MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI GUIDED NOTE TAKING PADA SISWA KELAS IV SDN 1 LABALAWA
|
|
- Lanny Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN MELALUI GUIDED NOTE TAKING PADA SISWA KELAS IV SDN 1 LABALAWA La Eru Ugi 1), Nani Sri Lindayani 2) 1) Dosen FKIP Pendidikan Matematika, 2) Mahasiswa FKIP Pendidikan Matematika Universitas Dayanu Ikhsanuddin Baubau Laeru@rocketmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan belajar matematika siswa kelas lv SD Negeri 1 Labalawa pada pokok bahasan pecahanmelalui model pembelajaran Guided Note Taking. Jenis penelitian yakni Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas dua siklus. Setiap siklus terdapat empat tahapan yang dilalui yaitu perencanaan, pelaksanakan, pengamantan dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas IV SDN 1 Labalawa.Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan. Keaktifan siswa kelas IV SD Negeri Labalawa dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran Guided Note Taking pada pokok bahasan pecahan. Presentase keaktifan siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan dan peningkatan yang di capai telah memenuhi kriteria yang diinginkan. Kata Kunci. Keaktifan Belajar Matematika, Guided Note Taking, Pokok Bahasan Pecahan PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia, dengan pendidikan manusia berusaha mengembangkan potensi yang dimilikinya serta mengubah tingkah laku keaktifan yang lebih baik. Pendidikan juga dapat mencetak manusia menjadi sumber daya manusia yang handal dan terampil dibidangnya. Pendidikan sebenarnya merupakan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks. Peristiwa tersebut merupakan suatu rangkaian kegiatan komunikasi antara manusia sehingga manusia itu tumbuh sebagai pribadi yang utuh. Selain itu, dalam dunia pendidikan proses pembelajaran merupakan proses yang bisa diterapkan mengajar dan belajar merupakan proses kegiatan yang tidak dapat dipisahkan. Proses pembelajaran yang berkembang di kelas umumnya ditentukan oleh peran guru dan siswa sebagai individu-individu yang terlibat langsung dalam proses tersebut. Prestasi belajar siswa itu sendiri sedikit banyak tergantung pada cara guru menyampaikan pelajaran pada anak didiknya, oleh karena itu kemampuan serta kesiapan guru dalam mengajar memegang peranan penting bagi keaktifan, keberhasilan proses pembelajaran pada siswa (Gagne, 1978). Hal ini menunjukan adanya keterkaitan antara hasil belajar siswa dengan metode mengajar yang digunakan oleh guru. 55
2 Salah satu pelajaran yang selama ini yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa adalah matematika, ilmu yang berkenaan dengan konsep abstrak yang disusun secara hirarki dan penalaran deduktif membutuhkan pemahaman secara bertahap dan berurutan. Menurut Skemp (1971: 37) bahwa konsep-konsep matematika bersifat abstrak, yang saling berkorelasi membentuk konsep baru yang lebih kompleks Matematika merupakan suatu bidang ilmu yang merupakan alat pikir berkomunikasi alat untuk memecahkan berbagai persoalan praktis (Hamzah, 2007:129). Pemahan konsep merupakan langkah awal yang diambil untuk melangkah pada tahap selanjutnya yaitu aplikasi dalam perhitungan matematika. Namun demikian siswa pada umumnya belum menguasai materi prasyarat dari konsep yang diajarkan. Upaya mengatasi belajar matematika dan meningkatkan mutu pendidikan sekolah diantaranya adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang baru. Model pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran dengan berbagai variasi sehingga siswa terhindar dari rasa bosan dan tercipta suasana yang nyaman dan menyenangkan. Dalam interaksi pembelajaran terdapat berbagai macam model pembelajaran yang bertujuan agar proses pembelajaran dapat berjalan baik. Hal ini juga bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang aktif serta memungkinkan timbulnya sikap keterkaitan siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran secara menyeluruh. Perlu dikembangkan pengajaran yang dapat membangun keaktifan siswa dalam proses pembelajaran merupakan alternatif dalam menerapkan model pembelajaran yang baru. Pembelajaran yang efektif tersebut harus diimbangi dengan kemampuan guru dalam menguasai model pembelajaran dan materi yang akan diajarkan. Seiring diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) diharapkan guru dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pada pelajaran matematika dengan berkreasi dan berinofasi menggunakan berbagai macam strategi pembelajaran yang berkembang saat ini. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar matematika, antara lain kesesuain antara model pembelajaran yang digunakan guru dengan materi pelajaran yang akan disampaikan. Model pembelajaran diduga merupakan salah satu penyebab rendahnya penguasaan siswa terhadap materi pelajaran matematika. Selain itu, selama proses pembelajaran berlangsung,siswa kurang percaya diri khusunya pada saat menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru serta siswa juga belum terbiasa menyelesaikan soal-soal secara bersama-sama dalam kelompokkelompok kecil yang dapat membantu mereka agar lebih memahami permasalahan yang ada. Hal ini juga terjadi di SD Negeri 1 Labalawa. Hasil belajar matematika siswa di SD Negeri 1 Labalawa misalnya masih tergolong rendah. Hasil diskusi yang dilakukan oleh peneliti dengan guru mata pelajaran matematika, peneliti memperoleh informasi bahwa guru matematika menghadapi masalah sehubungan dengan materi pembelajaran. Masalah yang dihadapi oleh guru tersebut yaitu rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika, salah satunya pada kelas IV dengan rata-rata hasil belajar matematika sebesar 56, nilai ini 56
3 masih tergolong rendah karena masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hasil belajar siswa yang rendah tersebut siswa kurang aktif dalam mengikuti materi pelajaran, kurangnya daya serap siswa dalam memahami materi pelajaran dan umumnya kreatifitas siswa dalam membuat dan menyampaikan ide-idenya masih sangat rendah serta siswa kurang percaya diri khususnya pada saat menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru.dari hasil pengamatan pada proses pambelajaran di kelas, guru hanya memberikan informasi atau pengetahuan kepada siswa, dimana siswa hanya mendengarkan penjelasan guru dan kurang aktif dalam proses pembelajaran, sehingga berpengaruh pada rendahnya hasil belajar siswa. Guru matematika masih menggunakan model pembelajaran yang berfokus pada pembelajaran konsep yang bersifat hafalan. Selama ini proses pembelajaran berpusat atau berfokus pada guru serta dalam pelaksanaannya guru memegang kendali memainkan peran aktif, sedangkan siswa cenderung pasif dalam menerima informasi, pengetahuan dan keterampilan dari guru. Proses pengajaran yang baik adalah yang dapat menciptakan proses pembelajaran yang efektif dengan adanya komunikasi dua arah antara guru dengan peserta didik yang tidak hanya menekan pada apa yang dipelajari tetapi menekan bagaimana ia harus belajar (Nasution, 1988). Salah satu alternatif untuk pengajaran tersebut adalah dengan meggunakan model pembelajaran Guided Note Taking. Penerapan model pembelajaran ini diharapkan dapat mengatasi kejenuhan siswa serta membantu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Adapun langkah- langkah pembelajaran Guided Note Taking yakni (1) Menyajikan materi dengan metode ceramah. (2) Kosongkan sebagian dari poin-poin yang anda anggap penting seperti a). Berikan suatu istilah dengan pengertian dalam uraian kosong, b) buat isian kosong dari suatu pernyataan, c) buat LKS yang menyangkut sub-topik yang penting, (3) Kegiatan mengisi bahan ajar/handout yang telah dibuat, (4) Menjelaskan isi LKS Model pembelajaran Guided Note Taking ini berorientasi pada siswa menempati posisi yang dominan dalam proses pembelajaran dengan ciri utamanya siswa diberi kesempatan untuk berfikir, menjawab. Saling membantu satu sama lain sehingga dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan. Seorang guru hanya menyampaikan pelajaran dengan metode ceramah dimana siswa menggunakan suatu bagan, sebagai media yang dapat membantu dalam membuat catatan sehingga metode ceramah yang di kembangkan oleh guru mendapat perhatian siswa. Menurut Agus Suprijono, (2009: 105) bahwa tujuan metode pembelajaran Guided Note Taking adalah agar metode ceramah yang dikembangkan oleh guru mendapat perhatian siswa, terutama pada kelas yang jumlah siswanya cukup banyak. Pembelajaran dengan strategi Guided Note Taking memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mengeluarkan pendapatnya dan bertukar ide sehingga proses belajar siswa tidak lagi berpusat kepada guru. Belajar kelompok membuat suasana belajar menjadi lebih menarik dan siswa dapat berperan aktif. Belajar aktif adalah suatu sistem belajar mengajar yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental intelekual dan emosional guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara aspek kogniti, efektif dan psikomotor (Rachman Natawijaya dalam Depdiknas, 2005 : 31). 57
4 Dengan ini diharapkan pembelajaran yang terjadi dapat lebih bermakna dan memberi kesan yang kuat sekaligus dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa. Aktivitas belajar siswa merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini mengingatkan bahwa kegiatan pembelajaran diadakan dalam rangka memberikan pengalaman-pengalaman belajar pada siswa. Jika siswa aktif dalam kegiatan tersebut kemungkinan besar akan dapat mengambil pengalaman-pengalaman belajar tersebut. Menurut Sardiman, (2001 : 98) bahwa aktifitas belajar adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berpikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Kegiatan pembelajaran dipandang sebagai kegiatan komunikasi antara guru dan siswa. Kegiatan komunikasi ini tidak akan tercapai apabila siswa tidak dapat aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Keaktifan siswa dalam kegiatan belajar tidak lain adalah untuk mengkontruksi pengetahuan mereka sendiri mereka aktif membangun pemahaman atas persoalan atau segala sesuatu yang mereka hadapi dalam kegiatan pembelajaran (Hermawan, 2007 : 83). Dengan adanya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran diharapkan hasil belajar siswa yang dicapai akan memuaskan. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini termaksud penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru dikelas atau disekolah tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktek pembelajaran (Aqib,2006: 19). Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian di laksanakan pada semester genap kelas IV SD Negeri 1 Labalawa Tahun Pelajaran 2014/2015. Subjek Penenlitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IV SD Negeri 1 Labalawa yang berjumlah 32 siswa. Prosedur Pelaksanaan Penelitian tindakan kelas diawali dengan pembagian siswa kedalam kelompok bersifat heterogen. Pelaksanaan tindakan penelitian terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus dalam penelitian ini dilaksanakan dalam 4 tahap yaitu : tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi dan tahap refleksi. Tahap-tahap penelitian ini adalah sebagai berikut : Perencanaan (Planning) Pada tahap ini yang dilakukan yaitu membuat secara rinci rancangan tindakan meliputi: (1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, (2) Membuat lembar observasi, (3) Menyiapkan format evaluasi tes awal dan tes akhir, (4) Membuat jurnal evaluasi diri dalam rangka mengembangkan skenario pembelajaran dengan metode Guided Note Taking, 58
5 Pelaksanaan Tindakan (Action) Setelah perencanaan telah tersusun, maka tehap selanjutnya adalah pelaksanaan tindakan, meliputi : (1) Menerapkan rancangan yang telah disusun dengan menggunakan metode Guided Note Taking, (2) Tindakan yang diberikan berupa kegiatan belajar mengajar dimana peneliti bertindak sebagai pengajar dan guru matematika sebagai observasi yang mengamati kegiatan di kelas selama pembelajaran berlangsung, (3) Pada akhir tindakan ini siswa diberi tes Tahap Observasi Observasi (pengamatan) dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan oleh guru Matematika Kelas. Pengumpulan data dilakukan dengan mengisi lembar observasi/ penilaian yang telah disusun. Tahap Refleksi Hasil yang didapat dari tahap tindakan dan pengamatan serta wawancara dikumpulkan dan kemudian dianalisa untuk mendapatkan kesimpulan dari tindakan yang dilakukan. Hasil refleksi ini selanjutnya akan digunakan sebagai dasar tahap perencanaan pada siklus berikutnya. Teknik Analisis Data Untuk menganalisis hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran terhadap guru dan siswa selama proses pembelajaran dilakukan dengan memberikan skor pada setiap indikator yang diamati. Adapun pedoman penskoran yang digunakan adalah skor 1 untuk jawaban ya dan skor 0 untuk jawaban tidak. Untuk menganalisis hasil observasi keaktifan siswa adalah dengan menghitung jumlah siswa yang aktif dalam pembelajaran. Pengkategorian keaktifan siswa belajar berdasarkan tabel 1. Tabel 1. Kriteria Keaktifan Siswa Presentase Kategori 75% < % keaktifan 100% 50% < % keaktifan 75% 25% < % keaktifan 50% 0% % keaktifan 25% Sangat Baik Baik Cukup Kurang Dengan rumus persentase yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Presentase keterlaksanaan pembelajaran = skor yang diperoleh skor maksimal x 100% Inikator Kinerja Indikator keberhasilan kinerja dalam penelitian ini terdiri atas dua yaitu indicator keterlaksanaan indikator pembelajaran dan indikator keaktifian siswa. Keterlaksanaan indikator pembelajaran dikatakan meningkat apabila persentase keterlaksaan mencapai >85% dan indikator keaktifian siswa dikatakan meningkat apabila presentase keaktifan telah mencapai > 85%. 59
6 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Kegiatan Pendahuluan Penelitian ini diawali dengan kegiatan observasi awal dan kegiatan wawancara dengan guru bidang studi matematika kelas IV SD Negeri 1 Labalawa. Dari hasil observasi tentang keaktifan siswa terhadap pembelajaran matematika sebesar 40%. Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara tersebut perlu diterapkan Model Pembelajaran Guided note taking. Tindakan Siklus I Perencanaan Pada tahap perencanaan penelitian melakukan beberapa persiapan yakni (1) Menentukan kolaborasi dengan guru kelas IV sebagai partner penelitian, (2) Menyusun Rencana Pembelajaran (RP) untuk materi Pecahan (3) Menyusun lembar pengamatan untuk kinerja guru, (4) Menyusun lembar pengamatan untuk aktivitas siswa, (5) Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS). Pelaksanaan Tindakan Adapun pelaksanaan tindakan pada siklus I berjalan sesuai perangkat pembelajaran (RPP, LKS, tes) yang telah dibuat. Tindakan yang di berikan pada siklus I sebanyak 3 kali pertemuan. Pada pertemuan pertama dengan alokasi waktu 3 x 35 menit. Adapun skenariao pembelajarannya terdapat pada tabel 2. 60
7 Tabel 2. Skenario Pembelajaran Model Guided note taking Tahap Aktivitas Guru Aktivitas Siswa Pendahuluan 1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Menyimak penyampaian guru 2. Guru menginformasikan model pembelajaran Menyimak yang akan digunakan 3. Guru memotivasi siswa tentang pentingnya materi yang akan dipelajari serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa memperhatikan penjelasan guru Inti Penutup 1. Guru meminta siswa untuk menyebutkan sebanyak mungkin benda-benda disekitar yang berhubungan dengan materi 2.. Dengan menggunakan media yang ada guru membimbing siswa untuk dapat memahami materi 3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami 4. Guru membagi siswa-siswi kedalam kelompok yang heterogen (4-5 orang) 5. Guru membagikan LKS sebagai bahan latihan kepada masing-masing siswa. 6. Guru meminta siswa untuk mengamati soal dalam LKS. 7. Guru membimbing siswa untuk membuat model dengan menggunakan media pipet minuman. 8. Guru meminta siswa untuk berdiskusi dengan teman sekelas, mengenai LKS. 9. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat, berekspresi, serta berkomunikasi dengan teman sekelas. 10. Guru mengawasi dan memberikan bimbingan pada siswa yang mengalami kesulitan. 11.Guru meminta tiap siswa untuk mempresentasikan hasil kerjanya sesuai dengan soal yang diberikan. 12.Guru memberi skor untuk setiap siswa sesuai dengan hasil presentasinya. 13.Guru memberi penghargaan pada siswa yang memperoleh hasil yang tinggi. 1. Guru membimbing siswa untuk merangkum materi subpokok bahasan yang telah dipelajari. Menyebutkan benda-benda yang berhubungan dengan materi Memperhatikan Bertanya Siswa berkumpul sesuai kelompok Siswa menerima LKS dan berdiskusi Siswa berdiskusi Siswa bekerja sesuai arahan guru Berdiskusi Saling bertukar pendapat Siswa memperhatikan bimbingan guru Mempresentasikan jawaban hasil diskusi Menerima skor Menerima penghargaan Siswa mencatat 2. Guru bersama siswa melakukan refleksi. Siswa memperhatikan 3. Guru memberikan tugas sesuai materi yang telah diajarkan. Mencatat tugas yang diberikan 61
8 Tabel 3. Lembar Observasi indikator keaktifan siswa di kelas No Aspek-Aspek yang diamati Ya/ Tidak 1 Siswa mendengarkan apa yang disampaikan Ya oleh guru. 2. Siswa menyebutkan sebanyak mungkin bendabenda Tidak yang ada di sekitar. 3. Siswa mengamati contoh Ya 4. Siswa menanyakan hal-hal yang belum Tidak dipahami 5. Siswa mengambil LKS yang dibagikan oleh Ya guru. 6. Siswa mengamati soal yang ada di LKS. Ya 7. Siswa Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Ya guru terkait materi yang telah dibahas. 8. Siswa berdiskusi dengan teman sekelas Ya mengenai LKS. 9. Siswa mengemukakan pendapat, berekspresi Ya serta berkomunikasi dengan teman sekelas. 10. Siswa menyimak penyelesaian guru. Ya 11. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya. Ya 12. Siswa aktif menyimpulkan materi. Ya 13. Siswa melakukan refleksi bersama guru. Ya 14. Siswa menulis tugas yang diberikan. Ya Observasi Hasil observasi terhadap guru mengenai keterlaksanaan metode Guided Note Taking dalam pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama mencapai 83,33%, pertemuan kedua mencapai 94,44% dan pertemuan ketiga mencapai 100% sehingga diperoleh rata-rata keterlaksanaan 92,59%. Hasil observasi terhadap siswa mengenai keterlaksanaan metode Guided Note Taking dalam pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama mencapai 57,14%, pertemuan kedua mencapai 64,28% dan pertemuan ketiga mencapai 78,57% sehingga diperoleh rata-rata keterlaksanaan 66,66%. Hasil observasi keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika pada siklus I pertemuan pertama mencapai 45,43%, pertemuan kedua mencapai 73,31% dan pertemuan ketiga mencapai 87,25% sehingga diperoleh rata-rata keterlaksanaan 68,66% masih berada pada kategori baik. Refleksi Refleksi dilaksanakan segera setelah pelaksanaan siklus I selesai. Refleksi digunakan untuk mngukur kelebihan maupun kekurangan pada siklus I. Bersama dengan guru kelas IV didiskusikan untuk mengadakan perubahan menuju pada siklus II. 62
9 Salah satu hasil kekurangan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus I yaitu siswa belum terbiasa dengan model pembelajaran Guided Note Taking pada pokok bahasan pecahan sehingga belum bisa menyelesaikan soal secara mandiri. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti dan guru berasumsi bahwa belum sepenuhnya siswa aktif dalam kegiatan belajar dikelas yang menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking. Hal ini dapat terlihat dari kurangnya siswa dalam menyampaikan pendapatnya. Siswa juga belum terbiasa dengan kegiatan kelompoknya. Kemudian guru dan peneliti memutuskan untuk melakukan tindakan siklus II. Tindakan Siklus II Perencanaan Pada tahap perencanaan peneliti melakukan persiapan yang hamper sama dengan perencanaan pada tindakan siklus I, hanya pada siklus II ini guru membuat sebaik mungkin LKS yang diberikan kepada siswa guna lebih mengaktifkan lagi pembelajaran di kelas. Pelaksanaan Tindakan Adapun pelaksanaan tindakan pada siklus II berjalan sesuai perangkat pembelajaran (RPP,LKS dan tes) yang telah dibuat. Guru sudah melakukan semua indicator pembelajaran yang dibuat di dalam RPP. Observasi Hasil observasi terhadap guru mengenai keterlaksanaan model pembelajaran Guided Note Talking pada pokok bahasan pecahan pada siklus II pertemuan pertama mencapai 100% dan pertemuan kedua mencapai 100% sehingga diperoleh rata-rata keterlaksanaan 100%. Hasil observasi terhadap siswa mengenai keterlaksanaan model pembelajaran Guided Note Talking pada pokok pbahasan pecahan pada siklus II pertemuan pertama mencapai 85,71% dan pertemuan kedua mencapai 100% sehingga diperoleh rata-rata keterlaksanaan 92,85% berada pada kategori sangat baik. Hasil observasi keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika pada siklus II pertemuan pertama mencapai 93,26% dan pertemuan kedua mencapai 98,31% sehingga diperoleh rata-rata keterlaksanaan 95,78%. Refleksi Hasil refleksi diperoleh dalam pelaksanaan pembelajaran pada sikulus II yaitu : (1) Guru telah menerapkan model pembelajaran Guided Note Talking pada pokok bahasan pecahan, dan sudah memberikan motivasi atau penguatan serta memberikan bimbingan pada siswa yang mengalami kesulitan, (2) Siswa mampu beradaptasi dengan penerapan model pembelajaran Guided Note Taking pada pokok bahasan pecahan, (3) Siswa mulai berani bertanya ataupun mengemukakan pendapat, (4). Siswa dapat memahami isi soal sehingga dapat menuliskan apa yangdiketahui, apa yang ditanyakan dan memisalkan apa yang ditanyakan dengan suatu pecahan. 63
10 Pembahasan Model pembelajaran Guided Note Taking pada pokok bahasan pecahanbagi siswa SD Negeri 1 Labalawa khususnya pada kelas IV merupakan hal yang baru. Berdasarkan pengamatan dan refleksi pada siklus I hasilnya antara lain guru masih raguragu dalam melaksanakan penerapan model pembelajaran Guided Note Taking, sehingga pembelajaran kurang lancar. Hal ini karena guru belum pernah menggunakan model pembelajaran tersebut. Begitu juga dengan siswa, karena merupakan hal yang baru sehingga belum biasa bekerja sama dengan teman sekelasnya secara maksimal. Selain itu guru kurang berperan aktif dan kurang memberikan motivasi ataupun penguatan secara maksimal kepada siswa. Masih banyak siswa yang malu ataupun takut bertanya dan mengemukakan pendapatnya. Dengan melihat hasil observasi keaktifan siswa keterlaksanaan model pembelajaran Guided Note Taking pada materi pokok pecahan pada siklus I diperoleh rata-rata nilai 68,66% < 85%. Jadi hasil yang diperoleh dalam pembelajaran siklus I masih perlu diperbaiki lagi, dengan demikian siklus II perlu dilaksanakan agar keaktifan siswa dapat lebih baik. Pada siklus II diharapkan guru lebih berperan aktif dan selalu memberi motivasi dengan cara memancing siswa untuk berpikir agar siswa lebih aktif. Dengan kegiatan tersebut maka keaktifan siswa dapat lebih baik. Kegiatan aktif dalam belajar dapat membentuk pengetahuan siswa. Budiningsih (2012: 58) mengartikan belajar sebagai suatu proses pembentukan pengetahuan. Pembentukan ini harus dilakukan oleh siswa itu sendiri. Hasil refleksi siklus II menunjukkan bahwa guru sudah mulai trampil dalam melaksanakan model pembelajaran Guided Note Taking pada pokok bahasan pecahan, sehingga keaktifan pembelajaran berjalan lancar dan guru berperan aktif, sehingga pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Disamping itu guru sudah memberikan motivasi ataupun penguatan dan memberi bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan tetapi masih perlu ditingkatkan sehingga siswa semakin tertarik dan terdorong untuk ikut aktif dalam model pembelajaran Guided Note Taking, sebagian besar siswa aktif dalam kegiatan walaupun ada beberapa siswa yang tidak ikut melibatkan diri, siswa mulai berani bertanya ataupun mengemukakan pendapatnya. Berdasarkan hasil observasi keaktifan siswa pada siklus II diperoleh nilai ratarata 95,78% > 85%, hasil ini sudah sesuai dengan yang diharapkan pada indikator keberhasilan, maka secara umum pelaksanaan pembelajaran siklus II lebih baik dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Dengan demikian indikator keberhasilan dapat dicapai sehingga tidak perlu dilaksanakan pembelajaran siklus berikutnya.. Berdasarkan kajian dan pembahasan siklus I, dan siklus II terdapat temuantemuan sebagai berikut. a. Kinerja guru mengalami peningkatan dari siklus I, dan siklus II, khususnya dalam menerapkan model pembelajaran Guided Note Taking. Proses pembelajaran belangsung lancar sehingga skenario pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. 64
11 b. Semangat dan kerjasama siswa pada pembelajaran Guided Note Taking pada pokok bahasan pecahan, siswa terbiasa denganpola belajar bersama-sama dan memiliki tanggung jawab. Siswa semakin terampil dan lancar dalammenyampaikan pendapat kepada temanya masing-masingsehingga skenario pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Keaktifan siswa mengalami peningkatan yaitu siklus I: 68,66% dan siklus II: 95,78% Dari hasil observasi yang diberikan kepada siswa pada akhir penelitian diperoleh bahwa, dengan model pembelajaran Guided Note Taking pada pokok bahasan pecahan membuat siswa berani bertanya, menanggapi pendapat teman dan lebih mudah memahami materi pelajaran, sehingga terampil menyelesaikan soal secara mandiri. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan bahwa peningkatan keaktifan belajar matematika pada pokok bahasan pecahan melalui metode Guided Note Taking pada siswa kelas IV SDN 1 Labalawa terlaksana dengan baik sesuai dengan RPP yang dibuat. Sedangkan keaktifan siswa kelas IV SD Negeri Labalawa dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran yang digunakan pada pokok bahasan pecahan. Hal ini dapat dilihat dari presentase keaktifan siswa telah mencapai kriteria yang diinginkan. Saran Dari hasil penelitian tindakan kelas di SD Negeri 1 Labalawa dengan menggunakan metode pembelajaran Guided Note Taking maka saran yang diberikan peneliti buat adalah (1) Hendaknya guru SD Negeri 1 Labalawa menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking dalam mengajarkan materi pecahan untuk dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa, (2) Hendaknya model pembelajaran Guided Note Takingdapat digunakan pada pembelajaran materi lain, karena menumbuhkan keaktifan siswa. DAFTAR PUSTAKA Gagne, Briggs Hasil Belajar Matematika. Jakarta: Depdiknas. Nasution, A. H : 243. Strategi Belajar dan Mengajar. Jakarta: Depdiknas. Budiningsih, Asri Belajar dan Penbelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Anonim, Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Jakarta : Depdikbud Dikti PPGSM. Prajitno, E., Penulisan Karya Ilmiah dan Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Dikti , E Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: PPGM Matematika. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Skemp, R,R. (1971). The psychology of learning mathematics. Victoria, Australia: Penguin books Australia ltd. 65
12 Simanjutak, Lisnawaty Metode Mengajar Matematika. Jakarta: PT Rineka Cipta. Yuwono, RM., Strategi Belajar Mengajar. Ujung Pandang : IKIP Ujung Pandang. Hutabarat, E.P., Cara Belajar Pedoman Praktis Untuk Belajar Secara Efisien dan Efektif. Jakarta : BPK Gunung Mulia. 66
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan
Lebih terperinciTingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran
Lebih terperinciOleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu
153 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KEGIATAN EKONOMI DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DI SMP NEGERI 1 WONOAYU Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah
Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7
26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X G SMAN 8 MUARO JAMBI Mona Erliza 1), Astalini 2), Darmaji 3)
Lebih terperinciJIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN ARCS (ATTENTION, RELEVANCE, CONFIDENCE, SATISFACTION) UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX-E MTS NEGERI 2 MATARAM PADA MATERI PELUANG TAHUN
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli
Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciPENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)
PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) Siti Halimatus Sakdiyah, Didik Iswahyudi Universitas Kanjuruhan Malang halimatus@unikama.ac.id,
Lebih terperinciKata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Hasil Belajar, Pembelajaran PKn.
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK DI KELAS VIIA SMP NEGERI 10 PALU Norma Deysi Mawarni 1 Dahlia Syuaib 2 Asep Mahfudz 3 Program Studi PPKn, Jurusan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan
Lebih terperinciPENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU
PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU Hadi Guru Matematika SMP Negeri 1 Palu Abstrak: Penelitian ini
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini semua kelas VIII C SMP Negeri 7 Purwokerto yang berjumlah 35. Terdiri dari 17 putra dan 18
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 6, No. 2, April 2016 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Pembahasan Tentang Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran
BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan Tentang Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model learning cycle-5e Proses pengembangan perangkat pembelajaran matematika model leaning
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran kooperatif Tipe NHT Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalam Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Tindakan Hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas 5 SD Islam Arrahmah Suruh, semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 terkait penerapan tutor sebaya
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE TALKING STICK
UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE TALKING STICK Ellys Susanti, Bambang Priyo Darminto, Dita Yuzianah. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas MuhammadiyahPurworejo
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI Dwi Avita Nurhidayah Universitas Muhammadiyah Ponorogo Email : danz_atta@yahoo.co.id Abstrak
Lebih terperinciOleh: ENUNG KARNENGSIH NIP
MENINGKATKAN PEMAHAMAN NILAI TEMPAT DALAM OPERASI PENJUMLAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DEKAK-DEKAK DI KELAS 1 SEKOLAH DASAR (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas I Sekolah Dasar Negeri 9 Hegarsari Kecamatan
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana
Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana Jumiyanti, Saharudin Barasandji dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
50 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian yang dilakukan di SMA Swasta Cerdas Murni ini menerapkan metode pembelajaran diskusi kelompok dengan penggunaan media grafis pada materi pedosfer
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK ERIKA NADAPDAP Guru SMP Negeri 1 Patumbak Email : seriussembiring@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW. Parjimin
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, April 2016 ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJAGA KEUTUHAN NKRI MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW SD Negeri 01 Kebonsari
Lebih terperinciJUPENDAS, Vol. 3, No. 1, Maret 2016 ISSN:
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MENGUBAH PECAHAN BIASA KE BENTUK DESIMAL DAN PERSEN DENGAN METODE DISCOVERY DI KELAS V SD NEGERI 1 PEUSANGAN email: raudhatuljannah183@yahoo.com email: asrulkarim@ymail.com
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION Adek Hanna Tri Hartati SD Negeri 200515 Padangsidimpuan, kota Padangsidimpuan Abstract:
Lebih terperinciKata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA
Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 3, no 1Februari2016 PERANAN PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOKDENGAN MEDIA BELAJAR GAMBARTERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS
Lebih terperinciPenerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau
Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau Sri Wahyuni, Hasdin, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 3 ISSN 2354-614X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Sifat Benda Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN 1 Kalangkangan Tolitoli
Lebih terperinciPenerapan Pembelajaran Berbasis Portofolio Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo Kabupaten Banggai
Penerapan Pembelajaran Berbasis Portofolio Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Inpres 1 Slametharjo Kabupaten Banggai Aswan Natalia, Bonifasius Saneba, dan Hasdin Mahasiswa Program Guru
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN
Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, pp.739 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Kusnati SMPN 3 Ciawigebang;
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan
Lebih terperinciAminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Question Student Have (QSH) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pengukuran pada Siswa Kelas IV Aminudin 1 1 SDN Sukorejo 01, Kota Blitar Email:
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah
Lebih terperinciJurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA-KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PERCOBAAN SEDERHANA BERBASIS BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 MUARA BATU Juwairiah 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika,
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Pakem Siswa Kelas V SDN 21 Ampana
Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Pendekatan Pakem Siswa Kelas V SDN 21 Ampana Selvi T. Usman, Amran Rede, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MASRI MANSYUR Guru SMP Negeri YASFII Dumai masrimansyur449@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciVol. 3, No. 2, September 2016 ISSN:
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 6 BIREUEN Novianti Dosen FKIP Program Studi Pendidikan Matematika,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Kondisi Awal Sebelum penelitian dilakukan perlu diketahui kondisi pembelajaran Matematika di kelas 3 dalam materi operasi hitung
Lebih terperinciKata kunci: RRB (Round Robin Brainstorming), Mind Mapping, Hasil belajar
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PENUGASAN MIND MAPPING DAN MODEL PEMBELAJARAN RRB (ROUND ROBIN BRAINSTORMING) Anne Aulia Rachmawaty 1, Susi Sutjihati 2, Nandang Hidayat 3 ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE
PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS III SD Andi Priyanto, Wahyudi 2, Tri Saptuti Susiani 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jl. Kepodang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester
III. METODE PENELITIAN A. Seting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester genap tahun pelajaran 2010-2011. Jumlah siswa pada kelas tersebut ada 32 orang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Deskripsi Awal Untuk memperoleh data awal sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan orientasi dan observasi terhadap guru kelas mengenai proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke 4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa yang sesuai dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke 4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan
Lebih terperinciPenerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No.
Penerapan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Hasili Belajar Siswa Pada Materi Kenampakan Bumi di Kelas IV SDN No. 2 Pangalasiang Mersilia Busoso, Haeruddin, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Subyek Tindakan 3.1.1 Subyek Penelitian Subyek penelitian dilakukan di kelas V SDN 1 Kedungrejo Kecamatan Tunjungan Kabupaten Blora dengan jumlah peserta
Lebih terperinciSyafwan SMPN 2 Poso Pesisir Kab. Poso ABSTRAK
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Tutor Sebaya Untuk Siswa Kelas VII-A SMP Negeri 2 Poso Pesisir Syafwan SMPN 2 Poso Pesisir Kab. Poso ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH SUNARTIYAH NIM F34211632 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
Lebih terperinciJEMBER TAHUN PELAJARAN
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD PADA MATA KULIAH GEOGRAFI SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA ANGKATAN 2006A DI JURUSAN GEOGRAFI-FIS-UNESA Sri Murtini *) Abstrak : Model pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya pemecahan masalah atau perbaikan yang dirancang menggunakan metode penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Wardhani, (2007: 1.3) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yag dilakukan oleh
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 IDI RAYEUK
312 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 IDI RAYEUK Khairul Asri Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Serambi Mekkah email: khairul.asri@serambimekkah.ac.id
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VA2 SDN 12 Palu pada Mata Pelajaran Matematika
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think-Pair-Share untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VA2 SDN 12 Palu pada Mata Pelajaran Matematika Fatma SDN 12 Palu Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN X. Budianti, Vanny Maria, dan Ratman
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Sains Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Labuan Panimba Budianti, Vanny Maria,
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK Sri Suwarni Guru SDN Mlirip1 Kec. Jetis Kabupaten Mojokerto ssuwarni.13@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/
Lebih terperinciOleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI
Lebih terperinciPenerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS
Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS Minarni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciJURNAL DAYA MATEMATIS, Volume 3 No. 3 November 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA MATERI TRIGONOMETRI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KELAS X SMA NEGERI 11 MAKASSAR Habriah Ahmad Guru
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Menyimak Pengumuman Melalui Metode Diskusi Siswa Kelas IV SDN Gindopo Kecamatan Basidondo
Peningkatan Kemampuan Menyimak Pengumuman Melalui Metode Diskusi Siswa Kelas IV SDN Gindopo Kecamatan Basidondo Herni Hindarin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR. Titik Murwani Hadiati
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 216 (Edisi Khusus) ISSN 287-3557 PEMBELAJARAN MATERI PEMERINTAHAN DESA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SD Negeri 1 Sokoyoso,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan September
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs AL-MAARIF 01 SINGOSARI
PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs AL-MAARIF 01 SINGOSARI Oleh: Cendika M Syuro Mahasiswi Jurusan Matematika FMIPA UM email: cendikahusein@yahoo.com
Lebih terperinciEKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN JIGSAW DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) DAN JIGSAW DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA ( Eksperimentasi pada kelas VII semester II SMP Muhammadiyah 1 Surakarta) SKRIPSI
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI Oleh Sartin Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek Isna Basonggo, I Made Tangkas, dan Irwan Said Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciMeningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Tipe Jigsaw Siswa Kelas V Sri Rahyuni, Lukman Nadjamuddin, dan Abduh H. Harun Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN MAROMBUN UJUNG JAWI
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI PECAHAN DI KELAS IV SDN 105400 MAROMBUN UJUNG JAWI Usrek Sarwini Guru SDN 105400 Marombun Ujung Jawi Surel : Rizkiandriani21@yahoo.com
Lebih terperinciPROSIDING ISBN :
P 47 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DI KELAS VII-1 SMP NEGERI 3 SALAHUTU Kasman Samin Kamsurya SMP Negeri 3 Salahutu
Lebih terperinciMENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS I.A SD NEGERI 9 KABANGKA TAHUN AJARAN 2014/2015 Nur
Lebih terperinciPENERAPAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII-H SMP NEGERI 7 MALANG
PENERAPAN REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII-H SMP NEGERI 7 MALANG Sarismah (sarismahsyaputri@gmail.com) Pembimbing (I) Santi
Lebih terperinciOleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI TEKNIK KOMPUTER JARINGAN (TKJ) 2 SMK NEGERI 2 PEKANBARU
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngajaran 03, yaitu sekolah dasar di desa Ngajaran Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai pembelajaran matematika di kelas IV A SDN 2 Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan media grafis. Melalui penelitian tindakan
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli
Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Jeane Santi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciLia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciKata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar
PENERAPAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) DENGAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 GUNUNG PUTRI SITUBONDO Oleh Ria Dwi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri
34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri Ilung Kecamatan Batang Alai Utara Kabupaten Hulu
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu
50 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Siklus I 1. Implementasi Siklus I Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu pada tanggal 16 September 2014. Pembelajaran pada siklus
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK DIANA MANURUNG Guru SMPN 1 Patumbak Email : chairini.nurdin@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pra Siklus (Kondisi Awal) Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Gajahkumpul kelas 5 semester 1 tahun 2013/2014 pada mata
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No. 3 Siwalempu Asmaul Husna Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciFrekuensi Persentase Rata-rata Selang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Hasil penelitian tindakan kelas selama dua siklus terbagi dalam beberapa tahap, diantaranya adalah : (i) Kondisi awal sebelum pelaksanaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan
39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan observasi, perkenalan, dan wawancara kepada guru kelas III MI. Wawancara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Gunungterang,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Gunungterang, yaitu merupakan salah satu SD Negeri yang berada di daerah kota
Lebih terperinciPenerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat
Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat Maria Ulpa Djuanda, Fatmah Dhafir, dan Minarni Rama Jura Mahasiswa
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh
Penerapan Model Pembelajaran Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di Kelas V SDN 3 Tompoh Rahmawati, Mestawaty As. A, dan Lilies Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW
MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW FAHRUDDIN Guru SMA Negeri 1 Medan Email: fahruddin1958@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat
Lebih terperinciModel Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen
Lebih terperinci