BAB IV PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KELUARGA DI ASRAMA BRIMOB PEKALONGAN. akan dilakukan pembahasan secara simultan terhadap
|
|
- Siska Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KELUARGA DI ASRAMA BRIMOB PEKALONGAN Atas dasar hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab III, maka akan dilakukan pembahasan secara simultan terhadap Implementasi Pendidikan Karakter dalam Keluarga (Studi Di Asrama Brimob Pekalongan), sesuai dengan rumusan masalah yang telah disampaikan pada bab I. A. Implementsi Pendidikan Karakter dalam Keluarga Brimob Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan, dengan demikan bentuk pertama dari pendidikan dalam kehidupan keluarga. Orang tua atau ibu dan ayah memegang peranan yang sangat penting dan amat berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya. Sejak seorang anak lahir ibunyalah yang selalu ada di sampingnya oleh karena itu ia meniru perangai ibunya dan ayahnya, seorang anak lebih cinta kepada ibunya, apabilah ibu itu menjalankan tugasnya dengan baik. Pendidikan putra putrinya di dalam rumah atau keluarga sangat diperhatikan hal ini sesuai dengan ungkapan salah satu orangtua yaitu Ny Nanang Haryanto: Karena saya merasa masih kurang jika mengandalkan proses pendidikan yang ada di pendidikan formal, sehingga saya perlu untuk membimbing dan mendidik anak saya di rumah. Hal ini menurut 84
2 85 pengamatan peneliti di beberapa rumah Asrama Brimob Pekalongan yang hasilnya memang orang tua di Asrama Brimob tersebut memberi pendidikan atau pelajaran tambahan pada putra-putrinya. Ibu merupakan orang yang mula-mula dikenal anak, yang mula-mula dipercayainya, apapun yang dilakukan ibu dapat dimaafkan, kecuali apabila ia di tinggalkan dengan memahami segalah sesuatu yang terkadang dalam hati anaknya, juga jika anak telah mulai besar, disertai kasih sayang, dapat ibu megambil hati anak untuk selama-lamanya. Pengaruh ayah terhadap anaknya besar pulah dimata anaknya. Ia seorang yang tertinggi gengsinya dan yang terpandang di antara orang-orang yang dikenalnya. Cara ayah itu melakukan pekerjaan sehari hari berpengaruh terhadap pekerjaan anaknya. Hal ini didukung oleh ungkapan Ny. Siswanto: menurut saya pendidikan karakter di dalam kelurga sangat penting karena salah satu faktor yang menentukan karakter anak kita adalah keluarga. Kemudian juga didukung ungkapan dari Ny. Erna sigit susilo: Pendidikan karakter harus dimulai dari keluarga sebagai pondasi yang pertama dan utama. Selanjutnya ungkapan Ny.Agus Susanto yang mengemukakan hal yang sama:...pendidikan karakter harus diawali dari lingkungan keluarga. Sejalan dengan hasil observasi peneliti di Asrama Brimob Pekalongan para orang tua juga mementingkan pendidikan keluarga di lingkungan keluarga. Pada dasarnya kenyataannya yang dikemukakan diatas itu berlaku dalam kehidupan keluarga dan rumah tangga, dengan yang bagaimanapun juga keadaannya. Hal ini menunjukkan ciri-ciri watak
3 86 rasa tanggung jawab setiap orang tua atas kehidupan anak-anaknya mereka untuk masa kini dan masa mendatang. Bahkan para orang tua umumnya merasa tanggung jawab atas segalahnya dari kelangsungan hidup anakanaknya, karenanya tidaklah diragukan bahwa tanggung jawab pendidikan itu diakui secara sadar atau tidak, diterima dengan sepenuhnya hatinya, hal itu adalah merupakan fitroh yang telah dikodrati Allah swt kepada setiap orang tua. Mereka tidak bisa menggelakkan tanggung jawab itu karena telah merupakan amanah Allah swt yang dibebankan kepada mereka. Jadi pada umumnya pendidikan karakter dalam keluarga itu bukan berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan mendidik, melaikan karena secara kodrati suasana dan strukturnya. Memberikan kemungkinan alami membangun situasi pendidikan. Situasi pendidikan itu terwujud berkat adanya pergaulan dan hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal balik antara orang tua dan anak. Disamping itu ketentraman dan kedamaian hidup terletak dalam keluarga, pertama-tama yang diperintahkan Allah swt kepada nabi Muhammad dalam mengembangkan agama islam adalah untuk menganjarkan agama itu kepada keluarganya, baru kemudian kepada masyarakat luas. Hal itu berarti bahwa keselamatan keluarga harus lebih dahulu mendapatkan perhatian, karena keselamatan masyarakat pada hakekatnya bertumpu pada keselamatan keluarga. Peran seorang ibu lebih urgen jika dibandingkan dengan peran ayah di dalam keluarga dalam rangka membentuk kepribadian atau karakter
4 87 anak. Karena ibu pada umumnya lebih berperan aktif dan lebih sering bergaul langsung dengan anak, sementara bapak mencari nafkah. Hal ini sebagai bentuk pembagian tugas dalam keluarga antara tugas seorang bapak dan ibu. Ibu yang baik akan berusaha bersikap dan berbuat secara hati-hati tidak hanya ketika mempunyai anak balita, tetapi mulai dari hamil hingga anak berusia remaja atau dewasa. Sebagaimana ungkapan Ny Anas Saad mengungkapkan bahwa:...sebagai ibu harus memberikan contoh yang baik kepada anak-anak saya dalam berbagai hal terutama pada halhal yang menyangkut sikap dan prilaku dalam kehidupan sehari-hari. Ketika peneliti berbaur dalam hubungan sosial di lingkungan keluarga Asrama Brimob Pekalongan, setiap anak meniru ucapan atau sikap perilaku ibunya misalnya ketika menyuapi anak sambil bermain dan ketika orangtua mengerjakan sholat. Pada dasarnya penanaman karakter anak di keluarga Asrama Brimob Kota Pekalongan sudah cukup bagus dan menjadi tradisi pada setiap keluarga yang ada di Asrama tersebut. Hal ini sejalan dengan teori yang disampaikan oleh M. Quraish Shihab yang mengemukakan bahwa :...kedua orang tua bertanggung jawab terhadap anak-anak dan juga pasangan masing-masing sebagaimana masing-masing bertanggung jawab atas keluakuannya. Ayah atau ibu sendiri tidak cukup untuk menciptakan satu rumah tangga yang diliputi oleh nilai-nilai agama serta dinaungi oleh hubungan yang harmonis. 1 1 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur an (Jakarta: Lentera Hati, 2002), hlm. 327.
5 88 Peran keluarga dalam pembentukan karakter anak sangat penting dan menentukan masa depan anak kita. Sebuah keluarga yang harmonis akan melahirkan anak atau generasi muda yang berkarakter dan mempunyai kepribadian yang luhur. Keluarga menjadi salah satu faktor penting dan pertama dalam membentuk karakter anak. Keluarga adalah umat kecil yang memiliki pimpinan dan anggota, mempunyai pembagian tugas dan kerja, serta hak dan kewajiban bagi setiap anggotanya. Keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Keluarga adalah sekolah tempat putra putri bangsa belajar. Dari sana mereka mempelajari sifat-sifat mulia, seperti kesetiaan, rahmat, dan kasih sayang, ghirah (kecemburuan positif) dan sebagainya. Dari kehidupan keluarga, seorang ayah dan suami memperoleh dan memupuk sifat keberanian dan keuletan sikap dan upaya dalam rangka membela sanak keluarganya dan membahagiakan mereka pada saat hidupnya dan setelah kematiannya. Peran ibu dalam pendidikan karakter di keluarga di Asrama Brimob Kota Pekalongan pada umumnya lebih menonjol dibandingkan peran ayah. Ibu adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya, khususnya pada masa balita. Pakar-pakar ilmu jiwa menekankan bahwa anak pada periode pertama kelahirannya sangat membutuhkan kehadiran ibubapaknya. Hal ini dari ungkapan seorang ibu Ny Siswanto D: Ketika saya masih hamil saya juga hati-hati demi sang buah hati, tidak hanya dalam rangka menjaga kesehatan semata namun hal yang tidak kalah pentingnya
6 89 adalah hati-hati dalam bersikap dan berbuat ketika saya sedang mengandung. Ungkapan Ny. Siswanto D tersebut dilakukannya sampai sekarang karena beliau menjalankan ungkapan dari gurunya sewaktu di belajar ngaji di Majlis ta lim. Ungkapan SiswantoD tersebut menurut hemat peneliti sesuai dengan apa yang ada di lapangan, karena Siswanto D tersebut orang yang sibuk dan kurang bisa mengurusi anak secara maksimal sehingga yang dominan adalah istrinya. Jadi berdasarkan uraian tersebut di atas implementasi pendidikan karakter di Asrama Brimob Pekalongan sudah bagus dan berjalan sesuai dengan kondisi dan situasi lingkungan keluarga masing-masing di asrama tersebut. Implementasi pendidikan karakter di keluarga Asrama Brimob Pekalongan yang paling banyak berperan adalah seorang ibu karena sebagian besar para ayah di lingkungan Asrama Brimob Pekalongan tersebut berprofesi sebagai anggota Polisi Republik Indonesia yang hampir setiap hari berangkat pagi dan pulang sore bahkan malam, sehingga tidak sempat mendidik atau mendampingi putra-putrinya secara intensif dan maksimal. Bentuk kegiatan pendidikan karakter di Asrama Brimob ini melalui pembiasaan hidup sehari-hari yang secara langsung didampingi oleh seorang ibu. 1. Materi Pendidikan Karakter Setelah peneliti mengadakan penelitian di Asrama Brimob Kota Pekalongan, materi pendidikan karakter yang dikembangkan dalam beberapa keluarga meliputi religi, kejujuran, toleransi dan kedisiplinan.
7 90 Keempat hal tersebut merupakan faktor penting yang dikedepankan oleh para orang tua yang ada di asrama tersebut. a. Pendidikan Religi Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan di beberapa keluarga Asrama Brimob Kota Pekalongan salah satu materi yang dikembangkan adalah materi religi yang meliputi penanaman aqidah dan praktik ibadah sejak dini. Sebagaimana ungkapan dari Ny Anas Saad: saya mengedepankan pendidikan religi pada anak-anak saya.. Kemudian menurut ungkapan dari Ny Haryanto: saya di dalam keluarga lebih mengedepankan pendidikan religi terutama yang menyangkut praktik ibadah, supaya anak-anak saya dapat terbiasa melaksanakan kewajibannya tanpa ada paksaaan dan tekananan. Kemudian juga ungkapan dari Anas Saad seorang bapak yang bekerja sebagai anggota polisi mengungkapkan: saya tetap mengajarkan mereka untuk mengenali agamanya supaya kelak dewasa sudah tahu dan mau melaksanakannya sebagai umat agama yang baik. Dari hasil wawancara tersebut, pendidikan religi ini yang ditekankan adalah nilai-nilai spiritual terhadap diri seorang anak. Jika seorang anak sejak dini atau sejak kecil sudah dibiasakan dan dikenalkan nilai-nilai spiritual misalnya melalui sholat, shodaqoh dan lain sebagainya, maka si anak akan terbiasa hingga dewasa dan terpatri kuat dalam hatinya nilai-nilai tersebut. Hal ini sesuai dengan
8 91 hasil observasi di lapangan yang dilakukan oleh peneliti bahwa tidak sedikit para orang tua yang mengedepankan nilai religi sebagai basic pendidikan karakter pada putra-putrinya. b. Pendidikan Kejujuran Kemudian ungkapan juga dari seorang bapak Anas Saad: Anak saya dari kecil saya ajari bersikap jujur dan berbuat tanggungjawab. Karena kedua hal itu sangat penting untuk ditanamkan pada anak sejak dini. Misalnya ketika saya suruh anak saya untuk membelikan sesuatu di warung terdekat, kembalian uangnya dikembalikan utuh dan tidak menguranginya. Dari beberapa hasil wawancara tersebut di atas, pendidikan moral atau karakter sangat dikedepankan di keluarga Asrama Brimob Pekalongan. Adapun nilai-nilai yang dikedepankan yaitu kejujuran. Dengan sikap kejujuran menjadi sebuah pondasi pada anak-anak sejak dini dan menjadi benteng generasi bangsa untuk mengawali hidup tanpa korupsi. c. Pendidikan Toleransi Selain anak-anak dibiasakan untuk melakukan hal-hal yang positif dalam hal religi dan kejujuran, tidak kalah pentingnya pendidikan toleransi juga perlu ditanamkan kepada anak-anak sejak dini. Supaya kelak anak-anak dapt peka terhadap orang lain, terutama kepada orang yang sangat membutuhkan, tidak acuh terhadap orang lain dan tidak pula melakukan perbuatan yang
9 92 mengganggu atau merugikan orang lain. Sebagaimana ungkapan dari Ny Nanag Haryanto:...Pendidikan toleransi bagi anak itu sangat penting, karena manusia itu sebagai makhluk yang beragama atau bertuhan juga makhluk yang bersosial... Yang dimaksud dengan pendidikan toleransi ini adalah hal-hal yang termasuk dengan orang lain misalnya toleransi dan bersahabat. Sebagaimana ungkapan dari Anas Saad: Saya mendidik anak-anak saya untuk selalu berkomunikasi atau bergaul dengan orang lain secara baik dan bijak, tidak mudah mengganggu orang lain atau merugikan orang lain. Berdasarkan pernyataan tersebut di atas bahwa Anas Saad menjelaskan pentingnya materi pendidikan karakter yang berhubungan dengan hubungan sosial, karena sebagai benteng kepada anak untuk hidup bersosial ke depan. Sebagaimana juga ungkapan dari Anas Saad: Saya biasakan anak saya untuk mengikuti sholat jum ah di masjid, ketika di masjid saya perintahkan anak saya untuk memasukkan ke kotak. Itu saya lakukan stiap seminggu sekali, dan menurut saya itu penting karena sebagai pola pembiasaan anak untuk dapat peduli terhadap sosial. Berdasarkan hal tersebut di atas, materi pendidikan toleransi yang dikembangkan di keluarga Asrama Brimob Pekalongan misalnya saling menghargai (toleransi) dan saling berbagi (dermawan).
10 93 d. Pendidikan kedisiplinan Bentuk pendidikan disiplin ini merupakan salah satu sikap yang menghargai waktu karena selalu mengisi kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Pendidikan kedisiplinan di Asrama Brimob Kota Pekalongan diterapkan oleh para orang tua dalam mendidik putra-putrinya supaya kelak terbiasa untuk hidup disiplin misalnya bangun pagi-pagi, sarapan pagi bersama, dan berangkat ke sekolah. Hal ini sebagaimana ungkapan dari Ibu Elfa Indtriyani:...Saya ajak anak saya untuk sholat berjamaah di tempat ibadah yang ada di Asrama Brimob ini... Berbeda dengan Ibu Isnayati yang mengungkapkan bahwa: Setiap pagi anak saya biasakan untuk sarapan pagi bersama pada pukul setengah tujuh, kemudian jam tujuh berangkat ke sekolah. Melalui kebiasaan tersebut menurut saya, anak saya dapat menjadi terbiasa untuk bersikap disiplin sarapan pagi dan berangkat sekolah. Kemudian menurut ungkapan Anas Saad: Saya mendidik anak-anak saya dengan cara membiasakan anak-anak saya tiap hari tentang pentingnya kedisiplinan misalnya ketika sholat, makan bersama, atau berangkat sekolah..kalo itu dibiasakan terus menerus mereka kelak dewasa akan merasakannya dampak baiknya. Jadi pendidikan karakter merupakan suatu proses mendidik, memelihara, membentuk, dan memberikan latihan mengenai karakter dan kecerdasan berfikir, baik yang bersifat formal maupun
11 94 informal yang didasarkan pada ajaran-ajaran islam. Dalam pendidikan dalam keluarga, pendidikan karakter diajarkan sedini mungkin kepada anak melalui keteladanan orang tua dan pembiasaan-pembiasaan berkarakter dengan karakter yang baik. Berdasarkan pembahasan tersebut di atas bahwa pelaksanaan pendidikan karakter di keluarga Brimob Pekalongan melalui proses pembiasaan setiap hari yang menjadi bagian pola kehidupan keluarga di keluarga tersebut. Melalui metode cerita, keteladanan dan pembiasaan sebagai cara untuk menanamkan nilai-nilai karakter yang dibutuhkn saat sekarang untuk anak-anak. Metode tersebut digunakan tidak terstruktur seperti lembaga pendidikan, melainkan menjadi pola kehidupan keluarga Brimob Pekalongan. Meskipun dari sekian banyak kepala keluarga tersebut merupakan orang yang berkarir sehingga menjadikan kurangnya perhatian kepada anak, maka mereka khususnya di keluarga Brimob tersebut berusaha untuk memberikn didikan yang baik untuk putra-putrinya. Kemudian materi yang digunakan atau disampaikan kepada anak-anak di Keluarga Brimob Kota Pekalongan tersebut materi tentang religi, karakter, dan toleransi. 2. Metode Pendidikan Karakter Orang tua adalah figur utama di lingkungan keluarga. Sebagai figur yang selalu memiliki waktu lebih banyak bergaul dengan anak, sikap dan tingkah laku orang tua lebih mudah melekat dalam diri anak. Pendidikan karakter sesungguhnya sudah selayaknya tertanam pada diri
12 95 anak mulai saat sang anak masih berada dalam kandungan sang ibu. Bagaimana keimanan, ketaqwaan, moralitas, spiritual, mentalitas, sosial dan budaya kedua orang tua akan membentuk karakter yang baik pada anak. Salah satu komponen penting untuk mencapai keberhasilan pendidikan dalam mencapai tujuan adalah ketepatan menentukan metode, sebab tidak mungkin materi pendidikan dapat diterima dengan baik kecuali disampaikan dengan metode yang tepat. Metode diibaratkan sebagai alat yang dapat digunakan dalam suatu proses pencapaian tujuan. Dari beberapa a. Metode Cerita Dari hasil pengamatan peneliti mengahsilkan bahwa di dalam keluarga Brimob Kota Pekalongan para orang tua kebanyakan menggunakan metode bercerita untuk mendidika putra-putrinya dalam keluarga yang dilaksanakan ketika menjelang anak-anak tidur pada malam hari. Hal ini terasa efektif digunakan karena dapat melatih anak untuk dapat memperhatikan orang lain dalam hal ini orang tua dan juga melatih anak untuk menanamkan nilai-nilai religius pada diri anak-anak. Sebagaimana ungkapan salah satu orangtua yaitu Ny Erna: saya menggunakan metode cerita untuk menanamkan nilai nilai karakter pada anak saya, dengan bercerita anak saya dapat tergugah rasa ingin tahunya.
13 96 Erna setiap sebelum tidur menceritakan anaknya yang hendak tidur ketika peneliti bertamu ke SR tersebut ternyata anaknya memang senang dibacakan cerita sebelum tidur. Salah satu metode yang digunakan Al-Qur an untuk mengarahkan manusia ke arah yang dikehendakinya adalah menggunakan kisah. Setiap kisah menunjang meteri yang disajikan, baik kisah tersebut benar-benar terjadi maupun kisah simbolik. b. Metode Keteladanan Ketika sang anak lahir, tumbuh dan berkembang, maka karakter anak mulai tampak. Anak mulai dapat mencermati seperti apa karakter orang tuanya. Berdasarkan keteladanan sikap dan tingkah laku ini, anak akan tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang unik. Di samping itu, anak juga akan bersosialisasi dengan lingkungannnya secara langsung dan tidak langsung. Sesuai dengan perkembangan dan kematangan karakternya, anak akan cenderung meniru lingkungannya tersebut. Meniru dan mencontoh sikap dan kepribadian pihak luar selain kedua orang tua. Misalnya tokoh-tokoh tertentu yang menarik perhatian mereka. Penanaman karakter yang baik sejak dini di lingkungan keluarga akan memperkokoh karakter anak meskipun mereka telah meniru dan mencontoh karakter tokoh idolanya tersebut. Berdasarkan hasil observasi peneliti di Asrama Brimob Kota Pekalongan menghasilkan bahwa metode keteladan ini dipraktekkan
14 97 langsung oleh orangtua di Asrama Brimob Pekalongan. Hal ini didukung oleh ungkapan dari Ny Anas SaadS: Salah satu cara saya mendidik anak-anak adalah dengan metode keteladanan,. Ketika peneliti mengikuti sholat jamaah di tempat ibadah Asrama Brimob, ada beberapa orang tua yang mengajak anaknya supaya kenal dan dengan mudah meniru perilaku orang tuanya. Selanjutnya ungkapan dari seorang ibu Elfa:...sholat jama ah itu penting buat saya, dan saya kenalkan pada anak saya tentang sholat jama ah. c. Metode Pembiasaan Pembiasaan selalu menjadi satu rangkaian tentang perlunya melakukan pembiasaan pembiasaan yang baik dilakukan di setiap harinya. Sebagaimana ungkapan dari Ny Hadi Kriswanto: saya melatih dan membiasakan kepda anak-anak saya untuk hidup mandiri. Mulai dari mandi sendiri, menyiapkan keperluan sekolah sendiri,menyiapkan keperluan mengaji sendiri... Hal ini berbeda dengan ungkapan seorang ibu yang bernama Ny.Anas Saad di Asrama Brimob Pekalongan: Sejak kecil anak saya saya biasakan untuk selalu jujur kepada orang tua dan orang lain. Karena dengan kejujuran orang lain pasti akan menghargainya. Pembiasaan mempunyai peranan yang sangat besar dalam kehidupan manusia, karena dengan kebiasaan, seseorang mampu melakukan hal-hal penting dan berguna tanpa menggunakan energi
15 98 dan waktu yang banyak. Dari sini dijumpai bahwa Al-Qur an menggunakan pembiasaan yang dalam prosesnya akan mejadi kebiasaan sebagai salah satu metode yang menunjang tercapainya target yang diinginkan dalam penyajian materi-materinya. Pembiasaan tersebut menyangkut segi-segi pasif (meninggalkan sesuatu) ataupun aktif (melaksanakan sesuatu). B. Kendala yang dihadapi dalam Mengimplementasi Pendidikan Karakter di Asrama Brimob Pekalongan Dalam sebuah proses pendidikan karakter tidak mungkin nihil dari hambatan, artinya pasti ada hambatan dalam rangka menuju proses keberhasilan. Implementasi pendidikan keluarga di Asrama Brimob Pekalongan ini ada beberapa hambatan yaitu sebagai berikut: 1. Adanya keberagaman pola sikap dan perilaku orang tua dengan berbagai macam latar belakang sehingga mempengaruhi pada karakter anak-anaknya misalnya orang tua yang berasal dari madura berwatak agak keras dan berdampak pada sikap dan perilaku anak-anaknya. Hal ini sesuai dengan wawancara dengan salah satu warga Asrama Brimob Pekalongan berinisial Anas S: latar belakang kehidupan sosial saya menyebabkan saya harus menyesuaikan dengan kondisi sosial di Asrama Brimob ini. Adapun hasil observasi peneliti yang hasilnya bahwa di Asrama Brimob Kota Pekalongan tidak sedikit para orang tua yang merupakan pendatang dari luar kota, sehingga latar belakang
16 99 kehidupan orang tua juga akan turut berbeda dengan keadaan di Asrama tersebut. 2. Orang tua mendapatkan tugas di luar kota yang menyebabkan perhatian pada anak kurang maksimal. Hal ini sesuai dengan wawancara peneliti dengan Anas S yang mengemukakan:...tugas di luar kota meyebabkan saya kurang maksimal dalam membimbing dan mengawasi secara langsung anak saya di rumah.. Peneliti mengamati warga di Asrama Brimob Pekalongan salah satu warga tersebut kebetulan beliau sering ditugaskan ke luar kota, mau tak mau beliau meminta bantuan kepada orang lain (baby sister, guru privat atau lainnya) untuk membimbing anak-anaknya. 3. Orang tua belum dapat menjadi teladan atas nilai-nilai karakter yang dipilihnya untuk anak-anaknya. Hasil wawancara peneliti dengan warga di Asrama Brimob Pekalongan berinisial Bapak Anas Saad mengemukakan bahwa:...ternyata sulit juga menjadi teladan untuk anak-anak saya..setelah peneliti melakukan observasi dengan warga di Asrma Brimob Pekalongan salah satu permasalahan yang berat adalah peran orang tua untuk menjadi teladan dalam mewujudkan nilai-nilai karakter secara khusus sesuai dengan nilai karakter mata pelajaran dan nilai-nilai karakter umum di lingkungan keluarga.
BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG
77 BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG A. Analisis Tentang Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN A. Analisis Tujuan Pendidikan Akhlak Anak dalam Keluarga Nelayan di Desa Pecakaran Kec. Wonokerto.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Budi pekerti adalah perilaku nyata dalam kehidupan manusia. Pendidikan budi pekerti adalah penanaman nilai-nilai baik dan luhur kepada jiwa manusia, sehingga
Lebih terperinciBAB III PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KELUARGA DI ASRAMA BRIMOB PEKALONGAN. Pekalongan Timur Kota Pekalongan Provinsi Jawa Tengah.
BAB III PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KELUARGA DI ASRAMA BRIMOB PEKALONGAN A. Gambaran Umum Asrama Brimob Pekalongan 1. Monografi Asrama Brimob Pekalongan Asrama Brimob terletak di Kelurahan Karangmalang Kecamatan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN PENGAMALAN IBADAH ANAK DALAM KELUARGA DI DESA KEMASAN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN PENGAMALAN IBADAH ANAK DALAM KELUARGA DI DESA KEMASAN KECAMATAN BOJONG KABUPATEN PEKALONGAN Atas dasar hasil penelitian yang telah dipaparkan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi perilaku anak yang semakin hilangnya nilai-nilai karakter bangsa. Hilangnya nilai-nilai karakter bangsa
Lebih terperinciBAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan
BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA A. Data Umum 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan Secara umum, letak desa Tahunan Baru adalah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS POLA BIMBINGAN AGAMA ISLAM ANAK KARYAWAN PT. PISMATEX DI DESA SAPUGARUT
BAB IV ANALISIS POLA BIMBINGAN AGAMA ISLAM ANAK KARYAWAN PT. PISMATEX DI DESA SAPUGARUT Pada bab ini, peneliti akan menganalisis kegiatan bimbingan agama Islam anak karyawan PT. Pismatex di desa Sapugarut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam. Dalam (Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003) Selain faktor yang berada dalam diri peserta didik, untuk dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan dasar yang penting untuk kemajuan bangsa, karena dengan adanya pendidikan sebuah bangsa akan mencapai kemajuan, baik dalam pengembangan
Lebih terperinciSeorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih
BAB IV ANALISIS PERAN WANITA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI DUKUH BRAJAN DESA SALAKBROJO KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014 A. Analisis Peran Wanita
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG
BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui wawancara dan observasi, mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu memiliki penilaian moral yang berbeda-beda. Namun krisis moral
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Demensi moral erat hubungannya dengan dimensi watak. Setiap individu memiliki penilaian moral yang berbeda-beda. Namun krisis moral bisa diatasi dengan pembinaan
Lebih terperinciProgram Pembangunan Karakter Klinik Abu Albani Centre
Program Pembangunan Karakter Klinik Abu Albani Centre Tujuan Pembangunan Karakter Anak : Membangun sikap dan watak seseorang sehingga mempunyai sebuah sikap yang dapat dinilai sebagai sikap yang baik menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dicontoh atau ditiru seseorang dari orang lain (Armai Arief, 2002: 117).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keteladanan adalah suatu sikap atau prilaku yang dilihat dan dicontoh atau ditiru seseorang dari orang lain (Armai Arief, 2002: 117). Keteladanan juga dapat diartikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha yang disengaja dan terencana untuk membantu perkembangan manusia menuju kedewasaan (KH. Dewantara dalam Djumali dkk, 2011: 2). Perkembangan
Lebih terperinciINVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan
L A M P I R A N 57 INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan Anda diminta untuk memilih 1 (satu) pernyataan dari setiap rumpun yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keteladanan (Modelling) dalam pendidikan merupakan metode. paling efektif diantara metode-metode yang ada dalam membentuk perilaku
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keteladanan (Modelling) dalam pendidikan merupakan metode paling efektif diantara metode-metode yang ada dalam membentuk perilaku moral(akhlak), spiritual dan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Pada bab V ini akan membahas dan menghubungkan antara teori dari
BAB V PEMBAHASAN Pada bab V ini akan membahas dan menghubungkan antara teori dari temuan sebelumnya dengan teori temuan saat penelitian. Menggabungkan antara pola-pola yang ada dalam teori sebelumnya dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang mereka lahirkan. Dalam kelompok ini, arus kehidupan di kemudikan oleh
I. PENDAHULUAN A..Latar Belakang Keluarga sebagai kelompok masyarakat terkecil terbentuk oleh ikatan dua orang dewasa yang berlainan jenis kelamin, wanita dan pria serta anak-anak yang mereka lahirkan.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kelak akan menjadi penerus pembangunan bangsa. Peranan pendidikan. membangun ditentukan oleh maju tidaknya pendidikan.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usaha pembinaan dan pengembangan generasi muda terus ditingkatkan sejalan dengan proses pembangunan nasional yang terus berlangsung baik didalam pendidikan formal sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat fundamental bagi manusia karena dengan pendidikan manusia dapat maju dan berkembang supaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses pendidikan diselenggarakan dalam rangka mengembangkan pengetahuan, potensi, akal dan perkembangan diri manuisa, baik itu melalui jalur pendidikan formal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Keluarga merupakan suatu sistem kompleks yang di dalamnya terdapat ikatan di antara anggotanya dan rasa saling memiliki. Keluarga menurut Ahmadi dan Uhbiyati
Lebih terperinciKOMUNIKASI MENGOKOHKAN FUNGSI KELUARGA
KOMUNIKASI MENGOKOHKAN FUNGSI KELUARGA Tjondrorini & Mardiya Hari keluarga yang kita peringati pada tanggal 29 Juni setiap tahunnya tentu merupakan hari yang istimewa bagi semua keluarga di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Keluarga adalah tempat pertama bagi anak belajar mengenai segala hal yang ada dalam kehidupan. Orang tua berperan penting dalam perkembangan anak dan memiliki
Lebih terperinciMENANAMKAN NILAI MORAL DAN KEAGAMAAN PADA ANAK
Artikel MENANAMKAN NILAI MORAL DAN KEAGAMAAN PADA ANAK Oleh : Drs. Mardiya Banyaknya anak yang cenderung nakal, tidak sopan, suka berkata kasar, tidak disiplin, tidak mau bekerjasama dengan teman, malas
Lebih terperinciPeranan Generasi Muda Muslim Indonesia Membangun Masyarakat Muslim Tangguh
Peranan Generasi Muda Muslim Indonesia Membangun Masyarakat Muslim Tangguh MPI, 25 April 2010. Masjid Al Murosalah, Jl. Gegerkalong Hilir No.49 Divlat Telkom Bandung. Penceramah : Ust. Dr. Aam Amiruddin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ( Jakarta: Indeks, 2009), hlm. 6. Islami, (Jogjakarta: Darul Hikmah, 2009), hlm. 83
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Implementasi kegiatan amaliah dan diniah penting untuk diterapkan di sekolah sebagai wujud pembiasaan dalam melaksanakan Pendidikan Agama Islam, terlebih untuk anak
Lebih terperinciKELUARGA ADALAH MINIATUR PERILAKU BUDAYA. Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin
KELUARGA ADALAH MINIATUR PERILAKU BUDAYA Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin i Topik Makalah Keluarga Adalah Miniatur Perilaku Budaya Kelas : 1-ID08 Tanggal Penyerahan Makalah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA-SISWI SD NEGERI SALIT KAJEN PEKALONGAN A. Analisis Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembinaan Akhlak Siswa-Siswi SD Negeri Salit Kajen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan tidak dapat hidup sendiri tanpa pertolongan orang lain. Manusia membutuhkan kerjasama antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Indonesia memerlukan sumber daya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bagian ini akan menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah
BAB I PENDAHULUAN Bagian ini akan menguraikan tentang latar belakang, rumusan masalah yang meliputi: 1) Bagaimana efektivitas kebijakan pendidikan Budi Pekerti pada komunitas Homeschooling sekolah Dolan
Lebih terperinci2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga adalah merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama dalam masyarakat, karena dalam keluargalah manusia dilahirkan, berkembang menjadi dewasa. Bentuk
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG
BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG A. Analisis Tujuan Pendidikan Kecerdasan Spiritual Segala macam usaha
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Tentang Pendidikan Karakter di SMP Negeri 19 Surabaya. karakter peserta didik di SMP Negeri 19 Surabaya ialah dengan menggunakan
105 BAB V PEMBAHASAN A. Tentang Pendidikan Karakter di SMP Negeri 19 Surabaya Sebagaimana yang telah di konsepkan dalam penanaman pendidikan karakter peserta didik di SMP Negeri 19 Surabaya ialah dengan
Lebih terperinciMembangun Karakter Anak Usia Dini SERI BACAAN ORANG TUA
21 SERI BACAAN ORANG TUA Membangun Karakter Anak Usia Dini Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional
Lebih terperinciDWI KUSTIANTI A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
MINAT MENJADI GURU DITINJAU DARI PERSEPSI SISWA TENTANG KARAKTERISTIK GURU DAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS XI IPS SMA ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA (TAHUN AJARAN 2009/2010) SKRIPSI Disusun oleh: DWI KUSTIANTI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini permasalahan yang terjadi di kalangan remaja semakin beragam. Permasalahan yang muncul tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini permasalahan yang terjadi di kalangan remaja semakin beragam. Permasalahan yang muncul tidak hanya pada masalah belajar seperti membolos, mencontek,
Lebih terperinci2015 STUDI TENTANG PERAN PONDOK PESANTREN DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SANTRI AGAR MENJADI WARGA NEGARA YANG BAIK
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan pada hakekatnya merupakan usaha sadar dan terencana untuk memanusiakan manusia melalui pengembangan seluruh potensinya sesuai dengan yang dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan diharapkan akan menjadi pelaku dalam pembangunan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan suatu negara, karena pendidikan dapat memberdayakan sumber daya manusia yang berkualitas dan diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai orang tua kadang merasa jengkel dan kesal dengan sebuah kenakalan anak. Tetapi sebenarnya kenakalan anak itu suatu proses menuju pendewasaan dimana anak
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENGGUNAAN METODE PEMBIASAAN DALAM MENGHAFAL DOA HARIAN DI KB AL BAROKAH KURIPAN PEKALONGAN SELATAN
BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN METODE PEMBIASAAN DALAM MENGHAFAL DOA HARIAN DI KB AL BAROKAH KURIPAN PEKALONGAN SELATAN A. Analisis Penggunaan Metode Pembiasaan dalam Menghafal Doa Harian di KB Al Barokah
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. yang ada dalam kenyataan sosial yang ada. Berkaitan dengan judul skripsi ini,
BAB V PEMBAHASAN Pada bab V ini akan membahas dan menghubungkan antara teori dari temuan sebelumnya dengan teori temuan saat penelitian. Menggabungkan antara pola-pola yang ada dalam teori sebelumnya dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN SEBAGAI PEMBENTUKAN KARAKTER SISWA-SISWI MIS NGALIAN TIRTO PEKALONGAN A. Analisis Pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan Siswa-siswi MIS Ngalian Tirto Pekalongan di Madrasah. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. MA Xaverius Kota bukittinggi. kesimpulan sebagai berikut: 1. Usaha Guru Pendidikan Agama Islam dalam Membina Nilai Karakter yaitu
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan deskripsi data dan analisis yang penulis lakukan tentang usaha guru PAI dan Kepala Sekolah dalam membina nilai karakter pada siswa MA Xaverius Kota bukittinggi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beberapa pihak yang terkait agar pendidikan dapat berlangsung. sekolah, maupun di lingkungan masyarakat. Pendidikan yang terjadi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu hal yang sangat penting yang menjadi kebutuhan dan harus dimiliki oleh setiap individu manusia, baik itu pendidikan ilmu pengetahuan umum
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP BIMBINGAN BELAJAR BAGI ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI DESA SASTRODIRJAN KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN
BAB IV ANALISIS PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP BIMBINGAN BELAJAR BAGI ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI DESA SASTRODIRJAN KECAMATAN WONOPRINGGO KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis Persepsi Orang Tua terhadap Bimbingan
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Berdasarkan data dan analisis penelitian pada bab-bab sebelumnya dalam
171 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan data dan analisis penelitian pada bab-bab sebelumnya dalam tesis ini maka penulis dapat mengemukakan isi dari keseluruhan inti penelitian berupa kesimpulan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TENTANG IMPLEMENTASI METODE CERITA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK
BAB IV ANALISIS TENTANG IMPLEMENTASI METODE CERITA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK A. Penerapan Metode Cerita dalam Pembentukan Akhlak Anak Usia Dini di PAUD Cahaya Gunungpati Semarang 1. Persiapan 1 a. Persiapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan, bukan hanya terjadi ketika seseorang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Religius (religiosity) merupakan ekspresi spiritual seseorang yang berkaitan dengan sistem keyakinan, nilai, hukum yang berlaku. Religiusitas diwujudkan dalam
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat
BAB V PEMBAHASAN Menurut Ratna Megawangi, pendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk mendidik anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Irma Pujiawati, 2014 Model pendidikan karakter kedisiplinan Di pondok pesantren
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang zaman dalam segala situasi kegiatan kehidupan. Pendidikan berlangsung di segala jenis, bentuk,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG
BAB IV ANALISIS KURIKULUM TAMAN KANAK-KANAK RELEVANSINYA DENGAN PERKEMBANGAN PSIKIS ANAK DI TK AL HIDAYAH NGALIYAN SEMARANG A. Analisis relevansi kurikulum dengan perkembangan sosial Perkembangan sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berperilaku mulia. Begitulah kutipan filsuf Yunani, Plato, SM (dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jika Anda bertanya apa manfaat pendidikan, maka jawabannya sederhana: Pendidikan membuat orang menjadi lebih baik dan orang baik tentu berperilaku mulia. Begitulah
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. pihak lembaga madrasah beserta komite madrasah dan tokoh masyarakat.
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil-hasil penelitian lapangan sebagai disajikan dalam bab IV dan bab V serta memperhatikan fokus penelitian yang diajukan dalam bab I, maka dapat ditetapkan kesimpulan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN GURU DALAM PROSES PENGEMBANGAN KECERDASAN. Peran Guru dalam Proses Pengembangan Kecerdasan Spiritual siswa di MI Walisongo
BAB IV ANALISIS PERAN GURU DALAM PROSES PENGEMBANGAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA DI MI WALISONGO PEKAJANGAN Peran Guru dalam Proses Pengembangan Kecerdasan Spiritual siswa di MI Walisongo Pekajangan Kecerdasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 (1) Pendidikan adalah Usaha sadar dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 (1) Pendidikan adalah Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lahir ke alam dunia dalam keadaan yang paling sempurna. Selain diberi akal manusia juga diberi kesempurnaan jasmani. 1 Dengan akal dan jasmani yang sempurna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Komunikasi adalah sebuah kebutuhan naluriah yang ada pada semua makhluk hidup. Tak hanya manusia, binatang juga melakukan proses komunikasi diantara sesamanya, dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Disiplin merupakan kesadaran diri yang muncul dari batin terdalam untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum yang berlaku dalam satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menetap dari hasil interaksi dan pengalaman lingkungan yang melibatkan proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan kegiatan yang fundamental dalam pendidikan, dimana dalam belajar terjadi tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap
Lebih terperinciBAB V FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT INTERNALISASI NILAI- NILAI AGAMA DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI SMP NEGERI 26 SURABAYA.
BAB V FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT INTERNALISASI NILAI- NILAI AGAMA DALAM MENINGKATKAN KARAKTER RELIGIUS SISWA DI SMP NEGERI 26 SURABAYA. Suatu kegiatan yang dijalankan pasti menemui kendala-kendala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama merupakan pendidikan yang memperbaiki sikap dan tingkah laku manusia untuk membina budi pekerti luhur seperti kebenaran keikhlasan, kejujuran, keadilan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Komunikasi dalam keluarga dapat berlangsung secara timbal balik dan silih berganti, bisa dari orang tua ke anak atau dari anak ke orang tua, atau dari anak
Lebih terperinciMENGHAYATI PERAN ISTRI
MENGHAYATI PERAN ISTRI Perhiasan yang paling indah Bagi seorang abdi Allah Itulah ia wanita shalehah Ia menghiasi dunia.. --------------------------------------------------------------------- Ada yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, banyak peristiwa-peristiwa menyimpang yang terjadi di kalangan pelajar, mulai dari tawuran, seks bebas, pembunuhan, sekelompok pemuda-pemuda yang berbuat
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ANAK DI KELUARGA RIFA IYAH DESA PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ANAK DI KELUARGA RIFA IYAH DESA PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis profil keluarga Rifa iyah Desa Paesan Kecamatan Kedungwuni Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom
BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom 1. Remaja melakukan penyimpangan karena kurangnya pengetahuan agama. Akhlak remaja adalah tingkah laku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyak orang tua begitu berharap anak-anak mereka bisa tumbuh dan berkembang menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab di masa depan, namun orangtua tidak menyadari
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. 1. Perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kesadaran. meningkatkan kesadaran beribadah siswa di ke dua SMP tersebut yaitu
BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Temuan Penelitian 1. Perencanaan pembelajaran PAI dalam meningkatkan kesadaran beribadah siswa Perencanaan yang dilakukan guru Pendidikan agama Islam dalam meningkatkan kesadaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam ada tiga ajaran pokok yaitu akidah, ibadah, dan muamalah. Ibadah merupakan kewajiban utama manusia terhadap Allah SWT. Salah satunya adalah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN
BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN Analisis hasil dari penelitian ini didapat dari data bab II dan III
Lebih terperinciPENDIDIKAN DALAM KELUARGA
Mata Kuliah Nama Dosen : Landasan Pendidikan : Dr. I Ketut Sudarsana, S.Ag.,M.Pd.H PENDIDIKAN DALAM KELUARGA OLEH PUTU YULIA SHARA DEWI NIM : 15.1.2.5.2.0861 PROGRAM MAGISTER (S2) DHARMA ACARYA PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. social sebagai pedoman hidup. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Sepanjang perjalanan hidup manusia tidak akan terlepas dari apa yang disebut pendidikan dan sebuah proses belajar. Pendidikan pada dasarnya adalah sebuah objek
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG
BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG A. Analisis tentang Upaya Guru PAI dalam Membina Moral Siswa SMP Negeri 1 Kandeman Batang Sekolah adalah lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hadist di atas menunjukkan bahwa peran keluarga khususnya orang tua sangat penting dalam membentuk karakter
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagi setiap pasangan pengantin yang telah disahkan dalam perkawinan suci yaitu pernikahan, kehadiran seorang bayi mungil tentu dinantikan, sebab merekalah lambang cinta
Lebih terperinciBAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA
BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA 4.1. Faktor Penghambat dan Pendukung dalam Proses Bimbingan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ibu adalah sosok yang penuh pengertian, mengerti akan apa-apa yang ada
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pendidikan Formal Ibu 1. Pengertian Ibu Ibu adalah sosok yang penuh pengertian, mengerti akan apa-apa yang ada pada diri anaknya dalam hal mengasuh, membimbing dan mengawasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk memotivasi, membina, membantu, serta membimbing seseorang untuk mengembangkan segala
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERANAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL ANAK DI DESA WONOSARI KECAMATAN KARANGANYAR
BAB IV ANALISIS PERANAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL ANAK DI DESA WONOSARI KECAMATAN KARANGANYAR Atas dasar hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab tiga, maka akan dilakukan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KITAB AT-TAHLIYATU WA AT-TARGÎB FI AT-TARBIYATU WA AT-TAHDÎB KARYA SAYYID MUHAMMAD
BAB IV ANALISIS KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KITAB AT-TAHLIYATU WA AT-TARGÎB FI AT-TARBIYATU WA AT-TAHDÎB KARYA SAYYID MUHAMMAD Pencapaian Proses pendidikan yang berkarakter dalam kitab At-Tahliyatu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan media strategis dalam meningkatkan kualitas sumber
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan media strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan juga merupakan salah satu sarana untuk dapat mengembangkan potensi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM MEMBIASAKAN PENGAMALAN AGAMA PESERTA DIDIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH MAMBA UL HUDA KELURAHAN GUMAWANG WIRADESA
BAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM MEMBIASAKAN PENGAMALAN AGAMA PESERTA DIDIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH MAMBA UL HUDA KELURAHAN GUMAWANG WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis Upaya Guru dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat.di mana pengalaman-pengalaman yang didapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usia 0-6 Tahun merupakan usia yang sangat menentukan pembentukan karakter dan kecerdasan seorang anak.anak pada usia dini berada pada proses perkembangan yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan individu usia 0-6 tahun yang mempunyai karakterikstik yang unik. Pada usia tersebut anak sedang menjalani pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciRETNONINGSIH SUHARNO, S.Pd
RETNONINGSIH SUHARNO, S.Pd BIODA TA My name is Achmad Sopian, S.Pd. I Was born in Jakarta, 30 Juni 1982 I live in Kebonjeruk Jakarta Barat I Work for Pusdiklat Kependudukan dan KB BKKBN Pusat Telp. 081281665572
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Faktor Penyebab Penurunan Minat Mengaji Al-Qur an Bagi Anak Pasca Sekolah Dasar Setiap manusia mulai sejak dini sampai akhir hayatnya harus belajar al-qur an dan
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
1 BAB 2 DATA DAN ANALISA Gambaran tentang proyek tugas akhir penulis secara umum adalah sebuah education dengan pendekatan animasi yang menceritakan beberapa kejadian dalam 1 hari antara ibu dan anak.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai tanggungjawab untuk mendidik peserta didiknya. Sekolah menyelenggarakan proses belajar mengajar dengan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Analisis Kegiatan Keagamaan Anak Jalanan Taman Mataram Kota Pekalongan Kegiatan keagamaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), hlm Jalaluddin Rakhmat, Islam Aktual; Refleksi Sosial Seorang Cendekiawan Muslim,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zaman modern ini pendidikan keluarga merupakan pendidikan informal yang berperan sangat penting membentuk kepribadian peserta didik untuk menunjang pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengerti. Semua itu merupakan proses perkembangan pada manusia. Widjaja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk yang hidup saling bergantung dan membutuhkan ditengah-tengah masyarakat. Dalam memenuhi kebutuhannya sebagai makhluk sosial, tentunya
Lebih terperinciMENJADI ORANGTUA TERBAIK UNTUK ANAK DENGAN METODE PENGASUHAN YANG TEPAT
MENJADI ORANGTUA TERBAIK UNTUK ANAK DENGAN METODE PENGASUHAN YANG TEPAT Dwi Retno Aprilia, Aisyah Program Studi PGPAUD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang Email:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang ditujukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya belajar berlangsung sepanjang hayat. Untuk menciptakan generasi yang berkualitas, pendidikan harus dilakukan sejak usia dini dalam hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan kewarganegaraan (PKn) menjadi bagian penting dalam suatu pembelajaran di sekolah baik formal maupun informal. Hal itu dapat dilihat dari keberadaan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan sebuah negara. Untuk menyukseskan program-program
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan elemen yang sangat penting dalam perkembangan sebuah negara. Untuk menyukseskan program-program pendidikan yang ada diperlukan kerja keras
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul Secara fitrah manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang saling bergantung satu sama lain. Dengan fitrah tersebut, maka manusia akan
Lebih terperinci