BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan dikaitkan dengan berita baik (good news) dan berita buruk (bad news). Menurut

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan dikaitkan dengan berita baik (good news) dan berita buruk (bad news). Menurut"

Transkripsi

1 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Tepat waktu dikaitkan dengan isi laporan adalah keterlambatan penerbitan laporan keuangan dikaitkan dengan berita baik (good news) dan berita buruk (bad news). Menurut Ang (1997) informasi yang tepat waktu berarti jangan sampai informasi yang disampaikan sudah basi atau sudah menjadi rahasia umum. Baridwan (1995) mengungkapkan bahwa informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut. Scott (2000) mendefinisikan informasi sebagai bukti yang mempunyai potensi untuk mempengaruhi keputusan individual. Ketepatan waktu mengimplikasikan bahwa laporan keuangan seharusnya disajikan pada suatu interval waktu, untuk menjelaskan perubahan dalam perusahaanyang mungkin mempengaruhi pemakai informasi dalam membuat prediksi dan keputusan. Ketepatan waktu dapat didefinisikan dengan dua cara: Chambers dan Penman (1984) dalam Hilmi dan Ali (2008) mendefinisikan ketepatan waktu dalam dua cara yaitu : 1. Ketepatan waktu didefinisikan sebagai keterlambatan waktu pelaporan dari tanggal laporan keuangan sampai tanggal melaporkan. 2. Ketepatan waktu ditentukan dengan ketepatan waktu pelaporan relatif atas tanggal pelaporan yang diharapkan. Menurut Dyer dan Mc Hugh (1975) dalam Hilmi dan Ali (2008) ada tiga kriteria keterlambatan untuk melihat ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan antaralain : 14

2 15 1. Preliminary lag yaitu interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai penerimaan laporan akhir preleminary oleh bursa. 2. Auditor s report lag yaitu interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal laporan auditor ditandatangani. 3. Total lag yaitu interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal penerimaan laporan dipublikasikan oleh bursa. Keterlambatan terjadi jika perusahaan melaporkan informasi keuangannya setelah tanggal yang ditentukan. Hal ini sesuai dengan peraturan X.K.2 yang diterbitkan Bapepam dan didukung oleh peraturan terbaru Bapepam, X.K.6 tertanggal 7 Desember2006, maka penyampaian laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dikatakan tepatwaktu apabila diserahkan sebelum atau paling lambat pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan perusahaan publik tersebut. Sedangkan untuk laporan tengah tahunan : (1) selambat-lambatnya 30 hari setelah tengah tahun buku berakhir,jika tidak disertai laporan akuntan, (2) selambat-lambatnya 60 hari setelah tengah tahun berakhir jika disertai laporan akuntan dalam rangka penelaahan terbatas, (3) selambat lambatnya 90 hari setelah tengah tahun buku berakhir jika disertai laporan akuntan yangmemberikan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Rentang waktu antara tanggal laporan keuangan perusahaan dan tanggal ketika informasi keuangan diumumkan kepublik berhubungan dengan kualitas informasi keuangan yang dilaporkan (McGee, 2007). Berdasarkan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian LaporanKeuangan Standar Akuntansi Keuangan (SAK,2009), laporan keuangan harus memenuhi empat karakteristik kualitatif yang merupakan ciri khas yang membuat informasi laporan keuangan berguna bagi para pemakainya. Keempat karakteristik tersebut yaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan. Untuk mendapatkan informasi yang relevan tersebut, terdapat beberapa kendala, salah satunya adalah kendala ketepatan waktu.

3 16 Hendriksen dan Van(2000) menyatakan bahwa informasi tidak dapat relevan jika tidak tepat waktu, yaitu hal itu harus tersedia bagi pengambil keputusan sebelum kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan. Ketepatan waktu tidak menjamin relevansinya, tetapi relevansi tidaklah mungkin tanpa ketepatan waktu. Oleh karena itu, ketepatan waktu adalah batasan penting pada publikasi laporan keuangan. Akumulasi, peringkasan danpenyajian selanjutnya informasi akuntansi harus dilakukan secepat mungkin untuk menjamin tersedianya informasi sekarang di tangan pemakai. Ketepatan waktujuga menunjukkan bahwa laporan keuangan harus disajikan pada kurun waktuyang teratur untuk memperlihatkan perubahan keadaan perusahaan yang pada gilirannya mungkin akan mempengaruhi prediksi dan keputusan pemakai. Tepat waktu diartikan bahwa informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut (Baridwan, 1997). Ketepatan waktu tidak menjamin relevansi, tetapi relevansi informasi tidak dimungkinkan tanpa ketepatan waktu. Informasi mengenai kondisi dan posisi perusahaan harus secara cepat dan tepat waktu sampai ke pemakai laporan keuangan. Laporan keuangan sebuah informasi yang akan dicerna oleh investor untuk mengambil keputusan atas investasinya. Namun informasi Baru akan bermanfaat apabila informasi. tersebut tepat waktu. Ketepatan waktu tidak menjarnin relevansi, tetapi relevansi informasi tidak dimungkinkan tanpa ketepatan waktu informasi mengenai kondisi dan posisi perusahaan harus cepat dan tepat waktu sampai ke pemakai laporan keuangan. Ketepatan waktu mengimplikasikan bahwa laporan keuangan seharusnya disajikan pada suatu interval waktu, untuk menjelaskan perubahan dalam perusahaan dan mempengaruhi pemakai informasi dalam membuat prediksi dan keputusan (Hendriksen, 1992)

4 17 Laporan keuangan menurut Baridwan (1997) yaitu hasil akhir dari suatu proses pencatatan yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi transaksi keuntungan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan dibuat oleh manajemen dengan tujuan membebaskan diri dari tanggungjawab yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perusahaan. Disamping itulaporan keuangan dapat juga digunakan unutk memenuhi tujuantujuan lain sebagai laporan kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 Revisi 2009, laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Sedangkan tujuan dari adanya laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kasentitas, yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalampembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasilpertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Ketepatan waktu menunjukan rentang waktu antara penyajian informasi yang diinginkan dengan frekuensi pelaporan informasi. Apabila informasi tidak disampaikan dengan tepat waktu akan menyebabkan informasi tersebut kehilangan nilai di dalam mempengaruhi kualitas keputusan (Ifada, 2009). Chamber dan Penman dalam (Dwiyanti, 2010) mendefinisikan ketepatan waktu dalam dua cara yaitu : 1. Ketepatan waktu didefinisikan sebagai keterlambatan waktu pelaporan dari tanggal laporan keuangan sampai tanggal melaporkan 2. Ketepatan waktu ditentukan dengan ketepatan waktu pelaporan realtif atas tanggal pelaporan yang diharapkan. Respati (2004) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta tahun 1999 dengan sample sebanyak 266 perusahaan go public yang mempunyai data

5 18 perusahaan yang lengkap dan telahdidaftarkan dalam Indonesian Capital Market Directory (2000). Beliau meneliti beberapa faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan di Bursa Efek Jakarta yaitu debt to equity, ukuran perusahaan, profitabilitas, konsentrasi pemilikan luar, konsentrasi pemilikan dalam dan hasilnya adalah profitabilitas dan konsentrasi pemilikan dari pihak luar secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Ifada (2009) meneliti tentang Faktor Faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan Populasi dalam penelitiannya adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta termuat dalam Capital Market Directory Indonesian dan yang mengeluarkan atau menerbitkan laporan keuangan tahunan periode Desaember 2003 sampai Desember 2005 dan hasil penelitiannya Variabel ukuran perusahaan (TA) dan Insider Ownership (INSIDER) secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan-perusahaan manufaktur. Sedangkan DER,ROA,OUTCON, dan AGE secara signifikan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur. Hal ini mungkin disebabkan pada kenyataan yang secara emplisit terjadi di pasar modal bahwa keempat variable tersebut tidak cukup menjadi pembenaran atau ketidak mampuan perusahaan menyediakan laporan keuangan tepat waktu, mengingat tersedianya informasi akuntansi merupakan batasan penting dalam pengambilan keputusan bagi para pemakainya. Dyer dan McHugh (1975) dalam Kadir (2008) meneliti 120 perusahaan di Australia yang terdaftar di Sydney Stock Exchange (SSE) yang dipilih secara random. Faktor-faktor yang ditelitinya adalah faktor-faktor yang terkait dengan karakteristik perusahaan, meliputiukuran perusahaan, tanggal penutupan akhir tahun buku dan profitabilitas. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa ukuran (size) perusahaan dan waktu penutupan akhir tahun buku secara statistic berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan,

6 19 tetapi profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan Return On Asset (ROA) Manajer sebagai pengelola berkewajiban memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan merupakan contoh mengenai penyampaian informasi atau salah satu signal yang diberikan kepada pemilik (Ujiyantho, 2007). Laporan keuangan dimaksudkan untuk digunakan oleh berbagai pihak, termasuk manajemen perusahaan itu sendiri. Namun yang paling berkepentingan dengan laporan keuangan sebenarnya adalah para pengguna eksternal, karena mereka berada dalam kondisi yang paling besar ketidakpastiannya. Sedangkan para pengguna internal dalam hal ini pihak manajemen, memiliki kontak langsung dengan perusahaannya dan mengetahui peristiwa-peristiwa signifikan yang terjadi, sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi akuntansi tidak sebesar para pengguna eksternal. Manajemen adalah faktor utama yang mempengaruhi laba atau return suatu perusahaan. Seluruh manajemen perusahaan, baik yang mencakup manajemen permodalan (CAR), manajemen kualitas aktiva (NPL), manajemen umum (PDN), manajemen rentabilitas (NIM dan BOPO), dan manajemen likuiditas (LDR) pada akhirnya akan mempengaruhi dan bermuara pada perolehan laba atau return perusahaan (Payamta dan Machfuedz, dalam Wedayani, 2003). Kinerja keuangan merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan di manapun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Informasi laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan, serta sebagai dasar pengambilan keputusan (Gunawan dan Asri, 2003).

7 20 Kinerja keuanganmerupakan gambaran kondisi keuangan pada suatu periode tertentu, di mana informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan di masa lalu sering kali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja di masa depan. Penilaian kinerja keuangan dapat dinilai dengan pendekatan analisa rasio keuangan dari semua laporan keuangan yang dilaporkan di masa depan (Febryani dan Zulfadin, 2003). Kinerja keuangan perusahaan dari sisi manajemen, mengharapkan laba bersih sebelum pajak (earning before tax) yang tinggi karena semakin tinggi laba perusahaan semakin flexible perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasional perusahaan. Sehingga EBT perusahaan akan meningkat bila kinerja keuangan perusahaan meningkat. Pencapaian laba merupakan indikator yang dominan karena hasil akhir kinerja operasi usaha selalu mengarah pada EBT. Karena EBT merupakan nilai rupiah dan masing-masing perusahaan berbeda dalam jumlah modal maka besar EBT tidak bisa menunjukkan kinerja laba sehingga perlu dipakai indikator lain, dalam penelitian ini digunakan Return on Asset (ROA). Kinerja keuangan berguna untuk menilai kondisi keuangan perusahaan. Menurut Van Horne (2005) Return on Asset (ROA) merupakan kemampuan manajemen perusahaan dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu perusahaan, semakin besar tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan asset. Rumus yang digunakan adalah: ROA = Laba Bersih Total Aktiva Menurut Fabozzi (2001), kinerja suatu perusahaan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang secara umum dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu faktor internal dan faktor eksternal perusahaan. Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berada dalam kendali pihak manajemen perusahaan, sedangkan faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang

8 21 berada di luar kendali manajemen perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan adalah: 1) Faktor Internal a) Manajemen Personalia Berkaitan dengan sumber daya manusia agar dapat didayagunakan seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan perusahaan secara manusiawi. b) Manajemen Pemasaran Berkaitan dengan program-program yang ditujukan untuk mencapai tujuan perusahaan. c) Manajemen Produksi Berkaitan dengan faktor-faktor produksi agar barang dan jasa sesuai dengan yang diharapkan. d) Manajemen Keuangan Berkaitan dengan perencanaan, mencari, dan memanfaatkan dana untuk memaksimumkan efisiensi perusahaan. 2). Faktor Eksternal a) Kondisi perekonomian Kondisi yang dipengaruhi kebijakan pemerintah, keadaan dan stabilitas politik, ekonomi, sosial, dan lain-lain. b) Kondisi Industri Meliputi tingkat persaingan, jumlah perusahaan, dan lain-lain Ukuran Perusahaan Semakin besar ukuran perusahaan, semakin banyak memiliki sumber daya, lebih banyak staf akuntansi dan sistem informasi yang canggih serta memiliki sistem pengendalian

9 22 intern yang kuat sehingga akan semakin cepat dalam penyelesaian laporan keuangan. Selain itu, perusahaan besar juga akan lebih tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangan untuk menjaga citra perusahaan di mata publik. (Rachmaf Saleh, 2004). Ukuran perusahaan menunjukkan jumlah pengalaman dan kemampuan tumbuhnya suatu perusahaan yang mengindikasikankemampuan dalam mengelola tingkat risiko investasi yang diberikan para stakeholder untuk meningkatkan kemakmuran mereka. Jika perusahaan memiliki total asset yang besar menunjukkan bahwa perusahaan telah mencapai tahap kedewasaan (maturity) dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif lama, selain itu juga mencerminkan bahwa perusahaan relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total asset yang kecil (Daniati, 2006). Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya aset yang dimiliki perusahaan. Perusahaan kecil akan cenderung menggunakan biaya modal sendiri dan hutang jangka pendek dari pada hutang jangka panjang, karena biayanya lebih rendah. Sedangkan perusahaan besar lebih cenderung memiliki sumber pendananaan yang kuat. Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap ukuran perusahaan mengacu pada penelitian Talberg, et al (2008), di mana ukuran perusahaan diproxy dengan nilai logaritma natural dari total aset. Menurut Sudarmadji dan Sularto (2007) besar total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut. Ketiga variabel ini digunakan untuk menentukan ukuran perusahaan karena dapat mewakili seberapa besar perusahaan tersebut. Semakin besar aktiva maka semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin banyak perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula perusahaan tersebut dikenal dalam masyarakat. Dari ketiga variabel ini, nilai aktiva relatif lebih stabil dibandingkan dengan nilai market capitalized dan penjualan dalam mengukur ukuran perusahaan.

10 Umur Perusahaan (Age) Owusu dan Ansah (2000) dalam penelitiannya menyatakan bahwa pengurangan waktu pelaporan akan terjadi ketika jumlah laporan tahunan yang dihasilkan ditingkatkan. Selanjutnya mereka menyatakan ketika sebuah perusahaan berkembang dan para akuntannya (pekerja) belajar lebih banyak masalah, menyebabkan penundaan yang luar biasa dapat diminimalisasikan. Penelitian Owusu dan Ansah (2000) Ifada (2009) dalam konteks penelitiannya menyatakan bahwa pengurangan waktu pelaporan akan terjadi ketika jumlah laporan tahunan yang dihasilkan ditingkatkan. Selanjutnya Owusu dan Ansah (2000) menyatakan ketika sebuah perusahaan berkembang dan para akuntannya (pekerja) belajar lebih banyak masalah teething, menyebabkan penundaan yang luar biasa dapat diminimalisasikan. Akibatnya, perusahaan mapan yang memiliki umur lebih cenderung untuk menjadi lebih terampil dalam pengumpulan, pemrosesan dan output informasi ketika diperlukan karena pengalaman belajar Debt to Equity Ratio (DER) hutang merupakan total liabilities (kewajiban), baik hutang jangka pendek maupun jangka panjang. Total modal sendiri atau yang biasa disebut juga dengan total shareholders. DER menunjukkan bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan untuk keseluruhan utang (Brigham dan Houston, 2001). Jika DER perusahaan semakin tinggi, maka semakin besar financial leverage, dan semakin besar pula proporsi danakreditur yang digunakan untuk menghasilkan laba. Semakin tinggi DER, makasemakin berisiko bagi perusahaan (kemungkinan perusahaan tidak dapat membayar semua hutangnya). DER sekaligus menunjukkan struktur modal yang digunakan oleh perusahaan (Husnan, 2004).

11 24 Menurut Sartono (2001), penggunaan hutang bagi perusahaan mengandung tiga dimensi, yaitu: 1. Pemberi kredit akan menitikberatkan pada besarnya jaminan atas kredit yang diberikan 2. Penggunaan hutang akan meningkatkan keuntungan perusahaan jika perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari beban tetapnya. 3. Hutang sebagai sumber dana perusahaan dan sistem pengendali perusahaan. Menurut Weston dan Birmingham (2000), Leverage merupakan suatu ukuran yang menunjukkan jumlah sejauh mana sekuritas berpenghasilan tetap (hutang dan saham preferen) digunakan dalam struktur modal perusahaan. Tujuan dari penggunaan hutang (leverage) adalah untuk meningkatkan return bagi pemegang saham. Dengan memperbesar unsur leverage, maka unsur ketidakpastian return makin tinggi, tapi juga memperbesar kemungkinan pertambahan jumlah return yang diperoleh. Pada praktiknya dikenal 3(tiga) macam bentuk leverage dalam perusahaan, yaitu operating leverage, financial leverage, dan total leverage. a. Operating Leverage Menurut Brigham dan Houston (2006), operating leverage adalah tingkat sampai sejauh mana biaya-biaya tetap digunakan di dalam operasi sebuah perusahaan. Operating leverage juga dapat diartikan sebagai penggunaan dana dengan biaya tetap dengan harapan pendapatan yang dihasilkan dari penggunaan dana tersebut. Dengan menggunakan operating leverage perusahaan mengharapkan bahwa perubahan penjualan akan mengakibatkan perubahan laba sebelum bunga dan pajak yang lebih besar. b. Financial Leverage Menurut Brigham dan Houston (2006), Financial Leverage adalah tingkat sampai sejauh mana sekuritas dengan laba atau pengembalian tetap (saham preferen dan utang)

12 25 digunakan dalam struktur modal perusahaan. Sedangkan menurut Bambang Riyanto (2001), Financial Leverage adalah penggunaan dana dengan beban tetap dengan harapan untuk memperbesar pendapatan per lembar saham biasa (Earning per Share). Penggunaan financial leverage yang semakin besar membawa dampak positif bila pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar daripada bebannya keuangan yang dikeluarkan. Sedangkan dampak negatifnya penggunaan financial leverage yang semakin besar akan menyebabkan hutang semakin besar yang ditanggung perusahaan, yaitu beban tetap atau beban bunganya. Apabila perusahaan tidak memenuhi kewajibannya yang berupa beban bunganya, maka perusahaan akan mengalami kesulitan untuk menjalankan kegiatan usahanya. c. Total Leverage/ Combined Leverage Total Leverage merupakan kombinasi dari Operating Leverage dengan Financial Levearge. Leverage kombinasi terjadi apabila perusahaan memiliki baikoperating leverage maupun financial leverage dalam usahanya untuk meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham biasa. Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauhmana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Rasio yang umum digunakan adalah: a. Debt to Assets Ratio ( Debt Ratio) b. Debt To Equity Ratio c. Long Term Debt to Equity Ratio d. Time Interest Earned Ratio e. Fixed Charge Coverage Ratio Leverage merupakan proporsi total hutang terhadap ekuitas pemegang saham. Rasio tersebut digunakan untuk memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat risiko tak tertagihnya suatu hutang. Suatu pendapat

13 26 mengatakan bahwa semakin tinggi leverage, kemungkinan besar perusahaan akan mengalami pelanggaran terhadap kontrak hutang, maka manajer akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih tinggi dibandingkan laba di masa depan, supaya laba yang dilaporkan tinggi maka manajer harus mengurangi biaya-biaya, dan tidak menutup kemungkinan salah satunya ialah biaya tanggungjawab sosial Struktur Kepemilikan Struktur kepemilikan perusahaan yang go public dapat disebut sebagai kepemilikan terhadap saham perusahaan publik yang didalam kepemilikan tersebut perlu mempertimbangkan dua aspek, yaitu kepemilikan oleh pihak dalam atau manajemen perusahaan (insider ownership s) dan kepemilikan oleh pihak luar (outsider ownership s). Menurut Niehaus (1989) dalam Saleh (2004) mengungkapkan bahwa pemilik dari luar berbeda dengan para manajer, dimana kecil kemungkinannya pemilik dari pihak luar untuk terlibat dalam urusan bisnis sehari-hari. Kepemilikan perusahaan oleh pihak luar mempunyai kekuatan yang besar dalam mempengaruhi perusahaan melalui media massa maupun kritikan atau komentar yang dianggap opini publik atau masyarakat sehingga mengubah pengelolaan perusahaan yang semula berjalan dengan sekehendak hati menjadi perusahaan yang berjalan dengan pengawasan. Oleh karena itu, pihak manajemen dituntut untuk melakukan kinerja dengan baik dalam menyajikan informasi secara tepat waktu karena ketepatan waktu dalam pelaporan keuangan akan berpengaruh pada pengambilan keputusan ekonomi. Struktur kepemilikan perusahaan yang dimiliki oleh pihak luar biasanya mempunyai presentase kepemilikan lebih dari 50% sehingga pemilik perusahaan daripihak luar mempunyai kekuatan yang besar dalam mempengaruhi kondisi dan hasil kinerja perusahaan. Dengan adanya konsentrasi kepemilikan pihak luar maka akan mengubah pengelolaan perusahaan yang semula berjalan dengan sekehendak hati menjadi perusahaan yang berjalan dengan pengawasan. Akibatnya, keleluasaan pihak manajemen menjadi terbatas.

14 Insider Ownership Kepemilikan pihak dalam yang dilakukan oleh menejer merupakan hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan oleh perusahaan. Kepemilikan perusahaan oleh menejer akan mempengaruhi kinerja manajemen. Manajer dengan kinerja yang baik akan mampu menyampaikan laporan keuangan dengan tepat waktu Ukago (2004) Outsider Ownership Ukago (2004) dalam penelitiannya menyatakan bahwa pemilik perusahaan Dari pihak luar dianggap berbeda dengan pemilik dari pihak dalam,kecil kemungkinan pihak luar untuk terlibat dalam urusan bisnis sehari hari dalam penelitian Respati (2001) menyatakan bahwa ketepatan waktu pelaporan keuangan berpengaruh terhadap Outsider Ownership Komite Audit Komite audit merupakan badan yang dibentuk oleh dewan direksi untuk mengaudit operasi dan keadaan. Badan ini bertugas memilih dan menilai kinerja perusahaan kantor akuntan publik (Siegel, 1996 dalam Susiana dan Arleen 2007).Komite audit adalah suatu badan yang dibentuk di dalam perusahaan klien yangbertugas untuk memelihara independensi akuntan pemeriksa terhadap manajemen (Supriyono, 1998). Arens et al (2003) mendefinisikan komite audit adalah merupakan sejumlah anggota dewan direksi yang tanggung jawabnya termasuk membantu auditor mempertahankan independensinya. Umumnya komite audit beranggotakan tiga sampai lima atau terkadang sebanyak tujuh direktur yangbukan merupakan bagian dari manajemen perusahaan. Komite audit berfungsi untuk memberikan pandangan mengenai masalah-masalah yang berhubungan dengan kebijakan keuangan, akuntansi dan pengendalian interen (Andi 2010). Disamping itu komite audit dapat mengurangi sifat opportunistic manajemen yang melakukan manajemen

15 28 laba (earning smanagement) dengan cara mengawasi laporan keuangan dan melakukan pengawasan pada audit eksternal (Hamonangan dan Mas ud, 2006). Komite audit memiliki tanggung jawab untuk membantu auditor dalam menyelesaikan laporan keuangan. Berdasarkan pendapat yang telah dipaparkan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa keberadaan komite audit akan membantu pengawasan pada perusahaan secara internal dan membantu auditor menjaga independensinya. Komite audit sebagai pihak independen dari internal perusahaan yang ikut serta mengawasai laporan keuangan dan juga auditor eksternal maka akan tercipta pengawasan yang lebih baik, sehingga independensi auditor akan terjaga. Tujuan pembentukan komite audit adalah (Susiana Arleen, 2007): 1) Memastikan laporan keuangan yang dikeluarkan tidak menyesatkan dan sesuaidengan praktik akuntansi yang berlaku umum. 2) Memastikan bahwa internal kontrolnya memadai. 3) Menindaklanjuti terhadap dugaan adanya penyimpangan yang meterial dibidang keuangan dan implikasi hukumnya. 4) Merekomendasikan seleksi auditor eksternal. Menurut Andri dan Hanung (2007) Komite audit mempunyai peran yangsangat penting dan strategis dalam hal memelihara kredibilitas proses penyusunan laporan keuangan seperti halnya menjaga terciptanya sistem pengawasan perusahaan yang memadai serta dilaksanakannya good corporate governance. Dengan berjalannya fungsi komite audit secara efektif, maka kontrol terhadap perusahaan akan lebih baik sehingga konflik keagenan yang terjadi akibat keinginan manajemen untuk meningkatkan kesejahteraannya sendiri dapat diminimalisasi. Kalbers dan Fogarty (1993) dalam Debby (2007) menyebutkan tiga faktor yang mempengaruhi keberhasilan komite audit dalam menjalankan tugasnya yaitu

16 29 1) Kewenangan formal dan tertulis, 2) Kerja sama manajemen dan 3) Kualitas/kompetensi anggota komite audit. Dalam rangka penyelenggaraan pengelolaan perusahaan yang baik (goodcorporate governance), BEI mewajibkan perusahaaan tercatat wajib memiliki komisaris independen dan komite audit. Keanggotaan komite audit sekurang kurangnya 3 anggota, seorang diantaranya komisaris independen perusahaan tercatat sekaligus menjadi ketua komite, sedangkan pihak lain adalah pihak eksternal yang independen dan sekurang-kurangnya salah seorang memiliki kemampuan di bidang akuntansi dan keuangan (Agung, 2005). Dengan adanya komite audit dalam suatu perusahaan, maka proses pelaporan keuangan perusahaan akan termonitor dengan baik (Ratna, 2008). Agar komite audit dapat menjalankan tugasnya dengan benar dan efektif, maka diperlukan kualifikasi kualifikasi khusus yang memadai agar maksimal dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya seperti komite audit hendaknya kompeten serta memiliki independensi (Ratna dan Herunata, 2010). Effendi (2009) mengatakan bahwa dalam surat edaran perihal keanggotaan komite audit disebutkan bahwa: 1) Komite audit sekurang-kurangnya terdiri atas 3 orang, termasuk ketua komiteaudit; 2) Anggota komite audit yang berasal dari komisaris maksimum hanya 1 orang. Anggota komite audit yang berasal dari komisaris tersebut yang merupakan komisaris independen perusahaan tercatat yang sekaligus menjabat sebagai ketua komite audit; Anggota komite audit lainnya berasal dari pihak eksternal yang independen.yang dimaksud dengan pihak eksternal adalah pihak di luar perusahaan tercatat yang bukan merupakan komisaris, direksi, maupun karyawan dari perusahaan tercatat tersebut. Yang dimaksud dengan pihak independen adalah pihak di luar perusahaan tercatat yang tidak memiliki hubungan usaha dan hubungan dengan perusahaan tercatat tersebut maupun dengan

17 30 komisaris, direksi, serta pemegang saham utamanya, serta mampu memberikan pendapat profesional secara bebas sesuai dengan etika profesionalnya dengan tidak memihak kepada kepentingan siapapun 2.2 Review Peneliti Terdahulu Peneliti mencoba menjelaskan yang mempengaruhi ketepatan waktu waktu pelaporan keuangan. Penelitian terdahulu membuktikan bahwa yang mempengaruhi ketepatan waktu waktu pelaporan keuangan berbeda-beda. Perbedaan ini mungkin saja disebabkan oleh beberapa faktor misalnya data yang digunakan, perbedaan tempat penelitian, perbedaan periode pengamatan penelitian dan lain sebagainya. Penelitian Ukago (2004) dengan judul Faktor-Faktor yang mempengaruhi Ketepatan Waktu. Metode penelitian dengan menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Variabel Debt To Equity Ratio, Profitability dan Operation of Complexcity untuk tahun Firm Size dan operation Complexity untuk tahun Debt To Equity Ratio, OutsiderOwnership Concentration dan Operation of Complexcity untuk tahun 2002 secara signifikan berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan sedangkan variable Firm Size,Insider Ownership Concentration dan Outsider Ownership Concentration untuk tahun 2000 Debt To Equity Ratio, Profitability, Insider Ownership Concentration dan Outsider Ownership Concentration untuk tahun 2001 serta Firm Size, Profitability dan Insider Ownership Concentration untuk tahun 2002 tidak berpengaruh secara significant terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Luluk (2009) dengan judul Faktor Faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan studi kasus perusahaan manufaktur di BEJ. Metode penelitian dengan menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan insider ownership berpengaruh signifikan, sedangkan DER, ROA, Outsider ownership dan AGE tidak berpengaruh.

18 31 Rahmad Saleh (2004) dengan judul Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan perusahaan manufaktur di bursa efek Jakarta. Metode penelitian dengan menggunakan regresi linear berganda. Hasil Penelitian ini menyatakan bahwa variabel EXTRA berpenaruh signifikan terhadap ketepatan waktu laporan keuangan. Sementara Variabel Gearing, Profitabilitas, Size, Age dan Ownership tidak berpengaruh signifikan. Abdul Kadir (2008) dengan judul Faktor Faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Metode penelitian dengan menggunakan regresi linear berganda. Hasil Hipotesis penelitian ini menunjukkan bahwa dari 7 hipotesis ada dua yang diterima yaitu adanya pengaruh kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Al-Ghanem (2011) dengan judul An Ampirical Analysis of Audit Delays And Timeliness of Corporate financial Reporting In Kuwait. Metode penelitian dengan menggunakan regresi linear berganda. Hasil : Variabel industry, leverage, Persentase perubahan laba per saham, jenis auditor, dan likuiditas tidak menunjukkan signifikan korelasi dengan penundaan audit untuk perusahaan yang terdaftar di Kuwait. Nuratama (2011) dengan judul Pengaruh tenur dan reputasi kantor akuntan public Pada kualitas audit dengan komite audit sebagai variabel moderasi (studi kasus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bei tahun ). Metode penelitian dengan menggunakan regresi linear berganda. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tenur berpengaruh positif pada kualitas audit, reputasi berpengaruh negatif pada kualitas audit sedangkan komite audit berpengaruh pada hubungan tenur KAP dengan kualitas audit. Hasil-hasil penelitian terdahulu secara singkat dapat dilihat pada Tabel 2.1 sebagai berikut: No. Nama Peneliti Tabel 2.1 Review Penelitian Terdahulu (Theoretical Mapping) Judul Variabel/Teknik Analisis Hasil Penelitian

19 32 1. Ukago (2004) 2. Luluk Multimatul Ifada (2009) Faktor Faktor yang mempengaruhi Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan dengan bukti empiris emiten di Bursa Efek Jakarta Faktor Faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan studi kasus perusahaan manufaktur di BEJ. Independen : Timeliness, Financial Reporting, Debt to Equity Ratio, Firm Size,Profitability,Outsider Ownership Concentration, Insider Ownership Concentration,Operation Complexcity. Dependen: Ketepatan waktu pelaporan keuangan Teknik Analisis : Regresi Logistik Independen: Ketepatan Waktu Dependen: Ukuran perusahaan,insider ownership,outsider Ownership,DER, ROA,AGE Dependen: Waktu keuangan Ketepatan Pelaporan Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Variabel Debt To Equity Ratio,Profitability dan Operation of Complexcity untuk tahun Firm Size dan operation Complexity untuk tahun Debt To Equity Ratio, OutsiderOwnership Concentration dan Operation of Complexcity untuk tahun 2002 secara significant berpengaruh terhadap ketepatan waktu waktu pelaporan keuangan perusahaan sedangkan variable Firm Size,Insider Ownership Concentration dan Outsider Ownership Concentration untuk tahun 2000 Debt To Equity Ratio,Profitability,Insider Ownership Concentration dan Outsider Ownership Concentration untuk tahun 2001 serta Firm Size,Profitability dan Insider Ownership Concentration untuk tahun 2002 tidak berpengaruh secara significant terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan insider ownership berpengaruh signifikan.sedangkan DER, ROA,Outsider ownership dan AGE tidak berpengaruh. Teknik Analisis : Regresi Logistik 3. Rahmad Saleh (2004) Studi Empiris Ketepatan Waktu Pelaporan Indpenden: Item luar biasa (Extra), Gearing (Gear), Profit, Hasil Penelitian ini menyatakan bahwa variabel EXTRA berpenaruh signifikan

20 33 4. Abdul Kadir (2008) 5. Al-Ghanem (2011) Keuangan perusahaan manufaktur bursa jakarta di efek Faktor Faktor Yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan An Ampirical Analysis of Audit Delays And Timeliness of Corporate financial Reporting In Kuwait Size,AGE,dan Ownership Dependen: Ketepatan waktu pelaporan keuangan Teknik Analisis : Regresi Logistik Independen: Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Rasio Gearing, Pos Luar Biasa, Umur Perusahaan, Kepemilikan Manajerial Dependen:Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Teknik Analisis : Regresi Logistik Independen : Audit delay, Financial reporting, company size, liquidity, and earning per share Dependen : Audit Delays Teknik Analisis : Regresi Logistik. terhadap ketepatan waktu laporan keuangan. Sementara Variabel Gearing,Profitabilitas,Size,Age dan Ownership tidak berpengaruh signifikan. Hasil Hipotesis penelitian ini Bahwa dari 7 hipotesis ada dua yang diterima yaitu adanya pengaruh kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Hasil : Variabel industry, leverage,persentase perubahan laba per saham, jenis auditor, dan likuiditas tidak menunjukkan signifikan korelasi dengan penundaan audit untuk perusahaan yang terdaftar di Kuwait. likuiditas, Leverage. Nuratama (2011) Vita (2012) Pengaruh tenur dan reputasi kantor akuntan publik Pada kualitas audit dengan komite audit sebagai Variabel moderasi (studi kasus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bei tahun ) Analisis faktorfaktor yang mempengaruhi ketepatan Waktu pelaporan keuangan pada Independen: tenur dan reputasi kantor akuntan publik Dependen:kualitas audit Moderating : Komite Audit Independen: Debt to Equity Ratio, profitabilitas, ukuran perusahaan dan opini auditor sedangkan variabel independen Hasil pengujian menunjukkan bahwa tenur berpengaruh positif pada kualitas audit, reputasi berpengaruh negatif pada kualitas audit sedangkan komite audit berpengaruh pada hubungan tenur KAP dengan kualitas audit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Debt to Equity Ratio dan profitabilitas secara signifikan berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan,

21 34 perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia. penelitian ini adalah Return on Asset, ukuran perusahaan, umur perusahaan, Debt To Equity Ratio, Outsider Ownersip, Insider Ownersip dan Operation Complexcity Dependen: ketepatan Waktu pelaporan keuangan sedangkan struktur kepemilikan, ukuran perusahaan, dan opini auditor tidak berpengaruh pada ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sumber : Hasil Penelitian Terdahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Tepat waktu dikaitkan dengan isi laporan adalah keterlambatan penerbitan laporan keuangan dikaitkan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan Perkembangan perusahaan go publik di Indonesia menjadikan laporan keuangan sebagai kebutuhan utama setiap perusahaan. Hal tersebut ditandai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan bagi suatu perusahaan merupakan alat penguji untuk menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan. Menurut Baridwan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1. Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis 1.1.1. Tujuan Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 Teori Keagenan (Agency theory) Teori keagenan merupsksn salah satu cara untuk lebih memahami ekonomi informasi dengan mem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi keuangan. Menurut AICPA (1970) bahwa akuntansi adalah kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. informasi keuangan. Menurut AICPA (1970) bahwa akuntansi adalah kegiatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntansi pada dasarnya merupakan suatu proses untuk menghasilkan informasi keuangan. Menurut AICPA (1970) bahwa akuntansi adalah kegiatan jasa. Fungsinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat pada masa yang akan datang. Persaingan terjadi dalam penyediaan

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat pada masa yang akan datang. Persaingan terjadi dalam penyediaan 16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat pesat. Bisnis investasi menjadi sedemikian kompleks dengan tingkat persaingan yang sangat ketat pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan Teori keagenan menjelaskan hubungan antara agent (agen yang mengatur manajemen sebuah usaha) dan principal (pemilik usaha). Pemilik usaha disebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akuntansi adalah aktivitas jasa yang memberikan informasi kuantitatif bersifat keuangan dalam kesatuan ekonomi yang dapat digunakan sebagai salah satu sumber alternatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investor (Jumratul dan Wiratmaja, 2014: 63 dalam Apriyani, 2015). Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. investor (Jumratul dan Wiratmaja, 2014: 63 dalam Apriyani, 2015). Perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal merupakan suatu wadah bagi perusahaan publik untuk mencari investor (Jumratul dan Wiratmaja, 2014: 63 dalam Apriyani, 2015). Perusahaan publik harus memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses pencatatan, dari transaksi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses pencatatan, dari transaksi UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses pencatatan, dari transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan. Laporan keuangan dibuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan berupa informasi UKDW

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan berupa informasi UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap entitas usaha badan maupun perseorangan tidak dapat terlepas dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan berupa informasi akuntansi dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan proses akhir dalam proses akuntansi yang mempunyai peranan penting bagi pengukuran dan penilaian kinerja sebuah perusahaan. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perusahaan yang tidak hanya berguna bagi internal perusahaan tetapi juga berguna

BAB II KAJIAN PUSTAKA. perusahaan yang tidak hanya berguna bagi internal perusahaan tetapi juga berguna BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan alat bagi perusahaan untuk menguji dan menganalisis kondisi keuangan perusahaan. Laporan keuangan sangatlah penting bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (predictive value), (b) informasi mempunyai umpan balik (feedback value), dan (c)

BAB I PENDAHULUAN. (predictive value), (b) informasi mempunyai umpan balik (feedback value), dan (c) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi akuntansi berguna apabila informasi tersebut relevan dan reliabel. Menurut SAK (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009), informasi yang relevan adalah informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan untuk mengambil suatu keputusan. Oleh karena itu, laporan. Pengertian laporan keuangan ada berbagai macam, yaitu:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan untuk mengambil suatu keputusan. Oleh karena itu, laporan. Pengertian laporan keuangan ada berbagai macam, yaitu: 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan cara yang digunakan oleh suatu entitas untuk menggambarkan bagaimana kondisi entitas tersebut terutama mengenai posisi keuangannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang telah go public diharuskan untuk membuat laporan keuangan. Laporan keuangan sendiri berisi informasi keuangan dari perusahaan tersebut, seperti kinerja

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (manajemen) dengan principal (pemegang saham). Principal merupakan pihak

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. (manajemen) dengan principal (pemegang saham). Principal merupakan pihak BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Teori agensi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara pihak agen (manajemen) dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang baik bagi investor-investor luar maupun dalam negeri. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang baik bagi investor-investor luar maupun dalam negeri. Hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang berpotensi menjadi pasar yang baik bagi investor-investor luar maupun dalam negeri. Hal ini disebabkan karena tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun untuk mengembangkan perusahaan. Sumber dana dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. maupun untuk mengembangkan perusahaan. Sumber dana dapat diperoleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan membutuhkan dana dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional maupun untuk mengembangkan perusahaan. Sumber dana dapat diperoleh perusahaan terdiri dari pinjaman,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Referensi-Referensi Penunjang dan Jurnal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Referensi-Referensi Penunjang dan Jurnal 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Referensi-Referensi Penunjang dan Jurnal Penelitian tentang tentang analisis faktor faktor yang mempengaruhi audit timeliness pada perusahaan property and real estate yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan sarana utama melalui mana informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan sarana utama melalui mana informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sarana utama melalui mana informasi keuangan dikomunikasikan kepada pihak di luar perusahaan. Laporan keuangan mempunyai peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang go public. Semakin banyaknya perusahaan yang terdaftar di. pengambilan keputusan bisinisnya.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang go public. Semakin banyaknya perusahaan yang terdaftar di. pengambilan keputusan bisinisnya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan pasar modal di Indonesia saat ini telah mengalami peningkatan yang sangat pesat yang ditandai dengan bertambahnya jumlah perusahaan yang go public.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. aktiva, baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan mendapatkan

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS. aktiva, baik langsung maupun tidak langsung dengan harapan mendapatkan 8 BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Investasi di Pasar Modal Investasi merupakan kegiatan menanamkan modal pada satu atau lebih aktiva, baik langsung maupun tidak langsung

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. kondisi keuangan perusahaan. Menurut Soemarsono (2004: 34), laporan keuangan

PENDAHULUAN. kondisi keuangan perusahaan. Menurut Soemarsono (2004: 34), laporan keuangan PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ketepatan waktu dalam penyajian laporan keuangan sangatlah penting karena laporan keuangan merupakan alat bagi perusahaan untuk menguji dan menganalisis kondisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan media informasi yang merangkum semua aktivitas perusahaan serta merupakan gambaran bentuk kinerja manajemen dalam mengelola sumber

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Kepatuhan (compliance theory) Kepatuhan berasal dari kata patuh. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), patuh berarti suka menurut perintah, taat kepada perintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketepatan waktu (timeliness) merupakan salah satu faktor penting dalam penyajian suatu informasi yang relevan. Informasi akan mempunyai manfaat jika disampaikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis 1. Struktur Modal Struktur modal pada dasarnya berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal maupun sumber eksternal. Sumber dana internal berasal dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (intern

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (intern BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan media komunikasi antara manajemen (intern perusahaan) dengan pihak di luar perusahaan. Laporan keuangan menyediakan informasi mengenai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. badan regulasi pasar modal (Bapepam). Tujuan laporan keuangan adalah

BAB I PENDAHULUAN. badan regulasi pasar modal (Bapepam). Tujuan laporan keuangan adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap emiten wajib menyampaikan laporan keuangan berkala kepada badan regulasi pasar modal (Bapepam). Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Laporan keuangan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan bagi suatu perusahaan merupakan hasil akhir dari pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menjelaskan mengenai timeliness pada laporan keuangan perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menjelaskan mengenai timeliness pada laporan keuangan perusahaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut dipaparkan hasil penelitian terkait indikator dan hasil beragam yang menjelaskan mengenai timeliness pada laporan keuangan perusahaan. a. Sigit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan go public di Indonesia menjadikan laporan keuangan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan go public di Indonesia menjadikan laporan keuangan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan pertanggungjawaban pengelolaan perusahaan oleh manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Perkembangan perusahaan go

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan meningkatnya kompleksitas kegiatan operasi bisnis dan pertumbuhan investasi pada saat ini, para investor memerlukan lebih banyak informasi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya pasar modal pada saat ini maka makin banyak persaingan antar perusahaan untuk menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh investor. Salah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN ORISINALITAS... iii KATA PENGANTAR...... iv ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menyajikan laporan keuangan merupakan cara perusahaan dalam menggambarkan kondisi keuangannya pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adanya gambaran kondisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan cara yang digunakan oleh suatu entitas untuk menggambarkan bagaimana kondisi entitas tersebut terutama mengenai posisi keuangannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal dewasa ini meningkat dengan sangat pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal dewasa ini meningkat dengan sangat pesat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pasar modal dewasa ini meningkat dengan sangat pesat dan di masa mendatang bisnis akan menjadi sedemikian kompleks, dengan tingkat persaingan yang

Lebih terperinci

BAB II 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II 2. TINJAUAN PUSTAKA BAB II 2.1. Landasan Teori 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1. Agency Theory (Teori Keagenan) Agency Theory menjelaskan tentang hubungan kontraktual antarapihak yang mendelegasikan pengambilan keputusan tertentu

Lebih terperinci

BAB 11 LANDASAN TEORI. Pelaporan keuangan bukan merupakan satu-satunya sumber informasi yang dapat digunakan

BAB 11 LANDASAN TEORI. Pelaporan keuangan bukan merupakan satu-satunya sumber informasi yang dapat digunakan BAB 11 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pelaporan Keuangan Pelaporan keuangan bukan merupakan satu-satunya sumber informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan bisnis. Pelaporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan

BAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki tujuan untuk meningkatkan aktivitas maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan potret implementasi. mencerminkan betapa pentingnya ketepatan waktu (timeliness) penyajian

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan potret implementasi. mencerminkan betapa pentingnya ketepatan waktu (timeliness) penyajian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan merupakan potret implementasi pertanggungjawaban perusahaan kepada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan atas laporan keuangan tersebut. Laporan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketidaksesuaian penafsiran informasi yang disajikan. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. ketidaksesuaian penafsiran informasi yang disajikan. Jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan keuangan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal mempunyai peranan yang penting bagi perekonomian disuatu Negara. Bisnis investasi ini akan menjadi sedemikian kompleks dengan tingkat persaingan yang semakin

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat pesat dan tentunya di masa mendatang bisnis investasi ini akan menjadi sedemikian kompleks, dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan berkaitan dengan permasalahan penelitian

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat ditandai dengan ketatnya

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat ditandai dengan ketatnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat ditandai dengan ketatnya persaingan baik dari kompetitor maupun new entry, menuntut perusahaan untuk terus berkembang

Lebih terperinci

BAB 1 perusahaan sehingga menjadi faktor penentu dalam berinvestasi.

BAB 1 perusahaan sehingga menjadi faktor penentu dalam berinvestasi. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara, salah satunya dengan melihat tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri-industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh para pengguna laporan keuangan. Di dalamnya terkandung

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh para pengguna laporan keuangan. Di dalamnya terkandung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi yang sering digunakan oleh para pengguna laporan keuangan. Di dalamnya terkandung informasi yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Ketepatan waktu (timeliness) yaitu rentang waktu atau lamanya hari yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Ketepatan waktu (timeliness) yaitu rentang waktu atau lamanya hari yang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Ketepatan waktu (timeliness) yaitu rentang waktu atau lamanya hari yang dibutuhkan untuk mengumumkan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit ke publik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan usaha yang semakin keras menuntut perusahaan untuk semakin meningkatkan nilai perusahaannya. Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting bagi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja perusahaan dalam mengelola sumber daya yang terdapat di perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kinerja perusahaan dalam mengelola sumber daya yang terdapat di perusahaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan memiliki peranan penting didalam suatu perusahaan karena laporan keuangan merupakan suatu ringkasan dari proses pencatatan transaksitransaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dunia perekonomian di Indonesia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dengan perkembangan dunia perekonomian di Indonesia yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan perkembangan dunia perekonomian di Indonesia yang sangat pesat, kebutuhan akan informasi yang lengkap, tepat waktu, dan berkualitas tentang suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan merupakan ringkasan informasi yang menyajikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan merupakan ringkasan informasi yang menyajikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan ringkasan informasi yang menyajikan tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. atau menilai posisi keuangan perusahaan. Sebelum membahas secara mendalam

BAB II LANDASAN TEORITIS. atau menilai posisi keuangan perusahaan. Sebelum membahas secara mendalam BAB II LANDASAN TEORITIS A. Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan merupakan alat penguji untuk menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan. Sebelum membahas secara mendalam mengenai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya perusahaan go public yang ada di Indonesia menyebabkan perusahaan-perusahaan besar membutuhkan sumber dana dari luar. Salah satu cara memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh setiap perusahaan yang go public menjadi salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh setiap perusahaan yang go public menjadi salah satu sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian ditentukan oleh banyak faktor, salah satunya adalah pasar modal. Diera globalisasi ini, perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan suatu pencatatan informasi keuangan atas transaksi-transaksi keuangan yang dilakukan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat pesat dan tentunya di masa mendatang bisnis investasi ini akan menjadi sedemikian kompleks, dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perusahaan membutuhkan tambahan dana untuk mempertahankan dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perusahaan membutuhkan tambahan dana untuk mempertahankan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan membutuhkan tambahan dana untuk mempertahankan dan memperluas kegiatan usahanya. Terdapat banyak cara bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan

Lebih terperinci

BABl PENDAHULUAN. Menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar

BABl PENDAHULUAN. Menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar BABl PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan atas perusahaan dalam bentuk efek kepada masyarakat luas, laporan

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan atas perusahaan dalam bentuk efek kepada masyarakat luas, laporan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan go public adalah perusahaan yang menjual sebagian kepemilikan atas perusahaan dalam bentuk efek kepada masyarakat luas, laporan keuangan merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Ayu (2011), pada perusahaan makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkepentingan (Yendrawati dan Rokhman 2008, dalam Dewi, 2013). laporan dalam membuat keputusan-keputusan pertanggungjawaban

BAB I PENDAHULUAN. yang berkepentingan (Yendrawati dan Rokhman 2008, dalam Dewi, 2013). laporan dalam membuat keputusan-keputusan pertanggungjawaban BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh pihak yang berkepentingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi yang relevan dan tepat waktu dalam setiap pembuatan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi yang relevan dan tepat waktu dalam setiap pembuatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya kegiatan operasi bisnis dan pertumbuhan investasi yang sangat pesat saat ini dengan tingkat persaingan yang sangat ketat, sehingga investor memerlukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan penting yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan penting yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan penting yang harus diambil oleh manajer keuangan yang berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan. Keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki oleh investor (Puspitasari dan Latrini, 2014). Penyampaian Laporan Keuangan Berkala yang berisi laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki oleh investor (Puspitasari dan Latrini, 2014). Penyampaian Laporan Keuangan Berkala yang berisi laporan keuangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan pasar modal di Indonesia berdampak peningkatan permintaan akan audit laporan keuangan. Setiap perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luas, yang disebut dengan go public. Setiap perusahaan go public diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. luas, yang disebut dengan go public. Setiap perusahaan go public diwajibkan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pesatnya perkembangan perusahaan-perusahaan di Indonesia menyebabkan meningkatnya kebutuhan perusahaan akan dana yang lebih besar. Sumber pendanaan ini dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam mendukung keberlangsungan suatu perusahaan, terutama perusahaan yang telah go public. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran penting sebagai alat komunikasi antar para pelaku bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran penting sebagai alat komunikasi antar para pelaku bisnis. INTISARI Ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan salah satu syarat dari kualitas laporan keuangan yang dipengaruhi oleh berbagai variabel yang secara umum dibagi dalam 2 kategori yaitu faktor audit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memaksilalkan nilai perusahaan. Teori sinyal menunjukkan adanya asimetri BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis Teori sinyal (signaling theory) dibangun sebagai upaya untuk memaksilalkan nilai Teori sinyal menunjukkan aya asimetri informasi antara manajemen perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paling penting dari informasi keuangan untuk profesi akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. paling penting dari informasi keuangan untuk profesi akuntansi. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan di Indonesia menunjukkan adanya permintaan akan transparansi kondisi keuangan suatu perusahaan. Salah satu cara untuk mengukur transparansi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas

BAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu daya tarik berinvestasi bagi investor dalam pasar primer maupun pasar sekunder adalah dividen. Dividen merupakan salah satu faktor yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada pemakainya tepat waktu guna pengambilan keputusan. Menurut Almilia dan Setiady (2008) pada dasarnya para pengguna laporan

BAB I PENDAHULUAN. kepada pemakainya tepat waktu guna pengambilan keputusan. Menurut Almilia dan Setiady (2008) pada dasarnya para pengguna laporan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat pesat dan tentunya di masa mendatang bisnis investasi ini akan menjadi sedemikian kompleks, dengan tingkat persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada saat ini, para investor memerlukan lebih banyak informasi yang relevan

BAB I PENDAHULUAN. investasi pada saat ini, para investor memerlukan lebih banyak informasi yang relevan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan meningkatnya kompleksitas kegiatan operasi bisnis dan pertumbuhan investasi pada saat ini, para investor memerlukan lebih banyak informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bagi Manajer maupun Stakeholder. Sehingga pada

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bagi Manajer maupun Stakeholder. Sehingga pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan salah satu informasi yang didapatkan dari suatu perusahaan. Laporan keuangan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan bagi Manajer

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORA N KEUANGAN

FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORA N KEUANGAN FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORA N KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ) TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat Memperoleh derajat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Menurut Harahap (2008:105), laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu dan bagi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Profitabilitas Kinerja keuangan diukur dengan profitabilitas, menurut Warsono (2003) Profitabilitas merupakan hasil bersih dari sejumlah kebijakan dan keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat

BAB I PENDAHULUAN. Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyajian informasi dapat bermanfaat bilamana disajikan secara akurat dan tepat waktu pada saat dibutuhkan oleh pemakai laporan keuangan. Nilai dan ketepatan

Lebih terperinci

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Likuiditas Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan-perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. unsur penting yang dibutuhkan oleh pemakai sebagai informasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. unsur penting yang dibutuhkan oleh pemakai sebagai informasi dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan sarana utama untuk memperoleh informasi keuangan yang dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Sehingga banyaknya perusahaan yang go public membuat

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu perusahaan. Sehingga banyaknya perusahaan yang go public membuat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu alat penggerak perekonomian di suatu negara, karena pasar modal merupakan sarana pembentuk modal dan akumulasi dana jangka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. atau merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, atau merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. internal yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Setiap perusahaan go

BAB 1 PENDAHULUAN. internal yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Setiap perusahaan go BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini dunia usaha semakin berkembang pesat hal ini ditandai dengan perusahaan baru yang mulai banyak bermunculan sehingga memperketat persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah informasi yang memberikan pengaruh sangat besar bagi

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan adalah informasi yang memberikan pengaruh sangat besar bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan adalah informasi yang memberikan pengaruh sangat besar bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Laporan keuangan merupakan informasi yang menyangkut posisi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS BAB 2 LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah hasil utama dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna. Informasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan. Menurut IAI (2009) tujuan dari laporan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring bertumbuhnya perekonomian di Indonesia selama beberapa tahun terakhir ini, secara tidak langsung kegiatan investasi di pasar modal Indonesia pun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Signaling Theory 2.1.1. Pengertian Signaling Theory Menurut Jama an (2008) Signaling Theory mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada

Lebih terperinci

Faktor faktor yang mempengaruhi penyelesaian penyajian laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Faktor faktor yang mempengaruhi penyelesaian penyajian laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Faktor faktor yang mempengaruhi penyelesaian penyajian laporan keuangan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia oleh : Purnomosidi F. 1306597 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. independen mengalami peningkatan. Laporan keuangan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. independen mengalami peningkatan. Laporan keuangan merupakan salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Semakin berkembangnya jumlah perusahaan yang telah terdaftar di pasar modal di era globalisasi seperti sekarang ini memberikan dampak terhadap permintaan atas audit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan perusahaan go public menjadikan laporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan perusahaan go public menjadikan laporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan Perkembangan perusahaan go public menjadikan laporan keuangan sebagai kebutuhan utama setiap perusahaan. Laporan keuangan disusun dan disajikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan (Fujianti, 2015). Laporan keuangan juga menunjukkan hasil

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan (Fujianti, 2015). Laporan keuangan juga menunjukkan hasil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi keuangan dan pencapaian kinerja perusahaan selama periode waktu tertentu dan perubahan posisi keuangan (Fujianti,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai perusahaan go public. Sehingga perkembangan perusahaan go

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia sebagai perusahaan go public. Sehingga perkembangan perusahaan go BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis di Indonesia beberapa tahun terakhir ini sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan dan laporan audit. yang go public selanjutnya ternyata tidak mudah, hal ini dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan dan laporan audit. yang go public selanjutnya ternyata tidak mudah, hal ini dikarenakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan dan laporan audit (timeliness) merupakan syarat utama bagi peningkatan harga pasar saham perusahaan-perusahaan go

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Solvabilitas terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay) membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Solvabilitas terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay) membutuhkan kajian teori sebagai berikut: 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Penelitian tentang Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Solvabilitas terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay) membutuhkan kajian

Lebih terperinci