ESTIMASI BIAYA KONSEPTUAL KONSTRUKSI BANGUNAN JALAN LAYANG (FLYOVER) DENGAN MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ESTIMASI BIAYA KONSEPTUAL KONSTRUKSI BANGUNAN JALAN LAYANG (FLYOVER) DENGAN MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)"

Transkripsi

1 ESTIMASI BIAYA KONSEPTUAL KONSTRUKSI BANGUNAN JALAN LAYANG (FLYOVER) DENGAN MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) Ganjar Giwangkoro, Yusuf Latief, Wisnu Isvara Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia ABSTRAK Estimasi biaya proyek jalan layang dengan akurasi yang tinggi pada fase konseptual pengembangan proyek sangat penting untuk perencanaan dan studi kelayakan. Namun, sejumlah kesulitan muncul ketika melakukan estimasi biaya selama tahap konseptual. Mayor masalah yang dihadapi adalah kurangnya informasi awal, kurangnya database jalan layang, kurangnya metode estimasi biaya yang sesuai, dan faktor ketidakpastian. Untuk mencapai optimasi model, perlu digunakan variabel yang tepat dan baik sebagai input sehingga keakurasian output yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan. Variabel yang mempengaruhi biaya proyek jalan layang yang digunakan pada penelitian ini adalah panjang, lebar, lokasi, tipe pondasi, tahun pembuatan. Variabel tersebut kemudian dimasukkan dalam arsitektur jaringan yang paling cocok dan terbaik sehingga akurasi mencapai 28% sesuai standar AACE. Kata kunci: Jalan layang, Metode jaringan saraf tiruan, Estimasi biaya konseptual. ABSTRACT Project cost estimating of flyover with high accuracy in the conceptual phase of project development is essential for planning and feasibility studies. However, a number of difficulties arise when performing cost estimates during the conceptual stage. The major problems encountered is the lack of initial information, the lack of database, the lack of appropriate methods of cost estimation, and uncertainty factors. To reach model optimization, correct and good variables are needed as inputs to gain output which is accurate and accountable. The variables which affect the project cost and use in this research are length, width, type of pondation, location and year. The variables then run in the most suitable network architecture and the best, so that the accuracy reached 28% according to the standard AACE. Keywords: Flyover, Artificial neural network, Conceptual cost estimate

2 PENDAHULUAN Tahap estimasi biasa awal proyek merupakan tahapan yang sangat penting sekali dalam manajemen proyek konstruksi karena berpengaruh dengan keputusan penting yang akan diambil. Keberhasilan suatu proyek konstruksi tergantung sekali kepada tingkat keakurasian estimasi yang dilakukan mulai dari tahap konseptual,estimasi kelayakan dan estimasi detail. Estimasi biaya berkembang melalui tahap preliminary dan konseptual yang kemudian menjadi estimasi detail atau final, keakurasian tergantung dengan informasi yang diketahui saat proses estimasi berlangsung [1]. Tingkat akurasi dalam estimasi biaya konseptual juga dapat berpengaruh dari teknik atau cara dalam mendapatkan informasi tersebut dan memprosesnya dengan metodemetode tertentu seperti analisis regresi, permodelan probabilitas dan neural network [2]. Estimasi biaya konseptual juga mengacu sebagai estimasi biaya pradesain dimana hal ini dilakukan di awal sekali proses pembangunan proyek konstruksi berjalan, sebelum adanya gambar rancana keluar [3]. Oleh karena itu tingkat akurasi dan ketepatan biaya masih minim sekali, yang disebabkan informasi yang diperoleh minim. Pada tahun 1943 McCulloch dan Pitts telah menemukan suatu metode yang bernama metode Artificial Neural Networks (ANN) atau biasa disebut dengan sistem jaringan saraf tiruan yang telah berkembang pesat dan telah digunakan pada berbagai aplikasi dalam komputer [4]. Jaringan saraf tiruan merupakan satu dari beberapa cara sistem memproses informasi yang didesain menirukan cara kerja otak manusia dalam memecahkan suatu masalah dengan menggunakan kegiatan-kegiatan yang berbasis data masa lalu untuk diproses kembali melalui perubahan bobot sinapsisnya. Artificial Neural Networks (ANN) membawa suatu perubahan dalam dunia teknologi AI (Artificial Intelegence) melebihi cara tradisional yang ada sebelumnya dengan berusaha mencoba meniru cara kerja otak manusia melalui proses manipulasi data sehingga dapat menghasilkan suatu keputusan [5]. Catatan data-data historis masa lalu tetap merupakan data yang dominan, informasi dan sumber pengetahuan untuk mengestimasi biaya dalam membuat strategi rencana anggaran suatu proyek konstruksi. Pada tahap konseptual desain juga dapat sebagai sarana untuk mengeksplorasi dari perbedaan konfigurasi konseptual desain untuk meningkatkan biaya desain. Hal ini mungkin dapat sebagai tambahan pengetahuan pekerja desain dan konstruksi untuk dapat lebih fokus menghadapi tugas yang lebih sulit [6].

3 Untuk menjalankan proses mengestimasi biaya menggunakan metode ANN, para peneliti manajemen konstruksi hanya akan memperhitungkan beberapa detail bangunan tersebut untuk dijadikan sebagai parameter yang nantinya akan diinput ke dalam komputer dan akan menghasilkan output berupa nilai estimasi biaya. Contohnya untuk mengestimasi biaya suatu proyek konstruksi berupa jalan layang (flyover), hal-hal yang dapat dijadikan sebagai parameter adalah panjang jalan, lebar jalan, tinggi jalan, dan luas bentang jalan. Dari berbagai penjelasan sebelumnya, tujuan dari penulisan ini bermaksud untuk mencoba menyelesaikan berbagai kesulitan yang biasa dihadapi dalam tahap konseptual yang penyebab umumnya adalah kekurangan sejumlah informasi dan basis data pada proyek-proyek sebelumnya, sejumlah keraguan atau ketidakpastian, metode yang dahulu dipakai untuk mengestimasi dari proyek sebelumnya yang sejenis dengan menggunakan metode jaringan saraf tiruan atau Artificial Neural Network (ANN) pada suatu proyek konstruksi bangunan khususnya jalan layang (flyover). TINJAUAN TEORITIS Artificial Intelegence (AI) merupakan suatu teknologi menggunakan perangkat lunak komputer yang sudah digunakan oleh para peneliti untuk melakukan berbagai macam penelitian salah satunya dalam bidang konstruksi. Salah satu penelitian yang sedang dikembangkan oleh para peneliti adalah sistem kerja jaringan saraf tiruan manusia (Neural Network System). Maksud dari metode ini adalah para ahli mencoba untuk menggantikan sistem kerja otak manusia ke dalam sistem komputer, yang nantinya diharapkan sistem komputer ini mampu menyelesaikan masalah lebih cepat, lebih teliti, dan lebih akurat bila dibandingkan dengan kerja manusia. Artificial Neural Network (ANN) dapat menangani data yang samar, data yang corrupted, data yang hilang dan data yang tidak detail dengan tetap menghasilkan solusi jawaban yang terbaik [7]. ANN selain memiliki teknik permodelan yang menyerupai struktur kerja otak manusia, juga memiliki kelebihan lain yaitu mampu untuk dilatih pada situasi yang telah lampau atau sebelumnya [8]. Pada dasarnya sel syaraf biologi mempunyai neuron-neuron yang saling terhubung. Neuron tersebut memiliki tiga komponen penting, yaitu dendrit, soma dan akson. Bagian-bagian ini memiliki kemampuan yang berbeda dalam membentuk syaraf manusia [9].

4 Tabel 1. Analogi Antara ANN dengan Jaringan Syaraf Biologi ANN Dendrit Soma Akson Sinapsis Biologis Input Node Output Bobot Sumber : Erna Dwi Astuti, Pengantar Jaringan Syaraf Tiruan (Teori dan Aplikasi), Tiruan neuron dalam struktur jaringan saraf tiruan adalah sebagai elemen pemroses yang dapat berfungsi seperti halnya sebuah neuron. Meskipun masih jauh dari sempurna, namun kinerja dari tiruan neuron ini identik dengan kinerja dari sel biologi otak manusia yang telah dikenal saat ini. Christos dan Dimitri membagi 3 elemen pembentuk neuron, diantaranya [10] : a. Himpunan unit yang dihubungkan dengan jalur koneksi. Jalur-jalur tersebut memiliki bobot yang berbeda. Bobot yang nilainya positif akan memperkuat sinyal dan bobot yang bernilai negatif akan memperlemah sinyal yang dibawanya. Jumlah, struktur dan pola hubungan antar unit-unit tersebut akan menentukan arsitektur jaringan. b. Suatu unit penjumlah yang akan menjumlahkan input-input sinyal yang sudah dikalikan dengan bobotnya. Misalnya X 1.. X 2, X m adalah unit- unit input dan W j1, W j2.. W jm adalah bobot penghubung dari unit-unit keluaran U, maka unit penjumlah akan memberikan keluaran sebesar U = X 1 W j1 + X 2 W j2 + + X m W jm c. Fungsi aktifasi yang akan menentukan apakah sinyal dari input neuron akan diteruskan ke neuron lain atau tidak. Artificial Neural Network merupakan suatu kumpulan unit komputasional sederhana yang saling berhubungan erat. Unit-unit tersebut biasanya disebut nodes, seperti yang terdapat dalam neuron biologis. Input yang masuk ke sebuah node merupakan jumlah muatan output dari node sebelumnya yang berhubungan [11]. Neuron pada neural network dimodelkan sebagai sebuah proses yang mengeluarkan sebuah output dari berbagai input. Berikut adalah contoh permodelan sederhana dari suatu neuron.

5 Gambar 1. Struktur Unit Jaringan Saraf Tiruan Sederhana Pemodelan jaringan saraf tiruan tersusun atas beberapa elemen penghitung tak linier yang masing-masing saling berhubungan melalui suatu pembobot yang disusun secara paralel. Pembobot inilah yang nantinya akan beradaptasi (berubah) selama jaringan saraf tiruan dalam masa pelatihan. Sebelum dapat menyelasaikan suatu masalah, pelatihan penting dilakukan oleh jaringan saraf tiruan. Melalui pelatihan ini, nantinya jaringan saraf tiruan dapat memperoleh tanggapan yang benar sesuai yang diinginkan terhadap input yang diberikan kepadanya. Walaupun input atau masukan yang diberikan kepadanya dapat berubah-ubah karena suatu keadaan, namun jaringan saraf tiruan ini tetap dapat memberikan tanggapan yang benar. Pada umumnya jaringan saraf tiruan atau ANN mempunyai tiga buah layer, yaitu sebagai berikut [12]: Layer input Layer tersembunyi (hidden), proses pengolahan data input Layer output Gambar 2. Model ANN dengan 3 Layer

6 Model jaringan saraf tiruan dikelompokan menjadi empat jenis, yaitu : a. Jaringan saraf tiruan feedforward. Jenis ini mencakup semua model jaringan saraf tiruan yang bersifat acyclic, yaitu hanya bisa menyampaikan informasi searah dari neuron masukan ke neuron keluaran. b. Jaringan saraf tiruan rekurens. Berbeda dengan jaringan saraf sebelumnya, jaringan saraf tiruan rekurens menyampaikan informasi secara dua arah (mempunyai hubungan antar neuron yang cyclic). c. Jaringan saraf tiruan modular. Jenis ini berdasar pada kesimpulan riset biologi bahwa otak manusia tidak berfungsi sebagai satu jaringan yang sangat besar, tetapi sebagai kumpulan jaringan-jaringan kecil. d. Jenis lainnya mencakup model-model lain yang tidak tercakup pada tiga jenis jaringan saraf tiruan diatas, seperti holographic associative memory, instantaneously trained networks, spikling neural networks. Pelatihan sebuah jaringan yang menggunakan backpropagation terdiri dari tiga lngkah, yaitu : pelatihan pola input secara feedforward, perhitungan dan propagasi balik dari kumpulan kesalahan dan penyesuaian bobot. Sesudah pelatihan, aplikasi dalam jaringan hanya terdiri dari fase feedforward. Backpropagation juga berkemampuan untuk memperbaiki penimbang pada lapisan tersembunyi (hidden layer). Ketika Jaringan diberikan pola masukan sebagai pola pelatihan maka pola tersebut menuju ke unit-unit pada lapisan tersembunyi untuk diteruskan ke unit-unit lapisan keluaran. Kemudian unit-unit lapisan keluaran memberikan tanggapan yang disebut sebagai keluaran jaringan. Saat keluaran jaringan tidak sama dengan keluaran yang diharapkan maka keluaran akan menyebar mundur (backward) pada lapisan tersembunyi diteruskan ke unit pada lapisan masukan. Oleh karenanya maka mekanisme pelatihan tersebut dinamakan backpropagation/propagasi balik. Prosedur pembelajaran algoritma Backpropagation mempunyai tiga fase. Fase pertama adalah maju, pola masukan dihitung maju mulai dari layar masukan hingga layaran keluaran dengan menggunakan fungsi aktivasi yang telah ditentukan sebelumnya. Selisih antara keluaran jaringan dengan target yang diinginkan merupakan kesalahan yang terjadi. Kesalahan tersebut

7 dipropagasikan mundur, dimulai dari garis gariss yang berhubungan langsung dengan unit-unit layar keluaran. Fase ketiga adalah modifikasi bobot untuk menurunkan kesalahan yang terjadi. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui parameter-parameter apa saja yang harus diperhitungkan terhadap estimasi biaya pada tahap konseptual yang dapat meningkatkan tingkat akurasi pada estimasi biaya konseptual pada pembangunan konstruksi jalan layang (flyover). Untuk menyelesaikan penelitian ini diperlukan metode penelitian yang sesuai. Penelitian ini menggunakan strategi penelitian kuantitatif, karena tujuan yang ingin dicapai adalah menemukan fakta berdasarkan catatan dari dokumen, serta membutuhkan pengujian hipotesa penelitian. Strategi dalam metode penelitian perlu mempertimbangkan 3 (tiga) faktor, yaitu jenis pertanyaan yang akan digunakan, pengendalian terhadap peristiwa yang diteliti dan fokus terhadap peristiwa yang sedang berjalan [13]. Untuk masalah ini, pendekatan yang paling sesuai adalah studi kasus dan eksperimen. Rumusan Masalah yang diperlukan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan seperti apa dan bagaimana, dapat dikelompokkan sebagai berikut : a. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi biaya konseptual pembangunan konstruksi jalan layang (flyover)? b. Bagaimana mengembangkan suatu model berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi biaya pembangunan konstruksi jalan layang (flyover) dengan menggunakan metode jaringan saraf tiruan (ANN) untuk meningkatkan akurasi estimasi biaya pada tahap konseptual? Pada penelitian kali ini digunakan dua macam variabel, yaitu variabel terikat (dependent variable), serta variabel bebas (dependent variabel). Variabel terikat adalah variabel yang memberikan reaksi jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel bebas merupakan merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel ini faktornya diukur, dimanipulasi, atau dipilih untuk menentukan hubungan dengan suatu gejala yang diteliti. Survey dan wawancara dilakukan untuk mencari variabel-variabel yang nantinya akan digunakan sebagai parameter untuk menjalankan metode ini. Hasil dari survey dan wawancara yang telah dilakukan sebelumnya, dapat terkumpul data-data dan informasi yang diharapkan dapat mengahasilkan suatu analisis yang tepat dan akurat terhadap faktor-faktor yang paling dominan

8 dalam rangka meningkatkan kinerja akurasi estimasi biaya tahap konseptual proyek konstruksi jalan layang (flyover). Analisis penelitian bersifat deskriptif untuk menjawab rumusan masalah yang pertama, serta trial and error untuk masalah permodelan estimasi biaya dengan menilai hasil kinerjanya dengan menggunakan metode ANN ini. Dengan mencari rata-rata eror yang paling kecil antara prediksi biaya hasil model ANN dengan aktual biaya konstruksi proyek Jalan Layang melalui data-data historis bisa diketahui kinerja dari model tersebut. Metode MMRE atau MAPE (the Mean Magnitude of Relative Error) dan metode MSE (the Mean Square Error) dilakukan dengan program Matlab dapat membantu dalam pembentukan permodelan ANN sebagai alat bantu komputasi dalam perhitungan. Persamaan statistik juga dapat membantu permodelan ANN. HASIL PENELITIAN Data proyek yang tersedia untuk menjalankan penelitian ini terdapat sebanyak 28 data proyek dengan menggunakan 5 variabel sebagai parameternya. Kelima variabel tersebut meliputi Lokasi proyek, Tahun pembuatan, Jenis pondasi serta Panjang dan Lebar jalan layang. Dengan ouput yang tersedia adalah Nilai kontrak dari proyek tersebut. Data 25 yang awal digunakan sebagai data untuk pelatihan hingga menemukan nilai akurasi yg kecil, sedangkan 3 buah data terkahir merupakan data untuk pengujian kinerja dari model ANN yang didapatkan. Sehingga nanti terlihat tingkat akurasi yang masih termasuk sesuai dengan AACE yaitu berada dalam rentang - 20% sampai +30% dari biaya proyek sebenarnya. Penulis melakukan banyak sekali pelatihan untuk mencari nilai MMRE yang paling kecil. Berikut penulis tampilkan beberapa macam pelatihan permodelan yang didapatkan setelah menjalankan metode ANN tersebut hingga menghasilkan permodelan yang paling kecil rata-ratanya : a. Permodelan I (5-7-1) Pada permodelan yang pertama ini digunakan permodelan Maksudnya adalah dengan menggunakan 5 neuron sebagai input, dengan 7 neuron pada hidden layer dan 1 output yang dihasilkan. Setelah dijalankan dengan menggunakan bantuan program Matlab R2009a untuk menjalankan metode ANN maka dapat dilihat nilai MMRE nya. Dari permodelan ini ternyata didapatkan hasil yang sangat tidak bagus sekali, yakni nilai MMRE yang sangat tinggi sekali,

9 sehingga dapat disimpulkan model ini tidak cocok dijadikan sebagai temuan. Nilai MMRE yang didapat adalah 119%, sangat jauh dari apa yang menjadi standar AACE. Berikut tabel hasil pelatihan dengan permodelan ini : Tabel 2. Rekap Hasil Permodelan (5-7-1) Validasi Asli ANN selisih Akurasi % % % MMRE 119% b. Permodelan II (5-2-1) Karena nilai MMRE pada pelatihan I masih sangat besar, maka dilakukan kembali trial and eror pada percobaan selanjutnya. Untuk percobaan pelatihan yang kedua kalinya, menggunakan permodelan (5-2-1). Sama seperti yang dijelaskan sebelumnya, maksudnya adalah dengan menggunakan 5 neuron sebagai input, dengan 2 neuron pada hidden layer dan 1 output yang dihasilkan. Setelah program dijalankan, nilai MMRE yang didapatkan lebih kecil dari yang sebelumnya hampir mendekati ketentuan AACE, yaitu dengan nilai 35%. Namun hal ini tetap saja masih tidak termasuk ketentuan karena batas maksimalnya adalah 30%. Berikut tabel hasil pelatihan dengan permodelan (5-2-1) ini : Tabel 3. Rekap Hasil Permodelan (5-2-1) Validasi Asli ANN selisih Akurasi % % % MMRE 35% c. Permodelan III (5-10-1) Dari pelatihan menggunakan permodelan yang ke II masih tidak sesuai dengan apa yang dicari, maka tetap terus dilakukan pelatihan hingga mendapatkan nilai MMRE yang lebih kecil dari pelatihan sebelumnya. Ternyata dengan menggunakan permodelan yang ke III ini, didapatkan

10 hasil nilai yang cukup bagus dan sesuai dengan AACE, yakni nilai dengan angka 28%. Berikut tabel hasil rekap pada permodelan ke III : Tabel 4. Rekap Hasil Permodelan (5-10-1) Validasi Asli ANN selisih Akurasi % % % MMRE 28% d. Permodelan IV (5-8-1) Walaupun pada permodelan yang sebelumnya sudah mendapatkan hasil yang sesuai dengan ketentuan AACE, tetapi penulis masih mencoba lagi melakukan pelatihan guna mendapatkan permodelan yang lebih baik dengan nilai MMRE yang lebih kecil lagi. Pada pelatihan kali ini dicoba dengan menggunakan permodelan (5-8-1). Setelah program dijalankan, ternyata nilai yang didapat justru meningkat. Nilai yang didapatkan yaitu 58%, jauh sekali dari standar yang telah ditentukan oleh AACE. Berikut tabel hasil rekap pada permodelan ini : Tabel 5. Rekap Hasil Permodelan (5-8-1) Validasi Asli ANN selisih Akurasi % % % 58% Setalah melakukan berkali-kali pelatihan dengan berbagai macam permodelan, maka penulis menentukan bahwa permodelan yang akan digunakan sebagai hasil penelitian yakni permodelan ke-iii dengan arsitektur jaringan (5-10-1). Maksudnya adalah dengan menggunakan 5 neuron sebagai input, dengan 2 neuron pada hidden layer dan 1 output yang dihasilkan. Dengan kata lain 5 variabel sebagai parameter, dengan 10 neuron pada hidden layer dan 1 output yakni nilai kontrak dari proyek tersebut. Karena dengan permodelan ini nilai MMRE yang diperoleh yaitu 28%. Sesuai dengan ketentuan AACE yaitu berkisar antara -20% hingga +30%.

11 PEMBAHASAN Penelitian ini pada dasarnya adalah bertujuan untuk mencari faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi biaya pembangunan jalan layang (flyover) dan membuat permodelan ANN untuk melihat keakuratab estimasi biaya pada tahap konseptual. Dari berbagai macam percobaan pelatihan dengan metode ANN seperti yang di contohkan diatas, diperoleh hasil nilai MMRE yang paling kecil yakni 28% dengan permodelan arsitektur ANN (5-10-1). Dengan nilai yang diperoleh seperti itu, maka cukup sesuai dengan ketentuan AACE yakni berada dalam rentang kisaran -20% hingga +30%. Berikut merupakan range data-data yang digunakan dalam pelatihan ini sehingga terlihat rentang, mean dan modus dari masing-masing variabel : Tabel 6. Karakteristik dan Range Variabel ANN Variabel Nama Variabel Unit Range Modus Mean X1 Lokasi Flyover Kategori SumUt, SumSel, Banten, Jakarta, JaBar Jakarta - X2 Tahun Pembangunan Tahun X3 Panjang Flyover meter X4 Lebar Flyover meter X5 Tipe Pondasi Kategori Tiang pancang, Bored pile Bored Pile - Y Nilai Kontrak Rupiah 3,114,123, ,241,827,000-55,471,922,723,429 Dengan karakteristik dan range masing-masing variabel seperti pada tabel diatas, maka sistem pelatihan dijalankan dan akan ditemukan model ANN dengan melakukan proses pengujian yang bersifat trial and eror. Dalam menjalankan program Matlab dengan metode ANN tersebut, nantinya akan diperoleh juga rangkuman kriteria karakteristik pelatihan yang digunakan pada permodelan tersebut. Selain itu juga akan didapatkan nilai bobot input model ANN, nilai bobot bias input dan juga nilai bobot akhir lapisan. Berikut adalah model ANN terbaik yang ditemukan dan juga nilai dari masing-masing bobot input model ANN, bobot bias input dan bobot akhir lapisan ANN :

12 Tabel 7. Kriteria Model ANN Terbaik Training Parameter Nilai Fungsi Deskripsi Data 25 data pelatihan dan 5 data pengujian Pelatihan/Pengujian Jumlah input 5 Jumlah output 1 Jumlah hidden layer 1 Jumlah neuron hidden 10 Trial yang terbaik layer Algoritma pembelajaran Backpropagation Fungsi Pembelajaran Gradient Descent Momentum Fungsi Aktivasi Sigmoid Bipolar Normalisasi data Ya Learning data 0-1 Trial yang terbaik Momentum 0-1 Trial yang terbaik Kriteria iterasi berhenti Maksimum epoch Kinerja tujuan (Goal) 10-3 Maksimum kegagalan 5 Gradient minimum Tabel 8. Bobot Input Model ANN Bobot Input

13 Tabel 9. Bobot Bias Input Bobot Bias Input Tabel 10. Bobot Akhir Lapisan Bobot Akhir Lapisan Pada dasarnya variabel yang digunakan sebagai input dalam metode ANN secara keseluruhan memiliki pengaruh yang besar terhadap biaya proyek. Pada penelitian kali ini, variabel-variabel yang bisa diuji tingkat sensitivitasnya terhadap biaya proyek diantaranya adalah panjang jalan layang, lebar jalan layang dan waktu pembangunan. Untuk variabel tipe pondasi dan lokasi proyek tidak dapat dilihat uji sensitivitasnya karena banyak faktor yang terkait. Tiap variabel yang diuji ini memiliki sensitivitas yang berbeda, berikut grafik sensitivitasnya : Sensitivitas Tahun vs Biaya Biaya y = 88.58x R² = Tahun Gambar 3. Grafik Sensitiitas Tahun Terhadap Biaya

14 Biaya Sensitivitas Panjang vs Biaya y = 0.306x R² = Panjang Gambar 4. Grafik Sensitiitas Panjang Terhadap Biaya Sensitivitas Lebar vs Biaya Biaya y = 26.11x R² = Lebar Gambar 5. Grafik Sensitiitas Lebar Terhadap Biaya Setelah melakukan uji sensitivitas variabel terhadap biaya proyek, terlihat dari grafik diatas hasil uji sensitivitas tersebut mengalami kenaikan secara signifikan. Hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh Indeks Harga Konstruksi (IHK). IHK ini setiap tahunnya pasti tidak selalu statis, selalu mengalami kenaikan ditiap tahunnya karena pengaruh inflasi dan faktor-faktor lainnya yang terjadi pada tahun tersebut. Dan biasanya di tiap daerah memiliki indeks yang berbeda-beda. Pengaruh lainnya bisa saja timbul pada saat kegiatan konstruksi tersebut berlangsung. Selama kegiatan konstruksi berlangsung mungkin terdapat suatu kejadian yang mempengaruhi juga kepada biaya proyek.

15 KESIMPULAN Untuk melakukan estimasi biaya pada tahap konseptual, khususnya pada penelitian kali ini dengan objek jalan layang maka bisa menggunakan metode artificial neural nework dengan bantuan program Matlab R2009a. setelah dilakukan beberapa kali uji pelatihan maka model yang diperoleh yang paling bagus adalah dengan 28 data proyek. Masing-masing dengan 25 data pelatihan proyek dan 3 data terakhir sebagai data pengujian. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya proyek juga digunakan sebagai variabel dalam pelatihan, variabel yang digunakan antara lain : lokasi, panjang jalan layang, lebar jalan layang, tipe pondasi dan tahun pembuatan. Dan hasil arsitektur terbaik yang diperoleh adalah (5-10-1). Maksudnya adalah fungsi aktivasi sigmoid bipolar dengan layer input dengan 5 neuron, hidden layer dengan 10 neuron dan layer output dengan 1 neuron. Nilai MMRE yang didapatkan adalah sebesar 28%. SARAN Setelah melakukan penelitian ini dan mendapatkan hasil temuan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka penulis dapat memberikan saran yang dapat dilakukan agar dapat menambah sempurnanya penelitian ini. Saran yang dapat diberikan adalah : a. Model ANN akan berjalan lebih efektif jika data yang akan dijadikan sebagai input lengkap dan semakin banyak variasinya. Oleh karena itu mencari data-data proyek yang sebanyak-banyaknya wajib dilakukan. Carilah data proyek dengan variabel yang berbagai macam dan lengkap. b. Jika memang terdapat data yang tidak lengkap variabelnya, maka data tersebut dapat dieliminasi atau dihilangkan. Namun untuk menghilangkan data tersebut harus hati-hati, hal ini dapat dilakukan dengan regresi salah satunya menggunakan SPSS atau metode regresi lainnya. Karena hal ini mempengaruhi akan kinerja ANN dalam membuat model dan membaca pola data tersebut. c. Gunakanlah data range yang lebih beragam agar data dapat terlatih dengan lebih baik dan dapat memecahkan masalah pada input data baru.

16 REFERENCES [1] Hashem Al-Tabtabai et al, (1999), Preliminary Cost Estimation of Highway Construction Using Neural Network, Journal Cost Engineering ABI/Inform Global page.19. [2] Rifat Sonmez, (2005), Review of Conceptual Cost Modeling Techniques, Journal AACE International Transaction ProQuest page.es71. [3] Rifat Sonmez (2004), Conceptual Cost Estimation of Building Projects With Regression Analysis and Neural Netwroks, Canadian Journal of Civil Engineering ProQuest page.677. [4] Julian Bagus (2010), Permodelan Estimasi Biaya Pada Proyek Konstruksi Bangunan Pabrik dengan Teknik Jaringan Saraf Tiruan, Tesis Teknik Sipil Universitas Indonesia. [5] Robert A. McKim (1993), Neural Network Application to Cost Engineering, Journal Cost Engineering ProQuest page.31. [6] Onuegbu O. Ugwu dan Mohan M. Kumaraswamy, Neural Network Based Decision Support For Estimating Cost of Highway Bridge, Journal of The International Construction Research Conference. [7] Nikola K., Cost Estimastion of Highway Projects in Developing Countries : ANN Approach, Journal of The Eastern Asia Society for Transport. [8] Attala M. dan Hegazy (2003), Predicting Cost Deviation in Reconstruction Projects: ANN vs Regression, Journal of Construction Engineering and Manajement ASCE. [9] Erna Dwi Astuti (2009), Pengantar Jaringan Saraf Tiruan (Teori dan Aplikasi), Star Publishing, Wonosobo. [10] Christos dan Dimitri, (1996), Neural Network for Cost Estimation, Journal Cost Engineering ABI/Inform Global. [11] Indra Gunawan, (2004), Rekomendasi Tindakan Koreksi Pada Pengendalian Biaya Tenaga Kerja Dengan Metode Hybrid Probabilitic Neural Network, Tesis Teknik Sipil, Universitas Indonesia. [12] Maurdhi Hary P. dan Agus Kurniawan, (2006), Supervised Neural Network, Jakarta. [13] Robert Yin, (1996), Studi Kasus : Desain dan Metode, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

17

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, Erlinda Ningsih 2 1 Dosen Teknik Informatika, STMIK Potensi Utama 2 Mahasiswa Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Perusahaan dalam era globalisasi pada saat ini, banyak tumbuh dan berkembang, baik dalam bidang perdagangan, jasa maupun industri manufaktur. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Syaraf Biologi Jaringan Syaraf Tiruan merupakan suatu representasi buatan dari otak manusia yang dibuat agar dapat mensimulasikan apa yang dipejalari melalui proses pembelajaran

Lebih terperinci

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN : PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PRODUKSI AIR MINUM MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS : PDAM TIRTA BUKIT SULAP KOTA LUBUKLINGGAU) Robi Yanto STMIK Bina Nusantara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.6. Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan syaraf tiruan atau neural network merupakan suatu sistem informasi yang mempunyai cara kerja dan karakteristik menyerupai jaringan syaraf pada

Lebih terperinci

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN)

JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN) JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI CURAH HUJAN SUMATERA UTARA DENGAN METODE BACK PROPAGATION (STUDI KASUS : BMKG MEDAN) Marihot TP. Manalu Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Yang Digunakan Dalam melakukan penelitian ini, penulis membutuhkan data input dalam proses jaringan saraf tiruan backpropagation. Data tersebut akan digunakan sebagai

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM Ayu Trimulya 1, Syaifurrahman 2, Fatma Agus Setyaningsih 3 1,3 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX Oleh: Intan Widya Kusuma Program Studi Matematika, FMIPA Universitas Negeri yogyakarta

Lebih terperinci

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION

ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION ANALISIS PENAMBAHAN NILAI MOMENTUM PADA PREDIKSI PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION Eka Irawan1, M. Zarlis2, Erna Budhiarti Nababan3 Magister Teknik Informatika, Universitas Sumatera

Lebih terperinci

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series

Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series Implementasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation dan Steepest Descent untuk Prediksi Data Time Series Oleh: ABD. ROHIM (1206 100 058) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. M. Isa Irawan, MT Jurusan Matematika

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Forecasting Forecasting (peramalan) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa yang akan datang. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan data historis dan memproyeksikannya

Lebih terperinci

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN :

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN : Modifikasi Estimasi Curah Hujan Satelit TRMM Dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik Studi Kasus Stasiun Klimatologi Siantan Fanni Aditya 1)2)*, Joko Sampurno 2), Andi Ihwan 2) 1)BMKG Stasiun

Lebih terperinci

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Dwi Marisa Midyanti Sistem Komputer Universitas Tanjungpura Pontianak Jl Prof.Dr.Hadari Nawawi, Pontianak

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 205 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 205 IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 JARINGAN SARAF SECARA BIOLOGIS Jaringan saraf adalah salah satu representasi buatan dari otak manusia yang selalu mencoba untuk mensimulasikan proses pembelajaran pada otak

Lebih terperinci

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK

BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK BAB 2 KONSEP DASAR PENGENAL OBJEK 2.1 KONSEP DASAR Pada penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teori yang dijadikan acuan untuk menyelesaikan penelitian. Berikut ini teori yang akan digunakan penulis

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 1, Juni 2015 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Jaringan Syaraf Tiruan untuk Memprediksi Prestasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Suara. Pengenalan suara (voice recognition) dibagi menjadi dua jenis, yaitu speech recognition dan speaker recognition. Speech recognition adalah proses yang dilakukan

Lebih terperinci

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6

Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Penerapan Jaringan Saraf Tiruan Metode Backpropagation Menggunakan VB 6 Sari Indah Anatta Setiawan SofTech, Tangerang, Indonesia cu.softech@gmail.com Diterima 30 November 2011 Disetujui 14 Desember 2011

Lebih terperinci

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Dhita Azzahra Pancorowati 1110100053 Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi

Lebih terperinci

JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM

JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM JARINGAN SARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST, M.KOM INTRODUCTION Jaringan Saraf Tiruan atau JST adalah merupakan salah satu representasi tiruan dari otak manusia yang selalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling parah dan paling lama tingkat pemulihannya akibat krisis keuangan

BAB I PENDAHULUAN. paling parah dan paling lama tingkat pemulihannya akibat krisis keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis keuangan yang terjadi di Asia pada pertengahan tahun 1997 diawali di Thailand dan merembet ke berbagai negara di Asia lainnya seperti di Indonesia, Malaysia,

Lebih terperinci

Architecture Net, Simple Neural Net

Architecture Net, Simple Neural Net Architecture Net, Simple Neural Net 1 Materi 1. Model Neuron JST 2. Arsitektur JST 3. Jenis Arsitektur JST 4. MsCulloh Pitts 5. Jaringan Hebb 2 Model Neuron JST X1 W1 z n wi xi; i1 y H ( z) Y1 X2 Y2 W2

Lebih terperinci

BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK)

BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) BAB IV JARINGAN SYARAF TIRUAN (ARTIFICIAL NEURAL NETWORK) Kompetensi : 1. Mahasiswa memahami konsep Jaringan Syaraf Tiruan Sub Kompetensi : 1. Dapat mengetahui sejarah JST 2. Dapat mengetahui macam-macam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dielaskan mengenai teori-teori yang berhubungan dengan penelitian ini, sehingga dapat diadikan sebagai landasan berpikir dan akan mempermudah dalam hal pembahasan

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION

PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD NEURAL NETWORK MENGGUNAKAN ALGORITMA RESILENT BACKPROPAGATION ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 203-209 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENENTUAN MODEL RETURN HARGA SAHAM DENGAN MULTI LAYER FEED FORWARD

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM PENGHITUNGAN PERSENTASE KEBENARAN KLASIFIKASI PADA KLASIFIKASI JURUSAN SISWA DI SMA N 8 SURAKARTA Pembimbing: Desi Fitria Utami M0103025 Drs. Y. S. Palgunadi, M. Sc

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Neuro Fuzzy Neuro-fuzzy sebenarnya merupakan penggabungan dari dua studi utama yaitu fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

Lebih terperinci

Analisis Jaringan Saraf Tiruan dengan Metode Backpropagation Untuk Mendeteksi Gangguan Psikologi

Analisis Jaringan Saraf Tiruan dengan Metode Backpropagation Untuk Mendeteksi Gangguan Psikologi Analisis Jaringan Saraf Tiruan dengan Metode Backpropagation Untuk Mendeteksi Gangguan Psikologi Kiki, Sri Kusumadewi Laboratorium Komputasi & Sistem Cerdas Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN REGRESI LINEAR BERGANDA PADA PRAKIRAAN CUACA Nurmahaludin (1) (1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Banjarmasin Ringkasan Kebutuhan

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA

MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA MODEL PEMBELAJARAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK OTOMATISASI PENGEMUDIAN KENDARAAN BERODA TIGA Ramli e-mail:ramli.brt@gmail.com Dosen Tetap Amik Harapan Medan ABSTRAK Jaringan Syaraf Tiruan adalah pemrosesan

Lebih terperinci

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Erlangga, Sukmawati Nur Endah dan Eko Adi Sarwoko Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Erlangga, Sukmawati Nur Endah dan Eko Adi Sarwoko

Lebih terperinci

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA

BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK AS A METHOD OF FORECASTING ON CALCULATION INFLATION RATE IN JAKARTA AND SURABAYA Anggi Purnama Undergraduate Program, Computer Science, 2007 Gunadarma Universiy http://www.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation 65 Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation Risty Jayanti Yuniar, Didik Rahadi S. dan Onny Setyawati Abstrak - Kecepatan angin dan curah

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI

PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI PERANCANGAN PROGRAM PENGENALAN BENTUK MOBIL DENGAN METODE BACKPROPAGATION DAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK SKRIPSI Oleh Nama : Januar Wiguna Nim : 0700717655 PROGRAM GANDA TEKNIK INFORMATIKA DAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT

PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI TINGKAT PENGANGGURAN DI SUMATERA BARAT Havid Syafwan Program Studi Manajemen Informatika, Amik Royal, Kisaran E-mail: havid_syafwan@yahoo.com ABSTRAK:

Lebih terperinci

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA Dahriani Hakim Tanjung STMIK POTENSI UTAMA Jl.K.L.Yos Sudarso Km 6.5 Tanjung Mulia Medan notashapire@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK

PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol.18, No.4, Oktober 2015, hal 151-156 PREDIKSI PERHITUNGAN DOSIS RADIASI PADA PEMERIKSAAN MAMMOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA JARINGAN SYARAF TIRUAN PROPAGASI BALIK Zaenal

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENALAN POLA TULISAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENALAN POLA TULISAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN PADA PENGENALAN POLA TULISAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION Alvama Pattiserlihun, Andreas Setiawan, Suryasatriya Trihandaru Program Studi Fisika, Fakultas Sains dan Matematika,

Lebih terperinci

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE LOMBOK MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Titik Misriati AMIK BSI Jakarta Jl. R.S Fatmawati No. 24 Pondok Labu, Jakarta Selatan titik.tmi@bsi.ac.id ABSTRACT

Lebih terperinci

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal ISSN :

PRISMA FISIKA, Vol. I, No. 1 (2013), Hal ISSN : Prediksi Tinggi Signifikan Gelombang Laut Di Sebagian Wilayah Perairan Indonesia Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Metode Propagasi Balik Abraham Isahk Bekalani, Yudha Arman, Muhammad Ishak Jumarang Program

Lebih terperinci

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisa dan Kebutuhan Sistem Analisa sistem merupakan penjabaran deskripsi dari sistem yang akan dibangun kali ini. Sistem berfungsi untuk membantu menganalisis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengklasifikasian merupakan salah satu metode statistika untuk mengelompok atau menglasifikasi suatu data yang disusun secara sistematis. Masalah klasifikasi sering

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Artificial Neural Network(ANN), Backpropagation(BP), Levenberg Marquardt (LM), harga emas, Mean Squared Error(MSE), prediksi.

ABSTRAK. Kata Kunci : Artificial Neural Network(ANN), Backpropagation(BP), Levenberg Marquardt (LM), harga emas, Mean Squared Error(MSE), prediksi. ABSTRAK Prediksi harga emas merupakan masalah yang sangat penting dalam menentukan pengambilan keputusan perdagangan dalam pertambangan. Prediksi yang akurat untuk pertambangan dapat memberikan keuntungan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara

BAB II DASAR TEORI Jaringan Syaraf Tiruan. Universitas Sumatera Utara BAB II DASAR TEORI Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga berfungsi sebagai dasar untuk memberi jawaban

Lebih terperinci

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang)

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang) ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang) 1 Musli Yanto, 2 Sarjon Defit, 3 Gunadi Widi Nurcahyo

Lebih terperinci

Prediksi Jumlah Penjualan Air Mineral Pada Perusahaan XYZ Dengan Jaringan Saraf Tiruan

Prediksi Jumlah Penjualan Air Mineral Pada Perusahaan XYZ Dengan Jaringan Saraf Tiruan Prediksi Jumlah Penjualan Air Mineral Pada Perusahaan XYZ Dengan Jaringan Saraf Tiruan Kusuma Dewangga, S.Kom. Jurusan Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada Jl. Bulaksumur, Yogyakarta kusumadewangga@gmail.com

Lebih terperinci

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI GANGGUAN PSIKOLOGI

JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI GANGGUAN PSIKOLOGI Media Informatika, Vol. 2, No. 2, Desember 2004, 1-11 ISSN: 0854-4743 JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENDETEKSI GANGGUAN PSIKOLOGI Kiki, Sri Kusumadewi Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION

PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION Fitrisia, Adiwijaya, dan Andrian Rakhmatsyah Program Studi S1 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI LAJU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PADA PROVINSI JAWA TIMUR

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI LAJU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PADA PROVINSI JAWA TIMUR IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI LAJU TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA PADA PROVINSI JAWA TIMUR Sofi Dwi Purwanto Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK [1] Meishytah Eka Aprilianti, [2] Dedi Triyanto, [3] Ilhamsyah [1] [2] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengenalan Pola Pengenalan pola adalah suatu ilmu untuk mengklasifikasikan atau menggambarkan sesuatu berdasarkan pengukuran kuantitatif fitur (ciri) atau sifat utama dari suatu

Lebih terperinci

STUDI ESTIMASI CURAH HUJAN, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

STUDI ESTIMASI CURAH HUJAN, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION STUDI ESTIMASI CURAH HUJAN, SUHU DAN KELEMBABAN UDARA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Muh. Ishak Jumarang 1), Lyra Andromeda 2) dan Bintoro Siswo Nugroho 3) 1,3) Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation 1 Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation Reza Subintara Teknik Informatika, Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Analisis adalah kemampuan pemecahan masalah subjek kedalam elemen-elemen konstituen, mencari hubungan-hubungan internal dan diantara elemen-elemen, serta mengatur

Lebih terperinci

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation Anjar Wanto STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar Pematangsiantar, Indonesia anjarwanto@amiktunasbangsa.ac.id

Lebih terperinci

Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa)

Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa) IJCCS, Vol.x, No.x, July xxxx, pp. 1~5 ISSN: 1978-1520 1 Model Arsitektur Backpropogation Dalam Memprediksi Faktor Tunggakan Uang Kuliah (Studi Kasus AMIK Tunas Bangsa) Agus Perdana Windarto* 1, Dedy Hartama

Lebih terperinci

ANALISIS PENAMBAHAN MOMENTUM PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

ANALISIS PENAMBAHAN MOMENTUM PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Seminar Nasional Informatika 0 ANALISIS PENAMBAHAN MOMENTUM PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian, Purwa Hasan Putra Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN AKURASI ALGORITME PELATIHAN DALAM JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGGUNA KERETA API DI PULAU JAWA

PERBANDINGAN AKURASI ALGORITME PELATIHAN DALAM JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGGUNA KERETA API DI PULAU JAWA PERBANDINGAN AKURASI ALGORITME PELATIHAN DALAM JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGGUNA KERETA API DI PULAU JAWA Budho Setyonugroho 1), Adhistya Erna Permanasari 2), Sri Suning Kusumawardani

Lebih terperinci

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation

Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation Analisis Prediksi Indeks Harga Konsumen Berdasarkan Kelompok Kesehatan Dengan Menggunakan Metode Backpropagation Anjar Wanto STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar Pematangsiantar, Indonesia anjarwanto@amiktunasbangsa.ac.id

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan analisa penelitian terhadap metode Backpropagation yang diimplementasikan sebagai model estimasi harga saham. Analisis yang dilakukan adalah menguraikan penjelasan

Lebih terperinci

JARINGAN SYARAF TIRUAN PREDIKSI PENYAKIT LUDWIG ANGINA

JARINGAN SYARAF TIRUAN PREDIKSI PENYAKIT LUDWIG ANGINA doi: https://doi.org/10.5281/zenodo.1207339 JARINGAN SYARAF TIRUAN PREDIKSI PENYAKIT LUDWIG ANGINA Siti Aisyah (1), Abdi Dharma (2), Mardi Turnip (3) Sistem Informasi Fakultas Teknologi dan Ilmu Komputer

Lebih terperinci

PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION PREDIKSI KELULUSAN MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION Dewi Kusumawati 1), Wing Wahyu Winarno 2), M. Rudyanto Arief 3) 1), 2), 3) Magister Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

Sebelumnya... Pembelajaran Mesin/Machine Learning Pembelajaran dengan Decision Tree (ID3) Teori Bayes dalam Pembelajaran

Sebelumnya... Pembelajaran Mesin/Machine Learning Pembelajaran dengan Decision Tree (ID3) Teori Bayes dalam Pembelajaran Sebelumnya... Pembelajaran Mesin/Machine Learning Pembelajaran dengan Decision Tree (ID3) Teori Bayes dalam Pembelajaran Kecerdasan Buatan Pertemuan 11 Jaringan Syaraf Tiruan (Artificial Neural Network)

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No., Juni 206 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Jaringan Syaraf Tiruan Peramalan Inventory Barang

Lebih terperinci

PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGARATION

PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGARATION PENGENALAN KARAKTER ALFANUMERIK MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGARATION Amriana 1 Program Studi D1 Teknik Informatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTAD ABSTRAK Jaringan saraf tiruan untuk aplikasi

Lebih terperinci

2.1. Dasar Teori Bandwidth Regression

2.1. Dasar Teori Bandwidth Regression 2.1. Dasar Teori 2.1.1. Bandwidth Bandwidth adalah ukuran kapasitas dari sistem transmisi (Comer, 2004) Bandwidth adalah konsep pengukuran yang sangat penting dalam jaringan, tetapi konsep ini memiliki

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No., Juni 206 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Estimasi Needs

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI

I PENDAHULUAN II LANDASAN TEORI I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Hujan merupakan salah satu unsur iklim yang berpengaruh pada suatu daerah aliran sungai (DAS). Pengaruh langsung yang dapat diketahui yaitu potensi sumber daya air. Besar

Lebih terperinci

ANALISIS FUNGSI AKTIVASI SIGMOID BINER DAN SIGMOID BIPOLAR DALAM ALGORITMA BACKPROPAGATION PADA PREDIKSI KEMAMPUAN SISWA

ANALISIS FUNGSI AKTIVASI SIGMOID BINER DAN SIGMOID BIPOLAR DALAM ALGORITMA BACKPROPAGATION PADA PREDIKSI KEMAMPUAN SISWA ANALISIS FUNGSI AKTIVASI SIGMOID BINER DAN SIGMOID BIPOLAR DALAM ALGORITMA BACKPROPAGATION PADA PREDIKSI KEMAMPUAN SISWA Julpan 1 *, Erna Budhiarti Nababan 1 & Muhammad Zarlis 1 1 Program S2 Teknik Informatika

Lebih terperinci

ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TEKNIK PERAMALAN - A

ARTIFICIAL NEURAL NETWORK TEKNIK PERAMALAN - A ARTIFICIAL NEURAL NETWORK CAHYA YUNITA 5213100001 ALVISHA FARRASITA 5213100057 NOVIANTIANDINI 5213100075 TEKNIK PERAMALAN - A MATERI Neural Network Neural Network atau dalam bahasa Indonesia disebut Jaringan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Parameter Gauss Untuk dapat melakukan pengolahan data menggunakan ANN, maka terlebih dahulu harus diketahui nilai set data input-output yang akan digunakan. Set data inputnya yaitu

Lebih terperinci

Jaringan Syaraf Tiruan. Disusun oleh: Liana Kusuma Ningrum

Jaringan Syaraf Tiruan. Disusun oleh: Liana Kusuma Ningrum Jaringan Syaraf Tiruan Disusun oleh: Liana Kusuma Ningrum Susilo Nugroho Drajad Maknawi M0105047 M0105068 M01040 Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

Muhammad Fahrizal. Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan

Muhammad Fahrizal. Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpanglimun Medan IMPLEMENTASI JARINGAN SARAF TIRUAN DALAM MEMPREDIKSI SERVICE KENDARAAN RODA 4 DENGAN METODE BACKPROPAGATION (STUDI KASUS PT. AUTORENT LANCAR SEJAHTERA) Muhammad Fahrizal Mahasiswa Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

PEMILIHAN WARNA LIPSTIK BERDASARKAN INFORMASI USIA DAN WARNA KULIT DENGAN MENGGUNAKAN METODA ARTIFICIAL NEURAL NETWORK

PEMILIHAN WARNA LIPSTIK BERDASARKAN INFORMASI USIA DAN WARNA KULIT DENGAN MENGGUNAKAN METODA ARTIFICIAL NEURAL NETWORK PEMILIHAN WARNA LIPSTIK BERDASARKAN INFORMASI USIA DAN WARNA KULIT DENGAN MENGGUNAKAN METODA ARTIFICIAL NEURAL NETWORK Bilqis Amaliah 1, Amethis Oktaorora 2 1,2 Teknik Informatika, FTIf - ITS,Surabaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan satu definisi variabel operasional yaitu ratarata temperatur bumi periode tahun 1880 sampai dengan tahun 2012. 3.2 Jenis dan

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 19 3. METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat digambarkan dalam suatu bagan alir seperti pada Gambar 8. Gambar 8 Diagram Alir Penelitian Pengumpulan Data

Lebih terperinci

ANALISIS JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION TERHADAP PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG RUPIAH DAN DOLAR

ANALISIS JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION TERHADAP PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG RUPIAH DAN DOLAR Jurnal Barekeng Vol. 8 No. Hal. 7 3 (04) ANALISIS JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION TERHADAP PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG RUPIAH DAN DOLAR Analysis of Backpropagation Artificial Neural Network to

Lebih terperinci

PERAMALAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN AKAIKE INFORMATION CRITERION

PERAMALAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN AKAIKE INFORMATION CRITERION Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 20 (SNATI 20) ISSN: 19-5022 Yogyakarta, 16 Juni 20 PERAMALAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORK DAN AKAIKE INFORMATION CRITERION

Lebih terperinci

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK ANALISIS ALGORITMA INISIALISASI NGUYEN-WIDROW PADA PROSES PREDIKSI CURAH HUJAN KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, M. Rhifky Wayahdi 2 1 Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK PERAMALAN HARGA SAHAM Putra Christian Adyanto

PENERAPAN TEKNIK JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK PERAMALAN HARGA SAHAM Putra Christian Adyanto PENERAPAN TEKNIK JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK PERAMALAN HARGA SAHAM Putra Christian Adyanto Teknik Informatika, Univesitas Dian Nuswantoro ABSTRACT: Peramalan saham merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran untuk penelitian ini seperti pada Gambar 9. Penelitian dibagi dalam empat tahapan yaitu persiapan penelitian, proses pengolahan

Lebih terperinci

Pemodelan Sistem dengan Metode Neural Network Back Propagation. Modeling System Using Neural Network Backpropagation

Pemodelan Sistem dengan Metode Neural Network Back Propagation. Modeling System Using Neural Network Backpropagation Pemodelan Sistem dengan Metode Neural Network Back Propagation Modeling System Using Neural Network Backpropagation Dwi Sudarno Putra 1), Toto Sugiarto 1) & Meri Azmi 2) 1) Jurusan Teknik Otomotif Universitas

Lebih terperinci

ESTIMASI PRODUKTIVITAS PEKERJA KONSTRUKSI DENGAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK

ESTIMASI PRODUKTIVITAS PEKERJA KONSTRUKSI DENGAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK ESTIMASI PRODUKTIVITAS PEKERJA KONSTRUKSI DENGAN PROBABILISTIC NEURAL NETWORK Lila Ayu Ratna Winanda Dosen Teknik Sipil FTSP ITN Malang ABSTRAKSI Pekerjaan konstruksi yang tengah menggeliat bangkit tidak

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI LAJU INFLASI DI KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI LAJU INFLASI DI KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI LAJU INFLASI DI KABUPATEN KLATEN NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Kurniawati Handayani 09.11.3278 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN

Lebih terperinci

ABSTRACT. Kata kunci: Fuzzy Tsukamoto, Jaringan Syaraf Tiruan, Backpropagation 1. LATAR BELAKANG MASALAH

ABSTRACT. Kata kunci: Fuzzy Tsukamoto, Jaringan Syaraf Tiruan, Backpropagation 1. LATAR BELAKANG MASALAH PERBANDINGAN PREDIKSI HARGA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN FUZZY TSUKAMOTO COMPARISON OF SHARE PRICE PREDICTION USING ARTIFICIAL NEURAL NETWORK AND FUZZY TSUKAMOTO ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gedung kampus merupakan salah satu kontruksi gedung negara yang termasuk dalam kategori bangunan tidak sederhana. Adanya kebijakan pemerintah terkait otonomi daerah

Lebih terperinci

1.1. Jaringan Syaraf Tiruan

1.1. Jaringan Syaraf Tiruan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Jaringan Syaraf Tiruan Jaringan Syaraf Tiruan (JST) adalah sistem pemroses informasi yang memiliki karakteristik mirip dengan jaringan syaraf biologi yang digambarkan sebagai berikut

Lebih terperinci

Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan

Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan JURNAL TEKNIK POMITS 1-7 1 Klasifikasi Pola Huruf Vokal dengan Menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Dhita Azzahra Pancorowati, M. Arief Bustomi Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI PENJUALAN OBAT Pada PT. METRO ARTHA PRAKARSA MENERAPKAN METODE BACKPROPAGATION Zulkarnain Mahasiswa Teknik Informatika STMIK Budi Darma Jl. Sisingamangaraja

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pencemaran air Air merupakan salah satu komponen utama dalam lingkungan yang berperan penting dalam kehidupan (Warlina, 2004). Air, yang bersumber dari sungai, danau, gletser,

Lebih terperinci

4.1. Pengumpulan data Gambar 4.1. Contoh Peng b untuk Mean imputation

4.1. Pengumpulan data Gambar 4.1. Contoh Peng b untuk Mean imputation 4.1. Pengumpulan data Data trafik jaringan yang diunduh dari http://www.cacti.mipa.uns.ac.id:90 dapat diklasifikasikan berdasar download rata-rata, download maksimum, download minimum, upload rata-rata,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan prediksi semakin meningkat pada era globalisasi saat ini sejalan dengan keinginan masyarakat khususnya pelaku bisnis untuk memberikan tanggapan

Lebih terperinci

ESTIMASI KONSUMSI ENERGI LISTRIK BALI BERBASIS ANN

ESTIMASI KONSUMSI ENERGI LISTRIK BALI BERBASIS ANN ESTIMASI KONSUMSI ENERGI LISTRIK BALI BERBASIS ANN Jurusan Teknik Elekro Fakultas Teknik Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran Bali 80361, tlp (0361)703315 Email : mertasana@ee.unud.ac.id Abstrak Aspek

Lebih terperinci

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN

ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN ANALISA JARINGAN SARAF TIRUAN DENGAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MENGETAHUI LOYALITAS KARYAWAN Jasmir, S.Kom, M.Kom Dosen tetap STIKOM Dinamika Bangsa Jambi Abstrak Karyawan atau tenaga kerja adalah bagian

Lebih terperinci

oleh WAHYUNI PUTRANTO NIM. M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

oleh WAHYUNI PUTRANTO NIM. M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika PERBANDINGAN METODE GRADIENT DESCENT DAN GRADIENT DESCENT DENGAN MOMENTUM PADA JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM PERAMALAN KURS TENGAH RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA oleh WAHYUNI PUTRANTO NIM.

Lebih terperinci

ESTIMASI BIAYA PERANGKAT LUNAK MENGGUNAKAN IMPROVED BACKPROPAGATION

ESTIMASI BIAYA PERANGKAT LUNAK MENGGUNAKAN IMPROVED BACKPROPAGATION ESTIMASI BIAYA PERANGKAT LUNAK MENGGUNAKAN IMPROVED BACKPROPAGATION Rocky Yefrenes Dillak Abstrak : Estimasi biaya perangkat lunak merupakan bagian tak terpisahkan dari pengembangan perangkat lunak. Mengabaikan

Lebih terperinci

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics.

UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics. UJM 3 (1) (2014) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DALAM PERAMALAN BEBAN PUNCAK DISTRIBUSI LISTRIK DI WILAYAH PEMALANG

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL NEURAL NETWORK BACKPROPAGATION UNTUK PREDIKSI HARGA AYAM

PENERAPAN MODEL NEURAL NETWORK BACKPROPAGATION UNTUK PREDIKSI HARGA AYAM PENERAPAN MODEL NEURAL NETWORK BACKPROPAGATION UNTUK PREDIKSI HARGA AYAM Nanik Susanti 1* 1 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kudus

Lebih terperinci