INCREASING THE ABILITY TO WRITE AN AUTHORSHIP NARRATIVE WITH WRITING PROCESS MODEL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INCREASING THE ABILITY TO WRITE AN AUTHORSHIP NARRATIVE WITH WRITING PROCESS MODEL"

Transkripsi

1 1 INCREASING THE ABILITY TO WRITE AN AUTHORSHIP NARRATIVE WITH WRITING PROCESS MODEL Cecep Mardiansyah 1, Didin Syahruddin 2, Helmi Ismail 3 Program Studi PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru Cecep.grut@gmail.com Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kemampuan siswa dalam menulis karangan masih rendah, siswa kurang mampu menuangkan ide dan gagasannya ke dalam bentuk tulisan. Hal tersebut salah satunya guru kurang membimbing ketika proses pembelajaran menulis dan kurang tepatnya dalam menggunakan metode dan model pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang proses pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan model proses menulis di kelas IV SDN Ciporeat I. Dan untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi dengan menggunakan model proses menulis. Penelitian ini dilakukan di kelas IV yang berjumlah 36 siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan desai Elliot yaitu terdiri dari 3 siklus, setiap siklus terdiri dari 3 tindakan. Dalam setiap siklus menggunakan model proses menulis. Tahapan dalam pembelajaran dengan menggunakan model proses menulis terdiri dari tiga tahapan yaitu tahapan pramenulis, menulis dan pasca menulis. Dalam pramenulis yaitu menentukan tema dan judul karangan dan membuat kerangka karangan, kemudian menulis yaitu mengembangkan kerangka karangan (draf), dan pascamenulis yaitu memperbaiki tulisan. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan menulis karangan narasi dengan menggunakan model proses menulis dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam membuat karangan narasi. Hal tersebut terlihat dari hasil rata-rata yang diperoleh siswa yang mengalami peningkatan dari setiap siklus yaitu siklus I yaitu 69,4, kemudian dilakukan siklus II dengan hasil rata-rata siswa yaitu 74,6 dan siklus III rata-rata yaitu 76,7. Simpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan model proses menulis mampu memperbaiki dan meningkatkan kemampuan menulis siswa dalam membuat karangan narasi. Rekomendasi peneliti khususnya untuk guru bahwa dalam pembelajaran menulis, model proses menulis bisa menjadi alternatif untuk diterapkan di kelas. Kata Kunci : Menulis, Model Proses Menulis 1) Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru, NIM ) Dosen Pembimbing I, Penulis Penanggung Jawab 3) Dosen Pembimbing II, Penulis Penanggung Jawab

2 2 INCREASING THE ABILITY TO WRITE AN AUTHORSHIP NARRATIVE WITH WRITING PROCESS MODEL Cecep Mardiansyah 1, Didin Syahruddin 2, Helmi Ismail 3 Program Studi PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru Cecep.grut@gmail.com This study background is the low ability of the student to write an authorship, student less able to express their ideas into writings. One of the cause is the teacher guide them less in the writing learning process and a mistake in using method and learning model. The goal of this study is to know about the process of writing an authorship narrative with writing process model in class IV SDN Ciporeat I. And to increase the ability to write an authorship narrative with writing process model. The study take place in class IV that contain 36 students. The method that used in this study is Class Action Study with Elliot design that contains 3 cycles, every cycle contains 3 actions. In every cycle used writing process method. In this model there are three steps which is pre-writing, writing and post-writing. Pre-writing is to determine the theme and tittle of the authorship and to make an outline, and then writing which is to expand the ouline (draft), and post-writing which is to perfecting the writing. The result of this study show the ability of writing an authorship narrative with the used of writing process model can increased student ability to write an authorship narrative. This can be seen from the student s average result that increased from every cycle that is cycle I is 69,4, and in cycle II is 74,6 and in cycle III is 76,7. Conclusion of this study is learning to write an authorship narrative with the use of writing process model can repair and increased the student s ability to write an authorship narrative. Researcher recommend that in writing learing teacher can use writing process model as an alternative to applied in class. Keywords : Write, Writing Process Model 1) Mahasiswa PGSD UPI Kampus Cibiru, NIM ) Dosen Pembimbing I, Penulis Penanggung Jawab 3) Dosen Pembimbing II, Penulis Penanggung Jawab

3 3 Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting. Karena dengan pendidikan itu sendiri manusia dapat menyesuaikan diri dengan kehidupannya. Pada hakikatnya pendidikan merupakan sesuatu yang direncanakan setiap orang untuk mengembangkan kemampuan atau potensi yang dimiliki agar memiliki kepribadian yang baik, cerdas, berakhlak mulia serta mempunyai keterampilan yang akan berguna untuk orang lain. Sejalan dengan pengertian pendidikan dalam Undang-undang RI no 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional, bahwa pendidikan yaitu usaha secara sacara sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang (dalam Sadulloh, 2011, hlm. 56). Dengan kata lain pendidikan merupakan suatu usaha untuk memanusiakan manusia agar menjadi manusia yang seutuhnya. Pendidikan itu sendiri bisa didapatkan melalui jenjang formal maupun non formal. Selain itu ada pula tujuan pendidikan itu sendiri yakni untuk menjadikan manusia yang berakhlak mulia yang berguna khususnya bagi diri sendiri, umumnya untuk orang lain bahkan negaranya itu sendiri. Selain itu ada pula tujuan pendidikan itu sendiri yakni untuk menjadikan manusia yang berakhlak mulia yang berguna khususnya bagi diri sendiri, umumnya untuk orang lain bahkan negaranya itu sendiri. Seiring dengan tujuan pendidikan di atas, pendidikan harus mampu merealisasikan tujuan pendidikan tersebut, banyak hal yang dilakukan guna meningkatkan kualitas pendidikan salah satu upayanya yaitu dengan adanya perubahan kurikulum, di Indonesia sudah sering kali terjadi perubahan kurikulum. Hal ini terjadi karena, tuntutan jaman yang semakin berkembang pesat. Saat ini Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum yang digunakan pada saat ini. Dalam penjabarannya khususnya untuk mata pelajaran bahasa Indonesia, Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut : 1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlau, baik secra lisan maupun tulisan. 2. Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara. 3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan. 4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual serta kematangan emosional dan sosial. 5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa. 6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. (Depdiknas, 2006:1). Menilik dari tujuan-tujuan di atas di dalam KTSP sangat ditekankan kepada siswa agar mencintai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa. Keterampilan-keterampilan itu di antaranya keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling mempengaruhi satu sama lainnya. Pada saat guru membelajarkan salah satu keterampilan berbahasa, pasti akan terkait dengan keterampilan-keterampilan lainnya.

4 4 Pada hakikatnya belajar bahasa adalah untuk berkomunikasi. Oleh karena itu pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia yang baik melalui lisan maupun tulisan kemudian selain itu siswa diharapkan memiliki kemampuan menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional, dan kematangan sosial. Pembelajaran bahasa Indonesia itu sendiri memiliki empat komponen keterampilan berbahasa, meliputi keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan berbahasa itu saling berkait satu sama lain, sehingga untuk mempelajari salah satu keterampilan berbahasa, beberapa keterampilan berbahasa lainnya juga akan terlibat. Sebagai materi pembelajaran, kegiatan berbahasa yang mencakup empat keterampilan berbahasa tersebut perlu mendapatkan perhatian dalam pelaksanaannya, termasuk juga pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis di SD. Jika dikaitkan dengan pembelajaran di SD, tujuan pembelajaran menulis yaitu untuk mengembangkan kemampuan menulis para siswa, dapat memperluas dan meningkatkan kosa kata yang belum diketahui, memiliki kemampuan untuk menuangkan ide atau gagasan dengan cara membuat tulisan yang menarik untuk dibaca, diantaranya mereka harus dapat menyusun dan menghubungkan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain sehingga menjadi karangan yang utuh dan banyak hal lainnya. Tetapi kenyataannya keterampilan menulis para siswa di Indonesia hingga kini masih terdapat kesenjangan antara harapan dan kenyataaan yang ada di lapangan. Dalam kenyataanya sampai saat ini kemampuan menulis siswa yang ada di Indonesia masih rendah. Hal ini bisa dilihat dari kemampuan menulis karangan banyak siswa yang hanya menulis sekali jadi, padahal dalam pembelajaran menulis merupakan proses yang tidak langsung jadi, melainkan bertahap seperti ada tahap pramenulis, tahap menulis hingga tahap pascamenulis. Sebenarnya ada beberapa faktor yang menyebabkan kemampuan menulis siswa itu rendah, salah satunya adalah faktor dari guru itu sendiri ketika dalam pembelajaran menulis sering kali guru membiarkan siswanya ketika menulis, tidak membimbing siswanya ketika menulis malahan gurunya meninggalkan siswa di kelas ketika proses menulis. Faktor selanjutnya yaitu kurang tepatnya guru dalam menggunakan metode yang dipakai dalam pembelajaran menulis sehingga mempengaruhi pemahaman siswa. Abidin (2012, hlm. 191) menyebutkan bahwa Sampai saat ini masih banyak para guru yang mengajarkan menulis dengan menggunakan pendekatan gramatis sebagai pendekatan utamanya. Penggunaan pendekatan ini sebagai pendekatan utama menyebabkan siswa enggan menulis sebab ia harus terlebih dahulu banyak belajar tentang bahasa. Dalam praktiknya, guru yang menggunakan pendekatan ini secara dominan akan cenderung memberikan penguatan tata bahasa dalam menulis dibanding dengan bagaimana siswa mengemukakan gagasan dalam menulis agar lebih baik. Akhirnya, siswa mungkin pandai bahasa namun lemah dalam isi. Selain dari faktor guru yang mempengaruhi kemampuan menulis siswa, ada juga faktor dari siswa juga seperti tidak konsentrasi ketika proses pembelajaran menulis, kemudian ada juga siswa yang memang sering sekali mengalami kesulitan ketika akan melanjutkan sebuah karangan karena terlalu banyak berpikir sehingga menyita

5 5 waktu yang lama yang menyebabkan tulisan tidak pernah selesai. Masalah seperti ini sebenarnya bisa disebabkan juga karena memang siswa jarang sekali membaca buku sehingga sulit menyusun kata-kata untuk dituangkan dalam sebuah karangan. Melihat kondisi di atas memang seharusnya adanya suatu perubahan atau perbaikan didalam pembelajaran menulis, salah satunya memang dari guru sendiri misalnya guru harus merubah gaya belajar dalam proses pembelajaran menulis. Di sini guru harus cerdas dalam memilih model pembelajaran menulis karena jika guru tidak tepat dalam memilih model pembelajaran, proses pembelajaran menulispun tidak akan maksimal. Dengan memperhatikan model pembelajaran yang tepat diharapkan adanya suatu perubahan yang signifikan supaya kemampuan siswa dalam menulis menjadi lebih baik lagi, sehingga menjadikan para siswa yang kreatif dalam menulis dan mencintai menulis. Berdasarkan kondisi di atas penulis ingin melakukan penelitian mengenai pembelajaran menulis di SD, penelitiannya berjudul Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Narasi dengan Model Proses Menulis di Kelas IV SD Semester 2. Peneltian dengan menggunakan model proses menulis ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis. Dimana model proses menulis ini menekankan aktivitas siswa. Model ini juga memiliki beberapa tahapan yaitu tahap pramenulis, tahap menulis dan tahap pascamenulis. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana penerapan model proses menulis dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi? 2. Bagaimana kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi setelah menggunakan model proses menulis? Adapun tujuan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan penerapan model proses menulis dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi. 2. Meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi setelah menggunakan model proses menulis. Menulis merupakan suatu aktivitas menuangkan pikiran, gagasan maupun ide dalam bentuk tulisan untuk dipahami oleh pembaca sebagai alat komunikasi tidak langsung. Pendapat yang dikemukakan oleh Akhdiah (dalam Abidin, 2012 hlm 181) memandang menulis adalah sebuah proses, yaitu proses penuangan gagasan atau ide ke dalam bahasa tulis yang dalam praktiknya proses menulis diwujudkan dalam beberapa tahap yang merupakan suatu system yang utuh. Menurut Graves (dalam Yunus, dkk hlm 1.4) bahwa menulis memiliki beberapa manfaat yaitu menulis dapat mengembangkan kecerdasan, mengembangkan daya inisiatif dan kreativitas, menumbuhkan kepercayaan diri dan keberanian, mendorong kebiasaan serta menumpuk kemampuan dalam menemukan, mengumpulkan, dan mengorganisasikan informasi. Ada beberapa jenis tulisan, salah satunya adalah karangan narasi. Narasi adalah karangan yang menyampaikan serangkaian peristiwa dengan maksud memberi arti kepada sebuah atau serentetan kejadian, sehingga pembaca dapat memetik hikmah dari cerita itu. Dengan kata lain, karangan ini harus memenuhi rasa ingin tahu pembaca. Dalam menulis karangan narasi perlu dilakukan beberapa tahap, karena menulis itu sendiri merupakan sebuah proses dimana memerlukan beberapa

6 6 tahap dalam menulis dan tidak langsung jadi. Model yang bisa digunakan dalam menulis narasi adalah model proses menulis. Model proses menulis merupakan model pembelajaran menulis yang menekankan aktivitas siswa dalam menulis sehingga siswa dapat menulis dengan baik yang mampu mengembangkan ide maupun gagasannya kedalam bentuk tulisan yang melalui tahap pramenulis, tahap menulis dan tahap pascamenulis. Model proses menulis merupakan pembelajaran menulis yang paling awal dikembangkan. Hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa model-model yang lain dikembangkan atas dasar model ini. Model proses menulis pada dasarnya adalah model pembelajaran menulis yang menekankan aktivitas siswa menulis sesuai dengan tahapan menulis itu sendiri. Dengan demikian siswa harus mampu secara mandiri menemukan ide, mengorganisasi ide, dan reproduksi ide dalam sebuah tulisan. (dalam Abidin, 2012 hlm 198). Adapun langkah-langkah menulis narasi dengan menggunakan model proses menulis. 1. Tahap Pramenulis Pada tahap ini penulis harus menentukan tema dan amanat apa yang akan disampaikan, kemudian penulis menuliskan rancangan peristiwa yang akan ditulis atau membuat kerangka karangan dan menentukan mana bagian awal, isi, dan akhir. 2. Tahap Menulis Pada tahap ini memasukan tokoh-tokoh dalam peristiwa, kemudian mengembangkan kerangka karangan yang telah dibuat sebelumnya 3. Tahap Pascamenulis Pada tahap akhir ini penulis membaca ulang dan memeriksa ulang hasil karangan yang telah dibuat untuk menemukan kesalahan dalam penggunaan bahasa, kejelasan tulisan, maupun kesalahan lainnya. Kemudian penulis memperbaiki kesalahankesalahan dalam karangannya, dan membaca kembali untuk memastikan karangan telah diperbaiki dan tidak ada kesalahan lagi dalam tulisannya. Setelah itu penulis dapat mempublikasikan tulisannya. METODE Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian tidakan kelas (classroom-based action research). Penelitian tindakan kelas (PTK) pada dasarnya adalah penelitian yang dilakukan untuk memecahkan masalah, mengkaji langkah pemecahan masalah itu sendiri, dan atau memperbaiki proses pembelajaran secara berulang atau bersiklus (Abidin, 2011 hlm 217). Dalam pelaksanaannya penelitian tidakan kelas ini peneliti akan memilih menggunakan model PTK Elliot. Model Elliot ini memiliki 3 siklus yang di dalamnya terdapat 3 tindakan. 1. Ide Awal Pada tahap pertama dalam meneliti adalah menentukan ide awal dimana ide awal ini adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk melihat dan menemukan masalah-masalah apa aja yang terjadi disekolah. Lebih khususnya lagi dalam proses pembelajaran di kelas. Dengan demikian peneliti mencari permalahan yang terjadi di sekolah dengan melakukan observasi lapangan kemudian menemukan masalah yaitu rendahnya kemampuan menulis siswa dalam mengarang narasi. 2. Temuan Analisis Pada tahap kedua ini peneliti mengumpulkan informasi tentang masalah yang ditemukan di sekolah, kemudian peneliti bisa

7 7 memfokuskan dan menganalisis masalah yang akan diteliti yaitu rendahnya kemampuan menulis siswa dalam menulis karangan narasi. 3. Rencana Umum Rencana umum merupakan rencana awal tentang kegiatan yang akan dilakukan oleh seorang peneliti untuk menjawab masalah penelitian yang ditemukan dikelas atau disekolah. Pada tahapan ini, seorang peneliti akan membuat RPP dan menyediakan bahan-bahan yang akan diperlukan dalam melakukan penelitian. 4. Implementasi Tindakan Pada tahap ini melaksanakan perencanaan yang telah disusun peneliti dengan tujuan meningkatkan, merubah atau memperbaiki masalahmasalah penelitian yang ditemukan oleh peneliti dikelas. Tentunya dalam tahap ini, seorang peneliti akan melakukan perlakuannya didasarkan pada langkah-langkah tindakan yang direncanakan pada tahap rencana umum. 5. Pada tahap ini yaitu impelemtasi tindakan, dimana peneliti akan mulai melakukan penelitian dengan memberikan perlakuan terhadap siswa guna meningkatkan, merubah atau memperbaiki permasalahan yang ditemukan oleh peneliti. Perlakuan tersebut berupa pembelajaran yang akan dilaksanakan di kelas. Pembelajaran ini akan dilaksanakan sebanyak 3 siklus dimana setiap siklus terdapat 3 tindakan. Memonitor Implementasi dan efeknya. Setelah melalukan perlakua atau siklus 1, maka selanjutnya memonitoring Implementasi dan efeknya. Pada tahap ini yaitu peneliti harus mengamati dan mengawasi kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Peneliti akan mencatat hasil implementasi yang telah dilakukan pada tahap selanjutnya. Pada tahap ini pula peneliti harus menilai apakah implementasi yang telah dilakukan telah menunjukan peningkatan atau malah sebaliknya. 6. Penjelasan kegagalan dalam implementasi Pada tahapan ini, peneliti akan berusaha untuk mengungkap dan menjelaskan tentang kegagalan-kegagalan dalam implementasi. Faktor-faktor apa aja yang bisa menyebabkan hal tersebut gagal yang memang harus diperbaiki dalam proses pembelajaran. Sehingga pada siklus selanjutnya pembelajaran menunjukan peningkatan atau keberhasialan atas perlakuan yang diberikan 7. Merevisi Ide Umum Pada tahap ini, peneliti berbekal dari data-data yang sudah didapat pada tahap-tahap sebelumnya akan kembali membuat rencana penelitian. Tentunya tahapan ini hanya akan dilakukan jika implementasi telah mengalami kegagalan dan tidak memenuhi harapan serta tujuan penelitian dari peneliti. Makanya dianggap perlu untuk melakukan perbaikan yang diawali dengan merevisi rencana awal sehingga pada siklus selanjutnya kegagalan pada siklus satu akan diperbaiki, dengan demikian pada siklus selanjutnya ada suatu perbaikan dan peningkatan kemapuan siswa dalam proses pembelajaran sebelumnya. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV di sekolah SDN Ciporeat I dengan jumlah 36 siswa yang terdiri dari 13 laki-laki dan 23 perempuan. Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data pada saat proses penelitian tindakan kelas (PTK)

8 8 diantaranya lembar observasi guru dan siswa, catatan lapangan, lembar wawancara, lembar kerja proses dan kamera. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif, kuantitatif dan triangulasi. Teknik analisis data kuantitatif yaitu teknik analisis data yang digunakan untuk melakukan analisis terhadap data-data yang bersifat kuantitatif. Teknik tersebut dilakukan dengan menggunakan lembar kerja proses pada proses pembelajaran dan evaluasi. Melalui soal yang diberikan, dapat menunjukkan tingkat dan perkembangan kemampuan menulis siswa pada setiap siklus. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Temuan Dari perencanaan siklus yang telah dibuat sebelumnya maka peneliti melaksanakan penelitian dalam 3 siklus yaitu siklus 1, siklus 2 dan siklus 3 kemudian setiap siklus terdapat 3 tindakan. Dalam 3 siklus tersebut peneliti memberikan tema yang berbedabeda agar siswa tidak merasa bosan. Ketiga tindakan dalam setiap siklus tersebut saling berkaitan hal ini merupakan bagian dari model proses menulis yang digunakan dalam penelitian. Tahapan model proses menulis tersebut dibagi ke dalam tiga tindakan, tindakan pertama yaitu menentukan tema, judul, dan pembuatan kerangka karangan menjadi sebuah draf karangan yang utuh. Tindakan kedua yaitu mengembangkan kerangka karangan sesuai dengan tema dan judul yang telah dibuat. Tindakan ketiga yaitu mengoreksi atau menemukan kesalahan dalam draf karangan dan memperbaiki draf karangan. 1. Siklus I Pada siklus pertama ini terdiri dari 3 tindakan. Pada Pada tindakan pertama indikator yang digunkan dalam proses pembelajaran adalah menentukan judul, tema cerita dan menulis kerangka karangan. Pada tindakan kedua indikator yang digunakan membuat draf karangan (Menulis Karangan). Sedangkan untuk tindakan ketiga indikator yang digunakan merevisi karangan dan mengedit karangan. Untuk tema yang digunakan dalam siklus pertama adalah cita-cita. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama, peneliti menemukan beberapa temuan-teman di lapangan yang berhasil dikumpulkan melalui lembar observasi, lembar wawancara, dan catatan lapangan. Temuan yang ditemukan yaitu pada pengondisian, siswa masih ribut di kelas pada siklus selanjutnya peneliti berupaya untuk meningkatkan pengkondisian kelas. Pada proses pembelajaran siswa kesulitan dalam mengerjakan LKP (Lembar Kerja Proses) hal itu dikarenakan siswa belum terbiasa menggunakan model proses menulis. Selain itu peneliti memberikan LKP sebelum memberikan penjelasan, yang menyebabkan siswa menjadi ribut. 2. Siklus II Pada siklus kedua ini, tidak jauh berbeda dengan siklus I. Tema yang digunakan adalah mengisi liburan. Pada siklus II ini peneliti mengkondisikan siswa pada awal pembelajaran agar siswa siap belajar. Selain itu peneliti menjelaskan terlebih dahulu cara pengerjaan LKP sebelum membagikan LKP tersebut. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan pada siklus kedua, peneliti menemukan beberapa temuan-teman di lapangan yang berhasil dikumpulkan melalui lembar observasi, lembar wawancara, dan catatan lapangan. Temuan yang ditemukan yaitu siswa masih ribut ketika proses pembelajaran, seperti menggangu temannya yang sedang menulis, jalan-jalan dan siswa berteriak-teriak di kelas. Peneliti

9 9 berupaya meningkatkan lagi pengkondisian siswa agar pembelajaran berlangsung dengan lancar. Selain itu temuan yang ditemukan selanjutnya adalah pada kegiatan penutup siswa terlihat kondusif, hal tersebut terlihat ketika siswa menyimpulkan pembelajaran bersama-sama tidak ribut. 3. Siklus III Pada siklus tiga ini, tidak jauh berbeda dengan siklus I. Tema yang digunakan adalah kegiatan sehari-hari. Namun pada kegiatan pembelajarannya peneliti menerapkan peraturan di kelas kepada siswa yaitu siswa tidak boleh ribut karena jika diantara mereka ada yang ribut maka harus mengerjakan tulisan di ruang guru. Hal ini dilakukan agar siswa tidak ribut sehingga proses pembelajaran berlangsung dengan baik. Selain itu pada kegiatan pembelajaran secara keseluruhan siswa mampu mengerjakan LKP, hal tersebut terlihat siswa tidak banyak bertanya mengenai pengerjaan LKP walaupun guru tidak menjelaskan mengenai cara pengisian LKP, hal tersebut menunjukan peningkatan kemampuan siswa bahwa mereka sudah mengerti. Hal ini dibuktikan oleh peningkatan hasil belajar siswa dalam menulis karangan narasi. B. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian serta refleksi dari setiap siklus pada penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat beberapa temuan dalam pelaksanaan penelitian ini. Temuan yang berupa kekurangan diperbaiki, perbaikan pembelajaran tersebut dilakukan pada setiap siklus. Jika dalam siklus 1 siswa belum dapat dikondisikan dengan baik, pada siklus 2, dan siklus 3 peneliti melakukan perbaikan untuk bertujuan menghasilkan pembelajaran yang lebih baik serta kondusif. Pembelajaran yang kondusif dapat mempermudah siswa untuk menerima dan memahami materi pembelajaran. Model pembelajaran yang menarik adalah salah satu faktor penting keberhasilan siswa. Baik itu keberhasilan dalam proses maupun hasil belajar siswa. Penggunaan model proses menulis di kelas 4 dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi. Selain dari penggunaan model yang tepat, pengondisian kelas baik juga dapat memudahkan siswa dalam menerima dan memahami materi pembelajaran. Keberhasilan model proses menulis dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi dapat dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar siswa. Adapun peningkatan nilai hasil siswa dapat dipaparkan dalam gambar 1 di bawah ini. Gambar 1. Rerata Nilai Proses Siswa Berdasarkan gambar 1 di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa hasil menulis karangan narasi dengan menggunakan model proses menulis dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa, hal tersebut terlihat dari hasil yang terus meningkat dari siklus 1 sampai siklus 3. Nilai rata-rata proses siswa pada siklus 1 sebesar 69,4 siklus 2 sebesar 74,3 dan siklus 3 sebesar 76,7. KESIMPULAN Pada bagian akhir dari penulisan karya ilmiah ini, penelitian mengemukakan kesimpulan berdasarkan rumusam masalah yang

10 10 telah diuraikan sebelumnya. Kesimpulannya adalah sebagai berikut. Proses pembelajaran karangan narasi dengan menggunakan model proses menulis melalui beberapa tahapan yaitu pada awal pembelajaran guru melakukan apersepsi untuk mengkondisikan siswa pada pembelajaran yang kondusif. Kemudian pada kegiatan inti siswa menentukan tema, judul, membuat kerangka karangan, membuat draf karangan narasi sesuai dengan tema dan judul, merevisi karangan atau menemukan kesalahan dalam penggunaan ejaan, isi, maupun bahasa yang dipakai dalam karangan dan memperbaiki karangan. Pada kegiatan akhir guru membimbing siswa untuk menyimpulkan pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian proses pembelajaran menulis karangan narasi dengan menggunakan model proses menulis membuat siswa terbiasa menulis dengan bertahap yaitu pramenulis, menulis dan pasca menulis, karena biasanya siswa menulis sekali jadi padahal dalam menulis memiliki beberapa tahapan. Kemampuan siswa dalam menulis karangan narasi dengan menggunakan model proses menulis mengalami perbaikan dan peningkatan pada setiap siklusnya, hal tersebut dilihat dari hasil nilai rata-rata yang didapat siswa setiap siklus mengalami peningkatan yaitu pada siklus I 69,4, kemudian dilakukan siklus II dengan hasil rata-rata siswa yaitu 74,6 dan siklus III kembali mengalami peningkatan dengan ratarata yaitu 76,7. Sehingga dapat disimpulkan penggunaan model proses menulis dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi. Karakter. Bandung: PT Refika Aditama. Abidin, Yunus. (2011). Penelitian Pendidikan dalam gamitan Pendidikan Dasar dan PAUD. Bandung: Rizqi Press Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Media Makmur Maju Mandiri Sadulloh, Uyoh. (2011). Pengantar Filsafat Pendidikan. Bandung : Alfabeta Yunus, dkk. (2009). Menulis 1. Jakarta : Universitas Terbuka DAFTAR PUSTAKA Abidin, Yunus. (2012). Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE 6 M

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE 6 M Antologi... Vol... Nomor... Juni 2015 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE 6 M Afmi Soviawati¹, Etty Rohayati², Titing Rohayati³ Program Studi PGSD Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

PENGGUNAN MODEL MULTILITERASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI

PENGGUNAN MODEL MULTILITERASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI 1 PENGGUNAN MODEL MULTILITERASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI Intan Nur Azizah 1, Yunus Abidin 2, Hana Yunansah 3 Program Studi PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan,Kampus Cibiru, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang ditempuh siswa di Sekolah Dasar. Tujuan dari pembelajaran Bahasa Indonesia yakni 1. Berkomunikasi

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG CERITA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG CERITA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG CERITA MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR Epi 1, Mastiah 2, Aprima Tirsa 2 1 Mahasiswa Lulusan Program Studi PGSD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Bahasa merupakan sesuatu yang penting untuk dikuasai karena bahasa adalah sarana interaksi dan alat komunikasi antar manusia. Negara Indonesia merupakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL. Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE JURNAL Oleh ENDANG SRI JAYANTI SUWARJO SITI RACHMAH S FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL BENGKEL MENULIS (WRITING WORKSHOP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI

PENGGUNAAN MODEL BENGKEL MENULIS (WRITING WORKSHOP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI 1 PENGGUNAAN MODEL BENGKEL MENULIS (WRITING WORKSHOP) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI Dina Karmelia Tanujaya 1, Etty Rohayati 2, Moch. Helmi Ismail 3 Program Studi PGSD Universitas

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa yang harus dikuasai dengan baik oleh peserta didik. Dengan menulis, seseorang dapat mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN Pendidikan bahasa Indonesia sangat penting karena bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang berfungsi sebagai pemersatu bangsa, identitas bangsa, serta

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PETA CERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE PETA CERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DI SEKOLAH DASAR Antologi UPI, Vol..., Nomor..., Juni 2015 PENERAPAN METODE PETA CERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DI SEKOLAH DASAR Rully Andani Juariah 1, Kurniawati 2, Jenuri 3 Program Studi

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Mata pelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: a)berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS POSTER SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS POSTER SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Antologi, Vol, Nomor, Juni 2015 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS POSTER SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Anggi Indri Yani 1, Yunus Abidin 2, Tita Mulyati 3 Program

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS IV MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD KARTIKA I-11 PADANG

PENINGKATAN MINAT DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS IV MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD KARTIKA I-11 PADANG PENINGKATAN MINAT DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS IV MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD KARTIKA I-11 PADANG Ria Kumala Sari 1, Hasnul Fikri 2, Zulfa Amrina 2. Jurusan

Lebih terperinci

MODEL MENULIS BERBASIS GENRE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI PETUALANGAN PADA SISWA KELAS IV SD

MODEL MENULIS BERBASIS GENRE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI PETUALANGAN PADA SISWA KELAS IV SD Antologi : Vol..., No..., Juni 2015 MODEL MENULIS BERBASIS GENRE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN NARASI PETUALANGAN PADA SISWA KELAS IV SD Siti Septiani Swastika 1 Titing Rohayati

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA PADA WACANA SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE GIST

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA PADA WACANA SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE GIST 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA PADA WACANA SAINS DENGAN MENGGUNAKAN METODE GIST Cecep Lukman Nurdiansyah¹, Didin Syahruddin², Moh. Helmi Ismail³ Program Studi PGSD Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia menuntut siswa untuk mampu menuangkan pikiran serta perasaan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Sehubungan dengan

Lebih terperinci

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta   Abstract PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI QUIZ TEAM DI SD NEGERI 04 LUBUK SARIK KECAMATAN LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Febrita Armelia 1, Hj. Syofiani 2,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TEKNIK MENULIS SEMI TERPIMPIN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 27 KOTA BENGKULU

PENGGUNAAN TEKNIK MENULIS SEMI TERPIMPIN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 27 KOTA BENGKULU Resnani Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 9 (2) 2016. Hal.248-254 PGSD FKIP Universitas Bengkulu PENGGUNAAN TEKNIK MENULIS SEMI TERPIMPIN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS SISWA

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA 1 Antologi UPI Volume Edisi No. Juni 015 PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA Ahmad Faisal 1, Yunus Abidin,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa memiliki kemampuan berbahasa yang mumpuni serta dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia dengan

Lebih terperinci

2015 PENERAPAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

2015 PENERAPAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa persatuan, diciptakan untuk mempersatukan bangsa Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam suku, budaya, dan bahasa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Dengan bahasa, kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina dan dikembangkan.

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI Dwi Apriyanto 1), Jenny Indrastoeti Siti Poerwanti 2), Maria Goretti Dwijiastuti 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE REQUEST UNTUK MENGOPTIMALISASI KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TENTANG SAINS SISWA KELAS IV

PENGGUNAAN METODE REQUEST UNTUK MENGOPTIMALISASI KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TENTANG SAINS SISWA KELAS IV Nama Jurnal Vol... No.... Juni 2015 1-10 PENGGUNAAN METODE REQUEST UNTUK MENGOPTIMALISASI KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TENTANG SAINS SISWA KELAS IV Indah Apriliyanti 1, Ernalis 2, Winti Ananthia 3 Program

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA Rian Setiawan 1), Sukarno 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER (Improving the third grade student's ability in writing a paragraph by using puzzle as the

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV SDN 5 BILUHU KABUPATEN GORONTALO RUSMIN HUSAIN Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi sangat berperan penting dalam kehidupan masyarakat. Bahasa menjadi sarana dalam berkomunikasi dan penunjang dalam pembelajaran. Melalui bahasa,

Lebih terperinci

1 A n t o l o g i U P I V o l u m e E d i s i N o. J u l i 2016

1 A n t o l o g i U P I V o l u m e E d i s i N o. J u l i 2016 1 A n t o l o g i U P I V o l u m e E d i s i N o. J u l i 2016 PENERAPAN MODEL SCAFFOLDED WRITING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI Pipit Mira Fitriyah 1, Kurniawati 2, Desiani Natalina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku siswa agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam

Lebih terperinci

Manib Absari SMP Negeri 2 Gatak

Manib Absari SMP Negeri 2 Gatak Kajian Linguistik dan Sastra, Vol 27, No 2, Desember 2015, 108-113 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA DENGAN METODE SUGESTI IMAJINASI MELALUI MEDIA PERGELARAN WAYANG PADA SISWA KELAS IX G SMP

Lebih terperinci

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta   Abstract PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DI KELAS IV SD NEGERI 03 PURUS KECAMATAN PADANG BARAT Winda Anggraini 1,Marsis

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tidak dapat dipungkiri, bahwa dalam kehidupan modern saat ini, penguasaan bahasa bagi seseorang mutlak diperlukan. Keterampilan berbahasa seseorang harus mengacu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai kedudukan yang sangat penting. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) bertujuan agar pelajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya bahasa adalah alat yang berfungsi untuk berkomunikasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA VCD FILM KARTUN SISWA KELAS V SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA VCD FILM KARTUN SISWA KELAS V SD 2.082 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi Juni Tahun 2016 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA VCD FILM KARTUN SISWA KELAS V SD THE IMPROVEMENT OF NARRATIVE ESSAY WRITING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar mengajar bidang studi bahasa Indonesia dibutuhkan adanya komunikasi antara guru dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar mengajar bidang studi bahasa Indonesia dibutuhkan adanya komunikasi antara guru dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar mengajar bidang studi bahasa Indonesia dibutuhkan adanya komunikasi antara guru dan siswa, siswa dengan siswa. Komunikasi hendaknya bersifat

Lebih terperinci

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan dasar bagi pengetahuan manusia. Bahasa juga dikatakan sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap manusia dengan yang lain. Sebagai alat

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) Danang Wahyu Setiawan 1), Peduk Rintayati 2), M. Shaifuddin 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Jalan Slamet Riyadi

Lebih terperinci

Wardhani et al., Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi...

Wardhani et al., Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi... Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Media Gambar Berseri Siswa Kelas IV SDN 3 Tlogosari Sumbermalang Situbondo Pelajaran 2012/2013 (The Improving Writing Narrative Essay by

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE SISWA KELAS V SDN 005 BANJAR GUNTUNG KABUPATEN KUANTAN SINGINGI RIAU

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE SISWA KELAS V SDN 005 BANJAR GUNTUNG KABUPATEN KUANTAN SINGINGI RIAU PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE SISWA KELAS V SDN 005 BANJAR GUNTUNG KABUPATEN KUANTAN SINGINGI RIAU Sari Mauliles 1, Gusnetti 2, Hidayati Azkiya 2 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI DALAM MATERI PENGHANTAR PANAS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VI SDN JAMBUWER 02 KAB. MALANG TAHUN AJARAN 2016/2017 Oleh : Emmy Suaida, emisuaida@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA FLASHCARD DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS IV SDN 4 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2014/2015 Khoirulli Umah 1, Suhartono 2, Tri Saptuti Susiani

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA

PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA JEN PATRIS A 441 09 043 JURNAL PENELITIAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH

Lebih terperinci

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN Monika Yulia Putri 1, Syofiani 1, Elfa Arifin 1 1 Program Studi Pendidikan Guru

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing

Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Sederhana Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Strategi Aktivitas Menulis Terbimbing Nurmila Moidady Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG Sri Wahyuni 1, Marsis 1, Hidayati Azkiya 1 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan berbicara merupakan kemampuan awal yang harus dimiliki

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan berbicara merupakan kemampuan awal yang harus dimiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemampuan berbicara merupakan kemampuan awal yang harus dimiliki anak untuk dapat berkomunikasi dengan baik. Untuk itu, kemampuan berbicara harus dipupuk sejak dini.

Lebih terperinci

Rohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing...

Rohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing... 1 Penerapan Metode Role Playing untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Tema Berbagai Pekerjaan di SDN Sidomukti 1 Probolinggo Tahun Pelajaran 2014/2015 (The Application of Role Playing

Lebih terperinci

Key word: application of the discussion method-based contextual learning, increasing the ability to write reports

Key word: application of the discussion method-based contextual learning, increasing the ability to write reports 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN MELALUI PENERAPAN METODE DISKUSI BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DI SMPN 1 PUGER KABUPATEN JEMBER Increasing Ability To Write

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ESCO (ESTAFET WRITING AND COLLABORATIVE WRITING) DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELENGKAPI CERITA RUMPANG

PENERAPAN METODE ESCO (ESTAFET WRITING AND COLLABORATIVE WRITING) DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELENGKAPI CERITA RUMPANG Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No, 1 (2016) PENERAPAN METODE ESCO (ESTAFET WRITING AND COLLABORATIVE WRITING) DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELENGKAPI CERITA RUMPANG Widia Nurul Hulpa 1,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN METODE LATIHAN TERBIMBING DI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN METODE LATIHAN TERBIMBING DI KELAS V SEKOLAH DASAR 1 P PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN METODE LATIHAN TERBIMBING DI KELAS V SEKOLAH DASAR Rian Harmonis, Syamsiati, Tahmid Sabri Program Studi PGSD FKIP Untan, Pontianak Email.rianharmonis@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE QUANTUM READING DAN MEDIA GARIS WARNA-WARNI DALAM MENEMUKAN GAGASAN UTAMA

PENERAPAN METODE QUANTUM READING DAN MEDIA GARIS WARNA-WARNI DALAM MENEMUKAN GAGASAN UTAMA Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No, 1 (2016) PENERAPAN METODE QUANTUM READING DAN MEDIA GARIS WARNA-WARNI DALAM MENEMUKAN GAGASAN UTAMA Amelia Pratiwi 1, Dede Tatang Sunarya 2, Nurdinah Hanifah 3 1,2,3 Program

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014 Agil Mirdiyanto¹, Joharman 2, Kartika Chrysti S 3 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dipahami oleh siswa sebagai pelajaran yang membosankan dan tidak menarik, sehingga pada akhirnya berpengaruh terhadap sikap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam bidang pendidikan proses pembelajaran di sekolah menjadi pilar utama. Karena tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan nasional sangat ditentukan dari proses

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERINGKAS ISI BUKU CERITA Ikhsan Akbari 1), Muhammad Shaifuddin 2), Sadiman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum berbasis kompetensi (Competency Based Curriculum) Pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi (Kurikulum 2004) sangat

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum berbasis kompetensi (Competency Based Curriculum) Pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi (Kurikulum 2004) sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum berbasis kompetensi (Competency Based Curriculum) merupakan wujud, langkah, upaya untuk meningkatan mutu pendidikan. Pelaksanaan kurikulum berbasis

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA UNTUK ANAK TUNARUNGU KELAS X DI SLB NEGERI PURBALINGGA

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA UNTUK ANAK TUNARUNGU KELAS X DI SLB NEGERI PURBALINGGA Peningkatan Kemampuan Menulis (Rahayu Dwi Putriani) 806 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA UNTUK ANAK TUNARUNGU KELAS X DI SLB NEGERI PURBALINGGA THE IMPROVEMENT OF

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SISWA KELAS IVB PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SISWA KELAS IVB PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL CONCEPT SENTENCE PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SISWA KELAS IVB PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL CONCEPT SENTENCE DI SD NEGERI 35 PAGAMBIRAN PADANG Helviyanti 1, Syofiani 2, Hidayati Azkiya 2

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN 1 BUMIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh: Endah Purwanti 1, Harun Setyo Budi 2,

Lebih terperinci

Penerapan Metode Bermain Peran Pada Materi Drama Anak Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 3 SDN Gio

Penerapan Metode Bermain Peran Pada Materi Drama Anak Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 3 SDN Gio Penerapan Metode Bermain Peran Pada Materi Drama Anak Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 3 SDN Gio Hijria.H.Aliakir, Muh. Tahir, dan Saharudin Barsandji Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS XI LUKIS 1 SMK NEGERI 3 KASIHAN BANTUL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkomunikasi merupakan proses seseorang memberi dan menerima informasi yang terjadi setiap waktu. Kesehariannya manusia selalu berinteraksi dengan manusia lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang

BAB I PENDAHULUAN. membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

Lebih terperinci

TAHUN AJARAN 2015/2016

TAHUN AJARAN 2015/2016 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III SDN 1 GONDANGWAYANG TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 2015/2016 Dyah Candraningrum

Lebih terperinci

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.

J-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X. PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X Oleh Linda Permasih Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd. Dr. Edi Suyanto, M.Pd. email: linda.permasih99@gmail.com Abstrac

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SDN 11 KURAO PAGANG PADANG oleh RiaParamita

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE COX BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA ANAK

PENERAPAN METODE COX BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA ANAK 1 A n t o l o g i U P I V o l u m e E d i s i N o. J u n i 2016 Oki Saraswati 1, Didin Syahruddin 2,Titing Rohayati 3 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 25 PURUS V PADANG Anggi Permata Sari 1, Gusneti 1, Asrul Taher 2 1.Mahasiswa Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Retno Friethasari, 2015 PENERAPAN METODE STORY TELLING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Retno Friethasari, 2015 PENERAPAN METODE STORY TELLING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi bagi manusia yang juga modal terpenting. Dengan adanya bahasa sifat manusia dapat terpenuhi sebagai makhluk sosial yang berinteraksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan manusia sebagai upaya untuk memajukan peradaban dan mengembangkan ilmu pengetahuan seiring dengan kemajuan zaman.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan telah diatur dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003.

BAB I PENDAHULUAN. dan telah diatur dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata pelajaran bahasa Indonesia di SMP merupakan hasil penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya dan telah diatur

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia JPBSI 3 (1) (2014) Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpbsi PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE COPY THE MASTER DENGAN BANTUAN VCD

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:

Jurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN: PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BENTUK GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA (THE USE FIGURE DRAWING TO INCREASE LEARNING STUDENT S ACHIEVEMENT) Dita Ade Vian Perdana (ditaadevianperdana@yahoo.com)

Lebih terperinci

PENERAPAN PERMAINAN ESTAFET WORD WRITING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATERI KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS

PENERAPAN PERMAINAN ESTAFET WORD WRITING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATERI KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No, 1 (2016) PENERAPAN PERMAINAN ESTAFET WORD WRITING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATERI KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS Agiantini Malida Atori, Dede Tatang

Lebih terperinci

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli Mashura SMP Negeri 2 ToliToli, Kab. ToliToli, Sulteng ABSTRAK Strategi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI KELAS IV SEKOLAH DASAR PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI KELAS IV SEKOLAH DASAR Selasdini, Kaswari, Sri Utami Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP UNTAN E-Mail : dininyotpaniel@ymail.com

Lebih terperinci

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning Penerapan Strategi Pembelajaran Belajar Tuntas (Mastery Learning) Menggunakan Media Video dalam Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Proses Daur Air untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Kelas V SD

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013 PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013 Diliana 1, Imam Suyanto 2, Suripto 3 PGSD FKIP Universitas

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING Shila Majid Ardiyani 1), Retno Winarni 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 9 Surakarta

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS TEKS NARASI TENTANG PENGALAMAN LIBUR SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BERMANI ILIR KABUPATEN KEPAHIANG

KEMAMPUAN MENULIS TEKS NARASI TENTANG PENGALAMAN LIBUR SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BERMANI ILIR KABUPATEN KEPAHIANG 218 KEMAMPUAN MENULIS TEKS NARASI TENTANG PENGALAMAN LIBUR SEKOLAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BERMANI ILIR KABUPATEN KEPAHIANG Suci Rahmadani 1, Suhartono 2, dan M. Arifin 3 1,2,3 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

2015 PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

2015 PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Pelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK CERITA LEGENDA SISWA KELAS V SDN 034 SUKAJADI KOTA PEKANBARU Otang

Lebih terperinci

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang mempunyai peran penting didalam komunikasi baik secara lisan maupun tulisan dan digunakan sebagai bahasa nasional sehingga

Lebih terperinci

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis...

Pendahuluan. Meris et al., Meningkatkan Kemampuan Menulis... 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SUGESTIF MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN KEMUNINGSARI KIDUL 01 JEMBER (Improving the Fourth Grade Student's Writing Suggestive Narration

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia JPBSI 5 (2) (2016) Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpbsi PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI MEDIA GAMBAR SERI DENGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS III SD Andi Priyanto, Wahyudi 2, Tri Saptuti Susiani 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jl. Kepodang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara berurutan. Keterampilan tersebut adalah mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggi Vebriana, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggi Vebriana, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia, karena manusia melakukan kegiatan berbahasa dalam kehidupannya melalui

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS MELALUI METODE BERMAIN JAWABAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS III SDN 04 SUNGAI GERINGING KECAMATAN SUNGAI GERINGING KABUPATEN PADANG PARIAMAN Dedi Putra Tanjung

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE SISWA KELAS V SDN 038/XI SUNGAI PENUH PROVINSI JAMBI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE SISWA KELAS V SDN 038/XI SUNGAI PENUH PROVINSI JAMBI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE SISWA KELAS V SDN 038/XI SUNGAI PENUH PROVINSI JAMBI Agus Edwariyanto¹, Gusnetti², Asrul Thaher² ¹ ) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA SEKOLAH DASAR PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA SEKOLAH DASAR Siti Mundziroh*, Andayani, Kundharu Saddhono Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

PENERAPAN PENDEKATAN KOOPERATIF TIPE INVESTIGASI KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: 1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUNGAI SARIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN.

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUNGAI SARIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN. PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUNGAI SARIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN Suci Uliana 1), Hasnul Fikri 2), Gusnetti 2) 1) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. negara, pembinaan bahasa Indonesia menjadi hal yang sangat penting. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang disusun oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) (2006 : 317), secara umum mata pelajaran Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN PUJIAN DAN HUKUMAN KEPADA SISWA KELAS I SDN 15 LUBUK ALUNG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN PUJIAN DAN HUKUMAN KEPADA SISWA KELAS I SDN 15 LUBUK ALUNG PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN PUJIAN DAN HUKUMAN KEPADA SISWA KELAS I SDN 15 LUBUK ALUNG Watrimet ¹, Zulfa Amrina¹ Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Belajar bahasa pada

BAB I PENDAHULUAN. intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Belajar bahasa pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan aspek yang sangat penting dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Belajar bahasa pada hakikatnya merupakan belajar

Lebih terperinci