BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan beberapa konsep dasar yang berguna untuk pemahaman yang lebih detail mengenai konsep-konsep tersebut sehingga memudahkan proses analisis dan perancangan pengujian yang akan dilakukan pada tahap berikutnya. 2.1 Carrier Grade Linux CGL Overview Carrier Grade Linux (CGL) merupakan spesifikasi yang dibangun oleh Open Source Development Labs (OSDL) agar suatu sistem operasi Linux dapat dikatakan sebagai Carrier Grade Operating System. Carrier Grade adalah istilah yang digunakan pada industri telekomunikasi untuk mengacu pada perangkat yang memiliki karakteristik atau ketersediaan dan performansi yang diperlukan oleh perusahaan Carrier (penyedia jasa telekomunikasi). Penyedia jasa telekomunikasi tersebut membutuhkan perangkat yang reliable, dan teruji kemampuannya. Standar yang dibangun oleh CGL merupakan standar yang dari berbagai kepentingan seperti; perusahaan telekomunikasi, distro-distro linux, penyedia perlengkapan jaringan, komunitas open-source, dan sebagainya. CGL mulai berkembang sejak tahun 2002, yang mana berkumpul sejumlah perwakilan dari kalangan industri telekomunikasi, penyedia jaringan, dan pengembang Linux mencoba untuk mendefinisikan bagaimana CGL dapat mampu membentuk suatu lingkungan operasi dengan availability, serviceability, dan scalability yang tinggi. Maka dibentuklah suatu kelompok kerja yang sekarang dikenal dengan nama OSDL CGL working group. Sejak kelompok tersebut dibentuk mereka telah berhasil membuat 4 versi standar yang utama. Saat dokumen ini ditulis CGL working group telah membuat versi utama terbaru yaitu versi ke-4 dan sedang dalam proses membuat versi ke-5. CGL working group saat ini terdiri dari 36 perwakilan dari pengembang II-1

2 Linux, penyalur, penyedia perlengkapan jaringan, kalangan industri dan anggota komunitas pengembang di dunia. Gambar II-1 Ekosistem Carrier Grade Linux [OSD07b] CGL versi 4 merupakan superset dari CGL versi 3.2 namun ada beberapa bagian/requirement yang dihilangkan. CGL 4.0 memperkenalkan 3 jenis prioritas yaitu: [OSD07a] 1. Prioritas 1, requirement bersifat wajib atau mandatory requirements. 2. Prioritas 2, requirement bersifat opsional, jika ini dimasukkan dalam proses pendaftaran harus disertakan bukti dari pemenuhan requirement yang ditetapkan. 3. Prioritas 3, requirement masih bersifat rencana atau pengembangan dan tidak diwajibkan. CGL 4.0 terdiri dari 7 aspek/jenis requirement, yaitu: [OSD07b] 1. Availability, mendeskripsikan funsionalitas untuk 1 node saja, availability dan recoverynya. 2. Clusters, mendeskripsikan komponen-komponen yang diperlukan untuk membangun sebuah cluster dengan availability yang tinggi. II-2

3 3. Serviceability, mendeskripsikan fitur-fitur yang diperlukan untuk pelayanan dan perawatan sistem dan mencakup tool yang mendukungnya 4. Performance, mendeskripsikan fitur-fitur untuk membantu performansi dari sistem seperti real-time, juga mendeskripsi komponen untuk mendukung performansi 5. Standards, mendeskripsikan acuan terhadap API, spesifikasi, standar seperti POSIX, IETF, dan SA Forum. 6. Hardware, mendeskripsikan spesifikasi-spesifikasi perangkat keras yang berkaitan dengan sistem operasi carrier. 7. Security, mendeskripsikan fitur-fitur yang harus dipenuhi untuk membangun sistem yang aman. Saat dokumen ini ditulis CGL 4.0 masih dalam proses menunggu pendaftaran pengembang yang ingin mendaftarkan produknya sebagai produk yang memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan CGL CGL 4.0 Availability Aspek Availability merupakan aspek dasar yang harus dimiliki suatu sistem operasi yang ingin dianggap sebagai Carrier Grade Operating System yang mengindikasikan bahwa suatu sistem harus dapat beroperasi dan melayani permintaan kapan saja. Ketersediaan sistem bergantung pada ketersediaan dari masing-masing komponennya. Harus dimungkinkan untuk melakukan perawatan dan ekspansi sistem tanpa harus menyebabkan terganggunya pelayanan yang disediakannya. Sistem harus mampu tahan terhadap kegagalan komponen. Aspek availability merupakan aspek dasar yang harus menfokuskan pada ketersediaan suatu workstation dan merupakan pendukung aspek serviceability. Pada aspek availability standar-standar yang ada dapat dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu: 1. Robust Software Robust Software menyangkut kualitas yang sangat baik terhadap system software, middleware dan application software. Pada Robust Software, standar yang dipilih penulis II-3

4 adalah robust mutexes (AVL 1.0) yang harus menyediakan mutex yang robust untuk threads yang akan dijelaskan kemudian. 2. On-Line Operations On-Line Operations berkaitan dengan penyediaan layanan/service walaupun saat sedang melakukan proses pengubahan baik itu hardware ataupun software. Sebagai contoh saat terjadi perbaikan atau perubahan file terkadang dibutuhkan rebooting terhadap sistem. Kemampuan untuk mengubah atau memperbaharui perangkat keras seperti disks, processor, memory, dan lainnya tanpa menyebabkan node tersebut mati merupakan bagian dari kelompok ini. Standar yang penulis pilih pada bagian ini adalah Force Unmount (AVL 3.2) dan konsep yang berkaitan adalah konsep mounting. 3. Monitoring Monitoring berkaitan tentang deteksi kegagalan hardware ataupun software. Deteksi status ini juga harus mampu memprediksi kemungkinan akan segera terjadinya kegagalan. Standar yang penulis pilih pada bagian ini adalah memory monitoring (AVL 4.3 dan AVL 4.4) yang akan penuh. 4. Redundancy Redundancy berkaitan dengan penyediaan komponen-komponen yang memiliki cadangan-cadangan sehingga jika salah satu tidak berfungsi yang lain dapat membantu. Standar yang penulis pilih pada bagian ini adalah Ethernet link bonding using IPv4 (AVL 21.0) teori yang berkaitan yaitu Ethernet link bonding di Linux 2.2 Robust Software Robust Mutex Mutex Mutex merupakan skema untuk mengatasi masalah komunikasi antar proses terjadinya sharing resource yang dipakai. Ketika 2 proses atau lebih mencoba mengakses shared resource (misalnya main memory, atau shared file) yang sama maka terjadilah apa yang dikenal dengan race condition, kondisi dimana hasil dari proses yang bersangkutan bergantung pada proses yang terlebih dahulu mendapatkan akses terhadap resource yang di-shared tersebut. Bagian dari program yang mencoba mengakses shared resource tersebut disebut critical region. Untuk II-4

5 menghindari race condition tersebut dibutuhkan suatu kondisi mutual exclusion antar proses. Pada mutual exclusion: 1. Tidak ada 2 proses yang mengakses critical region bersamaan 2. Tidak ada asumsi dibuat tentang kecepatan atau jumlah CPU 3. Tidak ada proses yang berjalan di luar critical region yang memblok proses lain 4. Tidak ada proses yang harus menunggu selamanya untuk masuk ke critical region-nya Gambar II-2 Race Condition Gambar II-3 Critical Region [TAN01] II-5

6 Mutex merupakan salah satu solusi mengimplementasikan mutual exclusion, baik untuk sejumlah shared resource atau potongan kode, mudah dan efisien untuk diimplementasikan. Mutex merupakan variable yang dapat menandakan 2 status, locked state dan unlocked state. Locked State merupakan state dimana critical region sedang diakses proses lain dan biasanya berupa suatu nilai integer selain 0 umumnya 1. Unlocked State merupakan state dimana tersedia critical region yang bisa di akses dan biasanya direpresentasikan dengan nilai 0. Pada Linux dengan bahasa pemograman C kita dapat melakukan programming menggunakan mutex. Jika ingin memakai multithread kita dapat memanfaatkan beberapa system call yang di sediakan di Linux seperti: pthread_create(pthread_t *restrict thread, const pthread_attr_t *restrict attr, void *(*start_routine)(void*), void *restrict arg); pthread_mutex_destroy(pthread_mutex_t *mutex); pthread_mutex_init(pthread_mutex_t *restrict mutex, const pthread_mutexattr_t *restrict attr); pthread_mutex_lock(pthread_mutex_t *mutex); pthread_mutex_trylock(pthread_mutex_t *mutex); pthread_mutex_unlock(pthread_mutex_t *mutex); Gambar II-4 Fungsi Dasar POSIX thread Robust Mutex CGL Availability, AVL 1.0 Robust Mutex menyatakan tentang pengimplementasian mutex pada POSIX(standar UNIX dari IEEE) Thread yang memenuhi kriteria robust. Kriteria ini yaitu: [OSD07a] 1. Memungkinkan sinkronisasi antar thread baik itu di proses yang sama ataupun di proses yang berbeda ketika suatu thread exit atau abort secara tidak sengaja II-6

7 2. Aplikasi yang memakai mutex tersebut harus bisa mengerti berbagai informasi yang mengindikasikan pemegang mutex sebelumnya sudah di terminated dan juga status recovery dari state mutex 3. Pemegang mutex baru harus bisa medeteksi kegagalan dan melakukan aksi cleanup dan inisialisasi ulang mutex untuk pengunaan selanjutnya. 4. Jika aksi cleanup sedang diproteksi atau dilock oleh mutex maka mutex tersebut akan ditandai dengan state inconsistent yang penggunaan selanjutnya dengan state inconsistent juga. Robust mutexes pada Linux telah dikembangkan oleh Linux OS & Technology Team dari Intel Corporation dengan proyek fusyn+rtnptl: The making of a real-time synchronization infrastructure for Linux. fusyn+rtnptl dikembangkan oleh Iñaky Pérez-González, Boris Hu, dan 3 orang lainnya[gon04]. Fusyn atau Fast User SYNChronization merupakan proyek yang mencoba mengimplementasikan real-time locking pada kernel linux. RTNPTL atau Real-Time Native POSIX Thread Library (RT-NPTL) merupakan modifikasi dari NPTL yang menyediakan fitur-fitur baru yang mendukung real-time interaksi, yang mana algoritma diharapkan mampu memprediksi kemungkinan yang terjadi. Fusyn memungkinkan pemenuhan 4 hal utama sebagai berikut : 1. Mutex dan variabel kondisional harus memenuhi ekspektasi real-time 2. Robustness, mengetahui bahwa pemilik mutex sebelumnya telah terminasi 3. Uncontested locks/unlocks terjadi tanpa intervensi kernel 4. Deteksi deadlock Fitur yang paling terkait dengan CGL Availability tentu saja fitur robustness. Robustness menyediakan fungsi yang toleran terhadap kegagalan pada proses atau thread tertentu II-7

8 Thread runs Lock mutex terminated Thread runs waiting Mutex??? waiting Waktu t Gambar II-5 Ilustrasi Missing Mutex Owner Pada Gambar II-5 dapat dilihat bahwa jika program menggunakan mekanisme mutex biasa (nonrobust), mutex masih tetap diblok walaupun owner telah mati, dan akhirnya proses atau thread lain yang menunggu tidak pernah di-wake-up. Selain mekanisme robust mutex hal ini dapat diatasi dengan cara lain seperti watchdogs, timeouts, dan sebagainya, namun cara lainnya masih dinilai komplek dan sulit [LIN05]. Robustness pada fusyn meyediakan informasi bagi mutex tentang siapa pemiliknya, dan jika pemiliknya akan melakukan notifikasi sesaat sebelum terminasi/dead. Jika hal tersebut terjadi maka mutex tersebut akan diletakkan pada suatu state tertentu (consistency state), dan akan di unlock lalu penunggu pertama(antri terdepan) akan ditetapkan sebagai owner baru. Jika tidak ada antrian terdepan maka akan tetap di unlock dan onwer-nya adalah dead owner sampai ada proses yang membutuhkannya. Thread atau proses baru yang mendapatkan mutex dari pemilik yang telah terminasi akan menerima kode tertentu pada fusyn disebut EOWNERDEAD, ini sebagai peringatan data yang dipegang oleh mutex ini mungkin tidak konsisten dan harus diperbaiki. Sebagai contoh apabila pemilik lama belum selesai menulis sesuatu ke sebuah file tetapi dia telah terminasi maka hal yang ditulis di file tersebut mungkin tidak konsisten. Pemilik baru dari mutex dapat melakukan beberapa hal terhadap ketidakkonsistenan tersebut, yaitu: a. Tidak menghiraukannya II-8

9 b. Tidak mampu memperbaiki dan memberikan hak pada proses atau thread lain yang mampu memperbaikinya yang tentu saja harus melakukan unlock c. Mampu dan berhasil memperbaiki sehingga mengeset state mutex menjadi normal d. Gagal memperbaiki, dan memberikan ke proses atau thread lain e. Gagal memperbaiki karena memang tidak bisa diperbaiki dan dalam fusyn diberi kode ENOTRECOVERABLE sehingga memungkinkan strategi lain dicoba Untuk mendukung robustness fusyn juga mengimplementasikan deadlock detection dan priority inheritance. Gambar II-6 Priority Inheritance [GON04] 2.3 On-Line Operation Force Unmount Mounting Proses mounting merupakan proses menambahkan sejumlah filesystem baru kedalam filesystem yang ada di komputer. Filesystem merupakan hirarki dari direktori yang digunakan untuk mengelola file dalam komputer atau storage. File merupakan abtraksi dari koleksi informasi pada media penyimpanan (hard disk, CD, flash disk, dan sebagainya) [LIN06]. II-9

10 Pada sistem operasi Linux direktori teratas pada hirarki direktori adalah root direktori atau dilambangkan dengan karakter slash ( / ). Untuk mendapatkan akses terhadap files yang diinginkan kita harus menentukan dimana letak kita ingin me-mount file tersebut dan dari mount point itu lah kita bisa mengakses. Sesuatu yang kita mount dapat berupa partisi hard disk, CDROM, USB device. Pada saat kita meng-attach device tersebut, driver yang menangani device bersangkutan akan membaca isi device dan membuat struktur direktori sesuai dengan hasil pembacaan. Contohnya pembacaan CDROM akan ditulis di direktori /mnt/cdrom. Gambar II-7 Strukur Direktori Linux dan Unix-like [TAN01] Sebagian besar dari proses mounting ditangani otomatis oleh sistem operasi, kita tidak menyadari telah terjadi proses mounting. Pada proses mounting ini linux telah menyediakan sub-direktori /mnt sebagai mount point device device yang removeable (USB device, CDROM, floppy), sementara untuk hard disk sendiri ada di /dev/xxx. Mount point merupakan direktori dimana file system yang baru telah di-mount. Mount point menjadi root direktori terhadap direktori yang di-mount. II-10

11 Walaupun proses mounting sebagian besar dilakukan oleh sistem operasi, kita dapat juga melakukananya secara manual. Pada Linux disediakan system call mount untuk melakukan proses mounting dan unmount untuk proses sebaliknya. Command mount dan unmount dapat dijalankan oleh user root, sebagai contoh jika kita ingin me-mount partisi hard-disk ke-8 yang memiliki ke sebuah direktori /dir, kita dapat menjalankan perintah : mount /dev/hda8 /dir Dengan proses mounting kita dapat mengakses file yang berada di partisi hard disk ke-4 tersebut melalui mount point-nya yaitu /dir/. Sebaliknya jika kita ini memutuskan koneksi ke tree utama, kita dapat melakukan proses unmounting, dengan perintah sebagai berikut: unmount /dev/hda8 /dir. Kita dapat melihat list device yang saat ini sedang di mount pada file /etc/fstab, file konfigurasi ini juga menunjukan informasi tentang file system device yang di-mount dan informasi lain nya. Pada saat booting file ini akan di buka dan mejadi acuan partisi mana yang akan di-mount secara otomatis. Kita dapat menambahkan partisi yang ingin kita mount secara otomatis pada saat booting. LABEL=/ / ext3 defaults 1 1 tmpfs /dev/shm tmpfs defaults 0 0 devpts /dev/pts devpts gid=5,mode= sysfs /sys sysfs defaults 0 0 proc /proc proc defaults 0 0 /mnt/c /dev/sda2 fuseblk defaults 0 0 /mnt/g /dev/sda5 fuseblk defaults 0 0 /mnt/d /dev/sda6 vfat defaults 0 0 Gambar II-8 Contoh Fstab file II-11

12 Gambar II-9 Mounting "bar" ke Dalam "foo" [LIN06] Force Unmount Pada CGL AVL 3.2 [OSD07a] menyaratkan bahwa sistem operasi harus mampu untuk melakukan aksi force unmount yaitu perintah unmount tetap bekerja walaupun ada file pada direktori mount point ataupun di bawahnya yang sedang di akses. Permintaan terhadap file akan di hentikan dan diberikan error value ketika sudah di unmount. Force Unmount pada linux merupakan proyek tersendiri dapat di akses di Force Unmount merupakan modul kernel yang sudah ada untuk kernel versi 2.6 atau di atasnya. 2.4 Monitoring - Memory Monitoring Memory Memory, dapat diartikan sebagai sebuah semikonduktor yang isinya dapat diakses (dibaca atau ditulis), umumnya pada kecepatan yang sangat tinggi namun hanya bersifat sementara/volatile (misalnya pada saat digunakan atau saat masih ada power)[lin04b]. Memory saat ini ada beberapa jenis mulai dari registers, cache, main memory (RAM), ROM, magnetic disk, magnetic tape dan sebagainya. Registers, cache, dan RAM termasuk pada volatile memory, sedangkan II-12

13 magnetic disk dan magnetic tape termasuk non-volatile memory. Pada CGL Availability Requirements 4.3 dan 4.4 [OSD07a] memori yang dimaksudkan adalah main memori atau yang lebih dikenal dengan RAM (Random Access Memory) ditambah dengan virtual memory yang digunakan sebuah proses (program yang sedang dieksekusi). Pada Random Access Memory (RAM), kita dapat mengakses lokasi manapun pada memori pada suatu saat secara acak. RAM memiliki kecepatan akses sampai 10ns. RAM saat ini memiliki kapasitas yang beragam mulai dari 64 MB sampai dengan 4 GB. Biasanya kecepatan aksesnya mencapai beberapa ratus kali dari 1 cycle pada CPU Komputer yang ada saat ini masih memakai arsitektur Von Neumann yang dikenal sebagai stored program concepts. Pada arsitektur ini memori memiliki peran penting sebagai penyimpan data ataupun program yang sedang digunakan atau dieksekusi oleh CPU. Termasuk kernel yang merupakan inti dari sistem operasi juga di simpan di RAM saat sistem operasi sedang berjalan. Gambar II-10 Arsitektur Von Neumann [WPS05] Karena kapasitas RAM sangat terbatas dan memiliki harga yang relatif mahal, sedangkan proses yang menggunakan RAM jumlahnya sangat banyak. Maka dari itu kita mengenal apa yang disebut dengan virtual memory. Virtual memory merupakan storage yang disimulasi sebagai II-13

14 main memory sehingga dapat lebih meningkatkan pembagian RAM pada proses-proses lain yang membutuhkan. Virtual memory menggunakan teknik tertentu yang disebut paging. Paging adalah teknik untuk mengelola virtual address space (page). Paging menyangkut kapan harus menyimpan memory tidak aktif ke storage (virtual memory) dan kapan harus meload memory itu ketika dibutuhkan di main memory. Pada sistem operasi Linux terdapat 3 tingkat page table (struktur data pada virtual memory). Tingkatan ini untuk memudahkan pengaksesan pada virtual memory yang besar (pada umumnya ukuran virtual memory lebih besar dari ukuran RAM). Tiga tingkat itu yaitu; global directory, page middle directory, dan page table. Gambar II-11 Paging Stucture di Linux [TAN01] Pada virtual memory dikenal teknik yang disebut memory mapped, ini merupakan cara memetakan sebagian dari file ke main memory dan mendapatkan pointer-nya. Keuntungan utama dari memory mapping adalah meningkatkan performansi terutama jika ukuran file kecil. Mengakeses memory mapped files lebih cepat daripada menggunakan fungsi read atau write biasa. Dengan alasan memakai system call memerlukan tingkatan proses tertentu yang lebih lambat dibandingkan akses langsung ke memory program. Alasan lain kebanyakan dari sistem II-14

15 operasi wilayah memory mapped merupakan kernel file cache yang tidak memerlukan kopi di user space. Sedangkan menggunakan system call membutuhkan waktu untuk mengkopi memori. Selain virtual memory ada teknik lain untuk pengolahan main memory, teknik ini dikenal dengan swapping. Pada swapping program di-swap dari storage ke main memory ataupun sebaliknya tidak seperti paging yang hanya memindahkan pada bagian page table tertentu saja. Proses swapping meninggalkan banyak lubang di memory karena itu pada perkembangannya semakin dioptimalisasi dengan hanya memindahkan segment tertentu dari program. Pada perkembangannya swapping semakin mendekati atau mirip paging. Pada Linux ada yang dikenal dengan swap space/area, yaitu space pada storage yang digunakan untuk menampung kelebihan data yang tidak dapat ditampung oleh memory. Sewaktu melakukan instalasi Linux disarankan untuk membuat partisi swap sendiri dan biasanya berukuran 2 kali ukuran RAM Memory Monitoring Pada CGL AVL 4.3 [OSD07a] disyaratkan bahwa sistem operasi memenuhi CGL harus mampu me-monitor kondisi memory yang ada, aplikasi pada user space harus disediakan fasilitas untuk melihat kondisi memory sesuai dengan threshold (batasan) yang ditetapkan. Threshold yang ada harus bisa berubah dan diprediksi berdasarkan kondisi memory yang ada untuk menghindari kondisi OOM (out of memory). Batasan yang ada menyangkut RAM maupun swap space. Fasilitas itu juga harus mampu menyimpan sejumlah proses yang dinyatakan mengkonsumsi memory, jika threshold tercapai maka proses tertentu dapat dihentikan. Pada AVL 4.4 [OSD07a] juga dinyatakan perlunya notifikasi kondisi low-memory pada komputer lain. Salah satu proyek memory monitoring di Linux adalah CKRM (Class-based Kernel Resource Management). CKRM atau dibangun oleh 4 orang ahli dari IBM (Shailabh Nagar, Chandra II-15

16 Seetharaman, Hubertus Franke, dan Vivek Kashyap), bersama seorang ahli dari Red Hat (Rik van Riel) dan seorang peneliti dari Columbia University (Haoqiang Zheng). CKRM merupakan kumpulan dari modifikasi terhadap kernel linux untuk memungkinkan manajemen resource[nag04]. Ide dari CKRM adalah mengendalikan dan memonitor penggunaan resource melalui user-defined group dari objek kernel yang disebut kelas. Kelas dapat didefinisikan untuk memetakan antar aplikasi, workloads dan users dalam pemakaian mereka terhadap resource seperti CPU, pages, disk I/O, jumlah file handle dan sebagainya. Gambar II-12 CKRM Design [SOU06] Selain CKRM terdapat juga framework lain yang mendukung manajeman resource pada Linux yaitu Performance Co-Pilot atau PCP. PCP merupakan salah satu proyek open source dari SGI, yang merupakan pengembang perangkat lunak yang berkantor pusat di California, Amerika Serikat. Berbeda dengan CKRM yang berada pada lapisan kernel, PCP berada pada tingkat aplikasi. PGP memungkinkan pemograman yang lebih mudah di tingkat aplikasi dengan mendefinisikan aturan-aturan tertentu untuk monitoring. PCP juga memungkinkan melakukan monitoring terpusat untuk host yang berbeda-beda di jaringan. PCP sebenarnya lebih ditujukan II-16

17 pada sistem operasi IRIX yang juga dikeluarkan oleh SGI, namun PCP dapat juga digunakan pada sistem operasi Linux dengan beberapa fungsi yang tidak disediakan. PCP menyediakan sejumlah layanan yang cukup banyak dan dapat digunakan untuk monitoring dan mengolah performansi sistem. Layanan ini mampu mengakomodasi sistem sederhana sampai dengan sistem jaringan yang lebih kompleks. PCP ditujukan untuk performance analyst, benchmarker, capacity planner, developer, database administrator, dan lainnya. PCP dapat memonitor single sampai multi hosts, namun PCP menyarankan agar arsitektur jaringan berupa client-server. PCP mampu mendeteksi kegagalan pada host tertentu. PCP juga secara otomatis menyediakan log terhadap sistem yang sedang di monitor[goo99]. Pada PCP untuk melakukan monitoring diperlukan ada beberapa service yang berjalan dibackgound, seperti pmcd (Performance Metrics Collection Daemon) dan pmie (Performance Metrics Inference Engine). Pmcd berfungsi untuk menghimpun dan memberikan data informasi untuk monitoring, dan pmie menyediakan engine untuk monitoring secara otomatis [GOO99]. Gambar II-13 Arsitektur PCP [MCD99a] II-17

18 2.5 Redundancy - Ethernet Link Bonding Ethernet Ethernet dijabarkan pada standar IEEE 802.3, yang terdiri dari kabel coaxial dimana sejumlah komputer terhubung padanya. Ethernet pada awalnya merupakan eksperimen oleh perusahaan Xerox pada tahun 1970 yang mencapai kecepatan 3 Mbps. Saat ini Ethernet ada beberapa versi kecepatan, 10 Mbps, 100 Mbps, atau bahkan yang mencapai 1 Gbps atau lebih. Untuk mengirim paket, komputer pertama kali perlu melakukan sensing pada medium/kabel apakah sedang digunakan atau tidak. Jika tidak sedang ada transmisi atau tidak dipakai maka paket dapat dikirimkan termasuk header-nya. Terkadang diperlukan beberapa mekanisme tertentu sebelum pengiriman paket data. Jika 2 komputer mengirim bersama maka akan terjadi collision yang dapat dideteksi masing-masing komputer, salah satu cara menanganinya adalah dengan membangkitkan sejumlah bilangan random masing-masing dan melakukan pengiriman lagi. Jika terjadi tabrakan lagi maka jangkauan bilangan acak yang ada diperbesar 2x sehingga kemungkinan collision semakin berkurang. Saat ini dengan adanya switch kemungkinan collison semakin kecil. Hal ini karena paket yang diterima di switch akan di simpan di sana kemudian diteruskan untuk dikirim melalui port yang sudah khusus diberikan untuk setiap komputer. Gambar II-14 Ilustrasi Ethernet II-18

19 2.5.2 Ethernet Link Bonding Ethernet bonding adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan metode untuk melakukan agregasi sejumlah network interface menjadi sebuah interface saja. Gambar II-15 Ilustrasi Ethernet Bonding CGL Availability AVL 21.0 menyebutkan bahwa sistem operasi yang termasuk CGL harus mampu melakukan NIC bonding yang meliputi kemampuan untuk melakukan agregrasi sejumlah interface jaringan pada IPv4 dan kemampuan untuk melakukan failover jika salah satu interface mengalami gangguan. Sistem operasi Linux dengan kernel versi 2.6 telah mendukung ethernet bonding, namun dibutuhkan perangkat lunak tambahan untuk membantu proses bonding tersebut. Perangkat lunak tersebut seperti; net-tools, iputils, ifenslave dan perangkat lunak lainnya yang sejenis. Pada bonding terdapat istilah master dan slave, master merupakan interface baru hasil bonding sejumlah slave NIC. Proses bonding 2 NIC atau lebih perlu memperhatikan mode dan kemampuan NIC mendukung mode tersebut. Jika NIC tidak mampu mendukung mode tertentu maka bonding bonding dengan mode tersebut tidak dapat dilakukan. Pada bonding terdapat beberapa mode yaitu [DAV06]: 1. Round Robin (mode 0), pada mode ini NIC yang aktif diberi giliran untuk transmit yang bergantian sehingga beban NIC berkurang. II-19

20 2. Active-Backup (mode 1), jika hanya 1 slave NIC yang aktif slave lain akan membantu hanya jika NIC tersebut fail, semua interface card akan di bond ke MAC addres yang sama. 3. Balanced-XOR (mode 2), mengirim berdasarkan hash policy, yang default-nya adalah hasil XOR dari MAC tujuan dan MAC asal. 4. Broadcast (mode3), mengirim semua paket melalui semua NIC slave 5. Dynamic link aggregation-802.3ad (mode 4), membentuk sejumlah aggregasi kecepatan sesuai spesifikasi 802.3ad. II-20

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV ini akan dijelaskan hasil pengujian dari kasus-kasus uji, dan analisis hasil pengujian tersebut. 4.1 Eksekusi Pengujian Pengujian dilakukan dengan 3 kali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi penyusunan Tugas Akhir, dan sistematika penulisan laporan yang dibuat. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

[LIN07b] Linux Foundation. The Linux Foundation. CGL Glossary.

[LIN07b] Linux Foundation. The Linux Foundation. CGL Glossary. DAFTAR REFERENSI [CIS06] Cisco. Cisco Documentation Ethernet Technologies. 2006. http://www.cisco.com/ univercd/cc/td/doc/cisintwk/ito_doc/ethernet.htm. Diakses tanggal 25 Maret 2008 [DAV06] Davis, Thomas.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN TEKNIK PENGUJIAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN TEKNIK PENGUJIAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN TEKNIK PENGUJIAN Pada bab ini akan dibahas teknik-teknik pengujian untuk melakukan analisis terhadap pemenuhan CGL Availability pada Fedora 7. 3.1 Spesifikasi Pengujian

Lebih terperinci

Pertemuan 2. Struktur Sistem Operasi

Pertemuan 2. Struktur Sistem Operasi Pertemuan 2 Struktur Sistem Operasi Struktur Sistem Operasi Komponen Sistem Layanan Sistem Operasi System Calls Program System Struktur System Virtual Machines System Design dan Implementation System Generation

Lebih terperinci

Sistem Operasi AGUS PAMUJI. Teknik Informatika

Sistem Operasi AGUS PAMUJI. Teknik Informatika Sistem Operasi AGUS PAMUJI 1 Session 1 Pengenalan Sistem Komputer 2 Sistem Operasi Compiler Basis data Aplikasi bisnis 3 Definisi Sistem Operasi Software yang mengontrol hardware hanya program biasa(contoh

Lebih terperinci

SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI

SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI PENGANTAR DATA TERDISTRIBUSI Materi: 1. Pendahuluan 2. Manfaat Sistem Operasi Terdistribusi 3. Komponen Inti Sistem Operasi Pertemuan: 5 Pendahuluan Sistem operasi terdistribusi

Lebih terperinci

SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI

SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI Sistem Operasi (Operating System atau OS) Adalah Perangkat lunak sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat keras serta operasi-operasi dasar sistem,

Lebih terperinci

4. SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI

4. SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI 4. SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI APAKAH SISTEM OPERASI TERDISTRIBUSI? Sistem operasi terdistribusi adalah salah satu implementasi dari sistem terdistribusi, di mana sekumpulan komputer dan prosesor yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi komputer baik hardware maupun software mengalami perkembangan yang begitu cepat. Tentu saja hal ini berdampak positif bagi kehidupan manusia. Berbagai aplikasi mulai

Lebih terperinci

Instalasi FreeBSD 6.0

Instalasi FreeBSD 6.0 Instalasi FreeBSD 6.0 Ricki Zurwindar Universitas YARSI Copyright 2007 Banyak cara yang dapat digunakan dalam melakukan instalasi FreeBSD baik melalui berbagai macam media seperti

Lebih terperinci

STRUKTUR SISTEM OPERASI

STRUKTUR SISTEM OPERASI STRUKTUR SISTEM OPERASI STRUKTUR SISTEM OPERASI 1. Komponen-Komponen Sistem a. Manajemen Proses Proses adalah keadaan ketika sebuah program sedang di eksekusi. Sebuah proses membutuhkan beberapa sumber

Lebih terperinci

Operating System. File System. Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Dosen : Caca E. Supriana, S.Si

Operating System. File System. Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Dosen : Caca E. Supriana, S.Si Operating System File System Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan Dosen : Caca E. Supriana, S.Si caca_emile@yahoo.co.id Konsep dan Atribut File System Konsep File Atribut File Operasi

Lebih terperinci

Tipe Sistem Operasi. Stand alone Network Embedded

Tipe Sistem Operasi. Stand alone Network Embedded SISTEM OPERASI Tipe Sistem Operasi Stand alone Network Embedded Versi Windows Sistem Operasi Windows Version Windows 3.x Windows NT 3.1 Windows 95 Windows NT Workstation 4.0 Windows 98 Windows Millennium

Lebih terperinci

DISTRIBUTED FILE SYSTEM. Sistem terdistribusi week 11

DISTRIBUTED FILE SYSTEM. Sistem terdistribusi week 11 DISTRIBUTED FILE SYSTEM Sistem terdistribusi week 11 Outline Pendahuluan Operasi pada file File service Pilihan desain dalam file services Arsitektur file service NFS dan AFS Access control Pendahuluan

Lebih terperinci

PENGANTAR APLIKASI KOMPUTER

PENGANTAR APLIKASI KOMPUTER Pada saat pertama kali komputer digunakan, pengguna dihadapkan pada sulitnya untuk mengoperasikan komputer tersebut. Semakin banyak perangkat tambahan yang bisa ditambahkan kedalam komputer, semakin rumit

Lebih terperinci

Bab 10. Implementasi Sistem File POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: 10.1 STRUKTUR SISTEM FILE

Bab 10. Implementasi Sistem File POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: 10.1 STRUKTUR SISTEM FILE Bab 10 Implementasi Sistem File POKOK BAHASAN: Struktur Sistem File Implementasi Direktori Metode Alokasi Manajemen Ruang Bebas Efisiensi dan Performansi Perbaikan Sistem File Berstruktur Log Network File

Lebih terperinci

Oleh : Nathan Gusti Ryan

Oleh : Nathan Gusti Ryan Buku Panduan Workshop Oracle For Linux MEMBANGUN DATABASE SERVER ORACLE 10g Dengan Oracle Enterprise Linux 5.4 Oleh : Nathan Gusti Ryan We give you Solution with our experience IT Training Software Hardware

Lebih terperinci

Struktur Sistem Komputer

Struktur Sistem Komputer Struktur Sistem Komputer Pengampu Mata Kuliah Casi Setianingsih (CSI) Hp : 081320001220 (WA Only) Email Tugas : casie.sn@gmail.com Email Tel-U : setiacasie@telkomuniversity.ac.id Komposisi Penilaian Quiz

Lebih terperinci

DISTRIBUTED FILE SYSTEMS

DISTRIBUTED FILE SYSTEMS DISTRIBUTED FILE SYSTEMS OVERVIEW Sistem berkas terdistribusi adalah sebuah sistem di mana banyak pengguna dapat berbagi berkas dan sumber daya penyimpanan. Client, server, dan media penyimpanan dalam

Lebih terperinci

Sistem Operasi. Proses dan Thread

Sistem Operasi. Proses dan Thread Sistem Operasi Proses dan Thread Proses Abstraksi paling utama dalam sebuah sistem operasi Proses adalah abstraksi dari sebuah program yang sedang berjalan (running program): lebih detail pada model proses

Lebih terperinci

Struktur Sistem Komputer

Struktur Sistem Komputer Struktur Sistem Komputer ARSITEKTUR UMUM SISTEM KOMPUTER Sistem Komputer Sistem komputer terdiri atas CPU dan sejumlah perangkat pengendali yang terhubung melalui sebuah bus yang menyediakan akses ke memori

Lebih terperinci

Sistem Terdistribusi. Sistem Operasi Terdistribusi oleh : Musayyanah, S.ST, MT

Sistem Terdistribusi. Sistem Operasi Terdistribusi oleh : Musayyanah, S.ST, MT Sistem Terdistribusi Sistem Operasi Terdistribusi oleh : Musayyanah, S.ST, MT List Of Content SO Komponen SO DOS Jenis SO Manfaat SO JARINGAN KOMPUTER VS SISTEM TERDISTRIBUSI Pengertian Jarkom : kumpulan

Lebih terperinci

E. Ully Artha SISTEM OPERASI

E. Ully Artha   SISTEM OPERASI E. Ully Artha Email : mas.ully@gmail.com SISTEM OPERASI TAMPILAN SISTEM OPERASI PENGERTIAN Sistem Operasi adalah perangkat lunak yang bertugas mengelola penggunaan sumberdaya dalam komputer dan menyediakan

Lebih terperinci

Organisasi SistemKomputer, Pelayanan Sistem Operasi. Ptputraastawa.wordpress.com

Organisasi SistemKomputer, Pelayanan Sistem Operasi. Ptputraastawa.wordpress.com SistemOperasi Organisasi SistemKomputer, ArsitekturSistemKomputer, Pelayanan Sistem Operasi ptputraastawa@gmail.com Ptputraastawa.wordpress.com Organisasi Komputer Sistem komputer modern terdiri dari satu

Lebih terperinci

Operating System. I/O System. Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Dosen : Caca E. Supriana, S.Si

Operating System. I/O System. Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan. Dosen : Caca E. Supriana, S.Si Operating System I/O System Fak. Teknik Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan Dosen : Caca E. Supriana, S.Si caca_emile@yahoo.co.id Input / Output System Perangkat Keras I/O Aplikasi Antarmuka

Lebih terperinci

MANAJEMEN MEMORI SISTEM OPERASI

MANAJEMEN MEMORI SISTEM OPERASI MANAJEMEN MEMORI SISTEM OPERASI Manajemen Memori Memori adalah pusat dari operasi pada sistem komputer modern, berfungsi sebagai tempat penyimpanan informasi yang harus diatur dan dijaga sebaik baiknya.

Lebih terperinci

MODUL 2 KOMPONEN, LAYANAN SISTEM OPERASI M. R A J A B F A C H R I Z A L - S I S T E M O P E R A S I - C H A P T E R 2

MODUL 2 KOMPONEN, LAYANAN SISTEM OPERASI M. R A J A B F A C H R I Z A L - S I S T E M O P E R A S I - C H A P T E R 2 MODUL 2 KOMPONEN, LAYANAN SISTEM OPERASI M. R A J A B F A C H R I Z A L - S I S T E M O P E R A S I - C H A P T E R 2 1 KOMPONEN SO LAINNYA Jaringan (Sistem Terdistribusi) Sistem terdistribusi adalah sekumpulan

Lebih terperinci

STRUKTUR SISTEM OPERASI

STRUKTUR SISTEM OPERASI STRUKTUR SISTEM OPERASI 1. Komponen-Komponen Sistem a. Manajemen Proses Proses adalah keadaan ketika sebuah program sedang di eksekusi. Sebuah proses membutuhkan beberapa sumber daya untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. jaringan baru yang dapat mendukung infrastruktur yang ada. Pengamatan yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. jaringan baru yang dapat mendukung infrastruktur yang ada. Pengamatan yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Jaringan Komputer Analisis ini dilakukan untuk menjawab perlu tidaknya perancangan jaringan baru yang dapat mendukung infrastruktur yang ada. Pengamatan yang

Lebih terperinci

KELOMPOK 1 PERANGKAT LUNAK SISTEM

KELOMPOK 1 PERANGKAT LUNAK SISTEM KELOMPOK 1 PERANGKAT LUNAK SISTEM Disusun Oleh : - Lina Ukhti (20216008) - M. Fakhrudin (20216013) - Yaskur K. (20216019) PERANGKAT LUNAK SISTEM Perangkat lunak sistem merupakan software yang berfungsi

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER Judul Matakuliah SISTEM OPERASI Disusun oleh : E.N. Tamatjita, S.Kom., MM., MCS. PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

MODUL 4 KONSEP PROSES, KONKURENSI, MANAJEMEN PROSES (1) M. R A J A B F A C H R I Z A L - S I S T E M O P E R A S I - M O D U L 4

MODUL 4 KONSEP PROSES, KONKURENSI, MANAJEMEN PROSES (1) M. R A J A B F A C H R I Z A L - S I S T E M O P E R A S I - M O D U L 4 MODUL 4 KONSEP PROSES, KONKURENSI, MANAJEMEN PROSES (1) M. R A J A B F A C H R I Z A L - S I S T E M O P E R A S I - M O D U L 4 1 PROSES Proses adalah sebuah program yang sedang dijalankan(eksekusi).

Lebih terperinci

STRUKTUR SISTEM OPERASI

STRUKTUR SISTEM OPERASI Chapter 4 STRUKTUR SISTEM OPERASI by MELWIN SYAFRIZAL DAULAY, S.Kom., M.Eng. PART 1. Object Komponen-komponen Sistem Managemen Proses. Managemen Memori Utama. Managemen Secondary-Storage. Managemen Sistem

Lebih terperinci

Sistem Operasi Terdistribusi

Sistem Operasi Terdistribusi Sistem Operasi Terdistribusi PENDAHULUAN Sistem operasi terdistribusi adalah salah satu implementasi dari sistem terdistribusi, di mana sekumpulan komputer dan prosesor yang heterogen terhubung dalam satu

Lebih terperinci

Maintenance & Disaster Recovery

Maintenance & Disaster Recovery Modul 41: Overview 2 41.1. Backup & Restore Tujuan utama dari backup adalah untuk menjamin bahwa jikanterjadi kehilangan data, maka data tersebut bisa disalin kembali secara efisien dan cepat. Agar tujuan

Lebih terperinci

A. Deskripsi Singkat. B. Tujuan Instruksional Umum (TIU) C. Bahasan. SILABUS MATA KULIAH Kode MK: Semester: Bobot SKS: 3. Matakuliah : SISTEM OPERASI

A. Deskripsi Singkat. B. Tujuan Instruksional Umum (TIU) C. Bahasan. SILABUS MATA KULIAH Kode MK: Semester: Bobot SKS: 3. Matakuliah : SISTEM OPERASI A. Deskripsi Singkat Matakuliah : SISTEM OPERASI SILABUS MATA KULIAH Kode MK: Bobot SKS: 3 Semester: Matakuliah sistem operasi komputer adalah matakuliah yang wajib diikuti oleh mahasiswa teknik informasika,

Lebih terperinci

ANALISIS SKALABILITAS SERVER VIRTUALISASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER NEW MEDIA

ANALISIS SKALABILITAS SERVER VIRTUALISASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER NEW MEDIA ANALISIS SKALABILITAS SERVER VIRTUALISASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER NEW MEDIA Jurusan Teknik Elektro, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, 80361 Email : igede.ekasanjaya@gmail.com

Lebih terperinci

Sistem Operasi. Perkembangan komputer & teknologi informasi. Rahma Farah Ningrum, M.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komputer

Sistem Operasi. Perkembangan komputer & teknologi informasi. Rahma Farah Ningrum, M.Kom. Modul ke: Fakultas Ilmu Komputer Modul ke: Sistem Operasi Perkembangan komputer & teknologi informasi Fakultas Ilmu Komputer Rahma Farah Ningrum, M.Kom Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Sistem Operasi ialah pengelola

Lebih terperinci

Pengenalan Sistem Operasi

Pengenalan Sistem Operasi Pengenalan Sistem Operasi Course Objective Definisi Sistem Operasi. Peran Sistem Operasi dalam Sistem Komputer. Tujuan Sistem Operasi. Sejarah perkembangan Sistem Operasi. Pengenalan Sistem Operasi Mata

Lebih terperinci

Struktur Sistem Komputer. Abdullah Sistem Informasi Universitas Binadarma

Struktur Sistem Komputer. Abdullah Sistem Informasi Universitas Binadarma Struktur Sistem Komputer Abdullah Sistem Informasi Universitas Binadarma Pembahasan Operasi Sistem Komputer Struktur I/O Struktur Storage Hirarki Storage Proteksi Perangkat Keras Sistem Arsitektur Umum

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Jaringan peer-to-peer

Gambar 1.1 Jaringan peer-to-peer BAB-1 Pendahuluan 1.1. Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Matematika Universitas Lampung dan Linux

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Matematika Universitas Lampung dan Linux 21 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Jurusan Matematika Universitas Lampung dan Linux Lampung pada semester ganjil tahun 2009-2010. 3.2 Peralatan dan Tool Yang

Lebih terperinci

Modul ke: APLIKASI KOMPUTER. Sistem Operasi. 02Fakultas FASILKOM. Fajriah, S.Kom, MM. Program Studi Sistem Informasi.

Modul ke: APLIKASI KOMPUTER. Sistem Operasi. 02Fakultas FASILKOM. Fajriah, S.Kom, MM. Program Studi Sistem Informasi. Modul ke: 02Fakultas Riri FASILKOM APLIKASI KOMPUTER Sistem Operasi Fajriah, S.Kom, MM Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Abstract dan Tujuan Pembelajaran Abstract Sistem operasi merupakan

Lebih terperinci

Modul ke: Aplikasi Komputer. Sistem Operasi. Fakultas TEKNIK. Muhammad Rifqi, S.Kom, M.Kom. Program Studi. Ilmu Komputer.

Modul ke: Aplikasi Komputer. Sistem Operasi. Fakultas TEKNIK. Muhammad Rifqi, S.Kom, M.Kom. Program Studi. Ilmu Komputer. Modul ke: Aplikasi Komputer Sistem Operasi Fakultas TEKNIK Muhammad Rifqi, S.Kom, M.Kom Program Studi Ilmu Komputer http://www.mercubuana.ac.id Course Objective Definisi Sistem Operasi. Peran Sistem Operasi

Lebih terperinci

Operasi pada Sistem Operasi. Avida Endriani Reza Gusty Erlangga D3 TEKNIK INFORMATIKA A

Operasi pada Sistem Operasi. Avida Endriani Reza Gusty Erlangga D3 TEKNIK INFORMATIKA A Operasi pada Sistem Operasi Avida Endriani 2103141003 Reza Gusty Erlangga 2103141020 D3 TEKNIK INFORMATIKA A Definisi dan Bagian dari Sistem Operasi Apa itu sistem operasi? Sistem operasi adalah software

Lebih terperinci

Sus Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar

Sus Pokok Bahasan dan Sasaran Belajar SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah: SISTEM OPERASI Jurusan/Jenjang/Kode/SKS: TI/S1/KK-045321/3; SI/S1/KK-011314/3; SK/S1/KK-012336/3; MI/D3/KK-013421/4/TK/D3/KK-014413/4 Minggu Pokok Bahasan Ke dan TIU

Lebih terperinci

ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER

ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER PART 3: THE CENTRAL PROCESSING UNIT CHAPTER 8: OPERATING SYSTEM SUPPORT PRIO HANDOKO, S.KOM., M.T.I. CHAPTER 8: OPERATING SYSTEM SUPPORT Kompetensi Dasar Mahasiswa memiliki

Lebih terperinci

Pertemuan V. Local Area Network

Pertemuan V. Local Area Network Pertemuan V Local Area Network Sasaran Pertemuan 5 - Mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan mengenai port sebagai suatu konektor yang menghubungkan komputer dengan piranti lainnya dan karakteristik penting

Lebih terperinci

Struktur Sistem Operasi

Struktur Sistem Operasi Struktur Sistem Operasi Konsep Sistem Operasi resource manager : pengelola seluruh sumber daya yang terdapat pada sistem komputer extended machine : menyediakan sekumpulan layanan ke pemakai sehingga memudahkan

Lebih terperinci

Penganalan Routing dan Packet Forwarding

Penganalan Routing dan Packet Forwarding Penganalan Routing dan Packet Forwarding Pengenalan Routing dan Packet Forwarding Pada saat ini jaringan komputer memiliki peran yang signifikan pada kehidupan manusia, jaringan komputer mengubah cara

Lebih terperinci

Mahasiswa dapat memahami konsep dasar deskripsi dan kontrol pada proses

Mahasiswa dapat memahami konsep dasar deskripsi dan kontrol pada proses Deskripsi dan Kontrol Proses (Pertemuan ke-3) Agustus 2014 Pokok Bahasan Pokok Bahasan: Deskripsi dan Kontrol Proses Sub Pokok Bahasan: Konsep proses Elemen-elemen proses Model proses 2 status, 5 status,

Lebih terperinci

Sistem Operasi. Teknologi Informasi

Sistem Operasi. Teknologi Informasi Sistem Operasi Teknologi Informasi Pembahasan Definisi Sistem Operasi. Peran Sistem Operasi dalam Sistem Komputer. Tujuan Sistem Operasi. Sejarah perkembangan Sistem Operasi. Proses Booting Komputer BIOS

Lebih terperinci

DASKOM & PEMROGRAMAN. Dani Usman

DASKOM & PEMROGRAMAN. Dani Usman DASKOM & PEMROGRAMAN Dani Usman Latar Belakang Memory merupakan tempat menampung data dan kode instruksi program Memori adalah pusat kegiatan pada sebuah komputer, karena setiap proses yang akan dijalankan,

Lebih terperinci

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI 2

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI 2 PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI 2 (Operating System, Command Prompt, Regedit, System32, TCP/IP Adress) Oleh : MUH. IDRUS (13.1401.164) DK.13 FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR MAKASSAR 2014

Lebih terperinci

Memori pada Sistem Linux. Heri Kurniawan OS-Gasal 2009/2010

Memori pada Sistem Linux. Heri Kurniawan OS-Gasal 2009/2010 Memori pada Sistem Linux Heri Kurniawan OS-Gasal 2009/2010 Tujuan Pembelajaran Memahami manajemen memori sistem linux Memahami memori virtual linux Manajemen memori Manajemen memori dilinux, dibagi dua

Lebih terperinci

MANAJEMEN MEMORI. Manajemen Memori 1

MANAJEMEN MEMORI. Manajemen Memori 1 MANAJEMEN MEMORI 1. Konsep dasar memori - Konsep Binding - Dynamic Loading - Dynamic Linking - Overlay 2. Ruang Alamat Logika dan Fisik 3. Swapping 4. Pengalokasian Berurutan (Contiguous Allocation) 5.

Lebih terperinci

SISTEM OPERASI. Belajar SO?

SISTEM OPERASI. Belajar SO? SISTEM OPERASI Pendahuluan ruliriki@gmail.com http://blogriki.wordpress.com Belajar SO? Sistem Operasi masih menjadi bagian dari inti kurikulum bidang Ilmu Komputer? Mengapa ''hari gini'' (terpaksa) mempelajari

Lebih terperinci

- Topologi Jaringan. - Rancangan Agent

- Topologi Jaringan. - Rancangan Agent 6 berbasis lokasi dan printer service tersedia bebas. Pengguna dapat terhubung ke LAN dan ia akan dilayani dengan teknologi mobile agent. Lalu, client dapat mencetak dokumen miliknya melalui mobile agent.

Lebih terperinci

MERANCANG WEB DATA BASE UNTUK CONTENT SERVER

MERANCANG WEB DATA BASE UNTUK CONTENT SERVER MODUL XIX DEPAN MERANCANG WEB DATA BASE UNTUK CONTENT SERVER DEPAN MERANCANG WEB DATA BASE UNTUK CONTENT SERVER MENENTUKAN KEBUTUHAN SISTEM PETA KEDUDUKAN KOMPETENSI Dasar Kejuruan Level I ( Kelas X )

Lebih terperinci

Dukungan Sistem Operasi :

Dukungan Sistem Operasi : Dukungan Sistem Operasi : Kontrol Program, Penjadwalan dan Manajemen Memory STMIK-AUB SURAKARTA 1 Apa itu Sistem Operasi? Sistem operasi merupakan program yang mengontrol eksekusi program aplikasi dan

Lebih terperinci

Struktur Sistem Operasi

Struktur Sistem Operasi Struktur Sistem Operasi PART 2. By Hendri Sopryadi, S.Kom Object Layanan Sistem Operasi System Calls Mesin Virtual Perancangan Sistem dan Implementasi System Generation (SYSGEN) 1 Layanan Sistem Operasi

Lebih terperinci

Bab 1 Instalasi Sistem Operasi DEPDIKnux

Bab 1 Instalasi Sistem Operasi DEPDIKnux 1 Bab 1 Instalasi Sistem Operasi DEPDIKnux 1.1 Persiapan Instalasi Sistem operasi DEPDIKnux adalah sistem operasi yang dibuat dari Debian Linux serta di kustomisasi khusus untuk ICT Center yang terhubung

Lebih terperinci

SISTEM OPERASI ISG2B3 THREAD. Agus Setiawan Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Telkom University

SISTEM OPERASI ISG2B3 THREAD. Agus Setiawan Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Telkom University SISTEM OPERASI ISG2B3 THREAD Agus Setiawan Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Telkom University KONSEP DASAR [1] Berbicara tentang process, terdapat beberapa keterkaitan dengan hal

Lebih terperinci

Sistem Operasi dalam bahasa Inggrisnya disebut Operating System, atau biasa di singkat dengan OS.

Sistem Operasi dalam bahasa Inggrisnya disebut Operating System, atau biasa di singkat dengan OS. DASAR SISTEM OPERASI Sistem Operasi Sistem Operasi dalam bahasa Inggrisnya disebut Operating System, atau biasa di singkat dengan OS. Sistem operasi merupakan sebuah penghubung antara pengguna dari komputer

Lebih terperinci

Praktikum I Pengenalan Sistem Operasi Linux

Praktikum I Pengenalan Sistem Operasi Linux Praktikum I Pengenalan Sistem Operasi Linux I. Tujuan Setelah melaksanakan praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu : 1. Mengenal sistem operasi Linux 2. Memahami proses login/logout pada sistem operasi

Lebih terperinci

Sistem Operasi PENGATURAN PROSES

Sistem Operasi PENGATURAN PROSES Sistem Operasi PENGATURAN PROSES Konsep Proses Dalam Sistem Operasi Jenis Proses Subject Penjadwalan Proses Deadlock Concurency Sebuah perangkat lunak yang deprogram sebagai penghubung antara Sistem Operasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. tersebut. Adapun langkah-langkah implementasi sebagai berikut: 2. Instalasi dan konfigurasi perangkat lunak

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. tersebut. Adapun langkah-langkah implementasi sebagai berikut: 2. Instalasi dan konfigurasi perangkat lunak BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Setelah melakukan perancangan, pada bab ini membahas implementasi dari sistem yang sudah dirancang setelah itu dilakukan evaluasi dari hasil sistem tersebut.

Lebih terperinci

FILE SERVICE DI DALAM SISTEM INFORMASI TERDISTRIBUSI

FILE SERVICE DI DALAM SISTEM INFORMASI TERDISTRIBUSI FILE SERVICE DI DALAM SISTEM INFORMASI TERDISTRIBUSI Apa itu File? File File adalah kumpulan informasi yang berhubungan dan tersimpan dalam secondary storage. Seperti apa contoh type File? Contoh Type

Lebih terperinci

TUGAS SISTEM OPERASI THREAD

TUGAS SISTEM OPERASI THREAD TUGAS SISTEM OPERASI THREAD Nama kelompok : AWRESTI ILMA F. MEILISTA MITO E. MELISA DIAH NURHANA TRI U. (DPA/2974) (DPA/3112) (DPA/0000) (DPA/3190) SEKOLAH VOKASI PRODI KOMPUTER & SISTEM INFORMASI YOGYAKARTA

Lebih terperinci

APLIKASI KOMPUTER. Sistem Operasi. Ida Farida, M.Kom. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi MKCU.

APLIKASI KOMPUTER. Sistem Operasi. Ida Farida, M.Kom. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi MKCU. APLIKASI KOMPUTER Modul ke: Sistem Operasi Fakultas MKCU Ida Farida, M.Kom Program Studi MKCU www.mercubuana.ac.id Pengertian Sistem Operasi APLIKASI KOMPUTER Pengertian, fungsi dan tujuan sistem operasi

Lebih terperinci

Konsep Dasar Sistem Operasi

Konsep Dasar Sistem Operasi Konsep Dasar Sistem Operasi Sistem Operasi Sistem operasi merupakan sebuah penghubung antara pengguna dari komputer dengan perangkat keras komputer. Layanan Sistem Operasi Sebuah sistem operasi yang baik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi bagian bagian komponen dengan

BAB II LANDASAN TEORI. masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi bagian bagian komponen dengan BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Analisis Sistem Menurut Whitten (2004), analisis sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang menguraikan sebuah sistem menjadi bagian bagian komponen dengan tujuan mempelajari

Lebih terperinci

TUGAS ORGANISASI KOMPUTER

TUGAS ORGANISASI KOMPUTER Nama : Susilawati Npm : 0957201000695 TUGAS ORGANISASI KOMPUTER Struktur Komputer Struktur sebuah sistem komputer dapat dibagi menjadi: Sistem Operasi Komputer. Struktur I/O. Struktur Penyimpanan. Storage

Lebih terperinci

Implementasi Sistem Berkas Kelompok Gita Lystia Rahmawati

Implementasi Sistem Berkas Kelompok Gita Lystia Rahmawati Implementasi Sistem Berkas Kelompok 118-40 Gita Lystia 1204000378 Rahmawati 1204000696 Elly dan Gita 2005 Silahkan menggandakan slide ini tanpa mengubah nota hak cipta Struktur Sistem Berkas Disk merupakan

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 23 Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Pembangunan Sistem Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah PPDIOO (prepare, plan, design, implement, operate, optimize). Metode ini adalah metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Information and Communication. Technology sangat pesat, terutama dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Information and Communication. Technology sangat pesat, terutama dalam perkembangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Information and Communication Technology sangat pesat, terutama dalam perkembangan contentapplication yang memberikan banyak layanan kepada parapengguna.

Lebih terperinci

Sequential Process. Keterangan SISTEM OPERASI KOMUNIKASI ANTAR PROSES

Sequential Process. Keterangan SISTEM OPERASI KOMUNIKASI ANTAR PROSES SISTEM OPERASI KOMUNIKASI ANTAR PROSES 1 2 Keterangan Sequential Process Model konseptual untuk empat sequential proses yang independent Multiprogramming dengan empat program Pada kenyataannya hanya satu

Lebih terperinci

KARTU SOAL. Kurikulum Acuan Alokasi Waktu Jumlah Soal Bentuk Soal. Nama Sekolah Bidang Keahlian Program Keahlian. : SMKN I Doko : TIK : TKJ

KARTU SOAL. Kurikulum Acuan Alokasi Waktu Jumlah Soal Bentuk Soal. Nama Sekolah Bidang Keahlian Program Keahlian. : SMKN I Doko : TIK : TKJ Jumlah Bentuk : 0 soal Rumusan Butir Jelaskan definisi sistem operasi berbasis GUI dan CLI! sistem operasi berbasis GUI dan CLI Definisi sistem operasi berbasis GUI dan CLI Sistem operasi berbasis GUI

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini berisi proses implementasi perangkat lunak, dari hasil rancangan yang telah dibuat sebelumnya. Selain itu juga terdapat hasil-hasil pengujian terhadap kebenaran

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI Modul VIII Disusun Oleh : Nama : Adrian Rananda Putra Nim : 2011101003 Prodi/Jenjang : Teknik Informatika / D3 LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pengesahan ii. Halaman persembahan dan motto. Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pengesahan ii. Halaman persembahan dan motto. Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Pengesahan ii Halaman persembahan dan motto. Intisari.. Kata pengantar Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... v vi vii viii x xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar

Lebih terperinci

ARSITEKTUR SISTEM. Alif Finandhita, S.Kom, M.T. Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1

ARSITEKTUR SISTEM. Alif Finandhita, S.Kom, M.T. Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1 ARSITEKTUR SISTEM Alif Finandhita, S.Kom, M.T Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1 Sistem Terpusat (Centralized Systems) Sistem Client Server (Client-Server Systems) Sistem Server (Server Systems) Sistem Paralel

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Jaringan Komputer 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer Dalam suatu tulisan yang dikutip dari sebuah buku menyatakan bahwa Jaringan- Kombinasi perangkat keras, perangkat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan perancangan system yang digunakan, beserta metode pengambilan data untuk kemudian dilakukan analisa. 3.1 Perancangan

Lebih terperinci

SISTEM OPERASI ISG2B3 MANAJEMEN MEMORI. Agus Setiawan Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Telkom University

SISTEM OPERASI ISG2B3 MANAJEMEN MEMORI. Agus Setiawan Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Telkom University SISTEM OPERASI ISG2B3 MANAJEMEN MEMORI Agus Setiawan Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri Telkom University OVERVIEW Manajemen memori merupakan salah satu fungsi sistem operasi Proses

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dilakukan analisis kebutuhan dan perancangan dalam pembuatan proyek akhir Implementasi load balancer dan fail over pada email server. Berikut adalah analisis

Lebih terperinci

Process Control Block (PCB) Masing-masing proses Direpresentasikan oleh Sistem Operasi dengan menggunakan Process Control Block (PCB),

Process Control Block (PCB) Masing-masing proses Direpresentasikan oleh Sistem Operasi dengan menggunakan Process Control Block (PCB), KONSEP PROSES Proses adalah program yang sedang dieksekusi. Eksekusi proses dilakukan secara berurutan. Dalam suatu proses terdapat program counter, stack dan daerah data Sistem operasi mengeksekusi berbagai

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini membahas mengenai implementasi dan pengujian perangkat lunak yang dibangun pada Tugas Akhir ini. Pembahasan mengenai implementasi dipaparkan pada subbab 5.1 sedangkan

Lebih terperinci

Struktur Sistem Operasi

Struktur Sistem Operasi 3 Struktur Sistem Operasi Struktur Sistem Operasi Komponen Sistem Layanan Sistem Operasi System Calls Program System Struktur System Virtual Machines System Design dan Implementation System Generation

Lebih terperinci

CARA MENGINSTALASI FreeBSD: SEBAGAI SARANA BELAJAR UNIX DI PC. Luthfi Kisbiono Arif Onno W. Purbo Computer Network Research Group ITB

CARA MENGINSTALASI FreeBSD: SEBAGAI SARANA BELAJAR UNIX DI PC. Luthfi Kisbiono Arif Onno W. Purbo Computer Network Research Group ITB CARA MENGINSTALASI FreeBSD: SEBAGAI SARANA BELAJAR UNIX DI PC Luthfi Kisbiono Arif Onno W. Purbo Computer Network Research Group ITB Bagi anda yang menggeluti dunia komputer, anda pasti lebih mengenal

Lebih terperinci

Mahasiswa dapat memahami konsep dasar deskripsi dan kontrol pada proses

Mahasiswa dapat memahami konsep dasar deskripsi dan kontrol pada proses Deskripsi dan Kontrol Proses (Pertemuan ke-4) Agustus 2014 Pokok Bahasan Pokok Bahasan: Deskripsi dan Kontrol Proses Sub Pokok Bahasan: TIU: TIK: Model proses 7 status Struktur kontrol sistem operasi dan

Lebih terperinci

Dosen pengampu : Mohamad Dani Sifat : Tutup buku dan peralatan elektronik

Dosen pengampu : Mohamad Dani Sifat : Tutup buku dan peralatan elektronik Soal dan Jawaban Kuis I Instalasi dan Penggunaan Sistem Operasi Semester Genap 2014/2015 D3 Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Terapan, Universitas Telkom Durasi kuis : 110 menit Program Studi: D3 Teknik

Lebih terperinci

Dalam suatu perusahaan besar yang sudah memiliki berbagai sistem informasi,

Dalam suatu perusahaan besar yang sudah memiliki berbagai sistem informasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu perusahaan besar yang sudah memiliki berbagai sistem informasi, biasanya setiap sistem dilayani oleh satu mesin server secara fisik. Bila si perusahaan

Lebih terperinci

DASAR JARINGAN DAN TELEKOMUNIKASI RESUME MATERI ETHERNET. disusun oleh:

DASAR JARINGAN DAN TELEKOMUNIKASI RESUME MATERI ETHERNET. disusun oleh: DASAR JARINGAN DAN TELEKOMUNIKASI RESUME MATERI ETHERNET disusun oleh: disusun oleh: Aditya Shofwan Zulma 1202144025 KELAS SI-38-01 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Modul ke: Aplikasi Komputer. Sistem Operasi. Fakultas Fikom. Eppstian Syah As ari. Program Studi Jati Sampurna / Kranggan

Modul ke: Aplikasi Komputer. Sistem Operasi. Fakultas Fikom. Eppstian Syah As ari. Program Studi Jati Sampurna / Kranggan Modul ke: Aplikasi Komputer Sistem Operasi Fakultas Fikom Eppstian Syah As ari Program Studi Jati Sampurna / Kranggan Definisi Sistem Operasi Sistem operasi (bahasa Inggris: operating system ; OS) adalah

Lebih terperinci

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah. a. Star b. Bus c. WAN d. Wireless e. Client-server

3. Salah satu tipe jaringan komputer yang umum dijumpai adalah. a. Star b. Bus c. WAN d. Wireless e. Client-server 1. Ciri-ciri jaringan komputer adalah sebagai berikut ini, kecuali. a. Berbagi pakai perangkat keras (hardware) b. Berbagi pakai perangkat lunak (software) c. Berbagi user (brainware) d. Berbagi saluran

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya Dari penelitian sebelumnya, ada beberapa hal yang telah di analisis mengenai monitoring traffic. (Sugiarto, 2011) menjelaskan tentang sebuah sistem network

Lebih terperinci

Proposal Tugas Akhir

Proposal Tugas Akhir KOMPARASI ALGORITMA PENJADWALAN ROUND-ROBIN & LEAST CONNECTION PADA WEB SERVER LOAD BALANCING LVS METODE DIRECT ROUTING, NAT DAN TUNNELING Proposal Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN JARINGAN Proses menganalisa sistem merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam membangun sebuah system. Analisa system adalah proses menguraikan beberapa informasi

Lebih terperinci