BAB III PEMBAHASAN. Istilah sekretaris berasal dari bahasa Latin, yaitu secretum yang artinya
|
|
- Liani Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Sekretaris Istilah sekretaris berasal dari bahasa Latin, yaitu secretum yang artinya rahasia. Dalam bahasa Prancis disebut dengan secretaire. Dalam bahasa Belanda disebut dengan secretares. Sementara itu dalam bahasa Inggris disebut dengan secretary berasal dari kata secret yang berarti raasia. Sesuai dengan asal katanya, sekretaris merupakan orang yang harus bisa menyimpan rahasia pimpinan atau perusahaan yang tidak perlu diketahui oleh orang atau pegawai lain. Dari pengertian tersebut, ada banyak definisi sekretaris yang berkembang saat ini. Sekretaris merupakan jabatan profesional yang pekerjaannya membutuhkan keahlian serta ketrampilan, tetapi keahlian dan ketrampilan khusus saja tidak cukup. Seorang sekretaris memerlukan latihan teknis dan pengalaman yang memadahi untuk menjadi seseorang sekretaris professional. Pendidikan khusus diperlukan bagi sekretaris untuk menambah pengetahuan, serta memperdalam pengetahuan tentang dunia sekretaris. Braum dan Roman (2008:3) sekretaris adalalah pembantu dari seorang pimpinan yang menerima pendiktean, menyiapkan surat-menyurat, menerima tamu, memeriksa atau mengingatkan pimpinannya mengenai kewajiban yang sudah dijanjikan, dan melakukan banyak kewajiban lain yang bertujuan meningkatkan efektivitas dari pimpinannya tersebut sedangkan menurut Barnhmart (2008:2) sekretaris adalah seseorang yang melakukan korespondensi, memelihara warkat 37
2 38 dan lainnya untuk perorangan atau organisasi dan seorang kepala pejabat pemerintah yang mengawasi dan memimpinan suatu departemen pemerintahan tertentu, sebuah meja dan rak buku diatasnya. Sekretaris adalah sebuah professi administratif yang bersifat asisten atau mendukung. Gelar ini merujuk kepada sebuah perkerjaan kantor yang tugasnya ialah melaksanakan pekerjaan rutin, tugas-tugas administratif, atau tugas-tugas pribadi dari atasannya. Pekerja atau karyawan ini biasanya melakukan tugas-tugas seperti mengetik, penggunaan computer, dan pengaturan agenda. Mereka biasanya bekerja dibelakang meja. Pada awalnya sekretaris bertugas sebagai seseorang yang menyimpan rahasia pimpinan maupun rahasia perusahaan, tetapi saat ini tugas sekretaris bukan hanya itu saja. Sejalan dengan perkembangan dalam perusahaan tugas sekretaris lebih berkembang, sekretaris dituntut untuk membantu pekerjaan pimpinan dalam mencapai tujuan perusahaan. Seorang sekretaris tidak hanya sekedar menerima perintah dari pimpinan tetapi juga membantu aktif dalam melakukan pola perbuatan manager supaya organisasi tersebut dapat berjalan lancar dalam usaha mencapai tujuan pokok. Berdasarkan pengertian para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa seorang sekretaris hakikatnya adalah seorang yang dapat dipercaya oleh pimpinan dalam kantor yang dapat membantu mempelancar pekerjaan pimpinan terutama untuk penyelenggaraan kegiatan administrative yang menunjang kegiatan managerial pimpinan atau kegiatan operasional perusahaan, serta membantu pimpinan dalam
3 39 membina tata hubungan (komunikasi) dengan bawahan maupun pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan tempat sekretaris tersebut bekerja. B. Kantor dan Manajeman Perkantoran Dalam istilah manajeman perkantoran terdapat kata kantor. Pengertiankantor dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kantor sebagai tempat, ketika seorang bertanya: Di mana kantor Anda? dan kantor sebagai proses, apabila orang bertanya: Bagaimana kegiatan kantor saat ini? Kantor juga sebagai tempat melakukan pekerjaan administrasi terdapat bermacam-macam aktivitas, antara lain proses pengiriman surat, dokumentasi, telepon, pengelolaan pegawai, pengurusan sarana dan pra sarana, penataan ruang pemeliharaan fasilitas, kebersihan kantor, prosedur dan metode pengawasan. Pengelolaan terhadap semua aktivitas dinamakan manajeman kantor. Menurut Atmosudirdjo yang dikutip oleh Yatiman (2009:16) pengertian kantor adalah : 1. Ruang atau kamar kerja, atau ruang tulis. 2. Markas atau ruang (kompleks) tempat seorang pengusah beserta stafnya menjalankan aktivitas-aktivitas pokoknya. 3. Biro atau tempat kedudukan pimpinan dari suatu administrasi. 4. Instansi, badan, jawatandan perusahaan. Secara etimologis kantor berasal dari bahasa Belanda kantoor yang maknanya ruang tempat bekerja, tempat kedudukan pimpinan. Dalam bahasa Inggris office memiliki makna yaitu tempat memberikan pelayanan (service), posisi, atau ruang
4 40 tempat kerja. Pengertian kantor dapat dibedakan menjadi 2(dua) yaitu, kantor dalam arti dinamis dan kantor dalam arti statis. Kantor dalam arti dinamis merupakan proses penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan, dan penyampaian/ pendistribusian data/ informasi. Kantor dalam arti dinamis merupakan kegiatan ketatausahaan atau kegiatan administrasi dalam arti sempit.sedangkan kantor dalam arti statis bisa berarti ruang kerja, kamar kerja, markas, biro, instansi, lembaga, jawatan, badan perusahan, serta tempat atau ruangan penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengolahan, penyimpanan penyampaian/ pendistribusian data/ informasi. Manajeman Perkantoran dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran, serta pergerakan mereka yang melaksanakan agar mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan lebih dahulu. Ini bersangkut paut dengan peredaran hidup data dan keterangan perusahaan dari sejak penciptaan melalui pemeliharaan, penyebaran, dan penyimpanan kalau memiliki nilai tetap atau pemusnahannya. Seorang sekretaris perlu menguasai ruang lingkup manajeman kantor. Sekretaris yang menguasai ruang lingkup manajeman kantor maka akan mudah dalam menjalankan langkah-langkah dalam koordinasi, maupun pembagian tugas sekretaris. Ruang lingkup manajeman kantor yang dijelaskan oleh Rosidah dan Sulistiyani (2005:120) meliputi : a) Tata ruang kantor b) Komunikasi
5 41 c) Kepegawaian perkantoran d) Prabotan dan perlengkapan e) Peralatan dan mesin f) Metode g) Warkat h) Pembekalan dan peralatan tulis i) Kontrol pejabat pimpinan Sekretaris dalam manajeman kantor adalah sebagai asisten atau pembantu pimpinan dalam melaksanakan pengelolaan aktivitas kantor. Sekretaris harus mempelajari semua aktivitas diatas sehingga berkemampuan menguasai urusan tersebut. Sebagai asisten manajeman kantor sikap dan prilaku yang profesional akan menjadi sorotan bawahan dan menentukan keberhasilan kantor yang dipimpin. Berdasarkan pengertian dari para ahli dapat disimpulkan bahwa kantor adalah tempat atau ruangan penyelenggaraan kegiatan pengumpulan, pencatatan, pengelolaan, penyimpanan dan pendistribusian atau penyampaian data atau informasi.sedangkan manajeman perkantoran merupakan rangkaian aktivitas merencanakan, mengorganisasi (mengatur dan menyusun), mengarahkan (memberikan arah dan petunjuk), mengawasi, dan mengend alikan (melakukan kontrol) sampai menyelenggarakan secara tertib sesuatu agenda.
6 42 C. Sekretaris di Kantor Keberadaan sekretaris menjadi tumpuan keberhasilan pimpinan dalammenjalankan fungsi manajerial itu dapat dikatakan benar, bahkan peran sekretaris menjadi salah satu faktor penentu bagi produktifitas perusahaan.profesi sekretaris professional dapat dilihat dari beberapa aspek seperti: 1. Kepribadian Sekretaris di Kantor Kepribadian dapat diartikan sebagai identitas seseorang, sehingga banyak menyangkut masalah watak, sifat, yang tercermin nyata dalam perbuatan serta tindakan seseorang. Orang yang berkepribadian adalah orang yang sadar akan dirinya, dan dapat mengerti dengan tepat dirinya. Seseorang yang berkepribadian kuat adalah orang yang dapat menentukan dirinya sendiri, berbuat apa, sebagai apa, mau apa dan sebagaimana. Kepribadian adalah pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan seseorang baik dari segi jasmani, mental, rohani, maupun emosi, yang ditata dalam suatu cara yang khas dengan mendapat pengaruh dari luar. Pola tersebut berwujud dengan tingkah laku dalam usaha menjadi manusia sesuai dengan yang dikehendaki. Syarat kepribadian mencakup sifat penyabar, simpatik, bijaksana, ramah, berpenampilan menarik, pandai bergaul, dapat dipercaya, dan lain-lain.
7 43 Tiap orang memiliki kepribadian yang khas, bersifat pribadi, dan berbeda satu dengan lainnya, serta tidak dapat dibagi-bagikan pada yang lain. Pemahaman tentang arti kepribadian sekretaris adalah sifat dan segala perilaku yang sebaiknya ada pada sekretaris sehingga dapat tampil sesuai dengan peran dan mampu mendukung pelaksanaan tugas pekerjaan secara optimal, maka untuk memiliki atau mengembangkan kepribadian sekretaris tersebut ada beberapa usaha yang harus dilakukan diantaranya adalah : 1. Menggunakan kesempatan yang memungkinkan untuk mencoba mempraktekkan atau melatih sikap-sikap positif yang perlu dimiliki atau dikembangkan. 2. Berusaha untuk selalu mengingat hal-hal utama dalam melakukan praktek. Dalam hal melakukan praktek tersebut, jangan membuat pengecualian (ditinjau dari segi: waktu, keadaan, dan orang) untuk melatih diri. 3. Bagi calon sekretaris dan sekretaris yunior, disamping perlu banyak membaca, maka perlu memperhatikan dan mencatat kesempurnaan yang dilakukan seseorang di sekeliling yang telah berhasil dibidang kesekretariatan yang bisa dijadikan contoh. 4. Memahami perasaan orang lain, tidak egois, dan mau menerima penilaian tentang diri pribadi. 5. Menghindarkan diri dari sebab-sebab tercela oleh orang lain, dan menghindari kebiasaan mencela segala sesuatu yang ada disekelilingnya. 6. Sanggup menahan emosi dalam segala keadaan.
8 44 Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya kepribadian meliputi : 1. Kebiasaan dan tingkah laku. 2. Kemampuan berbicara. 3. Kesehatan 4. Sikap-sikap yang menunjang pelaksanaan pekerjaan. Respon positif atau negatif dari orang tergantung dari kepribadian dan penampilan diri seorang sekretaris yang disampaikan, misalnya melalui cara berpakaian, sikap, bertindak dan perbuatan, sopan santun, dan lain-lain. Relasi bisnis pimpinan akan mendapatkan kesan pertama dalam perusahaan tersebut dari diri sekretarisnya. Sekretaris diharapkan memiliki sifat positif, percaya diri, riang, gembira, suka menolong yang dikombinasikan dengan penampilan bisnis yang rapi, bersih, dan konservatif. Kepribadian meliputi berbagai unsur, baik jasmani maupun rohani yang tercermin dalam tingkah laku. Kepribadian sekretaris berarti seluruh perbuatan yang menyangkut kemampuan maupun kebiasaan yang tercermin pada tingkah laku seseorang sekretaris selama sekretaris itu bekerja. Kepribadian merupakan sisi luar manusia untuk menutupi diri dari sifat/karakter yang kurang baik agar secara visual terlihat baik dikalangan masyarakat. Kepribadian dapat dilatih dan dikembangkan dengan meningkatkan kemampuan/ketrampilan serta sikap yang simpati dalam menghadapi masyarakat maupun rekan sekantor.
9 45 Kepribadian bisa menjadi modal yang menguntungkan. Kepribadian yang positif akan terhormat dan diterima dimanapun juga, sedangkan kepribadian yang negatif akan menjadi penghalang untuk meniti karier. Kepribadian seseorang sekretaris dapat menunjang secara maksimal potensi peningkatan kemampuan kerja yang menguntungan bagi diri sendiri maupun pengembangan organisasi. Kepribadian sekrtearis yang sukses dan menarik terletak pada citra diri yang merupakan integritas intelektualitas, watak, perilaku, karya dan penampilan didepan umum. Sekretaris perlu mengembangkan diri melalui peningkatan kopetensinya sehingga benar-benar mampu dan melalui peningkatan kopetensinya sehingga benar-benar mampu dan berkualitas tinggi dalam membantu pimpinannya. Sebaiknya sekretaris melengkapi diri dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan diluar tugas-tugas kesekretariatan. Kepribadian sekretaris tercermin pada hal-hal berikut : 1. Memiliki Ketrampilan dalam Pelaksanaan Tugas dan dalam Penampilan. 2. Memliki Kemampuan untuk Teliti, Tekun serta Rajin. 3. Memiliki Sikap Sabar,Semangat Tinggi, dan Tidak Mudah Putus Asa. 4. Menunjukkan Loyalitas. 5. Memiliki Inisiatif dan Kreativitas Tinggi. 6. Memiliki Kemampuan untuk Mengembangkan Sikap Positif. 7. Memiliki Kebiasaan, Tingkah Laku dan Kemampuan dalam Berbicara yang Baik. Kepribadian sering diidentikkan dengan identitas seseorang baik yang menyangkut watak, sifat, perbuatan atau tindakan yang merupakan usaha
10 46 seseorang dalam mengkualitaskan jati diri.kepribadian sekretaris penting dibangun dan dikembangkan terus-menerus guna membangun profesionalisme agar sekretaris mampu membawakan dirinya dengan baik dihadapan pimpinan, rekan sekerja dan pihak luar. Kepribadian sekretaris tercermin pada setiap tindakan dan prilakunya, baik ketika melaksanakan tugas maupun berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang lain. Dikarenakan setiap individu memiliki sikap dan kepribadian yang berbeda, namun kepribadian seorang sekretaris yang menyangkut seluruh aspes kemampuan, perbuatan, perkataan maupun emosi dapat ditata dengan memahami kepribadian yang baik. 2. Etika sekretaris di Kantor Pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara, hingga tingkat internasional membutuhkan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pergaulan tersebut dapat kita katakan sebagai suatu etika. Etika tersebut dimaksud sebagai pedoman pergaulan untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat dalam lingkungan tersebut tanpa melanggar adat istiadat. Profesi yang berubah cepat di era masa kini, salah satunya adalah profesi sebagai sekretaris Etika sekretaris adalah norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah, ukuran-ukuran dasar-dasar etika yang diterima dan ditaati oleh sekretris, yang berupa peraturan-peraturan atau hal-hal yang sudah merupakan kebiasaan atau yang baik, dan dianggap sudah diketahui dan perlu atau harus dilaksanakan.
11 47 Etika sekretaris juga meliputi kebiasaan yang baik atau peraturan yang diterima dan ditaati oleh sekretaris. Penampilan utama seorang sekretaris dapat diukur dari etika. Seorang sekretaris harusla berprilaku sesuai dengan norma dan etika sebagai seorang sekretaris.penampilan untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik dan dapat menampilkan diri secara terampil perlu diperhatikan. Etika seorang sekretaris adalah titik ukur yang perlu diperhartikan. Etika sekretaris adalah hakikat kebaikan yang perlu dilaksanakan oleh seorang sekretaris etika tersebut meliputi kejujuran, kesetiaan, tanggung jawab dan dedikasi. Etika sekretaris juga meliputi cara berbicara, berpakaian, berbuat dan bertindak yang diterima baik dikalangan sekretaris dilingkungan kerja mereka. Etika pada dasarnya merujuk pada dua hal. Pertama etika berkenaan dengan disiplin ilmu yang mempelajari nilai-nilai yang dianut oleh manusia beserta pembenarannya. Kedua, etika merupakan pokok permasalahan dalam disiplin ilmu itu sendiri, yaitu nilai-nilai hidup dan hukum-hukum yang mengatur tingkah laku manusia. Etika harus dijadikan pedoman seorang sekretaris dalam kantor karna etika dapat membangun citra diri seorang sekretaris saat bekerja. Pedoman yang sudah diterapkan seorang sekretaris dari awal bekerja akan mampu menjadi tuntunan saat bekerja. Sekretaris akan tahu mana yang baik dan mana yang harus dikerjakan.
12 48 Seorang sekretaris juga harus memiliki etika yang baik yaitu dalam hal berbicara, makan, dan duduk. Etika sangat penting karena itu sangat berkaitan dengan citra perusahaan. Sekretaris terkadang diminta untuk melakukan persentasi menggantikan atasan, oleh sebab itu seorang sekretaris harus pandai berbicara didepan publik dan kawan kantor. Etika dan pengembangan diri konteks profesional adalah menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan etika yang berlaku, memang merupakan suatu keharusan bukan hanya pilihan. Peraturan itu berlaku untuk seluruh jajaran sumber daya manusia dalam kantor, termasuk juga untuk seorang sekretaris agar tidak menyimpang dari peraturan tata tertib yang diciptakan didalam organisasi tersebut. Seorang sekretaris harus memahami dasar-dasar etika, yang melandasi profesionalisme seorang sekretaris. Konsistensi yang digunakan akan semakin memperjelas etika yang nantinya akan menunjang kemantapan karir dan sukses yang akan berkesinambungan. Sekretaris akan dapat berkembang bila benar-benar dapat tampil secara profesional dalam berbagai aktivitas organisasi, tidak hanya etika yang perlu mendapat perhatian penting. Dasar-dasar etika terdiri dari Emawati (2013:258), yaitu: 1. Bersikap sopan dan ramah kepada siapa saja. 2.. Memberi perhatian kepada orang lain. 3.. Berusaha selalu menjaga perasaan orang lain. 4.. Memiliki rasa toleransi yang tinggi. 5. Dapat menguasai diri dan mengendalikan emosi.
13 49 Faktor-faktor yang mempengaruhi etika adalah sebagai berikut: 1. Kebutuhan individu. 2. Tidak ada pedoman. 3. Perilaku dan kebiasaan individu yang terkumulasi dan tak dikoreksi. 4. Lingkungan yang tidak etis. 5. Perilaku dari komunitas. Aspek lain secara meluas harus diperhatikan untuk pengembangan diriyang perlu dikaji ulang dan ditingkatkan seorang sekretaris.kebiasaan yang baik atau peraturan yang diterima dan ditaati oleh sekretaris yang kemudian mengendap menjadi normatif. Seorang sekretaris perlu memahami etika, agar sekretaris dapat mengetahui cara berbicara, berpakaian, berbuat dan bertindak yang diterima baik dikalangan sekretaris dilingkungan kerja mereka. D. Pentingnya Kepribadian dan Etika Sekretaris pada Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan 1. Kepribadian Sekretaris Seorang sekretaris yang profesional mempunyai kepribadian yang baik yang harus selalu diterapkan didalam Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan maupun di kehidupan masyarakat, sebagai berikut : a. Bersifat simpatik, menyenangkan bagi orang lain, tidak egois, bersifat terbuka, dan tenang. b. Bersikap dewasa dalam berfikir maupun bertindak, artinya senantiasa belajar meningkatkan kemampuan dan kualitas dirinya. Orang yang kepribadiannya mantap tidak lagi ego sentries, tetapi sudah mencapai
14 50 tahap interdependence, artinya mampu berhubungan secara harmonis dengan orang lain, namun tetap mandiri. c. Senantiasa mengembangkan sikap-sikap positif yang dimiliki dan berupaya mengikis segi-segi kekurangan dirinya dan tidak menutup diri mau mendengarkan masukan-masukan bagi pengembangan kepribadiannya. d. Banyak membaca buku, tulisan maupun mempelajari pengalaman orang yang sukses. e. Luwes dalam pergaulan. f. Sabar, bersemangat tinggi, bersedia bekerja keras, berinisiatif dan kreatif, telaten, tidak cepat bosan dan tidak mudah putus asa, menghargai ketepatan waktu, jujur, dapat bekerja sama dan dapat dipercaya. 2.Etika Sekretaris Etika sekretaris hakikatnya kebaikan yang perlu dilaksanakan dan dihayati oleh sekretaris. Menurut Rosidah dan Sulistiyani (2005:169) Etika adalah ilmu pengetahuan tentang akhlak dan moral. Pembelajaran tentang etika memiliki sasaran agar orang dapat membedakan yang baik dan buruk. Pelaksanaan etika sekretaris ditempat kerja memperhatikan etika sekretaris yang baik pada kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan, sebagai berikut :
15 51 1. Etika Kerja a. Datang tepat waktu. b. Memberikan kabar jika terlambat. c. Penggunaan waktu kerja yang efisien (ngerumpi, berkunjung kebagian lain, menerima tamu pribadi, baca Koran tidak terkait dengan pekerjaan). d. Melakukan bisnis dalam kantor dan menerima order bukan atas nama kantor dan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. 2. Etika Antar Teman Kerja a. Menghargai antar rekan. b. Tidak menyombongkan diri sendiri. c. Tidak membicarakan rekan sekerja,tidak menceritakan prestasi yang dimiliki. d. Tidak menjatuhkan rekan,mendengarkan pendapat orang lain. 3. Etika Dengan Atasan a. Menghormati kekuasaan / jabatan atasan, berprilaku sopan. b. Sikap antusias, sungguh-sungguh dalam menjaga rahasia atasan. c. Cepat dan tanggap dalam bertindak. d. Tidak boleh mencapuri urusan pribadi atasan. 4. Etika Dengan Bawahan a. Bisa menjadi teladan. b. Hindari mengkritik bawahan ditempat umum, hindari marah. kepada bawahandanmembangunkepercayaankepadabawahan.
16 52 5. Etika Ketika Berbincang-bincang a. Hindari yang merendahkan martabat b. Jangan memancing perdebatan, memotong pembicaraan, dan berlagak sok tahu. c. Berbicara melihat yang sedang diajak berbicara, hindari terlalu dekat dengan lawan bicara, jangan membocorkan rahasia. d. Perhatikan lingkungan dan kondisi yang diajak berbicara, gunakan bahasa yang umum baik dan benar. 6. Etika Menerima Tamu a. Ucapkan salam. b. Buka jendela ketika ruangan tertutup. c. Tempatkan tamu diposisi sebelah kanan. 7. Etika Bekerja a. Datang tepat waktu b. Bekerja tepat waktu c. Hindari kebiasaan bertandang kebagian/ unit lain, ngerumpi, bolos, mengerjakan pekerjaan pribadi, telepon pribadi, selalu baca koran. d. Perlu pengembangan pribadi guna menambah kreativitas dan menjaga semangat kerja dan selelu antusiasdalam hal apapun. 8. Etika Penjamuan Makan a. Jangan membiarkan mulut penuh terisi oleh makanan. b. Usahakan untuk tidak berbicara ketika sedang mengunyah, mengambil makan secukupnya.
17 53 c. Jangan menimbulkan bunyi sendok atau piring, jangan membuka mulut terlalu besar. 9. Etika Berpenampilan a. Memakai baju seragam, jaga keserasian berbusana. b. Berpakaian dengan jeans, sandal dan kaos tidak lazim dan tidak sopan, hindari berbusana yang terlalu sempit. c. Makeup wanita tidak mencolok/ harus netral. d. Menggunakan asesoris sesuaikan dengan warna baju tidak boleh berlebihan. 10. Etika Menggunakan Fasilitas Kantor a. Perencanaan dan kebutuhan kantor dan didasarkan pertimbangan obyektif. b. Hindari menerima komisi, hindari pemborosan dalam pemakaian, serahkan komisi dan sejenisnya pada organisasi. c. Melakukan interventarisasi dan pengecekan fasilitas kantor. d. Penghapusan kantor secara obyektif, gunakan fasilitas kantor sesuai dengan fungsinya.
18 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan pengamatan yang telah diuraikan oleh penulis, maka dapat disimpulkan bahwa Pentingnya Kepribadian dan Etika Sekretaris pada Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan yaitu: 1. Kepribadian yang diterapkan sekretaris pada Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan meliputi seluruh perbuatan yang menyangkut kemampuan maupun kebiasaan yang tercermin pada tingkah laku selama sekretaris bekerja dan juga membangun hubungan yang baik dengan rekan sekerja maupun berbagai pihak. 2. Etika yang diterapkan sekretaris pada Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan meliputi cara berbicara, berpakaian,berbuat dan bertindak yang diterima baik di lingkungan kerja agar sekretaris dapat bekerja lebih maksimal dan tetap mengedepankan aturan-aturan yang berlaku. B. Saran Adapun yang menjadi saran yang sehubungan dengan Pentingnya Kepribadian dan Etika Sekretaris pada Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan sebagai berikut : 54
19 55 1. Kepribadian yang dimiliki sekretaris pada Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan agar lebih mengembangkan kerpibadiannya guna membangun profesionalisme agar mampu mebawakan dirinya dengan lebih baik lagi dengan rekan sekerja maupun berbagai pihak. 2. Menurut hasil survey dilapangan etika yang diterapkan sekretaris pada Kantor Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan harus lebih baik lagi. Oleh karena itu, penulis menyarankan agar sekretaris harus terus selalu menerapkan nilai-nilai etika, dasar-dasar etika dan landasan etika yang merupakan hal penting bagi sekretaris untuk mengarahkan agar tidak menyimpang dari peraturan yang ada sehingga dapat memperlancar tugas sebagai sekretaris.
SEKRETARIS PROFESIONAL. Desita
SEKRETARIS PROFESIONAL Desita PT Perkebunan Nusantara XII 2015 SEKRETARIS PROFESIONAL Keberadaan suatu unit kerja, organisasi pemerintah maupun swasta, dalam rangka mencapai tujuannya pada dasarnya menjadi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Etika kerja pada perusahaan sangat berperan penting dalam menjalankan arus kerja karyawan di dalam kantor. Etika kerja ini bermaksud agar para karyawan menjalankan pekerjaannya secara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sekretaris Menurut Waworuntu dalam Saiman (2002:24-25), bahwa kata sekretaris yang biasa kita baca dan temui pada berbagai literatur berasal dari bahasa latin, yaitu sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul.
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 13 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 15 TAHUN 2007
BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2007 NOMOR 13 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG KODE ETIK AUDITOR DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWASAN DAERAH WALIKOTA BOGOR, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dinilai tidak baik. Etika tidak membahas keadaan manusia, melainkan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Etika didefinisikan sebagai suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh sekretaris Dekan tentunya mempunyai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap kegiatan yang dilakukan oleh sekretaris Dekan tentunya mempunyai batasan-batasan dalam melakukan pekerjaannya. Batasan-batasan tersebut dapat meliputi tata krama,
Lebih terperinciBismillahirrahmanirrahiim Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aisyiyah Yogyakarta, setelah:
PERATURAN KETUA SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA No: 2/PK-STIKES/Au/V/2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA Bismillahirrahmanirrahiim Ketua Sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul.sistem
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : Tahun 2011 TENTANG
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 800-376 Tahun 2011 TENTANG KODE ETIK KHUSUS PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN DITJEN KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul.
Lebih terperinci2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lem
No.449, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Kode Etik. Prinsip. Sanksi. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI
Lebih terperinci2013, No Menetapkan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu
No.156, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERTAHANAN. Kode Etik. Disiplin Kerja. PNS PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Pengertian Sekretaris menurut Wursanto (2001 : 57) : dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan detail kepala atau pimpinannya.
BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Sekretaris Secara etimologi istilah kata sekretaris berasal dari bahasa latin yaitu secretum yang artinya Rahasia dan Orang yang memegang rahasia disebut secretarium atau
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH
BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa pengawasan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Menurut Keraf (1998:14) etika berasal dari kata Yunani ethos, yang dalam bentuk jamaknya berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam pengertian ini etika berkaitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul.
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik In
No.1421, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU. Kode Etik Pegawai. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI BADAN PENGAWAS PEMILIHAN
Lebih terperinciMengenal Etika dan Etiket di Tempat Kerja Lestari Wuryanti, S.E., M.M.
Mengenal Etika dan Etiket di Tempat Kerja Lestari Wuryanti, S.E., M.M. Pra-Magang Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Malahayati 2016 Hakekat manusia selalu ingin dihargai, baik secara kodrat, harkat
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciIndonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER.1
MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN TENAGA
Lebih terperinciKODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA
KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA STIKOM DINAMIKA BANGSA MUKADIMAH Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Dinamika Bangsa didirikan untuk ikut berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional diperlukan suatu sistem yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul.
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciHERU SASONGKO, S.FARM.,APT.
HERU SASONGKO, S.FARM.,APT. PROFESI FARMASI DI MASYARAKAT 4/1/2013 2 SWOT ANALYSIS KEKUATAN : KECENDERUNGAN MAYORITAS WANITA BASIC KNOWLEDGE YANG DAPAT DIANDALKAN REGULASI YANG MENYANGKUT PROFESI FARMASI
Lebih terperinciBUPATI SINJAI PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SINJAI
PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL LINGKUP PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SINJAI BUPATI SINJAI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kesadaran Pegawai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sama lain. Menghadapi situasi seperti ini, daerah-daerah berkembang akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada abad yang sudah semakin canggih sekarang ini, sudah hampir tidak terdapat batasan lagi untuk berhubungan dengan daerah lain bahkan negara lain. Semua sudah saling
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.64/MenLHK/Setjen/Kum.1/7/2016 TENTANG KODE ETIK REVOLUSI MENTAL APARATUR SIPIL NEGARA LINGKUP KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN
Lebih terperinciKode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikann Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Prabumulih
1 Lampiran : Kode Etik, Tata Tertib, Sistem Penghargaan dan Sanksi Tenaga Kependidikan STMIK Prabumulih Nomor : 018/STMIK-P/III/2014 Tanggal : 4 Maret 2014 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Kode Etik
Lebih terperinciDIAN NURSEHA SMK N 23 JAKARTA
DIAN NURSEHA SMK N 23 JAKARTA Pengertian Etika,Etiket dan Moral Etika berasal dari kata ethicus(latin) dan dalam bhs Yunani disebut ethicos yang berarti kebiasaan, norma-norma,nilai-nilai, kaidah-kaidah
Lebih terperinciKETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID
KEPUTUSAN KETUA STT NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO NOMOR : NJ-T06/0204/A.1.1/08-2011 TENTANG PEDOMAN ETIKA DOSEN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NURUL
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 8 Tahun 2015 Seri E Nomor 4 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BOGOR Nomor 8 Tahun 2015 Seri E Nomor 4 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK DAN KODE PERILAKU PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BOGOR Diundangkan dalam
Lebih terperinciBAB I KETENTUAN UMUM
- 2 - Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Lebih terperinciP E M E R I N T A H K O T A M A D I U N
P E M E R I N T A H K O T A M A D I U N INSPEKTORAT Jl. Letjend Panjaitan No.17 Madiun, Kode Pos 63137 Jawa Timur Telepon ( 0351 ) 458322 Faximili (0351) 458322 e-mail: inspektorat@madiunkota.go.id KEPUTUSAN
Lebih terperinciBADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah bahkan sekolah dewasa ini di bangun oleh pemerintah agar anak-anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai kunci peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah hal yang perlu diperhatikan lagi di negara ini. Pendidikan juga dibuat oleh pemerintah
Lebih terperinciKEPRIBADIAN DAN ETIKA SEKRETARIS DI KANTOR
KEPRIBADIAN DAN ETIKA SEKRETARIS DI KANTOR Tugas Akhir Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Profesi Ahli Madya Oleh :
Lebih terperinciETIK UMB PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume, SE. MM. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN
ETIK UMB Modul ke: PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN Fakultas FEB Syahlan A. Sume, SE. MM Program Studi MANAJEMEN PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN Hal-hal yang perlu diketahui dalam pengembangan wawasan
Lebih terperinciBUKU KODE ETIK MAHASISWA
Kode Dokumen Nama Dokumen Edisi Disahkan Tanggal Disimpan di- KEM-AAYKPN Buku Kode Etik 01-Tanpa Revisi 31 Agustus 2010 UPM-AAYKPN Mahasiswa BUKU KODE ETIK MAHASISWA AKADEMI AKUNTANSI YKPN YOGYAKARTA Disusun
Lebih terperinciKode Etik PNS. Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil adalah pernyataan kesanggupan untuk melakukan suatu keharusan atau tidak melakukan suatu larangan.
Kode Etik PNS Sebagai unsur aparatur Negara dan abdi masyarakat Pegawai Negeri Sipil memiliki akhlak dan budi pekerti yang tidak tercela, yang berkemampuan melaksanakan tugas secara profesional dan bertanggung
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sekretaris dan Fungsi Sekretaris 2.1.1 Pengertian Sekretaris Pengertian sekretaris dapat ditinjau dari beberapa segi. Dari segi asal kata, istilah sekretaris berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia anak-anak merupakan usia yang sangat penting dalam perkembangan psikis seorang manusia. Pada usia anak-anak terjadi pematangan fisik yang siap merespon apa yang
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG
GUBERNUR JAWA BARAT PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR : / 4078 / 2015
PEMERINTAH DINAS Jalan Pahlawan No. 4, Telepon. (024) 8311708, 8311705, 8419826, 8417601, Fax. 8311707, 8451700 SEMARANG - 50241 KEPUTUSAN KEPALA DINAS NOMOR : 821.05 / 4078 / 2015 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI
Lebih terperinciIKATAN KELUARGA ALUMNI STAR BPKP PERATURAN KETUA IKA STAR BPKP NOMOR. TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK IKA STAR BPKP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
IKATAN KELUARGA ALUMNI STAR BPKP PERATURAN KETUA IKA STAR BPKP NOMOR. TAHUN 2017 TENTANG KODE ETIK IKA STAR BPKP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA IKA STAR BPKP, Menimbang Mengingat : bahwa untuk
Lebih terperinciTATA NILAI, BUDAYA KERJA, DAN KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENRISTEKDIKTI JAKARTA 2018
TATA NILAI, BUDAYA KERJA, DAN KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENRISTEKDIKTI BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENRISTEKDIKTI JAKARTA 2018 DASAR HUKUM Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Peraturan Pemerintah Nomor
Lebih terperinciKode Etik Pegawai Negeri Sipil
Kode Etik Pegawai Negeri Sipil Norma Dasar Pribadi Setiap Pelayan Publik dan Penyelenggara Pelayanan Publik wajib menganut, membina, mengembangkan, dan menjunjung tinggi norma dasar pribadi sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Istilah manajemen berasal dari kata management (bahasa inggris), turunan dari kata to manage yang artinya mengurus atau tata laksana atau
Lebih terperinciPERATURAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 01/17/PDK/XII/2012 TENTANG KODE ETIK OTORITAS JASA KEUANGAN
PERATURAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 01/17/PDK/XII/2012 TENTANG KODE ETIK OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang:
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 8 Tahun : 2014
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 8 Tahun : 2014 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN KODE ETIK PEGAWAI
Lebih terperinciKODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH
KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH RIAU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHH RIAU 2011 VISI Menjadikan Universitas Muhammadiyah Riau sebagai lembaga pendidikan tinggi yang bermarwah dan bermartabat dalam
Lebih terperinci2 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.263, 2015 LIPI. Pegawai. Kode Etik. PERATURAN KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG
PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 25/PER/M.KOMINFO/12/2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciArti Sekretaris dan Kesekretariatan
Arti Sekretaris dan Kesekretariatan Sekretaris adalah seseorang yang membantu seorang pemimpin atau badan pimpinan atau perusahaan, terutama untuk penyelenggaraan kegiatan administratif yang akan menunjang
Lebih terperinciUNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK POKOK KEPEGAWAIAN;
UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK POKOK KEPEGAWAIAN; DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciPERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA,
1 PERATURAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK INSAN OMBUDSMAN KETUA OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk mencapai tujuan Ombudsman, para
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.271, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Kode Etik. PNS. Kementerian. Hukum. HAM. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-07.KP.05.02
Lebih terperinciPENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)
PENEGAKAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) Dwi Heri Sudaryanto, S.Kom. *) ABSTRAK Dalam rangka usaha memelihara kewibawaan Pegawai Negeri Sipil, serta untuk mewujudkan Pegawai Negeri sebagai Aparatur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekretaris yang profesional dia harus memenuhi syarat-syarat tertentu. pembantu dan tangan kanan pimpinan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era kemajuan teknologi saat ini, banyak perusahaan yang berkembang dengan pesat sesuai dengan tuntutan zaman dan persaingan yang semakin ketat. Dimana dalam
Lebih terperinciTinjauan Umum Etika Profesi
ETIKA PROFESI IT Tinjauan Umum Etika Profesi 1.1. Norma Adalah seluruh kaidah dan peraturan yang diterapkan melalui lingkungan sosialnya. Menurut Sony Keraf (1991) ada dua macam norma : Norma Umum (Universal)
Lebih terperinciMUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1
MUKADIMAH Universitas Muhammadiyah Surabaya adalah lembaga pendidikan tinggi milik Muhammadiyah yang disebut Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) penyelenggara pendidikan formal yang meliputi program profesi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah mempunyai peranan penting untuk menyediakan layanan publik yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemerintah mempunyai peranan penting untuk menyediakan layanan publik yang prima untuk semua penduduknya sesuai dengan yang telah diamanatkan didalam undang
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 87 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH (APIP) KABUPATEN BADUNG
1 BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 87 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH (APIP) KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PRT/M/2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PRT/M/2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciMENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
Lebih terperinciSEKRETARIS & SEKRETARIAT
SEKRETARIS & SEKRETARIAT Sekretaris Seseorang yang membantu seorang pemimpin atau badan pimpinan atau perusahaan, terutama untuk penyelenggaraan kegiatan administratif yang akan menunjang kegiatan manajerial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung atau tidak langsung dipersiapkan untuk menopang dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu, baik secara langsung atau tidak langsung dipersiapkan untuk menopang dan mengikuti laju
Lebih terperinciPertemuan ke-1 dan ke-2
Pertemuan ke-1 dan ke-2 ETIKET dan ETIKA Etiket berasa dari bahasa Perancis (Sopan santun). Dewasa ini istilah etiket lebih menitik beratkan pada cara-cara yang sopan, misalnya ; cara berpakaian, cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia memiliki beberapa lembaga pemerintahan salah. satunya adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia memiliki beberapa lembaga pemerintahan salah satunya adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). DPRD merupakan lembaga legislatif yang bertugas
Lebih terperinci2017, No Perilaku Pegawai Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Neg
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1507, 2017 KEMENKUMHAM. Kode Etik. Kode Perilaku Pegawai. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG KODE
Lebih terperinciProfesi Sekretaris dalam Organisasi Ratna Suminar
Profesi Sekretaris dalam Organisasi Ratna Suminar (ratnasuminar2255@gmail.com) Abstrak Tugas seorang sekretaris tentunya sesuai dengan fungsi jabatan sekretaris tersebut. Bagi organisasi yang besar, tugas
Lebih terperinciStandar Penampilan Pribadi.
Standar Penampilan Pribadi Standar dapat diartikan sebagai suatu ukuran yang disepakati Sedangkan penampilan pribadi mempunyai pengertian sebagai penampilan (performance) dari diri seseorang maupun organisasi
Lebih terperinciPROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN
PROGRAM I-MHERE INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN Kode Etik dan Peraturan Disiplin Dosen Universitas Negeri Makassar Dokumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan memang dunia yang tidak pernah bisa habis untuk. diperbincangkan. Karena selama manusia itu ada,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan memang dunia yang tidak pernah bisa habis untuk diperbincangkan. Karena selama manusia itu ada, perbincangan tentang pendidikan akan tetap
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK NOMOR: 51/KEP/2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK
PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK NOMOR: 51/KEP/2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini, yang dimaksud
Lebih terperinciTENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
SURAT KEPUTUSAN Nomor : W13-A/0200/HM.00/ SK/I/2009 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PENGADILAN TINGGI AGAMA SURABAYA KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan
Lebih terperinciKODE ETIK DOSEN AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH
KODE ETIK DOSEN KEPUTUSAN DIREKTUR AKADEMI KEPERAWATAN TENTANG KODE ETIK DOSEN AKPER HKBP BALIGE MUKADIMAH AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 Akademi Keperawatan (AKPER) HKBP Balige adalah perguruan
Lebih terperinciBENGKALIS, 25 JULI 2017
BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA ACARA PENYERAHAN SK BUPATI BENGKALIS TENTANG PENGANGKATAN CPNS MENJADI PNS DAN PENGAMBILAN SUMPAH/JANJI PNS DILINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS BENGKALIS,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DAN ETIKA SEKRETARIS DALAM PERUSAHAAN
PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN DAN ETIKA SEKRETARIS DALAM PERUSAHAAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era modernisasi ini, profesi sebagai seorang sekretaris masih saja dianggap sebelah mata dan menjadi bahan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 21 SERI E
BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 21 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 66 TAHUN 2012 TENTANG KODE ETIK APARAT PENGAWASAN INTEREN PEMERINTAH (APIP) DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KOTA BOGOR DENGAN
Lebih terperinciKODE ETIK PESERTA DIDIK SMP NEGERI 12 KOTA SERANG
KODE ETIK PESERTA DIDIK SMP NEGERI 12 KOTA SERANG BAB I PENDAHULUAN A. PENGERTIAN UMUM Kode Etik [Standar Prilaku] Peserta didik SMP Negeri 12 Kota Serang adalah pedoman tertulis yang merupakan standar
Lebih terperinciSOSIALISASI KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KAB.BANTUL
SOSIALISASI KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KAB.BANTUL INSPEKTORAT KAB.BANTUL PENGERTIAN Kode Etik Pegawai Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Kode Etik adalah pedoman
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PRT/M/2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06/PRT/M/2012 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciETIKA KERJASAMA DALAM PENELITIAN
TUGAS ETIKA PROFESI ETIKA KERJASAMA DALAM PENELITIAN Dosen: Prof. Ir. Kurniatun Hairiah, Ph.D. Disusun Oleh: Indriana Dwi Astuti 115040101111050 Kelas G PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KABUPATEN DEMAK
BUPATI DEMAK PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL KABUPATEN DEMAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DEMAK, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG KODE ETIK APARAT PENGAWAS INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG
SALINAN NOMOR 35/E, 2010 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG KODE ETIK APARAT PENGAWAS INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciKODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
KODE ETIK KEHIDUPAN KAMPUS BAGI DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN POLTEKKES KEMENKES SURABAYA BAB I Pasal 1 Ketentuan Umum (1) Tata tertib kehidupan kampus bagi dosen adalah ketentuan yang mengatur hak dan
Lebih terperinciETIKA AKADEMIK. Program Studi D3 Keperawatan
ETIKA AKADEMIK Program Studi D3 Keperawatan AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE 2012 KEPUTUSAN DIREKTUR AKPER HKBP BALIGE NOMOR :60.d/akperhkbp/D/VI/2012 TENTANG KODE ETIK AKADEMIK AKPER HKBP BALIGE DIREKTUR
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagaimana seseorang bertindak dan berprilaku. moral. Etika pergaulan perlu di terapkan misalnya (1) Berpakaian rapi di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam setiap pergaulan, baik bermasyarakat, berbangsa, bahkan sampai ke dunia internasional, dibutuhkan suatu etika sebagai alat menilai baik-buruknya suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tuntutan sebagai sekretaris yang profesional di era global memang tidak
10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuntutan sebagai sekretaris yang profesional di era global memang tidak bisa dihindarkan lagi. Dunia bisnis yang semakin hari semakin ketat persaingannya, mengharuskan
Lebih terperinciM E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL. B A B I KETENTUAN UMUM
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2004 TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK PEGAWAI NEGRI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Pegawai Negri Sipil yang kuat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari segi budaya, social maupun ekonomi. Sekolah menjadi suatu organisasi yang
1.1 Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN Sekolah merupakan suatu wadah untuk menciptakan sosok manusia yang berpendidikan tanpa melihat latar belakang siswa yang terlibat didalamnya, baik dari segi budaya,
Lebih terperinciPeraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomer: 328/PER/2011
Peraturan Rektor Universitas Brawijaya Nomer: 328/PER/2011 DEFINSI 1 1. Universitas adalah Universitas Brawijaya Malang, disingkat UB, sebuah institusi yang menyelenggarakan kegiatan pendidikan, penelitian,
Lebih terperinciVISI DAN MISI BIB LEMBANG
VISI DAN MISI BIB LEMBANG Visi : Menjadi produsen semen beku yang profesional berbasis sumber daya Lokal yang berdaya saing global pada tahun 2019, untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat peternakan
Lebih terperinciKODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
KODE ETIK DOSEN, TENAGA KEPENDIDIKAN & MAHASISWA UNIVERSITAS NGUDI WALUYO KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahnya Kode Etik Dosen, Tenaga Kependidikan dan Mahasiswa
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 85 TAHUN : 2011 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 85 TAHUN 2011 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciKODE ETIK PEGAWAI. Edy Heri Suasana Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta
KODE ETIK PEGAWAI Edy Heri Suasana Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Disampaikan dalam rangka Sosialisasi dan internalisasi Kode Etik Pegawai dan Pakta Integritas 28 s.d 29 Juni 2016 LINGKUNGAN KERJA
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 76/MEN/SJ/2009 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 76/MEN/SJ/200 TENTANG KODE ETIK PEGAWAI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciKODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG. BAB I Ketentuan Umum
KODE ETIK DAN PERATURAN DISIPLIN KARYAWAN IKIP VETERAN SEMARANG BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 1. Karyawan adalah setiap pegawai IKIP Veteran Semarang baik sebagai tenaga administrasi maupun tenaga penunjang.
Lebih terperinci