BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 A. Metode dan Prosedur Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah (Sugiyono, 2011, hlm. 6). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Dalam buku Sugiyono (2011, hlm. 30) mengatakan bahwa : Metode deskriptif yaitu metode-metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interprestasi yang rasional dan akurat. Jenis pendekatan dalam penelitian ini menggunakan jenis pendekatan penelitian kuantitatif, dalam hal ini Sugiyono (2013, hlm. 22) mengatakan bahwa: Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandasakan pada filsafat positivme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, tekhnik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistika dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ada. Selain penjelasan tentang metode penelitian di atas, penelitian juga akan menjelaskan prosedur penelitian yang akan digunakan sebagai rencana pelaksanaanya dan juga supaya mempermudah orang lain memahami proses jalannya penelitian ini. Berikut ini adalah langkah-langkah prosedur penelitian: 1. Menentukan populasi yang akan kita pilih untuk melakukan penelitian, yaitu seluruh atlet dari Unit Kegiatan Mahasiswa Basket Universitas Pendidikan Indonesia, 2. Menentukan sampel yang berjumlah 18 atlet Basket,

2 23 3. Peneliti melakukan uji coba angket, yang dilakukan diluar anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Bola Basket, 4. Melaksanakan penelitian sesungguhnya pada Unita Kegiatan Mahasiswa Bola Basket Universitas Pendidikan Indonesia, dan 5. Melakukan pengelolahan data dan melakukan analisis terhadap hasil yang sudah didapat. Untuk lebih dapat dipahami langkah-langkah di atas, peneliti mencoba membuat langkah-langkah tersebut ke dalam suatu gambar 3.1 Jumlah Populasi Penentuan Sampel Prosedur dan desain penelitian IQ Pemahaman peraturan Instrumen Penelitian Pengolahan dan analisis data kesimpulan Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Gambar 3.1 yang tertera pada halaman (22) merupakan bayangan bahwa tahapan penelitian harus sesuai dari awal hingga akhir dan untuk mempermudah dimengerti oleh orang.

3 24 B. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian a. Lokasi Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Gymnasium Bumi Siliwangi Universitas Pendidikan Indonesia Jl. Dr. Setiabudhi 229 Bandung Bandung dan waktu untuk pelaksanaannya adalah waktu setelah latihan agar tidak mengganggu program latihan. b. Populasi Populasi sebagian dari totalitas dari semua nilai hasil menghitung atau mengukur kuantitatif dan kualitatif yang mengenai karakteristik tertentu. Menurut Sudjana (2005, hlm. 6) mengatakan bahwa: Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet Basket dari Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia sebanyak 19 orang c. Sampel Sampel memiliki jumlah dan karakteristik yang berbeda yang dimiliki oleh populasi. Menurut Sugiyono (2001, hlm. 56) menyatakan bahwa: sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Pengertian nonprobability sampling atau definisi nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik Sampling nonprobality ini meliputi: sampling sistematis, sampling kuota, sampling insidental, purposive sampling, sampling jenuh, snowball sampling. Sampling yang diambil adalah total sampling, definisi total sampling adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi

4 25 digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Sampel dalam penelitian ini adalah anggota Basket Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang berjumlah 19 orang. C. Desain Penelitian Pada penelitian ini dibutuhkan suatu desain penelitian supaya penelitian ini dapat berjalan lancar secara sistematis dan berjalan dengan baik. Menurut Nazir (2005, hlm. 84) mengatakan bahwa: Desain penelitian adalah semua proses yang dilakukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, yang membantu penelitian dalam pengumpulan dan menganalisis data. Dalam pengertian lebih sempit, desain-desain penelitian hanya pengumpulan dan analisis data saja. X Y Gambar 3.2 Desain Penelitian Keterangan: - X = IQ (Intelligence Quotient) - (H) = Hubungan - Y = Pemahaman Peraturan bola basket Berdasarkan penjelasan di atas dan melihat gambar dari desain penelitian di atas terdapat sumbu X dan Y, yang diibaratkan sebagai variabel 1 adalah X dan variabel 2 adalah Y, untuk mempermudah peneliti dalam penelitian maka variabel X dan Y dinamakan variabel bebas dan variabel terikat, menurut Azwar (2012, hlm, 62) mengatakan bahwa: 1. Variabel Terikat Variabel terikat atau tergantung adalah variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain. 2. Variabel bebas

5 26 Variabel bebas adalah suatu variabel yang variasinya mempengaruhi variabel lain D. Definisi Operasional Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul penelitian, maka penulis menjelaskan istilah-istilah penting dalam peneliian ini, yaitu: 1. IQ (Intelligence Quotient) Menurut David Wechsler mengatakan bahwa: Intelligence Quetient adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan. Artinya, IQ hanya memberikan sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan dan tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan. ( 2. Pemahaman peraturan Menurut Zul, Fajri, dan Ratu Aprilia Senja (2008:hlm ) mengatakan bahwa : Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya pengetahuan yang banyak atau mengerti benar cara memahami, cara mempelajari baik-baik supaya paham, dan pengetahuan banyak. ( Menurut Lydia Harlina Martono mengatakan bahwa : Peraturan merupakan salah satu bentuk keputusan yang harus ditaati dan dilaksanakan. Peraturan adalah tindakan yang harus diakukan atau yang tidak boleh dilakukan. ( 3. Atlet Menurut Basuki Wibobo (2002, hlm. 5) mengatakan bahwa : Atlet adalah subyek atau seseorang yang berprofesi atau menekuni cabang olahraga tertentu dan berprestasi pada cabang olahraga tersebut. (

6 27 4. Bola Basket Basket adalah olahraga berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing 5 orang yang saling bertanding mencetak point dengan memasukan bola ke dalam keranjang lawan. ( E. Instrumen Penelitian Dalam suatu penelitian untuk mengukur apa yang akan kita teliti dibutuhkan alat atau instrumen dalam penelitian untuk mendapatkan informasi atau data yang akurat. Sugiyono (2013, hlm. 133) mengatakan bahwa: instrumen penelitian digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti. Untuk mendapatkan data atau informasi peneliti harus mempunyai alat ukur atau skala pengukuran yang akan digunakan untuk meneliti sampelnya, dalam hal ini Sugiyono (2013, hlm. 133) mengatakan bahwa: Skala pengukuran merupakan kesempatan yang digunaka sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. Selain itu pada penelitian ini skala yang digunakan adala skala Likert, Sugiyono (2013, hlm. 134) mengatakan bahwa: Karena skala ini digunakan untuk mengukur pendapat, dan persepsi seseorang atau sekolompok orang tentang fenomena sosial. Setelah ditentukan instrumen yang digunakan dan skalanya, untuk lebih mempermudah penelitian, peneliti melakukan penyusunan terhadap angket yang akan mempermudah penelitian, peneliti melakukan penyusunan terhadap angket yang akan disusunnya yaitu dengan cara membuat kisi-kisi dari indikator yang sudah dipilih untuk dijadikan butir-butir pernyataan, selain itu dalam menyusun angket peneliti juga harus memperlihatkan format penyajiannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Azwar (2012, hlm. 103) bahwa: Pernyataan yang akan

7 28 disajikan dalam format pilihan sehingga lebih memudahkan pekerjaan responden dalam memberikan responnya. 1. Penyusunan angket Pemahaman Peeraturan Bola Basket Dari penjelasan di atas peneliti berusaha menyusun kisi-kisi terlebih dahulu sebelum membuat angket, kisi-kisi yang digambarkan oleh peneliti adalah kisi-kisi yang diadopsi dari buku PERBASI (2012, hlm. 1-47). Peneliti mengambil kisi-kisi pemaham peraturan dari setiap peraturan permainan bola basket, kemudian peneliti mengambil indikator dari setiap peraturan tersebut utnuk membuat sebuat angket. Berikut adalah kisi-kisi angket: Tabel 3. 1 Kisi-kisi Angket Pemahaman Peraturan Bola Basket No Indikator Nomer Pertanyaan Jumlah Positif Negatif 1 Pertandingan , 58, 57, 54, 53, 52, Lapangan dan 50, 49, 49, 45, 47, 46, 44, 43, 10 Perlengkapan Tim 38, 37, 36, 34, 32 40, 39, 35, 33, Peraturan Permainan 30, 26, 23, 21 29, 28, 27, 25, 24, Violaton (Penyimpangan atas Perauran) 19, 18, 17, 16, 12, 11 20, 15, 14, Foul (Pelanggaran) 10, 9, 5, 3, 1 8,7,6,4,2 10 Total

8 29 Setelah menentukan indikator dari variabel, tugas peneliti membuat alternatif jawaban untuk mempermudah responden menjawab butir soal pernyataan yang sudah dibuat, alternatif ini dibagi menjadi dua yaitu positif dan negatif, berikut adalah tabel dari positif dan negatif dari alternatif jawaban yang tertera pada halam 29 : Tabel 3. 2 Alternatif Jawaban Positif Alternatif Jawaban Skor Sangat Setuju 5 Setuju 4 Ragu 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Tabel 3. 3 Alternatif Jawaban Negatif Alternatif Jawaban Skor Sangat Setuju 1 Setuju 2 Ragu 3 Tidak Setuju 4 Sangat Tidak Setuju 5 Seperti yang sudah dijelaskan di atas bahwa peneliti menggunakan skala likert seperti contoh tabel di atas. Dalam hal ini Sugiyono (2013, hlm. 135) mengatakan bahwa: Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradiasi sangat positif sampai sangat negatif.

9 30 F. Proses Pengembangan Instrumen Pada bagian proses pengembangan instrumen sebelum terjun ke lapangan untuk menyebarkan angket, terlebih dahulu angket tersebut di verifikasi indikator dan aspek-aspeknya yang akan dijadikan butir-butir pernyataan dan peneliti diharapkan membuat butir pernyataan sebanyak mungkin, karena instrumen yang sudah dibuat nantinya harus melewati proses uji coba angket terlebih dahulu untuk mencari validitas dan realibilitas hasilnya. G. Tekhnik Pengumpulan Data Tugas peneliti setelah menyusun instrumen dan menyebarkan angket adalah mengumpulkan data yang sudah diisi oleh sampel yang sudah ditentukan dalam penelitian ini. Arikunto (2006, hlm. 222) mengatakan bahwa: Menyusun instrumen adalah pekerjaan penting di dalam langkah penelitian. Akan tetapi mengumpulkan data jauh lebih penting lagi, terutama penelitian menggunakan metode yang memiliki cukup besar celah untuk dimasuki unsur minat peneliti. Pada tahap ini untuk mengumpulkan data memang proses yang lumayan berat karena peneliti terjun langsung untuk membagikan dan menyebar angket yang sudah dibuat. Sugiyono (2013, hlm. 193) mengatakan bahwa : Dalam penelitian terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitass data hasil penelitian yaitu, kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Pengambilan data dalam penelitian ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, pedapat ini diperkuat oleh Sugiyono (2013, hlm. 193) yang mengatakan bahwa : Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Namun dalam penelitian ini penelitian menggunakan teknik pengumpulan data berupa kuesioner atau angket. Salah satu ahli metode penelitian yaitu Saifuddin (2012, hlm. 103) mengatakan bahwa: Kuesioner dapat diberikaan dalam berbagai format penyajian, sedapat mungkin pertanyaan-

10 31 pertanaan disajikan dalam format pilihan sehingga memudahkan pekerjaan responden dalam memberikan respon. Jika penelitian sudah memilih kuesioner atau angket sebagai tehnik pengumpulan data dalam penelitiannya, peneliti juga sebaiknya memperhatikan prinsip-prinsip dalam penulisan angket, dalam hal ini prinsip yang dikemukakan adalah prinsip dari Sugiyono (2013, hlm. 200) yang mengatakan bahwa: Dalam penulisaan angket terdapat faktor-faktor penting yaitu: 1. Isi dan tujuan pertanyaan 2. Baha yang digunakan 3. Tipe dan bentuk pertanyaan 4. Pertanyaan tidak mendua 5. Tidak menanyakan yang sudah lupa 6. Pertamyaan tidak menggiring 7. Panjang pertanyaan 8. Urutan pertanyaan 9. Prinsip pengukuran 10. Penampilan fisik angket Berdasarkan prinsip di atas peneliti semakin terbantu untuk menyusun butir-butir pertanyaan atau pernyataan yang akan digunakan sebagai instrumen dalam penelitian ini. 1. Uji Coba Angket Jika kisi-kisi dan angket sudah dibuat maka, untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu instrumen langkah penelitian selanjutnya yaitu melakukan uji coba terhadap angket tersebut. Sistematika atau langkah yang harus dilaksanakan untuk melakukan uji coba angket yang pertama yaitu mengelola data untuk mencari validitas dari instrumen tersebut dan yang kedua yaitu menentukan realibilitas instrumen. Menurut Suparyanto dalam web ( mengatakan bahwa : Prosedur untuk memastikan apakah kuesioner yang akan dipakai untuk mengukur variabel penelitian valid atau tidak. Proses pelaksanaan uji coba angket ini dilaksanakan pada tanggal Januari 2015 yang di uji cobakan kepada atlet bola basket SMA PGRI 1 Bandung, dengan responden sebanyak 31 orang.

11 32 2. Uji Validitas Dalam mencari hasil dari penelitian yang dilakukan apakah itu layak atau tidak untuk digunakan harus melewati proses penghitungan dengan mengguakan beberapa rumus dalam ilmu statistika, Sugiyono (2013, hlm. 363) mengatakan bahwa Validats merupakan derajat ketepatan antara yaang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Oleh sebab itu dalam penelitian ini ada beberapa rumus yang digunakan yaitu: a. Mencari skor rata-rata dari setiap pernyataan, baik untuk kelompok atas maupun bawah dengan menggunakan dari Cholil (2008, hlm. 24) seperti berikut : Keterangan: = Nilai rata-rata untuk kelompok atas dan bawah = Jumlah Skor = Jumlah Sampel b. Mencari simpangan baku dari setiap butir pernyataan dengan menggunakan rumus dari Cholil (2008:hlm 39) sebagai berikut: ( ) Keterangan : = Simpangan Baku = Skor Rata-rata = Jumlah Sampel c. Mencari variabel gabungan untuk setiap butir pertanyaan dengan menggunakan dari Sudjana (2005:hlm 239) sebagai berikut: ( ) ( ) ( ) Keterangan: = Varians gabung = Banyaknya responden kelompok atas = Banyaknya responden kelompok bawah = Simpangan baku kelompok atas = Simpangan baku kelompok bawah

12 33 d. Mencari nilai t-hitung untuk setiap butir pertanyaan dengan menggunakan rumus dari Sudjana (2003:hlm 239) sebagai berikut: Keterangan: = Nilai t-hitung setiap butir tes = Nilai rata-rata kelompok atas = Nilai rata-rata kelompk bawah = Simpangan baku gabungann = banyaknya responden kelompok atas = banyaknya responden kelompok bawah Tabel 3. 4 Hasil Uji Validitas Pemahaman Peraturan Bola Basket No Soal T-hitung T-tabel Keterangan

13

14

15 Untuk memastikan valid atau tidaknya butir-butir dari setiap pernyataan tes, harus dilakukan pendekatan signifikansi, yaitu jik lebih besar dari dengan taraf signifikansi 0,05 adalah 0,355 untuk pemahaman peraturan permainan bola basket, maka pernyataan tersebut dapat dinyatakan atau digunakan sebagai alat pengumpul data dari variabel permahaman peraturan permainan bola basket, akan tetapi jika pernyataan di atas sebaliknya, jika lebih kecil dari maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan tersebut tidak signifikan atau dengan kata lain pernyataan pada variabel tersebut tidak layak digunakan sebagai alat untuk pengumpul data. Hasil dari uji validitas terhadap variabel pemahaman peraturan permainan bola basket yang awalnya diperoleh soal sebanyak 60 butir menjadi 33 butir pernyataan. 3. Uji Realibilitas Setelah mencari hasil validitas langkah selanjutnya yang harus peneliti lakukan adalah mencari realibilitas dari instrument yang sudah disebar dengan cara mengkorelasikan soal pernyataan genap dan ganjil dengan menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut: Keterangan: ( )( ) * ( )+* ( ) + = Koefisiensi yang dicari = Jumlah perkalian skor X dan Y = Jumlah Skor X 2 = Jumlah skor Y 2 n = Jumlah Sampel

16 37 Lalu setelah mengkolerasi soal pertanyaan genap dan gajil langkah selanjutnya yaitu mencari realibilitas seluruh perangkat butir soal yang mengginakan rumus Spearman brown dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: = Koefisien yang dicari 2.r = Dua kali koefisien korelasi 1+r = satu tambah koefisien korelasi Selanjutnya menguji signifikan korelasi, yaitu dengan rumus yang dikembangkan oleh Cholil (2008:hlm 195) dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: t = Nilai t hitung yang dicari r = Koefisien seluruh tes n-2 = Jumlah soal atau pertanyaan dikurangi dua Hasil perhitungan realibilitas dari pemahaman peraturan permainan bola basket dapat dilihat pada tabel 3.5. No Tabel 3. 5 Hasil Uji Realibilitas Pemahaman Peraturan Bola Basket

17

18 Jumlah Setelah mengkorelasikan antara skor butir-butir pernyataan nomor ganjil dengan butir soal pernyataan genap dengan menggunakan rumus korelasi Person Product Moment sebagai berikut : ( )( ) * ( ) +* ( ) + ( ) *( ) ( ) +*( ) ( ) + * +* + * +* + Lalu mencari realibilitas seluruh perangkat butir denga menggunakan rumus Spearman Brown yaitu: ( )

19 40 Terakhir menguji signifikasi korelasi, yaitu dengan rumus sebagai berikut : ( ) ( ) Hasil perhitungan korelasi Pearson Product Moment dimasukkan ke dalam rumus Spearman Brown, kemudian untuk menentukan nilai t-hitung, nilai r-seluruh item tes yang dihasilkan dimasukkan ke dalam rumus yang dikembangkan oleh Sudjana. Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh r-hitung = 0,88 sedangkan pada r-tabel product moment diketahui bahwa dengan n = 31 (dk = n-2 = 29) dengan 0,05 = 0,355. Artinya, maka r-hitung lebih besar dari r- tabel. Hal ini menunjukan bahwa instrument penelitian ini dapat dipercaya dan realibel. Lalu dari hasil uji signifikansi korelasi menunjukkan t-hitung = 9,97 sedangkan tabel-t pada taraf nyata 0,05 dan (dk = n-2 =29) = 2,00. Sehingga t- hitung lebih besar dari t-tabel, hal ini menunjukkan bahwa instrument dari variabel pemahaman peraturan permainan bola basket mempunyai realibilitas yang signifikan. H. Angket Penelitaian Setelah melakukan uji validitas dan realibilitas angket, maka terdapat hasil validitas nomor pernyataan angket yang layak untuk digunakan penelitian, dari hasil uji validitas terdapat 33 nomor pernyataan yang valid dari 60 pernyataan. Artinya 33 pernyataan digunakan untuk penelitian. Berikut adalah kisi-kisi angket penelitian yang sesungguhnya yang terdapat pada tabel 3.6.

20 41 Tabel 3.6 Kisi-Kisi Angket Penelitian yang Sesungguhnya No Indikator Nomor Pernyataan Jumlah Positif Negatif 1 Pertandingan Lapangan dan 26, 27, 30, 28, 29 7 Perlengkapan 31, 32 3 Tim 20, 21, 23, , 25 4 Peraturan 15, 19 16, 17, 18 5 Permainan 5 Violation 9, 12, 13, 10, 11 6 (Pernyimpangan atas Peraturan) 14 6 Foul 1, 3, 5, 7, 8 2, 4, 6 8 (pelanggaran) Total I. Pelaksanaan Pengumpulan Data Setelah melakukan uji validitas dan realibilitas yang menyatakan bahwa variabel pemahaman peraturan bola basket yang akan digunakan untuk dijadikan sebagai alat ukur atau instrument dalam penelitian ini, langkah selanjutnya yang peneliti lakukan adalah memperbanyak angket dan disebar kepada para atlet bola basket unit kegiatan mahasisawa Universitas Pendidikan Indonesia pada tanggal 5 dan 6 maret Jumlah soal yang akan diberikan kepada responden yaitu 34 soal untuk angket pemahaman peraturan permainan bola basket dan tes IQ yang akan diberikan oleh pihak UPT Lembaga Bimbingan dan Konseling sebagai tester yang mempunyai wewenang dalam melakukan tes IQ. J. Analisis Data Data yang telah dikumpulkan oleh peneliti mrupakan data asli dari penyebaran angket yang telah dilakukan dalam penelitian yang sesungguhnya. Data yang telah diperoleh akan diolah dan dianalisis untuk mencari tahu suatu hubungan yang berarti melalui data yang telah dikumpulkan dan menggunakan rumus-rumus statistika untuk mengolah data hasil tes tersebut dan rumus yang digunakan adalah kutipan dari buku Metoda Statistika (2005) yang disusun oleh Sudjana. Berikut ini adalah langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

21 42 1. Langkah pertama yaitu menguji normalitas data dari setiap data untuk mengetahui apakah data tersebut berdristibusi normal atau tidaknya suatu alat ukur yang digunakan dalam penelitian yaitu dengan uji statistika non parametrik yang biasa dikenal dengan uji Lilliefors, untuk menguji hipotesis nol ditempuh dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1.1 Melakukan pengamatan dari semua nilai yang akan digunakan sebagai bilangan baku Z dan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 1.2 Kemudian menghitung peluang dari masing-masing nilai Z (Fzi) tersebut dengan ketentuan jika nilai Z negatif, maka dalam menentukan nilai (Fzi) nya adalah 0,5 luas dari daerah distribusi Z dalam tabel. 1.3 Menentukan proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara melihat kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel. 1.4 Lalu menghitung selisih antara F (zi) dengan S (zi) dan menentukan harga mutlak. 1.5 Lalu mengmbil harga mutlak dari yang paling besar diantara semua sampel, dengan bantuan tabel nilai kritis L untuk uji Lilliefors dengan α= 0,05 dan lihat pada daftar tabelnya. 2. Mencari gambaran tentang masalah yang akan di ungkapkan mengenai hubungan antara intelligence quotient dengan pemahaman peraturan pada cabang olahraga bola basket dengan menggunaka rumus sebagai berikut: Keterangan: P = Jumlah atau besarnya persentase yang dicari = Jumlah skor berdasarkan alternative jawaban = Jumlah skor 3. Menghitung rata-rata nilai dari setiap variabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: = rata-rata yang dicari = jumlah dari x 1 = skor mentah = jumlah sampel 4. Mencari simpangan baku dari settiap kelompok data atau variabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut: ( ) Keterangan:

22 43 S = Simpangan baku = Skor mentah = Rata-rata skor mentah = Jumlah sampel 5. Langkah selanjunya yaiu menghitung koefisien untuk mencari hubungan dari kdua variabel yang enggunakan rumus Product Moment yaitu: ( )( ) * ( ) } * ( ) + Keterangan: = Koefisien yang dicari = Jumlah perkalian skor X dan Y = Jumlah skor X 2 = Jumlah skor Y 2 = Jumlah sampel 6. Setelah menghitung koefisien selanjutnya menghitung atau mencari signifikan koefisien tunggal dengan menggunakan pendekatan uji-t dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: t = t-hitung yang dicari r = koefisien yang dicari i = Jumlah sampel Pengujian statistika pada uji-t bertujuan untuk mengetahui tingkat koefisien korelasi dari setiap variabel. 7. Mengitung detereminasi atau dukungan yang menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: D = Determinasi r = Koefisien 100% = Konstanta tetap K. Tes IQ (Intelligence Quotient) Kata tes berasal dari bahasa latin Testum yaitu alat untuk mengukur tanah. Dalam bahasa Perancis kuno, kata tes berarti ukuran yang dipergunakan untuk membedakan emas dan perak dari logam-logam yang lain. Lama kelamaan arti tes menjadi lebih umum. Di dalam lapangan psikologi kata tes bermula

23 44 digunakan oleh J. M. Cattel pada tahun1890, dan sejak itu, makin popular sebagai nama metode psikologi yang dipergunakan untuk menentukan (mengukur) aspekaspek tertentu daripada kepribadian. Sedangkan IQ atau inteligensi menurut David Wechsler adalah kemampuan bertindak secara terarah, berfikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif. Jadi tes IQ adalah untuk mengkur tingkat inteligensi seseorang untuk berfikir secara rasional, mengendalikan diri dengan efektif dan menghadapi lingkungan secara efektif. Inteligensi adalah perwujudan dari suatu daya dalam diri manusia, yang mempengaruhi kemampuan seseorang di berbagai bidang. Spearman membuat suatu rumusan yang dinamai General Ability yang berperan dalam menyimpan dan mengikat kembali suatu informasi, menyusun kosep-konsep, menangkap adanya hubungan-hubungan dan membuat kesimpulan, mengolah bahan-bahan dan menyusun suatu kombinasi baru dari bahan-bahan tersebut. Menurut Vernon (1973) dalam web ( ada tiga arti mengenai inteligensi, yaitu : 1. Inteligensi adalah kapasitas bawaan yang diterima oleh anak dari orang tuanya melalui gene yang nantinya akan menentukan perkembangan mentalnya. 2. Istilah inteligensi mengacu pada pandai, cepat dalam bertindak, bagus dalam penalaran dan pemahaman, serta efisien dalam aktifitas mental. 3. Inteligensi adalah umur mental atau IQ atau skor dari suatu tes inteligensi. Sampai saat ini sudah banyak tes inteligensi yang disusun para ahli baik tes inteligensi untuk anak-anak maupun dewasa. Tes inteligensi yang disajikan secara individual maupun secara kelompok, tes verbal dan performansi, dan tes inteligensi untuk orang cacat khusus, misalnya, tuna rungu dan tuna netra. Ada beberapa bentuk tes inteligensi yaitu : 1. Tes inteligensi untuk anak-anak (Tes Binet, WISC, WPPSI, CPM, CFIT skala 1 dan 2 atau TIKI dasar). 2. Tes inteligensi untuk remaja atau dewasa (TIKI menengah, TIKI tinggi, WAIS, SPM, APM, CFIT skala 3) 3. Tes inteligensi untuk tuna rungu (SON)

24 45 Hasli tes inteligensi pada umumnya berupa IQ (Intelligence Quotient). Istilah IQ pertama kali dikemukakan pada tahun 1912 oleh William Stern, seorang ahli psikologi berkebangsaan Jerman. Kemudian oleh Lewis Madison Terman istilah tersebut digunakan secara resmi untuk hasil tes inteligensi Stanford Binet Intelligence scale di Amerika Serikat pada tahun Perhitungan IQ menurut Williams Stern menggunakan rasio antara MA dan CA, dengan rumus IQ = (MA/CA) x 100. MA adalah mental age sedangan CA adalah chrontological age, 100 adalah angka konstan. Terman dan Merrill mengklasifikasikan inteligensi berdasarkan standarisasi tes inteligensi Stanford Binet tahun 1937 yaitu yang tertera pada halaman 23 : Tabel 3. 7 Klasifikasi Tes IQ (Intelligence Quotient) Klasifikasi Very Superior IQ 140 ke atas Superior High Average Normal or Average Low Average Borderline Defective Mentally Defective Pada tabel 3.6 menjelaskan tentang klasifikasi tes IQ (Intelligence Quotient) dimana hasil tes dengan tingkat IQ tinggi memperoleh angka 140 keatas dengan klasifikasi very superior sangat jenius sedangan hasil tes dengan tingkat IQ yang paling rendah memperoleh angka 30 sampai 69 dengan klasifikasi mentally defective atau mengalami keterbelakangan mental.

25 46 Dalam penelitian ini, penelti tidak membuat soal tes IQ, menghitung dan menjumlahkan hasil dari tes, peneliti hanya menunggu hasil tes IQ (Intelligence Quotient) dari tester. Tes IQ atau tes inteligensi tidak boleh dilakukan oleh peneliti atau sembarang orang, karena tes IQ atau inteligensi bersifat rahasia yang tidak dapat diketahui oleh siapapun kecuali orang yang bersangkutan atau tester. Dalam penelitian ini, peneliti mengajukan permohonan bantuan kepada pihak UC (University Center) Universitas pendidikan Indonesia yaitu bagian UPT lembaga Bimbingan Konseling sebagai tester untuk tes IQ atau inteligensi. Peneliti memilih UPT lembaga Bimbingan Konselingkarena mereka lebih mengerti dan lebih kompeten di bidang psikologi khususnya tes IQ atau inteligensi. Disisi lain, pihak Universitas Pendidikan Indonesia memfasilitasi mahasiswa yang ingin melakukan tes IQ atau inteligensi untuk bahan penelitian. Dalam penelitian IQ (intelligence Quotient), instrument yang akan digunakan adalah APM (Advance Progressive Matrices). Instrumen APM (Advance Progressive Matrices) termasuk kategori instrument untuk remaja dan dewasa yang cocok digunakan untuk pelajar dan mahasiswa. Instrument APM (Advance Progressive Matrices) disusun untuk pertama kalinya oleh J. C Raven pada tahun Tes APM (Advance Progressive Matrices) bertujuan untuk membedakan secara jelas antara individu-individu yang berkemampuan intelektual lebih normal bahkan yang berkemampuan intelektual superior. Selain itu, tes APM (Advance Progressive Matrices) bertujuan untuk mengukur kemampuan observasi dan clear thinking. Instrument APM (Advance Progressive Matrices) sudah teruji validitas dan realibilitasnya sehingga peneliti tidak perlu melakukan uji validitas dan realibilitas.

26 47

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian bertempat di Stadion Sepak Bola Olahraga Universitas Pendidikan Indonesiadan atau gedung Fakultas

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN 7 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam sebuah penelitian diperlukan sebuah metode untuk memecahkan masalah penelitian. Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh peneliti dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 A. Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di SMAN 24 Bandung. Alamat Jln A.H. Nasution No. 27 Bandung. Karena menggunakan dua sampel yang berbeda maka waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian diperlukan metode. Metode adalah cara atau jalan yang di tempuh untuk mencapai tujuan. Tujuan penelitian adalah mengungkapkan, menggambarkan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil 29 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII semester ganjil SMPN 5 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al-

III. METODE PENELITIAN. SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al- III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X semester genap SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2011/2012. SMA Al- Azhar 3 Bandar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian memiliki kedudukan yang penting dalam suatu penelitian agar dapat memberikan gambaran kepada peneliti tentang masalah yang hendak diungkap.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Dalam 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada saat setiap melakukan penelitian diperlukan suatu metode. Metode adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Dalam menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. membantu peneliti untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. membantu peneliti untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian, pemilihan metode yang tepat akan sangat berguna, karena dengan menggunakan metode yang tepat akan membantu peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan dari obyek atau subyek yang akan diteliti oleh penulis, menurut Sugiyono (2009:117) populasi adalah wilayah generalisasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada suatu penelitian terdapat berbagai macam metode penelitian yang digunakan, pemilihannya sangat tergantung pada prosedur, alat serta desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan suatu cara yang digunakan oleh peniliti untuk memperoleh suatu hasil kesimpulan yang sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam melakukan sebuah penelitian untuk memecahkan atau menyelesaikan suatu masalah diperlukan suatu metode penelitian, Penggunaan metode dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian, pemilihan metode yang tepat sangat berguna, karena dengan menggunakan metode yang tepat akan membantu peneliti untuk dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Metode Penelitian Melalui penelitian manusia dapat menggunakan hasilnya, sesara umum data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dipilih peneliti didasarkan pada tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan locus of control dengan performa atlet pada cabang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian, secara umum menggambarkan bagaimana sutu proses penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Dan tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan dan menyimpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah metode deskriptif. Peneliti menggunakan metode deskriptif dengan dengan penelitian expose de facto yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalanpersoalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Populasi merupakan bagian terpenting dari sebuah penelitian. Arikunto (2010, hlm. 173) berpendapat bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian diperlukan adanya metode penelitian, metode penelitian ini berfungsi sebagai pendekatan dalam mendapatkan data dari penelitiannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna memperoleh data yang diperlukan. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitan merupakan salah satu bagian yang penting dalam melakukan penelitian. Menurut Sugiyono (2011:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar Bangunan Gedung II terhadap Kesiapan Siswa SMK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang dipilih untuk menyelesaikan masalah penelitian sesuai dengan tujuan penelitian yaitu metode penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di SMA Negeri 1 Sindang Indramayu, yang beralamat di Jalan Letjend. M.T. Haryono, Sindang-Indramayu. Lokasi penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian perlu menetapkan suatu metode yang sesuai dan dapat membantu mengungkapkan suatu rumusan masalah. Keberhasilan suatu penelitian ilmiah

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian 8 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian yang tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian ini. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam pengumpulan data, tentu saja harus sesuai dengan sifat,

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam pengumpulan data, tentu saja harus sesuai dengan sifat, 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara yang digunakan atau ditempuh dalam suatu penelitian. Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian merupakan hal yang sangat penting,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam proses penelitian, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam mencapai tujuan pemecahan masalah. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di SMK Angkasa Bandung, beralamat di Jalan Letu Subagio no. Bandung 40174. 3.. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan bagaimana prosedur penelitian dilakukan (POPS, 2013:20). Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan tata cara bagaimana suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan tata cara bagaimana suatu penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian merupakan tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan, dimana Metode berasal dari kata methods yang artinya tata cara. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian akan dilaksanakan di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu mengungkapkan, menggambarkan, dan mengumpulkan hasil pemecahan masalah melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. MetodePenelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan itu dilandasi oleh metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan BAB III METODE PENELITIAN Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan metode penelitian. Seperti yang sudah Penulis paparkan pada bab satu, metode penelitian yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Lokasi dan Waktu Penelitian Jadwal yang terencana dengan baik sangat menentukan terhadap kelancaran dan kelangsungan dari pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat dilakukannya penelitian ini berlokasi di Kampus UPI Bandung yang berada di Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan.

BAB III METODE PENELITIAN. Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan. BAB III METODE PENELITIAN Keharusan sebuah penelitian adalah bersifat logis dan berkesinambungan. Hal ini agar penelitian tersebut objektifitasnya dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teori maupun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk memperoleh jawaban atau rumusan hipotesis tersebut, maka diperlukan suatu metode penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian, termasuk untuk menguji hipotesis.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 7 Gorontalo 3.1. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilaksanakan di Universitas pada Unit Kegiatan Mahasiswa Dayung. Peneliti memilih lokasi ini sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan bentuk penelitian deskriptif dengan analisis data kuantitatif. Bentuk deskriptif yaitu

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah serta tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu suatu metode yang menggambarkan secara sistematis dan obyektif tentang hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan/dikelompokkan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian perlu memutuskan metode mana yang akan dipakai, hal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 70 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis relevansi muatan lokal pengembangan potensi di. Analisis relevansi dilakukan terhadap relevansi eksternal antara tujuan muatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan langkah yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Tujuan penelitian ialah untuk mengungkap, menggambarkan dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini dibutuhkan suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang dimaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment. Penelitian quasi experiment dengan pertimbangan bahwa metode kuasi eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan model korelasional dengan berusaha mengkaji hubungan antara pola asuh orangtua dengan sikap birrul

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan. 57 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan penjelasan maksud dari istilah yang menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan. Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di MTS Negeri Bongkudai pada siswa kelas VIII tahun pelajaran 01-013. 3.1. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN 28 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Jadwal yang terencana dengan baik, sangat menentukan terhadap kelancaran dan kelangsungan dari pelaksanaan penelitian. Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di yang beralamatkan di Jl. Penghulu KH. Hasan Mustapa No. 23 kota Bandung Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena itu tempat penelitian akan dilakukan di lingkungan sekolah SMKN 6 Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi, Populasi, Sampel, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa Program Keahlian Kontrol Proses SMK Negeri 1 Kota Cimahi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu suatu metode dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dalam menyusun penelitian skripsi, metode atau metodologi penelitian yang digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah menggunakan penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Hal ini berarti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode penelitian juga 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian sangat diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, dimana metode ini merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk mencari jawaban

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah metode yang berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum penelitian ini diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian dalam pendidikan diartikan sebagai cara

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian dilakukan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel 1. Lokasi Lokasi Penelitian dalam penelitian ini yaitu Di Desa Selaawi Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. 2. Populasi dan Sampel Sumber data

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN 36 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada dasarnya penelitian merupakan langkah tindak lanjut dari rasa keingintahuan penulis dalam masalah ilmu pengetahuan. Dengan kata lain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian pada umumnya menggunakan suatu metode yang sesuai dengan permasalahan penelitian itu sendiri. Dimana metode merupakan suatu cara untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung. 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian sangat diperlukan suatu metode yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti untuk menentukan data dan mengembangkannya dalam suatu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan suatu hal yang besar manfaatnya bagi penulis yang akan memberikan arahan pokok-pokok yang penulis teliti, sehingga akan memudahkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Majalengka, di Jalan Tonjong Pinangraja No.55 Majalengka. 3.2 Metode Penelitian Penelitian adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain Penelitian merupakan rancangan penelitian yang menggambarkan pendekatan dan metode yang akan dipilih dalam penelitian yang akan dilakukan. Pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode berasal dari Bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah

Lebih terperinci

Lokasi penelitian bertempat di Stadion Sepak Bola Universitas Pendidikan

Lokasi penelitian bertempat di Stadion Sepak Bola Universitas Pendidikan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Indonesia. Lokasi penelitian bertempat di Stadion Sepak Bola Universitas Pendidikan 2. Populasi Penelitian Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat pengaruh pembelajaran

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 65 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi kolerasional yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara konsepkonsep atau nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel 1. Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jadwal yang terencana dengan baik sangat menentukan terhadap kelancaran dan kelangsungan dari pelaksanaan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian, 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penyusunan penelitian seorang peneliti harus menentukan metode apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survai. Penelitian survai adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:3). Bertitik tolak dari permasalahan,

Lebih terperinci