transmisi. (Downes et al, 1998, p771) Sangatlah tidak efektif jika bisnis harus menggunakan floppy-disk untuk berbagi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "transmisi. (Downes et al, 1998, p771) Sangatlah tidak efektif jika bisnis harus menggunakan floppy-disk untuk berbagi"

Transkripsi

1 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Jaringan Jaringan komputer adalah kumpulan komputer, printer, router, switch, dan device lainnya yang mampu berkomunikasi satu sama lain melalui suatu media transmisi. (Downes et al, 1998, p771) Jaringan komputer muncul karena masalah komunikasi data di antara komputer-komputer untuk melakukan fungsi bisnis. Komputer-komputer tidak saling terhubung hingga tidak ada cara yang efisien untuk berbagi data. Sangatlah tidak efektif jika bisnis harus menggunakan floppy-disk untuk berbagi data. Jaringan menjawab masalah ini. Dengan menggunakan jaringan komputer, perusahaan dapat melakukan sharing data secara cepat dan efisien. Pada awalnya jaringan komputer hanya berskala kecil, misalnya dalam satu departemen / kantor lokal, dengan menggunakan teknologi Local Area Network (LAN). Dengan LAN, suatu departemen seolah-olah berada pada satu pulau elektronis kecil yang menghubungkan setiap komputer dalam departemen tersebut. Setiap departemen mempunyai LAN masing-masing. Masalah kembali muncul pada saat perusahaan bertambah besar dan bisnis berbasis komputer berkembang. LAN-LAN yang terpisah ini menjadi tidak efisien karena tidak dapat berkomunikasi dengan yang lain. Solusi dari masalah ini adalah Wide Area Network dan Metropolitan Area Network. Dengan kedua teknologi ini, pengguna pada daerah geografis yang luas dapat dihubungkan.

2 8 Implementasi LAN, MAN, dan WAN pada perusahaan dan organisasi lainnya sangat membantu meningkatkan efisiensi bisnis. Internet adalah jaringan komputer terbesar di dunia. Internet terdiri atas jutaan LAN, WAN, dan MAN. Dengan Internet, para pengguna dapat mengakses data dan informasi yang tersedia kapan saja tanpa batasan geografis. 2.2 Peralatan Jaringan Komputer Menurut Cisco Systems Inc. (2001, CCNA1 modul 2.1.3), alat-alat yang berhubungan dengan jaringan secara garis besar dibagi atas: End-User Device Adalah alat-alat yang menyediakan layanan untuk menciptakan, menyimpan, mengambil dan berbagi informasi dari jaringan ke pemakai. End-user device biasanya disebut juga sebagai host. End-user device antara lain: PC, MAC, laptop, notebook, pocketpc, printer, server, mainframe, dan lain-lain. End-user device tidak mempunyai simbol yang standar, biasanya end-user device digambarkan menyerupai bentuk aslinya agar mudah dikenali. Agar bisa dihubungkan dengan jaringan, setiap end-user device mempunyai Network Interface Card / Network Interface Controller, yaitu sebuah papan sirkuit yang bertugas menangani fungsi-fungsi yang berhubungan dengan jaringan. Setiap NIC unik karena mempunyai sebuah Media Access Control (MAC) address yang berbeda pada setiap NIC. MAC address ini digunakan untuk mengontrol komunikasi antar host pada jaringan.

3 Network Device Adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan end-user device ke jaringan, memperluas jangkauan jaringan, melakukan konversi format data, mengatur transfer data dan banyak fungsi jaringan lainnya. Modem Modem (modulator demodulator) digunakan untuk mengubah informasi digital menjadi sinyal analog. Modem mengubah tegangan bernilai biner menjadi sinyal analog dengan melakukan encoding data digital ke dalam frekuensi carrier. Modem yang umum digunakan dihubungkan pada jalur telepon, oleh karena itu modem ini mampu memodulasi data digital ke dalam sinyal berspektrum suara. Proses tersebut disebut modulasi. Modem juga dapat mengubah kembali sinyal analog yang termodulasi menjadi data digital, sehingga informasi yang terdapat di dalamnya dapat dimengerti oleh komputer. Proses ini disebut demodulasi. Repeater Repeater merupakan network device yang digunakan untuk memperkuat kembali sinyal komunikasi jaringan. Setelah melalui media transmisi, sinyal dapat mengalami atenuasi. Repeater bertugas untuk memperkuat kembali sinyal tersebut sehingga dapat ditransmisikan lebih jauh. Repeater tidak melakukan pengambilan keputusan apapun mengenai pengiriman sinyal.

4 10 Repeater bekerja dengan menerima, memperkuat, kemudian meneruskan sinyal yang diterima agar dapat melewati media jaringan dengan jangkauan yang lebih jauh. Repeater menjalankan sebuah aturan yang dikenal sebagai aturan yang diimplementasikan oleh Ethernet dan IEEE Aturan ini membatasi jaringan agar hanya berisi maksimum lima segmen, dihubungkan dengan empat repeater, dan tiga user segmen yang berisi sistem / host (user). Waktu transmisi akan bertambah setiap kali memasuki repeater karena proses yang terjadi di dalam repeater. Aturan ini bertujuan untuk meminimalkan waktu transmisi dan latency tersebut. Hub Hub merupakan network device untuk mengkonsentrasikan hubungan. Artinya, hub menggabungkan beberapa host sehingga jaringan melihat host-host tersebut sebagai sebuah unit tunggal. Ini adalah tugas sebuah passive hub, sedangkan active hub selain melakukan tugas yang sama seperti di atas juga melakukan penguatan kembali sinyal. Peralatan yang terhubung ke hub akan menerima semua traffic yang melalui hub. Hal ini berpotensi mengakibatkan collision jika ada banyak alat yang terhubung ke hub. Lebih jauh mengenai collision akan dijelaskan kemudian.

5 11 Bridge Bridge merupakan network device untuk manajemen transmisi dasar, menyediakan hubungan antar LAN dan memeriksa paket data apakah dapat melewati bridge atau tidak. Bridge sangat berguna untuk menghubungkan beberapa LAN agar dapat mencakup daerah yang lebih luas, atau membagi sebuah LAN besar menjadi beberapa LAN yang lebih kecil untuk mengurangi traffic yang melalui masingmasing LAN. Bridge melakukan pengambilan keputusan mengenai apakah harus meneruskan paket ke segmen jaringan berikutnya atau tidak. Ketika bridge menerima frame dari jaringan, bridge akan memeriksa MAC address tujuannya, dan memeriksa MAC address tersebut pada bridge table yang dimiliki. Bridge kemudian melakukan proses pengambilan keputusan sebagai berikut: o Jika tujuan berada pada segmen yang sama dengan segmen frame, bridge tidak akan mengirimkan frame ke segmen yang lain. Proses ini disebut filtering. o Jika tujuan berada pada segmen yang berbeda, bridge akan meneruskan frame ke segmen tujuan. o Jika MAC address tujuan tidak diketahui, bridge akan meneruskan frame ke semua segmen kecuali segmen asal frame.

6 12 Switch Switch merupakan network device yang bekerja pada Layer 2 model OSI, yang mampu melakukan manajemen transfer data yaitu hanya meneruskan data ke segmen yang dituju. Switch tidak melakukan konversi format data. Switch mempelajari host mana saja yang terhubung ke suatu port dengan membaca MAC address asal yang ada di dalam frame kemudian switch membuka sirkuit virtual antara node sumber dengan node tujuan. Dengan demikian komunikasi dua port tersebut tidak mempengaruhi traffic dari port lain. Hal tersebut membuat LAN menjadi lebih efisien. Router Router mempunyai semua kemampuan network device lainnya. Router dapat memperkuat sinyal, mengkonsentrasikan beberapa koneksi, melakukan konversi format transmisi data, dan mengatur transfer data. Selain itu router juga bisa melakukan koneksi ke WAN, sehingga dapat menghubungkan LAN yang terpisah jauh. Router bertugas melakukan routing paket data dari source ke destination pada LAN dan menyediakan koneksi ke WAN. Dalam lingkungan LAN, router membatasi bradcast, menyediakan layanan local address resolution seperti ARP (Address Resolution Protocol) dan RARP (Reverse Address Resolution Protocol), dan membagi network dengan menggunakan struktur subnetwork.

7 13 Access Point Access point (AP) berperan sebagai sentral hub pada infrastruktur WLAN. AP dilengkapi dengan antena dan menyediakan koneksi wireless pada daerah tertentu yang disebut cell. 2.3 Media Jaringan Menurut Cisco Systems Inc. (2001, CCNA1: modul 3), media jaringan terbagi atas: Copper Kabel Coaxial Dalam LAN, kabel coaxial memiliki beberapa keuntungan. Ia dapat berjalan dengan jarak yang lebih panjang dibandingkan dengan STP atau UTP tanpa membutuhkan repeater. Kabel coaxial lebih murah dibandingkan dengan kabel fiber-optic. Panjang maksimum kabel coaxial yaitu 500 m. Kabel STP Kabel STP mengkombinasikan teknik cancellation, shielded dan twisted wire. STP mengurangi noise antar kabel seperti crosstalk. STP juga mengurangi noise dari luar kabel seperti interferensi. Tetapi STP lebih mahal dan sulit dipasang daripada UTP.

8 14 Kabel UTP Kabel UTP adalah media dengan empat pasang kabel yang digunakan pada banyak jaringan. Kabel UTP memiliki banyak keuntungan. Kabel UTP lebih mudah dipasang dan lebih murah daripada media lainnya. Kekurangan kabel UTP yaitu sangat rentan terhadap noise dan interferensi serta memiliki jarak signal yang lebih pendek dibandingkan dengan kabel coaxial dan kabel fiber optic. Kabel UTP memiliki panjang maksimum 100 m sebelum terjadi atenuasi. Kabel UTP dapat didesain menjadi tiga jenis yaitu: o Straight-through Cable. Kabel ini memiliki urutan warna yang sama pada kedua ujungnya. Kabel ini digunakan untuk menghubungkan network device yang berbeda. o Cross-Over Cable. Urutan kabel ini yaitu pin 1 ditukar dengan pin 3 dan pin 2 ditukar dengan pin 6. Hal tersebut terjadi karena pin pengirim dan penerima berada pada lokasi yang berbeda. Kabel ini digunakan untuk menghubungkan network device yang sama. o Rollover Cable. Pada kabel ini, kombinasi pin dibalik pada ujung yang satunya. Kabel ini digunakan untuk menghubungkan PC ke port console pada network device.

9 Optical Media Media yang digunakan adalah fiber optic. Fiber optic menggunakan cahaya sebagai pengganti arus listrik untuk megirimkan sinyal. Data digital direresentasikan sebagai cahaya (bit 1) dan tidak ada cahaya (bit 0). Fiber optic biasanya digunakan untuk menyediakan koneksi dengan kecepatan tinggi dan jarak yang lebih jauh dari kabel tembaga. Karena menggunakan cahaya sebagai sinyal, fiber optic tidak terpengaruh interfensi elektromagnetik dan tidak mengalami crosstalk. Namun fiber optic lebih mahal dan lebih sulit dipasang dan ditangani dari pada media kabel tembaga. Fiber optic mempunyai dua tipe yaitu: Single-mode Fiber, tipe ini mengirimkan satu sinyal per fiber core yang mengalir lurus sepanjang fiber core. Single mode mempunyai ketebalan fiber core 8.3 sampai 10 micron. Sumber cahaya sinyal ialah laser. Fiber single-mode mempunyai jangkauan yang lebih jauh dari multimode. Multimode Fiber, tipe ini mampu mengirimkan beberapa sinyal per fiber. Multimode fiber mempunyai ketebalan fiber core 50 atau 62.5 micron. Sumber cahaya sinyal ialah Light Emitting Diodes (LED), dan sinyal dipantulkan pada inner cladding yang menyelimuti fiber core dengan menggunakan prinsip pemantulan sempurna.

10 Wireless Untuk dapat terhubung ke jaringan wireless suatu host harus mempunyai wireless network adapter. Untuk meningkatkan kompatibilitas, biasanya sebuah access point (AP) dipasang pada jaringan yang berfungsi sebagai hub bagi infrastruktur WLAN. AP mempunyai antena untuk menyediakan konektivitas wireless untuk jangkauan daerah tertentu, biasanya disebut sebagai cell. Untuk melingkupi area yang lebih luas, AP dapat dipasang secara overlap hingga host dapat melakukan roaming di antara cell. 2.4 Topologi Jaringan Topologi jaringan menjelaskan bagaimana struktur jaringan dibentuk. Menurut Cisco Systems Inc. (2001, CCNA1: modul 2.1.4), topologi jaringan dibagi atas dua kategori: 1. Physical, yaitu layout jaringan secara fisik, termasuk penempatan device dan media yang digunakan. 2. Logical, yaitu metode yang digunakan oleh host untuk mengakses media untuk mengirim data Physical Topology a. Bus Topologi ini menggunakan satu kabel backbone yang diberi resistor terminasi di kedua ujungnya. Semua host dihubungkan langsung ke backbone ini. Gambar 2.1 menggambarkan topologi bus secara umum.

11 17 Gambar 2.1 Topologi Bus b. Ring Topologi ini menghubungkan satu host ke host berikutnya dan menghubungkan host terakhir ke host pertama, sehingga membentuk lingkaran / ring. Gambar 2.2 mengambarkan topologi ring secara umum. Gambar 2.2 Topologi Ring c. Star Topologi ini menghubungkan semua host ke satu titik pusat, misalnya hub atau switch. Gambar 2.3 menggambarkan topologi star secara umum. Gambar 2.3 Topologi Star

12 18 d. Extended Star Topologi ini menggabungkan beberapa topologi star dengan menghubungkan titik-titik pusatnya. Gambar 2.4 menggambarkan topologi extended star secara umum. Gambar 2.4 Topologi Extended Star e. Hierarchical Topologi ini mirip dengan topologi extended star, namun sistem ini dihubungkan ke sebuah host / sistem komputer pengatur traffic. Gambar 2.5 menggambarkan topologi hierarchical secara umum. Gambar 2.5 Topologi Hierarchical f. Mesh Topologi ini menghubungkan setiap host ke seluruh host dalam network. Topologi menyediakan perlindungan terbaik dari interupsi layanan. Walaupun Internet mempunyai beberapa path ke lokasi tertentu, Internet bukan suatu jaringan full mesh. Gambar 2.6 menggmbarkan topologi mesh secara umum.

13 19 Gambar 2.6 Topologi Mesh Logical Topology a. Broadcast Pada topologi ini setiap host mengirimkan datanya ke semua host yang ada di dalam media jaringan. Tidak ada aturan yang harus diikuti host dalam menggunakan jaringan, dengan kata lain penggunaan media bersifat first-come-first-serve. Contoh jaringan yang bekerja dengan metode ini adalah Ethernet. b. Token passing Pada topologi ini sebuah electronic token dikirimkan secara bergantian ke setiap host. Jika host menerima token ini, ia dapat mengirimkan data ke jaringan, jika tidak ada data yang akan dikirim, token diberikan kepada host berikutnya. Contoh jaringan yang bekerja dengan metode ini adalah Token Ring dan FDDI.

14 Macam-macam Jaringan Local Area Network Local Area Network (LAN) adalah suatu jaringan data berkecepatan tinggi dan mempunyai error-rate rendah yang mencakup daerah yang relatif kecil (hingga beberapa ratus meter saja). (Downes et al, 1998, p762) LAN menghubungkan host / workstation, peripheral, terminal, dan peralatan lainnya dalam suatu gedung atau daerah terbatas lainnya. Pengendalian jaringan dilakukan oleh administrator lokal. Beberapa teknologi LAN: Ethernet, menggunakan topologi bus untuk mengontrol aliran informasi dan menggunakan topologi star atau extended star untuk pemasangan kabelnya. Token Ring, secara logical menggunakan topologi ring untuk mengontrol aliran informasi dan secara fisik menggunakan topologi star. Fiber Distributed Data Interface (FDDI), secara logical menggunakan topologi ring untuk mengontrol aliran informasi dan secara fisik menggunakan topologi dual-ring.

15 Wide Area Network Wide Area Network (WAN) adalah suatu jaringan komunikasi data yang melayani pemakai yang berada pada daerah geografis yang luas dan menggunakan alat transmisi yang disediakan oleh carrier umum. (Downes et al, 1998, p801) WAN menginterkoneksi LAN dan menyediakan akses ke host atau server di lokasi yang jauh. WAN dirancang untuk: Beroperasi pada area yang luas dan terpisah. Memungkinkan user yang terpisah jauh berkomunikasi secara realtime. Menyediakan layanan ke resource jarak jauh yang terhubung ke layanan lokal secara full-time. Menyediakan layanan , Internet, transfer file, dan e-commerce. Beberapa teknologi WAN: Integrated Services Digital Network (ISDN), Digital Subscriber Line (DSL), Frame Relay, T1, E1, T3, E3, Synchronous Optical Network (SONET) Metropolitan Area Network Metropolitan Area Network (MAN) adalah jaringan komunikasi data yang dirancang untuk menghubungkan beberapa LAN yang berada dalam satu kota (Forouzan, 2003, p21). MAN adalah gabungan antara LAN dan WAN. Sebagaimana WAN, MAN mengabungkan beberapa LAN, namun dalam batasan yang tidak terlalu besar, seperti antar gedung dalam suatu kota, dan MAN menyediakan kecepatan akses data yang lebih tinggi dari WAN.

16 Storage-Area Network Storage-Area Network (SAN) adalah jaringan dengan performa yang tinggi yang digunakan untuk memindahkan data antara server dengan sumber penyimpanan. SAN mendukung koneksi tinggi server ke media penyimpanan, media penyimpanan ke media penyimpanan, atau server ke server. (Cisco Systems Inc., 2001, CCNA1: modul 2.1.9) Virtual Private Network Virtual Private Network (VPN) adalah jaringan pribadi yang dibangun antar infrastruktur jaringan publik seperti Internet. Melalui Internet, link yang aman dapat dibangun antara PC dari pengguna jarak jauh dengan router VPN di kantor pusat. (Cisco Systems Inc., 2001, CCNA1: modul ) 2.6 Arsitektur Protokol Jaringan Model OSI Menurut Stallings (2004, p27), arsitektur OSI (Open-Systems Interconnection) dikembangkan oleh International Organization for Standardization (ISO) pada tahun 1977 sebagai standar agar memudahkan interkoneksi antar device dari vendor yang berbeda-beda. Model OSI terdiri atas 7 layer. Fungsi-fungsi dalam komunikasi data dipisah ke dalam layer-layer ini. Gambar 2.7 berikut merepresentasikan model OSI:

17 23 Gambar 2.7 Model OSI Setiap layer menangani fungsi yang ada di dalamnya dan bergantung pada layer di bawahnya untuk menangani fungsi komunikasi yang lebih primitif, serta menyediakan fungsi layanan untuk layer di atasnya. Arsitektur OSI mempunyai 7 layer sebagai berikut: a. Application Layer Layer ini berada paling atas pada arsitektur OSI. Layer ini berfungsi sebagai alat bagi aplikasi untuk mendapatkan akses ke lingkungan OSI. Layer ini berisi fungsi-fungsi manajemen dan mekanisme yang mendukung aplikasi terdistribusi. Protokol Telnet, HTTP, FTP, browser WWW, dan SMTP berada pada layer ini. b. Presentation Layer Layer ini menentukan data yang akan dipertukarkan oleh aplikasi (misalnya teks ASCII, data biner, MPEG, GIF, dan JPEG ) dan menyediakan layanan transformasi data bagi layer aplikasi. Presentation Layer menentukan sintaks yang digunakan antar aplikasi dan menyediakan pemilihan dan modifikasi representasi data yang

18 24 digunakan. Contoh layanan yang tersedia pada layer ini antara lain enkripsi dan kompresi data. c. Session Layer Layer ini menyediakan mekanisme pengendalian dialog antara aplikasi di end-user device. Conversation / Session dimulai, dikontrol, dan diakhiri oleh layer ini. d. Transport Layer Layer ini menyediakan mekanisme untuk bertukar data antara host. Layanan transportasi data ini memastikan bahwa data terkirim tanpa error, sekuensial (termasuk mengatur kembali urutan data stream jika paket yang tiba tidak beraturan), tanpa loss maupun duplikasi. Layer ini juga bertanggung jawab atas optimisasi penggunaan layanan jaringan dan menjaga kualitas layanan untuk aplikasi session (menjaga error rate, delay maksimum, prioritas dan keamanan). Protokol yang bekerja pada layer ini antara lain yaitu TCP. e. Network Layer Layer ini menyediakan jaringan komunikasi untuk mengirimkan informasi antar host. Layer ini memberi layanan bagi layer di atasnya dalam hal menangani transmisi data dan teknologi switching yang digunakan untuk menghubungkan host. Pada layer ini sistem komputer berkomunikasi dengan jaringan untuk menentukan alamat tujuan (logical addressing). Pada layer ini juga ditentukan bagaimana proses routing bekerja dan bagaimana cara untuk transmisi data

19 25 (route) dipelajari. Protokol yang bekerja pada layer ini misalnya IP. Network device yang bekerja pada layer ini antara lain adalah router. f. Data Link Layer Layer ini bertugas mengaktifkan, menjaga dan memutuskan link, serta memastikan link tersebut tetap reliable pada media transmisi (memastikan bahwa data dapat terkirim pada suatu media tertentu), melakukan physical addressing, melakukan pengiriman frame yang teratur, dan flow control. Layer ini memberikan fasilitas error detection dan error control bagi layer di atasnya. Protokol yang bekerja pada layer ini antara lain HDLC, Frame Relay, PPP, ATM. Network device yang bekerja pada layer ini antara lain switch dan bridge. g. Physical Layer Layer ini berada paling bawah pada arsitektur OSI. Layer ini mencakupi semua physical interface antar device dan aturan pengiriman bit, serta menjelaskan karakteristik masing-masing media transmisi. Network device yang bekerja pada layer ini antara lain hub dan access point Model TCP/IP (Internet Protocol Suite) Model TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol) merupakan hasil eksperimen dan pengembangan terhadap ARPANET, sebuah packet-switching network milik Departemen Pertahanan Amerika Serikat. Model ini biasa disebut sebagai Internet protocol suite. Protocol suite ini terdiri atas banyak protokol dan telah ditetapkan sebagai standar

20 bagi Internet oleh International Architecture Board (IAB) (Stallings, 2004, p38). Model TCP/IP digambarkan seperti gambar 2.8: 26 Gambar 2.8 Model TCP/IP Seperti pada arsitektur OSI, arsitektur TCP/IP menggunakan prinsip layering, di mana fungsi-fungsi komunikasi dibagi atas beberapa layer. Tiap layer bertanggung jawab atas sebagian fungsi, ia melayani layer di atasnya dan bergantung pada layer di bawahnya untuk melakukan fungsi yang lebih primitif. Layer-layer pada arsitektur TCP/IP: a. Application Layer Layer ini berada paling atas dalam arsitektur TCP/IP. Layer ini melingkupi representasi data, encoding, dan dialog control. Protokol yang bekerja pada layer ini antara lain: File Transfer Protocol (FTP), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), Simple Mail Transfer Protocol (SNMP), Domain Name System (DNS), Trivial File Transfer Protocol (TFTP), Telnet, Simple Network Management Protocol (SNMP).

21 27 b. Transport Layer Layer ini bertanggung jawab atas masalah reliabilitas, flow control, dan error correction, membuat logical connection antara source dan destination. Protokol yang mengatur layer ini adalah Transfer Control Protocol (TCP). TCP membagi informasi dari layer aplikasi menjadi segmen. Selain TCP, protokol yang bekerja pada layer ini adalah User Datagram Protocol (UDP). c. Internet Layer Layer ini bertugas membagi segmen TCP menjadi paket dan mengirimnya ke network tujuan. Paket mencapai network tujuan secara bebas, tidak terikat oleh jalur yang diambil. Proses pemilihan jalur terbaik dan packet switching terjadi pada layer ini. Protokol yang mengatur layer ini adalah Internet Protocol (IP). Beberapa protokol lain yang bekerja pada layer ini adalah: Internet Control Message Protocol (ICMP), Address Resolution Protocol (ARP), Reverse Address Resolution Protocol (RARP). d. Network Access Layer Layer ini berada paling bawah dalam arsitektur TCP/IP. Layer ini bertanggung jawab atas semua komponen physical dan logical yang diperlukan untuk membuat link, mencakup physical interface antar device, menentukan karakteristik media transmisi, sifat-sifat sinyal, dan data rate. Protokol yang bekerja pada layer ini antar lain: Serial Line Internet Protocol (SLIP), Point-to-Point Protocol (PPP), Ethernet,

22 28 FastEthernet, Fiber Distributed Data Interface (FDDI), Asynchronous Transfer Mode (ATM), Frame Relay, Wi-Fi, dan Token Ring 2.7 Routing Protocol Routing adalah proses yang digunakan router untuk menyampaikan paket ke jaringan tujuan. Routing protocol adalah metode yang digunakan router untuk saling menukar informasi routing dan menyediakan koneksi melalui Internet (Held, 1998, p222). Aturan ini dapat diberikan secara dinamik ke sebuah router dari router yang lain, atau dapat juga diberikan secara statik ke router oleh seorang administrator. Routing berbeda dengan bridging. Perbedaan utama antara keduanya yaitu bridging berlangsung pada Layer 2 (Data Link Layer) dari model OSI, sedangkan routing berlangsung pada Layer 3 (Network Layer). Sebuah router membuat keputusan untuk meneruskan paket berdasarkan IP address tujuan dari paket tersebut. Untuk membuat keputusan yang tepat, router harus mempelajari bagaimana caranya untuk mencapai jaringan yang lokasinya jauh. Ketika sebuah router menggunakan routing dinamik, informasi ini dipelajari dari router yang lain. Ketika routing statik yang digunakan, administrator jaringan mengkonfigurasi informasi mengenai jaringan secara manual. Karena routing statik dikonfigurasi secara manual, administrator jaringan harus menambahkan dan menghapus rute statik jika ada perubahan topologi. Pada jaringan besar, diperlukan banyak waktu untuk maintenance tabel routing

23 29 bila terjadi perubahan. Oleh karena itu sering digunakan routing dinamik dan hanya sebagian kecil yang menggunakan routing statik untuk tujuan tertentu. Beberapa contoh dari routing protocol dinamik antara lain RIP (Routing Information Protocol), IGRP (Interior Gateway Routing Protocol), EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol), OSPF (Open Shortest-Path First), dan BGP (Border Gateway Protocol) Protokol Link State dan Distance Vector Algoritma link-state dikenal sebagai algoritma pencarian jalur terpendek terlebih dahulu (shortest-path first) dalam mengalirkan informasi routing ke semua node di dalam jaringan. Setiap router, mengirimkan informasi dari tabel routing-nya yang menggambarkan keadaan dari jalurnya. Algoritma distance-vector dikenal sebagai algoritma Bellman-Ford, di mana setiap router mengirimkan informasi dari tabel routing-nya tetapi hanya kepada tetangganya saja. Tabel berikut ini menunjukkan perbandingan antara algoritma link-state dengan algoritma distancevector: Tabel 2.1 Tabel Perbandingan Protokol Link-State dan Distance Vector Distance Vector Link-State Menampilkan topologi jaringan dari Menggambarkan topologi jaringan sudut pandang router tetangga secara keseluruhan Menambahkan jarak vektor dari router ke router Melakukan update secara berkala Mengkalkulasikan jalur terpendek kepada router lain Melakukan update bila ada perubahan

24 30 Distance Vector Kesepakatan antar router lambat Mengirimkan salinan dari tabel routing ke router tetangga Contoh: RIP, IGRP, EIGRP, BGP Link-State Kesepakatan antar router cepat Mengirimkan update routing ke semua router Contoh: OSPF Static Routing Menurut Govanus (1999, p218), Administrator sendiri yang menentukan secara manual jalur terbaik untuk mencapai jaringan tujuan dari jaringan asal. Static routing merupakan metode routing yang paling sederhana. Karena static route dikonfigurasi secara manual, administrator jaringan harus menambah dan menghapus route jika terjadi perubahan pada topologi jaringan. Pada jaringan yang besar, proses maintenance terhadap routing table akan memerlukan banyak waktu. Static routing jarang digunakan pada jaringan yang besar karena kesulitan maintenance terhadap routing table ini. Akan tetapi ada beberapa kasus di mana static routing digunakan bersama-sana dengan dynamic routing, misalnya jika policy jaringan mengharuskan traffic melalui rute tertentu Border Gateway Protocol (BGP) BGP adalah distance-vector protocol yang melakukan routing antar-domain. BGP merupakan Exterior Gateway Protocol (EGP), artinya ia akan bertukar informasi routing dengan router dari autonomous system yang terletak di sistem BGP lainnya.

25 Collision Domain dan Broadcast Domain Collision domain Collision domain adalah segmen dimana device yang terhubung secara fisik dapat mengalami collision. Collision menyebabkan jaringan menjadi tidak efisien. Setiap kali collision terjadi pada jaringan, semua pengiriman berhenti selama periode tertentu. Lamanya periode ini bermacam-macam dan ditentukan oleh algoritma backoff yang digunakan pada setiap network device. Jenis device yang terhubung ke suatu segmen menentukan collision domain. Device-device tersebut bekerja pada Layer 1, Layer 2 atau Layer 3 dari OSI model. Device Layer 2 dan Layer 3 membagi collision domain. Pembagian ini disebut juga sebagai segmentasi. Device Layer 1 seperti repeater dan hub digunakan untuk memperluas segmen Ethernet sehingga lebih banyak host dapat ditambahkan. Namun, setiap host yang ditambahkan akan meningkatkan jumlah traffic pada jaringan tersebut. Device Layer 1 meneruskan semua data yang dikirimkan melalui device tersebut. Device Layer 1 hanya dapat melewatkan satu traffic dalam satu waktu dalam satu collision domain. Semakin banyak traffic yang dikirimkan dalam suatu collision domain, collision akan lebih rentan terjadi dan sehingga performa jaringan menurun.

26 Segmentasi Collision domain terbentuk ketika beberapa komputer dihubungkan ke media tunggal yang berbagi akses. Keadaan demikian membatasi jumlah komputer untuk dapat menggunakan segmen tersebut. Device Layer 1 memperbanyak jumlah komputer untuk dapat terhubung ke dalam suatu jaringan tetapi tidak mengontrol collision domain. Device Layer 2 membagi collision domain dengan cara menggunakan MAC address untuk mengontrol penyebaran frame. Device Layer 2 mengatur segmen sehingga dapat mengontrol traffic pada tingkat Layer 2. Fungsi tersebut membuat jaringan lebih efisien karena data dapat dikirimkan pada segmen yang berbeda dalam satu LAN pada waktu yang sama tanpa terjadi collision. Device Layer 2 dan Layer 3 membagi collision domain menjadi bagian yang lebih kecil. Masing-masing bagian menjadi collision domain tersendiri Broadcast Layer 2 Untuk berkomunikasi dengan semua device dalam segmen, protokol menggunakan broadcast frame dan multicast frame yang bekerja pada Layer 2. Ketika sebuah node ingin berkomunikasi dengan semua host dalam jaringannya, ia mengirimkan broadcast frame dengan MAC address tujuan 0xFFFFFFFFFFFF. NIC dari tiap host harus merespon alamat ini. Device Layer 2 meneruskan semua broadcast traffic dan multicast. Akumulasi dari broadcast traffic dan multicast dari setiap device dalam sebuah jaringan disebut broadcast radiation. Dalam beberapa kasus,

27 33 sirkulasi dari broadcast radiation dapat membuat traffic jaringan menjadi tinggi sehingga tidak ada bandwidth yang tersisa untuk aplikasi. Dalam kasus ini, koneksi jaringan yang baru tidak dapat dibuat atau koneksi yang dibangun akan gagal. Situasi seperti ini disebut broadcast storm. Oleh karena itu, broadcast radiation mengakibatkan performa host dalam jaringan menurun Broadcast domain Broadcast domain adalah sekumpulan collision domain yang terhubung oleh device Layer 2. Paket broadcast akan diteruskan oleh device Layer 2 ke semua host dan device yang berada dalam satu broadcast domain. Broadcast yang terlalu padat dapat mengurangi efisiensi dari keseluruhan LAN. Broadcast domain dikontrol oleh device Layer 3 seperti router, karena device Layer 3 tidak meneruskan paket broadcast. 2.9 VLAN, Trunking, dan Inter-VLAN Routing VLAN Menurut Downes et al (1998, p171), Virtual LAN (VLAN) merupakan suatu kumpulan logical device dan host ke dalam suatu broadcast domain yang diciptakan oleh satu atau beberapa switch. VLAN dapat dibuat berdasarkan departemen, fungsi pekerjaan, dan lain-lain tanpa terpengaruh oleh lokasi fisik host. VLAN dapat meningkatkan kinerja jaringan secara keseluruhan. Pemakaian VLAN menjadikan pemindahan, penambahan dan perubahan

28 34 host menjadi mudah. Jika suatu host berpindah ke lokasi lain dalam LAN ia masih bisa berada pada VLAN yang sama tanpa perlu melakukan perubahan alamat Layer Mekanisme VLAN VLAN diciptakan melalui konfigurasi pada switch, atau pada server eksternal dan direferensi oleh switch (misalnya VLAN Membership Policy Server / VMPS). Paket broadcast tidak akan mencapai VLAN lainnya karena tiap VLAN merupakan broadcast domain tersendiri. Broadcast domain merupakan pengelompokkan Layer 3, oleh karena itu diperlukan router untuk mem-forward traffic antar VLAN. Gambar 2.9 dan 2.10 memberikan contoh sederhana VLAN dengan beberapa switch dan VLAN dengan satu switch. Gambar 2.9 Segmentasi VLAN dengan beberapa switch

29 35 Gambar 2.10 Segmentasi VLAN dengan satu switch VLAN terdiri atas device-device yang berada dalam satu bridging domain. Untuk implementasi VLAN, setiap VLAN memerlukan address (bridging) table masing-masing. Bridging table ini disimpan pada switch. Jika suatu paket diterima oleh port VLAN tertentu, maka hanya address table VLAN tersebut yang akan diperiksa. Default VLAN untuk semua port pada switch adalah management VLAN yang juga selalu merupakan VLAN 1. VLAN 1 ini tidak bisa dihapus dan setidaknya satu port harus menjadi anggota management VLAN untuk mengatur switch. Menurut Tanenbaum (2003, p332), ada tiga metode yang digunakan untuk menerapkan VLAN, yakni: 1. Port-based, di mana setiap VLAN dibagi berdasarkan port. 2. MAC-Based, di mana VLAN dibagi berdasarkan MAC address.

30 36 3. Protocol-based, di mana VLAN dibagi berdasarkan protokol Layer 3 atau IP. Gambar berikut menggambarkan empat buah LAN dimana delapan workstation tergabung dalam G(gray) VLAN dan tujuh lainnya tergabung dalam W(white) VLAN. Empat buah LAN terhubung ke dua switch yaitu S1 dan S2. A B C D I J K L 3 1 S1 2 S2 4 M N O E F J K Gambar 2.11 Empat LAN dibagi menjadi dua VLAN Pada metode port-based, setiap port masuk ke dalam suatu VLAN, oleh karena itu administrator harus menentukan mapping port-port tersebut ke VLAN. Metode ini hanya dapat berfungsi jika semua workstation dalam sebuah port tergabung dalam VLAN yang sama. Pada gambar di atas, VLAN berdasarkan port hanya dapat bekerja pada LAN 3 dan LAN 4 di mana setiap workstation pada LAN tergabung pada VLAN yang sama.

31 37 Port-based VLAN lebih aman, mudah dikonfigurasi dan dimonitor dibandingkan dengan metode VLAN lainnya. Administrator jaringan bertanggung jawab untuk mengkonfigurasi jaringan port demi port. Pada metode MAC-based, switch memiliki tabel yang berisi daftar MAC address dari setiap workstation dan keaggotaan VLAN workstation tersebut. Dengan demikian dimungkinkan terdapat VLAN yang berbeda pada sebuah LAN fisik seperti ditunjukkan dalam LAN 1 pada gambar di atas. Pada metode protocol-based, setiap IP di-assign ke dalam sebuah VLAN. Kendala utama untuk menerapkan metode ini yaitu metode ini menyalahi aturan dasar dalam computer networking yaitu independensi tiap layer. Switch merupakan device Layer 2 sedangkan IP merupakan protokol yang bekerja pada Layer 3. Untuk mengimplementasikan protocol-based VLAN, switch harus memeriksa ini Layer 3 header dari setiap paket yang diterimanya. Menurut aturan independensi layer, switch tidak mempunyai hak untuk mengetahui isi dari header Layer 3 tersebut, dan tidak boleh meneruskan paket berdasarkan informasi yang diperoleh dari header tersebut. Setiap VLAN mempunyai suatu VLAN Database yang disimpan pada switch. VLAN Database ini berisi daftar VLAN yang ada, serta mapping dari host dan keanggotaan VLAN.

32 38 Secara garis besar VLAN dibagi atas end-to-end VLAN dan geographic VLAN. Jaringan end-to-end VLAN mempunyai karakteristik: Keanggotaan VLAN suatu pengguna tergantung dari departemen / bagian dalam suatu organisasi. Semua anggota VLAN mempunyai pola traffic flow 80/20 (80 persen traffic berada pada VLAN lokal dan 20 persen keluar dari VLAN lokal) yang sama. Keanggotaan VLAN tidak berubah walaupun pengguna berpindah lokasi secara georafis. Setiap VLAN mempunyai suatu set keamanan yang sama untuk tiap pengguna. Jaringan VLAN geografis mempunyai karakteristik: Keanggotaan berdasarkan lokasi pengguna. Biasanya mempunyai pola traffic flow 20/80 (20 persen traffic berada pada VLAN lokal, dan 80 persen keluar dari VLAN lokal) karena biasanya perusahaan kini mulai melakukan sentralisasi resource. Menurut Odom (2000, p177), secara keseluruhan VLAN mendatangkan keuntungan antara lain: Pemindahan, penambahan dan perubahan host menjadi lebih mudah.

33 39 Dengan menggunakan device Layer 3 di antara VLAN, pengendalian administratif menjadi lebih mudah. Konsumsi bandwidth LAN lebih efisien jika dibandingkan konsumsi bandwidth dalam satu broadcast domain yang besar. Penggunaan CPU lebih efisien karena lebih sedikit memforward paket broadcast Trunking Sejarah Trunking Sejarah trunking kembali pada awal dari teknologi radio dan telepon. Dalam teknologi radio, sebuah trunk adalah suatu jalur komunikasi tunggal yang membawa sinyal radio dari banyak channel yang berbeda. Dalam industri telepon, konsep trunking diasosiasikan dengan jalur komunikasi telepon atau channel antara dua titik. Salah satu dari dua titik ini biasanya berupa Central Office (CO). Contoh trunking yang sederhana dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 2.12 Contoh Trunk Link

34 40 Konsep trunking kemudian diadopsi untuk komunikasi data. Sebuah contoh dari hal ini dalam jaringan komunikasi adalah jalur backbone. Sebuah backbone terdiri dari beberapa trunk. Saat ini, prinsip trunking yang sama diaplikasikan untuk teknologi network switching Konsep Trunking Trunk adalah sebuah physical connection dan logical connection antara dua switch yang dilewati traffic dalam jaringan dan merupakan channel transmisi tunggal antara 2 titik. Kedua titik tersebut biasanya adalah pusat switching. Dalam switched network, trunk adalah point-to-point link yang mendukung beberapa VLAN. Tujuan dari trunk adalah untuk menghemat port yang digunakan ketika sebuah link antara 2 device yang mengimplementasikan VLAN dibuat. Gambar 2.13 Komunikasi VLAN Sederhana Pada gambar 2.13 di atas, dua VLAN berbagi melalui switch Sa dan Sb. Setiap switch menggunakan dua link fisik sehingga setiap port membawa traffic untuk masing-masing VLAN. Ini adalah cara yang sederhana untuk mengimplementasikan komunikasi VLAN antar switch, tetapi hal ini kurang efisien. Penambahan VLAN ketiga akan

35 41 memerlukan penggunaan dua port lagi, satu untuk setiap switch yang terhubung. Trunking menggabungkan beberapa virtual link ke dalam sebuah link fisik. Oleh karena itu, traffic dari beberapa VLAN hanya melalui kabel tunggal antara switch. Pada gambar 2.14 berikut, jaringan yang sama dengan gambar 2.13 diubah menjadi menggunakan trunking. Gambar 2.14 Implementasi trunking pada VLAN Operasi Trunking Switching table pada kedua ujung trunk dapat digunakan untuk membuat keputusan forwarding berdasarkan MAC address tujuan dari frame. Sejalan dengan peningkatan jumlah VLAN yang melalui trunk link, keputusan forwarding menjadi lebih lambat dan lebih sulit. Hal ini karena switching table yang lebih besar memerlukan waktu yang lebih lama untuk diproses. Trunking protocol dikembangkan untuk mengatur perpindahan frame dari VLAN yang berbeda pada sebuah link fisik tunggal secara efektif. Dua tipe mekanisme trunking yaitu frame filtering dan frame tagging. Pada frame filtering, sebuah filtering table dibangun untuk tiap switch. Switch berbagi informasi address

36 42 table. Isi tabel dibandingkan dengan alamat frame. Switch kemudian melakukan aksi yang sesuai. Frame tagging telah diadopsi sebagai standar mekanisme trunking oleh IEEE. Trunking protocol yang menggunakan frame tagging mempercepat pengiriman frame dan mempermudah pengaturan. Link fisik yang unik antara dua switch mampu membawa traffic untuk semua VLAN. Untuk mencapai ini, setiap frame yang dikirim pada link diberi tag untuk mengidentifikasikan frame tersebut milik VLAN yang mana. Ada banyak skema tagging yang berbeda. Dua skema frame tagging yang paling umum untuk Ethernet adalah Inter-Switch Link / ISL (protokol milik Cisco) dan 802.1Q (standar dari IEEE). Standar 802.1Q dari IEEE ditetapkan sebagai metode standar untuk mengimplementasikan VLAN. Frame tagging pada VLAN secara khusus dikembangkan untuk komunikasi pada switched network. Frame tagging menempatkan identifier yang unik pada header setiap frame. Identifier tersebut diperiksa oleh setiap switch sebelum dilakukan broadcast atau transmisi ke switch lain, router atau end station. Ketika frame keluar dari jaringan backbone, switch menghapus identifier pada frame tersebut sebelum dikirim ke tujuan akhir. Frame tagging berfungsi pada Layer 2 dan tidak memerlukan banyak sumber daya jaringan.

37 43 Trunk link bukanlah milik suatu VLAN, namun merupakan saluran untuk VLAN antara switch dan router Inter-VLAN Routing Sebuah router diperlukan jika sebuah host dalam suatu broadcast domain ingin berkomunikasi dengan host lain dalam broadcast domain yang berbeda. Gambar 2.15 VLAN tanpa router Pada gambar 2.15, port 1 pada switch adalah bagian dari VLAN 1, dan port 2 adalah bagian dari VLAN 200. Port 1 dan port 2 tidak dapat berkomunikasi karena keduanya merupakan bagian dari VLAN yang berbeda. Jika sebuah VLAN menjangkau banyak device, trunk digunakan untuk menghubungkan antar device. Trunk membawa traffic untuk banyak VLAN. Sebagai contoh, sebuah trunk dapat menghubungkan sebuah switch ke switch yang lain, switch ke inter-vlan router, atau switch ke server dengan NIC khusus yang mendukung trunking.

38 Koneksi Inter-VLAN Routing Koneksi Inter-VLAN dapat dicapai dengan logical connection atau physical connection. Logical connection terdiri dari koneksi tunggal, atau trunk, dari switch ke router. Trunk tersebut dapat mendukung banyak VLAN. Topologi ini disebut router on a stick karena ada koneksi tunggal ke router walau sebenarnya ada banyak logical connection antara router dan switch. Koneksi physical terdiri dari koneksi tunggal yang terpisah untuk tiap VLAN. Ini berarti terdapat interface yang terpisah untuk tiap VLAN. Desain awal VLAN bergantung pada router eksternal yang terhubung ke switch yang mendukung VLAN. Dalam pendekatan ini, router dihubungkan melalui satu atau beberapa link ke switched network. Desain router on a stick menggunakan sebuah trunk yang menghubungkan router ke jaringan. Gambar 2.16 Router on a Stick

39 45 Pada gambar 2.16, Inter-VLAN traffic harus melewati backbone Layer 2 untuk mencapai router sehingga dapat berpindah antar VLAN. Kemudian traffic akan kembali ke end station yang dituju menggunakan forwarding Layer 2. Aliran keluar-masuk router ini merupakan karakteristik desain router on a stick Physical Interface dan Logical Interface Sejalan dengan penambahan VLAN pada jaringan, pendekatan fisik dengan menggunakan satu interface pada router untuk tiap VLAN, akan menjadi tidak efisien. Teknologi ISL, 802.1Q, dan LAN Emulaion (LANE) mengubah perancangan jaringan VLAN. Jika pada mulanya, sebuah jaringan dengan 4 VLAN memerlukan 4 koneksi fisik antara switch dan external router, seperti tampak pada gambar 2.17, kini perancang jaringan mulai menggunakan trunk link untuk menghubungkan router ke switch, seperti tampak pada gambar Gambar 2.17 VLAN tanpa trunk link

40 46 Gambar 2.18 VLAN dengan trunk link Gambar 2.19 Router yang terhubung ke trunk Pada gambar 2.19, garis tebal merupakan link fisik tunggal antara switch Catalyst dan router. Ini adalah physical interface yang menghubungkan router ke switch. Jaringan dengan banyak VLAN harus menggunakan trunking untuk menempatkan banyak VLAN di sebuah interface router tunggal. Garis putus-putus pada contoh mengacu pada beberapa logical link yang melalui physical link dengan menggunakan

41 47 subinterface. Router dapat mendukung banyak logical interface pada sebuah physical link. Keuntungan utama dari penggunaan trunk link adalah pengurangan jumlah port yang digunakan pada router dan switch. Hal ini tidak saja menghemat biaya, tetapi juga mengurangi kompleksitas pada saat konfigurasi. Akibatnya, pendekatan router yang terhubung dengan trunk dapat mendukung jumlah VLAN yang lebih banyak dari pada desain satu link per-vlan Membagi Physical Interface Menjadi Beberapa Subinterface Subinterface adalah logical interface dalam physical interface. Banyak subinterface dimungkinkan pada sebuah physical interface. Gambar 2.20 Subinterface tiap VLAN Pada gambar 2.20, sebuah physical interface dibagi menjadi 3 subinterface, masing-masing untuk VLAN 1, VLAN 30, dan VLAN 20.

42 48 Setiap subinterface mendukung satu VLAN dan diberikan satu IP address. Gambar 2.21 memberikan contoh alokasi IP address untuk tiap subinterface pada router. Gambar 2.21 IP address pada subinterface Agar dimungkinkan routing antar VLAN dengan subinterface, sebuah subinterface harus dibuat untuk tiap VLAN Performa Jaringan Performa jaringan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam merancang jaringan. Jaringan yang baik memiliki performa yang tinggi dan mampu memenuhi kebutuhan user. Berikut ini merupakan beberapa parameter yang digunakan untuk mengevaluasi performa jaringan Karakteristik Performa Jaringan Delay Delay dari jaringan menunjukkan berapa lama waktu yang diperlukan untuk satu bit data melintasi jaringan dari source

43 menuju destination. Delay diukur dalam satuan detik. Delay akan berbeda tergantung lokasi dari device yang terhubung. Delay terdiri atas beberapa jenis. Pertama propagation delay yang disebabkan oleh media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan antar device. Network device yang digunakan seperti hub, bridge, router, dll juga akan menyebabkan perbedaan delay. Delay tersebut disebut switching delay. Karena banyak LAN menggunakan media yang sama, maka host harus menunggu sampai media yang akan digunakan tersedia. Delay yang demikian dikenal dengan access delay. Bentuk terakhir dari delay terjadi pada WAN. Setiap paket yang akan dikirim menunggu dalam proses store and forward. Jika antrian paket sudah penuh, maka paket yang baru harus menunggu hingga CPU meneruskan paket yang tiba terlebih dahulu. Delay yang demikian dikenal dengan queueing delay (Comer, 2004, p ) Throughput Throughput adalah ukuran jumlah traffic sebenarnya yang dibawa oleh jaringan, biasanya diukur dalam kilobytes per second. Data throughput menunjukkan jumlah data dalam byte yang dikirimkan pada jaringan dengan interval tertentu. Menurut Coombs dan Coombs (1998, p359), data throughput dapat diketahui dari rumus berikut: total number of bytes Data Throughput = length of measurement time interval 49

44 Utilization Utilization berarti banyaknya bandwidth yang terpakai untuk transmisi data. Persentase utilization merupakan indikator terbaik untuk mengetahui apakah jaringan sibuk atau tidak. Menurut Coombs dan Coombs (1998, p359), utilization dapat dihitung dengan rumus berikut: measured data throughput Utilization % = x 100% raw bandwidth of the transmission medium Menurut pendapat Comer (2004, p247) kebanyakan manajer memilih nilai konservatif. Misalnya sebuah ISP dengan jaringan yang besar menjaga agar nilai utilization di bawah 50%. Sementara yang lainnya memberi kelonggaran sampai 80% untuk penghematan biaya. Tetapi seluruh manajer menyetujui bahwa jaringan tidak boleh beroperasi melebihi kapasitas di atas 90% Faktor yang Mempengaruhi Performa Jaringan Selain karakteristik di atas, menurut Coombs dan Coombs (1998, p ) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi performa jaringan. Faktor-faktor tersebut yaitu: Topologi Jaringan Ukuran segmentasi jaringan (collision domain dan broadcast domain) dapat mempengaruhi performa jaringan. Setiap segmen dalam jaringan dihubungkan dengan network

45 51 device. Performa tiap segmentasi akan efisien jika ukuran tiap segmen dijaga agar tetap minimum. Namun jika jumlah segmen dalam jaringan terlalu banyak, interaksi antar segmen akan lambat karena banyaknya network device yang harus dilalui. Interaksi antarsegmen akan efisien jika jumlah segmen dijaga agar tetap minimum. Jadi topologi jaringan yang sesuai dengan karakteristik traffic sangat penting untuk menjaga performa jaringan agar tetap optimal Broadcast Traffic Dalam hal performa jaringan, perlu diperhatikan bahwa beberapa tipe dari operasi menghasilkan broadcast traffic yang berisi paket data untuk semua device yang berada dalam satu broadcast domain. Beberapa contoh broadcast traffic antara lain packet routing, address resolution, service advertisement dan booting workstation melalui jaringan. Broadcast traffic dapat mempengaruhi performa jaringan secara signifikan. Efek dari broadcast traffic dapat diminimalkan dengan segmentasi, dimana device yang tidak berkepentingan tidak perlu memproses broadcast traffic.

46 OPNET IT-Guru Academic Edition 9.1 OPNET IT Guru Academic Edition 9.1 adalah software network simulator yang ditujukan untuk mendukung proses pembelajaran. Software ini menyediakan virtual environment untuk membuat model jaringan, mensimulasikan jaringan dan menganalisis hasil simulasi untuk menentukan performa jaringan Project Editor Project Editor merupakan area utama yang digunakan untuk membuat simulasi jaringan. Dari editor ini, pengguna dapat membangun model jaringan dengan menggunakan library yang tersedia, mengkonfigurasi statistik jaringan, menjalankan simulasi dan melihat hasilnya. Gambar 2.22 Jendela Project Editor

47 53 Seperti yang terlihat pada gambar 2.22 di atas, ada beberapa area pada jendela Project Editor yang digunakan untuk membangun dan menjalankan modelnya. Menu Bar Menu bar terletak di paling atas dari jendela Project Editor. Menu bar berisikan kumpulan fungsi-fungsi operasi pada OPNET. Tool Buttons Tool Buttons pada OPNET ditunjukkan oleh gambar 2.23 di bawah ini: Gambar 2.23 Tool Button pada Project Editor Keterangan Gambar: 1. Open Object Palette, digunakan untuk menempatkan elemen seperti workstation, server, link, dll ke dalam workspace. 2. Check Link Consistency, digunakan untuk memeriksa apakah semua link pada jaringan telah diatur dengan benar. 3. Fail Selected Objects, digunakan untuk mensimulasikan kegagalan link yang ditentukan sebelumnya.

48 54 4. Recover Selected Objects, digunakan untuk melakukan recovery link yang telah dinonaktifkan oleh Fail Selected Objects. 5. Return to Parent Subnet, ketika model jaringan yang dirancang semakin padat, pengguna perlu untuk mengelompokkan elemen-elemen tertentu menjadi sebuah subnet. Fungsi ini akan mengembalikan tampilan ke parent subnet dari subnet yang sedang ditampilkan. 6. Zoom, digunakan untuk memperbesar skala tampilan model jaringan. 7. Restore, digunakan untuk memperkecil skala tampilan model jaringan atau mengembalikan tampilan ke skala sebelumnya. 8. Configure Discrete Event Simulation, digunakan untuk menampilkan sebuah dialog box yang dapat digunakan untuk megkonfigurasi simulasi dari model jaringan yang sedang ditampilkan. Pengguna dapat mengatur panjang simulasi yang diinginkan, routing protocol dan lain-lain. 9. View Simulation Results, digunakan untuk melihat hasil simulasi setelah menjalankan simulasi. Hasil simulasi dapat berupa grafik atau tabel dari statistik yang telah dipilih.

49 Hide or show all graphs, digunakan untuk menampilkan atau menyembunyikan grafik hasil simulasi yang ditampilkan oleh View Simulation Results. Workspace Workspace ialah area dimana model jaringan dibangun. Message Area Menampilkan informasi mengenai status dari tool dan operasi yang digunakan Melakukan Simulasi Langkah-langkah untuk melakukan simulasi dengan OPNET yaitu: 1. Membangun model jaringan Model Jaringan dibuat pada workspace menggunakan node dan link dari object palette. Node merupakan representasi objek jaringan pada dunia nyata yang dapat mengirimkan dan menerima informasi. Berikut ini adalah beberapa contoh node pada OPNET: Gambar 2.24 Beberapa contoh node Link adalah media transmisi yang menghubungkan node dalam jaringan. Berikut adalah contoh link pada OPNET:

50 56 Gambar 2.25 Beberapa contoh link 2. Memilih statistik Statistik yang ingin diukur pada simulasi dapat dipilih melalui jendela Choose Result. Statistik tiap node ditampilkan dengan klik kanan pada node yang bersangkutan, dan statistik global ditampilkan dengan klik kanan pada workspace. Gambar 2.26 di bawah ini menampilkan contoh jendela Choose Result.

51 57 Gambar 2.26 Jendela Choose Result 3. Menjalankan simulasi Untuk menjalankan simulasi: Pilih Simulation Configure Discrete Event Simulation atau klik icon ( configure/run simulation ) pada tool buttons. Tentukan lamanya waktu simulasi aktivitas jaringan pada jendela Configure Simulation. Klik tombol Run untuk memulai simulasi.

52 58 4. Menampilkan hasil dan menganalisis hasil simulasi Untuk menampilkan hasil simulasi, klik icon ( view graphs and tables of collected statistics ) pada tool buttons. Contoh grafik hasil simulasi adalah seperti gambar di bawah ini: Gambar 2.27 Hasil Simulasi Server Load OPNET juga memberikan fasilitas untuk membandingkan hasil simulasi dua skenario yang berbeda. Hasil setiap skenario diwakili oleh warna yang berbeda, seperti gambar di bawah ini: Gambar 2.28 Perbandingan Hasil Simulasi Server Load

Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices

Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices 1 Networking Devices Peralatan yang terhubung ke segmen jaringan terdefinisi sebagai networking devices Device ini terbagi menjadi dua yaitu: end user device: komputer, printer, scanner dan device yang

Lebih terperinci

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

TK 2134 PROTOKOL ROUTING TK 2134 PROTOKOL ROUTING Materi Minggu ke-1: Internetworking Devie Ryana Suchendra M.T. Teknik Komputer Fakultas Ilmu Terapan Semester Genap 2015-2016 Internetworking Topik yang akan dibahas pada pertemuan

Lebih terperinci

DASAR-DASAR NETWORKING MODEL-MODEL REFERENSI

DASAR-DASAR NETWORKING MODEL-MODEL REFERENSI DASAR-DASAR NETWORKING MODEL-MODEL REFERENSI Ada 3 elemen dasar dalam komunikasi : 1. Sumber Pesan (Message Source) 2. Saluran/Media Perantara (Channel) 3. Tujuan Pesan (Message Destination) Gambar 1.

Lebih terperinci

S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Disampaikan Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat PROGRAM STUDI

S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Disampaikan Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat PROGRAM STUDI PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO Disampaikan Dalam Rangka Pengabdian Masyarakat Trainner: Adian Fatchur Rochim, ST, MT Email: adian@undip.ac.id 24 Oktober 2009 Digunakan untuk menghubungkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Bab 2 ini akan dituliskan tentang teori teori pendukung yang menjadi dasar untuk melakukan analisis dalam rangka pengembangan topologi jaringan yang menjadi topik skripsi penulis.

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi jaringan

BAB III LANDASAN TEORI. Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi jaringan BAB III LANDASAN TEORI Pada bab tiga penulis menjelaskan tentang teori penunjang kerja praktik yang telah di kerjakan. 3.1 PACKET TRACER Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi

Lebih terperinci

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data

adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer dalam Komunikasi Data Melakukan deteksi adanya koneksi fisik atau ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah

BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah BAB II JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) 2.1 Pendahuluan Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer yang berjumlah banyak yang saling terpisah-pisah, akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST.

Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Model OSI DAN TCP/IP PROTOKOL Konsep Dasar Komunikasi Data Konsep Protokol Jaringan OSI Model Enkapsulasi dan Dekapsulasi TCP/IP Model Protocol Suite TCP/IP Dosen Pengampu : Muhammad Riza Hilmi, ST. Email

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER

ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana ( S-1 ) pada Departemen

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori umum 2.1.1 Jenis Jaringan A. Berdasarkan Area Berdasarkan luas area, jaringan dibagi lagi menjadi 4 bagian yaitu Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN),

Lebih terperinci

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad

Networking Model. Oleh : Akhmad Mukhammad Networking Model Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. Mengidentifikasi dan mengatasi problem

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rochandi Wirawan (2011), bertujuan untuk melakukan perbandingan terhadap kemampuan dari dua buah protokol

Lebih terperinci

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer

TUGAS JARKOM. *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer TUGAS JARKOM *OSI Layer dan TCP/IP* A. OSI layer Pengertian model OSI (Open System Interconnection) adalah suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, yang masing-masing layer tersebut mempunyai

Lebih terperinci

MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP. Budhi Irawan, S.Si, M.T

MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP. Budhi Irawan, S.Si, M.T MODEL REFERENSI OSI & TCP/IP 1011101010101011101 Budhi Irawan, S.Si, M.T Pendahuluan Model Referensi OSI (Open System Interconnection) merupakan standar dalam protokol jaringan yang dikembangkan oleh ISO

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum Jaringan adalah sekumpulan komputer berjumlah banyak yang terpisahpisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya. 2.1.1 Jenis Jaringan Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. klasifikasi jaringan komputer, topologi jaringan, protokol jaringan, Internet, firewall,

BAB 2 LANDASAN TEORI. klasifikasi jaringan komputer, topologi jaringan, protokol jaringan, Internet, firewall, 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Pada bagian ini, akan dijelaskan mengenai pengertian dari jaringan komputer, klasifikasi jaringan komputer, topologi jaringan, protokol jaringan, Internet, firewall,

Lebih terperinci

Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom

Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Protokol Jaringan JARINGAN KOMPUTER Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom Overview Konsep Jaringan Komputer Protokol Jaringan Physical Layer Data Link Layer Konsep Lan Network Layer Ip Address Subnetting Ip Version

Lebih terperinci

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com Rahmady Liyantanto liyantanto88@gmail.com liyantanto.wordpress.com Komunikasi Data Jenis Perangkat Keras dan Lunak Contoh Konfigurasi Arsitektur Protokol Sistem Operasi Jaringam Definisi Jaringan komputer

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER DAN PRODUK PERANGKAT KERAS INTERNET

JARINGAN KOMPUTER DAN PRODUK PERANGKAT KERAS INTERNET JARINGAN KOMPUTER DAN PRODUK PERANGKAT KERAS INTERNET Pengertian Jaringan Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas computer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk

Lebih terperinci

Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP

Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP Pengertian TCP IP, Konsep Dasar Dan Cara Kerja Layer TC IP Pengertian TCP/IP adalah protokol komunikasi untuk komunikasi antara komputer di Internet. TCP/IP singkatan Transmission Control Protocol / Internet

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER

JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER JARINGAN KOMPUTER Topologi jaringan adalah : hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Jenis Topologi jaringan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Jaringan Komputer Wendell Odom (2004, hal: 5) menyatakan bahwa jaringan adalah kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, dan pengkabelan (cabeling), yang memungkinkan

Lebih terperinci

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com Rahmady Liyantanto liyantanto88@gmail.com liyantanto.wordpress.com Komunikasi Data D3 Manajemen Informatika Universitas Trunojoyo Protokol Komunikasi OSI Aliran Data Encapsulation 7 Lapisan OSI D3 Manajemen

Lebih terperinci

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER

KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER KONSEP DASAR JARINGAN KOMPUTER 1.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah hubungan antara 2 komputer atau lebih yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). Dua

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer

Tugas Jaringan Komputer Tugas Jaringan Komputer SOAL 1. Jelaskan perbedaan antara dua model jaringan computer: OSI model dan TCP/IP model! 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud dengan protocol?

Lebih terperinci

Pertemuan V. Local Area Network

Pertemuan V. Local Area Network Pertemuan V Local Area Network Sasaran Pertemuan 5 - Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan mengenai port sebagai suatu konektor yang menghubungkan komputer dengan piranti lainnya dan karakteristik penting

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Untuk membentuk suatu jaringan komputer dibutuhkan topologi, terdapat berbagai bentuk topologi, seperti topologi bus, topologi star, topologi ring, topologi mesh, dan

Lebih terperinci

Open Systems Interconnection 7 - Layer

Open Systems Interconnection 7 - Layer Open Systems Interconnection 7 - Layer Open Systems Interconnection (OSI) Dibuat oleh International Organization for Standardization (ISO) pada tahun 1984 Model asitektur untuk komunikasi interkomputer.

Lebih terperinci

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP

REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP REVIEW MODEL OSI DAN TCP/IP A. Dasar Teori Apa itu jaringan komputer? Jaringan Komputer adalah sebuah sistem yang terdiri dari dua atau lebih komputer yang saling terhubung satu sama lain melalui media

Lebih terperinci

TCP dan Pengalamatan IP

TCP dan Pengalamatan IP TCP dan Pengalamatan IP Pengantar 1. Dasar TCP/IP TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekumpulan protokol komunikasi (protocol suite) yang sekarang ini secara luas digunakan

Lebih terperinci

ROUTING. Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng.

ROUTING. Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng. ROUTING Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng. Apa itu Routing? Proses pengambilan keputusan melalui gateway yang mana paket harus dilewatkan Routing dilakukan untuk setiap paket yang dikirimkan dari

Lebih terperinci

BAB 3: PROTOCOL. Introduction to Networks

BAB 3: PROTOCOL. Introduction to Networks BAB 3: PROTOCOL Introduction to Networks OVERVIEW Overview: OSI Layer TCP/IP Layer OSI (Open System Interconnection) Tentang OSI Layer digunakan untuk menjelaskan cara kerja jaringan komputer secara logika.

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 0 Tanggal Berlaku : September 2013

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 0 Tanggal Berlaku : September 2013 SILABUS MATAKULIAH Revisi : 0 Tanggal Berlaku : September 2013 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : A22.53110/ Pengantar Sistem Operasi dan Jaringan Komputer 2. Program Studi : Teknik Informatika-D3 3. Fakultas

Lebih terperinci

12. Internet dan Jaringan Konvergensi

12. Internet dan Jaringan Konvergensi TEE 843 Sistem Telekomunikasi 12. Internet dan Jaringan Konvergensi Muhammad Daud Nurdin syechdaud@yahoo.com Jurusan Teknik Elektro FT-Unimal Lhokseumawe, 2016 Internet dan Jaringan Konvergensi OSI Reference

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori dasar Bagian ini akan digunakan untuk membahas jenis jaringan komputer, topologi jaringan serta OSI (Open System Interconnection) Layer maupun pengertian VLAN (Virtual

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006 / 2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006 / 2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Abstrak Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2006 / 2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN VLAN PADA PT. JARINGAN INTECH INDONESIA Alisujono 0700680431

Lebih terperinci

A I S Y A T U L K A R I M A

A I S Y A T U L K A R I M A A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Menguasai konsep networking (LAN &WAN) Megnuasai

Lebih terperinci

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) JARINGAN KOMPUTER Program Studi Teknik Komputer Jenjang Pendidikan Program Diploma III Tahun AMIK BSI NIM :. NAMA :.. KELAS :. Akademi Manajemen Informatika dan Komputer

Lebih terperinci

WAN Wide Area Network. Oleh: Ariya Kusuma, A. Md. Universitas Negeri Surabaya

WAN Wide Area Network. Oleh: Ariya Kusuma, A. Md. Universitas Negeri Surabaya WAN Wide Area Network Oleh: Ariya Kusuma, A. Md. Universitas Negeri Surabaya Tiga Macam Jenis Jaringan LAN, Jaringan dengan Area Lokal MAN, Jaringan dengan Area Metropolitan WAN, Jaringan dengan Skala

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan dapat diartikan sebagai interkoneksi dari beberapa komputer. Komputer-komputer ini dapat dihubungkan secara bersama-sama

Lebih terperinci

Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications

Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications KOMIKASI DATA Dosen: Badiyanto, S.Kom., M.Kom. Refrensi : William Stallings Data and Computer Communications BAB 1 Pendahuluan 1. Model Komunikasi 2. Komunikasi Data 3. Jaringan Komunikasi Data 4. Protokol

Lebih terperinci

layer interface layanan protokol

layer interface layanan protokol Arsitektur Protokol Arsitektur Protokol Perangkat lunak dari jaringan komunikasi data Terdiri dari layer, protokol dan interface Jaringan diorganisasikan menjadi sejumlah level (layer) untuk mengurangi

Lebih terperinci

Pertemuan I. Pengenalan Jaringan Komputer. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

Pertemuan I. Pengenalan Jaringan Komputer. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA Pertemuan I Pengenalan Jaringan Komputer Prinsip dasar jaringan komputer Jaringan komputer : Sekelompok komputer otonom yang dihubungkan satu dengan yang lainnya melalui media transmisi atau media komunikasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. kategori jaringan komunikasi, network media, network device, topologi jaringan,

BAB 2 LANDASAN TEORI. kategori jaringan komunikasi, network media, network device, topologi jaringan, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum yang akan dibahas adalah model komunikasi, protocol TCP/IP, kategori jaringan komunikasi, network media, network device, topologi jaringan, teknologi yang

Lebih terperinci

SILABUS PENGANTAR SISTEM OPERASI DAN JARINGAN KOMPUTER

SILABUS PENGANTAR SISTEM OPERASI DAN JARINGAN KOMPUTER RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : A22.53110 / Pengantar Sistem Operasi dan Jaringan Komputer Revisi ke : 0 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : Agustus

Lebih terperinci

Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP

Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP 1 Mengenal Komunikasi Data Melalui Layer OSI & TCP/IP Modification by Melwin S Daulay, S.Kom., M.Eng 2 Protokol Arsitektur komunikasi data Protokol komunikasi komputer : Aturan-aturan dan perjanjian yang

Lebih terperinci

Olivia Kembuan, S.Kom, M.Eng UNIMA PART 4 : KOMPONEN-KOMPONEN JARINGAN

Olivia Kembuan, S.Kom, M.Eng UNIMA PART 4 : KOMPONEN-KOMPONEN JARINGAN Olivia Kembuan, S.Kom, M.Eng UNIMA PART 4 : KOMPONEN-KOMPONEN JARINGAN 3 Komponen Utama Jaringan Network Devices Secara umum, ada 2 kategori device 1. End-devices 2. Intermediary devices End-device End-device/host

Lebih terperinci

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan

1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan 1. Menggunakan model OSI dan TCP/IP dan protokol-protokol yang terkait untuk menjelaskan komunikasi data dalam network. 2. Mengidentifikasi dan mengatasi problem yang terjadi dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Jenis-Jenis Jaringan Local Area Network (LAN) Local Area Network (LAN) secara umum adalah jaringan privat yang menghubungkan perkantoran, gedung atau kampus.

Lebih terperinci

Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu

Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu 1 Cara kerja Ethernet Card berdasarkan broadcast network yaitu setiap node dalam suatu jaringan menerima setiap transmisi data yang dikirim oleh suatu node yang lain. Setiap Ethernet card mempunyai alamat

Lebih terperinci

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI DTG1E3 DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Pengenalan Komunikasi Data dan Klasifikasi Jaringan By : Dwi Andi Nurmantris Dimana Kita? Dimana Kita? Pengertian Komunikasi Data Penggabungan antara dunia komunikasi

Lebih terperinci

MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL I KONSEP DASAR JARINGAN

MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL I KONSEP DASAR JARINGAN MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL I KONSEP DASAR JARINGAN YAYASAN SANDHYKARA PUTRA TELKOM SMK TELKOM SANDHY PUTRA MALANG 2007 MODUL I KONSEP DASAR JARINGAN Mata Pelajaran Kelas Semester Alokasi Waktu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Topologi Jaringan Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer satu dengan komputer yang lainnya maupun perangkat sehingga membentuk sebuah jaringan dan dapat berkomunikasi

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER. A. PENGERTIAN Apa itu Jaringan Komputer

JARINGAN KOMPUTER. A. PENGERTIAN Apa itu Jaringan Komputer BAB II JARINGAN KOMPUTER A. PENGERTIAN Apa itu Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui perantara

Lebih terperinci

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. Internet dan Jaringan Konvergensi. Muhammad Daud Nurdin

TEE 843 Sistem Telekomunikasi. Internet dan Jaringan Konvergensi. Muhammad Daud Nurdin TEE 843 Sistem Telekomunikasi Internet dan Jaringan Konvergensi Muhammad Daud Nurdin syechdaud@yahoo.com; mdaud@unimal.ac.id Jurusan Teknik Elektro FT-Unimal Lhokseumawe, 2015 Internet dan Jaringan Konvergensi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Protokol Komunikasi Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi komunikasi, perpindahan data, serta penulisan hubungan antara dua atau lebih perangkat komunikasi.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Virtual Local Area Network (VLAN) 2.1.1 Pengertian VLAN Menurut Downes et al (1998, p801), Virtual LAN (VLAN) merupakan suatu kumpulan perangkat dalam Local Area Network (LAN)

Lebih terperinci

MODEL OSI DAN DOD. Referensi Model OSI (Open System Interconnections).

MODEL OSI DAN DOD. Referensi Model OSI (Open System Interconnections). Pertemuan 7 MODEL OSI DAN DOD Referensi Model OSI (Open System Interconnections). Berikut ini diperlihatkan lapisan model OSI beserta fungsi dan protokolnya yang melayani masing-masing lapisan tersebut.

Lebih terperinci

a. Local Area Network (LAN)

a. Local Area Network (LAN) Konfigurasi VLAN Untuk Instansi Pendidikan Perguruan Tinggi Ardhiyan Akhsa (15111113) Saat ini penggunaan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data semakin meningkat. Seiring dengan semakin

Lebih terperinci

Dasar Dasar Jaringan

Dasar Dasar Jaringan Dasar Dasar Jaringan Ardian Ulvan (Applied Computer Research Group ACRG) ulvan@unila.ac.id 1 Pendahuluan Keuntungan Menggunakan Jaringan Resource Sharing (kebanyakan device berstatus idle) Biaya pembelian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Komunikasi Data dan Jaringan Menurut Forouzan (2004, p6-7), ketika kita berkomunikasi, kita akan saling berbagi informasi. Berbagi informasi ini dapat dilakukan secara lokal

Lebih terperinci

Pendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host

Pendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host Pendahuluan 0Alamat IP berbasis kepada host dan network 0Host: apa saja yang dapat menerima dan mengirim paket. Misal router, workstation 0 Host terhubung oleh satu (atau beberapa) network 0Alamat IP berisi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisikan tentang teori-teori pendukung yang diperlukan untuk mendukung dalam penyelesaian skripsi ini. Teori-teori yang dituliskan pada bab ini yaitu mengenai jaringan komputer,

Lebih terperinci

Refrensi OSI

Refrensi OSI Refrensi OSI Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data

Lebih terperinci

MODEL OSI LAYER DAN DOD

MODEL OSI LAYER DAN DOD MODEL OSI LAYER DAN DOD AINI ZAKIYAH zakiaaini@gmail.com Abstrak DOD berdasarkan konsep TCP/IP adalah jenis protokol yang pertama digunakan dalam hubungan Internet. Dalam perkembangan, protocol TCP/IP

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dilakukan pembahasan mengenai teori-teori sebagai landasan yang dibutuhkan untuk merancang jaringan pada CV Dwi Naga Mas. Pembahasan dibagi menjadi 2 bagian antara

Lebih terperinci

OSI LAYER & TCP/IP. Deris Stiawan.S.Kom.MT. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya

OSI LAYER & TCP/IP. Deris Stiawan.S.Kom.MT. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya OSI LAYER & TCP/IP Deris Stiawan.S.Kom.MT. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya Pendahuluan Kebutuhan akan interkoneksi antar komputer Standarisasi kompatibelitas vendor-vendor h/w dan s/w 1970an

Lebih terperinci

Lapisan Jaringan (Network Layer)

Lapisan Jaringan (Network Layer) Materi: Lapisan Jaringan (Network Layer) Nama Kelompok: 1. Achmad Maulana (10110078) 2. Erlina (12110403) 3. Gina Majesta (13110009) 4. Vera Indah Septiyani (18110354) Kelas: 3KA35 Lapisan Jaringan (Network

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA. Agar komunikasi data dapat dilakukan, 3 buah elemen harus ada. data. Media transmisi. penerima. sumber

KOMUNIKASI DATA. Agar komunikasi data dapat dilakukan, 3 buah elemen harus ada. data. Media transmisi. penerima. sumber JARINGAN KOMPUTER Pendahuluan Jaringan komputer adalah kumpulan dari dua atau lebih komputer yang terhubung(terkoneksi) satu dengan yang lainnya. Apabila komputer-komputer berada dalam suatu jaringan maka

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISA DAN PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK PADA PT

Lebih terperinci

LAN, VLAN, WLAN & WAN

LAN, VLAN, WLAN & WAN LAN, VLAN, WLAN & WAN Ir. Roedi Goernida, MT. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Institut Teknologi Telkom Bandung 2012 1 Local Area Network (1/2) Merupakan jaringan komputer yang

Lebih terperinci

PENGENALAN DASAR JARINGAN KOMPUTER

PENGENALAN DASAR JARINGAN KOMPUTER PENGENALAN DASAR JARINGAN KOMPUTER Komunikasi Data Jenis Perangkat Keras dan Lunak Contoh Konfigurasi Arsitektur Protokol Sistem Operasi Jaringan Definisi Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer. Memahami Konsep VLAN Pada Cisco Switch

Tugas Jaringan Komputer. Memahami Konsep VLAN Pada Cisco Switch Nama : Muhammad Satrio Pinandito NIM : 14111045 Pengertian Tugas Jaringan Komputer Memahami Konsep VLAN Pada Cisco Switch Virtual LAN (VLAN) merupakan pengembangan dari konsep dasar LAN, sehingga penerapan

Lebih terperinci

The OSI Reference Model

The OSI Reference Model The OSI Reference Model Contoh penerapan model OSI : Contoh penerapan model OSI sehari-hari pada proses penerimaan e mail: o Layer 7, Anda memakai Microsoft Outlook yang mempunyai fungsi SMTP dan POP3.

Lebih terperinci

Referensi Model OSI & TCP/IP

Referensi Model OSI & TCP/IP 03 Referensi Model OSI & TCP/IP Jaringan Komputer, ST http://afenprana.wordpress.com Sub Pokok Bahasan Latar Belakang Kenapa Perlu Standard Lapisan Model OSI Model TCP/IP 2 Latar Belakang Masalah ketidak

Lebih terperinci

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP

Pertemuan III. Referensi Model TCP/IP Pertemuan III Referensi Model TCP/IP Sasaran Pertemuan 3 - Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan metode pengendalian masukan dan keluaran beberapa definisi mengenai Interfacing Protokol Komunikasi Bahasa

Lebih terperinci

BAB III PEDOMAN PEDOMAN

BAB III PEDOMAN PEDOMAN BAB III PEDOMAN PEDOMAN 3.1. Alur Pembelajaran Pedoman yang dibuat terdiri dari dua bagian, yaitu bagi praktikan dan bagi pengajar. Pada dasarnya, pedoman bagi praktikan dan bagi pengajar memiliki konten

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Definisi Jaringan Donahue (2011:1) lebih spesifik mengatakan bahwa, "Jaringan komputer merupakan dua atau lebih komputer yang terhubung dengan beberapa cara

Lebih terperinci

KOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER PENDAHULUAN

KOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER PENDAHULUAN KOMUNIKASI DATA & JARINGAN KOMPUTER PENDAHULUAN DEFINISI DATA Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berwujud suatu keadaan,

Lebih terperinci

Pertemuan 3. Dedy Hermanto/Jaringan Komputer/2010

Pertemuan 3. Dedy Hermanto/Jaringan Komputer/2010 Pertemuan 3 Local Area Network (LAN) Metropolitan Area Network (MAN) Wide Area Network (WAN) Jaringan Tanpa Kabel (Wireless) LAN Adalah : Suatu jaringan komputer yang terbatas dalam jarak atau area setempat

Lebih terperinci

DIKTAT MATA KULIAH KOMUNIKASI DATA BAB VI OPEN SYSTEM INTERCONNECTION (OSI)

DIKTAT MATA KULIAH KOMUNIKASI DATA BAB VI OPEN SYSTEM INTERCONNECTION (OSI) DIKTAT MATA KULIAH KOMUNIKASI DATA BAB VI OPEN SYSTEM INTERCONNECTION (OSI) IF Pengertian OSI OSI dan Integrated Services Digital Network (ISDN) merupakan bentuk komunikasi intenasional. OSI diperkenalkan

Lebih terperinci

Hub dan Switch: Perbedaannya ditinjau secara konseptual

Hub dan Switch: Perbedaannya ditinjau secara konseptual Hub dan Switch: Perbedaannya ditinjau secara konseptual 1. Latar Belakang. Jaringan komputer berkembang dengan sangat cepat. Salah satu pemicunya adalah kebutuhan untuk berbagi pakai alat (device) maupun

Lebih terperinci

Rangkuman Bab I Konsep Jaringan. Jaringan adalah kumpulan dari komputer yang saling terhubung dan berkomunikasi. Menurut

Rangkuman Bab I Konsep Jaringan. Jaringan adalah kumpulan dari komputer yang saling terhubung dan berkomunikasi. Menurut Rangkuman Bab I Konsep Jaringan Nama : Akhmad Fariiqun Awwaluddin NRP : 2110165019 Kelas : 1 D4 LJ Teknik Informatika Jaringan adalah kumpulan dari komputer yang saling terhubung dan berkomunikasi. Menurut

Lebih terperinci

Switching & Routing Rev 0.0. Nyoman Suryadipta Computer Science Faculty Narotama University

Switching & Routing Rev 0.0. Nyoman Suryadipta Computer Science Faculty Narotama University Switching & Routing Rev 0.0 Nyoman Suryadipta Computer Science Faculty Narotama University 1. Deskripsi 2. Jenis Perangkat 3. Proses Switching 4. Dasar Routing 5. Routing Statis & Dinamis Switching = Memindahkan

Lebih terperinci

Simulasi Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Traccer. Kelompok Studi Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 4 Kota Gorontalo KST

Simulasi Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Traccer. Kelompok Studi Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 4 Kota Gorontalo KST Simulasi Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Traccer Kelompok Studi Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 4 Kota Gorontalo KST - 2013 Jaringan & Komputer? Jaringan : Hubungan antara satu atau lebih

Lebih terperinci

Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer.

Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer. Uraian dan Sasaran Uraian : Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer. Sasaran : Mahasiswa bisa mendesign dan membangun jaringan komputer

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Jaringan komputer adalah kumpulan dari end device yang saling terhubung

BAB III LANDASAN TEORI. Jaringan komputer adalah kumpulan dari end device yang saling terhubung BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah kumpulan dari end device yang saling terhubung satu dengan yang lain. Kumpulan dari end device saling terhubung satu dengan yang lain

Lebih terperinci

Lapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer

Lapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer Lapisan OSI Dan Mcam-Macam Layer Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization

Lebih terperinci

NETWORK LAYER MATA KULIAH: JARINGAN KOMPUTER DISUSUN OLEH: MAYLANI LESTARI ( ) DANDO RIDWANTO LUKMAN HAKIM LUKMAN SUDIBYO RICKY MARDHANI 3KA19

NETWORK LAYER MATA KULIAH: JARINGAN KOMPUTER DISUSUN OLEH: MAYLANI LESTARI ( ) DANDO RIDWANTO LUKMAN HAKIM LUKMAN SUDIBYO RICKY MARDHANI 3KA19 NETWORK LAYER MATA KULIAH: JARINGAN KOMPUTER DISUSUN OLEH: MAYLANI LESTARI (14110302) DANDO RIDWANTO LUKMAN HAKIM LUKMAN SUDIBYO RICKY MARDHANI 3KA19 GUNADARMA UNIVERSITY 2012/2013 NETWORK LAYER Network

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom

JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom JARINGAN KOMPUTER Chandra Hermawan, M.Kom Materi Sesi IV MEDIA TRANSMISI Media Transmisi Guided Transmission (Wired): Terdapat saluran fisik yang menghubungkan perangkat satu dengan perangkat lainnya.

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. keras komputer. Istilah jaringan komputer sendiri juga dapat diartikan sebagai

LANDASAN TEORI. keras komputer. Istilah jaringan komputer sendiri juga dapat diartikan sebagai BAB III LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI Pada bab tiga penulis menjelaskan tentang teori penunjang Kerja Praktik yang telah di kerjakan. 3.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah sistim yang terdiri

Lebih terperinci

JENIS-JENIS JARINGAN. Jaringan yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua.

JENIS-JENIS JARINGAN. Jaringan yang memiliki ruang lingkup yang sangat luas, karena radiusnya mencakup sebuah negara dan benua. 7 OSI LAYER JENIS-JENIS JARINGAN LAN (Local Area Network) Jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil, namun pada umumnya dibatasi oleh suatu area lingkungan seperti sebuah lab atau perkantoran

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan seperti VLAN, VTP dan STP. komputer yang satu dengan komputer yang lain Klarifikasi Jaringan Komputer

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan seperti VLAN, VTP dan STP. komputer yang satu dengan komputer yang lain Klarifikasi Jaringan Komputer BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini akan membahas teori-teori yang digunakan sebagai landasan untuk pembuatan skripsi ini. Bahasan dibagi menjadi 2 jenis yaitu teori umum dimana yang akan dibahas disini adalah

Lebih terperinci

MAKALAH PERBEDAAN TCP/IP DENGAN OSI

MAKALAH PERBEDAAN TCP/IP DENGAN OSI MAKALAH PERBEDAAN TCP/IP DENGAN OSI Oleh : Ery Setiyawan Jullev A (07.04.111.00051) Danar Putra P (07.04.111.00035) M.M Ubaidillah (07.04.111.00090) Fakultas Teknik UNIVERSITAS TRUNOJOYO 2009/2010 1 Protokol

Lebih terperinci

Selama tahun 1973, Cerf dan Kahn menyusun beberapa protokol pertama komunikasi data untuk mendukung arsitektur yang mereka miliki

Selama tahun 1973, Cerf dan Kahn menyusun beberapa protokol pertama komunikasi data untuk mendukung arsitektur yang mereka miliki Model TCP/IP original telah dikembangkan pada awal 70 an oleh Vinton Cerf, asisten profesor di Computer Science and Electrical Engineering, Standford dan Robert Kahn dari ARPA. Mereka mencoba untuk membuat

Lebih terperinci

Bab III Prinsip Komunikasi Data

Bab III Prinsip Komunikasi Data Bab III Prinsip Komunikasi Data Teknologi Jaringan yang menghubungkan beberapa Komputer baik dalam area kecil maupun besar mempunyai aturan aturan baku atau Prinsip prinsip baku dalam komunikasi data.

Lebih terperinci

Bab 1. Pengenalan. William Stallings Komunikasi Data dan Komputer

Bab 1. Pengenalan. William Stallings Komunikasi Data dan Komputer William Stallings Komunikasi Data dan Komputer Diterjemahkan oleh Andi Susilo E-mail: andi.susilo@mail.com Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Elektro, Peminatan Teknik Komunikasi Universitas Krisnadwipayana,

Lebih terperinci

MODUL 2 INSTALASI JARINGAN DAN SUBNETING

MODUL 2 INSTALASI JARINGAN DAN SUBNETING MODUL 2 INSTALASI JARINGAN DAN SUBNETING 1. Tujuan a. Peserta Kerjalab memahami konsep jaringan pada workstation b. Peserta Kerjalab dapat menentukan kebutuhan akan jaringan dengan subneting c. Peserta

Lebih terperinci