BAB 1 PENDAHULUAN 17,04 13,42 8,07. Gambar 1.1 Tingkat Kelahiran (Birth Rate) dunia tahun 2014 Sumber: Central Intelligence Asia (2014)
|
|
- Yuliana Hermawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia sebagai negara dengan populasi penduduk ketiga terbesar di dunia, memiliki tingkat kelahiran relatif tinggi. Fakta serta data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebutkan bahwa angka kelahiran bayi di Indonesia mencapai empat puluh juta jiwa per tahun. Angka ini nyaris setara dengan total populasi penduduk Singapura. Berdasarkan badan Central Intelligence Agency (CIA), data yang diluncurkan pada tahun 2014 menyebutkan bahwa tingkat kelahiran (birh rate) di negara Indonesia berada pada angka 17,04. Angka ini melebihi tingkat kelahiran di Amerika Serikat yang berada pada 13,42 serta Jepang pada 8, ,04 13, ,07 Indonesia Amerika Serikat Jepang Gambar 1.1 Tingkat Kelahiran (Birth Rate) dunia tahun 2014 Sumber: Central Intelligence Asia (2014) (CBR) adalah jumlah kelahiran per orang tiap tahun. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai pangsa pasar yang sangat potensial bagi industri produk perawatan bayi, salah satunya yaitu industri popok bayi sekali pakai. Potensi ini didukung pula oleh kecendrungan pola konsumtif dan serba praktis yang dimiliki masyarakat Indonesia. Terbukti dari Nielsen Consumer & Media View Kuartal ketiga tahun 2014 yang menyebutkan adanya kenaikan pengeluaran rata-rata masyarakat Indonesia sebesar 4% dibandingkan tahun Data United Nation of Environment Program (UNEP) tahun 2012 juga menyebutkan Indonesia tercatat sebagai negara paling konsumtif nomor empat se-asia-pasifik. Selain itu, Indonesia juga menjadi satu dari enam negara yang memiliki tujuh belas 1
2 2 juta jiwa bayi di bawah umur empat tahun. Dengan melihat tingginya target pasar serta diiringi dengan terus meningkatnya disposable income masyarakat diramalkan akan semakin menumbuhkan industri popok bayi sekali pakai. Menurut data dari Nielsen Consumer & Media View (2014) kuartal ketiga tahun 2014, pendapatan rata-rata masyarakat Indonesia meningkat sebanyak 6%, diiringi dengan kenaikan kelas sosial penduduk di kota-kota besar, serta didukung juga dengan fakta bahwa rata-rata populasi di kota besar didominasi oleh penduduk kelas A dan B (middle class). Perkembangan ekonomi dengan tren cukup positif ini tentunya dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para pebisnis di Indonesia, termasuk para pelaku bisnis di bidang industri popok bayi. Sebagai contoh, salah satu pelaku industri FMCG (fast-moving consumer goods) besar di Indonesia yaitu P&G baru saja menyelesaikan pembangunan pabrik popok bayi dengan nilai investasi lebih dari $100 juta dolar amerika. PT Unicharm Indonesia juga telah melakukan penambahan kapasitas pabrik serta membangun pabrik di Surabaya guna meningkatkan kompetensi dan memenuhi permintaan pasar. Dari kedua hal ini dapat kita simpulkan bahwa pelaku industri popok bayi melihat potensi besar dari pasar Indonesia sehingga persaingan antar produsen pun semakin ketat. Di Indonesia, penggunaan popok sekali pakai dimulai pada 1980-an. Umumnya, dipakai bayi-bayi dari kalangan ekspatriat. Baru pada 1990-an, penggunaannya meluas. Popok bayi sekali pakai menjadi pilihan bagi para ibu di Indonesia karena kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkan. Data dari Nielsen pada tahun 2014 menunjukkan bahwa terdapat kenaikan penggunaan popok bayi, dimana 71% populasi ibu dengan umur bayi 0-3 tahun menganggap popok bayi sebagai kebutuhan primer dalam perawatan bayi.
3 3 Gambar 1.2 Kenaikan Pengunaan Popok Indonesia Sumber: Nielsen Consumer & Media View (2014) Dalam memilih produk perawatan bayi, para ibu tentu ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya. Selain peningkatan dalam penggunaan popok bayi, pada tahun 2014 Nielsen mencatat adanya peningkatan frekuensi pemakaian popok, dimana rata-rata pemakaian popok menjadi 39 buah perbulan. Di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya rata-rata popok yang digunakan dapat mencapai 56 buah perbulan. Gambar 1.3 Kenaikan Frekuensi Pemakaian Popok Bayi Indonesia Sumber: Nielsen Consumer & Media View (2014)
4 4 Selain itu, dapat kita lihat pula bahwa ada peningkatan jumlah heavy users, yaitu istilah yang digunakan untuk menggambarkan pengguna popok bayi dengan jumlah lebih dari satu popok per harinya. Gambar 1.4 Peningkatan Jumlah Heavy User di Indonesia Sumber: Nielsen Consumer & Media View (2014) Munculnya banyak pengguna baru ini disebabkan oleh banyak faktor, selain tren konsumtif dan meningkatnya tingkat kelahiran, pengguna baru umumnya adalah ibu baru yang minim pengalaman. Selain itu, pola frekuensi penggunaan popok bayi yang relatif tinggi juga membuat para ibu sangat berhati-hati dalam pemilihan produk. Terlebih lagi, resiko dari penggunaan popok bayi yang salah dapat menyebabkan gangguan pada bayi, baik secara psikis maupun fisik. Gangguan tersebut antara lain seperti kesulitan tidur, tidak nyaman, iritasi, bahkan ruam pada kulit. Produk perawatan bayi yang langsung berhubungan dengan kesehatan bayi mendapatkan perhatian lebih dari para ibu. Hal ini membuat produk popok bayi dapat dikategorikan sebagai produk dengan tingkat keterlibatan tinggi. Menurut Choubtarash (2013) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa keterlibatan konsumen merupakan variabel krusial dalam penelitian perilaku konsumen. Dua aspek yang sering diteliti dalam variabel ini antara lain faktor kepentingan dan personal attachment. Dari kedua aspek pendukung keterlibatan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa popok bayi termasuk dalam high-involvement products. Oleh
5 5 karena itu, para ibu cenderung menjadi konsumen yang aktif dalam pencarian infomasi seputar perawatan bayi, termasuk popok bayi. Proses pencarian informasi sendiri dapat dilakukan melalui berbagai macam cara dan media. Salah satu media yang kerap digunakan untuk pencarian informasi dewasa ini adalah internet. Tidak dapat dipungkiri penggunaan internet kian meningkat seiring dengan perkembangan teknologi yang memberikan kemudahan akses internet. Indonesia sendiri telah menjadi negara dengan populasi pengguna internet yang terus meningkat setiap tahunnya. Menurut data yang diperoleh dari Nielsen Consumer and Media View kuarter ketiga tahun 2014, terdapat peningkatan konsumsi internet selama seluruh periode dan dalam dua belas bulan terakhir. Nielsen mencatat kini 1 dari 3 orang di Indonesia telah menggunakan internet sepanjang tahun Gambar 1.5 Tingkat Penetrasi Internet di Indonesia Sumber: Nielsen Consumer & Media View (2014) Selain melakukan pencarian informasi produk, para ibu juga pada umumnya mendengarkan rekomendasi dari orang lain sebelum melakukan pembelian. Hal ini dilakukan karena mereka menganggap rekomendasi dari rekan, kerabat dan keluarga yang telah berpengalaman merupakan salah satu sumber yang terpercaya. Jauh sebelum era perkembangan teknologi dan informasi, konsumen mempercayai rekomendasi mulut ke mulut sebagai faktor pemilihan produk. Banyak penelitian telah dilakukan untuk menguji efektivitas word-of-mouth ini. Tidak dapat dipungkiri kekuatan word-of-mouth ini berperan besar dalam pengaruhnya di keputusan
6 6 pembelian konsumen (Jalilvand, 2012). Banyak penelitian telah menemukan secara kuat bagaimana WOM secara kuat memberikan pengaruh jika dibandingkan dengan media komunikasi tradisional lainnya seperti iklan dan stimulus pemasaran lain. WOM dirasa lebih superior dikarenakan informasi yang lebih reliabel, sehingga jenis komunikasi dengan pesan non-commercial ini memiliki tingkat persuasif yang lebih tinggi dengan kepercayaan dan kredibilitas yang tinggi pula (Jalilvand, 2012). Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi masa kini, rekomendasi mulut ke mulut pun dapat dilakukan melalui media internet. Informasi bukan hanya dapat diakses antar dua orang, tetapi dapat diakses secara massal. Kecepatan penyebaran pesan di internet juga sanggup memberikan informasi secara actual atau real-time. Berbagai medium yang memudahkan para pengguna untuk mengakses internet juga mendukung kecepatan penyebaran informasi ini. Terlebih dengan meningkatnya penggunaan smartphone, masyarakat kini semakin mudah mengakses internet tanpa batasan waktu, dan ruang. Perkembangan ini mendukung bentuk komunikasi baru, yaitu Electronic Word-of-Mouth atau selanjutnya akan disebut sebagai ewom. Dalam bukunya, Schiffman (2010) mengemukakan bahwa perkembangan teknologi juga memberikan kesempatan bagi orang ountuk mengumpulkan dan membagikan pengalaman mereka mengenai sebuah produk atau jasa baik secara visual maupun secara verbal. ewom dapat terjadi di jaringan sosial, komunitas merek (brand communities), blogs, dan juga forum atau portal diskusi. Dengan kemajuan teknologi yang pesat khususnya jaringan internet WWW (World Wide Web) yang mampu memberikan pilihan-pilihan informasi mengenai suatu produk memungkinkan adanya sebuah komunikasi word-of-mouth yang tidak hanya menjadi sebuah bentuk komunikasi person-to-person mengenai sebuah produk (Jalilvand, 2012), layanan ataupun merek tapi mampu menjadi bermacammacam bentuk komunikasi WOM yang merambat secara mendunia melalui media online dan ini sering disebut Electronic Word-of-Mouth (Jalilvand, 2012). Dengan adanya web, mampu menciptakan kesempatan bagi electronic word-of-mouth (ewom) melalui berbagai media seperti forum diskusi, web-based opinion platform, newsgroup, blogs, review sites, bulletin board systems, review sites dan social networking sites (Christy, 2010). Komunikasi ewom melalui media elektronik mampu membuat konsumen tidak hanya mendapatkan informasi mengenai produk dan jasa terkait dari orang-orang yang mereka kenal, namun juga dari sekelompok orang yang berbeda area geografisnya yang memiliki pengalaman terhadap produk
7 7 atau jasa yang dimaksud (Christy, 2010) ewom menjadi sebuah venue atau sebuah tempat yang sangat penting untuk konsumen memberikan opininya dan dianggap lebih efektif ketimbang WOM karena tingkat aksesibilitas dan jangkauannya yang lebih luas daripada WOM tradisional yang bermedia offline (Jalilvand, 2012). Dapat disimpulkan melalui uraian diatas kuatnya pengaruh ewom dalam memengaruhi persepsi konsumen terhadap sebuah merek atau produk. Masih menurut Jalilvand (2012), pengaruh ewom memiliki pengaruh dua kali lebih kuat daripada WOM tradisional. Selain itu ewom langsung dan positif terhadap citra merek atau brand image. Brand Image sendiri merupakan persepsi konsumen ketika mereka melihat merek dan tercermin asosiasi merek dalam pikiran mereka. Asosiasi mereka terhadap citra merek bersifat multidimensi dan mengandung dimensi emosional atau sikap mengenai merek dan dimensi persepsi kualitas. Dari gambaran keseluruhan konsumen mengenai pengalaman mereka, brand image penting karena melalui teknik ini, citra merek akan membuat respon kognitif, emosional, dan perilaku konsumen sebagai hasilnya. (Lin, Wu, dan Chen, 2013) Dengan asumsi bahwa komunikasi WOM yang dilakukan dengan media yang interaktif dan hidup seperti dalam media internet, WOM dapat memberikan pengaruh yang sangat kuat pada persepsi dan Brand Image dan pertimbangan konsumen terhadap sebuah produk (Jalilvand, 2012) dan semua faktor tersebut akhirnya akan berujung pada keputusan pembelian konsumen. Hal ini sejalan dengan fenomena yang terjadi di perusahaan PT Unicharm Indonesia dimana peneliti melaksanakan program magang selama satu semester. PT. Unicharm Indonesia merupakan salah satu pelaku utama industri popok sekali pakai. Perusahaan ini merupakan bagian dari Unicharm Corporation, perusahaan terkemuka asal Jepang yang bergerak dalam industri produk kebersihan dan perawatan berbahan dasar non-woven. Selain menjadi produsen terkemuka di Jepang, Unicharm Corporation juga telah mengembangkan bisnisnya ke puluhan negara. Di Indonesia, PT Unicharm Indonesia hadir sejak tahun 1997, mengawali bisnisnya dalam sektor feminine care. Baru pada sekitar tahun 2000, produk MamyPoko hadir di pasar Indonesia untuk memenuhi kebutuhan disposable diapers. Dalam waktu relatif singkat, penjualan dan market share MamyPoko terus melejit. Saat ini, MamyPoko masih menduduki market share nomor satu di Indonesia, dengan kenaikan penjualan melampaui 30% pada tahun 2012.
8 8 Selama beberapa bulan berturut-turut, tim pemasaran melihat adanya fenomena dimana masyarakat cenderung aktif dan mempercayakan pemilihan produk melalui berbagai review konsumen lain yang beredar di internet. Pada umumnya konsumen akan membagikan pengalamannya menggunakan produk dengan menggambarkan persepsi yang mereka dapat tentang merek, selain itu juga kinerja produk serta membagikan informasi lainnya seperti promosi dan lainnya. Proses ewom ini juga aktif diikuti para ibu dalam berbagai situs seperti media sosial, portal forum diskusi, dan lainnya. Hal ini menjadi perhatian tim pemasaran di PT Unicharm Indonesia karena ditemukan sejumlah konsumen yang tertarik melakukan perpindahan merek setelah membaca review, rekomendasi serta perbandingan produk di internet. Perpindahan merek atau biasa dikenal dengan istilah Brand Switching. Kumar and Chaarlas (2011) mendefinisikan Brand Switching sebagai proses dimana konsumen melakukan perpindahan pengunaan dari satu produk dengan merek tertentu ke merek lainnya dalam kategori produk yang sama. Brand Switching sendiri menurut Shukla (2009) dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor baik intrisik maupun ekstrinsik. Fenomena perpindahan merek ini menjadi perhatian khusus yang dibahas di setiap laporan pemasaran bulanan dalam tim Unicharm Indonesia, karena meskipun selama ini Unicharm melalui situs resmi serta akun media sosial MamyPoko telah aktif berinteraksi dengan konsumen, tapi belum secara penuh memfokuskan strategi pemasaran melalui internet atau E-marketing jika dibandingkan dengan para kompetitor yang telah lebih dahulu fokus pada berbagai macam pelaksanaan program pemasaran di internet. Hal ini perlu diwaspadai, mengingat hasil riset terakhir dari Nielsen pada kuartal ketiga tahun 2014 menyebutkan bahwa 60% dari pengguna MamyPoko mengakses internet setiap harinya. Nielsen juga mencatat peningkatan jumlah ibu yang menggunakan internet untuk melakukan pencarian informasi.
9 9 Gambar 1.6 Tingkat Frequent Internet Users di Indonesia Sumber: Nielsen Consumer & Media View (2014) Berangkat dari latar belakang diatas, berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Analisa pengaruh Involvement dan ewom terhadap Brand Image serta dampaknya terhadap Brand Switching pada konsumen MamyPoko. 1.2 Ruang Lingkup Penelitian Bagian ini memaparkan keluasan cakupan penelitian. penelitian. Keluasan cakupan penelitian ini dibatasi dengan : Keluasan cakupan 1. Penelitian dilakukan dengan penyebaran kuesioner secara online. 2. Penelitian ini dibatasi pada peliputan subjek penelitian yaitu hanya responden yang pernah menggunakan lebih dari satu merek produk popok bayi, yaitu merek MamyPoko dan satu merek lain. 1.3 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1. Seberapa besar pengaruh Involvement dan ewom terhadap Brand Image baik secara parsial dan simultan pada konsumen MamyPoko?
10 10 2. Seberapa besar pengaruh Involvement terhadap Brand Switching pada konsumen MamyPoko baik secara langsung maupun melalui variable Brand Image? 3. Seberapa besar pengaruh ewom terhadap Brand Switching pada konsumen MamyPoko baik secara langsung maupun melalui variable Brand Image? 4. Seberapa besar pengaruh dari variable brand image terhadap keputusan brand switching pada konsumen MamyPoko? 5. Seberapa besar pengaruh Involvement, ewom, dan Brand Image terhadap keputusan Brand Switching pada konsumen MamyPoko? 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa lebih spesifik mengenai pengaruh antar variabel yaitu: 1. Untuk mengetahui pengaruh Involvement dan ewom terhadap Brand Image pada konsumen MamyPoko baik secara simultan maupun parsial. 2. Untuk mengetahui pengaruh Involvement terhadap keputusan Brand Switching pada konsumen MamyPoko baik secara langsung maupun melalui Brand Image. 3. Untuk mengetahui pengaruh ewom terhadap keputusan Brand Switching pada konsumen MamyPoko baik secara langsung maupun melalui Brand Image. 4. Untuk mengetahui pengaruh Brand Image terhadap Brand Switching pada konsumen MamyPoko. 5. Untuk Mengetahui pengaruh Involvement, ewom, dan Brand Image terhadap Brand Switching pada konsumen MamyPoko. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi Peneliti: a. Sebagai pengalaman yang berharga bagi peneliti, dan pedoman bagi peneliti untuk melakukan penelitian yang lebih baik lagi dikemudian hari, khususnya dalam bidang pemasaran. b. Memperluas wawasan dan kemampuan berpikir bagi peneliti dalam bidang pemasaran baik secara general, maupun kemampuan untuk
11 11 membaca perilaku konsumen serta berbagai faktor yang memengaruhinya. c. Untuk membandingkan pengetahuan teori pemasaran dengan kenyataan yang ada dalam praktek sehingga dapat diketahui sejauh mana pengetahuan teori pemasaran tersebut dapat diterapkan dengan baik. d. Untuk menambah pengetahuan dan kemampuan menganalisa, juga pelatihan untuk mendefinisikan masalah, mencari penyebab, serta mencari penyelesaian bagi masalah dalam bidang pemasaran. 2. Manfaat bagi perusahaan: a. Hasil penelitian dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi perusahaan terkait dengan topik penelitian ini. b. Hasil dan temuan dalam penelitian dapat dijadikan informasi serta masukan dalam mengambil keputusan penetapan strategi pemasaran. c. Sumber inspirasi bagi perusahaan untuk melakukan perbaikan yang lebih baik dan meningkatkan riset dan pengembagan perusahaan. 3. Manfaat bagi pembaca a. Sumber informasi dan referensi bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian dengan topik serupa. b. Secara umum, dapat memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai perilaku konsumen, ewom, involvement, brand image, serta brand switching. 4. Manfaat bagi bidang pendidikan a. Sebagai referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang mengenai ewom. b. Sebagai referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang mengenai involvement. c. Sebagai referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang mengenai brand image dan brand switching.
12 State of The Arts Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan yang berkaitan dengan tema/ gejala yang diteliti (state of the art) berhasil dikumpulkan oleh peneliti dan sebagian besar dijadikan referensi pendukung serta landasan dalam penelitian mengenai Involvement, ewom, Brand Image, dan Brand Switching. Berikut ringkasan hasil penelitian terdahulu: 1. Penelitian pertama Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mohammad Reza Jalilvand and NedaSamiei. 2012, dalam penelitian yang berjudul THE EFFECT OF ELECTRONIC WORD OF MOUTH ON BRAND IMAGE AND PURCHASE INTENTION Emerald Insight, Marketing Intelligence &Planning Vol. 30 No. 4, 2012 mengemukakan konklusi bahwa Tujuan dari sebuah merek adalah menyampaikan perasaan akan kepercayaan, kepercaya dirian ketia menggunakan merek, serta status dan eksklusifitas. ewom merupakan salah satu faktor terbesar dalam pembentukan Brand Image. Penelitian ini juga mengungkapkan fakta bahwa terdapat pengaruh dari product involvement terhadap brand image baik secara langsung maupun tidak langsung. 2. Penelitian Kedua Menurut penelitian yang dilakukan oleh Quoqing, Zhongke, Kai, dan Xiaofan yang berjudul The Influence of WOM on Consumer s Intention on Brand Switching: The Mediate Role of Subjective Norms tahun 2012, menjelaskan bahwa Komunikasi WOM mempunyai pengaruh terhadap intensi konsumen pada Brand Switching. 3. Penelitian Ketiga Menurut penelitian Srivastava & Sharma yang berjudul Service Quality, Corporate Brand Image, and Switching Behavior: The Mediating Role of Customer Satisfaction and Repurchase Intention menjelaskan bahwa adanya hubungan dan pengaruh antar Brand Image terhadap perilaku Brand Switching.
13 13
BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam dinamika pemasaran sebelumnya kita melihat konsumen selalu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam dinamika pemasaran sebelumnya kita melihat konsumen selalu mencari referensi dan lebih mempercayai opini-opini dalam komunitas tentang suatu produk.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori Dalam landasan teori ini akan dibahas tentang teori-teori yang berkaitan dengan penelitian secara terperinci. Teori yang akan dibahas sebagai berikut: 2.1.1. Electronic
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan kelas menengah dan perluasan basis ekonomi merupakan dua
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kelas menengah dan perluasan basis ekonomi merupakan dua kekuatan pendorong dibalik perkiraan ekspansi industri otomotif Indonesia yang sangat cepat. Laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenggara. Menurut data We are Social, dengan penetrasi 34%, saat ini pengguna
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan pengguna internet terbanyak di Asia Tenggara. Menurut data We are Social, dengan penetrasi 34%, saat ini pengguna internet di Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di era globalisasi perkembangan teknologi informasi semakin pesat, hal ini membawa banyak dampak positif khususnya dalam dunia pemasaran. Kegiatan pemasaran yang dulunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini internet menjadi peran penting untuk mencari informasi, sarana untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Indonesia mengalami perkembangan teknologi yang semakin canggih. Dengan kecanggihan teknologi membuat masyarakat semakin mudah menggunakan dan mengakses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara mudah dan praktis. Dewasa ini banyak berbagai alat yang bisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi dan komunikasi merupakan kebutuhan bagi setiap orang, pada saat ini akses kecepatan untuk mendapatkan informasi dan komunikasi sudah menjadi hal yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkat secara signifikan. Sebuah survei yang diselenggarakan Asosiasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara dengan jumlah pengguna internet yang terus meningkat secara signifikan. Sebuah survei yang diselenggarakan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang disediakan oleh pemasar menjadi tidak selalu efektif. informasi yang tidak memihak dan jujur berdasarkan pengalaman yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang serba modern seperti saat ini, perkembangan bisnis menjadi sangat ketat sehingga konsumen menjadi semakin selektif dalam memilih informasi-informasi pemasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergeser menjadi text-based communication melalui media sosial. Penggunaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin canggih dengan penggunaan internet dalam proses pemasaran produk dan jasa telah mengubah bentuk komunikasi yang semula bergantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi telah membawa perubahan bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah membawa perubahan bagi perkembangan dunia bisnis dan perkembangan teknologi, hal tersebut dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internet sampai pada bulan Juni 2016 melebihi 3,68 miliar. Meskipun penetrasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Internet World Statst (2016), jumlah orang yang menggunakan internet sampai pada bulan Juni 2016 melebihi 3,68 miliar. Meskipun penetrasi melambat dari pengguna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk kelangsungan hidupnya. Salah satu nya yaitu pemenuhan akan kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia yaitu kebutuhan fisiologis, yang merupakan kebutuhan yang sangat mutlak harus dipenuhi manusia untuk kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ekonomi saat ini semakin banyak persaingan yang ketat khususnya antar perusahaan sejenis. Persaingan yang juga begitu ketat menuntut agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Internet merupakan teknologi yang sedang berkembang pesat di era
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet merupakan teknologi yang sedang berkembang pesat di era globalisasi ini. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya jumlah pengguna internet yang terdapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. ewom terhadap Minat Beli. 2) Mempertimbangkan untuk membeli. b. Citra Merek terhadap Minat Beli
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Grand Teori a. ewom terhadap Minat Beli Indikator indikator dari minat beli dijelaskan oleh komponen (Schiffman & Kanuk, 2008). Komponen komponen tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis restoran dan rumah makan tumbuh subur. Perkembangan bisnis kuliner di. tajam, Indonesia menjadi pasar yang potensial.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara berkembang dan Jakarta sebagai pusat pemerintahan, selain itu Jakarta juga sebagai pusat bisnis dan keuanngan,dan Jakarta juga merupakan salah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pada jaman ini, banyak restoran-restoran yang bersaing untuk membentuk kualitas layanan yang baik dan segala sesuatunya untuk menarik konsumen sehingga tiap konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet saat ini menjadi sangat pesat, Ramadhani (2003),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet saat ini menjadi sangat pesat, Ramadhani (2003), menerangkan bahwa internet merupakan sebuah sebutan untuk sekumpulan jaringan komputer yang dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menjadikan komunikasi sangat penting di zaman modern saat ini. Sarana komunikasi sangat memudahkan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemasaran tradisional yaitu promosi words of mouth (dari mulut ke mulut)
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Words of mouth atau biasa disebut dengan promosi dari mulut ke mulut selalu menjadi fenomena pemasaran yang menarik untuk dibicarakan. Strategi pemasaran tradisional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam Wahyuningtyas 2013). Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal. penting untuk bertahan hidup dan kesehatan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia pasti memiliki kebutuhan. Kebutuhan adalah suatu keadaan yang ditandai oleh perasaan kekurangan dan ingin diperoleh sesuatu yang akan diwujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dan industri saat ini telah mengalami kemajuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi dan industri saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Hal ini dapat dilihat dari semakin cepatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. halnya bertransaksi secara langsung. Konsumen juga bisa menulusuri (surfing)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berkembangnya teknologi dan internet memberikan kemudahan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup. Mulainya era digital membuat masyarakat terdorong dalam melakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan informasi serta teknologi komunikasi dalam era globalisasi mampu mengubah dunia dan kehidupan manusia. Dahulu negara dan bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, terlebih dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Para marketer dari berbagai perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbasis internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media sosial saat ini telah menjadi trend dalam komunikasi pemasaran. Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dampak krisis ekonomi juga membuat sejumlah brand perusahaan. untuk memilih produk/jasa yang mereka ingin gunakan.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan teknologi, orang-orang semakin lebih kritis dalam menggunakan suatu produk/jasa. Masyarakat sudah mulai jenuh diteror oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk salah satunya di Indonesia telah membawa perubahan yang besar terhadap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat saat ini sudah tidak asing lagi dengan teknologi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju di berbagai belahan dunia termasuk salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fashion bukan hanya tentang pakaian namun mencakup peran dan makna pakaian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fashion telah membawa pengaruh besar terhadap globalisasi dan gaya hidup. Fashion bukan hanya tentang pakaian namun mencakup peran dan makna pakaian dalam
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Dalam berbagai hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dalam berbagai hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan pada penelitian ini bahwa : 1. Dilihat dari karakteristik jenis kelamin pada responden laki-laki sebesar
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Dewasa ini dengan kemajuan teknologi yang pesat, hampir seluruh kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan multinasional yang berpusat di Silicon Valley, Cupertino, California.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apple Inc., yang sebelumnya bernama Apple Computer Inc., adalah sebuah perusahaan multinasional yang berpusat di Silicon Valley, Cupertino, California. Perusahaan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sangatlah pesat dan cepat. Beragam inovasi muncul seiring dengan majunya teknologi masa kini. Teknologi informasi memungkinkan kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mengisi waktu luang ataupun menjadikannya sebagai peluang bisnis. Dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi banyak membawa perubahan, salah satunya yaitu menjadikan pertukaran informasi yang semakin cepat. Ditandai dengan perkembangan penggunaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan dengan menempatkan konsumen menjadi sasaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan dunia akan teknologi saat ini terutama teknologi komunikasi yang semakin dewasa dan modern membuat banyaknya inovasiinovasi di bidang teknologi dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan persaingan di dunia usaha yang semakin kompleks, dinamis, dan serba tidak pasti, perusahaan pun dituntut untuk dapat melakukan inovasi dalam mempromosikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya jumlah pengguna internet, telah menarik berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya jumlah pengguna internet, telah menarik berbagai usaha bisnis untuk memasarkan produknya melalui internet. Facebook sangat memungkinkan penggunanya dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkat secara signifikan. Pada awal tahun 2007, jumlah pengguna Internet di
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Jumlah pengguna Internet di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini meningkat secara signifikan. Pada awal tahun 2007, jumlah pengguna Internet di Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan globalisasi, masyarakat menjadi semakin mengenal dan dekat dengan dunia teknologi dan internet. Penggunaan internet kini telah merambah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Harga a. Pengertian Harga Harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pemasaran yang ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pemasaran yang ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk menyusun kembali strategi bisnisnya. Tren yang muncul saat ini seiring perkembangan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. positif terhadap niat beli pada mobil Toyota Yaris di Surabaya. positif terhadap niat beli mobil Toyota Yaris di Surabaya.
63 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dari pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya peradaban suatu bangsa, kebutuhan manusia akan suatu produk menjadi semakin beragam. Hal inilah yang mendorong munculnya berbagai perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era ini, industri sepeda motor menjadi salah satu jenis usaha yang sedang mengalami pertumbuhan. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan penjualan pasar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Persaingan yang ketat di sektor informasi dan komunikasi terjadi di Indonesia. Pada Tahun 1989, sektor ini masih dimonopoli oleh pemerintah. Namun sejak
Lebih terperinciBABl PENDAHULUAN. Mitsubihi Pajero Sport menjadi tulang punggung penjualan PT Krama
BABl PENDAHULUAN 1.1 LATARBELAKANG Mitsubihi Pajero Sport menjadi tulang punggung penjualan PT Krama Yudha Tiga Berlian (KTB) sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Mitsubishi di Indonesia. Pajero
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ponsel pintar. Menurut Brahima Sanou, Direktur Biro Pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan persaingan antar perusahaan di era globalisasi ini semakin kuat, hal ini memicu perusahaan untuk terus memajukan strategi dan inovasinya. Persaingan bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memliliki pertumbuhan. Fenomena tersebut yang menyebabkan dunia bisnis
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara berkembang dilihat sebagai pasar potensial yang memliliki pertumbuhan. Fenomena tersebut yang menyebabkan dunia bisnis semakin ketat.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian saat ini merujuk pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Akan tetapi, dalam penelitian ini berfokus pada
Lebih terperinci1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini perkembangan dunia bisnis sangatlah pesat. Semakin banyaknya bisnis yang berkembang membuat persaingan pun semakin ketat sehingga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan harus mampu memikirkan, membuat dan menetapkan merek yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan harus mampu memikirkan, membuat dan menetapkan merek yang mampu melekat dengan baik dibenak konsumen. Merek bukan hanya menjadi nama, identitas atau
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia informasi dan teknologi berdampak pada keputusan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia informasi dan teknologi berdampak pada keputusan pembelian, misalnya ketika konsumen mencari informasi tentang produk yang akan dibeli. Dulu, konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tersebut perangkat komunikasi yaitu ponsel (handphone) bukan lagi menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan teknologi komunikasi dan informasi semakin mengalami kemajuan yang pesat. Seiring dengan kemajuan dan perkembangan tersebut perangkat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang berkembang pesat membuat perubahan di segala aspek kehidupan manusia. Hal ini menyebabkan adanya perubahan era yang baru,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat setiap perusahaan harus mampu bersaing, bertahan hidup dan bahkan terus berkembang. Salah satu hal penting yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Co-branding, disebut merek kemitraan, adalah ketika dua perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Co-branding, disebut merek kemitraan, adalah ketika dua perusahaan membentuk aliansi untuk bekerja sama, menciptakan sinergi pemasaran. Seperti dijelaskan dalam Co-Branding:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. setahun, mulai Januari 2015 sampai Januari 2016, yaitu sekitar 15 persen.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi masa kini berkembang dengan sangat pesat dan cepat, seperti yang terjadi di negara Indonesia. Berdasarkan data yang dihimpun We Are Social,ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan membeli merupakan aktifitas sehari-hari yang lazim dilakukan oleh semua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda antara satu dengan yang lain. Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah dengan membeli. Kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Memahami konsumen di seluruh dunia tentang pendapat mereka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memahami konsumen di seluruh dunia tentang pendapat mereka terhadap aktivitas pemasaran global merupakan topik penting untuk perusahaan perusahaan multinasional, namun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis saat ini berkembang dengan begitu pesat. Setiap perusahaan bersaing
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia bisnis saat ini berkembang dengan begitu pesat. Setiap perusahaan bersaing untuk menciptakan berbagai produk guna memenuhi kebutuhan konsumen. Berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penjualan Toyota Avanza menjadi fenomena tersendiri bagi sejarah automotif nasional. Avanza tercatat sebagai paling sukses di industri otomotif Indonesia. Sejak lahir
Lebih terperinciadalah sebesar 1,628 milyar US dollar (naik 15% dari tahun sebelumnya), untuk beriklan di koran sebesar 501 juta US dollar (naik 8,5%), di internet 14
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemasaran produk merupakan aktivitas yang terus berjalan, berevolusi dan berkembang menjadi lebih efektif, lebih cepat dan lebih massal. Kita melihat berbagai ai macam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Memahami kebutuhan dan keinginan konsumen adalah inti dari pemasaran. Persaingan dalam dunia industri teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini sangat tajam. Hal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada abad ke 21, dimana teknologi berkembang dengan sangat cepat menyebabkan semakin banyaknya kemudahan-kemudahan dalam melakukan berbagai hal. Salah satunya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini, dunia korespondensi bisnis pun terkena imbasnya. Dan kini seseorang dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Marketing Group (2015), jumlah pengguna internet di Indonesia pada tanggal 30
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan jumlah pengguna internet di dunia semakin berkembang dengan pesat. Hal tersebut juga terjadi di Indonesia. Menurut Miniwatts Marketing Group (2015), jumlah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan data yang telah diperoleh dalam penelitian ini dengan cara survey pada konsumen dengan memberikan kuesioner dan setelah diolah mengenai pengaruh Electronic
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Di era globalisasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangatlah cepat, salah satunya adalah kemajuan internet. Sejak awal kemunculannya, internet memperlihatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jaringan mulai digemari dan dimanfaatkan sebagai media promosi bisnis (ecommerce).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi telah menciptakan banyak terobosanterobosan baru disegala bidang. Teknologi komputer berbasis internet berbasis jaringan mulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perkembangan teknologi internet yang mengalami kenaikkan yang. Gambar 1.1 Jumlah Pengguna Internet di Dunia (2015)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi menyebabkan dampak terhadap berbagai hal, salah satunya adalah perkembangan teknologi internet yang mengalami kenaikkan yang signifikan. Sumber:
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah penduduk indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat potensial bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan bisnis dewasa ini membuat persaingan bisnis menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan bisnis dewasa ini membuat persaingan bisnis menjadi semakin ketat. Hal ini tidak terlepas dari pengaruh kemajuan dan perkembangan teknologi
Lebih terperinciGambar 1. 1 Top Ten Populasi Penderita Diabetes di Dunia Sumber: International Diabetes Federation, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Diabetes merupakan penyebab kematian nomor enam di dunia. Menurut data International Diabetes Federation, pada tahun 2013 sekitar 382 juta orang di dunia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat membawa beberapa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia yang menjadi serba praktis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanggung-tanggung pada saat ini pemerintah juga mengeluarkan undang-undang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi pada saat ini sangat mempengaruhi berbagai aspek, baik itu dalam segi ekonomi, sosial, bahkan politik. Tidak tanggung-tanggung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia memiliki kehidupan dan kegiatan yang bersifat konsumtif sehingga memudahkan pelaku usaha untuk menawarkan berbagai produk baik barang dan/atau jasa kepada masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi informasi yang semakin pesat ini, menimbulkan pemikiran baru bagi pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya agar dapat bersaing dengan pelaku
Lebih terperinciPerkembangan sistem informasi di seluruh dunia telah membuat hidup. belahan dunia lain secara langsung kapan pun, di mana pun, selama 24 jam melalui
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sistem informasi di seluruh dunia telah membuat hidup manusia semakin lebih mudah, terutama sejak diciptakannya internet. Orang orang dapat berkomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang terjadi saat ini merupakan suatu era di mana batas-batas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang terjadi saat ini merupakan suatu era di mana batas-batas geografi antar negara tidak lagi menjadi hambatan dalam proses komunikasi dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dunia usaha di Indonesia telah memasuki persaingan yang sangat ketat.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia usaha di Indonesia telah memasuki persaingan yang sangat ketat. Persaingan ini muncul seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dan peningkatan taraf hidup
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi era globalisasi menuntut semua sektor bisnis harus memiliki strategi agar dapat bersaing dengan para pesaing lainnya. Salah satunya dengan memperkenalkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan teknologi, sehingga menciptakan persaingan bisnis yang amat ketat.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan ekonomi berjalan sangat cepat seiring dengan perkembangan teknologi, sehingga menciptakan persaingan bisnis yang amat ketat. Persaingan ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Situasi pertumbuhan industri tercermin dari pasar otomotif yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri otomotif di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari tahun ke tahun. Situasi pertumbuhan industri tercermin dari pasar otomotif yang terjadi sekarang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah menyebabkan perubahan sosial yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet. Ditengah perkembangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin serba canggih mendorong
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin serba canggih mendorong setiap pelaku individu untuk mengikuti perkembangan zaman tersebut terutama di sektor teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai e-commerce. Sistim perdagangan elektronik atau e- commerce saat ini menawarkan bentuk bisnis yang baru dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan teknologi pada saat ini membawa dampak tersendiri dalam dunia pemasaran. Perkembangan teknologi multimedia telah berkembang menjadi perdagangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi dan internet yang semakin pesat di era globalisasi ini mendorong terjadinya perubahan kultur dalam kehidupan manusia. Saat ini media
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemasaran kini tak lagi sekedar sarana promosi. Didalamnya mencakup upaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merek bukanlah sekedar nama atau simbol. Tetapi lebih kepada aset perusahaan yang bersifat intangible. Merek adalah nama, istilah, simbol atau kombinasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan kesempatan bagi konsumen untuk berpindah dari satu merek ke
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Masalah Dalam era global seperti sekarang ini perdagangan bebas berkembang dengan pesat tanpa mengenal batasan wilayah maupun Negara. Hal itu menimbulkan persaingan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. adalah berhasil tidaknya kita dalam menarik perhatian calon konsumen agar bisa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia komunikasi pemasaran, kunci utama menuju kesuksesan adalah berhasil tidaknya kita dalam menarik perhatian calon konsumen agar bisa memiliki nilai dan kepuasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan teknologi. Perusahaan melihat apa yang dibutuhkan oleh. bisa sebagai edukasi bagi masyarakat pada saat ini.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada saat sekarang ini sangat cepat dan diiringi dengan banyaknya kebutuhan dari masyarakat tersebut yang membutuhkan teknologi. Perusahaan melihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan sekarang ini yang terus mengalami perubahan dan semakin ketat, semua produsen baik barang maupun jasa dituntut untuk terus menerus
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dan sistem informasi membuat model bisnis di sebuah perusahaan terus berkembang. Salah satu bentuk perubahannya adalah dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keras untuk memasarkan produknya dikarenakan persaingan yang semakin ketat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini banyak pelaku usaha ingin memperkenalkan dan memasarkan produk dan jasanya. Baik usaha yang sedang berkembang dan juga baru, harus berusaha keras
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen (Mursyid, 2006:26). Marketing
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran (marketing) adalah suatu proses perpindahan barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. Atau dapat dikatakan pula bahwa pemasaran adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbanyak ke-4 di dunia saat ini dengan memiliki penduduk kurang lebih sebanyak 250 juta orang pada tahun 2013 (Detik, 2014).
Lebih terperinci