PENGARUH METODE PEMBELAJARAN WHOLE BRAIN TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 PALU
|
|
- Leony Sucianty Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH METODE PEMBELAJARAN WHOLE BRAIN TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 PALU Isnawati, Yusuf kendek dan Syamsu Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako Jl. Soekarno Hatta Km. 9 Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu Sulawesi Tengah Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada tidaknya pengaruh metode pembelajaran Whole Brain Teaching terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Palu. Jenis penelitian yang digunakan yaitu eksperimen kuasi dengan desain The Equivalen Pretest-Posttest Design. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik random sampling. Sampel penelitian yaitu kelas VIII A sebagai kelas kontrol dan kelas VIII B sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan berupa tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda. Berdasarkan hasil pengolahan data, untuk kelas eksperimen diperoleh rerata skor tes awal adalah 6,53 dan untuk tes akhir adalah 13,26 dari skor ideal yaitu sebesar 20. Untuk kelas kontrol diperoleh rerata skor tes awal 6,16 dan untuk tes akhir adalah 9,26 dari skor ideal yaitu sebesar 20. Berdasarkan hasil pengujian N-Gain kedua kelas masing-masing berada dalam kategori berbeda yaitu kelas eksperimen berada dalam kategori sedang dengan nilai N-Gain sebesar 48,58 dan kelas kontrol berada dalam kategori rendah dengan nilai N-Gain sebesar 22,34. Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai t hitung = 28,34 dan t tabel = 1,68. Ini berarti bahwa nilai t hitung berada di luar daerah penerimaan H 0. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, ada pengaruh metode pembelajaran Whole Brain Teaching terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIII di SMP Negeri 18 Palu. Kata Kunci :Whole Brain Teaching; Hasil belajar IPA I. PENDAHULUAN Terdapat dua kendala dalam peningkatan kualitas pendidikan yaitu siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran dan guru yang masih kurang efektif dalam mengajar [1].Salah satu cara untuk mengatasi kendala tersebut adalah dengan memperbaiki sistem mengajar yang dilakukan oleh guru. Guru merupakan sumber utama pembelajaran yang memegang peranan penting dalam setiap pembelajaran [2]. Siswa yang cerdas dan dapat bersaing di dunia internasional bergantung pada guru yang memberikan pembelajaran di dalam kelas. Sehingga guru menjadi inti dari pembelajaran yang berlangsung. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMP Negeri 18 Palu, ditemukan bahwa ketika guru mengajar di depan kelas, siswa juga sibuk dengan aktivitasnya masingmasing. Hal ini disebabkan Karena kurangnnya perhatian guru terhadap siswa. Guru hanya memberikan materi tetapi tidak memperhatikan apakah siswa yang diajar mengerti tentang materi yang diberikan atau tidak. Sehingga diperlukan perhatian lebih dari guru, agar siswa dapat paham pada pembelajaran yang berlangsung. Kurang aktifnya siswa dalam pembelajaran ini, diakibatkan guru yang memberikan pembelajaran kurang menyenangkan sehingga siswa sibuk sendiri dengan urusannya, hal ini berdampak pada hasil belajar siswa. Hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah mengalami pengalaman belajarnya [3]. Dari pendapat tersebut dapat diketahui bahwa setiap kali siswa melakukan pembelajaran maka pada akhirnya siswa tersebut mengalami perubahan sebagai akibat dari pembelajaran yang dialaminya. Perubahan yang dialami siswa tersebutlah yang disebut dengan hasil belajar. Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan pengertian dalam arti belajar [2]. Hasil belajar juga merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena dari sinilah dapat diketahui apakah proses pembelajaran berhasil atau tidak. Hasil belajar pula sangat berdampak 24
2 pada prestasi yang di hasilkan oleh siswa. Semakin baik hasil belajar siswa maka prestasi yang dihasilkan siswa semakin baik pula begitupun sebaliknya. Salah satu faktor yang menyebabkan kurang baiknya hasil belajar siswa adalah metode pembelajaran yang digunakan guru masih kurang baik, sehingga pentingnya diterapkan metode pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa dalam belajar. Metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsung pengajaran [3]. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa betapa pentingnya metode pembelajaran, karena menjadi tonggak interaksi antara guru dan siswa. semakin efektif metode yang digunakan didalam kelas maka semakin efektif pula proses belajar mengajar yang berlangsung. Metode yang dapat digunakan agar dapat membuat siswa menjadi aktif dalam pembelajaran yaitu metode pembelajaran Whole Brain Teaching. Metode pembelajaran Whole Brain Teaching merupakan metode yang menekankan penguasaan dan ketuntasan pemahaman serta kemampuan siswa untuk mengungkapkan kembali konsep, penjelasan ataupun rumus yang disampaikan oleh guru. Konsep dasar pembelajaran ini yaitu metode pembelajaran yang mengajarkan untuk mengenali prinsip belajar siswa yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu visual, verbal dan body/kinestetik.seperti dijelaskan oleh salah satu penciptanya yaitu Chris Biffle bahwa metode pembelajaran ini melibatkan para siswa dalam melihat, mendengar, melakukan, berbicara, dan merasa sementara mereka memiliki banyak bersenang-senang [4]. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran ini dapat terlibat aktif dalam pembelajaran, dan siswa tidak akan merasa bosan. Strategi inti dalam menggunakan metode pembelajaran ini yaitu bagaimana cara untuk menarik perhatian siswa agar dapat lebih fokus pada pembelajaran yang sedang berlangsung [5]. Metode ini memiliki 6 langkah pembelajaran yang sangat sederhana dan mudah dipahami yaitu class-yess, micro lecture, teach okey, score board, hand and eyes, dan comprehensions cheks [4]. Sedangkan pada pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran ceramah siswa hanya disuguhkan materi tanpa harus terlibat aktif didalamnya. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran Whole Brain Teaching terhadap hasl belajar IPA siswa kelas VIII di SMP Negeri 18 Palu. II. METODE PENELITIAN 1) Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi, dengan desain penelitian yang digunakan adalah The Equivalen Pretest-Posttest Design yaitu menggunakan kelas-kelas yang sudah ada sebagai kelompoknya, dengan memilih kelas-kelas yang diperkirakan sama keadaan/kondisinya. Bentuk desainnya disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Desain Penelitian [6] Kelas Tes Variabel Tes Awal terikat Akhir Eksperimen O X O Kontrol O - O Keterangan : X :Metode pembelajaran Whole Brain Teaching O :Tes awal O :Tes akhir Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Random sampling dengan cara menggulung kertas yang berisikan kelas yang akan dijadikan sampel kemudian peneliti bersama dengan guru disekolah tersebut memilih kelas yang akan dijadikan sampel penelitian. Dari pengambilan sampel maka terpilih kelas VIII B sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII A sebagai kelas kontrol. 2) Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 18 Palu. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 30 April 13 Mei ) Teknik Analisis Instrumen Teknik analisis instrumen dilakukan sebanyak dua kali. Yang pertama, validitas ahli untuk mellihat isi dari soal tes yang akan digunakan. Yang kedua, menggunakan 25
3 validitas item, indeks kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas tes. 4) Teknik Analisis Data Hasil Penelitian Teknik analisis data menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji N-Gain, dan uji hipotesis. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 1) Analisis Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar IPA. Proses analisis tes dilakukan sebanyak dua kali. Yang pertama yaitu validitas ahli. Yang kedua yaitu uji coba tes. Pada validasi ahli, dari 39 soal terpilih 30 soal yang diuji berdasarkan isi dari soal tersebut. Sedangkan pada validitas item yang diuji cobakan pada siswa kelas IX SMP Negeri 18 Palu. Kemudian dilakukan berbagai analisis instrumen yaitu berupa uji validitas item, indeks kesukaran, dan daya pembeda. Dari hasil analisis tersebut dari 30 soal ada 11 soal yang memenuhi syarat, 10 soal yang tidak dipakai (dibuang), dan 9 soal yang direvisi. Sehingga terdapat 20 soal yang dapat digunakan pada penelitian ini. Banyaknya soal yang tidak dapat dipakai disebabkan karena siswa yang diiuji cobakan sudah lupa pada materi pada soal tersebut. Kebanyakan dari mereka merasa bahwa soal tersebut sulit untuk dikerjakan karena materi pada soal telah lama dipelajari sebelumnya. 2) Analisis Data Penelitian Penelitian ini menggunakan uji normalitas, Uji homogenitas, uji N-Gain, dan uji hipotesis. Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data kedua kelas berdistribusi normal atau tidak. Uji homogenitas bertujuan untuk melihat data kedua kelas bersifat homogen atau tidak. Uji N-Gain bertujuan untuk melihat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa baik dikelas kontrol maupun dikelas kontrol. Dan untuk Uji hipotesis digunakan untuk melihat pengaruh hasil belajar IPA siswa. Syarat untuk melakukan uji hipotesis data harus normal dan homogen. Jika data menunjukkan bahwa data tidak berdistribusi normal dan homogen maka uji hipotesis menggunakan uji statistik nonparametrik. Tabel 2. Hasil penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol. uraian Tes awal Tes akhir Rata-rata Simpangan baku Kelas Kelas Kelas Kelas eksp. kont. eksp. kont. 6,78 6,15 13,31 9,26 2,43 2,77 1,88 2,25 Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa pada saat melakukan tes awal skor rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berbeda jauh, ini membuktikan bahwa kemampuan antara kedua kelas tersebut kurang lebih sama. Setelah diberikan perlakuan yang berbeda pada kedua kelas tersebut yaitu pada kelas eksperimen meggunakan metode pembelajaran Whole Brain Teaching skor rata-rata tes akhirnya lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang mengggunakan metode ceramah. Dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran Whole Brain Teaching dapat berpengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa, hal ini disebabkan karena siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran dengan mengikuti prinsip belajar siswa masing-masing yang tentunya berbeda-beda. Siswa yang tadinya pasif dalam pembelajaran dengan menerapkan metode pembelajaran ini siswa menjadi bersemangat dan lebiih fokus pada pembelajaran yang berlangsung. Sedangkan perolehan skor pada kelas yang diberikan metode pembelajaran ceramah lebih rendah. Hal ini disebabkan karena proses belajar mengajar lebih monoton. Siswa lebih cenderung pasif karena hanya menerima sajian materi dari guru. Dari data tes hasil belajar tersebut, pertama-tama dilakukan uji normalitas untuk melihat apakah data tes tersebut terdistribusi normal. Pengujian dengan menggunakan uji normalitas ini menggunakan Chi-kuadrat dengan kriteria penerimaan χ 2 Hitung < χ 2 tabel, taraf signifikan α = 0,05, dan derajat kebebasan dk = k 3. Data yang digunakan untuk menguji normalitas meliputi tes awal (pretest) hasil belajar dan tes akhir (postest) hasil belajar baik dikelas eksperimen maupun dikelas kontrol. Diperoleh hasil pengujian normalitas tes awal dan tes akhir pada kedua kelas dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Hasil uji Normalitas tes awal dan tes akhir uraian Tes awal Tes akhir Kelas Kelas Kelas Kelas eksp. kont. eksp. kont. 26
4 sampel χ 2 hitung χ 2 tabel keterangan ,48 1,50 5,08 4,26 5,99 5,99 5,99 5,99 Normal Normal Berdasarkan uji normalitas pada Tabel 3 dengan menggunakan Chi-kuadrat dengan kriteria penerimaan χ 2 hitung < χ 2 tabel, dimana untuk tes awal baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol nilai χ 2 hitung lebih kecil daripada nilai χ 2 tabel. Begitupun untuk tes akhir, nilai χ 2 hitung lebih kecil daripada nilai χ 2 tabel baik kelas eksperimen dan kelas kontrol. sehingga dapat dikatakan bahwa data yang diperoleh pada penelitian ini berdistribusi normal. Selain uji normalitas, dilakukan pula uji homogenitas. Dari uji homogenitas diperoleh nilai F hitung = 1,14 dan F tabel = 2,15. Syarat bahwa data bersifat homogen adalah F hitung < F tabel. Dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol bersifat homogen. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, untuk melihat peningkatan hasil belajar maka dilakukan uji N-gain pada kelas kesperimen dan kelas kontrol seperti pada Tabel 4. Tabel 4. Uji N-Gain Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol Uraian Kelas eksperimen Kelas kontrol Sampel Nilai Terendah 38,56 0 Nilai Tertinggi 86,67 33,33 N-Gain 48,58 22,54 Dari tabel 4 dapat dilihat adanya perbedaan peningkatan hasil belajar IPA siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dimana kelas eksperimen terjadi peningkatan yang lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu dengan nilai N-Gain 48,58. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari uji N-Gain, diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen dibandingkan kelas kontrol. Hal ini dipengaruhi oleh siswa yang turut aktif dalam pembelajaran. Dengan terlibat aktifnya siswa dalam pembelajaran tentunya akan berdampak positif terhadap hasil belajar siswa dan siswa juga akan lebih mudah memahami materi yang diberikan oleh guru, karena disini siswa dituntut untuk mengungkapkan kembali materi tersebut dengan menggunakan bahasa-bahasa tubuh sesuai dengan prinsip dasar belajar siswa itu sendiri. Setelah melakukan uji normalitas, uji homogenitas, uji N-Gain, maka selanjutnya dilakukan uji hipotesis untuk melihat ada tidaknya pengaruh hasil belajar IPA dari kedua kelas tersebut. Dari hasil uji hipotesis kelas eskperimen dan kelas kontrol menunjukkan t hitung = 28,34 dan t tabel = 1,68 atau t hitung > t tabel. Hal ini berarti, nilai t hitung berada diluar daerah penerimaan H 0. Dengan demikian H 0 ditolak dan H 1 diterima. Setelah dilakukan analisis hipotesis diketahui bahwa setelah diberikan metode pembelajaran Whole Brain Teaching menunjukkan ada pengaruh hasil belajar IPA pada kelas yang diberikan metode pembelajaran Whole Brain Teaching, Karena pada pembelajaran dengan menggunakan metode ini siswa dituntut untuk mengungkapkan kembali konsep, penjelasan ataupun rumus yang disampaikan oleh guru dengan gerakan-gerakan yang menarik. Siswa yang awalnya masih terlihat malu untuk mengungkapkan kembali materi yang diberikan dengan gerakan-gerakan yang menarik terlihat bersemangat dapat melakukan gerakan tersebut dengan baik seperti mereka sedang bermain bersama dengan teman-temannya. Ciri khas dari metode pembelajaran Whole Brain Teaching adalah guru hanya mengajarkan materi selama 30 detik dengan diikuti gerakan-gearakan yang menarik kemudian siswa mengungkapkan kembali materi tersebut dengan teman sebangkunya dengan megikuti gerakan-gerakan yang dilakukan oleh guru. Cara ini dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran dan dapat mengenali prinsip belajar siswa itu sendiri yang terdiri dari tiga bagian yaitu Visual, verbal dan body/kinestetik. Metode ini juga dapat meningkatkan semangat belajar siswa dengan adanya sapaan antara guru dan siswa yaitu class-yess. Metode ini juga menggunakan penilaian langsung yang diberikan oleh guru terhadap kinerja siswa selam proses belajar mengajar berlangsung, penilaian ini dituliskan pada score board. Dan guru dapat memberikan sanksi sesuai kesepakatan diawal pembelajaran berdasarkan penilaian yang terlihat pada score board. 27
5 Dari penelitian terdahulu, menyatakan bahwa pendekatan Accelerated learning dengan metode pembelajaran Whole Brain Teaching ini mampu meningkatkan hasil belajar siswa karena pada pembelajaran dengan menggunakan Whole Brain Teaching siswa tidak hanya sekedar mendengar dan memperhatikan penjelasan dari guru tetapi menghendaki aktivitas siswa dalam proses berfikir dan beberapa gerakan tubuh [1]. Tujuan dari strategi ini adalah siswa bukan sekedar menguasai materi tetapi bagaimana mengembangkan gagasan dan ide melalui bahasa tubuh. Sedangkan pada pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah siswa hanya disuguhkan materi tanpa harus terlibat aktif didalamnya. Penggunaan metode Whole Brain Teaching berpengaruh signifikan terhadap aktivitas belajar siswa, hal ini disebakan karena siswa yang tadinya pasif dan hanya menonton saja saat proses belajar mengajar didalam kelas menjadi aktif sehingga aktivitas belajarnya meningkat [7]. Hasil yang didapat pada penelitian ini dibandingkan dengan penelitian terdahulu yaitu pada penelitian ini peneliti hanya menggunakan metode pembelajaran Whole Brain Teaching, tanpa menggabungkan dengan pendekatan yang lain. Hal ini menyebabkan penelitian ini hanya terfokus pada metode pembelajaran Whole Brain Teaching. Selain itu yang membedakan penelitian ini dari penelitian sebelumnya yaitu penelitian ini menggunakan materi alat-alat optik pada SMP. DAFTAR PUSTAKA [1] Albab, A.F. dan Astutik, S. (2012). Penerapan Pendekatan Accelerated Learning Dengan Metode Whole Brain Teaching Dalam Pembelajaran Fisika SMP. Jurnal pembelajaran fisika FKIP Universitas jember. Vol.1, no. 1, 1-5. [online]. Tersedia: id/bitstream/handle/ /429/ html. [12 november 2014] [2] Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. [3] Sudjana. (2007), Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensido Offset. [4] Szott, M. dan Molitoris, M. (2010). How can Whole Brain Teaching impact our Classroom environment?. [online]. Tersedia: http: //www. ed. psu. edu/pds/teacher-inquiry /2010 /szottmaria_molitorismegan _ Inquiry. Pdf. [15 november 2014]. [5] Biffle, C Whole Brain Teaching for Challenging Kids. [online]. Tersedia: -whole-brain-teaching-for- challengingkids.html?bid=32.html [12 november 2014]. [6] Sugiyono. (2010).Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta [7] Stiyowati, R. (2012). Pengaruh metode Whole Brain Teaching terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa kelas XI SMA 1 Jember. Skripsi Universitas Jember : [online]. Tersedia: repository. unej. ac. id/ handle/ / 10532? show=full. Pdf. [15 november 2014]. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran Whole Brain Teaching dapat mempengaruhi hasil belajar IPA siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Palu. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian statistik, t hitung > t tabel atau 28,43 > 1,68 atau H 0 ditolak dan H 1 diterima. Adapun saran dalam penelitian ini yaitu Peneliti mengharapkan adanya penelitian lain yang menggunakan matode Whole Brain Teaching dengan materi yang berbeda dan karakteritik yang berbeda sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penerapannya disekolah. 28
Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 3 No. 3 ISSN Kata Kunci : Guided Inquiry dengan Teknik Think Pair Share, Hasil Belajar [1]
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DENGAN TEKNIK THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI MODEL TERPADU MADANI Yurika, Syamsu, Muhammad Ali yurika_physic@yahoo.co.id
Lebih terperinciDian Vitayana, Yusuf Kendek dan Fihrin Abstrak Kata Kunci :
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 DAMPELAS Dian Vitayana, Yusuf Kendek dan Fihrin e-mail: Dianvitayana@ymail.com Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Peer Instruction Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sigi
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Peer Instruction Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa X SMA Negeri 2 Sigi Dita Puspitasari,Marungkil Pasaribu, dan Yusuf Kendek e-mail: ditaphysic@gmail.com
Lebih terperinciPengaruh Model Self Regulated Learning terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMP Negeri 18 Palu
Pengaruh Model Self Regulated Learning terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMP Negeri 8 Palu Sitti Rabia, Syamsu dan Muslimin biarabia08@gmail.com Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako
Lebih terperinciPengaruh Model Problem Based Learning Menggunakan Simulasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gerak Lurus Kelas VII MTs Bou
Pengaruh Model Problem Based Learning Menggunakan Simulasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gerak Lurus VII MTs Bou Ika Hikmayanti, Sahrul Saehana dan Muslimin Hikmayantiika@yahoo.com Program Studi
Lebih terperinciPengaruh Pembelajaran Problem Posing Berbasis Aktivitas Menggunakan Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Palu
Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Berbasis Aktivitas Menggunakan Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Palu Sri Ayu Anugrah, Yusuf Kendek dan Amiruddin Kade email : ayuanugrah@yahoo.co.id
Lebih terperinciPerbedaan Hasil Belajar Fisika antara Metode Pembelajaran Kumon dan Metode Pembelajaran Group to Group Exchange pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu
Perbedaan Hasil Belajar Fisika antara Metode Pembelajaran Kumon dan Metode Pembelajaran Group to Group Exchange pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu Yuliani, Syamsu dan Muslimin Yuliani12@yahoo.com Program
Lebih terperinciModel Pembelajaran Guided Discovery dan Direct Instruction Berbasis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Negeri 4 Palu
Model Pembelajaran Guided Discovery dan Direct Instruction Berbasis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Negeri 4 Palu Dian Yurahly, I Wayan Darmadi, dan Darsikin email: yurahly09@gmail.com Program Studi
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PALU
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PALU Risnawaty, I Komang Werdhiana dan H. Amiruddin hatibe risnawatypalusery@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DOLO
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DOLO Novia Pratiwi, Marungkil Pasaribu dan Amiruddin Kade noviapratiwi123@gmail.com Program
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 2 ISSN
Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. No. ISSN 338 340 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievment Division Berbantuan Media Kartu Alir Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu
Penerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu Ma wa Hamran, Muhammad Ali dan Unggul Wahyono e-mail: Mawahamran29@yahoo.com
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 5 No. 3 p-issn /e-ISSN
Pengaruh Pemberian Tugas Awal dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Investigasi Kelompok terhadap Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas VII SMP Karuna Dipa Palu Reni Novriani Mbatono, Syamsu dan Yusuf
Lebih terperinciSuhaemi, I Komang Werdhiana dan H.Amiruddin Hatibe.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATIONDENGAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 PALU Suhaemi, I Komang Werdhiana dan H.Amiruddin
Lebih terperinciBonitalia, Hendrik Arung Lamba dan Sahrul Saehana
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DENGAN PENDEKATAN METAKOGNITIF BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI MIA 4 SMAN PALU Bonitalia, Hendrik Arung Lamba dan Sahrul Saehana e-mail:
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Menggunakan Asesmen Ranking Task Exercise (RTE) terhadap Pemahaman Konsep Hukum Newton
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Menggunakan Asesmen Ranking Task Exercise (RTE) terhadap Pemahaman Konsep Hukum Newton Eko Muhtar Syafaat, Nurjannah, dan I Komang Werdhiana Email: ekomuhtar@ymail.com
Lebih terperinciPengaruh Model Learning Start With A Question Berbasis Eksperimen Sederhana terhadap Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas X Man 2 Model Palu
Pengaruh Model Learning Start With A Question Berbasis Eksperimen Sederhana terhadap Pemahaman Konsep Fisika Siswa X Man 2 Model Palu Siti Vani, H.Fihrin, dan Syamsu vanisiti@gmail.com Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPengaruh Model Pembelajaran Predict, Observe And Explain terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Balaesang
Pengaruh Model Pembelajaran Predict, Observe And Explain terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa X Sma Negeri 1 Balaesang Zulaeha, I Wayan Darmadi dan Komang Werdhiana e-mail: Zulaeha@yahoo.co.id Program
Lebih terperinci: Model Pembelajaran Guided Discovery, Hasil Belajar Fisika.
Perbedaan Model Pembelajaran Guided Discovery terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Sindue Aniar, Marungkil Pasaribu dan Syamsu e-mail: niar_aniar89@yahoo.com Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 3 ISSN
Perbedaan Model Pembelajaran Air (Auditory, Intellectualy, Repetition) dengan Model Pembelajaran Konvensional terhadap Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Biromaru Selviana, I Wayan Darmadi
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar Tahun Pelajaran 2012-2013 yang berjumlah 200 siswa dan tersebar
Lebih terperinciKata Kunci: Model Pembelajaran Sinektik, Hasil Belajar Fisika I. PENDAHULUAN
Pengaruh Model Pembelajaran Sinektik Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu Silva Agustina, Marungkil Pasaribu dan Sahrul Saehana e-mail: Silva.agustina77@yahoo.co.id Program
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI ROLE APPROACH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SUHU DAN PERUBAHANNYA DI SMP NEGERI 3 PALU
PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI ROLE APPROACH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SUHU DAN PERUBAHANNYA DI SMP NEGERI 3 PALU Juniati Kambuno, Haeruddin dan Marungkil Pasaribu e-mail: Juniatikambuno@rocketmail.com
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN
Perbandingan Hasil Belajar Fisika antara Model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) dengan Model Pembelajaran Student Teams Achievment Division (STAD) pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Ampana
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pekalongan tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 124 siswa dan tersebar dalam empat kelas
Lebih terperinciPerbandingan Hasil Belajar Fisika Antara Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Discovery Learning pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 12 Sigi
Perbandingan Hasil elajar Fisika Antara Model Pembelajaran Problem ased Learning dengan Discovery Learning pada Siswa VIII SMP Negeri 12 Sigi Kiki Riski Mutia Sari, Fihrin, dan Amiruddin Hatibe. e-mail:
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 5 No. 2 ISSN
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Alat Praktikum Sederhana Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Palu Delpina Nggolaon, I Wayan Darmadi, dan Muhammad
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 4 No. 4 ISSN
Perbedaan Pemahaman Konsep Kalor antara Siswa yang Belajar Melalui Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat Dengan Pembelajaran Konvensional di SMA Negeri 4 Palu Arini Faradina, Unggul Wahyono dan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 PALU
PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 PALU Nurbaya, Nurjannah dan I Komang Werdhiana Nurbayaasisilyas@gmail.Com Program
Lebih terperinciPengaruh Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Berbasis Mind Maping terhadap Hasil Belajar Fisika pada Pokok Bahasan Cahaya di SMP Negeri 18 Palu
Pengaruh Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Berbasis Mind Maping terhadap Hasil Belajar Fisika pada Pokok Bahasan Cahaya di SMP Negeri 18 Palu Niluh Suwaningsih, Marungkil Pasaribu, dan Darsikin niluhsuwaningsih94viola@gmail.com
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati
16 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati Terbanggi Besar tahun ajaran 01/013 yang berjumlah
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, XI IPA 4
23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1, XI IPA
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA PADA SISWA KELAS V11 SMP NEGERI 9 PALU
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA PADA SISWA KELAS V11 SMP NEGERI 9 PALU Karnia Yaberdak Gintoe, Yusuf Kendek dan Amiruddin Hatibe Karniayaberdakgintoe_physics11@yahoo.com
Lebih terperinciPERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANTARA KELOMPOK SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL POE DAN MODEL DISCOVERY
p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANTARA KELOMPOK SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL POE DAN MODEL DISCOVERY Rosnaeni Muslimin Sahrul Saehana Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciNurhalima Sari, I Wayan Darmadi, dan Sahrul Saehana
PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA SISWA YANG BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER DENGAN MODEL KONVENSIONAL DI SMA NEGERI 7 PALU Nurhalima Sari, I Wayan Darmadi,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. Soekarno Hatta Gg. Turi Raya No. 1 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian
Lebih terperinciPengaruh Model Experiential Learning Berbasis Eksperimen Inquiry Terhadap Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa Kelas XI IPA MAN 1 Palu
Pengaruh Model Experiential Learning Berbasis Eksperimen Inquiry Terhadap Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa Kelas XI IPA MAN 1 Palu Ika Nurul Fitriani, Kamaluddin dan Muhammad Jarnawi ikanurulfitri@yahoo.com
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No.1 ISSN
PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PALU Lailatul Fikria Rahmawati 1, Muhammad
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar
18 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA N 7 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011-2012 yang berjumlah 158 siswa dan tersebar
Lebih terperinciEfektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation terhadap Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI MA Alkhairaat Kalangkangan
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation terhadap Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI MA Alkhairaat Kalangkangan Dwi Wahyuni, Fihrin dan Muslimin *E-mail: Wahyuni_dwi@hotmail.com
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar
22 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 8 Bandar lampung tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 118 siswa dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 2 Siak
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Terpadu untuk Mengukur Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 3 Palu
Penerapan Model Pembelajaran Terpadu untuk Mengukur Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 3 Palu Muhammad Zulkifli, Syamsu dan Sahrul Saehana oel_81@yahoo.com Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA
19 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester genap SMA Negeri 1 Gadingrejo tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data dan Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta (Riung Bandung), Jawa Barat.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 6 Bandung yang beralamat di Jl. Soekarno-Hatta
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang
24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang terletak di Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No.14 Labuhanratu, Kedaton. Populasi dalam
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah
32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri 1 Metro Tahun Pelajaran 2013-2014 dengan total jumlah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang berjumlah 6 siswa dan terdistribusi dalam
Lebih terperinciPengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Gerak di Kelas X SMA Negeri 6 Sigi
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Gerak di Kelas X SMA Negeri 6 Sigi Sayid Ali Rahmat, Marungkil Pasaribu dan I Wayan Darmadi e-mail: sayidalirahmat@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH PROBLEM SOLVING LABORATORY MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONFLIK KOGNITIF TERHADAP PERUBAHAN KONSEP FISIKA SISWA SMA NEGERI 5 PALU
PENGARUH PRBLEM SLVING LABRATRY MENGGUNAKAN PENDEKATAN KNFLIK KGNITIF TERHADAP PERUBAHAN KNSEP FISIKA SISWA SMA NEGERI 5 PALU Sitti Hadija, Nurjannah dan Jusman Mansyur Khadijaamatullah221@yahoo.com Program
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis 1
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Perintis Bandar Lampung tahun ajaran 0/03 yang berjumlah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200
6 III. METODE PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 00 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PALU PADA KONSEP GETARAN DAN GELOMBANG
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PALU PADA KONSEP GETARAN DAN GELOMBANG Septinia Alriska, Marungkil Pasaribu dan Amiruddin Hatibe
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester ganjil
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA semester ganjil SMA Negeri 1 Bandar Lampung tahun ajaran 01/013 yang
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 4 ISSN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT MENGGUNAKAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 DOLO Arumi Rahayu, Muhammad Ali dan Haeruddin
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 4 No. 1 ISSN : Pembelajaran Berbasis Proyek, Pembelajaran Langsung, Pemahaman Konsep
PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PALU Nur Azizah, Syamsu dan Yusuf Kendek e-mail: nurazizahs719@gmail.com
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YPU Bandar
III. METODE PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YPU Bandar Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah
Lebih terperinciNurun Fatonah, Muslimin dan Haeruddin Abstrak Kata Kunci:
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KEMAHIRAN GENERIK SAINS PADA SISWA SMP NEGERI 1 DOLO Nurun Fatonah, Muslimin dan Haeruddin e-mail: Fatonahnurun@gmail.com Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan
Lebih terperinciModel Pembelajaran Learning Cycle Tipe 5E untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas X MA Al-khairaat Pusat Palu
Model Pembelajaran Learning Cycle Tipe 5E untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas X MA Al-khairaat Pusat Palu Dedi Prasojo, Amiruddin Kade dan Yusuf Kendek Dedyprasodjo_alqasim@yahoo.com
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung
31 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YPU Bandar Lampung tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP
23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP Negeri 26 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR
167 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PEER TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK PADA KOMPETENSI DASAR MENGGUNAKAN ALAT UKUR Galih T. Lesmana 1, Ono Wiharna 2, Sulaeman 3 Departemen Pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan
39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan pemilihan
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah
32 III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2012:3) menjelaskan bahwa metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu dan metode penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1
30 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Gunung Sugih tahun pelajaran 011/01 yang berjumlah 9 siswa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis pretest-postest, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis dengan
60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis pretest-postest, uji normalitas, uji homogenitas dan uji hipotesis
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila
3 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun pelajaran 01/013 yang berjumlah 38 siswa dan
Lebih terperinciPengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Suhu dan Kalor Pada Siswa Kelas X Man 1 Palu.
Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Suhu dan Kalor Pada Siswa Kelas X Man 1 Palu. Puput Istiqomah, I Komang Werdhiana, dan Unggul Wahyono Puputajach23@yahoo.com Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengembangan Multimedia Pembelajaran 3.1.1 Tahap Analisis Tahap analisis dimulai dari menetapkan tujuan pengembangan multimedia pembelajaran serta pemilihan materi yang akan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Hasil penelitian dan pembahasan pada bab ini adalah hasil studi lapangan untuk memperoleh data dengan teknik tes setelah dilakukan suatu
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1
III. METODELOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Kotaagung, Tanggamus Tahun Ajaran 01-013 yang berjumlah 98 siswa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kata Kunci: Metode Pictorial Riddle; Metode Demonstrasi; Hasil Belajar
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA METDE PICTRIAL RIDDLE DAN METDE DEMNSTRASI DALAM PEMBELAJARAN INQUIRY TERBIMBING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 19 PALU Susilawati 1, Fihrin 2 dan I Wayan Darmadi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode peer lessons terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 8 Bandarlampung
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Nurul Iman Pesawaran yang terletak di di
26 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Nurul Iman Pesawaran yang terletak di di Jalan Pondok Pesantren Nurul Iman Desa Purworejo Kecamatan Negerikaton Kabupaten
Lebih terperinciPENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN CAHAYA
PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN CAHAYA Nurhadi Saputro 1)* Hidayati 2) 1) 2) Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh siswa kelas X IPA semester genap pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari empat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.
32 BAB III METODE PENELITIAN Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kelas, dimana ada kelas kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Yadika Bandar
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Yadika Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0-03 yang berjumlah 87 siswa dan tersebar
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT AND SATISFACTION ) DALAM PEMBELAJARAN TIK (TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI)
PENERAPAN MODEL ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESMENT AND SATISFACTION ) DALAM PEMBELAJARAN TIK (TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) Parsaoran Siahaan Wawan Setiawan pik@upi.edu Sa adah adah_dayz@yahoo.com
Lebih terperinciKeterangan E = simbol untuk kelompok eksperimen
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus s.d. 26 September 2013. Populasi dalam penelitian adalah seluruh kelas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dilaksanakan adalah randomized control group pretest-posttest design. Dimana
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimen semu, dengan desain yang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI DATA HASIL PENELITIAN 1. Analisis Uji Coba Instrumen Uji coba instrumen dilakukan terhadap kelas uji coba yaitu pada peserta didik kelas VII A, jumlah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen
47 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan penerapan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penilitian ini adalah Eksperimental-semu
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Bandarlampung yang terdistribusi dalam 9 kelas. Pada penelitian ini dua
Lebih terperinciPENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS OTAK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP KALOR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 PALU
Vol. No. 2 ISSN 28 240 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS OTAK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP KALOR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 PALU Ni Wayan Apriani Purwaningsih, I Komang Werdhiana dan Syamsu Wayanapriani204@yahoo.com
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan
34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di sekolah islam swasta yaitu Pesantren Persatuan Islam 31 Banjaran-Bandung.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini jenis penelitiannya adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Penelitian kuantitatif
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan model pembelajaran eksperimen dengan desain post test group design yakni menempatkan subjek penelitian ke dalam
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Pagelaran yang terbagi dalam sepuluh kelas yaitu kelas VII-A sampai dengan kelas
Lebih terperinci