melalui iklan itu sendiri. Lebih tepatnya, penayangan iklan dimaksudkan untuk menimbulkan niat beli calon konsumen terhadap produk yang diiklankan. Dengan demikian efektifitas suatu iklan dapat dilihat dari sejauhmana iklan yang disampaikan tersebut dapat menimbulkan niat beli bagi calon konsumen produk itu sendiri. Karena itu, perusahaan sebagai pemasang iklan selalu berusaha memilih media yang dinilai tepat untuk pemasangan iklan. Salah satu media yang sampai saat ini dinilai efektif untuk pemasangan iklan adalah media televisi. Hal ini disebabkan penayangan iklan melalui media televisi tidak hanya menampilkan kegunaan produk yang disampaikan, akan tetapi lebih dari itu, iklan televisi juga disertai dengan tampilan warna dan pengulangan tampilan iklan, sehingga isi informasi yang disampaikan lebih cepat masuk dalam ingatan konsumen. Selain itu, media televisi juga disertai dengan peran seorang pemeran iklan seperti artis terkenal yang selama ini telah banyak dikenal oleh calon konsumen. Semua ini membuat produk yang diiklan melalui televisi lebih masuk dalam ingatan calon konsumen. Evaluasi terhadap efektifitas penayangan iklan melalui media televisi tentunya tidak hanya dapat dilihat dari besarnya biaya pemasangan iklan setelah dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh oleh suatu perusahaan. Akan tetapi lebih penting lagi, efektifitas iklan dapat dilihat dari sejauhmana iklan yang disampaikan dapat menimbulkan niat beli dikalangan konsumen. Berapa pun kecilnya biaya yang dikeluarkan untuk pemasangan iklan, namun apabila iklan tersebut tidak dapat menimbulkan niat beli dikalangan konsumen, maka iklan tersebut dinilai belum efektif. Salah satu model yang dapat digunakan untuk mengukur efektifitas iklan adalah AIDA (attention, interest, desire, action). Attention merupakan perhatian yang diberikan oleh konsumen terhadap iklan suatu produk. Suatu iklan dikatakan efektif apabila dapat menarik perhatian calon konsumen. Sebaliknya apabila informasi yang disampaikan melalui iklan tidak mampu menarik perhatian konsumen, maka iklan tersebut dapat dikatakan tidak efektif. Interest berhubungan dengan minat atau rasa ketertarikan terhadap produk yang diiklankan. Interest merupakan kelanjutan dari adanya atention. Suatu 20
2 Analisis Efektivitas Iklan Mobil Toyota Avanza di Kota Banda Aceh iklan dikatakan efektif apabila mampu menimbulkan minat calon konsumen terhadap produk. Selanjutnya desire merupakan berhubungan dengan kebutuhan atau keinginan yang timbul dalam diri calon konsumen terhadap produk yang diiklankan. Suatu iklan dikatakan efektif apabila mampu menimbulkan keinginan atau kebutuhan calon konsumen terhadap produk. Hal ini disebabkan, pada dasarnya tujuan iklan tidak hanya menyampaikan informasi kepada konsumen, akan tetapi mampu membantu konsumen untuk membuat keputusan pembelian melalui adanya keinginan atau kebutuhan akan produk yang diiklankan. Terakhir, adalah action berhubungan dengan tindakan (pembelian). Ukuran terakhir adalah efektifitas suatu iklan adalah adanya tindakan nyata dari konsumen. Suatu iklan dinyatakan efektif apabila mampu mendorong konsumen untuk melakukan tindakan pembelian terhadap produk yang diiklankan. Mobil toyota merupakan salah satu mobil yang diminati oleh masyarakat Indonesia secara umum dan masyarakat Kota Banda Aceh pada khususnya. Hingga saat ini, mobil toyota yang diminati oleh masyarakat terdiri dari berbagai jenis dan merek mulai dari mobil jenis sedan, minibis hingga jenis truk. Adanya kecenderungan peningkatan permintaan konsumen terhadap mobil toyota Avanza tentunya tidak terlepas dari gencarnya promosi mobil tersebut, baik melalui iklan maupun melalui bauran promosi lainnya. Yang pasti keberadaan iklan mobil toyota Avanza telah dilakukan melalui berbagai media terutama media televisi. Sehingga terjadinya peningkatan penjualan mobil tersebut diduga tidak terlepas dari peran iklan sebagai alat untuk memperkenalkan produk, sekaligus membujuk dan meyakinkan konsumen akan informasi yang disampaikan melalui iklan. Efektivitas iklan mobil toyota Avanza melalui media televisi tentunya juga dapat diukur dengan AIDA (Attention, Interest, Desire dan Action). Hal ini disebabkan, iklan produk tersebut tidak hanya berusaha untuk menyampaikan informasi kepada konsumen mengenai keberadaan produk, akan tetapi juga berusaha untuk memberikan keyakinan dan membujuk konsumen untuk membeli produk tersebut. Sehingga iklan yang disampaikan tersebut sebenarnya merupakan bagian dari usaha perusahaan untuk menimbulkan niat beli masyarakat sebagai calon konsumennya. Kendatipun mobil Toyota merek Avanza merupakan sangat banyak diminati oleh masyarakat Kota Banda Aceh, namun pada kenyataannya masih banyak kendaraan roda empat sejenis yang dapat menjadi produk subsitusi (pengganti) jenis kendaraan tersebut, seperti Suzuki, Nissan, Mitsubishi yang juga dapat dijadikan pilihan bagi konsumen dalam membeli kendaraan roda empat. Bahkan keberadaan mobil tersebut juga diiklankan melalui media televisi. Akibatnya masyarakat sebagai konsumen mobil juga memiliki keputusan yang berbeda dalam memilih kendaraan. Karena itu tidak lah mengherankan kalau di Kota Banda Aceh terdapat berbagai merek dan jenis kendaraan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan transportasi. Dilihat dari segi iklan yang disampaikan melalui media televisi, toyota Avanza pernah diiklankan dalam berbagai kesempatan. Bahkan iklan produk perbankan pun seperti halnya fiesta mandiri yang diiklankan oleh Bank Mandiri juga menawarkan mobil Toyota Avanza sebagai hadiah bagi nasabah tabungannya. Hal ini secara tidak langsung juga dapat dilihat sebagai penyampaian informasi mengenai mobil Toyota Avanza, karena iklan yang ditayangkan menampilkan model, warna dan tampilan mobil tersebut. Bagaimanapun usaha periklanan yang dilakukan oleh pemasar produk yang dalam hal ini adalah produk mobil Toyota Avanza, tujuan utamanya adalah untuk menyampaikan informasi tentang keberadaan produk bagi calon konsumen dan selanjutnya membujuk calon konsumen tersebut untuk melakukan pembelian. Karena itu keberhasilan sebuah iklan dapat diukur dari efektifitas iklan dalam membentuk menyampaikan pesan, memperkenalkan merek kepada konsumen dan menimbulkan keyakinan pada diri konsumen pada segala sesuatu yang berkaian dengan produk yang diiklankan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas iklan mobil toyota Avanza di Kota Banda Aceh. Tinjauan Kepustakaan Kedudukan Iklan Dalam Sistem Pemasaran Periklanan adalah suatu alat komunikasi pemasaran yang utama. Seorang manajer komunikasi pemasaran perlu mengetahui bagaimana menyusun tim yang dapat menciptakan iklan yang berhasil, karena iklan diharapkan dapat memainkan peranan kunci dalam pemasaran strategis (Morissan, 2008:210). Iklan (periklanan) adalah salah satu unsur pokok dari bauran promosi (promotion mix) disamping ketiga unsur lainnya; penjualan tatap muka (personal selling), promosi penjualan (sales promotion) dan 21
3 publisitas (publicity). Selanjutnya promosi eksplisit (explicit promotion) merupakan salah satu unsur pokok yang bersama ketiga unsur lainnya; produk (product), distribusi (place) dan harga (price), membentuk bauran pemasaran (marketing mix). Mengevaluasi Efektivitas Iklan Kotler (2008:262) menyatakan, perencanaan dan pengendalian iklan yang baik bergantung pada pengukuran efektifitas iklan. Kebanyakan pengiklan mencoba mengukur efek komunikasi suatu iklan-maksudnya, dampak potensialnya terhadap kesadaran, pengetahuan, atau preferensi. Perencanaan dan pengendalian periklanan yang baik sangat tergantung pada ukuran efektifitas periklanan. Namun jumlah riset dasar mengenai efektifitas periklanan sangat sedikit. Ukuran efektivitas periklanan umumnya bersifat terapan, berkaitan dengan iklan dan kampanye tertentu, umumnya periklanan perusahaan mengukur pengaruh komunikasi dari suatu iklan, yaitu potensi pengaruhnya pada kesadaran, pengetahuan atau preferensi. Mereka juga mengukur pengaruh iklan terhadap penjualan, tetapi merasa bawa itu terlalu sulit diukur, namun keduanya dapat diteliti. Khasali (2002:83-86) menyebutkan ada 4 karakter dasar yang dapat dijadikan standar efektif atau tidaknya suatu iklan. Keempat karakter tersebut dikenal dengan AIDA (Attention, Interest, Desire, and Action) a. Attention (Perhatian) Iklan harus menarik perhatian khlayak sasarannya, baik pembaca, pendengar atau pemirsa. Untuk itu iklan memerlukan bantuan, antara lain berupa ukuran (size untuk media cetak, atau air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full color), tata letak (layout), jenis-jenis huruf (tipografi) yang ditampilkan, serta berbagai suara khusus untuk iklan pada radio dan televisi. Disamping itu, ada hal lain yang sama pentingnya dengan alat-alat bantu tersebut memberikan kontribusi saling menunjang dalam overall effect. b. Interest (Minat) Setelah perhatian calon pembeli berhasil direbut, persoalan yang dihadapi sekarang adalah bagaimana agar mereka berminat dan ingin tahu lebih jauh. Perhatian harus dapat segera ditingkatkan menjadi minat sehingga timbul rasa ingin tahu secara lebih rinci dalam diri calon pembeli. Untuk itu mereka harus dirangsang agar mau membaca dan mengikuti pesan-pesan yang disampaikan. Dengan demikian, penggunaan kata-kata atau kalimat pembuka sebaiknya dapat merangsang orang untuk tahu lebih lanjut. Bagi para eksportir atau perusahaan jasa freight forwarder, iklan semacam itu merupakan berita menggembirakan. Rangkaian kalimat pendek dalam bahasa Inggris yang sederhana seperti itu membuat pembaca ingin mengetahui lebih lanjut. c. Desire (Kebutuhan/Keinginan) Tidak ada gunanya menyenangkan calon pembeli dengan rangkaian kata-kata gembira melalui sebuah iklan, kecuali iklan tersebut berhasil menggerakkan keinginan orang untuk memiliki atau menikmati produk tersebut. Kebutuhan atau keinginan mereka untuk memiliki, memakai atau melakukan sesuatu harus dibangkitkan. d. Action (Tindakan) Akhirnya kita sampai pada upaya terakhir untuk membujuk calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan suatu tindakan pembelian atau bagian dari itu. Bujukan yang diajukan berupa harapan agar calon pembeli segera pergi ke toko, melihat-lihat di show room terdekat, mengambil percontohan, mengangkat telepon, mengisi formulir pesanan atau setidak-tidaknya menyimpan, dalam ingatan mereka sebagai catatan untuk membelinya kelak. Memilih kata yang tepat agar calon pembeli bergerak melakukan respon sesuai dengan yang diharapkan adalah suatu pekerjaan yang sangat sulit. Harus dipergunakan kata perintah agar calon pembeli tergerak hatinya. Akan tetapi, harus juga dipikirkan dampak psikologis dari kata-kata perintah seperti itu. Seberapa jauh hal kata-kata tersebut berkenan dan tidak menyinggung perasaan calon pembeli atau menimbulkan antipati. Hasil Penelitian Sebelumnya Zuraida dan Uswatun (2001) dalam penelitiannya yang berjudul Analisis Efektivitas Iklan Rinso Soklin dan Attack Dengan Menggunakan Consumer Decision Model (CDM) menyimpulkan sebagai berikut. 1. Pesan iklan berpengaruh signifikan terhadap pengenalan merek, keyakinan konsumen. 2. Pengenalan merek berpengaruh signifkan terhadap keyakinan konsumen dan sikap konsumen. 3. Keyakinan dan sikap konsumen berpengaruh singnifikan terhadap niat beli. 22
4 Analisis Efektivitas Iklan Mobil Toyota Avanza di Kota Banda Aceh 4. Pesan iklan dapat berpengaruh secara langsung terhadap niat beli tanpa melalui keyakinan konsumen sebagai variabel perantara. 5. Pesan iklan dapat berpengaruh secara langsung terhadap niat beli tanpa melalui sikap konsumen. 6. Pengenalan merek memperkuat pengaruh antara pesan iklan dan keyakinan konsumen, pengenalan merek sebagai variabel perantara. 7. Pengenalan merek memperkuat pengaruh antara variabel pesan iklan dan sikap konsumen, pengenalan merek sebagai variabel perantara. Albari (2007) mengadakan penelitian yang berjudul efektivitas iklan televisi sabun pembersih muka di Kota Banda Aceh (Pendekatan Consumer Decision Model). Produk sabun pembersih muka yang dimaksudkan terdiri dari tiga merek meliputi Biore, Pond s dan Dove. Penelitian tersebut menemukan bahwa untuk sabun pembersih muka merek Biore, semua hipotesis yang diuji dengan pendekatan regresi yang signifikan. Hal itu berarti terdapat pengaruh positif variabel bebas terhadap variabel terikat yang diteliti, misalnya pesan iklan terhadap pengenalan merek. Metode Penelitian Penelitian ini diadakan di Kota Banda Aceh. Objek penelitian berhubungan dengan efektivitas iklan produk mobil Toyota Avanza yang diukur dengan menggunakan AIDA (Attention, Interest, Desire, Action). Ruang lingkup penelitian ini dibatasi hanya pada efektifitas iklan mobil Toyota Avanza dengan menggunakan AIDA (Attention, Interest, Desire, Action). Iklan yang dimaksudkan adalah iklan mobil toyota Avanza yang disampaikan melalui media televisi. Populasi (universe) yang dipergunakan untuk pengambilan sampel (sampling) dalam penelitian ini adalah masyarakat Kota Banda Aceh yang membeli mobil Toyota Avanza yang jumlahnya tidak diketahui secara pasti. Karena itu, sesuai dengan kepentinga penelitian, sampel penelitian dibatasi hanya pada 100 orang konsumen yang Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Untuk memperoleh data dalam rangka mempersiapkan penulisan ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research). Hal ini dilakukan dengan mengedarkan kuesioner atau angket yang berisi pernyataan-pernyataan yang berhubungan dengan AIDA (Attention, Interest, Desire, Action). Responden diminta untuk menentukan alternatif pilihan jawaban yang mereka anggap paling cocok untuk masingmasing pernyataan terkait. Data yang diperoleh berhubungan dengan Attention, Interest, Desire, dan Action merupakan data kualitatif. Karena itu untuk keperluan analisis data kualitatif tersebut perlu dikuantitatifkan terlebih dahulu agar bisa dianalisis secara statistik. Untuk mengkuantitatifkan data kualitatif tersebut diperlukan skala pengukuran. Skala pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert dengan interval 1-5. Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui efektivitas iklan mobil Toyota Avanza di Kota Banda Aceh maka peralatan analisis data yang digunakan adalah AIDA (attention, interest, desire, and action). Kajian terhadap AIDA menggunakan statistik deskriptif dengan metode persentase dan rata-rata. Sehingga dapat melihat kecenderungan pilihan jawaban responden terhadap masing-masing pernyataan yang berhubungan dengan setiap variabel. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari AIDA yaitu attention (perhatian), interest (minat), desire (kenginan/kebutuhan) dan action (tindakan). Attention (perhatian) adalah perhatian yang ditimbulkan dilakukan melalui penggunaan headline, penebalan huruf, adanya selling point dan sub-sub judul iklan (Engel dan Miniar, 2002). Variabel ini terdiri dari 6 indikator meliputi Penggunaan headline Simbol yang mudah diingat Iklan berisi informasi bahwa mobil toyota irit bahan bakar Menonjolkan selling point produk toyota Iklan berisi informasi bahwa mobil toyota memiliki atribut yang baik Iklan menampilkan pilihan warna mobil toyota Avanza Interest (minat) adalah Keinginan untuk lebih mengetahui, merangsang untuk membaca, berisikan berita gembira, desain yang tepat dan bintang iklan (Engel dan Miniar, 2002). Variabel ini terdiri dari 5 indikator meliputi Keinginan untuk mengetahui lebih detail tentang mobil toyota Avanza Adanya rangsangan untuk mengikuti pesan iklan toyota Avanza Iklan berisi berita gembira Desain iklan terkomunikasi dengan baik Pameran iklan mendukung produk yang diiklankan 23
5 Selanjutnya variabel desire (kebutuhan/keinginan) adalah Hasrat untuk menikmati produk, memakai produk, membeli maupun memilih produk yang diiklankan (Engel dan Miniar, 2002). variabel ini terdiri dari 5 indikator meliputi Munculnya kebutuhan terhadap kendaraan Munculnya kebutuhan janji iklan Keinginan untuk mengetahui lebih banyak tentang toyota Avanza Keinginan untuk memiliki mobil toyota Avanza Adanya perasaan butuh terhadap produk memiliki mobil toyota Avanza Terakhir, variabel action (tindakan) adalah Kecenderungan untuk membeli produk yang diiklankan. (Engel dan Miniar, 2002). Variabel ini terdiri dari 5 indikator meliputi Membujuk untuk segera mungkin menggunakan mobil toyota Avanza Rangkaian kata-kata iklan tersimpan dalam ingatan Keinginan untuk melihat mobil toyota Avanza di showroom toyota Keinginan untuk membeli mobil toyota Avanza Iklan mendorong konsumen untuk memilih mobil Toyota Avanza bila dibandingkan dengan merek lain. Hasil dan Pembahasan Analisis Attention (Perhatian) Konsumen Terhadap Iklan Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, cara umum pembeli mobil Toyota Avanza menyatakan setuju terhadap semua pernyataan yang berhubungan dengan variabel attention (perhatian). Konsumen setuju bahwa penggunaan headline toyota mengarah pada setiap iklan produk Toyota Avanza yang ditampilkan. Mereka juga setuju bahwa dengan adanya iklan Toyota Avanza, maka simbol toyota mudah diingat. Selanjutnya mereka juga setuju bahwa iklan mobil Toyota Avanza berisi informasi bahwa mobil toyota irit bahan bakar ditunjukkan oleh nilai rata-rata skor tingkat kesetujuan sebesar 4,180. Begitu juga halnya dengan kesetujuan bahwa iklan mobil Toyota Avanza menonjolkan selling point produk toyota dengan nilai rata-rata skor tingkat kesetujuan sebesar 4,440, pernyataan yang menyatakan iklan mobil Toyota Avanza berisi informasi bahwa mobil toyota memiliki atribut yang baik dengan nilai raa-rata skor tingkat kesetujuan sebesar 4,170, dan iklan mobil Toyota Avanza menampilkan pilihan warna mobil toyota Avanza dengan nilai rata-rata skor tingkat kesetujuan sebesar 4,050. Dengan demikian bila dilihat dari kemampuan iklan mobil Toyota Avanza dalam menimbulkan perhatian konsumen, iklan produk tersebut sudah efektif. Karena dinilai mampu membuat konsumen untuk memberikan perhatian terhadap iklan yang ditampilkan. Analisis Interest (Minat) Konsumen Setelah Melihat Iklan Tolak ukur efektif iklan mobil Toyota Avanza juga dapat dilihat dari sejauhmana kemampuan iklan tersebut dalam menarik minat konsumen terhadap produk yang diiklankan. Tinggi rendahnya minat konsumen dalam hal ini dilihat dari adanya keinginan untuk mengetahui iklan, munculnya rangsangan dalam diri konsumen untuk membaca dan mengikuti pesanpesan yang disampaikan, pandangan konsumen terhadap berita yang disampaikan oleh iklan, dan tanggapan terhadap pemeran iklan bila dikaitkan dengan produk yang diiklankan. Indikator selanjutnya yang berhubungan dengan interest (minat) konsumen berhubungan dengan desain iklan, dan adanya pemeran iklan yang mendukung produk yang diiklankan. Sebagian besar konsumen juga menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa desain iklan mobil Toyota Avanza terkomunikasi dengan baik, ditunjukkan dengan nilai rata-rata skor tingkat kesetujuan sebesar 4,110. Selain itu, sebagian besar konsumen setuju bahwa pemeran iklan mobil Toyota Avanza mendu kung produk yang diiklankan ditunjukkan oleh nilai rata-rata skor tingkat kesetujuan sebesar 3,970. Berdasarkan uraian di atas jelaslah, bila dilihat dari kemampuan iklan dalam menimbulkan minat konsumen baik terhadap iklan maupun terhadap produk yang diiklankan, maka iklan produk mobil Toyota Avanza sudah efektif. Analisis Desire (Perasaan Butuh) Dalam Diri Konsumen Setelah Melihat Iklan Efektifitas iklan juga dapat dilihat dari kemampuan iklan untuk dapat menimbulkan kebutuhan/keinginan konsumen terhadap produk yang diiklankan. Tinggi rendahnya kebutuhan/keinginan konsumen terhadap mobil Toyota Avanza yang diiklankan dapat dilihat dari muncul kebutuhan terhadap kendaraan, muncul kebutuhan terhadap janji iklan tersebut, keinginan untuk mengetahui lebih banyak tentang toyota Avanza, keinginan untuk memiliki mobil toyota Avanza, dan kemampuan untuk mengenal merek Toyota Avanza ketika melihat iklan kendaraan roda empat. 24
6 Analisis Efektivitas Iklan Mobil Toyota Avanza di Kota Banda Aceh Hasil penelitian menunjukkan, umumnya pembeli mobil toyota Avanza yang menjadi responden penelitian menyatakan setuju dan sangat setuju terhadap masing-masing pernyataan yang berhubungan dengan indikator di atas. Konsumen menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa setelah melihat iklan mobil toyota Avanza muncul kebutuhan terhadap kendaraan ditunjukkan oleh nilai rata-rata skor tingkat kesetujuan sebesar 4,290. Mereka juga menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa setelah mereka melihat iklan mobil toyota Avanza muncul kebutuhan terhadap janji iklan tersebut, ditunjukkan oleh nilai rata-rata skor tingkat kesetujuan sebesar 4,210. Demikian pula halnya dengan kesetujuan terhadap keinginan untuk mememiliki mobil Toyota Avanza dan kemampuan mengenal merek Toyota Avanza ketika melihat iklan kendaraan roda empat. Berdasarkan uraian di atas, jelaslah bahwa dilihat dari desire (kebutuhan/ keinginan) konsumen maka iklan mobil Toyota Avanza dinilai sudah efektif, karena tidak hanya mampu membangkitkan kebutuhan/keinginan mereka terhadap produk yang diiklankan. Akan tetapi juga mampu membuat konsumen punya keinginan untuk memiliki mobil tersebut. Analisis Action (Mengarah Tindakan) Konsumen Setelah Melihat Iklan Tolak ukur berikutnya dalam menganalisis efektifitas iklan dengan menggunakan AIDA adalah action (tindakan). Hasil penelitian menunjukkan, umumnya konsumen menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa iklan membujuk mereka untuk segera mungkin mau menggunakan mobil Toyota Avanza, ditunjukkan oleh nilai rata-rata skor tingkat kesetujuan sebesar 4,030. Selain itu, mereka juga setuju bahwa rangkaian kata-kata iklan tersimpan dalam ingatan mereka sebagai catatan untuk membeli kelak ditunjukkan oleh nilai rata-rata skor tingkat kesetujuan sebesar 4,140. Selanjutnya, konsumen juga menyatakan setuju dan sangat setuju bahwa mereka memiliki keinginan untuk membeli mobil Toyota Avanza ditunjukkan oleh nilai rata-rata skor tiingkat kesetujuan sebesar 4,560. Demikian pula halnya dengan pernyataan yang menyatakan, iklan mobil Toyota Avanza mendorong mereka untuk memilih mobil Toyota Avanza bila dibandingkan dengan mobil merek lain. Secara umum konsumen juga menyatakan setuju dan sangat setuju ditunjukkan oleh nilai rata-rata skor tingkat kesetujuan sebesar 4,410. Uraian di atas menjelaskan bahwa iklan mobil Toyota Avanza sudah mampu membuat konsumen untuk segera melakukan tindakan yang mengarah pada pembelian produk tersebut. Dengan demikian, dilihat dari kemampuan iklan mendorong konsumen untuk mengambil tindakan, maka iklan mobil Toyota Avanza dinilai sudah efektif. Simpulan dan Saran Iklan mobil Toyota Avanza yang disampaikan melalui media televisi sudah efektif, bila diukur dengan menggunakan AIDA (Attention, Interest, Desire dan Action). Iklan mobil tersebut mampu membuat konsumen untuk memberikan perhatian terhadap iklan dan produk yang diiklankan. Iklan produk tersebut juga sudah mampu menimbulkan minat konsumen terhadap produk, membangkitkan kebutuhan/keinginan konsumen terhadap manfaat produk, dan selanjutnya iklan mobil Toyota Avanza juga mampu mendorong konsumen untuk mengambil tindakan yang mengarah pada pembelian produk. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka sebaiknya produsen mobil Toyota dapat mempertahankan keberadaan iklan produk tersebut di televisi. Hal ini disebabkan, iklan mobil Toyota Avanza dinilai sudah efektif sehingga dapat membimbing konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk mobil toyota yang diiklankan. Upaya mempertahankan iklan mobil tersebut harus difokuskan pada upaya untuk menimbulkan perhatian dan minat dikalangan konsumen. Hal ini disebabkan, diantara empat variabel yang diteliti, nilai ratarata skor respon dalam bentuk tingkat kesetujuan responden terhadap variabel attention dan interest lebih kecil bila dibandingkan dengan nilai ratarata skor tingkat kesetujuan dua variabel lainnya. Upaya untuk meningkatkan perhatian konsumen upaya yang sebaiknya dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Perbanyak penggunaan simbol toyota dalam mengiklankan produk tersebut, agar lebih mudah diingat oleh konsumen. Selain itu, tingkatkan itensitas berita atau informasi melalui iklan bahwa mobil Toyota Avanza hemat bahan bakar. 2. Sampaikan informasi yang berhubungan dengan atribut-atribut produk mobil toyota yang dapat menjadi daya tarik bagi konsumen, dan tampilkan pilihan warna pada setiap penayangan iklan dan sampaikan. Dengan demikian iklan yang disampaikan akan lebih mendapat perhatian dikalangan masyarakat sebagai calon konsumen. 25
7 Selanjutnya upaya untuk meningkatkan minat konsumen dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut 1. Upayakan untuk memilih bintang iklan yang lebih sesuai produk mobil Toyota Avanza Karena bintang iklan yang mendukung akan sangat menentukan tinggi rendahnya minat konsumen terhadap iklan yang ditayangkan. 2. Pertahankan desain iklan yang selama ini sudah dinilai baik oleh konsumen. Hal ini akan dapat meningkatkan minat konsumen terhadap produk yang diiklankan. Daftar Pustaka Albari., (2007), Efektivitas Iklan Televisi Sabun Pembersih Muka di Kota Banda Aceh (Pendekatan Consumer Decision Model). Sinergi Kajian Bisnis dan Manajemen, 9(1), Assael, H., (2002), Consumer Behavior & Marketing Action. International Thomson Publishing. Cincinnati Ohio. Assauri, Sofyan., (2007), Manajemen Pemasaran, Edisi I, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Azwar, Saifuddin., (2005), Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Edisi Kedua, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Engel, James F, Blackwell, Ronger D, dan Miniard, Paul W., (2002), Perilaku Konsumen, Penerbit Bina Rupa Aksara, Jakarta. George, Belch. & Belch, Michael. A., (2001), Advertising and Promotion An Integreted Marketing Communication Perspective. 5 th Edition, McGraw-Hill. Kasali, Rhenald., (2002), Manajemen Periklanan dan Applikasinya di Indonesia, Edisi Keempat, Pustaka Utama Grafika, Jakarta. Kotler, Philip., (2001), Manajemen Pemasaran: Analisis Perencanaan dan Pengendalian, Penerbit Erlangga, Jakarta. Kotler, Philip and Kevin Keller., (2007), Manajemen Pemasaran, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid I, PT Indeks, Jakarta. Kuncoro, Mudrajat., (2003), Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi: Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis?, Erlangga, Jakarta. Lee, Monle dan Carla Johnson., (2004), Prinsip Pokok Periklanan Dalam Perspektif Global, Terjemahan: Haris Munandar dan Dudy Priatna, Prenada Media, Jakarta. Malhotra, Naresh K., (2005), Riset Pemasaran: Pendekatan Terapan, Alih Bahasa, Rusyadi Maryam, Edisi Keempat, Indeks, Jakarta. Morisson., (2008), Manajemen Public Relations: Strategi Menjadi Humas Profesional, Edisi Pertama, Cetakan Ke-1 Prenada Media Group, Jakarta. Mowen dan Minor., (2002), Perilaku Konsumen, Jilid 1, Edisi Kelima, Erlangga, Jakarta. Payne, Adrian., (2002), The Essence of Service Marketing Pemasaran Jasa, Terjemahan: Fandy Tijiptono, Penerbit Andi, Yogyakarta. Suliyanto., (2006), Metode Riset Bisnis, Penerbit Andi, Yogyakarta. Suyanto., (2007), Marketing Strategy Top Brand Indonesia, Penerbit Andi, Yogyakarta. Umar, Husein., (2005), Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Zuraida, Ludika dan Uswatun., (2001), Analisis Efektivitas Iklan Rinso Soklin dan Attack Dengan Menggunakan Consumer Decision Model (CDM), Manajemen Usahawan Indonesia No. 04 TH. XXX April
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan maka simpulan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: 1.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan dari hasil analisis dan pembahasan maka simpulan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: 1. Hipotesis pertama yang menyatakan ada pengaruh antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah negara yang sedang berkembang, dimana pada saat kondisi sekarang ini antar perusahaan bersaing ketat memperebutkan perhatian konsumen agar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Model AIDA AIDA merupakan salah satu model herarki respon yang digunakan untuk melihat efek secara hierarki dari promosi suatu produk terhadap konsumen (Dewi,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1 Definisi Iklan Kata iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya kurang lebih adalah menggiring orang pada gagasan. Pengertian iklan adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:6) : Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam rangka mempertahankan kelangsungan usahanya untuk dapat berkembang dan memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Promosi merupakan kegiatan yang sangat penting bagi perusahaan, baik bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang penyedia barang maupun jasa. Promosi pada
Lebih terperinciSetelah mempelajari Bab ini
IKLAN (ADVERTISING) Setelah mempelajari Bab ini 1. Dapat memahami unsur-unsur marketing mix, khususnya promotion. 2. Menjelaskan definisi dari Promotion serta unsur komunikasinya. 3. Menerangkan manfaat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Ekuitas merek memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Ekuitas merek memiliki pengaruh positif terhadap keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. positif pada perkembangan sektor perdagangan. Kondisi tersebut sejalan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian Indonesia yang berkembang, memberikan dampak positif pada perkembangan sektor perdagangan. Kondisi tersebut sejalan dengan timbulnya perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini persaingan yang terjadi pada lingkungan bisnis berskala global semakin ketat, dengan semakin banyaknya perusahaan waralaba (franchising) di Bandung
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. ukuran iklan (air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full
BAB II LANDASAN TEORI A. Daya Tarik Iklan Iklan yang disiarkan melalui media televisi haruslah mampu untuk menarik penonton maupun target pasarnya. Selain konsep dan tema iklan yang menarik, sebuah iklan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perusahaan menghadapi persaingan yang semakin ketat, sehingga perlu memiliki strategi dalam memasarkan produknya agar tidak kalah bersaing dengan perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bauran Pemasaran Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. sarana promosi yang cukup efektif untuk meningkatkan brand awareness dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan bentuk komunikasi yang masuk dalam setiap ruang kehidupan sehari-hari. Iklan itu sendiri sebagai media informasi yang telah berperan penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, seiring dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini, seiring dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, maka sektor industri dan perdagangan pun semakin berkembang dengan pesat.
Lebih terperinciPengaruh Iklan Televisi Terhadap Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Sabun Mandi Lifebuoy
Pengaruh Iklan Televisi Terhadap Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Sabun Mandi Lifebuoy Esti Margiyanti Utami & Sri Kusmaryati Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstrak Penelitian
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini industri otomotif Indonesia sedang mengalami kenaikan yang cukup signifikan dan mengadakan perubahan perubahan yang sangat cepat, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis yang ingin tetap konsisten di pasar dituntut untuk dapat memenuhi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi dan persaingan pasar, semua pelaku bisnis yang ingin tetap konsisten di pasar dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara indonesia pada saat ini sedang mengalami berbagai masalah ekonomi, dimana krisis rupiah dan krisis kepercayaan yang terus berlangsung mengakibatkan
Lebih terperinciPENGARUH TERPAAN SALES KIT TERHADAP BRAND AWARENESS, KETERTARIKAN, DAN MINAT MENGGUNAKAN KEMBALI PRODUK
PENGARUH TERPAAN SALES KIT TERHADAP BRAND AWARENESS, KETERTARIKAN, DAN MINAT MENGGUNAKAN KEMBALI PRODUK (Studi Eksplanatif Pengaruh Tingkat Terpaan Sales Kit Lorin Solo Hotel di Bulan Juli September 2013
Lebih terperinciSTRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAN LOYALITAS NASABAH
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DAN LOYALITAS NASABAH (Studi Korelasional Pengaruh Strategi Komunikasi Pemasaran Terhadap Loyalitas Nasabah Pada PT. Bank Sumut Cabang Pembantu Setia Budi Medan) Wan Herlin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah usaha untuk menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran adalah kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan oleh perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang ditawarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bagian pemasaran sebagai bagian yang fungsional dari sebuah perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagian pemasaran sebagai bagian yang fungsional dari sebuah perusahaan memiliki peran yang sangat penting dalam menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Bagian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era persaingan, semua pelaku bisnis yang ingin tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Tuntutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan berkembangnya perekonomian, semakin berkembang pula kegiatan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan berkembangnya perekonomian, semakin berkembang pula kegiatan olahraga di Indonesia terutama dalam bidang bulutangkis. Karena olahraga bulutangkis merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi perusahaan. Di era ini perusahaan dapat memperluas pasar produk dan dapat menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut. Sekarang ini banyak perusahaan yang berlombalomba
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan kompetitif dalam dunia bisnis merupakan faktor pendongkrak bagi perusahaan untuk selalu berkembang. Faktor ini juga yang mengharuskan suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam beberapa tahun terakhir perbankan syariah terus menunjukkan perkembangan yang cepat. Bank-bank konvensional mulai berlomba membuka divisi syariah. Semakin banyak
Lebih terperinciBisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 KEBIJAKAN BAURAN PROMOSI PADA KOPERASI KREDIT PANCUR KASIH TP SIDAS DI SIDAS KABUPATEN LANDAK
KEBIJAKAN BAURAN PROMOSI PADA KOPERASI KREDIT PANCUR KASIH TP SIDAS DI SIDAS KABUPATEN LANDAK Yanti Fransina Taopan Email taopan_y@yahoo.com. Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi dari suatu organisasi atau perusahaan. Selain merupakan salah satu elemen dari
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah bekerja untuk orang lain untuk menyelesaikan tugas tugas yang membantu pencapaian sasaran organisasi seefisien mungkin
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI. Teori adalah kaidah yang mendasari suatu gejala yang sudah melalui
BAB II KERANGKA TEORI Teori adalah kaidah yang mendasari suatu gejala yang sudah melalui verifikasi, tetapi berbeda dengan hipotesis ( Basri, 2008: 77). Teori juga disebut kerangka referensi atau skema
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. didapatkan melalui hasil analisis yang telah dilakukan baik secara deskriptif
BAB V PENUTUP 5. 1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan di Surabaya dengan sampel akhir sebesar 106 responden nasabah Produk Tabungan Bank Mandiri di Surabaya dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha teknologi bertambah hari bertambah ketat,
BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha teknologi bertambah hari bertambah ketat, banyaknya produk produk sejenis dengan segmentasi pasar yang sama menambah
Lebih terperinciPENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BLACKBERRY
PENGARUH ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BLACKBERRY (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Pengguna Blackberry di Universitas Muhammadiyah Malang) SKRIPSI Disusun oleh : FIRSTYARINI
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin ketat. Masing masing perusahaan berusaha untuk merealisasikan tujuannya. Usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia sampai saat sekarang ini masih dalam keadaan krisis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia sampai saat sekarang ini masih dalam keadaan krisis ekonomi, ini mengakibatkan perekonomian Indonesia makin memburuk. Harga-harga melonjak,
Lebih terperinciANALISIS PELAKSANAAN PROMOSI PADA INDUSTRI KECIL KERIPIK MAI SATUN-DUMAI
ANALISIS PELAKSANAAN PROMOSI PADA INDUSTRI KECIL KERIPIK MAI SATUN-DUMAI Oleh: Edi Kurniawan edikurniawan29@gmail.com Mahasiswa Program Studi Administrasi Bisnis FISIP Universitas Riau Kampus Bina Widya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumen semakin selektif di dalam pemilihan produk untuk digunakan atau dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan arus informasi yang sangat cepat ditunjang
Lebih terperinciStrategi Promotion (Promosi)
Strategi Promotion (Promosi) Definisi Promosi Promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen aktual maupun konsumen potensial agar mereka mau melakukan pembelian terhadap
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran
6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Promosi Ada beberapa pengertian bauran promosi menurut para ahli. Menurut Kotler (2002:77), bauran promosi adalah ramuan khusus dari iklan, penjualan, pribadi, promosi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Menurut Hasan (2009:10), promosi adalah fungsi pemasaran yang fokus untuk mengkomunikasikan program-program pemasaran secara persuasive kepada
Lebih terperinciINTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II
Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Aktivitas Promosi (1) Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pemahaman
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pengertian Bauran Pemasaran Bauran pemasaran menurut Kotler, (2002 :18) adalah Seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. grafik penjualannya nyaris tak pernah turun, tak terpengaruh tren kenaikan harga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini kendaraan sudah menjadi salah satu kebutuhan yang di anggap penting bagi setiap masyarakat di Indonesia, baik itu motor ataupun mobil. Apalagi
Lebih terperinciBAB II PEMBERIAN HADIAH DAN LOYALITAS NASABAH
BAB II PEMBERIAN HADIAH DAN LOYALITAS NASABAH A. Pemberian Hadiah 1. Pengertian Hadiah Hadiah menurut kamus umum Bahasa Indonesia berarti pemberian penghormatan atau disebut juga ganjaran yang diberikan
Lebih terperinciPENGARUH BAURAN PROMOSI (PROMOTIONAL MIX) TERHADAP KEPUTUSAN MENABUNG PADA JENIS TABUNGAN BSM DI BANK SYARIAH MANDIRI KCP SITEBA E- JURNAL
PENGARUH BAURAN PROMOSI (PROMOTIONAL MIX) TERHADAP KEPUTUSAN MENABUNG PADA JENIS TABUNGAN BSM DI BANK SYARIAH MANDIRI KCP SITEBA E- JURNAL LINDA PUSPITA DEWI NPM.11090289 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. dalam Menarik Minat Pelanggan, maka penulis menggunakan teori dan konsepkonsep
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Sesuai dengan judul skripsi ini Strategi Promosi PT. Ciptalift Sejahtera dalam Menarik Minat Pelanggan, maka penulis menggunakan teori dan konsepkonsep sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Pemasaran sering disebut sebagai ujung tombak perusahaan dan merupakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Pemasaran Pemasaran sering disebut sebagai ujung tombak perusahaan dan merupakan darahnya perdagangan. Kotler dan Keller (2013:27) mengemukakan inti dari pemasaran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan yang ketat dalam dunia bisnis saat ini membuat perusahaan harus mengeluarkan ide-ide baru untuk memasarkan produknya. Tingginya tingkat persaingan di dunia bisnis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Dalam proses pengambilan keputusan membeli bagi setiap orang adalah sama, tetapi proses tersebut tidak selalu dilaksanakan oleh konsumen, karena untuk
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di
II. LANDASAN TEORI A. Strategi Pemasaran 1. Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
Lebih terperinciPENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Survei kepada Konsumen Kendaraan Merek Toyota di Univeritas Brawijaya Malang)
PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Survei kepada Konsumen Kendaraan Merek Toyota di Univeritas Brawijaya Malang) Cory Caroline R.M Edy Yulianto Sunarti Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan alat transportasi membawa peluang bagi perusahaan showroom
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha yang dinamis dan penuh persaingan menuntut perusahaan untuk melakukan perubahan orientasi terhadap cara meyakinkan konsumennya. Persaingan
Lebih terperinciSTRATEGI PROMOSI PERUSAHAAN
STRATEGI PROMOSI PERUSAHAAN Serangkaian tindakan dan keputusan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi Strategi
Lebih terperinciAdapun rumus yang digunakan (Sugiyono, 2001:19) adalah : harus sama dengan jumlah
Adapun rumus yang digunakan (Sugiyono, 2001:19) adalah : Χ 2 = Κ i= 1 ( f f ) o f h h 2 Dimana : 2 Χ = Chi Kuadrad f 0 = Frekuensi yang diobservasi f h = Frekuensi yang diharapkan Jumlah f 0 harus sama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka semakin berkembangnya tingkat persaingan dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Jumlah penduduk indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Kehadiran media cetak dan media elektronik merupakan hal yang serius bagi pihak manajemen dalam suatu perusahaan, dimana mereka dipaksa untuk selalu
Lebih terperinciANALISIS PELAKSANAAN BAURAN PROMOSI PADA PT. ANGKASA RAYA TALUK KUANTAN. Oleh. Dosma erlina. Pembimbing : Sri Zuliarni, S.Sos, MBA
ANALISIS PELAKSANAAN BAURAN PROMOSI PADA PT. ANGKASA RAYA TALUK KUANTAN Oleh Dosma erlina Pembimbing : Sri Zuliarni, S.Sos, MBA (Email Erlina_dosma@yahoo.co.id ; 085272327325) Program Studi Administrasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur atau mengelola. Manajemen termasuk kelompok sosial. Manajemen adalah bidang yang sangat penting
Lebih terperinciDavid Yulianus Pribadi Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN TRUK MEREK ISUZU PADA PT BORNEO AUTO CEMERLANG DI PONTIANAK David Yulianus Pribadi Email: komselz2@gmail.com Program Studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini persaingan produk semakin ramai, selain banyaknya perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama menjadikan persaingan menjadi ketat, setiap perusahaan juga
Lebih terperinciAccount Management. KULIAH 2 Agen Periklanan. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si. Life is really simple, but we insist on making it complicated.
Modul ke: Account Management KULIAH 2 Agen Periklanan Fakultas FIKOM BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Program Studi MARKOM www.mercubuana.ac.id Life is really simple, but we insist on making it complicated. Confucius
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi suatu negara biasanya ditentukan oleh kesuksesan dan keberhasilan perusahaan dan industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam memilih bank terbaik untuk memenuhi kebutuhannya. Sementara di sisi lain, pihak bank untuk mempertahankan
Lebih terperinciJURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 1, Edisi Februari 2012 (ISSN : )
MEMBANGUN BRAND IMAGE PRODUK MELALUI PROMOSI EVENT SPONSORSHIP DAN PUBLISITAS Th. Susetyarsi Dosen PNS DPK STIE Semarang Abstraksi Perusahaan dalam kegiatannya tidak bisa lepas dengan merk produk yang
Lebih terperinci2.2 Bauran Pemasaran Laksana (2008:17) menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) yaitu alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu fungsi bisnis yang memegang peranan penting dalam perusahaan. Bidang pemasaran berupaya untuk mengindentifikasi keinginan dan
Lebih terperinciPROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung.
STMIK - AMIK RAHARJA INFORMATIKA MARKETING MANAJAMEN PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. Marketing Mix Product Price Place Promotion
Lebih terperinciDoni Wihartika E-ISSN
HUBUNGAN KUALITAS PRODUK, HARGA, DISTRIBUSI DAN STRATEGI PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN MEMBELI KORAN JUALBELI Doni Wihartika Dosen Fakultas Ekonomi Fakultas Ekonomi ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian dunia saat ini termasuk juga Indonesia pada. berkembang pesat, tantangan dalam bidang industri semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keadaan perekonomian dunia saat ini termasuk juga Indonesia pada umumnya berkembang pesat, tantangan dalam bidang industri semakin meningkat. Terlebih pada
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengolahan dan analisis data dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian teori dan setelah penulis melakukan pengumpulan, pengolahan dan analisis data dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kinerja advertising
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dirasakan semakin berkembang. Hal tersebut terjadi seiring dengan pengaruh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini, kondisi dunia bisnis telah berkembang menjadi semakin kompetitif, bergerak dengan cepat serta semakin sulit untuk diprediksi. Konsumsi masyarakat terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data pimer dan data sekunder.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Penelitian ini menggunakan data pimer dan data sekunder. 1. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli dan dikumpulkan secara khusus untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seperti kita ketahui beberapa tahun belakangan ini, konsumen memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti kita ketahui beberapa tahun belakangan ini, konsumen memiliki kecenderungan untuk lebih selektif terhadap produk atau jasa yang akan di beli atau dipakai.
Lebih terperinciB A B I P E N D A H U L U A N
B A B I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar belakang Penelitian Krisis ekonomi yang berkepanjangan di Indonesia dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2001 menyebabkan perekonomian Indonesia menjadi tidak stabil.
Lebih terperinciAccount Management. KULIAH 6 Proses Produksi Iklan Pada Media. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si
Modul ke: Account Management KULIAH 6 Proses Produksi Iklan Pada Media Fakultas FIKOM BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Program Studi MARKOM www.mercubuana.ac.id Life is really simple, but we insist on making it
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semua perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa akan. dihadapkan pada masalah bagaimana cara memasarkan barang atau jasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semua perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa akan dihadapkan pada masalah bagaimana cara memasarkan barang atau jasa yang dihasilkannya secara tepat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di negara manapun di dunia ini termasuk di Indonesia apabila perekonomian bangsa dikelola secara jujur, adil dan profesional, maka pertumbuhan ekonomi akan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembahasan di bab ini menjelaskan tentang penelitian-penelitian terdahulu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan di bab ini menjelaskan tentang penelitian-penelitian terdahulu yang akan dijadikan acuan dalam penelitian yang sekarang. Berikut akan diuraikan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Iklan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Handphone Dual
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Iklan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian Handphone
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran promosi adalah periklanan. Periklanan merupakan suatu bentuk presentasi non personal dan promosi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Semakin beragamnya keinginan dan kebutuhan
Lebih terperinciPemikiran yang berorientasi pasar
TULISAN UTAMA ANALISIS EFEKTIFIT TIFITAS IKLAN RINSO, SOKLIN DAN ATTACK DENGAN MENGGUNAKAN CONSUMER DECISION MODEL (CDM) Lukia Zuraida dan Uswatun Lukia Zuraida dan Uswatun Chasanah, Dosen Tetap STIE Widya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang cepat serta tantangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang cepat serta tantangan persaingan global menuntut efektivitas strategi pemasaran bagi perusahaan yang beroperasi di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menyampaikan pesan pada konsumen, pemasar dapat memilih aktivitas komunikasi tertentu yang sering disebut sebagai elemen, fungsi atau alat (tool) yang terutama
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam memperkenalkan,memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk
Lebih terperinciBAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis
BAB 7 Manajemen Pemasaran 7.1. Konsep-Konsep Inti Pemasaran Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan produk, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
Lebih terperinciAccount Management. KULIAH 3 Konsep dan Strategi Pemasaran Jasa. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si
Modul ke: Account Management KULIAH 3 Konsep dan Strategi Pemasaran Jasa Fakultas FIKOM BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Program Studi MARKOM www.mercubuana.ac.id Life is really simple, but we insist on making
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan penuh dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini, perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan penuh dengan persaingan. Sebuah perusahaan yang dapat bertahan dalam kompetisi seperti ini
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Tujuan pemasaran yaitu membuat agar penjualan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana para pengusaha tentu berusaha secara maksimal untuk dapat memenuhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memasuki era globalisasi ini,dimana kegiatan bisnis diwarnai dengan intensitas persaingan yang semakin tinggi antara perusahaan satu dengan lainnya. Terlebih
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang dijadikan responden dalam penelitian ini ialah nasabah PT Bank Lampung Kantor Cabang Utama yang memiliki Tabungan Siger Mas. 3.2 Jenis dan Sumber
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran bermula dari kenyataan bahwa manusia adalah makhluk yang memiliki kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan dan keinginan tersebut memunculkan suatu keadaan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangatlah ketat, karena setiap
1 BAB I 1.1. Latar Belakang PENDAHULUAN Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangatlah ketat, karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk dengan kualitas baik (product), harga bersaing di pasaran (price), promosi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Seperti
Lebih terperinci