Seminar Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat- Dies Natalis FISIP Unila Tahun 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Seminar Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat- Dies Natalis FISIP Unila Tahun 2012"

Transkripsi

1 PELATIHAN DASAR PUBLIC SPEAKING (Pelatihan Bagi Pegawai Negeri Sipil dan Tokoh Masyarakat Di Wilayah Desa Taman Bogo Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur) Oleh: Agung Wibawa, Sarwoko, Cahyono Eko S dan Wulan Suciska Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Unila ABSTRACT This public service activity aims to enhance the knowledge and to elevate the skill of related civilian servant officers. The activity also targets the society public figure, especially in the terms of public speaking, in order to improve the quality of public service. In its broader scope, the research is hoped to provide positive support for those entities, particulary for their self development in reaching a better career opportunity. The activity s subjects are civiliant servant officers and society public figure at Taman Bogo Village, Purbolinggo District, East Lampung Regency. This activity was held in form of speech, discussion and limited practice. It was followed by 24 people consist of 3 civiliant servant officers from surrounding villages and districts while the rest were the society public figures such as head of village, religious and youth leaders. The public service activity results show that there are considerable enhancement regarding the knowlegde of public speaking. This can be seen from the post test results as well as discussion during the activity. The same condition also applies for the participants positive respond and motivation. Keywords: Public Speaking, Skill Pendahuluan Dari sekian banyak karunia yang Tuhan berikan kepada manusia adalah memiliki kemampuan berbicara. Ia mampu mengeluarkan apa yang menjadi maksud dan tujuan hatinya yang kemudian dikeluarkan dalam bentuk bunyi dalam mulutnya. Berbicara pulalah yang membedakan antara manusia dengan makhluk lain. Bahkan berbicara merupakan bagian integral dari kepemilikan akal seseorang karena merupakan olah akal yang kemudian akhirnya menjadi sekumpulan kata, kalimat bertujuan yang diucapkan. Kemampuan berbicara tidak hanya diperlukan saat seorang dosen menyampaikan materi kuliahnya atau seorang tokoh politik berorasi didepan konstituenya, melainkan aktivitas ini dalam lingkup kecil merupakan kemampuan yang dilakukan dalam kegiatan kehidupan sehari-hari. Penelitian membuktikan bahwa 75% waktu kita digunakan untuk berkomuikasi. Dan sebagian besar aktivitas komunikasi itu dalam bentuk komunikasi lisan. Dalam penelitian lain, Dr Charles Hurst mengamati mengenai pengaruh speech courses terhadap prestasi akademis mahasiswa (Rakhmat: 2011: 15). Hasilnya membuktikan bahwa 75

2 pengaruh itu cukup berarti yakni mahasiswa yang memperoleh pelajaran speech mendapatkan nilai yang lebih tinggi dalam tes belajar, berpikir dan lebih terampil dlam studi dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak mengikuti pelajaran tersebut. Bagi kebanyakan orang, berbicara di depan umum sangat menakutkan. Bahkan ketakutan berbicara di depan umum menduduki rangking yang lebih tinggi dari pada takut pada ketinggian (Hamdani, 2012: 9). Situasi ini menggambarkan baik secara langsung maupun secara tidak langsung bahwa berbicara di depan umum merupakan kemampuan yang jika tidak dilatih maka akan menimbulkan gejala psikologis yang hebat pada seseorang yang belum terbiasa berbicara di depan umum. Soft skill berupa kemampuan public speaking tidak mengenal usia, kedudukan dan profesi. Tidak terkecuali seorang PNS yang bertugas melayani masyarakat dan tokoh masyarakat yang notabene adalah pemimpin (baik formal maupun informal) di tempat mereka tinggal. Sebagai abdi negara, pemimpin yang melayani masyarakat, dan orang yang menjadi sandaran informasi bagi masyarakat maka PNS dan tokoh masyarakat dituntut lebih untuk memiliki kemampuan dalam menyampaikan pesan dan informasi ke banyak pihak dalam banyak hal, seperti mensosialisasikan program pemerintah atau informasi yang sifatnya pemberitahuan kepada masyarakat secara efektif. Kemampuan ini tidak hanya dibutuhkan untuk teman sejawat atau rekan kerja melainkan mendukung fungsi pelayanan kepada masyarakat yang jauh lebih penting dan menjaga kondusifitas keamanan, kenyamanan dan ketertiban umum di tengah-tengah masyarakat. Disisi lain, keterampilan public speaking seseorang dipengaruhi oleh dua faktor penunjang utama yaitu internal dan eksternal. Faktor internal segala sesuatu potensi yang ada di dalam diri orang tersebut, baik fisik maupun non fisik, faktor fisik menyangkut dengan kesempurnaan organ-organ tubuh yang digunakan di dalam berbicara, misalnya: pita suara, lidah, gigi, dan bibir sedangkan faktor non fisik di antaranya adalah kepribadian, karakter, temperamen, bakat, cara berfikir dan tingkat intelegensia. Sedangkan faktor eksternal misalnya tingkat pendidikan, kebiasaan dan lingkungan pergaulan. Namun demikian, kemampuan atau keterampilan berbicara atau public speaking tidaklah otomatis dapat diperoleh atau dimiliki oleh seseorang, walaupun ia sudah memiliki faktor penunjang utama baik internal maupun eksternal yang baik. Kemampuan dan keterampilan berbicara yang baik dapat dimiliki dengan jalan mengasah dan mengolah serta melatih seluruh potensi yang ada. Hal penting tentang public speaking ini juga sangat berkaitan dengan citra diri. Citra diri merupakan salah satu aspek penting untuk menunjukan identitas diri seseorang, sehingga citra diri merupakan konsep diri tentang individu. Citra diri seseorang terbentuk dari perjalanan pengalaman masa lalu, keberhasilan dan kegagalan, pengetahuan yang dimilikinya, dan bagaimana orang lain telah menilainya secara obyektif. Beberapa cara melihat citra diri dapat dilakukan cara memandang diri sendiri seperti orang lain melihat kita. Mahali (2005), menyatakan bahwa kepribadian merupakan manifestasi sisi luar dari citra diri kita. Citra diri dipengaruhi oleh performa kita sendiri. Citra diri positif seseorang membuat dirinya berharga di mata orang lain. Orang yang memiliki citra diri 76

3 seperti itu relatif mudah untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Simpati orang lain selalu tertuju padanya, sehingga citra diri dapat meningkatkan antusias hidup yang bersangkutan. Oleh sebab itu, public speaking yang dalam hal ini berfungsi sebagai menyampaikan informasi kepada masyarakat keberadaannya tidak dapat ditawartawar lagi. Beberapa aktivitas penyampaian informasi kepada masyarakat dapat berupa tatap muka melalui pidato, MC dan memimpin rapat atau dalam pertemuan-pertemuan informal. Berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara dengan pihak terkait, tim memperoleh hasil bahwa kemampuan public speaking bagi PNS dan tokoh masyarakat di Desa Taman Bogo Kecamatan Purbolinggo Lampung Timur belum maksimal dalam menunjang tugas-tugas utamanya secara internal dan eksternal khususnya sehingga perlu mendapatkan tindak lanjut dari tim untuk melakukan pengabdian di tempat tersebut. Tentang tokoh masyarakat, baik pemimpin struktural (lurah, ketua rt dan kadus) atau non struktural (tokoh yang diakui sebagai sesepuh dan memiliki pengakuan sosial dalam ketokohannya) memiliki posisi yang strategis dalam masyarakat. Selain itu, keberadaan tokoh masyarakat juga seringkali menjadi simpul massa sehingga menimbulkan ketergantungan yang kuat dari masyarakat. Dengan posisi tersebut, tokoh masyarakat memiliki tingkat sentuhan komunikasi yang tinggi dengan masyarakat. Terjadi proses komunikasi yang cukup intens diantara kedua pihak sehingga kemampuan atau skill tokoh masyarakat dalam public speaking penting untuk dipelajari dan diketahui. Deskripsi latar belakang di atas menjadi dasar dan alasan bagi tim untuk melaksanakan pelatihan public speaking. Dengan demikian pelatihan ini rencananya akan dilakukan di tingkat Desa Taman Bogo Kecamatan Purbolinggo Lampung Timur dengan PNS dan tokoh masyarakat yang menjadi pesertanya. Dengan harapan PNS dan tokoh masyarakat Desa Taman Bogo Kecamatan Purbolinggo Lampung Timur mampu berkomunikasi dengan baik dengan masyarakat sekitar maupun dengan pihak luar dalam rangka kedinasan dan pelayanan ke masyarakat baik secara formal maupun informal, atau secara langsung maupun tidak langsung. Mengingat pentingnya pelatihan public speaking, maka mutlak diperlukan sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas manajemen komunikasi diberbagai tempat dan situasi sehingga penyampaian pesan ke atasan ataupun ke masyarakat dapat dilakukan secara terampil, terencana dan professional. Dalam konsep keilmuan (Ilmu Komunikasi) public speaking sebagai aktivitas komunikasi memiliki khalayak sasaran dalam kelompok, khususnya kelompok besar / masyarakat. Lebih lanjut, beberapa aktivitas public speaking yaitu pidato, pengarahan, ceramah, rapat akbar; bahkan teknik-teknik dalam public speaking dapat diterapkan untuk memimpin rapat, MC, dan lain-lain. Diharapkan pengandin ini mampu memberikan dukungan yang positif bagi pengembangan kemampuan diri dalam jenjang karir yang lebih tinggi juga berkontribusi pengembangan dalam masyarakat diberbagai bidang. Sebagaimana diuraikan di atas, keahlian public speaking mutlak diperlukan bagi pihak yang berhubungan dengan orang banyak, khususnya masyarakat agar pesan yang disampaikan dan diterima secara efektif. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka tim pengabdian masyarakat ini akan memberikan pelatihan public speaking 77

4 dasar bagi PNS dan tokoh masyarakat di wilayah kerja Desa Taman Bogo Kecamatan Purbolinggo, Lampung Timur. Identifikasi dan Perumusan Masalah Beberapa permasalahan utama yang ditemukan pada PNS dan tokoh masyarakat Desa Taman Bogo Kecamatan Purbolinggo dalam public speaking adalah: 1.. Belum menyadari nilai strategis dan pentingnya public speaking. 2.. Seringkali tidak melakukan persiapan saat akan melakukan public speaking. 3.. Belum mengetahui arti pentingnya Berdasarkan beberapa permasalahan tersebut dapat dirumuskan permasalahn sebagai berikut: 1. Bagaimana upaya peningkatan pemahaman dan kesadaran PNS dan tokoh masyarakat tentang pentingnya mempelajari public speaking. 2. Bagaimana upaya meningkatkan keterampilan mereka dalam melakukan public speaking. Tujuan Kegiatan Tujuan dilaksanakannya pelatihan di lingkungan wilayah kerja Desa Taman Bogo Kecamatan Purbolinggo dengan pertimbangan, bahwa Desa Taman Bogo Kecamatan Purbolinggo memiliki aset PNS dan tokoh masyarakat yang secara professional dapat ditingkatkan kemampuannya, yang semata-mata bukan berkaitan dengan peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat; akan tetapi lebih lanjut kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dukungan yang positif bagi pengembangan kemampuan diri dalam jenjang karir yang lebih tinggi juga Kerangka Pemecahan Masalah Pendekatan yang digunakan dalam pelatihan public speaking ini adalah: 1. Menjelaskan arti penting dan strategis memiliki kemampuan skill public speaking khususnya mengenai makna, tujuan dan prinsip-prinsipnya. 2. Menjelaskan tahapan-tahapan public speaking dalam hal ini khususnya presantasi dan berpidato. 3. Melakukan diskusi dan tanya jawab seputar materi yang disampaikan dan ungkap kendala-kendala yang sering terjadi disertai dengan pemecahannya sehingga muncul solusi ats kendala yang muncul. Metode Pengabdian Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan memberikan pelatihan pada PNS di wilayah kerja Desa Taman Bogo Kecamatan Purbolinggo, Lampung timur, melalui 3 tahapan, yakni: tahap pertama, tim dengan melakukan pre test untuk mengukur tingkat pengetahuan peserta tentang public speaking secara menyeluruh. Tahap kedua, penyampaian materi pelatihan dan tahap ketiga tim melakukan post test untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman peserta terhadap materi yang disampikan. 78

5 Dengan demikian metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan ini adalah: a. Tim menyampaikan materi yang telah dipersiapkan dengan metode ceramah dan peserta mendengarkan serta menyimak materi yang disampaikan b. Setelah penyampaian materi, kegiatan penyuluhan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan atau diskusi interaktif, yaitu peserta dipersilahkan untuk melakukan dialog interaksi dengan tim ataupun dengan peserta lainnya. Dialog dengan tim penyaji dilakukan untuk mendapatkan penjelasan lebih lanjut tentang materi yang disampaikan. Sedangkan dialog interaktif dengan peserta lainnya dilakukan dengan tujuan untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang tema yang dibahas. c. Setelah sesi dialog, dan tanya jawab interaksi, Tim melakukan post test untuk mengevaluai kegiatan penyuluhan yang dilakukan. Rancangan Evaluasi Tahapan evalusi kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam beberapa tahap, diantaranya: a. Evaluasi pertama. Langkah ini dilakukan dengan melakukan pre test pada peserta palatihan untuk mengukur tingkat pengetahuan dan pemahaman peserta terhadap tema pelatihan yaitu tentang Pelatihan Dasar Public Speaking. b. Evaluasi kedua. Evaluasi ini berkaitan dengan proses selama kegiatan berlangsung baik saat materi disampaikan hingga sesi tanya jawab dan dialog interaktif. c. Evaluasi ketiga. Evaluasi ini berkaitan dengan memberikan post test untuk mengetahui adanya perubahan pengetahuan dan pemahaman peserta mengenai pentingnya memiliki kemampuan soft skill dalam hal public speaking. Kriteria penilaian yang digunakan yaitu apabila terdapat peningkatan skor jawaban yang diberikan peserta. Dengan demikian tim akan mengetahui peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta terhadap materi yang disampaikan. Setidaknya terdapat 3 tahapan kegiatan dalam pengabdian masyarakat yakni: (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan, dan (3) tahap pelaporan. Tahap persiapan dilakukan selama 4 minggu dengan tahapan sebagai berikut : a. Observasi. Hal yang lakukan adalah tim mengadakan kunjungan dan diskusi informal dengan pihak Desa Taman Bogo Kecamatan Purbolinggo, Lampung timur dan melakukan penjajakan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh PNS di tempat tersebut. Hasil penjajakan ini mereka meminta Tim untuk mengadakan pelatihan public speaking untuk menunjang kinerja yang dibutuhkan di wilayah kerjanya. Kegiatan observasi ini dilakukan selama satu minggu. b. Penyusunan proposal. Tim menyusun proposal kegiatan selama 7 (tujuh) hari dan merencanakan waktu pelaksanaan serta materi yang akan disampaikan termasuk di dalamnya mempersiapkan perijinan. c. Tim menyusun materi pelatihan. 79

6 Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan selama sehari. Materi yang disampaikan diantaranya : 1. Pengenalan dasar tentang public speaking 2. Persiapan Persentasi 3. Penyusunan naskah pidato 4. Tata cara berpidato yang baik Hasil Dan Pembahasan Pelaksanaan Pelatihan Public Speaking di Desa Taman Bogo Kecamatan Purbolinggo membuktikan memberikan peningkatan pengetahuan kepada peserta pelatihan yang terdiri dari PNS dan tokoh masyarakat. Peningkatan pengetahuan tersebut tentang makna public speaking, penyusunan pidato, dan tata cara berpidato yang baik. Sedangkan aktivitas yang bersifat praktek berpidato sekalipun hanya sekedar contoh dari beberapa peserta memperlihatkan antusias dan tanggapan yang baik dari peserta. Secara umum pelaksanaan pelatihan ini berdampak positif dan memberikan manfaat sehingga akan memberikan kontribusi positif pada aktivitas keseharian baik resmi maupun non formal. Indikator keberhasilan dapat ditunjukkan dengan melihat skor pre test dan post test peserta. Berikut adalah hasilnya: Tabel 1. nilai pre test dan post test peserta pengabdian No Peserta Nilai Pre test % Nilai Post Test % Peningkatan RATA-RATA Setelah dilaksanakan pelatihan dasar public speaking ini diperoleh suatu gambaran yang jelas bahwa adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang definisi, proses dan tata cara berpidato dalam public speaking. 80

7 Selain itu juga peserta antusias untuk dapat meningkatkan keterampilan dalam melakukan public speaking. Pada awal kegiatan pelatihan, peserta mendapatkan pre test dengan nilai rata-rata pre test sebesar 67,90%. Hasil ini menunjukkan masih rendahnya pengetahuan dari peserta pelatihan mengenai public speaking dan sebagian besar peserta belum pernah mendapatkan pelatihan seperti ini terlebih belum pernah melatih diri dalam mempersiapkan setiap public speaking yang akan dilakukan. Padahal Tahapan persiapan setidaknya dibagi dalam 2 macam langkah persiapan, yakni persiapan jangka panjang dan persiapan jangka pendek (Zuhri, 2010). Persiapan jangka panjang antara lain: 1). Menumbuhkan pribadi yang sehat seperti berpandangan positif pada audiens; 2). Memperkaya pengetahuan dan pengalaman; serta 3) Melatih diri dalam setiap kesempatan yang tersedia. Sedangkan persiapan jangka pendek untuk satu kegiatan public speaking yang bisa dilakukan, yakni: (1) menentukan maksud atau tujuan berpidato; (2) menjajaki situasi dan latar belakang pendengar/audiens; (3). memilih topik; (4). mengumpulkan bahan/materi pidato; (5). menyusun dan mengembangkan kerangka pidato; dan (6). melatih diri. Tidak adanya persiapan yang dilakukan oleh sebagian peserta karena public speaking dianggap tidak perlu dipelajari cukup dan dipahami sebagai aktivitas biasa berbicara didepan umum saja tanpa perlu memperhatikan proses dan efek yang diterima oleh khalayak. Hal ini terungkap sejak diskusi di awal materi pertama yaitu tentang penganalan dasar public speaking oleh pemateri pertama. Sementara itu hasil dari post test memperlihatkan peningkatan yang signifikan yakni mencapai 80.40%. Hasil ini memperlihatkan ada peningkatan pengetahuan peserta memiliki poin 15,00. Hasil ini memberi arti bahwa pelatihan yang dilakukan oleh tim memberikan efek signifikan terhadap peningkatan pengetahuan peserta pelatihan. Dengan hasil ini, harapannya peserta dapat mengimplementasikan apa yang di dapat dalam pelatihan ini berupa peningkatan keterampilan yang memberikan kontribusi nyata dalam aktivitas formal dan non formal di lingkungan Desa Tamn Bogo Kecamatan Purbolinggo Lampung timur terutama dalam berpidato. DAFTAR PUSTAKA Hamdani, Kaisar Panduan Sukses Public Speaking Dahsyat Memukau. Yogyakarta: Araska Rakhmat, Jalaluddin Retorika Modern Pendekatan Praktis.. Bandung. PT Remaja Rosda Karya 81

PELATIHAN PUBLIC SPEAKING PADA REMAJA DAN ANAK-ANAK DUSUN PULUHAN, DESA BANYUSIDI, PAKIS, MAGELANG, JAWA TENGAH

PELATIHAN PUBLIC SPEAKING PADA REMAJA DAN ANAK-ANAK DUSUN PULUHAN, DESA BANYUSIDI, PAKIS, MAGELANG, JAWA TENGAH Seri Pengabdian Masyarakat 2014 ISSN: 2089-3086 Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 3 No. 2, Mei 2014 Halaman 96-100 PELATIHAN PUBLIC SPEAKING PADA REMAJA DAN ANAK-ANAK DUSUN PULUHAN, DESA BANYUSIDI,

Lebih terperinci

BAB 2 TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA. Kiranawati (dalam /2007/11/19/snowballthrowing/)

BAB 2 TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA. Kiranawati (dalam  /2007/11/19/snowballthrowing/) 8 BAB 2 TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA 2.1 Teknik Snowball Throwing 2.1.1 Pengertian Teknik Snowball Throwing Kiranawati (dalam http://gurupkn.wordpress.com /2007/11/19/snowballthrowing/)

Lebih terperinci

PELATIHAN PUBLIC SPEAKING KADER PKK KELURAHAN TANDANG KECAMATAN TEMBALANG SEMARANG

PELATIHAN PUBLIC SPEAKING KADER PKK KELURAHAN TANDANG KECAMATAN TEMBALANG SEMARANG PELATIHAN PUBLIC SPEAKING KADER PKK KELURAHAN TANDANG KECAMATAN TEMBALANG SEMARANG oleh: Tarcisia Sri Suwarti, Jafar Sodiq, Nuning Zaidah, Gampang Nurcahyo FPBS, Universitas PGRI Semarang tarcisiasrisuwarti@gmail.com

Lebih terperinci

Keywords: speaking skill, continous story telling technique, elementary school

Keywords: speaking skill, continous story telling technique, elementary school Meningkatkan Keterampilan Berbicara... (Nirmala Ratna Sari) 157 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI TEKNIK CERITA BERANTAI SISWA KELAS IV IMPROVING SPEAKING SKILL OF FOURTH GRADE STUDENTS TROUGHOUT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan manusia lainnya, termasuk dengan lingkungan sekitarnya, sehingga peranan bahasa sebagai alat pengungkap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baik, manusia yang berbudaya dan berkepribadian baik. Pendidikan yang baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baik, manusia yang berbudaya dan berkepribadian baik. Pendidikan yang baik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya pilar utama dalam pembentukan mental/ karakter seorang siswa. Pendidikan mengemban tugas untuk menghasilkan generasi yang baik,

Lebih terperinci

PUBLIC SPEAKING (BERBICARA DI DEPAN UMUM)

PUBLIC SPEAKING (BERBICARA DI DEPAN UMUM) ETIK UMB Modul ke: 14 Fakultas PUBLIC SPEAKING (BERBICARA DI DEPAN UMUM) Ekonomi Program Studi Manajamen www.mercubuana.ac.id Nabil Ahmad Fauzi, M.Soc.Sc PENGANTAR Semua orang dapat, tetapi tidak semua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Manusia sebagai makhluk sosial tidak pernah terlepas dari komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk komunikasi tersebut dapat berupa simbol dan tanda-tanda dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Sebagai makhluk sosial, manusia tentunya perlu berinteraksi dengan sesamanya. Ketika interaksi tersebut berjalan secara terus menerus tanpa menimbulkan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu berkomunikasi dengan baik secara lisan ataupun tulisan. Kemampuan siswa berkomunikasi

Lebih terperinci

public speaking in an easy way! disusun oleh : Ivany L. Goutama Universitas Tarumanagara Pengurus Harian Wilayah Kajian & Strategis ISMKI Wilayah 2

public speaking in an easy way! disusun oleh : Ivany L. Goutama Universitas Tarumanagara Pengurus Harian Wilayah Kajian & Strategis ISMKI Wilayah 2 public speaking in an easy way! disusun oleh : Ivany L. Goutama Universitas Tarumanagara Pengurus Harian Wilayah Kajian & Strategis ISMKI Wilayah 2 Public Speaking Keahlian berbicara di depan umum (public

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN 1 BLUNYAHAN BANTUL

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN 1 BLUNYAHAN BANTUL 852 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 9 Tahun ke-6 2017 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN 1 BLUNYAHAN BANTUL IMPROVING THE SPEAKING SKILL

Lebih terperinci

PELATIHAN APLIKASI SOFTWARE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED UNTUK PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSKESMAS DI GIANYAR ABSTRAK

PELATIHAN APLIKASI SOFTWARE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED UNTUK PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSKESMAS DI GIANYAR ABSTRAK JURNAL UDAYANA MENGABDI, VOLUME 15 NOMOR 3, SEPTEMBER 2016 PELATIHAN APLIKASI SOFTWARE WORKLOAD INDICATORS OF STAFFING NEED UNTUK PERENCANAAN SUMBER DAYA N. M. S. Nopiyani 1, P. P. Januraga 2, P. Muliawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. besar siswa hanya berdiam diri saja ketika guru meminta komentar mereka mengenai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. besar siswa hanya berdiam diri saja ketika guru meminta komentar mereka mengenai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan presentasi maupun diskusi biasanya melibatkan guru dan siswa maupun siswa dengan siswa dalam suatu proses belajar mengajar, di dalam kegiatan presentasi

Lebih terperinci

SOSIALISASI CALON INSTRUKTUR POS PAUD DI KELURAHAN SAMPANGAN KECAMATAN GAJAH MUNGKUR SEMARANG

SOSIALISASI CALON INSTRUKTUR POS PAUD DI KELURAHAN SAMPANGAN KECAMATAN GAJAH MUNGKUR SEMARANG SOSIALISASI CALON INSTRUKTUR POS PAUD DI KELURAHAN SAMPANGAN KECAMATAN GAJAH MUNGKUR SEMARANG Oleh : Munawir, Soegeng Partono, Rivanna CR, Eko Retno M, Dias Andris Susanto IKIP PGRI Semarang Abstract Nowadays

Lebih terperinci

MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS 3 JURUSAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH SRI DEFI MUSTIKA

MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS 3 JURUSAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH SRI DEFI MUSTIKA MOTIVASI BERPRESTASI SISWA KELAS 3 JURUSAN TATA BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH SRI DEFI MUSTIKA PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda periode Maret 2013

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA Susilawati SD Negeri 054931 Batu Melenggang, kab. Langkat Abstract: This classroom action

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PUBLIC SPEAKING MELALUI METODE PELATIHAN ANGGOTA FORUM KOMUNIKASI REMAJA ISLAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN PUBLIC SPEAKING MELALUI METODE PELATIHAN ANGGOTA FORUM KOMUNIKASI REMAJA ISLAM PENINGKATAN KEMAMPUAN PUBLIC SPEAKING MELALUI METODE PELATIHAN ANGGOTA FORUM KOMUNIKASI REMAJA ISLAM Oleh: Dyah Nugrahani, Indri Kustantinah, Rr. Festi Himatu K., Larasati FPBS IKIP PGRI Semarang larasatisukirman@yahoo.co.id

Lebih terperinci

USAHA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

USAHA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR USAHA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR Yanti Oktavia Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract Kreativitas meliputi hasil yang baru, baik sama

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK Emilia Roza (Eroza82@yahoo.com) 1 Muswardi Rosra 2 Ranni Rahmayanthi Z 3 ABSTRACT The objective of this research was

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana

1. PENDAHULUAN. kegiatan belajar mengajar di dalam kelas adalah sebuah proses dimana 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian anak, baik di luar dan di dalam sekolah yang berlangsung seumur hidup. Proses

Lebih terperinci

PENYULUHAN HUKUM PERDATA DAN PIDANA BAGI APARAT KELURAHAN CEMPAKA BARU KEMAYORAN JAKARTA PUSAT

PENYULUHAN HUKUM PERDATA DAN PIDANA BAGI APARAT KELURAHAN CEMPAKA BARU KEMAYORAN JAKARTA PUSAT PENYULUHAN HUKUM PERDATA DAN PIDANA BAGI APARAT KELURAHAN CEMPAKA BARU KEMAYORAN JAKARTA PUSAT Derta Rahmanto 1), Endang Purwaningsih 2), Evie Rachmawati Nur Ariyanti 3) 1,2,3) Fakultas Hukum Universitas

Lebih terperinci

PELATIHAN KEMAMPUAN BERPIDATO BAGI AKTIVIS BEM DAN BLM UNIVERSITAS LANCANG KUNING

PELATIHAN KEMAMPUAN BERPIDATO BAGI AKTIVIS BEM DAN BLM UNIVERSITAS LANCANG KUNING Volume 1 Nomor 1 Edisi Agustus 2016 (70-77) PELATIHAN KEMAMPUAN BERPIDATO BAGI AKTIVIS BEM DAN BLM UNIVERSITAS LANCANG KUNING ----------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

BAB I. pendidikan informal dalam rangka pembentukan nilai-nilai, sopan santun, (1991) bahwa keluarga, yakni orangtua merupakan sumber pengasuhan dan

BAB I. pendidikan informal dalam rangka pembentukan nilai-nilai, sopan santun, (1991) bahwa keluarga, yakni orangtua merupakan sumber pengasuhan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak lahir hingga menjelang usia sekolah, anak menghabiskan banyak waktunya bersama keluarga. Bowlby (1966) menekankan bahwa pada tahuntahun awal kehidupannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan, tidak ada manusia yang tidak terlibat komunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan, tidak ada manusia yang tidak terlibat komunikasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan, tidak ada manusia yang tidak terlibat komunikasi. Setiap orang tentunya akan sering berinteraksi dengan orang lain. Dimana dalam interaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hampir dapat dipastikan bahwa dalam kehidupan sehari hari tidak terlepas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hampir dapat dipastikan bahwa dalam kehidupan sehari hari tidak terlepas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hampir dapat dipastikan bahwa dalam kehidupan sehari hari tidak terlepas dari kegiatan berbicara atau berkomunikasi antara seseorang atau satu kelompok dan kelompok

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Muhadharah 1. Definisi muhadharah. Muhadharah berasal dari bahasa Arab, yaitu Muhadharah dan bentuk jamaknya yaitu Muhadharatan yang artinya kuliah, pidato. 1 Muhadharah yang

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Peranan bahasa pada sendi-sendi kehidupan manusia mempunyai kedudukan

BAB I. PENDAHULUAN. Peranan bahasa pada sendi-sendi kehidupan manusia mempunyai kedudukan BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan bahasa pada sendi-sendi kehidupan manusia mempunyai kedudukan sangat penting, sehingga dapat dipastikan bahwa tak mungkin manusia menghindar dari aktivitas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK CERITA BERANTAI PADA SISWA KELAS IV-C SDN DITOTRUNAN 01 LUMAJANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK CERITA BERANTAI PADA SISWA KELAS IV-C SDN DITOTRUNAN 01 LUMAJANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013. PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN TEKNIK CERITA BERANTAI PADA SISWA KELAS IV-C SDN DITOTRUNAN 01 LUMAJANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Jupri Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan diharapkan mampu. mewujudkan cita-cita bangsa. Pendidikan bertujuan untuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan diharapkan mampu. mewujudkan cita-cita bangsa. Pendidikan bertujuan untuk membantu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan sangat penting dalam kehidupan dan diharapkan mampu mewujudkan cita-cita bangsa. Pendidikan bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pengetahuan. Ilmu pengetahuan tersebut di peroleh secara formal di jenjang tingkat

I. PENDAHULUAN. pengetahuan. Ilmu pengetahuan tersebut di peroleh secara formal di jenjang tingkat I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang pesat dewasa ini, tak lain sebagai bukti nyata dan keberhasilan para kaum terpelajar yang selalu

Lebih terperinci

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Srata-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Srata-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar IMPLEMENTASI STRATEGI POINT-COUNTERPOINT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KARANGASEM I TANON SRAGEN TAHUN AJARAN 2014/2015 Naskah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan pencitraan menjadi point penting dalam penunjang karir perpolitikan.

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan pencitraan menjadi point penting dalam penunjang karir perpolitikan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pencitraan dalam kehidupan sehari-hari merupakan hal penting dalam kehidupan bersosial. Melalui pencitraan, manusia memilih hal yang akan dilakukan dan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah mendasar dalam dunia pendidikan ini di samping masalah. peningkatan kualitas untuk memenuhi kebutuhan akan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah mendasar dalam dunia pendidikan ini di samping masalah. peningkatan kualitas untuk memenuhi kebutuhan akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah mendasar dalam dunia pendidikan ini di samping masalah peningkatan kualitas untuk memenuhi kebutuhan akan pemerataan dalam memperoleh pendidikan, juga masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan utama dalam proses pendidikan di sekolah adalah kegiatan belajar mengajar. Proses belajar mengajar yang ada merupakan penentu keberhasilan dalam mencapai

Lebih terperinci

Modul ke: Public Speaking. Output / Hasil dari Pidato. Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Sujanti, M.Ikom. Program Studi Hubungan Masyarakat

Modul ke: Public Speaking. Output / Hasil dari Pidato. Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Sujanti, M.Ikom. Program Studi Hubungan Masyarakat Modul ke: 07 Ety Fakultas ILMU KOMUNIKASI Public Speaking Output / Hasil dari Pidato Sujanti, M.Ikom. Program Studi Hubungan Masyarakat Public Speaking Output / Hasil dari Pidato 1. Tampil Percaya Diri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyadari pentingnya memiliki pendidikan yang tinggi. Untuk mengikuti perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. menyadari pentingnya memiliki pendidikan yang tinggi. Untuk mengikuti perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan saat ini semakin berkembang, hal ini ditandai dengan individu yang menyadari pentingnya memiliki pendidikan yang tinggi. Untuk mengikuti perkembangan

Lebih terperinci

Public Speaking. Berbicara di depan umum. Sujanti, M.Ikom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi Hubungan MAsyarakat

Public Speaking. Berbicara di depan umum. Sujanti, M.Ikom. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Program Studi Hubungan MAsyarakat Public Speaking Modul ke: 05 Ety Fakultas ILMU KOMUNIKASI Berbicara di depan umum Sujanti, M.Ikom. Program Studi Hubungan MAsyarakat Public Speaking Berbicara di depan umum 1. Persiapan Berbicara 2. Menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejatinya dikatakan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa kehadiran orang lain. Tetapi dengan adanya kehadiran orang lain tersebut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang

BAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL 112 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun ke-6 2017 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL IMPROVING

Lebih terperinci

BIMBINGAN BELAJAR BAHASA INGGRIS BAGI ANAK USIA SEKOLAH DASAR (6-12 TAHUN) DI DESA SEMANGAT DALAM RT.31HANDIL BHAKTI

BIMBINGAN BELAJAR BAHASA INGGRIS BAGI ANAK USIA SEKOLAH DASAR (6-12 TAHUN) DI DESA SEMANGAT DALAM RT.31HANDIL BHAKTI BIMBINGAN BELAJAR BAHASA INGGRIS BAGI ANAK USIA SEKOLAH DASAR (6-12 TAHUN) DI DESA SEMANGAT DALAM RT.31HANDIL BHAKTI Dewi Rosaria dan Hartatya Novika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan dalam kehidupan manusia sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan dalam kehidupan manusia sebagai alat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sangat berperan dalam kehidupan manusia sebagai alat berbicara dan sebagai pengembang kebudayaan. Fungsi utama bahasa adalah untuk berkomunikasi, baik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran adalah faktor yang kompleks

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia tidak akan pernah terlepas dari komunikasi. Dimanapun kita, apapun yang kita lakukan, dan bagaimana bentuknya, kita pasti melakukan proses komunikasi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial yang hidup bermasyarakat, individu tidak dapat terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial yang hidup bermasyarakat, individu tidak dapat terlepas dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial yang hidup bermasyarakat, individu tidak dapat terlepas dari interaksi sosial. Interaksi dapat berlangsung baik antara individu dengan

Lebih terperinci

REDUCTION OF ANXIETY TO SPEAK IN FRONT OF CLASS THROUGH SPEECH ON STUDENT XI MIA 3 MAN 2 MODEL PEKANBARU

REDUCTION OF ANXIETY TO SPEAK IN FRONT OF CLASS THROUGH SPEECH ON STUDENT XI MIA 3 MAN 2 MODEL PEKANBARU 1 REDUCTION OF ANXIETY TO SPEAK IN FRONT OF CLASS THROUGH SPEECH ON STUDENT XI MIA 3 MAN 2 MODEL PEKANBARU Lastri Erman 1, Rosmawati 2, Tri Umari 3 e-mail: lastrierman.le@gmail.com, rosandi5658@gmail.com,

Lebih terperinci

Tipe-tipe komunikasi. Puri Kusuma D.P

Tipe-tipe komunikasi. Puri Kusuma D.P Tipe-tipe komunikasi Puri Kusuma D.P a)komunikasi kesehatan b)komunikasi politik c) Komunikasi bisnis d)komunikasi keluarga e) dll Konteks-konteks komunikasi Komunikasi tidak berlangsung dalam ruang hampa-sosial,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah penting yang dihadapi oleh lembaga-lembaga baik ekonomi, sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan hubungan yang baik

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA TAMAN KANAK-KANAK KOTA A DISUSUN OLEH: MARYANI.M SEMESTER 4 PROGRAM STUDI S1 PAUD

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA TAMAN KANAK-KANAK KOTA A DISUSUN OLEH: MARYANI.M SEMESTER 4 PROGRAM STUDI S1 PAUD MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA TAMAN KANAK-KANAK KOTA A DISUSUN OLEH: MARYANI.M SEMESTER 4 PROGRAM STUDI S1 PAUD UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2012 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MENGGUNAKAN METODE STUDI KASUS PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MENGGUNAKAN METODE STUDI KASUS PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD 578 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 6 Tahun ke-6 2017 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MENGGUNAKAN METODE STUDI KASUS PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SD THE EFFORT TO INCREASE THE

Lebih terperinci

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI BENTUK DAN JENIS-JENIS KOMUNIKASI

PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI BENTUK DAN JENIS-JENIS KOMUNIKASI Bahan ajar Pertemuan 7 & 8 PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI BENTUK DAN JENIS-JENIS KOMUNIKASI A.BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI 1. Komunikasi Intrapersonal Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi intrapribadi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUTIR SOAL TES HASIL BELAJAR SISWA DI SDN 2 KELAPA TUJUH DI KECAMATAN KOTABUMI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA

PENGEMBANGAN BUTIR SOAL TES HASIL BELAJAR SISWA DI SDN 2 KELAPA TUJUH DI KECAMATAN KOTABUMI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA PENGEMBANGAN BUTIR SOAL TES HASIL BELAJAR SISWA DI SDN 2 KELAPA TUJUH DI KECAMATAN KOTABUMI SELATAN KABUPATEN LAMPUNG UTARA Drs. Lasiman, M.Pd., Dr. Rustam, M.Pd., Drs. Agus Suprijanto, M.Pd., Dra. Suhaila,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ilmu retorika mempunyai hubungan yang erat dengan dialektika yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ilmu retorika mempunyai hubungan yang erat dengan dialektika yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu retorika mempunyai hubungan yang erat dengan dialektika yang sudah dikembangkan sejak zaman Yunani kuno. Dialektika adalah metode untuk mencari kebenaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses komunikasi, dalam hal ini sebagai media massa. Radio mempunyai sifat khas yang menjadi

Lebih terperinci

Nama Sekolah : Kelas / Semester : 2 (Dua) / 2 (Dua) : Kesehatan Waktu : 2 Minggu

Nama Sekolah : Kelas / Semester : 2 (Dua) / 2 (Dua) : Kesehatan Waktu : 2 Minggu RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Nama Sekolah : Kelas / Semester : (Dua) / (Dua) Tema : Kesehatan Waktu : Minggu STANDAR KOMPETENSI Mendengarkan Memahami pesan pendek dan dongeng yang dilisankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan manusia, karena tujuan yang dicapai oleh pendidikan tersebut adalah untuk terbentuknya kepribadian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian sesuai metode penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan pembangunan nasional negara kita adalah pembangunan di bidang pendidikan. Pendidikan nasional sebagai salah satu sistem dari supra sistem

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) BUG1A2 BAHASA INDONESIA Disusun oleh: Diyas Puspandari, S.S., M.Pd. PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTASI FAKULTAS INFORMATIKA TELKOM UNIVERSITY 1 LEMBAR PENGESAHAN Rencana Pembelajaran

Lebih terperinci

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN PEMASARAN BERBASIS WEBSITE BAGI USAHA KECIL DAN MENENGAH DI KECAMATAN RAJABASA, KOTA BANDAR LAMPUNG

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN PEMASARAN BERBASIS WEBSITE BAGI USAHA KECIL DAN MENENGAH DI KECAMATAN RAJABASA, KOTA BANDAR LAMPUNG LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN PEMASARAN BERBASIS WEBSITE BAGI USAHA KECIL DAN MENENGAH DI KECAMATAN RAJABASA, KOTA BANDAR LAMPUNG Oleh : Sigit Prasetyo, S.A.B NIP. 198111042003121003 Drs.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar merupakan rangkaian kegiatan siswa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar merupakan rangkaian kegiatan siswa digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar merupakan rangkaian kegiatan siswa di bawah pembelajaran guru untuk mencapai tujuan diharapkan. Proses belajar mengajar terkandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didik (siswa), materi, sumber belajar, media pembelajaran, metode dan lain

BAB I PENDAHULUAN. didik (siswa), materi, sumber belajar, media pembelajaran, metode dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran sebagai suatu proses merupakan suatu sistem yang melibatkan berbagai komponen antara lain komponen pendidik (guru), peserta didik (siswa), materi,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sekolah meliputi empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan

I. PENDAHULUAN. sekolah meliputi empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan berbahasa yang baik perlu dimiliki dan dipelajari oleh setiap orang. Kemampuan yang harus dimiliki siswa melalui pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa Indonesia di SD memiliki nilai strategis. Pada jenjang inilah pertama kalinya pengajaran bahasa Indonesia dilaksanakan secara berencana dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain. Pada masyarakat modern dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu. menulis dan membaca merupakan komunikasi tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. lain. Pada masyarakat modern dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu. menulis dan membaca merupakan komunikasi tertulis. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang bersifat universal. Dengan bahasa manusia dapat mengungkapkan ide, perasaan, dan pesan kepada orang lain. Pada masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah salah satu aktivitas yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pentingnya komunikasi tidak dapat dipungkiri demikian pula halnya di dalam

Lebih terperinci

PIDATO. Bentuk, Tujuan,dan Metode. TOTO HARYADI, M.Ds

PIDATO. Bentuk, Tujuan,dan Metode. TOTO HARYADI, M.Ds PROLOG 69 tahun yang lalu? PROLOG PROLOG PROLOG pidato [bisa] menjadi jalan [awal] menuju perubahan PROLOG PUBLIC SPEAKING TUJUAN METODE KERANGKA BENTUK #1 pidato INFORMASI TUJUAN #2 pidato PERSUASI #3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi yang terjadi saat ini ditandai dengan adanya perkembangan pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan yang terjadi tersebut menuntut

Lebih terperinci

Pelatihan Keterampilan Dasar Public Speaking bagi Siswa SMA di Kota Bandung

Pelatihan Keterampilan Dasar Public Speaking bagi Siswa SMA di Kota Bandung Prosiding SNaPP2011: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 Pelatihan Keterampilan Dasar Public Speaking bagi Siswa SMA di Kota Bandung 1 Nova Yuliati, 2 M. Rochim, dan 3 Dede Lilis Ch. 1,2.3 Fakultas

Lebih terperinci

Tesis. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN

Tesis. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI BACAAN BAHASA INGGRIS MAHASISWA SETARA PROGRAM DIPLOMA SATU Kasus : Studi Korelasi Penguasaan Kosakata, Motivasi Berprestasi, dan Persepsi tentang Kompetens Instruktur dengan Kemampuan

Lebih terperinci

MENGATASI HAMBATAN PEMELIHARAAN ITIK SECARA EKSTENSIP (DIGEMBALAKAN)

MENGATASI HAMBATAN PEMELIHARAAN ITIK SECARA EKSTENSIP (DIGEMBALAKAN) MENGATASI HAMBATAN PEMELIHARAAN ITIK SECARA EKSTENSIP (DIGEMBALAKAN) SURYANI. N.N, K.BUDAARSA, D. P.M. A.CANDRAWATI DAN N. P. MARIANI Fakultas Peternakan Universitas Udayana ABSTRACT The public service

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar pemikiran tersebut, pendidikan karakter. dengan metode serta pembelajaran yang aktif.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Atas dasar pemikiran tersebut, pendidikan karakter. dengan metode serta pembelajaran yang aktif. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang mengembangkan nilainilai karakter bangsa pada diri peserta didik, sehingga peserta didik dapat memaknai karakter bangsa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dimana awal kehidupan sebagai mahasiswa di perguruan tinggi, individu (remaja)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dimana awal kehidupan sebagai mahasiswa di perguruan tinggi, individu (remaja) BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia kemahasiswaan merupakan wilayah kehidupan baru bagi remaja usia antara 18 hingga 21 tahun, terutama bagi siswa yang baru lulus dari pendidikan SMA dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkomunikasi merupakan proses seseorang memberi dan menerima informasi yang terjadi setiap waktu. Kesehariannya manusia selalu berinteraksi dengan manusia lain

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO Oleh Eviyanti ABSTRACT This study is an action research aimed to find out

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana penting dalam meningkatkan sumber daya manusia. Dengan pendidikan diharapkan mampu melahirkan suatu generasi masa depan yang berkualitas

Lebih terperinci

2015 SOFT SKILL PADA PEMBELAJARAN DI KAMPUS DAN PELAKSANAAN PROGRAM LATIHAN PROFESI MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

2015 SOFT SKILL PADA PEMBELAJARAN DI KAMPUS DAN PELAKSANAAN PROGRAM LATIHAN PROFESI MAHASISWA PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) dalam perguruan tinggi berperan dalam membekali para mahasiswa dengan kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan

Lebih terperinci

PENYULUHAN HUKUM BAHAYA NARKOTIKA BAGI MASYARAKAT PADANG BATUNG KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

PENYULUHAN HUKUM BAHAYA NARKOTIKA BAGI MASYARAKAT PADANG BATUNG KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN PENYULUHAN HUKUM BAHAYA NARKOTIKA BAGI MASYARAKAT PADANG BATUNG KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN Nahdhah; Afif Khalid; Munajah Fakultas Hukum Universitas Islam Kalimantan MAB Jalan Adhyaksa No. 2 Kayutangi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, baik untuk bertutur maupun untuk memahami atau mengapresiasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, baik untuk bertutur maupun untuk memahami atau mengapresiasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran bahasa Indonesia di tengah-tengah masyarakat Indonesia pada dasarnya berwajah ganda, yaitu sebagai alat pendidikan nasional di satu pihak dan sebagai salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan penting dalam suatu perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik sebagai penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil observasi awal yang dilakukan di kelas X.3 Program Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Kristen Salatiga, peneliti berhasil mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan teladan terhadap guru SD Negeri 71/1 Kembang Seri Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. memberikan teladan terhadap guru SD Negeri 71/1 Kembang Seri Kabupaten BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan observasi peran kepemimpinan kepala sekolah dalam memberikan teladan terhadap guru SD Negeri 71/1 Kembang Seri Kabupaten Batang Hari,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. eksternal diantaranya adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. eksternal diantaranya adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Sekolah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa merupakan interaksi dari berbagai faktor yang mempengaruhinya, baik dari dalam diri siswa (faktor internal) maupun

Lebih terperinci

Neneng Kuswati NPM Program Studi PBS Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012 ABSTRAK

Neneng Kuswati NPM Program Studi PBS Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung 2012 ABSTRAK MODEL PEMBELAJARAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI ZIG SHAW DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS VIII SMPN KARANGPAWITAN KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 011/01 Neneng Kuswati

Lebih terperinci

p-issn: Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 e-issn: PELATIHAN PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS) BAGI GURU SMA NEGERI 2 PLUS SIPIROK

p-issn: Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 e-issn: PELATIHAN PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS) BAGI GURU SMA NEGERI 2 PLUS SIPIROK p-issn:2598-1218 Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 e-issn: 2598-1226 PELATIHAN PTK (PENELITIAN TINDAKAN KELAS) BAGI GURU SMA NEGERI 2 PLUS SIPIROK Elisa 1) ; Ainun Mardiyah 2) ; Nova Irwan 3) 1,2,3) Pendidikan

Lebih terperinci

ON THE JOB LEARNING. Oleh. Drs. Lasiman, M.Pd. Dosen Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka Bandar Lampung (UPBJJ-UT Bandar Lampung)

ON THE JOB LEARNING. Oleh. Drs. Lasiman, M.Pd. Dosen Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka Bandar Lampung (UPBJJ-UT Bandar Lampung) ON THE JOB LEARNING Oleh Drs. Lasiman, M.Pd. Dosen Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka Bandar Lampung (UPBJJ-UT Bandar Lampung) Abstract: In order to increase principal s quality, Education

Lebih terperinci

PUBLIC SPEAKING : SENI MENJADI PEMBICARA YANG OKE MENURUT PARADIGMA ILMU KOMUNIKASI

PUBLIC SPEAKING : SENI MENJADI PEMBICARA YANG OKE MENURUT PARADIGMA ILMU KOMUNIKASI 1 2 3 PUBLIC SPEAKING : SENI MENJADI PEMBICARA YANG OKE MENURUT PARADIGMA ILMU KOMUNIKASI Disampaikan Pada Agenda Pembinaan Etosesr Angkatan 2014, Yang Diselenggarakan Oleh Beastudi Etos Samarinda Dompet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada perkembangan ilmu pengetahuan dan tekonogi ini, pendidikan merupakan hal yang penting dalam upaya membentuk kualitas sumber daya manusia agar memiliki karakter

Lebih terperinci

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN ETIKA BERKOMUNIKASI BAHASA INGGRIS BAGI REMAJA DI GEMAHAN RINGINHARJO BANTUL

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN ETIKA BERKOMUNIKASI BAHASA INGGRIS BAGI REMAJA DI GEMAHAN RINGINHARJO BANTUL PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN ETIKA BERKOMUNIKASI BAHASA INGGRIS BAGI REMAJA DI GEMAHAN RINGINHARJO BANTUL Nafisah Endahati, M.Hum. Universitas PGRI Yogyakarta nafisah.indahatinya@gmail.com Ringkasan Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan mampu berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Kemampuan siswa berkomunikasi

Lebih terperinci

Listiani dan Kusuma. Memperkenalkan Penerapan Strategi 1

Listiani dan Kusuma. Memperkenalkan Penerapan Strategi 1 MEMPERKENALKAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK KEPADA GURU SEKOLAH DASAR MELALUI PELATIHAN SINGKAT Introducing the Implementation of Scientific Teaching Method to Elementary

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia melalui Balai Bahasa menyelenggarakan Pemilihan Duta Bahasa. Kegiatan tersebut didasari oleh pentingnya peran bahasa,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK Muhammadiyah 1 Wates Bidang Studi : Bisnis dan Manajemen Program Studi Keahlian : Administrasi Kompetensi Keahlian : Administrasi Perkantoran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk yang perlu berinteraksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk yang perlu berinteraksi dengan manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk yang perlu berinteraksi dengan manusia lainnya. Interaksi terasa semakin penting pada saat manusia membutuhkan eksistensinya diakui,

Lebih terperinci

BAHASA INDONESIA. Berbicara untuk Keperluan Akademik. Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

BAHASA INDONESIA. Berbicara untuk Keperluan Akademik. Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi Modul ke: BAHASA INDONESIA Berbicara untuk Keperluan Akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Menurut Lagousi (1992: 25),

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW KELAS IV SDN JLABAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW KELAS IV SDN JLABAN 1.996 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 21 Tahun ke-5 2016 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW KELAS IV SDN JLABAN IMPROVING THE STUDENT

Lebih terperinci

Apa yang dimaksud dengan Interpersonal Skill?

Apa yang dimaksud dengan Interpersonal Skill? INTERPERSONAL SKILL Interpersonal Skill adalah kecakapan dalam berinteraksi dengan orang dan atau pihak lain. Oleh karena itu dalam keterampilan interpersonal ini dibutuhkan kemampuan berkomunikasi baik

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. mengenai program Kampung Ramah Anak, lahir melalui proses yang simultan dan

BAB V PENUTUP. mengenai program Kampung Ramah Anak, lahir melalui proses yang simultan dan BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan Konstruksi sosial yang dibangun oleh warga RW 11 Kampung Badran mengenai program Kampung Ramah Anak, lahir melalui proses yang simultan dan berlangsung secara dialektis yakni

Lebih terperinci