PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DOLO
|
|
- Yanti Lesmana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DOLO Novia Pratiwi, Marungkil Pasaribu dan Amiruddin Kade noviapratiwi123@gmail.com Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako Jl. Soekarno Hatta Km. 9 Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu - Sulawesi Tengah Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan model pembelajaran konvensional, pada kelas VII di SMP Negeri 1 Dolo. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan desain The Non Equivalen Pretest-Posttest Design. sampel dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling dan menghasilkan kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII B sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan berupa tes hasil belajar dalam bentuk pilihan ganda dan esai. Berdasarkan hasil pengolahan data untuk soal pilihan ganda, diperoleh rerata skor pretest hasil belajar siswa kelas eksperimen adalah 7,00 dan untuk posttest adalah 12,00. Untuk kelas kontrol diperoleh rerata skor pretest 6,00 sedangkan untuk posttest adalah 7,04. Sedangkan berdasarkan hasil pengolahan data untuk soal esai, diperoleh rerata skor pretest hasil belajar siswa kelas eksperimen adalah 28,85 dan untuk posttest adalah 52,31. Untuk kelas kontrol diperoleh rerata skor pretest adalah 25,38 sedangkan untuk posttest adalah 29,23. Analisis data tes dilakukan dengan teknik statistik uji-t dua pihak untuk menguji perbedaan rerata skor hasil belajar siswa dengan signifikansi = 0,05. Pada soal pilihan ganda diperoleh nilai hasil t hitung = 5,57 dan t tabel = 2,00 dan pada soal esai diperoleh nilai hasil t hitung = 14,48 dan t tabel = 2,92. Ini berarti bahwa nilai t hitung berada diluar daerah penerimaan Ho. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas yang mendapatkan pembelajaran menggunakan model Inkuiri Terbimbing dengan pembelajaran menggunakan model konvensional. Kata Kunci : Model Inkuiri Terbimbing, Hasil Belajar I. PENDAHULUAN Pendidikan yang efektif adalah suatu pendidikan yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian, pendidik dituntut untuk dapat meningkatkan keefektifan pembelajaran agar pembelajaran tersebut dapat berguna. Pembelajaran fisika merupakan salah satu cara untuk mewujudkan tujuan pendidikan di bidang sains. Cara belajar yang baik bagi siswa untuk mempelajari fisika adalah dengan menghadapkan siswa pada masalah yang dapat menggugah pikirannya, merangsang kebiasaan berpikir, mengeluarkan gagasan, dan melakukan tindakan yang berhubungan dengan pemecahan masalah terkait dengan isu-isu sains dan teknologi yang ada di masyarakat dan lingkungan sekitar siswa. Kondisi dalam dunia pendidikan saat ini masih terdapat kekurangan yaitu pembelajaran yang masih berpusat pada guru yang menyebabkan siswa pasif serta siswa tidak dapat mengeluarkan gagasannya. Sehingga hal tersebut dapat berpengaruh terhadap hasil belajar yang rendah. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dicari metode mengajar yang efektif didalam meningkatkan aktifitas belajar siswa. Alternatif yang digunakan adalah dengan menggunakan metode Guided Inquiry. Guided Inquiry merupakan tekhnik yang mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaanpertanyaan dan mencari jawabannya sendiri. Serta menghubungkan penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan peserta didik lainnya. Inkuiri sebagai tekhnik pengajaran mengandung arti bahwa dalam proses kegiatan mengajar berlangsung harus dapat mendorong dan dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dalam belajar. 37
2 Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis mencoba untuk mengaitkan masalah yang di alami siswa karena kurangnya hasil belajar, ketertarikan siswa terhadap pelajaran fisika, serta daya tanggap siswa yang berbedabeda, sehingga penulis mencoba untuk membuat siswa faham bukan hanya sebagai konsep saja melainkan mempraktekannya, sehingga siswa yang memiliki kemampuan daya tangkap kurang apabila saat guru hanya menggunakan pembelajaran konvensional saja terhadap pelajaran fisika, bisa memahami pelajaran ini dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Tentu siswa akan yakin bahwa fisika merupakan pelajaran yang menarik. Apalagi konsep-konsep dalam fisika yang dapat diterapkan secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. MASALAH Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional di SMP Negeri 1 Dolo. TUJUAN Untuk menguji signifikansi perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran inkuiri dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional di SMP Negeri 1 Dolo.. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuasi, dimana desain penelitian yang digunakan adalah The Non Equivalen Pretest-Posttest Desing atau Rancangan Pratest-Pascates yang tidak Ekuivalen, yaitu menggunakan kelas-kelas yang sudah ada sebagai kelompoknya, dengan memilih kelaskelas yang sudah ada diperkirakan sama keadaan/kondisinya. Bentuk desainnya disajikan pada Tabel 1 berikut: Tabel 1 Desain Penelitian Kelompok Tes Awal Variabel terikat Tes Akhir A(Eksperimen) B O 1 O 1 Keterangan : A :Kelompok eksperimen B :Kelompok kontrol O 1 :Tes Awal O 2 :Tes Akhir X 1 X 2 O 2 O 2 X : Perlakuan dengan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil validitas ahli, disetujui sebanyak 30 item soal yang diuji cobakan. Ketiga puluh soal ini terdiri dari 25 nomor untuk soal pilihan ganda dan 5 nomor untuk soal esai sebelumnya telah dikoreksi dan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Soal-soal tersebut selanjutnya diuji cobakan pada siswa kelas VIII A. Berdasarkan hasil uji coba, selanjutnya dilakukan analisis berdasarkan validitas item, tingkat kesukaran dan daya pembeda sebagai berikut : Uji Validitas Tes Hasil uji validitas item tes untuk soal pilihan ganda berada pada kategori sangat rendah sampai dengan sedang. Adapun soal yang masuk dalam kategori sangat rendah yaitu soal nomor 10, 15, 17, 20, dan 25 dengan nilai koefisien korelasinya berada pada rentang (0,05) (0,20). Soal yang masuk dalam kategori rendah yaitu soal nomor 2, 4, 5, 6, 9, 11, 12, 13, 14, 19, dan 22. Dimana nilai koefisien korelasinya berada pada rentang (0,22) (0,40). Sisanya yaitu nomor 3, 8, 16, 18, 21, 23, dan 24 berada pada kategori sedang dengan nilai koefisien korelasi berada pada rentang (0,46 0,50). Untul hasil uji validitas item pada soal esai berada pada kategori sedang dan tinggi, untuk soal berkategori tinggi yaitu soal nomor 1 dan 3 dimana koefisien korelasinya berada pada rentang (0,75)-(0,64). Untuk soal yang masuk dalam kategori sedang yaitu soal nomor 2, 4, dan 5 dimana koefesien korelasinya berada pada rentang (0,48)-(0,57). Indeks Kesukaran Hasil analisis indeks kesukaran atau tingkat kesukaran untuk soal pilihan ganda berada pada kategori mudah sampai dengan sedang. Adapun soal yang masuk dalam kategori mudah yaitu soal nomor 4, 23, 24, dan 25 dengan nilai indeks kesukarannya pada rentang (0,73 0,88) selebihnya soal yang termasuk kategori sedang dimana indeks kesukarannya pada rentang (0,54 0,69). Untuk Hasil analisis indeks kesukaran atau tingkat kesukaran pada soal esai berada pada kategori sedang. Adapun soal yang masuk dalam kategori sedang yaitu soal nomor 1 sampai 5 dengan nilai indeks kesukarannya pada rentang (0,32)-(0,52). 38
3 Daya Pembeda Hasil analisis daya pembeda, soal-soal tersebut berkategori jelek sampai dengan baik. Soal yang masuk dalam kategori jelek dengan nilai analisis daya pembedanya berada pada rentang (0,08 0,15). Soal yang masuk dalam kategori cukup dengan nilai analisis daya pembedanya berada pada rentang (0,22 0,38). Sedangkan soal yang masuk dalam kategori baik dengan nilai analisis daya pembedanya berada pada rentang (0,46). Untuk hasil analisis daya pembeda pada soal esai yang berkategori baik hingga baik sekali, yaitu untuk soal yang masuk dalam kategori baik adalah soal nomor 2 dan 4 dengan nilai analisis daya pembedanya berada pada rentang (0,32)-(0,46). Soal yang masuk dalam kategori baik sekali adalah soal nomor 1,3, dan 5 dengan nilai analisis daya pembedanya berada pada rentang (0,37)-(0,41). Reliabilitas Setelah dilakukan analisis berdasarkan validitas item, tingkat kesukaran dan daya pembeda, selanjutnya dilakukan analisis berdasarkan reliabilitas tes. Suatu tes dikatakan reliabel jika r 11 > 0,70 dan nilai reliabilitas tes (r 11 ) yang diperoleh untuk soal pilihan ganda dari hasil penelitian ini sebesar 0,73 dan untuk soal esai adalah sebesar 0,99. Hal ini menunjukkan bahwa nilai reliabilitas tes hasil perhitungan lebih besar dibandingkan nilai reliabilitas tes yang ditentukan. Hasil Pretest Hasil Belajar Tabel 2 skor tes hasil belajar fisika kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk soal pilihan ganda (Pretest). Kelas VII A (Eksperim en) Kelas VII B Skor Minimum 2 1 Skor Maksimum Skor Ratarata 7,00 6,00 Standar Deviasi 2,8 2,71 korelasinya berada pada rentang Gambar 1 Skor Tes Hasil Belajar (Pretest) Tabel 4.2 skor tes hasil belajar fisika kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk soal esai (Pretest). Kelas VII A (Eksperi men) Kelas VII B Skor Minimum 10 5 Skor Maksimum Skor Rata-rata 28,85 25,38 Standar Deviasi 15,12 14,28 Uji Normalitas Berdasarkan hasil uji normalitas untuk soal pilihan ganda diketahui nilai χ 2 Hitung < χ 2 tabel atau χ 2 Hitung baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol lebih kecil dibandingkan nilai χ 2 tabel. Dimana untuk kelas eksperimen 7,42< 7,81 dan untuk kelas kontrol 6,26 < 7,81. Sesuai kriteria pengambilan keputusan, maka baik data dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol keduanya berasal dari populasi yang terdistribusi normal. Untuk hasil uji normalitas pada soal esai diketahui nilai χ 2 Hitung<χ 2 tabel atau χ 2 Hitung baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol lebih kecil dibandingkan nilai χ 2 tabel. Dimana untuk kelas eksperimen 6,92 < 7,81 dan untuk kelas kontrol 5,48 < 7,81. Sesuai kriteria pengambilan keputusan, maka baik data dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol keduanya berasal dari populasi yang terdistribusi normal. Uji homogenitas Berdasarkan hasil uji homogenitas diketahui nilai F hitung lebih kecil dibandingkan dengan nilai F tabel. Dengan kata lain F hitung < F tabel atau F o <F (v1, v2), secara matematis dapat dituliskan 0,88 < 1,92. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan, diketahui data tersebut memiliki 39
4 varians yang sama atau homogen. Artinya, tidak terdapat perbedaan varians antara kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Uji Hipotesis (Uji-t) pretest Berdasarkan nilai rata-rata pretest soal pilihan ganda kelas eksperimen sebesar 7,00 dan kelas kontrol sebesar 6,00, dilakukan uji hipotesis (uji-t) beda rata-rata (dua pihak) dan diketahui nilai t hitung = 1,35. Selanjutnya untuk nilai t tabel dimana t tabel = t (1-1/2α) pada taraf nyata α = 0,05 dan dk = (n 1 + n 2 2) = = 50, diperoleh t 0,975(50) = 2,00 dan kriteria pengujian dimana H o diterima jika t (1-1/2 ) < t < t (1-1/2 ), diketahui 2,00 < 1,35 < 2,00. Hal ini berarti, nilai t hitung berada pada daerah penerimaan H o. Dengan kata lain, bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas VII A dengan kelas VII B. Hasil Posttest Hasil Belajar Tabel 3 skor tes hasil belajar fisika kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk pilihan ganda (posttest). Kelas VII A (Eksperimen ) Kelas VII B Skor Minimum 4 2 Skor Maksimum Skor Rata-rata 12,00 7,04 Standar Deviasi 3,75 3,21 Gambar 2 Skor Tes Hasil Belajar (Posttest) Tabel 4.8. skor tes hasil belajar fisika kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk soal esai (posttest). Kelas VII A (Eksperimen) Kelas VII B Skor Minimum 25 5 Skor Maksimum Skor Rata-rata 52,31 29,23 Standar Deviasi 15,76 17,87 Uji hipotesis (uji-t) posttest Berdasarkan nilai rata-rata posttest soal pilihan ganda kelas eksperimen sebesar 12,00 dan kelas kontrol sebesar 7,04, dilakukan uji hipotesis (uji-t) beda rata-rata (dua pihak) dan diketahui nilai t hitung = 5,57. Selanjutnya untuk nilai t tabel dimana t tabel = t (1-1/2α) pada taraf nyata α = 0,05 dan dk = (n 1 + n 2 2) = = 50, diperoleh t 0,975(50) = 2,00. Hal ini berarti, nilai t hitung berada di luar daerah penerimaan H 0. Dengan demikian H 0 ditolak dan H 1 diterima, dan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang mendapatkan pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing dengan kelas yang mendapatkan pembelajaaran menggunakan model konvensional. Untuk nilai rata-rata posttest soal esai kelas eksperimen sebesar 52,31 dan kelas kontrol sebesar 29,23, dilakukan uji hipotesis (uji-t) beda rata-rata (dua pihak) dan diketahui nilai t hitung = 14,4840. Selanjutnya untuk nilai t tabel dimana t tabel = t (1-1/2α) pada taraf nyata α = 0,05 dan dk = (n 1 + n 2 2) = = 50, diperoleh t 0,975(50) = 2,92. Hal ini berarti, nilai t hitung berada di luar daerah penerimaan H 0. Dengan demikian H 0 ditolak dan H 1 diterima, dan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara kelas yang mendapatkan pembelajaran menggunakan model inkuiri terbimbing dengan kelas yang mendapatkan pembelajaaran menggunakan model konvensional. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya tentang inkuiri terbimbing dengan hasil penelitian yang dilakukan bahwa pada penelitian sebelumnya, menurut Sinta Nurrisa Karonsih (2013) yang menyatakan bahwa pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) dapat meningkatkan skor hasil belajar siswa, selain itu Pembelajaran inkuiri terbimbing (guided inquiry) juga dapat melatih keterampilan berpikir ilmiah siswa. Berdasarkan respon siswa terhadap pembelajaran, siswa menjadi lebih mudah untuk menerima, mengerti, dan memahami materi. Dalam Standar Isi, dinyatakan bahwa pembelajaran fisika di sekolah dilaksanakan secara inkuiri untuk menumbuhkan keterampilan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup. Berdasarkan pernyataan ini, pembelajaran fisika di sekolah perlu dirancang untuk mencapai tujuan terse- 40
5 but. Salah satu pembelajaran yang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran fisika adalah melalui pembelajaran inkuiri. Dalam pembelajaran inkuiri, siswa dituntut melakukan kegiatan hands-on dan minds-on sekaligus. Penelitian menemukan bahwa penggunaan pembelajaran berbasis inkuiri dapat membantu siswa menjadi lebih kreatif terhadap sains dan lebih mandiri dalam belajar (Kuhne, 1995). Penelitian lain menemukan bahwa pembelajaran inkuiri bisa meningkatkan ketertarikan dan motivasi untuk belajar (Nivalainen, dkk.,2012). Dalam penelitian menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing yang telah dilakukan berdasarkan penelitian bahwa, kemampuan awal siswa dari pemberian tes awal (pretest) diperoleh besar pencapaian pada kelas eksperimen untuk soal pilihan ganda adalah 13 sedangkan pada kelas kontrol adalah 12. Untuk tes akhir (posttest) besar pencapaian pada kelas eksperimen untuk soal pilihan ganda adalah 15 sedangkan pada kelas kontrol adalah 13. Pada pretest skor rata-rata untuk soal pilihan ganda dari masing-masing kelas adalah 7,00 untuk kelas eksperimen dan 6,00 untuk kelas kontrol. Hasil ini menunjukkan adanya perbedaan skor antara kedua kelas, dimana terlihat skor untuk kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hasil ini berbeda dengan hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t dua pihak. Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan taraf signifikansi α = 0,05, diperoleh t hitung = 1,35 dan t tabel = 2,00. Hasil ini menunjukkan t (1 0,5α)< t hitung < t (1 0,5α) atau -2,00 < 1,35 < 2,00. Berdasarkan hasil tersebut diketahui, hipotesis H 0 diterima. Artinya, sebelum diberikan perlakuan berupa pemberian model pembelajaran inkuiri terbimbing pada proses pembelajaran, tidak terdapat pengaruh hasil belajar antara kedua kelas. Hal ini yang kemudian menjadi salah satu alasan pendukung kedua kelas ini memenuhi syarat untuk dijadikan sampel. Selanjutnya, Untuk kemampuan siswa dari pemberian tes akhir (posttest) diperoleh nilai rata-rata dari masingmasing kelas adalah 12,00 untuk kelas eksperimen dan 7,04 untuk kelas kontrol. Berdasarkan data yang diperoleh tersebut, kemudian dilakukan analisis terhadap normalitas serta homogenitas varians. Hasilnya baik data pretes maupun posttest keduanya berdistribusi normal dan memiliki varians yang homogen. Sedangkan untuk kemampuan awal siswa pada soal esai dari pemberian tes awal (pretest) diperoleh besar pencapaian pada kelas eksperimen adalah 65 sedangkan pada kelas kontrol adalah 60. Untuk tes akhir (posttest) besar pencapaian pada kelas eksperimen adalah 80 sedangkan pada kelas kontrol adalah 60. Pada pretest skor rata-rata dari masing-masing kelas adalah 28,85 untuk kelas eksperimen dan 25,38 untuk kelas kontrol. Selanjutnya, Untuk kemampuan siswa dari pemberian tes akhir (posttest) untuk soal esai diperoleh nilai rata-rata dari masingmasing kelas adalah 52,31 untuk kelas eksperimen dan 29,23 untuk kelas kontrol. Berdasarkan data yang diperoleh tersebut, kemudian dilakukan analisis terhadap normalitas. Baik data pretes maupun posttest keduanya berdistribusi normal. Berdasarkan analisis kuantitatif data posttest diketahui, nilai rata-rata kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas kontrol. Perbedaan antara rerata skor posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan adanya pengaruh model pembelajaran yang diterapkan pada kedua kelas tersebut. Pengaruh yang signifikan terjadi pada kelas eksperimen. Dimana kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada model pembelajarannya sedangkan kelas kontrol menggunakan model konvensional. Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas varians, selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t dua pihak berdasarkan hasil skor pretest dan skor posttest. Berdasarkan hasil skor pretest dimana kedua kelas belum diberikan perlakuan, diperoleh nilai t hitung = 1,35 dan nilai t tabel = 2,00. Dengan menggunakan kriteria penerimaan dimana t (1 0,5α) < t < t (1 0,5α) diketahui H 0 diterima dan hipotesis satu (H 1 ) ditolak. Artinya sebelum diberikan perlakuan berupa pemberian model pada proses pembelajaran, tidak terdapat pengaruh hasil belajar antara kedua kelas baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Selanjutnya dengan menggunakan ratarata skor posttest dimana pada masing-masing kelas telah diberi perlakuan, untuk soal pilihan ganda diperoleh nilai t hitung = 5,57 dan nilai t tabel = 2,00 dan untuk soal esai diperoleh nilai t hitung = 14,48 dan nilai t tabel = 2,29. Dengan menggunakan kriteria penerimaan H 0 dimana t (1 0,5α) < t < t (1 0,5α), diketahui hipotesis H 0 tidak terpenuhi atau ditolak dan hipotesis satu (H 1 ) diterima. Artinya terdapat pengaruh hasil 41
6 belajar antara kelas yang mendapatkan pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan kelas yang mendapatkan pembelajaaran menggunakan model konvensional. Kondisi dalam proses pembelajaran yang terjadi sebelum di terapkannya model pembelajaran inkuiri terbimbing didalam kelas eksperimen maupun kontrol adalah sama, dimana siswa hanya berfokus pada guru, sehingga siswa menjadi kurang aktif. Setelah diterapkannya model pembelajaran inkuiri terbimbing, terjadilah perbedaan tes hasil belajar terutama pada kelas eksperimen, dimungkinkan karena pada proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing menjadikan siswa lebih aktif dalam memecahkan masalah dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran dimana informasi dan pengetahuan mereka temukan secara mandiri dalam kelompok, saling berinteraksi bukan hanya dengan guru tetapi juga dengan teman mereka. Model pembelajaran inkuiri terbimbing yang digunakan membuat siswa menjadi lebih kreatif dalam menyelesaikan masalah dan menerapkan ilmu fisika dalam kehidupan sehari-hari, sehingga hasil belajar dan kemampuan penemuan siswa secara individu maupun kelompok dapat meningkat. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran inkuiri terbimbing lebih baik daripada siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan model konvensional. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sinta (2013) yang menyatakan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa. posttest dengan menggunakan uji-t dua pihak, maka diperoleh rata-rata skor untuk soal plihan ganda dengan nilai t hitung = 5,57 dan t tabel 2,00 dan untuk soal esai dengan nilai t hitung = 14,4840 dan t tabel = 2,92. Sehingga berdasarkan data tersebut, kriteria penerimaan H o dimana t (1-0,5 ) < t < t (1-0,5 ) tidak terpenuhi, H o ditolak dan hipotesis satu (H 1 ) diterima pada taraf nyata 5% dan dk = 50. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan siswa yang diajar dengan model pembelajaran konvensional. DAFTAR PUSTAKA Elyani, (2011). Skripsi. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Konsep Getaran Dan Gelombang. Jakarta. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Sinta Nurrisa Karonsih, (2013). Studi Tentang Penerapan Pembelajaran Berbasis Inkuiri Terbimbing (Guidedinquiry) Pada Materi Hukum Ohm. Trenggalek. Sudjana, (2002). Statistical Methods. Lowak State University Press, Ames, Lowak, Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Nivalainen, Ville. dkk, (2012). Open Guided Inquiry Laboratory in Physics Teacher Education. Journal Science Teacher Education. IV. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian dan analisis data dapat disimpulkan, bahwa hasil rata-rata pada soal pilihan ganda untuk kelas kontrol sebesar 7,04 dengan rata-rata kelas eksperimen sebesar 12,00. Dan untuk hasil rata-rata pada soal esai untuk kelas kontrol sebesar 29,23 dengan rata-rata kelas eksperimen sebesar 52,31. Sehingga berdasarkan penelitian kuantitatif bahwa hasil belajar kelas eksperimen yang diberikan model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih besar dibandingkan dengan kelas kontrol yang diberikan model pembelajaran konvensional di SMP Negeri 1 Dolo. Dari hasil pengujian hipotesis pada 42
Kata Kunci: Model Pembelajaran Sinektik, Hasil Belajar Fisika I. PENDAHULUAN
Pengaruh Model Pembelajaran Sinektik Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu Silva Agustina, Marungkil Pasaribu dan Sahrul Saehana e-mail: Silva.agustina77@yahoo.co.id Program
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 3 No. 3 ISSN Kata Kunci : Guided Inquiry dengan Teknik Think Pair Share, Hasil Belajar [1]
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DENGAN TEKNIK THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI MODEL TERPADU MADANI Yurika, Syamsu, Muhammad Ali yurika_physic@yahoo.co.id
Lebih terperinci: Model Pembelajaran Guided Discovery, Hasil Belajar Fisika.
Perbedaan Model Pembelajaran Guided Discovery terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Sindue Aniar, Marungkil Pasaribu dan Syamsu e-mail: niar_aniar89@yahoo.com Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciSuhaemi, I Komang Werdhiana dan H.Amiruddin Hatibe.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATIONDENGAN PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 PALU Suhaemi, I Komang Werdhiana dan H.Amiruddin
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 5 No. 2 ISSN
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Alat Praktikum Sederhana Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Palu Delpina Nggolaon, I Wayan Darmadi, dan Muhammad
Lebih terperinciPengaruh Model Problem Based Learning Menggunakan Simulasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gerak Lurus Kelas VII MTs Bou
Pengaruh Model Problem Based Learning Menggunakan Simulasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gerak Lurus VII MTs Bou Ika Hikmayanti, Sahrul Saehana dan Muslimin Hikmayantiika@yahoo.com Program Studi
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PALU PADA KONSEP GETARAN DAN GELOMBANG
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PALU PADA KONSEP GETARAN DAN GELOMBANG Septinia Alriska, Marungkil Pasaribu dan Amiruddin Hatibe
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Terpadu untuk Mengukur Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 3 Palu
Penerapan Model Pembelajaran Terpadu untuk Mengukur Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 3 Palu Muhammad Zulkifli, Syamsu dan Sahrul Saehana oel_81@yahoo.com Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI ROLE APPROACH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SUHU DAN PERUBAHANNYA DI SMP NEGERI 3 PALU
PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI ROLE APPROACH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SUHU DAN PERUBAHANNYA DI SMP NEGERI 3 PALU Juniati Kambuno, Haeruddin dan Marungkil Pasaribu e-mail: Juniatikambuno@rocketmail.com
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 4 No. 1 ISSN : Pembelajaran Berbasis Proyek, Pembelajaran Langsung, Pemahaman Konsep
PERBEDAAN PEMAHAMAN KONSEP FISIKA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PALU Nur Azizah, Syamsu dan Yusuf Kendek e-mail: nurazizahs719@gmail.com
Lebih terperinciPengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Peer Instruction Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sigi
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Peer Instruction Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa X SMA Negeri 2 Sigi Dita Puspitasari,Marungkil Pasaribu, dan Yusuf Kendek e-mail: ditaphysic@gmail.com
Lebih terperinciDian Vitayana, Yusuf Kendek dan Fihrin Abstrak Kata Kunci :
PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 DAMPELAS Dian Vitayana, Yusuf Kendek dan Fihrin e-mail: Dianvitayana@ymail.com Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPengaruh Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Berbasis Mind Maping terhadap Hasil Belajar Fisika pada Pokok Bahasan Cahaya di SMP Negeri 18 Palu
Pengaruh Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Berbasis Mind Maping terhadap Hasil Belajar Fisika pada Pokok Bahasan Cahaya di SMP Negeri 18 Palu Niluh Suwaningsih, Marungkil Pasaribu, dan Darsikin niluhsuwaningsih94viola@gmail.com
Lebih terperinciPengaruh Model Learning Start With A Question Berbasis Eksperimen Sederhana terhadap Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas X Man 2 Model Palu
Pengaruh Model Learning Start With A Question Berbasis Eksperimen Sederhana terhadap Pemahaman Konsep Fisika Siswa X Man 2 Model Palu Siti Vani, H.Fihrin, dan Syamsu vanisiti@gmail.com Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBonitalia, Hendrik Arung Lamba dan Sahrul Saehana
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DENGAN PENDEKATAN METAKOGNITIF BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI MIA 4 SMAN PALU Bonitalia, Hendrik Arung Lamba dan Sahrul Saehana e-mail:
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 3 ISSN
Perbedaan Model Pembelajaran Air (Auditory, Intellectualy, Repetition) dengan Model Pembelajaran Konvensional terhadap Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Biromaru Selviana, I Wayan Darmadi
Lebih terperinciPengaruh Model Self Regulated Learning terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMP Negeri 18 Palu
Pengaruh Model Self Regulated Learning terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMP Negeri 8 Palu Sitti Rabia, Syamsu dan Muslimin biarabia08@gmail.com Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako
Lebih terperinciNurhalima Sari, I Wayan Darmadi, dan Sahrul Saehana
PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA SISWA YANG BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY BERBANTUAN SIMULASI KOMPUTER DENGAN MODEL KONVENSIONAL DI SMA NEGERI 7 PALU Nurhalima Sari, I Wayan Darmadi,
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 4 No. 4 ISSN
Perbedaan Pemahaman Konsep Kalor antara Siswa yang Belajar Melalui Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat Dengan Pembelajaran Konvensional di SMA Negeri 4 Palu Arini Faradina, Unggul Wahyono dan
Lebih terperinciPengaruh Model Pembelajaran Predict, Observe And Explain terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Balaesang
Pengaruh Model Pembelajaran Predict, Observe And Explain terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa X Sma Negeri 1 Balaesang Zulaeha, I Wayan Darmadi dan Komang Werdhiana e-mail: Zulaeha@yahoo.co.id Program
Lebih terperinciPerbandingan Hasil Belajar Fisika Antara Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Discovery Learning pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 12 Sigi
Perbandingan Hasil elajar Fisika Antara Model Pembelajaran Problem ased Learning dengan Discovery Learning pada Siswa VIII SMP Negeri 12 Sigi Kiki Riski Mutia Sari, Fihrin, dan Amiruddin Hatibe. e-mail:
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 2 ISSN
Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. No. ISSN 338 340 Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievment Division Berbantuan Media Kartu Alir Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa
Lebih terperinciModel Pembelajaran Guided Discovery dan Direct Instruction Berbasis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Negeri 4 Palu
Model Pembelajaran Guided Discovery dan Direct Instruction Berbasis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Negeri 4 Palu Dian Yurahly, I Wayan Darmadi, dan Darsikin email: yurahly09@gmail.com Program Studi
Lebih terperinciPengaruh Pembelajaran Problem Posing Berbasis Aktivitas Menggunakan Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Palu
Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Berbasis Aktivitas Menggunakan Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Palu Sri Ayu Anugrah, Yusuf Kendek dan Amiruddin Kade email : ayuanugrah@yahoo.co.id
Lebih terperinciNurun Fatonah, Muslimin dan Haeruddin Abstrak Kata Kunci:
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN KEMAHIRAN GENERIK SAINS PADA SISWA SMP NEGERI 1 DOLO Nurun Fatonah, Muslimin dan Haeruddin e-mail: Fatonahnurun@gmail.com Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN
Perbandingan Hasil Belajar Fisika antara Model pembelajaran Aptitude Treatment Interaction (ATI) dengan Model Pembelajaran Student Teams Achievment Division (STAD) pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Ampana
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PALU
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PALU Risnawaty, I Komang Werdhiana dan H. Amiruddin hatibe risnawatypalusery@yahoo.co.id
Lebih terperinciPengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Gerak di Kelas X SMA Negeri 6 Sigi
Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Gerak di Kelas X SMA Negeri 6 Sigi Sayid Ali Rahmat, Marungkil Pasaribu dan I Wayan Darmadi e-mail: sayidalirahmat@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH METODE PEMBELAJARAN WHOLE BRAIN TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 PALU
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN WHOLE BRAIN TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 PALU Isnawati, Yusuf kendek dan Syamsu w_isna31@yahoo.co.id Program Studi Pendidikan Fisika FKIP
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Bandarlampung Kota Bandar
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Bandarlampung Kota Bandar lampung. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri Bandar lampung semester
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Square Terhadap Pemahaman Konsep Pada Pokok Bahasan Usaha Dan Energi Siswa VIII SMP Negeri 9 Palu Jumarni, Marungkil Pasaribu dan Hendrik Arung Lamba
Lebih terperinciPengaruh Model Experiential Learning Berbasis Eksperimen Inquiry Terhadap Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa Kelas XI IPA MAN 1 Palu
Pengaruh Model Experiential Learning Berbasis Eksperimen Inquiry Terhadap Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa Kelas XI IPA MAN 1 Palu Ika Nurul Fitriani, Kamaluddin dan Muhammad Jarnawi ikanurulfitri@yahoo.com
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 PALU
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 PALU M. Ashad. S 1* Muhammad Ali 1 dan Marungkil Pasaribu 1 Ashad_sukarman@yahoo.com Program
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kata Kunci: Metode Pictorial Riddle; Metode Demonstrasi; Hasil Belajar
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA METDE PICTRIAL RIDDLE DAN METDE DEMNSTRASI DALAM PEMBELAJARAN INQUIRY TERBIMBING PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 19 PALU Susilawati 1, Fihrin 2 dan I Wayan Darmadi
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu
Penerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu Ma wa Hamran, Muhammad Ali dan Unggul Wahyono e-mail: Mawahamran29@yahoo.com
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang berjumlah 6 siswa dan terdistribusi dalam
Lebih terperinciKata kunci : Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, pengetahuan awal, pemahaman konsep I. PENDAHULUAN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK PENGETAHUAN AWAL YANG BERBEDA TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP FISIKA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 PALU Iin Setiani J 1, Amiruddin Kade 2, dan Hendrik
Lebih terperinciPERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANTARA KELOMPOK SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL POE DAN MODEL DISCOVERY
p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANTARA KELOMPOK SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL POE DAN MODEL DISCOVERY Rosnaeni Muslimin Sahrul Saehana Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Menggunakan Asesmen Ranking Task Exercise (RTE) terhadap Pemahaman Konsep Hukum Newton
Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Menggunakan Asesmen Ranking Task Exercise (RTE) terhadap Pemahaman Konsep Hukum Newton Eko Muhtar Syafaat, Nurjannah, dan I Komang Werdhiana Email: ekomuhtar@ymail.com
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung.
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Bandarlampung. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Bandarlampung tahun pelajaran
Lebih terperinciPengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Suhu dan Kalor Pada Siswa Kelas X Man 1 Palu.
Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Suhu dan Kalor Pada Siswa Kelas X Man 1 Palu. Puput Istiqomah, I Komang Werdhiana, dan Unggul Wahyono Puputajach23@yahoo.com Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi experiment) atau sering dikenal
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode kuasi eksperimen (quasi experiment) atau sering dikenal
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 5 No. 3 p-issn /e-ISSN
Pengaruh Pemberian Tugas Awal dengan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Investigasi Kelompok terhadap Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas VII SMP Karuna Dipa Palu Reni Novriani Mbatono, Syamsu dan Yusuf
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Pada dasarnya, langkah-langkah
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 PALU
PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 PALU Nurbaya, Nurjannah dan I Komang Werdhiana Nurbayaasisilyas@gmail.Com Program
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang
24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung yang terletak di Jl. Zainal Abidin Pagar Alam No.14 Labuhanratu, Kedaton. Populasi dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode peer lessons terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika materi pokok
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan selama 25 hari, mulai dari tanggal 21 Maret 2012 sampai 14 April 2012 di MA Manbaul Ulum Demak. Populasi dalam
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 01/013 yang terdiri
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No.1 ISSN
PERBEDAAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT DAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PALU Lailatul Fikria Rahmawati 1, Muhammad
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin.
0 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di MTs Matlaul Anwar Padangcermin. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII yang terdiri dari 90 siswa yang terdistribusi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua perlakuan. Kelompok siswa pertama mendapatkan pembelajaran dengan model kooperatif
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl.
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandarlampung yang terletak di Jl. Soekarno Hatta Gg. Turi Raya No. 1 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN O X O
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Dalam mengkaji perbedaan peningkatan kemampuan penalaran, koneksi matematis serta kemandirian
Lebih terperinciEfektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation terhadap Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI MA Alkhairaat Kalangkangan
Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation terhadap Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI MA Alkhairaat Kalangkangan Dwi Wahyuni, Fihrin dan Muslimin *E-mail: Wahyuni_dwi@hotmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, hal ini disebabkan peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin dapat mempengaruhi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam
0 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 3 Terbanggi Besar yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 4 ISSN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT MENGGUNAKAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 DOLO Arumi Rahayu, Muhammad Ali dan Haeruddin
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian true experimental (eksperimen yang betul-betul), karena dalam desain ini, peneliti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif asosiatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen yaitu dengan sengaja menimbulkan variabel-variabel
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam
5 III. METODE PENELITIAN 3. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 9 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 9 Bandar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini
31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada tanggal 4 Mei 013 sampai 30 Mei 013 di Madrasah Ibtida iyah Miftahul Ahlakiyah semarang. Dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Tahun Pelajaran 0/03, yang terdistribusi dalam empat kelas yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 8 Bandarlampung
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Natar Tahun Pelajaran 2012-2013 yang berjumlah 200 siswa dan tersebar
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila
3 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA YP Unila Bandar Lampung tahun pelajaran 01/013 yang berjumlah 38 siswa dan
Lebih terperinciPerbedaan Hasil Belajar Fisika antara Metode Pembelajaran Kumon dan Metode Pembelajaran Group to Group Exchange pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu
Perbedaan Hasil Belajar Fisika antara Metode Pembelajaran Kumon dan Metode Pembelajaran Group to Group Exchange pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu Yuliani, Syamsu dan Muslimin Yuliani12@yahoo.com Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam YLPI Pekanbaru yang beralamat di Jalan Prof. Mhd.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung
31 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Way Pengubuan kabupaten Lampung Tengah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 2012/2013
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VIII SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A 01/013 Ermawati dan Rita Juliani Jurusan Fisika Fisika Universitas Negeri Medan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen semu. (McMillan & Shumacher, 001). Tahap studi pendahuluan dimulai dengan melakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperbandingkan kedua model pembelajaran tersebut untuk mengetahui model
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas tentang keefektifan pembelajaran model kooperatif tipe TAI dengan pendekatan CTL dan pembelajaran konvensional. Selain itu akan diperbandingkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 di SMP
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh. peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sasaran, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Sasaran Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMP Negeri 35 Pekanbaru.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab yang ketiga ini, tentang metode penelitian, akan dibahas 6 (enam) bagian besar, yaitu (1) tempat dan waktu penelitian; (2) metode penelitian; (3) populasi dan sampel;
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati
16 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA MAN Poncowati Terbanggi Besar tahun ajaran 01/013 yang berjumlah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk Penelitian Kuantitatif dengan metode quasi
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk Penelitian Kuantitatif dengan metode quasi experiment. Desain ini akan mengukur pengaruh metode simulasi pada materi sistem
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang
52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang perbandingan prestasi belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil penelitian dan pembahasan pada bab ini adalah studi lapangan untuk memperoleh data dengan teknik tes setelah dilakukan suatu pembelajaran
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 200
6 III. METODE PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA yang berjumlah 00 siswa dan tersebar dalam lima kelas yaitu XI IPA 1,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang
23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang beralamatkan di Jl. Untung Suropati Gg. Bumi Manti II No. 16, Kota Bandar Lampung. Populasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ),
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksprimen semu (quasi eksprimen ), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap:
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Proses Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap: 1. Tahap Persiapan Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terbagi dalam
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014
31 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 014 sampai dengan 7 Juli 014 di SD Negeri Kampung Baru Bandar Lampung pada semester genap tahun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bendungan Uwai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 Januari sampai 21 Februari semester genap tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan di
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus s.d. 26 September 2013. Populasi dalam penelitian adalah seluruh kelas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh siswa kelas X IPA semester genap pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari empat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Dengan kata lain, penelitian eksperimen dapat diartikan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Swadhipa Tahun
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Swadhipa Tahun Pelajaran 01/013 yang berjumlah 10 siswa dan tersebar dalam tiga
Lebih terperinciPengaruh Model Project Based Learning Berbantuan Multimedia Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Tekanan Zat Cair di SMPN 18 Palu
Pengaruh Model Project Based Learning Berbantuan Multimedia Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Tekanan Zat Cair di SMPN 18 Palu Julianti, Unggul Wahyono, dan Sahrul Saehana Juliantijuli93@yahoo.com
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 8 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandar Lampung semester
Lebih terperinci