PENERAPAN PSAK NO. 45 PADA RUMAH SAKIT BERSTATUS BADAN LAYANAN UMUM (Studi Kasus Pada RSUD dr. H. Slamer Martodirdjo Pamekasan)
|
|
- Sonny Wibowo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENERAPAN PSAK NO. 45 PADA RUMAH SAKIT BERSTATUS BADAN LAYANAN UMUM (Studi Kasus Pada RSUD dr. H. Slamer Martodirdjo Pamekasan) Fahitah Mahmud, Agus Sugiono Fakultas Ekonomi Universitas Islam Madura ABSTRACT The new paradigm of financial management to contain at least three state financial management principles, namely: results orientation, professionalism, and accountability-transparency. Government issued Government Regulation (PP) No. 23 of 2005 on the Financial Management of the accounting and financial reporting requires BLU conducted in accordance with Financial Accounting Standards issued by the association of Indonesian accounting profession. Based on the common characteristics of the BLU, then the appropriate accounting standard, Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) No. 45 on Financial Reporting for Nonprofit Organizations. Are PSAK No. 45 can be applied in full to the financial statements of BLU? The research method used was a qualitative descriptive study to determine the comparative object BLU Financial Reporting dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan with PSAK No. 45, Accounting Guidelines for Government Hospital, and the Guidelines for Preparing a Business Plan and Budget to implement the research process according to Emory and Cooper (1996). The results of the qualitative analysis showed no significant differences for the 8 indicators are used. In the statement of financial position dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan there are only a few differences in naming, simpler and tailored to the needs. To report the same activity with PSAK No. 45 and the Accounting and Financial Reporting Guidelines for Public Service Board and the Business Plan and Budget Hospitals Public Service Board. Statement of Cash Flows dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan same with PSAK No. 45 and the Accounting and Financial Reporting Guidelines for Public Service Board. While the Business Plan and Budget Hospitals Public Service Board there are only difference in the name and additional information such as the increase in cash, cash and cash equivalents at the beginning, and the beginning cash balance amount so PSAK No. 45 can be applied in full to the financial statements BLU particular hospital. Key words: Financial Statements of the Public Service Board, PSAK No. 45, Non-Profit Organizations PENDAHULUAN Latar Belakang Paradigma baru pengelolaan keuangan negara sesuai dengan paket peraturan perundang-undangan di bidang keuangan negara meliputi Undang- Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum setidaknya mengandung tiga kaidah manajemen keuangan negara, yaitu: orientasi pada hasil, profesionalitas, dan akuntabilitas - transparansi. Yang semuamya itu bertujuan untuk meningkatkan pelayanan 1
2 publik oleh pemerintah. Paradigma ini dimaksudkan untuk memangkas ketidakefisienan. Rumah sakit sebagai salah satu jenis Badan Layanan Umum merupakan ujung tombak dalam pembangunan kesehatan masyarakat. Namun, tidak sedikit keluhan selama ini diarahkan pada kualitas pelayanan rumah sakit yang dinilai masih rendah. Perkembangan pengelolaan rumah sakit, baik dari aspek manajemen maupun operasional sangat dipengaruhi oleh berbagai tuntutan dari lingkungan, yaitu antara lain bahwa rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, dan biaya pelayanan kesehatan terkendali sehingga akan berujung pada kepuasan pasien. Tuntutan lainnya adalah pengendalian biaya. Pengendalian biaya merupakan masalah yang kompleks karena dipengaruhi oleh berbagai pihak yaitu mekanisme pasar, tindakan ekonomis, sumber daya manusia yang dimiliki (profesionalitas) dan yang tidak kalah penting adalah perkembangan teknologi dari rumah sakit itu sendiri. Rumah sakit pemerintah yang terdapat di tingkat pusat dan daerah tidak lepas dari pengaruh perkembangan tuntutan tersebut. Dipandang dari segmentasi kelompok masyarakat, secara umum rumah sakit pemerintah merupakan layanan jasa yang menyediakan untuk kalangan menengah ke bawah, sedangkan rumah sakit swasta melayani masyarakat kelas menengah ke atas. Biaya kesehatan cenderung terus meningkat, dan rumah sakit dituntut untuk secara mandiri mengatasi masalah tersebut. Peningkatan biaya kesehatan menyebabkan fenomena tersendiri bagi rumah sakit pemerintahan karena rumah sakit pemerintah memiliki segmen layanan kesehatan untuk kalangan menengah ke bawah. Akibatnya rumah sakit pemerintah diharapkan menjadi rumah sakit yang murah dan bermutu. Bermula dari tujuan peningkatan pelayanan publik diperlukan pengaturan yang spesifik mengenai unit pemerintahan yang melakukan pelayanan kepada masyarakat yang saat ini bentuk dan modelnya beraneka macam. Tujuan dibentuknya BLU adalah sebagaimana yang diamanatkan dalam Pasal 68 ayat (1) UU No. 1 Tahun 2004, yang menyebutkan bahwa Badan Layanan Umum dibentuk untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Kemudian ditegaskan kembali dalam PP No. 23 Tahun 2005 sebagai peraturan pelaksanaan dari Pasal 69 ayat (7) UU No. 1 Tahun 2004, yang menyebutkan bahwa BLU bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas, dan penerapan praktek bisnis yang sehat. Karakteristik organisasi nirlaba berbeda dengan organisasi bisnis. Perbedaan utama yang mendasar terletak pada cara organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasinya. Organisasi nirlaba memperoleh sumber daya dari sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi tersebut. Sebagai akibat dari karakteristik tersebut, dalam organisasi nirlaba timbul transaksi tertentu yang jarang atau bahkan tidak pernah terjadi dalam organisasi bisnis misalnya penerimaan sumbangan. Namun demikian dalam praktik organisasi nirlaba sering tampil dalam berbagai bentuk sehingga seringkali sulit dibedakan dengan organisasi bisnis pada umumnya. Pada beberapa organisasi nirlaba meskipun tidak ada kepemilikan, organisasi nirlaba 2 Vol. 2 No. 2 Desember 2014
3 tersebut mendanai kebutuhan modalnya dari utang dan kebutuhan operasinya dari pendapatan atas jasa yang diberikan kepada publik. Akibatnya, pengukuran jumlah aset, dan kepastian aliran pemasukan kas menjadi ukuran kinerja penting bagi para pengguna laporan keuangan organisasi tersebut, seperti kreditur dan pemasok dana lainnya. Organisasi semacam ini memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan bisnis pada umunya. Menurut PP No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan BLU pasal 26 ayat (2) yang berbunyi Akuntansi dan laporan keuangan BLU diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh asosiasi profesi akuntansi Indonesia Maka standar akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan rumah sakit adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba. Standar pelaporan dibuat dengan tujuan agar laporan keuangan organisasi nirlaba dapat lebih mudah dipahami, memiliki relevansi dan memiliki daya banding yang tinggi. Laporan keuangan organisasi nirlaba meliputi Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan. Pada saat ini hampir seluruh rumah sakit di Indonesia masih belum menerapkan Laporan Keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Murni dan umumnya hanya mengkonversi dari Laporan Keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan ke Laporan Keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Rumusan Masalah Penyajian laporan keuangan Badan Layanan Umum bertujuan agar diperoleh transparansi, peningkatan kinerja, mudah dipahami, memiliki relevansi, dan daya banding yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut, Laporan keuangan harus disajikan dengan benar sesuai dengan standar pelaporan yang berlaku. Dalam hal ini mengacu pada PSAK yang diterbitkan asosiasi profesi akuntansi Indonesia, tetapi di dalam PSAK belum ada yg mengatur secara spesifik mengenai Pelaporan Keuangan RS BLU, tetapi jika dilihat dari karakteristik BLU yang dijelaskan di atas, maka PSAK yang sesuai adalah PSAK No. 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba. Namun ada pernyataan yang menyatakan bahwa ini tidak berlaku bagi lembaga pemerintah, departemen dan unit-unit sejenis lainnya. Terkait dengan hal tersebut, perumusan masalah yang timbul adalah Bagaimana penerapan PSAK No.45 pada Laporan keuangan RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan. Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini pembahasannya diarahkan untuk dapat menjawab permasalahan yang ada, yaitu Mengetahui bagaimana penyusunan laporan keuangan pada RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan dengan mengacu pada ketentuan PSAK No. 45 dan ketentuan mengenai Badan Layanan Umum. TINJAUAN PUSTAKA Organisasi Nirlaba Organisasi nirlaba sering juga disebut dengan istilah organisasi non profit atau organisasi non bisnis. Organisasi nirlaba adalah suatu organisasi yang bukan bertujuan mencari laba, umumnya memberikan jasa kepada masyarakat, dan keuntungan yang diperoleh organisasi nirlaba tidak dibagikan, tetapi dikembalikan kepada organisasi untuk peningkatan mutu atas jasa yang diberikan. Dalam PSAK No. 45 dikatakan bahwa sebuah organisasi nirlaba harus memenuhi 3 Vol. 2 No. 2 Desember 2014
4 karakteristik yaitu Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan, menghasilkan barang dan/atau jasa tanpa bertujuan memupuk laba, dan kalau suatu entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas tersebut, tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis, dalam arti bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijual, dialihkan, atau ditebus kembali, atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi pembagian sumber daya entitas pada saat likuidasi atau pembubaran entitas. Menurut Kotler, (2003:23), organisasi nirlaba dapat diklasifikasikan sebagai badan pemerintahan yang dibentuk dengan undangundang dan diberi wewenang untuk memberi pelayanan dan memungut pajak, organisasi nonprofit swasta atau sektor independen yang biasanya beroperasi sebagai organisasi bebas pajak, tetapi diorganisir di luar wewenang pemerintah dan perundang-undangan. Dalam PSAK No. 45 dikatakan bahwa tujuan utama laporan keuangan organisasi nirlaba adalah menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota organisasi, kreditur, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi organisasi nirlaba. Standar Akuntansi Keuangan Akuntansi Keuangan di Indonesia disusun oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan yaitu IAI. Indonesia juga telah memiliki Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan yang merupakan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi para pemakai eksternal. Jika terdapat pertentangan antara kerangka dasar dan Standar Akuntansi Keuangan maka ketentuan Standar Akuntansi Keuangan yang harus diunggulkan relatif terhadap kerangka dasar ini. Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam Standar Akuntansi Keuangan yaitu: 1. Pengakuan unsur laporan keuangan Pengakuan merupakan proses pembentukan suatu pos yang memenuhi definisi unsur serta kriteria pengakuan yang dikemukakan dalam neraca atau laba rugi. Pengakuan dilakukan dengan menyatakan pos tersebut dengan kata-kata maupun dalam jumlah uang dan mencantumkannya ke dalam neraca atau laporan laba rugi. Pos yang memenuhi definisi suatu unsur diakui jika: a. Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau ke dalam perusahaan. b. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. 2. Definisi elemen dan pos laporan keuangan 3. Pengukuran unsur laporan keuangan Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengetahui setiap laporan keuangan dalam neraca dan laporan keuangan laba rugi. Proses ini menyangkut dasar pemilihan tertentu. 4. Pengungkapan atau penyajian informasi keuangan dalam laporan keuangan Sta ndar Akuntansi Keuangan Organisasi Nirlaba PSAK No. 45 merupakan standar khusus untuk organisasi nirlaba. Karakteristik organisasi nirlaba sangat berbeda dengan organisasi bisnis yang berorientasi untuk memperoleh laba. Perbedaan terletak pada cara 4 Vol. 2 No. 2 Desember 2014
5 organisasi memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasionalnya. Organisasi memperoleh sumber daya dari sumbangan para anggota dan penyumbang lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari organisasi yang bersangkutan. Berikut ini adalah pengertian-pengertian menurut PSAK No. 45: a. Tujuan Laporan Keuangan Secara rinci, tujuan laporan keuangan termasuk catatan atas laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi mengenai: a) Jumlah dan sifat aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih suatu organisasi. b) Pengaruh transaksi, peristiwa, dan situasi lainnya yang mengubah nilai dan sifat aktiva bersih. c) Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam suatu periode dan hubungan antara keduanya. d) Cara suatu organisasi mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman dan melunasi pinjaman, dan faktor lainnya yang berpengaruh pada likuiditasnya. e) Usaha jasa suatu organisasi. b. Unsur-Unsur Laporan Keuangan Nirlaba Laporan keuangan organisasi nirlaba menurut PSAK No. 45 meliputi: 1) Laporan posisi keuangan pada akhir periode laporan Tujuan laporan posisi keuangan adalah untuk menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban dan aktiva bersih, serta mengetahui hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. Laporan posisi keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan, menyediakan informasi yang relevan mengenai likuiditas, fleksibilitas keuangan, dan hubungan antara aktiva dan kewajiban. Informasi tersebut umumnya disajikan dalam pengumpulan aktiva dan kewajiban yang memiliki aktivitas serupa dalam suatu kelompok yang relatif homogen. 2) Laporan Aktivitas Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih terikat permanen, terikat temporer dan tidak terikat dalam suatu periode. Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aktiva bersih, hubungan antar transaksi dan peristiwa lain, dan bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa. 3) Laporan arus kas untuk satu periode laporan Tujuan umum laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode. Laporan ini digunakan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menggunakan arus tersebut. Penilaian atas kemampuan menghasilkan kas dikaitkan dengan aktivitas yang dijalankan perusahaan, yaitu aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Pengertian Badan Layanan Umum Sesuai dengan Pasal 1 Butir 23 UU No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara disebutkan: Badan Layanan Umum adalah instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/ atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan men- Vol. 2 No. 2 Desember
6 cari keuntungan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Secara spesifik karakteristik organisasi yang merupakan Badan Layanan Umum, yaitu: 1. Berkedudukan sebagai lembaga pemerintah yang tidak dipisahkan dari kekayaan Negara. 2. Menghasilkan barang dan/atau jasa yang diperlukan masyarakat. 3. Tidak mengutamakan pencarian laba. 4. Dikelola secara otonom dengan prinsip efisiensi dan produktivitas ala korporasi. 5. Rencana kerja, anggaran dan pertanggungjawabannya dikonsolidasikan pada instansi induk. 6. Penerimaan baik pendapatan maupun sumbangan dapat digunakan secara langsung. 7. Pegawai dapat terdiri dari pegawai negeri sipil dan bukan pegawai negeri sipil. 8. BLU bukan subyek pajak. Pedoman Akuntansi Badan Layanan Umum Dalam pelaksanaan pengembangan dan penerapan sistem akuntansi Badan Layanan Umum yang mengacu pada standar akuntansi yang berlaku sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum yang kemudian disempurnakan dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lasyanan Umum, perlu diatur ketentuan mengenai pedoman akuntansi dan pelaporan keuangan Badan Layanan Umum. Berdasar pertimbangan hal inilah Menteri Keuangan Republik Indonesia menetapkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum dan Menteri Dalam Negeri Mengeluarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah. Sedangkan Menteri Kesehatan meneluarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1164/MENKES/SK/X/2007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran Rumah Sakit Badan Layanan Umum. Rumah Sakit Pemerintah Berstatus Badan Layanan Umum Istilah Badan Layanan Umum muncul setelah ditetapkannya Undang- Undang no 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan Negara yang ditetapkan sesuai dengan semangat reformasi dan otonomi daerah. Misi refomasi keuangan ditujukan pada akuntabilitas dan transparansi keuangan yang professional. Dengan penetapan rumah sakit pemerintah menjadi Badan Layanan Umum diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas dan transparansi. Sebagai tahap awal, pemerintah menetapkan 13 rumah sakit yang statusnya perusahaan jawatan (Perjan) menjadi BLU. Yaitu enam rumah sakit di Jakarta (RSCM, RS Persahabatan, RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, RS Kanker Dharmais, dan masing-masing satu rumah sakit di Bandung (RS Dr Hasan Sadikin), di Pamekasan (RS Dr Kariadi), di Yogyakarta (RS Dr Sarjito), di Denpasar (RS Sanglah), di Makassar (RS Dr Wahidin Sudirohusodo) di Padang (RS Dr M Djamil), dan RS Dr Mohammad Hoesin di Palembang. Saat ini sebagian besar rumah sakit pemerintah pengelolaannya sudah dalam bentuk BLU. Begitu juga dengan RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan yang sekarang telah menjadi Badan Layanan Umum (BLU) sesuai dengan SK Bupati Pamekasan Nomor: 188/401/ /2010 tanggal 29 Desember Vol. 2 No. 2 Desember 2014
7 METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data Menurut Indriarto dan Supomo (2002: 145), pada dasarnya data yang digunakan dalam penelitian ada dua, yaitu: 1. Data Subjek (Self Report Data) Data subjek adalah jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman, karakteristik dan seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian (responden). Dengan demikian data subjek merupakan data penelitian yang diberikan oleh responden dalam hal ini bagian keuangan dan akuntansi. 2. Data Dokumenter (Dokumen Data) Data dokumenter adalah jenis data penelitian yang antara lain berupa faktur, jurnal, surat-surat, notulen hasil rapat, memo ataupun dalam bentuk laporan program laporan keuangan. Dalam penelitian ini data dokumenter yang digunakan adalah laporan keuangan RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan tahun 2013, dan laporan evaluasi kinerja RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan tahun Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Metode Wawancara Metode pengumpulan data yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan kepada informan. Wawancara ini bersifat tidak terstruktur dan dilakukan kepada pihak manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pamekasan, khususnya dengan bagian Pengembangan dan Informasi, dan Bagian Keuangan. Metode ini digunakan dalam rangka mendapatkan data primer berupa struktur organisasi, aktivitas operasional yang sering terjadi gambaran umum dan kondisi keuangan RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan pada umumnya. 2. Studi Pustaka Studi pustaka sebagai bagian dari langkah studi eksploratif yang digunakan yang merupakan suatu metode pengumpulan data dengan mencari informasi-informasi yang dibutuhkan melalui dokumen-dokumen, buku-buku, majalah atau sumber data tertulis lainnya baik yang berupa teori, laporan penelitian atau penemuan sebelumnya (findings) yang berhubungan dengan proses akuntansi Badan Layanan Umum. Metode ini digunakan untuk memperoleh data berupa sejarah perusahaan, bidang usaha perusahaan, termasuk juga laporan kinerja RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan tahun Metode Analisis Data Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penulisan yang bersifat deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk memberikan gambaran yang mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakteristikkarakteristik yang khas dari subjek yang diteliti. Maxfield (2002:153) mengatakan bahwa penelitian deskriptif yang bersifat kualitatif adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase yang spesifik atau khas dari keseluruhan personalita. Penelitian ini mengevaluasi laporan keuangan tahunan RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan sebagai Badan Layanan Umum diawali dengan analisis komparatif terhadap objek penelitian dengan konsep pembanding dalam hal kebijakan akuntansi maupun penya- Vol. 2 No. 2 Desember
8 jian laporan keuangan, kemudian mencoba menyesuaikan dan mengkombinasikan empat unsur, yaitu PSAK No. 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1164/MENKES/ SK/X/2007 tentang Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran Rumah Sakit Badan Layanan Umum dan Laporan Keuangan RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan tahun Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam prosedur ini adalah mengidentifikasi format pelaporan yang digunakan, mengidentifikasi klasisikasi aktiva dan kewajiban, mengidentifikasi pengklasifikasian aktiva bersih terikat atau tidak terikat, mengidentifikasi perubahan kelompok aktiva bersih, kemudian mengidentifikasi perlakuan terhadap pendapatan dan beban serta mengidentifikasi perlakuan terhadap keuntungan ataupun kerugian. Setelah itu mengidentifikasi pengungkapan terhadap informasi pendapatan dan beban dilanjutkan dengan mengidentifikasi pengungkapan terhadap informasi pemberian jasa. Yang terakhir adalah mengidentifikasi klasifikasi penerimaan dan pengeluaran kas. Pada penelitian ini dilakukan pembandingan apakah format laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan PSAK 45 atau masih perlu dilakukan penyesuaian. Apabila penyajian laporan keuangan telah sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam PSAK No. 45 maka penyajian akun tersebut dikatakan benar. Apabila penyajian laporan keuangan belum sesuai dengan ketentuan- ketentuan dalam PSAK No. 45 maka penyajian akun tersebut dikatakan salah dan perlu dilakukan penyesuaian. Untuk lebih jelasnya proses penelitian akan digambarkan sesuai dengan bagan berikut ini. Gambar 1 Alur Proses Penelitian ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum RSUD dr. H. Slamet Martodirjo Pamekasan RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan beroperasi sejak tahun 1973 dengan nama Rumah Sakit Umum Daerah Pamekasan yang bertempat ditengah kota Pamekasan tepatnya di Jalan Kesehatan No. 3 5 Pamekasan. Namun dalam perkembangannya Rumah Sakit Umum Daerah Pamekasan dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No 51 / Menkes / SK / II / 1979 tertanggal 22 Februari 1979 ditetapkan RSUD Pamekasan menjadi Rumah Sakit Type C. Kemudian pada tanggal 6 Februari 2006 dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI No / Menkes / Per / XII / 2005 / Rumah Sakit 8 Vol. 2 No. 2 Desember 2014
9 Umum daerah Pamekasan ditetapkan sebagai Rumah Sakit Type B non pendidikan yang pada saat ini telah menempati Rumah Sakit yang baru di jalan Raya Panglegur Pamekasan. Akhirnya pada tanggal 29 Desember 2010 Rumah Sakit Umum daerah Pamekasan ditetapkan menjadi Badan Layanan Umum (BLU) sesuai dengan SK Bupati Pamekasan Nomor: 188/ 401/ /2010 sehingga berubah nama menjadi RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan. Saat ini RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan berkedudukan di Jalan Raya Panglegur Pamekasan. Visi dari RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan yaitu Menjadi Rumah Sakit yang menyenangkan dan terdepan dalam pelayanan. Adapun Misi dari RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan ada 5, yaitu: 1. Memberikan pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat, bermutu dan terjangkau. 2. Memberikan pelayanan sesuai standar profesi. 3. Memberikan pelayanan dengan sentuhan hati nurani. 4. Mengelola semua kegiatan manajerial secara professional dan transparan. 5. Meningkatkan kualitas dan kompetensi SDM RS. Sedangkan Value atau Tujuan dari RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan, yaitu: 1. Saling mendukung walaupun berbeda persepsi. 2. Menghargai/menghormati masing-masing profesi dalam menjalankan pekerjaan. 3. Profesional jujur dan disiplin dalam bekerja. 4. Melayani dengan sentuhan hati nurani. 5. Mengutamakan kepentingan pelanggan. Analisis Data dan Pembahasan Analisis Data Kualitatif Analisis data kualitatif yaitu analisis yang dilakukan dengan membandingkan antara praktek yang dilakukan dengan pedoman dalam penyusunan laporan keuangan rumah sakit. Dalam melakukan analisis data kualitatif, digunakan sel analisis yang memuat indikatorindikator dari PSAK. No. 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 tentang Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1164/MENKES/SK/X/2007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran Rumah Sakit Badan Layanan Umum dan penerapannya pada RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Kabupaten Pamekasan. Data yang digunakan dalam analisis kualitatif dapat diuraikan sebagai berikut: Penyusunan Laporan Keuangan RSUD dr. H. Sla met Martodirdjo Kabupaten Pamekasan dan Ketentuan Mengenai Pelaporan Keuangan BLU Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan membuat dua laporan keuangan yaitu Laporan keuangan yang sesuai dengan SAP (Standar Akuntansi Pemerintahan) dan Laporan Keuangan berdasarkan SAK (Standar Akuntansi Keuangan) yang sudah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik. RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan membuat Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Perubahan Ekuitas karena RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan masih merupakan Satuan Kerja Pemerintahan Daerah Kabupaten Pamekasan sebagai Pengguna Anggaran/Barang dengan istilah entitas akuntansi yang mempunyai kewajiban menyelenggarakan akuntansi dan Vol. 2 No. 2 Desember
10 menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan secara periodik dan melakukan rekonsiliasi atas laporan keuangan. Melalui sel analisis yang telah disusun, kita dapat melakukan perbandingan antara penyajian laporan keuangan RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan dengan ketentuan-ketentuan pemerintah yang mengatur tentang pelaporan keuangan rumah sakit BLU seperti Pedoman Akuntansi Rumah Sakit dan Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran. Dalam sel analisis juga disertakan pembanding berupa ketentuan pelaporan keuangan organisasi nirlaba yang tertuang dalam PSAK No. 45. Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan 8 indikator, maka diperoleh hasil bahwa RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan telah menerapkan PSAK No. 45 dan BLU secara penuh. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya Pos (Penyetoran)/Penarikan kas negara yang merupakan bagian dari pendapatan PNBP (Pendapatan Nasional Bukan Pajak) BLU bertahap yang tidak dapat digunakan langsung. Dari 8 indikator, antara penyajian menurut RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan dan PSAK No. 45 tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Demikian pula antara penyajian menurut RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan dengan Pedoman Akuntansi Rumah Sakit Pemerintah dan Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran tidak terdapat perbedaan signifikan. RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan telah menyusun laporan keuangan sesuai dengan Pedoman Akuntansi Rumah Sakit Pemerintah dan Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran. Penerapan PSAK No. 45 dalam Pelaporan Keuangan Rumah Sakit BLU Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) pasal 26 ayat (2) yang berbunyi Akuntansi dan laporan keuangan BLU diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh asosiasi profesi akuntansi Indonesia., BLU sebagai instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang tanpa mengutamakan mencari keuntungan merupakan organisasi pemerintah yang bersifat nirlaba. Sebagaimana sesuai dengan salah satu asas BLU yang termuat dalam pasal 3 ayat 5 Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 yang berbunyi BLU menyelenggarakan kegiatannya tanpa mengutamakan pencarian keuntungan, dan salah satu sumber pendapatan BLU adalah hibah tidak terikat yang diperoleh dari masyarakat seperti yang termuat dalam pasal 14 ayat 2 dan 3 Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 yang berbunyi: 1) Pendapatan yang diperoleh dari jasa layanan yang diberikan kepada masyarakat dan hibah tidak terikat yang diperoleh dari masyarakat atau badan lain merupakan pendapatan operasional BLU. 2) Hibah terikat yang diperoleh dari masyarakat atau badan lain merupakan pendapatan yang harus diperlakukan sesuai dengan peruntukan. Maka standar akuntansi yang mungkin digunakan dalam penyususnan laporan keuangan rumah sakit pemerintah adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba. Standar pelaporan dibuat dengan tujuan agar laporan keuangan organisasi nirlaba dapat lebih mudah dipahami, memiliki relevansi, dan memiliki daya banding yang tinggi. Dengan dipergunakannya PSAK No. 45 organisasi nirlaba pada pelaporan keuangan 10 Vol. 2 No. 2 Desember 2014
11 Badan Layaman Umum, maka dapat diperoleh keuntungan antara lain: 1. Meningkatnya daya banding, relevansi serta lebih mudah dipahami oleh para stakeholder. 2. Meningkatkan kinerja dan transparansi dalam rangka mendukung paradigma baru Pengelolaan Keuangan Negara. 3. Telah memenuhi apa yang diamanatkan Negara dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa laporan posisi keuangan RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan disebut sebagai Neraca. Laporan Neraca RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan tidak ada perbedaan sifnifikan dengan PSAK No. 45, hanya terdapat beberapa perbedaan penyebutan nama, lebih sederhana dan disesuaikan dengan kebutuhan. Secara umum Laporan Aktivitas RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan sama dengan PSAK No. 45 dan Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum serta Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran Rumah Sakit Badan Layanan Umum. Laporan Arus Kas RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan sama dengan PSAK No. 45 dan Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum. Sedangkan pada Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran Rumah Sakit Badan Layanan Umum hanya ada perbedaan nama dan tambahan informasi seperti kenaikan bersih kas, kas dan setara kas awal, jumlah saldo kas dan awal. RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan dalam pelaporannya membuat 2 lapor an keuangan yaitu berdasarkan SAK dan SAP. Sehingga dapat disimpulkan bahwa RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan telah menyajikan laporan keuangan sesuai PSAK No. 45 dan ketentuan yang berlaku bagi Badan Layanan umum yaitu Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 tentang Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1164/MENKES/SK/X/2007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran Rumah Sakit Badan Layanan Umum. PSAK No. 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba dapat diterapkan penuh pada Badan Layanan Umum khususnya rumah sakit. Saran Setelah melakukan penelitian, penulis dapat memberikan beberapa saran pada penelitian ini, yaiu: 1. Dengan melihat hasil analisis PSAK No. 45 dapat diterapkan pada Badan Layanan Umum. Dimana Badan Layanan Umum merupakan sebuah instansi pemerintah, oleh karena hal tersebut, kami memberikan saran kepada DSAK-IAI (Dewan Standar Akuntansi Keuangan-Ikatan Akuntan Indonesia) untuk merevisi paragraf 2 pada PSAK No. 45 agar PSAK No. 45 dapat diakomodir Badan Layanan Umum dalam penyusunan pelaporan keuangannya yang tujuannya dapat meningkatkan daya banding, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan negara. 2. Perlunya penyusunan sebuah standar akuntansi rumah sakit pemerintah yang berstatus Badan Layanan Umum dengan mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh asosiasi profesi akuntansi Indonesia dalam rangka memenuhi amanat dalam Peraturan Peme- Vol. 2 No. 2 Desember
12 rintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. 3. RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan segera menyusun Peraturan Bupati yang berkaitan dengan Badan Layanan Umum untuk memperkuat peraturan yang sudah ada. 4. RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan dapat mengembangkan kegiatan usaha dengan melakukan investasi jangka panjang dan kegiatan non operasional seperti pendapatan dari jasa parkir guna menambah penghasilan. 5. RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo Pamekasan dapat membuat peraturan tentang penggunaan Anggaran secara penuh tanpa harus tergantung kepada Pemerintah Kabupaten untuk mengelola anggaran karena sudah berbentuk BLU. DAFTAR PUSTAKA Anthony, R.N. and D.W. Young Management Control in Nonprofit Organization. Illinois: Richard D. Irwin Inc. Belkoui, Ahmed Riahi Teori Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. Baridwan, Zaki Intermediate Accounting. Edisi 7. Yogyakarta: BPFE. Cooper, Donald R. dan C. William Emory Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Erlangga. Freeman, R.J. and E.S. Lynn Governmental and Non Profit Accounting: Theory and Practice. New Jersey: Prentice Hall Inc. Hendrawan, Ronny Analisis Penerapan PSAK No. 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba pada Rumah Sakit Berstatus Badan Layanan Umum (Studi Kasus pada Rumah Sakit X di Jawa Tengah). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Henke, E.O Introduction to Nonprofit Organization Accounting. California: PWS-KENT Publishing Company. Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba. Jakarta. Indriantoro, Nur, dan B. Supomo Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Kotler, Philip Strategi Pemasaran untuk Organisasi Nirlaba. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Mardiasmo Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Maxfield, Michael Research Methods For Criminal Justice An Criminology. New Zealand: Wadsource Concage. Salusu, J Pengambilan Keputusan Stratejik Untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Solomon, M.R Consumer Behaviour: Buying, Having, and Being. New Jersey: Prentice Hall. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Jakarta. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lasyanan Umum Jakarta. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum Jakarta. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Jakarta. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1164/MENKES/ SK/X/2007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran Rumah Sakit Badan Layanan Umum. Jakarta. 12 Vol. 2 No. 2 Desember 2014
13 13 Vol. 2 No. 2 Desember 2014
ANALISIS PENERAPAN PSAK NO 45 PADA RUMAH SAKIT BADAN LAYANAN UMUM
Analisis Penerapan PSAK... (Ida Bagus Made Cahya Restu Aji)1 ANALISIS PENERAPAN PSAK NO 45 PADA RUMAH SAKIT BADAN LAYANAN UMUM ANALYSIS APPLICATION OF PSAK NO 45 FOR HOSPITAL IN PUBLIC SERVICE AGENCY Oleh:
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN PSAK No. 45 TENTANG PELAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA PADA RUMAH SAKIT BERSTATUS BADAN LAYANAN UMUM
ANALISIS PENERAPAN PSAK No. 45 TENTANG PELAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA PADA RUMAH SAKIT BERSTATUS BADAN LAYANAN UMUM (Studi kasus di RSUD Kota Semarang) RONNY HENDRAWAN Dr. ENDANG KISWARA, M.Si,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pengelolaan keuangan negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan keuangan negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang keuangan negara meliputi Undang-Undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 1. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan. dikeluarkan oleh badan yang berwenang. Standar Akuntansi Keuangan
BAB II DASAR TEORI A. Standar Akuntansi Keuangan 1. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan Standar Akuntansi Keuangan merupakan pengumuman resmi yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang. Standar Akuntansi
Lebih terperinciMENGGGAS RUMAH SAKIT PEMERINTAH DAERAH SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM (BLU) Oleh : Muhammad Syarif, SHI1
MENGGGAS RUMAH SAKIT PEMERINTAH DAERAH SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM (BLU) Oleh : Muhammad Syarif, SHI1 A. Latar Belakang Diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Ba
Lebih terperinciMANAJEMEN KEUANGAN RUMAH SAKIT SWASTA DAN RUMAH SAKIT BADAN LAYANAN UMUM (BLU)
MANAJEMEN KEUANGAN RUMAH SAKIT SWASTA DAN RUMAH SAKIT BADAN LAYANAN UMUM (BLU) Oleh: Putri Mareta Hertika 122310101014 Amanda Putri Anugrah 122310101065 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia yang semakin meningkat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia yang semakin meningkat di berbagai bidang, sangat membantu manusia dalam segala aspek kehidupan salah satunya adalah aspek
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pelaporan keuangan merupakan suatu proses bagaimana informasi keuangan diatur, disediakan, dan disampaikan untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan utama dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan pemeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia telah melakukan reformasi keuangan negara yang ditandai dengan hadirnya tiga undang-undang di bidang keuangan negara yaitu Undang-Undang
Lebih terperinciPSAK 45. Dwi Martani Ketua Departemen Akuntansi FEUI Anggota Tim Implementasi IFRS
PSAK 45 Organisasi Nir Laba Dwi Martani Ketua Departemen Akuntansi FEUI Anggota Tim Implementasi IFRS 1 Agenda 1. 2. 3. Perubahan PSAK 45 Tujuan dan Ruang Lingkup Pelaporan dan Penyajian 4. Contoh dan
Lebih terperinciPelaporan Keuangan Organisasi Nir Laba (Pelaporan Keuangan Perguruan Tinggi) Oleh: Yanto,M.Acc.,Ak.
Pelaporan Keuangan Organisasi Nir Laba (Pelaporan Keuangan Perguruan Tinggi) Oleh: Yanto,M.Acc.,Ak. Karakteristik Nirlaba Sumber daya berasal dari : sumbangan para anggota dan para penyumbang lain yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai resiko besar dapat bangkrut, apalagi oraganisasi yang berbentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia yang belakangan ini cenderung tidak menentu membuat pelaku ekonomi mengalami kesulitan dalam menjalankan usaha didunia bisnis. Perusahaan sebagai
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.44, 2012 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. PSAK. Politeknik. Ilmu Pelayaran. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 2 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN SISTEM AKUNTANSI
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. umum yang memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit.
BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Sumber-sumber Pendapatan Rumah Sakit Sumber pendapatan operasional rumah sakit umumnya berasal dari masyarakat umum yang memanfaatkan
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 45 (REVISI 2011) TENTANG PELAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA PADA STIKES MUHAMMADIYAH MANADO
ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 45 (REVISI 2011) TENTANG PELAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA PADA STIKES MUHAMMADIYAH MANADO Wahyu Repi, Grace B. Mogi-Nangoi, Heince Wokas Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diwujudkan dalam bentuk penerapan prinsip good governance. Dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi sektor publik yang disertai adanya tuntutan demokratisasi menjadi suatu fenomena global termasuk di Indonesia. Tuntutan demokratisasi ini menyebabkan aspek
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Umum Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) SAK-ETAP merupakan suatu standar akuntansi yang disusun untuk mengatur pelaporan keuangan
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
ANALISIS PENERAPAN PSAK No. 45 TENTANG PELAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA PADA RUMAH SAKIT BERSTATUS BADAN LAYANAN UMUM (Studi Kasus pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam menyusun laporan keuangannya, suatu Badan Layanan Umum (BLU)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menyusun laporan keuangannya, suatu Badan Layanan Umum (BLU) mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP RI) No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Lebih terperinciAnalisis penerapan psak no. 45
Available online: http://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/jurnalmanajemen JURNAL MANAJEMEN Volume 9 (2) 2017, 55-61 Analisis penerapan psak no. 45 Endra Julianto 1, Nurita Affan 2, Ferry Diyanti 3 Fakultas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Rumah Sakit Pemerintah merupakan unit kerja dari Instansi Pemerintah yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rumah Sakit Pemerintah merupakan unit kerja dari Instansi Pemerintah yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat umum. Rumah sakit memiliki banyak
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN PSAK No. 45 TENTANG PELAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA PADA RUMAH SAKIT BERSTATUS BADAN LAYANAN UMUM
ANALISIS PENERAPAN PSAK No. 45 TENTANG PELAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA PADA RUMAH SAKIT BERSTATUS BADAN LAYANAN UMUM (Studi kasus di RSUD Kota Semarang) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN PADA BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciGambaran Transisi Menuju Standar Akuntansi Pemerintah dalam Penerapan PPK- BLUD
Gambaran Transisi Menuju Standar Akuntansi Pemerintah dalam Penerapan PPK- BLUD Dadang Kurnia, Ak., MBA., CA., CGAP., QIA Ketua IAI - KASP 1 Jakarta, 19 Oktober 2017 REGULASI BLU/BLUD Paket UU Keuangan
Lebih terperinciRegulasi & Standar Akuntansi SEKTOR PUBLIK. Agus Widarsono, SE.,M.Si, Ak
Regulasi & Standar Akuntansi SEKTOR PUBLIK KEBUTUHAN REGULASI DAN STANDAR DI SEKTOR PUBLIK INFORMASI MEWUJUDKAN TRANSPARANSI AKUNTABILITAS PUBLIK KEBUTUHAN REGULASI DAN STANDAR DI SEKTOR PUBLIK ORGANISASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berawal dari tujuan untuk meningkatkan pelayanan publik agar maksimal,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berawal dari tujuan untuk meningkatkan pelayanan publik agar maksimal, diperlukan pengaturan yang kompleks mengenai unit pemerintahan untuk melakukan pelayanan kepada
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 119/PMK.05/2007 TENTANG
Page 1 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 119/PMK.05/2007 TENTANG PERSYARATAN ADMINISTRATIF DALAM RANGKA PENGUSULAN DAN PENETAPAN SATUAN KERJA INSTANSI PEMERINTAH
Lebih terperinciREGULASI DAN STANDAR TERKAIT AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
REGULASI DAN STANDAR TERKAIT AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK Ni Made Ampriyanti (1215351166) Ni Luh Gede Krisna Dewi (1215351169) Ni Ketut Werdhi Astuti (1215351179) Vazria Ulfa Liandini (1215351191) Ni Nyoman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menerapkan akuntabilitas publik. Akuntabilitas publik dapat diartikan sebagai bentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance Government) telah mendorong pemerintah pusat dan pemerintah daerah
Lebih terperinci2016, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indo
No.847, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. PSAK. Poltekpel. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 63 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN POLITEKNIK PELAYARAN
Lebih terperinciBAB II KINERJA SEKTOR PUBLIK. hendak dicapai. Tujuan tiap-tiap organisasi sangat bervariasi tergantung pada
11 BAB II KINERJA SEKTOR PUBLIK 2.1. SEKTOR PUBLIK 2.1.1. Organisasi Sektor Publik Setiap organisasi pasti mempunyai tujuan spesifik dan unik yang hendak dicapai. Tujuan tiap-tiap organisasi sangat bervariasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari analisis dan pembahasan adalah : 1. Instansi pemerintah yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (selanjutnya
Lebih terperinciSISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI
SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI PMK 76 /PMK.05/2008 tentang PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM MENIMBANG (a) dalam rangka pelaksanaan pengembangan dan penerapan sistem akuntansi
Lebih terperinciBAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN A. PENGERTIAN AKUNTANSI Menurut Horngern (2000), akuntansi didefinisikan sebagai proses pencatatan, pengukuran dan penyampaian-penyampaian informasi
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN PADA BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciANALISIS KESESUAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN HIMPUN PT. POS INDONESIA DITINJAU DARI PSAK No.27
ANALISIS KESESUAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI KARYAWAN HIMPUN PT. POS INDONESIA DITINJAU DARI PSAK No.27 Shofiyah Hasanah,Okianna,Husni Syahrudin Program Studi Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas
Lebih terperinciSISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI
SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI PMK 07/PMK.02/2006 tentang PERSYARATAN ADMINISTRATIF DALAM RANGKA PENGUSULAN DAN PENETAPAN SATUAN KERJA INSTANSI PEMERINTAH UNTUK MENERAPKAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN
Lebih terperinciTENTANG MENTERI KEUANGAN,
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 07/PMK.02/2006 TENTANG PERSYARATAN ADMINISTRATIF DALAM RANGKA PENGUSULAN DAN PENETAPAN SATUAN KERJA INSTANSI PEMERINTAH UNTUK MENERAPKAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN
Lebih terperinciDini Iriani Ekonomi/Akuntansi
ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 45 TERHADAP LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KOTA DEPOK Dini Iriani 22212195 Ekonomi/Akuntansi Latar Belakang Organisasi Nirlaba merupakan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 76/PMK.05/2008 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN,
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 76/PMK.05/2008 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PSAK NO. 45 DALAM PELAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA BERSTATUS BADAN LAYANAN UMUM
IMPLEMENTASI PSAK NO. 45 NIRLABA BERSTATUS BADAN LAYANAN UMUM Oleh Siti Nurlaela dan Mutmainah UNIVERSITAS ISLAM BATIK SURAKARTA ABSTRACT The target of the research is to implementation of organizational
Lebih terperinciPenyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP
Penyajian Laporan Keuangan Koperasi RRKR Berdasarkan SAK ETAP Nia Herlina Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, niaherlina01@gmail.com Abstrak Tujuan_Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Standar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia saat ini sangatlah pesat. Hal
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pendidikan di Indonesia saat ini sangatlah pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya bermunculan sekolah-sekolah swasta baik yang berskala
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN PADA BADAN PENGUSAHAAN KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciPenerapan Standar Akuntansi Sektor Publik di Indonesia: Berbagai Permasalahannya
Penerapan Standar Akuntansi Sektor Publik di Indonesia: Berbagai Permasalahannya 1. Pendahuluan Standar akuntansi publik adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1: Kesesuaian Pedoman Sistem Akuntansi PTN BLU X dengan. PMK No 76 Tahun
LAMPIRAN Lampiran 1: Kesesuaian Pedoman Sistem Akuntansi PTN BLU X dengan PMK No 76 Tahun 2008... 114 Lampiran 2: Perhitungan tingkat kesesuaian Pedoman Sistem Akuntansi PTN BLU X dengan PMK No 76 Tahun
Lebih terperinci2. Kerangka Teoritis 2.1. Laporan Keuangan Pemerintah Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan
2. Kerangka Teoritis 2.1. Laporan Keuangan Pemerintah 2.1.1. Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan
Lebih terperinciCA REVIEW PKP Pertemuan 2 Kasus Aplikasi Penerapan KPD2LK
CA REVIEW PKP Pertemuan 2 Kasus Aplikasi Penerapan KPD2LK Agenda Penerapan KPD2LK Jamsostek Rumah Sakit 2 Laporan Keuangan JAMSOSTEK SEJARAH JAMSOSTEK Pada tahun 1947 UU 33/1947 jo 2/1951 tentang Kecelakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karakteristik organisasi nirlaba atau organisasi sektor publik berbeda dengan organisasi bisnis pada umumnya. Perbedaan utama yang mendasar terletak pada cara organisasi
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 25, 2006 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Diberlakukannya otonomi daerah, mengakibatkan daerah memiliki. hak, wewenang dan kewajibannya dalam mengatur dan mengurus secara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diberlakukannya otonomi daerah, mengakibatkan daerah memiliki hak, wewenang dan kewajibannya dalam mengatur dan mengurus secara mandiri urusan pemerintahannya sesuai
Lebih terperinciPasal 68 UU no. 1 Tahun 2004
BADAN LAYANAN UMUM Dasar Hukum 1. UU no. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara 2. PP No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum 3. PP No. 74 Tahun 2012 tentang Perubahan atas
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. BLU. Laporan. Standar Akuntansi. Penyajian.
No.1818, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. BLU. Laporan. Standar Akuntansi. Penyajian. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 217/PMK.05/2015 TENTANG PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI
Lebih terperinciOleh: Prof Dr H Jamal Wiwoho, SH,MHum PR II UNS
FLEKSIBILITAS PK BLU DAN KEUNTUNGAN BAGI UNIT KERJA UNS Oleh: Prof Dr H Jamal Wiwoho, SH,MHum PR II UNS Disampaikan dalam Lokakarya Pengelolaan Keuangan BLU Fakultas Kedokteran UNS Salatiga 11-13 Nopember
Lebih terperinci2016, No Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Menteri Keuangan dapat menetapkan pola pengelolaan k
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1792, 2016 KEMENKEU. PPK-BLU Satker. Penetapan. Pencabutan Penerapan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 180/PMK.05/2016 TENTANG PENETAPAN DAN PENCABUTAN
Lebih terperinciGUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI
GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 62 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI, Menimbang :
Lebih terperinciTiga karakteristik identifikasi, pengukuran dan komunikasi informasi keuangan mengenai kesatuan ekonomi kepada pihak yang berkepentingan
BAB 1 Apa itu AKUNTANSI? Akuntansi adalah seni yg menurut kepercayaan luas pertama kali ditemukan oleh Fra Luca Bartolomeo de Pacioli, seorang ahli matematika Italia dan friar Franciscan di abad ke 16
Lebih terperinciBUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM NEGARA
1 BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang :
Lebih terperinciPENERAPAN LAPORAN ARUS KAS YANG SESUAI DENGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT. Kent Transindo Indonesia Cabang Kediri)
PENERAPAN LAPORAN ARUS KAS YANG SESUAI DENGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (Studi Kasus Pada PT. Kent Transindo Indonesia Cabang Kediri) Oleh : Mawarni Putri ABSTRAK PT. Kent Transindo Indonesia adalah perusahaan
Lebih terperinciWALIKOTA TEBING TINGGI PROVINSI SUMATERA UTARA
WALIKOTA TEBING TINGGI PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN WALIKOTA TEBING TINGGI NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. H. KUMPULAN PANE
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. yang dapat dijadikan milik Negara (UU no 17 pasal1 ayat1). Undang undang
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Keuangan Negara Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban Negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. bidang akuntansi pemerintahan ini sangat penting karena melalui proses akuntansi
BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan tuntutan publik atas transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan pemerintah, khususnya pemerintah daerah, maka kebutuhan akan laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencatat desentralisasi di Indonesia mengalami pasang naik dan surut seiring
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Desentralisasi adalah salah satu sistem administrasi pemerintahan, dalam banyak hal tidak dapat dilepaskan dari proses pertumbuhan suatu negara. Sejarah mencatat desentralisasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor publik merupakan organisasi yang kompleks. Kompleksitas sektor publik tersebut menyebabkan kebutuhan informasi untuk perencanaan dan pengendalian manajemen
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG PELAPORAN KEUANGAN DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG PELAPORAN KEUANGAN DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak pelaksanaan otonomi daerah tahun 1999, tata kelola pemerintahan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak pelaksanaan otonomi daerah tahun 1999, tata kelola pemerintahan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Berdasarkan sistem tersebut, sebuah daerah diberikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. PSAK 1 tentang penyajian laporan keuangan. a. Definisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah standar yang digunakan untuk pelaporan keuangan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P. 56 /MENHUT-II/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PUSAT PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN HUTAN
PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P. 56 /MENHUT-II/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PUSAT PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN HUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 45 TENTANG PELAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA PADA JEMAAT GMIST PNIEL BIAU KAB, KEP. SITARO
ANALISIS PENERAPAN PSAK NO. 45 TENTANG PELAPORAN KEUANGAN ENTITAS NIRLABA PADA JEMAAT GMIST PNIEL BIAU KAB, KEP. SITARO Raisa Stephanie Janis 1, Novi S. Budiarso 2 1 Pendidikan Profesi Akuntansi, Fakultas
Lebih terperinciRiyanto Utomo, Indah Nur Qomariah ABSTRAK
Volume 03, Nomor 02, Desember 2014 Hal 230-241 PENERAPAN PSAK NO 45 PADA LAPORAN KEUANGAN YAYASAN PENOLONG ANAK YATIM DAN MISKIN PERGURUAN DARUL ISLAM DI KOTA GRESIK UNTUK MEWUJUDKAN AKUNTABILITAS KEUANGAN
Lebih terperinciDISCUSSION PAPER REVISI PSAK UNTUK ENTITAS NIRLABA
DISCUSSION PAPER REVISI PSAK UNTUK ENTITAS NIRLABA Tanggapan tertulis atas discussion paper paling lambat diterima pada tanggal 1 Februari 2018. Tanggapan dikirimkan ke: Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) yang ditandai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Reformasi di Indonesia yang masih berlangsung hingga sekarang telah menghasilkan berbagai perubahan khususnya dalam hal tata kelola pemerintahan. Salah satu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG BADAN LAYANAN UMUM DAERAH DAN PENGELOLAAN KEUANGAN
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG BADAN LAYANAN UMUM DAERAH DAN PENGELOLAAN KEUANGAN 2.1 Tinjauan Umum Tentang Badan Layanan Umum Daerah 2.1.1. Definisi dan Dasar Pengaturan Badan Layanan Umum Daerah Sebelum
Lebih terperinci1.1. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sistem politik, ekonomi, sosial, dan kemasyarakatan di Indonesia selama beberapa tahun terakhir ini telah mengalami perubahan-perubahan yang cukup mendasar.
Lebih terperinciANALISIS HASIL AUDIT LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA
ANALISIS HASIL AUDIT LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA Diana Tambunan Manajemen Administrasi ASM BSI Jakarta JL. Jatiwaringin Raya No.18, Jakarta Timur diana.dtb@bsi.ac.id ABSTRACT: This study aimed
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan (negara maupun swasta) untuk bersaing sangat ketat baik terhadap perusahaan lain yang sejenis
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Pengertian anggaran menurut Mardiasmo (2004:62) menyatakan bahwa :
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Anggaran Pendapatan 2.1.1.1 Pengertian Anggaran Pengertian anggaran menurut Mardiasmo (2004:62) menyatakan bahwa : Anggaran Publik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan ekonomi merupakan masalah krusial bagi semua negara, setiap negara akan berusaha demi terciptanya pembangunan ekonomi yang maju dan berhasil. Keberhasilan
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 217/PMK.05/2009 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN BONUS ATAS PRESTASI BAGI RUMAH SAKIT EKS-PERJAN YANG MENERAPKAN PENGELOLAAN KEUANGAN
Lebih terperinciBUPATI PATI PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG
SALINAN BUPATI PATI PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAYEN KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciLaporan Keuangan: Neraca
Laporan Keuangan: Neraca MATERI 1. Sifat dan kegunaan laporan keuangan 2. Jenis Laporan Keuangan 3. Isi dan Elemen Laporan Keuangan, Khusus untuk Neraca 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5. Keterbatasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara membuka koridor bagi penerapan anggaran berbasis kinerja dilingkungan pemerintah, memuat bahwa instansi
Lebih terperinciPOLA PENGELOLAAN KEUANGAN PADA BADAN LAYANAN UMUM
POLA PENGELOLAAN KEUANGAN PADA BADAN LAYANAN UMUM http://www.radarjogja.co.id I. PENDAHULUAN Paket undang-undang bidang keuangan negara merupakan paket reformasi yang signifikan di bidang keuangan negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Berbagai aktivitas dan bentuk organisasi sektor publik dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Organisasi sektor publik pada umumnya
Lebih terperinciBUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA STRATEGIS BISNIS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA
BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 34 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA STRATEGIS BISNIS PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : BUPATI BIMA, a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sering disebut good governance. Pemerintahan yang baik ini. merupakan suatu bentuk keberhasilan dalam menjalankan tugas untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Negara pasti membutuhkan pemerintahan yang baik atau yang sering disebut good governance. Pemerintahan yang baik ini merupakan suatu bentuk keberhasilan dalam
Lebih terperinci2017, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Ne
No.532, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Likuidasi Entitas Akuntansi. Entitas Pelaporan pada Kementerian Negara/Lembaga. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48
Lebih terperinciPelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba
Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba Aldila Dinanti, Ginanjar Adi Nugraha 1Akuntansi, Universitas Jenderal Soedirman, Indonesia 2Akuntansi, Universitas Wijayakusuma,
Lebih terperinciTENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN,
SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 76/PMK.05/2008 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan pengembangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN/KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan penyelenggaraan negara. dilakukan oleh badan eksekutif dan jajaranya dalam rangka mencapai tujuan
BAB II TINJAUAN/KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pemerintahan Daerah Dalam arti luas : Pemerintahan adalah perbuatan pemerintah yang dilakukan oleh badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan. Jangka Panjang Nasional telah mengamanatkan bahwa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuntutan masyarakat terhadap reformasi di pemerintahan semakin mendesak untuk membentuk Indonesia baru yang bersih dan berbasis kinerja. Undang-Undang Nomor
Lebih terperinciLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DESEMBER 00 DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN -----------------------------------------------------
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembagalembaga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Fenomena yang terjadi dalam perkembangan sektor publik di Indonesia ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembagalembaga publik, baik di pusat maupun daerah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena entitas ini bekerja berdasarkan sebuah anggaran dan realisasi anggaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan akan menjadi salah satu bahan penilaian yang penting, karena entitas ini bekerja berdasarkan sebuah anggaran dan realisasi anggaran tersebut tercantum
Lebih terperinciANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA GORONTALO
ANALISIS IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DALAM PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA GORONTALO Mahasiswa Jurusan : Abdul Mukhlis Akuba : Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian dari pelaporan keuangan. Pernyataan Standar Akuntansi
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Pelaporan keuangan adalah semua cara yang digunakan oleh perusahaan untuk menyampaikan informasi keuangan perusahaan tersebut. Laporan keuangan merupakan bagian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam Kajian Pustaka ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka Dalam Kajian Pustaka ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian yang mendasari dalam penyusunan laporan keuangan serta tujuan dari
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciTINJAUAN YURIDIS ATAS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH. 1
TINJAUAN YURIDIS ATAS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH DAERAH http://www.ksap.org/ 1 I. PENDAHULUAN Berdasarkan undang-undang pemerintah daerah wajib menyusun Laporan
Lebih terperinci