BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
|
|
- Suhendra Johan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kemitraan usaha merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memberdayakan pengusaha berskala mikro, kecil dan menengah sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam rangka melakukan sinergi dengan kegiatan penanaman modal khususnya dengan perusahaan yang berstatus Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA). Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 39 Tahun 2014 tentang daftar bidang usaha yang tertutup dan terbuka dengan persyaratan di bidang penanaman modal yang selanjutnya disebut Daftar Negatif Investasi (DNI), menjadi salah satu dasar penerapan kewajiban melaksanakan kemitraan usaha dengan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) khususnya terhadap pada bidang-bidang usaha tertentu. Setiap perusahaan PMDN atau PMA yang dikenakan kewajiban untuk melaksanakan kemitraan usaha pada asasnya ketentuan tersebut tercantum dalam izin prinsip maupun izin usaha yang diterbitkan oleh Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) pusat atau PTSP di daerah. BKPM mengambil peran memastikan investor luar negeri yang masuk ke Indonesia untuk dapat bermitra dengan investor dalam negeri, termasuk Koperasi dan UMKM. Demikian halnya dengan Usaha Kelas Menengah (UKM) yang akan masuk ke Indonesia sebagai konsekuensi dari implementasi MEA, akan di dorong untuk bermitra dengan koperasi dan UMKM Indonesia. Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanam Modal atau Direktorat Pemberdaya Usaha merupakan unit eselon I/II yang berada dibawah lembaga BKPM memiliki misi untuk meningkatkan iklim penanaman modal dalam rangka peningkatan daya saing penanaman modal. Deputi ini berfokus kepada 1
2 2 pemberdayaan usaha nasional dengan memantau jumlah perusahaan yang dipantau atas kewajiban melaksanakan kemitraan usaha sesuai DNI. Dasar hukum tugas fungsi/kebijakan sebagai berikut. 1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. 2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. 3. Peraturan Presiden Nomor 39 Tahun 2014 tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup dan Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal. 4. Peraturan Kepala BKPM Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal. Berdasarkan kebijakan diatas, Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanam Modal atau Direktorat Pemberdaya Usaha BKPM memiliki jadwal rutin setiap bulannya untuk menyurvei setiap provinsi mengenai keberadaan UKM yang ingin atau siap bermitra terhadap PMDN atau PMA, provinsi tersebut diantaranya Sumatera Selatan, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, Lampung, Bali, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan. Adapun agenda kegiatan tersebut bisa dilihat pada Tabel 1. 1 Tahapan waktu dan pelaksanaan. Tabel 1.1 Tahapan waktu dan pelaksanaan No Kegiatan/Tempat Waktu Pelaksanaan (Bulan) Sifat Komponen Persiapan Monitoring Perusahaan PMA/ PDN V V V Pedukung 113. Pelaksanaan Monitoring Perusahaan PMA/ PMDN yang wajib bermitra V V V V V V Utama
3 3 Tabel 1.2 Tahapan waktu dan pelaksanaan (lanjutan 1) No Kegiatan/Tempat Waktu Pelaksanaan (Bulan) Sifat Komponen Sumatera Selatan V 2 Jawa Tengah V 3 DI Yogyakarta V 4 Jawa Timur V 5 Jawa Barat V 6 Banten V 7 Lampung V 8 Bali V 9 Kalimantan Timur V 10 Sulawesi Selatan V Hasil survei tersebut kemudian akan di jadikan laporan data berupa daftar UKM yang masih aktif/nonaktif bermitra dengan PMDN atau PMA, dan perkembangan para UKM. Sampai saat ini, laporan tersebut masih ditulis tangan oleh setiap anggota yang melakukan survei dan dikumpulkan secara bertumpuk. Beberapa kendala yang terjadi akibat perilaku tersebut adalah sebagai berikut. 1. Data UKM yang bermitra dengan PMDN atau PMA sulit untuk diketahui perkembangan nya karena harus membuka buku lama. 2. Sulit menentukan grafik perkembangan UKM yang bermitra di setiap provinsi. 3. Harus bekerja dua kali untuk membuat backup data UKM dan PMDN atau PMA. 4. Laporan triwulan masih menggunakan metode tulis tangan buku laporan. 5. Buku lama identik terabaikan keberadaannya sehingga banyak UKM yang tidak terkontrol oleh instansi.
4 4 Dengan dibangun sebuah sistem informasi monitoring Usaha Kelas Menengah dengan PMDN atau PMA berbasis web untuk Badan Koordinasi Penanaman Modal, akan memberikan manfaat sebagai berikut. 1. Mudah unuk memonitor UKM yang masih bermitra dengan PMDN atau PMA. 2. Pencarian data PMDN atau PMA akan semakin cepat dan tepat untuk memberikan informasi kemitraan. 3. Perkembangan UKM setiap provinsi yang bermitra dapat dilihat dalam bentuk grafik yang terbentuk secara otomatis. 4. Input data akan langsung tersimpan kedalam media penyimpanan yang dapat digunakan kembali apabila terjadi kehilangan data. 5. Pengumpulan data yang terstruktur oleh admin. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan monitoring terhadap UKM dengan perusahaan PMDN atau PMA yang berkewajiban melaksanakan kemitraan usaha sehingga kewajiban kemitraan usaha dimaksud tidak sampai terabaikan. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis paparkan diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah yang akan diteliti adalah: Bagaimana membangun sebuah Sistem informasi monitoring Usaha Kelas Menengah dengan Penanam Modal Dalam Negeri atau Asing untuk BKPM. 1.3 Batasan Masalah Sistem informasi monitoring Usaha Kelas Menengah dengan Penanam Modal Dalam Negeri atau Asing untuk BKPM l memiliki ruang lingkup kerja yang sangat luas. Oleh karena itu sistem ini memiliki beberapa batasan masalah dalam proses monitor PMDN atau PMA, yaitu. 1. Sistem mampu memberikan informasi data UKM dan PMDN atau PMA secara lengkap. 2. Sistem mengelola data mengenai hubungan UKM bermitra dengan PMDN atau PMA.
5 5 3. Sistem membuat grafik perkembangan UKM terhadap PMDN atau PMA. 4. Sistem mampu memunculkan daftar perusahaan mitra berdasarkan pencarian jenis PMA/PMDN. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ada tiga yaitu. 1. Merancang dan membangun sistem informasi monitoring Usaha Kelas Menengah dengan PMDN atau PMA untuk Badan Koordinasi Penanaman Modal. 2. Sistem informasi monitoring mampu mengelola data UKM, PMDN atau PMA. 3. Mengetahui perkembangan UKM yang bermitra dengan PMDN atau PMA. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penulisan tugas akhir sistem informasi monitoring Usaha Kelas Menengah dengan PMDN atau PMA untuk Badan Koordinasi Penanaman Modal telah disebutkan pada bagian latar belakang. Untuk memperjelas manfaat tersebut, penulis menjabarkan manfaat penelitian sebagai berikut. 1. Mudah untuk memonitor UKM yang masih bermitra dengan PMDN atau PMA. 2. Pencarian data PMDN atau PMA akan semakin cepat dan tepat untuk memberikan informasi kemitraan. 3. Perkembangan UKM setiap provinsi dapat dilihat dalam bentuk grafik yang terbentuk secara otomatis setiap bulan nya. 4. Input data akan langsung tersimpan kedalam media penyimpanan yang dapat digunakan apabila terjadi kehilangan data. 5. Pengumpulan data yang terstruktur oleh pengguna.
6 6 1.6 Metodologi Penelitian 1. Studi Literatur Studi Literatur dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari informasi yang berkaitan dengan sistem informasi monitoring termasuk dalam perancangan, analisa data, dan implementasi. 2. Wawancara Wawancara dilakukan dengan Kepala Divisi Direktorat Pemberdayaan Usaha sebagai pengguna yang akan mengimplementasikan sistem informasi monitoring Usaha Kelas Menengah dengan Penanam Modal Dalam Negeri atau Asing. Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk mengakomodasi kebutuhan pengguna dan juga memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan penelitian ini. 3. Pengembangan Sistem Metode yang dipakai penulis untuk mengembangkan sistem informasi monitoring adalah waterfall. Dalam pengembangannya, melewati beberapa tahap yaitu. d a. Analisis Analisis atau analisa ini merupakan tahap awal yang dilakukan oleh peneliti dalam mengembangkan sistem. Dalam analisis ini harus mendapatkan beberapa hal yang dianggap menunjang penelitian yang dilakukan, mencari permasalahan yang ada, mengumpulkan data (data fisik, non fisik), dan wawancara. Dalam tahap awal ini penulis dituntut untuk benar-benar melakukan penelitian yang terarah seperti contohnya untuk penelitian sistem monitoring. Untuk menentukan pokok permasalahan penulis harus memilih terlebih dahulu permasalahan globalnya, kemudian membagi lagi menjadi beberapa sub kecil.
7 7 b. Desain Desain yang dimaksud bukan hanya tampilan atau interfacenya saja, tetapi yang dimaksud desain dalam metode ini adalah desain sistem yang meliputi: alur kerja sistem, cara pengoprasian sistem, hasil keluaran dengan menggunakan metode-metode seperti UML (Unified Modeling Language) tampilan sistem dan yang telah disesuaikan dengan analisis kebutuhan pada tahap awal untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Sehingga programmer atau pihak yang terlibat dalam pembuatan kode program akan dipermudah karena sudah terarah seperti apa sistem ini akan berjalan dan seperti apa alur yang ada didalam sistem maupun diluar sistem. c. Coding Bagian pengodean merupakan bagian para programmer untuk memasukan script kode pemrograman kedalam sebuah software programming untuk menghasilkan aplikasi yang telah didesain, software programming yang dapat digunakan harus disesuaikan dengan desain sistem yang dibuat seperti untuk ponsel, desktop, atau website. d. Testing Tahap ini adalah tahap pengujian dan tahap pendukung yang artinya sistem yang telah dibuat dari hasil analisis masalah yang telah melalui tahap-tahap desain, pengodean barulah masuk kedalam pengujian sistem, sehingga akan dapat diketahui seperti apa hasil kinerja sistem yang baru ini dibandingkan dengan sistem yang lama, kemudian dapat diketahui pula apakah dalam sistem yang baru ini masih ada kelemahan yang kemudian akan dikembangkan oleh peneliti berikutnya.
8 8 1.7 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi referensi-referensi yang relevan mengenai sistem sejenis yang sudah pernah dibuat sebelumnya. Tinjauan pustaka berupa tugas akhir, skripsi, makalah, jurnal, dan tesis dari beberapa universitas. BAB III LANDASAN TEORI Bab ini berisi penjelasan mengenai teori - teori dasar yang digunakan sebagai acuan dalam proses pembuatan sistem informas monitoring Usaha Kelas Menengah dengan PMDN atau PMA untuk Badan Koordinasi Penanaman Modal. Sumber berasal dari buku atau sumber - sumber lain yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. BAB IV ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM Bab ini berisi analisis dan rancangan sistem yang menjelaskan tentang perancangan sistem pada penelitian ini. Bagian perancangan meliputi analisis permasalahan, kebutuhan fungsional sistem, kebutuhan nonfungsional sistem, gambaran umum sistem, analisis kebutuhan data, analisis basisdata, analisis model sistem, perancangan struktur menu sistem dan perancangan antarmuka yang digunakan di dalam penelitian ini. BAB V IMPLEMENTASI Bab ini merupakan implementasi sistem yang berisi penerapan atau implementasi dari perancangan sistem. Bab ini menjelaskan beberapa kode program yang digunakan untuk membangun sistem dan menampilkan tampilan antarmuka yang digunakan di dalam sistem.
9 9 BAB VI PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini merupakan bab pengujian dan pembahasan yang menguji kesesuaian sistem dengan perancangan yang telah dibuat. Pengujian sistem pada penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja sistem, mengurangi adanya kesalahan dan memastikan sistem dapat digunakan. BAB VII PENUTUP Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari penelitian. Selain itu, bab penutup berisi saran yang digunakan sebagai acuan untuk pengembangan sistem ke tahap selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Daftar Pustaka merupakan bagian yang berisi referensi sumber dari studi literatur yang digunakan dalam penyusunan laporan tugas akhir ini. LAMPIRAN Lampiran merupakan bagian yang berisi data-data tambahan yang terlalu banyak apabila diletakan pada teks utama.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini secara tidak langsung menuntut suatu organisasi atau instansi untuk menggunakan teknologi informasi. Pengolahan data secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desa Kedungjaran adalah salah satu Pemerintah yang berada di Kabupaten Pekalongan. Desa Kedungjaran ini mempunyai kewajiban untuk melayani masyarakat dan selalu ingin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bekalang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bekalang Informasi merupakan salah satu kebutuhan didalam suatu instansi, perusahaan, organisasi, lembaga serta lingkungan yang berada diluar sistem. Informasi dianggap sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat menjadikan kebutuhan manusia akan informasi semakin meningkat. Hal ini menyebabkan adanya perubahan pola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Adapun masalah yang dihadapi oleh SMK ISLAM PLUS YAPIA dalam belajar mengajar dan dapat menumbuhkan semangat adalah :
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar dan aktivitas belajar. Aktivitas mengajar merupakan tugas seorang guru yang mengupayakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. teknologi-teknologi yang sedang berkembang, seperti internet dan social
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi, aplikasi berbasis website hadir seiring meningkatnya kebutuhan manusia dalam melakukan interaksi sosial dengan sesamanya. Aplikasi berbasis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dalam era globalisasi yang semakin pesat memberi berbagai keuntungan dan kemudahan bagi manusia di abad ini. Teknologi informasi juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembang pesatnya universitas-universitas diindonesia menjadikan persaingan antar universitas semakin besar sehingga kualitas dan fasilitas dari setiap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan dunia usaha harus didampingi dengan sistem IT yang dapat menunjang keberhasilan sebuah usaha, banyak usaha yang dapat ditekuni dan dijalani dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Masa bayi dan balita bahkan sejak dalam kandungan adalah periode emas karena jika pada masa tersebut pertumbuhan dan perkembangan balita tidak dipantau dengan baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang pesat, khususnya teknologi informasi. Dengan pesatnya pertumbuhan teknologi informasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Samapta Bhayangkara (SABHARA) adalah salah satu pelaksana utama Kepolisian Daerah (POLDA) yang membina Kesamaptaan Kepolisian yang meliputi kegiatan-kegiatan patroli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan bernegara yang semakin terbuka, Pemerintah selaku perumus dan pelaksana kebijakan APBN berkewajiban untuk terbuka dan bertanggung jawab terhadap seluruh
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 1 TAHUN 201 31 December 201 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat sekarang ini, banyak perusahaan jasa parkir yang dapat kita temui diberbagai kota maupun daerah. Biasanya, perusahaan jasa parkir ini mengelola lahan parkir yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kini, khususnya di Indonesia perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi dan komputer di era globalisasi semakin pesat, sesuai kebutuhan seiring dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman saat ini menuntut kita untuk aktif dan inovatif dalam menemukan hal-hal baru dalam bidang teknologi dan informasi. Salah satu perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi khususnya komputer dan smartphone telah berkembang dengan sanagat pesat dan telah melekat dengan kehidupan masyarakat.saat ini komputer tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin maju membuat perubahan pada aspek kehidupan manusia. Perubahan inilah yang mendorong kemajuan terutama pada bidang teknologi yang menuntut
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Instansi 3.1.1 Gambaran Umum BKPM BKPM adalah sebuah badan layanan penanaman modal Pemerintah Indonesia yang dibentuk dengan maksud untuk menerapkan
Lebih terperinci2 meningkatkan daya saing PT Panorama Transportasi tbk. sebagai perusahaan di bidang transportasi taksi. Dalam menjawab permasalan tersebut maka diper
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan informasi dewasa ini semakin meningkat, kemudahan dalam mengakses informasi mutlak diperlukan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai macam teknologi pemrograman web yang menggunakan framework membuat keberadaan framework menjadi sangat dibutuhkan. Framework atau kerangka kerja adalah suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dapat memberikan dampak positif di berbagai bidang termasuk di dalam bidang pendidikan. Perkembangan teknologi ini
Lebih terperinciRealisasi Investasi PMDN dan PMA Tahun 2017 Melampaui Target
Realisasi Investasi PMDN dan PMA Tahun 2017 Melampaui Target Jakarta, 30 Januari 2018 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mempublikasikan data realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Himpunan Mahasiswa adalah wadah bagi mahasiswa untuk menyalurkan keterampilannya dalam berorganisasi demi memajukan program studi di bawah kepemimpinan seorang ketua
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) atau yang biasa dikenal masyarakat dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan suatu bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini pengetahuan tentang teknolongi dan informasi sangat diperlukan bagi setiap perusahaan ataupun instansi. Dibutuhkan teknologi yang baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan era globalisasi ini, semua Negara saling berkompetisi untuk meningkatkan kualitas pendidikannya, karena semakin bagus kualitas pendidikan pada suatu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sekuritas, yang memungkinkan para investor maupun trader untuk melakukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini perkembangan pasar modal semakin pesat. Berkembangnya pasar modal ini juga didukung dengan semakin mudahnya dalam melakukan transaksi jual-beli saham, yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan adanya suatu sistem informasi dapat membantu dalam pengembangan mutu maupun kinerja dari sebuah sekolah. Karena sistem informasi digunakan untuk menampilakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan teknologi yang pesat pada era modern di zaman ini, membuat penerapan sistem informasi dalam dunia bisnis untuk tetap terus mengikuti perkembangannya. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi memberikan tantangan tersendiri atas diletakkannya ekonomi (economy community) sebagai salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi memberikan tantangan tersendiri atas diletakkannya ekonomi (economy community) sebagai salah satu pilar berdirinya ASEAN bersama keamanan (security community)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program studi Komputer dan Sistem Informasi SV UGM merupakan salah satu lembaga yang setiap tahunnya meluluskan mahasiswanya, oleh karena itu memiliki kewajiban untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jenis bisnis dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis,
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem Informasi telah menjadi komponen yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis dalam meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam perusahaan atau instansi tentu nya memiliki data yang cukup besar, salah satunya adalah inventory. Suatu kegiatan dalam proses pengolahan data pada suatu gudang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi sebagai salah satu bentuk produk dari ilmu pengetahuan dan teknologi, kini telah banyak digunakan lembaga, instansi, perusahaan maupun organisasi.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang dalam memilih topik pembahasan, ruang lingkup dalam pembahasan, manfaat dan tujuan yang didapatkan metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bandung merupakan lembaga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Bandung merupakan lembaga teknis daerah yang dibentuk oleh kepala daerah berdasarkan peraturan daerah no 10 tahun 2002 tentang pembentukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Proses Alur Penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perencanaan sampai pelaporan hasil akhir dalam
Lebih terperinciPENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dan informasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan saat ini. Hal ini terlihat dari proses untuk mendapatkan informasi yang dapat diperoleh secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komputer merupakan sarana pengolahan data dalam membantu manusia untuk dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan dengan lebih cepat, tepat dan akurat. Aplikasi
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,
PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proposal dan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) adalah 2 laporan yang berkaitan dan dibutuhkan pada setiap organisasi. Pengertian proposal adalah rencana yang disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin majunya teknologi pada masa sekarang ini, kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin majunya teknologi pada masa sekarang ini, kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat sangat diperlukan di segala bidang baik itu dunia pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lahirnya era internet telah memberi perubahan yang sangat besar terhadap kehidupan manusia, dimana informasi menjadi sangat mudah untuk diakses dan disebarkan. Kehadiran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya semua faktor produksi. Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan ada pula
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Business Budget (Anggaran Perusahaan) atau Budget (Anggaran) adalah suatu rencana yang disusun secara sistemetis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puskesmas Waluran merupakan salah satu Puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Sukabumi yang memiliki 12 bidan dengan 17% diantaranya sudah bisa mengoperasikan Microsoft
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era modern saat ini perkembangan dunia kuliner khususnya di Indonesia telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Dalam artian kuliner saat ini tidak hanya
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,
PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PELIMPAHAN DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL TAHUN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Teknologi informasi saat ini telah hampir digunakan disetiap bidang kehidupan. Tak terkecuali pada bidang pendidikan yang menginginkan semuanya dilakukan dengan cepat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi terjadi sangat cepat. Setiap saat bermunculan teknologi baru yang memberi nilai tambah pada teknologi yang sudah ada. Berbagai kemudahan,
Lebih terperinciSiaran Pers. Realisasi Investasi Januari-September 2016 Mencapai Rp 453 Triliun
Siaran Pers Realisasi Investasi Januari-September 2016 Mencapai Rp 453 Triliun Jakarta, 27 Oktober 2016 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan realisasi investasi pada triwulan ketiga (Juli-September)
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN DAFTAR BIDANG USAHA YANG TERBUKA DENGAN PERSYARATAN DI BIDANG PENANAMAN MODAL
PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN DAFTAR BIDANG USAHA YANG TERBUKA DENGAN PERSYARATAN DI BIDANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI TANGERANG, Menimbang
Lebih terperinciSIARAN PERS. Realisasi Investasi Triwulan II Tahun 2017 Mencapai Rp 170,9 Triliun
SIARAN PERS Realisasi Investasi Triwulan II Tahun 2017 Mencapai Rp 170,9 Triliun Jakarta, 26 Juli 2017 Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mempublikasikan data realisasi investasi Penanaman Modal Dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Tasikmalaya merupakan kota di Provinsi Jawa Barat yang terletak di jalur utama selatan Pulau Jawa. Kota ini memiliki banyak potensi daerah dan sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap instansi, organisasi, perusahaan maupun lembaga pendidikan sekolah, dapat dipastikan mempunyai suatu unit khusus yang bertugas dalam bidang administrasi. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Mempawah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Mempawah Tahun 2013-2018 pada dasarnya dilatarbelakangi oleh tekad dan kesungguhan untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. Kahar Duta Sarana (KDS) yang bekedudukan di Jl. Peta Lingkar Selatan, Ruko Kopo Plaza BI D/5 Bandung 40233 Jawa Barat, Indonesia adalah perusahaan multinasional
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1 BAB I. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan koordinasi penyusunan rencana, program dan anggaran, serta evaluasi dan penyusunan laporan departemen.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Sinergy Informasi Pratama merupakan salah satu perusahaan penyedia barang dan jasa di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang berfokus pada penyediaan
Lebih terperinciPROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 5 TAHUN 2017 RENCANA UMUM PENANAMAN MODAL KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN
PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI TEMANGGUNG NOMOR 5 TAHUN 2017 RENCANA UMUM PENANAMAN MODAL KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2015 2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a.
Lebih terperinciBUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi sistem informasi sekarang ini sangat pesat, hampir semua kegiatan menggunakan sistem informasi sebagai penunjang kegiatannya, salah satunya adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berjalannya waktu perkembangan teknologi berjalan sangat cepat sudah banyak kegiatankegiatan pekerjaan yang memanfaatkan teknologi untuk mempermudah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung yang berada di jalan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Cilegon sebagai daerah tujuan investasi memiliki daya tarik bagi investor dalam maupun luar negeri, hal ini dapat dilihat dari tingginya minat investor
Lebih terperinciRENJA TAHUN 2017 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2018
RENJA TAHUN 2017 DAN PERKIRAAN MAJU TAHUN 2018 Organisasi/SUB SKPD : 2.12.01.01 - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu KODE Urusan/Bidang Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan sistem informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini membuat meningkatnya kebutuhan penggunaan komputer sebagai penunjang kerja.
Lebih terperinciSAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT
1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT Selasa, 6 Mei 2008 Jam 09.00 WIB Di Hotel Orchard Pontianak Selamat
Lebih terperinci1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum. Koperasi Citra Telekomunikasi Institut Teknologi (IT) Telkom Bandung merupakan sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya teknologi yang begitu pesat memungkinkan manusia dapat berkomunikasi dan saling bertukar informasi/data secara jarak jauh. Antar kota,
Lebih terperinciBAB II BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL (BKPM)
BAB II BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL (BKPM) 2.1. Sejarah BKPM Sebelum pemberlakuan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 Tentang Penanaman Modal Asing, Pemerintah kurang menyadari pentingnya koordinasi di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pembangunan rumah, minimarket, hingga gedung yang cepat dari tahun ke tahun membuat lahan semakin sempit. Masyarakat yang berminat dengan tanaman khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi Citra di Institut Teknologi Telkom merupakan organisasi yang unik dan berbeda dengan beberapa organisasi lain yang memiliki tujuan untuk menjadikan kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan adanya sistem informasi pada saat ini sangatlah menunjang dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini dimungkinkan untuk membantu pekerjaan manusia menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terkadang tanpa diduga seseorang berada dalam situasi sulit, bahkan bisa mengancam keselamatannya. Dalam kondisi tersebut sering kali orang akan kesulitan meminta bantuan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kebutuhan Internet merupakan sekumpulan jaringan yang berskala global. Tidak ada satu pun orang, kelompok atau organisasi yang bertanggung jawab untuk menjalankan internet.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dalam pendidikan. Bidang pembelajaran yang paling dikenal dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dalam hal multimedia berkembang dengan pesat dan telah merambah ke dunia pendidikan. Perkembangan ini didukung oleh ketersediaan perangkat keras
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini dunia usaha dihadapkan pada suatu era globalisasi dimana banyak orang mulai memanfaatkan media internet sebagai sarana untuk membangun website online.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi seperti ini, perkembangan teknologi sudah sangat cepat dan maju. Salah satunya adalah teknologi di bidang informasi dan telekomunikasi. Kebutuhan
Lebih terperinciDAFTAR ISI... LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i iii iv v vi viii xv xviii BAB I BAB II PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Aceh Tamiang selaku. informasi yang terbaik bagi setiap perusahaan yang membutuhkan.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi, khususnya di bidang teknologi informasi merupakan salah satu pemicu terjadinya perubahan pola pikir manusia untuk dapat memperoleh informasi secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai organisasi yang memiliki kecenderungan orientasi pada konsultasi terhadap sistem yang berjalan, maka dibutuhkan sistem yang mampu menyimpan, menampilkan
Lebih terperinciBUPATI KEPULAUAN SELAYAR
BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN SELAYAR, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciRenstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi informasi berkembang sangat pesat. Perkembangan teknologi informasi tersebut didukung oleh banyaknya perangkat lunak (software) dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan mengenai dasar awal pada pembuatan laporan tugas akhir. Dasar awal tersebut terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang ini, layanan publik sangat menjadi sorotan bagi orangorang banyak dalam menilai kualitas suatu badan usaha. Baik dalam layanan imigrasi, Bank, maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Koperasi Pasar (KOPPAS) Cipete adalah sebuah badan usaha yang secara umum didirikan, dibentuk, dibiayai, dikelola, diawasi, dan dimanfaatkan oleh para pedagang pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan terus berkembangnya teknologi Sistem Informasi, maka penyajian yang cepat dan efisien sangat dibutuhkan oleh setiap orang. Perkembangan teknologi yang
Lebih terperinciRENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2016
RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN 2016 BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN SATU PINTU KABUPATEN MINAHASA TENGGARA DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang.. 1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Alur Metodologi Penelitian
3.1 Proses Alur Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Tabel 3.1 Alur Metodologi Penelitian Tahap Pengerjaan Tugas Akhir Input Proses Output Studi Literatur -Teori mengenai web GIS -Teori perancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jasa ekspedisi adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman barang yang saat ini tumbuh pesat dalam dunia bisnis, perusahaan dalam bidang ini bersaing
Lebih terperinciTabel 1. Pertumbuhan Ekonomi dan Kebutuhan Investasi
Boks 2 REALISASI INVESTASI DALAM MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU I. GAMBARAN UMUM Investasi merupakan salah satu pilar pokok dalam mencapai pertumbuhan ekonomi, karena mampu memberikan multiplier effect
Lebih terperinci- 6 - TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL
- 6 - LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia Evaluasi kualitas..., Agus Joko Saptono, FE UI, 2010.
1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Persetujuan dan perizinan penanaman modal baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mempunyai pengaruh dalam pengembangan penanaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang telah berkembang saat ini, telah mendorong
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang telah berkembang saat ini, telah mendorong percepatan di berbagai bidang khususnya pada bidang teknologi informasi. Hal ini telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem informasi yang baik akan menyimpan dengan baik setiap proses transaksi yang terjadi ke dalam database. Hal ini menjadi hal yang krusial, karena ini menjadi
Lebih terperinci