BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 10 BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Komunikasi Massa Terdapat berbagai macam pendapat tentang komunikasi massa. Ada yang menilai dari segmen khalakanya, dari segi medianya dan ada pula dari sifat pesannya. Banyak ragam dan titik tekan yang dikemukakan. Namun, dari sekian banyak defenisi itu ada benang merah kesamaan defenisi satu sama lain. pada dasaranya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Sebab, awal perkembangannya saja, komunikasi massa berasal dari pengembangan kata media of mass communication (media komunikasi massa). Ada banyak versi tentang bentuk media massa dalam komunikasi massa. Dan dari sekian banyak defenisi bisa dikatakan media massa bentuknya antara lain media elektronik (televisi, radio), media cetak (surat kabar, majalah, tabloid), buku, dan film (Nurudin, 2007: 4-5). Media Massa pada dasaranya dapat dibagi menjadi dua kategori, yakni media massa cetak dan media elektronik. Media cetak yang dapat memenuhi kriteria sebagai media massa adalah surat kabar dan majalah. Sedangkan media elektronik yang memenuhi kriteria media massa adalah radio siaran, televisi, film, media on-line (internet) (Ardianto et al, 2007: 103). Media massa merupakan salah satu komponen atau saran yang memungkinkan berlangsungnya proses yang dimaksud. Dalam defenisi Meletzke, komunikasi diartikan sebagai setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran 10

2 11 teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar (Rakhmat, 2003: 188) Selain itu, komunikasi massa bersifat anonim dan heterogen. Dalam komunikasi massa, komunikator tidak mengenal komunikan (anonim), karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka. Disamping anonim, komunikan komunikasi massa adalah heterogen, karena terdiri dari berbagai lapisan masyarakat yang berbeda, yang dapat dikelompokkan berdasarkan faktor: usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, latar belakang budaya, agama, dan tingkat ekonomi (Ardianto et al, 2007: 103). Komunikasi massa menggunakan mendia massa sebagai media untuk menyalurkan informasi. Media massa yang dimaksud di sini adalah media cetak, media elektronik, dan cyber media. Media cetak adalah terdiri dari koran atau surat kabar, tabloid, dan majalah. Media elektronik yang terdiri dari radio dan televisi, sedangkan cyber media yang dimaksud adalah internet. Maka komunikasi massa yang dimaksud memiliki pengertian penyampaian pesan, gagasan atau informasi yang ditujukan kepada orang banyak melalui media massa (communicating with media). Hasil survei menuntukkan kenapa alasan orang-orang menggunakan media: (1) saya ingin mengamati apa yang sedang pemerintah kerjakan; (2) saya ingin mengamati apa yang terjadi di dunia; (3) saya ingin mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh para pimpinan partai. Alasan-alasan inilah yang merupakan bentuk current-events (peristiwa-peristiwa terkini) dari kepuasan kognitif mereka (Ardianto et al, 2007: 103). Komunikasi massa merupakan bagian dari hidup manusia itu sendiri. Setiap saat manusia dipengaruhi oleh komunikasi massa. Baik media cetak, media elektronik, atau cyber media sudah menjadi bagian penting bagi kehidupan pada umumnya. Masing-

3 12 masing media tersebut memiliki karakteristik tersendiri. Karakterisitk yang jelas perbedaannya di antara ketiganya adalah bentuk atau tampilan yang disajikan oleh masing-masing media. Komunikasi massa menurut Hafied Cangara (2000: 37), dalam bukunya Pengantar ilmu Komunikasi, mempunyai karakteristik sebagai berikut: 1. Sifat pesannya yang terbuka dengan khalayak yang variatif, baik dari segi usia, agama, suku, pekerjaan maupun segi kebutuhan. 2. Sumber dan penerima dihubungkan oleh saluran yang telah diproses secara mekanik. Sumber juga merupakan suatu lembaga atau institusi yang terdiri dari banyak orang. Misalnya reporter, penyiar, editor, teknisi dan sebagainya. 3. Komunikasi massa berlangsung satu arah dan tanggapan baliknya. Lambat (tertunda) dan sangat terbatas. Tapi dengan perkembangan teknologi komunikasi yang begitu cepat khususnya media massa. Elektronik seperti radio dan televisi maka umpan balik dari khalayak bisa dilakukan dengan cepat kepada penyiar. 4. Sifat penyebaran pesan melalui media massa berlangsung begitu cepat, serempak, dan luas. Ia mampu mengatasi jarak dan waktu, serta tahan lama bila didokumentasikan. 5. Dari segi ekonomi, biaya produksi komunikasi massa cukup mahal dan memerlukan dukungan tenaga kerja relatif banyak untuk mengelolanya. Ada beberapa karakteristik Komunikasi Massa sebagai berikut: 1. Komunikasi massa berlangsung satu arah.

4 13 Komunikator pada komunikasi massa menyampaikan pesan secara satu arah, umpan balik atau tanggapan dari pihak penerima (khalayak) biasanya berlangsung secara tertunda. 2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga. Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yakni institusi atau organisasi. Komunikator dalam komunikasi massa disebut komunikator kolektif karena hasil yang dihasilkan merupakan hasil kerjasama sebagai kerabat kerja. 3. Pesan pada Komunkasi Massa bersifat umum. Pesan yang disebarluaskan pada komunikasi massa ditujukan untuk umum dan mengenai kepentingan umum. 4. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan. Ciri lain dari media massa adalah kemampuannya untuk menimbulkan keserempakan (stimultanaeity) pada pihak khalayak yang menonton televisi, khalayak secara serentak dan sesaat menerima pesan yang diberikan oleh media massa tersebut. 5. Komunikan bersifat heterogen. Komunikan atau khalayak yang merupakan kumpulan anggota masyarakat yang terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju komunikator bersifat heterogen. Khalayak ini dalam keberadaannya terpencar-pencar, tidak saling mengenal dan tidak memiliki kontak pribadi dan masing-masing berbeda dalam berbagai hal yakni jenis kelamin, usia, agama, pekerjaan, pendidikan dan sebagainya. 6. Stimulasi alat Indera terbatas.

5 14 Ciri komunikasi massa yang dapat di tanggap salah satu kelemahannya, adalah sitmulasi alat indera yang terbatas. Pada komunikasi antarpersonal yang bersifat tatap muka, maka seluruh alat indera pelaku komunikasi, komunikator dan komunikan, dapat digunakan secara maksimal. Pada karakteristik ini kedua belah pihak dapat melihat, mendengar secara langsung, bahkan mungkin merasa. Pada komunikasi massa simulasi alat indra bergantung pada jenis media massa seperti surat kabar dan majalah, pembaca hanya melihat. Lalu pada radio siaran dan rekaman auditif, khalayak hanya mendengar, sedangkan pada pada media televisi dan film, kita menggunakan indra penglihatan dan pendengaran. 7. Umpan balik tertunda. Pada umumnya umpan balik tertunda efektifitas seringkali dapat dilihat dari feedback yang disampaikan oleh komunikan. Umpan balik berfungsi sebagai respons dan mempunyai volume yang tidak terbatas pada komunikasi antarpersonal. (Ardianto et al, 2005: 7-12)

6 Fungsi Komunikasi Massa Dominick menyatakan fungsi komunikasi massa terdiri dari surveillance (pengawasan), interpretation (penafsiran), linkage (keterkaitan), transmission of values (penyebaran nilai), dan entertainment (hiburan) (Ardianto et al, 2007: 14) Menurut Joseph A Devito (Ardianto et al, 2007: 14) fungsi komunikasi massa secara khusus ada lima adalah : 1. Fungsi komunikasi massa secara umum antara lain memberikan hiburan kepada khalayaknya. Namun ada fungsi yang tidak kalah penting dari media massa yaitu fungsi meyakinkan atau persuasi. Persuasi bisa datang dari bentuk, yaitu: a. Mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan atau nilai seseorang. b. Mengubah sikap, kepercayaan atau nilai seseorang c. Menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu; dan d. Memperkenalkan etika atau menawarkan sistem nilai tertentu. 2. Fungsi Menganugerahkan Status Penganugerahan status (status conferral) terjadi apabila berita yang disebarluaskan melaporkan kegiatan individu-indvidu hingga prestise (gengsi) mereka meningkat. 3. Fungsi Membius (Narcotization) Salah satu fungsi media massa yang paling menarik dan paling banyak dilupakan adalah fungsi membiusnya (narcotization). Intinya berarti bahwa apabila media menyajikan informasi tentang sesuatu, penerima percaya bahwa tindakan tertentu harus diambil 4. Fungsi Menciptakan Rasa Kebersatuan

7 16 Fungsi komunikasi massa yang tidak banyak disadari oleh kita semua adalah kemampuannya untuk membuat kita merasa menjadi anggota suatu kelompok. 5. Fungsi Privatisasi Privatisasi adalah kecenderungan bagi seseorang untuk menarik diri dari kelompok sosial dan mengucilkan diri ke dalam dunia sendiri. Ada beberapa fungsi komunikasi massa diantaranya adalah: (Wiryanto, 2004: 10) 1. Mengibur Media memberikan hiburan kepada khalayak luas dan mendapatkan banyak pengiklan yang mau mengiklankan produknya. 2. Memberi Informasi Media memberikan informasi kepada khalayak baik berupa pengetahuan tentang musik, film, seni, psikologi, maupun ekonomi. 3. Membius Media menyajikan tentang informasi suatu penerima percaya bahwa tindakan tertentu telah diambil, sebagai akibat pemirsa terbius atau terpengaruh kedalam keadaan secara tidak aktif

8 Media Massa Jika khalayak tersebut tanpa diketahui mereka dimana berada, biasanya digunakan media massa. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, televisi, radio, dan film. Media massa yaitu sarana atau saluran resmi sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pesat kepada masyarakat luas. Media massa memberi informasi dan membantu masyarakat luas untuk mengetahui secara jelas tentang dunia sekelilingnya kemudian menyimpannya dalam ingatan masyarakat. Media massa berguna sebagai pengawas bagi masyarakat untuk mengajukan perbandingan dari apa yang kita lihat dan kita dengar, tentang dunia lain di luar lingkungan masyarakat hidup. Media massa sejak awal sebenarnya melakukan tugas kemudian membagikan informasi yang di inginkan masyarakat pada umumnya. Secara umum saluran komunikasi dibedakan atas saluran media massa (Mass Media Channels) dan saluran antarpribadi (Interpersonal Channels). Saluran media massa seperti radio, televisi, surat kabar, majalah dan sebagainya yang memungkinkan suatu sumber terjadi dari seseorang/beberapa orang untuk menjangkau khalayak yang banyak. Menurut Zulkarimein Nasution (2004: 210) manfaat Media Massa adalah: 1. Menjangkau satau khalayak yang luas dan cepat 2. Menciptakan pengetahuan dan penyebaran informasi 3. Mengarahkan perubahan pada sikap yang di anut

9 Televisi sebagai Saluran Komunikasi Media Massa Dewasa ini kehadiran televisi telah mendominasi hampir semua waktu luang dan bisa dinikmati pemirsa diseluruh penjuru dunia tidak lepas dari peran penting seorang mahasiswa dari Berlin, bernama Paul Nipkow, yang menemukan electrisce telescope yang berfungsi mengirim pesan gambar melalui udara dari suatu tempat ke tempat lainnya. Televisi adalah media yang paling luas dikonsumsi oleh masyarakat luas. Sebagai media audio visual, televisi mampu sebagai saluran masuknya pesan-pesan atau informasi kedalam jiwa manusia lewat mata dan telinga. Televisi juga mampu membuat orang pada umumnya mampu mengingat 50% dari apa yang mereka lihat dan dengar pada layar televisi meskipun hanya sekali tayang. Berdasarkan pengertian diatas disimpulkan seberapa besar pengaruh televisi terhadap khalayak. Dengan demikian televisi yang dalam bahasa inggris Television diartikan sebagai melihat jauh, disini yaitu dengan gambar dan suara yang diproduksi di suatu tempat (studio televisi) atau di luar studio (out door), dan dapat dilihat dari tempat berbeda melalui sebuah perangkat penerima (televisi). Dalam hal ini televisi merupakan penyiaran gambar bergerak beserta suara yang dipancarkan dari jarak jauh kepada khalayak melalui penerimaan gelombang radio, dan dapat disaksikan khalayak di suatu tempat melalui sebuah tabung. Televisi memiliki sejumlah kelebihan terutama kemampuannya dalam menyatukan antara fungsi audio dan visual, ditambah dengan kemampuannya dalam memainkan warna. Jadi penonton leluasa menentukan saluran mana yang mereka senangi.

10 Fungsi Televisi sebagai Media Massa Perkembangan televisi sebagai media massa elektronik pada awalnya dimulai dengan hadirnya kamera yang dikemukakan oleh Vladimir Zworykin pada tahun 1923 (Liliweri, 1997: 13). Televisi merupakan media dalam komunikasi massa atau biasa disebut media massa elektronik pandang dengar (audio visual). Televisi gabungan dari media dengar dan gambar yang bisa bersifat informatif, hiburan dan pendidikan atau bahkan gabungan dari ketiga unsur tersebut. Televisi menciptakan suasana tertentu yaitu para pemirsanya dapat melihat sambil duduk santai tanpa kesengajaan untuk menyaksikan. Penyampaian isi pesan seolah-olah langsung antara komunikator dan komunikan. Informasi yang disampaikan oleh televisi akan lebih mudah dimengerti karena lebih jelas terdengar secara audio dan terlihat secara visual (Kuswadi, 1996: 8). Tetapi fungsi menghibur pada media televisi sebgaimana hasil penelitian-penelitian mahasiswa UNPAD, yang menyatakan bahwa pada umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi (Andrianto et al 2007: 137). Media massa televisi juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan sendiri. Adapun kelebihan TV adalah karena siarannya bersifat audio visual, yang lebih menarik karena layar kacanya dengan gambar hidup yang menarik khalayak penontonnya dan kekurangan TV adalah dalam penyiaran acara-acara budaya massal yang menimbulkan dampak negatif bagi khalayak tertentu, di samping itu isi pesannya tidak dapat di simpan dibanding surat kabar (Rumondor, 2004: 2.29).

11 20 Televisi pada pokoknya mempunyai fungsi sebagai berikut: fungsi penerangan, fungsi pendidikan, dan fungsi hiburan. Menurut fungsi ini segala sesuatu yang disiarkannya kepada masyarakat tergantung pada sistem negara dan pemerintah negara yang bersangkutan (Effendy, 1984: 39). 1. Fungsi Penerangan (the information fungtion) Televisi merupakan media yang mampu menyiarkan berbagai informasi, hal ini disebabkan oleh dua faktor yang terdapat didalamnya yaitu Immediacy and Realism. Immediacy yaitu mencakup pengertian langsung dan dekat. Peristiwa yang disiarkan oleh stasiun televisi dapat dilihat dan didengar oleh para pemirsa dan saat peristiwa berlangsung seolah-olah mereka berada di tempat peristiwa itu terjadi. Realism yaitu mengandung makna kenyataan, ini berarti stasiun tv menyiarkan informasi secara audiovisual sesuai dengan kenyataan. 2. Fungsi Pendidikan (the education fungtion) Sebagai media massa, televisi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya banyak secara simultan. Sesuai dengan pendidikan yakni meningkatkan pengatahuan dan penalaran masyarakat, televisi menyiarkan acara-acara tertentu secara implisit mengandung pendidikan seperti film, kuis dan sebagainya yang disebut Education Television (ETV). 3. Fungsi Hiburan (the entertainment function) Fungsi hiburan yang melekat pada televisi sangat dominan. Sebagian besar dari alokasi waktu massa siaran di isi acara-acara hiburan. Hal ini dapat

12 21 dimengerti karena pada layar televisi dapat ditampilkan gambar hidup serta suara bagaikan kenyataan, dan dapan dinikmati sekalipun khalayak yang tidak mengerti bahasa asing Teori Khusus Komunikasi Organisasi Komunikasi merukapan suatu bidang yang sangat penting dalam organisasi, komunikasi dalam organisasi adalah sautu proses penyampaian informasi, ide-ide, diantara para anggota organisasi secara timbal balik dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tetapkan (Wursanto, 2003 : 157) Redding dan Sahborn mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks (Muhammad, 2005: 65). Komunikasi sendiri mempunyai tiga bentuk. Pertama, komunikasi kebawah (downward communication) yaitu komunikasi dari pimpinan perusahaan kepada karyawan. Kedua, komunikasi keatas (upward communication) yaitu komunikasi dari pihak karyawan kepihak manajemen. Ketiga, komunikasi sejajar (horizontal communication), komunikasi yang berlangsung antara sesama karyawan didalam satu roganisasi (Muhammad, 2005: 108). Penulis dalam penelitian ini memberikan batasan hanya pada komunikasi sejajar (horizontal communication). Menurut Efendy (2005) komunikasi horizontal adalah komunikasi secara mendatar, antara anggota staf dengan anggota staf, karyawan dengan sesama karyawan, dan sebagainya. Berbeda dengan komunikasi vertical, yang sifatnya lebih formal, komunikasi horizontal seringkali berlangsung tidak formal. Mereka berkomunikasi satu

13 22 sama lain bukan pada waktu mereka sedang bekerja, melainkan pada saat istirahat, atau pada waktu pulang kerja Metode Komunikasi Horizontal Bentuk paling umum dari komunikai horizontal adalah kontak interpersonal yang mungkin terjadi dalam berbagai tipe. Diantara bentuk yang seringkali terjadi adalah sebagai berikut (Muhammad, 2004: ) : 1. Rapat-rapat komite. Rapat-rapat komite ini biasanya diadakan untuk melakukan koordinasi pekerjaan, saling berbagi informasi, memecahkan masalah dan menyelesaikan konflik diantara sesame karyawan. 2. Interaksi informal pada waktu jam istirahat. Anggota unit-unit kerja dalam satu organisasi mungkin bekerja terpisah satu sama lain, tetapi pada waktu jam istirahat mereka mempunyai kesempatan berkumpul bersama saling terlibat dalam komunikasi interpersonal satu sama lain. 3. Percakapan telepon. Karena pada masa sekarang tiap-tiap organisasi umumnya mempunyai telepon maka pemberian informasi diantara satu karyawan dengan karyawan lainnya dapat dilakukan melalui telepon. Koordinasi aktivitas pekerjaan, beberapa negosiasi dapat dilakukan melalui percakapan telepon. Dalam kenyataanya telepon dapat mepercepat dan menambah kontak diantara sesama anggota organisasi dengan anggota lain yang tempat kerjanya jauh. 4. Memo dan nota. Tulisan tangan yang berbentuk memo atau nota adalah bentuk yang paling umum digunakan dalam saling berhubungan dengan teman sekerja. 5. Aktivitas social. Didalam suatu organisasi biasanya ada kelompok-kelompok untuk rekreasi, olahraga, kegiatan social dan sebagainya. Kelompok-kelompok ini

14 23 mengembangkan komunikasi horizontal dalam organiasi. 6. Kelompok mutu. Yang dimaksud dengan kelompok mutu ini adalah suatu kelompok dalam organisasi yang secara sukarela dalam organisasi yang secara sukarela bertanggung jawab untuk memperbaiki mutu pekerjaan mereka. Kelompok ini biasanya sekali dalam seminggu mengadakan diskusi, melakukan analisis dan memberikan saran-saran untuk penyempurnakan kualitas atau mutu dari pekerjaan mereka. Mereka ini dilatih dalam menggunakan teknik-teknik tertentu dan cara memecahkan masalah tertentu. Pemimpin kelompok dilatih dalam menggunakan teknik-teknik tertentu dan cara memecahkan masalah tertentu. Pemimpin kelompok dilatih dalam keterampilan kepemimpinan, metode belajar orang dewasa, memotivasi dan teknik berkomunikasi Format Acara Stasiun televisi setiap harinya menyajikan berbagai program yang jumlahnya sangat banyak dan dan jenisnya sangat beragam. Seperti yang telah kita ketahui bahwa naskah televisi ada beberapa macam bentuknya, tetapi mengingat bahwa naskah sarana pembawa pesan yang akan disampaikan kepada khalayak penonton, maka penulisan harus disesuaikan dengan format acara yang telah ditetapkan, sebab format dipandang sebagai suatu penyampaian pesan, sehingga antara naskah dan format tidak dapat dipisahkan. Televisi merupakan suatau media massa yang banyak kelebihan dari segi audiovisual. Untuk itu diperlukan program acara yang menarik dalam penyajiannya. Menurut Morissan (2008: ) dalam dunia televisi program acara tersebut terdiri dari:

15 24 1. Program Informasi Segala jenis siaran yang tujuannya menambah pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien. Terbagi menjadi dua bagian yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news). (1) Berita keras sebuah berita yang sajiannya berisi segala informasi penting dan menarik yang harus disiarkan oleh media penyiara kerena sifatnya yang segera untuk diketahui khalayak dan disebut dengan straight news. Contoh infotaiment yeng merupakan salah satu bentuk program berita dan fungsinya lebih besar sebagai hiburan bagi audiens. (2) Berita lunak adalah sebuah program berita yang menyajikan informasi penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan (misalnya: news magazine, curren affair, talk show dan lain-lain). 2. Program Hiburan Segala bentuk siaran yang dibentuk untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita dan permainan yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, musik, dan permainan (game). Berikut yang termasuk dalam kategori hiburan tersebut. (a) Drama adalah pertunjukan (show) yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konflik dan emosi. Program televisi yang termasuk dalam program drama adalah sintron dan film. (b) Sinetron disebut juga dengan opera sabun (soap opera atau daytime serial) merupakan drama yang menyajikan cerita dari berbagai tokoh secara

16 25 bersamaan, masing-masing tokoh memilki alur cerita mereka sendiri-sendiri tanpa harus dirangkum menjadi suatu kesimpulkan. (c) Film adalah film layar lebar yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan film. (d) Program permainan (game show) adalah berbagai program yang memberi hadiah uang dalam jumlah besar selalu menarik minat audien yang menjadi pemenang kepada audien. 3. Permainan atau game show: Bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu ataupun kelompok (tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu, menjawab pertanyaan dan memenangkan permainan. Dibagi menjadi 3 jenis yaitu: a) Quis Show: Permainan ini melibatkan peserta dari kalangan biasa atau anggota masyarakat, namun terkadang khusus melibatkan orang-orang terkenal (selebritis). b) Ketangkasan: Peserta dalam permainan ini harus menunjukan kemampuan fisiknya untuk melewati sesuatu rintangan. c) Reality Show: Program ini mencoba menyajikan satu keadaan yang nyata (ril) dengan cara yang sealamiah mungkin tanpa rekayasa, namun pada dasarnya reality show merupakan permainan (game). Yang dimaksud dengan format adalah suatu bentuk atau rupa yang lazim dipergunakan oleh umum, dimana pengertian disini adalah badan penyiaran. Tujuan penentuan format siaran adalah untuk memenuhi sasaran kahalayak secara spesifik dan

17 26 untuk kesiapan berkompetisi dengan media lainnya. Format siaran lahir dan berkembang seiring dengan tuntutan sepesialisasi siaran (Morissan, 2008: 109). Dengan berbagai jenis format sudah tentu penyajiannya berbeda pula sesuai dengan kaidah yang berlaku pada setiap jenis format atau bentuknya. Menurut Wiliam Fan Nostran dalam bukunya The Non Broadcast Television Writers, yang menyatakan bahwa format adalah metode yang sederhana untuk menyajkan informasi melalui media televisi dan untuk itu dibedakan antara isi dan gaya. Agar tayangan televisi bervariasi dalam penayangannya di perlukan program yang dapat menghibur dan memberikan informasi. Untuk itu televisi menyajikan reality atau variety show yang merupakan tayangan khas dan dapat disajikan kapan saja dan tanpa ketertarikan dengan aktualitas. Dalam menentukan jadwal penayangan suatu acara ada baiknya ditentukan atas dasar perilaku audien yaitu rotasi kegiatan mereka dalam satu hari dan juga kebiasaan menonton televisi pada jam tertentu. sedangkan dalam penyusunan jadwal acaranya harus mempertimbangkan bebagai faktor yang mempengaruhi kebiasaan menonton audien, pekerjaan, kebutuhan dan ketertarikan audien kepada hal-hal tertentu.

18 Program Acara Musik Televisi Pengertian Menciptakan program musik pop atau dangdut dapat menggunakan berbagai macam format, yang paling umum biasanya digunakan adalah format musik klip. Variasi ilustrasi pemandangan atau suasana lewat efek atau animasi sebagai latar belakang, dipadu dengan penyanyi dan back voice-nya merupakan format klip yang konvensional. Sementara itu, untuk sekedar lagu-lagu yang bukan sekedar bercerita tentang cinta dapat diciptakan suasana yang lebih kreatif. Format lain biasanya menggunakan live show. Stage atau panggung, baik indoor didalam gedung, maupun outdoor di suatu lapangan, dengan tata pencahayaan yang warna-warni dibuat lebi heboh dengan laser dan kamera movement yang sangat cepat geraknya. Dalam hal ini yang perlu dipikirkan penonton di rumah tidak hanya ingin menonton suasana melainkan juga artisnya. Dalam live show digunakan beberapa kamera yang memungkinkan sajian gambar menjadi sangat bervariasi. Format lain untuk sajian musik adalah format feature dan magazine, biasanya sangat menarik karena bervariasi dan dapat menampilkan reaksi dari kaum muda atau para pecinta jenis musik itu. Program musik dapat ditampilkan dengan dua format yaitu video klip atau konser (Fred Wibowo, 2007: 60-61). Program musik konser dapat dilakukan di lapangan (outdoor) atau didalam studio (indoor). Program musik di televisi saat ini sangat ditentukan dengan kemapuan artis menarik audien. Tidak saja dari kualitas suara maupun juga berdasarkan bagaimana pengemas menampilkan agar menjadi kelihatan lebih menrik (Morissan, 2008: 219).

19 Karakteristik Program Musik Dahsyat Pada setiap program musik memilki beberapa karakterisitk yang membuat acara ini dapat terus bersaing dengan program musik lainnya, dengan pengembangan ide atau gagasan kreatif serta adanya target audien yang merupakan segmentasi dari music tersebut. Adapun segmentasi penonton Dahsyat yang dominan adalah perempuan usia 5 sampai 50 tahun keatas dari sosio-ekonomi menengah A-B-C (Data Nielsen 1 Januari- 19 Meret 2011). Dengan status sosial ekonomi (SES) adalah penggolongan kelas dalam menengah keatas berdasarkan pengeluaran bulanan rutin dalam rumah tangga, seperti listrik, air, bahan bakar, makanan, belanja bulanan, uang sekolah anak, dan lain-lain. Namun tidak termasuk pengeluaran untuk pembayaran cicilan, seperti kredit mobil, kredit rumah, kartu kredit, dan lain-lain. 1. SES AB atau menengah keatas: pengeluaran diatas SES CDE atau menengah kebawah: pengeluaran dibawah Masing-masing kelas tersebut memiliki karakter yang berbeda-beda, yang mempengaruhi cara pandang dan cara mereka membelanjakan uangnya. Mereka yang baru saja memasuki kelas menengah (berasal dari kelas menengah) akan memilki kebiasaan membelanjakan uang yang berbeda dengan mereka yang sudah mapan secara turun-temurun dalam kelas itu (Morissan, 2008: 175).

20 Strategi Produksi Pengertian Strategi Defenisi strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis, difersifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, diventasi, likuidasi dan join venture (david, 2004: 15). Pengertian strategi adalah Rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksaaan yang tepat oleh organisasi (Glueck & Jauch, 1989: 9). Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut : 1. Pengertian Umum Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. 2. Pengertian Khusus Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetisi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetisi inti dalam bisnis yang dilakukan.

21 Tahapan Produksi Program Televisi Dalam produksi program memiliki 3 tahap : pra produksi, produksi, dan paska produksi. a. Pra Produksi Tahapan ini meliputi 3 bagian, sebagai berikut: (Wibowo, 2007: 39) 1. Penemuan Ide: Menemukan ide dan gagasan, membuat riset dan menulis naskah atau mengembangkan gagasan menjadi naskah sebuah riset. 2. Planning : Perencanaan mencakup kegiatan penentuan tujuan (objectives) serta mempersiapkan rencana dan strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut (Morissan, 2008: 130). Adanya penetapan jangka waktu kerja (time schedule), menyempurnakan naskah, pemilihan artis, lokasi, dan crew, estimasi biaya, dan rencana alokasi. 3. Persiapan : Latihan para artis, pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang digunakan. b. Produksi 1. Organizing : Proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai denga tujuan organisasi, sumberdaya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya (Morissan, 2008: 142). 2. Actuating : Memberikan pengaruh (penggerak) mencakup usaha untuk mempengaruhi (influencing) tertuju pada upaya untuk merangsang antusiasme karyawan untuk melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif (Morissan, 2008: 154), proses ini

22 31 mengarahkan dan memotifasi aggota-anggota organisasi untuk menuju kearah pencapaian tujuan organisasi, termasuk menciptakan iklim yang mendukung, membimbing dan meneladani anggota dalam melakukan pekerjaan. 3. Controling : suatu proses untuk mengetahui apakah tujuan-tujuan organisasi atau perusahaan sudah tercapai atau belum (Morissan, 2008: 159), untuk mengetahui bahwa kegiatan berjalan tidak baik dan terjadi penyimpangan-penyimpangan dari rancangan semula. Maka diperlukan koreksi dan evaluasi. Semua pengawasan ini dikerjakan untuk mengadakan peningkatkan pada masa yang akan datang. Tahap ini mencoba mewujudkan apa yang telah direncanakan dalam kertas dan tulisan (shooting script) (Wibowo, 2007:40). c. Paska Produksi Evaluating : Executive producer, producer, tim creative dan seluruh bagian yang terkait dalam program acara mengevaluasi setiap program acara yang sudah perlangsung. Tahap ini meiliki tiga langkah yang utama, yaitu editing offline, editing online dan mixing. Proses manajemen dalam program televisi mengacu pada enam sumber daya pokok yang dikemukakakan George R. Terry (dalam buku principle of management) yaitu: (Karyadi, 2009: 29) a. Man/Woman ; Dumber daya manusia kreatif b. Materials ; Naskan/Konsep

23 32 c. Macihnes ; Peralatan d. Methods ; Cara Pengorganisasian e. Money ; Dana Produksi f. Market ; Pasar Program Enam sumber daya manajemen tersebut dikelolah dengan empat fungsi utama manajerial untuk mencapai hasil atau target dalam produksi program televisi, yaitu: 1. Merencanakan (to plan; Planning) 2. Suatu kegiatan dengan tujuan pengambilan tujuan dan strategi dalam pengambilan tindakan selanjutnya. 3. Mengorganisasi (to organize; Organizing) Suatu kegiatan untuk menggerakkan angota kelompok dan membuat ketentuan dalam hubungan yang diperlukan. 4. Mengkoordinasi (to coordination; Actuating) Suatu kegiatan untuk mengarahkan kelompok dalam melaksakan pekerjaan sesuai dengan tugasnya. 5. Mengawasi (to control; Controlling) Suatu kegiatan untuk menyesuaikan antara pelaksaan dan rencana yang ditentukan.

24 Pendekatan Manejemen Pesatnya pengembangan serta persaingan antara media khususnya televisi maka diperlukan suatu kejelian dari seorang pimpinan stasiun televisi untuk mengelolah stasiun televisi tersebut. Hal ini dapat dilihat dari kemampuannya dalam mengoordinasikan masing-masing tim kerjanya dalam setiap divisi dalam mencapai strategi jangka panjang dan dapat dilakukan dengan menggunakan manajemen yang baik. Manajemen adalah proses menginterpretasikan, mengoordinasikan sumber daya dan sumber-sumber lainnya untuk mencapai tujuan dan sasaran melalui tindakantindakan perencana (Planning), pengorganisasian (Organizing), penggerakan (Actuating), dan pengawasan (Controlling) (Totok Djuroto, 2002: 96). Manajemen adalah proses perencanaan, pengoperasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan menggunakan sumber dayasumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan (Henny S.W, 2004: 1-4). Dalam pelaksanaannya, manajemen mempunyai fungsi-fungsi tertentu yang mutlak harus dilaksanakan agar tujuan tersebut dapat tercapai dengan efektif dan efisien (Chozanah & Sutisna, 1996: 22). Manajemen dibutuhkan oleh semua orang karena tanpa manajemen semua usaha akan berakhir sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Ada 3 alasan utama diperlakukan manajemen, antara lain: (Handoko, 1989: 6) 1. Untuk mencapai tujuan: Manajemen digunakan untuk mencapai tujuan orang-orang dan pribadi. 2. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling

25 34 bertentangan: Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihakpihak yang berkepentingan dalam organisasi. 3. Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas: Suatu kerja orang dapat diukur dengan banyak cara yang berbeda, salah satu yang utama adalah efektifitas dan efisiensi. Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar. Ini merupaka konmsep matematik atau penghitungan ratio antara keluaran (output) dan keluaran (input) sedangkan efektifitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Adapun fungsi management sebagai berikut: (Chozanah, Opcit, 47) a. Perencanaan (planning) Perencanaan merupakan fungsi penentu tentang apa yang dilaksanakan dalam batas waktu yang tertentu, biaya, dan fasilitas tertentu untuk hasil yang telah di tentukan. Tujuan perencanaan adalah suatu hasil akhir secara efektif dan menjadi pokok dari proses menajemen, sesuai dengan kebijaksanaan-kebijaksanaan umum yang telah dibuatnya. b. Pengorganisasian (organizing) Pengorganisasian adalah merupakan sautu kerangka/struktur kerja yang tersusun rapi, sehingga setiap bagian akan merupakan satu kesatuan yang saling mempengaruhi, dengan kata lain bisa juga disebut dengan penyusunan tugas kerja dan tanggung jawabnya. Pengorganisasian meliputi proses pengaturan dan pengalokasian kerja,

26 35 wewenang dan sumber daya dikalangan anggota organisasi, sehingga mereka dapat mencapai tujuan organisasi secara efisien. Tujuan pengorganisasian yaitu mempermudah pelaksanaan tugas dan pengawasan setiap unit orang sehingga manajemen berhasil secara efektif dan efisiensi. c. Penggerakan (actuating) Penggerakan adalah kegiatan yang dilakukan pimpinan untuk membimbing, mengarahkan, dan mengatur, segala kegiatan-kegiatan orang yang telah di berikan tugas didalam melaksanakan sesuatu kegiatan usaha. Tujuannya adalah agar proses manajemen dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan secara efektif dan efisiensi. d. Pengawasan (Controlling) Pengawasan adalah tugas atau pencocokan sampai dimanakah proses/rencana yang telah digariskan itu dilakasanakan sebagai mana mestinya dan apakah dilakukan secara dini perlu diketahui kelemahan, kekurangan, pemborosan, penyelewengan, dan dapat diketahui serta dapat dicari upaya untuk mengatasinya. Dengan kegiatan pengawasan, manager harus memastikan bahwa tindakan para anggota organisasi benar-benar membawa organisasi kearah tujuan yang telah diterapkan. Tujuannya adalah agar proses manajemen dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan secara efektif dan efisiensi. Dengan demikian di dalam produksi acara memang harus dilengkapi dengan penerapan manajemen yang profesional sebelum terjun langsung dalam sebuah produksi acara. Para tim ini harus dapat menyesuaikan diri dengan mencoba menguasai situasi untuk kepentingan audien, karena sebenarnya dalam memproduksikan acara, kekuatan audien pada akhirnya akan tetap menjadi hal yang utama.

27 36 Dalam kaitannya dengan penelitian yang akan penyusun teliti adalah strategi produksi program Dahsyat di RCTI, agar mencapai tujuan yang telah disepakati oleh seluruh team yang terkait dan dapat bersaing dengan program lainnya Analisis SWOT Analisis SWOT adalah mengaji sebuah kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadap organisasi, dalam hal ini adalah stasiun televisi (Yosal Iriantara, 2005: 50). Kekuatan dan kelemahan itu berada pada lingkungan internal, sedangkan peluang dan ancaman berasal dari lingkungan eksternal. Hasil dari analisis SWOT ini bisa memetakan posisi organisasi di antara organisasi serupa atau dalam lingkungan organisasi secara keseluruhan. Analisis SWOT dilakukan untuk melihat apa dan bagaimana kekuatan dan kelemahan yang dimiliki serta bagaimana peluang dan ancaman yang berasal dari luar. Setelah memetakan posisi organisasi berdasarkan rancangan analisis SWOT itu, bisa dimulai dengan membuat rancangan. Dalam membuat rancangan program, terlebih dahulu tetapkanlah tujuan yang hendak dicapai. Tujuan yang baik adalah tujuan yang bisa dicapai, realistis dan terukur. Bila tujuan telah ditetapkan, maka langkah berikutnya adalah menetapkan siapa khalayak program tersebut. Langkah berikutnya menyusun strategi yang dipergunakan untuk menjangkau khalayak sasaran, guna mewujudkan tujuan yang hendak dicapai dalam program.

28 37 Berikut adalah cara sederhana yang dapat dilakukan dalam menerapkan analisis SWOT adalah: (Suharyadi etal, 2007: 115) a. Melihat kekuatan (Strengths) sesuatu yang dimiliki pada stasiun televisi dalam hal ini program acara tesebut. b. Melihat kelemahan ((Weaknesses) segala sesuatu yang dimiliki agar stasiun beserta tim produksi tidak memaksakan diri melakukan usaha yang sebernarnya tidak dapat dilakukan kerena kita memiliki kekurangan yang tertentu. c. Melihat peluang (Opportunities) Adanya kesempatan yang dapat dimanfaatkan dam memberikan keuntungan. d. Melihat ancaman (Threats) terhadap usaha-usaha yang beresiko tinggi melihat siklus yang pendek dan tidak teratur. Terlebih pesaing-pesaing kita yang miliki kemampuan lebih dari kita.

29 Struktus Organisasi Penyiaran Sebuah stasiun penyiaran yang terlebih khusus adalah stasiun televisi mempunyai struktur organisasi penyiaran dan pada umumnya tidak memiliki standar yang baku. Bentuk organisasi penyiaran berbeda-bedan antara satu dengan yang lainnya, bahkan pada wilayah yang sama stasiun penyiaran tidak memilki struktur yang sama. Perbedaan ini biasanya disebabkan oleh skala usaha atau besar kecilnya stasiun penyiaran. Stasiun kecil biasanya hanya memiliki sedikit tenaga pengelolah yang jumlahnya hanya terdiri atas beberapa orang saja. Stasiun penyiaran kecil sudah bisa beroperasi dengan peralatan yang sederhana. Namun dilain pihak stasiun penyiaran besar memiliki karyawan yang jumlahnya ratusan dan sudah menggunakan peralatan berteknologi canggih. Tanggungjawab dalam menjalankan stasiun penyiaran biasanya dibagi menjadi dua ketegori umum yaitu: (1) Manajemen Penyiaran, (2) Pelaksanaan Operasional Penyiaran. Fungsi managemen pada stasiun penyiaran akan mengalir berurutan mulai dari atas sampai kebawah; mulai dari pimpinan tertinggi, direktur utama, atas manajer umum hingga ke manajer, staf dan seterusnya kebawah. Pelaksanaan operasional ialah mereka yang menjadi bagian dari lembaga penyiaran yang terlibat dalam kerja penyiaran yakni antara lain para teknisi, para perancang program dan staf produksi yang membuat materi acara untuk stasiun penyiaran itu (Morissan, 2005: 61) Bekerja di dunia penyiaran, tidak hanya cukup sekedar menguasai teori tetapi juga harus mampu diaplikasikan. Sebaiknya kemampuan praktek ataupun pengalaman tidak cukup apabila tidak dilandasi oleh teori yang relevan. Televisi terdapat profesiprofesi untuk menyelenggarakan siaran, yaitu Profesi dalam karya artistik dan karya jurnalistik.

30 39 Dalam suatu proses produksi karya artistik perlu adanya dukungan tenaga-tenaga profesi sebagai berikut: (Tommy Suprapto 2006: 60-82). 1. Eksekutif Produser (Producer Executive) adalah orang yang memiliki wawasan dengan mengerti program televisi secara keseluruhan. 2. Producer adalah orang yang ditunjuk mewakili produser pelaksana (Eksekutif Produser) untuk melaksanakan apa yang dikehendaki oleh produser pelaksana. 3. Pengarah Acara (Program Director) adalah orang yang ditunjuk untuk bertanggung jawab secara teknis pelaksanaan produksi satu mata siaran. 4. Penulis Naskah Artistik (Script Writer) adalah sesorang yang pekerjaannya membuat naskah untuk mata acara siaran dalam karya artistik. 5. Unit Manager adalah sesorang yang menyediakan kebutuhan utama logistik yang diperlukan untuk setiap elemen-elemen produksi dan pengawasan setiap penggunaan dana produksi. 6. Penata Artistik (Art Director) adalah seorang yang ahli dalam menata ruang atau lokasi pengambil gambar sesuai dengan yang di kehendaki dalam skenario. 7. Grafic Artistic adalah seseorang yang memiliki keahlian di bidang grafis baik di televisi swasta maupun televisi public atau pemerintah. 8. Penata Cahaya adalah orang yang menedesain dan menentukan pencahayaan untuk produksi televisi, baik produksi di dalam studio maupun di luar studio. 9. Audio/Video Enginer adalah seorang yang mengoperasikan peralatan audio video di stasiun televisi (juga di stasiun radio untuk level audio)

31 Technical Director adalah mengawasi dan mengatur teknik dari satu program baik televisi maupun radio. 11. Camera operator (Kemerawan) adalah bertanggung jawab untuk mengoperasikan kamera televisi selama rehearsals dan produksi program televisi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan

BAB 2 LANDASAN TEORI. simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Teori Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses sosial di mana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam menunjukkan keberadaan seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula melibatkan sekian banyak

Lebih terperinci

BAB I. seseorang dan begitupun sebaliknya serta dengan adanya interaksi tersebut kita

BAB I. seseorang dan begitupun sebaliknya serta dengan adanya interaksi tersebut kita BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan medium manusia untuk mencapai sesuatu. Kita juga tidak dapat menghindari komunikasi. Dengan komunikasi kita dapat mempengaruhi seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mengelola bisnis media penyiaran merupakan salah satu bisnis yang paling sulit dan paling menantang dibandingkan dengan jenis industri lainnya. Mengelola media

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik. berwarna yang mempunyai berbagai jenis pemancar (TV kabel).

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik. berwarna yang mempunyai berbagai jenis pemancar (TV kabel). BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Televisi Sebagai Media Massa Elektronik Televisi merupakan perkembangan dari berbagai penemuan di dunia sebelumnya, yang mulai di awali dari penemuan teleskop, telegraf, telefon

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terdahulu, perubahan dalam berkomunikasi terus berkembang dari waktu ke

BAB I PENDAHULUAN. terdahulu, perubahan dalam berkomunikasi terus berkembang dari waktu ke 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan proses komunikasi telah dimulai dari nenek moyang kita terdahulu, perubahan dalam berkomunikasi terus berkembang dari waktu ke waktu. Kemajuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari 16 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar Umum 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari komunikator kepada komunikan. Komunikator adalah pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain secara timbal balik. tertentu, yang akhirnya semakin meningkatkan kebutuhan-kebutuhan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia saat ini sangatlah pesat, salah satu buktinya adalah banyak stasiun televisi yang bermunculan. Stasiun televisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Program Urban Street Food merupakan program feature yang sudah ada di televisi saat ini. Program Urban Street Food merupakan program food & travel yang dikemas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada empat macam golongan media, antara lain media antarpribadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, yang akhirnya semakin meningkat kebutuhan-kebutuhan hidup. meningkat seiring perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu, yang akhirnya semakin meningkat kebutuhan-kebutuhan hidup. meningkat seiring perkembangan zaman. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah sarana informasi yang menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia saat ini. Media massa adalah media komunikasi dan informasi yang melakukan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari sutu pihak ke pihak lain. Pada umumnya komunikasi dilakukaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memnuhi kebutuhannya. Pendekatan ini kemudian di kenal dengan sebutan uses

BAB I PENDAHULUAN. memnuhi kebutuhannya. Pendekatan ini kemudian di kenal dengan sebutan uses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media massa adalah alat atau perantara untuk proses pengiriman atau penyampaian sebuah pesan dari komunikator kepada komunikan yang terdapat pada komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Manusia tidak akan pernah terlepas dari komunikasi. Dimanapun kita, apapun yang kita lakukan, dan bagaimana bentuknya, kita pasti melakukan proses komunikasi dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu merefleksikan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang berguna dalam menyampaikan pesan.

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai media (channel) yang berguna dalam menyampaikan pesan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan media komunikasi pada era modern ini memungkinkan orang-orang di seluruh dunia untuk dapat berkomunikasi. Hal ini terjadi karena adanya berbagai media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi antar umat manusia satu sama lain. Komunikasi begitu sangat penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas dari proses komunikasi, dimulai sejak perolehan bahasa dan tulisan yang digunakan sebagai alat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa Inggris, mass communication,

BAB II LANDASAN TEORI. Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa Inggris, mass communication, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa Inggris, mass communication, sebagai kependekan dari mass media communication (komunikasi media massa). Artinya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan-pesan komunikasi yang didistribusikan secara terus menerus kepada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan-pesan komunikasi yang didistribusikan secara terus menerus kepada 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang, komunikasi massa menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion,

BAB I PENDAHULUAN. harus dipenuhi, seperti kebutuhan untuk mengetahui berita tentang dunia fashion, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media telah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, bahkan kita tidak akan pernah terlepas dari media. Seiring dengan perkembangan peradaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat belakangan ini. Berbagai media penyiaran saat ini dimungkinkan untuk dibuka. Industri penyiaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber inspirasi dan keuntungan bagi para penggunanya, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber inspirasi dan keuntungan bagi para penggunanya, hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi telekomunikasi saat ini sangat dirasakan semakin cepat dan menjadi bagian terpenting dari suatu masyarakat, Komunikasi pun dapat menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. medium, yang berasal dan Bahasa Latin medius yang berarti tengah.

BAB I PENDAHULUAN. medium, yang berasal dan Bahasa Latin medius yang berarti tengah. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara etimologi, kata media merupakan bentuk jamak dari medium, yang berasal dan Bahasa Latin medius yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kata medium

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi mempunyai definisi yaitu sebuah transmisi sebuah pesan dari sumber kepada penerima, lebih dari 50 tahun konsep komunikasi dikemukakan olehn Harold Lasswell,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini di dalam komunikasi massa, baik media cetak maupun elektronik di Indonesia ini sudah demikian pesat. Informasi yang bisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi massa adalah proses media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada masa sekarang ini,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan salah satu unsur utama dalam segala kegiatan kehidupan manusia, baik secara pribadi maupun kelompok. Komunikasi sangat erat kaitannya dengan segala

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan

BAB 2 LANDASAN TEORI. komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi Massa Menurut Rakhmat (2004:189), komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonym melalui

Lebih terperinci

MEDIA RELATIONS. Pokok Bahasan TV RELEASE. Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

MEDIA RELATIONS. Pokok Bahasan TV RELEASE. Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Modul ke:  Fakultas Ilmu Komunikasi Modul ke: 09 Fakultas Ilmu Komunikasi MEDIA RELATIONS Pokok Bahasan TV RELEASE Dewi S. Tanti, M.I.Kom. Program Studi Public Relations http://mercubuana.ac.id POKOK BAHASAN TV Release: Perbedaan Release

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya masyarakat adalah penggarap informasi. kebutuhan semata tetapi sudah menjadi keharusan bagi masyarakat luas.

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya masyarakat adalah penggarap informasi. kebutuhan semata tetapi sudah menjadi keharusan bagi masyarakat luas. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan media massa masyarakat dapat mengetahui apa yang terjadi diluar lingkungannya. Media massa baik cetak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi sebagai suatu proses yang berkesinambungan tanpa awal dan akhir merupakan bagian dari kehidupan, secara terminologis atau menurut asal katanya dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi sudah menjadi alat komunikasi yang efektif didalam masyarakat Indonesia saat ini, keberadaan televisi dengan fungsi dan karakteristiknya membuat televisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli

BAB 1 PENDAHULUAN. sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai media komunikasi massa memiliki beberapa fungsi, yang sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli mengungkapkan banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Media massa berperan sebagai sumber rujukan di bidang pendidikan dan penyebaran informasi yang cepat. Dalam hal ini, media dapat meningkatkan tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mendukung percepatan penyampaian pesan kepada khalayak. Dapat dikatakan pesan yang dikirim melalui transmisi

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN 3.1 Proses Pelaksanaan Umum Di sebuah stasiun televisi, Department Production and Facilities adalah pusat segala produksi acara televisi di dalam lingkungan internal televisi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With

BAB I PENDAHULUAN. menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harold D. Lasswell menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With What Effect? (siapa mengatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion.

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern seperti ini industri hiburan kreatif sudah semakin banyak jenis dan ragamnya, dari mulai drama, musik, olahraga, realita bahkan Fashion. Semua hal tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang sudah semakin maju ini, perkembangan teknologi dan komunikasi membuat semua lapisan masyarakat dunia mengikuti perkembangan tersebut dan menjadikan mereka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa globalisasi sekarang ini kebutuhan akan informasi sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Karena komunikasi adalah usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang hanya dapat dilihat sepintas, juga sangat mempengaruhi cara-cara penyampaian

BAB I PENDAHULUAN. yang hanya dapat dilihat sepintas, juga sangat mempengaruhi cara-cara penyampaian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi tumbuh dan berkembang menjadi salah satu bentuk media massa audio visual dengan ciri dan sifatnya yang berbeda dengan media yang telah ada sebelumnya, yaitu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. kekuatan terbesar dalam membuat agenda setting bagi permisanya.

BAB 1 PENDAHULUAN. paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. kekuatan terbesar dalam membuat agenda setting bagi permisanya. 1 BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini kita tidak bisa melepaskan diri dari media massa. Ini terbukti dari adanya berbagai program komunikasi melalui media massa seperti surat kabar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas sehingga dapat diproduksi, didistribusikan, dan direproduksi dalam jumlah besar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya. 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya. 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya NO Judul Program Isi Program 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis *Dipresenteri oleh satu presenter laki laki yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk mempengaruhi persepsi, pikiran serta tingkah laku masyarakat. Media massa pada saat ini sangat berpengaruh untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas Karya Akhir atau Program Sebelumnya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas Karya Akhir atau Program Sebelumnya BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tugas Karya Akhir atau Program Sebelumnya No Judul Program Isi Program Perbedaan dengan Program yang Dibuat 1 Swara Liyan (TVRI) Menyajikan informasi mengenai kehidupan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi (TV) merupakan salah satu media massa yang sangat penting bagi seluruh masyarakat di dunia. Ketika TV diciptakan, media massa seperti radio dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi.

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi. menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi. 144 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kajian dari Ilmu Komunikasi Berdasarkan tinjauan pustaka pada bab dua, dalam kajian komunikasi menurut Laswel terdapat lima unsur komunikasi. Yaitu: (1) komunikator dalam program

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1. Radio dan Produksi Radio Untuk dapat memperoleh hasil yang baik dalam proses perancangan produksi berita ini maka dibutuhkanlah sebuah kajian teoritis. Pada stasiun radio, perencanaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di awali dengan penyiapan materi atau konsep, lalu proses produksi atau pengambilan gambar dan juga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendasar. Salah satu bentuk kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendasar. Salah satu bentuk kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh manusia BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Televisi Sebagai Media Massa Dalam kehidupan manusia, komunikasi merupakan satu hal yang mendasar. Salah satu bentuk kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh manusia adalah komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini manusia sedang berada dalam suatu era informasi, di mana segala aspek kehidupan tidak terlepas dengan informasi. Salah satunya adalah melalui media televisi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Media massa cetak dan elektronik merupakan salah satu unsur penting dalam proses komunikasi. Setiap media mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kekurangan surat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Acara televisi saat ini didominasi oleh program acara hiburan yang hanya mengejar rating dan share yang berorientasi kepada keuntungan saja. Begitu banyaknya

Lebih terperinci

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV)

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV) ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN ) Fathania Pritami Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi, karena komunikasi merupakan bagian internal dari sistem tatanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian seseorang secara luas. Televisi mampu menekan pesan secara efektif

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian seseorang secara luas. Televisi mampu menekan pesan secara efektif 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audiovisual baru merupakan salah satu media massa yang memiliki pengaruh paling kuat dalam pembentukan sikap dan kepribadian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita lakukan perlu melibatkan aktivitas yang disebut komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi semakin berkembang dengan cepat dan pesat. Semakin maju kemampuan teknologi maka juga berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang padat akan aktifitas membutuhkan hiburan dan informasi yang cepat, mudah dan murah. Ketat dan pesatnya persaingan dalam industri televisi khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi adalah salah satu media masa yang tidak hanya menampilkan gambar, namun juga mampu menampilkan suara, atau bisa disebut sebagai media audio visual. Dengan adanya

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori Proses Produksi dan Vox-Pop Acara Freeday di televisi local SBO TV

BAB 2. Landasan Teori Proses Produksi dan Vox-Pop Acara Freeday di televisi local SBO TV BAB 2 Landasan Teori 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Proses Produksi dan Vox-Pop Acara Freeday di televisi local SBO TV Surabaya. Proses pra produksi adalah proses persiapan yang dilakukan dengan perencanaan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA

TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA TUGAS AKHIR PENCIPTAAN KARYA Tugas Akhir Penciptaan Karya merupakan perwujudan konsep dan ide berdasarkan teori-teori yang telah diterima oleh Mahasiswa selama melaksanakan tugas Perkuliahan. Penciptaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, komunikasi berkembang semakin pesat dan menjadi sedemikian penting. Hal tersebut mendorong terciptanya media media yang menjadi alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan salah satu jenis media komunikasi massa elektronik yang canggih. Salah satu keunggulan televisi adalah penyajian gambar dan suara secara bersamaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian penting dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia

Lebih terperinci

merupakan suatu berita singkat (tidak detail) yang hanya menyajikan informasi terpenting saja terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. adalah berita yang menampilkan berita-berita ringan namun menarik.

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA

BAB II TINJUAN PUSTAKA BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Produksi Televisi Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari bahasa inggris manage yang memiliki arti mengatur, mengurus, melaksanakan, mengelola. 1 Sedangkan menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itulah, ilmu komunikasi saat ini telah berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makhluk sosial memang merupakan istilah yang sangat tepat untuk manusia, yang berarti setiap manusia tidak dapat hidup sendiri dan sangat dianjurkan untuk dapat

Lebih terperinci

Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi

Program. TatapMuka. Kode MK. Broadcasting A31415EL. Abstract. Kompetensi MODUL PERKULIAHAN TV PROGRAMMING PRODUKSI PROGRAM TELEVISI Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Broadcasting TatapMuka 03 Kode MK A31415EL DisusunOleh Gunanto Abstract Kompetensi Pembahasan Suatu program

Lebih terperinci

BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) 2.1 Kegiatan Kerja Praktek Lapangan Penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan sejak tanggal 02 September sampai dengan 01 Oktober penulis telah melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia semakin cepat berubah dalam dua dasarwasa terakhir perkembangan teknologi sudah sangat pesatnya memberikan dampak yang menyentuh dalam kehidupan aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan

BAB I PENDAHULUAN. meresap banyak informasi secara langsung dari media. berubah sesuai dengan situasi yang berlaku. 2 Komunikasi mengacu tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan serta pertumbuhan ilmu-ilmu pengetahuan menggambarkan perkembangan manusia dalam berkomunikasi dan kesadaran dalam bermasyarakat. Komunikasi masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media komunikasi yang dapat mencangkup banyak penerima pesan biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media yang didukung dengan majunya teknologi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat, media massa menjadi sangat penting. Berbagai fungsi dan berbagai macam jenis-jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal ini membuat komunikasi pada saat ini dapat dilakukan, dimanapun, kapanpun,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siaran televisi saat ini telah menjadi suatu kekuatan yang sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat. Televisi sebagai media massa memiliki karakteristik tersendiri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesanpesan dari sumber kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet.

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran yang sangat penting. Setiap manusia yang hidup memerlukan media massa. Masyarakat mendapat informasi dengan membaca surat kabar, menonton

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

Materi Perkuliahan I BERITA TV

Materi Perkuliahan I BERITA TV Materi Perkuliahan I Fakultas : FISIP Program Studi : Ilmu Komunikasi Mata Kuliah : Jurnalistik Televisi Pengajar : Panji Dwi A. BERITA TV Sifat Media TV Jenis Media Cetak Audio Audiovisual SIFAT Dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi massa yang terdiri dari tiga elemant peanting yaitu media, audience,

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi massa yang terdiri dari tiga elemant peanting yaitu media, audience, 12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam kajian ilmu komunikasi kita mengenal adanya sebuah teori mengenai komunikasi massa yang terdiri dari tiga elemant peanting yaitu media, audience, efek.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. acara televisi itu merupakan hasil dari bentuk komunikasi massa.

BAB I PENDAHULUAN. acara televisi itu merupakan hasil dari bentuk komunikasi massa. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Membicarakan soal program acara televisi khususnya program hiburan sama halnya dengan membicarakan zaman ini yang semakin berkembang dan semakin berkembang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Tingkat kesukaan atau afektif merupakan salah satu komponen proses komunikasi massa yaitu efek. Efek adalah hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Komunikasi massa yaitu komunikasi yang penyebarannya menggunakan media massa, dengan khalayak yang bersifat heterogen (meluas dan menyeluruh) dan isi pesan bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kesadaran masyarakat akan kebutuhannya pada informasi membuat media massa saat ini dapat dikatakan sebagai Primadona pencarian informasi. Media massa adalah alat yang

Lebih terperinci