Oleh Prof Dr H Budi Sulistiono, M.Hum

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh Prof Dr H Budi Sulistiono, M.Hum"

Transkripsi

1 Thema : KATA PENGANTAR untuk karya tulis Dr Syamzan Syukur Islamisasi Kedatuan Luwu Pada Abad XVII diterbitkan oleh Badan Litbang dan Diklat Puslitbang Lektur Keagamaan, Departemen Agama, RI, Tahun 2009 Oleh Prof Dr H Budi Sulistiono, M.Hum Siapa pun yang pernah mendengar nama Samudera Pasai, Aceh, Demak, Cirebon, Banten, Ternate-Tidore, Goa-Tallo dan sebagainya, sudah pasti benak dan fikirannya (tanpa berfikir panjang) adalah sebutan nama kota metropolis, juga adalah nama tempat bekas kerajaan/kesultanan Islam yang pernah berjaya. Pentas sejarah Samudera Pasai di Aceh Utara (abad ke-13 hingga tahun 1524); Aceh Darussalam 1 tahun 1514 oleh Sultan Ibrahim bergelar Sultan Ali Mughayyat Syah ( ) sampai abad 17 M; Demak (1475); Banjarmasin M; Ternate akhir abad ke-14 M; Cirebon, Kerajaan Islam pertama di Jabar, tahun Syarif Hidayat (Syarif Hidayatullah), dialah pendiri dinasti raja-raja Cirebon dan kemudian juga Kesultanan Banten; Kesultanan Banten yang ibukotanya dinamai Surasowan 2 tumbuh menjadi pusat kerajaan Muslim sejak 1526 M; 1 Perkembangan Aceh makin pesat setelah Malaka direbut Portugis (1511), karena pedagang Islam memindahkan kegiatannya ke Aceh.. Pada awal abad 17 Aceh diperintah oleh Sultan Iskandar Muda ( ), seorang sultan besar yang berhasil mencapai zaman keemasan di berbagai bidang. Perkembangan Aceh ditentukan oleh kedudukan ekonomi, politik, dan agama yang saling berkaitan. Aceh menjalin persahabatan dengan kesultanan-kesultanan Islam di luar wilayah Nusantara, yakni Arab dan Turki. 2 Kota pusat Kerajaan Banten yang semula terletak di Banten Girang pada waktu munculnya Islam dipindahkan ke kota Surasowan di dekat pantai. Dari sudut politik pemindahan kota pusat kerajaan itu dimaksudkan untuk memudahkan hubungan antara pesisir Utara Jawa dengan pesisir Sumbar melalui selat Sunda dan Samudra Indonesia, 1

2 Makassar (1605/9 M); kesultanan Bima sejak 1620 M. Rentetan data eksistensi kesultanan itu, kian meyakinkan bahwa sampai akhir abad ke-16 dapat dikatakan bahwa Islam telah tersebar dan meresapkan akar-akarnya di seluruh Nusantara. Hingga kini di kota-kota itu masih dapat kita jumpai tinggalan materialnya (arkeologi) antara lain masjid Agung, komplek makam keluarga kesultanan, reruntuhan bangunan benteng, istana, juga tata ruang kota. Banten, misalnya di sebelah barat bekas pasar kuno Karangantu, atau timur laut kraton Surasowan, masih dapat ditemui nama kampung Pakojan. Sebutan Pakojan yang diambil dari bahasa Persia - konon tidak ditempati lagi, dikenal sebagai hunian pedagang Muslim dari Cambay- Gujarat 3, Mesir, Turki, Goa 4, termasuk pula kampung Arab 5. Juga dapat dijumpai nama perkampungan Pacinan, dapat dibuktikan temuan sisa rumah kuno corak Cina dan sejumlah orang Cina 6, keramik masa Dung karena pada masa itu Selat Malaka dengan kota Malaka sedikit banyak telah dikuasai Portugis (Tjandrasasmita, Uka, Pertumbuhan Kota-Kota Muslim Di Indonesia Dari Abad XIII sampai XVIII Masehi, (Kudus: Menara Kudus, 2000). 3 Orang-orang Muslim Gujarat memperdagangkan tekstil dalam berbagai jenis dan rama. Mereka juga menjual batu permata, candu dan sabun. Barang-barang tersebut umumnya adalah barang hasil negeri Gujarat, tetapi kadang-kadang juga berasal dari Arab, Persia, seperti permadani (Dasgupta,A.K., Acheh in Indonesian Trade and Politics: , Cornel University,1962 : 81-82). 4 GP Rouffair en J.W. Ijzerman, 1915, De Eerste Schipvaart der Nederlanders, naar Oost India onder Cornelis de Houtman , s- Gravenhage, Martinus Nijhoff, 1915 : J.C.van Leur, 1955, Indonesian Trade and Society 6 Pedagang Cina yang umumnya menjadi perantara asing, juga menjajakan barang-barang produksi Cina, seperti porselin, dan sutra (Abdullah, Taufik, ed., Sejarah Ummat Islam Indonesia, (Jakarta 2

3 ( ), Yuan ( ), Ming ( ), Ching ( ) 7. Selain perkampungan orang Cina, juga didapati perkampungan orang India, Persia 8, Arab, Turki, Pegu (Burma) 9. Perkampungan para pedagang asal Nusantara, juga dapat dijumpai : Melayu, Ternate, Banda, Banjar, Bugis, Makassar 10. Keadaan ini sebagai bukti Banten dapat disebut pusat perdagangan, ramai dikunjungi para pedagang domestik maupun luar negeri. Dan bagi siapa saja yang pernah berwisata atau berziarah ke kotakota tersebut - benar-benar Kota Metropolitan, Pusat Kekuasaan, Disebut Kota Maritim karena pusat kekuasaannya berada di kota pelabuhan. Pada umumnya, kota-kota itu, di samping fungsinya dipertahankan sebagai pusat perdagangan, hingga menjadi sentra-sentra kekuatan politik, kondisi ini terbentuk setidaknya didukung antara lain oleh adanya jalinan secara estafet berupa perhubungan pelayaran, perekonomian, dan politik sekaligus juga memperkembangkan citra sebagai kerajaan/kesultanan Islam. :Majelis Ulama Indonesia, 1991). Pedagang Cina yang tidak menetap di sesuatu kota umumnya menjual barang hasil produksi Cina, dan waktu kembali atau pergi ke tempat lain mereka membeli barang hasil setempat, seperti tawas, sandang, belerang, dan tembaga untuk dibawa ke Malaka (Meilink-Roelofsz, Asian Trade and European Influence in the Indonesian Archipelago between 1510-and about 1630, The Hague, 1962 : 70-76). 7 Mundardjito, Hasan Muarif Ambary, dan Hasan Djafar, "Laporan Penelitian Arkeologi Banten", dalam Berita Penelitian Arkeologi No.18, Jakarta, 1978:44. 8 Orang-orang Persia dan Arab menjajakan barang-barang berupa batu delima dan obat-obatan (Abdullah, Taufik, ed. Op cit). 9 Orang-orang Pegu yang berdagang di Aceh, Jawa, Banten, dan Sumatera, menjual barang hasil produksi mereka seperti guci yang disebut mataban, genta. 10 JC van Leur, 1955, Indonesian Trade and Society; 3

4 Bahkan tak kurang penting untuk diyakini eksistensinya kota-kota itu juga sebagai centra-centra dakwah Islamiyah. Melalui sejumlah peran-aktif kota-kota tersebut mudah-mudahan kita taklah berhati kecil untuk bertanya-tanya menukik kepada intinya "dengan cara apa kota-kota itu secara estafet berhasil ditampilkan bahkan diperankan di pentas internasional? ". Pertanyaan tersebut sekaligus mengisyaratkan bahwa kota-kota itu mungkin tak berarti apa-apa jika tak ada yang berani mengusiknya. Ini berarti ada individu atau sekelompok orang yang secara aktif dan arif membinanya, di antara mereka Kyai, Teungku, Ustadz, Syeikh, Tuan Guru, Guru agama, cendekiawan, dermawan, dan sebagainya. Dengan kata lain, bahwa perwujudan dan perkembangan kota-kota tersebut sebagai pusat perdagangan hingga menjadi pusat pemerintahan, mengisyaratkan bahwa masyarakat di sekitar (saat itu) berkat kekayaan dan kekuatan-kekuatan social yang diberdayakan, dapat memainkan peran-peran politik dalam entitas politik. Nah, Karya tulis Dr Syamzan Syukur Islamisasi Kedatuan Luwu Pada Abad XVII telah menambah sejumlah data hasil penelitian para akademisi Asing maupun dalam Negeri 11. Dan beberapa di antaranya kemudian (termasuk karya tulis Dr Syamzan Syukur) diuji kebenarannya di dalam sidang UJIAN DISERTASI TERBUKA (Promosi Doktor) - bahwa Islam sebagai agama masuk ke wilayah Nusantara diterima oleh penduduk setempat atas kesadaran sendiri tanpa ada paksaan. 11 Kedatangan agama Islam di Indonesia telah banyak diperdebatkan dan sering diseminarkan. Di Medan dan Aceh hampir dalam dua dekade diseminarkan masalah tersebut tiga kali berturut-turut. Di Medan dan di Banda Aceh telah diadakan pada tahun 1963 dan 1978, dan seminar ketiga diadakan di Peureulak pada tahun Sementara itu para pakar lain baik seorang orientalis dan akhir abad XIX dan awal abad XX maupun para pakar sejarah dan agama Islam di Indonesia dan peneliti bebas lainnya secara perorangan mengadakan penelitian tentang masuk dan kedatangan agama Islam di Indonesia. 4

5 Peneliti secara bertahap dan cermat telah menelusuri bukti-bukti bagaimana Islam diperkenalkan kepada masyarakat Luwu melalui jalur pelayaran dan perdagangan yang berkoinsidensi dengan meningkatnya suhu peran negeri-negeri Bugis-Makassar dalam jaringan utama pelayaran dan perdagangan ke Kepulauan Asia Tenggara. Wujud pelayaran dan perdagangan ini dibuktikan dengan sejumlah temuan arkeologi di Malangke Ibukota Kedatuan Luwu pra-islam berupa keramik Cina, manik-manik kaca, piring porselain Cina dan mata uang yang berasal abad XIV-XVII. Temuan ini diperkuat temuan fieldwork sebelumnya oleh Team OXIS Project (The Origin of Compleks Society in South Sulawesi) tahun 1988 dan 1999 di Kampung Pattimang (Malangke) berupa fragmen wadah keramik dalam jumlah besar di atas tanah seluas 5 hektar. Limpahan temuan arkeologi tersebut sebagai wujud adanya aktivitas. Aktivitas ini didukung oleh kenyataan geografis Malangke sebagai kota pantai juga sebagai Ibukota Kerajaan Kedatuan Luwu ada kemudahan hubungan antar kota pesisir lainnya hingga kemudian ke sentra-sentra perdaganganpelayaran. Ini potensi nyata yang dimiliki Malangke secara geografis maupun ekonomis. Secara periodic, cepat atau lambat setidaknya Kedatuan Luwu yang didukung kota pelabuhan Malangke telah berperan aktif untuk meraih kekuatan politik hingga berwujud sebuah Kesultanan Islam. Kedudukan itu kemudian, menjadikan Kesultanan Islam Kedatuan Luwu sebagai mata rantai dalam pelayaran dan perdagangan melalui jalur di sejumlah pusat kekuatan politik Islam ke Nusatenggara, Maluku, Jawa. Kasus di Jawa, Banten 12 lebih dirasakan memiliki peran sangat urgen terutama saat Selat Malaka berada di bawah pengawasan politik perompak Portugis di Malaka, maka untuk kelanjutan pelayaran- 12 Sejak Malaka berada di bawah pengawasan politik Portugis, telah terjadi pergeseran kekuatan politik di Asia Tenggara. Akibatnya, banyak pedagang mengalihkan jalur dagangnya dari jalur sutera (dengan pintu gerbang di Malaka) ke jalur Selat Sunda melintasi pesisir sebelah barat sepanjang pulau Sumatera hingga menuju India, Arabia, dan seterusnya. 5

6 perdagangan awal abad XVI secara aman nan leluasa melalui jalur lautan Hindia di bagian selatan dan sepanjang barat Sumatera hingga Aceh. Kasus Keterhubungan Kedatuan Luwu dengan Jawa, peneliti memperoleh kebenaran. melalui lembaran Lontara. Tersebutlah nama Majapahit, dan berita Negarakertagama (1365) boleh jadi memang benar bahwa Majapahit sedang menunjukkan keperkasaannya. Tapi, berita tersebut sudah saatnya dicermati untuk tidak melupakan peran aktif Syeikh Maulana Malik Ibrahim yang saat itu sebagai syahbandar. Ia Salah satu ulama besar yang tercatat kegigihannya dalam berdakwah. Berkat keramah-tamahannya serta budi bahasa dan pergaulannya yang sopan santun itulah, banyak anak negeri yang tertarik masuk ke dalam agama Islam. Untuk mempersiapkan kader terdidik bagi melanjutkan syiar Islam, dibukalah pesantren-pesantren. Di Gresik para santri digembleng dan dipersiapkan sebagai calon mubaligh Islam untuk masa depan. Bertambah banyak orang yang masuk Islam, Menurut data yang terdapat pada inskripsi nisan, ia wafat pada tanggal 12 Rabi'ul awwal 822 H/1419 M. Komplek Makam terletak di kampung Gapuro Wetan, Kelurahan Gapuro, posisinya bertolak belakang dengan makam Poesponegoro (Bupati Gresik pertama, ). Daerah sekitar lokasi makam, pada saat ini dikenal sebagai Kampung Arab. Padahal tempo lalu, Gresik di sebelah selatan alun-alun ini merupakan tempat bermukim orang-orang Belanda dan Cina. Setidaknya makam Malik Ibrahim memberikan bukti kepada kita bahwa di Gresik pada abad ke-15 M sudah banyak masyarakat muslim di antaranya ia sebagai pemuka masyarakat. Menurut tradisi, keturunannya adalah : (a) Sayyid Ali Murtadho, banyak melakukan da'wah ke Nusa Tenggara, Madura, Bima, dimakamkan di Gresik, Surabaya; (b) Sayyid Ali Rahmat, dikenal sebagai da'i yang berkedudukan di Ampel, Surabaya, terkenal dengan nama Sunan Ampel. Nisan maupun jirat makam Maulana Malik Ibrahim dibuat dari bahan marmer, diduga kuat berasal dari Cambay (Gujarat). Karenanya, ada yang menduga bahwa ia berasal dari Cambay (Gujarat) atau tempat lain di India, namun gaya hias dan tulisan pada inskripsi nisan, amat dipengaruhi oleh 6

7 gaya hias dan tulis dari Persia (Iran). Tulisan yang dimaksud adalah Arab (diambil dari ayat-ayat alqur'an) dengan cara pahat. Hal ini, kemudian membuka peluang munculnya spekulasi mengenai daerah asal kedatangan Islam di Jawa ataupun di Nusantara. Prof. Dr. Hamka mengatakan, bahwa Maulana Malik Ibrahim (wafat 1419) boleh disebut sebagai tunas pertama dari pohon besar kerajaan Islam Demak. 13 Sejak itu, peran bergeser ke generasi selanjutnya yang dikategorikan sebagai Walisanga, antara lain Syeikh Murtadho, Sunan Ampel, Sunan Giri. Peran aktif sepak terjang dagang-pelayaran dan dakwah Giri, hingga Kalimantan, Maluku, dan Nusatenggara (Kesultanan Selaparang, Kesultanan Bima). Giri 14 telah memancarkan sinar Islam ke pulau-pulau lain di Indonesia selain pulau Jawa dan Madura, seperti yang diungkapkan dalam buku Islamic States In Java , yang berbunyi : "The court of Giri was centre of propagation of Islam extending to Lombok, Celebes, Borneo, the Mollucas and Ternate". 15 Bukti-bukti keterpaduan Kerajaan Majapahit dengan masyarakat Muslim sampai kini dapat kita saksikan antara lain sejumlah temuan mata uang bertuliskan Arab, juga adanya komplek makam Muslim di area bekas pusat pemerintahan Kerajaan Majapahit. Ini bukti bahwa keberadaan masyarakat Muslim bukan jadi ancaman bagi eksistensi Majapahit, justru sebaliknya telah terwujud suasana sinergis. Suasana sinergis ini secara bertahap nampak dirasakan Majapahit dan Kedatuan Luwu. Dan secara kebetulan kedua kerajaan ini sama-sama memiliki karakter geografis yang sama. Majapahit maupun Kedatuan Luwu sama-sama terletak di daerah pedalaman. Majapahit maupun 13 Hamka, Sejarah Ummat Islam, Jilid IV, Bulan Bintang, Jakarta, hal Letak Giri di dekat pusat perdagangan, yaitu pelabuhan Gresik yang sejak lama banyak dikunjungi pedagang. 15 G. Th. Theodore Pigeaud, H.J. De Graaf, Islamic States In Java , The Hague - Martinus Nijhoff, 1976, hal.15. 7

8 Kedatuan Luwu, masing-masing mengandalkan Gresik 16 dan Malangke sebagai kota pelabuhan. Penting untuk dicatat dan selalu diingat bahwa Islam tumbuh hingga berkembang di Nusantara : a) proses pengislaman seluruh kawasan tidaklah seragam. b) Islam masuk ke Nusantara dengan cara yang benarbenar menunjukkannya sebagai rahmatan lil'alamin. Pernyataan ini diperkuat oleh catatan Thomas Arnold dalam karyanya The Preaching of Islam mengatakan bahwa kedatangan Islam bukanlah sebagai penakluk seperti halnya bangsa Portugis, Spanyol. Belanda, Inggris, melainkan Islam datang ke Asia Tenggara dengan jalan damai, tidak dengan pedang, tidak dengan merebut kekuasaan politik, apalagi INVASI. Hasil konkrit yang bisa kita saksikan dan kita rasakan sampai saat ini bahwa Islam sebagai panutan bagi mayoritas masyarakat Nusantara telah memperkaya budaya asli Nusantara. Pengaruh Islam telah membawa kemajuan dalam berbagai bidang terutama setelah tumbuh dan berkembangnya kerajaan-kerajaan yang bercorak Islam Nusantara. Wallahu a lam bisshowab. Tebet, Gresik terletak di selat Madura, terlindung oleh ujung barat pulau Madura dari gangguan ombak besar laut Jawa, arusnya relatif kecil menjadikan tetap dalam. Maka kapal-kapal bisa merapat ke tepi pelabuhan, disamping adanya aliran sungai yang membantu untuk mempermudah para pedagang masuk ke daerah pedalaman. Dari pelabuhan ini banyak kapal-kapal yang berlayar ke Selat Malaka, Palembang, Kalimantan, Patani dan bandar-bandar lain, bila berhembus angin Tenggara. Dan bila berhembus angin Barat Daya, kapal-kapal itu kembali atau ada yang berangkat ke Bali, Bima, Timor, Buton, Buru, Mindanao dan pulau-pulau sekitarnya, serta kepulauan Maluku. (J.B.0 Schrieke, Perebutan Kekuasaan Ekonomi di Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta,, 1957, hal. 19) 8

Seminar Pertumbuhan Dan Perkembangan Kesultanan Di Nusantara Abad XVII Masehi

Seminar Pertumbuhan Dan Perkembangan Kesultanan Di Nusantara Abad XVII Masehi Seminar Pertumbuhan Dan Perkembangan Kesultanan Di Nusantara Abad XVII Masehi *Diselenggarakan 20 November 2013 oleh Jurusan Sejarah & Kebudayaan Islam Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai.

I. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama yang damai, dimana agama ini mengajarkan keharusan terciptanya keseimbangan hidup jasmani maupun rohani sehingga dimanapun Islam datang selalu

Lebih terperinci

Beberapa Faktor Pendukung Terbentuknya Jaringan. Perdagangan Antar Kesultanan di Nusantara ) (Kajian Awal) Oleh Budi Sulistiono

Beberapa Faktor Pendukung Terbentuknya Jaringan. Perdagangan Antar Kesultanan di Nusantara ) (Kajian Awal) Oleh Budi Sulistiono Beberapa Faktor Pendukung Terbentuknya Jaringan Perdagangan Antar Kesultanan di Nusantara ) (Kajian Awal) Oleh Budi Sulistiono Siapa pun yang pernah mendengar nama Samudera Pasai, Aceh, Demak, Cirebon,

Lebih terperinci

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7 SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7 1. Masuknya Islam ke Indonesia berasal dari Persia. Hal ini diperkuat dengan adanya... Bukti arkeologis tentang makam Sultan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Di dalam aktivitas pelayaran dan perniagaan internasional Nusantara

BAB V KESIMPULAN. Di dalam aktivitas pelayaran dan perniagaan internasional Nusantara BAB V KESIMPULAN Di dalam aktivitas pelayaran dan perniagaan internasional Nusantara merupakan salah satu tempat tujuan maupun persinggahan bagi kapal-kapal dagang dari berbagai negara di dunia. Nusantara

Lebih terperinci

BAB III MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA JALUR ISLAMISASI. 3.1 Proses Islamisasi dan Perkembangan Islam di Indonesia

BAB III MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA JALUR ISLAMISASI. 3.1 Proses Islamisasi dan Perkembangan Islam di Indonesia BAB III MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA JALUR ISLAMISASI 3.1 Proses Islamisasi dan Perkembangan Islam di Indonesia Pada masa kedatangan dan penyebaran Islam di Indonesia terdapat beraneka ragam suku bangsa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping menjadi salah satu faktor pemersatu bangsa juga memberikan nuansa baru dalam keberislamannya

Lebih terperinci

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1

Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1 Nama Kelompok: Agnes Monica Dewi Devita Marthia Sari Dilla Rachmatika Nur Aisah XI IIS 1 Latar Belakang Kesultanan Gowa adalah salah satu kerajaan besar dan paling sukses yang terdapat di daerah Sulawesi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Berkembangnya Islam di Nusantara tidak lepas dari faktor kemunduran kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia, sehingga kemudian jalur perdagangan berpindah tangan ke para

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka. 1. Konsep Proses. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, proses memiliki arti antara lain runtunan perubahan ( peristiwa ), perkembangan

Lebih terperinci

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak

KERAJAAN DEMAK. Berdirinya Kerajaan Demak KERAJAAN DEMAK Berdirinya Kerajaan Demak Pendiri dari Kerajaan Demak yakni Raden Patah, sekaligus menjadi raja pertama Demak pada tahun 1500-1518 M. Raden Patah merupakan putra dari Brawijaya V dan Putri

Lebih terperinci

ARSITEKTUR ISLAM PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA

ARSITEKTUR ISLAM PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA ARSITEKTUR ISLAM PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA Dra. Dwi Hartini Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia Ahmad Mansur, Suryanegara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Dari pembahasan mengenai Peran Sultan Iskandar Muda Dalam. Mengembangkan Kerajaan Aceh Pada Tahun , maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN. Dari pembahasan mengenai Peran Sultan Iskandar Muda Dalam. Mengembangkan Kerajaan Aceh Pada Tahun , maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN Dari pembahasan mengenai Peran Sultan Iskandar Muda Dalam Mengembangkan Kerajaan Aceh Pada Tahun 1607-1636, maka dapat diambil kesimpulan baik dari segi historis maupun dari segi paedagogis

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dalam kesempatan ini pula saya menyampaikan rasa bahagia dan ucapan rasa terima kasih kepada :

KATA PENGANTAR. Dalam kesempatan ini pula saya menyampaikan rasa bahagia dan ucapan rasa terima kasih kepada : KATA PENGANTAR Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas sejarah yang berjudul Terbentuknya Jaringan Nusantara Melalui Perdagangan

Lebih terperinci

MASA KOLONIAL EROPA DI INDONESIA

MASA KOLONIAL EROPA DI INDONESIA MASA KOLONIAL EROPA DI INDONESIA Peta Konsep Peran Indonesia dalam Perdagangan dan Pelayaran antara Asia dan Eropa O Indonesia terlibat langsung dalam perkembangan perdagangan dan pelayaran antara Asia

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Provinsi Banten Dewasa ini. Peta Provinsi Banten

Lampiran 1. Peta Provinsi Banten Dewasa ini. Peta Provinsi Banten Lampiran 1. Peta Provinsi Banten Dewasa ini. Peta Provinsi Banten Sumber: Achmad Chaldun & Achmad Rusli. (2007). Atlas Tematik Provinsi Banten. Surabaya: Karya Pembina Swajaya. Hlm. 26. 206 207 Lampiran

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 102 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Peran Cheng Ho dalam proses perkembangan agama Islam di Nusantara pada tahun 1405-1433 bisa dikatakan sebagai simbol dari arus baru teori masuknya agama Islam

Lebih terperinci

LETAK KERAJAAN ACEH YANG STRATEGIS YAITU DI PULAU SUMATERA BAGIAN UTARA DAN DEKAT JALUR PELAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL MENYEBABKAN KERAJAAN ACEH

LETAK KERAJAAN ACEH YANG STRATEGIS YAITU DI PULAU SUMATERA BAGIAN UTARA DAN DEKAT JALUR PELAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL MENYEBABKAN KERAJAAN ACEH 5W + 1H Apa Asal-usul Kerajaan AcehDarussalam? Siapakah Raja-raja yang memerintah di Kerajaan Aceh Darussalam? Kapan Kerajaan Aceh didirikan? Dimana Terletak Kerajaan Aceh? Mengapa Kerajaan Aceh Darussalam

Lebih terperinci

1. Bukti-Bukti Masuknya Islam di Indonesia

1. Bukti-Bukti Masuknya Islam di Indonesia 1. Bukti-Bukti Masuknya Islam di Indonesia Diperkirakan pengaruh Islam masuk ke Indonesia lebih awal daripada yang diduga banyak orang. Orang-orang gujaat lebih awal menerima pengaruh Islam dan mereka

Lebih terperinci

Mam MAKALAH ISLAM. Melacak Jejak-jejak Islam di Tanah Papua

Mam MAKALAH ISLAM. Melacak Jejak-jejak Islam di Tanah Papua Mam MAKALAH ISLAM Melacak Jejak-jejak Islam di Tanah Papua 30, Januari 2014 Makalah Islam Melacak Jejak-jejak Islam di Tanah Papua Sigit Kamseno (Redaktur bimasislam.kemenag.go.id dan kontributor di beberapa

Lebih terperinci

Sejarah Sosial & Politik Indonesia.

Sejarah Sosial & Politik Indonesia. Sejarah Sosial & Politik Indonesia Sejarah Ina Modern * Ricklefs: sejarah tertulis dimulai prasasti Yupa, Kutai 400M *3 unsur fundamental sbg kesatuan historis Budaya & agama: Islamisasi Ina 1300 M Unsur

Lebih terperinci

Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :

Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SMP / MTs :.. Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/Semester : VII/2 Alokasi waktu : 8 x 40 menit ( 4 pertemuan) A. Standar Kompetensi 5. Memahami perkembangan

Lebih terperinci

BAB 10 PROSES KEDATANGAN DAN KOLONIALISME BANGSA BARAT DI INDONESIA

BAB 10 PROSES KEDATANGAN DAN KOLONIALISME BANGSA BARAT DI INDONESIA BAB 10 PROSES KEDATANGAN DAN KOLONIALISME BANGSA BARAT DI INDONESIA TUJUAN PEMBELAJARAN Dengan mempelajari bab ini, kamu diharapkan mampu: mendeskripsikan sebab dan tujuan kedatangan bangsa barat ke Indonesia;

Lebih terperinci

Pengaruh Islam dalam Kepemimpinan Indonesia

Pengaruh Islam dalam Kepemimpinan Indonesia Pengaruh Islam dalam Kepemimpinan Indonesia PROSES MASUK DAN BERKEMBANG NYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA Pada akhir abad ke-13, pengaruh Islam dari Timur Tengah berkembang pesat di Nusantara.

Lebih terperinci

Kerajaan Ternate dan Tidore. Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27)

Kerajaan Ternate dan Tidore. Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27) Kerajaan Ternate dan Tidore Oleh Kelompok 08 : Faiqoh Izzati Salwa (08) Muhammad Anwar R (21) Shela Zahidah Wandadi (27) 1 Letak Kerajaan Sejarah Berdirinya Keadaan Kerajaan Kerajaan Ternate dan Tidore

Lebih terperinci

ISLAMISASI NUSANTARA Materi Ke 2. HIKMATULLOH, M.PdI

ISLAMISASI NUSANTARA Materi Ke 2. HIKMATULLOH, M.PdI ISLAMISASI NUSANTARA Materi Ke 2 HIKMATULLOH, M.PdI Kompetensi Dasar Memahami islamisasi dan terbentuknya institusi-institusi Islam Indikator Dapat menjelaskan proses Islamisasi di Indonesia Dapat menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dikenal memiliki segudang sejarah yang panjang dari kebudayaankebudayaan masa lampau. Sejarah tersebut hingga kini masih dapat dinikmati baik dari

Lebih terperinci

BAB I STRATEGI MARITIM PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA

BAB I STRATEGI MARITIM PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA BAB I PADA PERANG LAUT NUSANTARA DAN POROS MARITIM DUNIA Tahun 1620, Inggris sudah mendirikan beberapa pos perdagangan hampir di sepanjang Indonesia, namun mempunyai perjanjian dengan VOC untuk tidak mendirikan

Lebih terperinci

Tugas Perkuliahan & bobot nilai. Model Perkuliahan. Sub Pokok Bahasan. Kompetensi Khusus. Pokok Bahasan. Pertemuan ke- No.

Tugas Perkuliahan & bobot nilai. Model Perkuliahan. Sub Pokok Bahasan. Kompetensi Khusus. Pokok Bahasan. Pertemuan ke- No. SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) MATA KULIAH SEJARAH ISLAM DI INDONESIA DOSEN : Drs. Andi Suwirta, M,Hum. Dr. Agus Mulyana, M.Hum. Encep Supriatna, M.Pd. BOBOT 3 SKS/Kode SJ 200 =======================================================================================================

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada masa lalu, wilayah nusantara merupakan jalur perdagangan asing

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada masa lalu, wilayah nusantara merupakan jalur perdagangan asing BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada masa lalu, wilayah nusantara merupakan jalur perdagangan asing yang sangat strategis, yang terletak di tengah-tengah jalur perdagangan yang menghubungkan antara

Lebih terperinci

ISLAM DI INDONESIA. UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. MATA KULIAH AGAMA ISLAM. Modul ke: 04Fakultas.

ISLAM DI INDONESIA. UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. MATA KULIAH AGAMA ISLAM. Modul ke: 04Fakultas. ISLAM DI INDONESIA Modul ke: 04Fakultas MATA KULIAH AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MERCU BUANA BEKASI Sholahudin Malik, S.Ag, M.Si. Program Studi A. Sejarah Masuknya Islam di Indonesia Pada tahun 30 H/651M Khalifah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kontrak perkebunan Deli yang didatangkan pada akhir abad ke-19.

BAB I PENDAHULUAN. kontrak perkebunan Deli yang didatangkan pada akhir abad ke-19. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Batubara merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten yang baru menginjak usia 8 tahun ini diresmikan tepatnya pada 15

Lebih terperinci

TOKOH PENYIAR AGAMA ISLAM BERIKUT WILAYAHNYA ENCEP SUPRIATNA

TOKOH PENYIAR AGAMA ISLAM BERIKUT WILAYAHNYA ENCEP SUPRIATNA TOKOH PENYIAR AGAMA ISLAM BERIKUT WILAYAHNYA ENCEP SUPRIATNA WILAYAH BANTEN Menurut berita dari Tome Pires (1512-1515) menyebutkan bahwa di daerah Cimanuk, kota pelabuhan dan batas kerajaan Sunda dan Cirebon

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia diawali melalui hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu kemudian berkembang ke berbagai

Lebih terperinci

Tatanan Politik di Nusantara Masa Kedatangan Islam

Tatanan Politik di Nusantara Masa Kedatangan Islam Tatanan Politik di Nusantara Masa Kedatangan Islam Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sejarah Lisan Semester VI Dosen Prof.Dr.H.Edi.S.Ekadjati Oleh : Fandy Hutari HIC 02005 JURUSAN ILMU SEJARAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada sekitar 1.340 suku bangsa di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada

Lebih terperinci

SEMINAR PEMETAAN ARKEOLOGI ISLAM NUSANTARA (disampaikan di Universitas Islam Negeri UIN Sultan Qosim, Pakanbaru, Riau 08 Juni 2011)

SEMINAR PEMETAAN ARKEOLOGI ISLAM NUSANTARA (disampaikan di Universitas Islam Negeri UIN Sultan Qosim, Pakanbaru, Riau 08 Juni 2011) SEMINAR PEMETAAN ARKEOLOGI ISLAM NUSANTARA (disampaikan di Universitas Islam Negeri UIN Sultan Qosim, Pakanbaru, Riau 08 Juni 2011) Oleh. Prof. DR.H. Budi Sulistiono, M.Hum Muqaddimah Ide tentang perlunya

Lebih terperinci

BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT

BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT A. Pengaruh Kebudayaan Islam Koentjaraningrat (1997) menguraikan, bahwa pengaruh kebudayaan Islam pada awalnya masuk melalui negara-negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tubagus Arief Rachman Fauzi, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tubagus Arief Rachman Fauzi, 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kabupaten Pandeglang terletak di wilayah Provinsi Banten, merupakan kawasan sebagian besar wilayahnya masih pedesaan. Luas wilayahnya 2.193,58 KM 2. Menurut

Lebih terperinci

22 September 1605 M. Selatan mendapat tempat

22 September 1605 M. Selatan mendapat tempat 22 September 1605 M dengan gelar Sultan Abdullah. Selanjutnya Karaeng Gowa I Manga rangi Daeng Manrabbia mengucapkan syahadat pada Jumat, 19 Rajab 1016 H atau 9 November 1607 M. Perkembangan agama Islam

Lebih terperinci

STUDI KOMPARATIF POLA MORFOLOGI KOTA GRESIK DAN KOTA DEMAK SEBAGAI KOTA PERDAGANGAN DAN KOTA PUSAT PENYEBARAN AGAMA ISLAM TUGAS AKHIR

STUDI KOMPARATIF POLA MORFOLOGI KOTA GRESIK DAN KOTA DEMAK SEBAGAI KOTA PERDAGANGAN DAN KOTA PUSAT PENYEBARAN AGAMA ISLAM TUGAS AKHIR STUDI KOMPARATIF POLA MORFOLOGI KOTA GRESIK DAN KOTA DEMAK SEBAGAI KOTA PERDAGANGAN DAN KOTA PUSAT PENYEBARAN AGAMA ISLAM TUGAS AKHIR Oleh : SEVINA MAHARDINI L2D 000 456 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituturkan di sejumlah wilayah di Indonesia, dan ada pula bahasa-bahasa etnik

BAB I PENDAHULUAN. dituturkan di sejumlah wilayah di Indonesia, dan ada pula bahasa-bahasa etnik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara multibahasa. Ada bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi kenegaraan, ada bahasa Melayu lokal yang dituturkan di

Lebih terperinci

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia Islam Budaya lokal Pengantar 611M Masa Kelahiran Islam Di Arab. 632-661 M Mulai muncul Kekhafilahan di Arab untuk menggantikan kepemimpinan Nabi Muhammad SAW.

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Modul ke: Pendidikan Agama Islam Perkembangan Islam di Indonesia Fakultas PSIKOLOGI Maukuf, M.Pd Program Studi Psikologi http://www.mercubuana.ac.id PErdagangan Islam masuk ke Indonesia salah satunya lewat

Lebih terperinci

INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA

INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA by: Dewi Triwahyuni INTERNATIONAL RELATIONS DEPARTMENT COMPUTER UNIVERSITY OF INDONESIA (UNIKOM) BANDUNG 2013 1 SOUTHEAST ASIA (SEA) 2 POSISI GEOGRAFIS

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA MADYA

SILABUS MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA MADYA SILABUS MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA MADYA Oleh: Miftahuddin, M. Hum. NIP. 19740302 200312 1 006 JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH PRODI ILMU SEJARAH FIS UNY 20 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Katulistiwa. Sejak awal abad Masehi, Pulau Sumatera telah

BAB I PENDAHULUAN. di Katulistiwa. Sejak awal abad Masehi, Pulau Sumatera telah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pulau Sumatera atau yang dahulu dikenal dengan nama Pulau Swarnadwipa merupakan pulau terbesar keenam di dunia yang memanjang dari 6 0 Lintang Utara hingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sesuai dengan berkembangnya zaman, kita perlu tahu tentang sejarahsejarah perkembangan agama dan kebudayaan di Indonesia. Dengan mempelajarinya kita tahu tentang sejarah-sejarahnya

Lebih terperinci

KAJIAN POLA STRUKTUR RUANG KOTA LASEM DITINJAU DARI SEJARAHNYA SEBAGAI KOTA PANTAI TUGAS AKHIR. Oleh: M Anwar Hidayat L2D

KAJIAN POLA STRUKTUR RUANG KOTA LASEM DITINJAU DARI SEJARAHNYA SEBAGAI KOTA PANTAI TUGAS AKHIR. Oleh: M Anwar Hidayat L2D KAJIAN POLA STRUKTUR RUANG KOTA LASEM DITINJAU DARI SEJARAHNYA SEBAGAI KOTA PANTAI TUGAS AKHIR Oleh: M Anwar Hidayat L2D 306 015 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam MODUL PERKULIAHAN Pendidikan Agama Islam Islam Di Indonesia Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Manajemen 04 10230 Lestiyani Inayah, SAg Abstract Dalam bab ini kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kota Tanjung Balai adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kota Tanjung Balai adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kota Tanjung Balai adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara. Luas wilayahnya 60 km. Kota ini berada ditepi Sungai Asahan, sebagai salah satu sungai terpanjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa daerah ini terletak antara 95º13 dan 98º17 bujur timur dan 2º48 dan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa daerah ini terletak antara 95º13 dan 98º17 bujur timur dan 2º48 dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aceh terletak di ujung bagian utara pulau Sumatera, bagian paling barat dan paling utara dari kepulauan Indonesia. Secara astronomis dapat ditentukan bahwa daerah ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata.

BAB I PENDAHULUAN. yang terbentang sepanjang Selat Malaka dan Selat Karimata. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki sekitar 500 kelompok etnis, tiap etnis memiliki warisan budaya yang berkembang selama berabad-abad, yang dipengaruhi oleh kebudayaan India,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. internasional, adanya kontrol terhadap labour dan hasil tanah serta sudah memilki

I. PENDAHULUAN. internasional, adanya kontrol terhadap labour dan hasil tanah serta sudah memilki 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nusantara adalah sebuah wilayah yang telah berkembang menjadi wilayah perdagangan internasional, karena sudah memiliki perniagaan regional dan internasional, adanya kontrol

Lebih terperinci

PROSES ISLAMISASI DI INDONESIA (ABAD M): MASALAH DI SEKITAR KAPAN, SIAPA, DAN DARI MANA? *)

PROSES ISLAMISASI DI INDONESIA (ABAD M): MASALAH DI SEKITAR KAPAN, SIAPA, DAN DARI MANA? *) MASALAH KONTROVERSIAL SEJARAH NASIONAL INDONESIA II PROSES ISLAMISASI DI INDONESIA (ABAD 13-18 M): MASALAH DI SEKITAR KAPAN, SIAPA, DAN DARI MANA? *) Oleh: Andi Suwirta **) ABSTRAK Tulisan ini ingin mendiskusikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pulau-pulau besar dan Pulau Sumatera salah satunya. Pulau Sumatera memiliki

I. PENDAHULUAN. pulau-pulau besar dan Pulau Sumatera salah satunya. Pulau Sumatera memiliki I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan Negara Kepulauan yang terdiri dari berbagai macam pulau-pulau besar dan Pulau Sumatera salah satunya. Pulau Sumatera memiliki kota-kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ruang Publik Yaroana Masigi berada di tengah-tengah permukiman

BAB I PENDAHULUAN. Ruang Publik Yaroana Masigi berada di tengah-tengah permukiman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ruang Publik Yaroana Masigi berada di tengah-tengah permukiman tradisional Kelurahan Melai, merupakan permukiman yang eksistensinya telah ada sejak zaman Kesultanan

Lebih terperinci

KERAJAAN SAMUDERA PASAI

KERAJAAN SAMUDERA PASAI KERAJAAN SAMUDERA PASAI Kerajaan Islam pertama di Indonesia, didirikan oleh Nazimuddin Al-Kamil dan Sultan Malik As-Saleh yang bergelar Marah Sile. Buktinya adalah terdapatnya makam bercirikan Islam dari

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, bangunan bersejarah mulai dilupakan oleh masyarakat khusunya generasi muda. Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi membuat bangunan-bangunan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1 Mata Pelajaran : Program Studi IPA (Sejarah) Kelas/Semester : XI/1 Materi Pokok : Kerajaan Kutai dan Tarumanegara Pertemuan Ke- : 1 Alokasi Waktu : 1 x pertemuan

Lebih terperinci

MELAYU SEBAGAI AKAR TRADISI NUSANTARA. Harnojoyo. S.sos (Plt. Walikota Palembang)

MELAYU SEBAGAI AKAR TRADISI NUSANTARA. Harnojoyo. S.sos (Plt. Walikota Palembang) MELAYU SEBAGAI AKAR TRADISI NUSANTARA Strategi Politik dalam Menciptakan Budaya Melayu Palembang Emas 2018 Harnojoyo. S.sos (Plt. Walikota Palembang) Elok budaya karena agama, Tegak Melayu karena budayanya,

Lebih terperinci

Naskah Drama. Sejarah Kerajaan Samudera Pasai

Naskah Drama. Sejarah Kerajaan Samudera Pasai Naskah Drama Sejarah Kerajaan Samudera Pasai Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Nusantara. Kemunculan kerajaan ini diperkirakan berdiri mulai awal atau pertengahan abad ke-13 M[1]

Lebih terperinci

Nama :. No :. Kelas : XI. BAB 2 PENGARUH PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA

Nama :. No :. Kelas : XI. BAB 2 PENGARUH PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA Nama :. No :. Kelas : XI. BAB 2 PENGARUH PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA 1. Macam-macam teori penyebaran Islam di Indonesia adalah: a. Teori. Pengemuka 2)... 3)... Bukti b. Teori.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bangunan masjid. Masjid merupakan bangunan yang penting dan tidak dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. bangunan masjid. Masjid merupakan bangunan yang penting dan tidak dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Salah satu bentuk arsitektur yang umum dikenal bagi masyarakat Islam adalah bangunan masjid. Masjid merupakan bangunan yang penting dan tidak dapat dipisahkan dari segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedatangan orang-orang Eropa pertama di kawasan Asia Tenggara pada awal abad XVI kadang-kadang dipandang sebagai titik penentu yang paling penting dalam sejarah kawasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aceh secara geografis terletak di jalur perdagangan Internasional yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Aceh secara geografis terletak di jalur perdagangan Internasional yaitu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aceh secara geografis terletak di jalur perdagangan Internasional yaitu selat malaka, banyaknya pelayaran dan pelabuhan di pantai Aceh membuat kapalkapal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu fasilitas yang bersifat umum dan. mempertahankan daerah yang dikuasai Belanda.

BAB I PENDAHULUAN. dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu fasilitas yang bersifat umum dan. mempertahankan daerah yang dikuasai Belanda. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Banyak fasilitas yang dibangun oleh Belanda untuk menunjang segala aktivitas Belanda selama di Nusantara. Fasilitas yang dibangun Belanda dapat dikategorikan ke dalam

Lebih terperinci

Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Indonesia Mata Kuliah. Studi Materi Pendidikan Agama Islam SMA/SMK

Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Indonesia Mata Kuliah. Studi Materi Pendidikan Agama Islam SMA/SMK Strategi Dakwah dan Perkembangan Islam di Indonesia Mata Kuliah Studi Materi Pendidikan Agama Islam SMA/SMK Dosen Pengampu : Erwin Yudi Prahara, M.Ag. Disusun Oleh : Adhe Yoni Prabowo : 210315164 Kelas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Secara umum pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Secara umum pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara umum pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang dilakukan untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

Lebih terperinci

DINAMIKA PERKEMBANGAN ISLAM DI ASIA TENGGARA PERSPEKTIF HISTORI. Oleh : M. Dahlan M. (Dosen pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar)

DINAMIKA PERKEMBANGAN ISLAM DI ASIA TENGGARA PERSPEKTIF HISTORI. Oleh : M. Dahlan M. (Dosen pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar) DINAMIKA PERKEMBANGAN ISLAM DI ASIA TENGGARA PERSPEKTIF HISTORI Oleh : M. Dahlan M. (Dosen pada Fakultas Adab dan Humaniora UIN Alauddin Makassar) Abstract This writing discusses about Islamic development

Lebih terperinci

I. Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a,b,c atau d di depan jawaban yang paling benar!

I. Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a,b,c atau d di depan jawaban yang paling benar! Standar Kompetensi : Kemampuan memahami: (1) Keragaman kenampakan alam, sosial, budaya, dan kegiatan ekonomi di Indonesia; (2) Perjalanan bangsa Indonesia pada masa Hindu-Buddha, Islam, sampai masa kemerdekaan;

Lebih terperinci

Pembelajaran. (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Memahami materi perkuliahan secara Umum 2. Mahasiswa mampu menjelaskan Pembawa Islam ke Indonesia

Pembelajaran. (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Memahami materi perkuliahan secara Umum 2. Mahasiswa mampu menjelaskan Pembawa Islam ke Indonesia UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI Jln. Prof. KH. Zainal Abidin Fikry KM 3,5 Palembang RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Kode Mata Kuliah : Islam Kode : FDK

Lebih terperinci

JAN HUYGEN VAN LINSCHOTEN: MEMBUKA JALAN BAGI MASUKNYA BELANDA KE NUSANTARA

JAN HUYGEN VAN LINSCHOTEN: MEMBUKA JALAN BAGI MASUKNYA BELANDA KE NUSANTARA JAN HUYGEN VAN LINSCHOTEN: MEMBUKA JALAN BAGI MASUKNYA BELANDA KE NUSANTARA Pada abad 15 di Eropa telah berkembang dua super power maritim dari Semanjung Iberia yakni Portugis dan Spanyol. Kapal-kapal

Lebih terperinci

Islam Di Nusantara. Ringkasan Materi

Islam Di Nusantara. Ringkasan Materi Islam Di Nusantara Standar Kompetensi : 7. Memahami Sejarah Perkembangan Islam di Nusantara 7 Kompetensi Dasar : 7.1 Menceritakan Sejarah Masuknya Islam di Nusantara Melalui Perdagangan, sosial, dan pengajaran

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. telah berlangsung sejak zaman purba sampai batas waktu yang tidak terhingga.

I. PENDAHULUAN. telah berlangsung sejak zaman purba sampai batas waktu yang tidak terhingga. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hubungan lalu lintas pelayaran antara Tionghoa dari Tiongkok dengan Nusantara telah berlangsung sejak zaman purba sampai batas waktu yang tidak terhingga. Berdasarkan

Lebih terperinci

5 TARIKH DAN KEBUDAYAAN ISLAM

5 TARIKH DAN KEBUDAYAAN ISLAM Dr. Marzuki, M.Ag. Dosen PKn dan Hukum FIS UNY BAB 5 TARIKH DAN KEBUDAYAAN ISLAM STANDAR KOMPETENSI 7: Memahami perkembangan Islam di Nusantara. KOMPETENSI DASAR: 7.1. Menceritakan sejarah masuknya Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barat wilayah propinsi Sumatera Utara, berbatasan sengan propinsi Sumatera Barat.

BAB I PENDAHULUAN. barat wilayah propinsi Sumatera Utara, berbatasan sengan propinsi Sumatera Barat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mandailing adalah nama sebuah wilayah terletak di bagian paling selatan dan bagian barat wilayah propinsi Sumatera Utara, berbatasan sengan propinsi Sumatera

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 SEJARAH KERAJAAN CIREBON DAN KERAJAAN BANTEN Disusun Oleh Kelompok 3 Rinrin Desti Apriani M. Rendi Arum Sekar Jati Fiqih Fauzi Vebri Ahmad UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 KERAJAAN CIREBON Kerajaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Deli. Bandar merupakan sebutan dari masyarakat suku Melayu Deli yang

BAB I PENDAHULUAN. Deli. Bandar merupakan sebutan dari masyarakat suku Melayu Deli yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Labuhan Deli merupakan cikal bakal lahirnya Pelabuhan Belawan. Labuhan Deli dulunya merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Deli yang kesohor di kawasan Sumatera

Lebih terperinci

commit to user BAB I PENDAHULUAN

commit to user BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hingga saat ini masih sulit memastikan kapan masuknya agama Islam ke Indonesia. Hal ini dikarenakan masih adanya perbedaan pendapat di antara para ahli sejarah.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun pertama masehi, Lampung telah dihuni oleh manusia. Hal ini dibuktikan

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun pertama masehi, Lampung telah dihuni oleh manusia. Hal ini dibuktikan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak tahun pertama masehi, Lampung telah dihuni oleh manusia. Hal ini dibuktikan dengan berbagai peninggalan yang tersebar diberbagai wilayah Lampung. Meskipun

Lebih terperinci

Sunan Ampel memiliki silsilah hingga sampai ke Nabi Muhammad SAW, yaitu : * Sunan Raden Sayyid Ahmad Rahmatillah bin

Sunan Ampel memiliki silsilah hingga sampai ke Nabi Muhammad SAW, yaitu : * Sunan Raden Sayyid Ahmad Rahmatillah bin Sunan Ampel pada masa kecilnya menurut Babad Tanah Jawi dan Silsilah Sunan Kudus, bernama Raden Rahmat, lahir pada tahun 1401 di Champa. Nama Ampel sendiri, diidentikkan dengan nama tempat dimana ia lama

Lebih terperinci

Melacak Perburuan Mutiara dari Timur

Melacak Perburuan Mutiara dari Timur Melacak Perburuan Mutiara dari Timur A. Latar Belakang Masuknya Bangsa Barat Peta diatas merupakan gambaran dari proses kedatangan bangsa-bangsa Barat ke Nusantara. Garis menggambarkan proses perjalanan

Lebih terperinci

KEDATANGAN ISLAM KE ASIA TENGGARA AHMAD NZRYSHAH B. MOHAMED KHALID

KEDATANGAN ISLAM KE ASIA TENGGARA AHMAD NZRYSHAH B. MOHAMED KHALID KEDATANGAN ISLAM KE ASIA TENGGARA AHMAD NZRYSHAH B. MOHAMED KHALID PENGENALAN Negara negara di Asia Tenggara terletak di laluan strategik antara Timur dan Barat. Selat Melaka adalah laluan utama untuk

Lebih terperinci

Indikator Pencapaian Kompetensi. Kegiatan pembelajaran. Mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai lahir dan berkembangnya agama dan

Indikator Pencapaian Kompetensi. Kegiatan pembelajaran. Mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai lahir dan berkembangnya agama dan SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : Program : Ilmu Pengetahuan Sosial Mata Pelajaran : Kelas/Semester : X1/1 Standar : 1. Menganalisis Perjalanan pada Masa Negara-negara Tradisional 1.1. Menganalisis Pengaruh

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA MODUL 3 KELAS XI PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA DISUSUN OLEH : Drs. OCTAVIANUS DWIANTO WISNU AJI STANDAR KOMPETENSI Menganalisa perjalanan bangsa Indonesia pada masa negara-negara

Lebih terperinci

Luncur Buku Mehmet Ozay & Bincang Kebudayaan Aceh dan Turki 19 Nopember 2014

Luncur Buku Mehmet Ozay & Bincang Kebudayaan Aceh dan Turki 19 Nopember 2014 Luncur Buku Mehmet Ozay & Bincang Kebudayaan Aceh dan Turki 19 Nopember 2014 LUNCUR BUKU MEHMET OZAY & BINCANG KEBUDAYAAN ACEH DAN TURKI 19 NOPEMBER 2014 LUNCUR BUKU MEHMET OZAY & BINCANG KEBUDAYAAN ACEH

Lebih terperinci

Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah swt yang telah. memberikan limpahan hidayat dan taufiq serta karunianya sehingga

Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah swt yang telah. memberikan limpahan hidayat dan taufiq serta karunianya sehingga Histori Ummat Islam Nusantara : Problematika dan Tantangan (Disampaikan dalam Sarasehan Internasional Pertemuan Para Peneliti Islam Asia Tengara, 29-30 Desember 2013 diselenggarakan oleh LPPM UIN Suska

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kesultanan Banten merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di

I. PENDAHULUAN. Kesultanan Banten merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesultanan Banten merupakan sebuah kerajaan Islam yang pernah berdiri di ProvinsiBanten, Indonesia. Banten juga dikenal dengan Banten Girang yang merupakan bagian

Lebih terperinci

KESASTRAAN MELAYU KLASIK oleh Halimah FPBS UPI Bandung

KESASTRAAN MELAYU KLASIK oleh Halimah FPBS UPI Bandung KESASTRAAN MELAYU KLASIK oleh Halimah FPBS UPI Bandung Nama Melayu pertama kali dipakai sebagai nama kerajaan tua di daerah Jambi di tepi sungai Batang hari. Peninggalan paling tua dari bahasa Melayu adalah

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM SUKU BANJAR

GAMBARAN UMUM SUKU BANJAR GAMBARAN UMUM SUKU BANJAR 1. Terbentuknya Suku Banjar Suku Banjar termasuk dalam kelompok orang Melayu yang hidup di Kalimantan Selatan. Suku ini diyakini, dan juga berdasar data sejarah, bukanlah penduduk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bismillahhirrohmannirrohim

KATA PENGANTAR. Bismillahhirrohmannirrohim Bismillahhirrohmannirrohim KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah menciptakan dan senantiasa meridhoi amal ibadah kita. Kesejahteraan dan keselamatan semoga senantiasa dilimpahkan kepada

Lebih terperinci

Benteng Fort Rotterdam

Benteng Fort Rotterdam Benteng Fort Rotterdam Benteng Fort Rotterdam merupakan salah satu benteng di Sulawesi Selatan yang boleh dianggap megah dan menawan. Seorang wartawan New York Times, Barbara Crossette pernah menggambarkan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UMB

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UMB MODUL PERKULIAHAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UMB ISLAM DI INDONESIA Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komputer Sistem Informatika 04 90004 Abstract Kompetensi Penyebaran agama Islam

Lebih terperinci

C. Masa Kerajaan Islam

C. Masa Kerajaan Islam C. Masa Kerajaan Islam 1. Kerajaan Samudera Pasai Samudera Pasai adalah kerajaan Islam pertama di Indonesia yang didirikan oleh Sultan Malikus Shaleh pada abad ke-13. Kerajaan ini terletak di pesisir timur

Lebih terperinci

SEJARAH MASUK DAN BERKEMBANGNYA ISLAM DI NUSANTARA 1

SEJARAH MASUK DAN BERKEMBANGNYA ISLAM DI NUSANTARA 1 SEJARAH MASUK DAN BERKEMBANGNYA ISLAM DI NUSANTARA 1 Oleh Budi Sulistiono Mengenai masuk dan berkembangnya Islam di wilayah Nusantara, para ahli masih bersilang pendapat. Kapan masuk dan oleh siapa Islam

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 6. AKULTURASI BUDAYA INDONESIA DENGAN HINDU BUDHA DAN ISLAMLATIHAN SOAL BAB 6. Ksatria. Waisya.

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 6. AKULTURASI BUDAYA INDONESIA DENGAN HINDU BUDHA DAN ISLAMLATIHAN SOAL BAB 6. Ksatria. Waisya. SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 6. AKULTURASI BUDAYA INDONESIA DENGAN HINDU BUDHA DAN ISLAMLATIHAN SOAL BAB 6 1. Berdasarkan letak geografis Indonesia yang berada dalam jalur perdagangan dunia, serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berintikan tiga segi,yakni segi ekonomis (sumber devisa, pajak-pajak) segi

BAB I PENDAHULUAN. berintikan tiga segi,yakni segi ekonomis (sumber devisa, pajak-pajak) segi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan pariwisata dalam pembangunan Negara pada garis besarnya berintikan tiga segi,yakni segi ekonomis (sumber devisa, pajak-pajak) segi sosial (penciptaan lapangan

Lebih terperinci

BEBERAPA TEORI TENTANG MASUKNYA ISLAM

BEBERAPA TEORI TENTANG MASUKNYA ISLAM BEBERAPA TEORI TENTANG MASUKNYA ISLAM 1. Teori gujarat, abad ke 13, didukung oleh Snouck Hurgronye, WF Stuterheim dan HM. Vlekke. buktinya 1. Kurangnya fakta bahwa yg menyebarkan islam ke indonesia itu

Lebih terperinci