STATISTIK KEHUTANAN TAHUN 2009

Transkripsi

1 DEPARTEMEN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN WILAYAH I Jalan Pembangunan No. 6 Helvetia Medan Telepon (061) Faksimile (061) bpkh1medan@gmail.com NOMOR : LP. /VII/BPKH I-3/2010 TAHUN : 2010 STATISTIK KEHUTANAN BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN WILAYAH I TAHUN 2009 MEDAN, MARET 2010

2 KATA PENGANTAR Statistik kehutanan merupakan data dan informasi kehutanan yang disajikan secara tahunan dan atau berkala (time series). Pada Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah I, penyusunan statistik kehutanan dilaksanakan secara tahunan. Penyusunan statistik kehutanan pada tahun 2009 dilaksanakan dengan mempedomani Peraturan Menteri Kehutanan No. P.06/Menhut-II/2008 tanggal 11 Maret 2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Statistik Kehutanan. Dengan adanya pedoman tersebut, dapat tersajikan data dan informasi secara lengkap, akurat dan mutakhir sehingga dapat mewujudkan sistem statistik kehutanan yang efektif dan efisien. Data dan informasi yang disajikan dalam Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun 2009 pada umumnya merupakan kompilasi dari data hasil kegiatan yang telah dilaksanakan oleh BPKH Wilayah I, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, dalam kurun waktu 5 (lima) tahun yakni tahun 2005 hingga Data dan informasi tersebut diperoleh dari 2 (dua) sumber yaitu hasil pengolahan data yang dilaksanakan oleh BPKH Wilayah I dan hasil survei. Dengan tersajinya buku statistik kehutanan ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan informasi mengenai data kehutanan, khususnya yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi BPKH Wilayah I, sehingga dapat mendukung pembangunan kehutanan dimasa mendatang. Meskipun demikian, kami menyadari adanya kekurangan didalam penyajian buku ini. Oleh karena itu saran dan kritikan yang dapat menyempurnakannya sangat kami harapkan. Medan, Maret 2010 Kepala Balai, Ttd. Ir. Zahari H. Sipayung NIP Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun 2009 i

3 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... v BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN WILAYAH I... 1 KAWASAN HUTAN... 4 PEMOLAAN KAWASAN HUTAN... 6 INFORMASI SUMBER DAYA HUTAN SUMBER DAYA MANUSIA SARANA DAN PRASARANA ANGGARAN Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun 2009 ii

4 DAFTAR TABEL Halaman 1. Luas Kawasan Hutan Berdasarkan Penunjukan pada Wilayah Kerja BPKH Wilayah I Pelepasan Kawasan Hutan Provinsi Sumatera Utara Tahun Rencana dan Realisasi Pembuatan Batas Sementara (Batas Luar) s/d 31 Desember Rencana dan Realisasi Pembuatan Batas Definitif s/d 31 Desember Rencana dan Realisasi Orientasi Batas Kawasan Hutan s/d 31 Desember Rencana dan Realisasi Rekonstruksi Batas Kawasan Hutan s/d 31 Desember Rencana dan Realisasi Identifikasi Enclave s/d 31 Desember Rencana dan Realisasi Sosialisasi Kawasan Hutan s/d 31 Desember Rencana dan Realisasi Pembentukan KPH Model s/d 31 Desember Rencana dan Realisasi Pelaksanaan Survey Re-Enumerasi PUP s/d 31 Desember Rencana dan Realisasi Pelaksanaan Inventarisasi Potensi Rotan s/d 31 Desember Rencana dan Realisasi Pelaksanaan Inventarisasi Potensi Kemenyan s/d 31 Desember Rencana dan Realisasi Pelaksanaan Inventarisasi Tumbuhan Obat s/d 31 Desember Rencana dan Realisasi Inventarisasi Potensi Hutan Mangrove s/d 31 Desember Rencana dan Realisasi Pembuatan Peta Tematik s/d 31 Desember Rencana dan Realisasi Penafsiran Citra Resolusi Sangat Tinggi s/d 31 Desember Rencana dan Realisasi Penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan s/d 31 Desember Rencana dan Realisasi Pemasangan Jatikon s/d 31 Desember Rencana dan Realisasi Kegiatan Bidang Kehutanan Lainnya s/d 31 Desember Keadaan Pegawai Negeri Sipil dan Honorer/Upah Berdasarkan Golongan s/d 31 Desember Keadaan Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Golongan s/d 31 Desember Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun 2009 iii

5 Halaman 22. Penyebaran Pegawai Negeri Menurut Tingkat Pendidikan s/d 31 Desember Keadaan Pegawai Negeri Sipil Menurut Jenis Kelamin s/d 31 Desember Jumlah Pegawai Honorer/Upah Menurut Tingkat Pendidikan s/d 31 Desember Keadaan Pegawai Honorer/Upah Menurut Jenis Kelamin s/d 31 Desember Jumlah Pegawai Negeri Sipil dan Honorer Menurut Bidang Teknis dan Administrasi s/d 31 Desember Jumlah Tenaga Teknis Bersertifikat Berdasarkan Pendidikan/Latihan s/d 31 Desember Jumlah Pegawai Kontrak s/d 31 Desember Jumlah Mutasi Pegawai s/d 31 Desember Diklat Pegawai yang Diikuti Staf BPKH Wilayah I s/d 31 Desember Jumlah dan Kondisi Barang Inventaris Kantor s/d 31 Desember Daftar Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor BPKH Wilayah I s/d 31 Desember Rencana dan Realisasi Anggaran Sumber Dana APBN dan Dana Pemerintah Lainnya s/d 31 Desember Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun 2009 iv

6 DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Susunan Organisasi BPKH... 3 Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun 2009 v

7 BALAI PEMANTAPAN KAWASAN HUTAN WILAYAH I Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

8 Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibidang pemantapan kawasan hutan yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur Jenderal Planologi Kehutanan, yang organisasi dan tata kerjanya ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kehutanan No. P.25/Menhut-II/2007 tanggal 6 Juli 2007 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Kehutanan No. 6188/Kpts-II/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja BPKH. Dalam peraturan tersebut ditetapkan mengenai wilayah kerja BPKH Wilayah I, yang meliputi Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Tugas pokok dari BPKH yakni melaksanakan pemantapan kawasan hutan, penilaian perubahan status dan fungsi hutan serta penyajian data dan informasi sumberdaya hutan. Dalam melaksanakan tugas pokoknya tersebut, BPKH menyelenggarakan beberapa fungsi yaitu: 1. Pelaksanaan identifikasi lokasi dan potensi kawasan hutan yang akan ditunjuk. 2. Pelaksanaan penataan batas dan pemetaan kawasan hutan konservasi. 3. Pelaksanaan identifikasi fungsi dan penggunaan dalam rangka penatagunaan kawasan hutan. 4. Penilaian hasil tata batas dalam rangka penetapan kawasan hutan lindung dan hutan produksi. 5. Pelaksanaan identifikasi dan penilaian perubahan status dan fungsi kawasan hutan. 6. Pelaksanaan identifikasi pembentukan unit pengelolaan hutan konservvasi, serta hutan lindung dan hutan produksi lintas administrasi pemerintahan. 7. Penyusunan dan penyajian data informasi sumberdaya hutan serta neraca sumberdaya hutan. 8. Pengelolaan sistem informasi geografis dan perpetaan kehutanan. 9. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. BPKH dipimpin oleh seorang Kepala, dengan susunan organisasi terdiri dari Sub Bagian Tata Usaha, Seksi Pemolaan Kawasan Hutan (PKH), Seksi Informasi Sumber Daya Hutan (ISDH), dan Kelompok Jabatan Fungsional. Tugas yang dilaksanakan oleh masing-masing bagian tersebut yaitu: 1. Sub Bagian Tata Usaha : melakukan urusan tata persuratan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga. 2. Seksi PKH : melakukan identifikasi lokasi dan potensi kawasan hutan yang akan ditunjuk, penataan batas dan pemetaan kawasan hutan konservasi, identifikasi fungsi dan penggunaan dalam rangka penatagunaan kawasan hutan, penilaian hasil tata batas dalam rangka penetapan kawasan hutan lindung dan hutan produksi, identifikasi dan penilaian perubahan status dan fungsi kawasan hutan serta identifikasi pembentukan unit pengelolaan hutan konservasi, serta hutan lindung dan hutan produksi lintas administrasi pemerintahan. Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

9 3. Seksi ISDH : melakukan penyusunan program, anggaran dan evaluasi kegiatan, penginderaan jauh, pengelolaan sistem informasi geografis, perpetaan kehutanan dan pemasangan titik kontrol, penyusunan neraca sumberdaya hutan, pengamatan dan pengolahan data pertumbuhan dan kondisi hutan serta penyajian informasi sumberdaya hutan. 4. Kelompok Jabatan Fungsional : melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. BALAI SUB BAGIAN TATA USAHA SEKSI PKH SEKSI ISDH KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Gambar 1. Susunan Organisasi BPKH Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

10 KAWASAN HUTAN Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

11 Berdasarkan Undang-Undang No. 41 Tahun 1999, kawasan hutan diartikan sebagai wilayah tertentu yang yang ditunjuk atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Kawasan hutan menurut fungsi pokoknya dibagi menjadi hutan konservasi, hutan lindung dan hutan produksi. Pengertian dari masing-masing kelompok yaitu: 1. Hutan konservasi ialah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Hutan konservasi terdiri dari Kawasan Suaka Alam (KSA), Kawasan Pelestarian Alam (KPA) dan Taman Buru (TB). a. KSA adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan. KSA terdiri dari Cagar Alam (CA), dan Suaka Margasatwa (SM). b. KPA adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. KPA terdiri dari Taman Nasional (TN), Taman Hutan Raya (Tahura) dan Taman Wisata Alam (TWA). c. TB adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat wisata berburu. 2. Hutan lindung ialah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah. 3. Hutan produksi ialah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan. Hutan produksi terdiri dari Hutan Produksi tetap (HP), Hutan Produksi Terbatas (HPT) dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK). Tabel 1. Luas Kawasan Hutan Berdasarkan Penunjukan pada Wilayah Kerja BPKH Wilayah I No. Provinsi Luas Kawasan (ha) KSA/KPA HL HPT HP HPK Jumlah Dasar Penunjukan 1 NAD SK No. 170/Kpts-II/2000 Tanggal 29 Juni Sumatera Utara SK No. 44/Menhut-II/2005 Tanggal 16 Pebruari Sumatera Barat SK No. 422/Kpts-II/1999 Tanggal 15 Juni 1999 Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

12 PEMOLAAN KAWASAN HUTAN Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

13 A. Pelepasan Kawasan Hutan Pelepasan kawasan hutan adalah berubahnya sebagian peruntukan kawasan hutan menjadi bukan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan diluar sektor kehutanan. Dalam hal ini Departemen Kehutanan telah mengalokasikan kawasan Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK) untuk memenuhi kebutuhan lahan pada kegiatan pembangunan. Selama tahun 2009 terdapat 2 (dua) Keputusan Menteri Kehutanan yang mengesahkan pelepasan kawasan HPK di Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara. Tabel 2. Pelepasan Kawasan Hutan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009 No. Dasar Pelepasan Tanggal Lokasi Peruntukan Pengelola Luas (ha) 1 SK. 19/Menhut-II/ Januari 2009 Kelompok Hutan Nantalu Kecamatan Sei Kepayang Kabupaten Asahan Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit PT. Inti Palm Sumatera 6.215,80 2 SK. 573/Menhut-II/ September 2009 Kelompok Hutan Nantalu Kecamatan Sei Kepayang Kabupaten Asahan Budidaya Perkebunan Kelapa Sawit PT. Citra Sawit Indah Lestari 4.773,90 Jumlah ,70 B. Pengukuhan Kawasan Hutan Pengukuhan kawasan hutan adalah kegiatan lanjutan dengan penataan batas suatu wilayah yang telah ditunjuk sebagai kawasan hutan untuk mendapatkan kepastian hukum mengenai status, batas, luas dan letak kawasan hutan. Ruang lingkupnya meliputi penunjukan kawasan hutan, penataan batas kawasan hutan dan penetapan kawasan hutan. Adapun masing-masing pengertiannya sebagai berikut: 1. Penunjukan kawasan hutan adalah penetapan areal wilayah tertentu sebagai kawasan hutan dengan keputusan Menteri. Penunjukan kawasan hutan dapat mencakup wilayah provinsi yaitu penunjukan kawasan hutan dan konservasi perairan provinsi dan penunjukkan parsial. 2. Penataan batas kawasan hutan adalah rangkaian kegiatan yang meliputi proyeksi batas, inventarisasi hak-hak pihak ketiga, pemancangan tanda batas sementara, pemancangan dan pengukuran tanda batas definitif. 3. Pemetaan kawasan hutan adalah hasil kegiatan pelaksanaan penataan batas kawasan hutan, berupa peta hasil tata batas yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Berita Acara Tata Batas (BATB). Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

14 4. Penetapan kawasan hutan adalah penegasan tentang kepastian hukum mengenai status, letak batas dan luas suatu wilayah tertentu yang telah ditunjuk sebagai kawasan hutan tetap dengan keputusan Menteri. Hasil pengukuhan kawasan hutan secara fisik di lapangan antara lain berupa pal batas kawasan hutan, rintis batas, papan pengumuman kawasan hutan dan tugu batas. Tanda batas yang telah terpasang perlu dijaga dan dipelihara. Upaya awal dalam pemeliharaan dan pengamanan batas kawasan hutan yakni melalui orientasi batas kawasan hutan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kondisi batas kawasan hutan di lapangan terutama keberadaan, kedudukan dan keadaan fisik pal batas dan rintis batas kawasan hutan di lapangan. Upaya lain dalam menjaga dan memelihara tanda batas kawasan di lapangan yaitu dengan melakukan rekonstruksi batas kawasan hutan. Kegiatan rekonstruksi batas dimaksudkan untuk mengetahui posisi atau letak pal batas di lapangan, apakah masih sesuai dengan posisi semula atau sudah bergeser sehingga perlu dikembalikan ke posisi semula. Tujuan dari kegiatan tersebut yakni memastikan pal batas kawasan hutan tetap pada posisinya di lapangan sehingga batas tersebut sesuai dengan letak dan kondisi fisiknya dalam hukum serta terpelihara pada kedudukan semula di lapangan. C. Pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Model KPH adalah unit pengelolaan hutan terkecil sesuai fungsi pokok dan peruntukannya yang dapat dikelola secara efisien dan lestari. Pembangunan KPH di Indonesia telah menjadi komitmen pemerintah dan masyarakat (para pihak), yang telah dimandatkan melalui UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, PP No. 44 Tahun 2004 tentang Perencanan Kehutanan dan PP No. 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan, yang bertujuan untuk mewujudkan pengelolaan hutan yang efisien dan lestari. Berdasarkan peraturan perundangan tersebut, KPH telah menjadi prasyarat terselenggaranya PHL karena KPH merupakan wilayah pengelolaan hutan sesuai fungsi pokok dan peruntukannya, serta secara operasional harus memenuhi 3 (tiga) komponen kegiatan, yaitu: 1. Pembentukan unit-unit wilayah KPH pada seluruh kawasan hutan sehingga ada kepastian wilayah kelola 2. Pembentukan institusi pengelola pada setiap unit KPH, sehingga ada kepastian penanggung jawab pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen di tingkat tapak; 3. Penyusunan rencana pengelolaan hutan di tingkat KPH sebagai penjabaran operasional pencapaian target-target rencana kehutanan tingkat kabupaten/kota, provinsi dan nasional. Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

15 Implementasi sistem KPH diharapkan dapat mempercepat tercapainya PHL pada sebagian kawasan hutan produksi dan hutan lindung di luar Jawa. Pencapaian PHL tersebut sekaligus dapat meningkatkan kemampuan hutan untuk menyediakan bahan baku kayu dan hasil hutan lainnya serta menyerap karbon yang sejalan dengan upaya-upaya mitigasi perubahan iklim. Kondisi perkembangan unit KPH di Provinsi Sumatera Utara sampai tahun 2009, melalui surat Direktur Jenderal Planologi Kehutanan No. S.673/VII-WP3H/2009 tanggal 30 Juli 2009 perihal Arahan Pencadangan KPHP dan KPHL. Dalam hal ini terdapat 35 unit KPH dengan rincian 19 unit KPHP dan 16 unit KPHL. Selanjutnya dalam proses usulan penetapan dari daerah untuk ke Pusat akan diusulkan 33 unit KPH dengan rincian 11 unit KPH lintas kabupaten/kota dan 22 unit KPH ditingkat kabupaten. Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

16 Tabel 3. Rencana dan Realisasi Pembuatan Batas Sementara (Batas Luar) s/d 31 Desember 2009 No. Lokasi / Kabupaten Satuan Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Jumlah Prov. NAD 1. TNGL Aceh Tamiang km Jumlah 1 km Prov. Sumatera Utara 1. TN Batang Gadis/Kab. Madina km Jumlah 2 km Prov. Sumatera Barat km Jumlah 3 km Jumlah km Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

17 Tabel 4. Rencana dan Realisasi Pembuatan Batas Definitif s/d 31 Desember 2009 No. Lokasi / Kabupaten Satuan Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Jumlah Prov. NAD km Jumlah 1 km Prov. Sumatera utara 1. TN Batang Gadis/Kab. Madina km Jumlah 2 km Prov. Sumatera Barat km Jumlah 3 km Jumlah km Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

18 Tabel 5. Rencana dan Realisasi Orientasi Batas Kawasan Hutan s/d 31 Desember 2009 No. Lokasi / Kabupaten Satuan Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Jumlah Prov. NAD Lokasi 1. TNGL Lokasi Jumlah 1 Lokasi Prov. Sumatera Utara 1. TNGL/Langkat Lokasi TNGL/Langkat Lokasi Kw. Barumun/ Lab. Batu Lokasi Kw. Sijaba/Taput Lokasi SM Siranggas Lokasi SM Barumun Lokasi Kw. Sibual-buali/Tapsel Lokasi Kw. Dolok Tinggi Raja Lokasi Kw. Sicikeh-cikeh Lokasi Kw. Deleng Lancuk Lokasi Kw. Dolok Surungan Lokasi SM Sibual-buali/Tapsel Lokasi PT. Grahadura Ledong Prima/ L.Batu Lokasi SM Sipirok Lokasi SM Langkat Timur Laut Lokasi Jumlah 2 Lokasi Prov. Sumatera Barat 1. Malampah/ Pasaman Lokasi Pangean I dan II Lokasi Jumlah 3 Lokasi Jumlah Lokasi Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

19 Tabel 6. Rencana dan Realisasi Rekonstruksi Batas Kawasan Hutan s/d 31 Desember 2009 No. Lokasi / Kabupaten Satuan Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Jumlah Prov. NAD 1. TNGL km ,00 32,00 32,00 Jumlah 1 km ,00 32,00 32,00 2 Prov. Sumatera Utara 1. Kw. Barumun/Tapsel km ,00 160, ,00 2. Kw. Siranggas/Dairi km Kw. TNGL/Langkat km ,00 94, , ,00 4. Kw. Sijaba/Taput km Kw. Dlk.Surungan/Tobasa km 150,00 150,00 54,05 54, ,05 6. Kw. Karang Gading/Deli Serdang km ,00 30, ,00 7. TNGL/Kab Karo km ,00 65, ,00 8. CA Sibual-buali km ,00 25, ,00 Jumlah 2 km 150,00 150,00 338,05 338,05 90,00 90,00 25, ,05 3 Prov. Sumatera Barat 1. CA Gunung Sago/Tanah Datar km ,00 52, ,00 2. CA Batang Pangean II/Dharmasraya km ,00 36, ,00 3. CA Baatang Pangean II/Sijunjung km ,00 30, ,00 4. CA Rimbo Panti/Pasaman km ,00 36, ,00 5. CA Malempah/Pasaman km ,00 34, ,00 6. TNKS/Pesisir Selatan km ,00 315, ,00 140,00 455,00 7. TNKS/Solok Selatan km ,00 80,00 40,00 40,00 120,00 8. TNKS/Solok km ,00 20,00 20,00 Jumlah 3 km ,00 188,00 320,00 315,00 80,00 80,00 200,00 200,00 783,00 Jumlah km 150,00 150,00 526,05 526,05 410,00 405,00 105,00 80,00 240,00 232, ,05 Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

20 Tabel 7. Rencana dan Realisasi Identifikasi Enclave s/d 31 Desember No. Lokasi / Kabupaten Satuan Jumlah Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Prov. NAD Jumlah Prov. Sumatera utara 1. S. Bilah hulu/ Labuhan Batu Lokasi Torgamba/ Labuhan Batu Lokasi Ambalutu/ kab. Asahan Lokasi Jumlah 2 Lokasi Prov. Sumatera Barat 1. HL. Barisan I/ Padang Lokasi SM. Air Putih/Limapuluh koto Lokasi HPT. Sirao/Dharmasraya Lokasi Jumlah 3 Lokasi Jumlah Lokasi Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

21 Tabel 8. Rencana dan Realisasi Sosialisasi Kawasan Hutan s/d 31 Desember No. Lokasi / Kabupaten Satuan Jumlah Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Prov. NAD Lokasi Jumlah 1 Lokasi Prov. Sumatera Utara 1. Kab. Nias Selatan Lokasi Kab. Tapanuli Selatan Lokasi Kab. Samosir Lokasi Kab. Labuhan Batu Lokasi Kab. Karo Lokasi Jumlah 2 Lokasi Prov. Sumatera Barat 1. TNKS/Solok Lokasi TNKS/Swl. Sijunjung Lokasi TNKS Pesisir Selatan Lokasi Jumlah 3 Lokasi Jumlah Lokasi Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

22 Tabel 9. Rencana dan Realisasi Pembentukan KPH Model s/d 31 Desember 2009 No. Wilayah / Daerah Satuan Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Prov. NAD Unit Jumlah 1 Unit Jumlah 2 Prov. Sumatera Utara Kabupaten Mandailing Natal 1. Action Plan Pembangunan KPH Model Unit Rancang Bangun KPH Unit Penyusunan Rencana Pengelolaan KPH Unit Model 4. Fasilitasi Strukturisasi Institusi/ Unit Kelembagaan Pengelolaan KPH Model Jumlah 2 Unit Prov. Sumatera Barat Unit Jumlah 3 Unit Jumlah Unit Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

23 INFORMASI SUMBER DAYA HUTAN Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

24 A. Inventarisasi Hutan Inventarisasi hutan merupakan rangkaian kegiatan pengumpulan data untuk mengetahui keadaan dan potensi sumber daya hutan serta lingkungannya secara lengkap. Potensi tersebut dapat berupa flora, fauna, sumber daya manusia, sosial ekonomi dan budaya masyarakat di dalam maupun di luar kawasan hutan. Kegiatan pengumpulan data dan informasi dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung atau dengan mengkombinasikan kedua-duanya. Dalam rangka mengetahui potensi tegakan hutan, sejak tahun 1990 telah dilaksanakan pengukuran Temporary Sample Plot (TSP) dan Permanent Sample Plot (PSP) di seluruh wilayah Indonesia (kecuali Pulau Jawa). Pengkuran TSP dilaksanakan untuk mengetahui potensi tegakan hutan, sedangkan PSP dilaksanakan untuk mengetahui riap tegakan dan sebagai bahan monitoring perubahan tegakan hutan. Kegiatan inventarisasi hutan dapat juga dilaksanakan terhadap hasil hutan bukan kayu seperti rotan, kemenyan dan tumbuhan obat. Selain itu BPKH Wilayah I juga pernah melaksanakan inventarisasi pada hutan mangrove. Namun sejak tahun 2007 kegiatan inventarisasi hutan mangrove belum berjalan kembali. B. Pembuatan Peta Dasar Tematik Kehutanan Dalam perencanaan kehutanan diperlukan adanya peta kehutanan yang dapat menggambarkan potensi sumber daya hutan. Untuk menyediakan menyediakan peta tersebut diperlukan adanya peta dasar yang biasanya dikenal sebagai Peta Dasar Tematik Kehutanan (PDTK). PDTK dibuat berdasarkan hasil penafsiran Citra Landsat ETM 7+ yang telah dilakukan orthorektifikasi, yang menggambarkan informasi dasar rupa bumi berupa garis pantai, sungai, danau dan jaringan jalan, serta kawasan hutan dan Daerah Aliran Sungai (DAS). PDTK merupakan kerangka dasar yang harus diacu bagi seluruh pemetaan tematik kehutanan. Hal ini dilaksanakan dalam rangka membangun basis data spasial kehutanan. C. Penafsiran Citra Dalam rangka pemantauan sumber daya hutan, Departemen Kehutanan melaksanakan kegiatan penafsiran citra resolusi sedang di seluruh Indonesia setiap 3 (tiga) tahun sekali. Kegiatan ini dilakukan oleh Direktorat Inventarisasi dan Pemantauan Sumber Daya Hutan bersama UPT di daerah (BPKH). Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

25 Penafsiran citra tersebut menghasilkan informasi mengenai penutupan lahan, yang digunakan sebagai dasar dalam perhitungan tingkat deforestasi dan pemetaan sebaran lokasi areal yang mengalami deforestasi. Informasi tersebut dapat mendukung dalam perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan dalam pengelolaan hutan lestari. D. Penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan (NSDH) Dalam penjelasan Undang-Undang No. 41 tahun 1999 pasal 13 ayat 4 menyebutkan bahwa yang dimaksud Neraca Sumber Daya Hutan (NSDH) adalah suatu informasi yang dapat menggambarkan cadangan sumber daya hutan, kehilangan dan penggunaan sumber daya hutan sehingga pada waktu tertentu dapat diketahui kecenderungannya, apakah surplus atau defisit jika dibandingkan dengan waktu sebelumnya. Data yang digunakan dalam penyusunan NSDH berasal dari hasil inventarisasi hutan. Penyusunan NSDH Nasional dilaksanakan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 644/Kpts-II/1999 tanggal 19 Agustus 1999 tentang Pedoman Penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan Nasional. Data dan informasi yang tersaji dalam NSDH Nasional berasal dari hasil rekapitulasi NSDH Provinsi yang satu diantaranya dilaksanakan oleh Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) atau Dinas Kehutanan Provinsi. Tujuan penyusunan NSDH yakni untuk memperoleh keseimbangan sumber daya hutan dalam rangka kebijaksanaan pemanfaatannya sehingga pendayagunaan sumber daya hutan dapat berlangsung secara optimal dan lestari. Disamping itu NSDH dapat dijadikan alat evaluasi kegiatan pengelolaan hutan yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu. E. Pemasangan Jaringan Titik Kontrol (Jatikon) Titik kontrol merupakan titik yang memiliki koordinat pasti sebagai titik ikat atau titik awal (starting point) bagi kegiatan pra kondisi pengelolaan hutan dan kegiatan lain yang membutuhkan informasi spatial sebagai pengganti titik markan atau triangulasi yang masih berkoordinat lokal. Jaringan Kontrol Horisontal Nasional (JKHN) ordo 0 dan ordo 1 yang selama ini dibuat oleh Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) masih terbatas, dan lokasinya cukup jauh dari batas-batas kawasan hutan. Jatikon yang dilaksanakan oleh BPKH Wilayah I (ordo 2) biasanya diletakkan di fasilitas desa yang berdampingan dengan hutan. Pemasangan jatikon dengan menggunakan peralatan Receiver GPS dimaksudkan untuk mengadakan serta memperbanyak titik kontrol kehutanan, yang berkoordinat lebih akurat di lapangan. Jatikon ini dapat dipergunakan untuk keperluan kontrol atau referensi dalam melaksanakan Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

26 kegiatan fotogrametri, pengukuran, identifikasi dalam rangka pemantapan kawasan hutan serta untuk keperluan perencanaan yang lain diluar kehutanan dan sebagai pengganti dari titik-titik Triangulasi. Tujuan pemasangan jatikon ialah untuk memantapkan kegiatan perencanaan dalam pengelolaan hutan serta membantu segi pengawasan demi tercapainya kelestarian sumber daya alam serta pelaksanaan pengelolaan hutan yang berkelanjutan. Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

27 Tabel 10. Rencana dan Realisasi Pelaksanaan Survey Re-Enumerasi PSP s/d 31 Desember 2009 No. Lokasi / Kabupaten Satuan Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Prov. NAD Cluster Jumlah 1 Cluster Prov. Sumatera Utara 1. Kab. Labuhan Batu Cluster Kab. Dairi Cluster Kab. Samosir Cluster Kab. Pakpak Barat Cluster Kab. Tap. Utara Cluster Kab. Tap. Tengah Cluster Kab. Nias Selatan Cluster Kab. Tap. Selatan Cluster Kab. Madina Cluster Kab. Tobasa Cluster Kab. Langkat Cluster Kab. Simalungun Cluster Jumlah 2 Cluster Prov. Sumatera Barat 1. Kab. SWl.Sijunjung Cluster Kab. Pasaman Cluster Kab. Lima Puluh Koto Cluster Kab. Agam Cluster Kab. Solok Cluster Kab. Pesisir Selatan Cluster Kab. Mentawai Cluster Kab. Solok Selatan Cluster Kab. Darmasraya Cluster Jumlah Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

28 Kab. Pasaman Barat Cluster Jumlah 3 Cluster Jumlah Cluster Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

29 Tabel 11. Rencana dan Realisasi Pelaksanaan Inventarisasi Potensi Rotan s/d 31 Desember No. Lokasi / Kabupaten Satuan Jumlah Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Prov. NAD ha Jumlah 1 ha Prov. Sumatera Utara 1. Kab. Labuhan Batu ha Kab. Dairi ha - - 4,000 4, , Kab. Tap. Teng ha Kab. Tap. Selatan ha 8,000 8,000 4,000 4, , Kab. Madina ha 8,000 8,000 4,000 4, , Kab. Humbang Hasundutan ha 4,000 4, , Kab. Tapanuli Utara ha - - 4,000 4, ,000 Jumlah 2 ha 20,000 20,000 16,000 16, ,000 3 Prov. Sumatera Barat 1. Kab. Pasaman ha 4,000 4,000 4,000 4, , Kab. Solok ha - - 4,000 4, , Kab. Pesisir Selatan ha - - 4,000 4, , Kab. Pasaman barat ha 4,000 4, , Kab. Swl. Sijunjung ha - - 4,000 4, , Kab. Mentawai ha ,000 16, ,000 Jumlah 3 ha 8,000 8,000 16,000 16,000 16,000 16, ,000 Jumlah ha 28,000 28,000 32,000 32,000 16,000 16, ,000 Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

30 Tabel 12. Rencana dan Realisasi Pelaksanaan Inventarisasi Potensi Kemenyan s/d 31 Desember 2009 No. Lokasi / Kabupaten Satuan Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Prov. NAD ha Jumlah 1 ha Prov. Sumatera Utara 1. Kab. Tobasa ha Kab. Tap. Utara ha - - 6,000 6, , Kab. Tap. Tengah ha Kab. Pakpak Barat ha - - 6,000 6, , Kab. Humbang ha - - 3,000 3, ,000 Jumlah 2 ha ,000 15, ,000 3 Prov. Sumatera Barat 1. Kab. Tanah Datar ha - - 4,000 4, , Kab. Solok ha Kab. Pesisir Seltaan ha Kab. Pasaman barat ha Jumlah 3 ha - - 4,000 4, ,000 Jumlah ha ,000 19, ,000 Jumlah Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

31 Tabel 13. Rencana dan Realisasi Inventarisasi Tumbuhan Obat s/d 31 Desember 2009 No. Lokasi / Kabupten Satuan Jumlah Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Prov. NAD Lokasi Jumlah 1 Lokasi Prov. Sumatera Utara 1. Aek Puli/ Taput Lokasi Jumlah 2 Lokasi Prov. Sumatera Barat 1. Bt.Momong/Pesisir Selatan Lokasi Jumlah 3 Lokasi Jumlah Lokasi Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

32 Tabel 14. Rencana dan Realisasi Inventarisasi Potensi Hutan Mangrove s/d 31 Desember No. Lokasi / Kabupaten Satuan Jumlah Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Prov. NAD Jumlah Prov. Sumatera Utara 1. Kab. Asahan Lokasi Kab. Labuhan Batu Lokasi Kab. Langkat Lokasi Kab. Deli Serdang Lokasi Jumlah 2 Lokasi Prov. Sumatera Barat Jumlah 3 Lokasi Jumlah Lokasi Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

33 Tabel 15. Rencana dan Realisasi Pembuatan Peta Tematik s/d 31 Desember 2009 No. Lokasi / Kabupaten Satuan Jumlah Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Prov. NAD Jumlah Prov. Sumatera Utara 1. Pembuatan Manual Lembar Pembuatan Digital Lembar Jumlah 2 Lembar Prov. Sumatera Barat 1. Pembuatan Manual Lembar Pembuatan digital Lembar Jumlah 3 Lembar Jumlah Lembar Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

34 Tabel 16. Rencana dan Realisasi Penafsiran Citra Resolusi Sangat Tinggi s/d 31 Desember 2009 No. Lokasi / Kabupaten Satuan Jumlah Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Prov. NAD Lokasi Jumlah 1 Lokasi Prov. Sumatera Utara Lokasi Jumlah 2 Lokasi Prov. Sumatera Barat Lokasi Jumlah 3 Lokasi Jumlah Lokasi Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

35 Tabel 17. Rencana dan Realisasi Penyusunan Neraca Sumber Daya Hutan s/d 31 Desember 2009 No. Lokasi Satuan Jumlah Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Prov. NAD Provinsi Jumlah Prov. Sumatera Utara Provinsi Jumlah 2 Provinsi Prov. Sumatera Barat Provinsi Jumlah 3 Provinsi Jumlah Provinsi Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

36 Tabel 18. Rencana dan Realisasi Pemasangan Jatikon s/d 31 Desember No. Lokasi / Kabupaten Satuan Jumlah Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Prov. NAD Buah Jumlah 1 Buah Prov. Sumatera Utara 1. Kab. Dairi Buah Kab. Tanah karo Buah Kab. Langkat Buah Kab. Tap. Utara Buah Kab. Tobasamosir Buah Kab. Tap. Tengah Buah Kab. Tap. Selatan Buah Kab. Nias Buah Kab. Nias Selatan Buah Kab. Mandailing Natal Buah Jumlah 2 Buah Prov. Sumatera Barat Buah Jumlah 3 Buah Jumlah Buah Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

37 Tabel 19. Rencana dan Realisasi Kegiatan Bidang Kehutanan Lainnya s/d 31 Desember No. Lokasi / Kabupaten Satuan Jumlah Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Prov. NAD Prov. Sumatera Utara a. Pembuatan Leflet/Poster Eksemplar 2,000 2,000 12,000 12, ,000 b. Pemetaan Areal Rawan Gangguan Kabupaten Keamanan Hutan c. Penyusunan Peta Identifikasi Lembar Penyebaran Jenis Pohon Dominan d. Pengembangan Sistem Informasi Paket Assesment Pembangunan Kehutanan (SIAPHUT) e. Sosialisasi Hasil Penafsiran Citra Landsat Kabupaten f. Sosialisasi Perundang-undangan Paket Keplanologian g. Penyediaan Peta RBI dan CD Peta RBI Lembar ,122 h. Penyusunan MP-RHL Kabupaten i. Penyusunan RTRWP/K Kabupaten j. Evaluasi Bidang Planologi Kabupaten k. Identifikasi Rencana Daerah Kabupaten l. Evaluasi Pemasangan Jaringan Titik Kontrol Titik m. Inventarisasi Sosial Budaya Lokasi n. Inventarisasi Tumbuhan Obat Lokasi o. Penyusunan PDRB Hijau Kabupaten Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

38 Prov. Sumatera Barat a. Inventarisasi Tumbuhan Obat Lokasi b. Inventarisasi Sosial Budaya Lokasi Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

39 SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

40 Tabel 20. Keadaan Pegawai Negeri Sipil dan Honorer/Upah Berdasarkan Golongan s/d 31 Desember 2009 No. Uraian IV III II I JML IV III II I JML IV III II I JML IV III II I JML IV III II I JML PNS Honorer Jumlah Tabel 21. Keadaan Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Golongan s/d 31 Desember 2009 No. Uraian d c b a JML d c b a JML d c b a JML d c b a JML d c b a JML Golongan IV Golongan III Golongan II Golongan I Jumlah Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

41 No. Tabel 22. Penyebaran Pegawai Negeri Menurut Tingkat Pendidikan s/d 31 Desember 2009 Tingkat Pendidikan KH NK JML KH NK JML KH NK JML KH NK JML KH NK JML Pasca Sarjana Sarjanan (S1) Sarjanan Muda Diploma II Diploma I SLTA SLTP SD Jumlah Keterangan : KH = Kehutanan NK = Non Kehutanan Tabel 23. Keadaan Pegawai Negeri Sipil Menurut Jenis Kelamin s/d 31 Desember 2009 No. Tingkat Pendidikan LK PR JML LK PR JML LK PR JML LK PR JML LK PR JML Golongan IV Golongan III Golongan II Golongan I Jumlah Keterangan : LK = Laki-laki PR = Perempuan Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

42 Tabel 24. Jumlah Pegawai Honorer/Upah Menurut Tingkat Pendidikan s/d 31 Desember 2009 No. Golongan KH NK JML KH NK JML KH NK JML KH NK JML KH NK JML Pasca Sarjana (S2) Sarjana (S1) Sarjana Muda (DIII) Diploma SLTA SLTP SD Jumlah Tabel 25. Keadaan Pegawai Hononer/Upah Menurut Jenis Kelamin s/d 31 Desember 2009 No. Tingkat Pendidikan LK PR JML LK PR JML LK PR JML LK PR JML LK PR JML Pasca Sarjana (S2) Sarjana (S1) Sarjana Muda (DIII) SLTA SLTP SD Jumlah Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

43 Tabel 26. Jumlah Pegawai Negeri Sipil dan Honorer Menurut Bidang Teknis dan Administrasi s/d 31 Desember 2009 No. Tingkat Pendidikan TK ADM JML TK ADM JML TK ADM JML TK ADM JML TK ADM JML PNS Honorer Jumlah Keterangan : TK = Teknis ADM = Administrasi Tabel 27. Jumlah Tenaga Teknis Bersertifikat Berdasarkan Pendidikan/Latihan s/d 31 Desember 2009 No. Tingkat Pendidikan LK PR JML LK PR JML LK PR JML LK PR JML LK PR JML Juru Ukur Juru Gambar Penafsir Potret Udara Pengenal Pohon GPS GIS Inventarisasi Hutan Jumlah Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

44 Tabel 28. Jumlah Pegawai Kontrak s/d 31 Desember 2009 No. Pendidikan Pasca Sarjana Sarjana Sarjana Muda (D III) SLTA SMP SD Jumlah Tabel 29. Jumlah Mutasi Pegawai s/d 31 Desember 2009 No. Uraian Pegawai Baru Kenaikan Pangkat Kenaikan Gaji Berkala Mutasi Masuk BPKH Wilayah I Pensiun Pegawai Keluar BPKH Wilayah I Pegawai Diberhentikan Dengan tidak hormat Meninggal Dunia Jumlah Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

45 Tabel 30. Diklat Pegawai yang Diikuti Staf BPKH Wilayah I s/d 31 Desember 2009 No. Uraian I Diklat Penjenjangan 1. Diklat PIM II Diklat PIM III Diklat PIM IV Prajabatan II Diklat Administrasi/Teknis 1. Managemen Proyek Sosial Ekonomi MOT TOT SIAPHUT Multimedia Analisis Perencanaan Kehutanan GIS Pengenalan Pohon Sosial Budaya Rehabilitasi dan Restorasi Sistim Kepegawaian Data Entry NSDH Penata Usaha Arsip Kepegawaian dan Tatalaksana Penguji dan Penerbit SPM ESQ Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

46 Keppres thn Penginderaan Jauh Penyusunan Proposal Teristris Enumerasi TSP/PSP Bendaharawan Administrasi Perkantoran Survey Keanekaragaman Hayati Pengadaan Barang/Jasa Pengukuran ISO Perhitungan PDRB Hijau dan Ekonomi Lingkungan Training Workshop on Rapid Carbon Inventarisasi Hutan Dasar Pengukuran/Perpetaan Verifikasi PNBP Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

47 SARANA DAN PRASARANA Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

48 Tabel 31. Jumlah dan Kondisi Barang Inventaris Kantor s/d 31 Desember 2009 No. Uraian Jumlah Satuan Kondisi Ket. Baik Rusak Ringan Rusak Berat A Kendaraan 1. Roda 4 (empat) 4 unit Roda 2 (dua) 8 unit B Bangunan Gedung/ Tanah 1. Kantor 1 unit Rumah 5 unit Tanah 5,570 meter 5, C Alat Kantor 1. Mesin Ketik manual Standar (14-16 inci) 13 unit Mesin Ketik Elektronik Selektrik 4 unit Mesin Fotocopy Elektronik 1 unit Overhead Projector 1 unit LCD Projector/Infocus 1 unit Uninterruptable Power Supply (UPS) 9 unit PC Unit 28 unit Laptop 8 unit Printer 10 unit Plotter 4 unit Scanner 3 unit Modem 2 unit Local Area Network (LAN) 1 unit Internet 1 unit Peralatan Jaringan Lainnya 3 unit Aset Tak Berwujud Lainnya 3 unit Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

49 D Alat Penyimpan 1. Lemari Besi/Metal 67 unit Lemari Kayu 22 unit Rak Besi 2 unit Rak Kayu 12 unit Filling Cabinet Besi 16 unit Brankas 2 unit Alat Penyimpan Perlengkapan Kantor Lainnya 1 unit E Alat kantor Lainnya 1. Meja Kerja Kayu 135 unit Kursi Besi/Metal 149 unit Kursi Kayu 49 unit Sice 8 unit Meja Rapat 2 unit Meja Komputer 24 unit Meja Gambar 12 unit Alat Tulis Gambar 3 unit Meja Sinar 1 unit F Alat Pendingin Ruangan 1. AC Split 9 unit Kipas Angin 10 unit G Alat Rumah Tangga Lainnya 1. Electric Generating Set 1 unit Volt Meter Digital 4 unit Portable Water Pump 1 unit White Board 3 unit Kasur/Spring Bed 2 unit Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

50 Lemari Es 3 unit Televisi 4 unit Sound System 1 unit Camera Video 1 unit Dispenser 4 unit Microphone/Wireless Mic 1 unit Assignment Switcher 1 unit Camera Electronic 3 unit Telephone (PABX) 1 unit Pesawat Telepon 1 unit Facsimile 1 unit Unit Tranceiver UHF Portable 1 unit H Peralatan Ukur 1. Meteran Kain 17 unit Planimeter 11 unit Sketch Master 5 unit Theodolite 21 unit Distomat 2 unit Level 1 unit Rambu/Bak Ukur 10 unit Kompas Geologi 43 unit Clinometer 18 unit Altimeter 26 unit Telescope 7 unit Curvemeter 9 unit GPS Receiver 55 unit Pantograph 3 unit Prisma Meter 18 unit Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

51 Peralatan Studio Pemetaan 9 unit Kaca Mulut/Spiegel 40 unit Set Ao 1 unit Pocket Steroscope 9 unit Stereoscope Microopic 5 unit Spring Ballance 4 unit Gas Scruber 7 unit Screen Pembaras 1 unit Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun

52 Tabel 32. Daftar Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor BPKH Wilayah I s/d 31 Desember 2009 No. Sarana dan Prasarana satuan Jumlah Sumber Dana Jumlah Sumber Dana Jumlah Sumber Dana Jumlah Sumber Dana Jumlah Sumber Dana Kamera Digital Unit DIPA Printer Unit DIPA MURNI DIPA Infocus Unit Lemari Besi Unit PC Pentium IV Unit DIPA DIPA 6 Hard Disk 40 Gb SCS Unit 1 DIPA CD Writer Eksternal Hrd disk Unit 1 DIPA Soft Ware ENVI 4.0 Unit 1 DIPA Lemari Gantung Arsip Kaca Unit Kendaraan Roda 4 Unit 1 DIPA 1 DIPA Meja Biro Unit 4 DIPA Kursi Kerja Unit 40 DIPA 20 DIPA Murni 32 DIPA Meja Kerja Unit 20 DIPA 20 DIPA Murni 32 DIPA Lemari Arsip Unit 5 DIPA 16 DIPA 69/Murni 5 DIPA 8 DIPA 6 DIPA 15 Komputer dan Printer Unit 2 DIPA Alat Ukur GPS Unit 20 DIPA DIPA 4 DIPA Alat Ukur Theodolite Unit 2 DIPA HP Plotter Design Jet Unit 2 DIPA Scriber Unit 2 DIPA Kendaraan roda 2 Unit 5 DIPA Peta Rupa Bumi Lembar 313 DIPA CD RBI Unit 313 DIPA Handycam Unit - 1 DIPA LCD Acer Mate Unit DIPA PABX Unit DIPA Meja Digitizier Unit DIPA Meja Komputer Unit DIPA Statistik Kehutanan BPKH Wilayah I Tahun