MODEL PREDIKSI KESUKSESAN PRODUK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODEL PREDIKSI KESUKSESAN PRODUK"

Transkripsi

1 MODEL PREDIKSI KESUKSESAN PRODUK Fitri Trapsilawati dan Subagyo Program Studi Teknik Industri, Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada ABSTRACT The objective of this research is to build a model for predicting a success of a product. In this research, affinity diagram approach was used for identifying the relation between major blocks and indicators. There were 3 major blocks,i.e.: image dimensions, product support and system support and 16 indicators were evaluated to build the model. The model correlation between major blocks and success indicators was built by three methods, which were Partial Least Square, Ordinary Least Square and Weighted Least Square. The models were tested by validation test. The selection process of model was done based on the highest R 2 value and the highest prediction percentage which was given from the evaluation of canvas data that consist of 37 different products. The result showed that the best model gives accuracy of up to 85,7%. Keywords: model of a success product, partial least square, success factors. PENDAHULUAN Saat ini nyaris tak ada orang yang tak mengenal BlackBerry.Mobile communication yang tengah digandrungi oleh masyarakat ini merupakan produk ciptaan perusahaan RIM ( Research In Motion). Butuh 14 tahun sejak didirikan, para peneliti RIM berhasil menciptakan produk yang mengguncang pasar. Pada tahun 1998, BlackBerry memenangi berbagai penghargaan industry untuk inovasi dan kegunaannya. Sebagai imbas meledaknya produk BlackBerry di pasaran, saat ini RIM mampu mempekerjakan lebih dari 2000 tenaga kerja di Kanada untuk riset, pengembangan dan manufaktur. Tidak hanya itu, RIM juga berhasil memiliki kantor-kantor di Eropa dan Asia-Pasifik.(Frenzel, 2009). Kisah sukses RIM dengan BlackBerry-nya merupakan contoh bahwa kesuksesan produk akan berpengaruh pada kesuksesan perusahaan. Walau produk menentukan kesuksesan, tetapi probabilitas sukses sebuah produk masih kecil. Berdasarkan survey yang dilakukan pada berbagai bidang di industri menunjukkan bahwa laju kesuksesan produk hanya berkisar antara persen (Davis, 2007). Dalam survey pengembangan produk, ditemukan bahwa untuk 11 konsep serius, 3 diantaranya masuk untuk dikembangkan, 1,3 diluncurkan dan hanya 1 yang berhasil sukses. Merupakan hal yang mengejutkan ketika laju kesuksesan hanya mencapai angka 1/11 (Davis, 2007). Misteri tentang kesuksesan produk sudah banyak dibicarakan. Tidak sedikit penelitian yang sudah dilakukan untuk memecahkan misteri tersebut. Contoh penelitian yang membahas masalah ini antara lain: dimensi produk sukses dan gagal (Cooper, 1979), pengaruhemosidalamkesuksesanproduk (Han et al.2000), analisis kesuksesan produk kendaraan roda empat (Anita, 2007), analisis kesuksesan produk notebook (Indriastanti, 2008), analisis kesuksesan produk penyedia jasa internet (Sukemi, 2009). Dari studi literatur yang dilakukan, sampai saat ini belum ada yang dapat memprediksi kesuksesan sebuah produk secara absolut. Banyak aspek yang telah A-7-1

2 dibahas, namun belum dapat dikatakan bahwa aspek tersebut sudah komprehensif. Cooper (1985) membangun model kuantitatif yang menghasilkan keputusan melanjutkan atau menghentikan proyek. Model ini dibangun dengan 8 variabel bebas dantingkat sukses keuangan sebagai variabel terikat.dalam kaitannya dengan produk, Uletika (2009) melakukan penelitian untuk membangun model prediksi produk sukses berdasarkan kanvas strategi. Model prediksi berdasarkan kanvas strategi tersebut dibangun berdasarkan analisis komprehensif atribut aktual produk dan persepsi konsumen. Model ini terdiri dari satu faktor sukses harga produk dan satu faktor sukses investasi produk. Berdasarkan penjelasan di atas, tampak bahwakesuksesanprodukmerupakanhal yang pentinguntukdiprediksi. Kesuksesan sebuah produk masih merupakan misteri yang tidak mudah dipecahkan. Misteri itu termasuk bagaimana mengetahui hubungan variabel yang mempengaruhi kesuksesan produk. Sehingga diperlukan model matematis yang dapat memprediksi variabel-variabel produk dan hubungannya dengan kesuksesan produk. METODOLOGI Dalam penelitian ini digunakan dua kelompok data kanvas strategi yang berbeda baik barang maupun jasa. Kelompok pertama terdiri dari 15 data kanvas strategi yang memiliki data nilai market share sebagai indikator kesuksesan. Data kanvas kelompok pertama digunakan untuk membangun model. Kelompok kedua terdiri dari 14 data kanvas industri yang berbeda. Data kanvas kelompok kedua hanya memiliki nilai sukses atau tidak dan dapat digunakan sebagai evaluator dalam pembangunan model kesuksesan produk yang dibangun. Dari 15 data kanvasstandar yang diperoleh dari penelitian sebelumnya, diperoleh 58 data set yang mewakili produk yang berbeda. Faktor-faktor kompetitif dalam setiap kanvas dikelompokkan dan nilainya akan menjadi masukan pada tiap variabel model persamaan yang dibangun. Dalam setiap data kanvas industri di atas terdapat faktor-faktor kompetitif yang akan menjadi indikator dalam perhitungan. Untuk alternatif model pertama dan ketiga, faktor-faktor tersebut akan dikelompokkan menggunakan diagram afinitas untuk menentukan header yang akan menjadi kelompok utama (major blocks) yang dapat dianalisis. Pada alternatif model kedua, faktor-faktor kompetitif di atas akan dievaluasi sebagai variabel-variabel yang mempengaruhi kesuksesan produk. Selain 15 data kanvas industri yang digunakanuntukmembangun model, terdapat 14 data kanvas industri lain yang digunakan sebagai obyek penelitian. Keempatbelas data kanvas industri tersebut digunakan sebagai evaluator keberhasilan model yang dihasilkan. Setelah data yang telah distandardisasi dikumpulkan, semua factor kemudian diorganisasikan dengan menggunakan diagram afinitas. Langkah-langkah dalam pengorganisasian data menggunakan diagram afinitas. Setelah nilai melalui proses pengorganisasian, nilai-nilai tersebut dianalisis dengan menggunakan 3 metode. Metode pertama yaitu Partial Least Square (PLS). Algoritma PLS disini merupakan PLS Path Modeling yang merupakan alternatif dari Structural Equation Modeling. Model kedua dibangun dengan metode regresi linier berganda. Metode regresi linier berganda dipilih karena berdasarkan uji korelasi inter variabel x dihasilkan nilai korelasi yang rendah. Nilai korelasi yang rendah menunjukkan tidak adanya masalah kekolinieran ganda. Tanpa masalah kekolinieran A-7-2

3 ganda, metode regresi linier berganda dapat digunakan untuk membangun model. Model ketiga dianalisis menggunakan metode regresi linier terbobot. Metode regresi linier terbobot dipilih sebagai alternatif tidak hanya karena nilai korelasi intervariabel x yang rendah tetapi juga masalah heteroskedastisitas. Berdasarkan plot data dapat dilihat bahwa data mengalami masalah heteroskedastisitas sehingga metode regresi terbobot menjadi metode sesuai yang perlu dicoba dalam menganalisis model. Model yang dihasilkan diuji terlebih dahulu. Pada model pertama, dilakukan uji validitas dan reliabilitas dari nilai AVE dan nilai composite reliability, uji t, uji ANOVA dan perhitungan nilai R 2. Model kedua dan ketiga diuji t, uji ANOVA dan perhitungan nilai R 2. Ketiga model kemudian dievaluasi dengan menggunakan data kanvas 14 industri berbeda dari 37 produk sebagai evaluator. Evaluasi model dilakukan untuk mengetahui seberapa baik model mampu mengevaluasi kesuksesan perusahaan. Nilai Y tertinggi akan merepresentasikan kesuksesan produk dan dicocokkan dengan data kesuksesan yang tersedia. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengorganisasian data kanvas dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor kesuksesan produk berdasarkan kanvas. Faktor-faktor kompetitif di dalam kanvas strategi diorganisasikan menjadi 3 kelompok utama ( major blocks) dan 16 indikator kesuksesan produk. Variabel yang mempengaruhi kesuksesan dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu: product support, system support dan image dimensions. Indikatorindikator yang mempengaruhi ketiga variabel dijelaskan pada Tabel1. Indikatorindikator kesuksesan produk tersebut yang akan menjadi peubah bebas pada model kesuksesan produk. Pengorganisasian data kanvas menjadi 3 kelompok utama didasarkan atas hasil dari prosedur diagram afinitas yang telah dilakukan. Berdasarkan penelitian kesuksesan produk dari 15 kanvas industri sebelumnya, metode pengumpulan data diperoleh dari 3 hal, yaitu: kuesioner persepsi konsumen, atribut aktual produk, dan atribut pendukung produk.sehingga dalam pembangunan model kesuksesan produk saat ini, terdapat 3 kelompok utama yang dievaluasi dan dinamakan product support untuk atribut aktual produk, system support untuk atribut pendukung produk, dan image dimensions untuk persepsi konsumen. Indikator-indikator tersebut digunakan sebagai indikator kesuksesan dalam kanvas industri dalam penelitian kesuksesan produk sepeda motor (Utami, 2007; Purnomo, 2008), kesuksesan produk maskapai penerbangan nasional (Santoso, 2007). Kualitas produk juga digunakan sebagai indikator dalam penelitian kesuksesan proyek (Cooper, 1985).Harga dan layanan termasuk dalam indikator yang dievaluasi dalam penelitian dimensi kesuksesan oleh Cooper (1979). Hampir semua kanvas dari 29 kanvas industri yang digunakan dalam obyek penelitian memasukkan harga sebagai indikator kesuksesan. A-7-3

4 Tabel 1. Kelompok utama dan Indikator Kesuksesan Produk Product Support System Support Image Dimensions - kecepatan produk - kualitas produk - fitur produk - desain produk - konsumsi produk - kekuatan produk - harga - layanan - time to market - after sales service - persepsi ergonomis - persepsi citra fisik produk - persepsi harga - persepsi kinerja atribut produk - persepsi layanan purnajual - persepsi merek Gambar 1. Hasil Analisis PLS Penelitian ini menghasilkan nilai koefisien indicator time to market tertinggi yaitu Hal tersebut menyatakan bahwa time to market merupakan indicator kesuksesan yang paling berpengaruh. Penelitian kesuksesan sepeda motor empat tak otomatis (Utami, 2007), telekomunikasi seluler kartu prabayar (Zen, 2007), sepeda motor kelas bebek 125CC (Purnomo, 2008), sepeda motor kelas sport (Purnomo, 2008), maskapai penerbangan nasional (Santoso, 2008), penyedia jasa internet (Sukemi, 2009) menyatakan bahwa produk yang memiliki time to market tercepat mendapatkan market share terbesar. Ω=0,113W1+0,087W2+0,249W3 (1) W1=0,85S1+0,51S2+0,83S4+0,74S5 (2) W2=0,82S8+0,57S9+0,61S11+0,58S12 (3) W3=0,69S14+0,92S15+0,531S16 (4) Hasil analisis pengaruh kelompok utama menunjukkan sesuatu yang unik, yaitu fungsional produk ternyata tidak mempengaruhi kesuksesan produk secara absolut. Dari ketiga kelompok utama yang dianalisis menunjukkan bahwa product support memiliki nilai yang paling rendah. Hal ini didukung oleh penelitian Hogan (2004) bahwa banyak produk yang memiliki banyak fitur tetapi konsumen tidak mau membayar untuk itu. Hogan (2004) menemukan banyak produk gagal karena produsen tidak membuat nilai yang secukupnya untuk konsumen. Sementara image dimensions dan system support memberikan pengaruh yang lebih tinggi. Penelitian Calantoneet al. (2006) mampu menjelaskan nilai koefisien kelompok utama yang diperoleh. Calantone et al. (2006) menyatakan bahwa A-7-4

5 keinovatifan produk akan berpengaruh ketika berhubungan dengan konsep yang relevan dengan familiaritas konsumen atau image dimensions. Hal berikutnya yang diungkapkan oleh Calantoneet al. (2006) yaitu kemampuan pendukung system dapat digunakan untuk memperoleh pengertian konsumen dan harus diekploitasi untuk mengatasi ketidakpastian konsumen. Pernyataan ini membuat nilai tertinggi pada system support yaitu 0,248 menjadi semakin kuat. Alternatif model pertama melalui pengujian validitas dan reliabilitas serta pengujian struktural. Model dinyatakan valid karena nilai akar kuadrat AVE lebih besar dari nilai korelasi kelompok utama. Model juga dinyatakan reliable karena nilai composite reliability model menunjukkan angka di atas 0,7. Model alternative pertama berhasil dibangun dan mempunyai nilai R 2 sebesar 0,126. Nilai R 2 yang tergolong rendah dapat diakibatkan karena nilai korelasi inter variabel yang rendah, sehingga alternatif model kedua dilakukan untuk menganalisis kembali data dengan metode berbeda. Model alternatif kedua menghasilkan persamaan yang berbeda dengan model alternatif pertama. Model alternatif kedua dapat dilihat pada persamaan (5). Ω = S S S S S S S S S S S S S S16 (5) Model alternatif kedua memiliki nilai koefisien paling signifikan pada indikator persepsi kinerja atribut produk yaitu +0,526. Hasil perhitungan ini sesuai dengan penelitian Han et al. (2000) yang mengungkapkan bahwa produk yang sukses adalah produk yang mampu memudahkan penggunanya. Kemudahan bagi konsumen berkaitan dengan kinerja atribut produk. Sehingga persepsi kinerja atribut produk dianggap penting dalam penelitian tersebut. Hal tersebut dibuktikan dalam penelitian ini, dimana persepsi kinerja atribut produk memiliki presentase pengaruh terbesar dan berbanding lurus dengan kesuksesan produk. Nilai minus menunjukkan perbandingan terbalik terhadap kesuksesan produk. Dalam persamaan yang dihasilkan nilai minus ditunjukkan oleh lima indikator, yaitu indikator persepsi citra fisik produk, persepsi merek, desain produk, kekuatan produk dan harga. Sekilas nilai yang memberi pengaruh berbanding terbalik ini sulit diterima, tetapi beberapa penelitian sebelumnya mampu menjustifikasi nilai ini. Calantone et al. (2006) menjelaskan bahwa keinovatifan produk akan meningkatkan keuntungan produk. Keinovatifan produk termasuk citra fisik yang tidak biasa, desain produk yang luar biasa. Hal tersebut akan meningkatkan kekuatan produk tetapi justru akan menurunkan customer familiarity. Turunnya customer familiarity menurut Calantone et al. (2006) akan menyebabkan turunnya minat konsumen untuk membeli produk. Model ketiga menghasilkan persamaan yang terlihat pada persamaan (6), (7), (8) dan (9). Model ketiga memiliki nilai R 2 sebesar 0,16. Ω = 0,5W1 + 0,2W2 + 0,3W3 (6) W1=17,7+0,215S1+0,098S2+0,183S3+0,228S4-0,18S5+0,0598S6 (7) W2=6,93-0,081S7+0,014S9+0,073S10+0,069S11+0,055S12 (8) W3=23,7-0,283S13-0,143S14+0,272S15+0,107S16 (9) Nilai koefisien indikator yang berpengaruh pada model 3 tidak begitu berbeda dengan model 2. Pada model 3 nilai yang paling berpengaruh adalah harga dan persepsi kinerja atribut produk dengan nilai -0,283 dan 0,228. Nilai minus menunjukkan bahwa indikator harga berbanding terbalik terhadap kesuksesan produk. Semakin rendah harga yang ditawarkan maka permintaan akan A-7-5

6 produk akan meningkat. Hal ini sesuai dengan hukum permintaan klasik dalam ekonomi. Sementara dalam mendukung pernyataan ini, Hogan (2004) menyatakan aspek harga dapat menjadi pengendali dalam kasus bisnis. Hogan menambahkan sangat penting untuk mengestimasi tingkat harga yang dapat diraih oleh produk di pasar. Tabel 2.P erbandingan Model Kesuksesan Model Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Cooper Uletika Var (PLS) (OLS) (WLS) (1985) (2009) R 2 12,6% 58,1% 16% 42% 74.1% JumlahVariabel Jumlah Evaluator Prediksi 64,3% 85,7% 78,6% - - Ketiga model yang dihasilkandibandingkandengan model kesuksesanlain yang telahdibangundalampenelitiansebelumnya. Perbandingan model dapatdilihatpadatabel 2. Berdasarkan perbandingan di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian menghasilkan alternatif model yang berbeda. Model kesuksesan alternatif 1, 2, dan 3 berbeda pada nilai R 2 dan jumlah variabel yang mempengaruhi. Nilai R 2 tertinggi yang berhasil dibangun dalam alternatif model adalah 58.1%. Hasil indikator signifikan yang diberikan oleh model alternatif 1 sama dengan penelitian Cooper (1985). Penelitian Cooper (1985) membangun model kuantitatif yang menghasilkan keputusan melanjutkan atau menghentikan proyek pengembangan produk. Model ini dibangun dengan 8 variabel bebas. Hasil penelitian Cooper (1985) menunjukkan variabel bebas yang memiliki koefisien fungsi tertinggi adalah kualitas produk, kesesuaian produk dengan sumber daya perusahaan dan pengetahuan pasar. Hasil penelitian model alternatif 1 menunjukkan bahwa indikator yang memiliki koefisien fungsi tertinggi untuk masing-masing variabel adalah kualitas produk, time to market dan persepsi ergonomis. Model Cooper (1985) memiliki nilai R 2 0,42. Nilai R 2 yang mampu diraih oleh model penelitian alternatif 1 lebih rendah yaitu 0,13. Nilai R 2 yang rendah dapat diakibatkan oleh data yang memiliki nilai korelasi rendah inter indikator maupun inter variabel. Namun, model alternatif pertama mampu mengevaluasi 11 variabel kesuksesan. Variabel tersebut lebih banyak dibanding variabel yang dievaluasi dalam penelitian Cooper (1985). Model alternatif pertama mampu memberikan nilai prediksi sebesar 64,3% terhadap 14 evaluator. Model alternatif kedua dibangun untuk menjadi evaluasi bagi nilai R 2 yang rendah pada model alternatif pertama. Model alternatif kedua dibangun dengan metode regresi linier berganda karena nilai uji korelasi yang rendah inter indikator. Model alternatif kedua mampu mengevaluasi 15 variabel kesuksesan dengan nilai R 2 sebesar 0,58. Nilai R 2 model alternatif kedua lebih tinggi dibanding nilai R 2 model alternatif pertama, model alternatif kedua maupun nilai R 2 pada penelitian Cooper (1985). Model alternatif kedua berhasil memberikan nilai prediksi hingga 85,7% terhadap 14 evaluator. Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan model alternatif pertama. Hal tersebut dapat diakibatkan oleh metode yang berbeda dalam mengevaluasi model. Model alternatif ketiga dibangun untuk menguji apakah pembobotan terhadap ketiga kelompok utama akan meningkatkan kemampuan prediksi. Model alternatif ketiga menghasilkan nilai R 2 yang tidak jauh berbeda dengan model 1. Hal ini dapat diakibatkan karena ada variabel lain yang mempengaruhi kesuksesan produk, tetapi pembobotan membuat nilai variabel lain tersebut diabaikan. Nilai prediksi model 3 lebih tinggi dari model 1 yaitu 78,6% terhadap 14 evaluator. A-7-6

7 Selanjutnya penelitian tentang model prediksi produk sukses berdasarkan kanvas strategi (Uletika, 2009) juga menghasilk an model yang berbeda dengan model yang dibangun pada penelitian saat ini. Model pada penelitian Uletika (2009) dibedakan menjadi tiga, yaitu: model emosional baru, model kecepatan produk dan model kemampuan produk. Model tersebut diaplikasikan secara terpisah pada tiap faktor inovasi tertentu. Model yang dihasilkan mengevaluasi kesuksesan produk dengan pandangan parsial. Model emosional baru merepresentasikan model kesuksesan produk bila dipandang dari sudut emosional baru, begitu halnya dengan kedua model lainnya. Sementara dalam penelitian ini, model alternatif 1, alternatif 2 maupun alternatif 3 dapat mengaplikasikan faktor kecepatan produk dan faktor-faktor lainnya secara bersamasama. Variabel yang dievaluasi 8 kali lebih banyak dan mampu diaplikasikan bersamasama. Hal tersebut menunjukkan bahwa model dalam penelitian ini mampu menjelaskan produk secara sistemik dibandingkan model kesuksesan sebelumnya. KESIMPULAN Terdapat 3 alternatif model kesuksesan yang berhasildibangun.pada model pertama, indikator yang menunjukkan hubungan paling signifikan terhadap kesuksesan produk adalah time to market, kualitas produk, dan persepsi ergonomis. Pada model kedua, indikator yang paling signifikan adalah persepsi kinerja atribut produk. Pada model ketiga, indikator yang paling signifikan adalah harga produk. Model alternatif pertama dibangun dengan 3 kelompok utama dan 11 indikator. Model alternatif pertama memiliki nilai R 2 sebesar 0,13 dan kemampuan prediksi 64,3%. Model alternatif kedua dibangun dengan 14 indikator kesuksesan produk. Model kedua memiliki nilai R 2 sebesar 0,58 dan kemampuan prediksi 85,7%. Model alternatif ketiga dibangun dengan 15 indikator dan memiliki nilai R 2 sebesar 0,16. Kemampuan prediksi model ketiga sebesar 78,6%. SARAN Penelitian ini menghasilkan model prediksi kesuksesan produk yang mampu mengevaluasi hingga 15 faktor-faktor kesuksesan produk. Namun, model yang dibangun pada penelitian ini maksimal hanya memiliki nilai R 2 sebesar 0,58. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mengevaluasi faktor-faktor kesuksesan produk secara lebih menyeluruh dengan nilai R 2 dan tingkat prediksi lebih tinggi. DAFTAR PUSTAKA Anita, B. 2007, Analisis Hubungan Antara Persepsi Konsumen Dengan Kesuksesan Produk Kendaraan Bermotor Roda Empat, Tugas Akhir Teknik Industri Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Calantone, R. J., Chan, K., and Cui, A. S. 2006, Decomposing Product Innovativeness and Its Effects on New Product Success, Journal of Product Innovation Management, 23, Cooper, R. G. 1979, The Dimensions of Industrial New Product Success and Failure, Journal of Marketing, 43, Cooper, R. G. 1985, Selecting Winning New Product Projects: Using the NewProd System, Journal of Product Innovation Management, 2, A-7-7

8 Cooper, R. G., Kleinschmidt, E. J. 1987, What Separates Winners from Losers?, Journal of Product Innovation Management, 4, Cooper, R. G. 1992, Selecting Winning New Product Projects: Using the NewProd System III, Journal of Product Innovation Management, 22, Cooper, D. R., Kleinschmidt, J.E., 1995, Performance Typologies of New Product Projects, Industrial Marketing Management, Vol. 24, pp Davis, D Rx for New Product Success. Northwestern University Media Management Center, Illinois. Fornell, C and Larcker, D Evaluating Structural Equation Models with Unobservable Variable and Measurement Error. Journal of Marketing Research, 18, Frenzel, L.E. 2009, The BlackBerry Success Story: Research In Motion Celebrates 20 Years, [online, accessed Dec 15 th,2009]. Ghozali, I. 2008, Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan Partial Least Square, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Han, S. H., Yun, M. H., Kim, K. and Kwahk, J. 2000, Evaluation of product usability; development and validation of usability dimensions and design elements based on empirical models, International Journal of Industrial Ergonomics, 26, Hogan, J. E. 2004, New Product Success: Enhance Your New Product Development Process With Value Gates, Strategic Pricing Group, Cambridge, England. Kim, W. C. and Mauborgne, R. 1997, Value Innovation: The Strategic Logic of High Growth, Harvard Business Review 75, January February, Kim, W. C. and Mauborgne, R. 1999, Creating New Market Space, Harvard Business Review 77, January February, Kim, W. C. and Mauborgne, R. 2002, Charting Your Company s Future, Harvard Business Review 80, June, Kim, W. C. and Mauborgne, R. 2005, Blue Ocean Strategy: From Theory To Practice, California Review Management47(3). Selvyana, Y. 2008, Analisis Kesuksesan Produk Kendaraan Bermotor Roda Empat, Tugas Akhir Teknik Industri Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Stankovic, L. and Djukic, S. 2004, Problems of Measuring Success of a New Product, Journal of Economics and Organization, 2, Uletika, N. S Model Prediksi Produk Sukses Berdasarkan Kanvas Strategi, Tesis Teknik Industri Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. A-7-8

Blue Ocean Strategy dan Kano Model dalam Pengembangan Produk Sukses

Blue Ocean Strategy dan Kano Model dalam Pengembangan Produk Sukses 11 Blue Ocean Strategy dan Kano Model dalam Pengembangan Produk Sukses Anita Indrasari Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Setia Budi J1. Letjen Sutoyo Mojosongo Surakarta 57127 E-mail

Lebih terperinci

Faktor - Faktor Dominan Terhadap Kesuksesan Produk Notebook Kelas Menengah Ke Atas

Faktor - Faktor Dominan Terhadap Kesuksesan Produk Notebook Kelas Menengah Ke Atas Nusantara of Engineering/Vol. 2/ No. 1/ISSN: 2355-6684 44 Faktor - Faktor Dominan Terhadap Kesuksesan Produk Notebook Kelas Menengah Ke Atas Fatkur Rhohman Teknik Mesin D3, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

FAKTOR - FAKTOR DOMINAN TERHADAP KESUKSESAN PRODUK NOTEBOOK KELAS MENENGAH KE ATAS

FAKTOR - FAKTOR DOMINAN TERHADAP KESUKSESAN PRODUK NOTEBOOK KELAS MENENGAH KE ATAS FAKTOR - FAKTOR DOMINAN TERHADAP KESUKSESAN PRODUK NOTEBOOK KELAS MENENGAH KE ATAS Ary Permatadeny N, Johan Andi Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Nusantara PGRI Kediri ABSTRAK

Lebih terperinci

Pengaruh Functionality Terhadap Kesuksesan Produk

Pengaruh Functionality Terhadap Kesuksesan Produk Pengaruh Functionality terhadap Kesuksesan Produk Trapsilawati & Subagyo 97 Pengaruh Functionality Terhadap Kesuksesan Produk Fitri Trapsilawati dan Subagyo Program Studi Teknik Industri, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

MODEL PENGARUH PERSEPSI KUALITAS TERHADAP HARGA PRODUK KAOS

MODEL PENGARUH PERSEPSI KUALITAS TERHADAP HARGA PRODUK KAOS MODEL PENGARUH PERSEPSI KUALITAS TERHADAP HARGA PRODUK KAOS Mathilda Sri Lestari 1*, Ainur Komariah 2 1,2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini menerapkan adalah analisis asosiative karena penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan kausal antara variabel independen terhadap

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Blackberry, quality, features, design, branding, trends, purchasing decisions. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Blackberry, quality, features, design, branding, trends, purchasing decisions. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Blackberry smartphone is one product that has a difference with products from other companies. Taking into account the elements of product attributes such as product quality, product features,

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, performance. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, performance. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Balanced scorecard has a privilege in terms of coverage measurement is more comprehensive because it covers four perspectives. The first perspective is the financial perspective (financial perspective),

Lebih terperinci

PENGARUH REPUTASI NEGARA ASAL TERHADAP KEPERCAYAAN MEREK PADA PEMBELI PRODUK BLACKBERRY DI PURWOREJO

PENGARUH REPUTASI NEGARA ASAL TERHADAP KEPERCAYAAN MEREK PADA PEMBELI PRODUK BLACKBERRY DI PURWOREJO PENGARUH REPUTASI NEGARA ASAL TERHADAP KEPERCAYAAN MEREK PADA PEMBELI PRODUK BLACKBERRY DI PURWOREJO Ade Primayundie Rizwanti email: primayoendie@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN CEPAT SAJI MENGGUNAKAN METODE PARTIAL LEAST SQUARE (Studi Kasus: Burger King Bali)

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN CEPAT SAJI MENGGUNAKAN METODE PARTIAL LEAST SQUARE (Studi Kasus: Burger King Bali) E-Jurnal Matematika Vol. 4 (3), Agustus 2015, pp. 98-103 ISSN: 2303-1751 ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN RESTORAN CEPAT SAJI MENGGUNAKAN METODE PARTIAL LEAST SQUARE (Studi Kasus: Burger King Bali) Made Sanjiwani

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh produk, persepsi harga dan citra merek terhadap keputusan pembelian makanan cepat saji d Besto. Objek

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari 2012 dan diperkirakan akan selesai pada bulan Mei 2012. Dengan waktu penelitian tersebut diharapkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Logo, citra perusahaan, identitas merek, manajemen merek.

ABSTRAK. Kata kunci : Logo, citra perusahaan, identitas merek, manajemen merek. ABSTRAK Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana logo baru XL memberikan pengaruh terhadap citra perusahaan XL berdasarkan persepsi masyarakat kota Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menguji hipotesis serta datanya dianalisis melalui uji statistik. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. menguji hipotesis serta datanya dianalisis melalui uji statistik. Dalam penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menguji hubungan antar variable, menguji hipotesis serta datanya dianalisis melalui uji statistik. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Jenis penelitian yang peneliti gunakan bersifat deskriptif asosiatif, dikarenakan penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah situs layanan pemesanan hotel dan tiket Traveloka dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KESUKSESAN PRODUK MINYAK GORENG

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KESUKSESAN PRODUK MINYAK GORENG ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KESUKSESAN PRODUK MINYAK GORENG Mathilda Sri Lestari 1*, Ainur Komariah 2, Rahmatul Ahya 3 1,2,3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Univet Bantara Sukoharjo Jln. Letjend.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PARTIAL LEAST SQUARE

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PARTIAL LEAST SQUARE ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PARTIAL LEAST SQUARE (Studi Kasus pada PT. Telkom Indonesia Divisi Regional Jawa Tengah - DIY dan Wilayah Telekomunikasi

Lebih terperinci

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN KEPUASAN KONSUMEN PADA LAYANAN

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN KEPUASAN KONSUMEN PADA LAYANAN ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN KEPUASAN KONSUMEN PADA LAYANAN INTERNET SPEEDY DI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN PARTIAL LEAST SQUARE (PLS) TUGAS AKHIR Disusun Oleh : BELLA CYNTHIA

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang

Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang 26 Analisis Penggunaan Sistem Aplikasi D-Pack Terhadap Kepuasan Pengguna pada CV.Sumber Jadi Pangkalpinang Rika Pratiwi* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK Global Informatika MDP Jl. Rajawali No.14 Palembang

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI DIFERENSIASI PRODUK, MEREK, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR SATRIA F150: HYPER UNDERBONE

PENGARUH STRATEGI DIFERENSIASI PRODUK, MEREK, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR SATRIA F150: HYPER UNDERBONE PENGARUH STRATEGI DIFERENSIASI PRODUK, MEREK, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR SATRIA F150: HYPER UNDERBONE Riyogo Adi Nugroho email: tribeowulfz@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan produk baru memiliki peran yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Dalam menghadapi teknologi yang semakin maju, peningkatan kompetisi global, dan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengaruhnya terhadap volume penjualan online shop busana muslim pada Shafira

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengaruhnya terhadap volume penjualan online shop busana muslim pada Shafira BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subyek Penelitian Dalam penelitian ini data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner pada konsumen dalam memahami kualitas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH DESAIN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG. (Studi Pada Mahasiswa FEB UMS)

ANALISIS PENGARUH DESAIN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG. (Studi Pada Mahasiswa FEB UMS) ANALISIS PENGARUH DESAIN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG (Studi Pada Mahasiswa FEB UMS) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 1.1. Waktu dan Tempat Penelitian 1.1.1. Waktu Penelitian Penelitian tentang pengaruh citra merek dan pembayaran kredit berpengaruh terhadap keputusan pembelian sepeda motor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah mahasiswa program S1 Akuntansi di Kota Bandarlampung. Teknik pengambilan sampel menggunakan convenience sampling, yaitu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Jenis penelitian ini bersifat asosiatif-deskriptif dimana peneliti tidak hanya mendeskripsikan nilai variabel-variabel penelitian namun juga mendefinisikan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, employee performance. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, employee performance. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Balanced Scorecard (BSC) is a performance measurement system that not only measure performance through the financial perspective, but through nonfinancial perspective as well. Balanced Scorecard

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peluncuran produk baru menjadi aktivitas kritis dalam pengembangan produk baru karena resiko kegagalannya yang sangat tinggi. Project NewProd yang dijalankan oleh Cooper

Lebih terperinci

Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93

Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93 Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93 Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Hasil Penelitian Responden dalam penelitian ini yaitu mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara. Penyebaran kuesioner dilakukan menggunakan penyebaran secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri otomotif di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat pada beberapa tahun terakhir. Hal tersebut salah satunya terlihat dari total penjualan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN A. Obyek / Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada PUSKESMAS Mantrijeron, sebagai unit pelayanan jasa yang menerapkan sistem manajemen mutu ISO

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Waruna Nusa Sentana Head Office yang beralamat di Jl. Gajah Mada No. 10, Medan, Sumatera Utara. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah pejabat yang terlibat dalam proses penyusunan anggaran dan pejabat pelaksana anggaran di Satuan Kerja

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Sampel Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang terlibat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dengan rancangan strategi samudra biru KT-Gongsin yaitu :

BAB V PENUTUP. dengan rancangan strategi samudra biru KT-Gongsin yaitu : BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari penelitian ini peneliti mendapatkan beberapa kesimpulan terkait dengan rancangan strategi samudra biru KT-Gongsin yaitu : 1. Fokus KT-Gongsin fokus pada peningkatan nilai

Lebih terperinci

PENGARUH BRAND IMAGE, BRAND SATISFACTION, DAN BRAND TRUST TERHADAP BRAND LOYALTY PADA PRODUK VASELINE DI SURABAYA OLEH: PUPUT TRIANTI

PENGARUH BRAND IMAGE, BRAND SATISFACTION, DAN BRAND TRUST TERHADAP BRAND LOYALTY PADA PRODUK VASELINE DI SURABAYA OLEH: PUPUT TRIANTI PENGARUH BRAND IMAGE, BRAND SATISFACTION, DAN BRAND TRUST TERHADAP BRAND LOYALTY PADA PRODUK VASELINE DI SURABAYA OLEH: PUPUT TRIANTI 3103012190 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya 23 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian Kausal, yaitu hubungan sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif untuk mengetahui pengaruh tipe kepribadian Big Five dan citra merek terhadap keputusan pembelian

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: product attributes, Blackberry and customer loyalty. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key words: product attributes, Blackberry and customer loyalty. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Through the product attributes a company can differentiate its products with competitors' products that can also becoming an important element in the life cycle of a product in order to create

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: brand image, consumer purchasing intentions. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: brand image, consumer purchasing intentions. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The number of ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) in Indonesia make the consumer think to buy the product being offered to the market. A large selection of products offered by ATPM was a little

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: citra merek, dan loyalitas konsumen

ABSTRAK. Kata-kata kunci: citra merek, dan loyalitas konsumen ABSTRAK Di zaman yang serba modern ini perkembangan teknologi semakin maju dengan cepat. Hal ini memberikan angin segar bagi perusahaan dalam usaha pengembangan produknya. Seperti pada industri penyedia

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE

PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE PENERAPAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING UNTUK ANALISIS KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKADEMIK TERHADAP KUALITAS WEBSITE (Studi Kasus pada Website sia.undip.ac.id) SKRIPSI Disusun oleh: ENGGAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Jakarta Gambir Tiga, Jakarta Pusat, tempat ini sengaja dipilih karena akses

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 25 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan gambaran untuk menunjukkan waktu dalam pengambilan data yang akan diteliti, terdapat pula jenis penelitian dan unit analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada di PT. Indonesia Toray Synthetics (ITS) yang beralamat di Jl. Moh. Toha Km.1 Tangerang, Banten. Penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Universitas Lampung yang mempunyai akses untuk menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Manejemen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Lokasi penelitian ini tepatnya di Universitas Mercu Buana Jakarta Barat, provinsi DKI Jakarta. Objek penelitian ini adalah Mahasiswa Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU KW (IMITASI) DI PASAR KLITHIKAN YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU KW (IMITASI) DI PASAR KLITHIKAN YOGYAKARTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU KW (IMITASI) DI PASAR KLITHIKAN YOGYAKARTA Oleh Deni Dwi Mahendra Program S1 MANAJEMEN Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK Deni Dwi Mahendra.

Lebih terperinci

PENGUKURAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN SERVQUAL DAN CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS (CFA) (Studi Kasus pada Jurusan Teknik Industri Universitas XYZ)

PENGUKURAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN SERVQUAL DAN CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS (CFA) (Studi Kasus pada Jurusan Teknik Industri Universitas XYZ) PENGUKURAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN SERVQUAL DAN CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS (CFA) (Studi Kasus pada Jurusan Teknik Industri Universitas XYZ) Agus Salim 1, Moses L. Singgih 2, Eko Nurmianto 3 Pascasarjana

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA HIDUP DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PEPSODENT. (Studi Kasus Wilayah Tangerang, Karang Tengah) SKRIPSI

PENGARUH GAYA HIDUP DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PEPSODENT. (Studi Kasus Wilayah Tangerang, Karang Tengah) SKRIPSI PENGARUH GAYA HIDUP DAN PERSEPSI KUALITAS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PEPSODENT (Studi Kasus Wilayah Tangerang, Karang Tengah) SKRIPSI Dianjukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Lebih terperinci

Pola Siklus Hidup Produk-Produk Kendaraan Bermotor Roda Empat di Indonesia

Pola Siklus Hidup Produk-Produk Kendaraan Bermotor Roda Empat di Indonesia Petunjuk Sitasi: Andadari, C., & Subagyo. (2017). Pola Siklus Hidup Produk-Produk Kendaraan Bermotor Roda Empat di Indonesia. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. F77-82). Malang: Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Dari industri jasa Lembaga Bahasa Inggris yang ada di Bogor, setiap penyelenggara kursus bahasa Inggris tentunya akan menciptakan suatu nama / simbol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian melakukan penelitian terhadap pegawai inspektorat provinsi Nusa Tenggara Barat. Penelitian akan dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) :

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Kotler & Keller (2012 : 41) : BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran mengandung arti luas karena membahas mengenai masalah yang terdapat dalam perusahaan dan hubungannya dengan perdagangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang dipakai penulis dalam penelitian ini adalah metode studi empiris, yaitu penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan pada universitas yang ada di Bandar Lampung untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan asosiatif. Menurut (Sugiyono2007, p11), penelitian deskriptif

Lebih terperinci

PENGUKURAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN SERVQUAL DAN CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS (CFA) (Studi Kasus pada Jurusan Teknik Industri Universitas XYZ)

PENGUKURAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN SERVQUAL DAN CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS (CFA) (Studi Kasus pada Jurusan Teknik Industri Universitas XYZ) PENGUKURAN KUALITAS LAYANAN MENGGUNAKAN SERVQUAL DAN CONFIRMATORY FACTOR ANALYSIS (CFA) (Studi Kasus pada Jurusan Teknik Industri Universitas XYZ) Agus Salim 1, Moses L. Singgih 2, Eko Nurmianto 3 Pascasarjana

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP CUSTOMER LOYALTY MELALUI CUSTOMER SATISFACTION PADA BENGKEL NEW ARIESTA MOTOR DI SIDOARJO TESIS

ANALISIS PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP CUSTOMER LOYALTY MELALUI CUSTOMER SATISFACTION PADA BENGKEL NEW ARIESTA MOTOR DI SIDOARJO TESIS ANALISIS PENGARUH RELATIONSHIP MARKETING TERHADAP CUSTOMER LOYALTY MELALUI CUSTOMER SATISFACTION PADA BENGKEL NEW ARIESTA MOTOR DI SIDOARJO TESIS OLEH: SANDI LENANDI SOETRISNO LASMONO, S.T. PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian. Yamaha SS Cabang Kedungmundu Semarang. Kuesioner dibagikan BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif 1. Deskripsi Pengumpulan Data Penelitian Penelitian ini menggunakan data hasil penyebaran koesioner kepada 100 orang responden calon konsumen

Lebih terperinci

Pengaruh Penerapan Total Quality Management terhadap Kinerja Bisnis

Pengaruh Penerapan Total Quality Management terhadap Kinerja Bisnis SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF II, TAHUN 2014 Pengaruh Penerapan Total Quality Management terhadap Kinerja Bisnis Meirani Harsasi 1, Radeswandri 2 Fakultas Ekonomi, Universitas Terbuka, Jakarta rani@ut.

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Citra Merek, Desain Produk Dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Pada Dealer Catur Putra Group

Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Citra Merek, Desain Produk Dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Pada Dealer Catur Putra Group Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Citra Merek, Desain Produk Dan Iklan Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Pada Dealer Catur Putra Group Nama : SEPTIANI NPM : 16212935 Jurusan : Manajemen (S1)

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif. Penelitian

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif. Penelitian BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian yang digunakan untuk menjelaskan keadaan pada objek penelitian yaitu dengan penelitian asosiatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini tentang pengaruh keamanan dan kemudahan terhadap kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH CITRA MEREK, HARGA, DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PAKET MIX DI KIOS DUA KELINCI PATI

PENGARUH CITRA MEREK, HARGA, DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PAKET MIX DI KIOS DUA KELINCI PATI PENGARUH CITRA MEREK, HARGA, DAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK PAKET MIX 5.000 DI KIOS DUA KELINCI PATI Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian, 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Yang menjadi obyek penelitian adalah para konsumen yang membeli produk seluler As pada mahasiswa Universitas Muria Kudus yang dijadikan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan pada bab sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menguji dan membuktikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAAN...13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAAN...13 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL...i HALAMAN JUDUL...ii HALAMAN PENGESAHAN...iii HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS...iv KATA PENGANTAR...v ABSTRAK...vii DAFTAR ISI...ix DAFTAR TABEL...xii DAFTAR GAMBAR...xiii BAB

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari perspektif manajemen keuangan korporasi modern, tiga area keputusan finansial terpenting adalah keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan keputusan dividen.

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan dari hasil pembahasan, simpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Brand image memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perceived

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah:. pembelian sepeda motor merek Honda Beat di Surabaya.

BAB V PENUTUP. kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah:. pembelian sepeda motor merek Honda Beat di Surabaya. 61 BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan dari hasil analisis yang telah dilakukan pada penelitian ini, maka kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah:. 1. Persepsi kualitas berpengaruh positif

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di warung makan Sari Rasa Pak Ndut, Jalan Slamet Riyadi, Nomor 159, Kartasura, Sukoharjo Solo. Pengambilan data dilaksanakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Iklan Televisi, Citra Merek. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Iklan Televisi, Citra Merek. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Salah satu bentuk komunikasi yang paling efektif untuk menyampaikan pesan produk perusahaan adalah dengan menggunakan promosi iklan. Promosi yang sering digunakan oleh perusahaan adalah promosi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT TELKOM merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi, termasuk jaringan internet. Sejalan dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan karateristik masalah yang diteliti, jenis penelitian yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan karateristik masalah yang diteliti, jenis penelitian yang akan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Indra Karya Kantor Cabang 1 Malang yang bergerak di bagian konsultan. 3.2. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan karateristik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang diteliti oleh peneliti yang berjudul pengaruh atribut produk terhadap minat beli sepeda motor Yamaha MT-25 di Kota Bandung, maka diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Variabel merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang dilakukan adalah kantor BAPPEDA. Kabupaten Ponorogo. Subyek penelitian yang dilakukan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek penelitian yang dilakukan adalah kantor BAPPEDA. Kabupaten Ponorogo. Subyek penelitian yang dilakukan adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian yang dilakukan adalah kantor BAPPEDA Kabupaten Ponorogo. Subyek penelitian yang dilakukan adalah seluruh aparatur sipil negara

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey. 3.2 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey. 3.2 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey menurut Sugiyono, (2010) adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. konsumen yang disusun dalam tabulasi data.untuk mendukung keakuratan hasil

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. konsumen yang disusun dalam tabulasi data.untuk mendukung keakuratan hasil BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. AnalisisDeskriptif Analisis deskriptif membahas mengenai karakteristik dan penilaian konsumen yang disusun dalam tabulasi data.untuk mendukung keakuratan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah kumpulan dari seluruh elemen beserta karakteristiknya yang menjadi objek penyelidikan atau penelitian secara menyeluruh. Karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2011:62), desain asosiatif kausal berguna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Unit II Gamping yang merupakan salah satu instansi rumah sakit yang berada di Jl. Wates

Lebih terperinci

PENGARUH ORIENTASI PASAR, ORIENTASI TEKNOLOGI DAN INOVASI PRODUK TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING USAHA SONGKET SKALA KECIL DI KOTA PALEMBANG

PENGARUH ORIENTASI PASAR, ORIENTASI TEKNOLOGI DAN INOVASI PRODUK TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING USAHA SONGKET SKALA KECIL DI KOTA PALEMBANG PENGARUH ORIENTASI PASAR, ORIENTASI TEKNOLOGI DAN INOVASI PRODUK TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING USAHA SONGKET SKALA KECIL DI KOTA PALEMBANG Heri Setiawan Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Sriwijaya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Penelitian ini dimulai dari pemikiran tentang ketatnya persaingan bisnis pada era globalisasi saat ini yang semakin dinamis dan kompleks, adanya

Lebih terperinci

Pola Kesuksesan Produk-Produk Industri Kreatif

Pola Kesuksesan Produk-Produk Industri Kreatif Petunjuk Sitasi: Subagyo, Nastiti, F., & Kurniasany, F. (2017). Pola Kesuksesan Produk-Produk Industri Kreatif. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B69-75). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA DI KABUPATEN PURWOREJO

PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA DI KABUPATEN PURWOREJO PENGARUH KEPERCAYAAN MEREK TERHADAP LOYALITAS MEREK PADA KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA DI KABUPATEN PURWOREJO Henry Cahya Pudyastowo punk_limaperang@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : ZAENUDIN ZUHRI J2E

SKRIPSI. Oleh : ZAENUDIN ZUHRI J2E ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KUALITAS PRODUK DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS NASABAH BANK SYARIAH DENGAN METODE GENERALIZED STRUCTURED COMPONENT ANALYSIS (Survei Nasabah PT.

Lebih terperinci

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo)

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo) PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo) Diah Restu Wulandari diahrestuwulandari@yahoo.co.id Abstrak Diah

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keyword: performance measurement system, reward system, and Total Quality Management (TQM). vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keyword: performance measurement system, reward system, and Total Quality Management (TQM). vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The objective of this research is to examine whether there is a significance influence of performance measurement system and reward system on the effectiveness implementation of total quality

Lebih terperinci

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau hubungan kuantitatif dengan statistik karena bertujuan untuk mengetahui hubungan

Lebih terperinci