PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK DALAM PELAKSANAAN SISTEM MONITORING KARBON HUTAN DI SUMATERA BARAT

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK DALAM PELAKSANAAN SISTEM MONITORING KARBON HUTAN DI SUMATERA BARAT"

Farida Indradjaja
7 tahun lalu
Tontonan:

1 I.. 7. Peran dan Tanggungjawab Para Pihak dalam pelaksanaan sistem Monitoring Karbon Hutan di Sumatera Barat PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK DALAM PELAKSANAAN SISTEM MONITORING KARBON HUTAN DI SUMATERA BARAT,_,._... ~'ti~,., O leh RAKHMAT HIDAYAT KKI WARSI LATAR BELAKANG '1(1 -~. ~.f....'...tien Indonesia di Forum G-20 Pitsburg-AS dan COP-15 Copenhagen tahun 2009 ~ Indonesia akan menurunkan Emisi Gas Rumah Kaea sebesar 26% dengan upaya sendiri, atau sampai 41% pada tahun 2020 dengan dukungan lnternasional 2. Pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (REDD) adalah semua upaya pengelolaan hutan dalam rangka pencegahan dan atau pengurangan penurunan kuantitas tutupan hutan dan stok karbon yang dilakukan melalui berbagai kegiatan untuk m endukung pembangunan nasional yang berkelanjutan 3. Tujuan dari kegiat an REDD+ adalah untuk menekan terjadinya deforestasi dan degradasi hutan dalam rangka mencapai pengelolaan hutan berkelanjutan dan 4. Praktek-praktek pengelolaan hutan oleh masyarakat m erupakan potensi yang patut dipertimbangkan dalam upaya penurunan emisi karbon dalam skema REDD+ 5. Pola-pola pengelolaan hutan yang telah dilakukan masyarakat yang sudah berkembang di Sumatera Barat seperti Hutan Adat, Parak, Rimbo Larangan, Hutan Nagar i, HKm dan bentuk lainnya dalam konteks reforestasi, rehabilitasi dan pemanfaatan berkelanjutan dapat berperan sebagai sink (penyerap/penyimpan karbon) yang dapat berkontribusi pada proses mitigasi 6. Dibutuhkan sist em monitoring karbon Hutan yang dapat dipergunakan unt uk m engukur, melaporkan dan memverifikasi pencapaian penurunan emisi GRK dari kinerja REDD+ secara berkala, sahih, akurat, m enyeluruh, konsisten, transparan serta untuk mengetahui pencapaian kinerja (performance) pelaksanaan kegiatan penur unan emisi GRK melalui REDD+ 136 Presentas1

2 ..if~tj.1 SUMATERA BARAT DALAM KERANGKA INISIATIF -' ~= - REDD+ '2(1.-1 7i? s 1 1. Surat usulan Gubernur Sumatera Barat kepada Ketua Satgas REDD+ tanggal 20 Maret 2012 dengan Nomor Surat 185/lll/BW LH/Bappeda2012 tentang Permintaan Fasilitasi REDD+ 2. Surat Balasan dari Ketua Satgas REDD+ Nomor B-135/REDDll/05/2012 tanggal 16 Mei 2012 yang menyatakan dukungan terhadap Sumatera Barat sebagai salah satu Provinsi Mitra Satgas REDD untuk a) memfasilitasi penyusunan Strategi dan Rencana Aksi Provinsi {SRAP) dan b) lnisiatif strategis REDD+ untuk segera diimplementasikan dilapangan 3. Dukungan Kementerian Kehutanan melalui upaya Perluasan Hutan Nagari dan Hutan kemasyarakatan 4. Dukungan Kementerian Kehutanan Melalui Program FCPF {Forest Carbon Partnership Fund) untuk membangun PSP di Hutan Nagari Simancung-Solok Selatan 5. Road Map Perluasan Hutan Nagari dan Hutan Kemasyarakatan selama 5 tahun seluas Hektar 6. SK kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat tentang Pembentukan Kelompok Kerja Pengembangan Perhutanan Sosial di Provinsi Sumatera Barat Alt~tl.1 I. -...,_ - 1(1 r/j?s 1 PROSES MEMBANGUN PETAK SAM PEL PERMANEN SEBAGAI MEDIA MONITORING KARBON HUTAN DILEVEL TAPAK Pros1d1ng Workshop S1ra1eg1 Mornwnng dan Pelaporan Plot Sampel Permanen I 137 d1 Prov1ns1 Sumatera Baral

3 ~~!J! KENAPA PETAK SAM PEL PERMAN EN PENTING.?????? 1. Merupakan media yang dipergunakan untuk mengukur, melaporkan dan me'11verifikasi pencapaian penurunan emisi GRK dari kinerja REDD+ secara berkala, sahih, akurat, menyeluruh, konsisten, dan transparan 2. Untuk mengetahui pencapaian kinerja (performance) pelaksanaan kegiatan penurunan emisi GRK melalui REDD+ 3. Pengukuran diakukan di Level tapak dengan melibatkan para pemangku kepentingan 4. Merupakan dasar terpenting untuk pemberian insentif REDD+ I.01 7(1?1 Ji!S 1 Pertemuan Awai dengan Komunitas Tim Menyampaikan semua informasi dan konsultasi terkait dengan PUP, lnformasi tersebut meliputi:./ apa itu PUP?./ Kenapa PUP dilakukan?./ Dimana PUP akan dilakukan?./ Bagaimana cara PUP dilaksanakan dilokasi masyarakat?./ Sia pa saja yang terlibat dalam pelaksanaan PUP?./ Apa manfaat PUP Bagi Masyarakat? Tim, LPHN dan Masyarakat mendiskusikan semua informasi dan berbagai pertanyaan dan tanggapan menyangkut PUP Setelah kesamaan pemahaman terkait PUP, proses dilanjutkan dengan kesepakatan untuk melaksanakan PUP di wilayah Hutan Nagari dan lahan masyarakat 138 j Presemas1

4 ~~.it.i~ ' -:=.. _,,,,_ - 7{).-1,:ii? s? Kesepakatan LPHN terkait Mekanisme internal untuk Pelaksanaan PSP LPHN menentukan penanggung jawab pelaksanaan PUP dibawah koordinasi seksi jasa Lingkungan Seksi jasa lingkungan membentuk tim untuk membantu pelaksaan PSP Tim LPHN bersama Tim PSP Kementerian mengidentifikasi lahan untuk Plot sesuai dengan kebutuhan tipe lahan Tim LPHN mendiskusikan hasil identifikasi bersama pemilik lahan termasuk semua konsekuensinya seperti adanya kebutuhan untuk perlakuan kusus terhadap lahan dalam ukuran tertentu Setelah ada kesepakatan dengan pemilik lahan maka lokasi tersebut ditetapkan menjadi bagian Petak Ukur Permanen ~~'tl~ -~--, {),-{ Ii!? s? Pelaksanaan PSP bersama Pengelola Hutan Nagari Tim Kementerian dan Tim LPHN mendiskusikan bagaima.na teknis pelaksanaan PUP di Lokasi yang sudah disepakati. Bagian Penting yang didiskusikan adalah : - Bagaimana cara membuat Plot (Petak) - Bagaimana cara mengawasi lokasi Plot - Bagaimana cara mengambil dan mengumpulkan kebutuhan yang akan dibawa ke labor seperti daun, batang, serasah DLL - Pembagian peran, apa yang dilakukan oleh masyarakat dan apa yang dilakukan oleh tim peneliti LPHN mendiskusikan perkembangan PUP bersama masyarakat setiap pertemuan bulanan Pros1dmg Workshop Strategi Monuonng dan Pelaporan Plot Sampel Permanen d1 Provms1 Sumatera Barat I 139

5 PERAN PARA PIHAK ~~bl PERAN DAN TANGGUNG JAWAB,.. _,.. -'""""- PEMERINTAH 1. Membuat Dokumen Rencaana Aksi Nasional dan Peraturan dengan menggunakan MKP termasuk didalamnya mekanisme monitoring 2. Meyiapkan anggaran (Penguatan Kapasitas, Kajian, Kelembagaan, insentif) 3. Menyiapkan mekanisme penghargaan dan hukuman 4. Monitoring Evaluasi 5. Sinkronisasi Tata Ruang Propinsi/Kabupaten/Kota dan Nagari 6. Membangun sistem monitoring karbon hutan yang partisipatif, sederhana, mudah diaplikasikan dan dimonev 7. Membangun bank data yang mudah diakses oleh publik 8. Pengembangan Skema-skema Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat 140 I Presemas1

6 .. ~~~~ PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH 1. Penguatan instrumen kebijakan terkait Monitoring Karbon hutan 7 pedoman pemantauan, mekanisme komplain, keterbukaan informasi publik. 2. Penguatan/peningkatan kapasitas (dan kompetensi) dalam Monitoring Karbon Hutan 7 kurikulum pelatihan, ToT, pelatihan. 3. Penguatan kelembagaan Monitoring Karbon Hutan 7 jejaring kerja, etika kerja, panduan/standar kerja pemantauan. 4. Fasilitasi aktivitas Monitoring dan penyampaian hasil pemantauan 5. Memastikan agar pelaksanaan FPIC dilakukan sebelum kegiatan dimulai... ~'ti~,., -- PERAN DAN TANGGUNG JAWAB 7U../Z?S 1 PERGURUAN TINGGI 1. Membangun metodologi monitoring yang sederhana dengan mengakomodasi pengetahuan lokal 2. Meningkatkan kapasitas masyarakat Adat/Lokal untuk dapat melakukan pemantauan dan pelaporan secara sederhana 3. Melakukan Review terhadap metodologi monitoring yang ada 4. Membantu para pihak dilevel Provinsi, Kabupaten dan Tapak untuk memahami metodologi monitoring karbon hutan 5. Mendesain model pelaporan Pros1dmgWorkshop Strategi Monitonng dan Pelaporan Plot Sampel Permanen I 141 d1 Prov1ns1 Sumatera Barat

7 ..,... f ~ I _,.. 7tJ../'RS? PERAN DAN TANGGUNG JAWAB MASYARAKAT SIPIL 1. Mendorong penerapan FPIC 2. Membangun model-model Hutan Nagari,HKM, Hutan Adat, Parak sebagai wilayah implementasi PSP 3. Mendorong Tataruang Mikro Desa/ Nagari masuk ke dalam RTRW Kabupaten untuk melindungi areal PSP 4. Membangun peningkatan kapasitas lembaga perwalian lokal sebagai lembaga yang akan melakukan monitoring 5. Melakukan advokasi dan memantau pelaksanaan monitoring karbon hutan (akses informasi, tindak lanjut hasil monitoring, mencari dukungan sumberdaya alternatif) 6. Membangun mekanisme share learning dengan melibatkan berbagai pihak diberbagai level atas proses PSP berbasis masyarakat 7. Mendorong pembangunan PSP baru pada kawasan PHBM diberbagai tipe ekosistem 8. Menyiapkan skema insentif ~~'tll ~ PERAN DAN TANGGUNG JAWAB MASVARAKAT DILEVEL TAPAK 1. Melakukan pemantauan dan pelaporan secara sederhana bersama dengan para pendukling (Pemerintah, Peguruan Tinggi dan Orrnop 2. Monitoring Plot terhubung langsung dengan kelembagaan hutan nagari, khususnya untukpengamanan 3. Mengimplementasikan tataruang mikro, RKHN dan aturan lokal 142 I Presentas1

8 Selesai Terima kasib Pros1d1ng Workshop S1ra1eg1 Mon11onng dan Pelaporan Pio! Sampel Pcrmanen d1 Provins1 Suma!era Baral 143

dokumen-dokumen yang mirip

BAB 3. Pengembangan Sistem Monitoring PSP yang Terintegrasi dan Partisipatif di Provinsi

BAB 3. Pengembangan Sistem Monitoring PSP yang Terintegrasi dan Partisipatif di Provinsi BAB 3 Pengembangan Sistem Monitoring PSP yang Terintegrasi dan Partisipatif di Provinsi Prosiding Workshop Strategi Monitoring dan Pelaporan Plot Sampel Permanen di Provinsi Sumatera Barat 25 3.1 Strategi