ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA RELEVAN UNTUK PESANAN KHUSUS GUNA MENINGKATKAN LABA PERUSAHAAN KASUR UD. AFINA RIZKI. Ika Sela Rohana Siti Sunrowiyati

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA RELEVAN UNTUK PESANAN KHUSUS GUNA MENINGKATKAN LABA PERUSAHAAN KASUR UD. AFINA RIZKI. Ika Sela Rohana Siti Sunrowiyati"

Transkripsi

1 ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA RELEVAN UNTUK PESANAN KHUSUS GUNA MENINGKATKAN LABA PERUSAHAAN KASUR UD. AFINA RIZKI Ika Sela Rohana Siti Sunrowiyati STIE Kesuma Negara Blitar Abstrak : Perusahaan sering mendapat pesanan dari pelanggan untuk memproduksi kasur, bantal dan guling dengan ukuran tertentu, padahal perusahaan sudah mempunyai standart ukuran sendiri untuk dijual. Ada pula yang meminta harga untuk produknya yaitu harga yang lebih rendah dari harga jual normalnya. Dalam hal ini perusahaan mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan pada saat memperoleh pesanan tersebut. Salah satu cara yang bisa digunakan menganalisis alternatif keputusan pada pesanan tersebut adalah dengan melakukan analisis terhadap biaya relevan. Analisis ini berguna untuk memilah biaya-biaya yang relevan dalam menentuan harga jual produk pesanan. Menerapkan analisis biaya relevan dengan regresi kuadrat terkecil sangat memudahkan perusahaan untuk memisahkan biaya-biaya yang terkait dengan setiap unit produk. Dalam biaya relevan, hanya biaya yang bersifat variabel saja yang akan berubah seiring dengan pertambahan jumlahnya produknya. Pada kasus ini UD. Afina Rizki belum menerapkan analisis biaya relevan, hal ini dapat terlihat dari beberapa pesanan yang telah ditolak. Padahal dari pesanan tersebut masing-masing mendatangkan tambahan laba. Dan seharusnya semua pesanan dari pelanggan diterima karena dapat menambah laba perusahaan. Kata Kunci : Biaya Relevan, Menerima atau Menolak Pesanan Khusus, Laba PENDAHULUAN Pada saat ini perkembangan dunia di sektor perekonomian sangat maju pesat. Hal ini ditandai oleh banyaknya usaha perekonomian yang muncul, terutama disektor industri manufaktur. Majunya usaha di sektor ekonomi ini dianggap penting oleh pemerintah, karena hal ini dapat mempengaruhi perkembangan di sektor lainnya. Tolak ukur keberhasilan manajemen perusahan dalam menjalankan usahannya adalah laba yang diperoleh. Laba tidak bisa dipisahkan dalam dunia usaha, karena gambaran dari keadaan perusahaan dapat dilihat dengan besarnya laba yang diperoleh. Laba yang diperoleh perusahaan merupakan selisih antara pendapatan dan biaya. Laba dapat digunakan sebagai alat pertimbangan dalam mengambil keputusan tentang kelanjutan usaha tersebut. Dalam menjalankan peranannya sebagai pengambil keputusan, manajemen membutuhkan informasi yang tepat yaitu tentang biaya. Setelah mendapatkan informasi tersebut maka dapat dilakukan beberapa proses yaitu, proses identifikasi, klasifikasi dan analisis terhadap permasalahan dan kesempatan yang ada, sehingga dapat diperoleh keputusan yang baik bagi perusahaan. Salah satu masalah yang dihadapi manajemen dalam mengambil keputusan yang tidak rutin terjadi adalah mengenai pesanan produk. Yang mana suatu 229

2 Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 3, No. 3 (2016) perusahaan memperoleh pesanan tertentu dari pelanggan diluar kegiatan produksi normal perusahaan untuk membuat produk yang dimiliki, terkadang pelanggan meminta perlakuan pada produk yang dipesannya atau bisa juga meminta harga yaitu lebih rendah daripada harga penjualan normalnya, dengan demikian disebut dengan pesanan. Hal tersebut sering ada dalam perusahaan yang membuat produk belum mencapai kapasitas maksimalnya, oleh karena itu masih terdapatnya kapasitas yang masih menganggur sehingga masih terdapat kemungkinan untuk diterimanya pesanan tersebut dengan tidak mengganggu kegiatan produksi rutinnya. Dalam mengambil keputusan mengenai pesanan ini, harus menganalisis biaya-biaya yang terkait dengan pesanan produk tersebut. Lalu perusahaan dapat menentukan alternatif keputusan yang akan diambil yaitu untuk menerima atau menolak pesanan tersebut. Analisis yang digunakan dalam hal ini adalah meliputi apakah pesanan tersebut memberikan tambahan laba bagi perusahaan, walau harga jual dari pesanan tersebut lebih rendah dari harga jual produk normalnya. Penelitian ini dilakukan di perusahaan kasur UD. Afina Rizki yang merupakan perusahaan manufaktur. UD. Afina Rizki merupakan salah satu dari banyak perusahaan yang memproduksi dan menjual kasur, bantal dan guling. Dalam aktivitas produksinya akhir-akhir ini, perusahaan sering mendapat pesanan dari pelanggan untuk memproduksi kasur, bantal dan guling dengan ukuran tertentu, padahal perusahaan sudah mempunyai standart ukuran sendiri untuk dijual. Adapula yang meminta harga yaitu harga yang lebih rendah dari harga jual normalnya. Dengan demikian perusahaan mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan saat memperoleh pesanan tersebut. Agar keputusan yang diambil perusahaan tepat, hendaknya manajemen bisa melakukan analisis pada alternatif keputusan yang tersedia. Rumusan Masalah Bagaimana perhitungan biaya relevan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan untuk meningkatkan laba perusahaan. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui perhitungan biaya relevan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan untuk meningkatkan laba perusahaan. Kegunaan Penelitian 1. Bagi peneliti Diharapkan dapat memberikan wawasan tambahan, memperluas pengetahuan serta dapat menggunakan dan menerapkan teori-teori yang berkaitan dengan pengambilan keputusan untuk pesanan produk dengan menggunakan metode biaya relevan 2. Bagi perusahaan Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi pihak manajemen UD. Afina Rizki yaitu berupa saran-saran, terutama sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan menerima atau menolak pesanan produk. 230

3 3. Bagi pembaca Diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman dan bahan bacaan untuk menambah pengetahuan dan wawasan pembaca dan sebagai referensi yang dapat mendorong timbulnya penelitian selanjutnya. LANDASAN TEORI Hasil Penelitian Terdahulu 1. Anita Widayanti (2010), telah melaksanakan sebuah penelitian untuk judul Analisa Biaya Relevan Dalam Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Cemara Food di Blitar, kesimpulannya : a. Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan keputusan menerima atau menolak pesanan dapat menggunakan analisis biaya relevan, sebab dalam analisa ini hanya biaya langsung dan terkait dengan proses produksi produk itu saja. Jadi, analisa biaya relevan tersebut dapat menentukan harga yang lebih rendah dari metode lainnya, misalnya metode full costing. b. Dalam kurun waktu 4 tahun yaitu dari tahun , Cemara Food telah mendapatkan pesanan dari pelanggan namun ditolak. Hal ini karena harga yang diajukan pelanggan lebih rendah dari harga yang ditetapkan perusahaan. Pada perusahaan ini, metode full costing digunakan untuk menentukan besarnya harga pokok dari pesanan adalah seluruh biaya tetap dan biaya variabel. Harga pokok yang ditentukan oleh metode full costing ini menjadikan harga pokok dari pesanan tersebut lebih besar dari biaya sebenarnya yang terjadi di perusahaan. Dengan masih adanya kapasitas menganggur, biaya yang sifatnya variabel saja yang akan timbul dalam pesanan ini. Lalu biaya yang sifatnya tetap misalnya penyusutan, tidak biasa dibebankan ke harga pokok pesanan. 2. Rezza Agitha (2013), telah melaksanakan sebuah penelitian untuk judul Analisis Biaya Relevan Sebagai Alat Bantu Keputusan Alternatif Manajemen Saat Terjadi Pesanan Khusus (Studi Kasus Pada Perusahaan Pembuatan Sangkar Burung Cahaya Sangkar) di Malang, kesimpulannya adalah : a. Regresi kuadrat terkecil dalam analisa biaya relevan sangat mempermudah manajemen perusahaan untuk memilah-milah biaya yang terkait untuk per item produk, biaya-biaya langsung dan terkait dengan produk pesanan tersebut yang akan dianalisa. Jadi penetapan harga yang lebih rendah bisa menerapkan analisa biaya relevan sedangkan dengan menggunakan metode full costing harga yang ditetapkan akan lebih tinggi. b. Dilihat dari hasil analisis dalam pesanan tersebut dengan mengguanakan variabel costing, sebaiknya ketiga pesanan yang diajukan oleh pelanggan bisa diterima, karena pada setiap pesanan tersebut perusahaan bisa mendapatkan tambahan laba. 3. Sutarti (2010), telah melaksanakan sebuah penelitian untuk judul Analisis Biaya Relevan Dalam Menentukan Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada UD. Sejati Mulia di Surabaya, kesimpulannya adalah: a. Keputusan yang telah diambil terkait dengan pesanan perlu memperhatikan faktor-faktor lain, misalnya pesanan dapat diterima jika pemasaran produknya tidak dicampur dengan pesanan 231

4 Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 3, No. 3 (2016) produk regulernya. Dampak lainnya yang harus diperhatikan adalah pemberian label yang telah dibuat sendiri oleh distributor. Jika faktorfaktor itu bisa dihadapi manajemen maka akan lebih baik pesanan tersebut bisa diterima. b. Dalam hal ini analisis biaya relevan berperan penting bagi manjemen yaitu dalam mengambil keputusan perusahaan untuk memproduksi suatu produk. Dalam kasus ini diproduksinya suatu produk ini, jika manajemen mendapat pesanan dari konsumen dan diterima. c. Analisis pengambilan keputusan jangka pendek mengenai biaya relevan dalam kasus ini adalah dipergunakan untuk membantu mengambil keputusan dalam pesanan. Teori penelitian 1. Akuntansi Reeve, et al (2013:9), menyatakan akuntansi (accounting) dapat diartikan sebagai suatu sistem informasi yang dibuat untuk melaporkan semua informasi yang berkaitan dengan kegiatan dan kondisi ekonomi sebuah perusahaan, sistem informasi yang dihasilkan ditujukan untuk para pihakpihak yang mempunyai kepentingan dalam perusahaan. a. Akuntansi keuangan Rudianto (2012:10), menyatakan akuntansi keuangan berfungsi mencatat dan melaporkan keseluruhan transaksi serta keadaan keuangan suatu badan usaha bagi kepentingan pihak-pihak diluar perusahaan. b. Akuntansi manajemen Seorang ahli akuntansi yang bernama Warindrani (2006:2) menyatakan bahwa akuntansi manajemen merupakan proses identifikasi, pengukuran, pengumpulan, analisis, pencatatan, interpretasi, dan pelaporan kejadiankejadian ekonomi suatu badan usaha yang dimaksudkan agar manajemen atau pegawai yang diberi wewenang dapat menjalankan fungsi perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. 2. Akuntansi biaya Riwayadi (2014:25), menyatakan akuntansi biaya dapat diartikan sebagai proses untuk mengidentifikasi, mendefinisikan, mengukur, melaporkan, dan menganalisis semua biaya, baik biaya langsung maupun biaya tidak langsung yang terkait dengan hasil produk yang didapat dan proses pemasaran produknya. Siregar, et al (2013:14), menyatakan akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Sebagai bagian dari akuntansi keuangan, akuntansi biaya menghasilkan berbagai informasi untuk kepentingan pihak-pihak eksternal perusahaan. Sebagai bagian dari akuntansi manajemen, akuntansi biaya menghasilkan informasi yang membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Sistem akuntansi keuangan dan sistem akuntansi manajemen, meskipun sering menggunakan dasar data keuangan yang sama, namun keduanya memiliki orientasi pelaporan yang berbeda. Sistem akuntansi keuangan menghasilkan informasi berupa laporan keuangan yang terutama ditujukan untuk pihak-pihak eksternal perusahaan, sedangkan sistem akuntansi manajemen menghasilkan informasi dalam bentuk berbagai laporan untuk kepentingan para manajer didalam perusahaan. Perbedaan orientasi akuntansi keuangan dan akuntansi 232

5 manajemen tersebut menyebabkan perbedaan antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. 3. Biaya a. Pengertian biaya Mulyadi (2009:8), menyatakan biaya adalah merupakan objek yang dicatat, digolongkan, diringkas, dan disajikan oleh akuntansi biaya. Dalam arti sempit biaya dapat diartikan sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva. Sedangkan dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Sedangkan Warindrani (2006:11) menyatakan bahwa biaya adalah pengorbanan atas kas yang dimiliki perusahaan untuk memperoleh barang atau jasa yang berguna bagi perusahaan pada saat ini ataupun dimasa yang akan datang b. Konsep biaya Riwayadi (2014:17) menyatakan konsep biaya (cost concept) merupakan biaya berbeda untuk tujuan berbeda (different costs for different purposes). Tujuan berbeda menunjukkan keputusan yang akan diambil. Kita tidak dapat menggunakan satu klasifikasi biaya untuk semua keputusan karena setiap keputusan memiliki tujuan yang berbeda. Untuk memenuhi tujuan ini, kita perlu mengklasifikasikan biaya sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. c. Klasifikasi biaya Siregar, et al (2013:26) menyatakan dasar pengklasifikasian biaya adalah sebagai berikut: 1) Berdasarkan atas hubungan biaya dengan produk yang dihasilkan a) Biaya langsung (direct cost) b) Biaya tidak langsung (indirect cost) 2) Berdasarkan atas hubungan biaya dengan volume kegiatan perusahaan a) Biaya variabel (variable cost) b) Biaya tetap (fixed cost) c) Biaya campuran (mixed cost) 3) Berdasarkan atas elemen biaya produksi a) Biaya bahan baku (raw material cost) b) Biaya tenaga kerja langsung (direct labor cost) c) Biaya overhead pabrik (manufacture overhead cost ) 4) Berdasarkan pada fungsi utama perusahaan a) Biaya produksi (production cost) b) Biaya pemasaran (marketing expense) c) Biaya administrasi dan umum (general and administrative expense). 5) Berdasarkan atas hubungan biaya dengan proses pokok manajerial a) Biaya standar (standard cost) b) Biaya aktual (actual cost) c) Biaya terkendali (controllable cost) d) Biaya tidak terkendali (uncontrollable cost) e) Biaya komitan (committed cost ) f) Biaya diskresioner (discretionary cost) d. Tingkah laku biaya 233

6 Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 3, No. 3 (2016) Garisson, Noreen, dan Brewer (2013:37), menyatakan ada beberapa metode analisis yang dapat digunakan untuk menentukan tingkah laku biaya yaitu sebagai berikut: 1) Metode diagram pencar Pada saat akan diaplikasikannya metode tinggi rendah dan metode regresi kuadrat terkecil, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menganalisis perilaku biaya dengan menggunakan metode diagram pencar. Terdapat dua hal yang harus diperhatikan dalam metode diadram percar tersebut antara lain : a) Total biaya (Y), diplot pada sumbu vertikal. Biaya ditentukn sebagai variabel dependen (dependent variable), karena besarnya biaya akan dipengaruhi oleh tingkat aktivitas. b) Aktivitas (X), diplot pada sumbu horizontal. Aktivitas ditntukan sebagai variabel independen (independent variable) karena menjadi penyebab dari perubahan biaya. 2) Metode tinggi rendah Metode tinggi rendah didasarkan pada rasio tingkat perubahan arah vertikal terhadap jarak horizontal (rise-over-run) pada kemiringan suatu garis lurus. Jika hubungan antara biaya dan aktivitas diwakilkan dengan garis lurus, maka kemiringan garis lurus sama dengan biaya variabel per aktivitas. Rumus berikut dapat digunakan untuk mengestimasi biaya variabel : Untuk menganalisis biaya semivariabel dengan metode tinggi rendah (high low method), yaitu dengan mengidentifikasi periode tingkat aktivitas terendah dan periode tingkat aktivitas tertinggi. Periode aktivitas terendah dipilih sebagai titik pertama dalam rumus diatas dan periode aktivitas tertinggi dipilih sebagai titik kedua, 3) Metode regresi kuadrat terkecil Metode regresi kuadrat terkecil (least-squares regression method), tidak seperti metode tinggi-rendah yang menggunakn semua data untuk memisahkan biaya semivariabel menjadi komponen biaya variabel dan tetap. Garis regresi dari rumus y = α + bx, disesuaikan dengan data di mana α merupakan biaya tetap dan b menunjukkan biaya variabel per unit. Kemudian menghitungnya dengan memasukkan ke dalam rumus : b = n XY ( X)( Y) n X 2 ( X) 2 α = ( Y) b ( X) n Dimana : X = tingkat aktivitas Y = total biaya campuran α = total biaya tetap b = biaya variabel per unit tiap aktivitas n = jumlah data = penjumlahan untuk observasi. 234

7 4. Pengambilan keputusan Hansen dan Mowen (2011:64) menyatakan bahwa pengambilan keputusan taktis terdiri atas pemilihan diantara berbagai alternatif dengan hasil yang langsung atau terbatas. Namun, keputusan taktis ini mungkin merupakan sebagian kecil dari keseluruhan startegi perusahaan dalam meraih keunggulan biaya. Jadi keputusan taktis kerap berupa tindakan berskala kecil yang bermanfaat untuk tujuan jangka panjang. 5. Biaya relevan a. Pengertian biaya relevan Hansen dan Mowen (2011:69), menyatakan bahwa biaya relevan merupakan biaya masa depan yang berbeda pada setiap alternatif. Semua keputusan berhubungan dengan masa depan sehingga hanya biaya masa depan yang dapat menjadi relevan dengan keputusan. Namun untuk menjadi relevan, suatu biaya tidak hanya merupakan biaya masa depan, tetapi juga harus berbeda dari satu alternatif dengan alternatif lainnya. Jika biaya masa depan terdapat pada lebih dari satu alternatif, maka biaya tersebut tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan. Biaya demikian disebut biaya tidak relevan. Kemampuan untuk mengidentifikasi biaya relevan dan tak relevan merupakan suatu keterampilan pengambilan keputusan yang penting. Blocher, Stout, dan Cokins (2012: 6), menyatakan bahwa biaya relevan (relevant cost) digunakan untuk mengambil keputusan yaitu biaya-biaya yang dibuat berbeda dalam setiap pilihan alternatif yang tersedia untuk mendapatkan sebuah keputusan. Pada asarnya biaya relevan dapat bersifat tidak tetap ataupun tetap. Pada umumnya, biaya variabel relevan untuk pembuatan keputusan karena biaya-biaya tersebut berbeda untuk setiap pilihan dan belum dikeluarkan. Sebaliknya, biaya tetap terkadang tidak relevan, karena biasanya biaya-biaya tersebut tidak berbeda untuk pilihanpilihan yang tersedia. Secara keseluruhan, biaya-biaya variabel sering kali relevan, tapi lain halnya dengan biaya tetap. Jadi, fungsi dari konsep biaya relevan secara alami mengikuti perkembangan metode-metode yang kami gunakan pada perkiraan biaya. Terkadang, beberapa biaya variabel tidaklah relevan. b. Kriteria biaya relevan Rudianto (2006:65) menyatakan bahwa, suatu biaya dapat dikelompokkan sebagai biaya diferensial atau biaya relevan apabila terdapat dua kriteria penting, yaitu: 1) Biaya tersebut merupakan biaya yang akan datang 2) Biaya tersebut berbeda diantara sejumlah alternatif c. Manfaat analisis biaya relevan untuk pengambilan keputusan Rudianto (2006:66) menyatakan bahwa penggunaan biaya relevan sangat bermanfaat dalam pengambilan keputusan bagi perusahaan, untuk menyelesaian berbagai persoalan yang dihadapi perusahaan. Dapat mengakibatkan kesalahan dalam pemilihan jalan keluar apabila tidak menggunakan metode biaya relevan ini. Blocher, Stout, dan Cokins (2012: 12) menyatakan bahwa dapat memanfaatkan kapasitas produksi untuk mendapatkan keputusan terbaik. Keempat keputusan tersebut adalah sebagai berikut: 235

8 Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 3, No. 3 (2016) 1) Keputusan untuk pesanan 2) Pengambilan keputusan untuk pembuatan, penyewaan, atau pembelian. 3) Keputusan untuk menjual sebelum atau sesudah pengolahan tambahan. 4) Analisis profitabilitas: meneruskan atau menghentikan lini produk 6. Keputusan untuk Pesanan Pesanan merupakan hal yang menarik meskipun harga jual produknya di bawah harga jual normal. Garrisson, Noreen, Brewer (2013:150), menyatakan pesanan (special order) adalah pesanan pada waktu tertentu yang bukan merupakan hasil dan kegiatan normal perusahaan. Rudianto (2006:66) menyatakan bahwa terkadang perusahaan yang masih berproduksi di bawah kapasitas terpasang, menerima pesanan tambahan dari pelanggan. Volume produksi semula sebelum pesanan tambahan datang, dijual dengan harga tertentu. Tetapi kemudian pada saat datang pesanan tambahan tersebut, pelanggan menawar dengan harga dibawah harga jual semula. Tentu saja pihak manajemen perusahaan memiliki pilihan untuk menerima atau menolak pesanan tersebut, karena harga yang diminta pelanggan dibawah harga jual normal. Tetapi, pihak perusahaan juga memiliki pilhan untuk menerima pesanan tersebut karena perusahaan belum bekerja sesuai dengan kapasitas terpasang. 7. Laba Reeve, et al (2013:3), menyatakan pada dasarnya tujuan utama perusahaan adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, untuk menjaga kelangsungan usaha dan memperluas usahanya tersebut. Keuntungan atau laba (profit) adalah selisih lebih penerimaan uang dari konsumen atas biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang atau jasa. Hery (2011:145), menyatakan laba bersih berasal dari transaksi pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian. Laba dihasilkan dari selisih antara sumber daya masuk (pendapatan dan keuntungan) dengan sumber daya keluar (beban dan kerugian) selama periode waktu tertentu. Hubungan biaya relevan untuk pesanan dengan meningkatkan laba. Biaya relevan adalah biaya masa mendatang yang berbeda pada setiap alternatif yang diberikan.. Biaya relevan dapat digunakan untuk mengambil keputusan bagi manajemen perusahaan. Dalam pengambilan keputusan untuk pesanan terdapat dua alternatif keputusan, yang mana harus dipilih salah satunya dengan menggunakan analisis perhitungan biaya relevan, manajemen akan dapat menentukan alternatif keputusan terbaik yang akan diambil. Keputusan tersebut didasarkan pada besarnya pendapatan yang diperoleh perusahaan, dengan demikian laba yang diperoleh perusahaan juga akan meningkat. Jadi dapat disimpulkan hubungannya adalah biaya relevan merupakan suatu metode perhitungan dari masing-masing alternatif keputusan yang ada pada pesanan, yang mana keputusan yang akan diambil tersebut memberikan tambahan keuntungan bagi perusahaan sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan. 236

9 METODE PENELITIAN Definisi Operasional Variabel Variabel-variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Biaya relevan Biaya relevan adalah biaya masa mendatang yang berbeda pada masingmasing alternatif. Biaya relevan merupakan suatu metode perhitungan biaya dengan menawarkan alternatif keputusan yang terdiri atas biaya tetap dan biaya variabel yang sesuai dengan masa mendatang. 2. Pesanan Pesanan adalah pesanan pada waktu tertentu yang bukan dari kegiatan normal perusahaan. 3. Laba Laba merupakan hasil yang didapat dari penjualan produk. Laba adalah selisih antara pendapatan dengan biaya, yang mana pendapatan yang diterima perusahaan jauh lebih banyak daripada biaya yang dikeluarkan. Populasi dan Sampel Populasi adalah semua data biaya produksi perusahaan kasur UD. Afina Rizki sejak berdiri pada tahun 1994 sampai sekarang dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data produksi perusahaan kasur UD. Afina Rizki tahun Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan keputusan terbaik yang dapat diambil melalui perhitungan biaya relevan. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, yaitu prosedur penelitian yang menggunakan data berupa angka. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti antara lain: 1. Penelitian lapangan, yaitu : a. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati dan meninjau langsung pada obyek penelitian. b. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan analisa atas data yang telah diperoleh dan dikumpulkan. c. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung seputar obyek penelitian. 2. Tinjauan Kepustakaan, yaitu : Dengan membaca dan mempelajari literatur-literatur, karya-karya ilmiah serta bacaan-bacaan lain yang berkaitan dengan penulisan penelitian ini. Teknik Analisa Data Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Pemisahan biaya semi variabel ke dalam biaya tetap dan biaya variabel pada biaya produksi dengan menggunakan analisis regresi kuadrat terkecil, dengan rumus : y = α + bx. Kemudian dihitung dengan memasukkan ke dalam rumus: 237

10 Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 3, No. 3 (2016) b = n xy ( x)( y) n x 2 ( x) 2 α = ( y) b ( x) n. 2. Menghitung biaya produksi pada UD. Afina Rizki setelah pemisahan biaya semi variabel menjadi biaya tetap dan variabel. 3. Menganalisis keputusan dengan pesanan dan tanpa pesanan dimana variabel yang digunakan margin kontribusi, yaitu dengan rumus : Penjualan XXX Biaya Variabel XXX + Margin Kontribusi XXX Biaya Tetap XXX - Laba bersih sebelum pajak XXX 4. Menarik kesimpulan, lalu memberikan saran dan masukan untuk manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama 6 bulan, mulai bulan Maret hingga Agustus Tempat penelitian pada perusahaan kasur UD. Afina Rizki yang beralamatkan di Dusun Ngadri Rt 03 Rw 02, Desa Ngadri, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat Berdirinya UD. Afina Rizki Perusahaan kasur Afina Rizki merupakan sebuah perusahaan yang awalnya bernama pabrik Afina kasur terdapat di desa Ngadri kecamatan Binangun. Perusahaan kasur ini memproduksi beberapa jenis kasur, bantal, dan guling. Perusahaan ini merupakan perusahaan pribadi atau perorangan yang didirikan oleh bapak Rodi dan ibu Mukhoyaroh pada tahun 1994 hingga sekarang. Dan perusahaan ini dipimpin langsung oleh bapak Rodi. Pada awalnya bapak Rodi dan ibu Mukhoyaroh bekerja sebagai pembuat kasur keliling. Berbekal dari kemampuan dan keahlian yang dimiliki serta dukungan dari keluarga tahun 1994 bapak Rodi dan ibu Mukhoyaroh bertekad mendirikan usaha kasur kecil-kecilan. Dengan modal biaya sendiri bapak Rodi dan ibu Mukhoyaroh dan dibantu ketiga adiknya mulai memproduksi kasur, dalam sehari mampu membuat 6 sampai 7 kasur. Bapak Rodi mulai memasarkan kasurnya dengan cara keliling dan menitipkannya kebeberapa toko di sekitar Blitar dan Kesamben. Hal ini berjalan kurang lebih selama 2 tahun. Pada awal tahun 1996 bapak Rodi dan ibu Mukhoyaroh memutuskan untuk meminjam uang dari bank karena kurangnya permodalan untuk memenuhi permintaan kasur dari konsumen yang semakin meningkat. Seiring berjalannya waktu, karena kasur buatan pabrik Afina terkenal akan kualitasnya yang bagus kasur buatan pabrik Afina mulai terkenal hingga ke beberapa daerah lain di luar kota Blitar. Dengan dikenalnya kasur dari pabrik Afina ini, maka bapak Rodi dan ibu Mukhoyaroh mulai memperluas area pemasaran produknya dengan memasarkan kasurnya ke beberapa daerah luar kota seperti Malang, Nganjuk, Kediri, Tulungagung, Trenggalek, dan sekitarnya. 238

11 Dengan demikian dari tahunn ke tahun perusahaan ini terus berkembang dan pada tahun 1999 perusahaan berganti nama menjadi UD. Afina Rizki. Untuk perizinan usahanya yang ada dan baru diperbaharui adalah Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Kecil yaitu nomor 503/00132/ /III/2014, Tanda Daftar Gudang (TDG) nomor 04/DU/KPTSP-TDG/III/2014, dan Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Perorangan (PO) nomor Tugas dan tanggung jawab Dari struktur organsasi diatas, dapat dijelaskan tugas dan tanggung jawab dari setiap bagian yang ada di UD. Afina Rizki yaitu sebagai berikut: a. Pemilik/pemimpin Bertanggung jawab dalam semua aktivitas perusahaan, baik dalam aktivitas keuangan, pembelian bahan baku, produksi, dan penjualan produknya. Ataupun aktivitas lainnya yang berkaitan dengan pemerintahan. b. Keuangan Bertugas untuk membuat laporan dari semua transaksi baik penerimaan ataupun pengeluaran atas uang perusahaan. c. Pembelian dan persediaan bahan baku Bagian ini bertanggung jawab atas stok pesedian bahan baku digudang d. Produksi Bertanggung jawab atas kegiatan produksi dari bahan mentah menjadi barang jadi. e. Pengolahan Menjalankan aktivitas produksi dari awal sampai akhir. f. Bagian pengukuran, pemotongan, dan penjahitan pola kain kasur, bantal dan guling g. Bagian penyiapan dakron dan pengolahan kapuk. h. Bagian pembuatan kasur, bantal, dan guling i. Pengepakan Bertugas mengepak kasur, bantal, dan guling ke plastik kemas. j. Pemasaran Bagian yang memasarkan dan menjual kasur, bantal dan guling. k. Sopir Bagian yang mengantar produk ke toko-toko. Lokasi perusahaan Pemilihan lokasi ini sangat memperhatikan kemudahan dalam memperoleh bahan baku seperti kapuk di daerah Ngadri. Di daerah Ngadri juga terdapat beberapa industri pembuatan kasur yang berdiri, sehingga ada banyak tenaga kerja ahli di daerah ini. Dan upah tenaga kerja pun masih relatif rendah sehingga dapat menekan biaya produksi perusahaan. Lokasi dapat dengan mudah dijangkau oleh berbagai kendaraan. Lokasi perusahaan dekat dengan jalan raya sehingga mempermudah dalam proses pemasaran dan pendistribusian produk. Tujuan perusahaan 1. memenuhi kebutuhan barang rumah tangga untuk konsumen, 2. mencari profit atau keuntungan maksimal, 239

12 Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 3, No. 3 (2016) 3. meningkatkan kesejahteraan perusahaan dengan menjaga kualitas dan meningkatkan mutu produksi. Produksi 1. Hasil produksi Berikut ini adalah hasil produksi dari perusahaan UD. Afina Rizki, a. Kasur kapuk, ukuran 120, 140, 150, dan 160 cm. b. Kasur lantai, ukuran 120, 140, 150, dan 160 cm. c. Bantal d. Guling 2. Bahan baku a. Kapuk b. Dakron/ silicon c. Benang kasur d. Benang nylon e. Kain baby brand, baby doll, dan baby bola f. Kain kahatek g. Kain motif kembang, boneka,dll 3. Bahan tambahan a. Plastik kemas b. Isolatip c. Label 4. Peralatan a. Jarum kasur b. Jarum kecil c. Mesin jahit d. Gunting e. Meteran 5. Proses produksi a. Pemilihan bahan b. Proses pemotongan dan penjahitan kain sesuai pola dan ukuran untuk kasur, bantal dan guling. c. Proses pemisahan kapuk dari biji dan atinya d. Proses pengisian kapuk dan dakron ke dalam kain kasur, bantal, dan guling e. Proses penjahitan kain yang sudah terisi kapuk dan dakron Pemasaran produk Adapun cara pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan Afina Rizki ini adalah sebagai berikut: 1. Pemasangan papan nama perusahaan di depan pabrik kasur 2. Dengan memasang nama perusahaan di mobil kendaraan. 3. Menitipkan ke beberapa agen toko-toko kasur Pendistribusi yang dilakukan oleh perusahaan dalam penyampaian produk ke konsumen melalui dua cara, yaitu: 1. Perusahaan / produsen langsung ke konsumen 2. Perusahaan / produsen melalui agen disalurkan ke konsumen 240

13 Analisis Data 1. Analisis biaya relevan Dalam memproses suatu produk maka perusahaan perlu melakukan kalkulasi terhadap biaya produksinya, agar memperoleh laba yang maksimal. Tetapi dalam penelitian ini yang menjadi pokok pembahasan adalah penerapan biaya relevan. Dimana dengan menentukan penerapan biaya relevan, maka perusahaan akan dapat lebih mudah untuk mengambil keputusan dalam kaitannya pesanan tersebut akan diterima atau ditolak. Perusahaan tidak mendasarkan hasil produksinya dari sebuah pesanan saja, hal ini karena daerah pemasaran yang dituju sudah jelas dan tetap. Pada saat akan memperluas daerah pemasaran tidak menutup kemungkinan perusahaan juga akan menerima pesanan. Tetapi perusahaan terkadang juga menolak pesanan yang rumit dan tidak sesuai dengan ukuran standart perusahaan, selain itu juga pesanan yang harganya dibawah harga normal perusahaan. Ketika perusahaan mendapatkan pesanan dengan harga dibawah harga jual normal seharusnya perusahaaan menganalisa lebih lanjut dengan mempertimbangkan adanya kapasitas yang masih menganggur. 2. Analisis biaya produksi Biaya produksi merupakan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk proses pembuatan bahan mentah menjadi barang jadi. Biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung digolongkan menjadi biaya variabel, hal ini karena biaya-biaya tersebut akan mengalami perubahan jumlah seiring dengan perubahan volume kegiatan. Sedangkan biaya overhead pabrik dapat digolongkan menjadi biaya overhed pabrik tetap, variabel, dan semi variabel. 3. Analisis pesanan Mengambil keputusan jangka pendek antara menerima atau menolak pesanan dapat menerapkan analisis biaya relevan sebagai dasar pengambilan keputusan tersebut. Pesanan diluar pesanan normal dapat dipertimbangkan apabila ada kapasitas yang masih menganggur dan tidak mengganggu aktivitas produksi normal perusahaaan. Dalam kaitannya dengan pesanan biasanya konsumen meminta pesanan ukuran tertentu diluar ukuran standart produk yang dihasilkan perusahaan, selain itu juga meminta pesanan dengan harga dibawah harga jual normal perusahaan. Dan Berikut dapat disajikan spesifikasi dari pesanan yang terjadi pada tahu : Tabel 1. Pesan Khusus Dari Toko Kasur Murni Jaya Tahun 2013 Keterangan Tanpa pesanan Pesanan Perbedaan Pendapatan diferensial Pesanan Total

14 Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 3, No. 3 (2016) Biaya variabel : Bahan baku Bahan pembantu Overhead pabrik variabel Biaya variabel pesanan Biaya kirim , , Total biaya variabel , , Kontribusi margin , , Biaya tetap Laba bersih sebelem pajak , , Berdasarkan penyajian data pada tabel diatas, dapat diketahui perusahaan mendapatkan tambahan margin kontribusi sebesar Rp Tabel 2. Pesan Khusus Dari Toko Mebel Rejeki Tahun 2013 Keterangan Tanpa pesanan Pesanan Pendapatan diferensial Pesanan Perbedaan Total Biaya variabel : Bahan baku Bahan pembantu Overhead pabrik variabel Biaya variabel pesanan , , Total biaya variabel , , Kontribusi margin 1, , , Biaya tetap Laba bersih sebelem pajak 1, , , Berdasarkan penyajian data pada tabel diatas, dapat diketahui perusahaan mendapatkan tambahan margin kontribusi sebesar Rp Tabel 3. Pesan Khusus Dari Toko Duta Furniture Tahun 2014 Keterangan Tanpa pesanan Pesanan Perbedaan Pendapatan diferensial Pesanan Total

15 Biaya variabel : Bahan baku Bahan pembantu Overhead pabrik variabel Biaya variabel pesanan , , Total biaya variabel , , Kontribusi margin , ,82 Biaya tetap Laba bersih sebelem pajak , , Berdasarkan penyajian data pada tabel diatas, dapat diketahui perusahaan mendapatkan tambahan margin kontribusi sebesar Rp Tabel 4. Pesan Khusus Dari Toko Kasur Bu Setu Tahun 2014 Keterangan Tanpa pesanan Pesanan Perbedaan Pendapatan diferensial Pesanan Total Biaya variabel : Bahan baku Bahan pembantu Overhead pabrik variabel Biaya variabel pesanan , , Total biaya variabel , , Kontribusi margin , , Biaya tetap Laba bersih sebelum pajak , , Berdasarkan penyajian data pada tabel diatas, dapat diketahui perusahaan mendapatkan tambahan margin kontribusi sebesar Rp Tabel 5. Pesan Khusus Dari Toko Kasur Lestari Furniture Tahun 2014 Keterangan Tanpa pesanan Pesanan Perbedaan Pendapatan diferensial Pesanan Total

16 Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 3, No. 3 (2016) Biaya variabel : Bahan baku Bahan pembantu Overhead pabrik variabel Biaya variabel pesanan , , Total biaya variabel , , Kontribusi margin , , Biaya tetap Laba bersih sebelem pajak , , Berdasarkan penyajian data pada tabel diatas, dapat diketahui perusahaan mendapatkan tambahan margin kontribusi sebesar Rp Tabel 6. Pesan Khusus Dari Toko Laris Tahun 2015 Keterangan Tanpa pesanan Pesanan Pendapatan diferensial Pesanan Perbedaan Total Biaya variabel : Bahan baku Bahan pembantu Overhead pabrik variabel Biaya variabel pesanan , , Total biaya variabel Kontribusi margin , , Biaya tetap Laba bersih sebelum pajak , , Berdasarkan penyajian data pada tabel diatas, dapat diketahui perusahaan mendapatkan tambahan margin kontribusi sebesar Rp Tabel 7. Pesan Khusus Dari Toko Tunggal Jaya Furniture Tahun 2015 Keterangan Tanpa pesanan Pesanan Perbedaan Pendapatan diferensial Pesanan Total

17 Biaya variabel : Bahan baku Bahan pembantu Overhead pabrik variabel Biaya variabel pesanan Biaya kirim , , Total biaya variabel Kontribusi margin , , Biaya tetap Laba bersih sebelum pajak , , Berdasarkan penyajian data pada tabel diatas, dapat diketahui perusahaan mendapatkan tambahan margin kontribusi sebesar Rp Tabel 8. Pesan Khusus Dari Toko Kasur Berkat Jaya Tahun 2015 Keterangan Tanpa pesanan Pesanan Perbedaan Pendapatan diferensial Pesanan Total Biaya variabel : Bahan baku Bahan pembantu Overhead pabrik variabel Biaya variabel pesanan , , Total biaya variabel Kontribusi margin , , Biaya tetap Laba bersih sebelum pajak , , Berdasarkan penyajian data pada tabel diatas, dapat diketahui perusahaan mendapatkan tambahan margin kontribusi sebesar Rp Analisis pembahasan Analisis regresi kuadrat terkecil untuk memisahkan biaya semivariabel menjadi biaya tetap dan variabel sudah dilakukan. Hasil analisis dalam pesanan yang pernah di tolak ditemukan perbedaan margin kontribusi, padahal margin kontribusi tersebut dapat menjadi tambahan laba bagi perusahaan karena terdapat kapasitas yang masih menganggur sehingga terdapat kemungkinan perusahaan dapat memenuhi pesanan tersebut. 245

18 Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 3, No. 3 (2016) Dari hasil analisa yang dilakukan, UD. Afina Rizki belum menerapkan analisis biaya relevan secara tepat. Hal ini dapat terlihat dari beberapa pesanan yang masuk telah ditolak perusahaan, padahal pesanan-pesanan tersebut dapat memberikan tambahan laba bagi perusahaan. Pada dasarnya penerapan biaya relevan untuk membuat keputusan menerima atau menolak pesanan sangat berpengaruh pada peningkatan laba perusahaan. Dalam hal ini seharusnya pesanan dapat di pertimbangkan oleh perusahaan untuk diterima, karena dalam pesanan hanya biaya variabel saja yang digunakan dalam penentuan harga pokok produk. Setelah dilakukannya analisis biaya relevan dapat diketahui bahwa pada tahun 2013 terdapat pesanan yang telah ditolak dari Toko Kasur Murni Jaya dan Toko Mebel Rejeki dan dari pesanan tersebut masing-masing mendatangkan tambahan laba sebesar Rp dan Rp Pada tahun 2014 terdapat juga pesanan dari Toko Duta Furniture, Toko Kasur Bu Setu, dan Toko Lestari Furniture dan masing- masing mendatangkan tambahan laba sebesar Rp , Rp dan Rp Pada tahun 2015 terdapat lagi pesanan dari Toko Laris, Toko Tunggal Jaya Furniture, dan Toko Kasur Berkat Jaya dan masing- masing juga mendatangkan tambahan laba sebesar Rp , Rp , dan Rp KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan penyelesaian permasalahan diatas maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Selama ini perusahaan kasur UD. Afina Rizki dalam menghitung dan membuat keputusan mengenai pesanan masih menggunakan cara perhitungan sederhana, yaitu memasukkan semua biaya yang dikeluarkan perusahaan ke dalam perhitunganya. 2. Menerapkan analisis biaya relevan dengan regresi kuadrat terkecil sangat memudahkan perusahaan dalam memisahkan biaya-biaya yang terkait dengan produk yang dihasilkan, karena dalam biaya relevan hanya biaya yang bersifat variabel saja yang akan berubah seiring dengan pertambahan jumlahnya produksinya. 3. Dalam hal ini UD. Afina Rizki tidak menerapkan analisis biaya relevan untuk menghitung pesanan yang harus diterima atau ditolak. 4. Setelah diterapkannya analisis biaya relevan dapat diketahui bahwa pada tahun terdapat pesanan yang telah ditolak ternyata mendatangkan tambahan laba bagi perusahaan. Saran Berdasarkan pembahasan masalah secara keseluruhan, terdapat beberapa saran yang diharapkan peneliti dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi perusahaan. Terutama yang berkaitan dengan pengambilan keputusan pesanan suatu produk. Saran yang diajukan peneliti adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan sebaiknya mempertimbangkan adanya pesanan, karena masih terdapat kapasitas yang menganggur. Dalam hal ini perusahaan belum menggunakan metode apapun dan masih melakukan pencatatan secara sederhana. Penggunaan metode biaya relevan akan lebih tepat digunakan 246

19 dalam menentukan harga pokok pesanan yang lebih rendah, karena biaya yang di hitung hanya biaya-biaya yang berubah seiring dengan perubahan jumlah produksi. 2. Berdasarkan analisis biaya relevan yang telah dilakukan sebaiknya pesanan dari pelanggan diterima perusahaan, karena pesanan tersebut ternyata mendatangkan tambahan laba bagi perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Agitha, Reza Analisis Biaya Relevan Sebagai Alat Bantu Keputusan Alternatif Manajemen Saat Terjadi Pesanan Khusus (Studi Kasus Pada Perusahaan Pembuatan Sangkar Burung Cahaya Sangkar) di Malang. Blitar: STIE Kesuma Negara. Blocher, Edward J., Stout, David E. dan Cokins, Gary, Manajemen Biaya: Penekanan Strategis Edisi 5 Buku 2. Jakarta: Salemba Empat. Garrisson, Ray H., Noreen, Eric W. dan Brewer, Peter C Akuntansi Manajerial Buku1 Edisi 14. Jakarta: Salemba Empat. Garrisson, Ray H., Noreen, Eric W. dan Brewer, Peter C Akuntansi Manajerial Buku 2 Edisi 14. Jakarta: Salemba Empat. Hansen, Don R. dan Mowen, Maryanne M Akuntansi Manajerial Buku 2 Edisi 8. Jakarta: Salemba Empat. Hansen, Don R. dan Mowen, Maryanne M Akuntansi Manajerial Buku 1 Edisi 8. Jakarta: Salemba Empat. Hery Teori Akuntansi. Jakarta: Kencana. Horngren,Charles T., Datar,Srikant M.,dan Foster, George Akuntansi Biaya: Penekanan Manajerial Jilid Satu Edisi Sebelas. Jakarta: PT. Indeks. Mulyadi Akuntansi Biaya Edisi 5. Yogyakarta: UPP Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Reeve, James M Pengantar Akuntansi- Adaptasi Indonesia Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Riwayadi Akuntansi Biaya- Pendekatan Tradisional dan Konteporer., Jakarta: Salemba Empat. Rudianto Akuntansi Manajemen informasi untuk pengambilan keputusan manajemen. Jakarta: Grasindo. Rudianto Pengantar Akuntansi Konsep dan Teknik Penyususnan Laporan Keuangan. Jakarta: Erlangga. Sutarti Analisis Biaya Relevan Dalam Menentukan Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada UD. Sejati Mulia Surabaya. Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 2 Volume Diakses 09 Januari 2014 jam 19:04. Hal Warindrani, Armila Krisna Akuntansi Manajemen Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha iimu. Widayanti, Anita Analisa Biaya Relevan Dalam Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Cemara Food di Blitar. Blitar: STIE Kesuma Negara. 247

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Pada dasarnya informasi dari suatu perusahaan terutama informasi keuangan dibutuhkan oleh berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan, baik pihak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menetapkan pilihan yang mengucurkan laba incremental terbesar. Laba

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menetapkan pilihan yang mengucurkan laba incremental terbesar. Laba BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian analisis diferensial Menurut Henry Simamora (2002:230), analisis diferensial adalah menetapkan pilihan yang mengucurkan laba incremental terbesar.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Setiap usaha, baik usaha kecil maupun usaha besar membutuhkan informasi akuntansi yang berguna bagi pihak manajemen. Informasi akuntansi dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Cost Volume Profit a. Pengertian Analisis Cost Volume Profit Menurut Hansen & Mowen (2005:274) Analisis biaya-volume-laba (costvolume-profit analysis)

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN

BAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN 11 BAB II ANALISIS PROFITABILITAS PELANGGAN DAN PELAPORAN SEGMEN 2.1. Pengertian dan Manfaat Analisis Profitabilitas Pelanggan Kondisi lingkungan yang baru menyebabkan perusahaan harus berfokus kepada

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Dalam menjalankan suatu perusahaan diperlukan keputusan yang tepat dan akurat terhadap konsep biaya yang ada. Ada beberapa

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Dalam menjalankan suatu perusahaan, pengambilan keputusan yang tepat dan akurat memerlukan pemahaman tentang konsep biaya

Lebih terperinci

CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 Mei 2013 ISSN

CENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 Mei 2013 ISSN VARIABEL COSTING SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PESANAN KHUSUS DI BAWAH HARGA NORMAL (Studi Kasus pada CV Tri Mulya Onix Tulungagung) Imroatus Sholikah Jurusan Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Secara garis besar bahwa akuntansi dapat diartikan sebagai pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Analisis Perilaku Biaya (Cost Behaviour Analysis) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Akuntansi Biaya. Analisis Perilaku Biaya (Cost Behaviour Analysis) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Analisis Perilaku Biaya (Cost Behaviour Analysis) Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Analisis Perilaku Biaya BAB

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen. Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management

BAB II LANDASAN TEORI. II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen. Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management 13 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Arti dan Tujuan Akuntansi Manajemen Definisi normatif Akuntansi Manajemen menurut Management Accounting Practices (MAP) Comittee adalah: proses identifikasi, pengukuran,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Hansen dan Mowen (2011:47) Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Biaya merupakan sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas

BAB II LANDASAN TEORI. Biaya merupakan sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan sebuah elemen yang tidak dapat dipisahkan dari aktivitas perusahaan. Biaya didefinisikan sebagai suatu sumber daya yang dikorbankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Ada beberapa pengertian biaya yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: Daljono (2011: 13) mendefinisikan Biaya adalah suatu pengorbanan sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian akuntansi yang mencatat berbagai macam biaya, mengelompokkan, mengalokasikannya

Lebih terperinci

Bab 2. Konsep Dasar Akuntansi Manajemen dan Perilaku Biaya

Bab 2. Konsep Dasar Akuntansi Manajemen dan Perilaku Biaya Bab 1. Ruang Lingkup Akuntansi Manajemen 1.1. Fungsi-fungsi manajemen 1.2. Informasi akuntansi manajemen 1.3. Pengertian akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan 1.4. Perspektif historis akuntansi manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Manajemen 2.1.1 Pengertian Akuntansi Manajemen BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Blocher & Cokins ( 2011 : 5) mendefinisikan bahwa : akuntansi manajemen adalah suatu profesi yang melibatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Istilah biaya (cost) sering digunakan dalam arti yang sama dengan istilah beban (expense). Berdasarkan teori yang ada istilah biaya (cost) dengan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK ABSTRAK Vivi Parita Sari email: vivi.paritasari@yahoo.com Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya memiliki

Lebih terperinci

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING

BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING BAB II PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN PENDEKATAN VARIABEL COSTING II.1. Harga Jual Penentuan harga jual suatu produk atau jasa merupakan salah satu keputusan penting manajemen karena harga yang ditetapkan

Lebih terperinci

Analisis Biaya Menurut Variable Costing Untuk Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Kue Bangket Tokin.

Analisis Biaya Menurut Variable Costing Untuk Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Kue Bangket Tokin. Analisis Biaya Menurut Variable Costing Untuk Pengambilan Keputusan Menerima Atau Menolak Pesanan Khusus Pada Perusahaan Kue Bangket Tokin. Oleh : Artika Kartini Pongantung W. S Manoppo J. Mangindaan Abstract.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Setiap perusahaan berorientasi untuk mencapai tujuan secara ideal, perusahaan akan mengoptimalkan penggunaan seluruh sumber dayanya untuk mencapai tujuan tersebut.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perencanaan Laba Perencanaan laba yang baik akan mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam mencapai laba optimal. Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh laba yang semaksimal

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya salah satu bagian atau unsur dari harga pokok dan juga unsur yang paling pokok dalam akuntansi biaya, untuk itu

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL UNTUK MEMBANTU MEMBERIKAN INFORMASI KETIKA TERJADI PESANAN KHUSUS (SPECIAL ORDER) PADA UD. REFIGA BETON.

ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL UNTUK MEMBANTU MEMBERIKAN INFORMASI KETIKA TERJADI PESANAN KHUSUS (SPECIAL ORDER) PADA UD. REFIGA BETON. Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 3, No. 3 (2016) ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL UNTUK MEMBANTU MEMBERIKAN INFORMASI KETIKA TERJADI PESANAN KHUSUS (SPECIAL ORDER) PADA UD. REFIGA BETON Nosilia Fristiani

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam

BAB II BAHAN RUJUKAN. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Mulyadi (2005:8) menyatakan bahwa pengertian biaya dalam arti luas adalah : Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan

Lebih terperinci

PERILAKU BIAYA AKTIVITAS

PERILAKU BIAYA AKTIVITAS PERILAKU BIAYA AKTIVITAS A. Konsep Dasar Perilaku Biaya Aktivitas Perilaku biaya (cost behavior) mengacu pada reaksi biaya terhadap aktivitas perusahaan. Aktivitas adalah pengorbanan waktu dan input untuk

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPERTAHANKAN ATAU MENGHENTIKAN SEGMEN PERUSAHAAN PADA CV. PODO KUMPUL

ANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPERTAHANKAN ATAU MENGHENTIKAN SEGMEN PERUSAHAAN PADA CV. PODO KUMPUL ANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPERTAHANKAN ATAU MENGHENTIKAN SEGMEN PERUSAHAAN PADA CV. PODO KUMPUL Ardyanto Wibowo H. Andre Purwanugraha Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI Penyelesaian masalah yang diteliti dalam penelitian ini memerlukan teoriteori atau tinjauan pustaka yang dapat mendukung pengolahan data. Beberapa teori tersebut digunakan sebagai

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING (Studi kasus pada Hotel Puri Artha Yogyakarta) Nama : Hesti Triyanto Dosen Pembimbing : H. Y.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen.akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya Menurut Perilaku Biaya Biaya merupakan unsur yang digunakan dalam melakukan analisis Break Even Point. Untuk dapat menentukan tingkat

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA PT. BS POLYMER

ANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA PT. BS POLYMER 328 ANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN KHUSUS PADA PT. BS POLYMER Husnawati A. Rahman*) Dosen Tetap Yayasan STIE YPUP Makassar Abstract : This study aimed

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memiliki peranan penting bagi manajemen perusahaan agar dapat memiliki pemahaman dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Dalam kegiatan perusahaan ada banyak keputusan yang harus diambil oleh manajemen untuk kelangsungan hidup perusahaan. Dalam pengambilan keputusan dibutuhkan informasi

Lebih terperinci

Penggolongan Biaya. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE.

Penggolongan Biaya. Prepared by Ridwan Iskandar Sudayat, SE. Penggolongan Biaya Terdapat lima cara penggolongan biaya, menurut Mulyadi (1990, hal. 10), yaitu penggolongan biaya menurut: a) Obyek pengeluaran. Dalam penggolongan ini, nama obyek pengelaran merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS PENDEKATAN COST PLUS DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI

ANALISIS PENDEKATAN COST PLUS DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI Artikel Skripsi ANALISIS PENDEKATAN COST PLUS DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Setiap perusahaan yang berorientasi pada peningkatan pendapatan akan selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan dalam menentukan harga pokok adalah biaya. Biaya mengandung dua pengertian, yaitu dalam beban

Lebih terperinci

Fakultas Ekonomi Universitas Darul Ulum

Fakultas Ekonomi Universitas Darul Ulum PENERAPAN PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKS I DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA PABRIK TAHU W DI DESA JAPANAN KECAMATAN MOJOWARNO KABUPATEN JOMBANG Fakultas Ekonomi Universitas Darul Ulum Email:wiwinidahyani@undar.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Tinjauan penelitian terdahulu yang dijadikan peneliti sebagai bahan pertimbangan pertama, penelitian yang dilakukan oleh Ade Zulfikar Abraham Iqbal

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN Judul Mata Kuliah : Akuntansi Manajemen Kode/ SKS : / 3 SKS Deskripsi Singkat : Mata kuliah Akuntansi Manajemen merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Akuntansi Biaya II.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Terdapat beberapa pengertian akuntansi biaya yang dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain: Rayburn yang diterjemahkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini penulis melakukan penelitian di PT. Maju Jaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini penulis melakukan penelitian di PT. Maju Jaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian Dalam penulisan skripsi ini penulis melakukan penelitian di PT. Maju Jaya Utama Lestari yang beralamat di Jl. Manis II No

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi berkaitan dengan hal pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

Materi: AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Materi: AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR Materi: 14-16 AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR JENIS PERUSAHAAN Perusahaan Jasa Perusahaan Dagang Perusahaan Manufaktur PERUSAHAAN MANUFAKTUR PRODUSEN BAHAN BAKU PERUSAHAAN MANUFAKTUR KONSUMEN JENIS PERSEDIAAN

Lebih terperinci

Soal Pilihan Ganda (bobot 30)

Soal Pilihan Ganda (bobot 30) Soal Pilihan Ganda (bobot 30) 1. Akuntansi biaya kurang berperan dalam: a. Penetapan biaya bunga yang bisa dikapitalisasi* b. Penetapan metode perhitungan biaya c. Penentuan biaya produk d. Pemilihan di

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya memberikan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN BEBAN POKOK PRODUKSI GUNA MENGETAHUI HARGA JUAL PRODUK YANG TEPAT (Studi Kasus Pada UD. Wijaya Food Blitar)

ANALISIS PERHITUNGAN BEBAN POKOK PRODUKSI GUNA MENGETAHUI HARGA JUAL PRODUK YANG TEPAT (Studi Kasus Pada UD. Wijaya Food Blitar) Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 3, No. 3 (2016) ANALISIS PERHITUNGAN BEBAN POKOK PRODUKSI GUNA MENGETAHUI HARGA JUAL PRODUK YANG TEPAT (Studi Kasus Pada UD. Wijaya Food Blitar) Titi Wahyuningsih

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi ANALISIS BIAYA DIFERENSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMBUAT SENDIRI ATAU MEMBELI PRODUK DARI LUAR GUNA MENINGKATKAN LABA (STUDI PADA UD. BANGUN JAYA DI MOJO KEDIRI) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Biaya Biaya memiliki berbagai macam arti tergantung maksud dari pemakai istilah tersebut. Mulyadi membedakan pengertian biaya ke dalam arti luas dan arti sempit antara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Informasi Akuntansi Diferensial 2.1.1 Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial Informasi diperlukan manusia untuk mengurangi ketidakpastian yang selalu menyangkut masa yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya menyediakan informasi biaya yang akan digunakan untuk membantu menetapkan harga pokok produksi suatu perusahaan. Akuntansi biaya mengukur

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK BIAYA, PENGERTIAN BIAYA, PENGGOLONGAN BIAYA, DAN ALIRAN BIAYA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR

KARAKTERISTIK BIAYA, PENGERTIAN BIAYA, PENGGOLONGAN BIAYA, DAN ALIRAN BIAYA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR 2 PENDAHULUAN KARAKTERISTIK BIAYA, PENGERTIAN BIAYA, PENGGOLONGAN BIAYA, DAN ALIRAN BIAYA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR Konsep biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda (different costs are used for different

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya sangat berperan penting dalam kegiatan perusahaan. Salah satu peranan akuntansi biaya

Lebih terperinci

Analisis Perilaku Biaya

Analisis Perilaku Biaya Modul ke: 03Fakultas Yusar EKONOMI DAN BISNIS (FEB) Analisis Perilaku Biaya Sagara, SE.,M.Si.,Ak.,CA,CMA Program Studi Manajemen KLASIFIKASI BIAYA Biaya Tetap didefenisikan sebagai biaya yang secara total

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Ada beberapa penafsiran mengenai pengertian Akuntansi Biaya seperti yang dikemukakan oleh : Menurut Mulyadi (2005:7) dalam bukunya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, penulis akan menguraikan teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli yang akan digunakan sebagai landasan dalam menganalisa permasalahan yang ada diperusahaan PT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan

BAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Produksi Menurut Supriyono (2000:290), Biaya produksi adalah meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Manajemen Akuntansi dapat dipandang dari dua tipe akuntansi yang ada yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Sebagai salah satu tipe informasi akuntansi manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perbandingan Harga Pokok Produksi Full Costing dan Variable Costinguntuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perbandingan Harga Pokok Produksi Full Costing dan Variable Costinguntuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu tentang analisis perhitungan harga pokok produksi pada UKM telah dilakukan dan menunjukkan bahwa sebagian besar UKM belum menerapkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. metode yang di teteapkan dalam perusahaan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. metode yang di teteapkan dalam perusahaan. BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Studi sebelumnya yang dilakukan oleh beberapa peneliti dengan menerapkan metode Activity Based Costing dalam perhitungan di perusahan. Yang dimana

Lebih terperinci

Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Menentukan Cost Kamar Hotel Pada XYZ Hotel

Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Menentukan Cost Kamar Hotel Pada XYZ Hotel Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 1, No. 2, December 2013, 175-182 p-issn: 2337-7887 Article History Received October, 2013 Accepted November, 2013 Penerapan Metode Activity Based Costing

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Biaya Biaya merupakan salah satu komponen yang sangat penting karena biaya sangat berpengaruh dalam mendukung kemajuan suatu perusahaan dalam melaksanakan aktifitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Biaya dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha mereka dapat berlangsung dalam jangka panjang (going concern). Jika

BAB I PENDAHULUAN. usaha mereka dapat berlangsung dalam jangka panjang (going concern). Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi ekonomi yang disertai dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini memberikan dampak terhadap persaingan yang ketat dalam lingkungan usaha.

Lebih terperinci

SKRIPSI Digunakan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Program Studi Akuntansi

SKRIPSI Digunakan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Program Studi Akuntansi ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRADISIONAL DAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KEDIRI SKRIPSI Digunakan

Lebih terperinci

Penerapan Metode Variable Costing dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek untuk Menerima Pesanan pada CV Nasional Batako Kupang

Penerapan Metode Variable Costing dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek untuk Menerima Pesanan pada CV Nasional Batako Kupang Penerapan Metode Variable Costing dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek untuk Menerima Pesanan pada CV Nasional Batako Kupang Indawati Jauhar Nino, Janri Delastriani Manafe, dan Tuti Setyorini Jurusan

Lebih terperinci

STUDI KASUS PENERAPAN KONSEP BIAYA RELEVAN DALAM KEPUTUSAN DISKON HARGA PUPUK NPK

STUDI KASUS PENERAPAN KONSEP BIAYA RELEVAN DALAM KEPUTUSAN DISKON HARGA PUPUK NPK STUDI KASUS PENERAPAN KONSEP BIAYA RELEVAN DALAM KEPUTUSAN DISKON HARGA PUPUK NPK Eny Rachmawati Universitas Mayjen Sungkono Mojokerto Email: Enyrachmawati96@gmail.com ABSTRACT Research actually aim the

Lebih terperinci

ANALISIS METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PT. SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR SULTAN ISKANDAR STIE YPUP MAKASSAR

ANALISIS METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PT. SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR SULTAN ISKANDAR STIE YPUP MAKASSAR 1 ANALISIS METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PT. SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR SULTAN ISKANDAR STIE YPUP MAKASSAR ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penentuan Harga Pokok

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi

BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN 2.1 Harga Pokok Produksi 1. Pengertian Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. II.1.1. Konsep Biaya Identifikasi Biaya Definisi biaya menurut Krismiaji (2002), Cost adalah kas atau ekuivalen kas yang dikorbankan untuk membeli barang atau jasa yang diharapkan

Lebih terperinci

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK Nurul Badriyah,SE,MPd ABSTRAK Direct costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Masiyah Kholmi dan Yuningsih biaya (cost)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Masiyah Kholmi dan Yuningsih biaya (cost) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan dalam menentukan harga pokok adalah biaya. Biaya mengandung dua pengertian, yaitu dalam beban

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya mengukur dan melaporkan setiap informasi keuangan dan non keuangan yang terkait dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik dan prosedur pemecahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Analisis Biaya-Volume-Laba Analisis Biaya-Volume-Laba merupakan instrumen perencanaan dan pengendalian. Proses ini memerlukan sejumlah teknik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dari definisi biaya tersebut mengandung empat unsur penting biaya yaitu: 1. Pengorbanan sumber-sumber ekonomi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dari definisi biaya tersebut mengandung empat unsur penting biaya yaitu: 1. Pengorbanan sumber-sumber ekonomi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Pengertian biaya menurut Supriyono (1999:252) adalah pengorbanan sumbersumber ekonomi yang sudah terjadi atau akan terjadi yang dinyatakan

Lebih terperinci

02FEB. Akuntansi Biaya. Cost Behavior Analysis, Classifying Cost, Separating Fixed and Variable Cost. Angela Dirman, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas

02FEB. Akuntansi Biaya. Cost Behavior Analysis, Classifying Cost, Separating Fixed and Variable Cost. Angela Dirman, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas 02FEB Cost Behavior Analysis, Classifying Cost, Separating Fixed and Variable Cost Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi Manajemen Content Cost behavior analysis, Classifying

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntani Biaya 1. Pengertian biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi dalam satu perusahaan manufaktur. Terdapat

Lebih terperinci

BAB II PELAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SEGMEN. Segmen adalah unit-unit usaha penghasil laba dalam organisasi atau

BAB II PELAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SEGMEN. Segmen adalah unit-unit usaha penghasil laba dalam organisasi atau BAB II PELAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SEGMEN II. 1. Segmentasi unit usaha Segmen adalah unit-unit usaha penghasil laba dalam organisasi atau perusahaan (Hansen & Mowen, 2003) Laporan segmen menyediakan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu tipe keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN. Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan adalah biaya.

BAB II BAHAN RUJUKAN. Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan adalah biaya. BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Biaya dan Beban Salah satu data penting yang diperlukan oleh perusahaan adalah biaya. Biaya mengandung dua pengertian, yaitu dalam beban (expense) dan dalam pengertian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya salah satu bagian atau unsure dari harga dan juga unsur yang paling pokok dalam akuntansi biaya, untuk itu perlu

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi ( S.E.) pada Program Studi Akuntansi.

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi ( S.E.) pada Program Studi Akuntansi. PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING DENGAN MENGAMBIL STUDI KASUS PADA LOTUS GARDEN AND RESTAURANT ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya harga jual produk dan jasa standar ditentukan oleh pertimbangan

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya harga jual produk dan jasa standar ditentukan oleh pertimbangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Umumnya harga jual produk dan jasa standar ditentukan oleh pertimbangan permintaan dan penawaran di pasar, sehingga perhitungan kos bukan merupakan penentu

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya berikut : Menurut Mulyadi (2000: 6) pengertian Akuntansi Biaya adalah sebagai Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan,

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA, VOLUME PENJUALAN DAN LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAAN LABA PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI

ANALISIS BIAYA, VOLUME PENJUALAN DAN LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAAN LABA PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI ANALISIS BIAYA, VOLUME PENJUALAN DAN LABA SEBAGAI ALAT BANTU PERENCANAAAN LABA PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi ekonomi global menuntut perusahaan menata manajemennya, mengingat ketatnya persaingan dan segala bentuk perubahan yang tidak dapat diprediksi sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Hansen dan Mowen ( 2009 : 47 ) biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis profitabilitas pelanggan PT. BINTANG CATUR ADHIYASA tahun 2013, maka dapat disimpulkan bahwa semua pelanggan PT. BINTANG CATUR ADHIYASA merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat dirasakan di Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari banyaknya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Charles T. Horngren (2006), akuntansi biaya adalah mengukur,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Charles T. Horngren (2006), akuntansi biaya adalah mengukur, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Menurut Charles T. Horngren (2006), akuntansi biaya adalah mengukur, menganalisis, dan melaporkan informasi keuangan dan non

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang

BAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pembiayaan Sistem pembiayaan (costing system) secara umum terbagi menjadi dua tipe, yaitu sistem akuntansi biaya konvensional. Sistem akuntansi biaya konvensional menggunakan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya Akuntansi merupakan bagian dari dua tipe akuntansi yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dewasa ini perkembangan ekonomi meningkat sedemikian

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dewasa ini perkembangan ekonomi meningkat sedemikian Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi dewasa ini perkembangan ekonomi meningkat sedemikian pesatnya, seiring dengan berbagai perubahan di bidang informasi

Lebih terperinci