BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
|
|
- Yanti Tedjo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan secara kolaborasi antara kepala sekolah, guru dan peneliti dengan upaya peningkatan pemahaman konsep keliling dan luas segi empat melalui media pembelajaran berbantuan. Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dimulai dari: a) perencanaan (planning), b) pelaksanaan (action), c) pengumpulan data (observing), d) penganalisis data/informasi untuk memutuskan sejauh mana kelebihan atau kelemahan tindakan tersebut (reflecting). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bercirikan perbaikan terus-menerus sehingga kepuasan peneliti menjadi tolak ukur berhasilnya (berhentinya) siklus tersebut. B. Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian tindakan kelas ini adalah SMP Negeri 1 Teluk Arguni yang terletak di Desa Wanggita Distrik Teluk Arguni Kabupaten Kaimana Provinsi Papua Barat. Teluk Arguni ini terletak di wilayah Kabupaten Pemekaran Kaimana Provinsi Irian Jaya Barat (IJB atau Papua Barat). Kabupaten Kaimana terletak antara 02 0, ,20 Lintang Selatan dan 132 0, ,15 Kabupaten Kaimana terdiri dari tujuh Distrik (Kecamatan), antara lain ; Distrik Kaimana (Ibukota), Distrik Teluk Etna, Distrik Teluk Arguni (terbagi dua, Teluk Arguni Atas dan Teluk Arguni Bawah),
2 Distrik Buruway, Distrik Kamberau dan Distrik Yamor. Kabupaten Kaimana berbatasan sebelah Utara dengan Kabupaten Teluk Bintuni, Kabupaten Teluk Wondama dan Kabupaten Nabire; Batas sebelah Timur dengan Kabupaten Nabire dan Kabupaten Mimika; batas sebelah barat dengan Kabupaten Fak-Fak dan Batassebelah Selatan dengan Laut Arafura. Gambar 3.1 Peta Kab.Kaimana ( Lokasi Praktek PTK ) Letak Distrik Teluk Arguni terletak pada koordinat 133 0, 35 BT 133 0, 50 BT dan 03 0, 00 LS 03 0, 20 LS. Alasan peneliti memilih sekolah ini adalah karena sekolah tersebut merupakan sekolah yang berada di pedalaman papua, yang memiliki fasilitas 10 (sepuluh) unit komputer, sebuah proyektor dan 5 (lima) buah laptop. Alasan lainnya adalah bagaimana peneliti bisa melihat sejauh mana penggunaan fasilitas yang ada, guna menunjang proses pembelajaran di sekolah tersebut, terutama pembelajaran matematika. Fasilitas yang ada 30
3 merupakan sarana mempermudah peneliti dalam melaksanakan penelitian sehingga kelak menjadikan nilai lebih bagi sekolah tersebut. C. Subjek Penelitian Yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa SMPN 1 Teluk Arguni Tahun Ajaran 2009/2010, dengan pertimbangan bahwa siswa pada sekolah ini memiliki kemampuan yang heterogen. Dalam penelitian ini dipilih satu kelas yaitu kelas VIIA SMPN 1 Teluk Arguni. Pemilihan dan penentuan subyek penelitian ini berdasarkan pada purposive sampling (sampel bertujuan), yaitu untuk mengetahui peningkatan pemahaman belajar siswa secara keseluruhan, dengan menggunakan pembelajaran berbantuan. D. Instrumen Penelitian Instrument yang digunakan dan dikembangkan untuk kepentingan peneliti dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah sebagai berikut: 1. Tes Tertulis Tes tulis yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes formatif dan tes sub formatif. Tes formatif yaitu tes yang dilaksanakan tiap akhir siklus. Tes ini bertujuan untuk menganalisis ketercapaian belajar siswa terhadap materi serta untuk merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Sedangkan tes sub formatif adalah tes yang dilaksanakan setelah semua siklus terlaksana. Tes sub formatif bertujuan untuk menganalisis ketercapaian dan ketuntasan belajar siswa terhadap seluruh materi yang telah diberikan pada tiga siklus sebelumnya. Bentuk tes yang diberikan berupa tes tipe uraian. Bentuk soal tes tipe ini 31
4 diberikan karena untuk menjawab soal uraian atau essay, selain siswa dituntut memahami materi, siswa juga dituntut untuk dapat mengungkapan hasil pemikiran dalam bahasa tulisan dengan baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Suherman, dkk. (2003 : 77), yang menyatakan bahwa soal-soal bentuk uraian amat baik untuk menarik hubungan antara pengetahuan atau fakta-fakta yang telah mengendap dalam struktur kognitif siswa dengan pengertian materi yang sedang dipikirkannya. 2. Lembar Kerja Siswa Dalam Lembar Kerja Siswa (LKS), disajikan soal-soal penyelesaian masalah yang harus dikerjakan oleh siswa sehingga peneliti dapat mengevaluasi perkembangan kemampuan pemecahan siswa. 3. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk mengobservasi atau menilai pembelajaran yang sedang berlangsung sehingga efektifitas pembelajaran dapat diketahui. Melalui kegiatan observasi ini, diharapkan dapat memperoleh informasi mengenai suasana kelas, pola interaksi pada kegiatan inti, serta aktifitas siswa 4. Angket Penyusunan Angket mengacu pada media yang digunakan dalam pembelajaran yang sedang berlangsung, sehingga peneliti dapat diperoleh gambaran mengenai respon siswa terhadap penggunaan sebagai media pembelajaran matematika. 32
5 Angket yang digunakan adalah angket tertutup, yaitu angket yang memuat atau menyajikan jawaban, sehingga responden tinggal memilihnya. Bentuk angket ini disusun menurut skala Likert. Dalam skala Likert responden diminta untuk membaca secara saksama setiap pertanyaan kemudian memberikan penilaian atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. Derajat penilaian siswa terhadap pertanyaan terbagi dalam empat kategori yang disusun secara bertingkat, mulai dari Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Setuju (S) dan Sangat Setuju (SS). 5. Wawancara Wawancara merupakan teknik non tes secara lisan. Pertanyaan yang diungkapkan umumnya menyangkut segi-segi sikap dan respon siswa dalam proses pembelajaran. Wawancara dilakukan terhadap beberapa siswa yang mewakili kemampuan kelas yang diteliti setelah semua siklus dilaksanakan. Dari hasil wawancara, peneliti dapat menemukan karateristik, respon dan sikap siswa secara umum. 6. Jurnal Harian Jurnal harian diisi oleh siswa pada akhir setiap siklus. Pengisian jurnal harian dimaksud untuk memperoleh gambaran tentang sikap dan respon siswa mengenai pembelajaran matematika menggunakan. Data yang terkumpul pada jurnal harian akan dianalisis untuk kemudian dijadikan salah satu pertimbangan dalam refleksi dan pengambilan tindakan pada siklus selanjutnya. 33
6 7. Bahan Ajar Bahan ajar di dalamnya berisikan permasalahan kontekstual dan latihanlatihan yang memuat topik yang sedang diajarkan. Bahan ajar dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk presentasi, yang terdiri dari tiga topik pembelajaran yaitu: 1) Mengenalkan bentuk dan definisi persegi panjang; 2) Mencari dan menemukan konsep persegi panjang; dan 3) Mencari dan menemukan keliling dan luas persegi panjang, keseluruhan bahan ajar disusun sebelum memulai pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disampaikan dan diberikan pada setiap pertemuan E. Prosedur Penelitian Pembelajaran dirancang seperti spiral, di mana dalam pembelajaran dengan menggunakan Microsoft dilakukan dari tingkat paling sederhana menuju tingkat yang paling efektif guna memberikan hasil yang optimal. Kegiatan dilaksanakan dalam tiga siklus, dengan setiap siklus diakhir pembelajaran dilakukan tes. Setelah selesai kegiatan pembelajaran dilakukan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran dan hasil observasi tes (tes hasil belajar). Dari hasil refleksi siklus pertama, peneliti dapat merancang pembelajaran pada siklus kedua, dan dari siklus kedua peneliti akan melanjutkannya ke siklus ketiga Dalam rencana pembelajaran, bahan ajar yang akan diajarkan adalah sebagaimana tertera dalam tabel berikut: 34
7 Tabel 3.1 Bahan Ajar No Topik 1. Mengenalkan bentuk dan definisi persegi panjang dengan menggunakan Microsoft 2. Mencari dan menemukan sifat persegi panjang dengan menggunakan Microsoft sambil melakukan praktek. 3. Mencari dan menemukan serta menghitung Keliling dan Luas Persegi Panjang dengan menggunakan. Bahan ajar tersebut dirancang oleh peneliti dalam bentuk presentasi, dan diajarkan kepada siswa dalam bentuk siklus sebagaimana yang direncanakan peneliti dalam rancangan proses penelitian sebagai berikut: 1. Proses Penelitian Siklus Pertama Awal Pembelajaran Dengan Menggunakan Hasil Akhir Observasi Observasi Observasi Keadaan sebelum diadakan pembelajaran Upaya Perubahan dengan dilaksanakan tindakan Keadaan sesudah dilaksanakan Pembelajaran PowerPiont Skor formatif sebelum pembelajaran Refleksi Steam and Leaft Box Plot Skor Putaran Pertama Gambar 3.2 Proses Penelitian Siklus I 35
8 Keterangan Gambar: 1. Peneliti melakukan penjenjangan awal a. Kegiatan observasi untuk mengetahui bagaimana cara guru bidang studi mengajarkan matematika. b. Wawancara dengan guru bidang studi untuk mengetahui gambaran tentang kemampuan siswa 2. Plan I Guru membuat perencanaan pembelajaran materi berbantu, membuat tes yang diberikan pada akhir tindakan, menyusun pedoman observasi untuk mencatat segala kegiatan yang sedang berlangsung, dan membuat pedoman wawancara. 3. Implementasi Pada proses pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa b. Memberikan motifasi pada siswa dan menjelaskan pembelajaran dengan menggunakan c. Membimbing siswa untuk mempelajari persegi panjang dengan melakukan presentasi d. Kerja kelompok Membentuk siswa dalam beberapa kelompok dan Mengawasi jalannya belajar dan kerja kelompok. 4. Observasi dan Evaluasi 36
9 Kegiatan observasi dilaksanakan oleh seorang observer terhadap pembelajaran yang dilakukan peneliti sebagai guru. Observeri bertugas mengobservasi aktivitas peneliti yang kemudian mencatat pada lembar observasi yang telah disediakan. Observasi selama pembelajaran berlangsung dilakukan untuk melihat bagaimana aktivitas peneliti dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Observer juga mengevaluasi apakah tindakan yang dilakukan di dalam kelas sudah efektif atau belum. Adapun evaluasi yang dilakukan adalah dengan melihat apakah siswa dapat mengerti dengan apa yang disampaikan oleh peneliti, dan apa yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok belajar. 5. Refleksi Refleksi pada tindakan ini adalah menganalisis hasil dari observasi, wawancara, tes dan lembar kerja siswa. Selanjutnya hasil analisis digunakan untuk menentukan langkah selanjutnya, apakah siklus diperlukan atau tidak. Data ini dianalisis sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dianalisis Setelah peneliti melakukan refleksi dan evaluasi terhadap pembelajaran siklus pertama, peneliti menemukan beberapa kendala-kendala yang membuat sebagian siswa belum paham benar apa itu persegi panjang, sehingga peneliti tidak melakukan revisi terhadap siklus pertama melainkan peneliti berupaya melakukan perbaikan-perbaikan dengan melakukan tindakan perubahan untuk meningkatkan pemahaman siswa, oleh karena itu peneliti merumuskan siklus kedua, di mana siklus kedua berisikan tentang koreksi serta penyempurnaan pada siklus pertama, dan diharapkan dapat lebih sempurna dibandingkan siklus 37
10 pertama. Oleh sebab itu peneliti merumuskan siklus kedua dengan strukturnya sebagai berikut: 2. Proses Penelitian Siklus Kedua Hasil Akhir Putaran I Pembelajaran Dengan Menggunakan Hasil Tes Observasi Observasi Observasi Keadaan sesudah diadakan pembelajaran pada siklus I Upaya Perubahan dengan dilaksanakan tindakan Keadaan sesudah dilaksanakan Pembelajaran PowerPiont siklus II Refleksi Skor formatif sesudah pembelajaran siklus I Steam and Leat Box Plot Skor Putaran II Gambar 3.3 Proses Penelitian Siklus II Keterangan Gambar: 1. Hasil yang diperoleh putaran I dianalisis peneliti, kemudian dipresentasikan sebagai dasar untuk pembelajaran berikutnya. Hasil dari 38
11 putaran pertama itu adalah hasil dari observasi dan hasil tes yang digunakan menjadi pedoman dalam pembelajaran berikutnya 2. Re-Plan II Berdasarkan hasil refleksi putaran I, peneliti membuat rancangan pembelajaran materi dengan menggunakan, membuat soal tes yang diberikan pada akhir tindakan, menyusun alat pemantau yaitu pedoman observasi untuk mencatat segala kegiatan yang sedang berlangsung. 3. Implementasi Proses pembelajaran yang dilakukan secara umum berpedoman pada pembelajaran putaran pertama dengan memperhatikan hasil refleksi putaran pertama. 4. Observasi dan evaluasi. Kegiatan observasi dilakukan oleh seorang observer terhadap pembelajaran yang dilakukan peneliti sebagai guru. Observasi selama pembelajaran berlangsung hanya dilakukan untuk melihat aktifitas peneliti dalam melaksanakan penelitian, sedangkan untuk aktifitas siswa dapat dilihat melalui apa yang mereka lakukan dalam pembelajaran.hasil kerja yang dilakukan siswa dikumpul pada akhir dari pembelajaran dan dikembalikan pada pertemuan berikutnya. Kegiatan observasi ini dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi. Evaluasi diadakan pada akhir pembelajaran setelah diberikan kesempatan mempelajari apa yang diajarkan selama ± 10 menit. Evaluasi dilakukan dalam bentuk tes 39
12 mengenai hasil pembelajaran yang dilakukan siswa pada pertemuan saat itu dengan peneliti dalam pembelajaran. 5. Refleksi Refleksi yang dilakukan adalah menganalisis hasil yang diperoleh yaitu hasil yang berasal dari observasi dan wawancara serta tes evaluasi putaran II. Selanjutnya hasil analisis digunakan untuk menentukan langkah selanjutnya, apakah siklus diperlukan atau tidak. Data ini dianalisis sesuai dengan kriteria yang di tetapkan di analisis. Setelah peneliti melakukan refleksi dan evaluasi terhadap pembelajaran siklus kedua, peneliti masih menemukan beberapa kendala-kendala ringan yang membuat bebrapa orang siswa belum memahami sepenuhnya apa itu persegi panjang, bagaimana menemukan sifat-sifat persegi panjang, dengan memperhatikan sisi-sisinya, titik-titik sudutnya dan diagonal-diagonalnya, serta masih terdapat beberapa siswa yang pasif dalam pembelajaran. Hal ini menjadi tolak ukur bagi peneliti, sehingga peneliti melakukan tindakan terhadap siklus kedua dengan maksud melakukan perubahan untuk meningkatkan pemahaman siswa pada siklus berikutnya, oleh karena itu peneliti merumuskan siklus ketiga, dimana siklus ketiga diharapkan dapat lebih sempurna dibandingkan siklus pertama dan kedua. Oleh sebab itu peneliti merumuskan siklus kedua dengan strukturnya sebagai berikut: 40
13 3. Proses Penelitian Siklus Ketiga Hasil Akhir Putaran II Pembelajaran Dengan Menggunakan Hasil Tes Observasi Observasi Observasi Keadaan sesudah dilaksanakan Pembelajaran siklus II Upaya Perubahan dengan dilaksanakan tindakan Keadaan sesudah dilaksanakan Pembelajaran PowerPiont siklus III Refleksi Skor formatif sesudah pembelajaran siklus II Steam and Leat Box Plot Skor Putaran III Gambar 3.4 Proses Penelitian Siklus III Keterangan Gambar: 1. Dari hasil yang diperoleh sebil dari elumnya peneliti mebuat rancangan penyempurnaan. Hasil dari putaran kedua adalah hasil dari observasi dan hasil tes yang digunakan menjadi pedoman dalam pembelajaran berikutnya. 2. Re-Plan III 41
14 Menyusun rencana pembelajaran berbantu, membuat soal tes yang diberikan pada akhir pertemuan, menyusun alat pemantau yaitu pedoman observasi untuk mencatat segala kegiatan yang sedang berlangsung. 3. Implementasi Proses yang dilakukan secara umum berpedoman pada pembelajaran putaran I dengan memperhatikan hasil refleksi putaran II. 4. Observasi dan evaluasi. Kegiatan observasi dilakukan oleh seorang observer terhadap pembelajaran yang dilakukan peneliti sebagai guru. Observasi selama pembelajaran berlangsung hanya dilakukan untuk melihat aktifitas peneliti, sedangkan untuk aktifitas siswa dapat dilihat melalui apa yang mereka lakukan dalam pembelajaran.hasil kerja yang dilakukan siswa dikumpul pada akhir dari pembelajaran dan dikembalikan pada pertemuan berikutnya. Kegiatan observasi ini dilakukan dengan menggunakan pedoman observasi. Evaluasi diadakan pada akhir pembelajaran setelah diberikan kesempatan mempelajari apa yang diajarkan selama ± 15 menit. Evaluasi ini berupa tes mengenai hasil pembelajaran yang dilakukan siswa pada pertemuan saat itu dengan peneliti dalam pembelajaran. 5. Refleksi Refleksi pada saat ini adalah menganalisis hasil yang diperoleh yaitu hasil yang berasal dari observasi, wawancara dan tes evaluasi. Selanjutnya hasil analisis digunakan untuk menentukan langkah selanjutnya, apakah siklus 42
15 diperlukan atau tidak. Data ini dianalisis sesuai dengan criteria yang di tetapkan di analisis. Dengan memadukan semua putaran diperolehdiagram yang mengacu pada model F.X. Soedarsono ( dalam Udur Maria Simarta, 2006 : 37). Model F.X. Soedarsono sebagai berikut Awal Pelaksanaa metode Pembelajaran Ha sil Ak hir Pelaksanaa metode Pembelajaran Ha sil Ak hir Pelaksanaa metode Pembelajaran Ha sil Ak hir Observasi Observasi Observasi Observasi Observasi Observasi Observasi Keadaan sebelum diadakan pembelajaran Upaya perubahan sesudah dilaksanakan pembelajaran Keadaan sesudah dilaksanakan pembelajaran Siklus I Upaya perubahan sesudah dilaksanakan pembelajaran Keadaan sesudah dilaksanakan pembelajaran Siklus II Upaya perubahan sesudah dilaksanakan pembelajaran Keadaan sesudah dilaksanakan pembelajaran siklus III Refleksi Refleksi Refleksi Skor Steam and Leaf Skor Steam and Leaf Skor Steam and Leaf Skor box Plot box Plot box Plot Steam and Leaf box Plot Gambar 3.5 Rancangan penelitian 43
16 F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data di jabarkan oleh peneliti dalam bentuk table berikut: Tabel 3.2 Teknik Pengumpulan Data No Sumber Data Jenis Data Teknik Pengumpulan 1. Siswa dan Kegiatan penelitian a. Wawancara guru sebelum tindakan b. Observasi 2. Siswa dan Aktifitas siswa a. Lembar guru Observasi 3. Siswa Tanggapan siswa setelah selesai pembelajaran 4. Siswa Sikap siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan 5. Siswa Pengetahuan siswa setelah pembelajaran b. Angket Jurnal Harian Angket Tes Formatif Keterangan Pedoman wawancara Lembar observasi Lembar jurnal Angket skala sikap Lembar soal G. Pemaknaan Dan Pengembangan Setiap kegiatan harus dievaluasi, sehingga akan menjadi dasar ke langkah selanjutnya. Dalam penelitian ini ada 4 kali pertemuan dengan 3 kali evaluasi. Data yang diperoleh akan bermakna jika pengujian dilakukandengan pernabdingan antara hasil siklus pertama, siklus kedua dan siklus ketiga Sasaran yang diharapkan adalah peningkatan perubahan yang yang semakin cocok pada pencapaian tujuan yakni pemahaman matematika siswa yang semakin meningkat. H. Revisi Rancangan Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, dari evaluasi yang dilaksanakan hasilnya akan menentukan rancangan pembelajaran berikutnya. Metode tetap 44
17 dipertahankan, akan tetapi variasi pengelolaan yang harus dikondisikan hingga diperoleh hasil yang maksimal. Kelemahan rancangan atau pelaksanaan revisi bila perlu, revisi tidak dapat diformula baik dari awal, tetapi sifatnya berkembang dari pengalaman di lapangan dan temuan-temuan di lapangan, namun pada prinsipnya tetap memaksimalkan kondisi untuk mencapai efektif pembelajaran atau hasil yang optimal. Dasar revisi adalah hasil pengamatan atau evaluasi siswa sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. I. Diagram Batang dan Daun Diagram ini akan digunakan dalam penelitia ini guna untuk pengelolaan data. Diagram batang dan daun terdiri dari petunjuk minor yang disebut sebagai daun, diatur bergandengan dan bersesuaian. Dari satu ruas pada batang akan mengandung beberapa daun, sehingga apabila ia merupakan angka, atau bilangan, akan tersusun secara berurut ke samping dan banyak daun merupakan frekwensi. Selanjutnya frekwensi ditulis orang dengan cara kumulatif dan kedua ujung sebaran sehingga kedudukan median, sedangkan kedudukan median dituliskan frekwensi pada dahan bersangkutan, sekaligus memudahkan mencari median yang diperlukan pada Box-Plot. Frekwensi diletakan pada suatu lajur yang dinamakan kedalaman. Dengan diagram ini data disatukan seperti diagram batang atau histogram. Dengan membaca diagram akan lebih mudah menyajikan interpretasi dua diagram dapat diperbandingkan. Box-Plot merupakan diagram yang terdiri dari suatu segi empat yang dinamakan box, dengan garis sejajar dengan dua sisi berada dalam kotak, garis 45
18 yang terletak menyambung dua sisi yang sejajar segi empat.ukuran (kedudukan) kotak garis ditentukan oleh ringkas data median (Md), kuartil (K1,K2, K3) skor maksimum dan minimum. Batas garis sejauh 1½ (K3-K1) dari kuartil dan titik di luar batas terakhir dinamakan perkalian. Sama halnya dengan steam dan leaf, dua box-plot dapat dibandingkan dan menyajikan interpretasi. Untuk lebih jelasnya table steam dan leaf plot disatukan sebagaiberikut. Tabel 3.3 Steam dan leaf Dahan (x) Daun (y) Kedalaman (d) BB BB FkBB Md Md (fmd) tempat median.. BA BA FkA Keterangan : BB BA Md FkB FkA = Batas Bawah = Batas Atas = Median = Frekwensi Batas Bawah = Frekwensi Batas Atas Sedangkan Box-Pot dapat kita lihat pada gambar diagram berikut: 1½ d 1½ d Media Pembelajaran BB BA K1 Md K3 Gambar 3.6 Model Box-Plot 46
19 Keterangan: d = K 3 K 1 Ki = Data ke i 4 (n + 1) BB = K 1 1½ (d) BA = K 3 + 1½ (d) Selanjutnya untuk kedua model tersebut akan lebih detail akan dijabarkan pada analisis data. Untuk lebih jelas dilakukan langkah-langkah pengolahan data sebagai berikut. 1. Menentukan letak kurtil (K1. K2, K3) dengan rumus : i Letak Ki = K 1 4 (N + 1) 2. Menghitung median masing-masing sampel dengan rumus : X = N i= 1 Xi N Keterangan : X = Rataan Xi = Skor Data N = Banyaknya Data 47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bagian ini berturut-turut dikemukakan bahasan mengenai metode
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bagian ini berturut-turut dikemukakan bahasan mengenai metode penelitian, lokasi dan subjek penelitian, bahan pembelajaran,instrumen penelitian, tahap pengumpulan data,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaborasi antara, peneliti dengan pengamat dalam upaya meningkatkan kemampuan pemahaman konsep
Lebih terperinciB. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan oleh peneliti secara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif (statistic). Pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering disebut dengan Classroom Action Research. Penelitian tidakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yaitu suatu action research
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, tempat, Waktu, dan Subyek penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang melibatkan kolaborasi dan kerja sama antara peneliti,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada BAB ini akan diuraikan tentang metode penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data sesuai dengan permasalahan yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) merupakan suatu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri secara kolaboratif dan
33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai pembelajaran matematika di kelas IV A SDN 2 Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan media grafis. Melalui penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab. III tentang penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, subyek penelitian, variabel dalam PTK, prosedur penelitian, data dan cara pengumpulannya,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. belajar matematika, maka guru perlu tahu bagaimana sebenarnya jalan atau
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembelajaran matematika dapat dipandang sebagai usaha guru, dosen, dalam membantu siswa, mahasiswa, dan peserta didik untuk memahami atau terampil matematika. Oleh karena
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian secara umum diartikan cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom
22 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang mengacu pada tindakan-tindakan yang dilakukan oleh guru
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Permasalahan pokok dalam penelitia ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. Dengan penelitian tindakan kelas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianan ini adalah Metode Tindakan Kelas ( PTK) atau Classroom Action Research, yang merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat penting
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan
13 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode tindakan Penelitian Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Carr dan Kemmis seperti yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Sebagaimana dikemukakan oleh Depdiknas (2001) bahwa PTK adalah suatu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas XI MIA 6 (Imersi) SMA Negeri 1 Karanganyar tahun pelajaran 2015/2016. SMA Negeri 1 Karanganyar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Boyolali,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian difokuskan kepada kegiatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah
BAB III METODE PENELITIAN A. Hakekat Penelitian Tindakan Kelas Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah terkandung di dalamnnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian tindakan kelas
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu bentuk penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut (Arikunto dkk, 2009,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode dan Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu masalah dalam penelitian (Ratna, 2004:34). Kualitas penelitian tergantung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Desain Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang pelaksanaannya direncanakan dalam dua siklus.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dan model probing prompting
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas. Menurut Mujono dalam bukunya Metode Penelitian Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dimana dalam pelaksanaanya, dilaksanakan dalam 3 siklus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini didesain dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research. Wiriaatmadja (2008:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini, hal ini berdasarkan pada latar belakang masalah dan rumusan masalah yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Metode Penelitian Tindakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Istilah asingnya clssroom action research yang berarti penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus, masingmasing
19 BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus, masingmasing siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46) mengemukakan PTK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penulis
35 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penulis menggunakan PTK karena permasalahan yang ditemukan berada di dalam kelas. PTK sangat bermanfaat bagi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SD Negeri Kutoharjo 01 Pati yang dilaksanakan pada semester 1 tahun 2013/2014. Subjek penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis yaitu Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan
27 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas sendiri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yaitu suatu action research (penelitian tindakan) yang dilakukan di kelas (Wardhani, 2007:1.3).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan dan menggunakan desain penilitian tindakan kelas (classroom action research),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Talang Jawa Kecamatan
BAB III METODE PENELITIAN I. A. Subyek dan Tempat Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Talang Jawa Kecamatan Merbau Mataram semester genap tahun pelajaran 2011/2012
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mendorong guru untuk menemukan teori baru yang dibuat sendiri sesuai
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai
BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Waktu dan tempat penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas ( Classroom Action Research ) yang berusaha mengkaji dan merefleksi secara
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan,
44 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1Tempat Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Wonotunggal 03 tahun pelajaran 2013-2014
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut (Arikunto dkk, 2011: 58) PTK adalah penelitian
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER Nur Waqi ah Guru SDN Tampungrejo Kec. Puri Kab. Mojokerto Email: nurwaqiah1961@gmail.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian Tindakan Kelas merupakan
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. hasil belajar siswa meningkat (Wardani, 2007: 40). Perencanaan SISKLUS I. Pengmatan. Perencanaan SIKLUS III.
16 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Kesulitan belajar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Tempat Penelitian ini berlokasi di SD Negeri 01 Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan di
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
22 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), yang dilakukan dalam upaya memperbaiki pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya pemecahan masalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Model yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart adalah merupakan model
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngurensiti 02 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati pada semester I Tahun 2011/2012. Subyek
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan acuan agar proses penelitian belajar
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan acuan agar proses penelitian belajar secara sistematis, terstruktur, dan terarah. Metodologi penelitian merupakan tahapan-tahapan yang harus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 196 Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung tahun pelajaran
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 1. Lokasi Penelitian ini berlokasi di SD Negeri 1 Sukaraja, dengan alamat Jl. Gatot Subroto No. 196 Kecamatan Teluk Betung Selatan Kota Bandar Lampung tahun
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR BANGUN RUANG MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA DI SMPN 2 SEBUKU KELAS VIII KABUPATEN NUNUKAN KALTIM ARTIKEL
MENNGKATKAN HASL BELAJAR BANGUN RUANG MELALU PENGGUNAAN ALAT PERAGA D SMPN 2 SEBUKU KELAS V KABUPATEN NUNUKAN KALTM ARTKEL Oleh: Rostiani 608345475 UNVERSTAS NEGER MALANG FAKULTAS MATEMATKA DAN LMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas dengan memanfaatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting waktu Dan Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Waktu Penelitian ini dilakukan di SDN Sugihrejo 02 Kecamatan Gabus Kabupaten pati. Waktu pelaksanaan diawali dengan tahap persiapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan, mulai dari siswa Taman Kanak-kanak yang biasa disebut belajar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika adalah sebuah ilmu yang sering disebut ilmu hitung atau ilmu yang mempelajari tentang perhitungan. Matematika disajikan disetiap tingkat pendidikan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian (Rencana Tindakan) Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) atau disingkat dengan PTK. Penggunaan metode
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada ipaya pemecahan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada ipaya pemecahan masalah atau perbaikan yang dirancang menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research
51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas, atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research (CAR). Penelitian
Lebih terperinciI. METODE PENELITIAN. Lampung Timur 2012/2013 dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang siswa yang. Faktor yang diteliti dalam tindakan kelas ini adalah :
I. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 1 Sukadana Ilir Lampung Timur 2012/2013 dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang siswa yang terdiri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan
37 BAB III METODE PENELITIAN A Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Gunungkuning Desa Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII 4 RSBI SMPN 1 Bandar
28 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII 4 RSBI SMPN 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011. Jumlah siswa adalah 24 siswa yang terdiri dari 9 siswa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action
BAB III METODE PENELITIAN A Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) atau biasa disingkat PTK. PTK adalah suatu penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian
39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat kaji tindak lanjut dengan menggunakan pedoman yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau yang lazim dikenal dengan Classroom
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penemuan terbimbing dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematis
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Proses Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang menerapkan model penemuan terbimbing dalam meningkatkan kemampuan penalaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Penelitian 3.3.1 Setting Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN Banaran, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang. Dipilihnya kelas tersebut sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pengertian PTK Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dikembangkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Skripsi ini membahas tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan informasi bagaimana tindakan yang tepat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas, sebagaimana diungkapkan oleh Trianto (2010 : 13), penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Surakarta. Sekolah ini beralamat di Jalan Sumbing VI/49, Mojosongo, Jebres, Surakarta. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012. Dari tahap persiapan hingga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena
33 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas
26 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2
23 III. METODE PENELITIAN 1.1 Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN 2 Sumberejo Kemiling dengan jumlah siswa 36 orang yang terdiri dari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) atau classroom action reseaech, penelitian tindakan merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan penelitian dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007:
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan ini ditentukan berdasarkan pertimbangan bahwa penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan implementasi strategi pembelajaran langsung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung. Senang Kota Bandar Lampung.
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 3 Perumnas Way Kandis, Jalan Bunga Sedap Malam Raya Kecamatan Tanjung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan
22 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan kepada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Hal ini
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Penelitian pada hakekatnya adalah mencari jawaban atas permasalahan yang menuntut jawaban yang benar, setidak-tidaknya mendekati kebenaran
Lebih terperinci