NASKAH PUBLIKASI GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA* TENTANG TATALAKSANA ANAK GIZI BURUK
|
|
- Veronika Sanjaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 NASKAH PUBLIKASI GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA* TENTANG TATALAKSANA ANAK GIZI BURUK *Mahasiswa Universitas Tanjungpura, Universitas Muhammadiyah, STIK Muhammadiyah, dan Poltekkes Pontianak BRILLIANA EVA YUNITA NIM I PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2014
2 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA* TENTANG TATALAKSANA ANAK GIZI BURUK *Mahasiswa Universitas Tanjungpura, Universitas Muhammadiyah, STIK Muhammadiyah, dan Poltekkes Pontianak Brilliana Eva Yunita 1 ; Agustina Arundina 2 ; Ita Armyanti 3 ; Delima Fajar Liana 4 Intisari Latar Belakang. Kasus anak balita dengan status gizi buruk di Kota Pontianak meningkat dari 30 anak di tahun 2010 menjadi 41 anak di tahun Tatalaksana yang benar oleh tim KEP (Kurang Energi Protein) akan menurunkan angka kejadian KEP. Peningkatan angka kejadian tersebut menunjukkan adanya penatalaksanaan yang belum optimal. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, Universitas Muhammadiyah, STIK Muhammadiyah, dan Poltekkes Pontianak tentang tatalaksana anak gizi buruk. Metodologi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif jenis survei yang dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah, STIK Muhammadiyah, dan Poltekkes Pontianak. Sebanyak 202 mahasiswa berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasil. Tingkat pengetahuan mahasiswa tentang tatalaksana anak gizi buruk yaitu tingkat pengetahuan kurang (80,7%), cukup (17,4%), dan baik (2%). Berdasarkan bidang studi, mahasiswa dengan tingkat pengetahuan kurang adalah mahasiswa kedokteran (95,9%), mahasiswa gizi (72,7%), dan mahasiswa keperawatan (71,8%). Kesimpulan. Tingkat pengetahuan mahasiswa Universitas Tanjungpura, Universitas Muhammadiyah, STIK Muhammadiyah, dan Poltekkes Pontianak tentang tatalaksana anak gizi buruk, memiliki tingkat pengetahuan kurang (80,7%), cukup (17,4%), dan baik (2%). Kata kunci: Malnutrisi, Kurang Energi Protein (KEP) 1). Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat 2). Departemen Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat 3). Departemen Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat 4). Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat
3 THE ILLUSTRATION OF STUDENT S* KNOWLEDGE LEVEL TOWARDS THE CHILDREN MALNUTRITION MANAGEMENT *The Students of Universitas Tanjungpura, Universitas Muhammadiyah, STIK Muhammadiyah, and Poltekkes Pontianak Brilliana Eva Yunita 1 ; Agustina Arundina 2 ; Ita Armyanti 3 ; Delima Fajar Liana 4 Abstract Background. Manultrition level in Pontianak has been increased, from 30 toddlers in 2010 to 41 toddlers in The efficient management from Protein Energy Malnutrition (PEM) team will decrease some numbers of PEM cases. Increasing number of malnutrition cases shows the management has still not been done well yet. Purpose. This research has a purpose to get the illustration of students of Universitas Tanjungpura, Universitas Muhammadiyah, STIK Muhammadiyah (Nursing Institute of Muhammadiyah), and Poltekkes (Pontianak Health Intitute) s knowledge level towards the children malnutrition management. Methodology. The methodology that has been implemented in this research is descriptive methodology, in the type of survey. This research has been conducted in Medical Faculty of Universitas Tanjungpura, Universitas Muhammadiyah, STIK Muhammadiyah, and Poltekkes Pontianak. Participant in this study were 202. Result. The students knowledge level about the children malnutrition management was in the poor level (80.7%), average level (17.4%), and good level (2%). As the study field, university students with the poor level knowledge were medical student (95,9%), nutritionist program student (72,7%), and nursing student (71,8%). Conclusion. The level of students knowledge of Universitas Tanjungpura, Universitas Muhammadiyah, STIK Muhammadiyah, and Poltekkes Pontianak towards the children malnutrition management is poor (80,7%), average (17,4%), and good (2%). Keyword: Malnutrition, protein energy malnutrition (PEM) 1). Medical Education Program, Faculty of Medicine, Universitas Tanjungpura, Pontianak, West Kalimantan 2). Department of Community Medicine, Faculty of Medicine, Universitas Tanjungpura, Pontianak, West Kalimantan 3). Department of Pharmacology, Faculty of Medicine, Universitas Tanjungpura, Pontianak, West Kalimantan 4). Department of Microbiology, Faculty of Medicine, Universitas Tanjungpura, Pontianak, West Kalimantan
4 PENDAHULUAN Gizi merupakan suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. 6 Saat ini gizi memiliki pengertian yang lebih luas, selain untuk kesehatan, gizi dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang, karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, dan produktivitas kerja. Oleh karena itu, di Indonesia yang saat ini merupakan negara berkembang, faktor gizi dianggap penting untuk memacu pembangunan, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. 1 Masalah gizi kurang masih menjadi perhatian utama para pakar gizi di dunia. Pasalnya hingga tahun 2011 masih terdapat lebih dari 100 juta anak bawah lima tahun (balita) di dunia yang berstatus gizi kurang dan lebih dari 50 juta anak lainnya mengalami gizi buruk. 7 Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia tahun 2010 menunjukkan sekitar 13% atau lebih dari 30 juta anak balita berstatus gizi kurang dan 4,9% atau lebih dari 11 juta anak lainnya berstatus gizi buruk. 2 Data Profil Kesehatan Kota Pontianak tahun menunjukkan sekitar 17,58% atau 453 anak balita berstatus gizi kurang, dan 1,16% atau 30 anak lainnya berstatus gizi buruk. Pada tahun 2011 dilaporkan terjadi peningkatan jumlah kasus, dimana sekitar 19,06% atau 605 anak balita berstatus gizi kurang, dan 1,29% atau 41 anak lainnya berstatus gizi buruk. Penyakit Kurang Energi Protein (KEP) terjadi karena ketidakseimbangan antara konsumsi kalori atau karbohidrat dan protein dengan kebutuhan energi. 5 KEP berdampak pada terjadinya kematian anak, penyakit anak, gangguan pertumbuhan fisik, penurunan kemampuan belajar, dan penurunan kemampuan kognitif. 4 WHO menyebutkan tercatat lebih dari 50% kematian bayi dan anak terkait dengan gizi kurang dan gizi buruk. 3 Pemerintah telah menetapkan target dalam pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Perbaikan Gizi untuk menekan angka kematian anak dan menurunkan prevalensi gizi kurang dan buruk, yaitu setiap anak gizi buruk yang ditemukan harus mendapatkan perawatan sesuai standar. Tenaga pelaksana merupakan tim asuhan KEP yang terdiri dari dokter, perawat, dan ahli gizi. 3 Tatalaksana yang benar oleh tim KEP akan menurunkan angka kejadian KEP. Mengingat angka kejadian yang justru meningkat menunjukkan adanya penatalaksanaan yang belum
5 optimal. Permasalahan yang sering terjadi dikarenakan program tidak dilaksanakan dengan baik. Untuk itu perlu dilakukan suatu evaluasi agar didapatkan penatalaksanaan yang lebih optimal sehingga dapat menurunkan angka kejadian KEP. Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Tanjungpura (Untan) merupakan satu-satunya institusi Pendidikan Kedokteran yang ada di Kalimantan Barat yang berdiri sejak Pada tahun 2009, FK Untan telah mencakup Program Studi (Prodi) Farmasi dan Ilmu Keperawatan. Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan (STIK) Muhammadiyah adalah institusi yang berdiri sejak 2006, yang merupakan konversi dari Akademi Keperawatan yang berdiri pada tahun Hingga saat ini, STIK Muhammadiyah telah mencakup Prodi D-III Keperawatan, Prodi S1 Keperawatan, Prodi Profesi Ners, dan Prodi S-II Keperawatan. Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Pontianak berdiri pada tahun 2001, dan merupakan pengembangan institusi pendidikan kesehatan milik Departemen Kesehatan R.I yang ada di Kal-Bar. Pada awal pembentukan, Poltekkes Pontianak meliputi Jurusan Gizi, Kesehatan Gigi, Analis Kesehatan, dan Kesehatan Lingkungan. Pada tahun 2007, Poltekkes telah mencakup Prodi D-IV Gizi. Program S1 Peminatan Gizi hanya terdapat di Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Pontianak (UMP). FIKES UMP berdiri sejak 2003, sementara program S1 Peminatan Gizi sendiri baru terbentuk pada tahun 2009 yang tergabung di dalam Prodi Kesehatan Masyarakat. FK Untan, FIKES UMP, STIK Muhammadiyah, dan Poltekkes Pontianak memiliki kesamaan visi dan misi, yaitu menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi, terampil, profesional, dan kompetitif. Lulusan dokter, perawat, dan ahli gizi nantinya akan bekerja di pusat pelayanan kesehatan primer, baik di Kabupaten maupun di Kota. Mereka akan menjadi bagian dari tim asuhan KEP. Untuk itu, mereka harus memahami prosedur penatalaksanaan gizi buruk dengan baik. Hal inilah yang mendukung dilakukannya penelitian untuk mengetahui Gambaran Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Universitas Tanjungpura, Universitas Muhammadiyah, STIK Muhammadiyah, dan Poltekkes Pontianak Tentang Tatalaksana Anak Gizi Buruk. Hasil pengukuran tingkat pengetahuan terhadap mahasiswa akan menjadi indikator tingkat pengetahuan yang dimiliki mahasiswa, sehingga nantinya dapat menjadi tolok ukur dalam
6 pengembangan program peningkatan pengetahuan bidang gizi, khususnya mengenai gizi buruk. BAHAN DAN METODE Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif jenis survei. Subjek yang diikutsertakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Dokter dan Prodi Ilmu Keperawatan FK Untan, mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi FIKES Universitas Muhammadiyah, mahasiswa D-III dan S-1 Keperawatan STIK Muhammadiyah, dan mahasiswa D-III Gizi Poltekkes Pontianak. Sampel diambil dengan tidak berdasarkan peluang (non-probability sampling) dengan cara consecutive sampling. Kriteria inklusi di dalam penelitian ini adalah mahasiswa PSPD FK Untan Angkatan 2010 dan 2011 yang sudah mengambil modul tumbuh kembang, mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi FIKES Muhammadiyah yang sudah mengambil mata kuliah ilmu gizi dasar, mahasiswa Prodi D-III dan S-1 Keperawatan STIK Muhammadiyah yang sudah mengambil mata kuliah ilmu gizi dan mata kuliah asuhan keperawatan anak, mahasiswa Gizi Poltekkes Pontianak Angkatan 2011 yang sudah mengambil mata kuliah dietetika dasar, dan menyetujui untuk mengisi kuesioner penelitian secara lengkap. Kriteria eksklusi mencakup mahasiswa yang tidak hadir saat penelitian berlangsung dan mahasiswa yang tidak mengisi kuesioner penelitian secara lengkap. Sebanyak 202 orang subjek penelitian yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi kemudian dilakukan informed-consent sebelum mengisi kuesioner tentang tatalaksana anak gizi buruk yang didahului dengan identitas yang mencakup nama, jenis kelamin, nomor induk mahasiswa (NIM), fakultas, program studi, dan universitas. Kuesioner yang digunakan berbeda untuk 3 prodi (yaitu: Prodi Pendidikan Dokter sebanyak 7 soal, Prodi Keperawatan sebanyak 7 soal, dan Prodi Gizi sebanyak 5 soal), dengan komponen penilaian mencakup kompetensi yang hampir sama untuk semua prodi, yaitu: klasifikasi dan diagnosis, penatalaksanan dan konseling, dan kriteria sembuh anak dengan status gizi buruk. Mahasiswa dikategorikan memiliki pengetahuan baik jika nilai pengetahuan yang dimiliki 76% hingga 100%, dikategorikan cukup jika 56-75%, dikategorikan kurang jika <56%
7 HASIL A. Distribusi Subjek Penelitian Sebanyak 202 orang diambil sebagai subjek penelitian, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 1. Mahasiswa yang ikut dalam penelitian No. Fakultas Prodi / Angkatan Jumlah Mahasiswa (orang) Subjek Penelitian (orang) Persentase (%) 1. PSPD / FK Untan PSPD / ,3 3. PSIK / ,8 4. FIKES Muhammadiyah Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi / , STIK Muhammadiyah STIK Muhammadiyah D-III Keperawatan / S-1 Keperawatan / Poltekkes Pontianak D-III Gizi / ,1 B. Distribusi Jenis Kelamin Subjek Penelitian Mahasiswa yang mengikuti penelitian ini terdiri dari mahasiswa laki-laki sebanyak 30,7% mahasiswa dan mahasiswa perempuan sebanyak 69,3% mahasiswa, dengan rincian sebagai berikut: Tabel 2. Proporsi Sampel Masing-masing Prodi Berdasarkan Jenis Kelamin Subjek Jenis Kelamin No. Fakultas Prodi / Angkatan Penelitian Laki-Laki Perempuan (orang) N % N % 1. PSPD / , ,4 2. FK Untan PSPD / , ,9 3. PSIK / , ,4 4. FIKES Muhammadiyah Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi / , ,8
8 Persentase (%) 5. STIK Muhammadiyah D-III Keperawatan / , ,3 6. STIK Muhammadiyah S-1 Keperawatan / , ,6 7. Poltekkes Pontianak D-III Gizi / , ,9 C. Distribusi Tingkat Pengetahuan Seluruh Mahasiswa Tingkat pengetahuan mahasiswa Universitas Tanjungpura, mahasiswa Universitas Muhammadiyah, mahasiswa STIK Muhammadiyah, dan mahasiswa Poltekkes Pontianak tentang tatalaksana anak gizi buruk, sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan yang kurang (80,7%), tingkat pengetahuan yang cukup (17,4%), dan tingkat pengetahuan yang baik (2%). Rincian tingkat pengetahuan mahasiswa berdasarkan bidang studi dapat dilihat pada grafik sebagai berikut: 120 Tingkat Pengetahuan Mahasiswa , ,8 72,7 60 Kedokteran ,7 25 4,1 0 3,5 Kurang Cukup Baik 2,3 Keperawatan Gizi Tingkat Pengetahuan Gambar 1. Tingkat Pengetahuan Seluruh Mahasiswa Berdasarkan Bidang Studi Persentase terbanyak mahasiswa yang memiliki tingkat pengetahuan yang kurang adalah mahasiswa kedokteran (95,9%), selanjutnya adalah mahasiswa Gizi (72,7%), dan mahasiswa keperawatan (71,8%). Persentase terbanyak mahasiswa dengan tingkat pengetahuan cukup adalah mahasiswa gizi (25%), selanjutnya mahasiswa keperawatan (24,7%), dan mahasiswa kedokteran (4,1%). Sementara persentase terbanyak mahasiswa dengan dengan tingkat pengetahuan baik adalah mahasiswa keperawatan (3,5%),
9 selanjutnya mahasiwa gizi (2,3%). Dari penelitian diketahui tidak ada seorang pun mahasiswa kedokteran yang memiliki tingkat pengetahuan tentang tatalaksana anak gizi buruk yang baik. D. Distribusi Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Prodi Pendidikan Dokter Tabel 3. Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Prodi Pendidikan Dokter Jumlah Tingkat Pengetahuan Persentase (%) No. Angkatan Responden (orang) Kurang Cukup Baik Kurang Cukup Baik orang orang Tabel di atas menunjukkan bahwa tidak terdapat satu pun subjek penelitian dari Prodi Pendidikan Dokter yang dikategorikan tingkat pengetahuan baik. Hasil penelitian menunjukkan 97,1% mahasiswa angkatan 2010 memiliki tingkat pengetahuan tatalaksana anak gizi buruk yang kurang, sementara 2,9% mahasiswa lainnya memiliki tingkat pengetahuan tatalaksana anak gizi buruk yang cukup. Tidak jauh berbeda dengan angkatan 2010 dimana 94,7% mahasiswa angkatan 2011 memiliki tingkat pengetahuan tatalaksana anak gizi buruk yang kurang, sementara 5,3% mahasiswa lainnya memiliki tingkat pengetahuan tatalaksana anak gizi buruk yang cukup. E. Distribusi Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Prodi Keperawatan Tabel 4. Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Prodi Keperawatan No. Prodi Jumlah Tingkat Pengetahuan Persentase (%) Responden (orang) Kurang Cukup Baik Kurang Cukup Baik 1 PSIK D-III Keperawatan S-1 Keperawatan Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa prodi keperawatan memiliki tingkat pengetahuan tentang tatalaksana anak gizi buruk yang kurang. Persentase tingkat pengetahuan yang kurang terbanyak pada Prodi D-III Keperawatan STIK Muhammadiyah (82,9%), selanjutnya Prodi S-1 Keperawatan STIK Muhammadiyah
10 (60,9%), dan Prodi Ilmu Keperawatan FK Untan (57,1%). Persentase tingkat pengetahuan cukup terbanyak pada Prodi S-1 Keperawatan STIK Muhammadiyah (39,1%), selanjutnya Prodi Ilmu Keperawatan FK Untan (33,3%), dan Prodi D-III Keperawatan STIK Muhammadiyah (14,6%). Lalu untuk kategori tingkat pengetahuan baik berturutturut, yaitu Prodi Ilmu Keperawatan FK Untan (9,5%), Prodi S-1 Keperawatan STIK Muhammadiyah (8,7%), dan Prodi D-III Keperawatan STIK Muhammadiyah (2,4%). F. Distribusi Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Prodi Gizi dan Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi Tabel 5. Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Prodi Gizi dan Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi No Prodi Jumlah Responden (orang) Tingkat Pengetahuan Persentase (%) Kurang Cukup Baik Kurang Cukup Baik 1 2 D-III Gizi Poltekkes Pontianak Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi FIKES UMP Tabel di atas menunjukkan tingkat pengetahuan mahasiswa bidang gizi tentang tatalaksana anak gizi buruk masih kurang. Persentase terbesar tingkat pengetahuan yang kurang terdapat pada mahasiswa Prodi D-III Gizi Poltekkes Pontianak (81,5%), selanjutnya pada mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi UMP (58,8%). Tingkat pengetahuan yang cukup secara berurutan, yaitu mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi UMP (35,3%), dan mahasiswa Prodi D-III Gizi Poltekkes Pontianak (18,5%). Dari tabel diketahui tidak ada satu pun mahasiswa Prodi D-III Gizi Poltekkes Pontianak yang memiliki tingkat pengetahuan tatalaksana anak gizi buruk yang baik, sementara pada mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat Peminatan Gizi UMP terdapat 5,9% mahasiswa yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik. PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan hanya 2% mahasiswa (4 orang) yang emiliki tingkat pengetahuan tentang tatalaksana anak gizi buruk yang baik. Proporsi
11 terbanyak adalah mahasiswa dengan tingkat pengetahuan yang kurang, yaitu 80,7% mahasiswa (163 orang), sedangkan 17,3% mahasiswa lainnya (35 orang) adalah mahasiswa dengan tingkat pengetahuan yang cukup. Hal ini perlu mendapatkan perhatian yang serius mengingat pengetahuan mahasiswa akan merujuk pada apa yang dapat dilakukan oleh mereka kelak saat bertugas di pusat pelayanan kesehatan primer, baik di Kota maupun di Kabupaten. Seperti yang telah diketahui bahwa terjadi peningkatan kasus anak balita berstatus gizi buruk di Kota Pontianak, yaitu dari 30 anak balita di tahun 2010 menjadi 41 anak balita di tahun Pada tahun 2012 dilaporkan telah terjadi penurunan kasus menjadi 31 anak balita yang berstatus gizi buruk. Akan tetapi, hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 menunjukkan masih terdapat lebih dari 21% anak balita di Kalimantan Barat yang berstatus gizi buruk dan gizi kurang, dan perlu mendapatkan perhatian yang serius. Oleh karena itu, kompetensi tentang penanganan anak gizi buruk ini wajib dimiliki oleh setiap lulusan tenaga kesehatan. Hal ini tertuang di dalam: a. Standar Kompetensi Dokter, yang mana disebutkan bahwa penyakit malnutrisi energi protein tergolong dalam kompetensi 4A, yang berarti setiap dokter harus mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas, 9 b. Standar Kompetensi Perawat Indonesia, yang mana disebutkan bahwa setiap perawat harus mampu melakukan asuhan keperawatan pada masalah kesehatan bayi dan balita, 10 c. Standar Profesi Gizi, yang mana disebutkan bahwa setiap ahli gizi harus mampu melakukan penapisan gizi (nutritional screening) pada klien / pasien secara individu, dan mampu melaksanakan asuhan gizi untuk klien sesuai dengan kelompok umur. 11 Kemampuan dalam penguasaan ilmu dan keterampilan adalah salah satu syarat utama seseorang dapat dikatakan kompeten. Mahasiswa, yang merupakan calon pemberi pelayanan kesehatan, harus menguasai pengetahuan, keterampilan-keterampilan, dan sikap-sikap dasar untuk dapat membuat mereka kompeten. Apabila keterampilan-keterampilan dalam pendidikan tidak dapat dikembangkan selama di Fakultas, maka keterampilan-keterampilan tersebut akan sulit dikembangkan ketika lulusan itu dihadapkan kepada tekanan-tekanan dan tuntutan-tuntutan praktek. Hal ini akan berlanjut pada terjadinya penurunan kompetensi. 12
12 Banyaknya proporsi mahasiswa yang memiliki tingkat pengetahuan yang kurang tentang tatalaksana anak gizi buruk, maka dapat disimpulkan bahwa kompetensi mahasiswa di dalam penanganan masalah anak gizi buruk tersebut masih kurang. Oleh karena kompetensi dapat digunakan untuk memprediksi kinerja seseorang, 13 maka dapat diprediksi pula bahwa pelaksanaan program penanganan anak gizi buruk (KEP) di lapangan kelak, saat lulusan tergabung dalam tim KEP, tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Hal ini berarti bahwa target pembangunan Indonesia Bebas Gizi Buruk tahun 2015 dan target penurunan prevalensi gizi kurang pada balita menjadi 9,5% pada tahun 2025, akan sulit direalisasikan. Pengetahuan tentang gizi buruk secara formal, diberikan kepada mahasiswa kedokteran di modul tumbuh kembang (5 SKS) di semester 3 yang meliputi diagnosis, pengobatan, dan pencegahan. Sementara pada mahasiswa keperawatan diberikan pada mata kuliah Ilmu Gizi (2 SKS) di semester 1 dan mata kuliah Keperawatan Anak (4 SKS) di semester 4. Pada mahasiswa gizi, diberikan pada mata kuliah Dietetika Dasar (3 SKS) di semester 4. Oleh karena penelitian dilakukan pada mahasiswa-mahasiswa yang telah lulus modul atau mata kuliah tersebut, maka seharusnya penelitian ini menunjukkan hasil yang baik. Akan tetapi, ternyata mayoritas mahasiswa justru memiliki tingkat pengetahuan yang kurang. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Saat ini sebagian besar sekolah medis telah menggunakan kurikulum problem-based learning (PBL), yang dipercaya sangat efektif untuk menambah pengetahuan dan kinerja klinis. PBL adalah sebuah strategi pembelajaran yang berbasis kasus dan berbasis bukti, yang dibentuk berdasarkan hubungan antara ilmu pengetahuan dasar dan pengetahuan klinis. Penggunaan pembelajaran ini pada pengintegrasian gizi dapat memberikan hasil yang positif pada mahasiswa dan memperkuat kebutuhan memasukkan gizi pada tatalaksana dan perawatan pasien. 15 Akan tetapi, dengan pindah ke kurikulum yang terintegrasi dan pembelajaran berbasis masalah tersebut, disertai dengan tekanan untuk mengajar yang lebih, target penting dari pendidikan gizi tidak tercapai dan keluar dari program gizi yang seharusnya. Hasil survei Adams, et al (2006) menunjukkan bahwa sebagian besar sekolah kedokteran tidak memberikan pendidikan gizi yang cukup, yang mana terdapat 59% dari sekolah kedokteran belum menyediakan minimum 25 jam pengajaran atau lebih yang sesuai dengan rekomendasi the National Academy of Sciences (NAS). 16 Hal ini mengakibatkan sebagian besar mahasiswa kedokteran dan dokter praktek merasa tidak puas dengan pendidikan gizi medis dan merasa tidak dipersiapkan untuk menasehati pasien pada topik gizi. 17
13 Pada sekolah gizi dan keperawatan, saat ini menggunakan kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Kurikulum tersebut dikembangkan berdasarkan pada kemampuan atau tindakan cerdas penuh tanggung jawab dari profesi tertentu dalam melaksanakan tugasnya di tempat kerja (Standar Kompetensi). Kurikulum ini diharapkan akan membuat mahasiswa lebih berhasil dalam profesinya kelak dengan menghasilkan kompetensi tertentu sejak awal. 19 Salah satu kompetensi yang harus dicapai bagi seorang perawat adalah mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan gizi. Namun penelitian Yalcin, et al (2013) melaporkan bahwa 47% perawat mengaku tidak mendapatkan pendidikan gizi yang cukup selama di sekolah keperawatan. 20 Penelitian lainnya oleh Crogan dan Evans (2001) menunjukkan bahwa pengalaman klinis keperawatan jangka panjang, tanpa pendidikan khusus tentang gizi dan tanpa pengalaman kerja di bidang ini, tidak meningkatkan pengetahuan gizi seorang perawat. Hal ini menunjukkan adanya korelasi antara substruktur pendidikan dengan skor pengetahuan gizi seorang perawat. 21 Pendidikan yang terbatas dalam gizi dapat menyebabkan perawat lalai dalam mengelola masalah gizi pasien, karena tanpa dasar pengetahuan yang baik, perawat tidak dapat memberikan perawatan gizi yang tepat. 20 Mowe, et al (2008) mengemukakan bahwa perawat dengan pengetahuan gizi yang tidak memadai, merekomendasikan perlu untuk meningkatkan pengetahuan tentang keperawatan gizi, dan pendidikan gizi harus ditekankan di dalam program sekolah keperawatan dan pendidikan berkelanjutan. 22 Sudarman (2004) menyebutkan terdapat 7 problematik belajar di perguruan tinggi yang sering dihadapi oleh mahasiswa, yaitu: kejenuhan dan kemalasan, ketidakmampuan mengelola waktu, kurang berminat pada mata kuliah atau dosen tertentu, lingkungan pergaulan yang tidak kondusif, tempat tinggal yang tidak kondusif, keuangan yang tidak memadai, dan masalah cinta. 14 Selain itu, faktor lain yang mempengaruhi adalah cara mahasiswa memahami suatu materi. Mahasiswa dapat mengerti dan mengingat lebih baik tentang suatu materi apabila mereka dapat memasukkan apa yang mereka pelajari ke dalam suatu kerangka, dan mahasiswa tersebut termotivasi untuk belajar apabila kerangka tersebut cocok dengan apa yang dipahami mereka sebagai tujuan akhirnya, yaitu praktek klinis. Jika relevansi pelajaran-pelajaran tersebut jauh dan tidak jelas, mahasiswa akan belajar berdasarkan kepercayaan bahwa
14 pengetahuan itu akan menjadi relevan pada suatu hari nanti. Kepercayaan itu dapat goyah, dan penundaan selama bertahun-tahun yang panjang antara belajar dan penerapannya, akan menimbulkan terlupakannya kebanyakan dari apa yang telah mereka pelajari sebelumnya. 12 Berdasarkan hasil wawancara peneliti pada mahasiswa setelah pengisian kuesioner, hal inilah yang terjadi pada mahasiswa FK Untan, mahasiswa STIK Muhammadiyah, mahasiswa FIKES UMP, dan mahasiswa Poltekkes Pontianak. Mahasiswa mengaku sudah pernah mempelajari materi yang terdapat di dalam kuesioner sebelumnya, karena tidak pernah mempelajarinya kembali, mereka tidak dapat mengingat materi tersebut pada saat pengisian kuesioner. Faktor lain yang mempengaruhi adalah pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner oleh peneliti. Pada kuesioner untuk mahasiswa kedokteran, peneliti melakukan uji validitas kuesioner mayoritas pada mahasiswa kedokteran yang sedang menjalani kepaniteraan klinik, yaitu pada angkatan 2007 dan angkatan Mereka telah menguasai penerapan ilmu yang mereka dapatkan pada praktek klinis, sehingga mayoritas pertanyaan kuesioner yang valid adalah pertanyaan kasus yang merupakan simulasi keadaan yang sebenarnya. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Bradulskis, et al (2014) yang menyebutkan bahwa hanya 3% mahasiswa kedokteran yang dapat menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan klinis tentang masalah gizi. Selain itu, penelitian tersebut juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan penelitian ini, bahwa hanya 37,3% mahasiswa yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik tentang gizi buruk, selebihnya adalah mahasiswa dengan tingkat pengetahuan yang kurang. 18 Sementara pengujian validitas kuesioner mahasiswa keperawatan dan mahasiswa gizi, dilakukan pada mahasiswa yang berada pada tingkatan yang sama dengan subjek penelitian, sehingga hal ini tidak mempengaruhi hasil dari penelitian. KESIMPULAN 1. Tingkat pengetahuan mahasiswa Universitas Tanjungpura, mahasiswa Universitas Muhammadiyah, mahasiswa STIK Muhammadiyah, dan mahasiswa Poltekkes Pontianak tentang tatalaksana anak gizi buruk, sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan yang kurang (80,7%), tingkat pengetahuan yang cukup (17,4%), dan tingkat pengetahuan yang baik (2%).
15 2. Tingkat pengetahuan mahasiswa berdasarkan program studi, dengan menggunakan 3 kuesioner berbeda, yang disesuaikan dengan kompetensi masing-masing program studi didapatkan: a. Mahasiswa Prodi Pendidikan Dokter, tingkat pengetahuan yang kurang (95,9%), tingkat pengetahuan cukup (4,1%), dan tingkat pengetahuan baik (0%). b. Mahasiswa Prodi Keperawatan, tingkat pengetahuan yang kurang (71,8%), tingkat pengetahuan cukup (24,7%), dan tingkat pengetahuan baik (3,5%). c. Mahasiswa Prodi Gizi, tingkat pengetahuan yang kurang (72,7%), tingkat pengetahuan cukup (25%), dan tingkat pengetahuan baik (2,3%). SARAN 1. Bagi peneliti lain, perlu dilakukannya penelitian lebih lanjut tentang problematik belajar yang dialami oleh mahasiswa yang mempengaruhi tingkat pengetahuan mahasiswa tentang tatalaksana anak gizi buruk, 2. Bagi mahasiswa, penting untuk mempelajari lebih jauh dan memahami penatalaksanaan anak gizi buruk, baik melalui pendidikan formal maupun informal, 3. Bagi pihak Fakultas, penting untuk dilakukannya evaluasi metode pengajaran, penting untuk menambahkan materi tentang standar penatalaksanaan anak gizi buruk yang sudah ditetapkan oleh pemerintah ke dalam modul / mata kuliah gizi, penting untuk memperbanyak simulasi kasus bagi mahasiswa, dan penting untuk diadakannya seminar kesehatan tentang gizi buruk secara berkala, 4. Bagi Dinas Kesehatan Kota Pontianak, penting untuk diadakan pelatihan-pelatihan khusus tentang tatalaksana anak gizi buruk secara berkala untuk meningkatkan kualitas para lulusan tenaga kesehatan. DAFTAR PUSTAKA 1. Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia; Kementerian Kesehatan. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar, RISKESDAS Indonesia Tahun Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI; Direktorat Jendral Bina Kesehatan. Bagan Tatalaksana Anak Gizi Buruk. Jakarta: Depkes RI; Kusumawardhani N, et al. Kaitan Antara Prevalensi Gizi Buruk dengan PDRB Per Kapita Dan Tingkat Kemiskinan Serta Estimasi Kerugian Ekonomi Akibat Gizi Buruk
16 Pada Balita Di Berbagai Kabupaten/Kota Di Pulau Jawa Dan Bali. Jurnal Gizi dan Pangan. 2011; 6(1): Notoatmodjo S. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta; Supriasa IDN, et al. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC; World Health Organization (WHO). Levels and Trends in Child Malnutrition: UNICEF- WHO-The World Bank joint child malnutrition estimates; 2012 [cited 2012 Mar 13]. Available from: 8. Dinas Kesehatan Kota Pontianak. Profil Kesehatan Kota Pontianak Tahun Kota Pontianak; Konsil Kedokteran Indonesia. Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Jakarta: Konsil Kedokteran Indonesia; Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Standar Kompetensi Perawat Indonesia. Jakarta: Pengurus Pusat PPNI; Republik Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 374/MENKES/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Gizi. Jakarta: Sekretariat Negara; Cox KR, et al. Dosen Kedokteran. Jakarta: EGC; Nursalam, et al. Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: Penerbit Salemba Medika; Sudarman P. Belajar Efektif Di Perguruan Tinggi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media; Edwards MS, Rosenfeld GC. A Problem-Based Learning Approach To Incorporating Nutrition Into The Medical Curriculum. Med Educ Online. 2006; 11: Adams KM, Lindell KC, Kohlmeier M, Zeisel S. Status Of Nutrition Education In Medical Schools. Am J Clin Nutr. 2008; 83(4): 941S-944S. 17. Walsh CO, Ziniel SI, Delichatsios HL, Ludwig DS. Nutrition Attitudes And Knowledge In Medical Students After Completion Of An Integrated Nutrition Curriculum Compared To A Dedicated Nutrition Curriculum: A Quasi-Experimental Study. BMC Medical Education. 2011; 11: Bradulskis S, Adamonis K, et al. A Survey Of Medical Students And Doctors Knowledge Of Nutritional Correction. Lithuanian Surgery. 2014; 13(1): Fatimah S. Lokakarya Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Untuk Pendidikan Ners Se-Jabar & Banten, Bandung: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Padjadjaran; 2010.
17 20. Yalcin N, Cihan A, Gundogdu H, Ocakci A. Nutrition Knowledge Level Of Nurses. Health Science Journal. 2013; 7 (1): Crogan N, Evans B. Nutrition Assessment: Experience is not a predictor of knowledge. The Journal of Continuing Education in Nursing. 2001; 32 (5); Mowe M, Bosaeus I, Rasmussen HH, Kondrup J, Unosson M, Rothenberg E, Irtun Ø, Scandinavian Nutrition Group. Insufficient Nutritional Knowledge Among Health Care Workers?. Clinical Nutrition. 2008; 27(2):
Gambaran Tingkat pengetahuan Mahasiswa. Tentang Tatalaksana Anak dengan Gizi Buruk. Abstrak
2 Gambaran Tingkat pengetahuan Mahasiswa Tentang Tatalaksana Anak dengan Gizi Buruk Brilliana Eva Yunita 1, Agustina Arundina 2, Ita Armyanti 3, Delima Fajar Liana 4 1 Program Studi Pendidikan Dokter,
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESADARAN MAHASISWA PSPD FK UNTAN ANGKATAN 2009,2010, DAN 2011 MENGENAI OSCE
NASKAH PUBLIKASI GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINGKAT KESADARAN MAHASISWA PSPD FK UNTAN ANGKATAN 2009,2010, DAN 2011 MENGENAI OSCE WELRIANT OCTA ALFANDRO I11107021 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS
Lebih terperinciRECI MAULITA I
NASKAH PUBLIKASI PERBANDINGAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA PSPD DENGAN DOKTER LULUSAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA MENGENAI DOKTER LAYANAN PRIMER DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA RECI MAULITA I11110032
Lebih terperinciPENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MENGENAI HIV / AIDS
PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MENGENAI HIV / AIDS Oleh : ABDUL RAHIM B ABDUL RAUF 100100283 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013 PENGETAHUAN
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA
NASKAH PUBLIKASI TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA MENGENAI GAMBARAN KLINIS PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE SAM SAN I11107001 PROGRAM
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014
Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Enderia Sari Prodi D III KebidananSTIKesMuhammadiyah Palembang Email : Enderia_sari@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS, 2013) melaporkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS, 2013) melaporkan bahwa terdapat negara dengan beban Human Immunodeficiency Virus (HIV) tertinggi dan kasus
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN Di bangsal penyakit dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang periode 1-31 Januari 2012 JURNAL PENELITIAN
Lebih terperinciGAMBARAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI PPA (PUSAT PENGEMBANGAN ANAK) ID-127 DI KELURAHAN RANOMUUT MANADO
GAMBARAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI PPA (PUSAT PENGEMBANGAN ANAK) ID-127 DI KELURAHAN RANOMUUT MANADO Senduk A. L * Iyone E. T. Siagian, Henry M. F. Palandeng + Abstract Based on National health Survey
Lebih terperinciHUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014
HUBUNGAN PELATIHAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK (PMBA) DENGAN KETERAMPILAN KONSELING PADA BIDAN DI WILAYAH KAWEDANAN PEDAN TAHUN 2014 Endang Wahyuningsih Latar Belakang Penelitian, Asupan makanan
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PRASYARAT... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciJUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 3-5 TAHUN DI TK PERMATA HATI TAHUN 2015 Sun Aidah Andin Ajeng Rahmawati Dosen Program Studi DIII Kebidanan STIKes Insan Cendekia Husada Bojonegoro
Lebih terperinciJURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 2, NO. 1, JANUARI 2015: 48-53
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 2, NO. 1, JANUARI 2015: 48-53 48 50 JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN, VOLUME 2, NO. 1, JANUARI 2015: 48-53 Status Gizi Anak Kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Sungaililin
Lebih terperinciFitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...
Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat... Hubungan antara Peranan Perawat dengan Sikap Perawat pada Pemberian Informed Consent Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Bagi Pasien di RS PKU
Lebih terperinciPatria Asda STIKES Wira Husada Yogyakarta ABSTRACT
HUBUNGAN BIMBINGAN KLINIK OLEH PEMBIMBING KLINIK AKADEMIK DENGAN PRESTASI BELAJAR KLINIK MAHASISWA SEMESTER V DIII KEPERAWATAN STIKES WIRA HUSADA TAHUN AJARAN 2010/2011 Relationship Between Clinical Guidance
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memecahkan masalah (problem solving skill) serta berfokus pada mahasiswa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem PBL (Problem Based Learning) merupakan metoda pembelajaran yang meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal berpikir kritis dan memecahkan masalah (problem solving
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. seorang perawat harus memiliki sertifikat kompetensi (DEPKES, 2014).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk dapat menjalankan praktik keperawatan, seorang perawat wajib memiliki Surat Tanda Registrasi (STR). Sedangkan untuk mendapatkan STR, seorang perawat harus memiliki
Lebih terperinci*Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Kemenkes Manado Jl. R.W. Mongisidi Malalayang Manado
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR PENGETAHUAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA SISWA USIA 12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR GMIM IV TOMOHON Novarita Mariana Koch *, Mustapa Bidjuni * *Jurusan
Lebih terperinciTINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET
66 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. 07 No. 01, Januari 2016 TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET Ranityas Kinasih 1, Era Revika 1, Diyah Yuliantina 1 ABSTRACT Background:
Lebih terperinciGAMBARAN KOMPETENSI MAHASISWA KEPERAWATAN TERHADAP PELAKSANAAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI RSUD UNGARAN KABUPATEN SEMARANG
JURNAL JURUSAN KEPERAWATAN, Volume, Nomor Tahun 2016, Halaman Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/ GAMBARAN KOMPETENSI MAHASISWA KEPERAWATAN TERHADAP PELAKSANAAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI RSUD
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA
HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 12-24 BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : NANING MASRURI 0502R00317 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciGAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK
GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK EKA FEBRIANI I32111019 NASKAH PUBLIKASI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : REIHAN ULFAH J
HUBUNGAN KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN DAN SIKAP DOKTER DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN LEMBAR INFORMED CONSENT DI RS ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi Salah Satu
Lebih terperinciKEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI KEC. RATU SAMBAN KOTA BENGKULU. Zulkarnain
KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI KEC. RATU SAMBAN KOTA BENGKULU Zulkarnain STIKes Bhakti Husada Bengkulu Jl.Kinibalu 8 Kebun Tebeng BengkuluTelp (0736)23422 email : stikesbh03@gmail.com ABSTRACT Nutritional
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU BALITA DIARE DENGAN PENGGUNAAN ORALIT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JAJAG BANYUWANGI TAHUN 2014
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU BALITA DIARE DENGAN PENGGUNAAN ORALIT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JAJAG BANYUWANGI TAHUN 2014 Zumrotur Rohmah 1, Sri Handajani 1, Rosida 1 1. Akademi Farmasi Jember Korespondensi
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN DIET JANTUNG DAN STATUS GIZI PASIEN PENDERITA HIPERTENSI KOMPLIKASI PENYAKIT JANTUNG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM BANDUNG MEDAN
PENATALAKSANAAN DIET JANTUNG DAN STATUS GIZI PASIEN PENDERITA HIPERTENSI KOMPLIKASI PENYAKIT JANTUNG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM BANDUNG MEDAN Diza Fathamira Hamzah Staff Pengajar Program Studi Farmasi
Lebih terperinciABSTRACT
CORRELATION BETWEEN PROGRESS TESTING SCORE ON PROFESSION STAGE WITH CUMULATIVE GRADE POINT ACADEMIC OF GRADUATED DENTISTRY STUDENT OF UNIVERSITY OF MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA HUBUNGAN ANTARA NILAI PROGRESS
Lebih terperinciTesis Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Magister Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta S U T I K NIM
PENGARUH PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING JIGSAW TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA PRODI S1 KEPERAWATAN STIKES GANESHA HUSADA KEDIRI Tesis Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG
JURNAL NURSING STUDIES, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman 213 218 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG Liliana Dewi Purnamasari 1),
Lebih terperinciGAMBARAN KEJADIAN GIZI BURUK PADA BALITA DI PUSKESMAS CARINGIN BANDUNG PERIODE SEPTEMBER 2012 SEPTEMBER 2013
GAMBARAN KEJADIAN GIZI BURUK PADA BALITA DI PUSKESMAS CARINGIN BANDUNG PERIODE SEPTEMBER 2012 SEPTEMBER 2013 PROFILE OF TODDLER MALNUTRITION AT PRIMARY HEALTH CENTER CARINGIN BANDUNG AT SEPTEMBER 2012
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. energi protein (KEP), gangguan akibat kekurangan yodium. berlanjut hingga dewasa, sehingga tidak mampu tumbuh dan berkembang secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan gizi pada balita dan anak terutama pada anak pra sekolah di Indonesia merupakan masalah ganda, yaitu masih ditemukannya masalah gizi kurang dan gizi lebih
Lebih terperinciNidya A. Rinto; Sunarto; Ika Fidianingsih. Abstrak. Pendahuluan
Naskah Publikasi, November 008 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia Hubungan Antara Sikap, Perilaku dan Partisipasi Keluarga Terhadap Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe di RS PKU
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Kekurangan gizi pada anak pra sekolah akan menimbulkan. perbaikan status gizi (Santoso dan Lies, 2004: 88).
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sampai saat ini masalah pangan di Indonesia masih menjadi masalah besar. Gizi merupakan salah satu faktor penentu pertama kualitas sumber daya manusia. Kekurangan
Lebih terperinciABSTRAK. Annisa Denada Rochman, Pembimbing I : Dani dr., M.Kes. Pembimbing II : Budi Widyarto Lana dr., MH.
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU IBU YANG MEMILIKI BALITA GIZI KURANG DI KELURAHAN MALEBER KOTA BANDUNG PERIODE AGUSTUS 2011 JANUARI 2012 Annisa Denada Rochman, 2012. Pembimbing I : Dani
Lebih terperinciABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA
THE CORRELATION OF KNOWLEDGE STUDENTS 4 th SEMESTER ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA 2013 1 Nedy Malvirani Awuy 2 Farida Kartini 3 ABSTRACT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahan obat dan obat tradisional. Pekerjaan Kefarmasian harus dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluranan obat, pengelolaan
Lebih terperinciTINGKAT KEPUASAN BIMBINGAN KLINIK MAHASISWA KEPERAWATAN
JURNAL NURSING STUDIES, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman 219 224 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing TINGKAT KEPUASAN BIMBINGAN KLINIK MAHASISWA KEPERAWATAN Linda Khilyatul
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN Arifah Istiqomah, Titin Maisaroh Akademi Kebidanan Ummi Khasanah, Jl. Pemuda Gandekan, Bantul e-mail : ariffah@yahoo.com
Lebih terperinci1,2,3 Dosen Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Denpasar
TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA LULUSAN JURUSAN KESEHATAN GIGI (JKG) POLTEKKES DENPASAR DI BALI TAHUN 2008 Ni Ketut Ratmini 1, I Gede Surya Kencana 2, Ni Wayan Arini 3 Abstract. The education on dental health
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKATAN STRES PADA TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK TAHUN 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKATAN STRES PADA TENAGA KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK TAHUN 215 DWI TIRTA PERWITASARI I111112 NASKAH PUBLIKASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai pedoman pelaksanaan penelitian studi akhir pada Program Studi Gizi FIK UMS. Disusun Oleh :
NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU, PENGETAHUAN GIZI IBU, PENGELUARAN PANGAN DAN NON PANGAN KELUARGA PADA ANAK SD YANG STUNTED DAN NON STUNTED DI WILAYAH KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gizi ganda, dimana masalah terkait gizi kurang belum teratasi namun telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, Indonesia memiliki masalah gizi yang disebut dengan beban gizi ganda, dimana masalah terkait gizi kurang belum teratasi namun telah muncul masalah gizi lebih
Lebih terperinciJurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22
HUBUNGAN PENIMBANGAN BALITA BAWAH DUA TAHUN (BADUTA) TERHADAP STATUS GIZI BADUTA BAWAH GARIS MERAH (BGM) (Relationship between weighing of Children Under Two Years (BADUTA) With Nutrition Status of Below
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENCAPAIAN PROGRAM KEGIATAN PEMBINAAN GIZI PADA BALITA DI KOTA KUPANG PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013
ABSTRAK GAMBARAN PENCAPAIAN PROGRAM KEGIATAN PEMBINAAN GIZI PADA BALITA DI KOTA KUPANG PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013 Citra Kusuma Wenry RL, 2014. Pembimbing : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes.
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI MAHASISWA SARJANA KEPERAWATAN UNTUK MELANJUTKAN PENDIDIKAN PROFESI NERS DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI MAHASISWA SARJANA KEPERAWATAN UNTUK MELANJUTKAN PENDIDIKAN PROFESI NERS DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Nur Rakhmawati* Arif Widodo** Abstract Based on the
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT AWAM TERHADAP PENDERITA HIV/AIDS DI KELURAHAN PETISAH TENGAH TAHUN 2009 KARYA TULIS ILMIAH.
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT AWAM TERHADAP PENDERITA HIV/AIDS DI KELURAHAN PETISAH TENGAH TAHUN 2009 KARYA TULIS ILMIAH Oleh: ERNY TANDANU 060100018 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN FACEBOOK
PENGARUH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN FACEBOOK TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL MASALAH KEPERAWATAN PASIEN KANKER PADA MAHASISWA KEPERAWATAN UNIVERSITAS UDAYANA Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan obat yang rasional didefinisikan sebagai suatu kondisi jika pasien menerima pengobatan sesuai dengan kebutuhan klinisnya, baik dilihat dari regimen
Lebih terperinciUNIVERSITAS UDAYANA. Oleh: Ni Putu Dewi Tata Arini NIM : PROGRAM STUDI KESEHATANMASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
UNIVERSITAS UDAYANA EFEKTIVITAS PELATIHAN MENGGUNAKAN MEDIA CETAK (BOOKLET DAN LEAFLET) UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KADER POSYANDUTENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI DESAGULINGAN KECAMATANMENGWI
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014
http://jurnal.fk.unand.ac.id 635 Artikel Penelitian Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014 Selvi Indriani Nasution 1, Nur Indrawati Liputo 2, Mahdawaty
Lebih terperinciGAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELITUS TENTANG PENANGANANNYA DI RUMAH SAKIT PAHLAWAN MEDICAL CENTER KANDANGAN, KAB
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELITUS TENTANG PENANGANANNYA DI RUMAH SAKIT PAHLAWAN MEDICAL CENTER KANDANGAN, KAB. HULU SUNGAI SELATAN, KALIMANTAN SELATAN Raymond Sebastian Tengguno, 2016
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING
HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 1336 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMINTING KOTA MANADO Okky Kezia Kainde*, Nancy S.H Malonda*, Paul A.T Kawatu*
Lebih terperinciPENCAPAIAN KOMPETENSI TINDAKAN SUCTION DALAM PEMBELAJARAN PRAKTEK KLINIK MELALUI METODA BEDSIDE TEACHING
PENCAPAIAN KOMPETENSI TINDAKAN SUCTION DALAM PEMBELAJARAN PRAKTEK KLINIK MELALUI METODA BEDSIDE TEACHING Rahmawati 1, Satino 2 Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan Abstract:
Lebih terperinciKEBIASAAN MENGONSUMSI JAJAN TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK SEKOLAH PENGGUNA KATERING DAN NON-KATERING
KEBIASAAN MENGONSUMSI JAJAN TERHADAP STATUS GIZI PADA ANAK SEKOLAH PENGGUNA KATERING DAN NON-KATERING SNACKING HABIT ON NUTRITIONAL STATUS OF CATERING AND NON-CATERING STUDENTS FOOD CONSUMER Iken Rahma
Lebih terperinciGAMBARAN EVALUASI PENILAIAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER TERHADAP LINGKUNGAN PEMBELAJARANNYA
GAMBARAN EVALUASI PENILAIAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER TERHADAP LINGKUNGAN PEMBELAJARANNYA Agustina Arundina Triharja Tejoyuwono*, Ita Armyanti**, Rangga Putra Nugraha*** * Departemen Ilmu
Lebih terperinciGAMBARAN STATUS GIZI BALITA UMUR 3-5 TAHUN DI DESA PUTON KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG
ABSTRAK GAMBARAN STATUS GIZI BALITA UMUR 3-5 TAHUN DI DESA PUTON KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG (The Description of Nutritional Status for 0-5 Years in Puton Village Jombang) Luki Indrawan, Mumpuni
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang apabila tidak diatasi secara dini dapat berlanjut hingga dewasa. Untuk
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam siklus hidup manusia gizi memegang peranan penting. Kekurangan gizi pada anak balita akan menimbulkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang apabila tidak
Lebih terperinciPROFIL TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA KUSTA TENTANG PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS KEMUNINGSARI KIDUL KABUPATEN JEMBER
PROFIL TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA KUSTA TENTANG PENYAKIT KUSTA DI PUSKESMAS KEMUNINGSARI KIDUL KABUPATEN JEMBER Rosida 1, Siti Anawafi 1, Fanny Rizki 1, Diyan Ajeng Retnowati 1 1.Akademi Farmasi Jember
Lebih terperinciCindy K Dastian 1, Idi Setyobroto 2, Tri Kusuma Agung 3 ABSTRACT
EFFECT OF SANITATION STANDARD OPERATING PROCEDURE (SSOP) SOCIALIZATION TO KNOWLEDGE ON SANITATION HYGIENE OF FOOD PROCESSING STAFF AT NUTRITION INSTALLATION OF PROF. DR. W. Z JOHANES HOSPITAL KUPANG Cindy
Lebih terperincie-journal Keperawatan (e-kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016 Reni Yatnasari Silaban Hendro Bidjuni Rivelino Hamel
HUBUNGAN MOTIVASI MAHASISWA PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI PROFESI NERS DI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO Reni Yatnasari Silaban Hendro Bidjuni
Lebih terperinciPREVALENSI KEJADIAN MALNUTRISI PADA BALITAA DI RUANG RAWAT ANAK RSUD DR. PIRNGADI MEDAN TAHUN Oleh : FATIN FATHARANI ERIZAL
PREVALENSI KEJADIAN MALNUTRISI PADA BALITAA DI RUANG RAWAT ANAK RSUD DR. PIRNGADI MEDAN TAHUN 2012 Oleh : FATIN FATHARANI ERIZAL 100 100 339 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013 PREVALENSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN orang meninggal pertahun akibat medication error. Medication error
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang The Bussiness Case for Medication Safety memperkirakan sekitar 7.000 orang meninggal pertahun akibat medication error. Medication error adalah jenis medical error yang
Lebih terperinciEka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II
KORELASI PERSEPSI MAHASISWA PROFESI BIDAN DENGAN PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN II PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2014 Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi buruk (malnutrisi) merupakan masalah utama dalam bidang kesehatan, khususnya di berbagai negara berkembang (WHO, 2004). The United Nations Children s Fund (UNICEF)
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BAIK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYO SELINCAH KOTA JAMBI TAHUN 2014
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BAIK DAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAYO SELINCAH KOTA JAMBI TAHUN 2014 Klemens STIKes Prima Jambi Korespondensi penulis :kornelis.klemens@gmail.com
Lebih terperinciGAMBARAN KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI KABUPATEN BULUKUMBA; STUDI ANALISIS DATA SURVEI KADARZI DAN PSG SULSEL 2009
GAMBARAN KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI KABUPATEN BULUKUMBA; STUDI ANALISIS DATA SURVEI KADARZI DAN PSG SULSEL 2009 Nadimin1) 1) Department of Nutritional Health Polytechnic
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (Nursalam, 2013). Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner pada
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan jenis rancangan survey yang digunakan untuk menyediakan informasi yang berhubungan dengan prevalensi,
Lebih terperinciHUBUNGAN FAKTOR PREDISPOSING (Tingkat Pengetahuan, Pendidikan, Sikap, Pekerjaan) KADER DENGAN KEAKTIFAN KADER PADA KEGIATAN POSYANDU DI DESA RAKIT
HUBUNGAN FAKTOR PREDISPOSING (Tingkat Pengetahuan, Pendidikan, Sikap, Pekerjaan) KADER DENGAN KEAKTIFAN KADER PADA KEGIATAN POSYANDU DI DESA RAKIT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG FAKTOR RISIKO PENYAKIT SEREBROVASKULAR TERHADAP KEJADIAN STROKE ISKEMIK ARTIKEL KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU TENTANG FAKTOR RISIKO PENYAKIT SEREBROVASKULAR TERHADAP KEJADIAN STROKE ISKEMIK ASSOCIATION BETWEEN KNOWLEDGE, ATTITUDE AND BEHAVIOUR ABOUT RISK FACTOR OF CEREBROVASKULAR
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai
Lebih terperinciHUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: DEWI YULIANA 201310201016 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross-sectional dimana pengukuran variabel-variabel baik bebas maupun terikat dilakukan dalam satu waktu. 34 3.2 Tempat
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA FK USU STAMBUK 2007 TENTANG REKAM MEDIS OLEH : JONATHAN ANGKASA
TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA FK USU STAMBUK 2007 TENTANG REKAM MEDIS OLEH : JONATHAN ANGKASA 070100356 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA FK USU STAMBUK
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J
ARTIKEL ILMIAH GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MP-ASI DAN STATUS GIZI BALITA USIA 6-24 BULAN DI POSYANDU PERMATA DESA BAKI PANDEYAN KABUPATEN SUKOHARJO Disusun
Lebih terperinciLinda Yunitasari 1. Mahasiswa Peminatan Gizi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan
PERBEDAAN INTELLIGENCE QUOTIENT (IQ) ANTARA ANAK STUNTING DAN TIDAK STUNTING UMUR 7 12 TAHUN DI SEKOLAHDASAR (Studi pada siswa SD Negeri Buara 04 Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes) Linda Yunitasari
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU TERHADAP PENGGUNAAN ZINC DALAM TERAPI DIARE PADA ANAK BALITA DI APOTEK PLATUK JAYA SURABAYA
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU TERHADAP PENGGUNAAN ZINC DALAM TERAPI DIARE PADA ANAK BALITA DI APOTEK PLATUK JAYA SURABAYA Alifia Putri Febriyanti 1, Miranti Nugrahini 2 1 Jurusan Farmasi, Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCABUTAN GIGI PADA MASYARAKAT KELURAHAN KOMBOS BARAT BERDASARKAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN
Jurnal e-gigi (eg), Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 015 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCABUTAN GIGI PADA MASYARAKAT KELURAHAN KOMBOS BARAT BERDASARKAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN 1 Vita A. Lethulur
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masa bayi, lalu berkembang menjadi mandiri di akhir masa kanak-kanak, remaja,
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan anak merupakan proses dinamis, dimulai dari anak bergantung pada pengasuh (caregiver) atau orang tua dalam semua aspek fungsional selama masa bayi, lalu
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA DOKTER KELUARGA
Jurnal ISSN Farmasetis : Cetak 2252-9721 Volume 2 No 1, Hal 13-18, Mei 2013 HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA DOKTER KELUARGA Itsna Diah Kusumaningrum
Lebih terperinciBAB 3 METODE STUDI KASUS
BAB 3 METODE STUDI KASUS 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan bentuk rancangan yang digunakan dalam melakukan prosedur penelitian (Hidayat, 2008). Desain yang digunakan dalam penelitian ini
Lebih terperinciPREVALENSI DAN KARAKTERISTIK GIZI KURANG DAN GIZI BURUK PADA BALITA DESA BAN KECAMATAN KUBU KABUPATEN KARANGASEM OKTOBER 2013
1 PREVALENSI DAN KARAKTERISTIK GIZI KURANG DAN GIZI BURUK PADA BALITA DESA BAN KECAMATAN KUBU KABUPATEN KARANGASEM OKTOBER 2013 Kadek Sri Sasmita Dewi G Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciTedy Candra Lesmana. Susi Damayanti
TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG Diabetes mellitus DAN DETEKSI DINI DENGAN MINAT DETEKSI DINI PADA MASYARAKAT DI DESA DRONO KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN KLATEN 1 Tedy Candra Lesmana 2 Susi Damayanti 1,2 Dosen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sehari-hari. Makanan atau zat gizi merupakan salah satu penentu kualitas kinerja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang memerlukan energi untuk melakukan kegiatan dalam kehidupan sehari-hari. Energi ini diperoleh dari hasil metabolisme bahan makanan sehari-hari. Makanan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN KUALITAS HIDUP KLIEN SKIZOFRENIA DI KLINIK KEPERAWATAN RSJ GRHASIA DIY
HUBUNGAN ANTARA KEMANDIRIAN DENGAN KUALITAS HIDUP KLIEN SKIZOFRENIA DI KLINIK KEPERAWATAN RSJ GRHASIA DIY NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: DINI ANGGRAINI 201110201085 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN
JURNAL KESEHATAN TERPADU () : 25-29 ISSN : 2549-8479 TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN *Ni Putu Eny Sulistyadewi (), dan Dylla Hanggaeni
Lebih terperinciGambaran Pengetahuan dan Kecemasan Mahasiswa Profesi Kedokteran Gigi terhadap Human Immunodefficiency Virus/Acquired Immunodefficiency Syndrome
84 Gambaran Pengetahuan dan Kecemasan Mahasiswa Profesi Kedokteran Gigi terhadap Human Immunodefficiency Virus/Acquired Immunodefficiency Syndrome (HIV/AIDS) di RSGM UMY The Knowledge Description and Hesitation
Lebih terperinciPENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR BALITA
JURNAL NURSING STUDIES, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman 30 35 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR BALITA Adinda Nola Karina 1), Bambang
Lebih terperinciFREKUENSI KONSELING GIZI, PENGETAHUAN GIZI IBU DAN PERUBAHAN BERAT ENERGI PROTEIN (KEP) DI KLINIK GIZI PUSKESMAS KUNCIRAN, KOTA TANGERANG
FREKUENSI KONSELING GIZI, PENGETAHUAN GIZI IBU DAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA KURANG ENERGI PROTEIN (KEP) DI KLINIK GIZI PUSKESMAS KUNCIRAN, KOTA TANGERANG Tuesday, April 29, 2014 http://www.esaunggul.ac.id/article/frekuensi-konseling-gizi-pengetahuan-gizi-ibu-dan-perubahan-berat-b
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN KADER TENTANG BUKU KIA DI POSYANDU WILAYAH KELURAHAN DEMANGAN KECAMATAN GONDOKUSUMAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2015
REPRESENTATION EDUCATION S LEVEL OF CADRES ABOUT MCH BOOK IN POSYANDU DEMANGAN VILLAGE GONDOKUSUMAN YOGYAKARTA IN 215 Vitia Eka Prahastuti 1, Suherni 2, Dwiana Estiwidani 3 1. Jurusan Kebidanan Poltekkes
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
40 JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016 HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Fika Nur
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pembelajaran IPE berbasis komunitas memberikan dampak positif dengan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN V.I Kesimpulan 1. Pembelajaran IPE berbasis komunitas memberikan dampak positif dengan adanya peningkatan kemampuan kolaboratif (komunikasi, kolaborasi, peran dan tanggung jawab,
Lebih terperinciLAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU PADA INFORMASI MP-ASI DI BUKU KIA DENGAN PEMBERIAN MP-ASI BALITA USIA 6-24 BULAN DI KELURAHAN BANDARHARJO SEMARANG UTARA LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA PROFESI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI TERHADAP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI RSGMP UNSRAT MANADO
TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA PROFESI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI TERHADAP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI RSGMP UNSRAT MANADO 1 Juwita Purnamasari 2 Pemsy M. Wowor 3 Elita Tambunan 1 Kandidat Skripsi
Lebih terperinciHUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN UMS SKRIPSI
HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN UMS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciKESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH
288 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. Vol. 2 No.3 Juli 2017, 288-294 KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH Rahmat
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : BAGUS PRASETIO 0502R00260
HUBUNGAN MOTIVASI DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN KLINIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH DENGAN PENCAPAIAN TARGET KETERAMPILAN KLINIK KEPERAWATAN PADA MAHASISWA PROFESI STIKES AISYIYAH DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Lebih terperinciUpaya Kader Posyandu Dalam Peningkatan Status Gizi Balita di Kelurahan Margasuka Kota Bandung
Upaya Kader Posyandu Dalam Peningkatan Status Gizi Balita di Kelurahan Margasuka Kota Bandung Roida Sihombing 1, Anni Sinaga 1 & Sari Sarce A. 1* 1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Immanuel Bandung Abstrak
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stunting merupakan salah satu indikator masalah gizi yang menjadi fokus
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stunting merupakan salah satu indikator masalah gizi yang menjadi fokus Global Scaling Up Nutrition (SUN) Movement pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Selain
Lebih terperinciPROFIL STATUS GIZI ANAK BATITA (DI BAWAH 3 TAHUN) DITINJAU DARI BERAT BADAN/TINGGI BADAN DI KELURAHAN PADANG BESI KOTA PADANG
PROFIL STATUS GIZI ANAK BATITA (DI BAWAH 3 TAHUN) DITINJAU DARI BERAT BADAN/TINGGI BADAN DI KELURAHAN PADANG BESI KOTA PADANG Dwi Novrianda Fakultas Keperawatan Universitas Andalas e-mail: dwinov_82@yahoo.co.id
Lebih terperinciPerilaku Ibu Dengan Kejadian Gizi Kurang Pada Balita. Mother Relationship With Events Nutrition Behavior In Children
Perilaku Ibu Dengan Kejadian Gizi Kurang Pada Balita Mother Relationship With Events Nutrition Behavior In Children JANNAH LINGGA Program Studi Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kapuas
Lebih terperinci