Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Penerimaan Perkara Tingkat Pertama

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Penerimaan Perkara Tingkat Pertama"

Transkripsi

1 PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN JLN. ASAHAN KM. 3 TELP/FAX (0622) pasimalungun@gmail.com SIMALUNGUN Nomor SOP W2-A12/ /OT.01.3/I/2017 Tanggal Pembuatan 28 Maret 2016 Tanggal Revisi 03 Januari 2017 Tanggal Efektif 12 Januari 2017 Disahkan oleh Ketua Pengadilan Agama Simalungun Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Penerimaan Perkara Tingkat Pertama DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA 1. Undang-undang Nomor.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang 1. Memahami Proses Penerimaan Perkara Tingkat Pertama sudah di ubah menjadi Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 yang sudah 2. Memiliki kemampuan dalam Penerimaan Perkara Tingkat Pertama di ubah menjadi Undang-Undang Nomor 50 Tahun Menguasai Pola Pembinaan dan Pengendalian Administrasi Kepaniteraan 2. Pasal 120 HIR / 144 RBg (BINDALMIN) 3. Keputusan Mahkamah Agung nomor KMA/001/SK/I/1991 tentang Polapola Pembinaan dan Pengendalian Administrasi Kepaniteraan 5. Memahami hukum formil yang terkait dengan Penerimaan Perkara Tingkat 4. Menguasai aplikasi SIADPA Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama Pertama 4. Keputusan Mahkamah Agung nomor KMA/032/SK/IV/2006 tentang 6. Memahami sistem pembukuan keuangan perkara pemberlakuan buku II Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi 7. Mampu berkoordinasi dengan semua pihak terkait Peradilan Agama 5. Surat Keputusan Mahkamah Agung nomor : SK KMA NO.026/KMA/ SK/II/2012 tentang standar pelayanan peradilan 6. Buku II, tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Peradilan Agama KETERKAITAN PERALATAN / PERLENGKAPAN 1. Manual Mutu 1. Data-data pendukung 2. Komputer / printer / scanner / Alat Tulis Kantor 3. Jaringan internet PERINGATAN 1. Penerimaan Perkara Tingkat Pertama adalah penerimaan pengajuan upaya hukum yang dilakukan pada tingkat Pengadilan Agama 2. Sistem pelayanan perkara di pengadilan agama menggunakan sistem PENCATATAN DAN PENDATAAN 1. Checklist Persyaratan 2. Lembar Kendali Penanganan Perkara Gugatan 3. Lembar Kendali Penanganan Perkara Cerai Talak Hal : 1 / 7

2 meja, yaitu sistem kelompok kerja yang terdiri dari : Meja I (termasuk di dalamya Kasir), Meja II, dan Meja III - Meja I, bertugas menerima gugatan, permohonan, verzet, permohonan eksekusi dan perlawanan pihak ketiga (derden verzet) - Meja II, bertugas mencatat perkara dalam buktu Register Induk Gugatan / Permohonan sesuai dengan nomor perkara yang tercantum pada SKUM - Meja III, bertugas menyimpan berkas perkara untuk keperluan arsip dan menyiapkan pengambilan produk hukum dari pengadilan agama 3. Untuk perlawanan atas putusan verstek (verzet) tidak didaftar sebagai perkara baru, akan tetapi menggunakan nomor perkara semula (verstek) dan Pelawan dibebani biaya untuk pemanggilan dan pemberitahuan pihak-pihak yang ditaksir oleh petugas meja I 4. Perlawanan pihak ketiga (denden verzet) didaftar sebagai perkara baru 5. Identifikasi berkas perkara berdasarakan jenis gugatan/permohanan antara lain : a. Waris b. Wasiat c. Hibah d. Wakaf e. Zakat f. Infaq g. Sedekah h. Sengketa perkawinan lainnya i. Ekonomi syariah (bank syariah. lembaga ekonomi syariah, asuransi syariah, reasuransi syariah, reksadana syariah, obligasi syariah dan surat berharga, berjangka menengah syariah, sekuritas syariah, pembiayaan syariah, pegadaian syariah, dana pensiun keuangan syariah, bisnis syariah) j. cerai talak k. Permohonan pengangkatan wali bagi anak yang belum mencapai umur 18 tahun atau belum pernah melangsungkan perkawinan yang tidak berada di bawah kekuasaan orang tua l. Permohonan pengakatan wali/ pengampu bagi orang dewasa yang kurang ingatannya (pemboros, pemabuk, idiot/gila) atau orang dewasa yang belum mencapai umur 19 tahun m. Permohonan izin kawin bagi calon mempelai yang belum berumur 16 tahun (perempuan) dan 19 Tahun (laki-laki) 4. Lembar Kendali Penanganan Perkara Permohonan 5. Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM) 6. Buku Induk Keungan Perkara 7. Buku Jurnal Keuangan Perkara 8. Register Induk Perkara Permohonan(RI-DA IP) 9. Aplikasi SIADPA 10. Bukti Bayar (Biaya proses, kwitansi) 11. Register Induk Perkara Gugatan (RI-PA1G) 12. Register Penyitaan Barang Bergerak (RI-PA5) 13. Register Penyitaan Barang Tidak Bergerak (RI-P6) 14. Register Surat Kuasa Khusus (RI-PA7) 15. Register Eksekusi (RI-PA8) 16. Register Akta Cerai (RI-PA9) 17. Register Perkara Jinayah (RI-PA10) 18. Register Perkara Ekonomi Syari ah (RI-PA12) 19. Register Itsbat Rukyat Hilal dan Pemberian nasehat/ keterangan tentang perbedaan Penentuan Arah Kiblat dan Penentuan Awal Waktu Shalat (RI- PA13) 20. Register Eksekusi Putusan Arbitrase Syariah (RI-PA14) 21. Register Mediasi (RI-PA15) 22. Register mediator (RI-PA16 Hal : 2 / 7

3 n. Permohonan itsbat nikah uang diajukan oleh kedua suami-istri, atau salah satu pihak dengan anak anak selaku termohon o. Permohonan pengangkatan anak p. Permohonan untuk menunjuk seorang atau beberapa orang wasit (arbiter) oleh karena para piha tidak bisa atau tidak bersedia untuk mennjuk wasit (arbiter) q. Permohonan sita atas harta bersama tanpa adanya gugatan cerai dalam hal salah satu dari suami istri melakukan perbuatan yang merugikan dan membahayakan harta bersama seperti judi, mabuk, boros, dan sebagainya r. Permohonan izin untuk menjual harta bersama yang berada dalam status sita untuk kepentigan keluarga s. Permohonan agar seseorang dinyatakan dalam keadaan mafqud (hilang) t. Permohonan penetapan ahli waris (Voluntair) 6. Jika pemohon tidak membayar atau telah membayar biaya perkara tetapi tidak menyerahkan bukti setor Bank kepada kasir maka perkara tidak didaftar 7. Jika petugas Meja I tidak mengentry data secara lengkap maka menghambat proses penyelesaian perkara. 8. Penomoran Perkara Surat Permohonan, Mencatat dalam Register Induk Perkara Permohonan dan Pengisian Buku Jurnal keuangan perkara 9. Nomor perkara adalah nomor urut/halaman pada Buku Jurnal Keuangan Perkara 10. Dalam waktu paling lambat 2 (dua) hari kerja berkas perkara sudah diterima oleh ketua pengadilan agama 11. terregistrasi pada Buku Induk Perkara Permohonan/gugatan dan di entry pada aplikasi SIADPA 12. Pengajuan perkara dikenakan administrasi biaya perkara sesuai ketentuan yang berlaku 13. Untuk pengajuan berperkara secara prodeo yang disetujui maka melampirkan surat keterangan tidak mampu dari kepada desa / lurah atau yang setingkat dan diketahui oleh camat Hal : 3 / 7

4 No Kegiatan 1 Penggugat / Pemohon mengajukan berkas gugatan/permohonan perkara tingkat pertama di lengkapi persyaratan yang dibutuhkan Penggugat / Pemohon Petugas Meja I Pelaksana Kasir Petugas Meja II Mutu Baku Panitera Kelengkapan Waktu Output Permohonan 10 Ket 2 Petugas Meja 1 menerima gugatan / permohonan dan memeriksa kelengkapan dan kesesuaian berkas gugatan / permohonan. Jumlah berkas disesuaikan jumlah pihak, ditambah 4 rangkap untuk majelis hakim dan mediator Permohonan, 15 Menit Checklis persyarat an 3 Jika berkas tidak lengkap / sesuai, maka berkas dikembalikan ke Penggugat / Pemohon. Jika lengkap & sesuai maka di terima Tidak Ya Permohonan 5 Tanda terima 4 Petugas Meja 1 entry indentitas pemohon / para pihak, posita, petitum permohonan dalam aplikasi SIADPA, menaksir dan membuat SKUM panjar biaya perkara Permohonan, SIADPA, SKUM, 10 SKUM 5 Petugas Meja 1 memberi petunjuk kepada Penggugat / Pemohon untuk menyetor sejumlah biaya perkara yang tertera dalam SKUM melalui Bank yang ditunjuk dan mengembalikan berkas kepada penggugat / pemohon untuk Permohonan, SIADPA, SKUM, 5 SKUM Hal : 4 / 7

5 diteruskan kepada kasir 6 Penggugat / Pemohon membayar uang panjar biaya perkara yang tercantu daam SKUM SKUM Tenta Tive Bukti pembayar an 7 Kasir menerima bukti setor Bank dan berkas gugatan/permohonan dari Penggugat / Pemohon. Kemudian membukukan, mencatat panjar biaya perkara dalam Buku Jurnal Keuangan Perkara, memberi nomor perkara pada lembar jurnal dan SKUM, menandatangani dan memberi cap lunas pada lembar SKUM 8 Kasir mencatat dalam Buku Register Induk Perkara gugatan Permohonan, meng-entry panjar biaya perkara tersebut dalam SIADPA. Bukti pembayaran Aplikasi SIADPA 5 Nomor Perkara 5 Aplikasi SIADPA 9 Kasir menyerahkan satu rangkap surat gugatan/ permohonan yang telah diberi nomor perkara berikut SKUM kepada penggugat / pemohon untuk didaftarkan di Meja II. Kasir mengarsip berkas dan bukti pembayaran dengan baik Surat Permohonan dan SKUM 5 Permoho nan dgn nomor perkara 10 Penggugat / Pemohon menyerahkan berkas gugatan/permohonan, dengan permohonan, SKUM 2 Hal : 5 / 7

6 SKUM yang telah diberi nomor perkara, dicap LUNAS dan ditandatangani ke Petugas Meja II 11 Petugas Meja II mencatat perkara tersebut dalam Buku Register Induk Gugatan/ Permohonan sesuai nomor perkara yang tercantum pada SKUM (diregister sesuai dengan jenis perkara) 12 Petugas Meja II menyerahkan satu rangkap surat gugatan/ permohonan yang telah terdaftar berikut SKUM rangkap pertama kepada penggugat/ pemohon 13 Petugas Meja II memasukkan surat gugatan/ permohonan tsb dalam map berkas perkara yang telah di lengkapi dengan formulir PMH, PHS, dan instrumen yang diperlukan dan menempelkan lembar kendali 14 Petugas Meja II mencatat berkas perkara pada buku ekspedisi dan menyerahkan kepada Panitera Buku Register Induk Gugatan / Permohonan permohonan, SKUM permohonan, map berkas, lembar kendali perkara, instrumen, buku ekspedisi perkara tercatat 5 15 Panitera menerima berkas perkara,menandatanginya pada buku ekspedisi dan mencatat kedalam buku bantu 16 Panitera selanjutnya menyampaikan berkas perkara perkara, buku ekspedisi perkara 2 2 Hal : 6 / 7

7 kepada Ketua pengadilan agama untuk proses lanjut Hal : 7 / 7

8 PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN JLN. ASAHAN KM. 3 TELP/FAX (0622) pasimalungun@gmail.com SIMALUNGUN Nomor SOP W2-A12/ /OT.01.3/I/2017 Tanggal Pembuatan 28 Maret 2016 Tanggal Revisi 03 Januari 2017 Tanggal Efektif 12 Januari 2017 Disahkan oleh Ketua Pengadilan Agama Simalungun Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Penerimaan Perkara Tingkat Banding DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA 1. Undang-undang Nomor.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang 1. Memahami Proses Pengajuan Perkara Tingkat Banding sudah di ubah menjadi Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 yang sudah 2. Memiliki kemampuan dalam Pengajuan Perkara Tingkat Banding di ubah menjadi Undang-Undang Nomor 50 Tahun Menguasai Pola Pembinaan Dan Pengendalian Administrasi Kepaniteraan 2. Pasal 120 HIR / 144 RBg (BINDALMIN) 3. Keputusan Mahkamah Agung nomor KMA/001/SK/I/1991 tentang Polapola Pembinaan dan Pengendalian Administrasi Kepaniteraan 5. Memahami hukum formil yang berkaitan dengan Pengajuan Upaya Hukum 4. Menguasai aplikasi SIADPA Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama 6. Memahami sistem pembukuan keuangan perkara 4. Keputusan Mahkamah Agung nomor KMA/032/SK/IV/2006 tentang 7. Mampu berkoordinasi dengan semua pihak terkait pemberlakuan buku II Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Peradilan Agama 5. Surat Keputusan Mahkamah Agung nomor : SK KMA NO.026/KMA/SK/II/2012 tentang standar pelayanan peradilan 6. Buku II, tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Peradilan Agama KETERKAITAN PERALATAN / PERLENGKAPAN 1. Manual Mutu 1. Data-data pendukung 2. Komputer / printer / scanner / Alat Tulis Kantor 3. Jaringan internet PERINGATAN 1. Penerimaan Perkara Tingkat Banding adalah penerimaan pengajuan upaya hukum yang dilakukan pada tingkat Pengadilan Tinggi Agama 2. Tanggal waktu banding adalah sebagai berikut : - Permohonan banding dapat dilakukan dalam waktu 14 hari setelah PENCATATAN DAN PENDATAAN 1. Checklist Persyaratan 2. Lembar kendali permohonan banding 3. Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM) 4. Buku Register Induk Perkara Hal : 1 / 10

9 putusan diucapkan atau setelah diberitakan dalam hal putusan tersebut diucapkan diluar hadir - Penghitungan waktu 14 hari dimulai pada hari berikutnya (besoknya) setelah putusan diucapkan atau setelah putusan diberitaukan, dan jika hari ke 14 jatuh pada hari libur, maka di perpanjang sampai hari kerja berikutnya - Terhadap permohonan banding yang diajukan melampaui tanggal waktu tersebut diatas tetap dapat diterima dan dicatat dalam register, kemudian panitera membuat surat keterangan bahwa permohonan banding telah lampau waktu 3. Para pihak masing-masing dapat melakukan upaya hukum banding 4. terregistrasi pada Register Permohonan Banding dan di entry pada aplikasi SIADPA 5. Permohonan banding dalam waktu 7 hari kerja harus telah diberitahukan kepada pihak lawan 6. Dalam waktu 1 bulan sejak permohonan banding diajukan, berkas perkara banding berupa bundel A dan bundel B harus sudah dikirim ke Pengadilan Tinggi Agama. Khusus untuk permohonan banding yang pemberitahuannya melalui pengadilan agama / mahkamah syar iah lain, dapat lebih dari 1 bulan 7. banding terdiri dari 1 bundel A dan 2 bundel B 8. Jika terbanding mengajukan kontra memori banding maka kontra memori banding harus dilampirkan kedalam berkas banding 9. Jika terbanding tidak mengajukan memori banding maka panitera membuat surat keterangan bahwa terbanding tidak memberikan kontra memori banding maka berkas dapat dilanjut ke tahap selanjutnya 5. Register Permohonan Banding (RI-PA2) Hal : 2 / 10

10 No Kegiatan 1 Penggugat / Pemohon mengajukan permohonan banding di lengkapi persyaratan yang dibutuhkan (jika menggunakan kuasa hukum : surat kuasa khusus, berita acara sumpah dan copy kartu anggota advokat) Pemo hon Petugas Meja I Kasir Pelaksana Petugas Panitera Juru Sita / Meja II Juru Sita/ pengganti Panitera Muda Hukum Mutu Baku Kelengkapan Waktu Output Permohonan 2 Ket 2 Petugas Meja 1 memeriksa kelengkapan dan kesesuaian berkas perkara banding yang diajukan Permohonan, 5 Checklis persyarat an 3 Jika berkas tidak lengkap / sesuai, maka berkas dikembalikan ke pembanding. Jika lengkap & sesuai maka di terima Tidak Ya Permohonan 3 Tanda terima 4 Petugas Meja 1 entry indentitas pembanding dalam aplikasi SIADPA, menaksir panjar biaya banding dan membuat SKUM panjar biaya perkara banding Permohonan, SIADPA, SKUM, 15 SKUM 5 Petugas Meja 1 memberi petunjuk kepada pembanding untuk menyetor sejumlah biaya perkara yang tertera dalam SKUM melalui Bank yang ditunjuk dan menyerahkan berkas permohonan banding untuk kemudian Permohonan, SIADPA, SKUM, 5 SKUM Hal : 3 / 10

11 diteruskan ke kasir 6 Pembanding membayar uang panjar biaya perkara yang tercantum dalam SKUM ke bank yang ditunjuk SKUM Tenta Tive Bukti pembayar an 7 Kasir menerima bukti setor Bank dan berkas permohonan dari pembanding. Kemudian membukukan, mencatat panjar biaya perkara dalam Buku Jurnal Keuangan Perkara, menandatangani dan memberi cap lunas pada lembar SKUM 8 Kasir membukukan panjar biaya perkara banding ke dalam Buku Jurnal Keuangan Perkara Banding dan meng-entry panjar biaya perkara tersebut dalam SIADPA. 9 Kasir menyerahkan berkas permohonan banding berikut SKUM lembar pertama kepada Pembanding untuk di daftarkan ke meja II. Kasir mengarsip berkas dan bukti pembayaran dengan baik 10 Pembanding menyerahkan berkas banding dengan SKUM yang telah dicap LUNAS dan ditandatangani ke panmud gugatan melalui meja II Bukti pembayaran Aplikasi SIADPA Surat Permohonan dan SKUM permohonan, SKUM 10 Nomor Perkara 10 Aplikasi SIADPA 10 Permoho nan dgn nomor perkara 1 hari 11 Panmud gugatan membuat akta Akta 20 Akta, Hal : 4 / 10

12 permohonan banding untuk ditanda tangani oleh Pembanding dan Panitera melalui meja II 12 Meja II menyerahkan Akta permohonan Banding yang telah di tandatangani Pembanding kepada panitera untuk tanda tangani 13 Panitera menanda tangani akta permohonan banding, lalu menyerahkan kepada Panmud gugatan melalui meja II 14 Petugas Meja II menyerahkan akta permohonan banding yang telah ditandatangani oleh Pembanding dan Panitera dengan dicap dinas sebanyak 1 eksemplar kepada Pembanding permohonan banding Akta permohonan Akta per banding permohonan, intrumen pemberita huan 2 Akta permohon an 10 Akta, intrumen pemberita huan 10 perkara tercatat 15 Petugas Meja II mencatat perkara Banding pada buku register induk perkara Tingkat Pertama dan register induk perkara tingkat Banding dan diserahkan kepada Panmud Gugatan 16 Panmud Gugatan menyerahkan instrumen pemberitahuan banding dengan dilampirkan akta permohonan banding kepada JS/JSP melalui meja III. 17 JS/JSP membuat relaas pemberitahuan dan mengambil Buku register Banding perkara, perkara 10 Menit 1 hari 1 hari Hal : 5 / 10

13 biaya panjar di kasir (Pemberitahuan permohonan banding dalam waktu 7 hari kerja harus telah diberitahukan kepada pihak lawan) 18 JS/JSP menyampaikan akta permohonan banding kepada Terbanding, dan menyerahkan relaas pemberitahuannya kepada Panmud Gugatan melalui meja III. 19 Pembading menyerahkan memori banding kepada Meja I, dan Meja I membuat membuat tanda terima memori banding untuk ditanda tangani oleh Pembanding 20 Meja I menyerahkan memori banding dan tanda terima memori banding yang telah ditanda tangani oleh Pembanding kepada Panmud Gugatan untuk ditandatangani oleh Panitera melalui Meja II 21 Meja II mencatat tanggal memori banding dan menyerahkan tanda terima memori Banding yang telah di tandatangani Pembanding kepada Panitera untuk di tanda tangani 22 Panitera menanda tangani akta permohonan banding, lalu menyerahkan kepada Panmud gugatan melalui meja II Relaas, akta banding Relaas Pemberitahu an, Memori banding Memori banding Memori banding,tand a terima meori banding Akta permohonan 1 hari 2 hari 30 Memori banding,t anda terima meori banding 5 Memori banding,t anda terima meori banding 5 Akta permohon an Hal : 6 / 10

14 23 Panmud Gugatan membuat instrument pemberitahuaan memori banding dan menyerahkan instrumen pemberitahuan memori banding dan memori banding untuk disampaikan kepada Terbanding kepada JS/JSP memalui meja II Intrument pemberitahua n 10 Intrument pemberita huan 24 Petugas Meja II menyerahkan tanda terima memori banding yang telah ditandatangani oleh Pembanding dan Panitera dengan dicap dinas sebanyak 1 eksemplar kepada Pembanding 25 JS/JSP membuat relaas pemberitahuan memori banding dan menyampaikan memori banding kepada Terbanding selama-lamanya 7 hari kerja 26 JS/JSP menyerahkan relaas pemberitahuan memori banding kepada Panmud Gugatan melalui Meja III tanda terima memori banding Memori banding Relaas pemberitahua n 5 tanda terima meori banding 1 hari 2 Relaas pemberita huan 27 Terbanding menyerahkan kontra memori banding kepada Meja I, dan Meja I membuat membuat tanda terima kontra memori banding untuk ditanda tangani oleh Terbanding (jika ada) 28 Meja I menyerahkan kontra memori banding dan tanda terima Kontra memori banding, tanda terima Kontra memori 5 Kontra memori banding, tanda terima 2 Kontra memori Hal : 7 / 10

15 kontra memori banding yang telah ditanda tangani oleh Terbanding kepada Panmud Gugatan untuk ditandatangani oleh Panitera melalui Meja II 29 Meja II mencatat tanggal kontra memori banding dan menyerahkan tanda terima kontra memori Banding yang telah di tandatangani terbanding kepada Panitera 30 Panitera menanda tangani tanda terima kontra memori banding, lalu menyerahkan kepada Panmud Gugatan melalui meja II 31 Petugas Meja II menyerahkan tanda terima kontra memori banding yang telah ditandatangani oleh Pembanding dan Panitera dengan dicap dinas sebanyak 1 eksemplar kepada terbanding 32 Panmud Gugatan membuat instrumen pemberitahuaan kontra memori banding dan menyerahkan instrumen pemberitahuan kontra memori banding dan memori banding kepada JS/JSP melalui meja III untuk disampaikan kepada Terbanding 33 JS/JSP menyerahkan instrumen pemberitahuan kontra memori banding kepada kasir untuk pengambilan biaya banding, tanda terima Kontra memori banding, tanda terima tanda terima kontra memori banding tanda terima kontra memori banding Intrument pemberitahua n kontr memori banding Intrument pemberitahua n kontr memori banding, tanda terima 5 Kontra memori banding, tanda terima 5 tanda terima kontra memori banding 2 tanda terima kontra memori banding 10 Intrument pemberita huan kontr memori banding 2 Intrument pemberita huan kontr Hal : 8 / 10

16 34 JS/JSP membuat relaas pemberitahuan kontra memori banding dan menyampaikan kontra memori banding kepada Pembanding selambat-lambatnya 7 hari kerja 35 JS/JSP menyerahkan relaas pemberitahuan kontra memori banding kepada Meja III 36 Meja III menyerahkan relaas pemberitahuan kontra memori banding kepada Panmud Gugatan melalui Meja II untuk dicatat ke dalam register induk perkara Banding 37 Panmud Gugatan membuat dan menyerahkan intrumen pemanggilan pembanding dan terbanding untuk inzage kepada JS/JSP melalui meja III 38 JS/JSP membuat relaas pemberitahuan inzage dan mengambil biaya panjar di kasir. 39 JS/JSP menyampaian relaas panggilan kepada Terbanding dan Pembanding untuk inzage (Pemeriksaan Perkara banding Relaas pemberitahua n kontra memori banding Relaas pemberitahua n kontra memori banding Relaas pemberitahua n kontra memori banding Intrumen pemanggilan Relaas pemberitahua n Perkara Banding memori banding 1 hari Relaas pemberita huan kontra memori banding 2 Relaas pemberita huan kontra memori banding 5 Relaas pemberita huan kontra memori banding 10 Relaas pemberita huan 15 Relaas pemberita huan 2 hari Perkara Banding Hal : 9 / 10

17 Banding) 40 JS/JSP menyerahkan relaas panggilan inzage yang telah dilaksanakan, kepada Panmud Gugatan melalui Meja III Relaas panggilan inzage 2 Relaas panggilan inzage 42 Panmud Gugatan menggandakan berkas perkara banding berupa bundel A dan Bundel B sebanyak 4 rangkap Bundel A, Bundel B 1 hari 41 Apakah para pihak masing-masing mengajukan banding? jika ya, maka Panitera PA melaporkan secara tertulis ke PTA agar berkas di jadikan satu (jika ada) Ya Tidak Surat upaya hukum dijadikan 1 ke PTA 1 hari 43 Panmud Gugatan menyerahkan berkas Bundel A dan Bundel B yang telah digandakan sebanyak 3 rangkap kepada Panmud Hukum untuk dikirim ke Pengadilan Tinggi Agama Medan melalui bagian umum Bundel A, Bundel B 15 Arsip 1 rangkap Bundel A dan Bundel B Hal : 10 / 10

18 PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN JLN. ASAHAN KM. 3 TELP/FAX (0622) pasimalungun@gmail.com SIMALUNGUN Nomor SOP W2-A12/ /OT.01.3/I/2017 Tanggal Pembuatan 28 Maret 2016 Tanggal Revisi 03 Januari 2017 Tanggal Efektif 12 Januari 2017 Disahkan oleh Ketua Pengadilan Agama Simalungun Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Penerimaan Perkara Tingkat Kasasi DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA 1. Undang-undang Nomor.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang 1. Memahami Proses Pengajuan Perkara Kasasi sudah di ubah menjadi Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 yang sudah 2. Memiliki kemampuan dalam Pengajuan Perkara Kasasi di ubah menjadi Undang-Undang Nomor 50 Tahun Menguasai Pola Pembinaan Dan Pengendalian Administrasi Kepaniteraan 2. Pasal 120 HIR / 144 RBg (BINDALMIN) 3. Keputusan Mahkamah Agung nomor KMA/001/SK/I/1991 tentang Polapola Pembinaan dan Pengendalian Administrasi Kepaniteraan 5. Memahami hukum formil yang berkaitan dengan Pengajuan Upaya Hukum 4. Menguasai aplikasi SIADPA Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama 6. Memahami sistem pembukuan keuangan perkara 4. Keputusan Mahkamah Agung nomor KMA/032/SK/IV/2006 tentang 7. Mampu berkoordinasi dengan semua pihak terkait pemberlakuan buku II Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Peradilan Agama 5. Surat Keputusan Mahkamah Agung nomor : SK KMA NO.026/KMA/SK/II/2012 tentang standar pelayanan peradilan 6. Buku II, tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Peradilan Agama KETERKAITAN PERALATAN / PERLENGKAPAN 1. Manual Mutu 1. Data-data pendukung 2. Komputer / printer / scanner / Alat Tulis Kantor 3. Jaringan internet PERINGATAN 1. Penerimaan Perkara Kasasi adalah penerimaan pengajuan upaya hukum yang dilakukan pada tingkat Mahkamah Agung 2. Permohonan Kasasi dapat diajukan dalam waktu 14 hari setelah putusan diucapkan atau setelah pemberitahuan amar putusan 3. Dalam hal permohonan kasasi atas penetapan (voluntair) dapat diajukan PENCATATAN DAN PENDATAAN 1. Checklist Persyaratan 2. Lembar kendali permohonan Perkara Kasasi 3. Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM) 4. Buku Register Induk Perkara 5. Register Permohonan Kasasi (RI-PA3) Hal : 1 / 11

19 dalam tenggat waktu 14 hari setelah diucapkan atau diberitahukan kepada pemohon 4. Penghitungan waktu 14 hari dimulai pada hari berikutnya (keesokan harinya) setelah amar putusan diberitahukan, dan jika hari ke 14 jatuh pada hari libur, maka di perpanjang sampai hari kerja berikutnya 5. terregistrasi pada Register Permohonan Kasasi dan di entry pada aplikasi SIADPA 6. Permohonan kasasi yang telah terdaftar dalam waktu 7 hari kerja harus telah diberitahukan kepada pihak lawan 7. Memori kasasi selambatnya 14 hari sesudah permohonan kasasi terdaftar harus diterima pada kepaniteraan pengadilan agama/ mahkamah syar iyah. Jika belum diterima, maka diangap tidak menyerahkan memori kasasi 8. Panitera memberikan tanda terima atas penerimaan memori kasasi dalam waktu selambatnya 7 hari salinan memori kasasi harus diberitahukan kepada pihak lawan 9. Setelah memori kasai diberitahukan kepada pihak lawan, kontra memori kasasi selambatya 14 hari sudah harus disampaikan kepada kepaniteraan pengadilan agama / mahkamah syar iyah untuk di beritahukan kepada pihak lawan, apabila tidak ada maka dianggap tidak meyerahkan kontra memori kasasi 10. Dalam waktu 60 hari sejak permohonan kasasi diajukan, berkas perkara kasasi berupa bundel A dan bundel B harus sudah dikirim ke Mahkamah Agung 11. Syarat formal permohonan kasasi adalah tenggat waktu permohonan kasasi, pernyataan kasasi, panjar biaya perkara kasasi dan memori kasasi 12. Kode TMS (tidak memenuhi syarat formal) 13. Jika keluar Surat penetapan yang menyatakan bahwa permohonan kasasi tidak dapat diterima maka putusan yang dimohonkan kasasi menjadi berkekuatan hukum tetap dan tterhadap penetapan ini tidak dapat dilakukan upaya hokum 14. jika menggunakan kuasa hukum, harus ada surat kuasa khusus dilampiri copy berita acara sumpah advokat dan copy kartu advokat) 15. Pemberitahuan permohonan kasasi dalam waktu 7 hari kerja harus telah di beritahukan kepada pihak lawan Hal : 2 / 11

20 No Kegiatan 1 Pemohon Kasasi mengajukan berkas permohonan perkara kasasi di lengkapi persyaratan yang dibutuhkan Pmh/ Para Pihak Ptgs Meja I Kasir Pelaksana Ptgas Meja II Panitera JS / JSP Pan mud Ggtn Mutu Baku Ketua Kelengkapan Waktu Output Permohonan 1 Ket 2 Petugas Meja 1 memeriksa kelengkapan dan kesesuaian berkas perkara kasasi yang diajukan Permohonan, 5 Checklis persyar atan 3 Jika berkas tidak lengkap / sesuai, maka berkas dikembalikan ke Pemohon Kasasi. Jika lengkap & sesuai maka di terima Tidak Ya Permohonan 5 Tanda terima 4 Petugas Meja 1 entry indentitas Pemohon Kasasi/ Para Pihak dalam aplikasi SIADPA, menaksir panjar biaya kasasi dan membuat SKUM panjar biaya perkara kasasi Permohonan, SIADPA,SKU M, 10 SKUM 5 Petugas Meja 1 memberi petunjuk kepada Pemohon Kasasi untuk menyetor sejumlah biaya perkara yang tertera dalam SKUM melalui Bank dan menyerahkan berkas permohonan kasasi untuk kemudian diteruskan ke kasir Permohonan, SIADPA,SKU M, 5 SKUM 6 Pemohon Kasasi membayar uang SKUM 5 Bukti Hal : 3 / 11

21 panjar biaya perkara yang tercantum dalam SKUM ke Bank yang telah ditunjuk 7 Kasir menerima bukti setor Bank dan berkas permohonan dari Pemohon. Kemudian membukukan, mencatat panjar biaya perkara dalam Buku Jurnal Keuangan Perkara, memberi nomor perkara pada lembar jurnal dan SKUM, menandatangani dan memberi cap lunas pada lembar SKUM Bukti pembayaran 5 pembay aran Nomor Perkara 8 Kasir membukukan panjar biaya perkara kasasi ke dalam Buku Jurnal Keuangan Perkara Kasasi dan meng-entry panjar biaya perkara tersebut dalam SIADPA- KIPA. Aplikasi SIADPA 5 Aplikasi SIADPA 9 Kasir menyerahkan satu rangkap SKUM kepada Pemohon Kasasi untuk didaftarkan di Meja II. Kasir mengarsip berkas dan bukti pembayaran dengan baik Surat Permohonan dan SKUM 5 Permoh onan dgn nomor perkara 10 Pemohon Kasasi menyerahkan berkas kasasi dengan SKUM yang telah diberi nomor perkara, dicap LUNAS dan ditandatangani ke Petugas Meja II permohonan, SKUM 1 hari 11 Petugas Meja II mencatat perkara tersebut dalam Buku Register Kasasi sesuai nomor perkara yang tercantum pada SKUM (diregister sesuai dengan jenis Buku Register kasasi 5 Hal : 4 / 11

22 perkara) 12 Petugas Meja II mencatat perkara pada buku register induk perkara tingkat pertama dan register permohonan kasasi dan mengentry data ke dalam SIADPA serta menyerahkan kepada Panitera melalui Panmud Gugatan permohonan, i 5 perkara tercatat 13 Panmud Gugatan membuat Akta Permohonan Kasasi dan instrument pemberitahuan untuk ditandatangani oleh Pemohon Kasasi dan Panitera, serta menyerahkannya melalui Meja II perkara, Meja II mencatat tanggal Permohonan Kasasi ke dalam buku Induk Permohonan Kasasi, dan menyerahkan Akta Permohonan Kasasi yang telah ditandatangani Pemohon Kasasi ke Panitera untuk ditandatangani Permohonan kasasi 5 Akta permoh onan 15 Panitera menandatangani Akta Permohonan kasasi dan instrument pemberitahuan kasasi, kemudian menyerahkan Akta Permohonan Kasasi dan instrumen pemberitahuan kasasi ke JS/JSP melalui Meja II Akta permohonan 1 hari Akta permoh onan 16 JS/JSP membuat relaas pemberitahuan dan mengambil biaya panjar di kasir Relaas pemberitahu an 25 Relaas pemberi tahuan Hal : 5 / 11

23 17 JS/JSP menyampaikan Akta Permohonan kasasi kepada Termohon Kasasi dan menyerahkan relaas pemberitahuannya kepada Panmud Gugatan melalui Meja II 18 Panmud Gugatan menerima relaas pemberitahuan dan mengarsipkan kedalam box berkas berjalan Akta permohonan Relaas pemberitahu an 1 hari Relaas pemberi tahuan Panmud gugatan menerima memori kasasi dari Pemohon Kasasi melalui Meja I Memori kasasi 2 Memori kasasi 20 Panmud Gugatan membuat tanda terima memori kasasi untuk ditandatangani oleh Pemohon Kasasi dan Panitera melalui Meja I dan diserahkan panmud gugatan melalui meja II setelah di tanda pemohon kasasi Tanda terima memori kasasi 7 Tanda terima memori kasasi 21 Meja II Mencatat tanggal memori kasasi kedalam register induk perkara kasasi dan menyerahkan kepada panitera Memori kasasi 5 Memori kasasi 22 Panitera menandatangani tanda terima memori kasasi dan membuat instrumen pemberitahuan memori kasasi, dan menyerahkan tanda terima memori kasasi beserta instrumen pemberitahuan dengan dilampiri memori kasasi kepada JS/JSP, melalui Meja II Tanda terima, instrument pemberitahu an 10 Tanda terima, instrume nt pemberi tahuan Hal : 6 / 11

24 23 JS/JSP membuat relaas pemberitahuan memori kasasi dan mengambil biaya penyampaian relaas pemberitahuan memori kasasi ke kasir Relaas pemberitahu an 15 Relaas pemberi tahuan 24 JS/JSP menyampaikan memori kasasi dengan dilampiri memori kasasi kepada Termohon Kasasi dan menyerahkan relaas pemberitahuan kepada Meja II 25 Meja II Mencatat tanggal pemberiathuan memori kasasi kedalam register induk perkara kasasi dan menyerahkan relaas tersebut ke panmud gugatan Relaas pemberitahu an Relaas pemberitahu an,buku register 1 hari Relaas pemberi tahuan 5 26 Panmud Gugatan mengarsipkan relaas pemberitahuan memori kasasi ke dalam box berkas perkara berjalan Relass pemberitahu an 5 Relass pemberi tahuan 27 Termohon Kasasi menyerahkan kontra memori kasasi (jika ada) kepada Panmud Gugatan melalui Meja I Kontra memori kasasi 2 Kontra memori kasasi 28 Panmud Gugatan membuat tanda terima kontra memori kasasi untuk ditandatangani oleh termohon Kasasi dan Panitera melalui Meja Kontra memori kasasi, tanda terima 5 Kontra memori kasasi, tanda Hal : 7 / 11

25 I dan diserahkan kepada meja II stelah ditanda tangani oleh termohon kasasi. 29 Meja II mencatat tanggal kontra memori kasasi kedalam register induk perkara kasasi dan meyerahkan ke panitera Buku register 7 terima Buku register 30 Panitera menandatangani tanda terima kontra memori kasasi yang telah ditandatangani Termohon Kasasi, sekaligus membuat instrument pemberitahuan kontra memori kasasi dan menyerahkan instrument pemberitahuan tersebut beserta kontra memori kasasi kepada JS/JSP melalui Meja II Tanda terima, instrument JS/JSP membuat relaas pemberitahuan kontra memiri kasasi dan mengambil biaya pemberitahuan kontra memori kasasi ke kasir Relaas pemberitahu an 15 Relaas pemberi tahuan 32 JS/JSP menyampaikan kontra memori kasasi kepada Pemohon Kasasi. Dan menyerahkan kembali relaas pemberitahuan kontra memori kasasi kepada Panmud Gugatan melalui Meja II Kontra memori kasasi, Relaas pemberitahu an 1 hari 33 Panitera membuat instrument panggilan inzage dan menyerahkan kepada JS/JSP Instrument panggilan 15 Hal : 8 / 11

26 34 JS/JSP memanggil Termohon Kasasi dan Pemohon Kasasi untuk inzage (Pemeriksaan Perkara Kasasi) apabila belum ada dilakukan inzage pada tingkat banding atau untuk perkara voluntair (yang tidak melalui proses banding) Perkara Kasasi 5 hari 35 Panmud Gugatan menggandakan berkas perkara kasasi berupa Bundel A dan Bundel B sebanyak rangkap 4 dan menyerahkannya kepada Panitera untuk pemeriksaan syarat formal. Bundel A, Bundel B 14 hari 36 Panitera memeriksa syarat formal berkas kasasi. Jika dinyatakan bahwa syarat formal permohonan kasasi memenuhi maka berkas perkaranya dapat dikirimkan ke Mahkamah Agung. Kemudian di berikan ke Panmud Gugatan untuk proses lanjut Tidak Ya Bundel A, Bundel B 5 hari 37 Jika hasil pemeriksaan syarat formal dinyatakan bahwa syarat formal permohonan kasasi tidak dipenuhi maka berkas perkaranya tidak dikirimkan ke Mahkamah Agung. Kemudian Panitera membuat surat keterangan bahwa Surat keterangan bahwa permohonan tidak memenuhi syarat formal 1 hari Hal : 9 / 11

27 permohonan tidak memenuhi syarat formal 38 Surat keterangan tidak memenuhi syarat formal disampaikan ke Ketua PA. Kemudian Ketua meneliti kebenarannya 39 Jika Surat keterangan tidak memenuhi syarat formal tidak benar, maka di kembalikan untuk diteliti ulang 40 Jika Surat keterangan tidak memenuhi syarat formal benar maka Ketua PA membuat penetapan yang menyatakan bahwa permohonan kasasi tersebut tidak dapat diterima dan berkekuatan hukum tetap 41 Salinan penetapan yang menyatakan bahwa permohonan kasasi tersebut tidak dapat diterima disampaikan kepada para pihak sesuai ketentuan yang berlaku oleh JS/JSP 42 Panmud gugatan mencatat kode TMS dalam kolom keterangan pada Buku Induk Register Perkara dan mengarsip semua berkas 43 Panmud Gugatan menyerahkan berkas perkara kasasi berupa Bundel A dan Bundel B kepada bagian umum untuk dikirim Tidak Ya Surat keterangan Surat keterangan Penetapan permohonan kasasi tsb tidak dapat diterima Tanda terima Buku induk register perkara Bundel A, Bundel B 1 hari 1 hari 31hari 1 hari 1 hari 3 hari Hal : 10 / 11

28 melalui ekspedisi ke Mahkamah Agung RI Cq Ketua Mahkamah Agung RI. Cq Direktur Pranata dan Tata Laksana Perkara Perdata Agama Ditjen Badilag Hal : 11 / 11

29 PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN JLN. ASAHAN KM. 3 TELP/FAX (0622) pasimalungun@gmail.com SIMALUNGUN Nomor SOP W2-A12/ /OT.01.3/I/2017 Tanggal Pembuatan 28 Maret 2016 Tanggal Revisi 03 Januari 2017 Tanggal Efektif 12 Januari 2017 Disahkan oleh Ketua Pengadilan Agama Simalungun Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Penerimaan Perkara Peninjauan Kembali DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA 1. Undang-undang Nomor.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama yang 1. Memahami Proses Pengajuan Perkara Peninjauan Kembali sudah di ubah menjadi Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 yang sudah 2. Memiliki kemampuan dalam Pengajuan Perkara Peninjauan Kembali di ubah menjadi Undang-Undang Nomor 50 Tahun Menguasai Pola Pembinaan Dan Pengendalian Administrasi Kepaniteraan 2. Pasal 120 HIR / 144 RBg (BINDALMIN) 3. Keputusan Mahkamah Agung nomor KMA/001/SK/I/1991 tentang Polapola Pembinaan dan Pengendalian Administrasi Kepaniteraan 5. Memahami hukum formil yang berkaitan dengan Pengajuan Upaya Hukum 4. Menguasai aplikasi SIADPA Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama 6. Memahami sistem pembukuan keuangan perkara 4. Keputusan Mahkamah Agung nomor KMA/032/SK/IV/2006 tentang 7. Mampu berkoordinasi dengan semua pihak terkait pemberlakuan buku II Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Peradilan Agama 5. Surat Keputusan Mahkamah Agung nomor : SK KMA NO.026/KMA/SK/II/2012 tentang standar pelayanan peradilan 6. Buku II, tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Peradilan Agama KETERKAITAN PERALATAN / PERLENGKAPAN 1. Manual Mutu 1. Data-data pendukung 2. Komputer / printer / scanner / Alat Tulis Kantor 3. Jaringan internet PERINGATAN 1. Permohonan Peninjauan Kembali putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap dapat diajukan hanya berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut : PENCATATAN DAN PENDATAAN 1. Checklist Persyaratan 2. Lembar kendali permohonan Perkara Peninjauan Kembali 3. Surat Kuasa Untuk Membayar (SKUM) Hal : 1 / 13

30 - Jika putusan didasarkan pada suatu kebohongan atau tipu muslihat pihak lawan yang diketahui setelah perkaranya diputus atau didasarkan pada bukti-bukti yang kemudian oleh hakim pidana dinyatakan palsu - Jika setelah perkara diputus, ditemukan surat-surat bukti yang bersifat menentukan yang pada waktu perkara diperiksa tidak dapat ditemukan - Jika telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih dari pada yang dituntut - Jika mengenai sesuatu bagian dari tuntutan belum di putus tanpa dpertimbangkan sebab sebabnya - Jika antara pihak-pihak yang sama mengenai suatu soal yang sama, atas dasar yang sama oleh pengadilan yang sama atau sama tingkatnya telah diberikan putusan yang bertentangan satu dengan yang lain - Jika dalam suatu putusan terdapat suatu kekhilafan hakim atau suatu kekeliruan yang nyata 2. Tenggat waktu pengajuan permohonan Peninjauan Kembali yang didasarkan atas alasan sebagaimana yang dimaksudkan pada poin 1 diatas adalah 180 hari 3. Novum adalah surat-surat bukti yang bersifat menentukan yang pada waktu perkara diperiksa tidak dapat ditemukan. Alat bukti yang dibuat setelah perkara di putus bukan termasuk novum 4. Permohonan Peninjauan Kembali yang telah terdaftar dalam waktu 14 hari kerja Panitera harus telah memberitahukan kepada pihak lawan dengan memberikan salinan permohonan pennjauan kembali beserta alasan-alasannya 5. Selambatnya 30 hari sejak alasan peninjauan kembali diterima, jawaban atas alasan peninjauan kembali sudah harus diserahkan di kepaniteraan Pengadilan Agama / Mahkamah Syar iyah untuk disampaikan kepada pihak lawan 6. Jawaban atas permohonan dan alasan peninjauan kembali yang diterima kepaniteraan Pengadilan Agama/ Mahkamah Syar iyah harus dibubuhi hari dan tanggal penerimaan yang dinyatakan diatas surat jawaban tersebut 7. Dalam waktu 30 hari setelah menerima jawaban tersebut berkas permohonan peninjauan kembali berupa bundel A dan bundel B harus sudah dikirim ke Mahkamah Agung 4. Buku Register Induk Perkara 5. Register Permohonan Peninjauan Kembali (RI-PA4) Hal : 2 / 13

31 No Kegiatan 1 Penggugat / Pemohon mengajukan berkas permohonan perkara Peninjauan Kembali secara tertulis dengan alasan yang dibenarkan di lengkapi persyaratan yang dibutuhkan Pemo hon / P Pihak Ptgs Meja I Kasir Pelaksana Ptgas Meja II Paniter a JS / JSP Pan mud Ggtn Ketua/ K.Maje lis Mutu Baku Kelengka Waktu pan Permoho nan 2 Output Ket 2 Petugas Meja 1 memeriksa kelengkapan dan kesesuaian berkas perkara Peninjauan Kembali yang diajukan Permoho nan, 5 Checklis persyar atan 3 Jika berkas tidak lengkap / sesuai, maka berkas dikembalikan ke Penggugat / Pemohon. Jika lengkap diterima Tidak Ya Permoho nan 5 Tanda terima 4 Petugas Meja 1 entry indentitas Pemohon Peninjauan Kembali (PK)/para pihak dalam aplikasi SIADPA, menaksir panjar biaya Peninjauan Kembali dan membuat SKUM panjar biaya perkara Peninjauan Kembali Permoho nan, SIADPA, SKUM, 10 SKUM 5 Petugas Meja 1 memberi petunjuk kepada Pemohon Peninjauan Kembali untuk menyetor sejumlah biaya perkara yang tertera dalam Permoho nan, SIADPA, SKUM, 5 SKUM Hal : 3 / 13

32 SKUM melalui Bank yang ditunjuk dan menyerahkan berkas permohonan Peninjauan Kembali untuk kemudian diteruskan ke kasir 6 Pemohon PK membayar uang panjar biaya perkara yang tercantum dalam SKUM SKUM tentati ve Bukti pembay aran 7 Kasir menerima bukti setor Bank dan berkas permohonan dari Pemohon PK. Kemudian, menandatangani dan memberi cap lunas pada lembar SKUM, dan menyerahkan kembali SKUM kepemohon PK Bukti pembayar an 5 SKUM dicap lunas 8 Kasir membukukan panjar biaya perkara Peninjauan Kembali ke dalam Buku Jurnal Keuangan Perkara Peninjauan Kembali dan meng-entry panjar biaya perkara tersebut dalam SIADPA-KIPA dan mengarsip berkas dan bukti pembayaran dengan baik Jurnal Keuangan PK dan SIADPA- KIPA 10 Aplikasi SIADPA 9 Pemohon PK menyerahkan berkas Peninjauan Kembali dengan SKUM yang telah diberi nomor perkara, dicap LUNAS dan ditandatangani ke Petugas Meja II permohon an, SKUM 1 hari 10 Petugas Meja II mencatat perkara tersebut dalam Buku Register Induk Peninjauan Kembali dan meng-entry data ke Buku Register Peninjaua n Kembali 5 Hal : 4 / 13

33 dalam SIADPA-TOOLS sesuai yang tercantum pada SKUM 11 Panmud Gugatan membuat akta permohonan PK untuk ditandatangani oleh Pembanding dan Panitera melalui Meja II Akta permohon an 5 Akta permoh onan 12 Meja II menyerahkan akta permohonan PK yang telah ditandatangani oleh Pemohon PK dengan dilampiri berkas permohonan PK kepada Panitera untuk ditandatangani Akta permohon an 3 Akta permoh onan 13 Panitera menandatangani akta permohonan PK dan membuat instrument pemberitahuan Permohonan PK, dan menyerahkannya ke JS/JSP melalui Meja II Akta permohon an,intrum ent Meja II menyerahkan instrument pemberitahuan permohonan PK dan akta permohonan PK ke JS/JSP untuk disampaikan ke pihak Termohon PK Instrumen 5 15 JS/JSP membuat relaas pemberitahuan permohonan PK dan menyampaikan relaas pemberitahuan permohonan PK tersebut ke pihak Termohon PK dan mengambil biaya penyampaian pemberitahuan permohonan PK ke Kasir Relaas, akta Peninjaua n Kembali JS/JSP menyampaikan relaas relaas 3 relaas Hal : 5 / 13

34 pemberitahuan permohonan PK ke Panmud Gugatan melalui Meja II 17 Meja II menyerahkan relaas pemberitahuan permohonan PK ke Panmud Gugatan untuk diarsipkan dalam box arsip berkas berjalan Relaas pemberita huan 2 Relaas pemberi tahuan 18 Panmud Gugatan menerima memori Peninjauan Kembali dari Pemohon PK melalui Meja I, dan membuat tanda terima memori PK melalui Meja I perkara, 1 hari 19 Panmud gugatan menyerahkan tanda terima memori PK yang telah ditanda tangani oleh pemohon PK dengan dilampiri memori PK kepada panitera melalui meja I Tanda terima, relaas 3 Tanda terima 20 Panitera menadatangani tanda terima memori PK dan membuat ionstrument pemberitahuan memori PK dan menyerahkan kepada JS/JSP melalui meja II Tanda terima 2 Tanda terima,in strumen t 21 Meja II menyerahkan instrument pemberitahuan memori PK ke JS/JSP dengan dilampiri memori PK Instrumen t, memori 2 Instrum ent, memori 22 JS/JSP membuat relaas pemberitahuan memori PK dan mengambil biaya penyampaian Relaas, memori PK 15 Relaas, memori PK Hal : 6 / 13

35 memori PK ke Kasir 23 JS/JSP menyampaikan relaas pemberitahuan memori PK dengan dilampiri memori PK kepada Termohon PK Relaas, memori PK 1 hari Relaas, memori PK 24 JS/JSP menyerahkan kembali relaas pemberitahuan memori PK kepada Panmud Gugatan melalui Meja II relaas 3 relaas 25 Meja II mencatat tanggal relaas pemberiathuan memori PK kedalam register induk perkara PK dan menyerahkan kepada Panmud gugtan Relaas,bu ku register 10 Relaas, buku register 26 Panmud gugatan mengarsipkan kedalam box arsip berkas berjalan 5 Arsip 27 Termohon PK menyerahkan kontra memori PK kepada Panmud Gugatan melalui Meja I, dan membuat tanda terima kontra memori PK untuk di tandatangani oleh Termohon PK dan Panitera Kontra memori,ta nda terima 3 Kontra memori, tanda terima 28 Meja I menyerahkan tanda terima kontra memori PK dilampiri kontra memori PK ke Panmud Gugatan melalui Meja II untuk dicatatkan ke dalam buku Kontra memori,ta nda terima 3 Kontra memori, tanda terima Hal : 7 / 13

36 induk perkara peninjauan kembali 29 Meja II menyerahkan tanda terima kontra memori PK dan kontra memori PK yang telah ditandatangani oleh Termohon PK kepada Panitera Kontra memori,ta nda terima 3 Kontra memori,t anda terima 30 Panitera menandatangani tanda terima kontra memori PK dan membuat instrument pemberitahuan kontra memori PK dan menyerahkan kembali tanda terima kontra memori PK beserta lampiran kontra memori PK dan instrument kontra memori PK kepada JS/JSP melalui Meja II Kontra memori,ta nda terima Meja II menyerahkan kontra memori PK dan instrument kontra memori PK kepada JS/JSP Kontra memori,in strument 3 32 JS/JSP membuat relaas pemberaithuan kontra memori PK dan mengambil biaya untuk penyampaian kontra memori PK ke Kasir Relaas 15 Relaas 33 JS/JSP menyampaikan relaas pemberitahuan kontra memori PK dengan dilampiri kontra memori PK kepada Pemohon PK Relaas 1 hari Relaas Hal : 8 / 13

37 34 JS/JSP menyerahkan relaas pemberitahuan kontra memori PK kepada Panmud Gugatan melalui Meja II 35 Meja II mencatat kedalam buku register induk perkara PK dan menyerahkan relaas pemberitahuan kontra memori PK ke Panmud Gugatan Relaas 3 Relaas,bu ku register 10 Relaas Relaas,b uku register 36 Panmud Gugatan memasukkan ke dalam box arsip berkas perkara berjalan PK 5 Arsip 37 Ketua membuat PMH untuk menentukan majelis yang memeriksa bukti baru (novum) yang diajukan oleh Pemohon PK (jika pengajuakn PK berdasarkan pada bukti baru) Instrumen t PMH 1hari Instrume nt PMH 38 Ketua Majelis yang ditunjuk menetapkan hari sidang pemeriksaan bukti baru (novum) Instrumen t PMH 1hari Instrume nt PMH 39 Ketua/Ketua Majelis membuat instrument panggilan kepada Pemohon PK melalui Panitera/Panitera Pengganti Instrumen t panggilan Panitera/Panitera Pengganti menyerahkan instrument panggilan tersebut kepada JS/JSP melalui Meja II Instrumen t panggilan 5 relaas Hal : 9 / 13

38 41 Meja II menyerahkan relaas panggilan tersebut kepada JS/JSP, untuk dilaksanakan 42 JS/JSP membuat relaas penggilan pemeriksaan novum dan mengambil biaya untuk pemanggilan pemohon ke kasir 43 JS/JSP menyampaikan relaas panggilan untuk pemeriksaan novum kepada Pemohon PK Relaas panggilan Relaas panggilan Relaas panggilan hari Relaas panggila n 44 JS/JSP menyerahkan relaas panggilan Pemohon PK tersebut ke Meja II untuk diteruskan ke Panitera/Panitera Pengganti untuk diteruskan ke majelis hakim Relaas panggilan 3 Relaas panggila n 45 Majelis Hakim yang telah ditujuk, melaksanakan sidang pemeriksaan novum dan mengambil sumpah pada Pemohon PK Pengmabi lan sumpah 1 hari 46 Panitera/Panitera Pengganti yang ditunjuk membantu jalannya sidang, membuat berita acara sidang sumpah, untuk ditandatangani oleh Ketua Majelis dan Panitera/Panitera Pengganti 47 Panitera/Panitera Pengganti menyerahkan hasil berita acara Pengmabi lan sumpah Berita acara 1 hari Berita acara sidang sumpah 1 hari Hal : 10 / 13

39 sumpah yang telah ditandatangani kepada Panmud Gugatan sidang sumpah 48 Panmud gugatan mengarsipkan berita acara sumpah novum tersebut ke dalam box arsip berkas berjalan Berita acara sidang sumpah 5 Arsip 49 Panmud Gugatan menyerahkan berkas perkara Peninjauan Kembali berupa Bundel A dan Bundel B kepada Panitera untuk diperiksa syarat formalnya. Bundel A dan bundel B 10 Bundel A dan bundel B 50 Panitera memeriksa Bundel A dan Bundel B. Jika hasil pemeriksaan dinyatakan bahwa syarat formal permohonan Peninjauan Kembali tidak dipenuhi maka berkas perkaranya tidak dikirimkan ke Mahkamah Agung. Kemudian Panitera membuat surat keterangan bahwa permohonan tidak memenuhi syarat formal (TMS). Jika dinyatakan memenuhi maka berkas perkaranya dapat dikirimkan ke Mahkamah Agung. Ya Bundel A dan bundel B 1 hari Bundel A dan bundel B 51 Surat keterangan tidak memenuhi syarat formal disampaikan ke Ketua. Kemudian Ketua meneliti kebenarannya 1 hari 52 Jika Surat keterangan tidak 1 hari Surat Tidak Hal : 11 / 13 Tidak

40 memenuhi syarat formal tidak benar, maka di kembalikan untuk diteliti ulang 53 Jika Surat keterangan tidak memenuhi syarat formal benar maka Ketua PA membuat penetapan yang menyatakan bahwa permohonan Peninjauan Kembali tersebut tidak dapat diterima (penetapan berkekuatan hukum tetap) 54 Salinan penetapan yang menyatakan bahwa permohonan Peninjauan Kembali tersebut tidak dapat diterima disampaikan kepada para pihak sesuai ketentuan yang berlaku melalui JS/JSP 57 Panmud Gugatan mencatat kode TMS dalam kolom keterangan pada Buku Induk Register Perkara dan mengarsip semua berkas dan aktifitas selesai melalui Meja II Surat keteranga n Salinan penetapa n Buku induk register perkara keterang an 1 hari Surat keterang an 1hari 15 Salinan penetap an 59 Panmud gugatan menyerahkan berkas perkara Peninjauan Kembali berupa Bundel A dan Bundel B kepada bagian umum untuk dikirim melalui ekspedisi kepada Mahkamah Agung ekspedisi ke Mahkamah Agung RI Cq Ketua Mahkamah Agung RI. Cq Direktur Pranata dan Tata Laksana Perkara Perdata Agama Ditjen Badilag Jl. Medan Bundel A, Bundel B 10 Arsip Hal : 12 / 13

41 Merdeka Utara 9-13 Jakarta Pusat Hal : 13 / 13

42 PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN JLN. ASAHAN KM. 3 TELP/FAX (0622) pasimalungun@gmail.com SIMALUNGUN Nomor SOP W2-A12/ /OT.01.3/I/2017 Tanggal Pembuatan 28 Maret 2016 Tanggal Revisi 03 Januari 2017 Tanggal Efektif 12 Januari 2017 Disahkan oleh Ketua Pengadilan Agama Simalungun Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Pencabutan Perkara Tingkat Pertama DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1046 jo. Undang-Undang Nomor 32 tentang Nikah, Talak, Cerai dan Rujuk (NTCR) 2. Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006, perubahan kedua dengan UU No. 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama 3. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman 4. Keputusan Mahkamah Agung nomor KMA/032/SK/IV/2006 tentang pemberlakuan buku II pedoman pelaksanaan tugas dan administrasi peradilan 5. PERMA Nomor 1 Tahun 2008 tentang Mediasi KETERKAITAN 1. Manual Mutu 2. SOP Pengambilan Produk Hukum KUALIFIKASI PELAKSANA 1. Memahami Proses Pencabutan Perkara Tingkat Pertama 2. Memiliki kemampuan dalam Pencabutan Perkara Tingkat Pertama 3. Menguasai Pola Pembinaan dan Pengendalian Administrasi Kepaniteraan (BINDALMIN) 4. Menguasai aplikasi SIADPA 5. Memahami hukum formil yang terkait dengan Pencabutan Perkara Tingkat Pertama 6. Memahami sistem pembukuan keuangan perkara 7. Mampu berkoordinasi dengan semua pihak terkait PERALATAN / PERLENGKAPAN 1. Data-data pendukung 2. Komputer / printer / scanner / Alat Tulis Kantor 3. Jaringan internet PERINGATAN 1. Pencabutan perkara dapat di lakukan oleh pemohon atau penggugat dalam situasi apapun setelah perkara terdaftar di pengadilan agama 2. Jika pencabutan perkara dilakukan sebelum ada penetapan majelis hakim, maka pencabutan di mohonkan kepada panitera dan akan dibuatkan penetapan ketua bahwa perkara di cabut 3. Jika pencabutan perkara di lakukan setelah ada penetapan hari sidang maka Pencabutan perkara diajukan kepada ketua majelis dan akan PENCATATAN DAN PENDATAAN 1. Perkara 2. Aplikasi SIADPA 3. Berita Acara Sidang 4. Putusan / Penetapan Hal : 1 / 5

43 dibuatkan penetapan didalam persidangan 4. Jika pencabutan perkara dilakukan saat sidang pertama, maka cukup disampaiakan secara lesan kepada majelis hakim dan akan keluar penetapan pencabutan perkara 5. Jika pencabutan perkara dilakukan setalah para pihak melakukan mediasi, maka pencabutan dilakukan saat sidang pembacaan laporan mediasi dan para pihak menyatakan mencabut perkaranya. Kemudian keluar penetapan pencabutan perkara Jika perdamaian itu berupa perdamaian tuntutan akta bersama atau waris maka penetapan berupa akta van dading 6. Akta Van dading dibuat untuk perdamaian atas perkara yang terkait masalah harta (harta bersama, waris, wasit, hibah, wakaf, infaq, sedekah dan ekonomi syariah) 7. Jika pencabutan perkara dilakukan sampai tahapan-tahapan persidangan berikutnya maka produknya berupa putusan pencabutan perkara No Kegiatan 1 Pemohon dapat mengajukan pencabutan perkara secara tertulis setelah perkara terdaftar di pengadilan agama Pemohon/ pengguga t Petugas Meja I Pelaksana Panitera/ PP Majelis Hakim Para pihak Mutu Baku Kelengkapan Waktu Output Permohonan pencabutan perkara 5 Ket 2 Petugas meja I memeriksa status perkara saat ini. Kemudian dilakukan tindak lanjut sesuai ketentuan yang berlaku perkara 10 Checklist berkas 3 Jika pencabutan perkara dilakukan sebelum ada penetapan majelis hakim, maka pencabutan di mohonkan kepada panitera dan akan dibuatkan surat keterangan bahwa perkara di cabut Tidak Ya perkara 5 Surat Keterangan Hal : 2 / 5

44 4 Panitera membuat surat keterangan bahwa perkara di cabut dan instrumen pengembalian sisa panjar. Kemudian diserahkan ke meja I 5 Pemohon mengambil uang sisa panjar ke kasir dengan membawa instrumen pengambalian sisa panjar perkara Identitas pemohon 15 Pengembali an Panjar 10 Pengembali an Panjar 6 Jika pencabutan perkara di lakukan setelah ada penetapan hari sidang maka meja I menyampaikan permohonan kepada ketua majelis melalui panitera pengganti Tidak Ya perkara 15 7 Panitera pengganti membuat berita acara pencabutan dan diserahkan kepada ketua majelis 8 Ketua majelis membuat penetapan pencabutan perkara pada hari sidang pertama Berita acara pencabutan perkara 20 Berita Acara Pencabuta n 1 hari Penetapan 9 Penetapan pencabutan perkara di sampaikan ke Panitera pengganti untuk di buatkan Berita Acara Pencabutan perkara 1 hari 10 Ketua majelis membuat instrumen pengambilan sisa panjar kemudian diberikan ke para pihak / pihak pencabut untuk mengambil sisa panjar perkara 5 11 Pemohon mengambil uang sisa panjar ke kasir dengan membawa instrumen pengembalian sisa panjar Identitas pemohon 10 Hal : 3 / 5

45 12 Jika pencabutan perkara dilakukan saat sidang pertama, maka cukup disampaikan secara lisan kepada majelis hakim dan akan keluar penetapan pencabutan perkara 13 Panitera pengganti membuat berita acara pencabutan dan diserahkan kepada ketua majelis Tidak Ya perkara perkara tentative 1 hari 14 Ketua majelis membuat penetapan pencabutan perkara. (Lanjut ke : SOP Pengambilan AC) Identitas pemohon 1 hari 15 Jika pencabutan perkara dilakukan setalah para pihak melakukan mediasi, maka pencabutan dilakukan saat sidang pembacaan laporan mediasi dan para pihak menyatakan mencabut perkaranya. Kemudian keluar penetapan pencabutan perkara. Tidak Ya perkara 1 hari 16 Ketua Majelis membuat penetapan pencabutan perkara atau akta van dading sesuai penyelesaian perkara yang ada. (Lanjut ke : SOP Pengambilan AC) Identitas pemohon 1 hari 17 Jika pencabutan perkara dilakukan sampai tahapan-tahapan persidangan berikutnya maka produknya berupa putusan pencabutan perkara yang di buat oleh Ketua Majelis perkara 1 hari 18 Majelis Hakim membuat putusan pencabutan perkara perkara 1 hari Hal : 4 / 5

46 19 Pemohon dapat mengambil produk hukum sesuai ketentuan yang berlaku (Lanjut ke : SOP Pengambilan AC) 20 Pemberitahuan isi putusan bagi pihak yg tidak hadir saat pembacaan putusan Identitas pemohon Putusan 15 7 hari Hal : 5 / 5

47 PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN JLN. ASAHAN KM. 3 TELP/FAX (0622) pasimalungun@gmail.com SIMALUNGUN Nomor SOP W2-A12/ /OT.01.3/I/2017 Tanggal Pembuatan 28 Maret 2016 Tanggal Revisi 03 Januari 2017 Tanggal Efektif 12 Januari 2017 Disahkan oleh Ketua Pengadilan Agama Simalungun Drs. H, Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Pencabutan Perkara Tingkat Banding DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1046 jo. Undang-Undang Nomor 32 tentang Nikah, Talak, Cerai dan Rujuk (NTCR) 2. Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006, perubahan kedua dengan UU No. 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama 3. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman 4. Keputusan Mahkamah Agung nomor KMA/032/SK/IV/2006 tentang pemberlakuan buku II pedoman pelaksanaan tugas dan administrasi peradilan 5. PERMA Nomor 1 Tahun 2008 tentang Mediasi KETERKAITAN 1. Manual Mutu 2. SOP Pengambilan Produk Hukum PERINGATAN 1. Pencabutan perkara banding dapat di lakukan oleh pemohon atau penggugat dalam situasi apapun setelah para pihak mendaftarkan perkara bandingnya ke pengadilan agama tingkat I melalui meja I 2. pencabutan perkara terdiri dari : surat permohonan pencabutan perkara, dan akta pencabutan banding KUALIFIKASI PELAKSANA 1. Memahami Proses Pencabutan Perkara Tingkat Banding 2. Memiliki kemampuan dalam Pencabutan Perkara Tingkat Banding 3. Menguasai Pola Pembinaan dan Pengendalian Administrasi Kepaniteraan (BINDALMIN) 4. Menguasai aplikasi SIADPA 5. Memahami hukum formil yang terkait dengan Pencabutan Perkara Tingkat Banding 6. Memahami sistem pembukuan keuangan perkara 7. Mampu berkoordinasi dengan semua pihak terkait PERALATAN / PERLENGKAPAN 1. Data-data pendukung 2. Komputer / printer / scanner / Alat Tulis Kantor 3. Jaringan internet PENCATATAN DAN PENDATAAN 1. Perkara 2. Aplikasi SIADPA 3. Buku Register Banding Hal : 1 / 3

48 No Kegiatan 1 Pemohon dapat mengajukan pencabutan banding ditujukan kepada ketua pengadilan agama melalui meja I Pemo hon Ptg Meja I Ptg Meja III Pelaksana JS/JSP Panitera Para Pihak PTA Mutu Baku Keleng Waktu kapan Surat 1 hari Permohonan Output Ket 2 Meja I membuat akta pencabutan dan menyampaikan akat perkara banding ke pemohon dan termohon untuk ditanda tangani kedua belah pihak Akta pencabutan banding 1 hari 3 Panitera menanda-tangani akta perkara banding yang sudah ditanda tangani oleh pemohon dan disetujui oleh termohon Akta pencabutan banding 1 hari 4 Panitera melakukan cek ke bagian umum apakah perkara tersebut sudah dikirim atau belum ke PTA Surat Permohonan 1 hari 5 Jika perkara banding tersebut belum dikirim maka perkara banding tidak dikirim ke PTA. Kemudian dilakukan pencatatan di buktu register Banding. Dan proses pencabutan perkara selesai. Tidak Ya perkara 1 hari 6 Pemohon banding mengambil uang sisa panjar ke kasir Identitas pemohon 1 hari Hal : 2 / 3

49 7 Jika berkas perkara sudah dikirim ke PTA, maka berkas permohonan pencabutan perkara tersebut di kirim ke PTA Tidak Ya perkara 1 hari 8 Jika perkara tersebut sudah ada penetapan pencabutan dari PTA maka penetapan tersebut di beritahukan kepada pemohon dan termohon banding perkara 1 hari 9 Meja II melakukan pencatatan di buktu register kasasi Buku Register Kasasi 1 hari 10 Meja III membuat instrumen pemberitahuan atas perintah panitera penetapan untuk disampaikan ke JS/JSP Instrumen pemberitahuan 10 Instrume n pemberit ahuan 11 JS/JSP menyampaikan penetapan kepada pemohon dan termohon banding Penetapan 1 hari Penetapa n 12 JS/JSP menyerahkan relaas penyampaian penetapan kepada panmud gugatan Relaas penyampaian 3 Relaas penyamp aian 13 Panmud gugatan menyerahkan berkas ke panmud hukum untuk diarsipkan 3 Arsip Hal : 3 / 3

50 PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN JLN. ASAHAN KM. 3 TELP/FAX (0622) pasimalungun@gmail.com SIMALUNGUN Nomor SOP W2-A12/ /OT.01.3/I/2017 Tanggal Pembuatan 28 Maret 2016 Tanggal Revisi 03 Januari 2017 Tanggal Efektif 12 Januari 2017 Disahkan oleh Ketua Pengadilan Agama Simalungun Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Pencabutan Perkara Tingkat Kasasi dan Peninjauan Kembali DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1046 jo. Undang-Undang Nomor 32 tentang Nikah, Talak, Cerai dan Rujuk (NTCR) 2. Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006, perubahan kedua dengan UU No. 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama 3. Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman 4. Keputusan Mahkamah Agung nomor KMA/032/SK/IV/2006 tentang pemberlakuan buku II pedoman pelaksanaan tugas dan administrasi peradilan 5. PERMA Nomor 1 Tahun 2008 tentang Mediasi KETERKAITAN 1. Manual Mutu 2. SOP Pengambilan Produk Hukum PERINGATAN 1. Pencabutan perkara kasasi dapat di lakukan oleh pemohon atau penggugat dalam situasi apapun setelah para pihak mendaftarkan perkara kasasinya ke pengadilan agama tingkat I melalui meja I 2. pencabutan perkara terdiri dari : surat permohonan pencabutan perkara, dan akta pencabutan kasasi KUALIFIKASI PELAKSANA 1. Memahami Proses Pencabutan Perkara Tingkat Kasasi dan Peninjauan Kembali 2. Memiliki kemampuan dalam Pencabutan Perkara Tingkat Kasasi dan Peninjauan Kembali 3. Menguasai Pola Pembinaan dan Pengendalian Administrasi Kepaniteraan (BINDALMIN) 4. Menguasai aplikasi SIADPA 5. Memahami hukum formil yang terkait dengan Pencabutan Perkara Tingkat Kasasi dan Peninjauan Kembali 6. Memahami sistem pembukuan keuangan perkara 7. Mampu berkoordinasi dengan semua pihak terkait PERALATAN / PERLENGKAPAN 1. Data-data pendukung 2. Komputer / printer / scanner / Alat Tulis Kantor 3. Jaringan internet PENCATATAN DAN PENDATAAN 1. Perkara 2. Aplikasi SIADPA 3. Buku Register Kasasi Hal : 1 / 4

51 No Kegiatan 1 Pemohon dapat mengajukan pencabutan perkara kasasi atau peninjauan kembali (PK) yang ditujukan kepada ketua pengadilan agama melalui meja I Pemohon Ptg Meja I Ptg Meja III Pelaksana JS/JSP Panitera Para Pihak Mutu Baku MA Kelengkapan Waktu Output Surat Permohonan 5 Ket 2 Meja I membuat akta pencabutan dan menyerahkan akta pencabutan perkara kasasi atau peninjauan kembali ke pemohon dan termohon untuk ditandatangani kedua belah pihak Akta pencabutan kasasi Tenta tiv 3 Panitera menandatangani akta pencabutan perkara kasasi atau peninjauan kembali yang sudah ditandatangani oleh pemohon dan termohon Akta pencabutan kasasi 5 4 Panitera melakukan cek ke bagian umum apakah perkara tersebut sudah dikirim atau belum ke MA Surat Permohona n 15 5 Jika perkara kasasi atau peninjauan kembali tersebut belum dikirim maka perkara kasasi atau PK tidak dikirim ke Tidak Ya perkara 15 Hal : 2 / 4

52 MA. Kemudian dilakukan pencatatan di buktu register kasasi atau peninjaun kembali. Dan proses pencabutan perkara selesai. 6 Pemohon kasasi mengambil uang sisa panjar kasasi atau PK ke kasir Identitas pemohon 10 7 Jika berkas perkara sudah dikirim ke MA, maka berkas permohonan pencabutan perkara kasasi atau PK tersebut di kirim ke MA Tidak Ya perkara 1 hari 8 Jika perkara tersebut sudah ada penetapan pencabutan dari MA. Maka penetapan tersebut di beritahukan kepada kedua belah pihak perkara 1 hari 9 Meja II melakukan pencatatan di buktu register kasasi atau PK Buku Register Kasasi 1 hari 10 Meja III membuat instrumen pemberitahuan penetapan MA atas perintah panitera untuk disampaikan ke JS/JSP Instrumen pemberitahu an 10 Instrume n pemberit ahuan 11 JS/JSP menyampaikan penetapan cabut dari MA kepada pemohon dan termohon kasasi atau PK Penetapan 1 hari Penetapa n 12 JS/JSP menyerahkan relaas Relaas 3 Relaas Hal : 3 / 4

53 penyampaian penetapan MA kepada panmud gugatan untuk dimasukkan ke dalam berkas perkara yang bersangkutan 13 Panmud gugatan menyerahkan berkas ke panmud hukum untuk diarsipkan penyampaian 3 penyamp aian Arsip Hal : 4 / 4

54 PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN JLN. ASAHAN KM. 3 TELP/FAX (0622) pasimalungun@gmail.com SIMALUNGUN Nomor SOP W2-A12/ /OT.01.3/I/2017 Tanggal Pembuatan 28 Maret 2016 Tanggal Revisi 03 Januari 2017 Tanggal Efektif 12 Januari 2017 Disahkan oleh Ketua Pengadilan Agama Simalungun Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Persiapan Sidang DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA 1. UU No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama jo UU No.3 Tahun Memahami Proses Persiapan Sidang y.s.d.u UU No.50 Tahun Memiliki kemampuan dalam Persiapan Sidang 2. Pasal 118,120 HIR / 144 RBg 3. Menguasai Pola Pembinaan Dan Pengendalian Administrasi Kepaniteraan 3. KMA/001/SK/I/1991 tentang Pola-pola Pembinaan dan Pengendalian (BINDALMIN) Administrasi Kepaniteraan Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi 4. Menguasai Aplikasi SIADPA Agama 5. Memahami Sistem Administrasi Pencatatan Perkara 4. KMA/032/SK/IV/2006 tentang pemberlakuan buku II pedoman 6. Mampu berkoordinasi dengan semua pihak terkait pelaksanaan tugas dan administrasi peradilan 5. SK KMA NO.026/KMA/SK/II/2012 tentang standar pelayanan peradilan KETERKAITAN PERALATAN / PERLENGKAPAN 1. Manual Mutu 1. Data-data pendukung 2. Komputer / printer / scanner / Alat Tulis Kantor 3. Jaringan internet PERINGATAN 1. Persiapan sidang terdiri dari : - Penetapan Majelis Hakim (PMH) - Penunjukan Panitera Pengganti - Penunjukan Juru Sita Pengganti - Penetapan Hari Sidang - Pemanggilan Para Pihak 2. Selambat-lambatnya 10 hari kerja sejak perkara didaftarkan, Ketua Pengadilan Agama menetapkan Susunan Majelis Hakim PENCATATAN DAN PENDATAAN 1. Perkara 2. Aplikasi SIADPA 3. Penetapan Majelis Hakim 4. Penetapan Hasi Sidang 5. Surat Penunjukan Panitera Pengganti/JSP 6. Relaas 7. Slip Setoran 8. Surat Permohonan Gugatan Hal : 1 / 5

55 3. Jika ketua berhalangan, dapat melimpahkan tugas kepada wakil ketua, jika wakil ketua berhalangan menunjuk hakim senior 4. Susunan majelis hakim ditetapkan untuk jangka waktu tertentu 5. Untuk memeriksa perkara tertentu, ketua Pengadilan Agama dapat membentuk majelis khusus, misalnya perkara ekonomi syariah 6. Panitera menunjuk Panitera Pengganti untuk membantu majelis hakim dalam menangani perkara dalam persidangan 7. Ketua majelis setelah mempelajari berkas dalam waktu selambatlambatnya 7 hari sudah menetapkan hari sidang. Untuk pemeriksaan perkara cerai dilakukan selambat-lambatnya 30 hari sejak tanggal gugatan didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Agama. 8. Jika tergugat/termohon berada di luar negeri, persidangan ditetapkan sekurang-kurangnya 5 bulan (150 hari) sejak perkara tersebut didaftarkan di kepaniteraan Pengadilan Agama. 9. Tenggat waktu antara panggilan para pihak dengan hari sidang minimal 3 hari kerja 10. Jika para pihak tidak dapat ditemui ditempat tinggalnya, maka surat panggilan diserahkan kepada lurah / kepala desa 11. Jika tempat kediaman para pihak tidak diketahui, maka pemanggilannya melalui di papan pengumuman pengadilan agama setempat dan melalui radio dan media massa 12. Dalam hal yang dipanggil meninggal dunia maka panggilan disampaikan kepada ahli warisnya (gugatan/permohonan selain perceraian) No Kegiatan 1 Ketua / Wk Ketua menerima berkas perkara dari Panitera dan mempelajari berkas perkara Ketua / Wk. Ketua Pani tera Ketua majelis Hkm Pelaksana Pan / P. Peng ganti Jurusit a / JSP Ptg Meja II Kasir Para Pihak / Lurah Mutu Baku Kelengkap Waktu an perkara 10 Menit Output Ket 2 Ketua / Wk Ketua menetapkan Majelis Hakim yang menangani perkara dengan menginput data perkara 10 Menit PMH dan Ter-input ke dalam Hal : 2 / 5

56 pada aplikasi SIADPA, mencetak dan menandatangani PMH SIADPA 3 Ketua / Wk Ketua mengembalikan berkas perkara kepada Panitera untuk ditunjuk Panitera Pengganti dan juru sita pengganti perkara, PMH 5 Menit 4 Panitera menunjuk Panitera Pengganti dan JSP dengan menginput data pada aplikasi SIADPA, mencetak dan menandatangi surat Penunjukkan PP dan JSP perkara, PMH 15 Menit Penunjuk an PP dan JSP, ter-input di SIADPA 5 Panitera menyerahkan berkas perkara kepada Ketua Majelis untuk ditetapkan hari sidang perkara, PMH 5 Menit 6 Ketua Majelis mempelajari berkas perkara gugatan/permohonan kemudian menetapkan hari dan jam persidangan dengan menginput data pada aplikasi SIADPA, cetak dan tandatangani PHS dan mencatat hari sidang perkara, PMH 20 Menit PHS, Instrumen Panggilan dan terinput ke SIADPA 7 Ketua Majelis mendistribusikan surat gugatan/permohonan kepada anggota majelis untuk dipelajari perkara 15 Menit 8 Ketua Majelis menyerahkan berkas perkara yang telah ada PMH, Penunjukkan PP, JSP dan perkara 5 Menit Hal : 3 / 5

57 instrumen Kepada meja II 9 Petugas Meja II menerima berkas perkara dari ketua majelis untuk dicatat tanggal penetapan PMH pada buku induk register, mencatat susunan Majelis Hakim (termasuk nama PP), mencatat tanggal PHS, mencatat tanggal sidang pertama dan penunjukan JSP, selanjutnya menyerahkan berkas pada panitera pengganti Perkara, PMH, intrumen 20 Menit Tercatat dalam register induk perkara 10 Panitera Pengganti menerima berkas perkara yang dilengkapi PMH, Penetapan Hari Sidang dan instrumen bagi juru sita dan menyerahkan kepada JSP Perkara, PMH, intrumen 10 Menit 15 Jurusita / Jurusita pengganti menerima instrumen, mengetik relaas panggilan, dan mengajukan permohonan biaya panggilan dengan menyerahkan instrumen panggilan ke kasir 16 Kasir menerima instrumen, menginput data ke SIADPA-KIPA, mencatat dan menyerahkan biaya panggilan kepada Jurusita/jurusita Pengganti 17 Jurusita / Jurusita pengganti menerima biaya panggilan dari kasir Relaas 30 Relaas 15 Menit Relaas 5 Menit Relaas panggilan dicetak Ter-input ke dalam SIADPA- KIPA Biaya Panggilan Hal : 4 / 5

58 18 Jurusita / Jurusita pengganti melaksanakan pemanggilan sesuai yang tertera dalam surat permohonan/gugatan. Jika Pihak/ para pihak tidak bertemu di tempat tinggal, maka diserahkan ke Lurah/ kantor kepala desa yang mewilayahi tempat tinggal para pihak. Jika para pihak berada diluar yurisdiksi, maka dilaksakan dengan meminta bantuan PA dimana para pihak berada (lanjut Ke SOP Pemberitahuan Pemanggilan melalui Tabayun) Relaas 1 hari 19 Para pihak menerima relaas panggilan, menandatangani relaas panggilan dan menyerahkan kembali kepada Jurusita / Jurusita Pengganti 20 Jurusita / Jurusita pengganti menyerahkan kepada Panitera Pengganti 21 Panitera menerima relaas penggilan dari Jurusita / Jurusita pengganti untuk dimasukkan ke dalam berkas perkara Relaas 10 Menit Relaas 10 Menit Relaas 5 Menit Hal : 5 / 5

59 PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN JLN. ASAHAN KM. 3 TELP/FAX (0622) pasimalungun@gmail.com SIMALUNGUN Nomor SOP W2-A12/ /OT.01.3/I/2017 Tanggal Pembuatan 28 Maret 2016 Tanggal Revisi 03 Januari 2017 Tanggal Efektif 12 Januari 2017 Disahkan oleh Ketua Pengadilan Agama Simalungun Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Penyampaian Panggilan Melalui Tabayun DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA 1. UU No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama y.s.d.u UU No.3 Tahun 1. Memahami Proses penyampaian Panggilan Melalui Tabayun 2006 y.s.d.u UU No.50 Tahun Memiliki kemampuan dalam penyampaian Panggilan Melalui Tabayun 2. Pasal 118,120 HIR / 144 RBg 3. Menguasai Pola Pembinaan Dan Pengendalian Administrasi Kepaniteraan 3. KMA/001/SK/I/1991 tentang Pola-pola Pembinaan dan Pengendalian (BINDALMIN) Administrasi Kepaniteraan Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi 4. Menguasai Aplikasi SIADPA Agama 5. Memahami Sistem Administrasi Pencatatan Perkara 4. KMA/032/SK/IV/2006 tentang pemberlakuan buku II pedoman 6. Mampu berkoordinasi dengan semua pihak terkait pelaksanaan tugas dan administrasi peradilan 5. SK KMA NO.026/KMA/SK/II/2012 tentang standar pelayanan peradilan KETERKAITAN PERALATAN / PERLENGKAPAN 1. Manual Mutu 1. Data-data pendukung 2. Komputer / printer / scanner / Alat Tulis Kantor 3. Jaringan internet PERINGATAN 1. Jika SOP ini tidak dilaksanakan dengan baik maka penyampaian panggilan melalui tabbayun tidak akan berjalan dengan baik 2. Jurusita/Juru Sita Pengganti yang melaksanakan tugas penyampaian panggilan melalui tabbayun wajib menyerahkan bukti pengriman/resi/tt kepada Panitera muda hukum PENCATATAN DAN PENDATAAN 1. Surat Pengantar 2. Relaas Hal : 1 / 3

60 No Kegiatan 1 Juru sita/juru sita Pengganti membuat draft surat pengantar untuk pengadilan agama yang dituju lalu menyerahkan kepada Panitera 2 Panitera memverifikasi draft surat pengantar jika ada revisi dikembalikan,jika benar di tanda tangani dan diserahkan kepada petugas Panmud Hukum 3 Petugas Panmud Hukum mencatat kedalam buku pendelegasian wewenang dan menyerahkan kepada juru sita/juru sita pengganti 4 Juru sita/juru sita pengganti mengirimkan surat pengantar kepada pengadilan agama yang dituju melalui kantor Pos dan melalui 5 Pengadilan terkait membuat surat balasan kepada pengadilan agama binjai (lanjut ke SOP Penanganan Surat Masuk) 6 Petugas Panmud Hukum mengagendakan surat balasan (relaas) kedalam buku bantu surat masuk dan menyerahkan kepada Panitera Pengganti 7 Panitera Pengganti memasukkan (relaas) kedalam berkas perkara dengan baik Juru Sita/JSP Panitera Pengganti Pelaksana Panitera Tidak Ya Ptgs. Panmud Hukum Pengadilan Terkait Mutu Baku Kelengkapan Waktu Output Draft surat pengantar Draft surat pengantar Surat pengantar Surat pengantar Surat pengantar Surat balasan (relas) Surat balasan (relas) 20 Draft surat pengantar 10 Surat pengantar 10 Surat pengantar 2 jam Surat pengantar 3 hari Surat balasan (relas) 10 Surat balasan (relas) 2 Arsip Ket Hal : 2 / 3

61 Hal : 3 / 3

62 PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN JLN. ASAHAN KM. 3 TELP/FAX (0622) pasimalungun@gmail.com SIMALUNGUN Nomor SOP W2-A12/ /OT.01.3/I/2017 Tanggal Pembuatan 28 Maret 2016 Tanggal Revisi 03 Januari 2017 Tanggal Efektif 12 Januari 2017 Disahkan oleh Ketua Pengadilan Agama Simalungun Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Penerbitan Akta Cerai DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA 1. UU No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama y.s.d.u UU No.3 Tahun 1. Memahami Proses penerbitan produk hukum 2006 y.s.d.u UU No.50 Tahun Memiliki kemampuan dalam penerbitan produk hukum 2. Pasal 118,120 HIR / 144 RBg 3. Memahami Sistem Administrasi Pencatatan Perkara 3. KMA/001/SK/I/1991 tentang Pola-pola Pembinaan dan Pengendalian 4. Mampu berkoordinasi dengan semua pihak terkait Administrasi Kepaniteraan Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama 4. KMA/032/SK/IV/2006 tentang pemberlakuan buku II pedoman pelaksanaan tugas dan administrasi peradilan 5. SK KMA NO.026/KMA/SK/II/2012 tentang standar pelayanan peradilan KETERKAITAN PERALATAN / PERLENGKAPAN 1. Manual Mutu 1. Data-data pendukung 2. Komputer / printer / scanner / Alat Tulis Kantor 3. Jaringan internet PERINGATAN 1. Jika SOP ini tidak dilaksanakan maka penerbitan produk hukum tidak dapat berjalan dengan baik 2. Produk akta cerai untuk cerai gugat selesai setelah perkara berkedudukan hukum tetap (BHT) 3. Pembuatan akta cerai untuk cerai talak yang berkedudukan hukum tetap (BHT) hanya dapat diterbitkan jika telah terlaksananya sidang ikrar talak (ikrar talak telah diucapkan dihadapan majelis hakim) 4. Salinan putusan/penetapan dapat diambil oleh para pihak setelah PENCATATAN DAN PENDATAAN 1. Perkara 2. Aplikasi SIADPA 3. Penetapan Majelis Hakim 4. Penetapan Hari Sidang 5. Hasil Putusan Majelis Hakim 6. Buku Bantu Akta Cerai 7. Akta Cerai 8. Salinan Putusan Hal : 1 / 3

63 putusan/penetapan dibacakan/selama-lamanya 14 hari setelah putusan dibacakan No Kegiatan 1 Panitera Pengganti menyerahkan Amar Putusan dan intrumen pemberitahuan isi putusan (PIP) kepada petugas meja III 2 Petugas meja 3 mencatat ke dalam buku bantu akta cerai dan diberikan kepada JS/JSP 3 JS/JSP mengambil biaya pemberitahuan isi putusan (PIP) dengan menyerahkan instrumen pemberitahuan putusan ke kasir 4 Kasir menyerahkan biaya pemberitahuan isi putusan ke JS/JSP. Dan mencatat ke dalam jurnal keuangan perkara dan buku induk keuangan perkara serta mengentry ke dalam SIADPA-KIPA 5 Juru sita Pengganti membuat relaas pemberitahuan isi putusan dan menyampaikan isi putusan kepada Tergugat/Termohon, dan meyerahkan kembali ke petugas meja III 6 Petugas meja III mencatat tanggal pemberitahuan isi putusan ke dalam buku bantu akta cerai dan menghitung hari H (14 hari ke depan) untuk menentukan tanggal BHT Petugas Meja III Kasir Pelaksana Panitera Pengganti JSP Panitera Kelengkap an Amar Putusan, Instrumen PIP Amar Putusan, Instrumen PIP Instrumen Mutu Baku Waktu Output 5 Amar Putusan, Instrumen PIP 10 Amar Putusan, Instrumen PIP 5 Instrumen 20 Biaya PIP Amar Putusan 1 hari Relaas Relaas 15 Relaas 7 Petugas meja III membuat produk Blangko 30 Akta Cerai Hal : 2 / 3 Ket

64 hukum berupa akta cerai sesuai dengan tanggal BHT dan atau membuat salinan putusan/penetapan 8 Petugas meja III membuat surat pengantar, meminta nomor ke bagian umum dan menyerahkan kepada panitera 9 Panitera membubuhi tanda tangan dan men-cap dinas pada surat pengantar, serta mengembalikan lagi kepada petugas meja III Akta Cerai Surat pengantar Surat pengantar dan atau Putusan/ Penetapan 15 Surat pengantar 15 Surat pengantar 10 Petugas meja III mendistribusikan salinan putusan/penetapan ke KUA yang dituju dan menuliskan ke dalam buku ekspedisi 11 Petugas meja III menyimpan produk akta cerai untuk diambil oleh penggugat/pemohon dan tergugat/termohon Salinan putusan/ penetapan 120 Akta Cerai 10 Pengarsipan Akta Cerai Hal : 3 / 3

65 PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN JLN. ASAHAN KM. 3 TELP/FAX (0622) pasimalungun@gmail.com SIMALUNGUN Nomor SOP W2-A12/ /OT.01.3/I/2017 Tanggal Pembuatan 28 Maret 2016 Tanggal Revisi 03 Januari 2017 Tanggal Efektif 12 Januari 2017 Disahkan oleh Ketua Pengadilan Agama Simalungun Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Penerimaan Permohonan dan Pelaksanaan Eksekusi DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA 1. UU No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama y.s.d.u UU No.3 Tahun 1. Memahami Proses penerimaan permohonan dan pelaksanaan eksekusi 2006 y.s.d.u UU No.50 Tahun Memiliki kemampuan dalam penerimaan permohonan dan pelaksanaan 2. Pasal 118,120 HIR / 144 RBg eksekusi 3. KMA/001/SK/I/1991 tentang Pola-pola Pembinaan dan Pengendalian 3. Menguasai Pola Pembinaan Dan Pengendalian Administrasi Kepaniteraan Administrasi Kepaniteraan Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi (BINDALMIN) Agama 4. Menguasai Aplikasi SIADPA 4. KMA/032/SK/IV/2006 tentang pemberlakuan buku II pedoman 5. Memahami Sistem Administrasi Pencatatan Perkara pelaksanaan tugas dan administrasi peradilan 6. Mampu berkoordinasi dengan semua pihak terkait 5. SK KMA NO.026/KMA/SK/II/2012 tentang standar pelayanan peradilan KETERKAITAN PERALATAN / PERLENGKAPAN 1. Manual Mutu 1. Data-data pendukung 2. Komputer / printer / scanner / Alat Tulis Kantor 3. Jaringan internet PERINGATAN 1. Jika SOP ini tidak dilaksanakan dengan baik maka penerimaan permohonan dan pelaksanaan eksekusi tidak akan berjalan dengan baik PENCATATAN DAN PENDATAAN 1. SIADPA 2. Buku Jurnal Keuangan Eksekusi 3. Register Induk Eksekusi Hal : 1 / 7

66 No Kegiatan Pemohon Petugas Meja I Petugas Meja II Pelaksana Kasir Panitera Juru Sita / Juru Sita/ pengganti Ketua Mutu Baku Kelengkapa Waktu n Output Ket 1 Pemohon eksekusi mengajukan permohonan eksekusi dilampiri salinan putusan yang telah BHT yang dimintakan eksekusi kepada petugas Meja I 2 Petugas meja I memverifikasi kelengkapan permohonan eksekusi jika tidak lengkap dikembalikan, jika lengkap permohonan eksekusi di proses 3 Petugas Meja 1 entry indentitas pemohon / para pihak ke dalam aplikasi SIADPA, menaksir dan membuat SKUM panjar biaya eksekusi 4 Petugas Meja 1 memberi petunjuk kepada pemohon eksekusi untuk menyetor sejumlah biaya eksekusi yang tertera dalam SKUM melalui Bank yang ditunjuk dan mengembalikan berkas kepada pemohon untuk diteruskan kepada kasir Tidak Ya Permohona n, salinan Permohona n, salinan Identitas, SIADPA SKUM 5 Menit Permoho nan, salinan Permoho nan, salinan SKUM SKUM Hal : 2 / 7

67 5 Pemohon membayar uang panjar biaya eksekusi yang tercantum dalam SKUM ke Bank 6 Kasir menerima bukti setor Bank dan berkas permohonan eksekusi dari Pemohon. Kemudian memberi cap lunas pada lembar SKUM, dan menyerahkan kembali SKUM yang telah dicap lunas kepada Pemohon 7 Kasir membukukan, mencatat panjar biaya eksekusi dalam Buku Jurnal Keuangan Eksekusi, dan dalam Buku Register Induk Perkara Gugatan/Permohonan, meng-entry panjar biaya perkara tersebut dalam SIADPA-KIPA. 8 Pemohon eksekusi menyerahkan berkas permohonan eksekusi, dengan SKUM yang telah dicap LUNAS dan ditandatangani ke Petugas Meja II 9 Petugas Meja II mencatat perkara tersebut dalam Buku Register Induk Gugatan/ Permohonan, buku register eksekusi dan menyerahkan kepada Panitera SKUM Bukti setor, SKUM Buku jurnal keuangan eksekusi, buku register induk perkara permohona n, SKUM permohona n, SKUM Bukti setor Bukti setor, SKUM Buku jurnal keuanga n eksekusi, buku register induk perkara permoho nan, SKUM Buku register induk perkara Hal : 3 / 7

68 10 Panitera meneruskan berkas permohonan eksekusi kepada Ketua 11 Ketua mempelajari berkas permohonan eksekusi dan memerintahkan kepada Panitera untuk dilaksanakannya sidang aanmaning (tegoran) 12 Panitera membuat instrument pemanggilan Pemohon Eksekusi dan Termohon Eksekusi dan menyerahkan instrument ke JS/JSP melalui Meja II 13 Meja II mencatat tanggal pelaksanaan sidang aanmaning ke dalam register induk eksekusi, dan selanjutnya menyerahkan instrument tersebut ke JS/JSP 14 JS/JSP membuat relaas pemanggilan sidang aanmaning kepada Para Pihak dan mengambil biaya pemanggilan ke Kasir 15 JS/JSP menyampaikan panggilan sidang aanmaning ke para pihak, dan menyerahkan kembali relaas panggilan tersebut ke Panitera permohona n permohona n permohona n Buku register induk eksekusi, intrument intrument Relaas panggilan permoho nan permoho nan instrume nt instrume nt instrume nt Relaas panggila n Hal : 4 / 7

69 16 Apabila sidang anmaning tidak berhasil, maka proses eksekusi dilanjutkan. Apabila berhasil, maka Pemohon Eksekusi mencabut permohonan eksekusi (Pemohon Eksekusi dan Termohon Eksekusi melaksanakan putusan secara sukarela) 17 Panitera membuat berita acara sidang aanmaning dengan ditandatangani oleh Ketua dan Panitera 18 Ketua menerbitkan perintah pelaksanaan eksekusi kepada Panitera (penetapan eksekusi riil), apabila belum pernah dilakukan sita pada objek sengketa, maka Ketua terlebih dahulu memerintahkan kepada Panitera untuk diletakkan sita eksekusi atas objek sengketa 19 Panitera menunjuk JS untuk dilaksanakannya eksekusi pada objek sengketa Berhasil Tidak Relaas panggilan Berita acara sidang aanmaning Penetapan eksekusi Penetapan eksekusi permoho nan Berita acara sidang aanmani ng Penetap an eksekusi Penetap an eksekusi 20 JS membuat relaas pemberitahuan pelaksanaan eksekusi dan mengambil biayanya ke Relaas pemberitah uan Hal : 5 / 7

70 Kasir 21 JS menyampaikan relaas pemberitahuan pelaksanaan eksekusi kepada Pemohon Eksekusi, Termohon Eksekusi, dan Pihak- Pihak terkait tentang pelaksanaan eksekusi 22 Apabila dibutuhkan, maka Panitera melalui JS meminta bantuan keamanan ke pihak Kepolisian, dengan menyampaikan surat permohonan bantuan keamanan 23 Jurusita membuat berita acara eksekusi dan menyampaikan kepada pihak pihak dalam eksekusi dan perangkat kelurahan 25 Apabila eksekusi berhasil. Maka, Ketua menerbitkan surat perintah eksekusi yaitu lelang terhadap objek sengketa 26 Panitera/JS mengumumkan adanya lelang melalui Media Massa dan papan pengumuman Pengadilan Agama Relaas pemberitah uan Relaas pemberitah uan Berita acara eksekusi Berita acara eksekusi Surat perintah eksekusi, pengumum an Relaas pemberit ahuan Relaas pemberit ahuan Berita acara eksekusi Surat perintah eksekusi Arsip Hal : 6 / 7

71 Hal : 7 / 7

72 PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN JLN. ASAHAN KM. 3 TELP/FAX (0622) pasimalungun@gmail.com SIMALUNGUN Nomor SOP W2-A12/ /OT.01.3/I/2017 Tanggal Pembuatan 28 Maret 2016 Tanggal Revisi 03 Januari 2017 Tanggal Efektif 12 Januari 2017 Disahkan oleh Ketua Pengadilan Agama Simalungun Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Pengembalian sisa uang panjar DASAR HUKUM KUALIFIKASI PELAKSANA 1. UU No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama y.s.d.u UU No.3 Tahun 1. Memahami Proses pengembalian sisa uang panjar 2006 y.s.d.u UU No.50 Tahun Memiliki kemampuan dalam pengembalian sisa uang panjar 2. Pasal 118,120 HIR / 144 RBg 3. Menguasai Pola Pembinaan Dan Pengendalian Administrasi Kepaniteraan 3. KMA/001/SK/I/1991 tentang Pola-pola Pembinaan dan Pengendalian (BINDALMIN) Administrasi Kepaniteraan Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi 4. Menguasai Aplikasi SIADPA Agama 5. Mampu berkoordinasi dengan semua pihak terkait 4. KMA/032/SK/IV/2006 tentang pemberlakuan buku II pedoman pelaksanaan tugas dan administrasi peradilan 5. SK KMA NO.026/KMA/SK/II/2012 tentang standar pelayanan peradilan KETERKAITAN PERALATAN / PERLENGKAPAN 1. Manual Mutu 1. Data-data pendukung 2. Komputer / printer / scanner / Alat Tulis Kantor 3. Jaringan internet PERINGATAN 1. Jika SOP ini tidak dilaksanakan dengan baik maka pengembalian sisa uang panjar tidak akan berjalan dengan baik PENCATATAN DAN PENDATAAN 1. Perkara 2. Buku Register Induk Perkara gugatan/permohonan 3. Kuitansi 4. Instrument pengembalian sisa panjar Hal : 1 / 2

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Penerimaan Perkara Peninjauan Kembali

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Penerimaan Perkara Peninjauan Kembali PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN JLN. ASAHAN KM. TELP/FAX (0622) 7166 E-MAIL : pasimalungun@gmail.com SIMALUNGUN Nomor SOP W2-A12/ /OT.01./I/2017 Tanggal Pembuatan 28 Maret 2016 Tanggal Revisi 0 Januari 2017

Lebih terperinci

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Penerimaan Perkara Tingkat Pertama

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Penerimaan Perkara Tingkat Pertama PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN JLN. ASAHAN KM. 3 TELP/FAX (0622) 7551665 E-MAIL : pasimalungun@gmail.com SIMALUNGUN Nomor SOP W2-A12/ /OT.01.3/I/2017 Tanggal Pembuatan 28 Maret 2016 Tanggal Revisi 03 Januari

Lebih terperinci

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Penerimaan Perkara Tingkat Banding

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Penerimaan Perkara Tingkat Banding PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN JLN. ASAHAN KM. 3 TELP/FAX (0622) 7551665 E-MAIL : pasimalungun@gmail.com SIMALUNGUN Nomor SOP W2-A12/ /OT.01.3/I/2017 Tanggal Pembuatan 28 Maret 2016 Tanggal Revisi 03 Januari

Lebih terperinci

Standar Operasional Prosedur. Pengadilan Agama Simalungun. Jalan Asahan Km. 3 Kabupaten Simalungun

Standar Operasional Prosedur. Pengadilan Agama Simalungun. Jalan Asahan Km. 3 Kabupaten Simalungun Standar Operasional Prosedur Pengadilan Agama Simalungun Jalan Asahan Km. 3 Kabupaten Simalungun 2016 PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN JL. ASAHAN KM. 3,5 TELP/FAX (0622) 7551665 WEBSITE : HTTP : //PASIMALUNGUN.NET/

Lebih terperinci

Drs. H. Mamat Ruhimat, SH. MH NIP PANITERA Judul SOP Penerimaan Perkara Tingkat Pertama

Drs. H. Mamat Ruhimat, SH. MH NIP PANITERA Judul SOP Penerimaan Perkara Tingkat Pertama Nomor SOP SOP.D.01A Tanggal Pembuatan 01 Januari 2015 Tanggal Revisi Tanggal Efektif 31 Desember 2015 Disahkan Oleh Ketua DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA PENGADILAN AGAMA BEKASI KELAS I B Drs.

Lebih terperinci

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Penerimaan Perkara Tingkat Kasasi

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Penerimaan Perkara Tingkat Kasasi PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN JLN. ASAHAN KM. 3 TELP/FAX (0622) 7166 E-MAIL : pasimalungun@gmail.com SIMALUNGUN Nomor SOP W2-A12/ /OT.01.3/I/2017 Tggal Pembuat 28 Maret 2016 Tggal Revisi 03 Juari 2017 Tggal

Lebih terperinci

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Pencabutan Perkara Tingkat Pertama

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Pencabutan Perkara Tingkat Pertama PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN JLN. ASAHAN KM. 3 TELP/FAX (0622) 7551665 E-MAIL : pasimalungun@gmail.com SIMALUNGUN Nomor SOP W2-A12/ /OT.01.3/I/2017 Tanggal Pembuatan 28 Maret 2016 Tanggal Revisi 03 Januari

Lebih terperinci

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Pelaksanaan Persidangan Perkara Gugatan Cerai Gugat

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Pelaksanaan Persidangan Perkara Gugatan Cerai Gugat PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN JLN. ASAHAN KM. 3 TELP/FAX (0622) 7551665 E-MAIL : pasimalungun@gmail.com SIMALUNGUN Nomor SOP W2-A12/ /OT.01.3/I/2017 Tanggal Pembuatan 28 Maret 2016 Tanggal Revisi 03 Januari

Lebih terperinci

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Persiapan Sidang

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Persiapan Sidang PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN JLN. ASAHAN KM. 3 TELP/FAX (0622) 7166 E-MAIL : pasimalungun@gmail.com SIMALUNGUN Nomor SOP W2-A12/ /OT.01.3/I/2017 Tanggal Pembuatan 28 Maret 2016 Tanggal Revisi 03 Januari

Lebih terperinci

SOP PENERIMAAN PERKARA PENINJAUAN KEMBALI

SOP PENERIMAAN PERKARA PENINJAUAN KEMBALI MAHKAMAH AGUNG RI Pengadilan Agama Soe Jl. Cendana Telp/Fax. (0388) 21203 Website:www.pa-soe.go.id E-mail : kpa.soe@gmail.com Soe - Nusa Tenggara Timur 85512 Nomor SK W23-A6/ 7.a /OT.01.3/I/2017 Nomor

Lebih terperinci

Nomor SOP Tanggal Pembuatan 03 Januari 2017 Tanggal Revisi - Tanggal Efektif 03 Januari Buku Register

Nomor SOP Tanggal Pembuatan 03 Januari 2017 Tanggal Revisi - Tanggal Efektif 03 Januari Buku Register MAHKAMAH AGUNG RI Pengadilan Agama Soe Jl. Cendana Telp/Fax. (0388) 21203 Website:www.pa-soe.go.id E-mail : kpa.soe@gmail.com Soe - Nusa Tenggara Timur 85512 Nomor SK Nomor SOP Tanggal Pembuatan 03 Januari

Lebih terperinci

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Pelaksanaan Persidangan Perkara Gugatan Cerai Talak

Drs. H. Zulkarnain Lubis, MH BAGIAN KEPANITERAAN Judul SOP Pelaksanaan Persidangan Perkara Gugatan Cerai Talak PENGADILAN AGAMA SIMALUNGUN JLN. ASAHAN KM. 3 TELP/FAX (0622) 7551665 E-MAIL : pasimalungun@gmail.com SIMALUNGUN Nomor SOP W2-A12/ /OT.01.3/I/2017 Tanggal Pembuatan 28 Maret 2016 Tanggal Revisi 03 Januari

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA NGANJUK K E P A N I T E R A A N JL. Gatot Subroto, Nganjuk

PENGADILAN AGAMA NGANJUK K E P A N I T E R A A N JL. Gatot Subroto, Nganjuk PENGADILAN AGAMA NGANJUK K E P A N I T E R A A N JL. Gatot Subroto, Nganjuk Standar Operasional Prosedur ( S O P ) PENERIMAAN DAN PERMOHONAN KASASI Nomor SOP : W13-A22/22/KP.01/I/2017 Tanggal Pembuatan

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA JAKARTA BARAT Jl. Pesanggrahan Raya No.32 Kembangan Jakarta Barat Telp./Fax. (021) sd. 95

PENGADILAN AGAMA JAKARTA BARAT Jl. Pesanggrahan Raya No.32 Kembangan Jakarta Barat Telp./Fax. (021) sd. 95 \ PENGADILAN AGAMA JAKARTA BARAT Jl. Pesanggrahan Raya No.32 Kembangan Jakarta Barat 11610 Telp./Fax. (021) 58352092 sd. 95 E-Mail: info@pa-jakartabarat.go.id ; Website: www.pa-jakartabarat.co.id A. Dasar

Lebih terperinci

Nomor SOP 01/PERDATA/PA.PPG/2012 Revisi tanggal : Tanggal ditetapkan 01 Maret 2012 Jumlah halaman : 8 halaman

Nomor SOP 01/PERDATA/PA.PPG/2012 Revisi tanggal : Tanggal ditetapkan 01 Maret 2012 Jumlah halaman : 8 halaman MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA PENGADILAN TINGGI AGAMA PEKANBARU Standard Operating Procedures PENERIMAAN PERKARA DI PENGADILAN AGAMA PASIR PENGARAIAN ` Nomor

Lebih terperinci

Kasir/ Bendahara/ Bank. Ketua. 2 Memeriksa kelengkapan berkas banding 10 Mnt Terlaksananya koreksi berkas

Kasir/ Bendahara/ Bank. Ketua. 2 Memeriksa kelengkapan berkas banding 10 Mnt Terlaksananya koreksi berkas MAHKAMAH AGUNG RI Pengadilan Agama Soe Jl. Cendana Telp/Fax. (0388) 21203 Website:www.pa-soe.go.id E-mail : kpa.soe@gmail.com Soe - Nusa Tenggara Timur 85512 Nomor SK Nomor SOP Tanggal Pembuatan 03 Januari

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN PADA BADAN PERADILAN AGAMA (KMA

STANDAR PELAYANAN PADA BADAN PERADILAN AGAMA (KMA STANDAR PELAYANAN PADA BADAN PERADILAN AGAMA (KMA Nomor 026/KMA/SK/II/2012) A. Dasar Hukum 1. HIR/Rbg 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan 3. Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999 Tentang

Lebih terperinci

Petugas / Penanggung Jawab. Waktu Penyelesaian. No Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan. Ket

Petugas / Penanggung Jawab. Waktu Penyelesaian. No Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan. Ket Tgl Ditetapkan : 14 Januari 2011 Halaman : 1 dari 5 halaman No Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan DISKRIPSI : Pelayanan prima Peradilan Agama kepada masyarakat pencari keadilan Memberikan pelayanan jasa

Lebih terperinci

Standard Operating Procedures PENERIMAAN PERKARA DI PENGADILAN AGAMA TEBING TINGGI

Standard Operating Procedures PENERIMAAN PERKARA DI PENGADILAN AGAMA TEBING TINGGI 1 dari 10 halaman Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan Unit/Pejabat Terkait Waktu Penyelesai an Ket. DISKRIPSI : Pelayanan prima Peradilan Agama kepada masyarakat pencari keadilan Memberi pelayanan jasa publik

Lebih terperinci

Dra. Hj. Ernida Basry, M.H NIP PANITERA Judul SOP Persiapan Sidang

Dra. Hj. Ernida Basry, M.H NIP PANITERA Judul SOP Persiapan Sidang mor SOP SOP.D.03 Tanggal Pembuatan 01 Januari 2016 Tanggal Revisi Tanggal Efektif 01 April 2016 Disahkan Oleh DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA PENGADILAN AGAMA BEKASI KELAS I B Dra. Hj. Ernida

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA SINJAI Jl. Jenderal Sudirman No. 5, Telp. (0482) 21054, Fax SINJAI 92651

PENGADILAN AGAMA SINJAI Jl. Jenderal Sudirman No. 5, Telp. (0482) 21054, Fax SINJAI 92651 Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan Unit/Pejabat Terkait Waktu Penyelesaian Ket. DISKRIPSI : Pelayanan prima Peradilan Agama kepada masyarakat pencari keadilan Memberikan pelayanan jasa publik dan pelayanan

Lebih terperinci

Nomor SOP 04/PERDATA/PP.G/2012 Revisi tanggal : Tanggal ditetapkan 01 Maret 2012 Jumlah Halaman : 12 halaman

Nomor SOP 04/PERDATA/PP.G/2012 Revisi tanggal : Tanggal ditetapkan 01 Maret 2012 Jumlah Halaman : 12 halaman MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA PENGADILAN TINGGI AGAMA PEKANBARU Standard Operating Procedures PENANGANAN PERMOHONAN BANDING DI PENGADILAN AGAMA PASIR PENGARAIAN

Lebih terperinci

1. Menerima surat gugatan/ permohonan sebanyak para pihak ditambah 3 eksemplar termasuk soft copynya. Dari Penggugat/Pemohon

1. Menerima surat gugatan/ permohonan sebanyak para pihak ditambah 3 eksemplar termasuk soft copynya. Dari Penggugat/Pemohon Tgl Ditetap : 11 April 2011 Halaman : 1 dari 9 halaman Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan Unit/Pejabat Terkait Waktu Penyelesai an Ket. DISKRIPSI : Pelayanan prima Peradilan Agama kepada masyarakat pencari

Lebih terperinci

Tanggal Pembuatan 03 Januari 2017 Tanggal Revisi - Tanggal Efektif 03 Januari 2017

Tanggal Pembuatan 03 Januari 2017 Tanggal Revisi - Tanggal Efektif 03 Januari 2017 MAHKAMAH AGUNG RI Pengadilan Agama Atambua Jl. Sultan Hamengkubuwono IX. No. Homepage : www.pa-atambua.net Email : pa.atambua@yahoo.co.id Nomor SK W23-A5/ /OT.01.3/ I /2017 Nomor SOP 9. SOP tentang Pendaftaran

Lebih terperinci

Dra. Hj. Ernida Basry, M.H NIP PANITERA Judul SOP Pengajuan dan Penyelesaian Perkara Peninjauan Kembali

Dra. Hj. Ernida Basry, M.H NIP PANITERA Judul SOP Pengajuan dan Penyelesaian Perkara Peninjauan Kembali Nomor SOP SOP.D.01D Tggal Pembuat 01 Juari 16 Tggal Revisi Tggal Efektif 01 April 16 Disahk Oleh Ketua DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA PENGADILAN AGAMA BEKASI KELAS I B Dra. Hj. Ernida Basry,

Lebih terperinci

I. TEKNIS ADMINISTRASI A. PENGADILAN AGAMA/MAHKAMAH SYAR IYAH 1. Penerimaan Perkara a. Pendaftaran Perkara Tingkat Pertama 1) Sistem pelayanan

I. TEKNIS ADMINISTRASI A. PENGADILAN AGAMA/MAHKAMAH SYAR IYAH 1. Penerimaan Perkara a. Pendaftaran Perkara Tingkat Pertama 1) Sistem pelayanan I. TEKNIS ADMINISTRASI A. PENGADILAN AGAMA/MAHKAMAH SYAR IYAH 1. Penerimaan Perkara a. Pendaftaran Perkara Tingkat Pertama 1) Sistem pelayanan perkara di pengadilan agama/mahkamah syar'iyah menggunakan

Lebih terperinci

Nomor SOP W4-A7/336.a/OT.01.3/IV/2014 Revisi tanggal : Tanggal ditetapkan April 2014 Jumlah halaman : 8 halaman

Nomor SOP W4-A7/336.a/OT.01.3/IV/2014 Revisi tanggal : Tanggal ditetapkan April 2014 Jumlah halaman : 8 halaman MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA PENGADILAN TINGGI AGAMA PEKANBARU Standard Operating Procedures PENERIMAAN PERKARA PENGADILAN AGAMA PASIR PENGARAIAN ` Nomor

Lebih terperinci

1. Menerima surat permohonan / pernyataan banding dari Pemohon banding dilampiri salinan putusan yang diperoleh dari meja III

1. Menerima surat permohonan / pernyataan banding dari Pemohon banding dilampiri salinan putusan yang diperoleh dari meja III Tgl Ditetapkan : 11 April 2011 Halaman : 1 dari 5 hal. Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan Unit/Pejabat Terkait Waktu Penyelesai an Ket. DISKRIPSI : Pelayanan prima Peradilan Agama kepada masyarakat pencari

Lebih terperinci

SOP PENGADILAN AGAMA SUNGAILIAT

SOP PENGADILAN AGAMA SUNGAILIAT PENGADILAN AGAMA JL. A. Yani jalur II Sungailiat Nomor SOP 01/SOP/PA.Sglt/2016 Tanggal Pembuatan 02 Januari 2015 Tanggal Revisi 04 Januari 2016 Tanggal Efektif 04 Januari 2016 Disahkan oleh SOP PENGADILAN

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN PERKARA PERMOHONAN

STANDAR PELAYANAN PERKARA PERMOHONAN Lampiran I STANDAR PELAYANAN PERKARA PERMOHONAN 1. Pemohon menyampaikan permohonan kepada Ketua Pengadilan Agama Lamongan. Pengadilan Agama Lamongan mendaftarkan permohonan dalam buku register dan memberi

Lebih terperinci

1. S1 Hukum 2. S2 Hukum

1. S1 Hukum 2. S2 Hukum PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PALEMBANG Jl.Jend.A.YaniNo.67 Palembang Dasar Hukum 1. Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan TUN 2. Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor KMA/001/SK/I/1991

Lebih terperinci

1. Menerima asli surat gugatan/ permohonan sebanyak para pihak ditambah 3 eks. Untuk Majelis Hakim dari Penggugat/Pemohon.

1. Menerima asli surat gugatan/ permohonan sebanyak para pihak ditambah 3 eks. Untuk Majelis Hakim dari Penggugat/Pemohon. Tgl Ditetapkan : Halaman : 1 dari 9 halaman Uraian Kegiatan DISKRIPSI : Uraian Pelayanan Unit/Pejabat Terkait Waktu Penyelesaian Ket. Pelayanan prima Peradilan Agama kepada masyarakat pencari keadilan

Lebih terperinci

Petugas / Penanggung Jawab. Waktu Penyelesaian. No Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan. Ket

Petugas / Penanggung Jawab. Waktu Penyelesaian. No Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan. Ket Tgl Ditetapkan : 14 Januari 2011 Halaman : 1 dari 5 halaman No Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan DISKRIPSI : Pelayanan prima Peradilan Agama kepada masyarakat pencari keadilan Memberikan pelayanan jasa

Lebih terperinci

Standard Operating Procedures PENERIMAAN PERKARA DI PENGADILAN AGAMA

Standard Operating Procedures PENERIMAAN PERKARA DI PENGADILAN AGAMA Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan Unit/Pejabat Terkait Waktu Penyelesai an Ket. DISKRIPSI : Pelayanan prima Peradilan Agama kepada masyarakat pencari keadilan Memberi pelayanan jasa publik dan pelayanan

Lebih terperinci

1. S1 Hukum 2. S2 Hukum

1. S1 Hukum 2. S2 Hukum PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PALEMBANG Jl.Jend.A.YaniNo.67 Palembang Dasar Hukum 1. Undang-undang Nomor 51 Tahun 2009 tentang Peradilan TUN 2. Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor KMA/001/SK/I/1991

Lebih terperinci

1. Menerima surat gugatan/ permohonan sebanyak para pihak ditambah 3 eksemplar termasuk soft copynya. Dari Penggugat/Pemohon

1. Menerima surat gugatan/ permohonan sebanyak para pihak ditambah 3 eksemplar termasuk soft copynya. Dari Penggugat/Pemohon Tgl Ditetap : 11 Februari 2013 Halaman : 1 dari 15 halaman Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan Unit/Pejabat Terkait Waktu Penyelesai an Ket. DISKRIPSI : Pelayanan prima Peradilan Agama kepada masyarakat pencari

Lebih terperinci

2. Meneliti surat gugatan/ permohonan yang diajukan oleh Penggugat/Pemohon

2. Meneliti surat gugatan/ permohonan yang diajukan oleh Penggugat/Pemohon STANDARD OPERATING PROCEDURES DI PENGADILAN AGAMA Tgl Ditetapkan : 14 April 2011 Halaman : 1 dari 25 halaman Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan Unit/Pejabat Terkait Waktu Penyelesai an Ket. DISKRIPSI : Pelayanan

Lebih terperinci

Nomor SK W23-A5/ /OT.01.3/ I /2017 Nomor SOP. SOP EKSEKUSI RIIL, PENGOSONGAN DAN PEMBONGKARAN Dasar Hukum : Kualifikasi Pelaksana :

Nomor SK W23-A5/ /OT.01.3/ I /2017 Nomor SOP. SOP EKSEKUSI RIIL, PENGOSONGAN DAN PEMBONGKARAN Dasar Hukum : Kualifikasi Pelaksana : MAHKAMAH AGUNG RI Pengadilan Agama Atambua Jl. Sultan Hamengkubuwono IX. No. Homepage : www.pa-atambua.net Email : pa.atambua@yahoo.co.id Nomor SK W23-A5/ /OT.01.3/ I /2017 Nomor SOP 5. SOP Tentang Eksekusi

Lebih terperinci

PROSEDUR BERPERKARA TATA CARA PENGAJUAN PERKARA (VIA BANK)

PROSEDUR BERPERKARA TATA CARA PENGAJUAN PERKARA (VIA BANK) PROSEDUR BERPERKARA TATA CARA PENGAJUAN PERKARA (VIA BANK) Pertama : Pihak berperkara datang ke Pengadilan Agama dengan membawa surat gugatan atau permohonan. Kedua : Pihak berperkara menghadap petugas

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA PARIAMAN KLAS IB

PENGADILAN AGAMA PARIAMAN KLAS IB PENGADILAN AGAMA PARIAMAN KLAS IB Jl. Syekh Burhanuddin No. 106 Karan Aur Pariaman Telp. Fax 0751 91900 Homepage : www.pa-pariaman.go.id, e-mail : admin@pa-pariaman.net Nomor SOP W3-A2/617/OT.01.3/V/2014

Lebih terperinci

SOP PENYELESAIAN PERKARA PERDATA GUGATAN

SOP PENYELESAIAN PERKARA PERDATA GUGATAN PENGADILAN NEGERI KOLAKA PENGADILAN NEGERI KOLAKA Kepaniteraan Perdata Jln. Pemuda No. 175 Kolaka (0405) 2321012 Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan Oleh SOP PENYELESAIAN

Lebih terperinci

I. TEKNIS ADMINISTRASI A. PENGADILAN AGAMA 1. Penerimaan Perkara a. Pendaftaran Perkara Tingkat Pertama 1) Petugas Meja I menerima gugatan,

I. TEKNIS ADMINISTRASI A. PENGADILAN AGAMA 1. Penerimaan Perkara a. Pendaftaran Perkara Tingkat Pertama 1) Petugas Meja I menerima gugatan, I. TEKNIS ADMINISTRASI A. PENGADILAN AGAMA 1. Penerimaan Perkara a. Pendaftaran Perkara Tingkat Pertama 1) Petugas Meja I menerima gugatan, permohonan, verzet, permohonan banding, permohonan kasasi, permohonan

Lebih terperinci

Dra. Hj. Ernida Basry, M.H NIP PANITERA Judul SOP Pencabutan Perkara Tingkat Pertama

Dra. Hj. Ernida Basry, M.H NIP PANITERA Judul SOP Pencabutan Perkara Tingkat Pertama mor SOP SOP.D.02A Tanggal Pembuatan 01 Januari 2016 Tanggal Revisi Tanggal Efektif 01 April 2016 Disahkan Oleh Ketua DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA PENGADILAN AGAMA BEKASI KELAS I B Dra. Hj.

Lebih terperinci

Nomor SOP. Pengadilan Agama Demak Jl.Sultan Trenggono No. 23 Demak

Nomor SOP. Pengadilan Agama Demak Jl.Sultan Trenggono No. 23 Demak Pengadilan Demak Jl.Sultan Trenggono. 23 Demak http://pa-demak.go.id mor SOP W11-A15/45/HK.05.01/I/2014 Tanggal Pembuatan 06 01 2014 Tanggal Revisi 16 05 2014 Tanggal Efektif Disahkan oleh SOP PENERIMAAN

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT

PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT Tgl Ditetapkan : 14 Januari 2011 Halaman : 1 dari 6 halaman No Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan DISKRIPSI : Memberikan pelayanan prima kepada pencari keadilan Memberikan akses kepada masyarakat tidak mampu

Lebih terperinci

SILABUS SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PENGADILAN AGAMA (SIADPA Plus) PADA KOMPETENSI TENAGA TEKNIS PERADILAN AGAMA

SILABUS SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PENGADILAN AGAMA (SIADPA Plus) PADA KOMPETENSI TENAGA TEKNIS PERADILAN AGAMA SILABUS SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI PENGADILAN AGAMA (SIADPA ) PADA KOMPETENSI TENAGA TEKNIS PERADILAN AGAMA DIREKTORAT PEMBINAAN ADMINISTRASI PERADILAN AGAMA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA

Lebih terperinci

PROSEDUR BERPERKARA PENGADILAN TINGKAT PERTAMA

PROSEDUR BERPERKARA PENGADILAN TINGKAT PERTAMA PROSEDUR BERPERKARA PENGADILAN TINGKAT PERTAMA CERAI GUGAT A. Pendahuluan Penggugat atau kuasanya mengajukan gugatan secara tertulis atau lisan kepada Pengadilan Agama/Mahkamah Syariah (Pasal 118 HIR,

Lebih terperinci

PROSEDUR DAN PROSES BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA

PROSEDUR DAN PROSES BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA Tempat Pendaftaran : BAGAN PROSEDUR DAN PROSES BERPERKARA Pengadilan Agama Brebes Jl. A.Yani No.92 Telp/ fax (0283) 671442 Waktu Pendaftaran : Hari Senin s.d. Jum'at Jam 08.00 s.d 14.00 wib PADA PENGADILAN

Lebih terperinci

Kualifikasi Pelaksana: Dasar Hukum:

Kualifikasi Pelaksana: Dasar Hukum: PENGADILAN AGAMA YOGYAKARTA Jl. Ipda Tut Harsono No.53 Telp. (0274) 552997, Fax. (0274) 552998 Yogyakarta Homepage: http://pa-yogyakarta.net Email : pa_yogyakarta@yahoo.co.id; admin@pa-yogyakarta.net Nomor

Lebih terperinci

A. PELAYANAN MASYARAKAT

A. PELAYANAN MASYARAKAT A. PELAYANAN MASYARAKAT Prosedur tentang Pencatatan Perkara Masuk, Penetapan Majelis Hakim dan Penetapan Hari Sidang B. PENCATATAN PERKARA MASUK 1. Petugas menerima surat permo-honan / gugatan / permohonan

Lebih terperinci

SOP PENERIMAAN PERKARA KASASI

SOP PENERIMAAN PERKARA KASASI Demak Jl. Sultan Trenggono. 23 Demak http://pa-demak.go.id mor SOP W11-A15/45/HK.05.01/I/2014 Tanggal Pembuatan 06 01 2014 Tanggal Revisi 16 05 2014 Tanggal Efektif Disahkan oleh SOP PENERIMAAN PERKARA

Lebih terperinci

UPAYA HUKUM PUTUSAN PENGADILAN AGAMA

UPAYA HUKUM PUTUSAN PENGADILAN AGAMA UPAYA HUKUM PUTUSAN PENGADILAN AGAMA 1. Upaya Hukum Banding Upaya banding didaerah jawa dan madura semula diatur dalam pasal 188-194 HIR, sedangkan bagi daerah luar jawa dan madura diatur dalam pasal-pasal

Lebih terperinci

Berkas Perkara Buku Register Induk Perkara Gugatan Perangkat Komputer Alat Tulis Pencatatan dan Pendataan:

Berkas Perkara Buku Register Induk Perkara Gugatan Perangkat Komputer Alat Tulis Pencatatan dan Pendataan: Agama Demak Jl. Sultan Trenggono. 23 Demak http://pa-demak.go.id SOP PERKARA VERZET mor SOP W11-A15/45/HK.05.01/I/2014 Tanggal Pembuatan 06-01 -2014 Tanggal Revisi 16 05-2014 Tanggal Efektif Disahkan oleh

Lebih terperinci

Redesign Drs. SAHERUDIN Ke daftar isi

Redesign Drs. SAHERUDIN Ke daftar isi i ii KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim. Kehadiran Buku II Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan Agama Edisi Tahun 2010 sangat penting artinya bagi seluruh aparat Peradilan Agama. Sebagai

Lebih terperinci

PROSDUR BERPERKARA. CERAI GUGAT A. Langkah-langkahnya

PROSDUR BERPERKARA. CERAI GUGAT A. Langkah-langkahnya CERAI GUGAT A. Langkah-langkahnya PROSDUR BERPERKARA Penggugat atau kuasanya mengajukan gugatan secara tertulis atau lisan kepada Pengadilan Agama / Mahkamah Syariah (Pasal 118 HIR, 142 Rbg jo.pasal 73

Lebih terperinci

DAFTAR ISI SOP PERKARA PENGADILAN AGAMA SURABAYA

DAFTAR ISI SOP PERKARA PENGADILAN AGAMA SURABAYA DAFTAR ISI SOP PERKARA PENGADILAN AGAMA SURABAYA. DAFTAR NAMA SOP Ket. Lembar Pengesahan SOP ADA 1. SOP Pelayanan Informasi ADA. SOP Pelayanan Pengaduan ADA 3. a. SOP Upaya Hukum Banding ADA b. SOP Upaya

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PERKARA TINGKAT PERTAMA PERMOHONAN CERAI TALAK PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PERKARA TINGKAT PERTAMA PERMOHONAN CERAI TALAK PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PERKARA TINGKAT PERTAMA PERMOHONAN CERAI TALAK PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG A. DASAR HUKUM 1. HIR, Pasal 118, Pasal 121 ayat (4) Pasal182, Pasal 237 Pasal 121,124,

Lebih terperinci

4. SOP KEPANITERAAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI SEMARANG

4. SOP KEPANITERAAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI SEMARANG 4. SOP KEPANITERAAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI SEMARANG I. Prosedur pendaftaran Akta Perjanjian Bersama dan Surat Keterangan Perkara - Prosedur Pendaftaran Perjanjian Bersama

Lebih terperinci

PENGGUGAT/ KUASANYA. Ketua Pengadilan Negeri menunjuk Majelis Hakim, dan Panitera menunjuk Panitera Pengganti. Kepaniteraan

PENGGUGAT/ KUASANYA. Ketua Pengadilan Negeri menunjuk Majelis Hakim, dan Panitera menunjuk Panitera Pengganti. Kepaniteraan PROSES PENYELESAIAN PERKARA PIDANA DI PENGADILAN NEGERI PROSES PENYELESAIAN PERKARA PERDATA DI PENGADILAN NEGERI KEJAKSAAN NEGERI KEPANITERAAN PIDANA PENGGUGAT/ KUASANYA KEPANITERAAN PERDATA Berkas diterima

Lebih terperinci

Tanggal Efektif Jakarta Pusat PO. BOX 1148 JKT13011 JAT Disahkan oleh SOP TATA CARA PENYELESAIAN KEBERATAN PERKARA GUGATAN SEDERHANA

Tanggal Efektif Jakarta Pusat PO. BOX 1148 JKT13011 JAT Disahkan oleh SOP TATA CARA PENYELESAIAN KEBERATAN PERKARA GUGATAN SEDERHANA Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor SOP Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Tanggal Pembuatan Gedung Bersama Satu Atap Mahkamah Agung RI Tanggal Revisi - Jln. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Tanggal

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS

PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS EDISI REVISI PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS DAN ADMINISTRASI PERADILAN AGAMA BUKU II MAHKAMAH AGUNG RI DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA 2013 Ibrahim Ahmad Harun, S.Ag. 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar Direktur

Lebih terperinci

Pengadilan Agama Krui Jl.Mawar No. 10 Way Mengaku

Pengadilan Agama Krui Jl.Mawar No. 10 Way Mengaku Krui Jl.Mawar. Way Mengaku LAMPUNG BARAT SOP PERKARA VERZET mor SOP 4/HK.05/I/2016 Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Website : pa-krui.go.id Tanggal Efektif email : pa_krui_lambar@yahoo.co.id Disahkan oleh

Lebih terperinci

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA PERADILAN TINGGI AGAMA PALEMBANG

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA PERADILAN TINGGI AGAMA PALEMBANG Tgl Ditetap : Halaman : 1 dari 9 halaman Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan Unit/Pejabat Terkait Waktu Penyelesai an Ket. DISKRIPSI : Pelayanan prima Peradilan Agama kepada masyarakat pencari keadilan Memberi

Lebih terperinci

REKAPITULASI TEMUAN PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS POLA BINDALMIN DAN HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA TAHUN 2009 TEMUAN - TEMUAN

REKAPITULASI TEMUAN PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS POLA BINDALMIN DAN HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA TAHUN 2009 TEMUAN - TEMUAN REKAPITULASI TEMUAN PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN TEKNIS POLA BINDALMIN DAN HUKUM ACARA PERADILAN AGAMA TAHUN 2009 TEMUAN - TEMUAN NO. POLA BINDALMIN NO. HUKUM ACARA JURNAL KEUANGAN PERKARA 1 Tambahan

Lebih terperinci

ADMINISTRASI PERKARA KEPANITERAAN PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SIBOLGA

ADMINISTRASI PERKARA KEPANITERAAN PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SIBOLGA ADMINISTRASI PERKARA KEPANITERAAN PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SIBOLGA No. KEGIATAN INDIKATOR TARGET KINERJA KET HARI I II III I I KEPANITERAAN PERKARA DI PENGADILAN NEGERI. Pendaftaran gugatan dan permohonan

Lebih terperinci

Pelayanan Perkara Perdata

Pelayanan Perkara Perdata Pelayanan Perkara Perdata Pelayanan Perkara Perdata Meja Pertama Menerima permohonan gugatan, permohonan banding, permohonan kasasi, permohonan peninjauan kembali, permohonan eksekusi, dan permohonan somasi.

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BANTUL NOMOR 24 TAHUN 2017 STANDAR WAKTU PENYELESAIAN PERKARA PADA PENGADILAN NEGERI BANTUL 2017

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN

STANDAR PELAYANAN KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN STANDAR PELAYANAN KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN Jenis No. Pelayanan 1 Pelayanan Permohonan Dasar Hukum Persyaratan Mekanisme & Prosedur Jangka Waktu Biaya Kompetensi Pelaksana Pasal 120 Pemohon 1. Permohonan

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PERDATA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PERDATA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PERDATA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG No TAHAPAN PELAKSANA DASAR 1. Penerimaan berkas perkara Kepaniteraan Perdata (Petugas Meja Pertama) 2.

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS ADMINISTRASI DAN TEKNIS PERADILAN TATA USAHA NEGARA EDISI 2008

PEDOMAN TEKNIS ADMINISTRASI DAN TEKNIS PERADILAN TATA USAHA NEGARA EDISI 2008 PEDOMAN TEKNIS ADMINISTRASI DAN TEKNIS PERADILAN TATA USAHA NEGARA EDISI 2008 MAHKAMAH AGUNG RI 2008 1 DAFTAR ISI Kata Pengantar... iii Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : KMA/032/SK/IV/2007

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA

PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA DASAR HUKUM PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA Nomor : W12.U26/ 70 / KP.07.01/ 04/2014 Tanggal ditetapkan : 23 April 2014 Tanggal Revisi : STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) Administrasi Penanganan Perkara

Lebih terperinci

B A B P E N D A H U L U A N. A. Kebijakan Umum Peradilan

B A B P E N D A H U L U A N. A. Kebijakan Umum Peradilan B A B I P E N D A H U L U A N A. Kebijakan Umum Peradilan Pengadilan Agama Negara merupakan salah satu peradilan yang termasuk dalam lingkungan Peradilan Negara yang melaksanakan sebagian Kekuasaan Kehakiman

Lebih terperinci

STANDAR.OPERASIONAL.PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN

STANDAR.OPERASIONAL.PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN STANDAR.OPERASIONAL.PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN A. PENYELESAIAN PERKARA 1. Pendaftaran gugatan dan permohonan, setelah biaya perkara ditaksir oleh

Lebih terperinci

Hakim sebagai pendekar hukum dan pendekar peradilan

Hakim sebagai pendekar hukum dan pendekar peradilan PENDEKAR HUKUM PENDEKAR PERADILAN HAKIM Hakim sebagai pendekar hukum dan pendekar peradilan Pertama : Pihak berperkara datang ke Pengadilan Agama dengan membawa surat gugatan atau permohonan. Kedua : Pihak

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA

PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA DASAR HUKUM PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA Nomor : W12.U26/ 70 / KP.07.01/ 04/2014 Tanggal ditetapkan : 23 April 2014 Tanggal Revisi : STANDARD OPERATING PROCEDURES (SOP) Administrasi Penanganan Perkara

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA TUAL

PENGADILAN AGAMA TUAL Tgl Ditetapkan : 03 Januari 2011 Halaman : 1 dari 45 hal. No Uraian Kegiatan Uraian Pelayanan Unit/Pejabat Terkait Waktu Penyelesaian Ket. I. DISKRIPSI : Pelayanan peradilan yang diberikan kepada masyarakat

Lebih terperinci

Adapun dari sisi materi, perubahan materi buku II Edisi Revisi 2009, dibandingkan dengan Buku II Edisi 2009, adalah sebagai berikut :

Adapun dari sisi materi, perubahan materi buku II Edisi Revisi 2009, dibandingkan dengan Buku II Edisi 2009, adalah sebagai berikut : Perubahan Materi Adapun dari sisi materi, perubahan materi buku II Edisi Revisi 2009, dibandingkan dengan Buku II Edisi 2009, adalah sebagai berikut : 1. Penambahan 1 (satu) poin pada bagian Teknis Administrasi,

Lebih terperinci

PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT SOP PENYELESAIAN BERKAS PERKARA GUGATAN

PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT SOP PENYELESAIAN BERKAS PERKARA GUGATAN SOP PENYELESAIAN BERKAS PERKARA GUGATAN Mediator H A K I M KETUA / WAKIL KETUA PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT 1. Menetapkan Majelis Hakim 2. Menetapkan Hakim Mediasi * Melaporkan Mediasi gagal / berhasil

Lebih terperinci

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENERIMAAN DAN PEMBUATAN LAPORAN PERKARA BANDING DI PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENERIMAAN DAN PEMBUATAN LAPORAN PERKARA BANDING DI PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG Nomor SOP Tanggal Pembuatan : 23/12/2015 Tanggal Revisi : 28/12/2015 Tanggal Efektif : 01/04/2016 Disahkan Oleh : W23-A/489.a/OT.01.3/SK/IV/2016 : Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kupang Drs. H. HARYONO SUNARYO,

Lebih terperinci

FORMULIR ADMINISTRASI KEPANITERAAN PENGADILAN AGAMA

FORMULIR ADMINISTRASI KEPANITERAAN PENGADILAN AGAMA 2 2011 DRAFT FORMULIR ADMINISTRASI KEPANITERAAN PENGADILAN AGAMA FORMULIR ADMINISTRASI KEPANITERAAN PENGADILAN AGAMA DIREKTORAT PEMBINAN ADMINISTRASI PA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN AGAMA MA RI

Lebih terperinci

13. PERMA No. 1 Tahun 2009 tentang Mediasi;

13. PERMA No. 1 Tahun 2009 tentang Mediasi; STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PERKARA TINGKAT PERTAMA GUGATAN CERAI PENGADILAN TINGGI AGAMA BANDUNG A. DASAR HUKUM 1. HIR, Pasal 118, Pasal 121 ayat (4) Pasal182, Pasal 237 Pasal 121,124, dan 125,

Lebih terperinci

Beberapa Catatan tentang Perubahan. pada Buku II Edisi Revisi 2009

Beberapa Catatan tentang Perubahan. pada Buku II Edisi Revisi 2009 Sekilas Buku II Beberapa Catatan tentang Perubahan pada Buku II Edisi Revisi 2009 Bagi tenaga teknis peradilan (hakim dan kepaniteraan), keberadaan Buku Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis Peradilan

Lebih terperinci

1. S O P KEPANITERAAN PIDANA

1. S O P KEPANITERAAN PIDANA 1. S O P KEPANITERAAN PIDANA a. SOP Perkara Pidana Biasa b. SOP Perkara Pidana Singkat c. SOP Perkara Pidana Ringan d. SOP Perkara Pidana Lalu Lintas e. SOP Penerimaan Perkara Pidana Banding f. SOP Penerimaan

Lebih terperinci

Standar Operasional Prosedur Mahkamah Agung Republik Indonesia. Pengadilan Agama Tangerang Jl. Perintis Kemerdekaan II Cikokol - Tangerang

Standar Operasional Prosedur Mahkamah Agung Republik Indonesia. Pengadilan Agama Tangerang Jl. Perintis Kemerdekaan II Cikokol - Tangerang Standar Operasional Prosedur Mahkamah Agung Republik Indonesia 2013 Pengadilan Agama Tangerang Jl. Perintis Kemerdekaan II Cikokol - Tangerang Tanggal Pembuatan: 4 Januari 2013 Tanggal Revisi: 4 Januari

Lebih terperinci

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PENDAFTAAN KASASI

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PENDAFTAAN KASASI BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PENDAFTAAN KASASI Pemohan Kasasi Mengajukan kasasi pada Meja 3 dan memberikan Memori Kasasi (wajib) Kasasi dan menunjuk Juru Sita Pengganti Mengirim Kontra Memori Kasasi

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT. No AKTIVITAS PROSEDUR WAKTU

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT. No AKTIVITAS PROSEDUR WAKTU 1 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT No AKTIVITAS PROSEDUR WAKTU 1. Penyelesaian Perkara : Penyelesaian Perkara : Pendaftaran gugatan dan permohonan,

Lebih terperinci

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM Lampiran: Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum Nomor : 353/DJU/SK/HM02.3/3/2015 Tanggal : 24 Maret 2015 PROSEDUR PENGGUNAAN DAN SUPERVISI APLIKASI SISTEM INFORMASI PENELUSURAN PERKARA

Lebih terperinci

Secara kronologis sejarah Pengadilan Agama Jombang dapat ditelusuri. Islam yang mulai tersebar pada saat itu. Oleh karena itu sistem peradilan

Secara kronologis sejarah Pengadilan Agama Jombang dapat ditelusuri. Islam yang mulai tersebar pada saat itu. Oleh karena itu sistem peradilan BAB III PROSES BERACARA SECARA PRODEO DI PENGADILAN AGAMA JOMBANG A. Sejarah dan Perkembangan Pengadilan Agama Jombang Secara kronologis sejarah Pengadilan Agama Jombang dapat ditelusuri dari masa kemasa:

Lebih terperinci

2. Undang-undang Nomor 03 Tahun 2009 tentang perubahan kedua UU Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung Rl; MEMUTUSKAN

2. Undang-undang Nomor 03 Tahun 2009 tentang perubahan kedua UU Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung Rl; MEMUTUSKAN surat KEPUTUSAN KETUA PENGADILAII.49AMA SOLOK Nomor: W3-A7/973 lkp.07.6llxl201 4 TENTANG PENUNJUKAN PETUGAS MEJA I, PADA PENGADILAN AGATI'A SOLOK KETUA PENGADILAN AGAMA SOLOK Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PASCA SIDANG

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PASCA SIDANG BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PASCA SIDANG Putusan Jurusita Sita Pengganti Mengirim Kutipan kepada Tidak Pihak yang tidak hadir (Pengacaranya) Meminta Putusan ke Meja 3 Salinan hadir atau tidak?

Lebih terperinci

SOP EKSEKUSI LELANG. 1. S-1 Sederajat 2. memahami pola bindalmin 3. menguasai hukum acara 4. menguasai Siadpa Plus. Panitera / Jurusita Ketua Kantor

SOP EKSEKUSI LELANG. 1. S-1 Sederajat 2. memahami pola bindalmin 3. menguasai hukum acara 4. menguasai Siadpa Plus. Panitera / Jurusita Ketua Kantor MAHKAMAH AGUNG RI Pengadilan Agama Purwokerto Jl. Gerilya.7A, Purwokerto, Jawa Tengah 5344 mor SOP SOPPAN4 Tanggal Pembuatan 3 Januari 07 Tanggal Revisi - Tanggal Efektif 4 Januari 07 Disahkan oleh SOP

Lebih terperinci

1. Meningkatkan kualitas pelayanan pengadilan bagi pencari keadilan dan masyarakat. 2. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada lembaga peradilan.

1. Meningkatkan kualitas pelayanan pengadilan bagi pencari keadilan dan masyarakat. 2. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada lembaga peradilan. MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN : Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 026/KMA/SK/II/2012 Tanggal : 9 Februari 2012 I. KETENTUAN UMUM A. Tujuan 1. Meningkatkan kualitas pelayanan pengadilan

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR () KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN NEGERI PENGADILAN NEGERI JL. USMAN SALENGKE NO. 10 KABUPATEN GOWA Jl. Usman Salengke No. 10. Kab. Gowa Telp. (011) 861129 Fax (011) 861089

Lebih terperinci

W11-A15/45/HK.05.01/I/2014 Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh

W11-A15/45/HK.05.01/I/2014 Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh Demak Jl.Sultan Trenggono. 23 Demak http://pa-demak.go.id SOP PERKARA PRODEO mor SOP W11-A15/45/HK.05.01/I/2014 Tanggal Pembuatan 06-01 -2014 Tanggal Revisi 16 05-2014 Tanggal Efektif Disahkan oleh Dasar

Lebih terperinci

Standar Operasional Prosedur Mahkamah Agung Republik Indonesia. Pengadilan Agama Tangerang Jl. Perintis Kemerdekaan II Cikokol - Tangerang

Standar Operasional Prosedur Mahkamah Agung Republik Indonesia. Pengadilan Agama Tangerang Jl. Perintis Kemerdekaan II Cikokol - Tangerang Standar Operasional Prosedur Mahkamah Agung Republik Indonesia 2013 Pengadilan Agama Tangerang Jl. Perintis Kemerdekaan II Cikokol - Tangerang Tanggal Pembuatan: 4 Januari 2013 Tanggal Revisi: 4 Januari

Lebih terperinci

W23-A6/ 7.a /OT.01.3/I/ SOP Pemanggilan Kepada Para Pihak. Tanggal Pembuatan 03 Januari 2017 Tanggal Revisi -

W23-A6/ 7.a /OT.01.3/I/ SOP Pemanggilan Kepada Para Pihak. Tanggal Pembuatan 03 Januari 2017 Tanggal Revisi - MAHKAMAH AGUNG RI Pengadilan Agama Soe Jl. Cendana Telp/Fax. (0388) 21203 Website:www.pasoe.go.id Email : kpa.soe@gmail.com Soe Nusa Tenggara Timur 812 Nomor SK Nomor SOP Tanggal Pembuatan 03 Januari 2017

Lebih terperinci

W11-A15/45/HK.05.01/I/2014 Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh

W11-A15/45/HK.05.01/I/2014 Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh Demak Jl.Sultan Trenggono. 23 Demak http://pa-demak.go.id SOP PERKARA PERMOHONAN mor SOP W11-A15/45/HK.05.01/I/2014 Tanggal Pembuatan 06-01 -2014 Tanggal Revisi 16 05-2014 Tanggal Efektif Disahkan oleh

Lebih terperinci

Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama; Pajak jo Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2008; MEMUTUSKAN

Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama; Pajak jo Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2008; MEMUTUSKAN SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA BANGKALAN NOMOR : W13-A30/04/Hk008/SK/01/2017 TENTANG PANJAR BIAYA PERKARA PADA PENGADILAN AGAMA BANGKALAN Menimbang : Bahwa berdasarkan Keputusan Panitera Mahkamah

Lebih terperinci

BAB II STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI)

BAB II STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI) BAB II STRUKTUR ORGANISASI (TUPOKSI) A. Penyusunan Alur Tupoksi Organisasi Pengadilan Agama Sukabumi sebagai berikut : Laporan Tahunan PA Sukabumi 2010 9 STRUKTUR ORGANISASI PENGADILAN AGAMA SUKABUMI KELAS

Lebih terperinci

SOP PENERIMAAN PERMOHONAN KASASI PERKARA PIDANA. Petugas Meja II

SOP PENERIMAAN PERMOHONAN KASASI PERKARA PIDANA. Petugas Meja II PENGADILAN NEGERI KUPANG Jl. R. A. Kartini. 2 Kota Kupang Telp. : (0380) 8554375 mor SOP : 08 Tanggal Pembuatan : 0 Mei 203 Tanggal Revisi : 0 Pebruari 204 Tanggal Efektif : 0 Maret 204 Disahkan Oleh :

Lebih terperinci