V. GAMBARAN UMUM LABORATORIUM. Laboratorium Terpadu Institut Pertanian Bogor (LT-IPB Bogor) dibentuk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "V. GAMBARAN UMUM LABORATORIUM. Laboratorium Terpadu Institut Pertanian Bogor (LT-IPB Bogor) dibentuk"

Transkripsi

1 V. GAMBARAN UMUM LABORATORIUM 5.1 Sejarah Laboratorium Terpadu IPB Laboratorium Terpadu Institut Pertanian Bogor (LT-IPB Bogor) dibentuk pada tanggal 14 September 1984 berdasarkan SK Rektor No. 127/c/1984. Semula LT-IPB beralamat di Jalan Lodaya II No.3 Bogor 16151, namun pada tahun 2008 berpindah alamat ke Gedung Pascasarjana Wing Kimia Lantai Dasar Kampus IPB Baranangsiang Jalan Pajajaran Bogor 16144, Telp./Fax: dan , Lingkup kegiatan LT-IPB Bogor pada saat pertama kali dibentuk meliputi Laboratorium Analisis Kimia, Bengkel Elektronika, Laboratorium Mikroskopi Elektron dan Laboratorium Rekayasa Genetik. Tujuan awal dibentuknya LT-IPB Bogor pada tahun 1984 adalah sebagai wadah pengawasan, pengoperasian serta pemeliharaan alat-alat laboratorium dalam melaksanakan penelitian di lingkungan IPB sehingga tidak menjadikan keuntungan sebagai tujuan utamanya dan belum dikelola secara profesional. Pada tahun 1999, Rektor IPB mengeluarkan SK Rektor IPB No.150/K /OT/1999 tentang Struktur Organisasi dan Personalia Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Terpadu Institut Pertanian Bogor. Berdasarkan surat keputusan ini, LT-IPB Bogor bertugas untuk memberikan pelayanan kepada unit kerja di lingkungan IPB berkaitan dengan kegiatan pendidikan dan penelitian, serta memberikan pelayanan kepada masyarakat luas dalam jasa pengujian. Hingga tahun 2001, LT-IPB Bogor menjadi salah satu penerima insentif program standardisasi laboratorium (STANLAB) dari Proyek Pengembangan Kelembagaan dan Sistim Insentif, Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi untuk diakreditasi dan didaftarkan ke Komite Akreditasi Nasional (KAN). Melalui

2 33 program inilah LT-IPB Bogor mendapatkan akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) pada 6 November 2002 sebagai laboratorium penguji yang mengadopsi dan menerapkan SNI (persyaratan kompetensi laboratorium penguji dan laboratorium kalibrasi) yang sejak 15 Mei 2005 diperbaharui menjadi ISO/IEC 17025:2005. Sesuai dengan SK Rektor IPB No.026/K13/KP/2003 tentang Perubahan Organisasi dan Penugasan Personalia Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Terpadu Institut Pertanian Bogor pada tahun 2003, LT-IPB Bogor memiliki empat divisi serta Koordinator Sekretariat dan Keuangan. Keempat Divisi tersebut adalah: a) Divisi Pelatihan dan Layanan Pendidikan yang menyelenggarakan pelatihan di bidang pengelolaan dan pengoperasian laboratorium serta melayani kegiatan akademik di Lingkungan IPB, b) Divisi Penelitian & Pengembangan yang melakukan penelitian serta pengembangan meliputi pengembangan metode analisis baru, validasi metode dan sebagainya, c) Divisi Sertifikasi yang melayani jasa sertifikasi sistem HACCP dan sertifikasi produk, dan d) Divisi Jasa Layanan Laboratorium yang melayani jasa pengujian kimia dan fisika. 5.2 Visi dan Misi Laboratorium Sejalan dengan Peraturan Pemerintah No. 154 tahun 2000 tentang status otonomi IPB sebagai Badan Hukum Milik Negara, manajemen LT-IPB Bogor bertekad untuk berperan aktif dalam mengisi otonomi dengan meningkatkan profesionalisme kerja melalui dukungan sistem manajemen yang berkualitas.

3 34 Untuk mendorong agar personel LT-IPB Bogor dapat bekerja secara profesional, maka manajemen LT-IPB menetapkan visi, misi, dan tujuan. Visi LT-IPB Bogor adalah menjadi unit pelaksana teknis profesional yang merupakan pusat pengembangan keunggulan di bidang kimia pada tingkat nasional dan internasional, serta menjadi rujukan dalam bidang jasa pelayanan laboratorium dan sertifikasi. Misi LT-IPB Bogor adalah sebagai berikut: a. Berperan secara nyata dalam pelaksanaan otonomi IPB. b. Mengembangkan profesionalisme bagi sistem jasa pengujian kimia, logistik bahan kimia dan peralatan laboratorium, perawatan dan perbaikan peralatan laboratorium, serta jasa sertifikasi. c. Mendorong dan mengajak berbagai lembaga, baik lembaga pemerintah, swasta, BUMN, BUMD maupun LSM, untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dalam mengembangkan peran dari masing-masing instansi, khususnya dalam bidang IPTEK yang berbasiskan ilmu kimia. Tujuan yang ditetapkan oleh manajemen LT-IPB Bogor adalah agar LT- IPB Bogor menjadi pusat pengembangan keunggulan bidang kimia khusus dan berperan dalam pelaksanaan otonomi IPB melalui kegiatan produktif terutama di bidang jasa pelayanan pengujian kimia, pelayanan penyediaan bahan kimia dan peralatan laboratorium, serta perawatan dan perbaikan peralatan laboratorium, fasilitator dan rujukan yang terpercaya dalam bidang yang berkaitan dengan ilmu kimia, serta jasa sertifikasi. 5.3 Organisasi Laboratorium Tenaga kerja LT-IPB Bogor saat ini berjumlah 45 orang terdiri dari Kepala Laboratorium, Manajer Mutu, Deputi Manajer Mutu, Manajer Teknis, Deputi

4 35 Manajer Teknis, Divisi Penelitian dan Pengembangan, Koordinator Kesekretariatan dan Keuangan, Bagian Administrasi, Koordinator Teknisi Pengujian Lingkungan, Koordinator Teknisi Pengujian Bahan, Bagian Gudang dan Perbekalan, Divisi Sertifikasi, Teknisi/Laboran, Bagian Umum dan Kebersihan dan Satpam. Divisi Jasa Layanan Laboratorium merupakan salah satu divisi yang berada di Laboratorium Terpadu IPB, dikomandoi langsung oleh Kepala Laboratorium dan berkoordinasi dengan Divisi Penelitian dan Pengembangan, Divisi Pelatihan dan Layanan Pendidikan dan Divisi Sertifikasi. Struktur organisasi LT-IPB Bogor tersaji pada Gambar 3. Gambar 3.Struktur Organisasi Laboratorium Terpadu IPB Bogor Menurut struktur organisasinya Divisi Jasa Layanan Laboratorium memiliki tiga bagian, yaitu Bagian Mutu, Bagian Teknis dan Bagian Administrasi. Bagian Mutu terdiri atas Manajer Mutu dan Deputi Manajer Mutu, Bagian Administrasi terdiri atas Koordinator dan Staf administrasi. Sedangkan Bagian Teknis yang terdiri atas Manajer Teknis dan Deputinya membawahi tiga bagian,

5 36 yaitu Bagian Gudang dan Perbekalan, Koordinator Teknisi Pengujian Lingkungan dan Koordinator Teknisi Pengujian Material/Bahan dimana Koordinatorkoordinator teknisi tersebut membawahi teknisi/laboran yang ada di Laboratorium Terpadu IPB. Divisi Jasa Layanan Laboratorium dalam melakukan kegiatannya berkoordinasi dengan Divisi Penelitian dan Pengembangan. Struktur organisasi Divisi Jasa Layanan Laboratorium selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Struktur Organisasi Divisi Jasa Layanan Laboratorium LT-IPB Bogor 5.4. Kegiatan Usaha Laboratorium Terpadu IPB Bogor memiliki empat divisi dalam usahanya mewujudkan visi dan misinya, yaitu Divisi Penelitian dan Pengembangan, Divisi Jasa Layanan Laboratorium, Divisi Pelatihan dan Layanan Pendidikan serta Divisi Sertifikasi. Keempat divisi tersebut saling berkoordinasi dalam kegiatannya dan masing-masing dipimpin oleh seorang kepala divisi yang bertanggungjawab langsung kepada Kepala Laboratorium.

6 37 a. Divisi Penelitian dan Pengembangan Divisi Penelitian dan Pengembangan melaksanakan penelitian dan pengembangan yang berorientasi pada fungsi LT-IPB Bogor sebagai laboratorium penguji dan pada misi tridharma IPB (khususnya dharma penelitian dan pengabdian kepada masyarakat), serta mengembangkan kerjasama antarunit kerja di lingkungan IPB maupun dengan instansi luar. Dalam bidang penelitian, Divisi Penelitian dan Pengembangan LT-IPB Bogor memprogramkan kajian menjadi empat kategori, yaitu: 1. Penelitian yang bertujuan mengatasi masalah yang berkaitan dengan hasil analisis laboratorium yang belum memadai. 2. Penelitian yang bertujuan membantu mengatasi masalah yang dihadapi pelanggan dalam memproduksi produk dan limbahnya. 3. Penelitian yang bertujuan menghasilkan proses dan atau produk bernilai tinggi yang bermanfaat bagi masyarakat dan industri, dan 4. Penelitian yang dilaksanakan dalam rangka mengisi kerjasama dengan instansi lain. Beberapa unit-instansi yang merupakan mitra kerjasama penelitian Divisi ini adalah Departemen Kimia FMIPA IPB, Balai Besar Industri Agro, BTMP- BPPT, dan Balai Penelitian Veteriner. b. Divisi Jasa Layanan Laboratorium Divisi Jasa Layanan Laboratorium melakukan kegiatan pelayanan laboratorium kepada pelanggan yang membutuhkan jasa pengujian. Pelanggan divisi ini terdiri dari berbagai kalangan, seperti perorangan mahasiswa dan/atau dosen, industri kecil dan rumahtangga, juga industri menengah dan besar. Jasa pengujian yang disediakan terbagi atas dua kelompok, yaitu jasa pengujian lingkungan dan jasa pengujian material/bahan. Sebagian besar pelanggan industri menggunakan jasa pengujian laboratorium dalam hal pemantauan

7 38 lingkungan kerja dan produk, sedangkan pelanggan perorangan menggunakan jasa pengujian material/bahan dalam penelitian yang sedang dilakukan. Selain itu juga Divisi Jasa Layanan Laboratorium LT-IPB Bogor menyediakan jasa analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL), pengolahan limbah, remediasi lingkungan, desain instalasi pengolahan limbah, dan penyediaan bahan untuk meminimalkan polutan. c. Divisi Pelatihan dan Layanan Pendidikan Divisi Pelatihan dan Layanan Pendidikan merupakan perwujudan bentuk kepedulian Laboratorium Terpadu IPB dalam mengembangkan sumberdaya manusia. Pelatihan pendidikan yang dilakukan meliputi Pelatihan Teknik Dasar Laboratorium untuk Produk Pangan, Pelatihan Petugas Pengambil Contoh, Pelatihan Aplikasi Teknik GC dan HPLC dalam Analisis Pangan dan Monitoring Lingkungan, Pelatihan HACCP, Pelatihan Laboratory Management and Special Procedure on Testing for Special Topics. Kerjasama Divisi Pelatihan LT-IPB Bogor dengan IAPSD-AusAID Australia telah berhasil mengadaptasi, mengembangkan, dan menerapkan sistem pelatihan berbasis komptetensi (Competency Based Training) dalam praktik berlaboratorium yang benar. Saat ini kami telah mempunyai 60 paket standar kompetensi yang siap diberikan kepada pelanggan yang membutuhkan. d. Divisi Sertifikasi Divisi Sertifikasi dibentuk sebagai langkah untuk memperluas jaringan pelayanan kepada masyarakat. Divisi sertifikasi ini mempunyai dua sub divisi, yakni sub divisi lembaga sertifikasi sistem HACCP (Hazard Analysis Critical Control Points) dan lembaga sertifikasi produk. Lembaga Sertifikasi Sistem HACCP (LSSHACCP). LSSHACCP memberikan layanan kepada perusahaan-perusahaan yang ingin memperoleh

8 39 sertifikat HACCP. Lembaga ini telah mendapat akreditasi dari KAN pada bulan Mei 2003 dengan nomor akreditasi LSSHACCP-004-IDN. Akreditasi ini menjadikan LSSHACCP LT-IPB Bogor sebagai lembaga keempat di Indonesia yang memperoleh akreditasi KAN. Selain itu, akreditasi ini menjamin bahwa sertifikat yang dikeluarkan oleh LSSHACCP LT-IPB Bogor telah diakui secara internasional melalui skema saling pengakuan antara lembaga/komite akreditasi yang ada di setiap negara. Ruang lingkup LSSHACCP LT-IPB Bogor yang diberikan oleh KAN sampai saat ini yakni lemak; minyak dan olahannya; produk air minum dan minuman; serealia, biji-bijian, umbi-umbian, dan olahannya; dan susu dan olahannya. Sampai saat ini, LSSHACCP LT-IPB Bogor telah mempunyai 15 pelanggan dari perusahaan besar sampai menengah yang telah dan sedang dalam proses sertifikasi Pelayanan terhadap Pelanggan Divisi Layanan Jasa Laboratorium LT-IPB Bogor melayani dua bidang jasa pengujian yaitu layanan jasa pengujian bidang lingkungan yang terdiri atas kualitas air minum, air permukaan, limbah cair, limbah padat, dan sludge, serta kualitas udara; dan layanan jasa pengujian bidang pangan yang terdiri atas produk sereal dan olahannya, minyak lemak dan olahannya, susu dan produk olahannya, produk perikanan dan olahannya, dan pengujian bahan industri yang terdiri atas bahan kimia dan polimer. Ruang lingkup pengujian Divisi Jasa Layanan Laboratorium LT-IPB Bogor sesuai akreditasi ISO/IEC 17025:2005 meliputi bidang pengujian fisika/kimia udara ambient, bidang pengujian fisika/kimia air dan air limbah, bidang pengujian fisika/kimia susu dan produk susu, bidang pengujian fisika/kimia minyak dan

9 40 lemak, bidang pengujian fisika/kimia daging dan produk daging, dan bidang pengujian fisika/kimia garam konsumsi beryodium. Divisi Jasa Layanan Laboratorium LT-IPB Bogor melayani permintaan jasa pengujian dari perusahaan besar dan menengah, industri kecil dan rumah tangga maupun perseorangan, baik untuk kegiatan pemantauan lingkungan ataupun sebagai bahan penelitian dan pengembangan suatu produk. Sertifikat hasil uji laboratorium yang diterbitkan oleh Divisi Jasa Layanan Laboratorium LT-IPB Bogor digunakan sebagai bahan pembuatan laporan periodik perusahaan dalam usahanya mengendalikan lingkungan kepada Dinas Pengendalian Lingkungan yang terkait. Selain itu sertifikat hasil uji laboratorium juga dapat digunakan sebagai lampiran atau bukti kepada Badan POM dalam hal pengajuan ijin edar suatu produk oleh perusahaan, dan juga banyak mahasiswa dan dosen yang menggunakan jasa laboratorium untuk menguji bahan yang sedang mereka teliti. Menurut jenisnya, pelanggan Divisi Jasa Layanan Laboratorium LT-IPB Bogor terbagi atas sembilan jenis yaitu: Agroindustri; Agrokimia dan Chemical Specialty; Industri Obat; Industri Makanan; Industri Manufaktur; Instansi Pemerintah dan Konsultan; Perusahaan Minyak dan Gas; Industri Kecil dan Menengah, serta Industri Mikro dan Perorangan. Sebagian besar pelanggan melakukan pengujian lingkungan rutin bulanan dalam rangka memenuhi kewajiban pelaporan pemantauan lingkungan kerja

10 41 kepada instansi terkait seperti Dinas Tata Ruang dan Lingkungan Hidup. Sedangkan pelanggan pengujian pangan didominasi oleh perusahaan industri obat dan makanan, industri kecil dan rumah tangga serta penelitian mahasiswa. Sebaran pelanggan menurut jenisnya ini disajikan dalam gambar Gambar 5. Sebaran Pelanggan Divisi Jasa Layanan Laboratorium LT-IPB Bogor menurut Jenisnya Tahun Dari total 1247 permintaan jasa pengujian pada tahun 2009, diketahui bahwa pelanggan Divisi Layanan Jasa Pengujian Laboratorium LT-IPB Bogor berturut-turut bergerak di bidang Industri Makanan (260 permintaan); Instansi Pemerintah dan konsultan (229 permintaan); Industri Kecil dan Menengah (181 permintaan); Industri Mikro dan Perorangan (175 permintaan); Industri Manufaktur (156 permintaan); Industri Agrokimia dan Chemical Specialty (87 permintaan); Industri Obat (80 permintaan); Agroindustri (65 permintaan); dan Perusahaan Minyak dan Gas (14 permintaan). Divisi Layanan Jasa Pengujian Laboratorium LT-IPB Bogor memiliki beberapa keahlian khusus seperti pengujian toksisitas terhadap lingkungan karena belum ada laboratorium lain yang bisa melakukan pengujian tersebut; dan

11 42 pengujian asam amino dimana laboratorium lain belum ada yang dapat memberikan hasil pengujian seakurat laboratorium Divisi Layanan Jasa Pengujiann Laboratorium LT-IPB Bogor. Jumlah Tahun 2009 Bidang Lingkungan Bidang Pangan Gambar 6. Perkembangan Jumlah Permintaan Jasa dan Lingkungan Tahun Pengujian Bidang Pangan Secara umumm permintaan jasa pengujian terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, Peningkatan ini disamping menjadi hal yang menggembirakan juga merupakan hal yang harus diwaspadai, karena merupakan tanggungjawab bagi Divisi Layanan Jasa Pengujian Laboratorium LT- Bertambahnyaa jumlah permintaan berarti bertambah pula pekerjaan IPB Bogor untuk tetap memberikan pelayanan terbaiknya kepadaa pelanggan. yang harus diselesaikan tepat waktu dengan mutu hasil pengujian yang tetap prima. Hal tersebut tidak boleh dijadikan alasan untuk menurunkan kualitas pelayanan. Sebagian besar pengaduan keluhan yang disampaika an oleh pelanggan berkaitan dengan penurunan kualitas pelayanan, yaitu terjadinya keterlambatan pelaporan hasil pengujian dan juga kurangnya ketelitian dalam penyampaian hasil pengujian laboratorium sehingga perlu dilakukan revisi terhadap laporan hasil pengujian. Pengaduan keluhan dari pelanggan terbanyak terjadi pada tahun

12 , yaitu sebesar 5.5 persen dari total permintaan jasa pengujian. Banyaknya jumlah pengaduan yang disampaikan oleh pelanggan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Jumlah Pengaduan Keluhan Pelanggan periode Tahun Permintaan Jasa Pengujian Pengaduan Keluhan Pelanggan Persentase (%) Sumber: Data Pelanggan Divisi Jasa Layanan Laboratorium LT-IPB Bogor, 2009 Sejauh ini semua pengaduan telah ditindaklanjuti dengan baik oleh manajemen Divisi Layanan Jasa Pengujian Laboratorium LT-IPB Bogor dan pelanggan pun merasa puas dengan hasil tindaklanjut tersebut meskipun pada kasus tertentu membutuhkan waktu penyelesaian yang cukup lama. Namun, demikian yang perlu menjadi perhatian manajemen Divisi Layanan Jasa Pengujian Laboratorium LT-IPB Bogor adalah keluhan-keluhan yang tidak disampaikan oleh pelanggan, agar tidak menjadi penyebab pelanggan tersebut berhenti menggunakan jasa layanan atau bahkan mempengaruhi pelanggan lain untuk tidak menggunakan jasa layanan laboratorium LT-IPB Bogor.

I. PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa, kepuasan pelanggan

I. PENDAHULUAN. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa, kepuasan pelanggan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa, kepuasan pelanggan adalah hal paling utama yang harus diperhatikan dalam mencapai keberhasilan. Pelanggan yang merasa kebutuhannya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB) BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat BBT Pada tahun 1922 Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Balai Percobaan Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB) bernayng

Lebih terperinci

BAB II RUANG LNGKUP PERUSAHAN

BAB II RUANG LNGKUP PERUSAHAN BAB II RUANG LNGKUP PERUSAHAN Ruang lingkup kegiatan B4T sebagai mitra industri untuk meningkatkan mutu produk dan jasa industri meliputi penelitian dan pengembangan, pengujian bahan dan barang teknik,

Lebih terperinci

SISTEM STANDARDISASI NASIONAL (SSN)

SISTEM STANDARDISASI NASIONAL (SSN) SISTEM STANDARDISASI NASIONAL (SSN) 1 SISTEM STANDARDISASI NASIONAL 1. Tatanan jaringan sarana dan kegiatan standarisasi yang serasi, selaras dan terpadu serta berwawasan nasional. 2. Merupakan dasar dan

Lebih terperinci

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PEDOMAN KNAPPP 02 : 2007 PERSYARATAN AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOMISI NASIONAL AKREDITASI PRANATA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN Pedoman ini diterbitkan oleh Sekretariat KNAPPP Alamat:

Lebih terperinci

JADWAL RCCHEM LEARNING CENTER TAHUN 2017

JADWAL RCCHEM LEARNING CENTER TAHUN 2017 JADWAL RCCHEM LEARNING CENTER TAHUN No Judul Kursus Biaya Investasi Tanggal Januari 1 TRAINING PROMO AWAL TAHUN "Implementasi Control Chart Pada Pengujian Februari 1 Pelatihan Tiga Hari : Pemilihan, Revisi

Lebih terperinci

BAB II PT.UNILAB PERDANA

BAB II PT.UNILAB PERDANA BAB II PT.UNILAB PERDANA 2.1 Data Perusahaan Gedung Laboratorium PT Unilab Perdana. 2.1.1 Identitas Perusahaan Pelayanan secara profesional dan akurat pada laboratorium PT. Unilab Perdana ditangani oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Meningkatnya pembangunan, selain memberikan kesejahteraan bagi manusia, juga menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan lingkungan dan pemberantasan penyakit

Lebih terperinci

PELATIHAN STANDARDISASI. w w w. b s n. g o. i d. Pemahaman SNI ISO/IEC 17065:2012. Validasi Metode Pengujian Kimia. Pemahaman SNI ISO/IEC 17025:2008

PELATIHAN STANDARDISASI. w w w. b s n. g o. i d. Pemahaman SNI ISO/IEC 17065:2012. Validasi Metode Pengujian Kimia. Pemahaman SNI ISO/IEC 17025:2008 Pemahaman SNI ISO/IEC 17065:2012 Audit Internal Sistem Manajemen Laboratorium (SNI ISO/IEC 17025:2008) Penyusunan Dokumentasi Sistem Manajemen Laboratorium (SNI ISO/IEC 17025:2008) Estimasi Ketidakpastian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN II.1. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer STMIK Potensi Utama merupakan salah satu institusi pendidikan yang sudah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru telah berdiri pada tahun 1980 dan beroperasi pada tanggal 5 Juli 1984 melalui

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Keamanan Pangan

II. TINJAUAN PUSTAKA Keamanan Pangan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keamanan Pangan Keamanan pangan merupakan kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu,

Lebih terperinci

SISTEM-SISTEM TERKAIT MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PANGAN

SISTEM-SISTEM TERKAIT MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PANGAN SISTEM-SISTEM TERKAIT MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PANGAN ISO 22000 ISO 14001 ISO 17025 OHSAS Budaya Kerja 5S/5R Budaya Kerja K3 Sistem Manajemen Halal ISO 9001 Konsumen/Masyarakat IMPLEMENTASI ISO 9001:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pertenunan yang dikenal dengan nama Textiel Inrichting Bandoeng (TIB) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Balai Besar Tekstil (BBT) Pada tahun 1922 Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Balai Percobaan Pertenunan yang dikenal dengan nama

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Tekstil disebut BBT adalah unit Pelaksana

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Tekstil disebut BBT adalah unit Pelaksana BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Balai Besar Tekstil yang selanjutnya dalam Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor : 778/MPP/Kep/11/2002 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Tekstil

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 54 TAHUN 2016 Menimbang TENTANG TUGAS POKOK DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang sebelumnya dikenal sebagai Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Palembang adalah unit pelaksana teknis di lingkungan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1997 TENTANG BADAN STANDARDISASI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1997 TENTANG BADAN STANDARDISASI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1997 TENTANG BADAN STANDARDISASI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sejalan dengan tahap perkembangan kemampuan nasional di bidang

Lebih terperinci

JADWAL RCCHEM LEARNING CENTER TAHUN 2017

JADWAL RCCHEM LEARNING CENTER TAHUN 2017 JADWAL RCCHEM LEARNING CENTER TAHUN No Judul Kursus Biaya Investasi Tanggal Maret 1 Highly Effective Leadership Rp 4,500,000,- 02 Maret - 03 Maret 2 Teknik Kalibrasi Alat Ukur Dasar Rp 8,850,000,- 06 Maret

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MATARAM NOMOR 1333/UN18/LK.00.04/2012 Tanggal 31 Januari 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KERJASAMA UNIVERSITAS MATARAM

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MATARAM NOMOR 1333/UN18/LK.00.04/2012 Tanggal 31 Januari 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KERJASAMA UNIVERSITAS MATARAM PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MATARAM NOMOR 1333/UN18/LK.00.04/2012 Tanggal 31 Januari 2012 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KERJASAMA UNIVERSITAS MATARAM REKTOR UNIVERSITAS MATARAM, Menimbang: a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 100 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS LABORATORIUM KESEHATAN DAERAH PADA DINAS KESEHATAN

Lebih terperinci

2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal

2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. situ, sungai, maupun cekungan air tanah. Indonesia memiliki lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. situ, sungai, maupun cekungan air tanah. Indonesia memiliki lebih dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap tanggal 22 Maret, dunia memperingati Hari Air Sedunia (HAD), hari dimana warga dunia memperingati kembali betapa pentingnya air untuk kelangsungan hidup untuk

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 44 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah dan Perkembangan PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor PDAM Kabupaten Bogor merupakan Badan Usaha Milik Daerah dalam hal ini adalah Pemerintah Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MOKOPIDO TOLITOLI

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MOKOPIDO TOLITOLI SALINAN BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MOKOPIDO TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TOLITOLI, Menimbang

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 13/IT3/PK/2012 Tentang KEBIJAKAN KEARSIPAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 13/IT3/PK/2012 Tentang KEBIJAKAN KEARSIPAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT Menimbang Mengingat SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 13/IT3/PK/2012 Tentang KEBIJAKAN KEARSIPAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR : a. bahwa IPB sebagai

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PURBALINGGA

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS KEDEPUTIAN BIDANG PENERAPAN STANDAR DAN AKREDITASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN

RENCANA STRATEGIS KEDEPUTIAN BIDANG PENERAPAN STANDAR DAN AKREDITASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN RENCANA STRATEGIS KEDEPUTIAN BIDANG PENERAPAN STANDAR DAN AKREDITASI BADAN STANDARDISASI NASIONAL TAHUN 2015 2019 JAKARTA 2015 Kata Pengantar Dalam rangka melaksanakan amanat Undang-Undang No. 25 Tahun

Lebih terperinci

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BANJAR PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI BANJAR NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DENGAN

Lebih terperinci

Manual Mutu Jurusan UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010

Manual Mutu Jurusan UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010 Manual Mutu Jurusan UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010 Manual Mutu Jurusan Kode Dokumen : 0040205000 Revisi : 1 Tanggal : 10 Mei 2010 Diajukan oleh : Sekretaris Jurusan (ttd) Dr.Ir. Sugeng Prijono, MS Disetujui

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017

RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 RENCANA KINERJA TAHUN ANGGARAN 2017 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI BALAI BESAR TEKNOLOGI PENCEGAHAN PENCEMARAN INDUSTRI Jalan Ki Mangunsarkoro 6 Semarang 50136 Tromol Pos 829 Telp. (024) 8316315,

Lebih terperinci

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta BAB IX DINAS KESEHATAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 158 Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, terdiri dari: a. Kepala Dinas; b. Sekretaris, membawahkan: 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I KETENTUAN UMUM STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS BUNG HATTA Badan Perencanaan, Pengembangan dan Penjaminan Mutu Universitas Bung Hatta 2009 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan manusia dimana makanan berfungsi memberikan tenaga atau

BAB I PENDAHULUAN. bagi kehidupan manusia dimana makanan berfungsi memberikan tenaga atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan dasar (pokok) yang sangat penting bagi kehidupan manusia dimana makanan berfungsi memberikan tenaga atau energi panas pada tubuh, membangun

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut Peraturan

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 199, 2000 BADAN STANDARISASI. Standarisasi Nasional. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Bulan Februari 1982 Lembaga Instrumentasi Nasional, sekarang Puslitbang KIM-LIPI, mulai giat melaksanakan proyek crash program Direktorat

Lebih terperinci

BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA JL. NGESREP BARAT III NO. 44 SEMARANG TELP SERTIFIKAT ISO TAHUN

BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA JL. NGESREP BARAT III NO. 44 SEMARANG TELP SERTIFIKAT ISO TAHUN BALAI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA JL. NGESREP BARAT III NO. 44 SEMARANG TELP. 024-7474495 SERTIFIKAT ISO 17025 TAHUN 2005 Balai Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Balai K3) Provinsi Jawa Tengah, mempunyai

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 84 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 84 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 84 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO, Menimbang : bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM INSTANSI MAGANG

KEADAAN UMUM INSTANSI MAGANG II. KEADAAN UMUM INSTANSI MAGANG 2.1 Sejarah dan Perkembangan BPOM RI Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bertugas untuk mengawasi obat dan makanan sehingga dapat melindungi masyarakat dari bahaya penggunaan

Lebih terperinci

AGRO-BASED INDUSTRY CERTIFICATION SERVICES

AGRO-BASED INDUSTRY CERTIFICATION SERVICES PANDUAN PROSES SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008, SERTIFIKASI SISTEM HACCP, DAN SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN KEAMANAN PANGAN ISO 22000:2005 AGRO-BASED INDUSTRY CERTIFICATION SERVICES BALAI

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KEPUTUSAN KETUA STMIK PRABUMULIH... i ii iv vi BAB I PENDAHULUAN... 1 BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN STMIK PRABUMULIH... 4 2.1 Visi STMIK

Lebih terperinci

HAK DAN KEWAJIBAN KLIEN DAN PENGGUNAAN TANDA SERTIFIKASI

HAK DAN KEWAJIBAN KLIEN DAN PENGGUNAAN TANDA SERTIFIKASI Hal. 1 dari 5 1. RUANG LINGKUP Prosedur ini menjelaskan hak dan kewajiban Klien yang telah memperoleh sertifikat kesesuaian sistem manajemen dari LSS-BBIA dan ketentuan yang berhubungan dengan penggunaan

Lebih terperinci

GLP PERTEMUAN KE-5 SEJARAH ISO : 2008 PENGENALAN DAN PEMAHAMAN ISO : /16/2011

GLP PERTEMUAN KE-5 SEJARAH ISO : 2008 PENGENALAN DAN PEMAHAMAN ISO : /16/2011 PERTEMUAN KE-5 PENGENALAN DAN PEMAHAMAN ISO 17025 : 2005 SEJARAH ISO 17025 : 2008 GLP 1. The New Zealand Testing Laboratory Registration Act of 1972 2. Mendirikan A Testing Laboratory Registration Council

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016 SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN DENGAN

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

INDIKATOR KINERJA BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN NO INDIKATOR INDIKATOR KINERJA BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN KONDISI KINERJA AWAL TARGET CAPAIAN TAHUN 2010 2011 2012 2013 2014 2015 KONDISI AKHIR TAHUN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 Tertib administrasi pembangunan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM

BAB II GAMBARAN UMUM BAB II GAMBARAN UMUM 2.1. Lokasi Obyek Penelitian BBTPPI berlokasi di pusat kota Semarang, dengan menempati tanah seluas 3.637 m 2, dengan tiga buah gedung berlantai tiga yang saling berhubungan satu sama

Lebih terperinci

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO,

BUPATI MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MOJOKERTO, BUPATI MOJOKERTO PERATURAN BUPATI MOJOKERTO NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa administrasi negara mempunyai peran penting dalam mewujudkan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa administrasi negara mempunyai peran penting dalam mewujudkan

Lebih terperinci

BUPATI NGAWI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

BUPATI NGAWI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI, BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN BUPATI MADIUN,

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN BUPATI MADIUN, BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN. Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam

BAB II PROFIL DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN. Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam BAB II PROFIL DINAS KESEHATAN KOTA MEDAN A. Sejarah Singkat Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang

Lebih terperinci

w w w. b s n. g o. i d

w w w. b s n. g o. i d w w w. b s n. g o. i d Jenis Pelatihan Inhouse Training Sekretariat Pelatihan Standardisasi Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi-BSN Gedung Manggala Wanabakti Blok IV, Lt. 3 Jl. Jend. Gatot

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI 1 Lembar Pengesahan 2 Daftar Distribusi 2 Catatan Perubahan 2

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI 1 Lembar Pengesahan 2 Daftar Distribusi 2 Catatan Perubahan 2 Halaman : 1 dari 13 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI 1 Lembar Pengesahan 2 Daftar Distribusi 2 Catatan Perubahan 2 KATA PENGANTAR 3 BAB I PENDAHULUAN 4 BAB II ARAH KEBIJAKAN 5 Umum 5 Pendidikan 5 Penelitian

Lebih terperinci

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 56 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 56 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 56 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

Skema sertifikasi produk

Skema sertifikasi produk LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK CHEMPACK BALAI BESAR KIMIA DAN KEMASAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INDUSTRI E-mail : lspro_chempack@yahoo.com LSPr-021-IDN Skema sertifikasi produk Kategori produk tangki

Lebih terperinci

Gedung Laboratorium Pengujian

Gedung Laboratorium Pengujian A. Gedung Gedung laboratorium pengujian (indoor) terdiri dari 3 lantai yang di bangun dengan IDB Loan pada tahun 2006. ini melaksanakan kegiatan praktikum, penelitian dan pelayanan analisa sampel untuk

Lebih terperinci

Regulasi Laboratorium (Kimia) Pengertian laboratorium. Penggolongan laboratorium. Laboratorium pengujian. Laboratorium pengujian 3/17/2011

Regulasi Laboratorium (Kimia) Pengertian laboratorium. Penggolongan laboratorium. Laboratorium pengujian. Laboratorium pengujian 3/17/2011 Regulasi Laboratorium (Kimia) Pertemuan 1 MANAGEMEN BADAN STANDAR- STANDAR Pengertian laboratorium Di dalam ruangan atau di luar ruangan (ruang terbuka) Tempat berlangsungnya proses pendidikan Tempat dilakukannya

Lebih terperinci

BAB III DISKRIPSI LEMBAGA. A. Gambaran Umum Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar

BAB III DISKRIPSI LEMBAGA. A. Gambaran Umum Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar BAB III DISKRIPSI LEMBAGA A. Gambaran Umum Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kabupaten Karanganyar Dinas Perindustrian, Perdagangan, koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015 WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN, KEDUDUKAN, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT PELAKSANA TEKNIS RUMAH SAKIT PRATAMA

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Salah satu tugas Menteri Negara Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi adalah melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan secara nasional untuk memacu

Lebih terperinci

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 51 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PROVINSI JAWA BARAT Menimbang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Medan Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah diketahui bahwa tujuan pemberian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Perkembangan RSUD Arifin Achmad dimulai pada tahun an, pada waktu

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Perkembangan RSUD Arifin Achmad dimulai pada tahun an, pada waktu 30 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Perkembangan RSUD ARIFIN ACHMAD Secara ringkas perkembangan RSUD Arifin Achmad sejak tahun 1950 sampai dengan tahun 2010 dapat diuraikan sebagai berikut

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI NTB

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI NTB GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI NTB 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Provinsi Nusa Tenggara Barat Nomor 7 Tahun 2008

Lebih terperinci

2016, No menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bida

2016, No menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bida No.467, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPU-PR. SKKNI. Pemberlakuan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10/PRT/M/2016 TENTANG PEMBERLAKUAN STANDAR

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2012 NOMOR 7 SERI D NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR : 7 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN A. Tim penyusun Koordinator Anggota : Dr. Nining Sugihartini, M.Si., Apt : Dr. Dyah Aryani Perwitasari, M.Si.,

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI DAN TUPOKSI

STRUKTUR ORGANISASI DAN TUPOKSI STRUKTUR ORGANISASI DAN TUPOKSI A. Struktur Organisasi Susunan organisasi Badan Hidup Kabupaten Lombok Barat berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 9 Tahun 2011 tentang Pembentukan Susunan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM BALAI RISET DAN STANDARISASI INDUSTRI SURABAYA

BAB II GAMBARAN UMUM BALAI RISET DAN STANDARISASI INDUSTRI SURABAYA BAB II GAMBARAN UMUM BALAI RISET DAN STANDARISASI INDUSTRI SURABAYA A. SEJARAH SINGKAT., sejak awal berdirinya telah mengalami beberapa kali perubahan nama dan perpindahan lokasi dari satu kota ke kota

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN. Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN. Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN A. Sejarah Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berada di

Lebih terperinci

Daftar Rekapitulasi Bisnis Proses Badan Pengawas Obat dan Makanan

Daftar Rekapitulasi Bisnis Proses Badan Pengawas Obat dan Makanan Daftar Rekapitulasi Bisnis Proses Badan Pengawas Obat dan Makanan CODE PROCESS NAME SUB PROCESS SUB PROCESS CODE CFM CFM CODE POM-01 Pengelolaan Perundang-undangan dan Standar Pembentukan undang-undang

Lebih terperinci

Draft. Sistem dan Standar Mutu Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarkat

Draft. Sistem dan Standar Mutu Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarkat Draft Sistem dan Standar Mutu Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarkat Lokakarya Sistem dan Standar Mutu Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Institut Pertanian Bogor Bogor, IICC 28 November 2014

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MUTU LABORATORIUM/BENGKEL/STUDIO

KEBIJAKAN MUTU LABORATORIUM/BENGKEL/STUDIO KEBIJAKAN MUTU LABORATORIUM/BENGKEL/STUDIO Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Andalas Gedung Rektorat Lt. 2, Limau Manis, Padang 25163 Telp. 0751 7880777 Fax. 71085,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. Alamat : Jl. Ir. H. Juanda, Sidoarjo (61253) No Telp : (031) :

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. Alamat : Jl. Ir. H. Juanda, Sidoarjo (61253) No Telp : (031) : BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1. Identitas Perusahaan Nama Perusahaan : Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya Alamat : Jl. Ir. H. Juanda, Sidoarjo (61253) No Telp : (031) 8673997 Email Contact Person

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LEMBAGA PEMBINA UMKM

BAB IV GAMBARAN UMUM LEMBAGA PEMBINA UMKM BAB IV GAMBARAN UMUM LEMBAGA PEMBINA UMKM 4.1 Latar Belakang Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan salah satu perguruan tinggi di Indonesia. Sebagai suatu lembaga pendidikan, IPB memiliki visi dan misi

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2000 TENTANG STANDARDISASI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2000 TENTANG STANDARDISASI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, - 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2000 TENTANG STANDARDISASI NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung peningkatan produktivitas, daya

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 079 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 58/Permentan/OT.140/8/ TENTANG PELAKSANAAN SISTEM STANDARDISASI NASIONAL DI BIDANG PERTANIAN

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 58/Permentan/OT.140/8/ TENTANG PELAKSANAAN SISTEM STANDARDISASI NASIONAL DI BIDANG PERTANIAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 58/Permentan/OT.140/8/2007................... TENTANG PELAKSANAAN SISTEM STANDARDISASI NASIONAL DI BIDANG PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN,

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TENTANG KETENTUAN POKOK PENGAWASAN PANGAN FUNGSIONAL

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TENTANG KETENTUAN POKOK PENGAWASAN PANGAN FUNGSIONAL PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK 00.05.52.0685 TENTANG KETENTUAN POKOK PENGAWASAN PANGAN FUNGSIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RI,

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO,

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18. Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL

SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18. Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL SURAT KEPUTUSAN REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL No. 024/ITDel/Rek/SK/III/18 Tentang PEDOMAN KESESUAIAN BIDANG KEILMUAN DOSEN INSTITUT TEKNOLOGI DEL REKTOR INSTITUT TEKNOLOGI DEL Menimbang : a. bahwa dosen

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA, PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG AKREDITASI LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMERINTAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SANDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 15 TAHUN 2003 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

2012, No Mengingat Menetapkan d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Perat

2012, No Mengingat Menetapkan d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Perat BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.932, 2012 KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI. Komite Nasional Akreditasi. Pranata Penelitian dan Pengembangan. PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT, BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008 LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA PEKALONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN PRODUK MUTU SEMEN

PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN PRODUK MUTU SEMEN Halaman : 1 dari 7 PEMANTAUAN DAN PENGUKURAN PRODUK MUTU SEMEN Aktivitas Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal Diperiksa oleh Ir. SUPRAPTONO Kasie Yantek Produksi 31 Oktober 2016 Disyahkan oleh Ir. TRI HARSI,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN A. Sejarah Singkat Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang kesehatan yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang

Lebih terperinci