PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BUMI-ANTARIKSA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNLAM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BUMI-ANTARIKSA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNLAM"

Transkripsi

1 ZAINUDDIN, MUSTIKAWATI, SUYIDNO I PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BUMI-ANTARIKSA... PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BUMI-ANTARIKSA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNLAM Oleh: Zainuddin, Mustikawati, dan Suyidno Dosen Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Abstract: The developmental research objective is to produce the module of outer space physics (Fisika Bumi Antariksa or FBA) that is suitbale and effective to increase the students achievment of Physics Education in Faculty Teacher Training and Education, Lambung Mangkurat University. The developmental method used Four D Mode covering define, design, develop, and disseminate. The subject of research is 33 students who took the outer space physics lecture for odd semester in 2011/2012. The data collection technique used the evaluation of suitability, questionnaire, and test. The tecnique of data analysis is qualitative and descriptive. The result of research stated that (1) the module of outer space physics is suitable for learning material relating to content, language, and dilivery; (2) the students achievment is good because 9% of the students total number got A meaning very satisfying, 45% of them got B meaning satisfying, 27% of them got C meaning enough satisfying; and (3) the students responded positively to the use of the module of outer space physics in teaching learning activity. In a word, the module of outer space physics is suitable and effective to increase the students achievment of Physics Education in Faculty Teacher Training and Education, Lambung Mangkurat University. Abstrak: Penelitian pengembangan ini bertujuan menghasilkan Modul Fisika Bumi Antariksa (FBA) yang layak dan efektif untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa prodi pendidikan Fisika FKIP Unlam. Metode pengembangan menggunakan Four D Model meliputi define, design, develop, and disseminate. Subyek penelitian adalah 33 mahasiswa pemrogram Matakuliah FBA semester gasal 2011/ Teknik pengumpulan data menggunakan penilaian kelayakan, angket, dan tes. Teknik analisis data secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Modul FBA layak sebagai media pembelajaran dalam hal konten, kebahasaan, dan penyajian, (2) prestasi belajar mahasiswa baik, karena 9% mendapatkan nilai sangat memuaskan (A), 45% memuaskan (B), dan 27% cukup memuaskan (C), dan (3) mahasiswa memberikan respon positif terhadap penggunaan modul FBA dalam perkuliahan. Berdasarkan data tersebut disimpulkan bahwa Modul Fisika Bumi Antariksa yang dikembangkan layak dan efektif untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa prodi pendidikan Fisika FKIP Unlam. Key words: the module of outer space physics, students achievement, and developmental research 63

2 JURNAL VIDYA KARYA I JILID 27 No. 01, Oktober 2012 PENDAHULUAN FKIP Unlam sebagai penghasil guru MIPA secara tidak langsung bertanggung jawab untuk meningkatkan mutu pendidikan di bidang MIPA. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melengkapi kebutuhan mahasiswa terutama kebutuhan materi perkuliahan yang terstruktur dengan baik, berkualitas, dan mudah diperoleh. Dengan demikian proses pembelajaran dengan mudah diarahkan berpusat pada mahasiswa untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar. Pembelajaran dengan modul memungkinkan seorang mahasiswa memiliki kecepatan lebih tinggi dalam belajar dibandingkan dengan mahasiswa lainnya (Suyatno dan Subekti, 2009). Salah satu masalah yang dihadapi Prodi Pendidikan Fisika adalah belum optimalnya pembelajaran yang dilakukan oleh dosen ataupun mahasiswa karena belum tersedianya modul perkuliahan yang layak dan permanen, bahan ajar yang ada belum dikembangkan atau dicetak secara sistematik, komprehensif, dan berkelanjutan. Beberapa modul yang sudah ada belum memiliki format yang seragam dan bahkan beberapa modul yang sudah ada, susah dipahami sehingga membingungkan mahasiswa saat kegiatan perkuliahan. Suasana perkuliahan pada umumnya menggunakan direct instruction dan penyajian perkuliahan/ pengetahuan dalam bentuk ceramah sehingga mahasiswa cenderung pasif karena ketiadaan modul perkuliahan. Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi rendahnya prestasi hasil belajar mahasiswa yang ditunjukkan oleh hasil evaluasi studi mahasiswa selama dua tahun berturut-turut seperti pada Tabel 1. Tabel 1.Hasil Evaluasi Belajar Mahasiswa Pend. Fisika Pada Matakuliah FBA Nilai 2009/ /2011 A 5% 0% B 25% 29% C 69% 36% D 0% 35% E 1% 0% Salah satu upaya meningkatkan prestasi belajar mahasiswa adalah menyediakan sumber belajar yang layak dan berkualitas berupa modul perkuliahan. Pengembangan modul didasarkan pada alasan utama bahwa ketersediaan buku merupakan hal dianggap paling mendesak dibanding upaya-upaya yang lain. Modul menurut Rasyid (2010) merupakan alat/sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya. Pengorganisasian materi pada modul perkuliahan mengandung sequencing yang mengacu pada pembuatan urutan penyajian materi pelajaran, dan synthesizing yang mengacu pada upaya menunjukkan kepada mahasiswa keterkaitan antara fakta, konsep, prosedur, dan prinsip yang terkandung dalam materi perkuliahan. Pengorganisasian materi perkuliahan terdiri dari tiga tahapan berpikir yaitu pembentukan konsep, interpretasi konsep, dan aplikasi prinsip. Pengorganisasian tersebut membuat mahasiswa lebih tertarik dalam belajar, mahasiswa otomatis belajar bertolak dari prerequisites dan dapat meningkatkan prestasi hasil belajarnya. Modul perkuliahan berisikan tentang: (1) pengetahuan akan fakta, konsep, prinsip, dan prosedur, (2) keterampilan mengembangkan ide, memilih, menggunakan alat dan bahan, serta teknik kerja, (3) nilai atau sikap ilmiah antara lain nilai kebersamaan, nilai kejujuran, nilai kasih sayang, tolong menolong, semangat dan minat belajar, semangat bekerja, dan mau menerima pendapat orang lain. Keuntungan penggunaan modul dalam perkuliahan adalah: (1) meningkatkan motivasi belajar mahasiswa, karena setiap kali mengerjakan tugas pelajaran dibatasi dengan jelas dan sesuai dengan kemampuan, (2) mahasiswa mencapai hasil sesuai dengan kemampuannya, (3) bahan pelajaran terbagi lebih merata dalam satu semester, dan (4) pendidikan lebih berdaya guna, karena modul disusun menurut jenjang akademik. Modul FBA disusun mengacu pada Kurikulum Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam yang secara garis besarnya meliputi Litosfer, hidrosfer, atmosfer, Jagat Raya, Bintang, Tata Surya beserta Anggotanya, serta Bumi dan Bulan. Selain mempelajari konsep-konsep fisika bumi dan antariksa, juga menjelaskan berbagai fenomena alam seperti mengapa air laut rasanya asin, mengapa batu memiliki bentuk dan warna bermacam-macam, atau mengapa pagi dan sore hari 64

3 ZAINUDDIN, MUSTIKAWATI, SUYIDNO I PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BUMI-ANTARIKSA... matahari tampak lebih besar. Perkuliahan FBA merupakan matakuliah pemantapan pada materi bumi dan antariksa yang diajarkan di sekolah dasar dan menengah yang diajarkan hanya berupa konsep-konsep semata. Pada mata kuliah ini, penjelasan terhadap konsep-konsepnya diperkuat dengan matematis. Sehingga mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan dalam menganalisis fenomena sehari-hari dengan menerapkan persamaan matematis. Hasil belajar yang telah dicapai mahasiswa berupa nilai-nilai sebagai ukuran kecakapan disebut prestasi belajar (Meutia, 2010). Prestasi belajar pada matakuliah fisika bumi dan antariksa merupakan penguasaan pengetahuan dan kemampuan hasil belajar fisika bumi dan antariksa. Prestasi belajar tersebut sangat dipengaruhi oleh penguasaan materi dosen sebagai sumber informasi utama dan penggunaan berbagai strategi pembelajaran yang mampu memotivasi siswa untuk belajar. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Suliyanah dan Asnawi (2010) yang menyatakan bahwa keberadaan modul perkuliahan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Selain itu hasil penelitian Mulyanratna, dkk. (2011) menunjukkan penggunaan modul perkuliahan dapat peningkatan aktivitas belajar mandiri dan mastery learning mahasiswa. Berdasarkan latar belakang di atas, masalah umum penelitian ini adalah Bagaimanakah efektivitas Modul Fisika Bumi dan Antariksa yang dikembangkan untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam? Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan modul Fisika Bumi dan Antariksa (FBA) yang layak dan efektif untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa prodi pendidikan Fisika FKIP Unlam. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan untuk mengembangkan Modul Perkuliahan FBA yang akan digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa prodi pendidikan fisika FKIP unlam. Pengembangan modul menggunakan Four-D models yang diadaptasi dari Thiagarajaan, Semmel, dan Semmel. Langkahlangkah pengembangan seperti Gambar 1. Dari diagram alur pengembangan Modul FBA di atas, dapat dijelaskan lebih rinci sebagai berikut: Pendefinisian (Define) Dilakukan analisis terhadap kurikulum matakuliah FBA kemudian diidentifikasi konsepkonsep esensial dan kemampuan mahasiswa. Hasil identifikasi ini, dipersiapkan sebagai bahan untuk merumuskan tujuan pembelajaran. Perancangan (Design) Pada tahapan perancangan dilakukan penyusunan modul yang mengacu pada hasil identifikasi pada tahapan pendefinisian dan referensi standar. Pengembangan (Develop) Pada tahapan ini dilakukan telaah secara internal sesama penulis, maupun eksternal yaitu oleh 2 Dosen ahli dan keterbacaan oleh mahasiswa pengguna modul. Tujuannya adalah untuk mengetahui kelayakan modul dan masukan untuk menyempurnakan modul yang dibuat. Selanjutnya dilakukan revisi sesuai dengan masukan penelaah hingga menghasilkan Modul. 65

4 JURNAL VIDYA KARYA I JILID 27 No. 01, Oktober 2012 Analisis Materi Fisika Bumi Antariksa Analisis Mahasiswa Pendefinisian Perumusan Tujuan Pembelajaran Penyusunan Modul Penyusunan Lembar Penilaian Desain Awal Modul Perkuliahan dan Instrumen Penilaian Perancangan Validasi Modul Revisi Ujicoba Analisis Ujicoba Laporan Pengembangan & Penyebaran Gambar 1 Diagram Alur Pengembangan Modul FBA Setelah itu dilakukan uji coba pada mahasiswa yang memprogram matakuliah Fisika Bumi dan Antariksa pada semester gasal tahun akademik Data hasil ujicoba dianalisis untuk mengetahui apakah modul yang digunakan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap prestasi belajar mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan FBA. Penyebaran (Disseminate) Modul yang sudah final akan digunakan dalam perkuliahan FBA. Namun demikian karena keterbatasan waktu, maka tahapan ini akan dilakukan oleh Prodi Pendidikan Fisika. Subyek dan Waktu Penelitian Subyek penelitian ini adalah mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam angkatan 2009 dan 2010 yang sedang memprogram matakuliah Fisika Bumi Antariksa pada Bulan September 2011 Januari 2012 semester gasal tahun ajaran sebanyak 46 mahasiswa. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data menggunakan lembar penilaian dan keterbacaan modul untuk mengetahui kelayakan modul FBA, angket respon mahasiswa terhadap isi modul dan proses perkuliahan, serta lembar evaluasi untuk mengetahui prestasi belajar mahasiswa dalam perkuliahan FBA. Teknik Analisis Data Data yang bersifat kuantitatif akan dianalisis dengan persentase sedangkan data yang bersifat kualitatif yaitu data yang berupa kata-kata atau kalimat akan dilakukan reduksi data, pemisahan atau pengelompokan sehingga dapat disimpulkan. Hasil Pengembangan Modul FBA Modul FBA dikembangkan untuk menunjang proses perkuliahan Fisika Bumi Antariksa. Adapun indikator yang dikembangkan dari setiap materi pokok dapat dilihat pada Tabel 2. 66

5 ZAINUDDIN, MUSTIKAWATI, SUYIDNO I PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BUMI-ANTARIKSA... N o Materi Tabel 2. Indikator Hasil Pembelajaran yang Dikembangkan Indikator Pembelajaran 1 Litosfer Menjelaskan struktur dalam bumi Menjelaskan perbedaan proses terjadinya batuan beku, sedimen, dan malihan Menjelaskan gambar lapisan-lapisan bumi dan kandungannya Menjelaskan hubungan antara bentuk permukaan bumi dengan tenaga endogen dan tenaga eksogen Menjelaskan akibat terjadinya gempa ditinjau dari penyebabnya Menyimpulkan beberapa kejadian peristiwa alam ditinjau dari penyebabnya 2 Hidrosfer Menjelaskan perbedaan siklus pendek, sedang, dan menengah hidrosfer Menjelaskan perbedaan sungai berdasarkan sumber dan debit airnya Menjelaskan hubungan kecepatan dan energi pada aliran sungai kecil Menjelaskan terjadinya banjir pada sungai serta penanggulangannya Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan air danau Menjelaskan berbagai sumber polusi air permukaan Menjelaskan karakteristik samudera 3 Atmosfer Menjelaskan susunan gas dalam atmosfer bumi Menjelaskan perbedaan homosfer dengan heterosfer Menjelaskan lapisan-lapisan udara pada atmosfer bumi 4 Jagat Raya 5 Tata Surya Beserta Anggotan ya Menjelaskan berbagai teori terjadinya jagat raya dan galaksi Menjelaskan karakteristik galaksi bima sakti Menjelaskan perbedaan galaksi spiral, elips, dan tak beraturan Menjelaskan karakteristik matahari sebagai tatasurya Menjelaskan berbagai teori terjadinya planet Menjelaskan karakteristik planet-planet dalam tata surya Menjelaskan perbedaan magnetosfer dan sabuk Van Allen Menjelaskan beda asteroid, meteoroid, meteor, dan meteorit 6 Bintang Menjelaskan proses evolusi sebuah bintang Menjelaskan perbedaan antara nova dengan supernova Menjelaskan klasifikasi bintang berdasarkan suhu dan spektrumnya 7 Bumi dan Bulan Menjelaskan perbedaan antara rotasi dan revolusi bumi Menjelaskan letak bintang berdasarkan sistem koordinat equatorial Menjelaskan karakteristik bulan sebagai satelit bumi Menjelaskan fenomena the moon illusion Menjelaskan kondisi permukaan bulan yang sebenarnya Menjelaskan perbedaan gerhana bulan dengan gerhana bumi Tabel 2 menunjukkan kompetensi yang dicapai dalam modul FBA. Materi pokok dan indikator disusun secara runtut dan sistematis agar mudah dipelajari baik secara mandiri maupun secara kelompok. Mengingat materi ajar merupakan prasyarat utama yang harus dikuasai oleh seorang dosen sebagai sumber informasi bagi mahasiswa, dan keberadaan modul ini sangat penting untuk menunjang proses pembelajaan berpusat pada mahasiswa. Mahasiswa hanya bisa mengerjakan tugas secara mandiri dan berdiskusi aktif jika ada sarana prasarana penunjangnya diantaranya adalah Modul. Hasil Analisis Kelayakan Modul Perkuliahan FBA Penilaian modul FBA dilakukan untuk mengetahui kelayakan modul yang terdiri dari validasi pakar dan uji keterbacaan mahasiswa pengguna. Validasi modul dilakukan pada aspek kelayakan isi, kebahasaan, dan penyajian oleh pakar. Hasil analisis validasi disajikan pada Tabel 3. 67

6 JURNAL VIDYA KARYA I JILID 27 No. 01, Oktober 2012 Tabel 3. Hasil Validasi Modul Perkuliahan FBA No Komponen Indikator Penilaian Skor Kategori 1 Kelayakan Isi Cakupan Materi 4,5 Sangat Layak Kemuthakiran 4,5 Sangat Layak Mengandung Wawasan Produktivitas 4,5 Sangat Layak Merangsang keingintahuan 4,0 Layak Mengembangkan kecakapan hidup 4,5 Sangat Layak Mengembangkan wawasan ke- 4,0 Layak Indonesiaan dan kontekstual Rata-rata 4,4 Layak 2 Kebahasaan Sesuai perkembangan peserta didik 4.0 Layak Komunikatif 4.5 Sangat Layak Interaktif dan dialogis 4,5 Sangat Layak Lugas 4,0 Layak Koherensi dan Keruntutan alur piker 4,0 Layak Kesesuaian dengan kaidah bahasa 4,5 Sangat Layak Indonesia yang benar Penggunaan istilah/simbol/lambing 4,0 Layak Rata-rata 4,2 Layak 3 Penyajian Teknik penyajian 4,5 Sangat Layak Penyajian pembelajaran 4,5 Sangat Layak Rata-rata 4,5 Sangat Layak Tabel 3 menunjukkan bahwa modul FBA yang dikembangkan memenuhi kelayakan dalam hal konten, kebahasaan, dan penyajian. Dalam hal konten, modul ini memenuhi kelayakan karena berisikan materi-materi dianggap mutakhir, mengembangkan wawasan produktivitas dalam mengoptimalkan kreativitas mahasiswa dalam pembelajaran, merangsang rasa keingintahuan dan mengembangkan kecakapan hidup mahasiswa dalam mempersiapkan diri menjadi guru yang kreatif yaitu guru yang mampu memahami materi fisika bumi antariksa dan menerapkan dalam mengkaitkan dengan kehidupan sehari-hari secara logis. Dari segi kebahasaan dianggap layak karena sesuai perkembangan peserta didik, komunikatif, interaktif dan dialogis, lugas, koherensi dan keruntutan alur pikir, kesesuaian dengan kaidah bahasa indonesia yang benar, dan penggunaan istilah atau simbol/lambang sudah sesuai. Berarti modul tersebut dinilai mampu dijadikan panduan bagi mahasiswa dalam berpartisipasi secara aktif mempelajari materi FBA baik belajar secara mandiri/berkelompok maupun melalui tatap muka di kelas. Selain itu, materi disusun secara koheren dan runtut sehingga tidak membingunkan mahasiswa dalam mempelajari isinya. Sedangkan dari segi penyajian juga mendapatkan penilaian layak karena teknik penyajian pembelajaran diupayakan runtut sesuai prasyarat pengetahuan mahasiswa dan sebagian besar gambar hasil buatan sendiri. Sedangkan keterbacaan modul FBA digunakan untuk mencari kelemahan-kelemahan yang diperoleh mahasiswa dalam menggunakan modul FBA dalam perkuliahan. Adapun hasil penilaian keterbacaan mahasiswa dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Penilaian Keterbacaan Modul Perkuliahan FBA Gambar 2 menunjukkan bahwa 80% mahasiswa menyatakan isi Modul FBA menarik karena berisikan matapelajaran fisika dalam 68

7 ZAINUDDIN, MUSTIKAWATI, SUYIDNO I PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BUMI-ANTARIKSA... kehidupan sehari-hari sehingga dapat menjelaskan fenomena alam secara logis dan matematis. Tetapi 40% menyatakan penampilannya kurang menarik atau gambar yang ada kurang bisa dipahami, karena masih ada beberapa gambar yang tidak berwarna dan kurang jelas sehingga kurang menarik perhatian mahasiswa. Selain itu, 80% mahasiswa menyatakan bahwa penjelasan mudah dimengerti dan kalimat mudah dipahami berarti penjelasan dan kalimatkalimat yang digunakan dalam penyusunan modul dituliskan secara runtut dan sesuai dengan penulisan kaidah bahasa Indonesia sehingga mudah dimengerti oleh mahasiswa. Berdasarkan hasil penilaian pakar dan uji keterbacaan mahasiswa dapat dikatakan bahwa Modul FBA yang dikembangkan layak dijadikan sebagai media pembelajaran. Agar sebagai berikut: (1) beberapa gambar yang posisinya tidak tepat perlu dibenahi, (2) gambar yang tidak berwarna dan kurang jelas perlu diganti yang lebih baik, (3) beberapa penulisan ejaan yang salah agar dibenarkan, dan (4) modul yang disusun terlalu tebal sehingga perlu disederhanakan tanpa mengurangi makna dari modul yang telah dikembangkan. Hasil Ujicoba Modul FBA Prestasi belajar pada matakuliah fisika bumi dan antariksa merupakan penguasaan pengetahuan dan kemam-puan hasil belajar fisika bumi dan antariksa. Prestasi belajar juga dipengaruhi oleh bagaimana materi tersebut disampaikan kepada mahasiswa agar mudah dipahami dan seberapa besar mutu perkuliahan yang dosen miliki, dengan kata lain pengajaran akan bermutu jika penyampaiannya mudah diserap oleh pikiran mahasiswa. Hal tersebut dapat dilakukan secara maksimal bila dosen menggunakan bantuan suatu modul untuk menjadikan pegangan bagi mahiswa dalam memahami materi matakuliah FBA, karena mahasiswa dapat belajar baik secara mandiri atau kelompok secara terarah. Prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Fisika Bumi Antariksa selama tiga tahun berturutturut dapat dilihat pada Tabel 4 Tabel 4 Hasil Prestasi Belajar Mahasiswa pada Matakuliah FBA Nilai 2009/ / /2012 A 5% 0% 9% B 25% 29% 45% C 69% 36% 27% D 0% 35% 16% E 1% 0% 0% Tabel 4 menunjukkan bahwa prestasi mahasiswa pada tahun ajaran 2009/2010 dan 2010/ 2011 tidak mengalami kenaikan secara signifikan, bahkan persentase mahasiswa yang mendapatkan nilai D meningkat. Perkuliahan Fisika Bumi Antariksa pada tahun ajaran 2011/2012 telah menggunakan modul sebagai penunjang perkuliahan, ternyata prestasi belajar mahasiswa mengalami peningkatan secara signifikan. Hal ini membuktikan bahwa modul perkuliahan sangat membantu mahasiswa dan dosen dalam memahami materi fisika bumi antariksa. Penggunaan modul FBA dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa juga ditunjukkan oleh 93% mahasiswa menyatakan bahwa penjelasan dosen sesuai dengan materi perkuliahan atau isi modul. Sebanyak 79% menyatakan kalimat dan gambar jelas mudah dipahami serta didukung oleh penjelasan dosen yang juga sesuai, 80% mahasiswa menyatakan modul ini sangat membantu mempelajari materi litosfer, hidrosfer, atmosfer, galaksi, tata surya dan anggotanya, bintang, serta bumi dan bulan. Serta 75% menyatakan mudah dalam menjawab evaluasi yang diberikan oleh dosen baik dalam hal tugas, UTS, dan UAS. Respon tersebut sesuai dengan hasil penelitian Mulyanratna (2011) bahwa Perkuliahan yang dipandu modul dapat terlaksana dengan sangat baik, peningkatan aktivitas belajar mandiri mahasiswa dan ketuntasan tujuan mastery learning telah tercapai. SIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian pengembangan ini berupa Modul Perkuliahan Fisika Bumi Antariksa sebagai bahan penunjang Matakuliah Fisika Bumi Antariksa Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam. Beberapa temuan penelitian adalah: a. Modul FBA yang dikembangkan layak sebagai media pembelajaran, karena hasil penilaian menunjukkan layak dalam hal konten, 69

8 JURNAL VIDYA KARYA I JILID 27 No. 01, Oktober 2012 kebahasaan, dan penyajian. Selain itu isi dan tampilan menarik, penjelasan mudah dimengerti, kalimat dan gambar mudah dipahami. b. Penggunaan modul FBA dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa pada matakuliah Fisika Bumi Antariksa, karena sebanyak 9% mahasiswa mendapatkan nilai sangat memuaskan (A), 45% memuaskan (B), dan 27% cukup memuaskan (C). c. Respon positif mahasiswa terhadap penggunaan modul FBA dalam perkuliahan, karena penjelasan dosen sesuai isi modul, kalimat dan gambar mudah dipahami, mudah memahami materi litosfer, hidrosfer, atmosfer, galaksi, tata surya beserta anggotanya, bintang, serta bumi dan bulan, dan sebagian besar mudah dalam menyelesaikan evaluasi. Berdasarkan temuan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Modul Perkuliahan Fisika Bumi Antariksa yang dikembangkan layak dan efektif untuk meningkatkan prestasi belajar mahasiswa prodi pendidikan Fisika FKIP Unlam DAFTAR PUSTAKA Meutia N, Pengertian Prestasi Belajar. Diakses melalui psikologi.com/ pengertian-prestasi-belajar pada tanggal 20 April Mulyanratna, M., Mulyaningsih, S Upaya Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Belajar Mandiri Melalui Pengembangan Modul Mata Kuliah Gelombang dan Optik di Program Pendidikan Fisika FMIPA UNESA. Surabaya: Lembaga Penelitian Universitas Negeri Surabaya. Rasyid, M Pengertian, Fungsi, dan Tujuan Penulisan Modul. Diakses melalui pada tanggal 20 April Suyatno dan Subekti Cara Mudah Mengembangkan Bahan Ajar. Panduan untuk Menjadi Guru Hebat. Surabaya: Development Education For All, Pengembangan Sumber Daya Manusia. Suliyanah dan Asnawi Pengembangan Modul Termodinamika Berbasis Media Powerpoint di Jurusan Fisika Kelas Internasional Unesa. Prosiding Seminar Nasional Sains ISBN

Madewi Mulyanratna, Sri Mulyaningsih, dan Titin Sunarti

Madewi Mulyanratna, Sri Mulyaningsih, dan Titin Sunarti UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MAHASISWA BELAJAR MANDIRI MELALUI PENGEMBANGAN MODUL MATA KULIAH GELOMBANGDAN OPTIK DI PROGRAM PENDIDIKAN FISIKA FMIPA UNESA Madewi Mulyanratna, Sri Mulyaningsih, dan Titin

Lebih terperinci

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Masalah Pada Mata Pelajaran Kimia SMA Kelas X Dalam Materi Hidrokarbon

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Masalah Pada Mata Pelajaran Kimia SMA Kelas X Dalam Materi Hidrokarbon Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Masalah Pada Mata Pelajaran Kimia SMA Kelas X Dalam Materi Hidrokarbon Ivatul Laily Kurniawati 1*, Dhamas Mega Amarlita 2 FKIP Universitas Darussalam Ambon 1* FKIP Universitas

Lebih terperinci

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 PM - 25 Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru Tri Andari Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

Pengembangan modul IPA fisika berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa

Pengembangan modul IPA fisika berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA III 2017 "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa" Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERISTAS PGRI Madiun Madiun, 15 Juli 2017 94 Makalah Pendamping

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODUL ANALISIS KOMPLEKS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT

EFEKTIVITAS MODUL ANALISIS KOMPLEKS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT EFEKTIVITAS MODUL ANALISIS KOMPLEKS DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DI STKIP PGRI SUMATERA BARAT Merina Pratiwi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

SILABUS DAN SAP MATA KULIAH KONSEP DASAR BUMI ANTARIKSA UNTUK SD

SILABUS DAN SAP MATA KULIAH KONSEP DASAR BUMI ANTARIKSA UNTUK SD SILABUS DAN SAP MATA KULIAH KONSEP DASAR BUMI ANTARIKSA UNTUK SD Disusun Oleh: Hana Yunansah, S.Si., M.Pd. UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU 2012 CM.PRD-01-04 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. : Mahasiswa memiliki gambaran umum perkuliahan terkait konsep-konsep dan materi subjek yang akan dibelajarkan.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. : Mahasiswa memiliki gambaran umum perkuliahan terkait konsep-konsep dan materi subjek yang akan dibelajarkan. Topik/Pokok Bahasan 1 Pertem Materi Pokok 1 Apersepsi konsep kebumian dan antariksa Bintang terdekat Tata surya Bumi Geosfer Pentingnya ilmu kebumian Bencana alam kebumian Topik/Pokok Bahasan 2 Pertem

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA POKOK BAHASAN REAKSI OKSIDASI REDUKSI UNTUK SISWA SMK KELAS X Tarini Mawantia, Fauziatul Fajaroh, Dermawan Afandy Universitas Negeri

Lebih terperinci

Universitas Jabal Ghafur Sigli 2. Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Korespondensi: Abstrak. Abstract

Universitas Jabal Ghafur Sigli 2. Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Korespondensi: Abstrak. Abstract PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN MODUL PEMBELAJARAN MATERI TEORI DASAR BENTUK MUKA BUMI UNTUK MENINGKATKAN KOGNITIF MAHASISWA PENDIDIKAN MIPA FKIP UNIGHA SIGLI Hamdi 1, Abdul Halim 2, Komala Pontas 2 1 Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg and Gall dalam Sugiyono (2015) menjelaskan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian. Prosedur Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis Penelitian. Prosedur Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang mengembangkan multimedia interaktif untuk mahasiswa fisika. Penelitian pengembangan ini menggunakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM II UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN

PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM II UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM II UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BEREKSPERIMEN Sri Wahyuni 1) Abstrak: Praktikum Teknik Laboratorium II merupakan mata kuliah yang terintegrasi

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2 PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI BERBASIS TEKNIK INQUIRING MINDS WANT TO KNOW BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT

Lebih terperinci

ISSN: X 1 PENGEMBANGAN MODUL TRIGONOMETRI BERCIRIKAN OPEN-ENDED PROBLEM

ISSN: X 1 PENGEMBANGAN MODUL TRIGONOMETRI BERCIRIKAN OPEN-ENDED PROBLEM ISSN: 2088-687X 1 PENGEMBANGAN MODUL TRIGONOMETRI BERCIRIKAN OPEN-ENDED PROBLEM Agung Deddiliawan Ismail a, Anis Farida Jamil b, Octavina Rizky Utami Putri c Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas

Lebih terperinci

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KONSEP DASAR BUMI ANTARIKSA UNTUK SD. Disusun Oleh: Hana Yunansah, S.Si., M.Pd.

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KONSEP DASAR BUMI ANTARIKSA UNTUK SD. Disusun Oleh: Hana Yunansah, S.Si., M.Pd. SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KONSEP DASAR BUMI ANTARIKSA UNTUK SD Disusun Oleh: Hana Yunansah, S.Si., M.Pd. UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS CIBIRU 2011 UNIVERSITAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY PADA PEMBELAJARAN MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I ABSTRAK

MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY PADA PEMBELAJARAN MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I ABSTRAK Jurnal Edukasi Matematika dan Sains, Vol.3 No.1 MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY PADA PEMBELAJARAN MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I Restu Lusiana 1 Tri Andari 2 1 Prodi Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP

Lebih terperinci

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2.

Ika Santia 1, Jatmiko 2 Pendidikan matematika, Universitas Nusantara PGRI Kediri 1 2. Santia dan Jatmiko, Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika... 11 Pengembangan Modul Pembelajaran Matematika Berdasarkan Proses Berpikir Relasional Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Masalah

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah : Konsep Dasar Bumi Antariksa Kompetensi : Mahasiswa mampu menjelaskan konsep kebumian dan antariksa serta mengaplikasikannya di sekolah dasar. Pertemuan : 1-16 Pertem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Cara Pengembangan Penelitian pengembangan modul Hidrosfer sebagai Sumber Kehidupan dengan pendekatan saintifik untuk pembelajaran geografi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran 77 BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Waktu Pengembangan Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA Pengembangan Modul Teknik... (Safrudin Budi Utomo Dwi Hartanto) 1 PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA DEVELOPMENT

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK Raifi Wulandari 37, Sunardi 38, Arika Indah K 39 Abstract. The research aims to know the process

Lebih terperinci

Ellan 1, Hobri 2, Nurcholif 3

Ellan 1, Hobri 2, Nurcholif 3 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERNUANSA KARAKTER DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) POKOK BAHASAN OPERASI BENTUK ALJABAR KELAS VII SMP NEGERI 1 PAKUSARI TAHUN

Lebih terperinci

Inisiasi 5 (BUMI KITA)

Inisiasi 5 (BUMI KITA) Inisiasi 5 (BUMI KITA) Saudara mahasiswa, selamat bertemu lagi dalam kegiatan tutorial online. Kegiatan ke-5 atau kegiatan terakhir dalam Mata Kuliah Pendidikan IPA kali ini, diskusi kita akan menitikberatkan

Lebih terperinci

Kapita Selekta Fisika Bumi

Kapita Selekta Fisika Bumi Kapita Selekta Fisika Bumi I. DESKRIPSI Mata kuliah ini merupakan matakuliah pilihan wajib lompok bidang kajian Fisika Bumi dan Antariksa pada jenjang S-1 Program Studi Fisika. Setelah mengikuti perkuliahan

Lebih terperinci

Desain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal

Desain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian Research & Development (R&D). Research & Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk

Lebih terperinci

Key Words: Developmental Research, Characteristics of deaf students, 4-D model.

Key Words: Developmental Research, Characteristics of deaf students, 4-D model. PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (BUKU SISWA) MATEMATIKA UNTUK SISWA TUNARUNGU BERDASARKAN STANDAR ISI DAN KARAKTERISTIK SISWA TUNARUNGU PADA SUB POKOK BAHASAN MENENTUKAN HUBUNGAN DUA GARIS, BESAR SUDUT, DAN JENIS

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI

PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI Biodik Vol 3 No.1 Juni 2017 Hal 8-15 1 PENGEMBANGAN MODUL BIOLOGI BERBASIS KONSTRUKTIVISME PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 16 KERINCI DEVELOPMENT OF BIOLOGY

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) p-issn: 2461-0933 e-issn: 2461-1433 Halaman 67 Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) Fauzi Bakri a), Razali Rasyid, Rina Dwi A. Mulyaningsih Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS Ike Evi Yunita Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32

Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32 Amelia dan Syahmani. Meningkatkan Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Scientific 32 MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMESINAN BUBUT PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PEMESINAN BUBUT DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

PENGEMBANGAN MODUL PEMESINAN BUBUT PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PEMESINAN BUBUT DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM Pengembangan Modul Pemesinan Bubut (M Daru S dan Paryanto) 381 PENGEMBANGAN MODUL PEMESINAN BUBUT PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PEMESINAN BUBUT DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM MACHINING LATHE MODULE DEVELOPMENT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan (Research and Development). Alasan penggunaan jenis metode ini didasarkan pada pemikiran bahwa R&D

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES.

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES. JPM IAIN Antasari Vol. 02 No. 2 Januari Juni 2015, h. 43-58 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING PADA MATA KULIAH ALJABAR LINIER MATERI RUANG-n EUCLIDES Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

Sabar Nurohman Pujianto

Sabar Nurohman Pujianto PENGEMBANGAN ACTIVITY-BASED ASSESMENT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES EKSPERIMEN FISIKA BAGI MAHASISWA PADA MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA DASAR I Sabar Nurohman Pujianto ABSTRAK Proses evaluasi pada

Lebih terperinci

Dita Oktavia Yudhatami Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK

Dita Oktavia Yudhatami Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK PENGEMBANGAN MODUL MEMELIHARA STANDAR PENAMPILAN PRIBADI PADA MATA DIKLAT MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP KERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN UNTUK SISWA SMK NEGERI 2 BUDURAN SIDOARJO Dita Oktavia Yudhatami

Lebih terperinci

Pengembangan modul pembelajaran fisika berbasis PBL (problem based learning)

Pengembangan modul pembelajaran fisika berbasis PBL (problem based learning) SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA III 2017 "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa" Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERISTAS PGRI Madiun Madiun, 15 Juli 2017 110 Makalah Pendamping

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SETTING KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY SUB POKOK BAHASAN PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI KELAS VII SMP Ahmad Rif an F 33, Dinawati.

Lebih terperinci

HURIYAH Program Studi Magister Pendidikan IPS Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

HURIYAH Program Studi Magister Pendidikan IPS Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PELAJARAN GEOGRAFI MATERI DINAMIKA HIDROSFER DENGAN MODEL PENDEKATAN TEMATIK DI KELAS X 2 SMA PGRI 1 BANJARMASIN KOTA BANJARMASIN HURIYAH Program Studi Magister Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL

PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL SKRIPSI Oleh : Siti Nurjanah NIM K4307049 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Pengembangan LKS Berbasis Contextual Teaching and Learning Materi Hama dan Penyakit Tumbuhan

Pengembangan LKS Berbasis Contextual Teaching and Learning Materi Hama dan Penyakit Tumbuhan Pengembangan Berbasis Contextual Teaching and Materi Hama dan Penyakit Tumbuhan Zulis Shoidah, Fida Rachmadiarti, Winarsih Jurusan Biologi FMIPA UNESA Jalan Ketintang Gedung C Lt.2 Surabaya 6021, Indonesia

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH MATERI GEOMETRI NON EUCLIDES UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF

PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH MATERI GEOMETRI NON EUCLIDES UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH MATERI GEOMETRI NON EUCLIDES UNTUK MELATIHKAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF 1) 2) 3) Fatriya Adamura, Titin Masfingatin, dan Elma Puspita Kirbiana 1,2,3) FPMIPA, IKIP PGRI

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)

MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) Muhammad Muslim, Zainuddin, dan Syubhan An nur Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin Uchiem007@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2)

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2) Pengembangan LKPD Berbasis Conceptual. (Syella Ayunisa Rani) 231 PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS CONCEPTUAL ATTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI KESEIMBANGAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER PADA PEMBELAJARAN QUANTUM POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS SMP KELAS VIII

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER PADA PEMBELAJARAN QUANTUM POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS SMP KELAS VIII PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KARAKTER PADA PEMBELAJARAN QUANTUM POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS SMP KELAS VIII Wicha 37, Dafik 38,Susanto 39 Abstract.QuantumTeachingis a

Lebih terperinci

Cipti Januarita 1, Dwi Haryoto 2, Yudyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang

Cipti Januarita 1, Dwi Haryoto 2, Yudyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA DENGAN PENDEKATAN SAINS, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT (STM) DALAM POKOK BAHASAN ENERGI DAN MOMENTUM Cipti Januarita 1, Dwi Haryoto 2, Yudyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas

Lebih terperinci

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika...

Agung Setiabudi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika... 1 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Saintifik pada Sub Pokok Bahasan Tabung Kelas IX SMP (Development Mathematics Learning Devices With Scientific Approach In Sub Subject

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan ke arah mutu internasional dengan pembelajaran bilingual

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan ke arah mutu internasional dengan pembelajaran bilingual BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era global saat ini telah meningkatkan persaingan antar bangsa di dunia dalam segala aspek kehidupan, tidak terkecuali pendidikan. Hal ini secara otomatis menuntut dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran matematika realistik dengan langkah heuristik 69 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan dan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian pengembangan digunakan untuk mengembangkan perangkat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII SMP. Oleh ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII SMP. Oleh ABSTRACT 1 PENGEMBANGAN MODUL PADA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH UNTUK SISWA KELAS VII SMP Oleh Nofita Sari * ), Mukhni ** ), Anna Cesaria ** ) * ) Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS MATERI IPBA DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

ANALISIS MATERI IPBA DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Prosiding Seminar Nasional Fisika 2008 ISBN : 978-979-98010-3-6 ANALISIS MATERI IPBA DALAM KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Winny Liliawati dan Mimin Iryanti Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM Vol. 3, No. 3, pp.00-04, September204 PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM DEVELOPMENT MODEL OF INTERACTIVE E-BOOK MAGAZINE MODIFICATION ON THE MATERIAL

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Modul 1. Pengertian Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut. BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian pengembangan yang dipilih untuk pengembangan LKS yaitu model penelitian 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan,

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM FISIKA DAN PENGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN FISIKA

KORELASI ANTARA KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM FISIKA DAN PENGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN FISIKA http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/gravity ISSN 2442-515x, e-issn 2528-1976 GRAVITY Vol. 2 No. 1 (2016) KORELASI ANTARA KEMAMPUAN KOGNITIF MAHASISWA PADA MATA KULIAH TELAAH KURIKULUM FISIKA DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031 ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI JAMUR UNTUK SISWA SMA KELAS X MIA OLEH: FITRIA DWITA A1C411031 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul fisika berbasis inkuiri pada materi listrik dinamis untuk siswa SMA/MA. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING Mariani Setiawati, Zainuddin, dan Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin Abstrak:

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL MATERI HIMPUNAN BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs ABSTRACT

PENGEMBANGAN MODUL MATERI HIMPUNAN BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs ABSTRACT PENGEMBANGAN MODUL MATERI HIMPUNAN BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP/MTs Rika Oktaviani*), Mukhni ** ), AlfiYunita ** ) * ) Mahasiswa Program Studi Pendididkan Matematika STKIP PGRI SUMBAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Segitiga dan Segiempat untuk siswa SMP sekaligus mengetahui. kevalidan, keefektifan, dan kepraktisannya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS matematika dengan menggunakan

Lebih terperinci

FEKTIVITAS PENGEMBANGAN MODUL PERKULIAHAN DASAR ELEKTRONIKA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA

FEKTIVITAS PENGEMBANGAN MODUL PERKULIAHAN DASAR ELEKTRONIKA DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA UNES Journal of Education Scienties Volume 1, Issue 1, November 2017 P-ISSN 2598-4985 E-ISSN 2598-4993 Open Access at: http://journal.univ-ekasakti-pdg.ac.id FEKTIVITAS PENGEMBANGAN MODUL PERKULIAHAN DASAR

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL SIMULASI DIGITAL PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (SIMDIG) KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK N 2 DEPOK

PENGEMBANGAN MODUL SIMULASI DIGITAL PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (SIMDIG) KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK N 2 DEPOK Pengembangan Modul Simulasi Digital... (Taufiq Roisy Hidayat) 1 PENGEMBANGAN MODUL SIMULASI DIGITAL PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (SIMDIG) KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK N 2 DEPOK DEVELOPMENT

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA

PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA PENGEMBANGAN LKS FISIKA BERORIENTASI MODEL LEARNING CYCLE 7-E PADA MATERI ELASTISITAS SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN SMA Queen Erlia Utomo, Titin Sunarti Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA Skripsi Oleh: TRY NESIA NURHEMY X4307053 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras Sukmo Purwo Diharto

Lebih terperinci

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23

Siti Nurhayati 21, Didik S. Pambudi 22, Dinawati Trapsilasiwi 23 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN GARIS GARIS PADA SEGITIGA MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES BERDASARKAN METODE DISCOVERY LEARNING DI KELAS VIII SMP Siti Nurhayati 21,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa e-module pembelajaran

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI PECAHAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V MIN KORONG GADANG KECAMATAN KURANJI.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI PECAHAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V MIN KORONG GADANG KECAMATAN KURANJI. PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS REALISTIK UNTUK MATERI PECAHAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V MIN KORONG GADANG KECAMATAN KURANJI Oleh: Nur ꞌazizah*), Rahmi**), Yulyanti Harisman**) *)Mahasiswa Program

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY BERBASIS QAIT PADA MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I MATERI GRUPOIDA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY BERBASIS QAIT PADA MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I MATERI GRUPOIDA PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDE INQUIRY BERBASIS QAIT PADA MATA KULIAH STRUKTUR ALJABAR I MATERI GRUPOIDA 1) 2) Restu Lusiana, Tri Andari 1 Prodi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA DEVELOPMENT OF WORKSHEET WITH ORIENTED BY PROBLEM SOLVING WITH MIND

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS E-LEARNING PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS E-LEARNING PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS E-LEARNING PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA 1) Tri Wahyuni, 1) Sri Wahyuni, 1) Yushardi 1) Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN WORKSHEET IPBA BERBASIS SAINS LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MAHASISWA

PENGEMBANGAN WORKSHEET IPBA BERBASIS SAINS LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MAHASISWA DOI: doi.org/10.21009/03.snf2017.01.rnd.02 PENGEMBANGAN WORKSHEET IPBA BERBASIS SAINS LOKAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MAHASISWA Erwina Oktavianty 1,a), Hamdani, Ika Sari Fitrina

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SISTEM GERAK MANUSIA BERBASIS PETA KONSEP DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI SMA DI KABUPATEN JEMBER

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SISTEM GERAK MANUSIA BERBASIS PETA KONSEP DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI SMA DI KABUPATEN JEMBER PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SISTEM GERAK MANUSIA BERBASIS PETA KONSEP DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS XI SMA DI KABUPATEN JEMBER Rizka Elan Fadilah 7, Suratno 8, Dwi Wahyuni 9 Abstract. A

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA SISWA UNTUK MENGASES KETERAMPILAN PROSES DALAM PRAKTIKUM SENYAWA POLAR DAN NON POLAR KELAS X SMA

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA SISWA UNTUK MENGASES KETERAMPILAN PROSES DALAM PRAKTIKUM SENYAWA POLAR DAN NON POLAR KELAS X SMA PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA SISWA UNTUK MENGASES KETERAMPILAN PROSES DALAM PRAKTIKUM SENYAWA POLAR DAN NON POLAR KELAS X SMA DEVELOPMENT OF STUDENT PERFORMANCE ASSESSMENT INSTRUMENTS FOR ASSESS

Lebih terperinci

E-journal Prodi Edisi 1

E-journal Prodi Edisi 1 E-journal Prodi Edisi 1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SMP BERBASIS SCIENCE EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK THE DEVELOPMENT OF SCIENCE

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA Rafiqah Sari Neli 1, Erman Har 1, Azrita 2 Program

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION) PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION) PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOTITION) PADA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH Binti Anisaul Khasanah Pendidikan Matematika, STKIP Muhammadiyah Pringsewu

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODUL FISIKA SMP MATERI POKOK GERAK DENGAN MENERAPKAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

IMPLEMENTASI MODUL FISIKA SMP MATERI POKOK GERAK DENGAN MENERAPKAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF J. Pijar MIPA, Vol. III, No.1, Maret 2008 : 11-16. ISSN 1907-1744 IMPLEMENTASI MODUL FISIKA SMP MATERI POKOK GERAK DENGAN MENERAPKAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF Hikmawati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini merupakan bagian yang bersifat prosedural. Pada bab ini akan diuraikan mengenai rancangan alur penelitian mulai dari desain penelitian yang digunakan, tahapan pengumpulan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING SETTING CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SUB POKOK BAHASAN PRISMA DAN LIMAS KELAS VIII SEMESTER GENAP

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SUHU DAN PERUBAHANNYA. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Unila

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SUHU DAN PERUBAHANNYA. Dosen Pendidikan Fisika FKIP Unila PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SUHU DAN PERUBAHANNYA Praba Kurnia Dini Kalinda 1, Nengah Maharta 2, Chandra Ertikanto 2 1 Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU TEKA-TEKI KIMIA UNTUK KELAS XI SMA. Development of Instructional Media Buku Teka-Teki Kimia for grade XI SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU TEKA-TEKI KIMIA UNTUK KELAS XI SMA. Development of Instructional Media Buku Teka-Teki Kimia for grade XI SMA JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol.1, No.1, 2017,151-155 151 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BUKU TEKA-TEKI KIMIA UNTUK KELAS XI SMA Development of Instructional Media Buku Teka-Teki Kimia for

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU TESIS

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU TESIS PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Sains Oleh:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development adalah metode penelitian yang

Lebih terperinci

Elok Mufidah dan Amaria Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya Tlp: , Abstrak

Elok Mufidah dan Amaria Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya Tlp: ,   Abstrak PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBI) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ASAM BASA DAN GARAM Elok Mufidah dan Amaria Jurusan Kimia FMIPA Universitas

Lebih terperinci

Laily Anisa Nurhidayati 38, Susanto 39, Dafik 40

Laily Anisa Nurhidayati 38, Susanto 39, Dafik 40 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN STRATEGI PQ4R (PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) DENGAN TEKNIK MIND MAPPING PADA SUB POKOK BAHASAN HIMPUNAN KELAS VII Laily Anisa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO DEVELOPMENT OF STUDENT WORKSHEET WITH SOFTSKILLS ORIENTATION IN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk aktif membaca, mencari, dan menganalisis sebuah masalah secara

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk aktif membaca, mencari, dan menganalisis sebuah masalah secara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar di perguruan tinggi sangat menjunjung kemandirian, mahasiswa dituntut untuk aktif membaca, mencari, dan menganalisis sebuah masalah secara mandiri.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dan pengembangan (research and development). Metode penelitian dan pengembangan merupakan suatu metode penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN CHEMISTRY ELECTRONIC MODULE MATERI LARUTAN ASAM BASA KELAS XI SMA/MA

PENGEMBANGAN CHEMISTRY ELECTRONIC MODULE MATERI LARUTAN ASAM BASA KELAS XI SMA/MA PENGEMBANGAN CHEMISTRY ELECTRONIC MODULE MATERI LARUTAN ASAM BASA KELAS XI SMA/MA THE DEVELOPMENT OF CHEMISTRY ELECTRONIC MODULE ABOUT BASE ACID SOLUTION FOR XI th GRADE OF SENIOR HIGH SCHOOL Titis Catur

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KALKULUS DENGANMEMANFAATKAN MICROSOFT MATHEMATICS. Hebron Pardede

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KALKULUS DENGANMEMANFAATKAN MICROSOFT MATHEMATICS. Hebron Pardede JURNAL Suluh Pendidikan FKIP-UHN Halaman 184-189 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KALKULUS DENGANMEMANFAATKAN MICROSOFT MATHEMATICS Hebron Pardede Prodi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas HKBP Nommensen, Medan

Lebih terperinci

PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG

PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG Megasyani anaperta (1) Farida (2) (1) Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research &

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research & BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Penelitian ini tergolong ke dalam penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Setyosari (2012:214) penelitian pendidikan dan pengembangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA MODUL PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA MODUL PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA Pengembangan Media Pembelajaran (Yanto Wibowo) 331 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA MODUL PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA DEVELOPMENT OF MODULE AS A LEARNING

Lebih terperinci

Satutik Rahayu Dosen Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Mataram

Satutik Rahayu Dosen Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Mataram PENGEMBANGAN MODUL STATISTIK DASAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP ANALISIS STATISTIK PADA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS MATARAM Satutik Rahayu Dosen Program Studi Pendidikan Fisika Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA

PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA Silvi Yulia Sari 1, Nursyahra 2, dan Husna 3 1 Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Padang, Padang 2 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA UNTUK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI POKOK HIMPUNAN KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA UNTUK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI POKOK HIMPUNAN KELAS VII SMP PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA UNTUK PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) PADA MATERI POKOK HIMPUNAN KELAS VII SMP SKRIPSI Oleh: DAVID PRATAMA (K1311020) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PECAHAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PECAHAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATERI PECAHAN Robia Astuti Pendidikan Matematika, STKIP Muhammadiyah Pringsewu Email: pakde_hardy@yahoo.co.id Abstract The purpose of this study is

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan kognitif, antara lahir dan dewasa yaitu tahap sensorimotor, pra

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan kognitif, antara lahir dan dewasa yaitu tahap sensorimotor, pra BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Belajar Piaget Menurut Jean Piaget, seorang anak maju melalui empat tahap perkembangan kognitif, antara lahir dan dewasa yaitu tahap sensorimotor, pra operasional, opersional

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PROBLEM SOLVING

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PROBLEM SOLVING MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS SINTESIS SISWA MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PROBLEM SOLVING Surya Haryandi, Zainuddin, dan Suyidno Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin

Lebih terperinci