TAHUN 2OL4 NOMOR 12 TAHUN 2OT+ KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL KEPALA BADAN KEPBGAWAIAN NEGARA NOMOR 33 TAHUN 2OI4 PERATURAN BERSAMA DAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TAHUN 2OL4 NOMOR 12 TAHUN 2OT+ KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL KEPALA BADAN KEPBGAWAIAN NEGARA NOMOR 33 TAHUN 2OI4 PERATURAN BERSAMA DAN"

Transkripsi

1 PRATURAN BRSAMA KPALA BADAN TNAGA NUKLR NASONAL DAN KPALA BADAN KPBGAWAAN NGARA NOMOR 12 TAHUN 2OT+ NOMOR 33 TAHUN 2O4 TNTANG KTNTUAN PLAKSANAAN PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NBGARA DAN RFORMAS BROKRAS RPUBLK NDONBSA NOMOR 2 TAHUN 2OT4 TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTNYA TAHUN 2OL4

2 PRATURAN BRSAMA KPALA BADAN TNAGA NUKLR NASONAL DAN KPALA BADAN KPGAWAAN NGARA NOMOR 12 TAHUN 2014 NOMOR 33 TAHUN 2074 TNTANG KTNTUAN PLAKSANAAN PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NGARA DAN RFORMAS BROKRAS RPUBLK NDONSA NOMOR 2 TAHUN 2014 TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTNYA DNGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA SA KPALA BADAN TNAGA NUKLR NASONAL DAN KPALA BADAN KPGAWAAN NGARA, Menimban bahwa sebaai pelaksanaan ketentuan Pasal, 43 Peraturan Menteri Pendayaunaarl Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2O4 tentan Jabatan Funsional Pranata Nuklir dan Anka Kreditnya, perlu menetapkan Peraturan Bersama Kepala Badan Tenaa Nuklir Nasional dan Kepala Badan Kepeawaian Neara tentan Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2O4 tentan Jabatan Funsional Pranata Nuklir dan Anka Kreditnya; Meninat : Undan-Undan Nomor 1O Tahun 1997 tentan Ketenaanukliran (Lembaran Neara Republik ndonesia Tahun 1997 Nomor 23, Tambahan Lembaran Neara Republik ndonesia Nomor 36761; Undan-Undan Nomor 5 Tahun 2Ol4 tentan Aparatur Sipil Neara (Lembaran Neara Republik ndonesia Tahun 2Ql4 Nomor 6, Tambahan Lembaran Neara Republik ndonesia Nomor 5a9a);

3 -2-3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentan Jabatan Funsional Peawai Neeri Sipil (Lembaran Neara Republik ndonesia Tahun L994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Neara Republik ndonesia Nomor 35471, sebaaimana telah diubah denan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Neara Republik ndonesia Tahun 2OO Nomor 51, Tambahan Lembaran Neara Republik ndonesia Nomor 5121); Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentan Formasi Peawai Neeri Sipil (Lembaran Neara Republik ndonesia Tahun 2000 Nomor 94, Tambahan Lembaran Neara Republik ndonesia Nomor 4015), sebaaimana telah diubah denan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2OO3 (Lembaran Neara Republik ndonesia Tahun 2003 Nomor L22, Tambahan Lembaran Neara Republik ndonesia Nomor a3321; Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentan Penadaan Peawai Neeri Sipil (Lembaran Neara Republik ndonesia Tahun 2000 Nomor 195, Tambahan Lembaran Neara Republik ndonesia Nomor 4016), sebaaimana telah dua kali diubah terakhir denan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2013 (Lembaran Neara Republik ndonesia Tahun 2O3 Nomor 188, Tambahan Lembaran Neara Republik ndonesia Nomor 54671; Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentan Kenaikan Pankat Peawai Neeri Sipil (Lembaran Neara Republik ndonesia Tahun 2OOO Nomor L96, Tambahan Lembaran Neara Republik ndonesia Nomor 4O7l, sebaaimana telah diubah denan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2OO2 (Lembaran Neara Republik ndonesia Tahun 2OO2 Nomor 32, Tambahan Lembaran Neara Republik ndonesia Nomor a193); Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentan Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Peawai Neeri Sipil (Lembaran Neara Republik ndonesia Tahun 2000 Nomor 198, Tambahan Lembaran Neara Republik ndonesia 40 19); Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentan Wewenan Penankatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Peawai Neeri Sipil (Lembaran Neara Republik ndonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan

4 -3 Lembaran Neara Republik ndonesia Nomor 42631, sebaaimana telah dua kali diubah terakhir denan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2OO9 (Lembaran Neara Republik ndonesia Tahun 2OO9 Nomor L6a\ 9. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentan Disiplin Peawai Neeri Sipil (Lembaran Neara Republik ndonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Neara Republik ndonesia Nomor 5135); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2O1 tentan Penilaian Prestasi Kerja Peawai Neeri Sipil (Lembaran Neara Republik ndonesia Tahun 2O1 Nomor t2l, Tambahan Lembaran Neara Republik ndonesia Nomor 5258); 1 1. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentan Rumpun Jabatan Funsional Peawai Neeri Sipil sebaaimana telah diubah denan Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2OL2 (Lembaran Neara Republik ndonesia Tahun Nomor 235); 12. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentan Kedudukan, Tuas, Funsi, Kewenanan, Susunan Oranisasi, dan Tata Kerja Lembaa Pemerintah Non Departemen sebaaimana telah tujuh kali diubah terakhir denan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 (Lembaran Neara Republik ndonesia Tahun 2OL3 Nomor 10); 13. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2OO1 tentan Unit Oranisasi dan Tuas selon Lembaa Pemerintah Non Departemen sebaaimana telah delapan kali diubah terakhir denan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2O3 (Lembaran Neara Republik ndonesia Tahun Nomor 1 1); 14. Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2O3 tentan Badan Kepeawaian Neara (Lembaran Neara Republik ndonesia Tahun 2013 Nomor 128); 15, Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2O4 tentan Jabatan Funsional Pranata Nuklir dan Anka Kreditnya (Berita Neara Republik ndonesia Tahun 2014 Nomor 283);

5 -4 MBMUTUSKAN: Menetapkan PRATURAN BRSAMA KPALA BADAN TNAGA NUKLR NASONAL DAN KBPALA BADAN KBPGAWAAN NGARA TNTANG KTNTUAN PLAKSANAAN PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NGARA DAN RFORMAS BROKRAS RPUBLK NDONSA NOMOR 2 TAHUN 2OL4 TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTNYA. Pasal 1 Ketentuan pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Re formasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentan Jabatan Funsional Pranata Nuklir dan Anka Kreditnya, sebaaimana tercantum dalam Lampiran yan merupakan baian tidak terpisahkan dari Peraturan Bersama ini. Pasal 2 Untuk mempermudah pelaksanaan Peraturan Bersama ini, dilampirkan Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2O4. Pasal 3 Pada saat mulai berlakunya Peraturan Bersama ini, maka Keputusan Bersama Kepala Badan Tenaa Nuklir Nasional dan Kepala Badan Kepeawaian Neara Nomor: 1OO lkall 2OO4 dan Nomor 1 Tahun 2OO4 tentan Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Funsional Pranata Nuklir dan Anka Kreditnya, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 4 Ketentuan teknis yan belum diatur dalam Peraturan Bersama ini diatur lebih lanjut oleh Kepala Badan Tenaa Nuklir Nasional.

6 -5- Pasal 5 Peraturan Bersama ini mulai berlaku pada tanal 4 Maret Aar setiap oran menetahuinya, memerintahkan penundanan Peraturan Bersama ini denan penempatannya dalam Berita Neara Republik ndonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanal 15 Oktober 2014 KPALA BADAN KPGAWAAN NGARA, BADAN T KBPALA NAGA NUKLR NASONAL, A Ko surrrsno rrzwrsnubroro Diundankan di Jakarta pada tanal 16 Oktober 2014 MNTR HUKUM DAN HAK ASAS MANUSA RBPUBLK NDONSA, AMR SYAMSUDN BRTA NGARA RPUBLK NDONSA TAHUN 2OT4 NOMOR T576

7 LAMPRAN T PRATURAN BRSAMA KPALA BADAN TNAGA NUKLR NASONAL DAN KPALA BADAN KPGAWAAN NGARA NOMORi 12 TAHUN 2Ol4 NOMOR: 33 TAHUN 2Ol4 KTNTUAN PLAKSANAAN PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NGARA DAN RFORMAS BROKRAS RPUBLK NDONSA NOMOR 2 TAHUN 2014 TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTNYA. PNDAHULUAN A. UMUM 1. Bahwa denan Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2O4 telah ditetapkan Jabatan Funsional Pranata Nuklir dan Anka Kreditnya. 2. Bahwa untuk menjamin keseraaman dan memperlancar pelaksanaan Peraturan Menteri tersebut di atas, perlu menetapkan Peraturan Bersama antara Kepala Badan Tenaa Nuklir Nasional dan Kepala Badan Kepeawaian Neara tentan Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2O4 tentan Jabatan Funsional Pranata Nuklir dan Anka Kreditnya. B. TUJUAN Ketentuan pelaksanaan ini bertujuan untuk memberikan pedoman kepada pejabat yan membidani kepeawaian dan pejabat yan berkepentinan dalam melaksanakan Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2O4. C. PNGRTAN 1. Jabatan Funsional Pranata Nuklir adalah jabatan yan mempunyai rlran linkup, tuas, tanun jawab, wewen?fl, dan hak untuk melaksanakan keiatan Kepranatanukliran. 2. Pranata Nuklir adalah Peawai Neeri Sipil (PNS) yan diberi tuas, tanun jawab, wewenan dan hak secara penuh untuk melaksanakan keiatan Kepranatanukliran. 3. Kepranatanukliran adalah keiatan ilmiah dan profesional yan berkaitan denan pemanfaatan ilmu penetahuan dan teknoloi (iptek) nuklir dan penelolaan perankat nuklir. 4. Jabatan Funsional Pranata Nuklir Terampil adalah Jabatan Funsional Pranata Nuklir Pelaksana sebaaimana diatur dalam

8 -2- Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2O4 tentan Jabatan Funsional Pranata Nuklir dan Anka Kreditnya. 5. Jabatan Funsional Pranata Nuklir Mahir adalah Jabatan Funsional Pranata Nuklir Pelaksana Lanjutan sebaaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2Ol4 tentan Jabatan Funsional Pranata Nuklir dan Anka Kreditnya. 6, Jabatan Funsional Pranata Nuklir Penyelia adalah Jabatan Funsional Pranata Nuklir Penyelia sebaaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2O4 tentan Jabatan Funsional Pranata Nuklir dan Anka Kreditnya. 7. Jabatan Funsional Pranata Nuklir Ahli Pertama adalah Jabatan Funsional Pranata Nuklir Pertama sebaaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayaun aan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2OL4 tentan Jabatan Funsional Pranata Nuklir dan Anka Kreditnya. 8. Jabatan Funsional Pranata Nuklir Ahli Muda adalah Jabatan Funsional Pranata Nuklir Muda sebaaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2Ot4 tentan Jabatan Funsional Pranata Nuklir dan Anka Kreditnya. Jabatan Funsional Pranata Nuklir Ahli Madya adalah Jabatan Funsional Pranata Nuklir Madya sebaaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2Ol4 tentan Jabatan Funsional Pranata Nuklir dan Anka Kreditnya. 10, Jabatan Funsional Pranata Nuklir Ahli Utama adalah Jabatan Funsional Pranata Nuklir Utama sebaaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayaun aan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2O4 tentan Jabatan Funsional Pranata Nuklir dan Anka Kreditnya Pejabat Pimpinan Tini Madya adalah Pejabat selon sebaaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2OL4 tentan Jabatan Funsional Pranata Nuklir dan Anka Kreditnya. L2. Pejabat Pimpinan Tini Pratama adalah Pejabat selon sebaaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2OL4 tentan Jabatan Funsional Pranata Nuklir dan Anka Kreditnya. 13. Pejabat Administrator adalah Pejabat selon sebaaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayaun aan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2O4 tentan Jabatan Funsional Pranata Nuklir dan Anka Kreditnya.

9 Pejabat Penawas adalah Pejabat selon V sebaaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2O4 tentan Jabatan Funsional Pranata Nuklir dan Anka Kreditnya. 15. Pemanfaatan adalah keiatan yan berkaitan denan tenaa nuklir yan meliputi penelitian, penembanan, penambanan, pembuatan, produksi, penankutan, penyimpanan, penalihan, ekspor, impor, penunaan, dekomisionin, dan penelolaan limbah radioaktif untuk meninkatkan kesejahteraan ralcyat. 16. Penelolaan Perankat Nuklir adalah keiatan yan meliputi penoperasian, desain, inovasi dan renovasi perankat nuklir dan penyelenaraan keselamatan nuklir serta audit. 17. Perankat Nuklir adalah peralatan nuklir, komponen instalasi nuklir, instalasi radiasi penion, sistem bantu instalasi nuklir dan latau sarana Pemanfaatan iptek nuklir. 18. Tenaa Nuklir adalah tenaa dalam bentuk apapun yan dibebaskan dalam proses transformasi inti, termasuk tenaa yan berasal dari sumber radiasi penion. 19. Ketenaanukliran adalah hal yan berkaitan denan Pemanfaatan, penembanan, dan penuasaan ilmu penetahuan dan teknoloi nuklir serta penawasan keiatan yan berkaitan denan Tenaa Nuklir. 20. Radiasi Penion adalah elomban elektromanetik dan partikel bermuatan yan karena eneri yan dimilikinya mampu menionisasi media yan dilaluinya. 21. Bahan Nuklir adalah bahan yan dapat menhasilkan reaksi pembelahan inti berantai atau bahan yan diubah menjadi bahan yan dapat menhasilkan reaksi pembelahan inti berantai. 22. nstalasi Nuklir adalah: a. reaktor nuklir; b. fasilitas yan diunakan untuk pemurnian, konversi, penayaan Bahan Nuklir, fabrikasi bahan bakar nuklir dan latau penolahan ulan bahan bakar nuklir bekas; danlatau c. fasilitas yan diunakan untuk menyimpan bahan bakar nuklir dan bahan bakar nuklir bekas. 23. Reaktor Nuklir adalah alat atau instalasi yan dijalankan denan bahan bakar nuklir yan dapat menhasilkan reaksi inti berantai yan terkendali dan diunakan untuk pembankitan daya, atau penelitian, dan atau produksi radioisotop. 24. Dekomisionin adalah suatu keiatan untuk menhentikan beroperasinya nstalasi Nuklir secara tetap, antara lain dilakukan pemindahan bahan bakar nuklir dari teras reaktor, pembonkaran komponen reaktor, pembonkaran fasilitas hot cell, dekontaminasi dan penamanan akhir.

10 Keselamatan Nuklir adalah pencapaian kondisi operasi yan ditetapkan, penceahan kecelakaan atau pembatasan konsekuensi kecelakaan sehina memberikan perlindunan kepada pekerja, masyarakat dan linkunan dari bahaya radiasi. 26. Anka Kredit adalah satuan nilai dari setiap butir keiatan dan/atau akumulasi butir-butir keiatan yan harus dicapai oleh Pranata Nuklir dalam ranka pembinaan karier kepankatan dan jabatannya. 27."lim Penilai Anka Kredit Jabatan Funsional Pranata Nuklir yan selanjutnya disebut Tim Penilai adalah tim yan dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yan berwenan dan bertuas menilai prestasi kerja Pranata Nuklir. 28.Karya Tulis/Karya lmiah adalah tulisan hasil pokok pikiran, penembanan dan hasil kajian/ penelitian yan disusun oleh Pranata Nuklir baik peroranan atau kelompok di bidan Kepranatanukliran. 29. Oranisasi Profesi adalah Oranisasi Profesi Pranata Nuklir yan bertuas menatur dan menetapkan prinsip-prinsip profesionalisme dan etika Pranata Nuklir. 3O. Penharaan/Tanda Jasa adalah penharaan/ tanda jasa Satya Lancana Karya Satya.. TUGAS POKOK, JNJANG JABATAN DAN PANGKAT, GOLONGAN RUANG A. TUGAS POKOK Tuas pokok Jabatan Funsional Pranata Nuklir yaitu melaksanakan keiatan Kepranatanukliran yan meliputi Pemanfaatan iptek nuklir dan Penelolaan Perankat Nuklir. B. JNJANG JABATAN DAN PANGKAT, GOLONGAN RUANG 1. Jabatan Funsional Pranata Nuklir terdiri dari: a. Jabatan Funsional Pranata Nuklir Keterampilan; dan b. Jabatan Funsional Pranata Nuklir Keahlian. 2. Jenjan Jabatan Funsional Pranata Nuklir Keterampilan dari yan palin rendah sampai yan palin tini, yaitu: a. Jabatan Funsional Pranata Nuklir Terampil; b. Jabatan Funsional Pranata Nuklir Mahir; dan c. Jabatan Funsional Pranata Nuklir Penyelia. 3. Jenjan Jabatan Funsional Pranata Nuklir Keahlian dari yan palin rendah sampai yan palin tini, yaitu: a. Jabatan Funsional Pranata Nuklir Ahli Pertama; b. Jabatan Funsional Pranata Nuklir Ahli Muda; c. Jabatan Funsional Pranata Nuklir Ahli Madya; dan d. Jabatan Funsional Pranata Nuklir Ahli Utama. 4. Pankat, olonan ruan Jabatan Funsional Pranata Nuklir Keterampilan sebaaimana dimaksud pada ankd2, yaitu: a. Jabatan Funsional Pranata Nuklir Terampil: 1) Pankat Penatur, olonan ruanlllc; dan

11 -5-2l Pankat Penatur Tinkat, olonan ruan d. b. Jabatan Funsional Pranata Nuklir Mahir: 1) Pankat Penata Muda, olonan ruan la; dan 2l Pankat Penata Muda Tinkat, olonan ruan /b. c. Jabatan Funsional Pranata Nuklir Penyelia: 1) Pankat Penata, olonan ruan llc; dan 2l Pankat Penata Tinkat, olonan ruan /d. 5. Pankat, olonan ruan Jabatan Funsional Pranata Nuklir Keahlian sebaaimana dimaksud pada ank& 3, yaitu: a. Jabatan Funsional Pranata Nuklir Ahli Pertama: 1) Pankat Penata Muda, olonan ruan /a; dan 2l Pankat Penata Muda Tinkat, olonan ruan /b. b. Jabatan Funsional Pranata Nuklir Ahli Muda: 1) Pankat Penata, olonan ruan llc; dan 2l Pankat Penata Tinkat, olonan ruan /d. c. Jabatan Funsional Pranata Nuklir Ahli Madya: 1) Pankat Pembina, olonan ruanlv la; 2l Pankat Pembina Tinkat, olonan ruan V/b; dan 3) Pankat Pembina Utama Muda, olonan ruan V/c. d. Jabatan Funsional Pranata Nuklir Ahli Utama: 1) Pankat Pembina Utama Madyu, olonan ruanlv ld; dan 2) Pankat Pembina Utaffio, olonan ruan V/e. 6. Jenjan jabatan dan pankat, olonan ruan untuk masin-masin jenjan Jabatan Funsional Pranata Nuklir sebaaimana dimaksud pada anka 4 dan anka 5, berdasarkan jumlah Anka Kredit yan ditetapkan untuk masin-masin jenjan jabatan. Contoh: Sdri. Ninin, S.Si, NP OO1, pankat Penata Muda, olonan ruan la akan diankat dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir Keahlian. Berdasarkan hasil penilaian dari: a. Pendidikan sekolah Sarjana (Sl) Sebesar 100 Anka Kredit. b. Pendidikan dan pelatihan Prajabatan tinkat sebesar 2 Anka Kredit. c. Pelaksanaan tuas Pemanfaatan ptek nuklir sebesar 6 Anka Kredit. Jumlah Anka Kredit yan ditetapkan sebesar 108. Dalam hal demikian jenjan jabatan untuk penankatan Sdri. Ninin, S.Si sesuai denan pankat, olonan ruan yan dimiliki yakni Pranata Nuklir Ahli Pertama, pankat Penata Muda, olonan ruan r a. 7. Penetapan jenjan jabatan untuk penankatan dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir berdasarkan jumlah Anka Kredit yan

12 -6- dimiliki setelah ditetapkan oleh pejabat yan berwenan menetapkan Anka Kredit, sehina jenjan jabatan dan pankat, olonan ruan dapat tidak sesuai denan jenjan jabatan dan pankat, olonan ruan sebaaimana dimaksud pada anka 4 dan anka 5. Contoh: Sdr. Muslimin, S.Si, M.Si NP , pankat Pembina, olonan ruan V /a jabatan Kepala Sub Direktorat Ketenaanukliran di linkunan BATAN, akan diankat dalam Jabatan F\rnsional Pranata Nuklir. Berdasarkan hasil penilaian dari Tim Penilai Sdr. Muslimin, S.Si, M.Si memperoleh Anka Kredit 375 (tia ratus tqjuh puluh lima), denan perincian sebaai berikut: a. Pendidikan sekolah sebesar 150 Anka Kredit. b. Diklat di bidan kepranatanukliran 2O Anka Kredit. c, Pelaksanaan tuas Pemanfaatan ptek nuklir 150 Anka Kredit. d. Penembanan profesi 25 Anka Kredit. e. Penunjan tuas Pranata Nuklir 30 Anka Kredit. Meninat Anka Kredit yan dimiliki Sdr. Muslimin, S.Si, M.Si sebesar 375 (tia ratus tujuh puluh lima), sehina penetapan jenjan jabatan yan bersankutan tidak sesuai denan pankat, olonan ruan yan dimiliki yaitu Pranata Nuklir Ahi Muda, pankat Pembina, olonan ruan V/a.. PNLAAN ANGKA KRDT BAG PRANATA NUKLR YANG MLAKSANAKAN TUGAS TDAK SSUA DNGAN JNJANG JABATANNYA A. Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Pranata Nuklir untuk melaksanakan tuas sesuai denan jenjan jabatannya, maka Pranata Nuklir lain yan berada satu tinkat di atas atau satu tinkat di bawah jenjan jabatannya dapat melaksanakan keiatan tersebut berdasarkan penuasan secara tertulis dari pimpinan unit kerja yan bersankutan palin rendah Pejabat Penawas. B. Penilaian anka kredit atas hasil penuasan sebaaimana dimaksud pada huruf A, ditetapkan sebaai berikut:. Pranata Nuklir yan melaksanakan keiatan satu tinkat di bawah jenjan jabatannya, anka kredit yan diperoleh ditetapkan sebesar 100% (seratus persen) dari Anka Kredit setiap butir keiatan, sebaaimana tercantum pada Lampiran atau Lampiran Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Nomor 2Tahun 2OL4. Contoh: Sdri. Poneta, NP Jabatan Pranata Nuklir Penyelia, pankat Penata Tinkat, olonan ruan /d pada Balai radiasi BATAN. Yan bersankutan dituaskan untuk menumpulkan data dalam ranka penyiapan dokumen perijinan, denan Anka Kredit

13 -7- O,22O. Keiatan dimaksud merupakan tuas Jabatan Pranata Nuklir Mahir. Dalam hal ini anka kredit yan diperoleh sebesar 100% X O,22O = o, Pranata. Nuklir yan melaksanakan keiatan satu tinkat di atas jenjan jabatannya, Anka Kredit yan diperoleh ditetapkan sebesar 80% (delapan puluh persen) dari Anka Kredit setiap butir keiatan, sebaaimana tercantum pada Lampiran atau Lampiran Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Nomor 2 Tahun Contoh: Sdri. Nurbaiti, ST NP Ol seoran Pranata Nuklir Ahli Muda, pankat Penata Tinkat, olonan ruan /d pada Balai radiasi BATAN. Yan bersankutan dituaskan untuk menkaji kebijakan ptek Nuklir tinkat lembaa. Keiatan dimaksud merupakan tuas Pranata Nuklir Ahli Madya denan Anka Kredit 3,630. Dalam hal ini anka kredit yan diperoleh sebesar 80% X 3,630 atau sama denan 2,904. V, PF^ABAT YANG BRWNANG MNGANGKAT, PNGANGKATAN PRTAMA KAL, DAN PNGANGKATAN DAR JABATAN LAN A. PUABAT YANG BRWNANG MNGANGKAT Penankatan PNS dalam Jabatan F\rnsional Pranata Nuklir ditetapkan oleh pejabat sesuai denan peraturan perundan-undanan. B, PNGANGKATAN PRTAMA KAL 1. Penankatan pertama kali dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir merupakan penankatan untuk menisi lowonan formasi dari Calon PNS. 2. Persyaratan penankatan pertama kali dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir Keterampilan harus memenuhi syarat: a. berijazah palin rendah Diploma fisika/kimia atau kualifikasi lain yan ditentukan oleh nstansi Pembina; b. menduduki pankat palin rendah Penatur, olonan ruan /c; dan c. nilai prestasi kerja palin rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. 3. Persyaratan penankatan pertama kali dalam jabatan funsional Pranata Nuklir Keahlian harus memenuhi syarat: a. berijazah palin rendah Sarjana (Sl)/Diploma V fisika/kimia atau kualifikasi lain yan ditentukan oleh nstansi Pembina; b. menduduki pankat palin rendah Penata Muda, olonan ruan /a; dan c, nilai prestasi kerja palin rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.

14 Pelaksanaan tuas di bidan Kepranatanukliran selama masa Calon PNS dapat dinilai sepanjan bukti fisik lenkap. Calon PNS denan formasi Jabatan Funsional Pranata Nuklir setelah diankat sebaai PNS palin lama 1 (satu) tahun harus diankat dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir. Contoh: Sdri. Retno, A.Md NP OO7 terhitun mulai tanal 1 Maret 2010 diankat menjadi Calon PNS, olonan ruan l c, selanjutnya yan bersankutan diankat menjadi PNS terhitun mulai tanal 1 April Dalam hal demikian palin lama tanal 31 Maret 2O2 yan bersankutan sudah diankat dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir. PNS yan diankat sebaaimana dimaksud pada anka 5 palin lama 3 (tia) tahun setelah diankat dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir wajib menikuti dan lulus diklat funsional di bidan Kepranatanukliran. Contoh: Sdri. Retno, A.Md NP OO7 pankat Penatur, olonan ruan lllc telah diankat dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir Terampil terhitun mulai tanal 1 Desember 2O2. Dalam hal demikian, palin lama sampai denan tanal 31 November 2015 yan bersankutan harus sudah menikuti dan lulus diklat funsional di bidan Kepranatanukliran. PNS sebaaimana dimaksud pada anka 6 apabila tidak lulus diklat funsional di bidan Kepranatanukliran diberhentikan dari Jabatan Funsional Pranata Nuklir. Contoh: Sdri. Retno, A.Md NP OO7 pankat Penatur, olonan ruan /c telah diankat dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir Keterampilan Jenjan Terampil terhitun mulai tanal 1 Desember Apabila sampai denan tanal 31 November 2O5 Sdri. Retno, A.Md telah menikuti dan tidak lulus diklat funsional di bidan Kepranatanukliran, maka yan bersankutan diberhentikan dari Jabatan Funsional Pranata Nuklir. Pemberhentian dari Jabatan Funsional Pranata Nuklir bai PNS yan belum menikuti dan lulus diklat funsional di bidan Kepranatanukliran sebaaimana dimaksud pada ank d 7, dikecualikan apabila bukan kesalahan PNS yan bersankutan. Contoh: Sdri. Retno, A.Md NP OO7 pankat Penatur, olonan ruanlllc telah diankat dalam Jabatan Funsional Pranata

15 -9- Nuklir Keterampilan Jenjan Terampil terhitun mulai tanal 1 Desember 2O2. Apabila sampai denan tanal 31 November 2015, Sdri. Retno, A.Md belum memperoleh kesempatan untuk menikuti dan lulus diklat funsional di bidan Kepranatanukliran, maka yan bersankutan tetap menduduki Jabatan Funsional Pranata Nuklir. 9. Keputusan penankatan pertama kali dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir dibuat menurut contoh formulir sebaaimana tersebut dalam Anak Lampiran -a yan merupakan baian tidak terpisahkan dari Peraturan Bersama ini. C. PNGANGKATAN DAR JABATAN LAN 1. PNS yan diankat dari jabatan lain ke dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir dapat dipertimbankan denan ketentuan, sebaai berikut: a. memenuhi syarat sebaaimana dimaksud pada huruf B anka 2 dan anka 3; b. memiliki penalaman di bidan kepranatanukliran palin sinkat selama 2 (dua) tahun; c. berusia palin tini 50 (lima puluh) tahun; d. telah menikuti dan lulus diklat funsional di bidan kepranatanukliran; e. nilai prestasi kerja palin rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan f. tersedia formasi Jabatan Funsional Pranata Nuklir. 2. Penalaman di bidan kepranatanukliran sebaaimana dimaksud pada anka t huruf b, dapat secara kumulatif. Contoh: Sdr. Nino, S.Si NP , pankat Penata Tinkat, olonan ruan f d, rnenduduki jabatan Penawas pada Balai radiasi, pada waktu menduduki jabatan Penawas, yan bersankutan jua melakukan keiatan Kepranatanukliran selama 1 tahun. Yan bersankutan dimutasi menjadi Penawas pada unit Tata Usaha Balai lradiasi, pada waktu menduduki jabatan Penawas pada unit ini yan bersankutan tidak melakukan keiatan Kepranatanukliran. Kemudian yan bersankutan dimutasi lai menjadi Penawas pada Balai radiasi, pada waktu menduduki jabatan Penawas, yan bersankutan jua melakukan keiatan Kepranatanukliran selama 1 tahun. Dalam hal demikian maka Sdr. Nino memiliki penalaman di bidan Kepranatanukliran 2 (dua) tahun. 3. Usia sebaaimana dimaksud pada anka t huruf c, merupakan batas usia palin lambat penetapan keputusan penankatan dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir oleh karena itu penajuan usulan sudah

16 diterima oleh Pejabat sesuai peraturan perundan-undanan palin kuran 6 (enam) bulan sebelum usia yan dipersyaratkan. Contoh: Sdri. Yustisio, S.T NP O 1, pankat Penata Tinkat, olonan ruan /d, menduduki jabatan Penawas pada unit Tata Usaha Balai radiasi. Apabila yan bersankutan akan dipindahkan ke dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir, maka penajuan usulan sudah diterima oleh pejabat sesuai peraturan perundan-undanan palin lambat akhir bulan Oktober 2013 dan penetapan keputusan penankatannya palin lambat bulan Maret 2OL4, meninat yan bersankutan lahir bulan April L964. Pankat yan ditetapkan bai PNS sebaaimana dimaksud pada anka 1, sama denan pankat yan dimilikinya, dan jenjan jabatan ditetapkan berdasarkan jumlah Anka Kredit yan ditetapkan oleh pejabat yan berwenan menetapkan Anka Kredit. Jumlah anka kredit sebaaimana dimaksud pada anka 4 ditetapkan dari unsur utama dan dapat ditambah dari unsur penunjan. Anka kredit sebaaimana dimaksud pada anka 5 tidak didasarkan pada masa keda pankat dan olonan ruan, tetapi didasarkan pada keiatan unsur utama dan dapat ditambah dari keiatan unsur penunjan. Contoh: Sdr. Kosner, S.Sos, MM, NP , Pankat Pembina, olonan ruan V la, jabatan Kasubdit bidan Perankat dan Rekayasa Nuklir, akan diankat dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir. Selama menduduki jabatan Kasubdit bidan Perankat dan Rekayasa Nuklir, yan bersankutan melakukan keiatan antara lain: a. Unsur utama 1) Pendidikan sekolah Maister (S2) sebesar 150 anka kredit. 2l Diklat funsional Kepranatanukliran sebesar 20 anka kredit. 3) Pelaksanaan tuas pemanfaatan iptek nuklir dan penelolaan perankat nuklir sebesar 145 anka kredit. 4l Penembanan profesi sebesar 20 anka kredit. b. Unsur penunjan 1) Menajar/melatih pada diklat funsional Kepranatanuklian sebesar 2 Anka Kredit. 2) Menikuti seminar/ lokakarya sebaai peserta sebesar 1 Anka Kredit 7. Dalam hal demikian, Anka Kredit ditetapkan dari unsur utama dan unsur penunjan yakni sebesar 338 Anka Kredit dan tidak didasarkan pada masa kerja pankat dan olonan ruan. Penankatan dari jabatan lain ke dalam jabatan funsional Pranata Nuklir sebaaimana dimaksud pada anka 1 dilakukan setelah mendapat persetujuan teknis secara tertulis dari nstansi Pembina.

17 Persetujuan teknis secara tertulis dari nstansi Pembina sebaaimana dimaksud pada anka 7, dibuat menurut contoh formulir sebaaimana tercantum dalam Anak Lampiran -b yan merupakan baian tidak terpisahkan dari Peraturan Bersama ini. 9. Surat persetujuan teknis secara tertulis dari nstansi Pembina sebaaimana dimaksud pada anka 7, diberikan berdasarkan permohonan Pimpinan nstansi, dibuat menurut contoh sebaaimana tercantum dalam Anak Lampiran l-c yan merupakan baian tidak terpisahkan dari Peraturan Bersama ini. 10. Keputusan penankatan dari jabatan lain ke dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir dibuat menurut contoh formulir sebaaimana tercantum dalam Anak Lampiran l-d yan merupakan baian tidak terpisahkan dari Peraturan Bersama ini. V. PNGANGKATAN DAR JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR KTRAMPLAN K JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR KAHLAN 1. Pranata Nuklir Keterampilan, pankat Penatur, olonan ruan /c sampai denan Penatur Tinkat, olonan ruan /d, yan memperoleh ijazah Sarjana (Sl)/Diploma V dan akan diankat dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir Keahlian, harus ditetapkan terlebih dahulu kenaikan pankatnya menjadi Penata Muda, olonan ruan /a. 2. Kenaikan pankat sebaaimana dimaksud pada anka 1, dilampiri denan: a. Penetapan Anka Kredit (PAK) yan didalamnya sudah memperhitunkan nilai ijazah Sarjana (Sl)/Diploma V (D.V) sesuai kualifikasi yan ditentukan; b. Fotokopi sah jazah Sarjana (Sl)/Diploma V (D.V); c. Fotokopi sah keputusan dalam pankat terakhir; dan d. Fotokopi sah nilai prestasi keda palin kuran bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. 3. Pranata Nuklir Keterampilan yan memperoleh iiazah Safana (Sl)/Diploma V dapat diankat dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir Keahlian denan ketentuan sebaai berikut: a. tersedia formasi untuk Jabatan Funsional Pranata Nuklir Keahlian; b, ijazah yan dimiliki sesuai denan kualifikasi yan ditentukan; c, telah menikuti dan lulus diklat funsional di bidan Kepranatanukliran Keahlian; dan d. memenuhi jumlah Anka Kredit kumulatif yan ditentukan. 4. Pranata Nuklir Keterampilan yan akan diankat dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir Keahlian diberikan Anka Kredit sebesar 657o (enam puluh lima persen) Anka Kredit kumulatif dari diklat, tuas pokok, dan penembanan profesi ditambah Anka Kredit ijazat. Sarjana (Sl)/Diploma V denan tidak memperhitunkan Anka Kredit dari unsur penunjan.

18 -12- Contoh: Sdr. Abhinaya, A.Md, NP , Jabatan Pranata Nuklir Terampil, pankat Penatur Tinkat, olonan ruan lld, yan bersankutan memperoleh ijazah S 1 Fisika dan telah dinaikkan pankatnya menjadi Penata Muda, olonan ruan ll a denan menunakan Anka Kredit dari ijazah S 1. Sdr. Abhinaya, A.Md akan diankat menjadi Pranata Nuklir Keahlian. Selama menjadi Pranata Nuklir Terampil yan bersankutan memiliki 25 Anka Kredit denan rincian sebaai berikut: Diklat funsionallteknis di Kepranatanukliran Pemanfaatan ptek Nuklir Penelolaan ptek Nuklir bidan =4 =9 = 10 Penembanan Profesi = 1 Penunjan T\.ras = 1 Dalam hal demikian, maka penankatan Sdr. Abhinaya, A.Md dalam jabatan funsional Pranata Nuklir Keahlian didasarkan pada anka kredit yan diperoleh dari ijazah Sarjana (S1) ditambah anka kredit sebesar 15,6 yan diperoleh dari: Diklat funsionallteknis di Kepranatanukliran Pemanfaatan ptek Nuklir Penelolaan ptek Nuklir Penembanan Profesi bidan = 65o/ox4 :2, o/ox9 =5,85 : 65o/o x 10 = 6,5 = 65o/ox =0,65 5. Penetapan Anka Kredit sebaaimana dimaksud pada anka 3, ditetapkan oleh pejabat yan berwenan menetapkan Anka Kredit, dibuat menurut contoh formulir sebaaimana tercantum dalam Anak Lampiran -e yan merupakan baian tidak terpisahkan dari Peraturan Bersama ini. 6. Keputusan penankatan dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir Keahlian dibuat menurut contoh formulir sebaaimana tercantum dalam Anak Lampiran -f yan merupakan baian tidak terpisahkan dari Peraturan Be rsama ini. V. PNGUSULAN, PNLAAN, DAN PNTAPAN ANGKA KRDT A. PNGUSULAN PNTAPAN ANGKA KRDT 1. Penusulan penetapan anka kredit disampaikan oleh pimpinan unit kerja palin rendah pejabat Penawas yan bertanun jawab di bidan kepeawaian denan melampirkan daftar usulan penetapan anka kredit dan bukti isik setelah diketahui atasan lansun Pranata Nuklir yan bersankutan kepada pejabat yan menusulkan penetapan anka kredit dibuat menurut contoh formulir sebaaimana tercantum dalam

19 Anak Lampiran - yan merupakan baian tidak terpisahkan dari Peraturan Bersama ini. Pejabat yan menusulkan penetapan anka kredit menyampaikan bahan penetapan anka kredit kepada pejabat yan berwenan menetapkan anka kredit dibuat menurut contoh formulir sebaaimana tercantum dalam Anak Lampiran -h yan merupakan baian tidak terpisahkan dari Peraturan Bersama ini Usul Penetapan Anka Kredit sebaaimana dimaksud dalam anka 2 dituankan dalam daftar usul penetapan anka kredit untuk: a. Pranata Nuklir Keterampilan dibuat menurut contoh formulir sebaaimana tercantum dibuat menurut contoh formulir sebaaimana tercantum dalam Anak Lampiran -i sampai denan Anak Lampiran -k; atau b. Pranata Nuklir Keahlian dibuat menurut contoh formulir sebaaimana tercantum dibuat menurut contoh formulir sebaaimana tercantum dalam Anak Lampiran -l sampai denan Anak Lampiran -o; yan merupakan baian tidak terpisahkan dari Peraturan Bersama ini. Setiap usul Penetapan Anka Kredit Pranata Nuklir harus dilampiri denan: a. surat pernyataan menikuti pendidikan, dibuat menurut contoh formulir sebaaimana tersebut dalam Anak Lampiran -p; b. surat pernyataan melakukan keiatan pemanfaatan iptek nuklir dibuat menurut contoh formulir sebaaimana tercantum dalam Anak Lampiran -q; c. surat pernyataan melakukan keiatan penelolaan perankat nuklir dibuat menurllt contoh formulir sebaaimana tercantum dalam Anak Lampiran -r; d. surat pernyataan melakukan keiatan penembanan profesi dibuat menurut contoh formulir sebaaimana tercantum dalam Anak Lampiran -s; danlatau e. surat pernyataan melakukan keiatan penunjan dibuat menurut contoh formulir sebaaimana tercantum dalam Anak Lampiran -t; yan merupakan baian tidak terpisahkan dari Peraturan Bersama ini. Surat pernyataan sebaaimana dimaksud dalam anka 4 huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e harus disertai denan bukti fisik. Usul Penetapan Anka Kredit prestasi kerja yan telah dilakukan Pranata Nuklir sampai denan berlakunya Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2OL4, menunakan contoh formulir Lampiran Keputusan Bersama Kepala Badan Tenaa Nuklir Nasional dan Kepala Badan Kepeawaian Neara Nomor: 100 l<alll2oo4 dan Nomor 11 Tahun 2OO4 tentan Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Funsional Pranata Nuklir dan Anka Kreditnya.

20 Usul Penetapan Anka Kredit prestasi kerja yan telah dilakukan Pranata Nuklir pada saat mulai berlakunya Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2014, menunakan contoh formulir: a. Anak Lampiran -i sampai denan Anak Lampiran -k untuk Pranata Nuklir Ketrampilan; atau b. Anak Lampiran -1 sampai denan Anak Lampiran -o untuk Pranata Nuklir Keahlian; yan merupakan baian tidak terpisahkan dari Peraturan Bersama ini. B. PNLAAN DAN PNTAPAN ANGKA KRDT 1. Penilaian dan Penetapan Anka Kredit terhadap setiap Pranata Nuklir dilakukan palin kuran 1 (satu) kali dalam setahun. Contoh: Prestasi kerja Pranata Nuklir selama masa kerja 1 Januari 2Ol2 sampai denan 31 Desember 2012 harus dinilai dan ditetapkan palin lambat Januari Penilaian dan Penetapan Anka Kredit untuk kenaikan pankat Pranata Nuklir dilakukan 3 (tia) bulan sebelum periode kenaikan pankat Peawai Neeri Sipil, denan ketentuan sebaai berikut: a. untuk kenaikan pankat periode April Anka Kredit ditetapkan palin lambat pada bulan Januari tahun yan bersankutan; dan b. untuk kenaikan pankat periode Oktober Anka Kredit ditetapkan palin lambat pada bulan Juli tahun yan bersankutan. 3. Penetapan Anka Kredit Pranata Nuklir ditetapkan oleh pejabat yan berwenan menetapkan Anka Kredit, dibuat menurut contoh formulir sebaaimana tersebut dalam Anak Lampiran -u yan merupakan baian tidak terpisahkan dari Peraturan Bersama ini. 4. Asli Penetapan Anka Kredit disampaikan kepada Kepala Badan Kepeawaian Neara/Kepala Kantor Reional Badan Kepeawaian Neara, dan tembusannya disampaikan kepada: a. Pranata Nuklir yan bersankutan; b. Sekretaris Tim Penilai yan bersankutan; c. Kepala Biro Kepeawaian/Badan Kepeawaian Daerah Provinsi/ Kabupaten/ Kota; dan d. Pejabat lain yan dianap perlu. V. SPSMN P.ABAT YANG BRWNANG MNTAPKAN ANGKA KRDT, TM PNLA, TUGAS TM PNLA. A. SPSMN PJABAT YANG BRWNANG MNTAPKAN ANGKA KRDT 1. Dalam ranka tertib administrasi dan penendalian, pejabat yan berwenan menetapkan anka kredit harus membuat spesimen tanda tanan dan disampaikan kepada Kepala Badan Kepeawaian Neara/ Kepala Kantor Reional Badan Kepeawaian Neara.

21 - 15-2, Apabila terjadi perantian pejabat yan berwenan menetapkan anka kredit, pejabat yan menantikan harus membuat spesimen tanda tanan dan disampaikan kepada Kepala Badan Kepeawaian Neara/ Kepala Kantor Reional Badan Kepeawaian Neara. B. TM PNLA 1. Pejabat yan berwenan menetapkan Anka Kredit dalam menjalankan kewenanannya dibantu oleh: a. Tim Penilai bai Kepala BATAN yan selanjutnya disebut Tim Penilai Pusat; b. Tim Penilai bai Sekretaris Utama BATAN yan selanjutnya disebut Tim Penilai Unit Kerja; c. Tim Penilai bai Pejabat Pimpinan Tini Pratama yan membidani Kepranatanukliran atau Direktur/Kepala Rumah Sakit Pusat yan selanjutnya disebut Tim Penilai nstansi; d. Tim Penilai bai Pejabat Pimpinan Tini Pratama yan membidani Kepranatanukliran atau Direktur/ Kepala Rumah Sakit Provinsi yan selanjutnya disebut Tim Penilai Provinsi; e. Tim Penilai bai Pejabat Pimpinan Tini Pratama yan membidani Kepranatanukliran atau Direktur/ Kepala Rumah Sakit KabupatenlKota yan selanjutnya disebut Tim Penilai Kabupatenl Kota. 2. Tim Penilai terdiri dari unsur teknis yan membidani kepranatanukliran, unsur kepeawaian, dan Pranata Nuklir. 3. Susunan keanotaan Tim Penilai, sebaai berikut: a. seoran Ketua merankap anota; b. seoran Wakil Ketua merankap anota; c. seoran Sekretaris merankap anota; dan d. palin kuran 4 (empat) oran anota. 4. Sekretaris sebaaimana dimaksud pada anka 3 huruf c berasal dari unsur kepeawaian. 5. Anota sebaaimana dimaksud pada anka 3 huruf d, palin kuran 2 (dua) oran dari Pranata Nuklir. 6. Anota sebaaimana dimaksud pada anka 3 huruf d apabila lebih dari 4 (empat), harus bedumlah enap. 7. Dalam hal komposisi jumlah anota sebaaimana dimaksud pada anka 5 tidak dapat dipenuhi, maka anota dapat diankat dari pejabat lain yan mempunyai kompetensi untuk menilai prestasi kerja Pranata Nuklir. 8. Syarat untuk dapat diankat menjadi Anota, yaitu: a. menduduki jabatan/pankat palin rendah sama denan jabatan/pankat Pranata Nuklir yan dinilai; b. memiliki keahlian serta mampu untuk menilai prestasi kerja Pranata Nuklir; dan

22 - 16- c. aktif melakukan penilaian. 9. Masa jabatan anota yaitu 3 (tia) tahun dan dapat diankat kembali untuk masa jabatan berikutnya. 10. Anota yan telah menjabat2 (dua) kali masa jabatan secara berturutturut sebaaimana dimaksud pada anka 9, dapat diankat kembali setelah melampaui tenan waktu 1 (satu) masa jabatan Dalam hal terdapat anota yan pensiun atau berhalanan 6 (enam) bulan atau lebih, maka ketua menusulkan penantian anota secara definitif sesuai masa kerja yan tersisa kepada pejabat yan berwenan menetapkan Tim Penilai. 12. Dalam hal terdapat anota yan ikut dinilai, ketua dapat menankat anota penanti. 13. Tata cara kerja Tim Penilai dan tata cara penilaian anka kredit ditetapkan olah Kepala Badan Tenaa Nuklir Nasional selaku pimpinan nstansi Jabatan Funsional Pranata Nuklir. C. TUGAS TM PNLA 1. Tlras Tim Penilai Pusat, yaitu: a. membantu Kepala BATAN dalam menetapkan Anka Kredit bai Pranata Nuklir Ahli Madya pankat Pembina olonan ruan ly la sampai denan pankat Pembina Utama Muda, olonan ruanly lc dan Pranata Nuklir Ahli Utama pankat Pembina Utama Madya, olonan ruan V ld sampai denan pankat Pembina Utama, olonan ruan Y le di linkunan BATAN dan nstansi di luar BATAN; dan b. melaksanakan tuas-tuas lain yan diberikan oleh Kepala BATAN yan berhubunan denan penetapan Anka Kredit sebaaimana dimaksud pada huruf a Tuas Tim Penilai Unit Kerja, yaitu: a. membantu Sekretaris Utama BATAN dalam menetapkan Anka Kredit, bai: 1. Pranata Nuklir Terampil, pankat Penatur, olonan ruanlllc sampai denan Pranata Nuklir Penyelia, pankat Penata Tinkat, olonan ruan lld; dan 2. Pranata Nuklir Ahli Pertama, pankat Penata Muda, olonan ruan lll a sampai denan Pranata Nuklir Ahli Muda, pankat Penata Tinkat, olonan ruan d; di linkunan BATAN; dan b. melaksanakan tuas-tuas lain yan diberikan oleh Sekretaris Utama BATAN yan berhubunan denan penetapan Anka Kredit sebaaimana dimaksud pada huruf a. Ttras Tim Penilai nstansi, yaitu:

23 -17 - a, membantu Pejabat Pimpinan Tini Pratama yan membidani Kepranatanukliran atau Direktur/ Kepala Rumah Sakit Fusat dalam menetapkan Anka Kredit bai: 1. Pranata Nuklir Terampil pankat Penatur olonan ruan c sampai denan Pranata Nuklir Penyeli a pankat Penata Tinkat olonan ruan d; dan 2, Pranata Nuklir Ahli Pertama pankat Penata Muda olonan ruan lll a sampai denan Pranata Nuklir Ahli Muda pankat Penata Tinkat olonan ruan /d; di linkunan instansi pusat selain BATAN; dan b. melaksanakan tuas-tuas lain yan diberikan oleh Pejabat Pimpinan Tini Pratama yan membidani Kepranatanukliran atau DirekturlKepala Rumah Sakit Pusat yan berhubunan denan penetapan Anka Kredit sebaaimana dimaksud pada huruf a. 4. Tuas Tim Penilai Provinsi, yaitu: a. membantu Pejabat Pimpinan Tini Pratama yan membidani Kepranatanukliran atau Direktur/ Kepala Rumah Sakit Provinsi dalam menetapkan Anka Kredit bai: 1, Pranata Nuklir Terampil pankat Penatur olonan ruan c sampai denan Pranata Nuklir Penyelia pankat Penata Tinkat olonan ruan /d; dan 2. Pranata Nuklir Ahli Pertama pankat Penata Muda olonan ruan / a sampai denan Pranata Nuklir Ahli Muda pankat Penata Tinkat olonan ruan /d; di linkunan Provinsi; dan b. melaksanakan tuas-tuas lain yan diberikan oleh Pejabat Pimpinan Tini Pratama yan membidani Kepranatanukliran atau Direktur/ Kepala Rumah Sakit Provinsi yan berhubunan denan penetapan Anka Kredit sebaaimana dimaksud pada huruf a. 5. Tfias Tim Penilai KabupatenlKota, yaitu: a. membantu Pejabat Pimpinan Tini Pratama yan membidani Kepranatanukliran atau Direktur lkepala Rumah Sakit KabupatenlKota dalam menetapkan Anka Kredit bai: 1. Pranata Nuklir Terampil pankat Penatur olonan ruan c sampai denan Pranata Nuklir Penyelia pankat Penata Tinkat olonan ruan /d; dan 2. Pranata Nuklir Ahli Pertama pankat Penata Muda olonan ruan /a sampai denan Pranata Nuklir Ahli Muda pankat Penata Tinkat olonan ruan d; di linkunan KabupatenlKota; dan b. melaksanakan tuas-tuas lain yan diberikan oleh Pejabat Pimpinan Tini Pratama yan membidani Kepranatanukliran atau Direktur/Kepala Rumah Sakit KabupatenlKota yan berhubunan

24 - 18- denan Penetapan Anka Kredit sebaaimana dimaksud pada huruf a. D. TM TKNS l. Pejabat yan berwenan menetapkan Anka Kredit dapat membentuk Tim Teknis yan anotanya terdiri atas para ahli baik yan berstatus sebaai PNS atau bukan PNS yan mempunyai kemampuan teknis yan diperlukan. 2. Tuas Tim Teknis memberikan saran dan pendapat kepada Ketua Tim Penilai dalam hal memberikan penilaian atas keiatan yan bersifat khusus atau keiatan yan memerlukan keahlian tertentu. 3. Tim Teknis menerima tuas dari dan bertanun jawab kepada Ketua Tim Penilai. 4. Pembentukan Tim Teknis hanya bersifat sementara apabila terdapat keiatan yan bersifat khusus atau keiatan yan memerlukan keahlian tertentu sebaaimana dimaksud pada anka 2. V, KNAKAN PANGKAT, KNAKAN JABATAN, ANGKA KRDT PNGMBANGAN PROFS. DAN KOMPOSS ANGKA KRDT UNTUK KNAKAN PANGKAT DAN JABATAN A. KNAKANPANGKAT 1. Kenaikan pankat Pranata Nuklir, dapat dipertimbankan, apabila: a. palin sinkat 2 (dua) tahun dalam pankat terakhir; b. memenuhi anka kredit kumulatif yan ditentukan; dan c. nilai prestasi kerja palin kuran bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir. 2. Kenaikan pankat PNS yan menduduki Jabatan Funsional Pranata Nuklir Ahli Madya, pankat Pembina Tinkat, olonan ruan V/b untuk menjadi Pembina Utama Muda, olonan ruan V/c sampai denan untuk menjadi Pranata Nuklir Ahli Utama, pankat Pembina Utama, olonan ruan V/e ditetapkan oleh Presiden setelah mendapat pertimbanan teknis Kepala Badan Kepeawaian Neara. 3. Kenaikan pankat PNS Pusat yan menduduki: a. Jabatan Funsional Pranata Nuklir Terampil, pankat Penatur, olonan ruan /c untuk menjadi Penatur Tinkat, olonan ruan /d sampai denan untuk menjadi Pranata Nuklir Penyelia, pankat Penata Tinkat, olonan ruan /d; dan b, Jabatan Funsional Pranata Nuklir Ahli Pertama, pankat Penata Muda, olonan ruan /a untuk menjadi Penata Muda Tinkat, olonan ruan /b sampai denan untuk menjadi Pranata Nuklir Ahli Madya, pankat Pembina Tinkat, olonan ruan V/b. ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepeawaian Pusat setelah mendapat persetujuan teknis Kepala Badan Kepeawaian Neara. 4. Kenaikan pankat PNS Daerah Provinsi yan menduduki:

25 -t B. a. Jabatan Funsional Pranata Nuklir Terampil, pankat Penatur, olonan ruan lllc untuk menjadi Penatur Tinkat, olonan ruan d sampai denan untuk menjadi Pranata Nuklir Penyelia, pankat Penata Tinkat, olonan ruan ld; dan b. Jabatan Funsional Pranata Nuklir Ahli Pertama, pankat Penata Muda, olonan ruan /a untuk menjadi Penata Muda Tinkat, olonan ruan /b sampai denan untuk menjadi Pranata Nuklir Ahli Madya, pankat Pembina Tinkat, olonan ruan lv /b, ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepeawaian Daerah Provinsi yan bersankutan setelah mendapat persetujuan teknis Kepala Kantor Reional Badan Kepeawaian Neara yan bersankutan. Kenaikan pankat PNS Daerah KabupatenlKota yan menduduki: a, Jabatan Funsional Pranata Nuklir Terampil, pankat Penatur, olonan rllan lc untuk menjadi Penatur Tinkat, olonan ruan ld sampai denan untuk menjadi Pranata Nuklir Penyelia, pankat Penata Tinkat, olonan ruan ld; dan b. Jabatan Funsional Pranata Nuklir Ahli Pertama, pankat Penata Muda, olonan ruan llla untuk menjadi Penata Muda Tinkat, olonan ruan /b sampai denan untuk menjadi Pranata Nuklir Ahli Muda, pankat Penata Tinkat, olonan ruan /d, ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepeawaian Daerah KabupatenlKota yan bersankutan setelah mendapat persetujuan teknis Kepala Kantor Reional Badan Kepeawaian Neara yan bersankutan. Kenaikan pankat PNS Daerah KabupatenlKota yan menduduki Jabatan Funsional Pranata Nuklir Ahli Muda, pankat Penata Tinkat, olonan ruan /d untuk menjadi Pranata Nuklir Ahli Madya, pankat Pembina, olonan ruan Y la sampai denan Pembina Tinkat, olonan ru.an V/b ditetapkan oleh Gubernur yan bersankutan setelah mendapat persetujuan teknis Kepala Kantor Reional Badan Kepeawaian Neara yan bersankutan. Kenaikan pankat Pranata Nuklir dalam jabatan yan lebih tini dapat dipertimbankan apabila kenaikan jabatannya telah ditetapkan sesuai denan peraturan perundan-undanan. Contoh: Sdr. Fiddy, ST, NP OO7O jabatan Pranata Nuklir Ahli Pertama terhitun mulai tanal 1 Maret 2010, pankat Penata Muda Tinkat, olonan ruan b terhitun mulai tanal 1 April 2OO. Berdasarkan hasil penilaian pada bulan Januari tahun 2OL3, Sdr. Fiddy, ST memperoleh Anka Kredit sebesar 2OS dan akan dipertimbankan untuk dinaikkan pankat menjadi Penata, olonan ruan c terhitun mulai tanal April Maka sebelum dipertimbankan kenaikan pankatnya terlebih dahulu ditetapkan kenaikan jabatannya menjadi Pranata Nuklir Ahli Muda. Pranata Nuklir yan memiliki Anka Kredit melebihi anka kredit yan ditentukan untuk kenaikan jabatan danlatau pankat setinkat lebih

26 -20- tini, kelebihan anka kredit dapat diperhitunkan untuk kenaikan jabatan dan atau pankat berikutnya. Contoh: Sdr. Karim, NP L Jabatan Pranata Nuklir Penyelia, pankat Penata, olonan ruanllllc Terhitun Mulai Tanal 1 April 2O4. Pada waktu naik pankat menjadi pankat Penata, olonan ruan lc, yan bersankutan memperoleh Anka Kredit sebesar 2O. Adapun Anka Kredit kumulatif untuk kenaikan pankat menjadi pankat Penata, olonan ruan c yakni 2OO, denan demikian Sdr. Karim memiliki kelebihan Anka Kredit 10 dan dapat diperhitunkan untuk kenaikan pankat berikutnya. 9. Pranata Nuklir pada tahun pertama telah memenuhi atau melebihi Anka Kredit yan dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan dan/atau pankat dalam masa jabatan danlatau pankat yan didudukinya, maka pada tahun berikutnya diwajibkan menumpulkan palin kuran 20% (dua puluh persen) Anka Kredit dari jumlah anka kredit yan dipersyaratkan untuk kenaikan pankat setinkat lebih tini yan berasal dari tuas pokok. Contoh: Sdr. Tanto, S.Si NP Ahli Pertama, pankat Penata mulai tanal 1 April Dari penilaian prestasi kerja Januari 2008 sampai denan Desember ditetapkan Anka Kredit sebesar 160 dan diperunakan untuk kenaikan pankat menjadi Penata Muda Tinkat, olonan ruan /b terhitun mulai tanal 1 April 2O2. Berdasarkan penilaian prestasi kerja Januari 2O2 sampai denan 31 Desember 2O2, sdr. Tanto, S.Si telah menumpulkan Anka Kredit sebesar 45 sehina dalam tahun pertama masa pankat yan didudukinya 3 1 Maret 2013 telah memiliki Anka Kredit yan dapat dipertimbankan untuk kenaikan pankat menjadi Penata, olonan ruan /c yakni sebesar 205. Dalam hal demikian, pada tahun kedua masa pankat yan didudukinya 31 Maret 2Ol4 untuk kenaikan pankat menjadi Penata, olonan ruan /c sdr Tanto, S.Si wajib menumpulkan Anka kredit palin kuran 2oo/o x Anka Kredit. 10. Pranata Nuklir Penyelia, pankat Penata Tinkat, olonan ruan d, setiap tahun sejak menduduki pankatnya wajib menumpulkan palin kuran anka kredit 10 (sepuluh) dari tuas pokok Pranata Nuklir Ahli Utama, pankat Pembina Utama, olonan ruan V/e, setiap tahun sejak menduduki pankatnya wajib menumpulkan palin rendah 25 (dua puluh lima) Anka Kredit dari keiatan tuas pokok dan atau penembanan profesi. Contoh: O01 Jabatan Pranata Nuklir Muda, olonan ruan a terhitun

27 -2r- Sdr. Arjuna, S.Si NP , Jabatan Pranata Nuklir Ahli Madya, pankat Pembina Utama Madya, olonan ruan V/d terhitun mulai tanal 1 Oktober Yan bersankutan naik pankat menjadi Pembina Utama, olonan ruan V le Terhitun Mulai Tanal 1 Oktober 2O4. Dalam hal demikian, Sdr. Arjuna, S.Si setiap tahun sejak tanal 1 Oktober 2O4 menduduki Pembina Utama, olonan ruanlv /e, wajib menumpulkan Anka Kredit 25 (dua puluh lima) Anka Kredit dari keiatan tuas pokok dan/atau penembanan profesi. B. C. KNAKAN JABATAN 1. Kenaikan jabatan Pranata Nuklir dapat dipertimbankan apabila: a. palin sinkat (satu) tahun dalam jabatan terakhir; b. memenuhi Anka Kredit kumulatif yan ditentukan; c. nilai prestasi kerja palin rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan d. tersedia formasi jabatan. 2. Dalam hal belum tersedianya formasi jabatan sebaaimana dimaksud pada anka t huruf d maka Pranata Nuklir yan telah memenuhi syarat untuk kenaikan jabatan setinkat lebih tini tetap berada pada jenjan jabatan terakhir yan didudukinya. 3. Kenaikan Jabatan Pranata Nuklir Keterampilan dan Pranata Nuklir Ahli Pertama menjadi Pranata Nuklir Ahli Muda sampai denan Pranata Nuklir Ahli Madya ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepeawaian instansi masin-masin. 4. Kenaikan Jabatan dari Pranata Nuklir Ahli Madya menjadi Pranata Nuklir Ahli Utama ditetapkan oleh Presiden setelah mendapatkan pertimbanan teknis dari Kepala Badan Kepeawaian Neara. 5. Keputusan kenaikan jabatan Pranata Nuklir dibuat menurut contoh formulir sebaaimana tercantum dalam Anak Lampiran -v yan merupakan baian tidak terpisahkan dari Peraturan Bersama ini. ANGKA KRDT PNGMBANGAN PROFS 1. Pranata Nuklir Ahli Madya, pankat Pembina, olonan ruan V a yan akan naik pankat menjadi Pembina Tinkat, olonan ruan V/b, wajib menumpulkan palin rendah B (delapan) Anka Kredit dari keiatan penembanan profesi berupa karya ilmiah terbit. 2. Pranata Nuklir Ahli Madya, pankat Pembina Tinkat, olonan ruan V/b yan akan naik pankat menjadi Pembina Utama Muda, olonan ruan V/c, wajib menumpulkan palin rendah 10 (sepuluh) Anka Kredit dari keiatan penembanan profesi berupa karya ilmiah terbit. 3. Pranata Nuklir Ahli Madya, pankat Pembina Utama Muda, olonan ruan ly c yan akan naik jabatan dan pankat menjadi Pranata Nuklir Utama, pankat Pembina Utama Madya, olonan ruan V/d, wajib menumpulkan palin rendah 12 (dua belas) Anka Kredit dari keiatan penembanan profesi berupa karya ilmiah terbit.

28 Pranata Nuklir Ahli Utama, pankat Pembina Utama Madya, olonan ruan V/d yan akan naik pankat menjadi Pembina Utama, olonan ruan Y le, wajib menumpulkan palin rendah 14 (empat belas) Anka Kredit dari keiatan penembanan profesi berupa karya ilmiah terbit. Anka Kredit dari keiatan penembanan profesi sebaaimana dimaksud pada anka 2 sampai denan anka 5 merupakan Anka Kredit masin-masin yan harus dipenuhi untuk setiap kenaikan pankat dan/ atau jabatan. Contoh: Sdr. Yudi, S.Si NP , jabatan Pranata Nuklir Ahli Madya, pankat Pembina, olonan ruanlv la. Untuk naik pankat menjadi Pranata Nuklir Ahli Madya pankat Pembina Tinkat, olonan ruan V lb sampai denan pankat Pembina utama muda, olonan ruan Y f c, dan naik jabatan dan pankat menjadi Pranata Nuklir Ahli Utama pankat Pembina Utama Madya, olonan ruan V ld, sampai denan pankat Pembina Utama, olonan ruan V/e yan bersankutan telah menumpulkan anka kredit denan rincian sebaai berikut: Untuk kenaikan pankat berikutnya menjadi pankat Pembina Tinkat, olonan ruan lvlb, telah menumpulkan anka kredit denan rincian sebaai berikut: 1 Diklat di bidan Kepranatanukliran = 10 2 Pemanfaatan ptek Nuklir :56 3 Penelolaan Perankat Nuklir =46 4 Penembanan profesi: Membuat 1 (satu) Karya lmiah berupa tinjauan = 8 denan aasan Kepranatanukliran bentuk buku yan secara nasional sendiri di bidan yan dipublikasikan dalam diterbitkan dan diedarkan Untuk kenaikan pankat berikutnya menjadi pankat Pembina Utama Muda, olonan ruan V lc, telah menumpulkan anka kredit denan rincian sebaai berikut: 1 Diklat di bidan Kepranatanukliran 2 Pemanfaatan ptek Nuklir 3 Penelolaan Perankat Nuklir 4 Penembanan profesi: a) Membuat 1 (satu) Karya lmiah hasil penelitian di bidan Kepranatanukliran yan dipublikasikan dalam bentuk jurnal ilmiah nasional terakreditasi b) Membuat 1 (satu) Karya lmiah berupa tinjauan denan aasan sendiri hasil penelitian di bidan Kepranatanukliran yan dipublikasikan dalam bentuk majalah ilmiah =14 =44 =52 4

29 -23- yan diakui secara nasional Untuk kenaikan jabatan dan pankat menjadi Pranata Nuklir Ahli Utama, pankat Pembina Utama Madya, olonan ruan V ld, telah menumpulkan anka kredit denan rincian sebaai berikut. 1 Diklat di bidan Kepranatanukliran : 12 2 Pemanfaatan lptek Nuklir : 43 3 Penelolaan Perankat Nuklir : 53 4 Penembanan profesi: a) Membuat 1 (satu) Karya lmiah hasil = 8 penelitian di bidan Kepranatanukliran yan dipublikasikan dalam bentuk jurnal ilmiah internasional b) Membuat 1 (satu) Karya lmiah berupa = 4 tinjauan denan aasan sendiri hasil penelitian di bidan Kepranatanukliran yan dipublikasikan dalam bentuk majalah ilmiah yan diakui secara nasional Untuk kenaikan pankat menjadi Pranata Nuklir Ahli Utama, pankat Pembina Utama, olonan ruan ly le, telah menumpulkan anka kredit denan rincian sebaai berikut. 1 Diklat di bidan Kepranatanukliran : 12 2 Pemanfaatan ptek Nuklir = 70 3 Penelolaan Perankat Nuklir = 64 4 Penembanan profesi: a) Membuat 1 (satu) Karya lmiah hasil : 12,5 penelitian di bidan Kepranatanukliran yan dipublikasikan dalam bentuk buku dan diedarkan secara nasional b) Membuat 1 (satu) tulisan ilmiah popular di = 2 bidan Kepranatanukliran yan disebarluaskan melalui media massa D. KOMPOSS ANGKA KRDT UNTUK KNAKAN PANGKAT DAN JABATAN 1. Jumlah anka kredit kumulatif palin kuran yan harus dipenuhi oleh setiap Pranata Nuklir untuk kenaikan jabatan dan/atau kenaikan pankat, olonan ruan terdiri atas: a. palin rendah 80% (delapan puluh persen) Anka Kredit berasal dari unsur utama tidak termasuk sub unsur pendidikan formal, dan palin kuran 20% (dua puluh persen) harus berasal dari unsur Pemanfaatan iptek nuklir danlatau Penelolaan Perankat Nuklir; dan b. palin tini 2Oo/o (dua puluh persen) Anka Kredit berasal dari unsur penunjan. Contoh:

30 -24- Sdri. Tutik, S.Si NP. 978O , Jabatan Pranata Nuklir Ahli Muda, pankat Penata, olonan ruan / c terhitun mulai tanal April denan Anka Kredit 205, denan rincian:. Unsur Utama A. Pendidikan 1. Pendidikan sekolah 2. Pendidikan dan pelatihan B. Pemanfaatan ptek Nuklir C. Penelolaan Perankat Nuklir D. Penembanan Profesi. Unsur Penunj arr Penunjan tuas Pranata Nuklir 20 Sampai denan tanal 31 Desember 2OL3 yan bersankutan menumpulkan Anka Kredit sebesar 100, denan rincian sebaai berikut:. Unsur Utama A. Diklat Kepranatanukliran B. Pemanfaatan ptek Nuklir C. Penelolaan Perankat Nuklir D. Penembanan Profesi. Penunjan tuas Pranata Nuklir Denan demikian, Sdri. Tutik, S.Si memenuhi anka kredit kumulatif palin kuran yan harus dipenuhi untuk kenaikan pankat dari Pranata Nuklir Ahli Muda, pankat Penata, olonan ruan /c menjadi Pranata Nuklir Ahli Muda, pankat Penata Tinkat, olonan ruan /d sebesar 300 Anka kredit denan rincian: a) Sdri. Tutik, S.Si memenuhi palin rendah 8O% (delapan puluh persen) Anka Kredit berasal dari unsur utama tidak termasuk sub unsur pendidikan formal yaitu 8O%x100 = 80 Anka Kredit, sementara yan bersankutan menumpulkan 80 Anka Kredit; b) Sdri. Tutik, S.Si memenuhi palin kuran 2Oo/o (dua puluh persen) harus berasal dari unsur Pemanfaatan iptek nuklir dan/ atau Penelolaan Perankat Nuklir yaitu 2OVo x 80 =16 Anka Kredit, sementara yan bersankutan menumpulkan 70 Anka Kredit; dan 2l Sdri. Tutik, S.Si memperoleh 20 Anka Kredit untuk memenuhi palin tini 2Oo/o (dwa puluh persen) Anka Kredit berasal dari unsur penunjan. X. PMBBASAN SMNTARA, PNURUNAN JABATAN, PNGANGKATAN KMBAL DAN PMBRHNTAN A. PMBBASAN SMNTARA 1. Pranata Nuklir Terampil, pankat Penatur, olonan ruan /c sampai denan Pranata Nuklir Penyelia, pankat Penata, olonan ruan /c dan Pranata Nuklir Ahli Pertama, pankat Penata Muda, olonan ruan / a sampai denan Pranata Nuklir Ahli Utama pankat Pembina

31 -25- Utama Madya, olonan ruan V ld, dibebaskan sementara dari jabatanny&, apabila dalam janka waktu 5 (lima) tahun dalam jabatan terakhir tidak dapat memenuhi Anka Kredit yan disyaratkan untuk kenaikan jabatan setinkat lebih tini bai Pranata Nuklir yan jabatannya lebih rendah dari pankat yan dimiliki Contoh: Sdr. Renaninsih, M.Sc L992O pankat Pembina, olonan ruan V/a terhitun mulai tanal 1 Oktober 2OO8, jabatan Kepala Balai radiasi BATAN. Sdr. Renaninsih, M.Sc. diankat dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir Ahli Muda terhitun mulai tanal 1 Juni 2009 denan Anka Kredit sebesar 285. Meninat jenjan jabatan yan bersankutan lebih rendah dari pankat yan dimiliki, maka apabila dalam janka waktu 5 (lima) tahun sejak diankat dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir Ahli Muda yaitu 1 Juni 2OO9 sampai denan 31 Mei 2Ol4 tidak dapat memenuhi Anka Kredit kumulatif untuk kenaikan jabatan sesuai pankat yan dimiliki yakni Pranata Nuklir Ahli Madya Anka Kredit 400, maka yan bersankutan terhitun mulai tanal 31 Mei 2OL4 dibebaskan sementara dari Jabatan Funsional Pranata Nuklir Ahli Muda. Pranata Nuklir Terampil, pankat Penatur, olonan ruanlllc sampai denan Pranata Nuklir Penyelia, pankat Penata, olonan ruan /c dan Pranata Nuklir Ahli Pertama, pankat Penata Muda, olonan ruan a sampai denan Pranata Nuklir Ahli Utama, pankat Pembina Utama Madya, olonan ruan V/d, dibebaskan sementara dari jabatannys, apabila dalam janka waktu 5 (lima) tahun dalam jabatan terakhir tidak dapat memenuhi Anka Kredit yan disyaratkan untuk kenaikan pankat setinkat lebih tini bai Pranata Nuklir yan akan mendapatkan kenaikan pankat pertama sejak diankat dalam jabatan terakhir. Contoh: Sdr. W'aya, S.Si NP. 977O OO 1 pankat Penata, olonan ruan /c terhitun mulai tanal Oktober 2008, yan bersankutan diankat dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir Ahli Muda terhitun mulai tanal 1 Februari 2009 denan anka kredit sebesar Apabila dalam janka waktu 5 (lima) tahun sejak diankat dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir Ahli Muda yaitu 1 Februari 2009 sampai denan 31 Januari 2O4 tidak dapat memenuhi Anka Kredit kumulatif untuk kenaikan pankat menjadi Penata Tinkat, olonan ruan /d denan anka kredit 300, maka yan bersankutan terhitun mulai tanal 31 Januari 2O4 dibebaskan sementara dari Jabatan Funsional Pranata Nuklir Ahli Muda. Pranata Nuklir Terampil, pankat Penatur, olonan ruanlllc sampai denan Pranata Nuklir Penyelia, pankat Penata, olonan ruan /c dan Pranata Nuklir Ahli Pertama, pankat Penata Muda, olonan

32 ruan a sampai denan Pranata Nuklir Ahli Utama, pankat Pembina Utama Madya, olonan ruan V/d, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila telah 5 (lima) tahun dalam pankat terakhir tidak dapat memenuhi Anka Kredit yan disyaratkan untuk kenaikan pankat setinkat lebih tini bai Pranata Nuklir yan pernah mendapatkan kenaikan pankat sejak diankat dalam jabatan terakhir. Contoh: Sdr. Antonio, S.Si, M.Si, NP L992O , Pranata Nuklir Ahli Madya, pankat Pembina, olonan ruan Y f a, terhitun mulai tanal April Yan bersankutan naik pankat setinkat lebih tini menjadi Pembina Tinkat, olonan ruan V/b terhitun mulai tanal 1 April 2009 denan Anka Kredit sebesar 590. Apabila dalam janka waktu 5 (lima) tahun sejak naik pankat menjadi Pembina Tinkat, olonan ruan V/b yaitu April 2OO9 sampai denan 31 Maret 2O4 tidak dapat memenuhi anka kredit kumulatif untuk kenaikan pankat menjadi Pembina Utama Muda, olonan ruan V lc denan anka kredit 7OO, maka yan bersankutan terhitun mulai tanal 31 Maret 2O4 dibebaskan sementara dari Jabatan Funsional Pranata Nuklir Ahli Madya. Pranata Nuklir Penyelia, pankat Penata Tinkat, olonan ruan /d, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap tahun sejak menduduki pankatnya tidak dapat memenuhi palin kuran 10 (sepuluh) Anka Kredit dari keiatan tuas pokok dan latau penembanan profesi. Pranata Nuklir Ahli Utama, pankat Pembina Utama, olonan ruan V f e, dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap tahun sejak menduduki pankatnya tidak dapat memenuhi palin kuran 25 (dua puluh lima) Anka Kredit dari keiatan tuas pokok danlatau penembanan profesi. Contoh: Sdr. Dra. Nuraini, M.Sc, NP , jabatan Pranata Nuklir Ahli Utama, pankat Pembina Utama, olonan ruan V le terhitun mulai tanal Oktober 2013, denan anka kredit sebesar Apabila setiap tahun sejak menduduki pankat Pembina Utama, olonan ruan lyle terhitun mulai tanal 1 Oktober 2013, tidak dapat memenuhi palin kuran 25 (dua puluh lima) Anka Kredit dari keiatan tuas pokok danlatau penembanan profesi, maka yan bersankutan dibebaskan sementara dari Jabatan Funsional Pranata Nuklir Ahli Utama. Selain pembebasan sementara sebaaimana dimaksud pada anka L, anka 2, anka 3, anka 4, dan anka 5 Pranata Nuklir dibebaskan sementara dari jabatannya, apabila: a. diberhentikan sementara sebaai PNS; b. dituaskan secara penuh di luar Jabatan Funsional Pranata Nuklir;

33 c. menjalani cuti di luar tanunan neara, kecuali untuk persalinan anak keempat dan seterusnya; atau d. menjalani tuas belajar lebih dari 6 (enam) bulan. Pembebasan sementara bai Pranata Nuklir sebaaimana dimaksud pada anka 1, ankd 2, dan anka 3 didahului denan perinatan oleh Pejabat Pembina Kepeawaian palin lambat 6 (enam) bulan sebelum batas waktu pembebasan sementara, dibuat menurut contoh formulir sebaaimana tercantum dalam Anak Lampiran -w yan merupakan baian tidak terpisahkan dari Peraturan Bersama ini. Keputusan pembebasan sementara dari Jabatan Funsional Pranata Nuklir dibuat menurut contoh formulir sebaaimana tercantum dalam Anak Lampiran -x yan merupakan baian tidak terpisahkan dari Peraturan Bersama ini. B. PNURUNAN JABATAN 1. Pranata Nuklir yan dijatuhi hukuman disiplin tinkat berat berupa pemindahan dalam ranka penurunan jabatan setinkat lebih rendah, melaksanakan tuas sesuai denan jabatan yan baru. 2. Penilaian prestasi kerja Pranata Nuklir selama menjalani hukuman disiplin sebaaimana dimaksud pada anka 1, dinilai sesuai denan jabatan yan baru. 3. Jumlah Anka Kredit yan dimiliki Pranata Nuklir sebelum dijatuhi hukuman disiplin sebaaimana dimaksud pada anka 1 tetap dimiliki dan diperunakan untuk penankatan kembali dalam jabatan semula. 4. Anka Kredit yan diperoleh dari prestasi kerja dalam jenjan jabatan sebaaimana dimaksud pada anka 2 diperhitunan untuk kenaikan pankat atau jabatan setelah diankat kembali ke jabatan semula. Contoh: Sdr. Ardiansyah, S.T NP. L jabatan Pranata Nuklir Ahli Muda, pankat Penata Tinkat, olonan ruan d denan anka kredit sebesar 300. Sdr. Ardiansyah, S.T dijatuhi hukuman disiplin tinkat berat berupa pemindahan dalam ranka penurunan jabatan setinkat lebih rendah menjadi Pranata Nuklir Ahli Pertama terhitun mulai tanal 20 Maret 2O1. Dalam hal demikian: a. Sdr. Ardiansyah, S.T pankat Penata Tinkat olonan ruan ll d diturunkan dari Pranata Nuklir Ahli Muda menjadi Pranata Nuklir Ahli Pertama denan anka kredit 300. b. Sdr. Ardiansyah, S.T diberikan tunjanan jabatan funsional Pranata Nuklir Ahli Pertama. c. Sdr. Ardiansyah, S.T dapat diankat kembali ke jabatan Pranata Nuklir Ahli Muda dalam ketentuan sebaai berikut: 1) palin sinkat telah 1 ( satu ) tahun terhitun sejak dijatuhi hukuman disiplin;

34 -28-2) menunakan anka kredit terakhir sebelum dijatuhi hukuman disiplin yaitu 300 anka kredit; dan 3) memenuhi syarat lain sesuai peraturan perundan-undanan. d. Selama menduduki Pranata Nuklir Ahli Pertama Ardiansyah, S.T memperoleh anka kredit 50. e. Setelah 2 (dua) tahun diankat kembali ke dalam jabatan Pranata Nuklir Ahli Muda Ardiansyah, S.T memperoleh anka kredit 55. f. Dalam hal demikian Ardiansyah, S.T, dapat dipertimbankan untuk naik jabatan menjadi Pranata Nuklir Ahli Madya denan anka kredit 405 yan berasal dari: 1) Anka Kredit terakhir yaitu 300; 2l Anka Kredit yan diperoleh selama menduduki jabatan Pranata Nuklir Ahli Pertama 50; dan 3) Anka Kredit yan diperoleh setelah diankat kembali dalam jabatan Pranata Nuklir Ahli Muda yaitu 55. C. PNGANGKATAN KMBAL 1. Pranata Nuklir yan dibebaskan sementara karena: a. telah 5 (lima) tahun dalam jabatan terakhir tidak dapat memenuhi Anka Kredit yan disyaratkan untuk kenaikan jabatan setinkat lebih tini bai Pranata Nuklir yan jabatannya lebih rendah dari pankat yan dimiliki; b. telah 5 (lima) tahun dalam jabatan terakhir tidak dapat memenuhi Anka Kredit yan disyaratkan untuk kenaikan pankat setinkat lebih tini bai Pranata Nuklir yan akan mendapatkan kenaikan pankat pertama sejak diankat dalam jabatan terakhir; c. telah 5 (lima) tahun dalam pankat terakhir tidak dapat memenuhi Anka Kredit yan disyaratkan untuk kenaikan pankat setinkat lebih tini bai Pranata Nuklir yan pernah mendapatkan kenaikan pankat sejak diankat dalam jabatan terakhir; d. setiap tahun sejak menduduki pankatnya tidak dapat memenuhi palin kuran 10 (sepuluh) Anka Kredit dari keiatan tuas pokok danlatau penembanan profesi bai Pranata Nuklir Penyelia, pankat Penata Tinkat, olonan ruanlllld. e. setiap tahun sejak menduduki pankatnya tidak dapat memenuhi palin kuran 25 (dua puluh lima) Anka Kredit dari keiatan tuas pokok danlatau penembanan profesi bai Pranata Nuklir Ahli Utama, pankat Pembina Utama, olonan ruan V/e. diankat kembali dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir, apabila palin lama dalam waktu 1 (satu) tahun telah memenuhi Anka Kredit yan ditentukan. 2. Pranata Nuklir yan dibebaskan sementara karena diberhentikan sementara sebaai PNS, dapat diankat kembali dalam Jabatan

35 Funsional Pranata Nuklir apabila pemeriksaan oleh yan berwajib telah selesai atau telah ada putusan penadilan yan telah mempunyai kekuatan hukum yan tetap dan ternyata bahwa yan bersankutan tidak bersalah. Pranata Nuklir Terampil, Pranata Nuklir Mahir, dan Pranata Nuklir Ahli Pertama yan dibebaskan sementara karena dituaskan secara penuh di luar Jabatan Funsional Pranata Nuklir, dapat diankat kembali dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir apabila berusia palin tini 54 (lima puluh empat) tahun. Pranata Nuklir Penyelia, Pranata Nuklir Ahli Muda, Pranata Nuklir Ahli Madya, dan Pranata Nuklir Ahli Utama yan dibebaskan sementara karena dituaskan secara penuh di luar Jabatan Funsional Pranata Nuklir, dapat diankat kembali dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir apabila berusia palin tini 58 (lima puluh delapan) tahun. 5. Pranata Nuklir yan dibebaskan sementara karena menjalani cuti di luar tanunan neara, dapat diankat kembali dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir apabila telah selesai menjalani cuti di luar tanunan neara. 6. Pranata Nuklir yan dibebaskan sementara karena menjalani tuas belajar lebih dari 6 (enam) bulan, dapat diankat kembali dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir apabila telah selesai menjalani tuas belajar Penankatan kembali ke dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir sebaaimana dimaksud pada anka 3 dan anka 4 dapat dilakukan denan ketentuan penajuan usulan sudah diterima oleh pejabat sesuai peraturan perundan-undanan palin kuran 6 (enam) bulan sebelum usia yan dipersyaratkan berakhir. contoh: Sdr. Kurniadi, S.Si, NP O 1, jabatan Pranata Nuklir Ahli Madya, pankat Pembina, olonan ruan lv la yan bersankutan dibebaskan sementara dari jabatan Pranata Nuklir Ahli Madya dan diankat dalam jabatan Administrator. Apabila yan bersankutan akan diankat kembali ke dalam jabatan funsional Pranata Nuklir, maka usulan sudah diterima oleh pejabat sesuai peraturan perundan-undanan palin lambat Januari 2O7. Penankatan kembali ke dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir dilaksanakan denan ketentuan sebaai berikut: a. Pranata Nuklir yan diankat kembali ke dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir sebaaimana dimaksud pada anka 1 menunakan Anka Kredit terakhir yan dimiliki dan ditambah denan Anka Kredit dari keiatan Kepranatanukliran dan penembanan profesi yan diperoleh selama dalam pembebasan sementara;

36 -30- b. Pranata Nuklir yan diankat kembali ke dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir sebaaimana dimaksud pada anka 2 dan anka 5 menunakan Anka Kredit terakhir yan dimiliki; c. Pranata Nuklir yan diankat kembali ke dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir sebaaimana dimaksud pada anka 3, anka 4 dan anka 6 menunakan Anka Kredit terakhir yan dimiliki dan dapat ditambah denan Anka Kredit dari keiatan penembanan profesi yan diperoleh selama dalam pembebasan sementara. 9. Keputusan penankatan kembali dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir dibuat menurut contoh formulir sebaaimana tercantum dalam Anak Lampiran -y yan merupakan baian tidak terpisahkan dari Peraturan Bersama ini. D. PMBRHNTAN 1. Pranata Nuklir diberhentikan dari jabatannyd, apabila dalam janka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebaaimana dimaksud pada anka romawi X huruf A tetap tidak dapat memenuhi anka kredit yan ditentukan. contoh: Sdr. Drs. Aus Wijaksono, M.T, NP telah dibebaskan sementara dari Jabatan Funsional Pranata Nuklir Ahli Muda terhitun mulai tanal 31 Mei Apabila Sdr. Drs. Aus Wijaksono, M.T, tetap tidak dapat memenuhi anka kredit yan disyaratkan sampai denan tanal 31 Mei 2015, maka yan bersankutan diberhentikan dari jabatannya terhitun mulai tanal 31 Mei Keputusan pemberhentian dari Jabatan Funsional Pranata Nuklir dibuat menurut contoh formulir sebaaimana tercantum dalam Anak Lampiran l-z yan merupakan baian tidak terpisahkan dari Peraturan Bersama ini. X. PNYSUAAN NPASS/TG 1. PNS yan pada saat ditetapkan Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2OL4, telah dan masih melaksanakan tuas di bidan Kepranatanukliran berdasarkan keputusan pejabat yan berwen&fl, dapat disesuaikan ldi-inpassin dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir. 2. PNS yan disesuaikanldi-inpassin dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir Keterampilan, harus memenuhi syarat sebaai berikut: a. bertjazah palin rendah Diploma fisika/kimia atau kualifikasi lain yan ditentukan oleh nstansi Pembina; b. menduduki pankat palin rendah Penatur olonan ruan ll lc; c. telah memiliki penalaman kerja di bidan Kepranatanukliran palin sinkat 5 (lima) tahun;

37 -3 1- d. berusia palin tini 50 tahun; e. nilai prestasi kerja palin rendah bernilai baik dalam (satu) tahun terakhir; f. menikuti dan lulus uji kompetensi;. memperhatikan formasi jabatan; dan h. mendapat rekomendasi dari Pimpinan nstansi Pembina Jabatan Funsional Pranata Nuklir. 3. PNS yan disesuaikan/ dt-inpassin dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir Keahlian, harus memenuhi syarat sebaai berikut: a. berijazah palin rendah Sarjana (Sl)/Diploma V fisika/kimia atau kualifikasi lain yan ditentukan oleh nstansi Pembina; b. menduduki pankat palin rendah Penata Muda, olonan ruanlllla; c. telah memiliki penalaman kerja di bidan Kepranatanukliran palin sinkat 5 (lima) tahun; d. berusia palin tini 50 tahun; e. nilai prestasi kerja palin rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; f. menikuti dan lulus uji kompetensi;. memperhatikan formasi jabatan; dan h. mendapat rekomendasi dari Pimpinan nstansi Pembina Jabatan Funsional Pranata Nuklir. 4. Telah memiliki penalaman kerja di bidan Kepranatanukliran sebaaimana dimaksud pada anka 2 huruf c atau anka 3 huruf c, dapat dihitun secara kumulatrf berturut-turut. Contoh: Sdr. Parikesit, S.Si NP OOB2 1 OO1, pankat Penata Muda Tinkat, olonan ruan lllb, yan bersankutan menduduki jabatan penanalisis keselam atan nuklir terhitun mulai tanal 1 Desember 2OO9. Sampai denan ditetapkannya Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2OL4, yakni tanal 6 Januari 2A4 yan bersankunan masih menduduki jabatan penanalisis keselamatan nuklir, dan melaksanakan tuas di bidan Kepranatanukliran. Dalam hal demikian maka Sdr. Parikesit, S.Si memiliki penalaman di bidan Kepranatanukliran selama 5 (lima) tahun. 5. Jenjan jabatan ditetapkan berdasarkan Anka Kredit sesuai denan masa kerja dalam pankat terakhir yan dimilikinya. 6. Masa kerja dalam pankat terakhir untuk penyesuaian/inpassin sebaaimana tercantum pada Lampiran X dan Lampiran X Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2Ol4 dihitun dalam pembulatan kebawah, yaitu:

38 -32- a. kuran dari 1 (satu) tahun, dihitun kuran 1 (satu) tahun; b. f (satu) tahun sampai denan kuran dari 2 (dua) tahun, dihitun (satu) tahun; c. 2 (dua) tahun sampai denan kuran dari 3 (tia) tahun, dihitun 2 (dua) tahun; d, 3 (tia) tahun sampai denan kuran dari 4 (empat) tahun, dihitun 3 (tia) tahun; dan e. 4 (empat) tahun atau lebih, dihitun 4 (empat) tahun. 7. Keputusan penyesuaian/ inpa.ssin dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir, ditetapkan oleh pejabat sesuai peraturan perundan-undanan dibuat menurut contoh formulir sebaaimana tercantum dalam Anak Lampiran -aa yan merupakan baian tidak terpisahkan dari Peraturan Bersama ini. 8. Penyesuai an/ inpassin dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir, ditetapkan terhitun mulai tanal 1 November 2Ql4 sampai denan 30 November 2O PNS yan dalam masa penyesu aian/ inpassin telah dapat dipertimbankan kenaikan pankatnya, maka sebelum disesuaikan/di-inpassin dalam Jabatan Funsiona-l Pranata Nuklir terlebih dahulu dipertimbankan kenaikan pankatnya aar dalam penyesuaian/ inpassin telah memperunakan pankat terakhir. Contoh: Sdr. Rudolf, S.Si NP OO4O9 001, diankat menjadi PNS terhitun mulai tanal September 2OO5, jabatan Analis Kimia, pankat Penata Muda, olonan ruan /a. Yan bersankutan naik pankat menjadi Penata Muda Tinkat, olonan ruan /b terhitun mulai tanal Oktober 2OO9 Sampai bulan September 2Ol4 yan bersankutan telah dan masih melaksanakan tuas di bidan Kepranatanukliran. Denan demikian, Sdr. Rudolf telah 4 tahun dalam pankat terakhir yaitu Penata Muda Tinkat, olonan ruan /b, maka sebelum disesuaikan/ di-inpassin dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir, yan bersankutan dapat dinaikkan terlebih dahulu pankatnya menjadi Penata, olonan ruan /c terhitun mulai tanal 1 Oktober X. UJKOMPTNS Uji kompetensi bai Pranata Nuklir yan akan naik jabatan berlaku sejak Juli 2O16.

39 -33- X. PNUTUP Demikian untuk dilaksanakan denan sebaik-baiknya. KPALA BADAN KPGAWAAN NGARA, BADAN T KPALA GA NUKLR NASONAL, d Ko surrsno.l t TffiSNUBROTO

40 -34- CONTOH KPUTUSAN PNGANGKATAN PRTAMA KAL DALAM JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR ANAK LAMPRAN -A PRATURAN BRSAMA KPALA BADAN TNAGA NUKLR NASONAL DAN KPALA BADAN KPGAWAAN NGARA TNTANG KTNTUAN PLAKSANAAN PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NGARA DAN RFORMAS BROKRAS RPUBLK NDONSA NOMOR 2 TAHUN 2O4 TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTNYA Menimban Meninat KPUTUSAN KPALA/ GUBRNU R / BU PATr / WAL KOTA*) NOMOR :... TNTANG PNGANGKATAN PRTAMA KAL DALAM JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR KPALA/ GUB RNUR/ BUPAT / WALKOTA, *) a. bahwa sebaai pelaksanaan dari Pasal 29 Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2O tentan Jabatan Funsional Pranata Nuklir dan Anka Kreditnya, dipandan perlu untuk menankat Saudara dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir; ;-.;;;;;-;.;",;;;;:;,,:-r, Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 sebaaimana telah diubah denan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2OO Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 sebaaimana telah diubah denan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009; 4. Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2Ol4; 5. Peraturan Bersama Kepala Badan Tenaa Nuklir Nasional dan Kepala Badan Kepeawaian Neara Nomor...Tahun 2O14 dan Nomor... Tahun 2O4; **) Menetapkan PRTAMA Terhitun mulai tanal a. Nama b. NP c. Pankat / olonan ruan/tmt MMUTUSKAN:...menankat Peawai Neeri Sipil: KDUA KTGA KMPAT **) Apabila kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitunan kembali sebaaimana mestinya. Asli Keputusan ini disampaikan kepada Peawai Neeri Sipil yan bersankutan untuk diketahui dan diindahkan sebaaimana mestinya. ditetapkan di.., pada tanal...'.'.'.'... NP. TMBUSAN : 1. Kepala Badan Tenaa Nuklir Nasional; 2. Kepala Badan Kepeawaian Nearaf Kantor Reional BKN yan bersankutan; *) 3. Kepala BKD Provinsi/BKD KabupatenlKota atau Biro/Baian Kepeawaian instansi yan bersankutan;*) 4. Pejabat yan berwenan menetapkan anka kredit; 5. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Neara/Kepala Biro/Baian Keuanan Daerah yan bersankutan;*) 6. Pejabat lain yan dianap perlu. *) Coret yan tidak perlu. **) Diisi apabila ada penambahan diktum yan dianap perlu.

41 -35- CONTOH SURAT PRSTUJUAN TKNS PNGANGKATAN DALAM JABATAN PRANATA NUKLR ANAK LAMPRAN -b PRATURAN BRSAMA KPALA BADAN TNAGA NUKLR NASONAL DAN KPALA BADAN KPGAWAAN NGARA TNTANG KTNTUAN PLAKSANAAN PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NGARA DAN RFORMAS BROKRAS RPUBLK NDONBSA NOMOR 2 TAHUN 2O4 TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTNYA PRSTUJUAN TKNS PNGANGKATAN DALAM JABATAN PRANATA NUKLR Berdasarkan surat usulan nomor... tanal... hal..., dari...,,..., maka nama-nama di bawah ini dapat/tidak dapat diankat dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir mennat.,...,,..,, NO NAMA PANG{AT GOLONGAN RUANG JNJANG JABATAN ANGKA KRDT dst Demikian surat Persetujuan Teknis ini dibuat untuk dapat diperunakan sebaaimana mestinya. Kepala Badan Tenaa Nuklir Nasional, TMBUSAN: 1. Kepala BKN/Kepala Kantor Reional BKN yan bersankutan;*) 2. Kepala BKD Provinsi/Kabupaten/Kota atau Biro Kepeawaian nstansi yan bersarkutal;*) 3. Pejabat yan berwenan menetapkan anka kredit; 4. Kepala Kantor PeLayanan Perbendaharaan Neara/Kepala Biro/Baian Keuanan Daerah Yan bersankutan;*) 5. Pejabat lain yan dianap perlu. *) Coret yan tidak perlu.

42 -36- ANAK LAMPRAN -C PRATURAN BRSAMA KPALA BADAN TNAGA NUKLR NASONAL DAN KPALA BADAN KPGAWAAN NGARA TNTANG KTNTUAN PLAKSANAAN PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NGARA DAN RFORMAS BROKRAS RPUBLK NDONSA NOMOR 2 TAHUN 2O4 TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTNYA CONTOH: SURAT PRMOHONAN PMPNAN NSTANS PNGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR Kepada Yth. Kepala Badan Tenaa Nuklir Nasional Di Tempat 1. Bersama ini kami sampaikan nama-nama peawai untuk mendapatkan persetujuan teknis untuk diankat dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir, sebaai berikut : NO NAMA PANGKAT/GOLONGAN RUANG MASA KRJA GOLONGAN UNT KRJA dst Bukti persyaratan sebaai bahan pertimbanan pemberian persetujuan teknis, sebaaimana terlampir dalam surat ini. Demikian surat usulan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih. Kepala/ Direktur Rumah Sakit/ Gubernur/ Bupati/ Walikota *) *) Coret yan tidak perlu.

43 -37 - CONTOH KPUTUSAN PNGANGKATAN DAR JABATAN LAN K DALAM JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR ANAK LAMPRAN -d PRATURAN BRSAMA KPALA BADAN TNAGA NUKLR NASONAL DAN KPALA BADAN KPGAWAAN NGARA TNTANG KTNTUAN PLAKSANAAN PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NGARA DAN RFORMAS BROKRAS RPUBLK NDONSA NOMOR 2 TAHUN 2OT4 TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTNYA KPUTUSAN KPALA/ GUBRNUR/ BUPATT / WALTKOTA.) NOMOR:... TNTANG PNGANGKATAN DAR JABATAN LAN K DALAM JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR KPALA / GUB RN UR/ BUPATT / WALTKOTA, *) Menimban Meninat Menetapkan PRTAMA KDUA KTGA KMPAT a. bahwa sebaai pelaksanaan dari Pasal 30 Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2O4 b. : l tentan Jabatan Funsional Pranata Nuklir dan Anka Kreditnya, dipandan perlu menankat Saudara dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir; Undan-Undan Nomor 5 Tahun 2O4; Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 sebaaimana telah diubah denan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010; Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 sebaaimana telah diubah denan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009; Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2Ol4; 5. Peraturan Bersama Kepala Badan Tenaa Nuklir Nasional dan Kepala Badan Kepeawaian Neara Nomor...Tahun 2014 dan Nomor... Tahun 2Ol4; Terhitun mulai tanal MMUTUSTAN :... menankat Peawai Neeri Sipil: a. Nama b. NP c. Pankat/olonan ruan/tmt :... d. Unit kerja :... dalam jabatan denan anka kredit sebesar... (...) **) $;i;ii; k;;;t;; ffi;;;;;;;;;;;j;p;; k;k;h';; ;;il k;;;il;;; ';i; J.n diadakan perbaikan dan perhitunan kembali sebaaimana mestinya. Asli Keputusan ini disampaikan kepada Peawai Neeri Sipil yan bersankutan untuk diketahui dan diindahkan sebaaimana mestinya. ditetapkan di. pada tanal NP. TMBUSAN : l. Kepala Badan Badan Tenaa Nuklir Nasional; 2. Kepala Badan Kepeawaian Neara/Kantor Reional BKN yan bersankutan; *) 3. Kepala BKD Propinsi/BKD Kabupaten/Kota atau Biro/Baian Kepeawaian instansi yan bersankutan;*) 4. Pejabat yan berwenan menetapkan anka kredit; 5. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Neara/Kepala Biro/Baian Keuanan Daerah yan bersankutan;*) 6. Pejabat lain yan dianap perlu. *) Coret yan tidak perlu. **) Diisi apabila ada penambahan diktum yan dianap perlu.

44 -38- ANAK LAMPRAN -e PRATURAN BRSAMA KPALA BADAN TNAGA NUKLR NASONAL DAN KPALA BADAN KPGAWAAN NGARA TNTANG KTNTUAN PLAKSANAAN PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NGARA DAN RFORMAS BROKRAS RPUBLK NDONSA NOMOR 2 TAHUN 2O4 TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTNYA CONTOH: PNTAPAN ANGKA KRDT ALH JABATAN DAR JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR KTRAMPLAN K JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR KAHLAN NSTANS: KTRANGAN PRORANGAN PNTAPAN ANG{A KRDT JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR Nomor : Nama 2 NP 3 Nomor Seri KARPG 4 Panqkat/Golonsan Ruanq /TMT 5 Tempat dan Taneal Lahir 6 Jenis Kelamin 7 Pendidikan yan diperhitunkan Anka Kreditnva 8 Jabatan Funsional/TMT Lama Masa Kerja olonan Baru 10 Unit keria ASL disampaikan denan hormat kepada: Kepala BKN/Kepala Kantor Reional BKN yan bersankutan TMBUSAN: disampaikan kepada: 1. Pranata Nuklir yan bersankutan; 2. Sekretaris Tim Penilai yan bersankutan; 3. Kepala Biro/BKD/Baian Kepeawaian instansi yan bersankutan; dan 4. Pejabat lain yan dianap perlu. *) Coret yan tidak perlu Masa Penilaian :... s/d PNTAPAN ANGKA KRDT LAMA BARU JUMLAH 1. UNSUR UTAMA a. 1). Pendidikan Formal 2). Pendidikan & Pelatihan dan mendapat Surat Tanda Tamat Pendidikan & Pelatihan (STTPP) b. Pemanfaatan iptek nuklir c. Penelolaan peranskat nuklir d. Penembanan profesi Jumlah Unsur Utama 2. UNSUR PNUNJANG Penunian tuas Pranata Nuklir Jumlah Unsur Penunian Jumlah Unsur Utama dan Unsur Penunian DAPAT DPRTMBANGKAN UNTUK DALHKAN DALAM JABATAN./PANGKAT.... ltmt.. ANGKA KRDT ALH JABATAN

45 -39- ANAK LAMPRAN -f PRATURAN BRSAMA KPALA BADAN TNAGA NUKLR NASONAL DAN KPALA BADAN KPGAWAAN NGARA TNTANG KTNTUAN PLAKSANAAN PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NGARA DAN RFORMAS BROKRAS RPUBLK NDONSA NOMOR 2 TAHUN 2O4 TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTNYA CONTOH KPUTUSAN PNGANGKATAN DAR JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR KTRAMPLAN K PRANATA NUKLR KAHLAN KPUTUSAN KPALA/ G U BRNU R/ BUPAT / WALr KOTA*) NOMOR:... TNTANG PNGANGKATAN DAR JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR KTRAMPLAN K PRANATA NUKLR KAHLAN KPALA/ GUBRNU R/ BUPAT / WALTKOTA,*) Menimban : a. bahwa sebaai pelaksanaan dari Pasal 3l Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2Ol4 tentan b. Jabatan Funsional Pranata Nuklir dan Anka Kreditnya, dipandan perlu untuk menankat Saudara dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir Keahlian; Meninat Menetapkan PRTAMA KDUA KTGA KMPAT : l. Undan-Undan Nomor 5 Tahun 2O4; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 sebaaimana telah diubah denan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 sebaaimana telah diubah denan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009; 4. Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2O4; 5. Peraturan Bersama Kepala Badan Tenaa Nuklir Nasional dan Kepala Badan Kepeawaian Neara Nomor...Tahun 2O14 dan Nomor... Tahun 2OL4; Terhitun mulai tanal MMUTUSKAN:...menankat Peawai Neeri Sipil: a. Nama b. NP c. Pankat/olonan ruan/tmt :... d. Unit kerja :... dalam jabatan.. denan Anka Kredit sebesar...(....) **) ;ffiii; k;;;;i;; ;;;;;t;;;;;;;;; k;i;;h";; ;;i; k;;;t".;; i;i: ;i;;,, 1,.0.u.,, perbaikan dan perhitunan kembali sebaaimana mestinya. Asli Keputusan ini disampaikan kepada Peawai Neeri Sipil yan bersankutan untuk diketahui dan diindahkan sebaaimana mestinya. ditetapkan di. pada tanal.. TMBUSAN : 1. Kepala Badan Badan Tenaa Nuklir Nasional; 2. Kepala Badan Kepeawaian Neara/Kantor Reional BKN yan bersankutan; *) 3. Kepala BKD Propinsi/BKD Kabupaten/Kota atau Biro/Baian Kepeawaian instansi yan bersankutan;*) 4. Pejabat yan berwenan menetapkan anka kredit; 5. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Neara/Kepala Biro/Baian Keuanan Daerah yan bersankutan;*) 6. Pejabat lain yan dianap perlu. *) Coret yan tidak perlu. **) Diisi apabila ada penambahan diktum yan dianap perlu. NP.

46 -40- ANAK LAMPRAN - PRATURAN BRSAMA KPALA BADAN TNAGA NUKLR NASONAL DAN KPALA BADAN KPGAWAAN NGARA TNTANG KTNTUAN PLAKSANAAN PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NGARA DAN RFORMAS BROKRAS RPUBLK NDONSA NOMOR 2 TAHUN 2O4 TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTNYA CONTOH: SURAT PMAMPAAN DAFTAR USULAN PNTAPAN ANGKA KRDT (DUPAK) DAR PMPNAN UNT KRJA KPADA PJABAT PNGUSUL PNTAPAN ANGKA KRDT Kepada Yth. Pejabat Penusul Penetapan Anka Kredit nstansi masin-masin* ) Di Tempat 1. Bersama ini kami sampaikan bahan penilaian dan penetapan Anka Kredit atas nama-nama peawai sebaai berikut : NO NAMA PANGKAT/GOLONGAN RUANG MASA KRJA GOLONGAN UNT KRJA dst 2. Demikian, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Pimpinan Unit Kerja NP. *) tuliskan pejabat penusul penetapan Anka Kredit

47 -41 - ANAK LAMPRAN -h PRATURAN BRSAMA KPALA BADAN TNAGA NUKLR NASONAL DAN KPALA BADAN KPGAWAAN NGARA TNTANG KBTNTUAN PLAKSANAAN PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NGARA DAN RFORMAS BROKRAS RPUBLK NDONSA NOMOR 2 TAHUN 2O4 TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTNYA CONTOH: SURAT PNYAMPA.AN DAFTAR USULAN PNTAPAN ANGKA KRDT (DUPAK) DAR PJABAT PNGUSUL KPADA P.JABAT YANG BRWNANG MNTAPKAN ANGKA KRDT Kepada Yth. Pejabat Berwenan Menetapkan Anka lftedit *) Di Tempat 1. Bersama ini kami sampaikan bahan penilaian dan penetapan Anka Kredit atas nama-nama peawai sebaai berikut : NO NAMA PANGKAT/GOLONGAN RUANG MASA KRJA GOLONGAN UNT KRJA dst 2. Bahan penilaian dan penetapan Anka Kredit terlampir dalam surat ini. 3. Demikian surat ini kami sampaikan untuk mendapatkan penetapan, dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Pejabat Penusul nstansi Pusat/Kepala Rumah Sakit Pusat/ Provinsi/Kabupaten/ Kota **) NP. *) Tulislah jabatan pejabat yan berwenan menetapkan Anka Kredit **) Toret yan tidak perlu

48 -42- ANAK LAMPRAN -i PRATUR{N BRSAMA KPALA BADAN TNAGA NUKLR NASONAL DAN KPALA BA.DAN KPGAWAAN NGARA TNTANG KTNTUAN PLAKSANAAN PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NGARA DAN RFORMAS BROKRAS RPUBLK NDONSA NOMOR 2 TAHUN 2O4 TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTT{YA CONTOH: DAFTAR USUL PNTAPAN ANGG KRDT JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR TRAMPL DAFTAR USUL FNTAPAN ANGKA KRDT JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR TRAMPL NOMOR: Nama 2. NP 3. Nomor Seri (ARPG 4. Tempat Tanal Lahir 5. Jenis Kelamin 6. Pendidikan Yan Diperhitunekan Anka ft editnya 7. Pankatl Golonan ruan/tmt KTRANGAN PRORANGAN 8. Jabatan Pranata Nuklir Keterampilan PN Tera:npil 9. Masa Kerja Golonan Lama Baru 10. Unit Kerja NO. UNSUR UTA}A PNDD(AN S'B UNST'R YA{G DNLA A. Pendidikan sekolah dan memperoleh rlazah/elar Menikuti pendidikan sekolah dan memperoleh jazal:./elat A{G{A KRTDT MN'RUT NSTANS PNGUSUL TM PNLA LAVA BARU JT'MLA LAMA BARU JT'MLAH o 7 8 1) Diploma /Sa{ana Muda 2). Diploma 3). SMA/SMK/Diploma B. Diklat fun sional / teknis di bidan kepranatanukliran dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatjhan (STTPP) atau sertifikat Menikuti diklat funsional/teknis dr bidan kepranatanukliran dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat: 1). llamanya lebih dari 960 jam 21'. Lamanya 64L jam 3). Lamanya jam 4). Lamanya a8o jam s). LamanyaSl jam 6). Lamanya jam 7). llamanya kuran dari 30 jam c. Diklat Prqjabatan Menikuti Diklat Prajabatan olonan 2 PNGLOLAAT PRATGKAT N'KLR A. Penoperasian Perankat Nuklir 1) Sistem Mutu a). Membuat forrnulir/lembar data 21. Uj i fu n si (komisionin ) / kalibrasi / p enoperasian / perawatan/ perbaikan / instalasi / pembuatan (perankat keras atau lunak) / dekontaminasi/ dekomisionin Perankat Nuklir

49 -43- SB TNSUR YA{G DNLA Melakukan operasi/perawatan / perbaikan Perankat Nuklir kelas Desain, novasi, dan Renovasi Perankat Nuklir Membuat ambar teknik rancanan / peta radiometrik, sinkapan, toporafik atau peta sejenis Penyelenaraan Ke selamatan Nuklir Pemantauan dan pelaksanaan keselamatan radiasi personil, daerah kerja, linkunan dan kesehatan kerja Melakukan inventarisasi do sis-personil / fi sikbahan-nuklir/ sumber-radiasi Pembuatan Karya Tutis/Karya lmiatr di bidan Kepranatanukliran; Membuat Karya Tulisi Karya lmiah hasil penelitian, penkaljian, survei dan evaluasi di bidan Kepranatanukliran yan dipu blikasikan dalam bentuk: buku yan diterbitkan dan diedarkan secara nasional iumal ilmiah internasional rnal ilmiah nasional terakreditasi prosidin ilmiah konferensi internasional Membuat Kar)'a Tulis/Karya lmiah hasil penelitian, penkajian, survei dan evaluasi di bidan Ke p ranatanukliran yan tid ak dip u b likasikan d alam bentuk: Membuat Karya Tulis/ Karya lmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah denan aasan sendiri di bidan Kepranatanukliran yan dipublikasikan dalam bentuk: buku yan drterbitkan dan diedarkan secara nasional majalah ilmiah yan diakui secara nasional Membuat Karya Tulis/ Karya llmiah berupa trnjauan atau ulasan ilmiah denan aasan sendiri dalam bidan Kepranatanukliran yan tidak dipublikasikan, dalam bentuk: Membuat tulisan ifmiatr populer di bidan Kep ranatanu kliran yan di seb arlu askan m elalui Menyampaikan prasaran berupa tinj auan, aasan dan/atau ulasan ilmiah di bidan Kepranatanukliran pada pertemuar ilmiah Penerj emahan / penyaduran buku dan / atau b ahan - bahan lain di bidan Kepranatanukliran Menerjematrkan/menyadur buku di bidan Kepr anatanukliran yan dipublikasik an, d alam bentuk: mqjalah ilmiah y diakui oleh instansi yan berwenan Menerjemahkan/ menyadur buku di bidan Kepranatanukliran yan dipu blikasikan, dalam bentuk: Membuat abstrak tulisan di bidan Keprananukliran yan dimuat dalam penerbitan

50 -44- ATG(A KRDT MN'RUT NO ST'B UNSUR YANG DNLN NSTANS PNGUSUL TM PNN LA LAMA BARU J('MLAH LAMA BARU JuMLAH ). Membuat abstrak tulisan di bidan Keprananukliran yan dimuat dalam penerbitan. c. Pen5ru sunan buku pedoman / ketentu an p elaksanaan / ketentuan teknis di bidan Kepranatanukliran 1) Membuat buku pedoman di bidan Keprananukliran 2]'. Membuat ketentuan pelaksanaan di bidan Keprananukliran 3). Membuat ketentuan teknis di bidan Kepranranukliran D. Penembanan teknoloi tepat una di bidan Kepranatanukliran Menembankan teknoloi tepat una di bidan Kepranatanuklirarr, Perolehan paten 1) Paten sederhana 2). Paten F. Perolehan Lisensi/ Brevet r) Tinkat 2). Tinkat s). Tinkat JUMLAH 'NSUR UTAMA T S.D 3 UNSUR PN'NJANG PNUNJANG TUGAS PRA!{ATA NUK,R Penaj ar / Pelatih pada diklat funsional / tel..nis bidan kepranatanukliran Menajar/melatih pada diklat funsional/ teknis bidan Kepranatanukliran 2 Peserta dalam seminar/lokakarya/ konferensi di bidan Kepranatanukliran A. M en iku ti seminar / lokakarya/ konferen si di bid an Kepran atanukliran, seb aai: 1) Pemrasaran 2). Pembahas/ moderator/ narasumber 3). Peserta B. Menikuti deleasi ilmiah pertemuan nasional, sebaai: r) Ketua 2\. Anota C. M eniku ti dele asi ilmiah pertemu an nternasional, sebaai: i) Ketua 2\. Anota 3. Keanotaan dalam oranisasi profesi A. Menj adi An ota Oranisasi Tin kat nternasional / Nasional, sebaai: 1) Penurus Aktif 2). Anota Akif B. Menjadi Anota Oranisasi Tinkat Provinsi/ Kabupaten/ Kota, sebaai: 1) Penurus Aktif 2). Anota Aktif 4. Keanotaan dalam Tim Penilai Keanotaan Tim Penilai, sebaai: A. Ketua/Wakil Ketua B. Anota 5. Perolehan penharaan/ tanda j asa A. memperoleh pen haraan / tanda j asa Satya Lancana Karya Satya 1) 30 (tia puluh) tahun lebih 2ll. 20 (dua puluh) tahun 3). l0 (sepuluh) tahun 6 Perolehan elar kesarjanaan lainnya A. Memperoleh ljazeh/elar yan tidak sesuai bidan tuasnya r).ldiploma 2 ldiploma JMLN UNST'R PN'NJAilG JUMLAH UNSUR UTAMA DAN PNUNJANG

51 -45- Butir Keiatan Jenjan di atas/di bawah *) JUMLAH 'NS'R UTAMA DA{ 'NSUR PNUNJANG *) Dicoret yan tidak perlu

52 -46- LAMPRAN PNDTK'NG DPAT(: 1. Surat pernyataan melakukan keiatan 2. Surat pernyataan melal<ukan keiatan 3. Surat pernyata u-r melakukan keiatan 4. Surat pernyataan melakukan keiatan 5. Surat pernyataan melakukan keiatan 6. dan seterusnya NP. rv Catatan PeJabat Penusul : 1. 2, dan seterusnya (Jabatan) NP. (Nama Pejabat Penusul) v Catatan Anota Tim Penllal dan seterusnya NP. (Nama Penilai ) NP. (Nama Penilai ) V Catatan Ketua Tlm Penllal : l dan seterusnya Ketua Tim Penilai NP. (Nama)

53 -47 - ANAK LAMPRAN.J PRATURAN BRSAMA KPALA BADAN TNAGA NUKLR NASONAL DAN KPALA BADAN KPGAWAAN NGARA TNTANG KTNTUAN PLAKSANAAN PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NGARA DAN RFORMAS BROKRAS RPUBLK NDONSA NOMOR 2 TAHUN 2014 TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTNYA CONTOH: DAFTAR USUL PNTAPAN ANGKA KRDT JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR MAHR DAFTAR USUL PNTAPAN ANGKA KRDT JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR MAHR NOMOR: (TRACAN PRORANGAT 1. Nama 2. NP? Nomor Seri KARPG 4, Tempat Tanal Lahir 5. Jenis Kelamin 6. Pendidikan Yan Diperhitunkan Anka Kreditnya 7. Pankat/ Golonan ru an/tmt B. Jabatan Pranata Nuklir Keterampilan PN Mahir 9. Masa Kerja Golonan Lama Baru 10. Unit Kerja NO SUB T'TSUR YANG DVLA A{G{A KRDT MNURUT TSTANS PNGUSUL TM PNLN LAA BARU JMLAH LATUA BARU JUMLAH UNSUR UTAYA t. PTDD{AT A. Pen didikan sekolatr dan memperoleh ijazah elar Menikuti pendidikan sekolah dan memperoleh ljazahlelar: 1) Diploma / Sarjana Muda 2\. Diploma 3). SMA/SMK/Diploma B. Diklat funsional/teknis di bidan kepranatanukliran dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat Menikuti diklat funsional/teknis di bidan kepranatanukliran dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat: 1) Lamanya lebih dari 960 jam 2],. Lamanya jam J,. Lamanya jam 4). Lamanya a80 jam s). LamanyaSl jam 6) Lamanya jam t l. Lamanya kuran dari 30 jam

54 -48- NO SUB UNSUR YANG DYLA YSTANS PNGUSUL AGA {RDT MNURUT TM PNLN LAMA BARU JTMLA LAMA BARU JUMLA PMAilFAATAN LMU PYGTNUA{ DAN TTTNOLOGT (rptkl NUr(LR A. Perencanaan Proram Periz nan 1) Menumpulkan data dalam ranka penyiapan dokumen perizinan 3. PNGLOLAAY PRA{GKAT YUKLR A. Pen operasian Perankat Nuklir 1) Sistem Mutu a). Menyusun nstruksi Kerla 21. Uji funsi (komisionin) / kalibrasi/ penoperasian / perawatan / perbaikan / instalasi/ pembuatan (perankat keras atau lunak) / dekontaminasi/ dekomisionin Perankat Nuklir a) Melakukan keiatan uji funsi (komrsionin ) / kalibrasi / instalasi / pembuatan perankat (keras atau lunak)/ dekontaminasi/ dekomisionin Perankat Nuklir kelas b), Melakukan keiatan uji funsi (komisionin) / kalibrasi / operasi / perawatan / perbaikan / in stalasi / pembuatan perankat (keras atau lunak) / dekontamin asi / deko rn isionin Perankat Nuklir kelas c). Melakukan keiatan uji funsi (komisionin) / kalibrasi / operasi / perawatan / perbaikan / in stalasi / pembuatan perankat (keras atau lunak) / dekontaminasi/ dekomisionin Perankat Nuklir kelas?l Penanu lanan kedaruratan nu klir a). Melakukan simulasi ke siapsiaaan / penanulanan kedaru ratan nu klir/ remediasi lokal B. Desain, novasi, dan Renovasi Perankat Nukhr Perancanan 1) Membuat rancanan Perankat Nuklir Penyelenaraan Keselamatan Nuklir 1) Pemantauan dan pelaksanaan keselamatan radiasi personil, daerah kerja, linkunan dan kesehatan kerja a) Mendampini keiatan inspeksi 2). Penelolaan Bahan Nuklir a). 4. PNGMBANGAN PROFS Melakukan pembuku an / pencatatan Bahan Nuklir A. Pembuatan Karya Tulis/ Karya llmiah di bidan Kepranatanukliran; r) Membuat Karya Tulis/ Karya lmiah hasil penelitian, penkajian, survei dan evaluasi di bidan Kepranatanu kliran yan dipublikasikan dalam bentu k: a) buku yan diterbitkan dan diedarkan secara nasional b). buku yan diterbitkan dan diedarkan secara internasional c). d). e). majalah ilmiah urnal ilmiah internasional iurnal ilmiah nasional terakreditasi 0. prosidin ilmiah konferensi internasional

55 -49- NO. SUB UVSUR YANG DNLA AYG(A KRDT MNURUT NSTANS PNGUS'L TM PNLN LATTA BARU JtMLAH LAMA BARU JUMLAH r'. Membuat Karya Tulis/ Karya lmiah hasil penelitian, penkajian, survei dan evaluasi di bidan Kepranatanu kliran yan tid ak dipublikasikan dalam bentuk: a). buku b). makalah 3). Membuat Karya Tulis/ Karya llmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah denan aasan sendiri di bidan Kepranatanukliran yan dipu blikasikan dalam bentuk: a). buku yan diterbitkan dan diedarkan secara nasionat b). mqialah ilmiah yan diakui secara nasional 41. Membuat Karya Tulis/ Karya llmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah denan aasan sendiri dalam bidan Kepranatanukliran yan tidak dipublikasikan, dalam bentuk: s). a). buku b). makalah Membuat tulisan ilmiatr populer cii bidan Kepranatanu kliran yan disebarlu askan melalui media massa 6). Menyampaikan prasaran berupa tinj au an, aasan dan/atau ulasan ilmiah di bidan Kepranatanukliran pada pertemuan ilmiah B. Penerjemahan/penyaduran buku dzur/atau bahanbahan lain di bidane Kepranatanukliran 1) Menerjematrkan/menyadur buku di bidan Kepranatanu kliran yan dipu blikasikan, dalam bentuk: a). b). buku yan diterbitkan dan diedarkan secara nasional majalah ilmiah y diakui oleh instansi yan berwenan 21. Menerjemahkan/ menyadur buku di bidan Kepranatanu kliran yan di publikasikan, dalam bentuk: al. buku b). makalatr 3). Membuat abstrak tulisan di bidan Keprananukliran yan dimuat dalam penerbitarr C. Penyusunan buku pedoman/ ketentuan pelaksanaan/ketentuan teknis di bidan Kepranatanukliran 1\ Ll Membuat buku pedoman di bidan Keprananukliran 21. Membuat ketentuan pelaksanaan di bidan Keprananukliran 3). Membuat ketentuan teknis di bidan Keprananukliran D. Penembanan teknoloi tepat una di bidan Kepranatanukliran Menembankan teknoloi tepat una di bidan Kepranatanukliran. Perolehan paten Paten sederhana 2. Paten tl. Perolehan Lisensi/ Brevet i Tinkat 2. Tinkat 3. Tinskat JUMLA} T'fUR UTAMA T S.D 3 UNSUR PNUNJANG PNUNJN{G TUGAS PRANATA NU(LR Penajar/Pelatih pada diklat funsiona_l/ teknis bidan kepranatanukliran

56 -50- NO SUB UNSUR YA{G DNLN NSTANS PNGUSUL ANG(A (RDT MHURUT TM P{LN LAMA BARU JMLAH LAMA BARU JUMLAT Menajar/melatih pada diklat funsional/ teknis bidan Kepranatanukliran 2. Peserta dalam seminar/lokakarya/ konferensi di bidanf Kepranatanukliran A. M en iku ti seminar/ lokakarya/ konferen si di bidan Kepranatanukliran, sebaai : 1) Pemrasaran 2). Pembahas/ moderator / n arasu m ber 3). Peserta B. Menikuti deleasi ilmiah pertemuan nasional, sebaai: 1) Ketua 2). Anota Menikuti deleasi ilmiah pertemuan nternasional, sebaai: r) Ketua 21. Anota 3. Keanotaan dalam oranisasi profesi A. Menjadi Anota Oranisasi Tinkat nternasional / Nasional, sebaai : 1), Penurus Aktif 2]'. Anota Aktif B. Menjadi Anota Oranisasi Tinkat Provinsi/ Kabupaten Kota, sebaai: r) Penurus Aktif 2). Anota Aktif 4. Keanotaan dalam Tim Penilai Keanotaan Tim Penilai, sebaai: A. B, Ketua/Wakil Ketua Anota 5. Perolehan pen haraan / tanda j asa A. lmemperoleh penharaan/tanda jasa Satya llancana Karya Satya 1). 30 (tia puluh) tahun lebih 2). 2O (dua puluh) tahun 3). lo (sepuluh) tahun 6 Perolehan elar kesarjanaan lainnya A. Memperoleh ijazahlelar yan tidak sesuai bidan tuasnya 1) Diploma 2\. Diploma JUMLAH UNSUR PNUNJANG JUMLAH UNSUR UTAMA DAN PNUNJANG

57 Butir Keiatan Jenjan di atas/di bawah *) JUMLAT UNSUR UTA}TA DAN UNSUR PNUNJATTG *) Dicoret yan tidak perlu

58 -52- LAMPRAN PNDUKUNG DUPAK: l. Surat pernyataan melakukan keiatan 2. Surat pernyataan melakukan keiatan 3. Surat pernyataan melakukan keiatan 4. Surat pernyataan melakukan keiatan 5, Surat pernyataan melakukan keiatan 6, dan seterusnya NP. V Catatan PeJabat Peaueul : ] dan seterusnya (Jabatan) (Nama Pejabat Penu sul) NP. v Catatan Anota Tim Penllal : da seterusnva (Nama Penilai ) NP. (Nama Penilai ) NP. V Catatan Ketua Tlm Penllal : ' 2.? 4. dan seterusnya Ketua Tim Penilar (Nama) NP.

59 -53- CONTOH: DAFTAR USUL PNTAPAN ANGKA KRDT JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR PB\TYLA ANAK LAMPRAN -K PRATURAN BRSAMA (PA,A BADAN TNAGA NUKLR NASONAL DAN KPALA BADAN KPGAWAAN NGARA TNTANG KTNTUAN PLAKSANAAN PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NGARA DAN RFORMAS BROKRAS RPUBLK NDONSA NOMOR 2 TAHUN 2O4 TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTNYA DAFTAR USUL PDNDTAPAN ANGKA KRDT JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR P\ryLA NOMOR : Nama 2. NP? Nomor Seri KARPG +. Tempat Tanal Lahir 5. Jenis Kelamin 6. Pendidikan Yan Diperhitunkan Anka Kreditnya 7. Pankat / Golonan ruan/tmt KTRAYGAN PRORATGAN 8. Jabatan Pranata Nuklir Keterampilan PN Penvelia 9. Masa Kerja Golonan Lama Baru 10. Unit Kerja AT{G{A (RDT MNURUT NO SUB UNSUR YANG DNLA TNSTANST PNGUSUL TM PNLN U{SUR UTAMA 1. PNDD(AN A. Pendidikan sekolah dan memperoleh tjazah elar Menikuti pendidikan sekolah dan memperoleh r) Diploma / Sarlana Muda 2). Diploma 3), SMA/ SMK/ Diploma B. Dikiat funsional/teknis di bidan kepranatanukliran dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau Menikuti diklat funsional/teknis di bidan kepranatanukliran dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau 1) Lamanya lebih dari 960 jam 2). Lamanya 6a1-960 jam 3). Lamanya 481-6a0 jam 4). Lamanya jam s). Lamanya jam 6). Lamanya 3O - 80 jam L Lamanya kuran dari 30 jam 2. PMNFAATAN LMU PNGTAHUA DAN Tr$OLOGT (PTK TUXLR A. Penkajian ptek Nuklir, 35 (Safet / Keselamatan, Security / Keamanan, Safeuards/Seifard) dan 1L (Liobility / Pertanunj awaban Keru ian Nu klir) Penkajian Teknoloi/ Teknik Nuklir Menkaji teknik baru (seperti teknik analisis, teknik komputasi, teknik ukur. teknik B. Perencanaan Proram Perizinan 1)., lmenolatr data dalam ranka penyrapan ldokumen perizinan 3. PN GLOLAAN PRANCAT NU(,R A. Penoperasian Perankat Nuklir l) Sistem Mutu a). l Menyusun Prosedur Kerja

60 -54- NO 1 SUB 'NSUR YAYG DNLN NSTANS PNGUSUL ANGKA KRDT MNURUT T M PNLN LAMA BARU JT'l[LA LAMA BARU JUMLAH ). Uji funsi (komisionin) /kalibrasii pen operasian / perawatan / perbaikan / instalasi/pembuatan (perankat keras atau lunak) / dekontaminasi / dekomisionin Perankat Nuklir a). b). c). Menyelia keiatan uji funsi (komisionin) / kalibrasi / operasi / perawatan / perbaikan / instalasi / pembu ata n perankat (keras atau lunak)/ dekontaminasi/ dekomisionin Perankat Nuklir kelas Melakukan evaluasi keiatan uji funsi (komisionin) / kalibrasi/ operasi/ perawatan / perbaikan / instalasi / pembuatan perankat (keras atau lu nak) / dekontaminasi / dekomisionin Menyelia keiatan uji funsi (komisionin) / kalibrasi/ operasi/ perawatan / perbaikan / in stalasi / pembuatan perankat (keras atau lunak)/ dekontaminasi/ dekomisionin Perankat d), Melakukan evaluasi keiatan uji funsi (komisionin) / kalibrasi / operasi/perawatan/ perbaikan / instalasi/ pembuatan perankat (keras atau lunak) / dekontaminasi/ dekomisionin e). Menyelia keiatan uji funsi (komisionin) / kalibrasi/ operasi / perauratan / perbaikan / in stalasi / pembuatan perankat (keras atau lunak)/ dekontaminasi/ dekomisionin Perankat 0. Melakukan evaluasi keiatan uji funsi (komisionin) / kalibrasi/ operasi/ perawatan/ perbaikan/ instalasi/ pemhuatan perankat (keras atau lunak) /dekontaminasi/ dekomisionin 3). Penanulanan Kedaru ratan Nuklir a). Menyelia keiatan simulasi kesiapsiaaan/ penanulanan kedaruratan nuklir/ remediasi lokal B. Desain, novasi, dan Renovasi Perankat Nuklir Perancanan a). Menyelia/memeriksa ambar dan Perankat Nuklir lrancanan c Penyelenaraan Keselamatan Nu klir Penelolaan Bahan Nuklir n Aud a). Menyiapkan bahan laporan seifard 1) Melakukan keiatan auclitee 2). Melakukan audit internal 3). Melakukan tindakan koreksi hasil audit 4. PNGMBAYGAN PROFS A. Pembuatan Karya Tulis/Karya llmiah di bidan Kepranatanukliran; r) Membuat Karya Tulis/ Karya lmiah hasil penelitian, penkajian, survei dan evaluasi di bidan Kepranatanukliran yan a). buku yan diterbitkan dan diedarkan secara nasional b). buku yan diterbitkan dan diedarkan secara internasional c). majalah ilmiah dl. urnal ilmiah internasional e). iurnal ilmiah nasional terakreditasi 0. prosidin ilmiatr konferensi internasional 2). Membuat Karya Tulis/ Karya llmiah hasil penelitian, penkajian, survei dan evaluasi di bidan Kepran atanukliran yan tidak dipublikasikan dalam benruk: a). buku b). malcalah

61 -s5- NO. SUB UNSUR YANG DNLA TSTANS PNGUST'L ANGKA (RDT MNURUT TM PNLN LAMA BARU JT'MLAH LAA BARU JUMLAH ). Membuat Karya Tulis/ Karya lmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah denan aasan sendiri di bidan Kepranatanukliran yan a). buku yan diterbitkan dan diedarkan secara nasional b). majalah ilmiah yan diakui secara 4). Membuat Karya Tulis/ Karya lmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah denan aasan sendiri dalam bidan Kepranatanukliran yan tidak dipublikasikan, dalam bentul<: s). a). b). buku makalah Membuat tulisan ilmiah populer di bidan Kepranatanu kliran yan disebarlu askan melalui media massa 6), Menyampaikan prasaran beru pa tinjauan, aasan dan/atau ulasan ilmiah di bidan Kepranatanukliran pada pertemuan ilmiah B. Penerjemahan/penyaduran buku dan/atau bahanbahan lain di bidane Kepranatanuklirar: 1) Menerjemahkan/ menyadur buku di bidan Kepran atanukliran yan dipublikasikan, q. buku yan diterbitkan dan diedarkan secara nasional b). majalah ilmiah y diakui oleh instansi yan berwenan 2) Menerjemahkan/ menyadur buku di bidan Kepranatanu kliran yan clipu blikasikan, a) buku b) makalah 3), Membuat abstrak tulisan di bidan Keprananukliran vane dimuat dalam Penyusunan buku pedoman/ ketentuan pelaksanaan/ ketentuan teknis di bidan r) Membuat buku pedoman di bidan 2). Membuat ketentuan pelaksanaan di bidan Keprananukliran 3). Membuat ketentuan teknis di bidans D. Penembanan teknoloi tepat una di bidan Kepranatanukliran Menembankan teknoloi tepat una di bidan Kepranatanukliran. Perolehan paten 1) Paten sederhana 2). Paten F. Perolehan Lisensi/ Brevet 1) Tinkat 2). Tinkat ll 3). Tinkat JT'MLAH UNSUR UTA}A 1 S.D 3 UNSUR PNUNJAG PNUNJA{G TUGAS PRANATA {UKLR Penajar/Pelatih pada diklat funsional/ teknis bidan kepranatanukliran Menajar/melatih pada diklat funsional/ teknis bidan Kepranatanukliran 2. Peserta dalam seminar/lokakarya/ konferensi di bidan Kepranatanuklirarr A, Menikuti seminar/lokakarya/konferensi di bidan Kepranatanukliran, sebaai : r) Pemrasaran 2). Pembahas/ moderator/ narasumber 3). Peserta B. Menikuti deleasi ilmiah pertemuan nasional, 1) Ketua 2). Anota C, Menikuti deleqasi ilmiah Dertemuan nternasional. 1) lketua

62 -56- NO SUB UNSUR YAYG D{LA NSTANS PGUSUL ANGKA KRDT MNURUT TM PNLA LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLA i ). Anota 3. Keanotaan dalam oranisasi profesi A. Menjadi Anota Oranisasi Tinkat nternasional / Nasional, sebaai : 1) Penurus Aktif 2). Anota Aktif B. Menj adi Anota Oranisasi Tinkat Provinsi/ Kabupaten / Kota, sebaai: r) Penurus Aktif 2). Anota Aktif +. Keanotaan dalam Tim Penilai Keanotaan Tim Penilai, sebaai: A. Ketua/Wakil Ketua B. Anota Perolehan penharaan / tanda jasa A. memperoleh penharaan/tanda jasa Satya Lancanra Karya Satya 1) 3O (tia puluh) tahun lebih 2\. 2O (dua puluh) tahun 3). 10 (sepuluh) tahun 6. Peroleh an elar kesarjanaan lainnya A. Memperoleh ijazah/elar yan tidak sesuai bidan 1) Diploma 21. Diploma 7. Pembinaan kader non Pranata Nuklir Memberikan bimbinan penuh kader ilmiah sampar mencapai Diploma lll, per oran sebaai Pembimbin Pendampin JUMLAH UNSUR PNUNJANG JUMLAH UNSUR UTAMA DAN PNUNJANG

63 -57 - Butir Keiatan Jenjan di atas/di bawah *) JUMLAH UNSUR UTAMA DA{ T'ilSUR PNU{JANG *) Dicoret yan tidak perlu

64 -58- LAMPRAN PNDUKUNG DUPAK: 1. Surat pernyataan melakukan keiatan Surat pernyataan melakukan keiatan Surat pernyataan melakukan keiatan... 4, Surat pernyataan melakukan keiatan Surat pernyataan melakukan keiatan.., dan seterusnya NP. lv Catatan PeJabat Penusul : l dan seterusnya (Jabatan) NP, (Nama Pejabat Penusul) v Catatan Anota Tim Penllal :. 2. J, 4. dan seterusnya NP. (Nama Penilai ) NP, (Nama Penilai ) V Catatan Ketua Tlm Peallal : 1. 2.? 4. dan seterusnya Ketua Tim Penilar (N a) NP.

65 -59- ANAK LAMPRAN - PRATURAN BRSAMA KPALA BADAN TNAGA NUKLR NASONAL DAN KPALA BADAN KPGAWAAN NGARA TNTANG KTNTUAN PLAKSANAAN PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NGARA DAN RFORMAS BROKRAS RPUBLK NDONSA NOMOR 2 TAHUN 2014 TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTNYA CONTOH: DAFTAR USUL PNTAPAN ANGKA KRDTT JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR AHL PRTAMA DAFTAR USUL PNTAPAN ANGKA KRDT JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR AHL PRTAMA NOMOR : T(TRANGAN PRORANGAN 1 Nama 2. NP Nomor Seri (ARPG a. Tempat Tanal Lahir 5. Jenis Kelamin 6. Pendidikan Yan Diperhitu nkan Anka Kreditnya Pankat / Golonan ruan/tmt 8. Jabatan Pranata Nuklir Keahlian PN Ahli Pertama L Masa Kerja Golonan Lama Baru 10 Unit Kerja NO SUB UTSUR YATG DNLA NSTN{S PNGUST'L ANGKA (RDT MNURUT TM PNLN L\MA BARU JT'MLAH LAMA BARU JUMLA UNSUR UTAMA 1. PNDDKAN Pendidikan sekolah dan memperole h ij azah / elar Menikuti pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah / elat: 1) Doktor (S3) 2). Maister (S2) 3). Sarjana (Sl)/ Diploma V B. Diklat funsional/teknis di bidan kepranatanukliran dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP atau sertifikat Menikuti diklat funsional/teknis di bidan kepranatanukliran dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (SfiPP) atau sertifikat: r) Lamanya lebih dari 960 jam 21'. Lamanya 64i jam 3). Lamanya O jam 4l'. Lamanya 16f - a8o jam s). LamanyaSl jam 6). Lamanya 3O - 80 jam 7). Lamanya kuran dari 30 jam c. Diklat Prajabatan Menikuti Diklat Prajabatan olonan 2. PMANFAATATY LMU PNGTAHUAN DAN Tr(NOLOcr (rptkl N'{R A. Perencanaan Proram r,, Perizinan a). Menumpulkan data dalam ranka penyiapan dokumen perizinan 3. PYGLOLAAY PRAilG(AT YUOR A. Penoperasian Perankat Nuklir

66 -60- NO SUB T'ilSUR YANG DLA NSTANS PNGUS ANG(A KRDTT MTURUT LATTA BARU J'MLAH LAMA BARU JUMLAH i l) Rencana uji funsi (komisionin)/ kalibrasi/ operasi/ perawatan/ perbaikan / instalasi/ pembuatan perankat (keras atau lunak)/dekontaminasi/ dekomisionin Perankat- Nuklir 2]'. a). Menyusun rencana uji funsi (komisionin) / kalibrasi/ operasi / perawatan / perbaikan / instalasi / pembuatan perankat (keras atau lu n ak) / dekontaminasi / deko mi sionin Perankat Nuklir kelas. Sistem Mutu a) Menyusun nstruksi Kerja 3). Uji funsi (komisionin) /kalibrasi/ pen operasian / perawatan / perbaikan / instalasi/pembuatan (perankat keras atau lunak)/dekontaminasi/ dekomisionrn Perankat Nuklir a). Melakukan keiatan uji funsi (komisionin ) / kalibrasi / insralasi / pembuatan perankat (kera,s atau lunak) /dekontaminasi/ dekomisionin Perankat Nuklir kelas b) Melakukan keiatan uji funsi (komisionin) / kalibrasi/operasi/ perawatan/ perb,aikan/ instalasi/ pembuatan perankat (keras atau lunak)/ dekontaminasi/ dekomisionin Perankat Nuklir kelas c). Melakukan keiatan uji funsi (komisionin) / kalibrasi/ operasi / perawatan/perbaikan/ in stalasi/ dekontamin asi / dekomisionin Perankat Nuklir kelas 4). Pemanfaatan Perankat Nuklir untuk penkajian, penembanan, dan penerapan iptek nuklir a). Melaku kan ke iatan pem anfaatan Perankat Nuklir un tuk penkaj ian, penembanan, dan penerapan iptek nrrklir s). Penan u lanan Kedaru ratan N u klir a) M elakukan simulasi kesiapsiaaan / penanu lanan kedaru ratan nu klir/ remediasi lokal B. Desain, novasi, dan Renovasi Perankat Nuklir! Penentuan standard/ code untuk rancanan/ penujian a). Menyiapkan dan mencari standard/ code yan diterapkan 2). Perancanan a). Membuat rancanan / prototipe, atau melakukan implementasi desain/ inovasi atau renovasi perankat nuklir C. Penyelen araan Ke selamatan Nuklir 1) Pemantauan dan pelaksanaan keselamatan radiasi personil, daerah kerja, linkunan dan kesehatan kerja a). Mendampini keiatan inspeksi b). Melakukan penelolaan ke selanratan radiasi personil/daerah kerja linkunan/ keselamatan dan kesehatan kerja atau proteksi fisik bahan nuklir 21. Membuat dokumen Laporan Analisis Keselamatan (LAK) sebaai persyaratan jin Operasi Reaktor dan nstalasi Nuklir Non Reaktor, AMDAL dan dokumen lainnya yan sejenis Jl. Penelolaan Bahan Nuklir a) Membuat laporan seifcard

67 NO SUB UNSUR YANG DNLA NSTANS PNGUS'L ANGKA (RDT MNURUT TM PNLA LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH D P}TGMBANGAN PROFS A. Pembuatan Karya Tulis/Karya lmiah di bidan Kepranatanukliran, 1) Membuat Karya Tulis/Karya llmiah hasil penelitian, penkajian, survei dan evaluasi di bidan Kepran atanukliran yan dipublikasikan dalam bentuk: a). buku yan diterbitkan dan diedarkan secara nasional b) buku yan diterbitkan dan diedarkan secara internasional c,. majalah ilmiah d). j urnal ilmiah internasional e). jurnal ilmiah nasional terakreditasi 0. prosidin ilmiah konferensi internasional 2). Membuat Karya Tulis/ Karya lmiah hasil penelitian, penkqiian, survei dan evaluasi di bidan Kepranatanukliran yan tidak dipublikasikan dalam bentuk: al. buku b). makalah 3). Membuat Karya Tulis/ Karya llmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah denan aasan sendiri di bidan Kepranaranukliran yan dipublikasikan dalam bentuk: a). yan lbuku diterbitkan dan diedarkan secara nasional b). mqjalah ilmiah yan diakui secara nasional 4). Membuat Karya Tulis/ Karya lmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah denan aasan sendiri dalam bidan Kepranatanulcliran yan tidak dipublikasikan, dalam bentuk: al. buku b), makalah s). Membuat tulisan ilmiah populer di bidan Kepranatanu kliran yan disebarlu askan melalui media massa 6). Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, aasan dan/atau ulasan ilmiah di bidan Kepranatanukliran pada pertemuan ilmiah B. Penerjemahan/penyaduran buku dan/atau bahanbahan lain di bidan Kepranatanukliran ll Menerjemahkan/menyadur buku di bidan Kepranatan ukliran yan dipu blikasikan, dalam bentuk: a). buku yan diterbitkan dan diedarkan secara nasional ht mqjalah ilmiah y diakui oleh instansi yan berwenan 2). Menerjemahkan/menyadur buku di bidan Kepranatanukliran yan d ipu blikasikan, dalam bentuk: a). buku b). makalah 3). Membuat abstrak tulisan di bidan Keprananukliran yan dimuat dalam penerbitan C. Pen5ru sunan buku pedoman/ketentuan pelaksanaan/ketentuan teknis di bidan Kepranatanukliran 1) Membuat buku pedoman di bidan Keprananukliran 21. Membuat ketentuan pelaksanaan di bidan Keprananukliran s). Membuat ketentuan teknis di bidan Keprananukliran D. Penembanan teknoloi tepat una di bidan Kepranatanukliran

68 -62- NO SUB UNSUR YANG DNLA NSTANS PYGUS,'L ANGKA (RTDT MNURUT TM PNLA LAMA BARU J'ML\H LAMA BARU JUMLAT Menembankan teknoloi tepat una di bidan Kepranatanukliran. Perolehan paten 1) Paten sederhana 2). Paten F. Perol ehan Lisensi/ Brevet. 1) Tinkat 2). Tinkat 3). Tinkat JUMLAH USUR UTA}TA 1 S.D 4 UNSl R PNUNJANG PN] TUGAS PRANATA TVUHLR 'NJANG 1 Penajar/Pelatih pada diklat funsional/ teknis bidan kepranatanukliran Menajar/melatih pada diklat funsional/ teknis bidan Kepranatanu kliran 2 Peserta daiam seminar/lokakarya/ konferensi di bidan Kepranatanukliran A, Menikuti seminar/lokakarya/ konferensi di bidan Kepranatanu kliran, sebaai : B 1) Pemrasararr 21. Pembahas/ moderator/ narasu m ber rr. a\ Peserta Menikuti deleasi ilmiah pertemuan nasional, r) Ketua 2). Anota Menikuti deleasi ilmiah pertemuan nternasional, sebaai: 1) Ketua t\ Anota 3 Keanotaan dalam oranisasi profesi A. Menj adi Anota Oranisasi Tinkat rrternasional/ Nasional, sebaai: r) Penurus Aktif c\ Anota Aktif B, Menjadi Anota Oranisasi Tinkat Provinsi/ Kabupaten/ Kota, sebaai: 1) Penurus Aktif 2). Anota Aktif 4 Keanotaan dalam Tim Penilai Keanotaan Tim Penilai, sebaai: A. Ketua/Wakil Ketua B. Anota Perolehan penharaan / tanda j asa memperoleh penharaan/tanda jasa Satya Lancana Karya Satya rj 30 (tia puluh) tahun lebih 2). 20 (dua puluh) talrun 3). 10 (sepuluh) tahun 6 Perolehan elar kesarjanaan lainnya A. Memperoleh ijazah/elar yan tidak sesuai bidan tuasnya r) Doktor (S3) 41, Pasca Sarjana (S2) Jl. Sarjana (St)/ Diploma V (DV) JUMLAH UNSUR P'UNJANG JUMLAH UNSUR UTAMA DAN PNUNJANG

69 -63- Butir Keiatan Jenjan di atas/di bawah *) D JUMLN UTSUR UTAMA DAN UNSUR PNUNJANG *) Dicoret 'an tidak perlu

70 -64- LAMPRAN PNDUKT'NG DUPAK: 1. Surat pernyataan melakukan keiatan. 2. Surat pernyataan melakukan keiatan. 3. Surat pernyataan melakukan keiatan. 4. Surat pernyataan melakukan keiatan. 5. Surat pernyataan melakukan keiatan. 6, dan seterusnya NP. V Catatan PeJabat Penucul : dan seterusnya (Jabatan) NP. (Nama Pejabat Penusul) v Catatan Anota Tim Peullal : l. 2.? 4. dan seterusnya NiP. (Nama Penilai ) NP. (Nama Penilai ) V Catatan Ketua Tlm Peullal : 1. 2.? 4. dan seterusnya Ketua Tim Penilai NP. (N a)

71 -65- ANAK LAMPRAN -m PRATUMN BRSAMA KPALA BADAN TNAGA NUKLR NASONAL DAN KPALA BADAN KPGAWAAN NGARA TNTANG KTNTUAN PLAKSANAAN PRATUMN MNTR PNDAYAGU NAAN APARATLTR N GARA DAN RFORMAS BROKRAS RPUBLK NDONSA NOMOR 2 TAHUN 2014 TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTNYA CONTOH: DAFTAR USUL PNTAPAN ANGKA KRDT JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR AHL MUDA DAF1AR USUL PNTAPAN ANGG KRDT JA}ATAN.-UNGSONAL PRANATA NUKLR AHL MUDA NOMOR : 1 Nama KBTRANGAN PRORAYGA{ 2. NP? Nomor Seri KARPG 4. Tempat Tanal Lahir 5. Jenis Kelamin 6. Pendidikan Yan Diperhitu n kan Anka Kreditnya 7. Pankat / Golonan ruan/tmt 8. Jabatan Pranata Nuklir Keahlian PN Ahli Muda 9, Masa Kerja Golonan 10. Unit Kerja Lama Baru NO 1. UNSUR UTAMA t. PNDD(N{ Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah elar AYG(A KRDT MNURUT NSTN{S PNGUSUL TM PNLN re Menikuti pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah / elar 1) Doktor (S3) 2). Maister (S2) 3). Sarjana (S 1)/Diploma V B. Diklat funsional/teknis cti bidan kepranatanukliran dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat Menikuti dilcat funsional/teknis di bidan kepranatanukliran dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat: J Lamanya lebih dari 960 jam 2]. Lamanya jam 3). Lamanya 481-6aO jam 4). Lamanya a8o jam Lamanya jam 6). Lamanya 3O - 8O jam -\ t, Lamanya kuran dari 30 jam 2. PMNTFAATA{ LMU PNGTAUAN DAN T{TYOLOG (PTK NUKLR A. Penkajian ptek Nuklir, 35 lsafet Keselamatan, Secunty / Keamanan, SafeuardslSeifard) dan 1L (Liabilit Pertanuniawaban Keruian Nuklir) r) Penkajian Teknoloi/Teknik Nuklir a). Menkqji teknik baru (seperti teknik analisis, teknik komputasi, teknik ukur, teknik samplin)

72 -66- ANGKA KRDT MNURUT NO SUB UNSUR YA{G D{LA NSTA{S PNGUSUL T ]M PN,A LAMA BARU JUMLAT LAYTA BARU JUMLAH B. Perencanaan Proram 1) Stratei / proram / TOR/ keiatan a). Membuat usulan keiatan tahunan/ keiatan 5 (lima) tahunan/keiatan insidental 2). Proram Fasilitas Nuklir a). Menyusun prorarn penoperasian dan perawatan sesuai denan sistem manajemen keselamatan 3). Perizinan a). Menolah data dalam ranka penyiapan dokumen perizinan 3. PNGLOLAAN PRANGKAT NU(LR A. Penoperasian Perankat Nuklir 1). Rencana uji funsi (komisionin)/kalibrasi/ operasi/ perawatan/ perbaikan/instalasi/ pembuatan perankat (keras atau lunak)/ dekontaminasi/ dekomisionin Perankat Nuklir 2]'. a), Menyusun rencana uji funsi (komisionin) / kalibrasi / operasi / perawatar: / perbaikan / in staiasi / pembuatan perankat (keras atau unak) / dekontaminasi / dekomisionin Perankat Nuldir kelas. Sistem Mutu a). Men5rusun Prosedur l(erja 3). Uji funsi (komisionin) /kalibrasi/ p en operasian / p erawatan / perb aikan / instalasi/pembuatan (perankat keras atau lunak) / clekontaminasi/ dekomisionin Perankat Nuklir al. Melakukan evaluasi keiatan uji funsi (komisionin) /kalibrasi/ operasi/ perawatan / perbaikan / in stalasi / pembuatan perankat (keras atau lunak) /dekontaminasi/ dekomisionin Perankat Nuklir kelas b). Melakukan evaluasi keiatan uji funsi (komi sionin) / kalibrasi / operasi / perawatan / perbaikan / instalasi/pembuatan perankat (keras atau lunak) / dekontaminasi/ dekomisionin Perankat Nuklir kelas c) Melakukan evaluasi keiatan uji funsi (komisionin) / kalibrasi / operasi / perawatan / perbaikan / instalasi /pembuatan perankat (keras atau lunak) / dekontarninasi/ dekomisionin Perankat Nuklir kelas 4). Pemanfaatan Perankat Nuklir uniuk penkajian, penembanan, dan penerapan iptek nuklir s). a). Melakukan evalu asi pelaksanaan keiatan Pemanfaatan Perankat Nuklir untuk penkajian, penembarran, dan penerapurn iptek nuklir Penanulanan Kedanrlatarr Nu klir a). Melakukan evaluasi simulasi ke siapsiaaan / pen an u an an kedaruratan nuklir/remediasi lokal B, Desain, novasi, dan Renovasi Perankat Nuklir r) Penentuan standardmde untuk rancanan/penujian a) Memilih standard/ code yan diterapkan 2). Perancanarr a). M elakukan evaluasi rancanan / prototipe, atau implernentasi desain/ inovasi atau renovasi Perankat Nuklir

73 -67 - NO SUB UNSUR YANG DNLA Penyelen araan Keselamatan Nu klir 1) Pemantauan dan pelaksanaan keselamatan radiasi personil, daerah kerja, linkunan dan kesehatan kerja a). Melakukan evalu asi penelolaan keselamatan radiasi person il / daerah kerj a/ linkunan / keselamatan dan kesehatan kerja atau proteksi lisik Bahan Nuklir 2). Membuat dokumen Laporan Analisis Keselamatan (LAK) sebaai persyararan jin Operasi Reaktor dan nstalasi Nuklir Non Reaktor,AMDAL dan dokumen lainnya yan seienis 3). Penelolaan bahan nuklir a). Melakukan evaluasi keiatan seifard D. Aud 1) Melakukan keiatan auditee 2). Melakukan audit internal 3). Melakukan tindakan koreksi hasil audit 4. PNGMBANGA PROFS A, Pembuatan Karya Tulis/ Karya lmiah cli bidan Kepranatanukliran; 1) Membuat Karya Tulis/ (arya llmiah hasil penelitian, penkajian, slrrvei dan evaluasi di bidan Kepranatanukliran yan dipublikasikan dalam bentuk: a). buku yan diterbitkan dan diedarkan secara nasional b). buku yan diterbitkan dan diedarkan secara internasional c). majalah ilmiah d). e). urnal ilmiah internasional urnal ilmiah nasional terakreditasi 0. prosidin ilmiah konferensi internasional 2). Membuat Karya Tulis/Karya lmiah hasil penelitian, penkajian, srrrvei dan evaluasi di bidan Kepranatanukliran yan tidak dipu blikasikan dalarrr bentu k : a). buku b). makalah 3). Membuat Karya Tulis/Karya lmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah denan aasan sendiri di bidan Kepranatanukliran yan dipublikasikan dalam bentuk: 4l s). a). buku yan diterbitkan dan diedarkan secara nasional b). mqjalah ilmiah yan cliakui secara nasional Membuat Karya Tulis/ Karya lmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah denan aasan sendiri dalam bidan Kepranatanukliran yan tidak dipublikasikan, dalam bentuk: a). buku b). makalah Membuat tulisan ilmiah populer di bidan Kepranatanu kliran yan di sebarlu askan melalui media massa 6). Menyampaikan prasaran berupa tinj auan, aasan dan/atau ulasan ilmiah di bidan Kepranatanukliran pada pertemu ul ilmiah B. Penerjemahan/ penyaduran buku dan/atau bahan-bahan lain di bidan l(epranatanukliran r) Menerjemahkan/ menyadur buku di bidan Kepranatanu kliran yan dipublikasikan, dalam bentuk; a). buku yan diterbitkan dan diedarkan secara nasional ANG$ (RDT MNURUT TSTAS PNGUSUL TM PN ;A LAMA BARU JUMLH LAMA BARU JUMLAH A

74 -68- NO SUB 'NSUR YANG DNLN ANG(A KRDT MNURUT NSTANS PNGUST]L TM PNLA LA}TA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAT tl b). m4jalah ilmiah y diakui oleh instansi yan berwenan Menerjemahkan/ menyadur buku di bidan Kepranatanukliran yan dipublikasikan, dalam bentuk: a). D,. buku makalah 3). Membuat abstrak tulisan di bidan Keprananukliran yan dimuat dalam penerbitan Penyusunan buku pedoman/ ketentuan pelal<sanaan/ketentuan teknis di bidan Kepranatanukliran 1) Membuat buku pedoman di bidan Keprananukliran 2). Membuat ketentuan pelaksanaan di bidan Keprananukliran 3). Membuat ketentuan teknis di bidan Keprananukliran D. Penembanan teknoloi tepat una di bidan Kepranatanukliran Menembankan teknoloi tepat una di bidan Kepranatanukliran F, Perolehan paten 1) Paten sederhana 21. Paten F. Perolehan Lisensi/ Brevet l) Tinkat 2t. Tinkat 3). Tinekat JUMLAH UNSUR UTAMA 1 S.D 3 UT{SUR PNUNJANG PNUNJANG TUGAS PRA{ATA NU{LR Penajar/Pelatih pada diklat funsional/ teknis bidan kepranatanukliran Menajar/melatih pada diklat funsional/teknis bidan Kepranatanukliran 2 Peserta dalam seminar/lokakarya/ konferensi di bidan Kepranatanukliran A Men iku ti seminar/ lokakarya/ konferensi di bidan Kepranatanukliran, sebaai : r) Pemrasaran J 2). Pembahas/ moderator/ narasu mber 3). Peserta B. Menikuti deleasi ilmiah pertemuan nasional, sebaai; r) Ketua 2\. Anota C. Menikuti deleasi ilmiah pertemuan lnternasional, sebaai: t Ketua 2). Anota Keanotaan dalam Oranisasi Profesi il. Menjadi Anota Oranisasi Tinkat nternasional/ Nasional, sebaai : ' Penzurus Aktif 2t. Anseota Aktif B. Menjadi Anota Oranisasi Tinkat Provinsi / Kabupaten/ Kota, sebaai : 1 Penurus Aktif zl. Anesota Aktif 4 Keanotaan dalam Tim Penilai Keanotaan Tim Penilai, sebaai: A. Ketua/Wakil Ketua B. Anota 5 Perr rlehan pen haraan / tanda j asa A memperoleh penharaan / tanda j asa Satya Lancana Karva Satva l). 130 (tia puluh) tahun lebih 2). 20 (dua puluh) tahun 3). lo [sepuluh) tahun

75 -69- NO SUB UNSUR YANG DNLA TSTANS PNGUSUL ATGKA (RTDT MNURUT TM PNLN LATA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAT Perolehan elar kesarjanaan lainnya A memperoleh ijazahlelar yan ticlak sesuar bidan tuasnya l) Doktor (S3) O Pasca Sarjana (S2) 3), Sarjana (S1)/Diploma V (DV) Pembinaan kader non Pranata Nuklir Memberikan bimbinan penuh kader ilmiah sampai mencapai Diploma, per oran sebaai Pembimbin pendampin A. Pasca Sa4ana (S2), per oran sebaai: r) Pembimbin pendampin B. Sarjana (Sl)/Diploma V/Diploma i, per oran sebaai: 1). Pembimbin utama 2\. Pembimbin pendampin 3). Penuji JUMLAH UNSUR PNUNJANG JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PNUNJANG

76 -70- Butir Keiatan Jenjan di atas/di bawah *) t JUMLAH UNSUR UTAMA DAT UNSUR PNUNJANG *) Dicoret yan tidak perlu

77 - 7r - LAMPRAN PNDUKT'NG DUPAK: 1. Surat pernyataan melakukan keiatan 2. Surat pernyataan melakukan keiatan 3, Surat pernyataan flrelakukan keiatan 4. Surat pernyataan melakukan keiatan 5. Surat pernyataan melakukan keiatan 6. dan seterusnya Catatan PeJabat Penusul : darr seterusnya (Jabatan) (Nama Pejabat Penusul) Catatan Anota Tlm Penllal : (Nama Penilai ) (Nama Penilai ) Catatan Ketua Tim Penllal : dan seterusnya Ketua Tim Penilai (Nama)

78 -72- CONTOH: DAFTAR USUL PNTAPAN ANGKA KRDT JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR AHL MADYA ANAK LAMPRAN -n PMTURAN BRSAMA KPALA BADAN TNAGA NUKLR \iasonal DAN KPALA BADAN KPGAWAAN NGARA TNTANG KTNTUAN PLAKSANAAN PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NGARA DAN RFORMAS BROKRAS RPUBLK NDONSA NOMOR 2 TAHUN 2014 TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTNYA DAFTAR USUL PNTAPAN ANGKA KRDT JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR AHL MADYA NOMOR: Nama 2. NP Nomor Seri (ARPG 4. Tempat Tanal Lahir 5. Jenis Kelamin 6. Pendidikan Yan Diperhitunkan Anka Kreditnya 7. Pankat / Golonan ruan/tmt KBTRANGAY PRORATGAN R Jabatan Pranata Nuklir Keahlian PN Ahli Madya Lama 9. Masa Kerja Golonan Baru 10. Unit Kerja NO SUB UNSUR YANG DNLN A{G(A (RDT MNURUT NSTANS PYGUST'L TM PNLA LAJ}A BARU JUMLAT LAMA BARU JUMLAT UNSUR UTAMA 1 PNDD(AN A. Pendidikan sekolah dan memperoleh iiazah / selar Menikuti pendidikan sekolah dan memperoleh ijazahlelar: ) Doktor (S3) 2). Maister (S2) 3). Sarjana (S1)/ Diploma V B. Diklat funsional/teknis di bidan kepranatanukliran dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (SfiPP) atau sertifikat Menikuti diklat funsional/teknis di bidan kepranatanukiiran dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat: 1) Lamanya lebih dari 960 jam 2). Lamanya jam 3). Lamanya jam 41. Lamanya jam s). LamanyaSl - 160jam 6). Lamanya jam 7\. Lamanya kuran dari 3O jam 2. PMANFAATAN LMU PNGTNUAN DAN T(NOLOG PTK NU$R A. Penkajian lptek Nuklir, 35 (Safet/ l(eselamatan, Sennrit / Keamanan, Safeuards/ Seifard) dan 1L ( Liab ility / Pe rtan u n j awab an Ke ru i,an N u klir) r) Penkajian Kebijakan ptek Nuklir a. lmenkaji kebijakan iptek nuklir tir,kat llenrbaa 2). Penkaj ian Kebij akan Keselanratan, Keamanan dan Seifard (Safet, Securit dart Safeuard s) serta Liability

79 -73- NO SUB UTSUR YANG DNLN STANS PNGUST'L ANGA (RTDT MNURUT TM PNLA LAMA BARU JTMLAH LAMA BARU JUMLAH a). Menkaji kebijakan keselamatan, keamanan, seifard dan tiability tinkat lembaa 3). Penkaj ian Teknoloi/Teknik Nu klir a). Menkqii teknoloi baru (seperti proses produksi, teknoloi pabrikasi, teknoloi reaktor, teknoloi keselamatan dan teknoloi penolahan limbah) C. Perencanaan Proram t\ L) Stratei / proram / TO R/ keiatan 2]'. al. M eru mu skan keiatan penkaj ian, penembanan, penerapan dan Pemanfaatan iptek nuklir tinkat eselon Proram Fasilitas Nuklir a). Menyusun proram uji funsi dan kinerja untuk struktur, sistem dan/atau komponen 3). Studi kelavakan al. 4), Perizinan a). Melakukan studi kelayakan operasr Perankat Nuklir/lnstalasi Nuklir Menyusun dokumen perizinan 3. PNGLOLAAN PRANGKAT NUOR A- Penoperasian Perankat Nu klir 1) Rencana uji funsi (komisionin)/kalibrasi/ operasi/ perawatan/ perbaikan/instdasi/ pembuatan perankat (keras atau lunak)/ dekontaminasi/dekomisionin Peranlcat Nuklir a). Menyusun rencana uji funsi (komisionin) / kalibrasi/ operasi / perawatan / perbaikan / in stalasi / pembuatan perankat (keras atau lu nak) 1 dekontaminasi / dekomisionin Perankat Nuklir kelas l. 2\ Sistem Mutu a). Menyusun Panduan llutu 3) Uji funsi (komisionin) /kalibrasi/ pen operasian / peraw atan perbaikan / instalasi/pembuatan (perankat keras atau lunak) / dekontaminasi/ dekomisionin Perankat Nuklir a). Melakukan koordinasi teknis keiatan uji funsi (komisionin) / kalibrasi/ operasi/ perawatan/ perbaikan/ instalasi/ pembuatan perankat (keras atau lunak)/ dekontaminasi/ dekomisionin Peran kat Nuklir kelas. h\ Melakukan koordinasi teknis keiatan uji funsi (komisionin) /kalibrasi/ operasi/ perawatan / perbaikan / in stalasi / pembuatan perankat (keras atau lunak)/ dekontaminasi / dekomisionin Peran kat Nuklir kelas. c). Melakukan koordinasi teknis keiatan uji funsi (komisionin) /kalibrasi/ operasi/ perawatan / perbaikan / in stalasi / pembuatan perankat (keras atau lunak)/ dekontaminasi/ dekomisionin Perankat Nuklir kelas L 4). Pemanfaatan perankat nuklir untuk penkajian, penembanan, dan penerapan iotek nuklir. a) Melakukan koordinasi teknis keiatan Pemanfaatan Perankat Nuklir untuk penkajian, penembanan, dan penerapan iptek nuklir. s). Penanulanan Kedaruratan Nuklir

80 ANG(A (RDT MNURUT NO SUB UNSUR YANG DNLA {STANS PNGUSUL.M PN 'A LAMA BARU J'MLA LAMA BARU JUMLAH 2 3.t a), Melakukan koordinasi teknis simulasi ke siapsiaaan / penanul an an kedaruratan nukiir/ remediasi lokal B. Desain, novasi, dan Renovasi Perankat Nuklir rl tl Penentuan standard/code untuk rancanan/ penujian a). Menkaji kelayakan penerapan standard/ code Perancarran a). Melaku kan koordinasi teknis ke iatan rancanan/prototipe, atau implementasl desain/inovasi atau renovasi Perankat Nuklir Penyelenaraan Keselamatan Nuklir 1) Pemantauan dan pelaksanaan keselamatan radiasi personil, daerah kerja, linkunan dan kesehatan kerja a). Melakukan koordinasi teknis penelolaan keselamatan radiasi personil/daerah kerja/ linkunan/ keselamatan dan kesehatan kerja atau proteksi fisik tsahan Nuklir 21. Membuat dokumen Laporan Analisis Keselamatan (LAK) sebaai persyaratan jin Operasi Reaktor dan nstalasi Nuklir Non Reaktor, AMDAL dan dokumen lainnya yan sejenis 3). Penelolaan Bahan Nuklir a). Melakukan koordinasi teknis keiatan seifard D. Aud l) Melakukan asesmen/konsultasi mutu dalam ranka akreditasi 4. PNGMBANGAT PROFS A. Pembuatan Karya Tulis/ Karya lmiah di bidan Kepranatanukliran; 1) Membuat Karya Tulis/ Karya llmiah hasil penelitian, penkajian, survei dan evaluasi di bidan Kepranatanu kliran yarr dipublikasikan dalam bentuk: a). buku yan diterbitkan dan diedarkan secara nasional b). buku yan diterbitkan dan diedarkan secara internasional d). e). majalah ilmiah iurnal ilmiah internasional iurnal ilmiah nasional terakreditasi f) prosidin ilmiah konferensi internasional 2\. Membuat Karya Tulis/ Karya lmiah hasil penelitian, penkajian, survei dan evaluasi di bidan Kepranatanukliran yan tidak dipublikasikan dalam bentuk: a). buku b). makalah 3). Membuat Karl's Tutis/ Karya llmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah denan aasan senrliri di bidan Kepranatanukliran yan dipublikasikan dalam bentuk: a). buku yan diterbitkan dan diedarkan secara nasional b). majalah ilmiah yan diakui secara nasional 4), Membuat Karya Tulis/ Karya llmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah denan aasan sendiri dalam bidan Kepranatanukliran yan tidak dipublikasikan, dalam bentuk: a). btrku b). makalah

81 -75- NO ANG(A (RDT MNURUT SUB UNSUR YANG DNLA i LAMA BARU JMLAH LAMA BARU JUMLAH Membuat tulisan ilmiah populer di bidan Kepranatanu kliran yan disebarlu askan melalui media massa 6). Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, aasan dan/atau ulasan ilmiah di bidan Kepranatanukliran pada pertemuan ilmiah B. Penerjemahan/penyaduran buku rlan/atau bahanbahan lain di bidan Kepranatanukliran 1) Menerjemahkan/menyadur buku di bidan Kepranatanukliran yan dipu blikasikan, dalam bentuk: a). buku yan diterbitkan dan diedarkan secara nasional b). majalah ilmiah y diakui oleh instansi yan berwenan 2). Menerl emahkan/ menyadur buku di bidan Ke pranatanukliran yan dipub likasikan, dalam bentuk: a). b). buku rnakalah 3). Membuat abstrak tulisan di bidan Keprananukliran yan dimuat dalam penerbitan c. Pen5ru sunan buku pedoman / ketentuan pelaj<sanaan/ketentuan teknis di bidan Kepranatanukliran r) Membuat buku pedoman di bidan Keprananukliran 2\. Membuat ketentuan pelaksanaan di bidan Keprananukliran 2 v,. Membuat ketentuan teknis di bidan Keprananukliran D. Penembanan teknoloi tepat una di bidan Kepranatanukliran J. Menembankan teknoloi tepat una di bidzui Kepranatanukliran Perolehan paten lt Paten sederhana 2). Paten F. Perolehan Lisensi / Brevet. l) Tinkat 2). Tinkat 3). Tinkat U{SUR PNUNJANG JUMLAH UNSUR UTATA S.D 3 PNUNJANG TUGAS PRANATA YUKLR t Penajar/Pelatih pada diklat funsional/teknis bidan Kepranatanukliran Menajar/melatih pada diklat funsionall teknis bidan Kepranatanukliran 2 Peserta dalarrr seminar/lokakarya/ korrferensi di bidan Kepranatanukliran A. Menikuti seminar/lokakarya/konferensi di bidan Kepranata:ru kliran, sebaai : 1) Pemrasaran 2). Pembahas/ moderator/ narasumber J). Peserta B. Menikuti deleasi ilmiah pertemuan nasional, sebaai: l) Ketua 2). Anota C. Menikuti deleasi ilmiah pertemuan nternasional, sebaai; 1) Ketua 21. Anota

82 -76- NO SUB UNSUR YANG DNLA NSTA{S PNGUSUL ANG(A GTDT MNURUT TM PNLN LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH Keanotaan dalam oranisasi profesi A. Menjadi Anota Oranisasi Tinkat nternasional / Nasional, sebaai: r) Penurus Aktif 2). Anota Aktif B. Menjadi Anota Oranisasi Tinkat Provin si / Kabu paten / Kota, sebaai : 1) Penurus Aktif 21. Anota Aktif + Keanotaan dalam Tim Penilai Keanotaan Tim Penilai, sebaai: A. Ketua/Wakil Ketua B. Anota 5 Perolehan pen haraan/ tanda jasa A. Me mperoleh penharaan/tanda jasa Satya Lancana Karya Satya 1) 30 (tia puluh) tahun lebih 2). 20 (dua puluh) tahun 3). l0 (sepuluh) tahun 6 Perolehan elar kesarjanaan lainnya A. Memperoleh ijazah/elar yan tidak sesuar bidan tuasnya r) Doktor (S3) 21. Pasca Sarjana (S2) 3). Sarjana (S 1)/ Diploma V (DV) Pembinaan kader non Pranata Nuklir Memberikan bimbinan penuh kader ilmiah sampai mencapai Diploma, per oran sebaai Pembimbin pendampin A. Doktor (S3), per oran sebaai: r) Pembimbin pendampin B. Pasca Sarjana (S2), per oran sebaai: i) Pembimbin utama 2). Pembimbin pendampin 3). Penuji Pasca sarjana Sarjana (S1)/Diploma V/Diploma, per oran sebaar: 1) Pembimbin utama 2). Pembimbin pendampin 3). Penuji JUMLAH UNSUR PNUNJANG JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PNUNJANG

83 -77 Butir Keiatan Jenjan di atas/di bawah *) JUVLAH UNSUR UTAA DAN UNSUR PNUNJANG *) Drcoret yan tidal< perlu

84 78- LAMPRAN PNDUKUTG DUPAK: 1. Surat pernyataan melakukan keiatan 2. Surat pernyataan melakukan keiatan 3. Surat pernyataan melakukan keiatan 4. Surat pernyataan melakukan keiatan 5. Surat pernyataan melakukan keiatan 6. dan seterusnva NP. V Catatan PeJabat Penusul : dan seterusnya (Jabatan) (Nama Pejabat Penusul) NP. v Catatan Anota Tim Penllal : 1. z- 4. dan seterusnya (Nama Penilai l) NP. (Nama Penilai ) NP. f Catatan Ketua Tim Penilal : J. 4. dan seterusnya Ketua Tim Penilai (Nama) NP

85 -79 - CONTOH: DAF*AR USUL PNTAPAN ANGKA KRDT JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR AHL UTAMA ANAK LAMPRAN.o PRATURAN BRSAMA {PALA BADAN TNAGA NUK,R NASONAL DAN (PALA BADAN KPGAWAAN NGARA TNTANG KTNTUAN PLAKSANAAN PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NGARA DAN RBFORMAS BROKRAS RPUBLK NDONSA NOMOR 2 TAHUN 2014 TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTNYA DAFAR USUL PNTAPAN ANGG KRDT JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR AHL UTAMA NOMOR : KTRANGAN PRORANGAN Nama 2 NP Nomor Seri KARPG A Tempat Tanal Lahir 5. Jenis Kelamin 6. Pendidikan Yan Diperhitunkan Anka Kreditnya Pankat / Golonan ruan/tmt 8 Jabatan Pranata Nukiir Keahlian PN Ahli Utama Lama 9. Baru 10. NO SUB UNSUR YANG DNLA ANG(A (RDT MNURUT NSTANS PYGUSUL TM P{LA LATA BARU JUMLAH LAA BARU JTMLAH J UNSUR UTATUA 1. PNDD(AN /'l. Pen didikan sekolah dan memperoleh ijazah elar Menikuti pendidikan sekolah dan memperoleh ijazahlelar: r) Doktor (S3) 2\. Maister (S2) 3). Sarjana (Sl)/ Diploma V B. Diklat funsional/ teknis di bidan kepranatanukliran dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat Menikuti diklat funsional/teknis di bidan kepranatanukliran dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) atau sertifikat: Lamanya lebih dari 960 jam 2]. Lamanya jam?\ Lamanya 481-6a0 jam 4). Lamanya a8o jam s). Lamanya jam 6), Lamanya jam 7\. Lamanya kuran dari 30 jam 2. PMANFAATAT{ LMU PGTAHUAN DAN TroroLocr (rptkl NUKLTR A. Penkajian ptek Nuklir, 35 lsafet /Keselamatan, Seanrit / Keamanan, Safeuards/Seifard) dan ll (Liabilit / Pertan u nj awaban Keru ian Nu klir) 1) Penkajian Kebijakan lptek Nuklir a). Menkqji kebijakan iptek nuklir rinkat nasional

86 -80- NO SUB T'{SUR YANG DTLA NSTANS PNGUSUL ATTGKA KRDT MNURUT TM PNLN LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH z), )enkajian Kebijakan Keselamaran, (eamanan dan Seifard lsafet, Seannt dan Safeuards) serta Liabtlit M enkaji kebij akan keselamatan, (earnanan, seifard dan liability tinkat easional rl. ian Teknoloei/Teknik Nuklir a,. Melakukan reviu hasil penkajian teknik/ teknoloi baru B. )enuasaan, penembanan, dan penerapan iptek ruklir r). Membuat proposal untuk keiatan pe n kaj ian / pen emban an / pene rapan / Pemanfaatan iptek nuklir o\ Membuat laporan hasil penkajian/ pen emban an / penerap an / Pem anfaatan iptek nuklir c. Perencanaan ). Strate i / proram / TO R/ ke iatan a). Merumuskan proram penkajian, penembanan, penerapan, dan Pemanfaatan iptek nuklir tinkat lembaa b). Melakukan reviu rumusan proram/ keiatan penkqiian, penemban an, penerapan dan Pemanfaatan iptek nuklir tinkat lembaa/eselon l 2). Proram Fasilitas Nuklir a). lmelakukan reviu perencanaan proram llnstalasi Nuklir 3). Studi Kel dr. Melakukan reviu terhadap dokumen hasil studi kelayakan operasi Perar-kat Nuklir/ nstalasi Nuklir 4). Perizinan a). Melakukan reviu dokumen perizinan 3 PNGLOLAAT PRAXGKAT NU(LR A. Pen operasian Perankat Nuklir 1). Rencana uji funsi (komisionin) /kalibrasi/ operasi/ perawatan / perbaikan/ in stalasi / pembuatan perankat (keras atau iunak) / dekontaminasi / dekomi sionin Perankat Nuklir a). Melakukan reviu rencana uji funsi (komisionin) / kalibrasi / operasi/ perawata n / perbaikan / instalasi / pembu atan perankat (keras atau unak)/dekontaminasi/ dekomisionin Perankat Nuklir 2). Sistem Mutu a). Melakukan reviu nstruksi Kerja/Prosedur Kerja/Panduan Mutu 3). Uji funsi (komisionin) / kalibrasi/ penoperasian/ perawatatl/ perbaikan / instalasi/pembuatan (perankat keras atau unak) /dekontaminasi/ dekomisionin Perankat Nuklir. a), Melakukan reviu dokumen hasil keiatan uji funsi (komisionin)/ kalibrasi / operasi/ perawatan / perbaikan/instalasi / pembu atan perankat (keras atau lunak)/ dekontarninasi / dekomisionin Perankat Nuklir kelas b). Melakukan reviu dokunren hasil keiatan uji funsi (komisionin)/ kalibrasi/ operasi/ perawatan / perbaikan / instalasi / pembuatan perankat (keras atau lunak)/ dekontaminasi / dekomi sionin Pe ran kat Nuklir kelas

87 NO S'B,'NSUR YANG DNLA NSTANS PNGUS'L ANGKA KRDT MNURUT TM PNLA LAMA BARU JUMLAT LAMA BARU J'MLAH J 6 7 c). Melakukan reviu dokumen hasil keiatan uji funsi (komisionin) / kalibrasi/operasi/ perawaran/ perbaikan/ instalasi/ pembuatan perankat (keras atau lunak) / dekontaminasi/ dekomisionin Perankat Nuklir kelas 4). Pemanfaatan Perankat Nuklir untuk penkajian, penembanan, dan penerapan iptek nuklir s). a) Melakukan reviu pelaksanaan keiatan Pemanfaatan Perankat Nuklir untuk penkajian, penembanan, dan penerapan iptek nuklir Penanulanan Kedaruratan Nuklir a. Melakukan reviu simulasi kesiapsiaaan/ penanulanan kedaruratan nu klir / remediasi lokal B. Desa n, novasi, dan Renovasi Perankat Nuklir r) Penentuan standard/ code untuk rancanan/ penujian a). Menetapkan peneradan standard/ code 21. Perancanan a). Melakukan leviu rancanan/ prototipe, atau implementasi desain/ inovasi atau renovasi Perankat Nuklir r- Penyelen a-raan Ke selamatan N u klir 1) Pemantauan dan pelaksanaan keselamatan radiasi personil, daerah kerja, linkunan dan kesehatan kerja a). Melakukan reviu penelolaan keselamatan radiasi personil / daerah kerj a/ linkunan / keselamatan dan kesehatan kerja atau proteksi fisik Bahan Nuklir 2). Membuat dokumen Laporan Analisis Keselamatan (LAK) sebaar persyaratan jin Operasi Reaktor dan nstalasi Nuklir Non Reaktor, AMDAL dan dokumen lainnya yan sejenis 3). Penelolaan Bahan Nuklir a) Melakukan reviu laporan seifeard D. Audi r) Melakukan reviu pelaksanaan jaminan mutu 4 PNGMBANGAN PROFS A Pembuatan Karya Tulis/ Karya lmiah di bidan Kepranatanukliran; r). Membuat Karya Tulis/ Karya lmiah hasil penelitian, penkajian, survei dan evaluasi di bidan Kepranatanukliran yan dipublikasikan dalam bentuk: a). buku yan diterbitkan dan diedarkan secara nasional b) buku yan diterbitkan dan diedarkan secara internasional c, maialah ilmiah d) urnal ilmiah internasional ej urnal ilmiatr nasionai terakreditasi 0. prosidin ilmiah koirferensi internasional 2\. Membuat Karya Tulis/ Karira llmiah hasil penelitian, penkajian, survei dan evaluasi di bidan Kepranatanukliran yan tidak dipublikasikan dalam bentuk: al. buku b), makalatr 3). Membuat Karya Tulis/ Kar"va lrniah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah denan aasan sendiri di bidan Kepranatanukliran yan dipublikasikan dalam bentuk: a). buku yan diterbitkan dan diedarkan secara nasional

88 -82- NO SUB UNSUR YANG DNLA fstans PNGUSUL ANG{A (RDT MNURUT TM PNLA LATTA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH b). majalah ilmiah yan diakui secara nasional 4) Membuat Karya Tulis/ Karya lmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmialr denan aasan sendiri dalam bidan Keprenatanukliran yan tidak dipublikasikan, dalam bentuk: s). a). buku b). makalah Membuat tulisan ilmiah populer di bidan Kepranatanukliran yan clisebarlu askan melalui media massa 6). Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, aasan dan/atau ulasan ilmiah di biclan Kepranatanukliran pada pertemuan itmiah B. Penerjemahan/penyaduran buku dan/atau bahanbahan lain di bidan Kepranatanukliran l) Menerjemahkan/ menyadur buku di bidan Kepranatanu kliran yan dipu blikasikan, dalam bentuk: al, buku yan diterbitkan dan diedarkan secara nasional b). majalah ilmiah y diakui oleh instansi yan berwenall 2). Menerjemahkanlmenyadur buku di bidan Kepranatanukliran yan dipu blikasikan, dalam bentuk: a). vl, buku makalah 3). Membuat abstrak tulisan di bidan Keprananukliran yan dimuat dalam pe,nerbitan C. Penyu sunan buku pedoman /ketentuan pelaksanaan/ketentuan teknis rli bidan Kepranatanuldiran 1) Membuat buku pedoman di bidan Keprananukliran 2). Membuat ketentuan pelaksanaan di bidan Keprananukliran 3). Membuat ketentuan teknis di bidan Keprananukliran D. Penembanan teknoloi tepat una di bidan Kepranatanukliran Menembankan teknoloi tepat una di bidan Kepranatanukliran Perolehan paten,' Paten sederhana 2\. Paten F. Perolehan Lisensi/ Brevet l) Tinkat 2). Tinkat 3). Tinkat JUMLAH UNSUR UTAMA S.D 3 n. UilSUR PYUNJANG PN,'NJANG TUGAS PRANATA NUGR Penajar/Pelat h pada diklat funsional/teknis bidan kepranatanukl ran Menajar/melatih pada diklat funsional/ teknis bidan (epranatanukliran 2 Peserta dalam seminar/lokakarya/ konferensi di bidan Kepranatanukliran A. Menikuti seminar/lokakarya/ l<onferensi di bidan l(epranatanukliran, sebaar: 1) Pemrasaran 2). Pernbahas/ moderator,/ narasu m ber 3) Peserta

89 -83- NO SUB UNSUR YANG DNTA NSTANS PNGUSTJL ANGKA {RDT MNURUT TM PNLA LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLA B. Menikuti deleasi ilmiah pertemuan nasional, sebaai: Lt Ketua 2). Anota C. Menikuti deleasi ilmiah pertemuan nternasional, sebaar: 1) Ketua 2). Anota 3 Keanotaan dalerm oranisasi profesi Menladi Anota Oranisasi Tinkat nternasional/ Nasional, sebaai: 1) Penurus Aktif zl. Anota Aktif B. Menjadi Anota Oranisasi Tinkat Provinsi/ Kabupaten/ Kota, sebaai: 1) Penurus Aktif 2). Anota Aktif 4 Keanotaan dalam Tim Penilai Keanotaan Tim Penilai, sebaai: n. Ketua/ Wakil ketua B. Anota 5 Perolehan penharaan / tanda j asa A. Memperoleh penharaan/tanda jasa Satya Lancana Karya Satya r), 30 (tia puluh) tahun lebih 2l,l 20 (dua puluh) tahun 3). lo (sepuluh) tahun 6 Perolehan elar kesar; rnaan lainnya A. Memperoleh ijazah/elar yan tidak sesuai bidan tuasnya 1) Doktor (S3) 21. Pasca Sarjana (S2) 3). Sarjana (S1)/ Diploma V (DV) 7 Pembinaan kader non Pranata Nuklir Memberikan bimbinan penuh kader ilmiah sampai mencapai Diploma, per oran sebaai Pembimbin A. Doktor (S3), per oran sebaai: r) Pembimbin utama 21. Pembimbin pendampin 3). Penuji Doktor B. Pasca Sarjana (S2), per oran sebaai: r) Pembimbin utama 2). Pembimbin pendampin JJ. Penuji Pasca sarjana C. Sarjana (Sl)/Diploma V/Diploma llt, per oran sebaai: 1\ Pembimbin utama 21. Pembimbin pendampin A rl. Penuji JUMLAH UNSUR PNUNJANG JUMLAH UNSUR UTAMA DAN PNUNJANG

90 -84- di atas/di bawah JUMLAH UNSUR UTATA DA{ 'NSUR PNUNJAG *) Dicoret yan tidak perlu

91 -85- LAMPRAN PNDUKUNG DUPAK: 1. Surat pernyataan melakukan keiatan 2. Surat pernyataan melakukan keiatan 3. Surat pernyataan r,nelakukan keiatan 4. Surat pernyataar melakukan keiatan 5. Surat pernyataan melakukan keiatan 6, dan seterusnya NP. V Catatan PeJabat Penucul. 2.? 4. dan seterusnya (Jabatan) (Nama Pejabat Penusul) NP. v Catatan Anota Tlm Penllal : l. 2.? 4. dan seterusnya (Nama Penilai ) NP, (Nama Penilai l) NP V Cetatan Ketua Tlm Penllal : , 4. dan seterusnya Ket.ua Tim Penilai (Nama) NP.

92 -86- CONTOH SURAT PRTVYATAAN TLAH MNGKUT PNDDKAN ANAK LAMPRAN -P PRATURAN BRSAMA KPALA BADAN TNAGA NUKLR NASONAL DAN KPALA BADAN KPGAWAAN NGARA TNTANG KTNTUAN PLAKSANAAN PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NGARA DAN RBFORMAS BROKRAS NOMOR 2 TAHUN 2O4 TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTNYA SURAT PRNYATAAN TLAH MNGKUT PNDDKAN Yan bertanda tanan di bawah ini: Nama NP Pankat/ olon an ruan Jabatan Unit kerja Menyatakan bahwa: Nama NP Pankat/ olonan ruan/tmt Jabatan Unit kerja Telah menikuti Pendidikan sebaai berikut: No Uraian Keiatan Tanal Satuan Hasil Jumlah Volume Kesiatan Anka Kredit Jumlah Anka Kredit Keteranan/ bukti fisik dst Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat diperunakan sebaaimana mestinya. Atasan Lansun

93 -87 - CONTOH SURAT PRNYATAAN TLAH MLAKUKAN KGATAN PMANFAATAN PTK NUKLR ANAK LAMPRAN -q PRATURAN BRSAMA KPALA BADAN TNAGA NUKLR NASONAL DAN KPALA BADAN KPGAWAAN NGARA TNTANG KTNTUAN PLAKSANAAN PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NGARA DAN RFORMAS BROKRAS NOMOR 2 TAHUN 2O4 TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTNYA Yan bertanda tanan di bawah ini: Nama NP Pankat/ olonan ruan/tmt Jabatan Unit kerja Menyatakan bahwa: Nama NP Pankat/ olonan ruan/tmt Jabatan Unit kerja SURAT PRNYATAAN MLAKUKAN KGATAN PMANFAATAN PTK NUKLR Telah melakukan keiatan pemanfaatan iptek nuklir sebaai berikut: No Uraian Keiatan Tanal Satuan Hasil Jumlah Volume Kesiatan Anka Kredit Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat diperunakan sebaaimana mestinya. Jumlah Anka Kredit Keteranan/ bukti fisik dst Atasan Lansun NP

94 -88- CONTOH SURAT PRNYATAAN TLAH MLAKUKAN KGATAN PNGLOLAAN PRANGKAT NUKLR ANAK LAMPRAN -T PRATURAN BRSAMA KPALA BADAN TNAGA NUKLR NASONAL DAN KPALA BADAN KPGAWAAN NGARA TNTANG KTNTUAN PLAKSANAAN PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NGARA DAN RFORMAS BROKRAS NOMOR 2 TAHUN 2O4 TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTNYA SURAT PRNYATAAN MLAKUKAN KGATAN PNGLOLAAN PRANGKAT NUKLR Yan bertanda tanan di bawah ini: Nama NP Pankat/ olon an ruan/ TMT Jabatan Unit kerja Menyatakan bahwa: Nama NP Pankat/ olonan ruan/tmt Jabatan Unit kerja Telah melakukan k t nuklir se i berikut: Uraian Keiatan Keteranan/ bukti fisik Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat diperunakan sebaaimana mestinya. Atasan Lansun

95 -89- CONTOH SURAT PRNYATAAN TLAH MLAKUKAN KGATAN PNGMBANGAN PROFS ANAK LAMPRAN -S PRATURAN BRSAMA KPALA BADAN TBNAGA NUKLR NASONAL DAN KPALA BADAN KPGAWAAN NGARA TNTANG KTNTUAN PLAKSANAAN PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NGARA DAN RFORMAST BROKRAS NOMOR 2 TAHUN 2OL4 TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTNYA SURAT PRNYATAAN MLAKUKAN KGATAN PNGMBANGAN PROFS Yan bertanda tanan di bawah ini: Nama NP Pankat/ olon an ruan/ TMT Jabatan Unit kerja Menyatakan bahwa: Nama NP Pankat/ olonan ruan/ TMT Jabatan Unit kerja Telah melakukan keiatan penembanan profesi sebaai berikut: No Uraian Keiatan Tanal Satuan Hasil Jumlah Volume Kesiatan Anka Kredit Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat diperunakan sebaaimana mestinya. Jumlah Anka Kredit Keteranan/ bukti fisik dst

96 -90- CONTOH SURAT PRNYATAAN TLAH MLAKUKAN KGATAN PNUNJANG TUGAS PRANATA NUKLR ANAK LAMPRAN -t PRATURAN BRSAMA KPALA BADAN TNAGA NUKLR NASONAL DAN KPALA BADAN KPGAWAAN NGARA TNTANG KTNTUAN PLAKSANAAN PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NGARA DAN RFORMAS BROKRAS NOMOR 2 TAHUN 2O4 TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTNYA SURAT PR{YATAAN MLAKUKAN KGATAN PNUNJANG TUGAS PRANATA NUKLR Yan bertanda tanan di bawah ini: Nama :... NP :... Pankat/olonan ruan/tmt :... Jabatan :... Unit keda :... Menyatakan bahwa: Nama :... NP :... Pankat/olonan ruan/tmt :... Jabatan :... Unit kerja :... Telah melakukan keiatan penunjan tuas pranata nuklir sebaai berikut: No Uraian Keiatan Tanal Satuan Hasil Jumlah Volume Keeiatan Anka Kredit Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat diperunakan sebaaimana mestinya. Jumlah Anka Kredit Keteranan/ bukti fisik dst...'..t Atasan Lansun

97 CONTOH PNTAPAN ANG(A KRDT ANAK LAMPRAN -U PRATURAN BRSAMA KPALA BADAN TNAGA NUKLR NASONAL DAN KPALA BADAN KPGAWAAN NGARA TNTANG KTNTUAN PLAKSANAAN PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NGARA DAN RFORMAS BROKRAS NOMOR 2 TAHUN 2O4 TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTNYA PNTAPAN ANGKA KRDT NOMOR: KTRANGAN PRORANGAN Nama 2 NP 3 Nomor Seri (ARPG 4 Pankat/Golonan ruan TMT J Tempat dan Tanal lahir 6 Jenis Kelamin 7 Pendidikan Tertini 8 Jabatan Funsional/TMT 9 Unit Ke4'a n PNTAPAN ANGKA KRDT LAMA BARU JUMLAH UNSUR UTAMA A Pendidikan 1) Pendidikan formal 2) Diklat funsional di bidan kepranatanukliran serta memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan {STTPP) atau sertifikat 3) Diklat Praiabatan B Pemanfaatan iptek nuklir C Penelolaan perankat nuklir D Penembanan profesi Jumlah Unsur Utama 2. UNSUR PNUNJANG Penunjan Trras Pranata Nuklir Jumlah Unsur Penunians JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PNUNJANG DAPAT DPRTMBANGKAN UNTUK DANGKAT/DNAKKAN*} DALAM JABATAN... PANGKAT... / TMT. ASL disampaikan denan hormat kepada: Ditetapkan di... Kepala BKN/Kantor Reional BKN yan bersankutan *) Pada tanal... Tembusan disampaikan kepada: 1. Pranata Nuklir yan bersankutan; 2. Sekretaris Tim Penilai yan bersankutan; Nama Lenkap 3. Kepala Biro/Badan Kepeawaian Daerah/ NP.... Baian Kepeawaian instansi yan bersanlrutan; dal 4. Pejabat lain yan dianap perlu. *) Coret yan tidak perlu.,/

98 -92 CONTOH KPUTUSAN KNA{AN JABATAN DALAM JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR ANAK LAMPRAN -v PRATURAN BRSAMA KPALA BADAN TNAGA NUKLR NASONAL DAN KPALA BADAN KPGAWAAN NGARA TNTANG KTNTUAN PLAKSANAAN PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NGARA DAN RFORMAS BROKRAS NOMOR 2 TAHUN 2O+ TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTNYA Menimban Meninat Menetapkan PRTAMA : KPUTUSAN KPALA/ GUBRNUR / BVP ATr / WALKOTA*) NOMOR :... TNTANG KNAKAN JABATAN DALAM JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR KPALA/ GUBRNUR/ B UPATr / WALKOTA, *) a. batrwa Saudara NP... berdasarkan Penetapan Anka Kredit......Nomor..., tanal: memenuhi syarat untuk dinaikkan dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir; b. sebaai pelaksanaan dari Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2O4 tentan Jabatan Funsional Pranata Nuklir dan Anka fteditnya dan Peraturan Bersama Kepala Badan Tenaa Nuklir Nasional dan Kepala Badan Kepeawaian Neara Nomor... Tahun 2O4 dan Nomor... Tahun 2074 tentan Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Nomor 2 Tahun 2Ol4 tentan Jabatan F\rnsional Pranata Nuklir dan Anka fueditnya dipandan perlu untuk menankat Saudara Pranata Nuklir;.. dalam Jabatan Funsional Undan-Undan Nomor 5 Tahun 2Ol4; Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 sebaaimana telah diubah denan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010; Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2OO3 sebaaimana telah diubah denan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2OO9; Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2Ol4 5. Peraturan Bersama Kepala Badan Tenaa Nuklir Nasional dan Kepala Badan Kepeawaian Neara Nomor...Tahun 2074 dan Nomor...Tahun 2O4; MMUTUSKAN: menankat Peawai Neeri Sipil: ruan/tmt Pranata Jabatan Funsional KDUA KTGA KMPAT rip;ii; k;;;lil il; i;;i;i;;;;a$;i i;;k;iiil; ;;; il;;;;;;; akan diadakan perbaikan dan perhitunan kembali sebaaimana mestinya. Asli Keputusan ini disampaikan kepada Peawai Neeri Sipil yan bersankutan untuk diketahui dan diindahkan sebaaimana mestinya. ditetapkan di pada tanal TMBUSAN: 1. Kepala Badan Tenaa Nuklir Nasional; 2. Kebala Badan Kepeawaian Keoeiawaian Neeara/Ki Nesa.ralKantor Reeional *) (e.iolal p BKN KN_yan vane b bersane ku tan ; 3. Keir ala B KD Provin si / Kab u pate"n 7 Kota atau Biro Biio / Baeian B aian Kenesawaian te p e"awaian inslansi vans bersanekutan :*) 4. lj Peiabat ab.atyan{berwenln yan berwenane qeir6tapkan menbtapkan anka_ anska kreditl kredit: J. Kdp ala Kant--or Pelayan da Perberfd aharadir N e ar a / Kep ala Biro / Baian Keuanan Daerah yan bersanekutan-:*) 6. Peja'bat lain lan diahap perlu. *) Coret yan tidak perlu. "*) Diisi apabila ada penambahan diktum yan dianap perlu. NP.

99 CONTOH SURAT PRNGATAN -93- ANAK LAMPRAN -w PRATURAN BRSAMA KPALA BADAN TNAGA NUKLR NASONAL DAN KPALA BADAN KPGAWAAN NGARA TNTANG KTNTUAN PLAKSANAAN PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NGARA DAN RFORMAS BROKRAS NOMOR 2 TAHUN 2O4 TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTNYA SURAT PRNGATAN DAR KPADA YTH. :... ALAMAT TANGGAL Nomor : 1. Denan ini memberitahukan denan hormat, bahwa : Nama NP Jabatan Unit kerja sampai denan tanal Surat Perinatan ini sudah tahun menduduki jabatan tetapi belum memenuhi ketentuan anka kredit yan ditentukan sejumlah 2. Sesuai denan ketentuan Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2O4 tentan Jabatan Funsional Pranata Nuklir dan Anka Kreditnya dan Peraturan Bersama Kepala Badan Tenaa Nuklir Nasional dan Kepala Badan Kepeawaian Neara Nomor...Tahun 2Ol4 dan Nomor... Tahun 2O4 diminta aar Saudara dapat memenuhi ketentuan anka kredit yan dipersyaratkan. 3. Apabila tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut di atas, maka Saudara akan dibebaskan sementara dari Jabatan Funsional Pranata Nuklir. 4. Demikian untuk dimaklumi dan harap perhatian Saudara sebaaimana mestinya. Ditetapkan di : pada tanal :... NP. Tembusan: l' Kepala BKN/Kepala Kantor Reional BKN yan bersankutan; *) 2. Kepala Biro/Baian Kepeawaian nstansi/badan Kepeawaian Daerah (BKD) yan bersankutan; *) 3. Pimpinan unit kerja Pranata Nuklir yan bersankutan; 4. Pejabat lain yan dianap perlu. *) Coret yan tidak perlu.

100 -94- CONTOH KPUTUSAN PMBBASAN SMNTARA DAR JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR ANAK LAMPRAN -X PRATURAN BRSAMA KPALA BADAN TNAGA NUKLR NASONAL DAN KPALA BADAN KPGAWAAN NGARA TNTANG KTNTUAN PLAKSANAAN PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NGARA DAN RFORMAS BROKRAS NOMOR 2 TAHUN 2O4 TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTT{YA KPUTUSAN KPALA / GUBRNUR / B UPATr / WALKOTA*) NOMOR :... TNTANG PMBBASAN SMNTARA DAR JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR KPALA/ GUBRNUR/ BUPAT / WALKOTA, *) Menimban : a. bahwa Saudara NP jabatan... pankat/ olonan ruan,... terhitun mulai tanal. berdasarkan keputusan pejabat yan berwenan Nomor tanal...; b. bahwa untuk tertib administrasi dan menjamin kualitas profesionalisme Peawai Neeri Sipil dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir, dipandan perlu membebaskan sementara Peawai Neeri Sipil yan bersankutan dari Jabatan Pranata Nuklir; Meninat : l. Undan-Undan Nomor 5 Tahun 2Ol4; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 sebaaimana telah diubah denan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 sebaaimana telah diubah denan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2OO9; 4. Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2014; 5. Peraturan Bersama Kepala Badan Tenaa Nuklir Nasional dan Kepala Badan Kepeawaian Neara Nomor...Tahun 2OL4 dan Nomor...Tahun 2014; MMUTUSKAN: Menetapkan PRTAMA : Terhitun mulai tanal... membebaskan sementa.ra dari Jabatan Pranata Nuklir: a. Nama b. NP c. Panftat/Golonan ruan/tmt :... d. Unit Kerja :... KDUA :......**) KBTGA : Apabila kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitunan kembali sebaaimana mestinya. Asli Keputusan ini disampaikan kepada Peawai Neeri Sipil yan bersankutan untuk diketahui dan diindahkan sebaaimana mestinya. ditetapkan di :... pada tanal :... TMBUSAN: l. Kepala Badan Tenaa Nuklir Nasional; 2. Kepala Badan Kepeawaian Neara/Kantor Reional BKN yan bersankutan;*) 3. Kepala BKD Provinsi/BKD Kabupaten /Kota atau Biro/Baian Kepeawaian instansi yan bersankutan ;*) 4. Pejabat yan berwen^n menetapkan anka kredit; 5. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Neara/Kepala Biro/Baian Keuanan Daerah yan bersanlrutan.*) 6. Pejabat lain yan dianap perlu. *) Coret yan tidak perlu. "*) Diisi apabila ada penambahan diktum yan dianap perlu, NP.

101 -95- CONTOH KPUTUSAN PNGANGKATAN KMBAL DALAM JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR ANAK LAMPRAN -y PRATURAN BRSAMA KPALA BADAN TNAGA NUKLR NASONAL DAN KPALA BADAN KPGAWAAN NGARA TNTANG KTNTUAN PLAKSANAAN PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NGARA DAN RFORMAS BROKRAS NOMOR 2 TAHUN 2O4 TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDT\ryA Menimban KPUTUSAN KPALA / G UBRNUR / BUPATT / WALKOTA* ) NOMOR:... ffi;;;; PNGANG{ATAN KMBAL DALAM JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR KPALA / GUBRNUR / BUPAT / WALKOTA a. bahwa sebaai pelaksanaan dari Pasal 36 Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2Ol4 tentan Jabatan Funsional Pranata Nuklir dan Anka fteditnya, dipandan perlu untuk menankat kembali Saudara. dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir; Meninat : Menetapkan PRTAMA KDUA KTGA KMPAT Undan-Undan Nomor 5 Tahun 2Ol4; Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 sebaaimana telah diubah denan Peraturan Pemerintatr Nomor 40 Tahun 2010; Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2OO3 sebaaimana telah diubah denan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2OO9; Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2O4: 5. Peraturan Bersama Kepala Badan Tenaa Nuklir Nasional dan Kepala Badan Kepeawaian Neara Nomor...Tahun 2Ol4 dan Nomor...Tahun 2Ol4; MMUTUSKAN : Terhitun mulai tanal a. Nama b. NP c. Pankat/olonan ruan/tmt d. Unit kerja Dalamjabatan... denan Apabila kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitunan kembali sebaaimana mestinya. Asli Keputusan ini disampaikan kepada Peawai Neeri Sipil yan bersankutan untuk diketahui dan diindahkan sebaaimana mestinya. ditetapkan di pada tanal TMBUSAN: 1. Kepala Badan Tenaa Nuklir Nasional; 2. Kepala Badan Kepeawaian Neara/Kantor Reional BKN yan bersankutan; 3. *) Kepala BKD Propinsi/BKD Kabupaten lkota atau Biro/Baian Kepeawaian instansi yan bersankutan ;*) 4. Pejabat yan berwenan menetapkan anka kredit; 5. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Neara/Kepala Biro/Baian Keuanan Daerah yan bersanlnrtan;*) 6. Pejabat lain yan dianap perlu. *) Coret yan tidak perlu. *") Diisi apabila ada penambahan diktum yan dianap perlu. NP.

102 -96- CONTOH KPUTUSAN PMBRHNTAN DAR JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR ANAK LAMPRAN -z PRATURAN BRSAMA KPALA BADAN TNAGA NUKLR NASONAL DAN KPALA BADAN KPGAWAAN NGARA TNTANG KTNTUAN PLAKSANAAN PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NGARA DAN RFORMAS BROKRAS NOMOR 2 TAHUN 2OT4 TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTNYA KPUTUSAN KPALA/ GUBRNUR / BUPAT / WALKOTA*) NOMOR :... TNTANG PMBRHNTAN DAR JABATAN PRANATA NUKLR KARNA DJATUH HUKUMAN DSPLN TNGKAT BRAT DAN TLAH MMPU.YA KKUATAN HUKUM TTAP/TDAK DAPAT MNGUMPUL(AN ANGKA KRDT YANG DTNTUKAN *) KPALA / GUB RNUR / B UPAT / WALKOTA, *) Menimban : a. bahwa Saudara NP... jabatan pankat/olonan ruan terhitun mulai tanal berdasarkan keputusan pejabat yan berwenan Nomor. tanal...telah dijatuhi hukuman disiplin tinkat berat/dinyatakan tidak dapat menumpulkan anka kredit dalam janka waktu (satu) tahun sejak dibebaskan sementara *); b. bahwa untuk tertib administrasi dan menjamin kualitas profesionalisme Peawai Neeri Sipil dalam Jabatan Funsiona-l Pranata Nuklir dipandan perlu memberhentikan Peawai Neeri Sipil yan bersankutan dari Jabatan Funsional Pranata Nuklir. Meninat : 1. Undan-Undan Nomor 5 Tahun 2OL4; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 sebaaimana telah diubah denan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2OO3 sebaaimana telah diubah denan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009; 5. Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2O74; 6. Peraturan Bersama Kepala Badan Tenaa Nuklir Nasional dan Kepala Badan Kepeawaian Neara Nomor...Tahun 2O4 dan Nomor...Tahun 2Ql4; Menetapkan PRTAMA : KDUA KBTGA KMPAT Terhitun mulai tanal MMUTUSKAN : Jabatan Funsional Pranata Nuklir: Nama NP Pankat/Golonan ruan/tmt : Unit Ke{a : a. b. c. d. memberhentikan denan hormat dari :::::::::':::'''.::.':..:::::.:::'::::.''...:::::::...:...''.'...'...'.''''''.'.':::::''.''''''..':]::::::: Apabila kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitunan kembali sebaaimana mestinya. Asli Keputusan ini disampaikan kepada Peawai Neeri Sipil yan bersankutan untuk diketahui dan diindahkan sebaaimana mestinya. ditetapkan di pada tanal TMBUSAN: 1. Kepala Badan Tenaa Nuklir Nasional; 2. Keirala Badan Kepefawaian Neara/Kantor Reional BKN yan bersankutan; ") 3. Keirala pkd SopinSiT-eXO Kab-[rpaien /Kota at"au Biro/Baian-Kepeawaian rnst rnsr yan bersanlrutan ;*l 4. Peiabat fan{berwenane menetapkan anska kredit: 5. Kdpal-a Kant-or Pelayandr Perbeddaharadir Neara/Kepala Biro/Baian Keuanan Daerah van bersankutan:-l 6. Pejdbat lain"yan di'anap perlu. ") Coret yan tidak perlu. **) Diisi apabila ada penambahan diktum yan dianap perlu. NP.

103 -97 - CONTOH: KPUTUSAN P{YSUAAN/ /NPASSTVG DALAM JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR ANAK LAMPRAN -AA PRATURAN BRSAMA KPALA BADAN TNAGA NUKLR NASONAL DAN KPALA BADAN KPGAWAAN NGARA TNTANG KTNTUAN PLAKSANAAN PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NGARA DAN RFORMAS BROKRAS NOMOR 2 TAHUN 2OL4 TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTT{YA KPUTUSAN KPALA/ GUBRNUR / BUPAT / WAL KOTA*) NoMoR'.ffii,ii;ila Menimban Meninat Menetapkan PRTAMA KDUA KTGA PNYSUAAN / /VPA SSTVG DALAM JABATAN FUNGS ONAL PRANATA NUKL R KPALA/ GUBRNUR/ BUPAT / WALKOTA, *) : a. bahwa Saudara NP... berdasarkan Penetapan Anka Kredit......Nomor..., tanal: dapat dipertimbankan untuk diankat dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir melalui penyesuai xt inpassin. b. bahwa denan berlakunya Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2014, dipandan perlu menetapkan keputusart penyesuaianlinpassin dalam jabatan dan anka kredit Pranata Nuklir. : 1. Undan-Undan Nomor 5 Tahun 2Oa; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 sebaaimana telah diubah denan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 sebaaimana telah diubah denan Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2OO9; 4. Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 2OL4; 5. Peraturan Bersama Kepala Badan Tenaa Nuklir Nasional dan Kepala Badan Kepeawaiart Neara Nomor...Tahun 2Ol4 dan Nomor...Tahun 2Ol4; MMUTUS(AN : : Peawai Neeri Sipil di bawah ini : a. Nama :... b. NP :... c. Pankat/Golonan ruan/tmt :... d. Unit Keda :... Terhitun mulai tanal...disesuaikan dalam jabatan denan anka kredit sebesar...(...,...) sesuai denan lampiran X Peraturan Menteri Pendayaunaan Aparatur Neara dan Reformasi Birokrasi Republik ndonesia Nomor 2 Tahun 20L4. r......**) : Apabila kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diadakan perbaikan dan perhitunan kembali sebaaimana mestinya. Asli Keputusan ini disampaikan kepada Peawai Neeri Sipil yan bersankutan untuk diketahui dan diindahkan sebaaimana mestinya. ditetapkan di pada tanal NP. TMBUSAN : l. Kepala Badan Tenaa Nuklir Nasional;?. 4eb4a Bada4r Kepefawaian Neara/Khntor Reional BKN yan bersankutan;*) 3. Keirala pkd {opinsi/-bkd K3b-lrpaien atau KoTa atau BirolBd'Sran Kepeawaian rnstansl yan bersankutan ;*) 4. Peiabat van{berwendne meiretapkan aneka kredit: 5. Kepal-a Kant-or Perbenddhara ur dan KasT{eara/Kepala Biro atau Baian Keuanan Daerah van bersanskutan:*) 6. i'ejabat lain"yan didnap perlu. *) Coret vane tidak perlu. "*) Diisi apabila ada ilenambahan diktum yan dianap perlu.

104 *,ffitrlhn-r N'ARA P ND AYA DAN " RFORMAS BROKRAS RPUBLK NDONSA PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NGARA DAN RFORMAS BROKRAS RPUBLK NDONSA NOMOR 2 TA{U}T 2OL4 TNTANG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTT\TYA D.GAN RAHMAT TUHAN YANG MATA SA MNTR PNDAYAGJNAAN APARATUR NGARA DAN RFORMAS BROKRAS RPUBLK NDONSA, Menimban : a. batrwa Keputusan Menteri pendayaunaan Apararur Neara Nomor: r49 /r<plm.pan / rr / 2oo i"rrt"rr Jabata' F\rnsional pranata Nuklir dan Anka lfteditnya masih terdapat kelnrranan dan belum dapat memenuhi tuntutan kebutuhan sehina perlu dianti; Meninat b. bahwa berdasarkan pertimbanan sebaaimana dimaksud daram hunif a, perlu rrrenetapkan perahrrarr Mcnteri pendayaunaall Aparatur Neara dan Refonnasi Birokrasi Republik ndonesia tenterr Jabatan Funsional Pranata Nuklir dan Anka ltreditnya; : 1. unclan-undan Nornor. T'ahun lr4 tentan pokok_ pokok Kepeawaian (Lembaran Neara Republik ndorresia Tahun rr4 Nomor 5s, Tambahan Lembaran Neara Republik ndo'esia Nomor 3041), sebaaimana telah diubah denan undan-undan Nomor +c r"rrr.r, 1999 (Lembaran Neara Republik ndonesia Tahur t 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Neara Republik ndonesia Nornor 39O); 2 ' undan-undan Nomor r o Tahun rl tenran Ketenaanukiiran (Lembaraq Neara Repriblik ndonesia Tahun Lr Nomor 28, Tambahan Lembaran Neara Republik ndonesia l{omor 36761; 3. Peraturan penrerintah Nomor 16 Tahun L4 tenta' Jabatan Funsionar peawai Neeri sipil (Lembaran Neara Republik ndonesia Tatrun L4 Nomor 22, Tambahan Lembaran Neara Repubrik ndonesia Nomor 3547), sebaainlana telah diubah denan peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2oio (Lembaran Neara Republil< nconesia Tahun 20ro Nomor.5r, Tambahan Lembaran Neara Repubrik ncronesia romo r sr2rr; 4. Peraturan...

105 2-4. Peraturan pemerintah Nomor T Tatrun 2oo0 tentan Forsrasi peawai Neeri sipil (Lembaran Neara Republik ndonesia?atrun 2000 Nomor L4, Tambaha' Lembara' Neera Repubrik nconesia Nomor 4orsi, sebaaima'a telah diubah denan Peraturan Pemerintatr Nomor s4 Tatrun zeo (Lembaran Neara Republik ndonesia Tatrun 2oo Nomor!22, Tambahan Lembaran Neara Republik ndonesia Nomor 4332); 5. Perat,ra' pemenntah Nomor rahun 2ooo tentan Penadaa' pearvai Neeri sipil (Lcmbara' Neara Republik ndonesia Tatrun 2ooo Nomor rs, Tambatran kmbarasr Neara Repubrik ndonesia Nomor 4016), sebaaimana telah diubah denan peraturan pemerintah Nomor r Tahun 2oo2 (Lembara' Neara Republilc ndonesia Tatrun zooz Nomor 3 r, Tarrrbatra' Lembaran Neara Republik ndonesia Nomo r 41921; 6. Perahrra' pemerintah Nomor Tatrun zooo tenta' Kenailcan pa.kat peawai Neeri sipil (Lembaran Nca^-a Republik ndonesia Tahun 2ooo Nomor 196, Tarrrbatran Lembaran Neara Repubrik ndonesia Nomor 4oLTl, sebaaimana telah diubah derran Peraturari pemerintatr Nomor L2 Tatrun 20e2, (Lembaran Neaia Republik rrdonesia Tatrun 2oo2 Nomor 32, Tambahan Lembaran Neara Republik nd.onesia Nomor 493); 7. Peratwan pemerinrah lrlomor ror rahun 2ooo tentan Pendidikan dan pelatiharr Jabatan peawai Neeri sipil (Lembara' Neara Repubrik ndonesia Tahun 2oo0 Nomor r9b, Tambahan Lernbaran Neara Republik rrdonesia 4019); 8. Peraturarr pemerintah Nomor Tahun 2003 tentan Wewenan penankatan, pemindahan, dan Pemberherrtio,n peawai Neeri sipil (Lembara' Neara Republik ndonesia Tahun 2003 Nomor rs, Tambahan Lembaran Neara Repubrik ndonesia Nomor 4262), sebaaimana telah ctiubah denan peratura' pemerintah Nomor 6 Tatrun 2009 (Lernbaran Neara Republik ndonesia Tahun ZOO} Nomor 164); 9. Peratura'pennerintah Nomor s3 Tahun 2010 tentan Disiplin peawai Neeri sipii (Lembaran Neara Repubrik ndonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tanrbaha. Lembara' Neara Republik ndonesia Nomor SlS5); 10. Peraturan...

106 Peraturan pemerintatr Nomor 46 Tatrun zoll tentan Penilaian prestasi Kerja peawai Neeri sipil (Lembara' Neara Republik ndonesia Tatrrrn 2ort Nosror L2L, Tambahan Lernbaran Neara Republik ndonesia Nomor 5258); 1 1. Peraturan presiden Nornor +T Tahun 2oo tenta' Pembentukern dan ora'isasi Kementerian Neara sebaaimana telatr beberapa kali diubatr terakhir dena' Peraturan presiden Ncmor ss ratrwr 20ra (Lembaran Neara Republik ndonesia Tahun 2ot Nomor r2s); 12. Peraturarr presiden Nomor 24 Tahun 2qro tentan Keduduka', T\ras, da' Funsi Kementerian Neara r serra susunan oranisasi, T\ras, da' F'nsi selon Kementerian Neara sebaaimana teiah belrapa kali diubah terakhir dena' perat.ra' presiden Nomor s6 Tatrun 2013 (Lcmbaran Neara Republik ndonesia Tatrun 2013 Nomor L26l; 13- Keputusan presiden Nomor r rahun 1999 tentan Rumpun Jabata' F\rnsional peawai Neeri sipil, sebaaimana telah diubatr <ienan Peratran presirlen Nomor r Tahun 2orz,(Lembaran Neara Republik ndonesia Tahun 2Ol2 Nomor 2BS); 14. Keputusan prcsiden llomor slp Tahun 2o1r; UMUTUS(AN: MCNCTAPKAN : PRATURAN MNTR PNDAYAGUNAAN APARATUR NGARA DAN RFORMAS BROKRAS RFUBLK NDONSA T\1hNG JABATAN FUNGSONAL PRANATA NUKLR DAN ANGKA KRDTVYA. BAB KTNTUAN UMUM pasal Dalam Peraturan Menteri ini yan dimaksud dena': 1' Jabatan F'nsional pranata Nuklir adalatr jabatan yan mempunyai ruan linkup, tuas, tanun jawab, we-vvenan, dan hak untuk melalcsanakan keiatan kepranatanukliran. 2. pranata Nukrir adarah peaw-ai Neeri sipil (pns) yan diberi tuas, tanun jawab, *"*.na' da' hak secara penr:h un tuk melaksanalcan keiata' kepranata'ukliran. 3' Kepranatanukliran adalatr keiaten ilmiah dan profesional yan berkaitan denan pemanfaafan ilmu penetahuan dan teknoloi (iptek) nuklir dan penelolaa' perankat nuklir" 4. Pemarrfaatan...

107 -4-4, Pema'faah' adalah keratan yan berkaita' dena' tenaa nukrir yan meliputi penelitia', penembanan, penanbarra-n, pembuatan, produksi, -o"rr*kutar:, penyimparran, penalihan, ekspor, impor, penunaarl, dekomisionin, dan penelolaan limbah radioaktif unhrk meninkatkan kesej ahteraan rakyat. 5. Penelolaa' perankat Nukrir adalatr keiata' yajr meliputi penoperasian, desain, inovasi da' renovasi perankat nuklir dan penyelenaraan keselamatan nukiir serta audit. 6. Pera'kat Nuklir adarah peralata' nr-rkrir, komponen instalasi nuklir', instalasi radiasi penion, sistem ba'tu instalasi nukrir dan/arau sarana pemanfaatan iprek nuklir. 7, Tenaa Nuklir adalah tenaa dalarn benhrk apapun yan dibebaska' dalam proses transformasi inti, lermasuk tenaa yan berasal dari sumber radiasi penion. 8. Ketenaanuklira' adarah har yan berkaitan dene.' Pema'faatan, pencmbanan, da' penuasaan ilnru penetairuan" dan telcnolo: nuklir serta penawasan keiatan yan berkaitan denan Tenaa Nuklir. 9. Radiasi penion ada-rah ciomban eiektromanetik dan partikel bennuatan yan karena eneri yan dimilikinya rrrs,nrpu menioni sasi media yan dilaluinya. 10. Bahan Nuklir adarah bahan yan dapat menhasilka:r reaksi pemhelallan inli berantai atau baha'yan diubah menjadi bahran yan dapat menhasilka' reaksi pembelahan inti berantai. 1. nstalasi Nuklir aclalah: a. reaktor.nuklir; b. fasilitas ya'r diunalcan untuk pemurnian, konversi, penayaan Bahan Nukrir, fabrikasi bahan bakar 'uklir dan/atau penolahan ura' bahan bakar nuklir bekas; dan/atau c' fasilitas yan criunakan untuk menyimpan bahan b^kar nuklir dan bahan bakar nukrir bekas. 12. Reaktor Ntrklir adaiah alat atau instdasi yan dijalanka' denan bahan bakar nukrir yan dapat menhasilkan reaksi inri berantai ya' ter.kendali dan diunakan untuk pernbankitan daya, atau penelitian, danf a[au produksi radioisotop. 13. Dekomisionin...

108 ' Dekomisionin adalatr suatu keiata',-lnrk menhentikan beroperasinya nstalasi Nuklir secara tetap, a'tara lain dilarrukan pemindalran baharr bakar nuklir dari teras rearctor, pembonrcara' kompo'en reaktor, pembonkaran t'asilitas twt 65;tt, dekontaminasi dan penamanan akhir. 14. Keselamatan Nuklir adalatr pencapaian kondisi operasi yan ditetapka', penceatran kecelakaa' atau pernbatasa' konseritrensi keceralcaan sehina memberikan perrindunan kepada pekeda. masyarakat dan lin}mnan dari bahaya radiasi. 15. Anka Kredit adatah sahran nilai darf setiap butir keiatan dan/atau atnrnutasi butir-butir kciatan i,an hanrs dicapai oreh Frapsl" Nuklir dalan ranka pembinaan karie r kepankatan dan j abatanrrya. 16' Tim Penilai Anka ftccrit Jabatan F\'rssional pranata Nuklir yan selanjutnya d,isebut Tim Pcnitai adalah tim yan dibentuk dan ditctaplcan sleh pcjabat yan berwenan dan berhras menilai prestasi kerja pranata Nuldir r{orya Ttrlis/Karya lsdah adatatr tulisan hasil pokok pikira', penembanan <lan hasil kajian/penelitiarl yan disusun oleh pramata N,krir baik. peroranan ata.u kelompok di bidan Kepranatanukliran. 18- ora'isasi profesi adaratr oranisasi profesi pranata Nuklir yan bertuas menatur da' menetapkan prinsipprinsip profesionalisme cta'.etika ha'ata N'krir. 19' Penharaan/Ta'da Jasa adarah penhara art/tand,a jasa Satya Lancana Karya Satya BAB RUMPUN JABATAN, KDUDJ(A., DA. TUGAS PoKoK Baran Kesahr Rumpun Jabatan pasal 2 Jabata' F\rnsional pranata Nuklir termasuk dalarn runrpun fisika, kimia dan yan berkaitan. Baian Kedua Kedudukan pasal 3 (1) Jaba'tan F\rnsional Pranata Nuldir berkedudukan sebaai pelaksa'a teloris di bidan Kcpranatanrrlcliran. (21 Jabatall...

109 -6- (2) Jabata' F\rnsional pranata Nuklir sebaaimana dirnaksud pada ayat (1) merupakan jabatan karier yan diduduki oleh pns. Baian Ketia T\ras pokok Pasal 4 T\ras pokolc pranata N*krir yaitu melaksanat n keiata' Kepranata'uklira' yan meliputi pema'faatan iptek rr,rui, dan Penelolaan perankat Nukiir. BAB NSTANS PMBNA DAN TUGAS NSTANS PMBNA pasal S nsta'si Pembi'a Jabatan Fr.rnsionar pra'ata Nukrir adalah Badan Tenaa Nuklir Nasional yan sela'jutnya disebut tsatav. pasal 6 (1) nstansi Pembina Jabatan F'nsionar pranata Nuklir sebaaimana direaksud datam pasal 5 mempunyai tuas, antara lain: a. menjnisun ketentuan teknis pelaksanaan Jabatan.\nsionai pranau Nuklir; b. menjrusun dan rrrenetapkan pedoman formasi Jabatan F\rnsional pranata Nuklir; c. menembankan dan menjrusun standar kornpetensi Jabatan F\rnsional pranata Nuklir; d' menlansun pedoman penulisan lgrya Tulis/K a{}ta hdah di bidan Kepranatanukliran; e. menyusun kuriln:lurn pendidikan dan pelatihan (diklat) funsional/ teknis di bidan Kepranatanr_rlCiran; f. menyelenarakan diklat funsional/teknis di bida' KepranatanukJiran;. menyelenai'akan uji kompetensi Jabatan F\rnsional pranata NukJir; h. menanalisis kebutuha' diklat funsion.il/teknis di bidan Kepranatanukliran ; i' menusulkan tunja'an dan peqpanjanan batas usia pensiun Jabatan Ftrnsional pra'ata Nuklir; j. menembankan...

110 -7- j. menemba'ka' sistem informssi Jabata. Ftrnsional pranata Nuklir; k. memfasilitasi peraksansen trras pokok Jabata' Funsional Ftanaia Nuklir; l. melarcrrka' sosialisasi Jabata' F\rnsionar prqnata Nuklir, ketent'a' pelaksa'aannya, da' ketenhra' teknisnya; m. memfasilitasi pembentukan orarrisasi profesi pranata Nuklir; '', memfasilitasi pen]rusunan da' peneiapa' profesi etika den kodc etik pran'.ta Nuklir; dan o. melar*kan ruonitorin da' evaruasi pelarcsanaan Jabatan \rnsional pranata Nuklir.,r) pembina lfr:i dalam ranfta metaksanal n pemdrnaan - hras sebaaimana dimaksud pada ayat (1) menyampaikan hasil pelaksanaan pembinaa' Jabata' F\rnsional pra'ata Nuklir secara ucrtata sesuai perkembanan dena' pelarcsa'aan pcmbinaa'. kepada yan Mcnteri berta'uniawab di bidan pendayauraan aparatur neara denan tenbusan Kepala Barlan Kepcawaian Near.a. BAB V JNJANG JABATAN DAN PANGKAT, GOLONGA}.J RUANG pasal 7 (1) Jabatan Funsionar pranata Nuklir terd,iri dari: a. Pranata Nuklir Tinkat Terampil; dan b. pranate. Nuklir Tinkat Ahti. (2) Jenjan jabatan Pranata Nuklir Tinkat Terampil dari yan pdin rendah sampai denan v* palin tini, yaitu: a. pranata Nuklir peleksana; b. Pranata Nuklir pelaksana Lanjutan; dan c. pranata Nuklir pcnyelia. (3) Jenjan jabatan pra'ata Nurfir Tinkat Ahri dari yan palin rendatr sarnpai denarr yan parin tirri, yait': a. Pranata Nuklir pertama; b. Pranata NukUr Muda; c. Pranata Nuklir Madya; dan d. Pranata Nutclir Utanra. {4) Pankat...

111 -8- (4) Pankat, olonan ralan Pranata Nulclir Tinkat Terampil sebaaimane_ dimaksud pada ayat (2), yaihr: a. Pranata Nuklir pelaksana; l. Pankat penatur, olonan ruan /c; dan 2. Pankat penahrr Tinkat, olonan ruan u/d,. b. Pranata Nukli:r pelaksana Lanjutan: 1. Pankat penata rvluda, oronan ruan /a; dan 2. Pankat penata Muda Tinkat, olona' ruan rrr/ b. c. Pranata Nuklir penyelia: 1. Pankat penata, olonan nran /c; dan 2- Pankat penata finkat, olo'a'ruan rrr/d. (5) Pankat, olonan ruan pranata Nuklir Tinkat Ahli sebaairnana dirnaksud pada ayat (S), yaitu: a. Pranai. Nuktir Pertama:. (6). Pankat penata Muda, olonan ruan lll/ a; dan 2. Pankar penata Muda m/b. b. Pranata Nr:klir Muda: 1. Pankat Penata, olonan ruan /c; dan 2. Pankat Penata Tinkat, olonan ruarl rrr/d. c. Pranata NukJir Madye.: l. Pankat pembina, olonan ruan y /a; Tinkat, olonarl ruan 2, Pa'kat Pembina Tinkat, olonan 'u.ur rv /b; dan 3. Pa.kat Pembina utama Muda, olonan ruan V/c. d. Pranata Nuklir tltama: 1. Pa'kat pembina utama Madya, olonan ruan lv/d; dan 2. Pankat pembina Utama, olonan ruan V /e. Pa'kat, olonan ruan untuk masin-masin jenja' jabatan Pranata Nuklir sebaaimana dimaksud pada Lyat (a) da' ayat (s), berdasa'kan jumlah Anka Kredit yan ditetapkan. (7) Penetapan...

112 -9- (71 Penetapan jenjan jabatan untr,rk penankatan dalasr Jabatan F\:nsional pranata Nukllr bcrdaearkan Anka ftedit yan dimiliki serclah ditetapkan oleh pejabat yan berwenan menetapt*n Anka lfted,it, sehina jenjarr jabatan, pankat, olonan ruan dapat tidalc sesuai denan jcnjan jabatan, pankat, olonan ruan sebaaimana dimaksud pada ayat (4) dan ayat (s). BAts V U.SUR DAN Si'B UNSUR KG,ATA.T Pasal 8 unsur dan sub unsur keiatasr pranata Nuklir yan dapat dinilal Anka lfteditnya, tcrdiri dari: a. pendidikan, meliputi: 1. pcndidikan sekolatr clan mempenoleh iiazatr / elat; 2- diklat funsiorral/tcknis di bidan Kepranatanutctiran can m mpenoleh surat t'anda Tanat pend.idikan d n Pelatihan (STTpp) atau sertilikat; dan 3. diklat Prabatan. b. Pemanfaatan iptek nurklir, meliputi: 1. penkajien iptek nr:klir. s (safet/keseramatan, seanitlkeamanan, sajeuardlseirard) dan LL (Liabtlitl pertanunlawaban kemian nuklir) ; 2- penuasaan, penernba'an, da' penerapan iptek nuklir; Can 3. perencanaan prorarn. c. Penelolaan Pera:rkat Nuklir, meliputi: 1. penoperasian perzurkat Nuklir; 2, desain, inovasi, dan renovasi pera'kat Nuldir; 3. penyelenaraan Keselamatan Nuklir; dan 4. auciit. d. Penembanan profesi, meliputi: l. pernbuatan Karya Tulis/Karya ilmiah cli bidan Kepranatanukliran; 2. penedematran/penyaduran bulnr dan/atau baha'- batran tain di bidan lr.epranata'ukriran; 3. penjrusunan bulnl pelaksanaan / ketenttran Kepranatarrukliran; pedoman/ketenhran teloris di bidan 4. penembanan...

113 _10-4' penembanan teknoroi tepat una di bidan Kepranatanukliran; 5. perolehan paten; dan 6. perolehan lisensi/brevet. e. Penunjan tr,ras pranata Nuklir, meliputi:. 1' penajr;r/petatih pada diklat funsional/r-elrnis bidan Kepranirtanukliran; 2. peserta dalanr seminar/lokakar;wa/konferensi di bidan Keprana.,.anuktiran; 3. keanotaan dalam Oranisasi profesi; 4, keanotaan dalam Tim penilai; 5. perolehan penharaan/tanda Jasa; 6. perolehan elar/ijazah diploma atau kesarja'aan lainnya; dan 7. pembinaan ka.cer rlon hanata Ntilclir. BAB V RNCAN KG.{TAN DAT. UNSUR YA'G DN.A DA.AM PMBR.AN A}.GKA (RDT pasal 9 (1) Rincian keiatan pranata Nukrir Tinkat Terampil sesuai jenjan jabatan, sebaai berilnrt: a. Pranata Nuklir pelaksana, meliputi: 1. membuat formulir/lemhar data; 2. melakrikan operasi/ perawatan/ perbaikan Perankat Nuktr kelas ; 3. membuat ambar teknik rancanan/peta radiometrik, sinkapan, toporafik atau peta sejenis; dan 4. melalarkan inventarisasi dosis-personil/frsik bahan nuklir/ sumber radiasi. b. Pra'ata Nuklir peraksa'a La'juta', meriputi: 1' menumpulkem data daram ranka penyiapan dolnrmen perizinan; 2. meu)rusun instnrksi kerja; 3' merekukan keiatan uji fi:nsi (komisionin)/ kalibrasi/instalasi/pembuata' pera'kat (keras atau tunak)/ dekontaminasi/dekomisionin Perankat Nuklir kelas ; 4. melakrrkan...

114 melalmkan keiatan qii funsi (komisionin)/ kali brasi / ope rasi / pe rawatan / perbarl-.an / insralasi / pembuatan perankat (keras atau h:na1c)/ dekontaminasi/dekomisionin perankat Nuklir kelas ; 5. melakukan keiatan qji funsi (komisionin)/ kalibrasi / o perasi/ pcrawatan/ perbaikan/ instalasi/ pembuatan pera;rkat (keras atau lt:nak)/ dekontaminasi/dekomisionin perankat Nukrir kel,as ; 6. melalmkan simulasi kesiapsiaaan/ penanulanan kedanrratan nuklir/remediasi lokal; 7. membuat rancanan Perankat Nrrklir; 8. mendampin F keiatan inspeksi; dan 9' melakukan pembulman/pencatatan Bahan Ntrklir. c. Pranata Nuklir Penyelia, meliputi: 1. menfnji teknik banr (seperti teknik anarisis, teknilc komputasi, teknik ukui, teknik saroplin); 2. menolatr data dalarn rairka penyiapan dornrrnen perizinan; 3. menrusun prosedur keda; 4. menyelia keiatan uji funsi (komisicnin)/ kalibrasi / operasi/ perawatan/ perbailsn / instalasi / pembuatan perankat (keras atau tunak)/ dekontaminasi/dekomisionin perankat Nuklir kelas ; 5. melak'lcan evaluasi keiatan uji funsi (komisionin) / kalibrasi/ operasi/ pcrawatan/ perbai kan/instalasi/pembuatan perankat (keras atau lunak)/dekontaminasi/dekomisionin perankat Nuklir kelas ; 6. menyelia keiatan uji funsi (kornisionin)/ kalibras i / op eras i / peraw. atan / perbaikan / i n stalasi / pembuatan perankat (keras atau lunak)/ dekontaminasi/ Dekomisionin perankat Nuklir kelas ; 7, melalmkan evaiuasi keiatan uji funsi (komisionin) / kalibrasi/ operasi/ perawatan / perbaikan/instalasi/pcmbuatan ierankat (keras atau lunak)/ dekonte'ninasi/ Dekomisionin Perankat Nuklir ketas ; B. menyelia...

115 menyelia keiatan qii funsi (komisionin)/ katibrasi/ operas i / perawatan / perbaika' / in stalasi pembua'ta' perankat / fteras atau dekontaminasii rqrr.r.)/ Dekomisionin pera'kat Nuktir kelas ; --o---v 9. melalnrkarr evaluasi keiatan qii (kornisioninj/ fuhsi kalibrasi/ operasi/ perbaikan/instalasi/pernbuatan o"r"*i.i7 perankat atau lunal-i/ (keras dekontaminasi/ perankat Dekomisionin l.juklir kelas ; 10. menyelia keiatan si:n.rlasi kesiapsiaaan/ penanulanan kedanrrata' nuklir/remediasi lokal;. rrrenyelia/memeriksa ambar dan rancanan, Perankat t{trkiir; 12. neenyiaptcan batran laporan seifard; 13. melalmlcan keiatan autiitee; 14. melakukan audit internal; dan 15. meralnrka' tindakan koreksi hasil audit. (2) Rincia' keiartan pranata l.ukrir Tinkat Ahri sesuai jenjan jabatan, sebaai berikr:t: a. Pranata Nuklir pertama, meliputi: 1' menumpulka' data datam ranka penyiapan clokumen perizinan; 2' rren,rusun rencana uji funsi (komisioni')/ kalibra si / o p e ras i / p er awatan / perbaikan / in s tal as i / pembuata' perankert (keras atau runak)/ dekontarninasi/dekomisionin perankat Nukrir kelas ; 3. men)rusun instruksi kerja; 4' melarcr:kan keiah.n uji funsi (komisionin)/ kalibrasi/insnrasi/pembuatan lerarrk"t (keras atau rrrnak)/ deko'taminasi/ Dekomisionin Perankat Nuklir kelas ; 5' mela,'rukan lreiata' qii 'funsi (komisionin)/ kalibrasi/i'stalasi/pembuatan perankat (keras atau lunak)/ dekontamin asij Dekomisionin Peranlcat Nuklir kela.s ; 6. melal<r,rkan...

116 .. 13_ 6' melalcukan keiatnn qii funsi (komisionin)/ kalibrasi/tnstalasl/pembuatan pcrantat (keras atau lunak)/ dekontaminasi/ Dekomisionin Perankat Nuktir kelas ; 7. melakukan keiatan pemanfaatan perankat Nuklir. unhrk penk4iian, ircnembana' da' penerapan ip'0ek nuklir; 8. melalnrkan sinulasi kcsiapsiaaan/ pcnanulanan kedanrratan nuklir/remediasi lokal; 9. menyiapkan dan mencari stan"dard/ sd.e. yan diterapkan; ' c 10. membuat rancanan/prototipe, atau melakukan implementasi desain/inovasi atau renovasi Perankat Nuklir; 1 1. mendampini keiatan inspeksi; 12. melalcukan penelolaan keselafiraran radiasi pcrsonil/daeratr kcrja/linkunan/kesetamatan dan kesehatan kcrja atau proteksi fisik Batran Nuklir; 13. mernbuat laporan seifard; dan 14. membuat dokumcn l.e,poran Analisis Keselanaatan (LAK) sebaai persyarata' r'j.n operasi Realctor dan nstalasi Nuklir Non Reaktor, AMDAL dan dokumen lainnya yan sejenis. b. Pranata Nuklir Muda, meliputi: 1. menkaji teknik baru (seperti teknik analisis, teknik komputasi, teknik ulcur, teknik samplin); 2. membuat usulan keiatan tatrunan/keiatan 5 (lima) tatrunan/ keiatan insidental; 3. menjrusun prorarn penoperasia' d,a' perawatan sesuai denan sistem manajernen keselamatan; 4. menolatr data dalam ranka penjnapa' dolmmen perizinan; 5. menjnrsun renca'a uji frrnsi (komisionin)/ kalibrasi/ operasi/ peraw atan / perbaikan / instalasv pembuatan perankat (keras atau t,nat<)/ dekontaminasi/dekomisionin perankat Nulclir kelas ; 6. men5rusun prosedrrr keda; 7, nelakl:kan...

117 -14-7, melalcr'rka' evaruasi keiatan uji funsi (komisioni:r)/ karibrasil operasi/ peravratan/ perbaika'/instalasi/pembuatan perankat (keras atau iunak)/ dekontaminasi/ Dekomisionin Perankat Nuklir kelas ; 8. rnelak'kan evaluasi keiata' uji funsi (komisionind/ kalibrasi/ operasi/ perawatan/ perbaika'/instalaei/pembuatan pera'kat (keras atau lunak-)/ dekontaminasi/ Dekoraisionin Perankat.uklir kelas ; 9. melatnrkan evaluasi keiata' uji funsi ftomisionin)/ kalibrasi/operasi/ perawata'/ perbaikan/instalasi/pembua^r.an pera'kat (keras atau lunalc)/ dekontar'inasi/ Dekomisionin Perankat liluklir kelas ; 10. melakrrkan evaluasi perarcsanaa' keiatan. Pemdnfaatan pcrankat Nukrir 'nhrk p"rrt ayian, penembanan, den penerapan iptek nuklir; 1 1' rnelalnrtcan evaluasi simulasi kesiaps iaaart / penanularra.n kedaruratan rruklir/ rernediasi lokal; 12. memilih standard/ codeyan diterapkan; 13. melalsukan evaluasi rancanan/ prototipe. atau implementasi desain/ inovasi atau renovasi Perankat Nuklir; 14. mclakrrkan evaluasi penelolaan keselamata' radiasi personil/daeratr kerja/linkunan/ lceselamata' da' kesehatan keda atau proteksi fisik Bahan Nukli.r; 5. melalnrkan evaluasi keiatan seifard; 16. melakrrkan keiatan auditee; 17. melakukan audit internal; 18. melalmkan tindakan koreksi hasil audit; da' 19. membuat dolcumen Laporan Analisis Keselamata' (LAK) sebaai persyaratan rzin operasi Reaktor dan nstalasi Nuklir Non Reaktor, AMDAL, dan dol<umen lainnya yan sejenis. c. Pranata Nuklir Madya, meliputi: 1. merrkaji kebijakan iptek nuklir tinkat lembaa; 2. menkaji kebijarcan keselamatan, keamanan, seifard, da' iability keruian nukrir tinkat lembaa; 3- menolreii

118 -15_ 3. menkaji teknoloi banr (sepcrti proses produksi, tcknoloi pabrrkasr, teknorot rcalctor, teknoroi keselamatanr, dan teknoloi penoraha' rimbatr); 4' merumushan keiata' pcnkajia', penenrbanan, penerapan, dan pemanfaatsn iptek nuklir tinkat es.elon ; 5' menjrusun proram qii funsi dan kinerja unhrk stnrlchrr, sistem, dan/atau komponen; 6. melalnrkan shrdi kelayakan operasi perankat Nuklir/ nstalasi Nuklir; 7. rlcrrlusun dolalmen perizinan; 8' menjrus,n rencana uji funsi ftomisionin)/ ka ibrasi/ operasi/ pcrawatan/pcrbaika'/ instalast pembuatan perankat (keras atau rurrak)/ dekontaminasi/dekornisionin perar.kat Nr:klir kelas ; 9, menjrusun panduan muh.l,; 10. melakrrkan k<.rordinasi telcris kciatan uji funsi (komisionin)/ karibrasi/ operasi/ perawata' perbaikan/instalasir/pembuatan / perankat (keras atau lunalc)/dekontaminasi/dekomi,sio*in Perankat Nuklir kelas ; 1- melakukan koordinasi teknis keiatan uji funsi (komisionin)/ kalibrasi/ operasi/ perawatan/ perbaika'/instarasi/pembuata' per-a.kat (keras atau lunak)/ dekontaminasi/ Dekomisionin Perankat Nuklir kelas ; 12. rnelakr:ka' koordinasi teknis keiatan uji funsi (komisionin)/ karibrasi/ operasi/ perawatan/ perbaikan/instalasi/pembuatan perankat (keras atau luttak)/ dekontaminasi/ Dekomisionin Perankat Nulclir kelas ; 13. rnelalnrka' koordinasi teknis pelalcsanaan keiatarr Pemanfaatan pera'kat Nuktir u'hrk penklqiia', perrembanan dan penerapan iptek nuklir; melakrrkan koordinasi teknis simulasi ke siapsi aaan / penanulan an kedaruratan nuklir/ remerjiasi lokal; 15. menlqii kelayakan penerapan stand ard/cod.e; 16. melalrukan koordinasi teknis keiatan rancanan/ protope/atau irnprementasi desain/inovasi atau renovasi perankat Nutdir; 17. melakukan...

119 - 16_ 17. melalrukan koord.inasi teloris penelolaan keseler:rratan radiasi personil/daerah kerja/ linkun an/keselamata' dan kesehata' kerja atau prcteksi fisik Batran Nukrir; 18. melalnrrran koordi'asi teknis keiatan seifard; 19. melakul*rr asesmen/konsultasi mutu daram ranlca akreditasi; dan 20. membuat dokuruen rnpor-a' Analisis Keselamatan (A0 sebaai persye,sata'.zin operasi Realctor dan nstalasi Nurdir l{on Reaktor, AMDAL, da' dolcu'rren lainnya yan sejenis, d. Pranata Nrrklir Utama, meliputi: 1. menkaji kebijakan iptek nutclir tinkat nasional; 2' rnenk4ii kebiialran keserarnatan, keama'a', seife-rd dan riabilit keruian nukrir tinkat nasional; 3. melalc*lcarr reviu hasil penlcqiian teknik/teknoroi bartr; : 4. membuat proposal unhrk keiatan penkaj it / penernba'en/penerspa'/pemarifaatan iptek nukiir; 5. membuat laporan hasil penkaj iar_r/ pcnembana'/penerapa'/pema'faata' iptek nuklir; 6, meraunuskan proiar' penkajia', penemba'arr, penerapan, dan pemanfaata' iptek nukrir tinkat lennbaa; 7 ' melalstrkan reviu rumusa' proram /kei*ort penkajian, penembanan, penerapan, dan Pemanl'aatan iptek nuklir tinkat lembaa/eselon ; melakukan reviu 'perencanaan proram nstalasi Nuklir; melakukan reviu terhaclap dolnrmen hasil studi kelayakan operasi perankat Nuklir/nstalasi Nuklir; 10. melalnrkan reviu dokumen perizinanj 11. melatrrukan reviu rencana uii firnsi ftomisionin)/ l,calibrasi/ operasi/ perawatan / perbaikan / instarasi/ pembuatan pera'kat (keras atau runalc)/ dekontaminas i / D ekornisionin pera'kat Nuklir; 12, melakukan...

120 -'7-12. melakr.rkan reviu instruksi kerja/proeedr:r kerja/ panduan muhr; 13. metakulcan reviu dolnrmen hasil keiatan r,$i funsi (komisionin)/ karibiasi/ op"r""i7 pcrawatan/ perbaikan/instalasi/pembuatan perankat (keras atau lunak)/ dekontaninasi/ Dckomisionin Perankat tluklir kelas ; 14. melalnrltan reviu dokurnen hasil keiatan uji funsi ftomisionin;,r niuurasit operasi/ per:awatan/ perbaikan/instalas!/pcmbuatan perankat (keras atau lunak)/ dekontaminasit' Dekomisionin Perankat lftrklir kelas ; 15. mclalnrlcan reviu dckurnen hasil keiatan ujr, funsi ftomisionin)/ kalibrasi/ opcrasi/ pcrawatarr/ perbaikan/instala$/pcmurratan perankat (keras atau lunakj/ dekontn'ni'rasi/ dekomisionin Perankat Nuldir kblas ; 16. melalnrkan reviu pclaksanaa:r keiatan Pemanfaatnn Pcrarkat Nuklir r:nhrk penlcajian, pcnembanan dan penerapan iptek nuklir; 17. melalnrican reviy simulasi kesiapsiaaan/ penanulanan. kedarurara,n nuklir/rernedrasi lokal;, 1 B. rnerretapkzur penerap art stand,ard./ od.e; 19. meiakr.rkan reviu rancanan/prototipe, a.tau irnplementasi desain/inovasi atau renovasi Pere.nkat Nuklir; ; 20. melakukan reviu penelolaan keselarnatan raciasi personil/daeratr i ter5atlinlnxran/keselamatan dan kesehatan kerja atau proteksi frsik Batran Nuklir; i 21. melakukan reviu l4poran seifard; 22. melakllkan re.viu petaksanaan jaminan mutu; da;r (3) 23. membuat dokumeir l,apor"r. Analisis Keselamatan (LAQ sebaai persyaratan rz'n operasi Realctor dan nstalasi Nulilir Non Reaktor, A\{DAL, danr dolnrmen lainnya l.an sejenis. Pranata Nuktir yah melalcsanakan keiatan sebaaimana dimaksud! pada ayat (u atau ayat (21 diberikan ailai Anka.:.ftedit sebaaimana tercantum dalam Larnpiran ataq Lampiran u yan menrpakan baan tidat< terpisalrkarq dari peraturan Menteri ini. ; 1 : (a) Pranata...

121 -i8- (4) ksnata' Nukrir ya+ melalcsanarcsn penemba'an keiatan profesi id* penur{an tuas Nuklir h.a'ata diberikan nilai Anka tfteait sebaairnana tercantum dalarn Lampiran atau la.mpirzur perahrra' Menieri ini. ' i Pasal 10 Apabila pada suatu unit ker.a tidak terdapat pranata N.klir yan sesuai denan jenjan jabatannya rrntuk nrelaksanaka' keiatan sebaaimana dimalcsud crararn pasal 9 ayat (r) atau ayat (2), malca Pranata Nukiir lain yan berada sahr tinkat di atas atau sahr tinkat di bawah j"rrjls jabatsnn),a dapat melaksanakan kel.atan telsebut berdasarrca' p"-r,r""* secara tertulis dari pi*pi"*i lr'it kerja yan bei.sanlrlrtan. p{sal 1 Penilaian Anka lftedit "t*$ hasil penuasan sebaaimana dimaksud dalarn pasar r0, ditetapr*r, sebaai berilnrt: (1) Pranata Nuklir ya.r,rr"laku*al n keiatan sat, dnkat di bawah jenjan ja$atanrrya, Anka lftedit yan diperoleh ditetaplca' se{csar loozo (seratu,.s persen) dari Ank;a Kredit setiap juutir keiatan, sebaaimana tercanhrm dalam La*{rra' atau L,ampira' van merupakan baia' dd4.k terpisahkan da!-i peratura' Menteri ini. i (21 Pranata Nuklir yan *.tft"at al n keiatan satu tinkat di atas jerrjan jabatanrry", Anka ftedit yan diperoleh ditetapkan sebesar or+ (delapan puluh persen) dari Anka Kredit setiap j b*tir keiatan sebaairna'a terca'tum dalam la.mjira' atau Lampira' yan merupaka' baia:r tid4k terpisatrkan dari peraturan Menteri ini. j prisal t 2 ; (1) Pada a''al tahun setiap iera'ata Nuklir wajib menjrusun sasaran Kerja Peawai itsrq yan akan d.ilaksanakan dalam (sa.ttr) tehun UerJa&m (21 skp disusun berdasarkin tuas pokok pranata Nuklir, sesuai denan jenjan jafatannya. (3) Pranata Nuklir yan mitatcsarral n tuas sebaaimana dimaksud dalam nasa{. to dalam pen]rusunan sl{p dihitun sebaai tuas drnbatran. (4) skp yan teratr disusulr sebaairnana dimaksud pada ayat (1) hanrs disehrjuti o*, ditetaplcan oreh pimpinan unit kerja dan/atau "*rh" hnsun. (5) Unhrk...

122 (s) (1) t - le- { untulc kepentinarr din1t, srcr yan t lah d.isetqiui dan ditetapkan dapat ditatcul{an penyesuaian. Pdud ls uns'r kelata' yan {t*" ftedit terdiri dari: a. unsur utama; dan b. unsur penunjar.. (21 Unsur utana terdiri daril.l a. pendiditcan; (3) b. Pemanfaatan iptek c. Penelolaan d. penembanan Unstrr pentrnjan pelalcsanaan ttras dalasr Pasal 8 huruf e. 1 dalarn pemberia' Anka keiatan yan mendrrlnrn Nuldir sebaqiman. tersebut (4) Rincian keiatan Nuklir dan Anka Kredit masin-masin *rraour5-rrursrrl unsur r,lnsur *iu""itttana soaalmana dinaaksud pada ayai (1) yaitu sebaaimana tdcentum dalam L,ampiran atau Lampiran yan rrr rrl dari Peraturan Menteri i baian tidak terpisahkan (1) Jumlah Anka Kredit ulatif patin rendah J/an harus dipenulri untuk pat diankat dalanr jabatan dan kenailian jabaian /paurr Pranata Nuklir, unttrk: a. Pranata Nuklir T t Terampil denarr pendirlikan SLTAr'Diploma tercanrttrm Calam l,ampiran yan merjrparcan baran tidak terpisatrkan dari Feraturan lvtenteri lvtented ini: ini; b. Pranata Nr.rklir 1n t Terampil denan pendiciikan Diploma se tercantum dalam L,ampiran V yan menrpakan tidak terpisatrt<an dari Perahrran Mentei ini; c. Pranata Nuklir Terampil denan pendid.ikan Diploma lll/sarjana uda sebaairrrana tercantum dalam Lampiran V merupakan baran ticak terpisatrlsan dari Menteri ini; d. Pranata Nuklir t Ahli denan pendidikan Sarjana (S1) atau lv sebaeimana tercarihrm dalan Lanpiran V merupakan baian tidak terpisahkan deri Menteri ini; e. Pranata...

123 e. Pranata Nuklfu. Ahi denan pendidikan Maister (S2) se tercanttrm dalam V yale Lampiran mempakan baian tidak tprpisatrkan Psrahrran dari Menteri ini; f. Preria'ra Nuklir Ahli denan pendidikan (S3) Dolctor sebaairnana m dalam l,anpiran VU yan merupakan baran terpieahtran dad perahrran Menteri ini. (21 Jumlah Anka sebaaimana dirnaksud a. palin rendah B0% ftedit berasal dari unsur pendidikan puluh persen) hanrs iptek nuklir dan/a dan lrumulatif palin rendatr a ayat (t) yaihr; delapan puluh persen) Anka utana ddak termasuk sub dan patin lcuran 2Oo/tt (dua dari unsur pemanfaatan Penelolaan perankat Nuklir;, b. pafin tiu 20% ( puluh persen) Anka lftedit berasal dari unsur an. (1) Pranata Nuklir Madya, t Pembina, olonen ruan tliayan al<an nark menjadi Pembina Tinkat olonan, rran v /b, wajib menumpulkan rendatr palin 8 (delapan) ftedit dari keiatan penembanan profesi karya ilmiah terbit. (2) Pranata Nui<lir Mad pankat pem'bina Tinkat olonan, ruan V/b akan naik pankat menjadi Pembina Utarna M olonan ruan y menurnprilkan /c, wajib palin datr lo (sepuluh) /.nka Kredit dari keiatan penem profesi benrpa karya ilmiah terbit. (3) Pranata Nuklir Madya, olonan ruan V/c parrkat menjadi Pembina Utama menumpulkan palin Kredit dari keiatan pen ilmiah terbit. (4) kanata Nuklir Utama, olonan ruan fv/d Pembina Utama, men'runpulkan palin ftedit dari keiatan ilmiah tcrbit olonan ndah L2 banan t Pembina Utama Muda, akan naik jabatan dan Nuldir Utama, pankat ruan fv/d, wqiib (dua belas) Anka profesi berupa karya kat Pembina Utama Madya, akan naik pankat menjadi ruan \l /e, wajib L+ (empat belas) Aneka profesi benrpa karya Paaal 1A

124 -21 i :l sal 16 t (1) Pranata Nullir yan ni""riliu Anka ftedit melebihi Anska Anka rfte lftedit ;jf,f-'[ffi y n disy{ratkan.ffiu"t"lff- ranttrk kenaikan Tll?Y jabatan dan/atau pankat setinqpar.lebih setinqfar.lebih tind, kelebihan Ant Aneka ftedit tersebut clapat {iperhitrr'k"" untuk kenaikan jabatan dan/atau patrk{t beritnrtnya. t (2) Pranata Nrut'Jir pacla tarrn pertarna tclah memen'lri ateu mrl-l^l.! A- ru- rr, - meleblhi Anka -r-- lftcdlt y{n disyaratkan unhrk kenaikan jabatan dan/atau p"trk+t dalam masa jabata' dan/atau pankat yap t didudu$nya, pa& tat'rn kedua dan seterusnya ciiwqiibkan fmenumpunmn parin rendatr 20% (ttua puluh persenlt*.*r" (redit dari juntarr Anka ftedit yand disyarat{an nntuk kenaikan jabal dan/atau kenaikan sctinkat lcbih berasal dari.tini yan kea hras pokok dan/atau penembanan profesi. (1) Pranats. Nuklir olonan ruan lll/ cl, pankahrya, wqiib (sepuluh) Anka dan/atau penem pankat Penata Tinkat, tatnrn scjah rnendudukl palin rendah lo dari keiatari hras pokok prcfesi.. (21 Pranata Nuklir U pankat Pembina Utama, olonan ruan N /", fietiap tah'n scjak mendud'ki pankatnya, wa.iib men&mpull n *.ni.*pull n paiinq paiin rendah rendatr 2s 25 frtrrq (dua puluh purun tima) uma, Arrka Arrlca tcrriait l{rqdit dari keiatan k"l tuas pokok dan/ arau penemba nad profesi. p{sat (1) Pranata Nuklir ya' {"""t* bersama-sarna membuat Karya Tulis/{arya llmiah di bidan Kepranatanuklirarr, diberikan Anka tcre{t dena' ketentua' berikart: sebaai a. apabila terdiri dari] z (du*) oran penulis maka pembata **t rj"aitnya ",** 6eo/o (enam puruh persen) penurisl.ba.r utama dan 4oo/o (empat puluh persen) bai penulis $"rrt r; b. apabita. terdiri aarif e (da) oran penulis rnajra pembai.a' Aneta rfeaitnya yaitu s'zo (rima puluh persen) penulis.o:*.'. l"q-" dan masin-masini 2so/o (dua p'uluh lima persfn) bai penuris banhr; d*t t i :l ', ; ll c. apabila...

125 -22- c. apabila terdiri drri i4 (empat) oran penulis maka pembaian Anka rcpaitnya yaihr 400/o (empat puluh persen) bat penuris lutama clarr masin-masin 2oo/o (dua putuh persen) UA, penulis banhr. (2) Jumtah penulis ba'hr sibaaimana d,imaksud pada ayat (1), palin banyak 3 (ti4 oran. p4sal 19 Pra'ata Nuklir,van secare bersama-bama rnemperoleh paten di bidan Keprenat"rr,rktit+, turka Kr.editnya ditetapkan sebaai berikuil j a. apabila terdiri dari 2: (dua) oran inventor maka pembala' A'ka lftedil:ya yaitu 60yo (enam puruh persen) bai inventor itama da' 4oo,/o (empat puluh persen) bar inventor barltu; b' apatrila tcrdiri dari J (tia) oran inventor malca pcmbaian Anka lfteditnya yaitu 5oo/o (lima puluh persen) bar inventor qtam" dan masin-masin 2so/o (dua puluh tirna persen) F"st inventor ba'ttr; c- arpabila terdiri dari + j lempat) oran inventor malca pem,baian Arrka. Geditnya yaitu 4eo/o (empat F,uh*r persen) bar inventor dtrrrra dart masin-masin 2oo/o (dua puluh persen) bar itrventor bantu; dan d. apabila terdiri d,*i s ($ma1 oran inventor atau lebih maka pembaia' Anka ffteditnya yaitu zo% (dua puruh persen) ba inventor uiama dan sisa Anka Kreditnya dibai rata ba inventor panrrr. B',As Vrr PNT AAN DAN PNTAPAN ANGKA KRDT pd.sal 20 (1) untuk kelancaran penilaia' dan penetapan Anka Kredit, setiap Pranata Nuklir *$jiu rnencatat, meninventarisasi selunrh keiatan yanq dilalnrkan da' menusulkan Daftar Usulan penilaiai Can penetapan Anka Kredit (DupAK) j (2) setiap Pranata NuHirl menusutka' secara hirarki kepada atasannya DUpdK sebaaimana dimaksucl pada avar (1) palin sediki,,"fu k"t ";u"o *"r. (3) Pranata Nuklir yan dq,pat dipertimbankan kenaika' pankatnya, penilaian ja"tr penetapan Anka lftedit dilat<ukan (tiea) u"lb sebelum period"" trr"*"r, pankat PNS ditetapkanrị?.1 Y.'! BAB V...

126 -23- ry\bvru PF^ABAT YA{G PNW,VANG MNTAPSU\T AYGKA KRDT, TM PM!*', DA{ PJABAT YA{G MNGUsLrt 16.,111 PNTAPAN ATGKA KRDT Ba+n Kesatu Pejabat Y* Berwcnan Anka lfted,it Pasal 2 Pejabat yan berwena' menetapt(an Anka lftedit: a. Kepala BATAN bar pranata Nuklir Madya, panlcat Pembina, olonan ruanb Tr a oampai delsan parrk"t Pembina utama Muda, olonan ruan N/; dan h.anata Nuldir utama pankat pbmbina 'ruan utama Madya, ollrnan rv / d sampai dehan pa'kat pembina utanrra, olonan nran F / e di linln$an BATA dal nsta'si di luar BATA.; b. Sekretaris Utama nefeltj, ba: 1. Pranata Nukrir r,lu."*t", pa'lcat penat'r, olonan ruan illc\ sa:npai dena. pranata N'klir Penyelia, pnnkat pinata Tinkat, olonan ruan /d; dan : 2. Pranata Nuklr pcanra, pa'{cat penata Muda, otonari man rrild sampai dena' pranata Nukli; lvtuda, pa'kat penafr. Tinkat, oron,an nan rrr/d, di tinlilnan BATAN; c. Pejabat eselon yan irnernbid,a'i Kepranatanukliran atau Direkhrr/Kepara Rqmah sakit pusat bar: 1. Pranata Nukrir pelalcsa'a pankat penat'r, olonan nurn ll/c sa*pai derran pra'ata Nukrir perryelia, pankat penata Tinlrat, olonan ruan /d,; dan 2. Pranata Nukrir pertama, pankat penata Muda, olonan man U d. sampai dena' pra'ata Nuklir Muda; pankat penate Tinkat, olonan ruan ul/d di linlnrna'instansi pusat selain BATAT.; d' Pejabat eselon yan'membida'i Kepranata'ukliran atau Direkhrr/Kenala nrjmatr Salcit provinsi bai: 1. Pra'ata Nuklir pelalcsana pa'kat penah'., olonan ruan /c sanrpai denan pranata Nuldir penyelia, pankat penata tinliat, olonan ruan /d; dan 2' Pranata Nukrir pcrtama, pa'kat penata Muda, olonan ruan lll/ti,sampai denan h-anata Nuklir Muda, pankat penath Tinl@t, olonasr ruan rrr/d, di linkrrnan pemrti"4 Daeratr provinsi; ": e. Pejabat...

127 -24- e. Pejabat eselon yan atau Direktur/Kepala bai: : membidani Kepranatanukliran Rrrmatl Salcit Kabupaten/Kota, l. Pra'ata Nuklir peraksa'a pa'kat penatr,rr, olonan ntan /c sampai denan Pranata Nuklir penyelia, pankat penata Tinkat, oronan ruan /d; dan 2. Pra'ata Nuklir pertama, pankat penata Muda, olonan ruan rrrla sa*pai aena' pra'ata Nukrir l'uda, pankat penata Tink;at, oionan ruan \r/d, di iinkrrnam pernerintah Daerah Kabupaten/ Kota. Baian Kedua Tim Penilai p4sal 22 Dalan menjalankan kewenanannya, pejabat sebaaimana dimaksud dalaru pasal 21, drbantu olehi a. Tim Penilai ba Kepala BATA yan selanjutnya disebut Tim Penilai hrsat; b' Tim Penilai bai serrretaris utarrra BATAN yan selarrjutnya disebut T:m penilai Unit lr.eqa; c. Tim Penilaj bai pejabat eselon yan membidani Kepranatanuklira' atau Direktur /Kepara Rumatr sakit Rrsat yan selanjutnya disebut Tim penilai nstansi; d. Tim Penilai bai pejabat eselon yan membidarri Kepranatanukliran atarr Direkr.rr /Kepala Rumah sakit Provinsi yan selanjutnya d,isebut fim penilai provinsi; e. Tim Penilai bar pejabat eselon yan membida:ri Kepranata'uklira' atau. Direkfrrr/Kepala Rumah sakit Kabupaten/Kota yan selaljutnya disebut Tim penilai Kabupaten/Kota. (1) Tim Penilai terdiri Kepranatanukliran, Nuklir. Pasal 23 dari unsur teknis yan membidani unsur kepeawaian, dan pranata (21 Susunan keanotaan Tim Penilai sebaai berilnrt: a. seoran Ketua mera'kap ans;ota,cari unsur teknis; b. seoran Waldl Ketrra merankap anota; c. seoran sekretaris rnerankap anota dari unsur kepeawaian; dan d. palin sedikit 4 (empat) oran Anota. (3) Anota...

128 -25_ (3) Anota sebaairnana dimakeud pada ayat () hularf d palin sedikit 2 (dua) orlan dari pranata Nuklir. (4) Syarat unhrk menjad,i Anota, yaittr: a. menduduki jabatan/pankat palin rendair sama. denan jabatan/pankat pranata Nuktir yan dinilai; b. memiliki lccatrlia' dan fts'"rafpuan 'ntuk menil,ai prestasi kerja pranata Nulclir; dan c. dapat aktif melakukan peniiaian. (5) Apabila jumlah Anota sebaaimana climaksud pada ayat (3) tidat< dapat dipenuhi dari pr:anata Nuklir, m ka Anota dapat diankat dari pns lain yan memiliki.kompetcnsi unh:k menilai prestasi kerja pranata Nuklir. Pasal 24 (1) Apabita Tim penilai np.tansi belurn tcrbentr:k, maka penilaian dan penetaparr Anka lftedit pranata Nuktir dapat dimintal n kcpadit Tim pcnil,ai unit Kerja. (2) Apabila Tim Penilai provinsi belum, terbentuk, maka penilaian darr penetapen Ani lftecit pranata tluklir dapat dimint"l n kepada Tim penilai provinsi lain yan terdekat atau Tim penilai Unit Kerja. (3) Apabila Tirrr penilai lhbupaten/kota belu:n terbentuk, malca penilaian dan pene'tapan Anl-"a llredit pranata Nuklir dapat dimintalan kepada Tim penilai Kabupaten/Kota lain yan terdeka! atau Tim penilai Provinsi, atau Tim penilai ljnit Kerja. (4) Pembenhlkan dan susunan keanotaan Tim penilai ditetapkan oleh: a. Kepala BATAN unhrk Tim penilai hrsat; b. selcretnris utama BATA{ untuk Tim penilai Unit Ke{a; c- Pejabat eselon i ya' membidani Kepra'atanukliran atau Direktur/Kepala Rumatr sakit hrsat untuk Tim Penilai nstansi; d. Pejabat eselo' ya' membida'i Kepra'atanuktiran atau Direktur/Kepala Rumah salcit provinsi, untrrk Tim penilai provinsi; dan e' Pejabat eselon yan membidani Kepranatanukriran atau Direkhrr/Kepala Rumatr salcit Kabupaten/Kota, unhrk Tim penilai lkbupatenlkota. Pasal 25...

129 -26- pasal 25 (1) Masa jabata' Anota palin lama B '(tia) tatrun dan dapat diankat kernbari unhrk masa jabatan berilnrtnya. (21 PNS yan telah menjadi Anota dalam 2 (dua) masa jabata' berturut-turut, dapat diankat kembali setelatr mela'paui masa tenan walctu satrr masa jabatan. (3) Dalam hal terdapat Anota yan dinilai, Ketua rnenankat Anota penanti. pasal 26 Tata kcrja Tim penilai, dan te.te. cara peniiaian A'ka lftedit Pranata N'klir, ditetapkan oleh Klpala BATAN selalnr Pimpina' rrsta'si pembina Jabata' F\rnsional pranata Nuklir. Beian Ketia Pejabat yatr Menusuti<a' penetapan Anka kedit pas aj ZT usul penetapan Anka fted,it pranata Nuklir diajul<arr oleh: a. sekretaris Utama BATA, pejabat eselon yan membidani Kepranatarruklira' atau Direktur/Kepala Rumah sakit h:sat, pejabat eselon i 5,an membidani Kepramatanukrira' atau Direkhrr/Kepala Rumatr satcit Provinsi, pejabat eseron yan membida'i Kepra'ataor:kliran atau Direkhrr /KepaJa Rumah sakit Kabupate'/Kota kepad,a Kepala BATAN ba, pra'ata Nuklir Madya, pa'kat pembina, oronan ruan rv /a sampai dena' pankat'pembina utama Mud.a, oiorr* nan rv / c dan pra'ata Nuklir utama pankat pembina utama Vadya, oronan man rv /d sampai dena' pankat Pembina utama, olonan ruan rv /e di iinkr:nan BA]AN dan nsta'si di Luar BATAN; b. Pejabat eselon di linkunan BATAN kepada sekretaris Utama BATAN bai: 1, Pranata Nulclir pelaksana, pankat penatur, olonan ruan rr/c. sampai dena' pranata Nuklir Penyelia, pzurkat penata Tinkat, olonan man /d; dzur 2, Pra'ata Nuklir pertama, pa'kat penata Mud,a, olonan ruan /a sampai dena' pranata Nuklir vluda, oankat penata Tinkat, olonarr nran m/d di linlrunan BATAN; c. Pejabat...

130 -27 - c. Pejabat yan membidani kepeawaian palin rendatr eselon kepada pejabat eseron yan *"*uia"rri Kepranatanukliran atau Direkhrr/Kepala Rumah sakit hrsat ba: 1. Pra.ata Nuklir pelaksana pankat penattrr, olone. nran /c sampal denan lrra'ata Nuklir penyelia, pan[<at Penata'rinkat, oronan ruan /ci; da' 2, Pra'ata Nukrir pertana, pa'kat penata Muda, olonan ruan fir/a sampai dcnan pranrata l{uldir Muda, pankat pcnata Tinkat, clonan ruan /d di linlflxran instansi pusat selain BATAT; d. Pejabat yan membidani kepeawaian parin rcndah eselon u kepada peja6at eseron yan membidani Kepranatantrklira' atau frircktrrr/kcpala Rumah salcit Provinsi bar: 1. kaneta Nuklir pelalr.sana pankat penatur, olona' ruan /c sarnpai dcnan pranata Nuktir penyelia, pankat penata Tinkat, orona' ruan fi/ d,; dan 2. Pranata Nuktir pertana, pa'kat penata l{uda, olonan. ruan /a se'ndai denan pranata Nuklir Mucia, pankat penata Tinkat, olonan nran /d di li'k'nran pemerintalt Daeratr provinsi. e. Pejabat yan membida'i kepeawaian palin rendah eselon kepada pejabat eselon yan membidani Kepranatanukliran atau Direlctrrr/Kepala Rumarr saldt Kabupaten/Kota, bar: 1. Pra'ata Nuklir pelaksana pankat penahrr, orona' ruan /c sampai denan pra'ata Nuklir penl,eria, pankat penata Tinkat, oronan rusn /d; dan 2. Pranata Nuklir pertarna, pankat penata Muda, olonan ruan /a sarnpai d,enan pra'ata Nuktir Muda, pa'kat penata Tinkat, olon rn ruan,ur/d di linln:nan pemerintah Daerah Kabupaten /Kota. Pasal 28 (1) Anka lftedit yan rlitetaprcan oreh pejabat yan benrrenan diunakan' unhrrc mempertimba'ka' kenaikan jabatan dan/atau pankat pra'ata Nuklir sesuai denan perahrran penrndan_undanan. (21 Keputtrsan pejabat yan berwenan menetapl n /rnka (redit tidak dapat diqiukan kebiratan oleh pranata NrJt<lir yar. bersanlnrtan. BA] X...

131 -28- pn can crarifofi,nnr TABATAN pasal 29 (u PNS yan ctiankat pertama kali dalam Jabata' F\rnsional pranata Nukrir Tinkat rerampil ha-rrrs memenuhj. syarat: a' berijazatr palin rendah Diploma i fisika/hmia atau lnretifil<asi rain yan d.itenhrkan oleh nsta'si Pembina; b' menducuki pankat parin rendah penattrr, olonan ruan /c; dan c' nilai prestasi kerja palin rendatr bernilai baik dalam (satu) talrun teralctrjr. (21 PNS yan diankat pertama kali dalam Jabatan, Funsional Pranara Nuklir Tinkat Ahi ha:nrs memenu'i syarat: a. berijazah palin rendatr Sarjana fisika/kimia atau kualifikasi lain oleh nstansi pembina; b. mendr-rduki pankat palin olonan ruan!. a; dan (Sl)/Diploma rvyan Citentukan rendah Penata lvf uda, c. nirai prestasi kerja parin kuran bernilai baik dalam (sattr) tahun terakhir. (3) Penankatan per'lama sebaaimana dimaksud pada ayat (l) dan ayat (2) merupakan p nankatal untuk menisi lowonan formasi dari Cilon pns. (4) calon PNS dena' formasi Jabatan F\rnsionar pranata Nuklir setelatr ditetaf'kan sebaai pns palin lama (satu) tatrun harus diankat datam Jabata' Ftrnsional Pranata Nuldir. (5) PNS yan direnkat sebaaimana dimaksud pada ayat (4) pali-n lama (tia) tahun seteratr diankat wajib menilcr:ti da' lulus diklat funsional di bidan Kepranatanukliran. (6) PNS sebaaimana dimaksurr pada ayat (s) apabila tidak lulus diklert funsionar di bida' Kepranata:'rkliran diberhentilca' dari Jabatan F\rnsionar pranata Nukrir. pasal O (1) Penankatan pns crari jabatan rain dalam Jabatan F\rnsional prarrata Nulclir dapat dipertimbankan denan kctenhran sebaai berilnrt: tr HaB^-..L:

132 -29- a. meme'uhi syarat sebaaimana dirnaksud dalam pasal 29 ayat (t) atau ayat (2h b. memiliki penalama' di bidan Kepranatanukiiran palin sinkat selarna 2 (dua) tan'*un; c. benrsia palin tini Sr) 0ima puluh) tahun; d. telatr menilnrti rran lulus dikrat funsiorral di bidan Kepranatantrkliran; e. nilai prestasi kerja pari* rendatr bernilai baik dalanr 2 (dua) tahun teralrtrir; dan f. tcrsedia formasi Jabs.tan F\'rsional pranata Nuklir. (2) Pa'kat yan ditcte.plia' bai pns sebaairnana dimaksud pada ayat (1) adatatr -sa'ra denan pa'kat yans dimilihnys, dan jenjan jabatan ditctapkan sesuai denan Anka lftcdit yan dite afkan oreh pejabat yan berwenan menetapkan Anka l(red,it. (3) Jtrmlah Anka lftedit sebaaimana dimaksud pada ayat (2) difctapl*rl dari unsur utama dan unsur penurlia'. (4) Penankatan sebaairnana pada a]at (l) dilakqkan setelalr mendapat p,ersehrjuan teknis secara terhrlis dari Pimpinan nstansi pemo-ina Jabatan Ftrnsional pranata Nuklir. pasel 3i (li Pranata Nuklir Tinkat Terampil yan memperoteh dazair Sarjana (Sl)/Diploma V dapat diankat dalam jabatan Pra'ata Nukrir Tinkat Ahli, crenar- ketentrra' sebaai berilnrt: a. tersedia formasi untulc Jabata' F\rnsional pra,.ata Nuklir Tinkat Ahli; b. ijazah yan dimiliki sesuai denan k*alifikasi yan ditenhrkan untuk Jabatan rrrnslonal pranata N.uklir Tinkat Ahli; c. telatr menikr-rti dan lulus diklat funsional di bidan Kepranatanukliran Tinkat Ahli; dan d' rnemenuhi jumtatr Anka lfted.it lic'muratif yan ditentukan. (2) Pranata Nuklir Tinkat' Teranrpil yan al n dia'kat menjadi pranata lrruklir finkat Ahri diberikan Anka ftedit sebesar 6svo (enam puruh lirna persen) Anka ftedit hrmulatif dari a;krat, tuas pokok, dan penembanan profesi ditambatr Anka root iiazatr sarjana (Sl)/Diploma v denan tidak me.mperhitrrnka' Anka l(redit dari unsur penunjan. BAB X...

133 -30- BAB X KOMPTNS Pasal 92 (1) unt'k meninrratkan kornpetensi da' profesionaritas, Pranata Nuklir yan aka.n naik jenjan jabatan setinkat lebih ti:rr, harus menihrti dan lurus uji kompetensi. (2) Ketentrran rebih ianjut menenai uji kompetensi sebaaima*a dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oreh Kepala BATAl.i selarrtr pimpinan rrstansi pembina Jabatan F\rnsional pranata Nuklir. BAB X "FORVAS pasal SS (l) Di sampin persyarata' sebaaima'.a dirnaksud dararn Pasal 29 ayat (l), ayat (zl, pasal 30, dan,"rjji penankata' pns dalam,.abata' F\rnsional pranata N'klir dilarcsanakan sesuai denan formasi Jabata' F\:nsional Pra.ata Nu.klir Aena' ketentuan sebaai beriinrt: a' Penankatan PNS hrsat dalam Jabata^n F\rnsional Pranata Nuklir dilaksa'alca' sesuai d.enan formasi Jabatan Frrnsional pra'ata Nuklir yant ditetapkan oleh Menteri yan bertanrrniawab di bidan pendayaunaan aparatrrr neara setelah nnendapat pertimbanan Kepala Badan Kepeawaia' Neara; b. Penankatan pns Daerah datam Jabatan F\nsional Pra'ata Nukrir dilaksa'akan sesuai dena' formasi Jabatan F\r'sional pranata Nukrir yan ditetapkan oleh l(epala Daerah masin-masin setelah mendapat persehijuan terfulis dari Menteri yan bertarruniarvab di bidan pendayaunaan aparatur neara dan rnemperoreh pertimbanan Kepara Badan Kepeawaian l*leara. (21 Penetapan formasi Jabatan F\.rnsional pranata Nuklir setiap jerrja+snya didasarrcan pad,a indikator, antara lain: a. jenis Peranlcat Nuklir; b. jurnlah peranl-,at nuklir; dan c. volume keiatan Kepranatanukliran. (3) Formasi Jabata' t\rnsionar pranata Nukiir sebaaimana dimaksud pada di,a.t (1) didasarkan pada anarisifabatan dan penhitunan beban kerja. BAB )fi...

134 BAB X KNATKAN PAbO(AT/ JABATAT. Pasal 34 (1) Pranata Nuklir dapat dinaikl<an pankat, apabila memenuhi Byarau a. mencapai anka kredit yan dipersyaratlcan; b. memiliki ma.qa kerja palin sedikit 2 (dua) tahun dalern pankat; c. nilai prestasi kerja pahr rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun teraktrir; dan d. syarat lain yan ditenhrkan oleh perahreur penrndan,undanan. (21 Pranata Nuklir dapat diuaikan jabatannya setinkat lebih tini, apabila memenuhi syarat: a. mincapai anka lrredit yan dipersyaratl n dalarn pankat terakhir; b. memiliki m*sa kerja 1 (sahr) tahrrn calam jabafrr'; c. nilai prestasi keda palin rend,atr bernilai baik dalam 2 (dua) tahun teralctrir; dan d. tersedia formasi jabatan (3) Dalam tral belum tersediarrya formasi jabatan sebaaimaria dimaksud pacla ayat (21 hurtf ; maka Pranata Nuklir yan telatr memen'hi syarat unhrk kenailca' jabatan setinkat lebih tini tetap berada pada jenjan jabatan teraktrir yan didudrrtcinya. i4) Pranata Nrrkrir yan akan naik jabatan diikuti denan kenaikan pankat, kenaika' jabata' ditetapka' sebelum kerraikan pankat BAB X PMBBASAN SM'TARA, PN GA{GKATAY KMBAL, DAN PMBRHNTAN DAR JABATA. Baian Kcsahr Pembebasan Sementara Pasal 35 (1) Pranata Nuklir pelaksana, pankat penatur, olonan ruan /c sampai denan Pranata Nuklir penyelia, pankat Penata, olonan ruan /. da' pranata lir*ri, Pertama, pa'kat penata Muda, olona' nran rrr/a sampai denan pranata Nuklir Lrtama, pankat pembi'a utama Madya, oronan rua' v / a, d.ibebaskan sementara dari jabatannya, apabila daram janka. waktrr 5 (lima) tatrun sejak cliankat dalam :au"t"il-ij*, terakhir tidak dapat men''puikan Anka ftedit unhrk kenaikan jabatan/pankat setinkat tcbih tini. (2) Pranata...

135 _32_ (2) hr*rata Nurdir penyelia, pankat penata Tinkat, olonan 'ruan /.,, OU*U*"l."n sementara dari jabatannya apabila setiap tatrun sejak diankat daram pankatnya tidak dapat menumpuikan parinf,endatr o (sepuluh) Anka lftedit a*i L*" pokok dan/atau penembanan p.rofe si. (3) Pra'ata Nuklir utama pankat pembina utama oronan ruan Tl / e dibebaskan sementara dari jabatannya apabila setiap tahun sejalc menduduki panr,rlv*, tidak dapat menumpulkan palin rendatr 2s (dua puruh rima) Anka ftedit dari keiata' hras pokok dan/atau penembanan profesi. (4) selain pcmbebasa^n sementara sebaaimana dimaksud Pada ayrat (u, ayat (2), 'da' ayat () pra'ata Nuklir dibebasl n sementara dari jabata'nya, apabila: a' diberhenfikan sementara dari jabatan neeri; b. ciihraskan secara penutr c1i luar Jabata' F\:nsional Pranata Nuklir; c. rnenjalani buti cii luar tanunarr Neara, kecuali untuk persarinan anak kecmpat da' seterusnya; atau d. menjalani ruas berajar rebih dari 6 (enam) bulan. Baian Kedua Penankatan Kernbali pasal 86 (u Pranata liukfir yan dibebasrcan sementara sebaaimana dimaksud dalam pasal 35 ayat (1), ayat (2r, da' ayat (3) dapat diankat kembali a"r"* Jabatan Ftrnsional Pranata Nuklir setelatr menumpurka' Anka rredit yan ditentr.rkan. (2) Pranata Nuklir yan telah selesai menjalani pembebasan sementara sebaaimana dimaksud dalam pasal 35 ayat (4) hu*rf a dapat dia'kc.t kembali dalam Jabatan h'rnsional pranata. Nuklir apabila pemeriksaa' oleh yan berwajib telah selesai atau tetah ada putusan penadilan yan telah mempunyai kelmatan hulnrm yan tetap dan ternyata bahwa yarr bersa'rirrtan tidak bersalah. (3) Pra'ata Nuklir pelaksana, pranata Nukrir pelaksa'a La4iuta' dan pranata Nuklir pertama yan dibebaskan sementara sebaaimana dimaksud dalam pasal s ayat (4) huruf b, dapat diankat kembali dalam Jabatan Funsi.onal pranata Nuklir palin tineei benrsia s4 (lima puluh empat) tahun. (4) Pranata..,

136 -33_ (4) Pranata liuklfu' penyelia, pranata Nuklir Mucia, pranata Nuklir Madya, dan pranata Nutdir Utnn,a yan dibebast<an sementara sebaaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (4) huruf b, dapat diankat kembali dalam Jabatan F\nsionat pranat_ Nuklir pelin tini benrsia 58 (lima puluh dclapan) tatrun. (5) Pranata Nuklir yan telatr selesai mer{ala*i pembcbassr sementara sebaaimana dirnalcsud dalarn pasal s ayat (41 huruf c, dapat diank-at kembali dararn Jabatan Funsional pranata NukJir, apabila telatr selesai menjalani cuti di luar tanrrnan neara. (6) Pranata Nuklir yan telah seresai mer{ararri pembebasan sementara sebaq.imqna dirnaksud dalaln pasal ss ayat (4) huruf d, dapat diankrt kembali dalam Jabatan F\rnsional pranata Nuklir, apabita telah selesai menjalani tuas belqiar. (71 Penankatan kerrrbali dalan Jabata' Ftrnsional Pranata Nuklir sebaaimana clirnaksud ayat (r) i*o* menunatan Anka Kredit teraktrir dinilikinya dan ditambah Anl'.a lfted,it ya. d.iperoleh '-an selasra pembebasan sementara. (8) Penankatan kernbali dalam Jabata' F\:nsional Pranata 'luklir sebaaimana d,imaksud pada ayat tz) a*, ayat (5), dena' menurlakan Arrka ftedit terakhir yan dimiliki. (9) Penankatan kembali dalam Jabatan Funsional Pranata Nuklir sebaaimana dimatcsud pada avat (3), ayat (4)' dan ayat (6) denan rnenunakan Anka ftedit terakhir yan dimilild dan dapat ditarnbah Anka lftedit dari penemba'an. profesi bempa lcarya tulis terbit yan diperoleh selama di bebasrran sementara. Baran KeUa Pembertrentian dari Jabatan pas,al 32 Pra'ata Nuklir diberhentilcan dari jabatantry&, apabila: a. Dalam janka waktu 1 (sat.r) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabata'rrya sebaaima'a dimarcsud dalam Pasal s ayar (1) tidak aapat memen'hi Anka ftedit yan disyaratka' rrntuk kerrailcan jabatan/pankat setinkat libih tir; b. Dalam janka waktu 1 (sattr) tatrun "jat dibebastcan scmcntara d.ari jabatannya sebqaimqna dimatrsud dalam Pasal s ayat (2.,, da' "v* () tidak dapat mcn'.'upull n Anka ftcdit ytrldieyamtkan; atau c. Diiatutri...

137 _34_ c. Dtiatuhi hutnrman disiplin tinekat berat dan tetatr mempunyai kelnrata' hurqrn yan tetap, kecuali penurunan pankat setinkal lebih rendah selama (tia) tah'n da' pemindatrarr dalam ranka penurunan jaba.tan setinkat lebih rendah. pasal B Pembebasan sementarar petrankatan kembati da' per-nberhentian deri Jabata' F'nsionar pranata Nuklir sebaaimana dimaksud dalam pasal 3s, pasal 6, da' pasai 37, ditetapka. oreh pejabat yan berwena' sesuai dena' peraturan nerunaan-undanan. PNURUNAN JABATAN pasal 39 (u Pranata Nuklir yan dijahrtri hulcuman disiprin tinkat berat berupa pemindatra' dalajn ra'ka penurunan jabatan setinkat lebih rendah, melaksanaka' ttras sesuai denan jenjan.iabatan yan bar..r. (21 Penilaian prestasi kerja dalam masa sebaaimana dimaksud pada ayat denan jabatan yan barl.. BAB )ff P{YSUATAN (ffpa Ssnvc/ pasal 4O (1) PNS yan pada saat d.itetapka' perafura' N{enteri ini, telah da' masih melaksanakan tuas di bida' Kepranata'ukliran berdasar-kan keputusan pejabat ya' berwena', dapat disesuai :rcan (inpcssin/ dalam Jaba.ta' Funsional pranata Nuklir. (21 PNs yan disesuaikan (inpassin) dalam Jabatan F\nsio'al pranata Nuklir Tinkat rerampil, harus memenuhi syarat sebaai bcrikrrt: a. berijazcrtr palin rendah Diproma fisika/kimia atau k-rarifikasi lain yan ditenhrkan oreh nstansi pembina; b. menduduki pankat parin rendah penatur olonan ruan ll/c; c. telatr merrriliki penalrrrnan kerja di bida' Kepranatrurukliran palin sinkat s (lima) tahun; d. berusia palin tirr, S0 tatnrn; e. nilai prestasi kerja palin rendatr bernilai baik dala' (satu) tahun teralctrir; hulcuman disiplin (1), dinilai sesuai f. menikilti..,

138 -35- f. menilrrti dan lulus qii kompetensi;. rnemperhatikan formasi jabatan; dan h. mendapat rekomendasi dari pirrrpinan nsta'si Pembina Jabatan Funsionai pra'ata N'klir. (3) PNs yan disesuaikan (inpassin) datarn Jabatan Funeional pranata Nrrklir Tinkat Atrli, hanrs memenutri syarat sebaai berilnrt: a. bcrijazah parin rendatr sarjana (s/dipioma rv fislka/kimia atau kualillkasl laln yan aiientutcan oleh nstansi pembina; b. menduduki pankat palin rendah penata Muda, olonan ruan i/a; c. telah merniriki penalamari kerja di biaan kepranatanukliran pali' sinkat s 0ima) tatnrn; d. berusia palin tini s0 fiina puluh) tat':n; e' nilai prestasi keda palin rendatr bernitai baik dalam (satu) tatrun terakhir; f, menikr:ti dan lulus uji kompetensi;. menrperhatikan formasi jabatan; dan h. mendapat rekonrendasi dari pimpina' nstanrsi Pernbina Jabatan Funsionar pranata N'klir. (4) Penankatar^ pns dararn Jabatan F\rnsional prana.ta Nuklir sebaairnana dimaksud pada "v* (1) hanya berlalm bar nstansi yan berum pernarr men.ankat Prarrata Nuklir meralui penye suaia' (irrp as sin ). (5) Anka ftedit kumulatif untuk penyesuaian (inpassin) dalam Jabatan Fr.rnsional pranata Nuklir Tinkat Terarnpil dan Tinkat Ahli sebaaimana tercanttrm dalam La.mpirrur X da' lampiran x ya' merupakan baia. tidak terpisatrka'. dari peraturan Menteri ini. (6) Anka lftedit ki:mulatif sebaaima'a tercantrrm daram Lampira' X da' Lampiran x yan merupakan baran tidak terpisatrkan dari pe.rat'ra' Menteri ini, ha'ya berlaln: sekali serzuna masa penyesuaia' (inpa^ssin). BAB XV KTNTUAN.AN-"AN Pasal 4 untuk kepentina' dinas dan/atatr peninkatan penetatrua., penaraman, dan penembana* karier, Pranata Nuklir dapat cripin{atrl*n dalam jabata' str'ktural atau jabatan funsional lain sepanjan memen'tri persyaratan jabatan yan ditentukan. BA-B XVU...

139 -36- BAB X\[i KDTNTUAN PRAL{AN Pasal 42 (1) Prestasi kerja yan telah dilalcukan pranata Nuklir sarnpai denan mulai berlakunya Perat'ra' Menter! i:ei, dinilai berdasarkan Keputusan Menteri pendayaunaa' Aparahrr Neara Nomor: r4/kp/m.pav / LL/200 tentan Jabatan F\rnsio'ar pra'ata Nr:klir da' Anka fteditnya, dan harus sudarr ditetapkan parin lambat (satu) tahrrn sejak berralrtrny-a perahrran Menteri ini. (21 Kepuhrsan pejabat yan ber:nrenan menankat, memindahlcan, membebaskan sementare, dan membcrhentikan dalam dan dari Jabata' F\:nsional Pranata Nuklir yan ditetapka' seberun peraturan. lvtenteri ini ditetaprca', dinyatakan tetap berlalm. BAB )WU KTNTUAN PNUTUP pasal 43 Ketentua-n perirksanaan peraturan Menteri ini diahrr rebih lanjut oleh Kepala BATAN dan Kepara Badan Kepeawaian Neara. pasal 44 Pada saat peraturan Menteri ini mulai berlaku, Keputusan Menteri pendaya,naan Aparatur Neara Nomor: 149 /rgp/m.pal / rl l2oo tentan Jabatan Funsional Pra'ata Nukli' da' Anka lfteditnya, dicabut dan dinyatakan ticiak berlalm. pasel 45 Peraturan Menteri ini murai berlaku pada tanal diundarrkan. Aar...

140 -37 - Aat setiap oran menetatruinya, memerintatrtian penundanan Peratrrran Menteri ini derltrn penempatannya. dalam B erita Neara Republitr ndonesia.'= Ditetapkan di Jakarta pada r-anal 6 Januari ZOL4 MNTR PNDAYAGUNAA' APAU\TUR DAN RFORvTAS BROKRAS F"PUBLK NDONSA, ud. AZWAR ABUBANR NGARA Diundankan di Jakarta pada tanal 4 Maret 2O4 MNTR HUKUM DAN HAK ASAS MANUSA RPUBLK NDONSA, ttd. AVTR S-TAMSUDN BRTA NGARA RPUBLK NDONSA TAHUN 2OL4 NOMOR 283 Kepala Biro Salinan sesuai denan aslinya zuan PANRB ikasi dan nformasi Publik, ATMAN

141 -t- Rtr{CA (CATA'Y JAAATAT Ft'rCSrOrAL PPj"'ATA xuxlrr TNGKAT TRAXP DAt'Alrcra ndttrra.atfnaf, PRA'RAT rtr P DAYAGUTAAT APARA{,R TGARA D^' RFORXAST BROKRAS RTP'BL f,dons,^ rouor2 TAUf, 2014 TTTATG JA8f,TfiT FT{GSONTL PRATATA KUALR DAVATCTA XR?MtrrA tro NTS'R sub '(SUR TCATAT 8Ail'AT ffl ATCTA (6rtAFf Pt..l.B:8AtA NDT D (21 t3l TA lfeadidikan.a Pcndidikarr ti sekolah 6 dan meupcroleh- 7 i $azah/elar ryrcli6r{'urt Fn(rls rran scaoran Oan tnefnpcfoleh lijazah/elcr: % l. LtrplonelU/liar1-anaMuda jazah 60 ScouaJe4y'an 2. tjazah 40 ScnueJeajerr SMA,'SMK/ Dploma tjeeel t ldfulor firnoqianol r+-l-i-,r: r.-'r* t5 Scor:eJcnJana f xrn*i",i"i,gr dn. menrperoteh Surat Ter.& Tamat Pendidiksn dan Petehl' ^n (STTppl atau sertilikat Menikuti diklat funsional/tchis di f bidan lkepranatanuklira.r da;r memperolch Surat Taclda Tanat lpendidikan dan Pelatihsn (STTppl atau scrtifikat r. Mrnanya redrd darl oro;cm Scrtfikat r5 SemuaJenjan 2 frnanya OJam SenifiLat 9 ScoueJeoje L1 lfeoanfaatan fou Penetahuan d".l Teknoloi i(tptk) Nuklir 3 llamanya a8l - 6a0jam Scrtifilcaf 6 SceurJcnFo 4. e-'?njr 16l - rlso jara Scrtrflcat 3 ScdueJcojno 5. -"n?n),a81- f6ojan Scrtifkat 2 SeornJeqian 6. Lialnenye Ju - bujam Scrdflcat ScsuaJeqfu 7. flamansre tcumn dari 30 jan ScrtifiLat 0,5 ScoueJcnjen c. Diklat kajabatan Mzn'lqrti Diklat Prajabatan olonan Scrtifilcat Prute 2 NuHk Fnl ruanana JL p oksjian lptek nukll', 35 (.Qf@/kesclamatan. Se'anit lkesrndnanr Safcuffd/scifard) dan L (tiahfty perteauniawaban keruien nuklir) B. Perenc-naan proram s[r4,jr.rrt r crruror/ t GlfU( fi uxlln YrcnqxaJl [etsul( OarU (SCpCtt tenttr rnotiei, tcfrrrik komputasi, teknik ukrr, teknik m'nftind Pcrizinan Mcnrrmpulken datn perizinan 2. Menoleh data dnlnm ranka pcnyiapan doktrmen perizinan Dok hasfl kajiar 0,880 Pt{ Fcuyelh faprau o,22o Pt{ Pclatsma aduterr Laprrran 0,880 PN Fcalrclia

142 T 3 A H d f;e F8 fr t- to o q G fl f, d $ za. 5. d $s - $ o o c.f sl o' a F- d 3 h.c.3 i6 'tra ụ J{ oq. o o 6 tr tl o 3 l. o & s f. s F F t & s at Q $ d & s $s - le F F t- q a T d H s $!l Hl' a a tr t) n c b o b a rt a c u $ l cl ti ;l a 5.J o ' il :l.!0 BH x,. $$$ Hf$ f,fs -Qat tf; { $ : t$ tf ld H T & x. B & s ut, tr is' $$$$ i &- fi c D (,.l N _- L-T ' _f,$ Ffli$ f$$f i F{f!5 qsa3i rb fr b n R D tr D o F) lc act (lt r< & o oo i) a. t a Fz D o N J t6 tll lud F lr{ ld a o $ :-

143 -3- l FO UVSUR SttB ulrsur U (21 rr (3) Dcsain, inwasi, de- renovasi ^Derankat Nuklir PenyelenaraanKcGtanNuktir- t r 2. T 2. o Tf, f,dcul,tar lil (kmlclorrtnd/-lt&gj/'offir,rp.or"t*l frty+tlinstrlasvpcaburhn pc1n {lc"t cnr ata,, lunak) / dekonramtneci/ Dekonidonrn-tbredkat Nuklir tetar t McayeLakcf er.n$-tlft (k0{sidonlnd/ lcrllbrr/ opcrlf lecnprtenl pcry-iltsl/bltulu{/ aburto DrfiNrdclt foeru rteu rrded / dekontamln-.il Octonl&nt-narn t NuJdir lclas J. Melelnrbrn cvaiurri bt@ krtibrd/openc/ pcotrntrn/ -ec"trlaittrt fs' pcnbmeten pcro[tlcrt mrs rteu tuna!,)/detoutemiaasi/ Oetonldoaln neraasat NuldirLelas Pcn ffi- ;fi U-l-l-.1-^-ffi _ :--:_-T- *:_ rfry{rnsn!/ pcaaqbriledsan kcceruretan nuldir/rcocdiasi lokal -' t^ Frcrranulelarr lced.anrratsn nnklhlrcocdiad lokal rancrn4rr tan sintkapaa, toporefik rterr pcta ""Fd, rettcadan Men;clia/meaeriksa --- tembet a"n ranc"""a pcr""lt l. sswuqr sarr Franslrarrtu t3.* il!aten nfdiald f ncrsonfl, daerab kerja, lin jtrudan,to, kc.cheterr kerjc l-- l"fu lnultir/nubcr-radiesi b. Mend+mpini kciatan -- 8ATUAT ASL lsrrapl (sl Af,OTA BRDtT PATSATA 6 7 keoren o,o Plt Fcleksane taqtutsn aporen L,7& nf nar;rclia L pmqlt o,40 Pll Rnyeti8 t t/oma o,l:0 Ft{ Petatcaai- LAporan o,ino PN Pcoyelie Dokumen o,o Plv Pelsbana Dohrnm o,+ro qtflsnna- Dokulca O,nO PN Feryelll t aporan o,o PN Fetaksana. orl f,s3eraall 0,1 lo Pn nebksena Prn aal^l dii Leporan 0,110 PN Pelaksaoa b.lueuyiaptanb@ r!.ll rl :ruatt ll ac e ffi Mel 'a l4oran 0,110 PN ftuyafia Srt Ketcrmau o,n0 PN Feoy,elin Srt. ttctcraran o,22o PN Pffyelia Dok hss'korclsi 0,550 PN Penyelia

144 n a 5 n t\ F lo rl f,e 5F PVt f) lil 'e t c t 1' o Vt of t!0 'r l, b H H H B t: r D D qa 5 T j j j H j lil il t F 4 ea t f1 J] H t j o ro ro t Q? l t a ic! fllf l$ F a aj D f, a al $ H t F $, f, lf $ j tr D ; rat G' cl (r:} tr f, rr (u 3 i 3\ ca 3 s(] t s ti Hf$ $. t 3 G f A t. lj li l. la, T J f f, i $3sk H*3 Hi$ 'ct tl tr \t a, b'l 1' t* r) 3 a,! i H ct l.r!t lr ti f, tr.q x T =a - lru r$$ i' lvj,l tl ii 5 t! ao $s -! CL tl l; tls an -D tr D a b' 'x J G' q a bo to o H D v, o n ol l, ls td ln ri0 H 5 l) O tr d t _-f 91

145 T s H H t\ ro tr r'ff? ca t, (' $ fi (rit t$ $ U':' B ca d $ t,$ # $U t 5 fr tr.b b 5 b, q 6 't T ca f; il s b 5 # $ 3 $ dj $,q $ J o o ol 3{ to r/) o al n_ (t * o,). C{ c-l (oi e{ t$ 5 j il 5 H t'f t? c r6 'a t, t tr ls tq ta tr -)ca ct F6 t, b 5 j rn d 3 T?an to F s H tx tr c 8 t i 5p l<( :1 tr 1H li r- $f $ B{ 5 $s {F c.! F! 5 o F, 5 $ il H l ilf, i5 i F f,! ls l$ tl f,! 5 o! & ls ls t1 ln l$ $ fn H lf l l 6 $ 'tb oo { {.t H u d H $ d o d q, H 'a 5 d 8q ct { toi $.t e.sl $ trl l cf d $fi! a D J D! 8 qt 1 q[ u rl 5 f$r F s5!t f = fi $'tr $ F 'F d $ FB * 5 (t..1 'H.'31 :r t, 1 }( a&l \ $ il tr'l f) N c.l c, =8l c{ cr) cqa l$ JD tf, tru t? $ e t H T' il t 6 ls la i. $c l.[ a fl H s st 1)! o d 6 a 'H ro t d l a a t. r. :l 3 5 f fl d 4l d if f H H t, }4 i H D a D v, q> l'5 ta l. J lld " fr $ f,s.'. d &&5 f, B. or{ -qa it qf il 4s ts 9pe X c t) d q q ( () o t{ c, a 1) u a o d tl."1 f,.c e d fl* {$ - $ d\d ; 'il:'9 F s O o rn t\ d m lct $ 0 Hst s ;8fl d. H D th D c {t F a s e t0 o n s t

146 -6- tro ulrsur st B tn{sttr T(}ATA]r til (21 SA?UA AT}L lsrrapl NTGKA N,DT P.ASTTA t3l (41 (sl 6 7 c. Kea.notnon delarn Oranisasi hofcsi t llcnjadi Anota Oranisasi Thdd lntcraa3iond / Nasional scbesat a- Pcourur Aktif SctiryTrhu ScotrrJcajaa b. Anota Aktif t Sctiryl'ahun 0,75 ScoueJcajnn 2. Mcnjadi Antota Oqaalcast finlet hovinli/kab,upatcn/kota, ecbr*ria- Pcnunrs Alrtif SctbpTrhuo O'5 ScnurJcujao b. AnsptaAhif Scti+Tlfntn o,35 ScoueJcojao D. KesDorrnn dalfrn Tio, Penilei igrnolqtt Tin Fcoilel, ecberai: f(chtr/wddl hehn Scd+frbnlr ScourJcqio 2. Anote Scti4Trhua O,7S Scoue.cqft. Perplh an Penbrara/Tanda Jasa Penbrrp&/'qadr irss SrSn l^mr l(rryr SaS7r a 30 (ds pultrbl trhun lctlh h;barrn 3 Scon.lcqfin3 b. 20 (dur puluhl trhua na$rfrn 2 ScourJcajo F. Ferol:hqn clar kcsarjansao lainaya c. fo (seputui{ tebun feobarao ScoueJcojan l{copcmtrb ijezah/cler lran ddqlr 11] rd bidet tutllsrjra l. Diploma U tfzrt/fdsr 3 ScourJctrjlrr 2. Dipirma tr ab/3etr ScraurJcqim G. pstrinqon icadcr noa hanatn liukiir Mcoberilm bintinsan paruh l-dfildt h rfd cocrpci Pl{ Rrydh Diploma, pa orrn rbari peahbln errdenpin a Kepaa denan aslinya PANRB i dan nformasi hrblik, MMR PNDAYAGUNM{ APARATUR NGARA DAN RFORvAS BROKRAS RP,'BLK NDONSA, ttd. AZUTAR AB,'BAKAR R-TATMAN

147 sh FHF H. '$ 5,Ft.F il D 5 j r$.f,i F ro ol B r4t d f,e o.{ $!i q ldd$ ;ljl;.q il F.5 r$ j f, J F { l $ o\ lo G) (\ U) o (\ o 8. 5 #lf, Trl r c7) D a? D rf $l$ 313 tl '$ ls oc) TC' o:t l$ li 00!". F q. J' 6 a a o 00 d ci. F.! 6 FFFH Ffi :if F fru F f 3 A 5l= H fr D a F a FJ lfl l r l. t, & o T o J s 5f, >, am L T d cl rv? *98t, l't ll t\ o t D C! j n i F]. q il$r lfl ll C l'r tt J C t. o o T H t, t, Fd t ac A H,A H Hs H {5 f) aa $l$li F i '+! t S'X 8_ $$lfhi il tl lni at l.t l: U? ro F ci l; t-- lli lf,f$ F$F H ut 't & A a o d d & c ll 6 lf $ li li$,.h, a o ta J 3F {fs $ -

148 :?t- t(o UilSUR 8'B UTSUR XDGAtA.tr 64fl'AT ASL (sfrapl l2l 13l *l sl. Pcnuaseen, pcnembanan, dan pcnerepen iptck nuklir b. MenJaji aknoloi baru (cpcrd proccr telcroloi pabrikaril, tcholot relior, tclalolot kesclaroeten dan t hob,i pcrplshen lftnbehl c Mclaln*an rwiu haril pcnkejhr tcnrit<l leknolol banr Membuat f{opotel unhrk kcdatrn p.ndajlntf pcacbanatr/pcacrrflan/fcounfnatan $tc.& nuldir - DLATAf,A fircl(a TNDT -Tdt- Dokhrcil kdlan l,9o PN l{adya Dok Hasilrwiu 1,1(x) PN Utaa Proposal 1,760 PN Utana 2. Mcotrunt taporan bncl pcntqjt$/ pcncnbaoen/pcrcnpo/fcoenfeetrn iptck auldir t poren o,8o PN Ut@a C. lpcrenconoqn proran statci/ prore/tor/tnchtrn a. Mcobuet unrhn Lcsirt n trhuaaa/kchtea s lllmef tahuaen/lat-ton foddcobf b. Mcrultrqd@ bcatu pcrrtlqfie, eca3ccrblatln pcocrapa! drn Roanfeeten iptdc nuldir rinker ercb'a c. Meruuusrau 1rorar! pcolqfifi, penobeqntrb pcrrcrapanr.lqn Rornfaatas ip,tc& nqtdir tt'rkat lcobaa d. Melakulan rcviu nrmusno prorrnr/keiatan pnlr{fian, ecf6eebnnt4 pcocrrpea dan Pe6nnfcrion lptct nhir f^lfat lcobas{aloo 'l 1 2. Prcran Fasititer Nuldir lmconrnra pr%re lecuai dcopn &rl D4{cocahcdaortrn D. McnyUUn pttcr@ S lttasi rlra acrja rrr.ttrlt rtill<tai &tadi{frhpcaco lleleruxm slftr Dt(@.6 lxolrtn lndrhd G Nuldto 3. Studf hdryrlcm t Mclalnrhq rud &etryrfro opcorc nerobt ttuidk/hfiled lfuhir b. Mclakutm rrrtr trtrdry dohuca brcl drd fnlcan o?ctrd krto6tet tnnr/rdrtrc.1. trillraaq r. Mcnumplc! drtr d+lel'. nncre pcrylrem dokunerr Dcrldom b. Meoohh dete ddeo, mkancrylapan dofildca pcddnan Rumuaa TOR o,55() Plf lftda Dokhorl o,990 nf MrdJ Dok Proram 1,760 PN Utsrn4 Dok hrsil. rwirr l,l(x) FN Ut8. Dok ttoreo l,l0o Pl{mde Dokho6ran 1,650 Pill adya lok llctrwiu 0,o Rt tttror Dokbadldrdi 2,60 nf Un4fa Dck brdl rctfir rlo,i Dt{tttFe Lqodt o,9420/ PN Fcttme rpcn 0,q, nt fma c- Mcnlrunrn dokunco pcdrinen Dokuoca 1,3:lO Plf lledte d. Melakulcan rcviu dokunca pcridnan Dok basilrcriu o,o ffueor

149 { c T D $ = 2 A ạ H lo o d a f;5 T PO t H o f, J 0 a oc) rl o 6 to d rl fl J 6 a f{ x. F,?. t 9. 6'A '"8 f o $ d a 3 J o fl o $ 3? avt o $ T J 6 0ft (rr_ ct o $ F J t J l $i >l F 5 J! d & (, d c p a z N t! n F, a ș T Rt l i i fll l,l $l!$ a:l?!t d $ 3 B $ arl Y c $ s *.S cp v, t D tr D a.h =z d J P tp q p 0 $ ql J' bd ci { qe s o. t.5 5t s! 6.2 Fl -! -

150 H F $. ocit cl o p o t v o e d t d o q o D? Y. o a T? q ct d f;a s n $! to ' i 'Ff, $af F i$ i $ S to rdl t. T i. A Ft s ea! o rt t.: s F' $ $ :t x T J6 F lsisl iiiil $ x D o b F 'a D.!) H D u, ol o a Fl :

151 F $ D ls $ f; s D za a e $ = ct a b zo. o o d) F) e d 3s fi H ut B s lp o s- o d o t$ l lf l F X s3 r* i!. B F t. lf, H i5 t z F {.h J' a J.l CL. t & $6 3 o ep c F R s F ln $$r J Q i T. $ t J J d. d o o! o q v ct c 8..s rt) o t a l _H o t t o 3 s r{b$ ls 3l l, o o R 5 3 r..b 'ilr TF 3H 33 s$ S F?.T o ol $t o t_3 ts r f$ ag $ J{tr i oo:) s) o $ Hf 'fltr Be is o- d p u t o N c{ o u '6 6ạ :( l t) J F!o.-H #s 3 ' ;$ :e rt U) & l' 6 D t) a cri ol o r{

152 ro ttlfstr sub lrrsur KOATA -6- SATUAJ.ASL (sflapl A.f,CKA TNDT (u t2l {3' (4t _ t5t (6t m B. Desain, inovasi, dan renovasi Peran!:at Nuklir Pcncntuan standadl de uafuk nacenaa/ penujion t Menyiapkan dan mcocari s6ndard/dc yan diterapkarn PLATSArA Laporea op2o PN Pertama b. Memilih swtturdldc ya4 ditcrpkan Laprran o,%lo PN Mude c- Mcnlcqf i keleyelcrn pcocrry.n Matdl de Leporrn o,660 PN l'lad1n d Mcnetapkan pcncrspln stanfuil/ dc Laporan o,no P!{ Ute$"r 2. Fcrt[crl sn r. fm Dolcunco 0,880 Pl{Fatema mplcacote { de.rain/hmed etau rcacrsi lfcranslai Nuklir b. Melalnrlan evalurst rucenpn/prototipc, etsu Dolcumcn 0,+{o PNMuda furc.plcmcated dc.ein/ircsrd ettu rtamrri, Pcrnndnt ltut{h c. Melalcukan hoordinad tctnb kciatad rancanan/protodpc, rtru baplcocatrd dessin/idssd r.tau rcdfibd nenal.t Nuldir d. Melakulcen rcviu nocedn/probtipe, etru irnplemr:nted dcsah/idfieri ltau rcnovesi Fcranfat Nuldir c. Pcnlrcl,enpraan Kcsclanatan Nuklir l. Peorntar.un deo pcufrron bdrotu rrdirri pcrronil, doa'eh tcrla, fndnrnnn dro lcachrtrn hcrje Dolrrmcn o,660 PN Medjre Dok basil rsciu 0,++0 Pt{ Utrme r. Srt l(ccr4ra 0,rr0 PilFertanr b. &ufen eco3clotrm trdu.trn rtdid ^qlcao o,2o PNFcttaoa ooll/drcrrh bcrjr/ttncf.ryrn/ b*loda bcbrten trcrje uupoc&f fdk Blhe c radb d pcmnil/durh hcrjr/ Untam*u/hre.tndn den h*betan Hr fii protckdfriltbahe NuHfo d" o Loordiard r"r,nh pcoblr ttro reded pcrm{dsah lqj./ pn/tcrdeoeteo &a b*betan Lcria etau fidkbahmtfuldh. ikr*8n revlu pcadolaen bcelenataa rdio onil/deceh tcrja/ndonan/ hecclenenro kesehatan Ha eteu Fotdd firdk Behe Laporan o,zn Pl{ lfirda l.aporarr 0,33O PN Urdyr Dokh$il rcviq o,440 Pt{ Utaml

153 H d H F ul vl o 3 6 & at ri d $ x v, - D N F o o T o o' s $ fė p r) ro d & o s t J a T F fl!r s 6 x z or p o q 0 R tt_ to. $. o dl ol * 'd 3.tl a T { 6 t.ra $ 5 tt_ (\ ra $ H $ 5 $ 't H D $ ), # $ fl $ 5 e0.? t) -) q D o ro.o ro 9 v ) fr fl f, f; 5 il 'a t) b qt a qt a Ta? 3 tr {.$! T i iil $i sl o tt t.!l.5 z r0 3 o $ $ T q ts a 3 t) $ $ t $! a T.$ c 3! F 5 u { $ isi l$br! 5 f $! ho F,r {fi { $ Jti T. o 6 a? fl 3 o!g { n0 i t ll,q 5. & l F, q.5 tr ti). q {? 5 t.h =t ll,q i.h t. t { H T t c H r0,d s {B f'f f, Ẹ fi { {c 6 fl AJ i 'a?? 6 lf, tr 'a = {.9 DC 5.8 1' i 3 o ct 6 vt 5 a, t.q 'a G'.= ta l! 6 J 4l tl 'rt f; x c o C'! t, tr: d & ct o. 5 x t) { '6 s5 $s$ t flbr ol (t, ol ai, rr to C\ (t, $flu H; fl$ $$r lfi l$ t) l i $!.5 pfr tn F tr tr td (l:' a l,l d b TF n.5 t J{ tr2 ri h.q l Xd -k q() tl( too!q FS d5 fr D Q Fp $ b0 p u,$ d o '{ r o.c od

154 s H F il 't '! t j ti il D! r il 'a {a t) o $ i H $ il D t j tt-.e c{ (ti' tr n- {ri}!i' $ $ 3 ul F. 3 $ a 5 rli $ ; $ $ $ $ C! (! ol sl ut rj 0 fa G' 5 ul Fi, $ $? ul o a co dta f;a T,P!a fi H trp o F D l D (lt D a o lrr T ua 3 { z 4! A { 'a T ct N Fl ls F t l5 tf l sf r rf H l$ l o l a t) iu t 9 f,.9 a T! t$ Til B> tc s ee $s $ $$ $ i3i! i Bi q \,f $Fr. rt 5 - s F,r il 'u! o fu rrl '! $.! n$.a.ls 1. T' Fr f, 'fl rt o d a d D $ fls 8t! H T t sl $1 il il!f,,! ls l$ l ll T r q $ fr $ {t F H ${ $ T r n l Fl 5 t{ l { f $ : t v, o e{ fil 6l c' 6l (\ fit!o T!5 3a s{ $is sil 5rt H: i 5e. i f,. t) rd 5 F$ o d lr': t! td o 'd x 5 (l $ $ i r? H!t ci lri { s e $ ql x D - fl FB l$ $ i ll i$i itlct lel ifi n6 \t l tr0 H t

155 e $ t fi t $ t $ $ fi $ t $ $, j $ 5 H ct (\ (\l G' c{ fle 16 T d o fl t H 8 d v, fi F ls d2 $ 5 J q f; CL t'i $ 5 T v, \o l $l + F D t $ $ tr 5 l J: (o o.n q a. o f. * s t?) t- o Fc.. $ 3 J $ 3 $ $ 1 fr! f; t D, ql p s 6zo. (ll c{ t) o tt) (rt f, F T t& h? f &! $ o Crl : Hp ch F trp a t$ 'd c e c F { { 5A '", $ F.H r. J4 d7 hq x{ a!l r{tr C *F ax H 8 AD 3 5 T d- c x.u $ a q d e a - {, 'o t d fl fl $ q' o s :l s o f, qt 4 F!t.i,.u0 ir) s H d d 8. $ $ o!4 t$ o o r. c' oel Ff, ; T l H 0 5 +l n 'Fl,F'a o. d, (t a -u & ct a trl 0 ql s)l $F e{ (' c{ sm H ;l;1 u, tt.h P o tr { d (, s c v r T* -T o 'il d-1 o {] :q J q 'a qt?!!{ o s tr{u it 6 o c $ s { tct ct qt H io a b0 tr & t, d c.t T q 7 e aa!t * a fl al Ai ti u0 5 t p 3 s qt >a q 5 tr $ q 6 'r 8 a) J. (, to ( A.9 ẹj o, c{ o 'r qt ct) l,l sl el cl ol Al al =l e e t' t 5 f,!e s fi$ =.h Jd a z.s qt & tr o tr () cl X H 6..D d.:j s a! o L. t{ d a b0...o o u0. r '(l & ho.5 Ḍ D d cp u n l) o x!

156 -10- ilo 'NSUR SUB TNSTR (DGATAf SATUAT HASL (strlpf AJTGA KRDT PANSATA lr zl (3t (41 (sf (61 t7l c. Pcnuji Dolctor srt Ketaanan lr5 PN Utama 2. Pasca Sarjana (S2i, pcronn *baat a. lpembimbine uta.aa s-_ Tesit 3 PN Med;re & PN Utnrrrr b. Pcmbimbin f ndampin Tesis 2 Pt{ Muda a-d. PN tft+r-o c- Penrji Pasca.Sarjana SrL Kctcmnan PN Med1ra& PN Utane 3. Sarjana (S l),/diploaa lv/diplooa, per omn a. Pcmbimbin utane Sltriprd/ nryet 2 Pll Muda rd- Pt{ Utama b. Pertbimbin pcodo''rfin* Slaipsi/ Tutat Scoualnjan c. Penrrji ff" lftteraaan 0,5 PNMudaed. PN Utane i dcnan aslinya AN 'NNR} ikasi <ian informasi Publik, RYATMAN MTNT'R T}NDAYAGUNA/\N N'ARATUR NGATA DAN R.]ORMAS ROKU\S R'UB,K NDON.:SA, ttd. MWAR ABUBN(NT

157 t["fprn/trm PRAT'Ri R Pf,DAYAGU A.{ APANATUR GARA DA FaFoRr[as rroxnesr nrp,usr,u< ffdorsri ffi?$ot"ffifff-d"c{rrorurr, p'.alrara nr'x"'r DA. ATCKA RTf,TA J''.LA' rxgra BRDTT *U'N'ATF PLtf,G Rrf,DAi U,,Tr FCA,.Q{ATA' DA{ xtfatxatl.taaatat/plxcrar PRAnara rfttr(lr TrncrAT frtrftl Drod pdrdtf,rlt alta/dtptr[ta r ro uttsur PRSTTAS.TNJATC JABATAN/q'H'TCAf, RUAO DAT AYGKA MDT PT"AGAT'. PATT,A'trA l.rr.nrrar PTLA lc nla /r m/b /c. trr/d UNSUR.'TAMA A. Pendidlkan!. Penddihn sekolah s B. c. D. 2. Pendiclrkan dan pelatihan Pemanfaatan ptek Nuklir Penelolaan Peran!<at Nuklir Penembanan profesi 2 UNSUR P.UNJANG f, 8Oo/o 20o/o ,9 60 t Q 44 Penunjan tuas Pranata Nuklir s 2Oo/o 7 l1 ) 2l JUMLAH 100% ] Kcpala ai dcnan aslinya AN 'ANR] ikasi dan nformasi Publik, RYATMAN MNT'R '}NDAYN GTNfu\N A'ARATUR N,GARA DAN R i.'o TTMAS ] ROKRAS R}PUB, K ND O NSA, ttd. M,WAT A]UJNKNR

158 LAPR V prl!!!4{_lqlrrr pndayacolra.a tpararrrr rfcara i$lffiffi ffi* nrporr.r nsoornse rrrllfc.raa/ut rtnrosroxrr, rnrtare rurc,rn DAX /t OiA B:DTr"A.,ULA AXGA XRDN' KUUTTrF Plt,tr(} RM,Af, UrtUN PNGATGTATAT DAX XlrArxitf Jralrrx/percxet pnerere nur'n ro,ori^t rinn.,r, DXOAT' p'rdd,,iar Drpt,,xa n tfo l- unsur PRSNTAS UNSUR UTAvA A. Pecdidikan l. Pendidilcan sekolah 2. Pendidikzur daa pel,atihan B. Pemanfaa.tan lptek Nuklir C. Penelolaan perankat Nuklir ld. Penenbar:an profesi 2 UNSUR PNUNJANG JTAC JAAATAtt/cootfcAlf RU P.A(SANA P.A(SAA.ArJ'TAT - PY9JA lc WA frlr' rn/b frlc mla > 80oA > 20Vo ,6 t28 25,6 2C8 41,6 Penunjan tuas praurata Nuklir s 2oo/o 4 8 t s2 JUMLAH l00o/o 60 BO loo r50 2@ 300 Kepala.t@ 5""1:S,r<.:- *,l'o 2 4 ), tt'-"t't; y_a9"n"n aslinya PANRT] ikasi dan nformasi publik, URYATMAN MTNTDR PNDAYTiG,r NAitN ATARATUR NDGARA DAN R'TORMAS ROKTAS RPUB.K NDONSA trd. AZWAR ABU3AK\iT

159 ' r.anprrlln v PNAfiR/T UTR Pf,DAYAGT,T/UT ATARTf,TT,R XTGARA DAT RTORAS BROf,RAAT RP,ALT TXDOTSA rolior 2 TArrulf 2014 TTTACC JAAA?A FUCSO]f,TL PRTATA ruxltr DAi ATGKA TRDTT{YA rrvln'.as Arcxa o"df f,uuuraa' prurc nida! otror ] CA'CKATAT DAX A{ATA! JTTATA /PNCXAT PRfiATA rut&lr TTSCAT TnjlXTL OrrOrr PrWOrONrrr OTZOU t/sar.,rtra X!,DA unsur JltJAf,c iraaatalt/gotnltcarv F-uAfc orr ercu KRTDT PL/lf,sANA,AYJTTAT 1 UNSUR LJTATdA 2. Pendidikan dan peiatihan B. Pemanfaatan lptek Nuklir C. Penelolaan Perankat Nuklir D. Penernbanan profesi UNSUR P\UNJANG Penunjan tuas hanata Nuklir JUMLAH Kepala ai_dcnan aslinya AN 'NN?] ikasi dan nformasi )ublik, RYA'TMAN MNT'R P}N DAYAGUNMN APARAT.'R N,GN RA DAN R"O?MAS'rROKnASt ntipulrux tn noruusn, ttd. AZWAT A]UT]A(d

160 ,AMPR/ V PRATURA M{TR PDAYAON%AN PARA'R TDCAN, Dfl nf{'ruaa TROBRAA RP'BUT l tx){sa t(oltor2ttt 2014 NTi( JABATTT TnCSK'TAL PRATA TOALR DT GTA f,rdttya J'UTA A{GKA KRD TUUULATF PT,fiC RXT'A U T1OK PtrGA G(AT DAll XLATX.A JAAATA! /PAr{GrAT PRA!{ATA truxttr TtitfOK/lT AtLt DOA{ {DDTAX OAR.'ATA SU/ DtPtOfA V r{o ulfsur PRSTAS UNSUR.'TAMA A. Pendidikan B. e. D. JruAfiC JABATAf,/COOTCA RUAO DArf ArcKA TRDTT PRTAMA l[t'da A'YA TTAUA TU nr/b l- tuil tttr/{ _l tlr '!tb l- w/" rtfld ''G 1. Pcndidikan sekolah lo0 100 lo0 r Pendidikari,ian pelatihaii Pemanfaatan lptek Nuklir Penelolaan Perankat Nuklir Penembanan profesi 2,'NSUR PNUNJANG z 80%.>20o/o r s L20 7fi 152 Peounjan hras Pranata Nuklir 3 2Qo/o o C t JUMLAH 100% Kepala s*=*)t i i'[e: '1* Yrn \**] ai denan aslinya AN PANRJ ikasi dan nformasi Publik, RYATMAN MTNTF)R PN,AYAGUNAAN APAR/\.UR NGAR/\ DAN R}}'O RMAS ROKAS R'UBJK NDONSA ttd. AZWAR ATsUJAGT

161 1 "A.MPRTX VN PRAT'RN NTR PFTDAYAGOXTfi P/TRA'R f,gra DAT RF'ORXAS BROT RAS RP'DLr {DOTSA noh{rr 2 trsuf, 2014 TTA{G JTATAT TUCS'ONTL PRATA T 'SXR DA{.TCTA trpdtt'a J TO.A AGA XNDT rl'liul.rrrf FA.O RDAS UtrTl,r PlOAllO&AtAl JAATA{/PANCKAT PRA{AA TBKN, flxotat ArU DOA rf,dtdrtr XAG:STR. U l* f' UYSUR LTNSUR tnalvla A. Pendidilcrn l. Pendidikan sekolah 2. Pendidiken dan pelatihan B. Pemanfaatan lptek Nuklir C. Penelolaan Perankat Nukfir D. Penembanari prefesi 2 UNSUR PNUNJANG l"'*',r; JAraT^r(/cou)t 'TJA(G GAr RUAfic D.ri[ A(GP-A tndt PRTA}A xt mh -- /c 'DA wtr l-_ A}YA UTAiA trllr, rv/b Vr'c rv/d nr/e i rso! r 80% o & rt i_l Penunjan tuas Pranata Nutdir s 2Qo/o o! t J U M LA H 100% lo50! Kepala,' t;,-\.} ;q!-.1 t e,l \,t t{ r-{a'r denan aslinya AN PANR.} ikasi dan nformasi Publik, RYATMAN MNTR PNDAYAG.NAAN APATATUT NDGARN DAN RFORMAS BROK./*S nppunlk NDONSTA, ttd. AZWAR ABUBAKA

162 ,AMPR Vl l PRAT'RAT tr PDAYAG'^..,PARTT'R {GAR./ DAT NFORTAA BRO{R.A6 RPT'BLT ffdotsla rouor2 sull 2014 T{TATG JABAT F' CSTO! AL PRATATA C',R DAtf AGKA f,rdtnya J'L/ ACA XP.DT (UT'A T PALTO RNDA' 'Xfl'T PTC(GrAA DA Xt{ArAn.ABATiX/PATGKAT PR.TNATA mrxltr T{CKAT llrl,t DtfcAr PDDTA DOBTOR ls:tl NO UNSUR PRSNTAf DttDrt ATYA T'TAA /c mlil Frle ry/b T\TC nrla fille UNSUR UTAMA A. Pendidikan i. Pendiciihan sekolah zffi tl. c. D. 2. Pendidikan dan pclatihan Pemanfaatan lptck Nuklir Peneiolann Perankat Nuklir Penembanan profesi 2 UNSUR PNUNJANG z 8004 >2OVo 0 o 80 l Penunjan tuas Pranata Nuklir s 20% t70 JUMLAH r0trh r050 uai denan aslinya AN PANRB si dan nforrrasf Publik, URYATMAN MN'T}:R ''NDAYAGU NAAN APA?ATUR NGAR/\ DAN RBTORMAS }RO CTAS RBPUB,K NDONS,A, ttd. AZ,WAR ABUBn(fti

163 L/UTPRAT B PRATT'RAT UTTTR P DAYAGUTAA APANAMR NPARA DA RFORTAS BROKRAS RPUB!,U( NTDONSA nouor 2 TArrn 2o^t4 r TAfiG JABATA{ FUNGSO{A, PRAilATA NT'BLR DA{ ACKA GTDTTYA t t ANGKA RTDT KTJjtrTNATT' Urff'K TTSUA.Afi TVPltS:UftT}' DALA JABATA FUTGSOilAL PRAilATA TUTLR TNGTAT TRAUPL to GOL/ RUAr{c ulz,a'f.lsrm YANG STilGKAT A(GKA XRDN DAT ASA TPATGKATAT < 1 TAT' 1 TATT 2 TAT 3 TA'N 4 TAsr']/ LB rr/c Diploma /Sa{ana Muda illrl Diploma / Sarjana Muda 80 8s B /a Diploma /Sa{ana 'u.da t t46 4 urlb Diploma U / Sa-rjana Muda r t L97 5 il,r" Diploma / Sarjana Muda trr/d Diploma /Sarjana Muda denan aslinya N 'NNR} ikasi dan nformasi Publik, MNT'R T}N )nyn GUN/\A N A PAATUR N,GnRn DN N R'ORMNS J RO KAS Rtr'UB,K NDONDSA, ttd. AZWAT A3UJA(AR

164 tampra.{ X PRATT'RAN MTTR PfDAYAGUNAAT APARAf'R TTGARA DA RFOR}TA^ST BRO(NAS RPUBLK TDOTSA NOMOR 2 TAT'T 2O4 TNTANG JABATAi FT'GSONAL PRA{ATA TNLR DAlf AGKA TRDTTTA ANcr(A KRDT K[M['L/\TF TNT'K PTfYSUAA {flrpasstmi DAL/U T'AAATAil FTNGSONAL PRAATA {UXLR TilGTAT AT NO GOL.RUANG r9/i.aa\l D D Artt.DA, t t[lt.illj-l,l AilOKA TRDTT DA'n f,asa BPATGTATAN < l TAT' 1t/lln{ 2 TAlnT 3 taanr.o TAUil/ ttbm lla Sarjanal D V 100 l12 t24 r [r/b Suiana/ D V tvr 3 /c 4 urld 5 N/a 6 ^ iflb 7 \tlc Kepala N/d 9 1fle r.{ luvne :qmast 4p. r.ixe$rwffi ""tffian aslinya PANRT] si dan nformasi Publik, 't_: vl*\tt,- ATMAN Maistcr (S2l tr Sarjana/ D V r 294 Uelt-r (Se! 2AO Doltor fs3l r Sarjana/ D V r M_aistcr{{Q Doktor (S3l 30c Sarjana/ D V stj2 536 ltaister (S2l t 503 s39 Doktor (S3l s 2 Saria^ral D V ? tl6 Maistcr (S2l s50 s88 62r t Doktor ls3l s8 6n Sarjana/ D!V Maeistcr (S2l 700 7# Ttl Doktor {S3l 700 7Q Tt Sarjana/ D v Maistcr (Szf Doktor (S seriana/ D w lo50 i050 lo50 r050 lo50 Maistcr (S2l lo ro i'.)so Doktor (Sl oso ro lo50 DAN MT,TR P}N DAYAGUN/V\N APAFATUR NGARA R TC i.'o RMN S B RO KAS RPUR,K NDO NS [A, trd. AZWAT ABUBAKAR

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1576, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA. Jabatan Fungsional. Pranata Nuklir. Angka Kredit. Ketentuan Pelaksanaan. PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL DAN KEPALA

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.265, 2015 PERATURAN BERSAMA. Polisi Pamong Praja. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, PERATURAN BERSAMA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 8 TAHUN 2014 NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.138, 2015 PERATURAN BERSAMA. Jabatan Fungsional Perawat. Angka Kredit. Petunjuk Pelaksanaan. PERATURAN BERSAMA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimban : a. dalam ranka usaha menjamin obyektifitas

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.458, 2015 PERATURAN BERSAMA. Penera. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Ketentuan Pelaksanaan. PERATURAN BERSAMA MENTERI PERDAGANGAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

Lebih terperinci

2015, No.75 2 Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja

2015, No.75 2 Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja No.75, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA. Jabatan Fungsional Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Angka Kredit. Ketentuan Pelaksanaan. PERATURAN BERSAMA MENTERI KETENAGAKERJAAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 1979 TENTANG PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimban : a. dalam ranka usaha menjamin obyektifitas

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.459, 2015 PERATURAN BERSAMA. Pengamat Tera. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN BERSAMA MENTERI PERDAGANGAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 12/M-DAG/PER/1/2015

Lebih terperinci

2014, No Negara Republik Indonesia Tahun 1990Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3418); 2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun

2014, No Negara Republik Indonesia Tahun 1990Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3418); 2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun No.1696, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA. Jabatan Fungsional. Pustakawan. Angka Kredit. Pencabutan. PERATURAN BERSAMA KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA -1- PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGANGKATAN, KENAIKAN JABATAN/PANGKAT, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENURUNAN JABATAN, PENGANGKATAN

Lebih terperinci

. PERATURAN BERSAMA. Menimbang MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN DAN ANGKA KREDITNYA

. PERATURAN BERSAMA. Menimbang MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN DAN ANGKA KREDITNYA . PERATURAN BERSAMA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 11 TAHUN 2014 NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR

Lebih terperinci

- 1 - MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

- 1 - MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA - 1 - SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2014

Lebih terperinci

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perub

2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perub BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1024, 2017 BAPPETEN. Inpassing. Jabatan Fungsional. Pengawas Radiasi PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.288, 2014 KEMENPAN RB. Pemeriksa Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1307, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI. Pemeriksa Merk. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.179, 2013 BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA Jabatan Fungsional. Auditor Kepegawaian. Ketentuan Pelaksana. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb

2014, No Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (Lemb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.288, 2014 KEMENPAN RB. Pemeriksa Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

2016, No Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dan Angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang-

2016, No Birokrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Pranata Nuklir dan Angka Kreditnya; Mengingat : 1. Undang- BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2042, 2016 KEMENPAN-RB. Jabatan Fungsional. Nuklir. Perubahan. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/PERBER-MKP/2014 NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN

Lebih terperinci

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L

2 Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian (L No.287, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN RB. Analis Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008 PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERTANIAN DAN ANGKA

Lebih terperinci

Target Capaian Kinerja. Lokasi 88% ,50% orang peserta dan 2 kali sosialisasi. Purworejo/Semaran g/jatinangor

Target Capaian Kinerja. Lokasi 88% ,50% orang peserta dan 2 kali sosialisasi. Purworejo/Semaran g/jatinangor No Urusan/Bidan Urusan Pemerintah Daerah/Proram/Keiatan Lokasi Taret Capaian Kinerja Kebutuhan Dana/Pau Indikatif 2017 Sumber Dana Catatan Pentin lainnya Taret Capaian Kinerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 FUNGSI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.287, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN RB. Analis Keimigrasian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENERJEMAH DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.420, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPS. Inpassing. Jabatan Fungsional. Pranata Komputer. PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang. Fungsional melalui Penyesuaian/ Inpassing, perlu

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1997 tentang. Fungsional melalui Penyesuaian/ Inpassing, perlu batan PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYESUAIAN/ ZVPASS/IVG JABATAN FUNGSIONAL PRANATA NUKLIR DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.138, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 27 TAHUN 2014 NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN

Lebih terperinci

TABEL 5.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BANDUNG

TABEL 5.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BANDUNG TABEL 5.1 RENCANA,,, KELOMPOK DAN PENDANAAN INDIKATIF BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA BANDUNG NO TUJUAN (OUTPUT) KERANGKA PENDANAAN 1 Tersedianya Peninkatan Persentase 1 20 1 20 09 32 Proram Peninkatan Terpenuhinya

Lebih terperinci

2016, No Republik Indonesia Nomor 5512); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran

2016, No Republik Indonesia Nomor 5512); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran No.1171, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAG. Jabatan Fungsional. Penguji Mutu Barang. Uji Kompetensi. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55/M-DAG/PER/7/2016

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010 SALINAN PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PERMENTAN/OT.110/3/2017 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN/INPASSING PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL BIDANG PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DAN ANGKA KREDITNYA

Lebih terperinci

-2- Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan P

-2- Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan P No.801, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKUMHAM. Jabatan Fungsional. Pemeriksa. Angka kreditnya.juknis. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 27 TAHUN 2014 NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN

Lebih terperinci

-4- MEMUTUSKAN: Pasal 1

-4- MEMUTUSKAN: Pasal 1 -2-3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi No.1115, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LAN. Widyaiswara. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Penilaian. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG

Lebih terperinci

2017, No Penyesuaian/Inpassing Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Bidang Pertanian; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

2017, No Penyesuaian/Inpassing Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Bidang Pertanian; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 No.526, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMTAN. INPASSING. Jabatan Fungsional bidang Pertanian. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09/PERMENTAN/OT.110/3/2017 TENTANG TATA CARA PENYESUAIAN/INPASSING

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.47, 2012 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Jabatan Fungsional. Pengendali. Dampak Lingkungan. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 1 TAHUN

Lebih terperinci

RENSTRA BKD

RENSTRA BKD RENSTRA BKD 6 BAB I PENDAHULUAN.. LATAR BELAKANG Sebaaimana dijelaskan dalam Unun Nomor 5 Tahun tentan Sistem Perencanaan Pembanunan Nasional bahwa Rencana Pembanunan Janka Menenah Daerah merupakan penjabaran

Lebih terperinci

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, PERATURAN BERSAMA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 20 TAHUN 2005 NOMOR : 14A TAHUN 2005 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA

Lebih terperinci

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan

2 Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan No.409, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAN RB. Polisi Pamong Praja. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lemb

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan (Lemb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1257, 2017 KEMENDAG. Inpassing. Jabatan Fungsional. Penera, Pengamat Tera, Pranata Laboratorium Kemetrologian, Pengawas Kemetrologian, dan Penguji Mutu Barang. PERATURAN

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010 PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN

Lebih terperinci

-2-3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22

-2-3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22 No.800, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Jabatan Fungsional. Analis. Angka. Juknis. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN

Lebih terperinci

- 2 - Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republ

- 2 - Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republ PERATURAN BERSAMA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 04/PRT/M/2014 NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PRANATA NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN

Lebih terperinci

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.201, 2017 KEMENPAN-RB. Jabatan Fungsional. Asisten Penguji Perangkat Telekomunikasi. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN NOMOR 01/III/PB/2011 NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN NOMOR 01/III/PB/2011 NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 01/III/PB/2011 NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH DAN ANGKA KREDITNYA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA MENTERI PNDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG JABATAN

Lebih terperinci

IV. ANALIS KEPEGAWAIAN

IV. ANALIS KEPEGAWAIAN IV. ANALIS KEPEGAWAIAN A. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian; 2. Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor layanan kesehatan merupakan sektor yang sangat penting bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor layanan kesehatan merupakan sektor yang sangat penting bagi setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakan Sektor layanan kesehatan merupakan sektor yan sanat pentin bai setiap masyarakat.diantara berbaai jasa layanan kesehatan, rumah sakit memean peranan pentin karena menyediakan

Lebih terperinci

2014, No

2014, No 2014, No.889 6 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 143 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENGANGKATAN, KENAIKAN JABATAN/PANGKAT, PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.750, 2014 PERATURAN BERSAMA. Penyuluh Hukum. Jabatan Fungsional. Angka Kredit Pelaksanaan. PERATURAN BERSAMA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamb

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.688, 2017 KEMENKEU. Jabatan Fungsional. Analis Anggaran. Juknis. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/PMK.02/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL

Lebih terperinci

-2- Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Un

-2- Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Un -2- Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENYESUAIAN/INPASSING JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA

Lebih terperinci

- 5 - (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1692).

- 5 - (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1692). - 2 - Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan

Lebih terperinci

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu

2017, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fu BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.200, 2017 KEMENPAN-RB. Jabatan Fungsional. Penguji Perangkat Telekomunikasi. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2018 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PENATA LAKSANA BARANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1 No.84,2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMHAN. PNS. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Instruktur. PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL INSTRUKTUR

Lebih terperinci

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.625, 2017 LEMSANEG. INPASSING. Jabatan Fungsional. Sandiman. PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM

Lebih terperinci

Peraturan...

Peraturan... PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PELELANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, - 1 - PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG TATA KERJA TIM PENILAI DAN TATA CARA PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUBUNGAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

2018, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lemb

2018, No Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lemb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.495, 2018 KEMENRISTEK-DIKTI. Inpassing. Jabatan Fungsional PLP. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2018 TENTANG

Lebih terperinci

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 19/PER/M.KOMINFO/8/2006 NOMOR : 18 A TAHUN 2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA

Lebih terperinci

NOMOR : 13 TAHUN 2OL6 TANGGAL z 27 MEI?OLG BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

NOMOR : 13 TAHUN 2OL6 TANGGAL z 27 MEI?OLG BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PEMBINAAI{ JABATAN FUNGSIONAL PEREI(AYASA DAN ANGI{A KREDITNYA PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 13 TAHUN 2OL6 TANGGAL z 27 MEI?OLG

Lebih terperinci

2017, No Cara Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Kategori Keahlian melalui Penyesuaian/I

2017, No Cara Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan Kategori Keahlian melalui Penyesuaian/I No.1365, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPOM. Inpassing. Jabatan Fungsional. Pengawas Farmasi dan Makanan. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2017

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

Lebih terperinci

Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011; MEMUTUSKAN:

Keputusan Presiden Nomor 59/P Tahun 2011; MEMUTUSKAN: - 1 - PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEIMIGRASIAN DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, - 2 - BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 67 TAHUN 2006 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 184/PMK.04/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 184/PMK.04/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 184/PMK.04/2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PEMERIKSA BEA DAN CUKAI DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN MELALUI INPASSING

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN MELALUI INPASSING PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN MELALUI INPASSING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, KEPALA LEMBAGA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.309, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ANRI. Inpassing. Jabatan Fungsional. Arsiparis. PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGANGKATAN PEGAWAI

Lebih terperinci

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege

2017, No Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Nege No.439, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Inpassing. Jabatan Fungsional Auditor. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI

Lebih terperinci

Menimbang NOMOR 1 TAHUN 2015 KETENTUAN PELAKSANAAN DAN REFORMASI BIROKRASI RBPUBLIK INDONESIA NOMOR 22TAHUN Mengingat

Menimbang NOMOR 1 TAHUN 2015 KETENTUAN PELAKSANAAN DAN REFORMASI BIROKRASI RBPUBLIK INDONESIA NOMOR 22TAHUN Mengingat PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2015 NOMOR 8 TAHUN 2015 TBNTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

Lebih terperinci

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentan

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentan No.419, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPS. Inpassing. Jabatan Fungsional. Statistisi. PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.875, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI.. Auditor Kepegawaian. Jafung. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

Lebih terperinci

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN BERSAMA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : PB. 01/MEN/2009 NOMOR : 14 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENYULUH PERIKANAN DAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1797, 2014 KEMENPAN RB. Pranata Laboratorium Kemetrelogian. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-709/K/JF/2009

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-709/K/JF/2009 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-709/K/JF/2009 TENTANG PELAKSANAAN PENGANGKATAN, KENAIKAN JABATAN/PANGKAT, PEMBEBASAN SEMENTARA,

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0100 TAHUN 2017

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0100 TAHUN 2017 PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 0100 TAHUN 2017 TENTANG FORMASI JABATAN FUNGSIONAL TERTENTU/KHUSUS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KEPEGAWAIAN DAN ANGKA KREDITNYA

- 1 - PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR KEPEGAWAIAN DAN ANGKA KREDITNYA - 1 - MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2012 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1340, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI. Pemeriksa Desain Industri. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.375, 2017 KEMENKEU. Jabatan Fungsional. Pelelang. Juknis. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PMK.06/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.697, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI. Statistisi. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

Lebih terperinci

2016, No Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara

2016, No Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1537, 2016 KEMENPAN-RB. Jabatan Fungsional. Penilai Pemerintah. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No No.1451, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-AN-RB. Jabatan Fungsional. Pengembang Teknologi Pembelajaran. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK

Lebih terperinci

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI

Lebih terperinci

2017, No Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Binaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Penyesuaian (Inpassing); Mengingat : 1

2017, No Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Binaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Penyesuaian (Inpassing); Mengingat : 1 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.568, 2017 KEMEN-LHK. INPASSING. Jabatan Fungsional Binaan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.25/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/2017

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG JABATAN

Lebih terperinci

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA SALINAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

PERA PER T A U T R U A R N A N BER

PERA PER T A U T R U A R N A N BER PERATURAN BERSAMA MENTERI KESEHATAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 611/MENKES/PB/VIII/2006 NOMOR 20TAHUN2006 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA LABORATORIUM KESEHATAN DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Umum

BAB I PENDAHULUAN Umum LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS RADIASI BAB I PENDAHULUAN A. Umum Jabatan Fungsional

Lebih terperinci

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BUKITTINGGI, Menimbang

Lebih terperinci