Bab 4. Hasil Penelitian. mendalam, tapi kali ini respondennya berbeda dan ditujukan kepada konsumen Toyota.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 4. Hasil Penelitian. mendalam, tapi kali ini respondennya berbeda dan ditujukan kepada konsumen Toyota."

Transkripsi

1 75 Bab 4 Hasil Penelitian 4.1 Penyajian Data Penelitian Wawancara selanjutnya meski menggunakan metode yang sama yaitu wawancara mendalam, tapi kali ini respondennya berbeda dan ditujukan kepada konsumen Toyota. Tujuannya karena konsumen Toyota itu sendiri yang paling mengerti dan mampu menjawab beberapa pertanyaan tentang brand serta reputasi dari Toyota. Konsumen Toyota telah mengalami proses pengalaman yang telah mempengaruhi persepsi mereka sehingga persepsi itu dapat menjadi data yang kuat dalam menjawab hal-hal yang diteliti. Jumlah responden juga lebih dari satu supaya data tidak dianggap lemah dalam mewakilkan kesimpulan penulisan. Responden diambil dari kalangan mahasiswa di wilayah Jakarta Barat dan juga wirausaha. Umur mereka antara 15 sampai dengan 30. Rata-ratanya sedang mengambil jenjang studi Strata 1 di universitas yang tersebar di bagian Jakarta Barat, sedangkan beberapa wirausaha telah memiliki usaha sendiri. Masing-masing responden waktunya tidak dibatasi dalam menjawab pertanyaan agar informasi yang keluar tidak bersifat lemah dan tidak layak mendukung penelitian. Semua responden memiliki kendaraan Toyota, meski jenisnya berbeda. Jenis mobil Toyota yang berbeda tidak memberi pengaruh yang signifikan pada jawaban responden karena bukan itu yang menjadi isu penelitian, namun penelitian ini berfokus akan pandangan mereka terhadap Toyota secara

2 76 global dalam hal brand maupun reputasi. Responden telah mengendarai Toyota lebih dari satu tahun sehingga dianggap layak dalam memberikan informasi mengenai apa yang ada di mindset mereka mengenai brand global yang menjadi produk mereka dalam seharihari. Berikut adalah format wawancara: Jenis mobil toyota yang digunakan: Nama: Usia: Status: Sejak kapan anda menggunakan mobil Toyota? Apakah sebelumnya anda juga menggunakan mobil Toyota? Apakah alasan anda memilih Toyota sebagai kendaraan anda? Apakah keluarga mempengaruhi keputusan pembelian anda terhadap mobil Toyota? Apabila hendak mengganti mobil, apakah anda tetap membeli mobil merk Toyota? Kenapa? Pernahkah anda mendengar branding dari Toyota moving forward? Apakah yang tersirat dalam pikiran anda ketika mendengar Toyota?

3 77 Menurut anda apakah reputasi Toyota di luar negeri mempengaruhi kepercayaan konsumen di Indonesia? Bagaimana reputasi Toyota di Indonesia menurut anda? Apakah hal yang anda sukai dari produk Toyota? 4.2 Pengolahan terhadap data yang terkumpul Wawancara dengan jeffry wilianto,mahasiswa Wawancara dengan jeffry seorang mahasiswa jurusan komunikasi berusia 19 tahun berlangsung cukup singkat. Jeffry semenjak dua tahun lalu sudah mengendarai Toyota Yaris berwarna hitam. Kendaraan ini bukan hanya dipakai dia sewaktu malam minggu, tapi merupakan kendaraan keluarga dia sehari-hari. Bagi dia, Toyota berhasil menyerang pasar anak muda karena menurut banyak temannya mobil yang paling gaul bagi anak muda di Jakarta sekarang adalah Yaris. Untuk alasan kenapa dari awal memilih Toyota sebagai kendaraannya adalah factor kualitas produksi di mata masyarakat sudah sangat terpercaya apabila dibandingkan dengan competitor lainnya. Kemudian kenyamanan berkendara bersama keluarga yang diberikan oleh mobil Toyota adalah factor penting bagi dia untuk mengambil keputusan pembelian. Mengenai kesetiaan konsumen, jeffry mengataan karena kenyamanan, kekuatan pelayanan yang memuaskan dari Toyota dan selalu memberikan terbaik membuat dia pasti akan selalu menggunakan Toyota. Top of mind jeffry mengenai Toyota adalah mobil keluarga terbaik di Jakarta. Meski mengaku belum pernah mendengar program branding moving

4 78 forward, jeffry mengaku Toyota sudah menguasai pasar mobil keluarga di Jakarta dan menjadi market leader di dunia. Reputasi Toyota di luar negeri menurut dia sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumennya di Indonesia. Akhir kata sebelum menyelesaikan sesi wawancara, jeffry menutup dengan kesukaanya pada mobil yaris, yaitu kenyamanan dan kelincahan yang sangat cocok bagi anak muda. Wawancara dengan Andrew Jonothan, mahasiswa Andrew Jonathan telah menggunakan produk Toyota terhitung sejak tahun Dengan kata lain sudah 6 tahun lamanya, jadi bisa dikatakan Andrew termasuk pelanggan Toyota yang setia karena sudah menggantikan mobil Toyota lamanya dengan Toyota yang baru. Saat ini Andrew mengendarai Toyota Avanza. Andrew memilih Avanza karena irit bensin dan harga jualnya yang tinggi. Bagi Andrew mobil irit sangat penting bagi dia, karena jarak dari rumahnya ke kampus terbilang cukup jauh, yaitu daerah Pantai Indah Kapuk ke wilayah kemanggisan, Jakarta Barat. Andrew mengaku berencana membeli produk Toyota lagi apabila hendak mengganti mobil baru, hal ini kembali lagi ke alasan bahwa Toyota memiliki nilai jual kembali yang tinggi sehingga bagi mahasiswa seperti dia, hal ini jelas menguntungkan. Toyota menurut dia adalah sebuah produsen mobil yang terus melakukan inovasi dalam mengikuti perkembangan jaman. Pernyataan ini jelas mengikuti branding moving forward Toyota menurut pria asal Medan ini. Ketika ditanya mengenai reputasi Toyota di mata mahasiswa seperti dia, dia mengakui Toyota sebagai market leader, hal ini juga bisa dilihat dari dominasi bengkel Toyota yang terlihat dimana-mana. Kata Andrew reputasi baik Toyota bisa jadi

5 79 dipengaruhi dari luar negeri, tapi masi ada kemungkinan setiap individu memiliki penilaian sendiri tentang Toyota. Wawancara dengan Aydhil Akbar Alamsyah, mahasiswa Aydhil yang telah mengendarai Toyota Yaris sejak tahun 2008 berbicara tentang kemantapan desain yang dimiliki Toyota, suara mesin yang halus serta tarikan yang responsive merupakan salah satu alasannya memilih Toyota Yaris sebagai mobil hariannya. Katanya mobil itu memiliki citra sesuai dirinya, mantap dan responsive. Sewaktu hendak membeli mobil, Aydhil berunding dulu dengan keluarganya, kemudian pilihan jatuh ke Toyota karena irit BBM dalam penggunaan mobil secara harian. Tetapi bagi anak muda seperti Aydhil mungkin tidak berencana membeli kembali produk Toyota ketika hendak menganti mobil baru, alasan dia adalah mumpung masi muda dia berniat untuk mencoba beberapa brand produsen mobil. Aydhil suka dengan Toyota yang menurut dia tidak berbohong atas slogan Toyota yang ramah lingkungan. Emisi gas buang Toyota sudah sangat bersih sehingga tidak merusak lingkungan terutama di kota Jakarta yang sarat akan polusi kendaraan. Sebagai penggemar F1, aydhil berpendapat bahwa akibat kekalahan yang terus dialami Tim Toyota, penjualan Toyota di dunia bisa saja terpengaruh melihat di sirkuit mesin Toyota kurang bisa diandalkan. Kalau di Indonesia, menurut dia Toyota Kijang lah yang telah melambungkan citra Toyota. Akhir kata, Aydhil setuju dengan pendapat banyak orang bahwa Toyota memiliki nilai jual balik yang tinggi.

6 80 Wawancara Irene Saputra, mahasiswa Mahasiswa design seperti Irene Saputra yang sibuk dengan tugas designnya mengaku membutuhkan mobil yang simple dan tidak sering mengalami kerusakan, sehingga tidak diperlukan banyak waktu untuk merawat mobilnya, dan juga Irene mencari mobil yang kehandalannya sudah dapat dibuktikan di industry otomotif. Dan pilihannya pun jatuh kepada Toyota, keluarganya sudah menggunakan Toyota semenjak tahun 1981, itu berarti keluarga Irene sudah menjadi konsumen Toyota selama 30 tahun. Jadi bisa dibilang keluarga Irene merupakan contoh konkrit konsumen Toyota yang setia dan melakukan repetisi pembelian. Menurut Irene, keluarganya daridulu begitu setia dengan Toyota karena produknya awet serta harga suku cadangnya yang rendah dan mudah didapat, terlebihnya nilai jual kembali yang cukup tinggi disbanding merk lainnya. Customer Loyaty terasa kuat sekali ikatannya di keluarga Saputra ini mengingat sudah 30 tahun mereka menggunakan Toyota dan apabila hendak mengganti mobil, mereka akan menggantikannya dengan Toyota lagi. Meski merupakan seorang wanita, Irene tahu jelas bahwa Toyota merupakan perusahaan otomotif yang terpercaya dalam menghasilkan setiap produk nya. Irene juga menganggap bahwa Toyota cukup pintar dalam menarik para konsumennya dengan cara memproduksi mobil dalam berbagai macam model dan juga ditujukan untuk semua kalangan, namun dengan harga yang terjangkau. Mengenai isu recall dari pihak Toyota di luar negeri, Irene mengaku hal itu sepertinya tidak berlaku dan berefek pada penjualan Toyota di Indonesia karena mengingat pabriknya yang berada di kawasan berbeda.

7 81 Wawancara dengan Sarah Ayunda, Mahasiswa Sarah menggunakan Toyota Yaris sejak tahun 2007, Yaris ini merupakan mobil pertamanya, jadi mobil ini sangat berarti bagi dia. Bagi wanita yang masih single ini, suku cadang yang relative mudah dicari dengan harga yang terjangkau menjadi daya tarik Toyota bagi dia. Sarah mengaku tertarik dengan Toyota Yaris karena menawarkan promo yang menarik. Hal ini juga disebabkan dari keputusan keluarga yang mendorong Sarah untuk memilih Yaris sebagai kendaraannya untuk ke kampus. Bentuk Yaris yang mungil dan performa yang gesit dibutuhkan Sarah dalam menerjang kemacetan ibukota. Sarah yakin ketika ingin mengganti mobil, Toyota menjadi pilihan utama nya. Alasannya selama 4 tahun menggunakan Toyota Yaris, selama itu pula belum ada keluhan yang berarti dan dia merasa nyaman dibandingkan bila dia mengendarai mobil merek lain. Top of mind sarah tentang Toyota adalah good quality, untuk produk Yaris sendiri sarah menyukai pedal gas nya yang empuk serta fitur yang user friendly dan simple. Ada juga alsan mesin yang tidak rewel dan juga pelayanan yang bagus. Mengenai reputasi Toyota di Indonesia, Sarah berpendapat sangat bagus karena banyak sekali pengguna Toyota di Indonesia, dari mulai kijang kapsul maupun innova sampai ke Yaris dan Avanza. Hal ini juga dibuktikan dari banyaknya suku cadang Toyota di Indonesia, yang menunjukan bahwa penjualan mobil Toyota sangat baik. Wawancara dengan Cunsawati Polim Design mobil yang unik serta efisiennya bahan bakar merupakan alasan utama Cunsa memilih Toyota Yaris sebagai kendaraannya. Selama 4 tahun Cunsa merasa produk Toyota cukup memberinya kenyamanan sehingga apabila hendak mengganti

8 82 mobil baru, dia tetap akan menggunakan produk dari Toyota. Cunsa memiliki persepsi irit dan aman mengenai brand Toyota. Dia percaya reputasi Toyota di luar negeri member pengaruh kepada konsumen di Indonesia. Oleh karena itu dia percaya reputasi dari Toyota di Indonesia adalah bagus. Wawancara dengan Jan Alvin, mahasiswa Atas inisiatif sendiri, Alvin memilih Toyota sebagai teman seperjuangannya dalam menerjang jalanan ibukota. Pilihan Alvin jatuh kepada Toyota Kijang. Selain sparepart mudah di dapat dan kenyamanan berkendara, harga yang terjangkau menjadi faktor utama Alvin membeli Toyota Kijang. Menurut Alvin, produk Toyota memberikan inovasi dan teknologi di dalam setiap mobil yang hendak dipasarkan kepada konsumen. Bagi dia, Toyota merupakan mobil keluarga yang terjangkau harganya bagi kalangan masyarakat menengah. Mengenai pengaruh reputasi Toyota di luar negeri ke konsumen di Indonesia, Alvin berpendapat bahwa hal itu sangat berpengaruh karena Toyota merupakan brand global dan juga Toyota merupakan pelopor mesin hibrid sehingga namanya sudah mendapat tempat di masyarakat dunia. Sedangkan untuk di Indonesia sendiri, reputasi Toyota cukup baik, faktanya di setiap jalan kita hampir bisa menemukan Toyota. Ada empat hal yang disukai Alvin dari Toyota. Pertama adalah iritnya bahan bakar, kedua karena ramah lingkungan, ketiga karena pelayanan bintang lima atau totalitas kepada pelanggan. Keempat adalah sparepart yang mudah didapat dan terjangkau.

9 83 Wawancara dengan Susanto Giman, pegawai swasta. Susanto merupakan pegawai swasta di salah satu perusahaan minyak dan gas bumi di kawasan senayan. Lelaki berusia 29 tahun ini mengendarai Toyota Fortuner. Susanto telah menggunakan Fortuner terhitung sejak bulan Maret dua tahun yang lalu. Toyota Fortuner ini telah menemani dia setiap hari dalam perjalanan ke kantor. Dia memilih Fortuner karena ukurannya yang besar dan sasisnya yang kuat sehingga membuat mobil tersebut terlihat kokoh, selain itu Susanto mengaku pada dasarnya memang menyukai brand Toyota. Pilihan Fortuner merupakan keinginannya sendiri sebagai seorang eksekutif muda. Susanto berencana apabila Toyota mengeluarkan produk yang lebih bagus daripada Fortuner, maka dia akan tetap menggunakan brand Toyota dengan menggantikan model baru. Di benak Susanto, Toyota merupakan kendaraan yang memiliki ketahanan pada mesinnya, maksudnya mesin Toyota dapat bertahan selama bertahun-tahun sehingga tidak usah cepat mengganti mobil. Susanto tahu akan perbedaan pabrik Toyota di Indonesia dengan yang di luar negeri sehingga menurut dia reputasi Toyota secara global tidak mempengaruhi reputasinya di Indonesia. Sedangkan di Indonesia sendiri, Susanto mengaku sangat luar biasa reputasi Toyota berdasarkan fakta bahwa Toyota mampu merambah segala segmentasi pasar dari bawah ke atas. Contohnya Avanza untuk kelas merakyat sedangkan camry bagi kaum berduit. Kesimpulannya Susanto menyukai Toyota terutama Fortuner karena kemewahannya dan keiritan penggunaan bahan bakarnya.

10 84 Wawancara dengan Michael Cornelius, wirausaha. Michael merupakan pemilik usaha seafood 18 di daerah kalideres. Michael telah menggunakan Toyota Avanza selama dua tahun. Sebelum Avanza, dia menggunakan Toyota Kijang. Jadi Michael merupakan pelanggan setia Toyota selama 5 tahun. Alasan keluarga Michael memilih Toyota adalah karena daya jualnya yang tinggi dan keiritannya. Pengalaman Michael dengan isi premium Rp , dari Jakarta ke Bandung dan pulang lagi ke Jakarta, tangki bensin masih ada kurang dari setengah. Karena Toyota merupakan mobil keluarga, maka menurut dia keputusan keluarganya sangat mempengaruhi keinginan dia untuk membeli Avanza. Tetapi dia tidak berencana untuk menggunakan Toyota lagi ketika ingin mengganti mobil, alasanya karena dia hendak mencoba brand yang lain. Michael pernah mendengar program branding moving forward karena dia termasuk pelanggan yang peduli. Pendapat Michael mengenai Toyota hampir sama dengan responden lainnya yaitu mobil keluarga yang irit. Reputasi Toyota di luar negeri menurut dia mempengaruhi konsumen di Indonesia karena Toyota memiliki kekuatan brand secara global. Buktinya reputasi yang baik dari Toyota di Jepang membawa nama yang harum di Indonesia. Wawancara dengan Teguh Jaya, Wirausaha. Sebagai seorang Wirausaha rumah makan seafood di daerah kemayoran. Teguh Jaya merupakan pelanggan setia Toyota selama 5 tahun dengan Kijang Innovanya yang berwarna hitam. Mobil dengan ruang yang lapang memudahkan kegiatannya terutama dalam hal memasukan barang-barang ke dalam mobil. Alasan dia memilih Innova adalah sesuai dengan kebutuhan di kota seperti Jakarta, yaitu mobil nyaman dengan keiritan

11 85 bahan bakar sehingga dalam menempuh jalan jauh tidak harus mengeluarkan banyak uang. Teguh mengaku tertarik dengan rencana Toyota terhadap peluncuran model baru Innova sehingga dia pasti akan menggunakan Toyota lagi terutama jenis Innova, alasannya karena dia merasa sudah sangat nyaman dengan mobil tersebut dan sangat sesuai dengan kondisi di Jakarta. Nilai jual kembali yang tinggi membuat Teguh merasa tenang menggunakan produk Toyota. Bagi Teguh reputasi Toyota di Indonesia sangat baik mengingat banyaknya jumlah kendaraan dengan merek Toyota yang ada di jalanan terutama kota Jakarta. Reputasi Toyota di luar negeri menurut dia tidak terlalu penting bagi dia karena pabriknya berbeda, contohnya kasus recall camry di Amrik. Kata Teguh camry dalam kasus di Amrik merupakan jenis lama, sedangkan yang di Indonesia adalah yang baru dan harganya mahal, sehingga pasti produknya bagus. 4.3 Pembahasan Dari proses wawancara dengan responden, bisa disimpulkan banyak dari mereka yang memiliki pendapat dan pikiran yang sama mengenai mobil yang dibuat Toyota. Beberapa hal itu adalah irit bensin, nilai jual balik, suku cadang yang gampang dicari serta ramah lingkungan dan teknologinya mengikuti perkembangan aman. Berawal dari pendapat individu-individu seperti inilah yang kemudian akan berkumpul dan membentuk sebuah citra reputasi yang kuat. Terutama dari efek mulut ke mulut. Jadi bisa dikatakan bukan hanya strategi branding Toyota saja yang masuk dalam kategori berhasil, namun kualitas dari produknya sendiri memang berbicara. Toyota memang saat ini merupakan industry otomotif yang besar, tetapi industry ini lebih dari sekedar

12 86 perusahaan mobil. Hal ini sesuai dengan kutipan dari buku yang isinya mengenai penelitian tentang Toyota: Ketika Toyota pertama kali mulai mengekspor mobil ke AS pada akhir 1950-an, kebaruan dan kesederhanaan mekanika mobil cukup dapat menarik rasa penasaran customer awal. Saat penjualan meluas di 1960-an, Toyota mendapat reputasi sebagai mobil yang terjangkau dan dapat dipercaya. Kemudian pada tahun 1970-an, merek Toyota mewakili kualitas, dapat diandalkan, dan hemat bahan bakar. ( Osono Shimizu Takeuchi, 2008) Sejumlah orang mungkin berpendapat bahwa kesuksesan Toyota disebabkan oleh warisan budaya dan nilai jepang yang kaya. Tetapi pada kenyataannya merancang dan memproduksi mobil kemudian menjual hampir sepuluh juta mobil pertahun sekaligus memuaskan sebagian konsumennya tidak bisa dianggap sebagai hal yang gampang. Toyota sangat mementingkan penerimaan karyawan terhadap berbagai nilai dalam perusahaan. Untuk bisa menjadi market leader juga bukanlah hal yang gampang, Toyota menghabiskan lebih banyak dana untuk riset pasar daripada kompetitornya. Hal ini disebabkan tiada yang bisa lebih memahami konsumen daripada konsumen itu sendiri. Menjadi yang terbaik berarti memberi lebih banyak dalam segala hal. Misalnya pelayanan after sales yang ekstra, hal kecil seperti ini menciptakan kesinambungan yang berefek pada reputasi perusahaan secara global. Toyota lebih memilih strategi jangka panjang karena merupakan hal yang tepat bagi pelanggan, pelanggan tidak menilai perusahaan yang sekedar mencari keuntungan secepat dan sebesar-besarnya. Seperti dalam inisiatif perbaikan apa pun, mengubah focus pengambilan keputusan dari jangka pendek ke jangka panjang sering kali tidak akan berhasil tanpa komitmen untuk mengimplementasikannya. Strategi jangka panjang adalah suatu pola pikir,

13 87 membutuhkan pemahaman jelas bahwa apa yang baik untuk hari esok pasti adalah yang terbaik untuk hari ini. Memprioritaskan tujuan adalah kuncinya. Dari wawancara penelitian selama di Toyota, penulis dapat memahami focus tujuan Toyota bukan sekedar menjual lebih banyak mobil, melainkan memberi kualitas lebih kepada pelanggan. Masyarakat saat ini mungkin akan kebingungan ketika hendak melakukan pembelian mobil karena banyaknya produk dan merek. Hal ini memacu pada produsen mobil terus berusaha menjadi pilihan utama konsumen, oleh sebab itu produk mobil yang handal saja tidak cukup, butuh strategi pemasaran yang tepat serta strategi branding yang pas. Secara logis reputasi Toyota di luar negeri seperti Amerika dan Jepang akan mempengaruhi tingkat penjualan di Indonesia sendiri, tetapi nyatanya tidak. Hal ini disebabkan masyarakat Indonesia yang cukup pintar dalam membedakan sesuatu, menurut mereka Indonesia memiliki pabrik sendiri, seharusnya mobil sudah dibuat sesuai dengan standar nasional dalam masalah keselamatan dan keamanan. Jadi kaitan antara teori reputasi dengan kesetiaan pelanggan adalah sangat kuat, semakin baik reputasi sebuah perusahaan, semakin kuat juga tingkat kesetiaan pelanggannya karena pelanggan tersebut tidak merasa diabaikan. Strategi branding bisa dibilang untuk memperkuat hal tersebut. Tanpa kepercayaan dari pelanggan, susah untuk memasukan pesan branding ke dalam mindset konsumen. Strategi Toyota yang jarang diekspos adalah melihat para diler sebagai radar dan sumber informasi pasar. Misi ini memberikan tanggung jawab kepada diler untuk mengkomunikasikan pengetahuan mereka tentang pasar tertentu dan kebutuhan pelanggan kepada seluruh grup Toyota. Sejak awal, diler diedukasi mengenai proses

14 88 produksi dan ditunjukan bagaimana mereka dapat memberikan kontribusi keahlian mereka demi keuntungan mereka sendiri dan perusahaan. Para diler adalah stakeholder yang penting eksistensinya bagi Toyota. Para manajer Toyota menjaga hubungan erat dengan para diler, kerap mengunjungi mereka, saling bertukar informasi, dan memastikan mereka terlibat dalam proses pengambilan keputusan penting. Penelitian mengenai kesetiaan pelanggan Toyota pernah dilakukan oleh J.D. Power and Associates 2004 Customer Retention Study di USA. Studi itu menemukan Toyota mempertahankan 60.6% konsumennya untuk tidak pindah ke merek lain. Toyota juga sukses memikat mantan pemilik mobil merk lain berkat reputasi kualitas dan nilai jual tinggi. Setiap satu konsumen Toyota yang pindah ke merek lain, diganti enam konsumen dari merk lain yang membeli mobil Toyota. Reputasi perusahaan adalah sebuah konsep lunak sehingga sebagian besar manajer dan karyawan merasa bukan tugas mereka untuk mengelola reputasi. Sebaliknya, mereka memandang reputasi sebagai peran eksekutif senior, atau tugas orang-orang di departemen komunikasi korporat, atau tugas orang-orang di departemen pemasaran atau hubungan masyarakat. Meskipun opini tersebut benar hingga batas tertentu, opini tersebut juga menjadi alasan untuk mengelak tanggung jawab. Sebagai contoh, dua perusahaan yang secara konsisten berada di peringkat atas daftar perusahaan bereputasi terbaik (berdasarkan survey konsumen oleh organisasi nirlaba Reputation Institute) adalah Jhonson & Jhonson dan The Walt Disney Company. Meskipun perusahaan menjalankan banyak jenis usaha, J&J percaya bahwa setiap karyawan memiliki tanggung jawab untuk mengutamakan kesejahteraan orang yang mereka layani.

15 89 Demikian pula, Disney memastikan setiap karyawan mereka bertanggung jawab atas kualitas hiburan perusahaan. Jika reputasi penting untuk perusahaan kita, maka membangun dan memelihara reputasi perlu menjadi tanggung jawab semua orang. Sekali reputasi perusahaan ternoda, dibutuhkan banyak kerja keras, dan waktu untuk mengembalikan reputasi ke tingkat semula. Oleh sebab itu Toyota begitu peduli dengan reputasi mereka, salah satu usaha untuk menjaga reputasi tersebut adalah dengan mengelola hubungan dengan pelanggan. Brand bagi sebuah perusahaan adalah aset yang sangat berharga, membutuhkan waktu lama dan biaya yang mahal untuk dikembangkan dan dipertahankan. Pasar yang dinamis dan juga memerlukan adaptasi yang terus-menerus agar sebuah merek dapat bertahan. Sebuah brand dapat menunjukkan status dan meningkatkan citra perusahaan. Brand yang sudah terkenal akan mendapat kesetiaan merek dari masyarakat. Saat ini sebuah proses merger dan akuisisi akan mempertimbangkan faktor brand ini sebagai sebuah kunci penting. Bagi konsumen, sebuah brand dijadikan sebuah petunjuk akan sebuah kualitas dan membantu mereka dalam memutuskan sebuah pembelian. Kesetiaan terhadap sebuah brand sangat tergantung pada hubungan antara brand dan konsumennya. Tanpa mempertahankan hubungan tersebut, konsumen atau pelanggan dengan cepat atau lambat akan segera beralih ke brand competitor, apalagi dalam kondisi persaingan global seperti sekarang ini. Toyota tahu benar akan hal ini sehingga mereka peduli dalam menjaga hubungan dengan pelanggan mereka. Dari hasil wawancara dengan responden, tampaknya konsumen Toyota di Indonesia menyadari produsen Toyota untuk pasar global dan pasar domestik berbeda.

16 90 Hal ini bisa dilihat dari posisi pertama yang diraih oleh Toyota untuk kategori mobil non sedan. Dinamika pergeseran nilai brand penting diamati dari waktu ke waktu, pasalnya brand bukanlah sekedar tanda pengenal yang membedakan sebuah produk dari produk lainnya, Brand juga bisa menjadi ikatan emosional antara produk dan customernya. Yang Toyota lakukan bukan sekedar branding melainkan bonding, yaitu menjalin ikatan batin dengan pelanggan sehingga tak mudah beralih ke lain merek. Mereka juga tak sekedar campaigning, melainkan commiting. Melaksanakan setiap dari strategi branding mereka. Toyota sangat peduli dan memahami perubahan pasar sehingga mampu menyesuaikan diri dan mengikuti kebutuhan konsumen. Toyota mampu mengimbangi perubahan pasar dan melihat realitas sehingga mendapatkan tempat di hati masyarakat. Reputasi saat ini memang sangat penting bagi perusahaan karena reputasi yang terbentuk di masyarakat akan memberikan keuntungan bagi perusahaan dalam hal penjualan produk dan jasa mereka. Reputasi merupakan sebuah aset perusahaan yang tidak tampak, namum merupakan sebuah aset yang penting bagi perusahaan. Reputasi ini lebih dari sekedar persepsi visual tetapi menunjukkan karakter sebuah perusahaan di mata publik. Toyota untuk membangun reputasi yang baik dibutuhkan usaha keras yang meliputi waktu, tenaga, pikiran dan dana karena hal tersebut tidak semudah membalikkan telapak tangan. Oleh karena itu, pihak manajemen berusaha menjalankan strategi komunikasi yang diterapkan melalui program dan kegiatan yang bertujuan untuk

17 91 melakukan pendekatan terhadap khalayak dalam membangun reputasi perusahaan. Hal tersebut merupakan salah satu peran dari PR. Public Relations Toyota sebagai salah satu pilar terpenting dalam komunikasi pemasaran Toyota untuk menciptakan reputasi perusahaan, juga mengalami dampaknya. Dalam strategi komunikasi global Toyota tentang teknologi hibrid, para praktisi PR memposisikan diri di front line yang mengkomunikasikan sasaran. Pesan-pesan utama, target publics, dan rencana-rencana perusahaan. PR bukanlah fungsi manajemen yang dapat berdiri sendiri. Bersama sarana komunikasi pemasaran lainnya akan membentuk IMC, merupakan cara yang paling efektif dalam mengkomunikasikan pesan-pesan utama kepada pelanggan Toyota, shareholders, karyawan dan staf perusahaan Toyota, serta target publiks yang lain. Kekuatan brand Toyota diuji oleh pihak Toyota sendiri dengan fakta bahwa Toyota Avanza lebih laku daripada produk anak perusahaan mereka Daihatsu Xenia, padahal keduanya memiliki bentuk dan jenis yang sama, hanya saja penjualan Avanza jauh melampaui Xenia dengan selisih antara unit dengan unit. Hal itu disebabkan secara citra dan prestise, konsumen menganggap Toyota masih lebih baik. Dari brand Toyota sendiri, konsumen beranggap resale valuenya pasti lebih baik. Contoh ini membuktikan seberapa kuatnya brand Toyota. Meski Avanza lebih mahal dengan selisih sampai 10jutaan, tapi karena konsumen yakin dengan Toyota, maka uang sudah tidak menjadi masalah. Pada kenyataannya menurut responden masyarakat di Indonesia masih melibatkan faktor emosional dalam melakukan keputusan pembelian. Kekuatan brand

18 92 akan teruji dengan sendirinya oleh waktu. Brand yang kuat akan bertahan dan menjadi pemimpin pasar, sementara brand yang lemah pasti akan menyingkir dengan sendirinya. Meskipun Toyota telah menerapkan strategi branding yang gencar dalam membangun reputasinya, yakni dengan menjalin hubungan dengan konsumennya. Tetap saja dalam realitasnya, masih ada konsumen yang tidak setia. Namun bukan hal itu yang menjadi hal penting. Sehebat apapun sebuah brand dan strategi brandingnya, konsumen selalu menjadi sebuah misteri yang susah untuk diketahui keinginan dan kebutuhan mereka secara menyeluruh. Pasar industri otomotif tampaknya sangat realistis menghadapi keadaan. Fanatisme terhadap merek tertentu seperti Honda sudah sangat berkurang. Terutama ketika globalisasi mulai gencar menjadi gaya hidup kota metropolitan. Masuknya brand baru dari luar menerima sambutan dari masyarakat di kota metropolitan yang haus akan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang sebelumnya, contohnya Infiniti dan Proton. Meski merupakan market leader, Toyota tidak bisa hanya berlipat tangan, Toyota tetap harus berjuang menyusup ke benak konsumen di Indonesia, bukan hanya pelanggannya yang setia tetapi pelanggan kompetitornya agar dapat merebut pasar. Tuntutan konsumen terhadap mobil yang bagus sebenarnya tidak terlalu sulit untuk direalisasikan misalnya mobil yang praktis dan irit mengingat keadaan kota Jakarta yang penuh dan sesak serta jarak tempuh dari satu tempat ke tempat yang lain terbilang jauh. Kalau memang tidak bisa memenuhi kualifikasi seperti ini, brand yang lemah terpaksa harus menyerah mengingat persaingan yang semakin kuat. Tidak peduli itu merek lokal ataupun global.

19 93 Faktor yang paling menentukan dari reputasi brand adalah daya serap konsumen terhadap produk tersebut. Jika penjualan itu meningkat, berarti brand tersebut berhasil diterima pasar. Jadi setiap respon positif yang mengiringi setiap produk yang dilepas ke pasar, berarti suatu pertanda bahwa brand itu benar-benar eksis. Suka berpindah brand memang merupakan karateristik konsumen otomotif di Jakarta. Mereka senang mencoba produk baru terutama produk yang menawarkan sesuatu yang unik. Selama produk berkualitas, ditunjang distribusi serta iklan dan strategi harga yang tepat, kesetiaan pelanggan bukanlah hal yang mustahil. Yang harus diperhatikan, Toyota harus terus memperbaiki diri supaya posisinya tidak digeser oleh produsen lain. Inovasi produk terus dilakukan oleh Toyota seperti mengeluarkan produk baru yang telah diperbaharui seperti Innova baru, Yaris model baru. Keuntungan Toyota adalah loyalitas konsumennya sudah terbukti tinggi. Walaupun persaingan sangat ketat, karena Toyota sudah berdiri lama dan pasarnya sudah ada, hal ini memudahkan Toyota untuk mencuri langkah cepat. Dapat dilihat Toyota selalu berusaha mempertahankan diri menjadi pemimpin pasar dan tetap konsisten membangun brand. Tugas yang dihadapi Toyota sekarang sebenarnya tidak mudah. Mempertahankan prestasi tentu lebih sulit daripada mencapainya. Apalagi kini saingannya bertambah banyak. Toyota terus berbenah dalam persaingan yang cukup ketat ini. Oleh Karena itu Toyota terus melakukan branding dalam menunjukan eksistensinya. Responden tidak mengelak bahwa dengan Toyota melakukan branding, mereka semakin sadar akan brand Toyota. Menurut mereka, kekuatan Toyota bisa jadi didapatkan karena konsistensinya dalam pencitraan diri. Strategi Toyota di tahun 2011 secara global maupun lokal sama saja, yaitu menunjukan kekuatan teknologi yang dimilikinya untuk mendapatkan

20 94 kepercayaan lebih dari masyarakat. Toyota tidak berkompromi soal kualitas produk, inovasi teknologi dan desain yang selalu disesuaikan dengan tren. Karena bagi Toyota hal tersebut merupakan elemen penting. Responden berpendapat bahwa kekuatan brand Toyota terletak terutama pada resale value nya kemudian diikutin oleh iritnya penggunaan bahan bakar. Dengan acuan itu, mereka yakin masyarakat pasti tetap akan menerima kehadiran produk Toyota di pasar karena sesuai dengan kebutuhan mereka. Strategi branding tetap perlu dilakukan sehingga konsumen tetap setia. Caranya bisa dengan memberikan nilai tambah layanan, setelah bertahun-tahun membangun kerajaannya di Indonesia, jelas Toyota sudah sangat mengerti akan pasar di Indonesia. Hal tersebut dapat dimanfaatkan dalam menjalin hubungan dengan pasar ataupun konsumennya. Setelah memiliki pelanggan yang setia seperti sekarang, focus Toyota sekarang sebenarnya cukup dengan menjaga mereka, yang lainnya pasti bisa datang dengan sendirinya karena dengan hubungan yang baik, reputasi baik dan hasilnya penjualan meningkat. Dengan metode seperti ini, orang mungkin bakal meninggalkan brand komptitornya dan beralih ke Toyota. Dalam mengelola brand, yang penting adalah dua hal. Pertama, bagaimana membuat produk atau jasa yang mempunyai nilai tinggi di mata target pelanggannya, sehingga konsumen tertarik melakukan transaksi pembelian. Dan kedua, bagaimana membuat konsumen memiliki ikatan emosional yang kuat terhadap merek tersebut sehingga loyal atau setia. Ikata emosi akan terbentuk jika konsumen menganggap brand tersebut tidak hanya memberikan solusi terhadap kebutuhan dari sisi fungsional, tetapi juga dari sisi emosional. Disepakati atau tidak, tampaknya strategi mengolah sisi

21 95 emosional dapat menjadi kekuatan suatu brand. Bahwa brand yang bernilai tinggi, bukan hanya brand yang secara financial menguntungkan, tetapi juga brand yang secara emosional mengikat konsumennya. Cara seperti ini merupakan strategi komunikasi yang paling tepat diterima konsumen Indonesia saat ini.

Bab 5. Simpulan. membentuk sebuah mesin yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Bab 5. Simpulan. membentuk sebuah mesin yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. 96 Bab 5 Simpulan Seperti halnya mobil yang dirakit dari satu bagian ke satu bagian lainnya, membentuk sebuah mesin yang dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Banyak komponen kecil yang sepertinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas jasa sudah menjadi standar yang dapat dengan mudah dan cepat ditiru dan dimiliki oleh siapa

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas jasa sudah menjadi standar yang dapat dengan mudah dan cepat ditiru dan dimiliki oleh siapa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan persaingan bisnis dan meningkatnya era perkembangan teknologi yang begitu cepat, dewasa ini bukan lagi perang kualitas jasa melainkan perang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia perdagangan terbilang sangat ketat. Apalagi dengan. konsumen di dalam perdagangan internasional.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia perdagangan terbilang sangat ketat. Apalagi dengan. konsumen di dalam perdagangan internasional. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan di dunia perdagangan terbilang sangat ketat. Apalagi dengan adanya globalisasi yang menyebabkan munculnya perdagangan bebas yang membuat dunia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

I. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Merek perusahaan dapat membedakan produk barang atau jasa nya dengan produk lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal membawa dampak pada dunia usaha, perkembangan pesat industri otomotif di Indonesia membuat tingkat persaingannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat khusunya untuk perusahaan yang sejenis. mereka dituntutuntuk memiliki

BAB I PENDAHULUAN. ketat khusunya untuk perusahaan yang sejenis. mereka dituntutuntuk memiliki BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan ekonomi Indonesia inisemakin mengarah padapersaingan ketat khusunya untuk perusahaan yang sejenis. mereka dituntutuntuk memiliki suatu keunikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang makin dinamis membuat manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi yang makin dinamis membuat manusia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang makin dinamis membuat manusia dituntut dengan cepat dan tepat untuk bertindak agar tidak kalah bersaing. Berdasarkan kondisi tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. memberikan perhatian lebih kepada usaha untuk menciptakan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. memberikan perhatian lebih kepada usaha untuk menciptakan kepuasan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran dewasa ini telah mengalami begitu banyak perubahan, saat ini semakin disadari bahwa pemasaran tidak hanya usaha menjual produk yang dihasilkan oleh

Lebih terperinci

WAWANCARA. b. Pengisian angket ini tidak berpengaruh kepada saudara di masa yang akan datang,

WAWANCARA. b. Pengisian angket ini tidak berpengaruh kepada saudara di masa yang akan datang, LAMPIRAN 1 WAWANCARA PETUNUJUK PENGISIAN: a. Kepada Bapak/Ibu/Saudara mohon untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada dengan jujur dan sebenarnya. b. Pengisian angket ini tidak berpengaruh kepada saudara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di setiap tahunnya. Pada tahun 2013, pertumbuhan di industri otomotif semakin

BAB I PENDAHULUAN. di setiap tahunnya. Pada tahun 2013, pertumbuhan di industri otomotif semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri otomotif di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan yang signifikan.itu terbukti dengan munculnya produk otomotif baru di setiap tahunnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik konsumen (demografi, kepribadian, gaya hidup). Pengaruh yang

BAB I PENDAHULUAN. karakteristik konsumen (demografi, kepribadian, gaya hidup). Pengaruh yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal dari beberapa

Lebih terperinci

persaingan di industri otomotif ini ditandai dengan bermunculannya varianvarian

persaingan di industri otomotif ini ditandai dengan bermunculannya varianvarian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif saat ini semakin pesat. Berbagai Perusahaan berlomba-lomba menawarkan produk unggulannya, sehingga konsumen dihadapkan pada berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di jaman yang semakin modern seperti saat ini dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di jaman yang semakin modern seperti saat ini dalam menjalankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di jaman yang semakin modern seperti saat ini dalam menjalankan seluruh aktivitasnya, manusia semakin bergantung pada mesin, salah satunya yang paling jelas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat begitu sengitnya persaingan pasar riil, tentunya setiap perusahaan di dalam satu

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat begitu sengitnya persaingan pasar riil, tentunya setiap perusahaan di dalam satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat begitu sengitnya persaingan pasar riil, tentunya setiap perusahaan di dalam satu pasar akan terus berlomba untuk mencapai target yang diinginkan, target-target

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Untuk dapat mengahadapi tingkat persaingan yang ketat, untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Untuk dapat mengahadapi tingkat persaingan yang ketat, untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi dan lingkungan persaingan yang kompetitif, maka persaingan dalam dunia usaha merupakan titik perhatian bagi setiap perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku positif, seperti terjadinya kelekatan emosional terhadap produk dan

BAB I PENDAHULUAN. berperilaku positif, seperti terjadinya kelekatan emosional terhadap produk dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepuasan atau kesenangan yang tinggi akan menyebabkan konsumen berperilaku positif, seperti terjadinya kelekatan emosional terhadap produk dan preferensi rasional

Lebih terperinci

Rekap hasil wawancara:

Rekap hasil wawancara: L1 Rekap hasil wawancara: Angga Angga mempunyai 2 buah mobil Honda yang dimiliki keluarganya selama belasa tahun. Menurutnya Brand Honda mempunyai segmentasi mobil untuk setiap profil konsumen yang ada.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. minat konsumen di dalam perdagangan internasional. dibutuhkan adanya promosi yang efektif, harga yang kompetitif dibandingkan

BAB 1 PENDAHULUAN. minat konsumen di dalam perdagangan internasional. dibutuhkan adanya promosi yang efektif, harga yang kompetitif dibandingkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia perdagangan saat ini terbilang sangat ketat. Apalagi dengan adanya globalisasi yang menyebabkan munculnya perdagangan bebas yang membuat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHUL UAN. Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan perusahaan otomotif dari tahun ke

BAB 1 PENDAHUL UAN. Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan perusahaan otomotif dari tahun ke BAB 1 PENDAHUL UAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan peningkatan jasa pelayanan perusahaan otomotif dari tahun ke tahun semakin berkembang. Persaingan antar perusahaan otomotif juga semakin ketat ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi, yang membedakan produk yang dimiliki dengan pesaing

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi, yang membedakan produk yang dimiliki dengan pesaing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberadaan merek bukan hanya semata mata menunjukkan nama dari sebuah produk, namun lebih dari itu, merek menunjukkan nilai tambah dari produk dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana transportasi yang mampu mempersingkat jarak dan waktu, salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sarana transportasi yang mampu mempersingkat jarak dan waktu, salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan perkembangan sarana transportasi yang semakin mempermudah dan memperlancar transportasi darat.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Merek merupakan salah satu indikator kualitas sekaligus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen tersebut telah membangun citra merek dalam mengiklankan suatu

BAB I PENDAHULUAN. konsumen tersebut telah membangun citra merek dalam mengiklankan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi lisan (Word of mouth) merupakan komunikasi yang dapat dilakukan tanpa sadar oleh konsumen yang secara tidak langsung memasarkan melalui perkataan dari satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di pasar domestik (nasional) maupun dipasar internasional atau global.

BAB I PENDAHULUAN. di pasar domestik (nasional) maupun dipasar internasional atau global. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pelanggan harus dipuaskan kalau mereka tidak dipuaskan maka akan meninggalkan perusahaan dan menjadi pelanggan pihak pesaing. Makin banyak pelanggan yang meninggalkan

Lebih terperinci

Pengenalan kriteria yang menjadi dasar bagi responden untuk memilihan mobil

Pengenalan kriteria yang menjadi dasar bagi responden untuk memilihan mobil Kriteria Pemilihan Mobil Pengenalan kriteria yang menjadi dasar bagi responden untuk memilihan mobil adalah variabel yang sangat penting. Dari hasil survey dapat disimpulkan top five criteria pemilihan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan atau merebut pangsa pasar yang ada. dari sekedar usaha untuk dapat menciptakanright experience pada suatu merek.

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan atau merebut pangsa pasar yang ada. dari sekedar usaha untuk dapat menciptakanright experience pada suatu merek. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan ketat khususnya untuk perusahaan sejenis. Mereka dituntut untuk memiliki suatu keunikan tersendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini keadaan perekonomian Indonesia sedang dalam tahap pemulihan, akibat dari krisis yang terjadi belakangan ini melibatkan harga kebutuhan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. 1 Mendiola B. Wiyawan, Kamus Brand, (Jakarta: Red & White Publishing, 2008), hal. 32 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran modern dewasa ini tidak lagi hanya memasarkan produk yang berkualitas, menjual produk dengan harga yang murah, dan menempatkan produk yang mudah dijangkau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang mereka hasilkan. Adapun faktor yang menjadi alasan suatu

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang mereka hasilkan. Adapun faktor yang menjadi alasan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi dunia usaha semakin berkembang pesat saat ini menyebabkan perusahaan harus menghadapi persaingan yang ketat. Hal ini ditandai dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. otomotif terutama mobil jenis MPV berlangsung dengan sangat ketat dan harga

BAB I PENDAHULUAN. otomotif terutama mobil jenis MPV berlangsung dengan sangat ketat dan harga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengguna mobil jenis MPV (Multi Purpose Vehicle) sangat sering dijumpai, sesuai dengan perkembangan teknologi di dunia otomotif dan perubahan gaya hidup masyarakat,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang dinamis dan penuh persaingan menuntut perusahaan untuk melakukan perubahan orientasi terhadap cara mereka melayani konsumen, menangani

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan sebelumnya maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Karakteristik produk mempengaruhi persepsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Setiap perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin untuk

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Setiap perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat persaingan di dalam semua bidang industri kian hari dirasakan semakin ketat. Setiap perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin untuk memenangkan persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diminati masyarakat saat ini adalah smartphone ASUS. Untuk bersaing

BAB I PENDAHULUAN. diminati masyarakat saat ini adalah smartphone ASUS. Untuk bersaing 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju, dan perkembangan teknologi semakin canggih ditandai dengan munculnya produk-produk baru berteknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. yang sangat penting untuk di perhatikan adalah pemasaran produk.

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. yang sangat penting untuk di perhatikan adalah pemasaran produk. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar dan pertumbuhan ekonomi yang semakin maju menuntut perusahaan melakukan pengembangan pada segala aspek pendukung bisnis sehingga kelangsungan bisnis

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. perusahaan. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa

Bab I. Pendahuluan. perusahaan. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia usaha merupakan suatu kondisi yang harus dihadapi oleh perusahaan. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan industri otomotif khususnya sepeda motor di Indonesia saat ini begitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan industri otomotif khususnya sepeda motor di Indonesia saat ini begitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan industri otomotif khususnya sepeda motor di Indonesia saat ini begitu tinggi seiring dengan meningkatnya kebutuhan konsumen akan sepeda motor yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar yang akan mampu bertahan dan terus eksis di dunia bisnis masa kini.

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar yang akan mampu bertahan dan terus eksis di dunia bisnis masa kini. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini perkembangan teknologi semakin canggih maka semakin ketat pula persaingan usaha di Indonesia, sehingga menuntut perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya. Era ini ditandai dengan semakin berkembangnya BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat pesat, tingkat persaingannya saat ini cukup ketat. Setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang semakin maju memberikan pengaruh yang besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini mengalami pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap perusahaan, diantaranya bertujuan untuk meningkatkan laba dan demi menaikkan nilai perusahaan. Setiap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Loyalitas Pelanggan (customer loyalty) Loyalitas atau kesetiaan didefinisikan sebagai komitmen yang dipegang kuat unyuk membeli atau berlangganan lagi produk atau jasa tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diera perdagangan saat ini dengan semakin banyaknya kompetitor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Diera perdagangan saat ini dengan semakin banyaknya kompetitor BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diera perdagangan saat ini dengan semakin banyaknya kompetitor membuat persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, termasuk usaha bisnis dalam bidang otomotif seperti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Citra Merek 2.1.1 Pengertian Citra Merek Brand image atau citra merek merupakan serangkaian sifat tangible dan intangible, seperti ide, keyakinan, nilai-nilai, kepentingan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis memasuki perekonomian global yang cepat berubah.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis memasuki perekonomian global yang cepat berubah. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia bisnis memasuki perekonomian global yang cepat berubah. Demikian pula halnya dengan perubahan konsep pemasaran yang mendasari cara sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu tujuan kegiatan Pemasaran adalah membangun merek dikonsumen. Kekuatan merek terletak pada kemampuannya untuk memengaruhi perilaku pembelian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi. Perkembangan industry yang begitu pesat, perdagangan bisa terjadi

BAB I PENDAHULUAN. berkompetisi. Perkembangan industry yang begitu pesat, perdagangan bisa terjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi telah memberikan perubahan terhadap cara perusahaan untuk berkompetisi. Perkembangan industry yang begitu pesat, perdagangan bisa terjadi lintas negara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi otomotif maka semakin pesat juga persaingan dalam bidang otomotif tersebut. Setiap merek saat ini telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan strategi pemasaran yang tepat dalam rangka menguasai pasar.

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan strategi pemasaran yang tepat dalam rangka menguasai pasar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini kegiatan bisnis khususnya pemasaran dari waktu ke waktu semakin meningkat. Banyak sekali perusahaan yang berusaha memenangkan persaingan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jenis kendaraan roda dua ini begitu diminati kerena dianggap mudah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Jenis kendaraan roda dua ini begitu diminati kerena dianggap mudah untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, sepeda motor telah menjadi andalan utama transportasi masyarakat Indonesia. Bukan hanya kalangan menengah atas tetapi masyarakat biasa pun banyak yang sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan di dunia usaha saat ini sangatlah ketat, hal ini dapat dilihat dengan banyaknya usaha-usaha baru yang bermunculan bergerak dalam bidang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di tengah ketatnya persaingan di dunia industri otomotif terutama pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di tengah ketatnya persaingan di dunia industri otomotif terutama pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di tengah ketatnya persaingan di dunia industri otomotif terutama pada perusahaan kendaraan roda empat yang semakin mengerucut, strategi marketing yang tepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketatnya persaingan didalam dunia usaha menuntut setiap perusahaan untuk menciptakan produk yang baik dan berkualitas,guna memenangkan persaingan dan mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar mobil bekas di Indonesia dari tahun ke tahun terus menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar mobil bekas di Indonesia dari tahun ke tahun terus menunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar mobil bekas di Indonesia dari tahun ke tahun terus menunjukkan tren positif (meningkat). Pesatnya pertumbuhan sektor industri otomotif nasional dan melonjaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, teknologi merupakan suatu hal yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menunjang aktivitas sehari-hari untuk itu pengetahuan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan hampir dalam setiap aspek kehidupan manusia. Komunikasi. mengandung makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi atau

BAB I PENDAHULUAN. digunakan hampir dalam setiap aspek kehidupan manusia. Komunikasi. mengandung makna bersama-sama (common). Istilah komunikasi atau BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Ilmu komunikasi semakin berkembang dari waktu ke waktu dan digunakan hampir dalam setiap aspek kehidupan manusia. Komunikasi mengandung makna bersama-sama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik itu bidang kesehatan, teknologi, dan otomotif. Perkembangan tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. baik itu bidang kesehatan, teknologi, dan otomotif. Perkembangan tersebut dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi telah membawa perubahan yang sangat pesat diberbagai bidang, baik itu bidang kesehatan, teknologi, dan otomotif. Perkembangan tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aset tak terwujud dalam suatu perusahaan adalah ekuitas yang diwakili

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aset tak terwujud dalam suatu perusahaan adalah ekuitas yang diwakili BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Salah satu aset tak terwujud dalam suatu perusahaan adalah ekuitas yang diwakili oleh merek. Merek dan segala sesuatu yang diwakilinya merupakan aset yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran umum dan sejarah TV LED merek Sharp di Indonesia

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran umum dan sejarah TV LED merek Sharp di Indonesia BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum dan sejarah TV LED merek Sharp di Indonesia Pada tahun 1975 Sharp Co. bersama PT Yasonta memproduksi televisi hitam putih di Indonesia. Dua tahun kemudian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia mulai berkembang pada tahun Ketika itu Pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN. Industri otomotif di Indonesia mulai berkembang pada tahun Ketika itu Pemerintah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri otomotif di Indonesia mulai berkembang pada tahun 1970. Ketika itu Pemerintah Indonesia mengeluarkan beberapa kebijakan untuk mendukung industri otomotif di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus mampu untuk bertahan hidup dan terus berkembang. Salah satu yang perlu diperhatikan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai untuk menarik minat konsumen agar membeli produk yang telah dihasilkan

BAB I PENDAHULUAN. sesuai untuk menarik minat konsumen agar membeli produk yang telah dihasilkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini perkembangan kemajuan teknologi dan inovasi yang begitu cepat mengakibatkan banyak dari perusahaan di Indonesia menciptakan produk

Lebih terperinci

kewajiban masing-masing. Adapun struktur organisasi Bastian Rental Mobil Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bastian Rental Mobil Bandung DIREKTUR

kewajiban masing-masing. Adapun struktur organisasi Bastian Rental Mobil Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bastian Rental Mobil Bandung DIREKTUR 33 4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan Bastian Rental Mobil, Bandung dalam menjalankan bisnisnya memilki organisasi yang terstruktur, agar karyawan melakukan tugas sesuai dengan kewajiban masing-masing.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang permasalahan Industri perbankan di Indonesia mengalami kemajuan sangat pesat. Ditinjau dari masa setelah krisis moneter yang dialami oleh Indonesia pada tahun 1997-1998

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan usaha di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan usaha di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat. Hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Persaingan usaha di Indonesia saat ini sangat berkembang pesat. Hal ini menuntut perusahaan untuk dapat menciptakan produk yang mampu bersaing dengan produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ekonomi saat ini semakin banyak persaingan yang ketat khususnya antar perusahaan sejenis. Persaingan yang juga begitu ketat menuntut agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Brand bukanlah sekedar nama atau simbol. Tetapi lebih kepada aset perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Brand bukanlah sekedar nama atau simbol. Tetapi lebih kepada aset perusahaan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latarbelakang Masalah Brand bukanlah sekedar nama atau simbol. Tetapi lebih kepada aset perusahaan yang bersifat intangible. Banyak brand mengeluarkan produk yang sama tetapi pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan ekonomi dunia yaitu globalisasi dan kemajuan teknologi. Kedua kekuatan ini telah menyebabkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif dalam menghadapi munculnya pesaing-pesaing lainnya yang. tapi tetap memenuhi permintaan konsumen.

BAB 1 PENDAHULUAN. kompetitif dalam menghadapi munculnya pesaing-pesaing lainnya yang. tapi tetap memenuhi permintaan konsumen. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri di Indonesia telah mengalami kemajuan yang cepat dan pesat. Keadaan tersebut menjadikan kondisi persaingan bisnis semakin ketat. Hal ini

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II DATA DAN ANALISA BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Sumber data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperloeh dari sumber-sumber sebagai berikut : 1. Brief dari perusahaan Brief resmi dari Proton

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Toyota Toyota Motor Corporation (TMC) adalah sebuah pabrikan mobil yang berasal dari Jepang yang didirikan bulan September 1933. Saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang terjadi sekarang ini menjadikan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang terjadi sekarang ini menjadikan perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan usaha yang terjadi sekarang ini menjadikan perusahaan selalu berusaha untuk memberikan jaminan bahwa produk yang ditawarkan mampu memberikan dukungan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dsb. Oleh karena itu para perusahaan berlomba-lomba membuat produk. Wafer merupakan makanan ringan atau snack yang dapat dikonsumsi

BAB 1 PENDAHULUAN. dsb. Oleh karena itu para perusahaan berlomba-lomba membuat produk. Wafer merupakan makanan ringan atau snack yang dapat dikonsumsi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adanya persaingan dalam dunia bisnis yang tinggi menuntut suatu perusahaan untuk lebih kreatif dan memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan perusahaan lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah memunculkan dinamika aktivitas perdagangan dan bisnis di seluruh dunia. Fenomena tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan dan perkembangan antar daerah secara merata. merupakan alat transportasi yang praktis dan lincah apabila digunakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan dan perkembangan antar daerah secara merata. merupakan alat transportasi yang praktis dan lincah apabila digunakan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin maju seperti sekarang ini membuat banyak sekali perubahan yang terjadi secara signifikan dari tahun ke tahun berikutnya sebagai akibat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jasa dari seseorang atau penjual dan untuk membedakannya dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau jasa dari seseorang atau penjual dan untuk membedakannya dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Definisi Merek (Brand) Merek (Brand) adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengenali produk atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Perilaku Beli Hijau Perilaku beli merupakan suatu proses yang berkaitan erat dengan proses pembelian, pada saat itu konsumen melakukan aktifitas-aktifitas seperti

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan

LANDASAN TEORI. Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran pada umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan lain.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langkah perusahaan untuk bisa terus berjalan dan dapat bersaing dengan

BAB I PENDAHULUAN. langkah perusahaan untuk bisa terus berjalan dan dapat bersaing dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ditengah perkembangan dunia usaha sekarang ini tentu akan muncul persaingan yang semakin bebas. Persaingan bisnis yang semakin ketat menjadikan perusahaan mati-matian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan globalisasi yang semakin meluas dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan globalisasi yang semakin meluas dewasa ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan globalisasi yang semakin meluas dewasa ini menciptakan keterhubungan antar negara di seluruh belahan dunia yang memberikan pengaruh pada perubahan kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Loyalitas pelanggan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Seorang pemasar sangat mengharapkan akan dapat mempertahankan pelanggannya dalam waktu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Brand image Konsumen merupakan pusat perhatian dalam dunia pemasaran. Maka dari itu perlu dipelajari apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen pada saat ini. Dalam bukunya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, semakin berkembang pesat pula persaingan bisnis antar produsen-produsen global ternama. Persaingan bisnis seperti ini berlaku juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengharapkan memiliki konsumen yang loyal terhadap produk atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. mengharapkan memiliki konsumen yang loyal terhadap produk atau jasa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perusahaan dihadapkan dengan konsumen yang keinginan dan kebutuhannya selalu berubah, sehingga setiap perusahaan sangat mengharapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya perusahaan didirikan adalah untuk menggabungkan semua

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya perusahaan didirikan adalah untuk menggabungkan semua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya perusahaan didirikan adalah untuk menggabungkan semua potensi efektif yang ada untuk mencapai tujuan tertentu, tidak peduli bagaimana bentuk struktur

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 1 LATAR BELAKANG BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Transportasi merupakan salah satu kebutuhan manusia yang dianggap penting, karena setiap aktifitas manusia membutuhkan sarana transportasi khususnya daerah ibu kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. strategi pemasaran yang efektif untuk menggaet konsumen baru dan

BAB I PENDAHULUAN. strategi pemasaran yang efektif untuk menggaet konsumen baru dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan usaha bisnis dalam era globalisasi saat ini semakin pesat ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi dan ketat. Kondisi semacam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dalam teknologi telekomunikasi dan transportasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dalam teknologi telekomunikasi dan transportasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan dalam teknologi telekomunikasi dan transportasi berkembang dengan sangat cepat. Dengan perkembangan yang cepat ini dipermudah untuk mendapatkannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sudah sedemikian pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan industri otomotif di Indonesia sudah sedemikian pesatnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif di Indonesia sudah sedemikian pesatnya dan membuat tingkat persaingannya semakin ketat, khususnya pada industri mobil. Para produsen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena dengan memiliki dan menggunakan sepeda motor dapat mendukung

BAB I PENDAHULUAN. karena dengan memiliki dan menggunakan sepeda motor dapat mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sepeda motor merupakan salah satu alat transportasi yang sangat vital, karena dengan memiliki dan menggunakan sepeda motor dapat mendukung kebutuhan aktifitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk selalu dapat bersaing dalam hal peningkatan mutu produk barang dan

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk selalu dapat bersaing dalam hal peningkatan mutu produk barang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal membawa dampak pada dunia usaha. Adanya perkembangan dan kemajuan teknologi, dunia usaha dituntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan memaparkan mengenai latar belakang masalah penelitian, persoalan penelitian, tujuan penelitian, serta manfaat penelitian secara teoretis dan praktis. 1.1 Latar Belakang Masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat melakukan pantauan dan evaluasi pada kinerja. hidup perusahaan. Robin & Coutler (2005) menjelaskan bahwa kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat melakukan pantauan dan evaluasi pada kinerja. hidup perusahaan. Robin & Coutler (2005) menjelaskan bahwa kinerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja digunakan perusahaan sebagai alat pantau dari suatu rencana. Perusahaan dapat melakukan pantauan dan evaluasi pada kinerja organisasi untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya persaingan dalam dunia bisnis abad ini tidak dapat dihindarkan lagi. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN. Terjadinya persaingan dalam dunia bisnis abad ini tidak dapat dihindarkan lagi. Bahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Terjadinya persaingan dalam dunia bisnis abad ini tidak dapat dihindarkan lagi. Bahkan persaingan tersebut semakin hari semakin bertambah ketat, baik antar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Manajemen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan diri dalam setiap usaha pemenuhan kebutuhan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan diri dalam setiap usaha pemenuhan kebutuhan konsumen. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis pada saat ini menuntut setiap perusahaan untuk selalu memberikan perhatian yang lebih besar terhadap aspek pemasaran. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bermotor Indonesia), pertumbuhan penjualan setiap merek sangat bervariasi. Toyota, untuk ritel,

BAB I PENDAHULUAN. Bermotor Indonesia), pertumbuhan penjualan setiap merek sangat bervariasi. Toyota, untuk ritel, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri otomotif saat ini mengalami pertumbuhan penjualan yang cukup pesat. Berdasarkan data dari salah satu produsen anggota Gaikindo (Gabungan Industri

Lebih terperinci

5 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Brand awareness (kesadaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan dituntut agar dapat bersaing dan kompeten agar tetap dapat eksis dan berkembang serta bersaing dengan perusahaan yang lain. Perusahaan dituntut

Lebih terperinci