PELAKSANAAN DAN PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNAN DALAM ACARA BIG BROTHER INDONESIA DI TRANS TV Ifriani Syahwinda 1 dan Zakiah Agus Kusasi 2

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PELAKSANAAN DAN PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNAN DALAM ACARA BIG BROTHER INDONESIA DI TRANS TV Ifriani Syahwinda 1 dan Zakiah Agus Kusasi 2"

Transkripsi

1 PELAKSANAAN DAN PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNAN DALAM ACARA BIG BROTHER INDONESIA DI TRANS TV Ifriani Syahwinda 1 dan Zakiah Agus Kusasi 2 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Lambung Mangkurat Abstract This study aims to describe the implementation and violations contained in the Big Brother show on Trans TV Indonesia. This research is qualitative. The method used in research is descriptive method. Sources of data in the form of 30 episodes of the Month September 2011 recorded conversation on the show Big Brother Indonesia. listening and recording techniques used in data collection. Data analysis was done by way of classifying data, description of data, data analysis and inference. The results showed that speech Big Brother Indonesia Program Events include a form of implementation and violations of the sixth maxims Geoffrey Leech, the form of implementation and violations of decency language in the Big Brother show include the following: 1) maxims of wisdom in the form of speech act commissive, 2) the maxim of generosity in the form of speech act imposif, 3) the tangible rewards maxims expressive speech acts, 4) maxims of simplicity in the form of speech act expressive, 5) in the form of maxims agreed assertive speech act, 6) the sympathy in the form of maxims expressive speech acts. Meanwhile, the application of the principles of civility found in the form of positive politeness strategy and negative politeness was able to grow a harmonious relationship between housmates so that a sense of solidarity can be well maintained. Keywords: implementation and violations, principles of civility, Big Brother Indonesia. PENDAHULUAN Bahasa memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena bahasa merupakan sarana komunikasi dan interaksi dalam kehidupan bermasyarakat. Bahasa adalah salah satu ciri yang paling khas manusiawi yang membedakannya dengan makhluk-makhluk lainnya. Oleh karena itu, sebagai makhluk sosial dengan bahasa manusia melakukan percakapan untuk membentuk interaksi antarpersonal dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan, bukan semata-mata untuk saling bertukar informasi, melainkan juga dapat menunjukkan keberadaan manusia lain terhadap lingkungannya, sehingga kegiatan ini menduduki posisi penting dalam kehidupan manusia. 1 Alumnus Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Lambung Mangkurat, tahun Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Universitas Lambung Mangkurat

2 Kehadiran bahasa merupakan alat penunjuk pribadi seseorang, baik dari segi karakter, watak atau pribadi seseorang dapat dilihat dari pemilihan bahasa yang ia gunakan. Dalam berkomunikasi, tentu seseorang memiliki karakter penggunaan bahasanya masing-masing. Penggunaan bahasa yang baik dan santun tentu dapat langsung tercermin dari kepribadian seseorang. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan bahasa yang lemah, lembut, santun, dan memiliki aturan dalam berbahasanya, sehingga seseorang tersebut memiliki penilaian yang baik oleh masyarakat. Kesantunan berbahasa tercermin dalam tata cara berkomunikasi lewat tanda verbal atau tata cara berbahasa (Leech, dalam Nadar, 2009: 7). Tata cara berbahasa harus sesuai dengan budaya yang ada dalam masyarakat dan dipergunakannya suatu bahasa dalam berkomunikasi. Apabila tata cara berbahasa seseorang tidak sesuai dengan norma dan budaya, maka akan mendapatkan nilai negatif dan penilaian buruk di masyarakat, misalnya dituduh sebagai orang yang sombong, angkuh, tak acuh, egois, tidak beradat, bahkan tidak berbudaya. Dengan mempertimbangkan karakter bahasa masing-masing individu itu, diharapkan komunikasi antara penutur dengan petutur akan menjadi lancar. Oleh karena itu, dalam berkomunikasi perlu diperhatikan kesantunan berbahasa. Penggunaan kesantunan berbahasa memungkinkan transaksi sosial berlangsung tanpa mempermalukan penutur dan petutur (Ismari, 1995:35). Dalam kehidupan, tentu banyak orang menggunakan prinsip kesantunan dalam berbahasa untuk berkomunikasi satu sama lain. Akan tetapi, banyak juga kalangan yang tidak menerapkan prinsip kesantunan tersebut, dalam praktik berbahasa mereka dinilai tidak mampu menunjukkan kesantunan tersebut, akhirnya terjadi sebuah pelanggaran dalam berbahasa yang menunjukkan menipisnya nilai budaya masing-masing individu di masyarakat. Hal ini terlihat dalam acara televisi, yakni Big Brother Indonesia di Trans TV. Big Brother Indonesia menyatukan berbagai karakter dalam satu kelompok tentunya tidak mudah. Yang bisa dilakukan adalah meredam egoisme diri demi kenyamanan bersama. Dalam hal ini, setiap minggunya housemate atau peserta harus mampu melaksanakan tugas yang diberikan oleh Big Brother, tentunya tidak hanya kemudahan yang dapat dirasakan dalam rumah Big Brother, akan tetapi tugas yang berat tiap minggunya telah menanti para peserta Big Brother Indonesia. Beragam ekspresi dan emosi diri para housemate atau peserta dituangkannya ketika mengerjakan tugas harian maupun mingguan oleh Big Brother. Ekspresi dan emosi pun tidak

3 hanya lewat perilaku para housemate atau peserta, akan tetapi yang lebih disorot ialah tuturan dalam berbahasanya. Program Big Brother ini memperlihatkan seluruh aktivitas para housemate atau peserta, baik dalam ekspresi perilaku maupun tuturan berbahasanya ke seluruh masyarakat Indonesia. Berdasarkan hal di atas, Program Acara Big Brother memunculkan banyak fenomena linguistik yang layak untuk dikaji. Fenomena tersebut akan dilihat dari sudut pandang pragmatik dalam kajiannya mengenai pelaksanaan dan pelanggaran kesantunan berbahasa. Ditinjau dari perspektif pragmatik, proses bertutur merupakan tindakan sosial dan kultural, yang di dalamnya terkandung aspek-aspek kesantunan. Oleh karena itu, para ahli pragmatik, memasukkan kesantunan sebagai salah satu parameter pragmatik. Teori kesantunan Leech (1993) (dalam Jumadi, 2010: 75) dikembangkan berdasarkan parameter skala untung rugi. Semakin menguntungkan T, tuturan yang dibuat semakin santun, demikian juga sebaliknya. Salah satu indikator kesantunan adalah dengan menyusun ketidaklangsungan tuturan. Semakin langsung, tuturan itu semakin tidak santun. Leech (dalam Jumadi, 2010: 76) mengembangkan teori kesantunannya dengan menyajikan sejumlah maksim kesantunan berikut ini: 1. Maksim kearifan a. Buatlah kerugian orang lain sekecil mungkin b. Buatlah keuntungan orang lain sebesar mungkin. 2. Maksim kedermawanan a. Buatlah keuntungan diri sendiri sekecil mungkin. b. Buatlah kerugian diri sendiri sebesar mungkin. 3. Maksim pujian a. Kecamlah orang lain sedikit mungkin. b. Pujilah orang lain sebanyak mungkin. 4. Maksim kerendahan hati

4 a. Pujilah diri sendiri sedikit mungkin. b. Kecamlah diri sendiri sebanyak mungkin 5. Maksim kesepakatan a. Usahakan agar ketidaksepakatan antara diri sendiri dan orang lain. b. Usahakan agar kesepakatan antara diri sendiri dengan orang lain sebanyak mungkin. 6. Maksim simpati a. Kurangilah rasa antipati diri sendiri dengan orang lain sekecil mungkin. b. Tingkatkan rasa simpati diri sendiri dengan orang lain sebanyak mungkin. Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut. Bagaimana wujud pelaksanaan prinsip kesantunan dalam Acara Big Brother Indonesia di Trans TV?, Bagaimana wujud pelanggaran prinsip kesantunan dalam Acara Big Brother Indonesia di Trans TV?, dan Bagaimana strategi kesantunan dalam Acara Big Brother Indonesia di Trans TV?. Tujuannya Mendeskripsikan bagaimana wujud pelaksanaan dan pelanggaran dalam Acara Big Brother Indonesia di Trans TV serta strategi apa yang banyak digunakan peserta dalam Acara Big Brother Indonesia di Trans TV. METODE Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan metodologi kualitatif deskriptif. Bogdan dan Taylor, dalam Moleong (2000:3) mendefinisikan bahwa metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pendekatan deskriptif kualitatif dalam penelitian ini adalah prosedur penelitian dengan hasil sajian data deskriptif berupa pelaksanaan dan pelanggaran prinsip kesantunan dalam acara Big Brother Indonesia di Trans TV.

5 Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, penganalisis, penafsir data, dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitian (Moleong, 2000:121). Hal ini dikarenakan peneliti menjadi segalanya dari keseluruhan proses penelitian. Jadi, dalam hal ini peneliti berperan sebagai instrumen penelitian. Sumber penelitian ini adalah sebuah program acara televisi yang ditayangkan oleh Trans TV setiap hari Senin sampai Jumat malam pukul WIB, yaitu acara Big Brother Indonesia Daily Show, dan malam deportasi setiap Sabtu malam pukul WIB, yaitu acara Big Brother Indonesia Malam Deportasi. Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah rekaman hasil kegiatan percakapan para peserta atau housemates dalam acara Big Brother Indonesia di Trans TV. Rekaman hasil kegiatan percakapan para peserta atau housemates acara Big Brother Indonesia di Trans TV merupakan salah satu data utama dalam penelitian ini. Adapun rekaman tuturan pada acara Big Brother Indonesia di Trans TV yang menjadi sumber data dalam penelitian terdiri dari tiga puluh episode. Rekaman diambil dari bulan September Kemudian semua rekaman tersebut dibuat dalam bentuk transkrip rekaman. Teknik mengumpulkan data dilakukan dengan cara menonton dan merekam acara Big Brother Indonesia di Trans TV secara berulang-ulang dari hari ke hari sehingga melalui hasil rekaman pelaksanaan dan pelanggaran, serta strategi prinsip kesantunan yang digunakan dalam acara Big Brother di Trans TV Indonesia dapat diketahui secara jelas dan akurat. Untuk mendapatkan data, hasil rekaman diputar kembali menggunakan telepon genggam kemudian dilakukan penyimakan, teknik selanjutnya adalah teknik catat dengan menggunakan catatan observasi penelitian. Teknik catat dilakukan untuk mencatat tuturan para peserta Big Brother Indonesia. Selanjutnya, tuturan yang sudah dicatat dianalisis berdasarkan pelaksanaan, pelanggaran, dan strategi prinsip kesantunan yang digunakan dalam acara Big Brother Indonesia. Proses analisis data dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu dari hasil sadapan dan catatan; 2) mengidentifikasi pelaksanaan, pelanggaran, serta strategi prinsip kesantunan dalam acara Big Brother Indonesia;

6 3) mengategorikan atau menggolongkan data, menyusun hasil catatan sesuai dengan klasifikasi prinsip kesantunan pada teori pragmatik; 4) mendeskripsikan data dengan menganalisis temuan pelaksanaan, pelanggaran, dan strategi prinsip kesantunan; 5) menyimpulkan tentang pelaksanaan, pelanggaran, dan strategi prinsip kesantunan dalam acara Big Brother Indonesia. HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam Acara Big Brother analisis dan pembahasannya mengenai a) pelaksanaan dan pelanggaran prinsip kesantunan (maksim kebijaksanaan, maksim kedermawanan, maksim penghargaan, maksim kesederhanaan, maksim permufakatan, dan maksim kesimpatian), b) strategi kesantunan (kesantunan positif dan kesantunan negatif). A. Wujud Pelaksanaan Prinsip Kesantunan 1. Maksim Kebijaksanaan (Tact Maxim) Gagasan dasar maksim kebijaksanaan dalam prinsip kesantunan (Rahardi, 2005: 60) bahwa para peserta pertuturan hendaknya berpegang pada prinsip untuk selalu mengurangi keuntungan dirinya sendiri dan memaksimalkan keuntungan pihak lain dalam kegiatan bertutur. Pelaksanaan maksim kebijaksanaan dalam acara Big Brother Indonesia dapat dilihat dalam cuplikan tuturan berikut: Big Brother : Silahkan pilih satu nama housemates yang masuk dalam nominasi deportasi minggu ini. (Silahkan kamu memilih satu nama housemates yang masuk dalam nominasi deportasi minggu ini!) Jane : Aku nggak milih. (Aku tidak mau memilih!) Konteks tuturan: (Dituturkan oleh Jane yang merasa bahwa dia saja yang akan masuk nominasi deportasi minggu ini, walaupun dia telah memenangkan lomba imunitas nominasi yang berarti terbebas dari nominasi minggu ini. Jane tidak mau temannya yang

7 masuk nominasi, akhirnya Jane memutuskan untuk dirinya saja yang lebih baik tetap bertahan dinominasi deportasi). Dari tuturan di atas (1), tampak jelas bahwa tuturan yang disampaikan Jane, yakni Aku nggak mau milih!, sungguh memaksimalkan keuntungan housmates lainnya. Dari tuturan yang disampaikan Jane, ia jelas berusaha memaksimalkan keuntungan peserta Big Brother lainnya dan meminimalkan keuntungan bagi dirinya sendiri. 2. Maksim Kedermawanan (Generosity Maxim) Dengan maksim kedermawanan atau maksim kemurahan hati, para peserta pertuturan diharapkan dapat menghormati orang lain. Maurice : Aku aja, nggak papa. Kamu istirahat aja. (Aku saja, tidak apa-apa. Kamu istirahat saja!) Konteks tuturan: (Dituturkan oleh Maurice yang saat itu berbicara kepada Kapten (Tengku), bahwa ia yang akan menjaga piket pada malam itu, Maurice memberikan waktu kepada kapten untuk beristirahat karena ia tau bahwa tugas kapten sangat berat, sehingga ia dan Lutfhi yang akan menjaga piket malam itu). Dari tuturan tersebut dapat dilihat dengan jelas bahwa Maurice memaksimalkan keuntungan bagi pihak lain dengan cara menambahkan beban bagi dirinya sendiri. 3. Maksim Penghargaan (Aprobation Maxim) Maksim penghargaan menuntut setiap peserta pertuturan untuk memaksimalkan rasa hormat kepada orang lain dan meminimalkan rasa tidak hormat kepada orang lain (Wijana dan Rohmadi, 2009: 54). Tengku : Selamat ya, tiga besar. Kamu bisa, Rene. (Selamat ya, tiga besar. Kamu bisa, Rene!) Konteks Tuturan: (Dituturkan oleh Indra Herlambang sebagai pembawa Acara Big Brother yang memberikan ucapan selamat kepada Rene yang masuk tiga besar grand final, serta Derek yang memuji bahwa Rene memang layak masuk tiga besar di rumah ini, dan Tengku yang terpaksa dideportasi juga memberikan selamat dan semangatnya

8 kepada Rene). Dari percakapan tuturan di atas merupakan wujud dari pelaksanaan maksim penghargaan berupa tindak tutur ekspresif, yakni pujian setinggi-tingginya kepada mitra tuturnya oleh Tengku terhadap Rene. 4. Maksim Kesederhanaan (Modesty Maxim) Di dalam maksim kesederhanaan atau maksim kerendahan hati, peserta tutur diharapkan dapat bersikap rendah hati dengan cara mengurangi pujian terhadap dirinya sendiri. Alan : Ah, aku kan hanya membantu permasalahan kita, Bang. (Ah, aku hanya ingin membantu permasalahan kita saja, Bang) Konteks tuturan: (Dituturkan oleh Derek yang menganggap bahwa Alan yang selama ini sebagai penengah permasalahannya dengan Lutfhi, dan Alan pun hanya merendahkan hatinya dan menganggap bahwa ia selama ini hanya membantu mereka saja). Salah satu wujud nyata dari pernyataan kesederhanaan Alan adalah Aku kan hanya membantu permasalahan kita, Bang, terbukti bahwa kesederhanaan, merupakan bukti seseorang yang bersikap santun yang dapat menjadikan parameter penilaian seseorang. 5. Maksim Permufakatan (Agreement Maxim) Maksim permufakatan disebut dengan maksim kecocokan (Wijana, dalam Rahardi, 2005: 65). Di dalam maksim ini, ditekankan agar para peserta tutur dapat saling membina kecocokan atau kemufakatan di dalam kegiatan bertutur. Rene : Ya, inilah aku. Aku setuju dengan emosional, tidak ada motivasi, jujur ya aku berusaha jujur karena aku nggak terbiasa basa-basi. (Ya, inilah aku. Aku setuju dengan emosional, tidak ada motivasi, jujur aku memang berusaha bersifat jujur, karena aku tidak terbiasa berbohong) Konteks Tuturan: (Dituturkan oleh Alan yang mengungkapkan mengenai sifat serta kepribadian jujur Rene yang telah diperlihatkannya di rumah selama ini. Rene menyetujui hasil pandangan yang diberikan oleh Alan, yang mengungkapkan kejujuran Rene) Pelaksanaan maksim pemufakatan di atas, yakni percakapan yang dituturkan Alan, berupa tindak tutur asertif mengenai ketegasan maksud antara si penutur (Alan) terhadap lawan

9 tuturnya (Rene). Ketegasan yang dimaksudkan di atas, tentang keberanian Rene yang mengungkapkan dengan jujur apa pun yang ada dipikirannya, seperti ekspresi Alan dalam percakapan. 6. Maksim Kesimpatian (Sympath Maxim) Di dalam maksim kesimpatisan, diharapkan agar para peserta tutur dapat memaksimalkan sikap simpati antara pihak yang satu dengan yang lainnya. Maurice : Sebenarnya berat buat saya untuk tidak memilih Patra, untuk bisa menikmati dan saya memilih Derek karena menurut saya dia juga sempet bilang kalo dia pengen makan, pengen berada di rumah, tidur. Patra sendiri tadi bilang, nggak papa Derek aja. (Sebenarnya memang berat bagi saya untuk tidak memilih Patra agar dapat menikmati dan lebih memilih Derek. Menurut saya, dia juga berkata kalau dia ingin makan, ingin berada di rumah, tidur. Patra sendiri tadi berkata apa-apa, katanya Derek saja yang berhak mendapatkan hadiahnya) Konteks Tuturan: (Dituturkan oleh Maurice yang merasa kasihan ketika harus lebih memilih Derek sebagai orang yang berhak mendapatkan hadiah atas lomba cerdas cermat, di mana Big brother hanya memberikan kesempatan dua orang saja untuk menikmatinya, sedangkan Patra terpaksa tidak ikut menikmatinya). Dari tuturan di atas memperlihatkan realisasi dari maksim kesimpatian. Pelaksanaan maksim tersebut, dengan wujud tuturan ekspresif berupa rasa sedih, karena Patra tidak dapat menikmati hadiah yang diberikan oleh Big Brother. B. Wujud Pelanggaran Prinsip Kesantunan 1. Maksim Kebijaksanaan atau Kearifan (Taxt Maxim) Pelanggaran maksim kebijaksanaan terjadi jika peserta tutur tidak mentaati maksim kebijaksanaan, yaitu selalu menambah keuntungan diri sendiri dan mengurangi keuntungan pihak lain (Wijana, dalam Rahardi, 2005: 60). Lutfhi : Mungkin ini permintaan aku kemarin sama Tengku, tetapi mungkin aku akan menyelamatkan diri aku, dan aku memasukkan Bang Derek.

10 (Mungkin ini permintaan aku kemarin dengan Tengku. Aku akan menyelamatkan diriku dan akan memasukkan Bang Derek) Konteks Tuturan: (Dituturkan ketika Lutfhi merupakan nominasi deportasi minggu ini dan mendapatkan kesempatan untuk menyelamatkan diri karena kemenangannya mendapatkan hadiah, sehingga dia lebih memilih untuk menyelamatkan dirinya daripada memikirkan temannya). Pernyataan Lutfhi di atas merupakan realisasi dari pelanggaran maksim kebijaksanaan. Di dalam tuturan, tampak jelas bahwa Lutfhi tidak menguntungkan pihak lain, yakni dengan mengatakan Aku akan menyelamatkan diri aku, dan aku memasukkan Bang Derek. 2. Maksim Kedermawanan (Generosity Maxim) Pelanggaran maksim kedermawanan terjadi apabila peserta tutur melanggar prinsip dari maksim kedermawanan, yaitu menambah keuntungan diri sendiri dan mengurangi pengorbanan terhadap diri sendiri. Lutfhi : Kalau kalian punya strategi, gua juga punya strategi. Gua punya strategi pura-pura baik. Aku tau orangnya, aku tau Patra yang akan dimasukka. Gua pura-pura baik sama mereka, gua tau aslinya, gua diadu domba sama si Alan, gua diadu domba sama yang lain. Biar dia rasakan bagaimana dimasukkan orang! Konteks Tuturan: (Kalau kalian memiliki strategi, aku juga memilikinya. Aku memilih memiliki strategi berpura-pura baik. Aku tahu siapa orangnya! Aku tahu Patra akan dimasukkan. Aku memang berpura-pura baik dengan mereka. Aku sudah tahu aslinya, diadu domba dengan Alan, hingga diadu domba dengan yang lainnya. Nanti dia akan rasakan bagaimana kalau dimasukkan orang!) (Dituturkan oleh Lutfhi yang sangat membenci Derek dan akhirnya ia membalas kembali dengan adanya kesempatan pada diri Lutfhi untuk memasukkan Derek sebagai salah satu nominasi minggu ini). Dari tuturan Lutfhi jelas telah melanggar maksim kedermawanan. Lutfhi lebih memilih meminimalkan keuntungan lawan tuturnya. jelas terlihat dalam pernyataannya, bahwa Lutfhi memilih membalas dendam kepada Derek.

11 3. Maksim Penghargaan (Aprobation Maxim) Pelanggaran maksim penghargaan terjadi jika peserta tutur tidak mematuhi prinsip dari maksim penghargaan, yaitu dengan menambah cacian pada orang lain dan mengurangi pujian pada orang lain. Lutfhi : Mau gua hancurin sekarang? Munafik kalian semua. (Mau aku hancurkan, sekarang? Munafik kalian semua!) Konteks Tuturan: (Dituturkan Lutfhi yang sangat membenci terhadap kelompok Derek, sehingga ia berani mengeluarkan kata-kata yang kurang baik untuk temannya) Tuturan di atas merupakan realisasi pelanggaran maksim penghargaan oleh Lutfhi dalam bentuk tindak ekspresif sebagai pernyataan tidak senang terhadap lawan tuturnya. Lutfhi sangat tidak sopan terhadap temannya, ia telah berani mengeluarkan berbagai macam cacian 4. Maksim Kesederhanaan (Modesty Maxim) Maksim kerendahan hati menuntut setiap peserta pertuturan untuk memaksimalkan ketidakhormatan pada diri sendiri dan meminimalkan rasa hormat pada diri sendiri (Wijana, dan Rohmadi, 2009: 55). Lutfhi : Lu, mau tanding fisik, diluar. Gua kasih lawannya. Bukannya ngga bisa ya, gua mah tukang megang pisau, gua tencep bisa aja! (Kamu mau tanding fisik? Ayo diluar! Aku beri lawannya. Bukannya tidak bisa ya, aku juga tukang pegang pisau. Aku tusuk bisa saja!) Konteks tuturan: (Dituturkan oleh Lutfhi yang merasa kemampuannya dapat melawan Derek dengan cara melawan memakai pisau). Dari tuturan Lutfhi tersebut jelas bahwa Lutfhi telah melanggar maksim kesederhanaan. Lutfhi lebih membanggakan dirinya sendiri dibanding dengan kemampuan orang lain, Lutfhi terlihat menyepelekan kemampuan orang lain, karena dia merasa paling pintar di antara semua temannya di Big Brother yang mengaku berprofesi sebagai dokter.

12 5. Maksim Permufakatan (Agreement Maxim) Pelanggaran terhadap maksim permufakatan itu sebagai akibat salah seorang partisipan tutur tidak mematuhi prinsip-prinsip yang dianjurkan dalam maksim permufakatan, yaitu meminimalkan kecocokan antara penutur dengan lawan tutur dan memaksimalkan ketidakcocokan antara penutur dengan lawan tutur (Wijana dan Rohmadi, 2009: 56). Lutfhi : Aku nggak tau ini mimpi apa sama aku, aku nggak tau kenapa kalian bisa hadir di sini, kenapa bukan keluarga yang membesarkan aku yang ada di sini, aku nggak tau keberadaan, dan bapak kenapa ada di sini. (Aku tak tahu ini mimpi apa? Aku tidak tahu mengapa kalian bisa hadir di sini? Mengapa bukan keluarga yang membesarkanku? Aku tidak tahu keberadaannya sekarang dan mengapa Bapak sampai ada di sini?) Konteks tuturan: (Dituturkan ketika Ayah Lutfhi datang untuk menemuinya tetapi Lutfhi tidak mau kembali dan tidak mengakui keluarga kandungnya sendiri, melainkan ia lebih memilih kepada keluarga angkatnya sekarang). Tuturan di atas merupakan pelanggaran maksim pemufakatan oleh Lutfhi. Lutfhi dengan jelas mengatakan tidak senang atas keberadaan ayah kandungnya sekarang, ia memilih dengan keluarga barunya yang lebih kaya dan telah menjamin hidupnya selama ini. 6. Maksim Kesimpatian (Sympath Maxim) Pelanggaran pelaksanaan maksim kesimpatian terjadi jika peserta tutur melanggar prinsip yang terdapat pada maksim kesimpatian, yakni dengan menambah antipati antara diri sendiri dengan orang lain dan mengurangi kesimpatian antara diri sendiri dengan orang lain. Lutfhi : Jadi aku ngga bisa nahan apa yang aku rasakan, sebenarnya aku ngga mau bertengkar Big Brother, tapi supaya dia tau juga bagaimana rasanya dimasukkan, ketika dia mau ngomongin kita, ngomporin kita ke housemates yang lain, Alan sama ke Aku, Patra juga ngomong, Dereknya juga ngomporin Patra sama aku, dan juga aku dikomporin dengan mereka. (Jadi, aku sudah tidak bisa menahan apa yang telah aku rasakan, sebenarnya aku tidak mau bertengkar Big Brother, tetapi supaya dia juga tau bagaimana rasanya dimasukkan, ketika dia membicarakan kita, membicarakan ke housmates lainnya, Alan juga bicara denganku, Patra juga, Dereknya juga sebaliknya membicarakan Patra dengan aku dan akhirnya aku yang dibicarakannya dengan mereka)

13 Konteks Tuturan: (Dituturkan Lutfhi yang sangat marah terhadap Derek. Lutfhi mengatakan bahwa Dereklah penyebab ia dibenci oleh temannya, dia mengatakan bahwa Derek suka mengadu domba ia dengan teman lainnya). Dari tuturan di atas terbukti bahwa dari pernyataan Lutfhi tersebut sangat tidak memperlihatkan rasa kesimpatian terhadap temannya. Sebaliknya, ia ingin membalas dendam, dengan menambahkan rasa antipatinya antara diri sendiri dengan orang lain. C. Strategi Kesantunan Brown dan Levinson mengatakan muka itu ada dua segi, yaitu muka negatif dan muka positif. Karena ada dua sisi muka yang terancam, yaitu muka negatif dan muka positif maka kesantunan pun dibagi menjadi dua, yaitu kesantunan negatif untuk menjaga muka negatif, dan kesantunan positif untuk menjaga muka positif. Sopan santun dalam pertuturan direktif termasuk ke dalam kesantunan negatif yang dapat diartikan sebagai usaha untuk menghindarkan konflik penutur dan lawan tutur (Chaer, 2010: 49-52). 1. Strategi Kesantunan Positif Muka positif, yakni mengacu pada citra diri setiap orang yang rasional, yang berkeinginan agar apa yang dilakukannya, apa yang dimilikinya atau apa yang merupakan nilainilai yang ia yakini, sebagai akibat dari apa yang dilakukan atau dimilikinya itu, diakui orang lain sebagai suatu hal yang baik, yang menyenangkan, yang patut dihargai, dan seterusnya. Lutfhi: Strategi kesantunan positif yang terjadi adalah adanya solidaritas antara Derek dan Lutfhi : Sebenarnya aku ngga nangis, tapi aku dipertemukan dengan orang yang aku benci. (Sebenarnya aku tidak mau menangis, tetapi mengapa aku dipertemukan dengan orang yang aku benci?) Derek : Udah, gini kamu oke, maaf ya Abang, ya kalo emang kamu dipertemukan sama orang yang kamu benci, itu ya sudah, nggak ketemu langsung kan, Fi? Ya sudah gitu lo. Kita kan juga saudara, cerita aja, Fi!

14 (Sudah, kalau begini baiklah, maaf ya Abang, ya kalau memang kamu dipertemukan dengan orang yang kamu benci, itu ya sudah, tidak bertemu langsungkan, Fi? Ya, sudah. Kita-kan juga saudara, cerita saja, Fi?) Konteks Tuturan: (Dituturkan oleh Derek yang berusaha menghibur Lutfhi agar tidak terlalu terpuruk atas kesalahan Lutfhi sendiri yang tidak mengakui ayahnya lagi). Percakapan di atas merupakan realisasi dari penggunaan strategi kesantunan positif. Strategi ini diawali dengan tuturan Lutfhi yang berisikan tindak ekspresif. Tindak yang menggambarkan rasa ketidaksukaannya terhadap ayah kandungnya yang tiba-tiba datang menemuinya. Kemudian, Derek menggunakan strategi positif pada tuturannya dalam bentuk tindak direktif yang berisikan perintah agar Lutfhi mau menceritakan tentang masalahnya. Bentuk yang digunakan dalam strategi ini adalah tuturan langsung yang digunakan melalui penekanan ekspresi solidaritas yang ditandai dengan kata kita. Membangun ekspresi solidaritas dengan strategi kesantunan positif sangat penting. Seseorang akan merasa aman dan tidak terintimidasi dalam tekanan jika strategi ini dibangun dengan baik. Ekspresi solidaritas yang dibangun dalam strategi kesantunan positif akan menumbuhkan semangat housmates dalam aktivitasnya. 2. Strategi Kesantunan Negatif Muka negatif itu mengacu pada citra diri setiap orang yang rasional yang berkeinginan agar ia dihargai dengan jalan membiarkan bebas melakukan tindakan atau membiarkannya bebas dari keharusan mengerjakan sesuatu. Bila tindak tuturnya bersifat direktif yang terancam adalah muka negatif. Hal ini karena dengan memerintah atau meminta seseorang melakukan sesuatu, kita sebenarnya telah menghalangi kebebasannya untuk melakukan (bahkan untuk menikmati tindakannya). Di bawah ini tampak kutipan yang berisikan contoh penggunaan strategi kesantunan negatif untuk memperhalus permintaan. Big Brother : Silahkan pilih satu nama housemates yang masuk deportasi minggu ini. dalam nominasi (Silahkan kamu memilih salah satu nama housemates yang masuk dalam nominasi deportasi minggu ini!)

15 Jane : Aku nggak milih. (Aku tidak mau memilih!) Konteks Tuturan: (Dituturkan ketika Jane harus terpaksa memilih temannya untuk dideportasikan minggu ini dan menggantikan posisi dirinya sebagai nominasi, karena Jane mendapatkan kalung imunitas yang berhak untuk memlih temannya. Sebenarnya Jane tidak mau, tetapi karena terpaksa, akhirnya Jane memilih Patra). Tuturan di atas merupakan contoh penggunaan strategi kesantunan negatif. Terlihat dalam kutipan, Silahkan pilih satu nama housemates yang masuk dalam nominasi deportasi minggu ini!. Tindakan tersebut berisi tindak direktif berbentuk perintah. Hal ini terlihat saat Big Brother memerintahkan Jane untuk segera memilih temannya untuk masuk nominasi deportasi sebagai pengganti dirinya, terlihat penggunaan penanda silakan. Tuturan dengan penanda silakan digunakan Big Brother untuk memperhalus permintaan dalam memerintah kepada Jane. Kenyataan ini menunjukkan bahwa Big Brother masih memperhatikan muka negatif lawan tuturnya. Tuturan dengan penanda ini bukan untuk memperhalus permintaan, namun juga dapat digunakan sebagai pendorong motivasi seseorang (Jane) agar berani mengemukakan pendapatnya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tuturan Program Acara Big Brother Indonesia meliputi wujud pelaksanaan dan pelanggaran Geoffrey Leech dengan keenam maksimnya, yakni wujud pelaksanaan dan pelanggaran kesantunan berbahasa dalam acara Big Brother meliputi: 1) maksim kebijaksanaan yang berwujud tindak tutur komisif, 2) maksim kedermawanan yang berwujud tindak tutur imposif, 3) maksim penghargaan yang berwujud tindak tutur ekpresif, 4) maksim kesederhanaan yang berwujud tindak tutur eskpresif, 5) maksim pemufakatan yang berwujud tindak tutur asertif, 6) maksim simpati yang berwujud tindak tutur ekspresif. Sementara itu, penerapan yang ditemukan dalam prinsip kesantunan berupa strategi kesantunan positif dan kesantunan negatif mampu

16 menumbuhkan hubungan yang harmonis antara housmates sehingga rasa solidaritas dapat terjalin dengan baik. Saran Sehubungan dengan hasil penelitian ini, dapat disarankan bahwa penelitian ini dapat menjadi landasan bagi pengembangan ilmu pengetahuan mengenai pembelajaran pragmatik, yakni kesantunan berbahasa dalam proses belajar mengajar sehingga mahasiswa lebih paham mengenai prinsip kesantunan dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Hendaknya penelitian ini juga dapat dijadikan acuan bagi peneliti lain di masa akan datang untuk menambah referensi dan sebagai bahan perbandingan.

17 DAFTAR RUJUKAN Chaer, Abdul Kesantunan Berbahasa. Jakarta: Rineka Cipta. Ismari Tentang Percakapan. Surabaya: Airlangga University Press. Jumadi Wacana, Kajian Kekuasaan Berdasarkan Ancangan Etnografi Komunikasi dan Pragmatik. Yogyakarta: Pustaka Prisma. Moleong, Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nadar, F.X Pragmatik dan Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu. Rahardi, R. Kunjana Pragmatik, Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesia. Yogyakarta: PT Gelora Aksara Pratama. Wijana, I Dewa Putu dan Rohmadi, Muhammad Analisis Wacana Pragmatik, Kajian Teori dan Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka.

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015 PELANGGARAN PRINSIP-PRINSIP KESOPANAN PADA MEMO DINAS DI SALAH SATU PERGURUAN TINGGI DI BANTEN

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015 PELANGGARAN PRINSIP-PRINSIP KESOPANAN PADA MEMO DINAS DI SALAH SATU PERGURUAN TINGGI DI BANTEN PELANGGARAN PRINSIP-PRINSIP KESOPANAN PADA MEMO DINAS DI SALAH SATU PERGURUAN TINGGI DI BANTEN Dhafid Wahyu Utomo 1 Bayu Permana Sukma 2 Abstrak Di ranah formal, seperti di perguruan tinggi, penggunaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Fraser dalam Irawan (2010:7) mendefinisikan kesopanan adalah property

BAB II KAJIAN TEORI. Fraser dalam Irawan (2010:7) mendefinisikan kesopanan adalah property 7 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kesopanan Berbahasa Kesopanan berbahasa sangat diperlukan bagi penutur dan petutur. Menurut Fraser dalam Irawan (2010:7) mendefinisikan kesopanan adalah property associated with

Lebih terperinci

PRINSIP KESANTUNAN DALAM TUTURAN PENUTUR PADA ACARA TALKSHOW INDONESIA LAWYERS CLUB; SUATU TINJAUAN PRAGMATIK.

PRINSIP KESANTUNAN DALAM TUTURAN PENUTUR PADA ACARA TALKSHOW INDONESIA LAWYERS CLUB; SUATU TINJAUAN PRAGMATIK. PRINSIP KESANTUNAN DALAM TUTURAN PENUTUR PADA ACARA TALKSHOW INDONESIA LAWYERS CLUB; SUATU TINJAUAN PRAGMATIK Herdiana 1), Marsis 2), Syofiani 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi BAB II KERANGKA TEORI Kerangka teori ini berisi tentang teori yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi tindak tutur;

Lebih terperinci

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Diajukan oleh: RIZKA RAHMA PRADANA A

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Diajukan oleh: RIZKA RAHMA PRADANA A KESANTUNAN BERBICARA PENYIAR RADIO SE-EKS KARESIDENAN SURAKARTA: KAJIAN PRAGMATIK Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Diajukan

Lebih terperinci

KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA TALK SHOW

KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA TALK SHOW KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA TALK SHOW Syamsul Arif Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Kesantunan berbahasa merupakan hal yang penting dalam kegiatan berkomunikasi.

Lebih terperinci

Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia   ABSTRAK REALISASI PRINSIP KESOPANAN BERBAHASA INDONESIA DI LINGKUNGAN SMA MUHAMMADIYAH PURWOREJO TAHUN 2012 DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DI SMA Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, terutama bagi kehidupan manusia. Setiap manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, terutama bagi kehidupan manusia. Setiap manusia akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh semua makhluk hidup, terutama bagi kehidupan manusia. Setiap manusia akan melakukan komunikasi dengan sesamanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia sebagai alat komunikasi, untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia sebagai alat komunikasi, untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa berperan penting bagi kehidupan manusia sebagai alat komunikasi, untuk menjalankan segala aktivitas. Bahasa juga sebagai salah satu aspek tindak tutur yang terkait

Lebih terperinci

ABSTRACT: Kata kunci: kesantunan, tuturan, imperatif. maksim penghargaan, maksim kesederhanaan,

ABSTRACT: Kata kunci: kesantunan, tuturan, imperatif. maksim penghargaan, maksim kesederhanaan, ABSTRACT: KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF MAHASISWA KELAS A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU ANGKATAN 2007 Oleh: Rika Ningsih This research

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Frinawaty Lestarina Barus, 2014 Realisasi kesantunan berbahasa politisi dalam indonesia lawyers club

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Frinawaty Lestarina Barus, 2014 Realisasi kesantunan berbahasa politisi dalam indonesia lawyers club 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam berbahasa diperlukan kesantunan, karena tujuan berkomunkasi bukan hanya bertukar pesan melainkan menjalin hubungan sosial. Chaer (2010:15) mengatakan

Lebih terperinci

KESANTUNAN BERBAHASA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAANGKATAN DENGAN KARYAWAN UNESA. Pembimbing Dra.

KESANTUNAN BERBAHASA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAANGKATAN DENGAN KARYAWAN UNESA. Pembimbing Dra. KESANTUNAN BERBAHASA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAANGKATAN 2008--2011 DENGAN KARYAWAN UNESA Dwi Santoso S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas

Lebih terperinci

KESANTUNAN BERTUTUR DIALOG TOKOH DALAM FILM SANG PENCERAH KARYA HANUNG BRAMANTYO. Oleh

KESANTUNAN BERTUTUR DIALOG TOKOH DALAM FILM SANG PENCERAH KARYA HANUNG BRAMANTYO. Oleh KESANTUNAN BERTUTUR DIALOG TOKOH DALAM FILM SANG PENCERAH KARYA HANUNG BRAMANTYO Oleh Yorista Indah Astari Nurlaksana Eko Rusminto Munaris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: yoristaindahastari@ymail.com

Lebih terperinci

REALISASI KESANTUNAN TINDAK TUTUR KOMISIF BERJANJI DALAM BAHASA BANJAR

REALISASI KESANTUNAN TINDAK TUTUR KOMISIF BERJANJI DALAM BAHASA BANJAR JAHDIAH: REALISASI KESANTUNAN TINDAK TUTUR... REALISASI KESANTUNAN TINDAK TUTUR KOMISIF BERJANJI DALAM BAHASA BANJAR (POLITENESS REALIZATION OF COMMISSIVE SPEECH ACT OF PROMISING IN BANJAR LANGUAGE) Jahdiah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seseorang ketika berbicara tidak lepas dari penggunaan bahasa. Pengertian bahasa menurut KBBI (2007:88) adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunkaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pikiran kita. Dengan demikian bahasa yang kita sampaikan harus jelas dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pikiran kita. Dengan demikian bahasa yang kita sampaikan harus jelas dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbahasa adalah kebutuhan utama bagi setiap individu dalam kehidupan. Bahasa pada dasarnya dapat digunakan untuk menyampaikan maksud yang ada di dalam pikiran kita.

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU TAMAN KANAK-KANAK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TK AISYIYAH 29 PADANG

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU TAMAN KANAK-KANAK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TK AISYIYAH 29 PADANG TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU TAMAN KANAK-KANAK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TK AISYIYAH 29 PADANG Nensi Yuferi 1), Hasnul Fikri 2), Gusnetti 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia 2)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapat dari seorang penutur kepada mitra tutur. mengemukakan pendapat, yang perlu diperhatikan bukan hanya kebahasaan

BAB I PENDAHULUAN. pendapat dari seorang penutur kepada mitra tutur. mengemukakan pendapat, yang perlu diperhatikan bukan hanya kebahasaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia memperlakukan bahasa sebagai alat komunikasi. Keinginan dan kemauan seseorang dapat dimengerti dan diketahui oleh orang lain melalui bahasa dengan

Lebih terperinci

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa REALISASI TUTURAN DALAM WACANA PEMBUKA PROSES BELAJARMENGAJAR DI KALANGAN GURU BAHASA INDONESIA YANG BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

PENYIMPANGAN PRINSIP KESOPANAN BERBAHASA DALAM ACARA TALKSHOW RUMPI NO SECRET DI YOUTUBE UNGGAHAN MARET 2017

PENYIMPANGAN PRINSIP KESOPANAN BERBAHASA DALAM ACARA TALKSHOW RUMPI NO SECRET DI YOUTUBE UNGGAHAN MARET 2017 PENYIMPANGAN PRINSIP KESOPANAN BERBAHASA DALAM ACARA TALKSHOW RUMPI NO SECRET DI YOUTUBE UNGGAHAN MARET 2017 SKRIPSI Disusun sebagai Syarat Mencapai Derajat Sarjana Strata Satu (S-1) Oleh : ANGGRAENI PANGESTU

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian... 31

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian... 31 DAFTAR ISI PERNYATAAN... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Penelitian... 1 B. Identifikasi Masalah...

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevan 1. Penelitian dengan judul Pelanggaran Prinsip Kerja Sama dan Prinsip Kesopanan dalam Percakapan Pembawa Acara Musik Inbox Edisi Desember 2015 di Stasiun Televisi

Lebih terperinci

REALISASI MAKSIM PERCAKAPAN DALAM ACARA HITAM PUTIH DI TRANS7

REALISASI MAKSIM PERCAKAPAN DALAM ACARA HITAM PUTIH DI TRANS7 Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya ISSN 2527-4104 Vol. 1 No.1, 1 April 2016 REALISASI MAKSIM PERCAKAPAN DALAM ACARA HITAM PUTIH DI TRANS7 Helda Safitri Oktani, Haswinda Harpriyanti Program

Lebih terperinci

REALISASI MAKSIM PERCAKAPAN DALAM ACARA HITAM PUTIH DI TRANS7

REALISASI MAKSIM PERCAKAPAN DALAM ACARA HITAM PUTIH DI TRANS7 Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya ISSN 2527-4104 Vol. 1 No.1, 1 April 2016 REALISASI MAKSIM PERCAKAPAN DALAM ACARA HITAM PUTIH DI TRANS7 Haswinda Harpriyanti dan Helda Safitri Oktani

Lebih terperinci

KESANTUNAN BERBAHASA GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMA NEGERI 2 LINTAU BUO

KESANTUNAN BERBAHASA GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMA NEGERI 2 LINTAU BUO KESANTUNAN BERBAHASA GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMA NEGERI 2 LINTAU BUO Oleh: Nuri Gusriani 1, Atmazaki 2, Ellya Ratna 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi manusia mempunyai peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sebagai alat komunikasi manusia mempunyai peranan yang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi manusia mempunyai peranan yang sangat penting dalam interaksi manusia. Bahasa dapat digunakan untuk menyampaikan ide, gagasan,

Lebih terperinci

PENERAPAN MAKSIM TUTUR DALAM TINDAK TUTUR CERAMAH PENGAJIAN RUTIN HARI MINGGU MALAM SENIN DI MASJID BAITURROHMAN BULAN JANUARI JUNI TAHUN 2014

PENERAPAN MAKSIM TUTUR DALAM TINDAK TUTUR CERAMAH PENGAJIAN RUTIN HARI MINGGU MALAM SENIN DI MASJID BAITURROHMAN BULAN JANUARI JUNI TAHUN 2014 PENERAPAN MAKSIM TUTUR DALAM TINDAK TUTUR CERAMAH PENGAJIAN RUTIN HARI MINGGU MALAM SENIN DI MASJID BAITURROHMAN BULAN JANUARI JUNI TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah

Lebih terperinci

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM BUKU AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNTUK SMK

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM BUKU AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNTUK SMK KESANTUNAN BERBAHASA DALAM BUKU AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNTUK SMK Iis Darliah, Ahadi Sulissusiawan, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan Email: darliah.iis@gmail.com

Lebih terperinci

REALISASI PRINSIP KESOPANAN TUTURAN PENGAMEN PANTURA DAN PENGAMEN PASUNDAN

REALISASI PRINSIP KESOPANAN TUTURAN PENGAMEN PANTURA DAN PENGAMEN PASUNDAN REALISASI PRINSIP KESOPANAN TUTURAN PENGAMEN PANTURA DAN PENGAMEN PASUNDAN Dewi Anggia Huzniawati Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS, UPI gigie_kaka@yahoo.com Abstrak Penelitian ini dilatar

Lebih terperinci

ANALISIS KESANTUNAN BAHASA DALAM KONTEKS PEMBELAJARAN TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

ANALISIS KESANTUNAN BAHASA DALAM KONTEKS PEMBELAJARAN TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 ANALISIS KESANTUNAN BAHASA DALAM KONTEKS PEMBELAJARAN TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Oleh Intan Br Tarigan (intansepty68@gmail.com) Dr. Abdurahman AS, M.Hum.

Lebih terperinci

ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA PADA LAPORAN WAWANCARA YANG DITULIS SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 TERAS. Diajukan Oleh: Ana Maria A

ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA PADA LAPORAN WAWANCARA YANG DITULIS SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 TERAS. Diajukan Oleh: Ana Maria A ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA PADA LAPORAN WAWANCARA YANG DITULIS SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 TERAS Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian ini bagi pembelajaran

BAB V PENUTUP. Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian ini bagi pembelajaran BAB V PENUTUP Pada bagian ini akan dibahas mengenai kesimpulan hasil penelitian Analisis Pemanfaatan Prinsip Kesantunan Berbahasa pada Kegiatan Diskusi Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh para pengguna bahasa itu sendiri. saling memahami apa yang mereka bicarakan. Fenomena ini terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh para pengguna bahasa itu sendiri. saling memahami apa yang mereka bicarakan. Fenomena ini terjadi di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemakaian bahasa sebagai sarana komunikasi kurang begitu diperhatikan oleh para pengguna bahasa itu sendiri. Mereka berfikir bahwa yang terpenting dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejatinya, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana berkomunikasi antarsesama. Akan tetapi, tidak jarang bahasa juga digunakan oleh manusia sebagai sarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedang mengalami perubahan menuju era globalisasi. Setiap perubahan

BAB I PENDAHULUAN. sedang mengalami perubahan menuju era globalisasi. Setiap perubahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Manusia mempergunakan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi. Berbahasa berkaitan dengan pemilihan

Lebih terperinci

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA PADA SINETRON PREMAN PENSIUN. Veria Septianingtias STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA PADA SINETRON PREMAN PENSIUN. Veria Septianingtias STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA PADA SINETRON PREMAN PENSIUN Veria Septianingtias STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung verianingtias@gmail.com Abstrak Penelitian ini mengkaji prinsip kerja sama pada sinetron

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sebuah sarana yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Sesuai dengan fungsinya, bahasa memiliki peran sebagai penyampai pesan antara manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umum dari komunikasi adalah percakapan. Percakapan menurut Levinson

BAB I PENDAHULUAN. umum dari komunikasi adalah percakapan. Percakapan menurut Levinson BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu hal terpenting bagi manusia untuk menjaga hubungan dengan manusia lain, bahkan sejak lahir di dunia. Salah satu bentuk umum dari komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Film The Great Gatsby adalah film visual 3D karya Baz Luhrmann yang

BAB I PENDAHULUAN. Film The Great Gatsby adalah film visual 3D karya Baz Luhrmann yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film The Great Gatsby adalah film visual 3D karya Baz Luhrmann yang dirilis pada 10 Mei 2013, banyak pro dan kontra dalam pembuatanya, seperti yang dikutip oleh penulis

Lebih terperinci

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM TINDAK TUTUR PADA BUKU CERITA ANAK ABANGKU SAYANG KARYA MARION

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM TINDAK TUTUR PADA BUKU CERITA ANAK ABANGKU SAYANG KARYA MARION KESANTUNAN BERBAHASA DALAM TINDAK TUTUR PADA BUKU CERITA ANAK ABANGKU SAYANG KARYA MARION Istiqamah Program Studi Bahasa Indonesia, FKIP, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin Jalan S.Parman Komplek RS

Lebih terperinci

PERGESERAN TINDAK KESANTUAN DIREKTIF MEMOHON DI KALANGAN ANAK SD BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA. Naskah Publikasi

PERGESERAN TINDAK KESANTUAN DIREKTIF MEMOHON DI KALANGAN ANAK SD BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA. Naskah Publikasi PERGESERAN TINDAK KESANTUAN DIREKTIF MEMOHON DI KALANGAN ANAK SD BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

KESANTUNAN TUTURAN SISWA KEPADA GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII 8 SMP NEGERI 27 PADANG ABSTRACT

KESANTUNAN TUTURAN SISWA KEPADA GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII 8 SMP NEGERI 27 PADANG ABSTRACT KESANTUNAN TUTURAN SISWA KEPADA GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII 8 SMP NEGERI 27 PADANG Nora Amelia¹, Putri Dian Afrinda², Wahyudi rahmat³ 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PRINSIP KESOPANAN DAN PARAMETER PRAGMATIK CERITA BERSAMBUNG ARA-ARA CENGKAR TANPA PINGGIR DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2010

PRINSIP KESOPANAN DAN PARAMETER PRAGMATIK CERITA BERSAMBUNG ARA-ARA CENGKAR TANPA PINGGIR DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2010 PRINSIP KESOPANAN DAN PARAMETER PRAGMATIK CERITA BERSAMBUNG ARA-ARA CENGKAR TANPA PINGGIR DALAM MAJALAH DJAKA LODANG TAHUN 2010 Oleh: Agus Suraningsih program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa e-mail:

Lebih terperinci

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA GURU DAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 SUNGAI PINYUH

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA GURU DAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 SUNGAI PINYUH REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA GURU DAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 SUNGAI PINYUH Mardiana Rosanti, Sisilya Saman, dan Amriani Amir Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Untan Pontianak Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selatan, bahasa yang paling sering disebut Hangungmal ( 한국말 ; 韩国말 ), atau

BAB I PENDAHULUAN. Selatan, bahasa yang paling sering disebut Hangungmal ( 한국말 ; 韩国말 ), atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Korea ( 한국어 / 조선말 ) adalah bahasa yang paling luas digunakan di Korea, dan merupakan bahasa resmi Korea Selatan. Secara keseluruhan terdapat sekitar 78 juta

Lebih terperinci

KESANTUNAN BERBAHASA SIDANG DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH: KAJIAN BERDASARKAN PRAGMATIK

KESANTUNAN BERBAHASA SIDANG DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH: KAJIAN BERDASARKAN PRAGMATIK KESANTUNAN BERBAHASA SIDANG DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH: KAJIAN BERDASARKAN PRAGMATIK Dr.H.Muhammad Sukri,M.Hum., dan Siti Maryam, M.Pd. FKIP Universitas Mataram sukrimuhammad75@gmail.com Abstrak Masalah

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Alwi, 2003:588).

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Alwi, 2003:588). BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya. Menurut Kridalaksana

BAB I PENDAHULUAN. penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya. Menurut Kridalaksana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Sesuai dengan fungsinya, bahasa memiliki peran sebagai penyampai pesan antara manusia

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PRASASTI (Pragmatik: Sastra dan Linguistik)

SEMINAR NASIONAL PRASASTI (Pragmatik: Sastra dan Linguistik) IMPLEMENTASI KESANTUNAN LEECH TERHADAP KEHIDUPAN BERMASYARAKAT (Suatu Strategi untuk Menciptakan Kerukunan Hidup Bermasyarakat yang Damai dan Harmonis) Nisa Afifah S111308007 Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNANLEECH DALAM DIALOG FILM MY STUPID BOSSKARYA UPI AVIANTODAN RELEVANSINYATERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER DI SMA

PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNANLEECH DALAM DIALOG FILM MY STUPID BOSSKARYA UPI AVIANTODAN RELEVANSINYATERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER DI SMA 1 PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNANLEECH DALAM DIALOG FILM MY STUPID BOSSKARYA UPI AVIANTODAN RELEVANSINYATERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER DI SMA Herlina Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas

Lebih terperinci

Prinsip Kerjasama Dan Kesantunan Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Pendekatan Saintifik

Prinsip Kerjasama Dan Kesantunan Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Pendekatan Saintifik Prinsip Kerjasama Dan Kesantunan Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Pendekatan Saintifik I Made Rai Arta 1 Abstrak Tulisan ini memuat kajian prinsip kerjasama dan kesantunan yang berorientasi pada

Lebih terperinci

ANALISIS KESOPANAN BERBAHASA PADA ANAK USIA 6-10 TAHUN DI DESA LUMBIR KECAMATAN LUMBIR KABUPATEN BANYUMAS

ANALISIS KESOPANAN BERBAHASA PADA ANAK USIA 6-10 TAHUN DI DESA LUMBIR KECAMATAN LUMBIR KABUPATEN BANYUMAS 1 ANALISIS KESOPANAN BERBAHASA PADA ANAK USIA 6-10 TAHUN DI DESA LUMBIR KECAMATAN LUMBIR KABUPATEN BANYUMAS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Progam Studi

Lebih terperinci

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM PERCAKAPAN PEMBAWA ACARA MUSIK INBOX EDISI DESEMBER 2015 DI STASIUN TELEVISI SCTV

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM PERCAKAPAN PEMBAWA ACARA MUSIK INBOX EDISI DESEMBER 2015 DI STASIUN TELEVISI SCTV 1 PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM PERCAKAPAN PEMBAWA ACARA MUSIK INBOX EDISI DESEMBER 2015 DI STASIUN TELEVISI SCTV SKRIPSI Disusun sebagai Syarat Mencapai Derajat Sarjana Disusun

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KESANTUNAN DI PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN (Sebuah Strategi Kesantunan antara Penjual kepada Pembeli)

PERBANDINGAN KESANTUNAN DI PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN (Sebuah Strategi Kesantunan antara Penjual kepada Pembeli) PERBANDINGAN KESANTUNAN DI PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN (Sebuah Strategi Kesantunan antara Penjual kepada Pembeli) Oleh Latifah Dwi Wahyuni dan Nisa Afifah Abstrak Pada proses jual beli, baik di

Lebih terperinci

Artikel Publikasi TINDAK KESANTUNAN BERBAHASA: STUDI KASUS PADA KOMUNIKASI PEMBANTU-MAJIKAN DI KECAMATAN GEMOLONG, KABUPATEN SRAGEN

Artikel Publikasi TINDAK KESANTUNAN BERBAHASA: STUDI KASUS PADA KOMUNIKASI PEMBANTU-MAJIKAN DI KECAMATAN GEMOLONG, KABUPATEN SRAGEN Artikel Publikasi TINDAK KESANTUNAN BERBAHASA: STUDI KASUS PADA KOMUNIKASI PEMBANTU-MAJIKAN DI KECAMATAN GEMOLONG, KABUPATEN SRAGEN Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

KESANTUNAN BERBAHASA PEDAGANG SAYUR DALAM MELAYANI PEMBELI DI PASAR KAMBANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

KESANTUNAN BERBAHASA PEDAGANG SAYUR DALAM MELAYANI PEMBELI DI PASAR KAMBANG KABUPATEN PESISIR SELATAN 1 KESANTUNAN BERBAHASA PEDAGANG SAYUR DALAM MELAYANI PEMBELI DI PASAR KAMBANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Mutya Ramanda 1), Yetty Morelent 2), Romi Isnanda 2). 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu aktivitas yang tidak dapat dipisahkan atau dihindari dari kehidupan manusia. Chaer (2010:11) menyatakan bahasa adalah sistem, artinya,

Lebih terperinci

PRINSIP KESANTUNAN DAN KEBERHASILAN KETERAMPILAN BERBICARA

PRINSIP KESANTUNAN DAN KEBERHASILAN KETERAMPILAN BERBICARA PRINSIP KESANTUNAN DAN KEBERHASILAN KETERAMPILAN BERBICARA Diana Tustiantina 1) Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dianatustiantina@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah alat komunikasi, manusia dapat saling memahami satu sama lain sebagai

BAB I PENDAHULUAN. adalah alat komunikasi, manusia dapat saling memahami satu sama lain sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi antar sesama dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menyampaikan maksud dan tujuan kepada orang lain sehingga dapat

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA SAMA DALAM BERINTERAKSI DI LINGKUNGAN SMPN 11 KOTA JAMBI Hendri Ristiawan* SMPN 11 Kota Jambi

PRINSIP KERJA SAMA DALAM BERINTERAKSI DI LINGKUNGAN SMPN 11 KOTA JAMBI Hendri Ristiawan* SMPN 11 Kota Jambi Pena pppp Vol.7,m,m[Type No.2 text]njnj Desember 2017 ISSN 2089-3973 PRINSIP KERJA SAMA DALAM BERINTERAKSI DI LINGKUNGAN SMPN 11 KOTA JAMBI Hendri Ristiawan* SMPN 11 Kota Jambi ABTRACT The results of this

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Pustaka. penelitian yang bersumber dari acara infotainment talkshow baru pertama kali

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Tinjauan Pustaka. penelitian yang bersumber dari acara infotainment talkshow baru pertama kali BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka Penelitian mengenai prinsip kesantunan dan implikatur yang menggunakan pendekatan pragmatik sudah banyak dilakukan, akan tetapi penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS PELANGGARAN KESANTUNAN BERBAHASA DALAM ACARA FESBUKERS SKRIPSI

ANALISIS PELANGGARAN KESANTUNAN BERBAHASA DALAM ACARA FESBUKERS SKRIPSI ANALISIS PELANGGARAN KESANTUNAN BERBAHASA DALAM ACARA FESBUKERS SKRIPSI Oleh: DIA ULVAYATI 201010080311020 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

E-ISSN Volume 1, No. 1, Februari 2016 ISSN

E-ISSN Volume 1, No. 1, Februari 2016 ISSN E-ISSN 2503-0329 Volume 1, No. 1, Februari 2016 ISSN 2502-5864 39 PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNAN AHOK (AK) DALAM WAWANCARA EKSKLUSIF KISRUH DPRD DKI JAKARTA DI KOMPAS TV Finda Mia Wulandari Magister Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DI LINGKUNGAN TERMINAL SEKITAR WILAYAH BOJONEGORO DENGAN PRINSIP KESANTUNAN LEECH

ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DI LINGKUNGAN TERMINAL SEKITAR WILAYAH BOJONEGORO DENGAN PRINSIP KESANTUNAN LEECH Analisis Kesantunan Berbahasa (Rodhiati Rahmawati) 149 ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DI LINGKUNGAN TERMINAL SEKITAR WILAYAH BOJONEGORO DENGAN PRINSIP KESANTUNAN LEECH Rodhiati Rahmawati MTsN Bojonegoro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tindak tutur merupakan suatu bentuk tindakan dalam konteks situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DAN KESANTUNAN BERBAHASA DI KANTIN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

TINDAK TUTUR DAN KESANTUNAN BERBAHASA DI KANTIN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI TINDAK TUTUR DAN KESANTUNAN BERBAHASA DI KANTIN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI Oleh: Latifah Dwi Wahyuni Program Pascasarjana Linguistik Deskriptif UNS Surakarta Abstrak Komunikasi dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan, Manfaat, Definisi Operasional 1.1 Latar Belakang Manusia dalam kehidupannya sebagai makhluk sosial selalu

Lebih terperinci

Oleh: Wenny Setiyawan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhamadiyah Purworejo

Oleh: Wenny Setiyawan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhamadiyah Purworejo PENERAPAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM PERCAKAPAN FILM SANG PENCERAH SUTRADARA HANUNG BRAMANTYO, RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK DAN BERBICARA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA

Lebih terperinci

ABSTRAK

ABSTRAK STIMULUS KESANTUNAN BERBAHASA MEMBENTUK KARAKTER PADA ANAK Octaria Putri Nurharyani Roch Widjatini Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Email: octariaputri97@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Skripsi ini membahas tentang pematuhan dan pelanggaran maksim-maksim

BAB IV PENUTUP. Skripsi ini membahas tentang pematuhan dan pelanggaran maksim-maksim BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Skripsi ini membahas tentang pematuhan dan pelanggaran maksim-maksim prinsip kesantunan tuturan tokoh-tokoh dalam drama serial Korea God s Quiz. Setelah melakukan analisis

Lebih terperinci

FUNGSI BASA-BASI DALAM TINDAK BAHASA DI KALANGAN MASYARAKAT JAWA (KAJIAN PRAGMATIK)

FUNGSI BASA-BASI DALAM TINDAK BAHASA DI KALANGAN MASYARAKAT JAWA (KAJIAN PRAGMATIK) FUNGSI BASA-BASI DALAM TINDAK BAHASA DI KALANGAN MASYARAKAT JAWA (KAJIAN PRAGMATIK) NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat SARJANA S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perasaannya melalui tindak bahasa (baik verbal maupun non verbal).

BAB I PENDAHULUAN. perasaannya melalui tindak bahasa (baik verbal maupun non verbal). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan cermin kepribadian seseorang.bahkan, bahasa merupakan cermin kepribadian bangsa.artinya, melalui bahasa seseorang atau suatu bangsa dapat

Lebih terperinci

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa,

Lebih terperinci

KESANTUNAN DAN FUNGSI PRAGMATIK WACANA TANYA JAWAB KONSULTASI REMAJA RUBRIK DEAR MBAK PIPIET KORAN SUARA MERDEKA SKRIPSI

KESANTUNAN DAN FUNGSI PRAGMATIK WACANA TANYA JAWAB KONSULTASI REMAJA RUBRIK DEAR MBAK PIPIET KORAN SUARA MERDEKA SKRIPSI KESANTUNAN DAN FUNGSI PRAGMATIK WACANA TANYA JAWAB KONSULTASI REMAJA RUBRIK DEAR MBAK PIPIET KORAN SUARA MERDEKA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Show Campur-Campur di Stasiun Televisi ANTV memiliki dua penelitian yang

BAB II LANDASAN TEORI. Show Campur-Campur di Stasiun Televisi ANTV memiliki dua penelitian yang 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevan Penelitian yang berjudul Prinsip Kesopanan Berbahasa dalam Acara Talk Show Campur-Campur di Stasiun Televisi ANTV memiliki dua penelitian yang relevan. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Chaer (2011: 1) mengemukakan bahwa bahasa adalah sistem lambang berupa bunyi, bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi, digunakan oleh anggota masyarakat untuk berinteraksi, dengan kata lain interaksi atau segala macam kegiatan komunikasi di dalam

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA SAMA DAN KESANTUNAN TUTURAN PERAWAT DALAM MENGHADAPI PASIEN YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PRINSIP KERJA SAMA DAN KESANTUNAN TUTURAN PERAWAT DALAM MENGHADAPI PASIEN YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PRINSIP KERJA SAMA DAN KESANTUNAN TUTURAN PERAWAT DALAM MENGHADAPI PASIEN YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA DI KELAS VIII SMPN 1 LIMBUR KABUPATEN BUNGO

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA DI KELAS VIII SMPN 1 LIMBUR KABUPATEN BUNGO KESANTUNAN BERBAHASA DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA DI KELAS VIII SMPN 1 LIMBUR KABUPATEN BUNGO Sudaryono, Irma Suryani, Kasmini Putri* ABSTRACT FKIP Universitas Jambi This article

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kunci utama dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kunci utama dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan kunci utama dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa manusia akan sulit berinteraksi dan berkomunikasi dengan sesamanya. Selain itu bahasa juga menjadi

Lebih terperinci

KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF DALAM KOMUNIKASI ANTARA PENJUAL HANDPHONE DENGAN PEMBELI DI MATAHARI SINGOSAREN

KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF DALAM KOMUNIKASI ANTARA PENJUAL HANDPHONE DENGAN PEMBELI DI MATAHARI SINGOSAREN KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF DALAM KOMUNIKASI ANTARA PENJUAL HANDPHONE DENGAN PEMBELI DI MATAHARI SINGOSAREN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Diajukan Oleh:

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan. pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia. Diajukan Oleh: PRINSIP SOPAN SANTUN DALAM WACANA IKLAN PILKADA PADA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS, JATENG POS, DAN WAWASAN EDISI NOVEMBER-DESEMBER 2015 UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PERSUASI KELAS X SMK Skripsi

Lebih terperinci

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

KAJIAN PERILAKU PRAGMATIS TERHADAP TINDAK TUTUR SANTRI TERHADAP KYAI DI PONDOK PESANTREN DI WILAYAH KOTA SEMARANG

KAJIAN PERILAKU PRAGMATIS TERHADAP TINDAK TUTUR SANTRI TERHADAP KYAI DI PONDOK PESANTREN DI WILAYAH KOTA SEMARANG KAJIAN PERILAKU PRAGMATIS TERHADAP TINDAK TUTUR SANTRI TERHADAP KYAI DI PONDOK PESANTREN DI WILAYAH KOTA SEMARANG Oleh: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro tiani.riris@gmail.com ABSTRACT The main

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah interaksi sosial akan terjalin dengan baik jika syarat syarat tertentu

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah interaksi sosial akan terjalin dengan baik jika syarat syarat tertentu BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Sebuah interaksi sosial akan terjalin dengan baik jika syarat syarat tertentu terpenuhi. Salah satunya adalah kesadaran terhadap bentuk sopan santun. Kesopansantunan

Lebih terperinci

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI SISWAKELAS XI SMK DINAMIKA LAMPUNG UTARA. Oleh

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI SISWAKELAS XI SMK DINAMIKA LAMPUNG UTARA. Oleh KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI SISWAKELAS XI SMK DINAMIKA LAMPUNG UTARA Oleh Ishariyanti Mulyanto Widodo Muhammad Fuad Email: ishariyantiajja@gmail.com Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA MAHASISWA KEPADA DOSEN MELALUI SHORT MESSAGE SERVICE

PELAKSANAAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA MAHASISWA KEPADA DOSEN MELALUI SHORT MESSAGE SERVICE PELAKSANAAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA MAHASISWA KEPADA DOSEN MELALUI SHORT MESSAGE SERVICE Oleh : Siminto, S.Pd., M.Hum (simintohs@yahoo.com, STAIN Palangka Raya) Abstrak Manusia tidak bisa lepas dari

Lebih terperinci

PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA PADA ANAK KOS RIZKY DI DESA DUKUH WALUH KECAMATAN KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS BULAN MEI 2016

PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA PADA ANAK KOS RIZKY DI DESA DUKUH WALUH KECAMATAN KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS BULAN MEI 2016 PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA PADA ANAK KOS RIZKY DI DESA DUKUH WALUH KECAMATAN KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS BULAN MEI 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Syarat Mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA BERITA ON-LINE: PEMBERITAAN TENTANG MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, SUSI PUDJIASTUTI.

ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA BERITA ON-LINE: PEMBERITAAN TENTANG MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, SUSI PUDJIASTUTI. ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA BERITA ON-LINE: PEMBERITAAN TENTANG MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, SUSI PUDJIASTUTI. Scorpio Puspitasari Linguistik Deskriptif, Universitas Sebelas Maret Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah EKO CAHYONO

Lebih terperinci

Pelanggaran Kesantunan dalam Acara Comedy Night Live di Net TV: Kajian Pragmatik

Pelanggaran Kesantunan dalam Acara Comedy Night Live di Net TV: Kajian Pragmatik Pelanggaran Kesantunan dalam Acara Comedy Night Live di Net TV: Kajian Pragmatik I Gusti Ayu Ketut Swadiari 1*, I Wayan Simpen 2, I Wayan Teguh 3 [123] Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah 0 TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7 Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Lebih terperinci

Lili Tansliova Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USI

Lili Tansliova Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USI Tindak Tutur Kesantunan Berbahasa dalam Acara Kick Andy di Metro TV Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan USI E-mail : lili_tans@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tindak

Lebih terperinci

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia SELOKA 1 (2) (2012) Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/seloka RESPONS VERBAL PESERTA DIDIK SMP TERHADAP JENIS, FUNGSI, DAN KESANTUNAN TUTURAN

Lebih terperinci

PEMATUHAN DAN PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNAN DALAM KASUS MARIO TEGUH DI SITUS WEB liputan6.com dan tribun.com ABSTRAK

PEMATUHAN DAN PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNAN DALAM KASUS MARIO TEGUH DI SITUS WEB liputan6.com dan tribun.com ABSTRAK PEMATUHAN DAN PELANGGARAN PRINSIP KESANTUNAN DALAM KASUS MARIO TEGUH DI SITUS WEB liputan6.com dan tribun.com Annisa Maghfirani Ramadhan *), Dr. Suyanto, M. Si., Drs. Suharyo, M. Hum. Program Studi Bahasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai bidang, seperti dalam bidang telekomunikas. Saat ini untuk berkomunikasi dengan orang lain sangatlah

Lebih terperinci

TINDAK DIREKTIF BAHASA INDONESIA PADA POSTER BADAN LINGKUNGAN HIDUP DI TAMAN WISATA STUDI LINGKUNGAN KOTA PROBOLINGGO

TINDAK DIREKTIF BAHASA INDONESIA PADA POSTER BADAN LINGKUNGAN HIDUP DI TAMAN WISATA STUDI LINGKUNGAN KOTA PROBOLINGGO TINDAK DIREKTIF BAHASA INDONESIA PADA POSTER BADAN LINGKUNGAN HIDUP DI TAMAN WISATA STUDI LINGKUNGAN KOTA PROBOLINGGO Ventyana Haedar 48, Muji 49, Anita Widjajanti 50 Abstract : Directive speech act is

Lebih terperinci

ANALISIS PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN PADA BUKU HUMOR SEHAT KARYA PUJO RAHARJO SKRIPSI

ANALISIS PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN PADA BUKU HUMOR SEHAT KARYA PUJO RAHARJO SKRIPSI ANALISIS PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN PADA BUKU HUMOR SEHAT KARYA PUJO RAHARJO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB 2 IHWAL PRAGMATIK: PRINSIP KERJA SAMA, KESOPANAN DAN TINDAK TUTUR. Berbicara mengenai maksud tuturan dalam melakukan tugas dari petugas

BAB 2 IHWAL PRAGMATIK: PRINSIP KERJA SAMA, KESOPANAN DAN TINDAK TUTUR. Berbicara mengenai maksud tuturan dalam melakukan tugas dari petugas 8 BAB 2 IHWAL PRAGMATIK: PRINSIP KERJA SAMA, KESOPANAN DAN TINDAK TUTUR Berbicara mengenai maksud tuturan dalam melakukan tugas dari petugas koperasi saat melakukan transaksi dengan nasabah atau sebaliknya

Lebih terperinci