BAB V PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
|
|
- Susanti Susman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Standar Fasilitas Pelabuhan Kapal Pesiar V.1.1. Fasilitas Wisatawan Kapal Pesiar Fasilitas untuk wisatawan kapal pesiar terbagi menjadi dua bagian, yaitu fasilitas primer dan fasilitas sekunder. a. Fasilitas Primer merupakan fasilitas untuk berkumpul atau melakukan pertemuan pada saat wisatawan berada di darat. Tabel 5. 1 : Fasilitas Primer Wisatawan Kapal Sumber : (Analisis penulis) b. Fasilitas Sekunder merupakan fasilitas pendukung yang sebagaian besar bersifat komersial. Bisa dibilang, sebuah terminal penumpang yang berkelas bisa berfungsi sebagai penggerak atau perputaran perekonomian bagi pelabuhan. Tabel 5. 2 : Fasilitas Sekunder Wisatawan Kapal Papan Pengumuman Eskalator / Elevator Ruang Tunggu Crew AC untuk terminal Kebebasan Berbelanja Toko Souvenir Restoran Jasa Pos Internet Café Klinik Kesehatan Ice Cream Bar Toko Buku/ majalah Florist Fasilitas Parkir Kapal Harbour Cruise Facility Laundry Pusat Hiburan Ruang Pertemuan Sumber : STUPPA, Indonesia
2 V.1.1. Fasilitas Untuk Kapal- kapal Pesiar Fasilitas ini diperlukan oleh kapal pesiar, supaya kapal- kapal tersebut bisa memperpanjang masa berlabuh dan dapat memberikan kesempatan bagi penumpang untuk berjelajah di tempat yang disinggahi. Tabel 5. 3 : Fasilitas- fasilitas Untuk Kapal Pesiar Bangunan Terminal Gangway Aerobridge Truk Untuk Menangani Baggage Conveyor System Kantor- kantor Biro Bagasi Perjalanan Balkon Keberangkatan Ship Chandelling Suplai Air Bersih Bunker Bahan Bakar Fasilitas Pembuangan Sampah Sumber : STUPPA, Indonesia V.2. Analisis Fungsi Terhadap Tapak V.2.1. Pemilihan Lokasi Bali sebagai pulau dewata yang menawarkan sejuta wisata. Bergerak di bidang jasa sebagai pergerakan aktivitas ekonomi, tentunya akan sangat mengandalkan kelancaran moda transportasi. Pemerintah Bali telah menentukan zona transportasi darat, udara, maupun laut sebagai sarana transportasi dan insfrastruktur yang cukup memadai. Pusat aktivitas transportasi laut di pulau ini terletak di bagian selatan, berdekatan dengan bandara utama Pulau Bali. Fungsi TPKL sendiri terletak pada bagian timur kawasan Pelabuhan Benoa. Di sebelah selatan site, sekitar 50 meter terdapat terminal Pelabuhan Benoa yang lama. Luas site untuk terminal kapal pesiar ini sekitar 1,3 Ha. Untuk KDB bangunan komersil di kawasan ini sendiri yaitu 50%, sehingga luas terminal yang akan terbangun bisa mencapai 6500 m 2. Untuk sisanya akan digunakan sebagai tempat parkir, sirkulasi dan area hijau.
3 Gambar 5. 1 : Site Terminal Pelabuhan Sumber : Analisis Penulis Lokasi pelabuhan Benoa ini sendiri akan menjadi kawasan revitalisasi yang dilakukan oleh pemerintahan Provinsi Bali. Kawasan pelabuhan masuk ke dalam masterplan yang sudah direncanakan oleh pemprov Bali, sehingga kawasan Teluk Benoa ini akan terlihat seperti Dubai, yang memiliki lahan reklamasi yang dibentuk seperti busur. Tetapi rancangan masterplan Benoa sendiri berbeda dengan Dubai, karena di Bali sendiri terdapat konservasi alam berupa hutan mangrove di daerah pesisir teluk Benoa. V.2.2. Rencana Revitalisasi Kawasan Teluk Benoa Adanya rencana revitalisasi kawasan Teluk Benoa sudah muncul sejak lama. Rencana pembangunan kawasan seluas lebih dari 800 Ha ini memicu beberapa hambatan, karena banyak warga yang menentang rencana reklamasi lahan yang akan dilakukan. Masterplan untuk rencana revitalisasi ini sendiri juga sudah keluar. Kawasan ini nanti akan dibangun fasilitas wisata untuk menarik minat wisatawan asing.
4 Gambar 5. 2 : Masterplan Revitalisasi Teluk Benoa Sumber : content/gallery/twbi/visualisasi- teluk- benoa- 01.jpg Gambar 5. 3 : Masterplan Revitalisasi Teluk Benoa Sumber :
5 Gambar 5. 4 : Perspektif Fisherman s Cove Sumber : Gambar 5. 5 : Site Plan Revitalisasi Teluk Benoa Sumber : V.2.3. Tipe Bangunan yang Tepat Dengan lokasi site yang berada lepas pantai, akan diperlukan reklamasi lahan untuk mendapatkan bentuk dan luasan site yang sesuai dengan konsep perancangan. Rancangan terminal pelabuhan yang baru akan menyesuaikan
6 dengan fungsi dan kebutuhan yang ada. Tidak lupa menerapkan unsur adat atau budaya Bali dalam perancangan. Selain itu desain juga harus memberikan kesan yang cukup dalam baik dari segi interior maupun eksterior. IV.3 Konsep Perancangan Diagram 5. 1 : Konsep Perancangan Sumber : Analisis Penulis Secara garis besar, terdapat tiga kegiatan utama yang ada di Terminal Penumpang Kapal Laut (TPKL), yaitu debarkasi, embarkasi, dan pengelola. Untuk kelancaran sirkulasi di dalam terminal, tiga zona ini akan sangat berperan penting dalam pemrograman ruang.
7 V.3.1. Program Ruang Pelabuhan Diagram 5. 2 : Konsep Perancangan Sumber : Analisis Penulis Tabel 5. 4 : Program Ruang Pelabuhan Fasilitas Jenis Ruang Standard Persyaratan dan Kapasitas Luas m2 Pelayanan Embarkasi dan Debarkasi Embarkasi Hall 0,65m2/ penumpang duduk 350 orang duduk 150 orang berdiri sirkulasi 80 % 227, Pesiar 0,45m2/ penumpang berdiri Total 544,5 Ruang pemeriksaan Imigrasi Pemeriksaan keamanan Meja pemeriksaan 3m2/unit Meja bagasi 3 m2/unit 1,5 m2/petugas berdiri 3 x 12 meja Sirkulasi 40% 36 14,4 Total 50,4 Meja pemeriksaan 3 unit Jumlah petugas 10 orang Sirkulasi 20% ,8 Total 28,2 Counter bagasi 6m2/ unit 4 unit 24 Pelayanan fiscal 20m2/ unit 1 unit 20 Ruang tunggu penumpang Debarkasi Hall Pemeriksaan keamanan & bea 100 m2/ unit 65 tempat duduk Meja bagasi 3 m2/ unit 2 unit Sirkulasi 80% Total meja bagasi 12
8 cukai 1,5 m2/ petugas berdiri 1,5 m2 set meja petugas Baggage claim Meja barang 3 m2/ unit 12 petugas 18 4 meja petugas 6 Sirkulasi 20% 7,2 4 unit 12 Kantor bea cukai 25 Kantor 25 keamanan Kantor imigrasi 25 Ruang Barang 0,5/ barang Lift barang 1,5 m2 / unit Petugas berdiri 1,5 m2 / orang Lift barang 1 unit Jumlah petugas 3 orang Asumsi jumlah barang 20 % dari jumlah penumpang 20 %x 300 Sirkulasi 20 % 1,5 4,5 30 7,2 Pelayanan Umum Public hall 0,49 / orang berdiri 0,65 / orang duduk Arus penumpang pesiar 600 Arus penumpang kapal penumpang % berdiri 1080 orang 10% duduk 120 orang Sirkulasi 80 % 529, ,76 Total 1092,96 Rental komersial Restaurant cafe & Asumsi 20 m2 / unit Cafe 0.83/ orang Restaurant 1,4/ orang Sevis 30% Dapur 20% Sirkulasi 30% 15 unit unit Restaurant Kapasitas asumsi 50 orang Servis area 30 % Dapur area 20 % Sirkulasi 30 % 3 unit Cafe Kapasitas asumsi 30 orang Servis area 30 % Dapur area 20 % Sirkulasi 30% ,5 74,7 22,41 14,94 33,61 Ruang Informasi 1,53 / petugas Asumsi 2,5 m2 /set meja Total 282,16 Asumsi jumlah petugas 45,9 30 orang Jumlah meja 4 set 10 Loket bank, money changer Sirkulasi 30 % 16,7 Total 72,6 20m2 / unit Jumlah loket 5 100
9 ATM 3m2 / unit Jumlah atm 5 unit 15 Loket penjualan tiket international Ruang 10 m2 Jumlah loket ,48 / unit, kapasitas 1 pasien dan 1 dokter Jumlah ruang 2 30,9 Celebration Hall 1000 Kids Play 150 Station Inner Garden 250 Lobby 700 Ruang Keamanan 30 Perkantoran Kantor 80 Pelabuhan Kantor Imigrasi 80 Kantor 80 keamanan pelabuhan Kantor bea cukai 80 Servis Ruang servis 50 Ruang peralatan 60 Ruang mesin 100 Ruang AHU 30 Sumber : Analisis Penulis TOTAL KEBUTUHAN RUANG : 5800,1 m 2
10 Diagram 5. 3 : Diagram Fungsi Terminal Penumpang Kapal Pesiar Sumber : Analisa Penulis V.4. ARSITEKTUR BALI MODERN Bali merupakan daerah wisata yang begitu kental dengan adat daerahnya. Seperti yang kita lihat sekarang, meskipun sudah didatangi berbagai macam wisatawan dari berbagai macam daerah, Bali tetap mempertahankan ciri khas nya. Ciri khas yang menjadi daya tarik untuk kawasan itu sendiri. Konsep yang menjadi gagasan perancangan terminal pelabuhan ini adalah menggabungkan gaya arsitektur modern dan ciri khas dari pulau Bali. Arsitektur Bali Modern adalah gaya arsitektur yang mengutamakan kesederhanaan bentuk dari arsitektur Bali tradisional. Perubahan yang terjadi adalah perhatian yang besar terhadap fungsi ruang. Menghindari ornamen (murni gaya modern) atau menggunakan ornament (post modern). Penekanan pada penggunaan material bangunan sebagai estetika. Hasil akhir dari desain
11 akan menjadi sesuatu yang rekreatif, dan ikonik. Sehingga bisa menjadi sebuah brand baru untuk kawasan Tanjung Benoa. Para wisatawan akan mendapatkan sensasi pengalaman yang berbeda sembari menunggu kapal pesiar. Kebutuhan standar para penumpang kapal pesiar disajikan dengan menarik, sehingga wisatawan tidak bosan untuk menunggu. Proses perancangan pelabuhan juga sesuai dengan adat yang ditetapkan oleh Kabupaten Badung. Kawasan Pelabuhan Benoa ini masuk dalam Kabupaten Badung. Menurut peraturan daerah yang sudah ditetapkan oleh PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN, bahwa KDB tinggi (50 75 %) diterapkan pada kawasan pusat- pusat fasilitas pelayanan dan kawasan permukiman. Kawasan ini termasuk kawasan pusat fasilitas pelayanan, sehingga bisa memakai KDB tinggi yaitu 50%. IV. 5. Aktivitas Shopping Arcade Manusia selalu memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tidak lepas dari kata belanja. Bukti dari para wisatawan telah melancong ke suatu daerah atau tempat wisata adalah souvenir. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa para wisatawan memiliki hobi untuk membeli barang yang menjadi souvenir khas kawasan tersebut. Gambar 5. 6 :Aktifitas Shopping Arcade di Cardiff, Wales Sumber :
12 Gambar 5. 7 : Fakenham Shopping Arcade Sumber : IV. 6. Konsep Vegetasi Konsep vegetasi untuk terminal pelabuhan ini terbagi menjadi dua bagian. Yaitu untuk eksterior (landscape) dan interior (inner garden). IV Landscape Perencanaan landscape pada kawasan terminal pelabuhan ditata dengan penyesuaian terhadap letak kawasan di pesisir pantai. Penataan landscape sebagai RTH juga berfungsi sebagai public space. Zona parkir, drop off, serta pintu masuk ke terminal merupakan bagian dari penataan landscape terminal. Site pelabuhan ini sendiri masih cukup gersang dan panas sehingga perlu beberapa tanaman perindang yang cocok ditanam di kawasan pesisir pantai. Seperti tanaman cemara udang, kelapa, pandan dan ketapang. 1. Kelapa Kelapa (Cocos nucifera) adalah anggota tunggal dalam marga Cocos dari suku aren- arenan atau Arecaceae. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serbaguna, terutama bagi masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini. Kelapa secara alami tumbuh di pantai dan pohonnya mencapai ketinggian 30 m. Ia berasal dari pesisir Samudera Hindia, namun kini telah tersebar di seluruh daerah tropika. Tumbuhan ini dapat tumbuh hingga ketinggian m dari permukaan laut, namun seiring dengan meningkatnya ketinggian, ia akan mengalami pelambatan pertumbuhan. Khusus di Bali, tanaman kelapa dijadikan batas sebagai tinggi maksimal sebuah bangunan.
13 Tinggi bangunan tidak boleh melebihi tinggi dari pohon kelapa itu sendiri. Daun kelapa ini juga digunakan sebagai bahan pembuatan canang, atau bahan untuk sesajen. Kelapa sendiri merupakan tanaman khas pantai dan tanaman khas pulau Bali. Gambar 5. 8 : Pohon Kelapa Sumber : content/uploads/2013/06/manfaat- pohon- kelapa.jpg Gambar 5. 9 : Pohon kelapa di pinggir pantai Sumber : palm- trees.jpg 2. Pandan Pandan merupakan segolongan tumbuhan monokotil dari genus Pandanus. Sebagian besar anggotanya merupakan tumbuh di pantai- pantai daerah tropika. Anggota tumbuhan ini dicirikan dengan daun yang memanjang (seperti daun palem atau rumput), seringkali tepinya bergerigi. Akarnya besar dan memiliki akar tunjang yang menopang tumbuhan ini. Buah pandan tersusun dalam karangan berbentuk membulat, seperti buah durian. Ukuran tumbuhan ini bervariasi, mulai dari 50cm hingga 5 meter, bahkan di Papua banyak pandan
14 hingga ketinggian 15 meter. Daunnya selalu hijau (hijau abadi, evergreen), sehingga beberapa di antaranya dijadikan tanaman hias. Gambar : Pohon Pandan Sumber : yang- tumbuh- di- pantai- 1.html Gambar : Pohon pandan pantai Sumber : 3. Ketapang Ketapang atau katapang (Terminalia catappa) adalah nama sejenis pohon tepi pantai yang rindang. Lekas tumbuh dan membentuk tajuk indah bertingkat- tingkat, ketapang kerap dijadikan pohon peneduh di taman- taman dan tepi jalan. Pohon besar, tingginya mencapai 40 m dan gemang batang sampai 1,5 m. Bertajuk rindang dengan cabang- cabang yang tumbuh mendatar dan bertingkat- tingkat; pohon yang muda sering nampak seperti pagoda. Pohon- pohon yang tua dan besar acap kali berbanir (akar papan), tingginya bisa hingga 3 m.
15 Gambar : Pohon ketapang sebagai perindang Sumber : content/uploads/2013/09/kandungan- Minyak- pada- Daun- Ketapang.jpg Gambar : Pohon ketapang Sumber : V Inner Garden Untuk bagian interior, terdapat beberapa jenis tanaman hias yang cocok untuk di dalam ruangan. Mengambil contoh dari negara Singapura yang memiliki konservasi alam di dalam bandara Changi. Keberadaan dari konservasi alam ini akan menambah nilai lebih dari terminal pelabuhan yang akan dibangun. Tak hanya nyaman, aman dan menyenangkan, para pengunjung juga akan betah berlama- lama dan tidak cepat bosan.
16 Gambar : Devonian Garden Sumber : /Devonian- Gardens- Reopen- in- the- Core/dsc_0609.jpg Gambar : Indoor Orchid Garden, Singapore Changi Airport Sumber : indoor- garden- in- changi- airport- 1.jpg
17 Gambar : Butterfly Garden, Singapore Changi Airport Sumber : V. 7. Celebration Hall Celebration Hall dirancang sebagai tempat penyambutan para pengunjung yang datang. Para wisawatan atau turis yang tiba melalui kapal pesiar akan melalui kawasan hall yang dipakai untuk menyambut turis. Para turis akan disuguhi beberapa tarian adat bali yang merupakan tarian sambutan, dan beberapa tarian lain untuk mengenalkan budaya Bali yang cukup terkenal dengan tariannya. Celebration Hall ini juga tidak hanya digunakan untuk tarian penyambutan saja, tetapi ada beberapa kegiatan yang akan terlaksana di dalamnya.
18 Gambar 5. 17: Tari Pendet Sumber : tari- bali- paling- populer/ Tari Pendet merupakan salah satu tari selamat datang yang paling tua di Pulau Bali. Pada awalnya tari ini hanya boleh diperagakan di dalam pura atau tempat ibadah agama hindu yang menjadi agama mayoritas di Bali. Tari ini ditujukan sebagai penyambutan dewa yang turun ke bumi. Tapi sekarang Tari Pendet dijadikan tari penyambutan dan selamat datang. Gambar : Tari Kecak Sumber : tari- bali- paling- populer/
BAB III ANALISA. ±4000 org b. Debarkasi Penumpang
BAB III ANALISA 3.1 Analisa Pengguna Munculnya Kegiatan Pengguna tak dapat lepas dari ragam kegiatan yang akan diwadahi serta pengaruh dai pelaku kegiatan itu sendiri. Berdasarkan hal tersebut nantinya
Lebih terperinciDevelopment Designfor Tanjung Batu Harbour towards Sea Tolls Concept
BAB IV DESKRIPSI HASIL RANCANGAN 4.1 Data Pengguna dan Klien Kegiatan di terminal penumpang terbagi menjadi dua, yaitu : 1. Kegiatan Pelayanan Penumpang 2. Kegiatan pengiriman barang lewat laut (POS, atau
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang
Bab I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Perkembangan kepariwisataan dunia yang terus bergerak dinamis dan kecenderungan wisatawan untuk melakukan perjalanan pariwisata dalam berbagai pola yang berbeda merupakan
Lebih terperinciGambar 6.1 Konsep Hasil Perumusan Pendekatan Konsep Sumber : Analisa Penulis
BAB VI KONSEP PERANCANGAN 6.1 Pengertian Umum Konsep Perancangan Gambar 6.1 Konsep Hasil Perumusan Pendekatan Konsep Konsep perancangan terminal penumpang kapal laut (TPKL) ini merupakan sebuah konsep
Lebih terperinciPelabuhan Teluk Bayur
dfe Jb MWmw BAB IV KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1. Konsep Dasar Aksesibilitas A. Pencapaian pengelola 1. Pencapaian langsung dan bersifat linier dari jalan primer ke bangunan. 2. Pencapaian
Lebih terperinciBandara Internasional Ahmad Yani Semarang
LEMBAR PENGESAHAN Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (LP3A) BANDARA INTERNASIONAL AHMAD YANI SEMARANG disusun oleh : MARSYA PARAMITA S NIM L2B006052 Dinyatakan telah memenuhi persyaratan
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema
BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban ini memakai konsep Sequence (pergerakan dari satu tempat ketempat lain sepanjang
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Perancangan Wisata Bahari Di Pantai Boom Tuban ini merupakan sebuah rancangan arsitektur yang didasarkan oleh tema Extending Tradition khususnya yaitu dari
Lebih terperinciBAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL SAM RATULANGI
BAB IV PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL PENUMPANG BANDARA INTERNASIONAL SAM RATULANGI 4.1 Pendekatan Pelaku dan Aktifitas pada Terminal Penumpang Tabel 4. 1 Pendekatan Pelaku dan
Lebih terperinciDirektur Jenderal Perhubungan Udara tentang Penataan
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA NOMOR :...KE..Z05..TAHUM.2016. TENTANG PENATAAN AREA KOMERSIAL PADA TERMINAL PENUMPANG BANDAR
Lebih terperinci5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung
5. HASIL RANCANGAN 5.1 Hasil Rancangan pada Tapak Perletakan massa bangunan pada tapak dipengaruhi oleh massa eksisting yang sudah ada pada lahan tersebut. Di lahan tersebut telah terdapat 3 (tiga) gedung
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. CATATAN DOSEN PEMBIMBING... iii. LEMBAR PERNYATAAN... iv. MOTTO... v. KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii CATATAN DOSEN PEMBIMBING... iii LEMBAR PERNYATAAN... iv MOTTO... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciRELOKASI TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT TANJUNG PRIOK DI ANCOL TIMUR
LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR RELOKASI TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT TANJUNG PRIOK DI ANCOL TIMUR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Disususn
Lebih terperinciMAKALAH TUGAS AKHIR 2014 Wedding Hall BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pernikahan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan secara norma agama, norma hukum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Project
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pemilihan Project Pada zaman sekarang ini, manusia selalu memperoleh tekanan untuk bertahan hidup. Tekanan untuk bertahan hidup ini mendorong manusia
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Tabel 6.1 Program Redesain Terminal Terboyo KELOMPOK RUANG LUASAN Zona Parkir Bus AKDP-AKAP
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kota Balikpapan di pulau Kalimantan Timur Sumber: RTRW Kota Balikpapan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Balikpapan merupakan salah satu kota yang terletak di pulau Kalimantan, tepatnya di provinsi Kalimantan Timur. Balikpapan terdiri dari 5 kecamatan, diantaranya kecamatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA
BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA Pada bab ini akan dilakukan evaluasi mengenai Gedung Kesenian Gde Manik (GKGM) dari aspek kondisi fisik, non-fisik, dan spesifikasi khusus GKGM
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada
190 BAB VI HASIL PERANCANGAN Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada bangunan, terbagi menjadi tiga wujud nilai yaitu Hablumminal alam, Hablumminannas, dan Hablumminallah,
Lebih terperinciSampit. Desain Shopping Arcade ini juga merespon akan natural setting, Dalam aktivitas urban, desain Shopping Arcade dapat menjadi
ZDhoppinq Arcade Mahendrata - 015 12131 X BAB IV LAPORAN PERANCANGAN 4.1 Perkembangan desain 4.1.1 Kriteria Desain Shopping Arcade Desain Shopping Arcade yang dirancang di kota Sampit ini merupakan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN DEFINISI DAN PENGERTIAN JUDUL DEFINISI JUDUL
BAB I PENDAHULUAN DEFINISI DAN PENGERTIAN JUDUL A.1. DEFINISI JUDUL TERMINAL Terminal adalah tempat pengaturan angkutan, pergantian moda, menyimpan/mangkal kendaraan, perdagangan, dan lain-lain. Terminal
Lebih terperinciS K R I P S I & T U G A S A K H I R 6 6
BAB IV ANALISA PERANCANGAN 4. Analisa Tapak Luas Tapak : ± 7.840 m² KDB : 60 % ( 60 % x 7.840 m² = 4.704 m² ) KLB :.5 (.5 x 7.840 m² =.760 m² ) GSB : 5 meter Peruntukan : Fasilitas Transportasi 4.. Analisa
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Perancangan kembali kawasan wisata pantai Camplong, Sampang menggunakan racangan arsitektur yang bertema rekontekstualisasi arsitektur nusantara dengan penerapan
Lebih terperinciPROFILE PELABUHAN PARIWISATA TANAH AMPO
PROFILE PELABUHAN PARIWISATA TANAH AMPO 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Terminal Kapal Pesiar Tanah Ampo Kabupaten Karangasem dengan sebutan "Pearl from East Bali" merupakan tujuan wisata ketiga setelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang lebih dari 2/3 wilayahnya berupa perairan. Dari zaman nenek moyang bangsa Indonesia sudah mengenal dan menggunakan transportasi
Lebih terperinciBAB 2 STUDI PUSTAKA. Sastranegara Bandung, data fasilitas sisi darat (landside) berupa detail gedung
BAB 2 STUDI PUSTAKA 2.1 Umum Dalam studi ini ruang lingkup penelitian pada Bandar Udara Husein Sastranegara Bandung, data fasilitas sisi darat (landside) berupa detail gedung terminal (terminal building),
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bandar Udara Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2012 Tentang Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar Udara, 1. Kebandarudaraan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal
BAB IV KONSEP 4.1 Ide Awal Kawasan Manggarai, menurut rencana pemprov DKI Jakarta akan dijadikan sebagai kawasan perekonomian yang baru dengan kelengkapan berbagai fasilitas. Fasilitas utama pada kawasan
Lebih terperincicxütçvtçztç hätçz gxüå ÇtÄ cxçâåñtçz UtÇwtÜ hwtüt g} Ä ~ e ãâà ctätçz~t etçt
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG I.1.1 Latar Belakang Kelayakan Proyek Kemudahan terjadinya mobilisasi dengan menggunakan pesawat terbang saat ini sedang diupayakan oleh Pemerintah Kota Palangka Raya
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 konsep Dasar 5.1.1 Tata Letak Bangunan Gate entrance menuju Fasilitas Wisata Agro terletak di jalan akses masuk wisata Kawah Putih, dengan pertimbangan aksesibilitas jalan
Lebih terperincidilengkapi dengan bangunan-bangunan untuk pelayanan muatan dan penumpang kapal samudera dan antar pulau. Sebagai akibatnya pelabuhan ini mempunyai
m-m BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan 1.1.1.Terminal Penumpang Kapal Laut Kegiatan peiayaran sangat diperlukan untuk menghubungkan antar pulau dan peiayaran niaga. Maka, pelabuhan sebagai
Lebih terperinciBAB II LANGKAH PERTAMA KE NIAS
BAB II LANGKAH PERTAMA KE NIAS BAB II LANGKAH PERTAMA KE NIAS Langkah kami setelah mencari tahu dan segala informasi tentang Pulau Nias adalah survey langsung ke lokasi site untuk Tugas Akhir ini. Alangkah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I ini membahas tentang gambaran umum dari keseluruhan isi laporan berupa alasan pemilihan judul dalam latar belakang, rumusan masalah, tujuan, serta cara/metode penelitian yang
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan
BAB VI HASIL RANCANGAN Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan perancangan. Batasan-batasan perancangan tersebut seperti: sirkulasi kedaraan dan manusia, Ruang Terbuka Hijau (RTH),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan Pariwisata dikenal sebagai suatu bentuk rangkaian kegiatan kompleks yang berhubungan dengan wisatawan dan orang banyak, serta terbentuk pula suatu sistem di dalamnya.
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam perancangan desain Transportasi Antarmoda ini saya menggunakan konsep dimana bangunan ini memfokuskan pada kemudahan bagi penderita cacat. Bangunan
Lebih terperincikita bisa mengetahui dan memperoleh informasi mengenai destinasi pariwisata yang ada dan baru ada di Bali. Mengenai banyaknya jumlah biro perjalanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali sebagai daerah pariwisata mempunyai berbagai hal yang menarik untuk di kunjungi. Hal menarik tersebut mulai dari obyek wisata, bermacam kreasi budaya, adat istiadat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pariwisata sekarang sudah merupakan suatu tuntutan hidup dalam zaman modern ini. Permintaan orang-orang untuk melakukan perjalanan wisata, dari tahun ke tahun terus
Lebih terperinciVI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET
42 VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET Pengembangan konsep dalam studi perencanaan kawasan ini akan terbagi ke dalam empat sub konsep, yaitu perencanaan lanskap pedestrian shopping street,
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 3.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan Senen, Jakarta Pusat : ± 48.000/ 4,8 Ha : Fasilitas
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan dimana masing-masing pulau
Bab I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dimana masing-masing pulau dipisahkan oleh lautan, oleh karena itu kapal laut merupakan salah satu pilihan alat transportasi antar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan atau archipelago terbesar di dunia dengan lebih dari 2/3 luasnya terdiri dari wilayah perairan. Indonesia dikenal sebagai negara
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERANCANGAN
BAB IV ANALISIS PERANCANGAN Analisis perncangan merupakan salah satu bab yang menjelaskan tentang analisis dalam melakukan perancangan, sehingga dapat mengetahui dan mempertimbangkan hal-hal yang berhubungan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN DENPASAR, BADUNG, GIANYAR, DAN TABANAN
Lebih terperinci6.1 Program Dasar Perencanaan
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TIDAR DI KOTA MAGELANG 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Kelompok Ruang Luar ruangan (m 2 ) A. Kelompok Ruang Luar 1 - Area Penurunan Penumpang
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Tourist Information Center Toraja Utara ini didasarkan pada pendekatan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya.
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN DENPASAR, BADUNG, GIANYAR, DAN TABANAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bandar Udara Husein Sastranegara merupakan salah satu bandar udara penting di kawasan Barat Indonesia selain Bandar Udara Soekarno Hatta, Jakarta. Keberadaannya
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Pengorganisasian Ruang Organisasi ruang dalam dengan ruang luar (publik) adalah sebagai berikut : 1. Ruang Publik/Non-Steril Ruang yang berfungsi menampung
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut PP RI NO 70 Tahun 2001 Tentang Kebandarudaraan Pasal 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Umum 2. 1. 1. Bandar udara Menurut PP RI NO 70 Tahun 2001 Tentang Kebandarudaraan Pasal 1 Ayat 1, bandar udara adalah lapangan terbang yang dipergunakan untuk mendarat dan
Lebih terperinciBAB IV: KONSEP Konsep Bangunan Terhadap Tema.
BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Bangunan Terhadap Tema Kawasan Manggarai, menurut rencana pemprov DKI Jakarta akan dijadikan sebagai kawasan perekonomian terpadu dengan berbagai kelengkapan fasilitas. Fasilitas
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah suatu bentuk ruang terbuka di kota (urban
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ruang Terbuka Hijau Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah suatu bentuk ruang terbuka di kota (urban space) dengan unsur vegetasi yang dominan. Perancangan ruang hijau kota harus memperhatikan
Lebih terperinciBAB VI DESAIN PERANCANGAN
BAB VI DESAIN PERANCANGAN 6.1 Identitas Proyek Desain perancangan Redesain Saung Angklung Udjo merupakan aset bagi wilayah kota Bandung pada umumnya dan khususnya bagi pemilik Objek wisata Saung Angklung
Lebih terperinciPERENCANAAN LANSKAP. Tata Ruang Wisata Budaya
87 PERENCANAAN LANSKAP Konsep Dasar Pengembangan Kawasan Konsep dasar pengembangan Candi Muara Takus sebagai situs arkeologis adalah menjaga kelestariannya melalui pengembangannya sebagai kawasan wisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Existensi proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Existensi proyek Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu propinsi yang memiliki keistimewaan. Dikatakan istimewa, karena kota ini adalah salah satu dari beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Bandara kualanamu adalah salah satu bandara terbesar di Indonesia dengan kapasitas sekitar 22 juta penumpang pertahunnya. Bandara ini berlokasi di kecamatan beringin
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PASAR SENEN 5.1. Ide Awal Ide awal dari stasiun ini adalah Intermoda-Commercial Bridge. Konsep tersebut digunakan berdasarkan pertimbangan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ada dua permasalahan utama pada Pelabuhan Amahai saat ini. Permasalahan tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertnasalahan Ada dua permasalahan utama pada Pelabuhan Amahai saat ini. Permasalahan tersebut adalah; kurangnya fasilitas pendukung pelabuhan serta hubungannya dengan
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
Perancangan Kawasan Stasiun Terpadu Manggarai BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Gambar 29 Stasiun Manggarai Sumber : Google Image, diunduh 20 Februari 2015 3.1.1. Data Kawasan 1.
Lebih terperinciTerminal penumpang bandar udara
Standar Nasional Indonesia Terminal penumpang bandar udara ICS 93.120 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi...
Lebih terperinciBAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar 5.1.1 Konsep Site Plan Dalam standarnya, area parkir pengunjung harus berada di bagian depan site agar terlihat langsung dari jalan. Untuk itu, area parkir diletakkan
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN
BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan Pusat Studi dan Budidaya Tanaman Hidroponik ini adalah Arsitektur Ekologis. Adapun beberapa nilai-nilai Arsitektur Ekologis
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Rancangan Kawasan Setelah beberapa proses sebelumnya rancangan kawasan adalah salah satu hasil yang didapat dari proses perumusan masalah, analisis, dan konsep. Rancangan kawasan
Lebih terperinciBELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN
BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Medan dewasa ini merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia yang mengalami perkembangan dan peningkatan di segala aspek kehidupan, mencakup bagian dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia, tidak lepas dari keberadaan Pulau Bali, dimana kemajuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata di Indonesia merupakan sektor penting dalam era pembangunan dewasa ini, karena kontribusinya yang cukup besar sebagai sumber devisa negara dan terhadap perekonomian
Lebih terperinciKriteria Khusus Untuk Perancangan Kampung Wisata Berwawasan Lingkungan Di Daerah Perbatasan
Kriteria Khusus Untuk Perancangan Kampung Wisata Berwawasan Lingkungan Di Daerah Perbatasan Peningkatan kualitas lingkungan (prinsip pembangunan berwawasan lingkungan) Pelayanan Terhadap Masyarakat (perbaikan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.121, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERBAGITA. Kawasan Perkotaan. Tata Ruang. Perubahan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1. Program Ruang Berdasarkan tapak terpilih, dilakukan perhitungan kembali untuk mengoptimalkan jumlah kamar. Perhitungan ini sama seperti perhitungan
Lebih terperinciPengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung
BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BANDAR UDARA TUNGGUL WULUNG CILACAP 5.1. Dasar Studi Besaran Studi besaran ruang lebih terinci dan dianalisa berdasarkan standar dan asumsi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tuntutan atau permintaan pihak pemberi tugas. Tahapan perencanaan yang. kebudayaan Indonesia serta pengaruh asing.
BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Perencanaan interior merupakan proses kreatif menciptakan elemen elemen pembentuk ruang, pengisi ruang dan perlengkapan lain agar mempunyai fungsi bagi kegiatan manusia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bandar Udara Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 56 tahun 2015 tentang kegiatan pengusahaan di bandar udara ; 1. kebandarudaraan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN TUGAS AKHIR 135. LP3A - Beachwalk Mall di Tanjung Pandan, Belitung
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanjung Pandan adalah kota terbesar sekaligus menjadi ibukota kabupaten Belitung. Tingkat pertumbuhan dan kepadatan penduduk antar kecamatan di Belitung sangat bervariasi.
Lebih terperinciCukup Sehari Menjelajahi Pulau LOMBOK. Dikutip dari Koran SURYA terbit Sabtu, 5 Oktober 2013, halaman 14.
Cukup Sehari Menjelajahi Pulau LOMBOK Lembar BIL Dikutip dari Koran SURYA terbit Sabtu, 5 Oktober 2013, halaman 14. B ila hanya ada sedikit waktu untuk berlibur, pilihan transportasi paling mudah adalah
Lebih terperincinegara kita sebagai negeri bahari yang kuat. Trend masa kini ternyata tidak hanya terjadi pada gaya hidup dan mode tetapi juga olah raga. Saat ini ola
SNORKELING AND DIVING CENTER DI TANJUNG LESUNG Evans Persadagubta L. Tobing 20305014 ABSTRAKSI Trend masa kini ternyata tidak hanya terjadi pada gaya hidup dan mode tetapi juga olah raga. Saat ini olah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. di perkotaan-perkotaan salah satunya adalah kota Yogyakarta. Ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di zaman yang serba bergerak cepat ini, manusia dituntut selalu aktif dan produktif untuk memenuhi tuntutan hidup. Kehidupan yang serba sibuk dengan rutinitas pekerjaan
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya
165 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1. Dasar Rancangan Hasil perancangan diambil dari dasar penggambaran konsep dan analisa yang terdapat pada Bab IV dan Bab V yaitu, manusia sebagai pelaku, Stadion Raya sebagai
Lebih terperinciBAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Landasan dasar program perencanaan dan perancangan ini merupakan suatu kesimpulan dari pembahasan bab-bab sebelumnya yang akan digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Pemahaman Judul Tanjung Emas Container (Peti Kemas) Apartement
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pemahaman Judul Tanjung Emas Tanjung Emas adalah suatu kawasan pelabuhan yang berada di daerah pesisir utara jawa, dan berada disebelah utara kawasan kota Semarang. Pelabuhan yang
Lebih terperinciBAB 1 START FROM HERE. A river runs through it yang artinya sebuah sungai mengalir melewati,
BAB 1 START FROM HERE A river runs through it yang artinya sebuah sungai mengalir melewati, merupakan sebuah tema besar yang akan menjadi arahan dalam proses desain. Jadi peranan sungai sebenarnya sangat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan studi berupa temuantemuan yang dihasilkan selama proses analisis berlangsung yang sesuai dengan tujuan dan sasaran studi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. a. Strategi/ Pendekatan Perancangan. Untuk pemilihan judul rest area tol Semarang-Solo
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang a. Strategi/ Pendekatan Perancangan Untuk pemilihan judul rest area tol Semarang-Solo dikarenakan masih kurangnya fasilitas seperti rest area yang berada di tol Jawa
Lebih terperinciPERENCANAAN PENGEMBANGAN POS LINTAS BATAS NEGARA (PLBN) RUPAT KABUPATEN BENGKALIS
PERENCANAAN PENGEMBANGAN POS LINTAS BATAS NEGARA (PLBN) RUPAT KABUPATEN BENGKALIS SATUAN KERJA PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN KHUSUS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT TAHUN 2015 LAP. DRAFT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Peta wilayah Indonesia Sumber:www.google.com, 2011.
BAB I PENDAHULUAN AQUARIUM BIOTA LAUT I.1. Latar Belakang Hampir 97,5% luas permukaan bumi merupakan lautan,dan sisanya adalah perairan air tawar. Sekitar 2/3 berwujud es di kutub dan 1/3 sisanya berupa
Lebih terperinciMAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan
MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang EKONOMI SOSIAL POLITIK INDUSTRI PARIWISATA BUDAYA mengalami perkembangan mengikuti kemajuan zaman meningkatkan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 TEMA PENGEMBANGAN DESAIN Proses merancang bangunan untuk mengurangi dampak lingkungan yang kurang baik, meningkatkan kenyamanan manusia dengan peningkatan efisiensi, mengurangi
Lebih terperinciHOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TUGAS AKHIR - 36 Periode Januari Juni 2011 HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG Diajukan
Lebih terperinciPENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN PERUMAHAN GRAHA RAYA KECAMATAN SERPONG DAN PONDOK AREN FEBBY LESTARI A
PENGELOLAAN PEMELIHARAAN LANSKAP KAWASAN PERUMAHAN GRAHA RAYA KECAMATAN SERPONG DAN PONDOK AREN FEBBY LESTARI A 34202006 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2007
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Rencana Strategis Daerah Kab. TTU hal. 97
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sesuai dengan Rencana Pemerintah Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dalam rangka pengembangan Kecamatan Insana Utara (Wini) sebagai Kota Satelit (program khusus)
Lebih terperinciKata Kunci : Transposrtasi, Bandara, Terminal Penumpang Bandara Pusako Anak Nagari, Ikon Daerah
TERMINAL PENUMPANG BANDARA PUSAKO ANAK NAGARI KAB. PASAMAN BARAT TERMINAL PENUMPANG BANDARA PUSAKO ANAK NAGARI KAB. PASAMAN BARAT Oleh : Ricky Masri, Abdul Malik, Bharoto Keberadaan Bandar Udara Pusako
Lebih terperinci6 Hari 5 Malam Bali Gili Trawangan - Lombok Tour
6 Hari 5 Malam Bali Gili Trawangan - Lombok Tour Hari 1 : Estimasi kedatangan siang hari Bandara - Pantai Pandawa - Sunset Uluwatu Tour Check in Hotel Penjemputan di Bandara, disambut dengan kalungan bunga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan perkotaan yang semakin pesat, khususnya pada daerah Kiara Condong kota bandung. Memiliki dampak yang membuat situasi menjadi padat, polusi, panas, dan macet.
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 2.1.1. Data Fisik Lokasi Luas Lahan Kategori Proyek Pemilik RTH Sifat Proyek KLB KDB RTH Ketinggian Maks Fasilitas : Jl. Stasiun Lama No. 1 Kelurahan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka
Lebih terperinciBandara Internasional Ahmad Yani Semarang 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sebagai Ibu Kota Propinsi Jawa Tengah, kota Semarang strategis untuk dijadikan sebagai transit point dalam berbagai penyelenggaraan kegiatan yang berskala lokal, regional
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema
BAB VI HASIL RANCANGAN Pada bab sebelumnya telah dijelaskan tentang konsep perancangan yang mengacu pada tema dasar yaitu high-tech architecture, dengan tujuh prinsip tema yang terkandung antara lain celebration
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Bandara kualanamu adalah sebuah Bandar udara internasional yang melayani kota medan dan sekitarnya. Bandara ini terletak 39 km dari kota medan. Bandara ini adalah bandara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Latar belakang Belakang pengadaan proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1.1.1. Latar belakang Belakang pengadaan proyek Bandar udara merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Bandara yang paling
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 PROGRAM DASAR PERENCANAAN 6.1.1 Program Ruang Rekapitulasi Ruang Dalam No Jenis Ruang Luas 1 Kelompok Ruang Fasilitas Utama 2996 m2 2 Kelompok Ruang Fasilitas
Lebih terperincidaya tarik bagi wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. BANTEN b. Bila ditinjau dari faktor tingkat pendidikan masyarakat yang berpendidikan dan
HOTEL RESOR PANTAI DAN KLUB SELAM DI TANJUNG LESUNG Ridho Cristian Satdes Limbong 20305044 ABSTRAKSI Banten merupakan wilayah potensial yang mempunyai kekayaan alam yang sangat tinggi. Sehingga perencanaannya
Lebih terperinci6.1 Peruntukkan Kawasan
6.1 Peruntukkan Kawasan BAB VI RBAN DESIGN GIDELINES Peruntukan kawasan di Sempadan Sungai Jajar ditentukan dengan dasar : 1. Hasil analisis zoning 2. Karakteristik penggunaan lahan Peruntukkan kawasan
Lebih terperinci