BAB VI PENUTUP. Berdasarkan penelitian dan pembahasan mengenai Studi Deskriptif Kesulitan Guru

Transkripsi

1 BAB VI PENUTUP 6.1. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian dan pembahasan mengenai Studi Deskriptif Kesulitan Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran IPS di SMP Negeri 7 Muaro Jambi, dapat ditarik beberapa kesimpulan: A. Kesulitan guru dalam pembelajaran IPS di SMP N 7 Muaro Jambi 1. Guru IPS yang ada berasal dari latar pendidikan yang berbeda 2. Selain perbedaan latar belakang, pengalaman mengajar sebagai guru bidang studi juga turut mempengaruhi pemahaman guru terhadap materi IPS. 3. Tidak dapat diterapkannya model team teaching tidak hanya disebabkan oleh kurangnya jumlah guru tetapi juga dikarenakan minimnya jam mengajar IPS. 4. Guru kesulitan dalam pemilihan buku sumber atau rujukan IPS. 5. Kurangnya penggunaan media seperti infokus dan pemutar CD. 6. Strategi mengajar yang kurang bervariasi. 7. Guru kesulitan dalam meningkatkan motivasi siswa.

2 B. Upaya Guru Mengatasi kesulitan dalam Pelaksanaan Pembelajaran IPS di SMP N 7 Muaro Jambi 1. Guru berupaya mengatasi perbedaan latar belakang pendidikan dengan mengikuti berbagai kegiatan melalui forum MGMP maupun pelatihan. 2. Untuk mengatasi kesulitan dalam penguasaan materi, guru IPS berupaya dengan cara banyak-banyak membaca buku yang berkitan dengan materi IPS terutama yang bukan dari latar belakang pendidikannya. 3. Untuk mengatasi minimnya jam mengajar IPS, guru tidak hanya mengajar pada satu sekolah saja, guru juga mengajar di sekolah lain. 4. Dengan terbatasnya pemilihan buku referensi, ada guru yang memesan buku dari luar daerah/provinsi. Selain itu handphone seluler (smarthone) dan warung internet (warnet) juga dijadikan sumber belajar. 5. Dengan keterbatasan jumlah infokus dan pemutar CD, guru berupaya agar menjadikan pelajaran lebih menarik dengan memakai media seadanya seperti koran dan karton. 6. Guru berupaya memaksimalkan penggunaan metode yang sering digunakan menjadi lebih menarik, seperti metode ceramah yang diikuti dengan permainan dan memberikan suatu kasus yang harus dipecahkan. 7. Sebelum belajar guru mengajak siswa menyanyikan lagu berupa yel-yel, melakukan pendekatan personal, dan terkadang guru juga memberikan hadiah, kemudian agar siswa aktif guru biasanya menanyakan kepada siswa mengenai cara belajar yang mereka sukai.

3 6.2 SARAN Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut: A. Kepada Guru IPS 1. Selain penggunaan buku sebagai sumber belajar, guru hendaknya lebih mengoptimalkan penggunaan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar. 2. Guru hendaknya dapat memaksimalkan pemanfaatan media serta memelihara sarana media yang telah disediakan oleh pemerintah.. 3. Untuk lebih meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, selain menerapkan pengelolaan kelas yang baik, ada baiknya guru lebih memperhatikan perbedaan individual para siswa, seperti mengetahui kemampuan, potensi, minat, hobi, sikap, kepribadian dan kebiasaan siswa, dimana dengan mengetahui perbedaan dari tiap-tiap siswa diharapkan guru dapat menumbuhkan motivasi belajar sesuai dengan perbedaan individual dari tiap-tiap siswa. B. Kepada Instansi Terkait Agar memberikan solusi yang tepat terhadap kendala yang dialami oleh para pelaksana di lapangan ada baiknya pengangkatan tenaga guru disesuaikan dengan latar belakang pendidikannya. Kemudian guru yang diangkat dan berlatar belakang bukan IPS dapat diberikan semacam pelatihan yang intensif mengenai materi IPS dan bagaimana cara mengajarnya. Selanjutnya agar lebih melengkapi fasilitas dan sarana yang dibutuhkan khususnya dalam pembelajaran IPS sehingga dapat meminimalkan kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran IPS.

4 DAFTAR PUSTAKA Asyhar H. Rayandra, Dr. rer. nat. M, Si Kreatif Pengembangan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press Depdiknas Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta , Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pedoman Penulisan Skripsi Jurusan PIPS, FKIP Universitas Jambi. Ghoyat, Faisol Implementasi Kurikulum 2013 Pembelajaran IPS Siswa Kelas VII Studi Kasus Pada SMP Negeri 7 Kota Jambi. Skripsi. Universitas Jambi: Tidak diterbitkan. Hamalik, Oemar Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Hidayat, Sholeh, Penembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Diakses 03 April 201 pukul WIB Diakses 20 Januari 2016 pukul WIB. diakses 20 Februari 2015 pukul WIB Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Buku Guru IPS Kelas VII SMP/MTs. Jakarta: Politeknik Negeri Media Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan (2013). Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Kemdikbud. Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan (2013).Peraturan Menteri Pendidikan Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Kemdikbud. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional

5 Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru. Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta, Kencana Sapriya Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Saudagar, Fachruddin Gerbang Penelitian Pendidikan Kualitatif. Jambi: Yayasan Forkkat. Sugiyono. (2011 Metodelogi Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R& D. Bandung: Alfabeta Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif. Jakarta: Kencana , Model Pembelajaran Terpadu, Konsep, Strategi dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: PT Bumi Aksara. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.