DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,"

Transkripsi

1 PERATURAN INSPEKTUR JENERAL KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIUP AN KEHUTANAN Nomor : P.06/ITJEN/SETITJEN/12/2016 TENTANG PEOMAN PENILAIAN MANIRI MATURITAS SISTEM PENGENALIAN INTERN PEMERINTAH LINGKUP KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIUP AN KEHUTANAN ENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA INSPEKTUR JENERAL KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIUP AN KEHUTANAN, Menimbang : a. Bahwa sesuai dengan Pasal 6 ayat (1) huruf b Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.38/Menlhk-Setjen/2015, Inspektorat Jenderal bertugas melakukan penilaian mandiri maturitas SPIP pada seluruh satker lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a tersebut di atas, perlu ditetapkan Peraturan Inspektur Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Pedoman Penilaian Mandiri Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah lingkup Kementerian dan Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); /6. Peraturan

2 2 6. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2015 tentang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 17); 7. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 4 Tahun 2016 tentang Pedoman Penilaian dan Strategi Peningkatan Maturitas SPIP. (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 489); 8. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.18/Menlhk-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 713); 9. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.38/Menlhk-Setjen/2015 tentang Penyelenggaraan SPIP lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1194); 10. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.80/Menlhk-Setjen/2015 tentang Grand esign Penyelenggaraan SPIP Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Periode Tahun 2015 s.d 2019; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN INSPEKTUR JENERAL KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIUP AN KEHUTANAN TENTANG PEOMAN PENILAIAN MANIRI MATURITAS SISTEM PENGENALIAN INTERN PEMERINTAH LINGKUP KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIUP AN KEHUTANAN. BAB I KETENTUAN UMUM Bagian Pertama Pengertian Pasal 1 alam Peraturan Inspektur Jenderal ini yang dimaksud dengan : 1. Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. 2. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, yang selanjutnya disingkat SPIP, adalah Sistem Pengendalian Intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah aerah. 3. Lingkungan pengendalian adalah kondisi di dalam instansi pemerintah yang mempengaruhi efektivitas pengendalian intern. 4. Penilaian risiko adalah aktivitas penilaian atas suatu kejadian yang diperkirakan dapat mengancam pencapaian tujuan suatu kegiatan. /5. Kegiatan

3 5. Kegiatan pengendalian adalah tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko, yang mencakup dua aspek yaitu penetapan dan pelaksanaan kebijakan pengendalian, serta penetapan dan pelaksanaan prosedur/sop pengendalian. 6. Tim Penilaian Mandiri Maturitas yang selanjutnya disebut sebagai Tim Penilai Maturitas adalah Tim Penilai tingkat maturitas SPIP lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 7. Informasi adalah data yang telah diolah yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah. 8. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan atau informasi dengan menggunakan simbol atau lambang tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan umpan balik. 9. Penilaian mandiri maturitas SPIP selanjutnya disebut penilaian mandiri adalah proses penilaian atas capaian penyelenggaraan SPIP kementerian, yang merupakan nilai rata-rata unit eselon I lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 10. Satuan Tugas Penyelenggaraan SPIP, yang selanjutnya disingkat Satgas adalah suatu tim dengan tugas memfasilitasi pelaksanaan seluruh tahapan penyelenggaraan SPIP di lingkungan unit organisasinya masing-masing, melakukan koordinasi dengan instansi pembina SPIP, melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengendalian intern pada masing-masing unit organisasinya, membantu penyiapan infrastruktur penyelenggaraan SPIP dan melaporkan secara berkala hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan SPIP yang ditetapkan oleh kepala satker. 11. Satuan kerja (Satker) pusat adalah unit Eselon II lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang tugas dan fungsinya membantu menyiapkan perumusan dan melaksanakan kebijakan Eselon I. 12. Satker Unit Pelaksana Teknis (UPT) adalah seluruh unit kerja lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang tugas dan fungsinya melaksanakan kebijakan Eselon I Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 13. Standard Operating Procedure (SOP) adalah tata cara atau tahapan yang dilakukan dan harus dilalui untuk menyelesaikan suatu aktivitas/kegiatan, mencakup tata cara pelaksanaan suatu kegiatan ataupun tata cara pengendalian suatu kegiatan. 14. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang selanjutnya disingkat APIP adalah Inspektorat Jenderal yang mempunyai tugas dan fungsi melakukan pengawasan 3 Bagian Kedua Maksud, Tujuan dan Ruang Lingkup Pasal 2 Pedoman penilaian mandiri maturitas SPIP ini dimaksudkan sebagai panduan dalam menilai maturitas SPIP pada tingkat Kementerian dan Satker lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Pasal 3 Pedoman penilaian mandiri maturitas SPIP bertujuan agar penilaian dapat berjalan terarah dan memenuhi standar, sehingga diperoleh nilai maturitas SPIP. /Pasal 4

4 Pasal 4 Ruang lingkup pedoman penilaian mandiri maturitas SPIP meliputi: a. tingkat dan periode maturitas; b. penilaian mandiri tingkat Kementerian; c. Penilaian mandiri tingkat Satker; d. pengumpulan dan verifikasi bukti pendukung; e. rencana aksi; dan f. pelaporan. BAB II TINGKAT AN PERIOE PENILAIAN MATURITAS Pasal 5 Tingkat maturitas SPIP dikategorikan pada 6 (enam) tingkatan, yaitu : Tingkatan Maturitas SPIP 4 Interval Skor 0 Belum Ada Kurang dari 20 (0 skor 20) 1 Rintisan 21 s.d. kurang dari 40 (21 skor 40) 2 Berkembang 41 s.d. kurang dari 60 (41 skor 60) 3 Terdefinisi 61 s.d. kurang dari 80 (61 skor 80) 4 Terkelola dan Terukur 81 s.d. kurang dari 90 (81 skor 90) 5 Optimum 91 s.d. kurang dari 100 (91 skor 100) Pasal 6 (1) Penilaian maturitas SPIP tingkat Kementerian dilaksanakan minimal satu kali dalam satu tahun. (2) Penilaian maturitas SPIP tingkat Satker dapat dilaksanakan satu kali dalam satu tahun. BAB III PENILAIAN MANIRI MATURITAS TINGKAT KEMENTERIAN Pasal 7 Penilaian mandiri maturitas SPIP tingkat Kementerian dilakukan terhadap penyelenggaraan SPIP Eselon I lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Bagian Pertama Fokus dan Bobot Penilaian Pasal 8 (1) Fokus penilaian maturitas SPIP tingkat Kementerian meliputi 25 (dua puluh lima) sub unsur SPIP. (2) Sub unsur SPIP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari : a. penegakan integritas dan nilai etika; b. komitmen terhadap kompetensi; c. kepemimpinan yang kondusif; d. struktur organisasi sesuai kebutuhan; e. pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat; /f. penyusunan

5 f. penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan; g. perwujudan peran APIP yang efektif; h. hubungan kerja yang baik dengan instansi pemerintah terkait; i. identifikasi risiko; j. analisis risiko; k. penerapan umum kegiatan pengendalian; l. reviu kinerja; m. pembinaan SM; n. pengendalian atas pengelolaan system informasi; o. pengendalian fisik atas aset; p. penetapan dan reviu indikator; q. pemisahan fungsi; r. otorisasi dan kejadian penting; s. pencatatan yang akurat dan tepat waktu; t. pembatasan akses atas sumber daya dan catatan; u. akuntabilitas pencatatan dan sumber daya; v. informasi yang relevan; w. komunikasi yang efektif; x. pemantauan berkelanjutan; dan y. evaluasi terpisah. Pasal 9 Bobot penilaian maturitas SPIP tingkat Kementerian adalah sebagaimana pada Lampiran 1 yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini. Pasal 10 Parameter penilaian maturitas SPIP tingkat Kementerian adalah sebagaimana pada Lampiran 2 yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini. Bagian Kedua Tahapan Penilaian Pasal 11 Tahapan penilaian maturitas meliputi: a. persiapan; b. pelaksanaan; dan c. pelaporan. Pasal 12 Tahapan persiapan sebagaimana dimaksud Pasal 11 huruf a, meliputi: a. penetapan satuan kerja; b. pembentukan tim; dan c. penetapan rencana penilaian. Pasal 13 Tahapan pelaksanaan sebagaimana dimaksud Pasal 11 huruf b, meliputi: a. survey maturitas SPIP; b. kompilasi data hasil survey; c. pengumpulan bukti; dan d. verifikasi hasil survey dengan bukti pendukung. 5 /Bagian

6 6 Bagian Ketiga Tim Penilaian Tingkat Kementerian Pasal 14 (1) Pembentukan tim sebagaimana dimaksud pada Pasal 12 huruf b, ditetapkan oleh Inspektur Jenderal. (2) Tim penilai sebagaimana dimaksud ayat (1), terdiri dari: a. Pengarah b. Ketua c. Wakil Ketua d. Sekretaris ; dan e. Anggota (3) Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf e, merupakan perwakilan masingmasing Eselon I. BAB IV PENILAIAN MANIRI MATURITAS TINGKAT SATKER Pasal 15 Tingkat maturitas SPIP Satker merupakan jumlah hasil pembobotan fokus penilaian SPIP. Pasal 16 Penilaian mandiri tingkat Satker meliputi Satker Pusat dan UPT. Bagian Pertama Fokus dan Bobot Penilaian Pasal 17 (1) Fokus penilaian maturitas SPIP tingkat Satker meliputi: a. persiapan penyelenggaraan SPIP; b. pelaksanaan sub unsur SPIP; dan c. pelaporan penyelenggaraan SPIP. (2) Persiapan penyelenggaraan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a, terdiri dari: a. sosialisasi penerapan SPIP; b. pembentukan Satgas SPIP; c. pendidikan dan pelatihan; dan d. penyusunan desain penyelenggaraan SPIP (3) Pelaksanaan sub unsur SPIP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari: a. penegakan integritas dan nilai etika; b. komitmen terhadap kompetensi; c. kepemimpinan yang kondusif; d. pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat; e. penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan; f. hubungan kerja yang baik dengan instansi pemerintah terkait; g. identifikasi risiko; h. analisis risiko; i. penerapan umum kegiatan pengendalian; j. reviu kinerja; k. pembinaan SM; l. pengendalian atas pengelolaan system informasi; m. pengendalian fisik atas aset; /n. penetapan

7 n. penetapan dan reviu indikator; o. pemisahan fungsi; p. otorisasi dan kejadian penting; q. pencatatan yang akurat dan tepat waktu; r. pembatasan akses atas sumber daya dan catatan; s. akuntabilitas pencatatan dan sumber daya; t. informasi yang relevan; u. komunikasi yang efektif; v. pemantauan berkelanjutan; dan w. evaluasi terpisah (4) Pelaporan penyelenggaraan SPIP sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf c, terdiri dari: a. laporan triwulan; dan b. laporan tahunan. Pasal 18 Bobot penilaian maturitas tingkat Satker Pusat dan UPT sebagaimana pada Lampiran 3 yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini. 7 Pasal 19 Parameter penilaian maturitas SPIP tingkat Satker Pusat dan UPT sebagaimana pada Lampiran 4 yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini. Bagian Kedua Tahapan Penilaian Pasal 20 Tahapan penilaian maturitas meliputi: a. persiapan; b. pelaksanaan, dan c. pelaporan. Pasal 21 (1) Tahapan persiapan sebagaimana dimaksud Pasal 20 huruf a, meliputi: a. Penetapan Satker yang dinilai; dan b. Pembentukan tim. (2) Tahapan pelaksanaan sebagaimana dimaksud Pasal 20 huruf b, terdiri dari: a. Pengumpulan bukti; dan b. Verifikasi bukti pendukung. Bagian Ketiga Tim Penilai Pasal 22 (1) Tim Penilaian tingkat satker sebagaimana Pasal 21 ayat (1) huruf b terdiri dari: a. Supervisor b. Ketua; dan c. Anggota (2) Tim penilai tingkat satker ditetapkan oleh Sekretaris Inspektorat Jenderal. /BAB V

8 BAB V PENGUMPULAN AN VERIFIKASI BUKTI PENUKUNG 8 Bagian Pertama Teknik Pengumpulan Bukti Pasal 23 Teknik pengumpulan bukti maturitas SPIP dilakukan dengan cara: a. kuesioner; b. wawancara; c. reviu dokumen; dan/atau d. observasi. Pasal 24 (1) Kuesioner sebagaimana dimaksud Pasal 23 Huruf a, bertujuan untuk meyakinkan jawaban responden secara lebih spesifik. (2) Wawancara sebagaimana dimaksud Pasal 23 Huruf b, bertujuan untuk menggali informasi lebih mendalam dari sumber yang kompeten dan terkait dengan substansi unsur penilaian. (3) Reviu dokumen sebagaimana dimaksud pasal 23 huruf c, bertujuan untuk meyakinkan keberadaan (eksistensi) dan substansi dokumen. (4) Observasi sebagaimana dimaksud Pasal 23 huruf d, bertujuan untuk meyakinkan berjalannya proses pengendalian. Bagian Kedua Verifikasi Bukti Pendukung Pasal 25 (1) Bukti pendukung yang dapat digunakan berupa fakta dokumen, copy surat, buku, laporan, serta fakta lainnya berupa foto, leaflet, booklet, keterangan, hasil konfirmasi dan dokumen lain terkait dengan sub unsur SPIP yang dinilai. (2) Verifikasi bukti pendukung dilakukan dengan prinsip akurat, objektif, dan lengkap. BAB VI Pasal 26 (1) Rencana aksi berisi rencana perbaikan yang harus dilaksanakan oleh manajemen satker terhadap kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam penyelenggaraan SPIP. (2) Rencana aksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dirumuskan bersama-sama antara manajemen satker dan tim penilai maturitas SPIP. (3) alam rumusan rencana aksi, tim penilai mandiri maturitas SPIP menggunakan teknik analisa dan komunikasi yang efektif berdasarkan informasi, data dan fakta yang ada pada satker. BAB VII PELAPORAN Pasal 27 (1) Sistematika laporan penilaian maturitas SPIP tingkat Kementerian disusun dengan format sebagaimana Lampiran 5 yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini. /(2) Sistematika

9 (2) Sistematika laporan penilaian maturitas SPIP tingkat Satker Pusat dan UPT disusun dengan format sebagaimana Lampiran 6 yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini. Pasal 28 (1) Laporan hasil penilaian tingkat Satker dikompilasi untuk dijadikan bahan evaluasi dan penetapan rencana aksi peningkatan maturitas SPIP. (2) Kompilasi hasil penilaian maturitas sebagaimana dimaksud ayat (1) dilaksanakan oleh Sekretariat Inspektorat Jenderal. Pasal 29 Peraturan Inspektur Jenderal ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. 9 itetapkan : di Jakarta pada tanggal : 21 esember 2016 INSPEKTUR JENERAL IMAM HENARGO ABU ISMOYO NIP

10 Peraturan Inspektur Jenderal Nomor : P.06/ITJEN/SETITJEN/12/2016 Tanggal : 21 esember 2016 Tentang : Pedoman Penilaian Mandiri Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 10 Lampiran 1. Bobot Penilaian Maturitas Tingkat Kementerian Lingkungan Hidup an Kehutanan Hasil Penilaian No. Fokus Penilaian Tingkat Maturitas/ Level Maturitas Bobot Skor PELAKSANAAN SUB UNSUR SPIP 1 Penegakan Integritas dan Nilai Etika 0 3,75% 2 Komitmen Terhadap Kompetensi 0 3,75% 3 Kepemimpinan yang kondusif 0 3,75% 4 Struktur Organisasi Sesuai Kebutuhan 0 3,75% 5 6 Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab yang TepatJawab yang Tepat Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SM 0 3,75% 0 3,75% 7 Perwujudan Peran APIP yang Efektif 0 3,75% 8 Hubungan Kerja yang Baik dengan Instansi Pemerintah Terkait 0 3,75% 9 Identifikasi Risiko 0 10,00% 10 Analisis Risiko 0 10,00% 11 Reviu Kinerja 0 2,27% 12 Pembinaan Sumber aya Manusia 0 2,27% 13 Pengendalian atas Pengelolaan Sistem Informasi 0 2,27% 14 Pengendalian Fisik atas Aset 0 2,27% 15 Penetapan dan Reviu Indikator 0 2,27% 16 Pemisahan Fungsi 0 2,27% 17 Otorisasi Transaksi dan Kejadian Penting 0 2,27% 18 Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu 0 2,27% 19 Pembatasan Akses atas Sumber aya dan Catatan 0 2,27% 20 Akuntabilitas Pencatatan dan Sumber aya 0 2,27% 21 okumentasi yang baik atas SPI 0 2,27% 22 Informasi 0 5,00% 23 Penyelenggaraan Komunikasi yang Efektif 0 5,00%

11 11 Hasil Penilaian No. Fokus Penilaian Tingkat Maturitas/ Level Maturitas Bobot Skor 24 Pemantauan Berkelanjutan 0 7,50% - 25 Evaluasi Terpisah 0 7,50% - Jumlah Sub Total B 99,97% Jumlah TOTAl SKOR - Jakarta, (tanggal), (Bulan), (Tahun) Tim Penilai Maturitas SPIP Ketua ttd Nama NIP

12 Peraturan Inspektur Jenderal Nomor : P.06/ITJEN/SETITJEN/12/2016 Tanggal : 21 esember 2016 Tentang : Pedoman Penilaian Mandiri Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 12 Lampiran 2. Parameter Penilaian Maturitas Spip Tingkat Kementerian Lingkungan Hidup an Kehutanan NO. PENGUKURAN ATA RESPONEN/ ALAMAT ATA PENGUMPULAN ATA OKUMEN 1. Penegakan Integritas dan Nilai Etika (1.1) Kebijakan/Standard Operating Procedure (K/SOP) tentang Aturan Perilaku Pengkomunikasian K/SOP tentang Aturan Perilaku Implementasi Aturan Perilaku dan penegakan disiplin Adanya dokumen kebijakan/prosedur tentang Aturan Perilaku (Kode Etik) yang mengatur mengenai keteladanan pimpinan, integritas, nilai etika, dan penegakan disiplin dalam rangka penguatan komitmen terhadap integritas dan nilai etika Adanya media/dokumen sosialisasi Aturan Perilaku kepada sebagian besar pegawai dalam setiap unit entitas K/L/P. Persepsi mengenai pemahaman atas Aturan Perilaku. Adanya Pakta Integritas sebagai wujud komitmen penerapan kebijakan/prosedur tentang Aturan Perilaku Persepsi mengenai penerapan Aturan Perilaku oleh sebagian besar pegawai Persepsi mengenai keteladanan integritas dan nilai etika pimpinan okumen K/SOP Media/dokumen sosialisasi Aturan Perilaku Pimpinan/Pejabat W W Struktural Pegawai/Staf K K okumen Pakta Integritas Pimpinan/Pejabat Struktural W W Pegawai/Staf K K Pegawai/Staf K K

13 13 NO. PENGUKURAN ATA RESPONEN/ ALAMAT ATA PENGUMPULAN ATA OKUMEN Evaluasi atas Aturan Perilaku dan penegakan disiplin Persepsi mengenai penegakan disiplin yang tepat terhadap pelanggaran Aturan Perilaku Adanya dokumen pengenaan sanksi disiplin yang tepat terhadap pelanggaran Aturan Perilaku Adanya dokumen evaluasi terhadap konsistensi pelaksanaan penegakan disiplin terhadap setiap pelanggaran Aturan Perilaku. Pimpinan/Pejabat W W Struktural Pegawai/Staf K K okumen pengenaan sanksi disiplin okumen hasil evaluasi Adanya dokumen evaluasi terhadap efektivitas pemberlakuan Aturan Perilaku secara berkala okumen hasil evaluasi atas Aturan Perilaku Pengembangan berkelanjutan (continuous improvement) dan otomatisasi atas pemantauan Adanya dokumen tindak lanjut perbaikan secara berkelanjutan atas hasil evaluasi Adanya program aplikasi seperti whistleblower system sebagai saluran pengaduan sekaligus pemantauan penerapan Aturan Perilaku okumen tindak lanjut hasil evaluasi Keberadaan program/ sistem aplikasi O O Komitmen Terhadap Kompetensi (1.2) K/SOP berkaitan Komitmen terhadap kompetensi Adanya dokumen kebijakan/prosedur yang mengatur mengenai standar kompetensi untuk seluruh jabatan. Adanya dokumen kebijakan/prosedur yang mengatur mengenai uraian tugas untuk seluruh jabatan berdasarkan analisis beban kerja. okumen K/SOP okumen K/SOP Pengkomunikasian K/SOP tentang Komitmen terhadap kompetensi Adanya media/dokumen sosialisasi mengenai standar kompetensi untuk seluruh posisi jabatan dalam entitas K/L/P. Media/dokumentasi sosialisasi mengenai standar kompetensi

14 14 NO. PENGUKURAN ATA RESPONEN/ ALAMAT ATA PENGUMPULAN ATA OKUMEN Adanya media/dokumen sosialisasi mengenai uraian tugas untuk seluruh posisi jabatan dalam entitas K/L/P. Media/dokumentasi sosialisasi mengenai uraian tugas Persepsi mengenai pemahaman atas standar kompetensi jabatan Pimpinan unit kerja entitas terkait W W Persepsi mengenai pemahaman atas uraian tugas jabatan jabatan. Pegawai/pejabat struktural Pimpinan unit kerja entitas terkait K W K W Implementasi komitmen terhadap kompetensi Adanya dokumen atas pertimbangan pimpinan mengenai kompetensi teknis/ manajerial pegawai dalam penempatan pada suatu formasi jabatan, sesuai dengan kebijakan/prosedur yang berlaku. Pegawai/pejabat struktural okumen/laporan pertimbangan penempatan formasi jabatan K K Adanya dokumen peta kebutuhan formasi jabatan sesuai struktur organisasi yang ada. okumen peta/mapping kebutuhan formasi jabatan Persepsi atas kesesuaian antara kompetensi pejabat yang ada dengan standar kompetensi yang dipersyaratkan Pimpinan unit kerja entitas terkait Pegawai/pejabat struktural W K W K Evaluasi implementasi komitmen terhadap kompetensi Adanya dokumen hasil evaluasi pemberlakuan kebijakan/prosedur tentang standar kompetensi maupun uraian tugas untuk seluruh jabatan secara berkala. okumen formal hasil evaluasi Evaluasi Kinerja dan langkah langkah perbaikannya Evaluasi Penilaian SKP

15 15 NO. PENGUKURAN ATA RESPONEN/ ALAMAT ATA PENGUMPULAN ATA OKUMEN Pengembangan secara berkelanjutan (continuous improvement) Adanya sistem/database kompetensi pegawai sebagai mekanisme perencanaan/ pengembangan karir pegawai, pengembangan kompetensi pegawai, dan penempatan/ penetapan formasi jabatan untuk seluruh posisi jabatan. Sistem/database kompetensi pegawai dan pemanfaatannya okumen/laporan hasil analisis sistem/database O O Persepsi mengenai penerapan sistem/database kompetensi pegawai. Pimpinan unit kerja entitas terkait Pegawai/pejabat struktural Pegawai/pejabat struktural W K K W K K Kepemimpinan yang kondusif (1.3) K/SOP berkaitan Kepemimpinan yang kondusif Adanya dokumen kebijakan/prosedur yang mengatur mengenai sistem manajemen kinerja, misalnya Prosedur SAKIP okumen K/SOP Pengkomunikasian K/SOP tentang Kepemimpinan yang kondusif Adanya media/dokumen sosialisasi mengenai kebijakan/prosedur sistem manajemen kinerja kepada seluruh level pimpinan unit entitas K/L/P dan pegawai terkait. Media/dokumentasi sosialisasi mengenai penerapan manajemen berbasis kinerja Persepsi mengenai pemahaman atas penerapan sistem manajemen kinerja Pimpinan/pejabat struktral W W Pegawai/Staf K K Implementasi kepemimpinan yang kondusif Adanya dokumen/laporan akuntabilitas kinerja yang didukung dengan sumber data kinerjanya. okumen Lakip/Sakip dan data pendukungnya

16 16 NO. PENGUKURAN ATA RESPONEN/ ALAMAT ATA PENGUMPULAN ATA OKUMEN Persepsi mengenai implementasi sistem manajemen kinerja Pimpinan/Pejabat Struktural W W Evaluasi implementasi kepemimpinan yang kondusif Pengembangan secara berkelanjutan (continuous improvement) Adanya dokumen hasil evaluasi pemberlakuan kebijakan/prosedur atas sistem manajemen kinerja secara berkala. Adanya sistem berbasis aplikasi komputer sebagai mekanisme penerapan sistem manajemen kinerja secara berkelanjutan. Pegawai/Staf K K okumen formal hasil evaluasi Sistem/aplikasi berbasis computer okumen/laporan hasil analisis sistem/aplikasi O O Struktur Organisasi Sesuai Kebutuhan (1.4) *) Pusat Kementerian Struktur Organisasi beserta tata laksananya Adanya dokumen Struktur Organisasi dan tata laksananya mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. okumen SOTK Pengkomunikasian Struktur Organisasi beserta tata laksananya Adanya dokumen sosialisasi mengenai Stuktur Organisasi beserta tata laksananya kepada seluruh level pimpinan unit entitas dan pegawai yang berkepentingan. okumen sosialisasi SOTK Implementasi Struktur Organisasi beserta tata laksananya Persepsi mengenai pemahaman struktur organisasi beserta tata laksananya. Adanya dokumen kebijakan/prosedur yang memberikan kejelasan hubungan dan jenjang pelaporan intern dalam entitas. Pimpinan/Pejabat Struktural W W Pegawai/Staf K K okumen K/SOP

17 17 NO. PENGUKURAN ATA RESPONEN/ ALAMAT ATA PENGUMPULAN ATA OKUMEN Evaluasi implemetasi Struktur Organisasi beserta tata laksanannya Persepsi bahwa seluruh level pimpinan dan pegawai telah melaksanakan tugas sesuai dengan uraian tugasnya secara seimbang Adanya dokumen hasil evaluasi permberlakuan Struktur Organisasi entitas K/L/P secara berkala. Adanya dokumen hasil evaluasi pemberlakuan tata laksana terkait Struktur Organisasi secara berkala. Pimpinan/Pejabat Struktural W W Pegawai/Staf K K okumen formal hasil evaluasi okumen formal hasil evaluasi Pengembangan secara berkelanjutan (continuous improvement) Adanya dokumen tindak lanjut perbaikan secara berkelanjutan atas hasil evaluasi okumen tindak lanjut hasil evaluasi Adanya program aplikasi sebagai sarana pemantauan secara otomatis atas pelaksanaan tugas setiap level pimpinan dan pegawai sesuai uraian tugasnya Sistem/aplikasi O O Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab yang Tepat (1.5) okumen prosedur pendelegasian wewenang Terdapat prosedur pendelegasian wewenang yang mengatur antara lain: - Perkada tentang pendelegasian suatu penugasan Surat pendelegasian wewenang secara formal yang ditandatangani pejabat yang memberikan delegasi - SOP - okumen pendelegasian formal - Laporan atas pelaksanaan pendelegasian wewenang

18 18 NO. PENGUKURAN ATA RESPONEN/ ALAMAT ATA PENGUMPULAN ATA OKUMEN Pengkomunikasian prosedur pendelegasian wewenang Implementasi Prosedur Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat Adanya dokumen pengkomunikasian prosedur pendelegasian wewenang kepada seluruh level pimpinan unit entitas dan pegawai yang berkepentingan Persepsi mengenai pemahaman atas pendelegasian wewenang dan tanggung jawab kepada pejabat/pegawai terkait Pendelegasian wewenang dilaksanakan dan dilengkapi dengan dokumen sesuai prosedur. Persepsi atas pelaksanaan dan pertanggungjawaban atas pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. - okumen Sosialisasi Surat Edaran - Notulen Pimpinan unit kerja entitas terkait Pegawai/pejabat struktural okumen/laporan pertanggungjawaban Pimpinan unit kerja entitas terkait Pegawai/pejabat struktural W K W K W K W K Evaluasi prosedur pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. Adanya dokumen hasil evaluasi secara berkala atas prosedur pendelegasian wewenang dan tanggung jawab, termasuk mekanismenya okumen formal hasil evaluasi Evaluasi laporan pendelegasian wewenang, apakah ada pelayanan yang terhambat akibat adanya pendelegasian wewenang? Pengembangan secara berkelanjutan (continuous improvement) Adanya pengembangan berkelanjutan terhadap prosedur pendelegasian wewenang dan tanggung jawab okumen hasil tindak lanjut / perbaikan

19 19 NO. PENGUKURAN ATA RESPONEN/ ALAMAT ATA PENGUMPULAN ATA OKUMEN 6 Penyusunan dan Penerapan Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan Sumber aya Manusia (1.6) Kebijakan dan prosedur Adanya kebijakan/aturan mengenai pembinaan Sumber aya Manusia (SM) sejak rekrutmen s.d. pemberhentian Keputusan pimpinan K/L/P tentang pedoman pembinaan sumber daya manusia (sejak rekrutmen s.d. pemberhentian atau meliputi penetapan formasi, pola rekrutmen, program orientasi atau pelatihan prajabatan, pendidikan dan pelatihan, evaluasi, konseling, promosi, kompensasi/ penggajian, tiondakan koreksi terhadap pegawai/ penegakan displin, dan pmberhentian pegawai), al: - Standar kompetensi W W okumen formasi berbasis kompetensi/ jabatan, - SOP Penerimaan Pegawai / rekrutmen - Uraian Jabatan - SOP pengelolaan pegawai (promosi, mutasi, remunerasi, dll) - Panduan penilaian dan pelatihan - SK pemberhentian

20 20 NO. PENGUKURAN ATA RESPONEN/ ALAMAT ATA PENGUMPULAN ATA OKUMEN Komunikasi kebijakan dan prosedur Kebijakan dan prosedur berlaku bagi semua unit kerja Evaluasi atas penerapan kebijakan dan prosedur Adanya dokumen yang menunjukkan pengkomunikasian kebijakan/aturan mengenai pembinaan Sumber aya Manusia (SM) Implementasi pembinaan SM (rekrutmen s.d. pemberhentian) yang telah diimplementasikan di unit kerja sesuai kebijakan/aturannya. Adanya evaluasi terhadap kebijakan/aturan mengenai pembinaan Sumber aya Manusia (SM) Adanya bukti yang menunjukkan frekuensi pelaksanaan supervisi/evaluasi kebijakan pembinaan sumber daya manusia secara berkala Pemantauan otomatis - Kebijakan pembinaan SM secara otomatis mampu memastikan bahwa pegawai menjalankan tugas kewajibannya sesuai dengan standar mutu dan prosedur kerja yang telah ditetapkan. Pengabaian terhadap kewajiban tsb berakibat pada punishment, namun ketaatan ataupun pelampauan thd kewajiban berakibat pada reward. Surat Edaran, Memo Laporan/notulen pelaksanaan rekrutmen pegawai - okumen penilaian/ evaluasi kinerja pegawai okumen/laporan hasil evaluasi kebijakan/aturan pembinaan SM W KL W W W KL W W Surat Tugas/Memo/N Program aplikasi komputer/web O O

21 21 NO. PENGUKURAN ATA RESPONEN/ ALAMAT ATA PENGUMPULAN ATA OKUMEN - Pengelolaan SM termasuk pemenuhan terhadap standar kompetensi setiap saat dapat terpantau. 7 Perwujudan Peran APIP yang Efektif (1.7) *)Pusat/Itjen (database kepegawaian) yang memungkinkan pemantauan pemenuhan standar kompetensi dan keterkaitan hak/kewajiabn dengan reward/punishment W W Kebijakan dan prosedur Adanya satuan pengawasan intern (inspektorat/inspektorat jenderal) yang memiliki piagam audit atau kebijakan pengawasan atau dokumen formal lain yang menyatakan visi, misi, tujuan, wewenang, tanggung jawab kegiatan audit intern dan ruang lingkup audit intern - Piagam audit (audit charter) atau kebijakan pengawasan - Renstra dan PKAT/ PKPT APIP - SOP tindak lanjut pengawasan W W Komunikasi kebijakan dan prosedur Adanya dokumen yang menunjukkan pengkomunikasian piagam audit atau kebijakan pengawasan atau dokumen formal lain yang menyatakan visi, misi, tujuan, wewenang, tanggung jawab kegiatan audit intern dan ruang lingkup audit intern - Surat Edaran dari Pimpinan K/L/P - Hasil sosialisasi piagam audit kepada seluruh unit kerja dan kepada internal pegawai inspektorat/itjen Kebijakan dan prosedur berlaku bagi semua unit kerja Adanya pemberian keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, efektivitas, pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi/unit organisasi/unit kerja oleh inspektorat/itjen - Laporan hasil audit intern - Surat atensi dari inspektorat/itjen - Tindak lanjut dari unit organisasi/unit kerja

22 22 NO. PENGUKURAN ATA RESPONEN/ ALAMAT ATA PENGUMPULAN ATA OKUMEN Adanya evaluasi atas hasil kinerja pengawasan inspektorat/ itjen Adanya penilaian internal dan eksternal (penelaahan sejawat oleh aparat pengawasan lain) dan hasilnya telah ditindaklanjuti dalam rangka meningkatkan keyakinan yang memadai okumen/laporan evaluasi/penilaian internal dan eksternal beserta tindaklanjutnya Adanya bukti yang menujukkan frekuensi pelaksanaan penilaian internal dan eksternal secara berkala Surat Tugas atas penilaian internal dan eksternal Pemantauan otomatis - Secara otomatis mekanisme yang ada mampu memberikan upaya peringatan dini, mis. inspektorat/itjen memberikan masukan ke Baperjakat; membantu organisasi/unit organisasi mengidentifikasi/ evaluasi eksposure risiko; penjaminan melalui reviu proses PBJ; evaluasi efektivitas pengendalian intern; reviu system; reviu kebenaran & ketepatan informasi keuangan & operasi; evaluasi pengamanan asset; reviu efisiensi & kehematan penggunaan Sumber aya. - Pertimbangan/masuka n-masukan yang diberikan APIP dalam proses tata kelola pemerintahan O O Adanya program aplikasi pemantauan kebijakan dan prosedur Pimpinan instansi memiliki inisiatif untuk berkonsultasi dengan inspektorat/itjen atas permasalahan peningkatan kualitas tata kelola - Program aplikasi komputer (tindak lanjut hasil pemeriksaan) Pegawai dan Pejabat W W

23 23 NO. PENGUKURAN ATA RESPONEN/ ALAMAT ATA PENGUMPULAN ATA OKUMEN 8 Hubungan Kerja yang Baik dengan Instansi Pemerintah Terkait (1.8) Kebijakan dan prosedur Komunikasi kebijakan dan prosedur Adanya pedoman/kebijakan/prosedur mekanisme saling uji antar unit organisasi/ unit kerja (pencocokan data dengan unit kerja/unit organisasi yang menangani anggaran, akuntansi dan perbendaharaan). Adanya dokumen yang menunjukkan pengkomunikasian pedoman/kebijakan/prosedur mekanisme saling uji antar unit organisasi/ unit kerja Keputusan pimpinan K/L/P tentang kegiatan saling uji/ rekonsiliasi data Surat Edaran, Memo Kebijakan dan prosedur berlaku bagi semua unit kerja Semua unit organisasi/ unit kerja berkoordinasi dengan unit organisasi/ unit kerja lain (yang berfungsi mengelola anggaran, akuntansi dan perbendaharaan, serta tanggung jawab pengendalian) - Laporan/notulen rapat koordinasi - Rekonsiliasi realisasi keuangan, laporan hasil reviu intern LK Evaluasi atas penerapan kebijakan dan prosedur Adanya bukti yang menunjukkan evaluasi atas saling uji/rekonsiliasi unit organisasi/ unit kerja Adanya bukti yang menunjukkan frekuensi pelaksanaan evaluasi mekanisme saling uji secara berkala - Pertanggungjawaban realisasi anggaran yang disusun tepat waktu Laporan keuangan yang disusun tepat waktu Surat Tugas, Memo Pemantauan otomatis Adanya program aplikasi pemantauan mekanisme saling uji Program aplikasi komputer O O

24 24 NO. PENGUKURAN ATA RESPONEN/ ALAMAT ATA PENGUMPULAN ATA OKUMEN 9 Identifikasi Risiko (2.1) Kebijakan dan prosedur Adanya pedoman penilaian risiko (identifikasi risiko) termasuk pengaturan penilaian risiko pada saat penyusunan perencanaan dan pencapaian tujuan entitas dan kegiatan. Keputusan pimpinan K/L/P tentang pedoman penilaian risiko (identifikasi risiko) W W Atau jika belum terdapat pedoman penilaian risiko (identifikasi risiko), telah terdapat kebijakan penilaian risiko dari pimpinan organisasi/unit organisasi untuk dilakukan penilaian risiko (identifikasi risiko) pada organisasi/unit organisasi ybs. Atau jika belum terdapat pedoman penilaian risiko, telah terdapat kebijakan penilaian risiko dari pimpinan organisasi/ unit organisasi untuk dilakukan penilaian risiko (identifikasi risiko) pada organisasi/unit organisasi ybs seperti: - Surat Edaran, - Memo, Komunikasi pedoman/kebijakan penilaian risiko Adanya dokumen yang menunjukkan pengkomunikasian pedoman/kebijakan penilaian risiko (identifikasi risiko) kepada pegawai yang berkepentingan - Nota inas, - surat tugas, dsb Surat Edaran, Memo, N Pimpinan/Pejabat Struktural W W Implementasi pedoman/kebijakan oleh semua unit kerja Adanya daftar risiko atas kegiatan utama yang ditetapkan secara formal oleh pimpinan organisasi/ unitorganisasi aftar risiko atas kegiatan utama W W

25 25 NO. PENGUKURAN ATA RESPONEN/ ALAMAT ATA PENGUMPULAN ATA OKUMEN Adanya evaluasi atas penerapan kebijakan dan prosedur Adanya evaluasi terhadap pedoman penilaian risiko/kebijakan penilaian risiko dan daftar risiko - Pedoman penilaian risiko/kebijakan penilaian risiko (identifikasi risiko) yang telah dimutakhirkan aftar risiko yang telah dimutakhirkan W W Adanya bukti yang menunjukkan frekuensi pelaksanaan evaluasi daftar risiko Pemantauan otomatis Adanya aplikasi komputer/web untuk memantau pemutakhiran daftar risiko sesuai dengan perubahan kebutuhan atau harapan stakeholders 10 Analisis Risiko (2.2) Kebijakan dan prosedur Adanya pedoman penilaian risiko (analisis risiko) termasuk pada saat penyusunan perencanaan dan pencapaian tujuan entitas dan kegiatan. Atau jika belum terdapat pedoman penilaian risiko (analisis risiko), telah terdapat kebijakan penilaian risiko dari pimpinan organisasi/unit organisasi untuk dilakukan penilaian risiko (analisis risiko) pada organisasi/unit organisasi ybs. Surat Tugas/N Laporan hasil evaluasi Pegawai dan Pejabat O O Proses kegiatan W W Keputusan pimpinan K/L/P tentang pedoman penilaian risiko (analisis risiko) Atau jika belum terdapat pedoman penilaian risiko, telah terdapat kebijakan penilaian risiko dari pimpinan organisasi/ unit organisasi untuk dilakukan penilaian risiko (analisis risiko) pada organisasi/unit organisasi ybs seperti: - Surat Edaran, - Memo, - Nota inas,

26 26 NO. PENGUKURAN ATA RESPONEN/ ALAMAT ATA PENGUMPULAN ATA OKUMEN - Surat tugas, dan sebagainya Komunikasi pedoman/kebijakan penilaian risiko Adanya dokumen yang menunjukkan pengkomunikasian pedoman/kebijakan penilaian risiko (analisis risiko) kepada pegawai yang berkepentingan Surat Edaran, Memo, N Pimpinan/Pejabat Struktural Implementasi pedoman/kebijakan analisis risiko oleh seluruh unit kerja Adanya rencana tindak pengendalian (RTP) /rencana penanganan risiko atas kegiatan utama yang ditetapkan secara formal oleh pimpinan organisasi/ unit-organisasi RTP/rencana penanganan risiko atas seluruh kegiatan utama Adanya evaluasi atas penerapan kebijakan dan prosedur Adanya evaluasi terhadap pedoman/kebijakan penilaian risiko (analisis risiko) rencana tindak pengendalian/rencana penanganan risiko - Pedoman penilaian risiko/kebijakan penilaian risiko (analisis risiko) yang telah dimutakhirkan - okumen RTP/rencana penganganan risiko yang dimutakhirkan W W Frekuensi evaluasi Adanya bukti yang menunjukkan frekuensi pelaksanaan evaluasi RTP Pemantauan otomatis Pegawai mampu mengidentifikasi seluruh risiko yang muncul dalam setiap langkah kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adanya aplikasi komputer/web untuk memantau pemutakhiran RTP/rencana penanganan risiko sesuai dengan perubahan kebutuhan atau harapan stakeholders Surat Tugas/N Laporan evaluasi Pegawai dan Pejabat Struktural unit layanan O O W W Proses kegiatan O O

27 27 NO. PENGUKURAN ATA RESPONEN/ ALAMAT ATA PENGUMPULAN ATA OKUMEN 11 Reviu Kinerja (3.1) Keberadaan tolok ukur kinerja Adanya dokumen penetapan kinerja organisasi dan unit organisasi/ unit kerja unit kerja (PK/Tapkin) tahunan dan atau triwulanan okumen Penetapan Kinerja tahunan dan atau triwulanan organisasi dan unit organisasi/unit kerja Pengomunikasian tolok ukur kinerja Adanya pengkomunikasian dokumen penetapan kinerja organisasi dan unit organisasi/unit kerja kepada seluruh pegawai yg berkepentingan Pimpinan unit organisasi/unit kerja dan pejabat dan pegawai lain yang berkepentingan W W Pelaksanaan reviu kinerja berdasarkan tolok ukur kinerja Adanya bukti pelaksanaan reviu kinerja triwulanan dan tahunan berdasarkan tolok ukur kinerja organisasi/unit organisasi/unit kerja Laporan kinerja triwulanan organisasi/ unit organisasi/ unit kerja Keberadaan evaluasi berkala atas kinerja Adanya bukti evaluasi berkala dan pendokumentasian pelaksanaan evaluasi atas kinerja dan adanya tindak lanjut atas hasil evaluasi kinerja utk meningkatkan efsiensi dan efektivitas kinerja Surat Tugas evaluasi kinerja Laporan Evaluasi kinerja organisasi/ unit organisasi/ unit kerja Pimpinan unit organisasi/ unit kerja W W Pemantauan otomatis atas kinerja dan Pengembangan terus menerus metode dalam rangka meningkatkan kinerja Adanya pemantauan otomatis/ online atas kinerja Program Aplikasi berbasis web atas kinerja organisasi/ unit organisasi/ unit kerja Pimpinan organisasi/unit organisasi/unit kerja O W O W

28 28 NO. PENGUKURAN ATA RESPONEN/ ALAMAT ATA PENGUMPULAN ATA OKUMEN Adanya pengembangan berkelanjutan atas metode untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pencapaian kinerja organisasi/unit organisasi/ unit kerja 12 Pembinaan Sumber aya Manusia (3.2) Pimpinan organisasi/unit organisasi/unit kerja W W rencana pengadaan pegawai berdasarkan komposisi kebutuhan pegawai dalam renstra Penetapan persyaratan jabatan berdasarkan renstra Penetapan Standar kinerja selaras dengan target kinerja pada renstra Pengomunikasian kebutuhan pegawai, persyaratan jabatan, dan standar kinerja Adanya kebijakan dan prosedur pemetaan kebutuhan pegawai yang didasarkan pada rencana strategis Adanya kebijakan penetapan persyaratan jabatan sesuai dengan tugas fungsi Adanya kebijakan yang menetapkan Sasaran Kerja Pegawai yang diturunkan dari target kinerja pada renstra Adanya dokumen yang menunjukkan pengomunikasian kebutuhan pegawai, persyaratan jabatan, dan standar kinerja Kebijakan ttg pemetaan kebutuhan pegawai yang didasarkan pada rencana strategis Kebijakan ttg penetapan persyaratan jabatan sesuai dengan tugas fungsi Kebijakan ttg Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang diturunkan dari target kinerja pada renstra Pejabat dan pegawai yg berkepentingan W/ W Perencanaan SM dilakukan di semua unit kerja Adanya bukti pemetaan kebutuhan pegawai yang didasarkan pada rencana strategis Laporan Pemetaan dan perbandingan kebutuhan pegawai menurut renstra Adanya persyaratan jabatan sesuai dengan tugas fungsi Peraturan K/L/P tentang persyaratan jabatan Adanya Sasaran Kerja Pegawai yang diturunkan dari target kinerja pada renstra SKP, Penetapan Kinerja unit kerja, target kinerja Renstra Keberadaan evaluasi berkala dan terdokumentasi Adanya evaluasi berkala dan terdokumentasi atas kinerja pegawai Surat Tugas Laporan Evaluasi

29 29 NO. PENGUKURAN ATA RESPONEN/ ALAMAT ATA PENGUMPULAN ATA OKUMEN Pemantauan otomatis Adanya program aplikasi pemantauan atas pelaksanaan evaluasi kinerja pegawai Program Aplikasi computer O/ O Adanya pengembangan berkelanjutan pembinaan SM Pejabat dan pegawai yg berkepentingan W/ W Pengendalian atas Pengelolaan Sistem Informasi (3.3) Keberadaan Kebijakan dan SOP pengendalian umum dan pengendalian aplikasi TI Pengomunikasian Kebijakan dan SOP pengendalian umum dan pengendalian aplikasi TI Adanya Kebijakan dan SOP yang memuat pengendalian umum dan pengendalian aplikasi TI Adanya pengomunikasian Kebijakan dan SOP pengendalian umum dan pengendalian aplikasi TI Pedoman pengelolaan TI, Buku manual pengoperasian program aplikasi komputer yg digunakan Pejabat dan pegawai yg berkepentingan W/ W Pelaksanaan Pengendalian umum dan pengendalian aplikasi TI Keberadaan evaluasi berkala dan terdokumentasi Adanya bukti pengendalian umum, yg menjamin sistem informasi selalu dalam keadaan siap untuk digunakan Adanya bukti pengendalian aplikasi, yg menjamin validitas, kelengkapan, dan akurasi data yg diolah dlm sistem informasi Adanya evaluasi berkala dan terdokumentasi atas pengendalian umum dan pengendalian aplikasi Penempatan server/komputer dlm ruang berpendingin udara, pembatasan akses ke ruang server/komputer, adanya backup data, dll O/ Penggunaan password, O/ adanya otorisasi input data, adanya pengecekan kelengkapan data, adanya pengecekan akurasi data, dll Surat Tugas evaluasi Laporan Evaluasi atas pengendalian umum dan pengendalian aplikasi

30 30 NO. PENGUKURAN ATA RESPONEN/ ALAMAT ATA PENGUMPULAN ATA OKUMEN pengembangan berkelanjutan atas pengendalian umum dan pengendalian aplikasi sistem informasi Adanya pengembangan berkelanjutan atas pengendalian umum dan pengendalian aplikasi sistem informasi Pimpinan organisasi/unit organisasi/unit kerja W/ W Pengendalian Fisik atas Aset (3.4) Keberadaan aturan pengamanan BMN Adanya aturan terkait dengan pengamanan aset dari pencurian/kerusakan/penyimpang-an penggunaan aset. Pedoman pengelolaan BMN/BM dan pedoman lainnya ttg pengamanan aset pemerintah Pengomunikasian aturan pengamanan BMN Adanya pengomunikasian aturan pengamanan aset Pengamanan BMN Adanya pengamanan BMN/ sesuai aturan pengamanan aset Pejabat dan pegawai yang berkepentingan aftar BMN/BM yang update W/ W Adanya pemberian label/ tanda batas pada seluruh BMN/BM Penyimpanan BM/BMN dan bukti pemilikan BMN/BM yang aman O/ O/ O O Keberadaan evaluasi berkala dan terdokumentasi atas pengamanan fisik aset Adanya evaluasi berkala dan terdokumentasi pelaksanaan evaluasi atas pengamanan BMN/ Surat Tugas evaluasi atas pengamanan aset Laporan Evaluasi atas pengamanan aset Pemantauan otomatis atas pengamanan aset Adanya pemantauan otomatis/ online atas pengamanan BMN/ Program Aplikasi berbasis web atas pengamanan BMN/BM O/ O Pimpinan organisasi/unit organisasi/unit kerja W/ W

31 31 NO. PENGUKURAN ATA RESPONEN/ ALAMAT ATA PENGUMPULAN ATA OKUMEN Adanya pengembangan berkelanjutan atas pengamanan aset organisasi/unit organisasi/ unit kerja Pimpinan organisasi/unit organisasi/unit kerja W/ W Penetapan dan Reviu Indikator (3.5) Keberadaan indikator kinerja organisasi dan unit org/unit kerja Adanya IKU organisasi dan unit org/unit kerja SK pimpinan organisasi tentang IKU organisasi dan IKU unit org/unit kerja Pengomunikasian IKU Adanya bukti pengomunikasian IKU Pejabat dan pegawai yang berkepentingan W/ W Pennggunaan IKU dalam pengukuran kinerja Adanya bukti pengukuran kinerja organisasi/unit org/ unit kerja menggunakan IKU okumen Lakip organisasi dan Lakip unit org/ unit kerja Hasil evaluasi LAKIP organisasi olehmenpan/bpkp dan unit org/unit kerja oleh Itjen/Inspektorat Keberadaan evaluasi berkala atas terdokumentasi atas IKU Adanya evaluasi berkala dan terdokumentasi atas IKU Surat Tugas evaluasi IKU Laporan Evaluasi IKU Pengembangan berkelanjutan atas IKU Adanya pengembangan berkelanjutan atas IKU Pimpinan organisasi/unit org/unit kerja dan pejabat serta pegawai lain yg berkepentingan W/ W Kesesuaian IKU dengan tupoksi/mandat organisasi/tujuan/sasaran strategis IKU, tupoksi, peraturan yg memberikan mandat kpd organisasi

32 32 NO. PENGUKURAN ATA RESPONEN/ ALAMAT ATA PENGUMPULAN ATA OKUMEN 16 Pemisahan Fungsi (3.6) Kebijakan terkait pemisahan tanggung jawab dan tugas Adanya pemisahan tanggung jawab dan tugas secara formal Peraturan pembentukan organisasi/struktur org, kebijakan/sop kegiatan utama organisasi/unit org/ unit kerja Pengomunikasian kebijakan Adanya pengomunikasian kebijakan Pejabat dan pegawai yg berkepentingan W/ W Pelaksanaan Pemisahan tanggung jawab dan tugas Adanya bukti Pemisahan tanggung jawab dan tugas yg efektif/sesuai ketentuan Pejabat/ pegawai yg berkepentingan W/ W keberadaan evaluasi berkala Pengembangan berkelanjutan Adanya evaluasi berkala dan terdokumentasi atas pemisahan tanggung jawab dan tugas Adanya pengembangan berkelanjutan atas Pemisahan tanggung jawab dan tugas Surat Tugas Laporan Evaluasi Pimpinan organisasi/unit organisasi/unit kerja W/ W Otorisasi Transaksi dan Kejadian Penting (3.7) keberadaan aturan terkait otorisasi transaksi Pengomunikasian otorisasi transaksi Adanya aturan/pedoman/sop yg memuat otorisasi atas transaksi Adanya pengomunikasian aturan/pedoman/sop otorisasi transaksi Aturan/pedoman/SOP kegiatan utama organisasi/ unit org/ unit kerja Pejabat yg berwenang W/ W Pelaksanaan Otorisasi transaksi sesuai aturan Adanya bukti penerapan otorisasi transaksi okumen yang menunjukkan pelaksanaan otorisasi transaksi Pejabat dan pegawai yg berkepentingan W/

33 33 NO. PENGUKURAN ATA RESPONEN/ ALAMAT ATA PENGUMPULAN ATA OKUMEN keberadaan evaluasi berkala Pengembangan berkelanjutan Adanya evaluasi berkala dan terdokumentasi atas otorisasi transaksi Adanya pengenbangan terus menerus atas aturan dan pelaksanaan otorisasi transaksi Surat Tugas Laporan Evaluasi Pejabat yg berkepentingan W/ O Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu (3.8) Keberadaan aturan/pedoman ttg pencatatan transaksi dan kejadian Pengomunikasian aturan/pedoman ttg pencatatan transaksi dan kejadian Adanya aturan/pedoman ttg kewajiban pencatatan transaksi dan kejadian penting Adanya pengomunikasian aturan/pedoman pencatatan transaksi dan kejadian penting Pedoman akuntansi, Pedoman pengelolaan BM, SOP kegiatan utama Pejabat dan pegawai yang berkepentingan W/ W Pencatatan transaksi akurat dan tepat waktu Keberadaan evaluasi berkala terdokumentasi Adanya bukti pencatatan transaksi dan kejadian penting secara akurat (termasuk pengklasifikasian transaksi) dan tepat waktu Adanya evaluasi berkala dan terdokumentasi atas pencatatan transaksi dan kejadian penting Pemantauan otomatis Adanya pemantauan otomatis/online atas pencatatan transaksi dan kejadian penting Buku kas umum (BKU), jurnal akuntansi, buku mutasi barang, buku penerimaan kas, buku pengeluaran kas, buku penerbitan ijin, buku penerbitan surat ketetapan pajak, dll Surat Tugas Laporan Evaluasi/ berita acara opname kas oleh atasan langsung, berita acara opname persediaan oleh atasan langsung, dll. Program Aplikasi terkait pencatatan transaksi dan kejadian penting berbasis web O/ O

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.955, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pedoman. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar

2017, No Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembar No.924, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.20/MEN/2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.966, 2012 KEMENTERIAN NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP. Per 13 Februari 2018

PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP. Per 13 Februari 2018 PENILAIAN DAN STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP Per 13 Februari 2018 A. STRUKTUR MATURITAS SPIP Definisi Maturitas SPIP Tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP adalah tingkat kematangan/kesempurnaan penyelenggaraan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BOGOR DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

Lebih terperinci

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.483, 2011 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.20/MEN/2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 30 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 30 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI TANGGAL : 12 SEPTEMBER 2011 NOMOR : 16 TAHUN 2011 TENTANG : PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 22 TAHUN 2011

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 22 TAHUN 2011 WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 BERITA DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 49 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR :. 944 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO 1 BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 504 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

SALINAN BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

SALINAN BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 15 TAHUN 2012 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN TENTARA NASIONAL INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS, TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH. menetapkann. Sistem

BUPATI BANYUMAS, TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH. menetapkann. Sistem BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 64 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN N RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BUPATI PENAJAM PASER UTARA a BUPATI PENAJAM PASER UTARA PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

Lebih terperinci

2012, No.51 2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Peme

2012, No.51 2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Peme No.51, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Sistem. Pengendalian. Intern. Pemerintah. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011

BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011 BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.748, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.32/Menhut-II/2012

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.32/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.32/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.32/Menhut-II/2012 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 05 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH KABUPATEN BIMA BUPATI BIMA,

PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 05 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH KABUPATEN BIMA BUPATI BIMA, PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR : 05 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH KABUPATEN BIMA BUPATI BIMA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 60 Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

Negara Republik Indonesia Nomor 4355); BUPATI MUSI BANYUASIN PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN NOMOR :2g TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 28 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.88. 2016 KEMENLH-KEHUTANAN. Pengawasan Intern. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.83/MENLHK-SETJEN/2015

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb No.1572, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Piagam Pengawasan Intern. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang

Lebih terperinci

Bimtek Peningkatan Maturitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Setjen dan Badan Keahlian DPR.

Bimtek Peningkatan Maturitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Setjen dan Badan Keahlian DPR. Bimtek Peningkatan Maturitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Setjen dan Badan Keahlian DPR 18 Desember 2017 Tujuan Penugasan Observasi dan monitoring pemenuhan Rencana

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PARIWISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

Menimbang. Mengingat. Menetapkan

Menimbang. Mengingat. Menetapkan PENGADILAN NEGERI SIBOLGA KELAS II Jin. Padangsidempuan Nomor 06 Kota Sibolga,Telp/Fax. 0631-21572 Website: www.pengadilan Negeri-sibolga.go.id Email: Pengadilan Negerisibolga@gmail.com KEPUTUSAN KETUA

Lebih terperinci

Apa sebenarnya SPI dan SPIP?

Apa sebenarnya SPI dan SPIP? 28 AGUSTUS 2008 Apa sebenarnya SPI dan SPIP? SPI adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan

Lebih terperinci

Pelayanan Publik. Masyarakat. Pelayanan. Negara/ Pemerintah

Pelayanan Publik. Masyarakat. Pelayanan. Negara/ Pemerintah OVERVIEW SPIP Pelayanan Publik Negara/ Pemerintah Pelayanan Masyarakat DEFINISI SPIP Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO, PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 9 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PURWOREJO, PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 9 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 9 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO BUPATI PURWOREJO, Menimbang bahwa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.763, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN NARKOTIKA NASIONAL. Pokok-Pokok. Pengawasan. BNN. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG POKOK-POKOK PENGAWASAN DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK salinan BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK,

Lebih terperinci

2017, No Pedoman Pengawasan Intern di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 19

2017, No Pedoman Pengawasan Intern di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 19 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.822, 2017 KEMENLU. Pengawasan Intern. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN DI KEMENTERIAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR M.HH-02.PW.02.03 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DENGAN

Lebih terperinci

RAPAT SPIP (Sistem Pengendalian Intern Pemerintah)

RAPAT SPIP (Sistem Pengendalian Intern Pemerintah) DEPARTEMEN KEHUTANAN REPUBLIK RAPAT SPIP (Sistem Pengendalian Intern Pemerintah) Badan Litbang Kehutanan Bogor, 20 Oktober 2014 AGENDA RAPAT 1. Arahan Pengantar Sekbadan Litbang sebagai Ketua Satgas SPIP

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1465, 2015 BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U No.1465, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. SPIP. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. SPIP. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA No.873, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL. SPIP. Penyelenggaraan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL BAB I PENDAHULUAN

PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN EVALUASI PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA No.1652, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pedoman. Penyelenggaran. Perubahan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI

Lebih terperinci

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHAKUASA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.925, 2013 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengawasan Intern. Perwakilan Republik Indonesia. Pedoman. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 59 2017 SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 82 TANGGAL : 2 DESEMBER 2014 TENTANG : PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang No.1494, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Pengawasan Internal. Pencabutan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PENGAWASAN INTERNAL PADA KEMENTERIAN AGAMA

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT - 1 - GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGADILAN NEGERI BOGOR

KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGADILAN NEGERI BOGOR PENGADILAN NEGERI BOGOR KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN NEGERI BOGOR NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PENGADILAN NEGERI BOGOR KETUA PENGADILAN NEGERI BOGOR, Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Irtama 2016 1 Irtama 2016 2 SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan internal adalah

Lebih terperinci

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.846, 2011 KEMENTERIAN AGAMA. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id Menimbang Mengingat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) 201168 PANDEGLANG 42212 PIAGAM AUDIT INTERN 1. Audit intern adalah kegiatan yang independen dan obyektif dalam

Lebih terperinci

2017, No Berencana Nasional tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berenc

2017, No Berencana Nasional tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berenc No.1448, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKKBN. SPIP BKKBN. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LEMBAGA SANDI NEGARA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA - 1 - SALINAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.737, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Pengawasan. Pelaksanaan. Tata Cara Tetap. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 91 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA TETAP

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG. RINCIAN TUGAS UNIT KERJA Dl LINGKUNGAN INSPEKTORAT JENDERAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG. RINCIAN TUGAS UNIT KERJA Dl LINGKUNGAN INSPEKTORAT JENDERAL SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA Dl LINGKUNGAN INSPEKTORAT

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENERAPAN SPIP DALAM PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. Disampaikan oleh: Kepala BPKP DALAM RAKER BNPB TAHUN FEBRUARI 2018

KEBIJAKAN PENERAPAN SPIP DALAM PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA. Disampaikan oleh: Kepala BPKP DALAM RAKER BNPB TAHUN FEBRUARI 2018 KEBIJAKAN PENERAPAN SPIP DALAM PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA Disampaikan oleh: Kepala BPKP DALAM RAKER BNPB TAHUN 2018 22 FEBRUARI 2018 AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN MATURITY

Lebih terperinci

BERITA KOTA NOMOR SERI : E TENTANG BEKASI. Tahun Walikota. Kotamadyaa. Nomor 17

BERITA KOTA NOMOR SERI : E TENTANG BEKASI. Tahun Walikota. Kotamadyaa. Nomor 17 BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 29 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 29 TAHUN 2012 01 Tahun 2011 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi

TINJAUAN PUSTAKA. pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Sistem Pengendalian Intern Pemerintah adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus

Lebih terperinci

TENTANG TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

TENTANG TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI 2012, No.235 8 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM - 2-2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5058);

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.322, 2013 KEMENTERIAN PERTAHANAN. Pengawasan. Pemeriksaaan. Pengendalian Intern. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan K

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan K BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1194, 2015 KEMEN-LHK. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.38/Menlhk-Setjen/2015

Lebih terperinci

PERANAN APIP DALAM PELAKSANAAN SPIP

PERANAN APIP DALAM PELAKSANAAN SPIP PERANAN APIP DALAM PELAKSANAAN SPIP OLEH : AGUNG DAMARSASONGKO, S.H., M.H. DASAR HUKUM PP No. 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) PERGUB BANTEN No. 47 TAHUN 2012 TENTANG

Lebih terperinci

PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL

PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL Lampiran II Peraturan Gubernur Nusa Tenggara Barat Nomor Tentang Tahun Piagam Pengawasan Internal di Lingkungan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat PENJELASAN PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL 1. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Rincian Tugas. Unit Kerja. Inspektorat Jenderal PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Rincian Tugas. Unit Kerja. Inspektorat Jenderal PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN No.155, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Rincian Tugas. Unit Kerja. Inspektorat Jenderal PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 27 TAHUN 2014 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR AUDIT DAN REVIU ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGI APARAT PENGAWAS INTERN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.246, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ARSIP NASIONAL. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Penyelenggaraan. Pedoman Teknis. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian N

2017, No Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169); 2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian N No.87,2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. Pengaduan Publik. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN PENGADUAN PUBLIK DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 20 Tahun 2009 Lampiran : - TENTANG PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà - 1 - jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

2013, No BAB I PENDAHULUAN

2013, No BAB I PENDAHULUAN 2013, No.246 6 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL

Lebih terperinci

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, dipandang perlu menetapkan Pedoman Pengawasan Intern dengan Peraturan Me

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b, dipandang perlu menetapkan Pedoman Pengawasan Intern dengan Peraturan Me BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1042, 2014 KEMENKOPOLHUKAM. Pengawasan. Intern. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

2013, No.646 4

2013, No.646 4 2013, No.646 4 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.787, 2011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Penyelenggaraan.

BERITA NEGARA. No.787, 2011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Penyelenggaraan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.787, 2011 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG SATUAN PELAKSANA PENGENDALIAN INTERN DI LINGKUNGAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam No.1809, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-DPDTT. SAKIP. PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO BAGI SPI PTN

IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO BAGI SPI PTN IMPLEMENTASI MANAJEMEN BAGI SPI PTN Dalam menghadapi risiko atas Peraturan yang berubahubah dan Peraturan antar Kementerian yang tidak sinkron Disampaikan oleh: Ernadhi Sudarmanto Deputi Kepala BPKP Bidang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/Per/M.KUKM/IX/2015 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGAWASAN

Lebih terperinci