BAB 4 USULAN SOLUSI RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 USULAN SOLUSI RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI"

Transkripsi

1 BAB 4 USULAN SOLUSI RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1 Usulan rancangan koneksi kantor cabang Untuk koneksi dari jaringan kantor pusat PT. Hotel Indonesia Natour ke jaringan kantor-kantor cabang, diusulkan untuk menggunakan internet ADSL yang sudah tersedia di kantor-kantor PT. Hotel Indonesia Natour. Alasan digunakannya internet ADSL adalah karena internet ADSL memiliki downtime yang jauh lebih rendah daripada dialup maupun produk internet lainnya dan jaringan internet ADSL sudah berjalan pada masing-masing cabang dengan pemakaian bandwidth yang masih belum maksimal. Dengan internet ADSL, jaringan kantor cabang dan kantor pusat dapat terhubung terus selama 24 jam. Internet ADSL juga memiliki kecepatan yang lebih cepat, daripada dial-up yang kecepatannya hanya sampai 56 Kbps ataupun produk internet lainnya, sistem berjalan untuk pusat 256 Kbps dan cabang 128 Kbps. Kecepatan internet yang akan digunakan pada usulan koneksi untuk kantor cabang adalah masih tetap menggunakan 128 Kbps dan untuk kantor pusat dinaikkan dari 256 Kbps menjadi 512 Kbps. Alasan pertimbangan untuk memilih jumlah bandwidth untuk kantor cabang masih menggunakan 128 Kbps adalah karena penggunaan bandwidth di cabang masih belum maksimal. Sedangkan usulan untuk kantor pusat perlu dinaikkan menjadi 512 Kbps karena sudah maksimalnya penggunaan bandwidth yang sekarang ini dan juga agar tidak terjadi bottleneck pada jaringan kantor pusat apabila ke lima belas kantor cabang telah terkoneksi ke kantor pusat lewat internet dengan VPN. Keuntungan lainnya 103

2 104 adalah internet ADSL lebih mudah dikembangkan dan di-manage untuk perluasan bandwidth dan koneksi kantor cabang. Gambar 4.1 Rancangan topologi hub and spoke pada PT. Hotel Indonesia Natour. Gambar 4.1 merupakan usulan rancangan untuk koneksi berbagai kantor cabang dengan kantor pusat PT. Hotel Indonesia Natour yang menggunakan topologi hub-andspoke. Untuk sistem usulan, kantor cabang yang terhubung dengan internet ADSL melalui ISP untuk terkoneksi ke jaringan kantor pusat pada sistem usulan ini berjumlah lima belas kantor cabang.

3 Pemilihan hardware dan software yang akan digunakan Dalam perencanaan perancangan untuk implementasi VPN antara kantor cabang dengan kantor pusat PT. Hotel Indonesia Natour, perlu adanya pemilihan perangkat yang akan digunakan. Peralatan itu dapat peralatan yang baru atau bisa juga menggunakan peralatan jaringan yang sudah ada atau tersedia. Seperti yang sudah dibahas hardware yang digunakan adalah pc-based VPN. Spesifikasi hardware dan software yang digunakan adalah sebagai berikut : 15 PC sekelas Pentium IV untuk 15 kantor cabang PT. Hotel Indonesia Natour, dengan memory 256 Mb RAM, 8Gb harddisk, dan 1 buah ethernet card untuk setiap PC-nya. 15 Modem internet ADSL untuk 15 kantor cabang PT. Hotel Indonesia Natour. Operating system Linux Debian. FreeSWAN software sebagai pendukung IPSec. SSL Software. PC-based VPN yang akan dibuat ini menggunakan operating system Linux yang digunakan sebagai terminate VPN pada koneksi kantor cabang dengan kantor pusat. Adapun alasan penggunaan linux debian, adalah karena linux debian sudah dikenal kestabilannya dalam hal server. Hal lainnya adalah karena linux tidak memerlukan sumber daya yang besar jika dibandingkan dengan operating system lainnya. Berikut ini adalah kelebihan lain Linux secara umum jika dibandingkan dengan Windows :

4 106 - Produk Microsoft sangat mahal jika dibeli secara legal. - Keamanan pada komputer server lebih memadai karena pilihan keamanan pada Linux dapat diatur secara manual, dan pilihan setting konfigurasi keamanan lebih banyak dibandingkan dengan Windows. - Tidak terlalu banyak pembatasan-pembatasan yang terdapat pada Windows. Pada Linux terdapat banyak pilihan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan. - Sebagai server, Linux mempunyai lebih banyak pilihan-pilihan yang dapat diaplikasikan. Hal ini sangat memberi manfaat bagi administrator profesional untuk melakukan optimalisasi. 4.3 Usulan perubahan pada jaringan intranet. Untuk jaringan intranet atau LAN kantor pusat tidak akan terjadi adanya perubahan melainkan hanya ada penggantian device. Device yang diganti adalah router intel express yang berada pada kantor pusat diganti dengan sebuah PC-based VPN server yang juga dapat menggantikan fungsi router tersebut. Pada VPN server dipasang satu buah ethernet card, satu buah modem. Ethernet port ini digunakan sebagai pengarah ke internal network dan satu buah modem ini mengarah ke internet. Untuk dapat melakukan routing maka opsi ip_forward pada file /etc/network/option akan diaktifkan. Berikut adalah gambaran perubahan jaringannya.

5 107 Gambar 4.2 Perubahan router menjadi VPN Server Jadi pada pengimplementasiannya VPN Server ini memiliki dua fungsi yaitu sebagai VPN Server, dan juga sebagai PC router atau gateway bagi intranet PT. Hotel Indonesia Natour. 4.4 Usulan solusi perancangan VPN Pada usulan ini hanya akan dilakukan konfigurasi pada kantor pusat dan kantor cabang INNA Simpang Surabaya, karena untuk konfigurasi cabang-cabang lainnya tinggal dilakukan penyalinan dari konfigurasi cabang surabaya dan dilakukan penyesuaian IP address nya. Untuk koneksi VPN antara kantor-kantor cabang dengan kantor pusat, digunakan PC-based VPN server dengan OS linux Debian yang sudah diinstalasikan sebagai gateway pada kantor-kantor PT. Hotel Indonesia Natour. Perlu ditentukan IP address untuk setiap LAN kantor-kantor cabang dan kantor pusat PT.

6 108 Hotel Indonesia Natour. Selain itu, IP address yang merupakan koneksi internet akan diberikan oleh Internet Service Provider (ISP). Pada rancangan yang diusulkan ini, IP address yang digunakan adalah pemisalan bahwa ISP telah memberikan IP address seperti itu. Tabel 4.1 dibawah ini merupakan Tabel yang berisi rancangan koneksi gateway kantor pusat. Rancangan tersebut akan digunakan untuk menghubungkan koneksi internet yang akan digunakan untuk jalur VPN dan jalur akses internet seperti yang sekarang sudah berjalan. Pada Tabel 4.1 ditentukan hostname yang merupakan nama gateway tersebut, lalu IP address interface PC ethernet 0 yang merupakan IP address jaringan lokal dalam hal ini adalah beserta subnet mask-nya dan IP address interface PPP 0 yang terhubung ke ISP juga beserta subnet mask-nya. Konfigurasi PC Kantor Pusat Host Name DebianHQ Network ID Eth IP Address Eth Subnet Mask Eth Network ID PPP IP Address PPP Subnet Mask PPP Tabel 4.1 Rancangan Koneksi gateway Kantor Pusat Pada Tabel 4.2 terdapat rancangan gateway kantor cabang yang masing-masing terhubung ke internet melalui ISP. Dalam rancangan tersebut terdapat hostname yang merupakan nama gateway masing-masing kantor cabang, interface ethernet 0 nya yang merupakan jaringan lokal beserta subnet mask-nya masing-masing, interface PPP 0 nya yang terhubung ke ISP.

7 109 Konfigurasi PC Kantor Cabang Host Name DebianSS Network ID Eth IP Address Eth Subnet Mask Eth Network ID PPP IP Address PPP Subnet Mask PPP Tabel 4.2 Koneksi kantor cabang INNA Simpang Surabaya Setelah konfigurasi IP pada masing-masing VPN server dilakukan maka akan tercipta koneksi melalui internet. Perancangan ini merupakan perancangan site-to-site VPN yang hanya menghubungkan kedua tempat tersebut saja. Secara logical gambaran koneksi ini bisa dilihat pada gambar berikut : Gambar 4.3 Koneksi kantor pusat kantor cabang Perancangan VPN kantor cabang dengan kantor pusat PT. Hotel Indonesia Natour merupakan VPN tipe site-to-site karena hanya menghubungkan kedua tempat tersebut saja. VPN yang akan dirancang adalah menggunakan IPSec. Untuk pengimplementasian IPSec dalam pembuatan VPN terdapat 5 langkah, yaitu :

8 Instalasi FreeSWAN Menginstalasi paket FreeSWAN dan kernel patchnya pada VPN server yang digunakan. Dalam hal ini digunakan Linux Debian dengan kernel versi Konfigurasi enkripsi RSA Melakukan pembuatan private key dan public key yang akan digunakan oleh FreeSWAN dengan menggunakan algoritma RSA. 3. Konfigurasi Open SSL Konfigurasi ini dilakukan untuk menyesuaikan besar bit enkripsi dan masa validasi dari koneksi VPN ini. 4. Konfigurasi CA. Konfigurasi ini untuk menyesuaikan masa validasi dari sertifikat yang akan digunakan dan juga melakukan pembuatan sertifikat baru 5. Konfigurasi sertifikat FreeSWAN Konfigurasi ini dilakukan untuk menyesuaikan kedua sertifikat diatas dengan sertifikat yang ada di FreeSWAN dan juga membuat signature agar VPN server dapat mengetahui dan mengijinkan paket-paket yang akan melewatinya. 4.5 Pengimplementasian VPN Server. Dalam pengimplementasian VPN server pada PT. Hotel Indonesia Natour digunakan beberapa tahap utama yang diperlukan, antara lain : 1. Instalasi paket FreeSWAN dan dependency nya. 2. Patch dan kompilasi kernel.

9 Instalasi network 4. Konfigurasi VPN server. Berikut dibawah ini salah satu contoh rancangan IPSec untuk membangun sebuah VPN antara kantor pusat dengan kantor cabang PT. Hotel Indonesia Natour. Dalam skripsi ini, hanya akan diambil satu contoh karena hampir semua rancangannya sama untuk semua kantor cabang, hanya password authentikasi serta konfigurasi IP address-nya saja yang berbeda. Untuk perancangan IPSec lengkapnya dapat dilihat pada lampiran dibagian belakang Instalasi Paket FreeSWAN dan Dependency -nya Proses pertama kali dalam membuat VPN server adalah melakukan instalasi FreeSWAN. FreeSWAN ini merupakan implementasi dari protokol IPSec untuk linux yang dapat diperluas untuk dapat melakukan enkripsi. Pada proses penginstalasian ini diperlukan suatu dependency, yaitu modul-modul yang dibutuhkan untuk membentuk program tersebut. Dependency ini biasanya diletakan terpisah dari program utamanya sendiri. Dalam menginstalasi FreeSWAN dependency yang diperlukan adalah make, kernel-package, gcc, libncurses5-dev. Dependency ini perlu diinstal bersamaan dengan aplikasi tersebut, jika ada salah satu dependency yang tidak terpenuhi maka program tidak akan terinstall dengan sempurna. Untuk melakukan instalasi FreeSWAN pada debian digunakan perintah apt-get install. Perintah jelasnya adalah seperti berikut : # apt-get install FreeSWAN kernel-patch-freeswan kernel-source libncurses5-dev gcc make kernel-package

10 112 Setelah memasukan perintah diatas akan muncul dialog konfirmasi untuk membuat device FreeSWAN. Device ini dimaksudkan untuk membuat virtual ethernet agar kita bisa melakukan routing paket yang akan keluar, apakah paket itu akan dienkripsi atau tidak. Pilih yes untuk pertanyaan ini. Setelah proses ini dilakukan maka akan ditampilkan dialog box selanjutnya yang meminta untuk merestart daemon FreeSWAN. Daemon ini merupakan service yang berjalan pada kernel linux. Proses ini dilakukan untuk memperbaiki sisi security nya. Pada pilihan ini opsi yes diambil. Sesudah daemon FreeSWAN direstart maka dialog box yang muncul selanjutnya adalah permintaan untuk membuat private key dan public key yang akan digunakan untuk host (dalam hal ini VPN server). Public key dan private key ini berfungsi untuk proses authentikasi koneksi VPN. Key ini dapat dibagikan kepada user lain, yang tentu saja dengan aturan yang sudah ditentukan administrator. Sedangkan untuk algoritma yang digunakan adalah RSA (Rivest, Shamir, Adleman). Kemungkinan lain adalah dengan menggunakan shared secrets key. Key ini adalah password sama yang digunakan pada kedua sisi tunnel untuk authentikasi koneksi. Namun dalam penerapannya, jika menggunakan banyak koneksi, penggunaan authentikasi RSA lebih mudah digunakan. Tampilan selanjutnya adalah dialog yang meminta untuk memilih penggunaan plain format sebagai sertifikasi atau menggunakan sertifikasi X509. Jika aplikasi yang berjalan diatas VPN ini digunakan untuk hubungan antar host, maka cukup digunakan plain format. Tetapi jika implementasi IPSec ini digunakan untuk aplikasi lain yang tidak mendukung FreeSWAN maka harus digunakan memilih sertifikasi X509, karena sertifikasi ini merupakan sertifikasi yang sudah di standarisasi dan digunakan secara

11 113 luas. Dialog box berikutnya adalah dialog konfirmasi yang menanyakan kepemilikan sertifikasi X509 yang lainnya. Jika memiliki program lainnya yang berjalan dengan menggunakan sertifikasi X509 seperti RSA security, maka dapat digunakan key yang sama, namun jika tidak ada maka akan dibuat sertifikasi baru. Langkah berikutnya adalah memasukan panjang bit enkripsi yang akan digunakan. Panjang bit enkripsi dari RSA key secara default adalah 1024 bits dan sangat tidak disarankan untuk menggunakan bit dibawah nilai tersebut. Aplikasi ini juga menganjurkan panjang bit enkripsi untuk tidak lebih dari 2048 bits karena hal ini akan menyebabkan lamanya proses authentikasi. Gambar 4.4 Konfigurasi panjang bit enkripsi RSA key. Dialog box selajutnya adalah konfirmasi untuk pembuatan sertifkat FreeSWAN. Setelah dialog ini selesai akan maka akan muncul dialog box yang akan meminta berbagai jenis informasi seperti kode negara, nama kota, nama organisasi, nama satuan unit yang bertanggung jawab, nama host komputer, dan dari administrator. Keterangan ini kemudian diisi sesuai dengan keperluan yang ada.

12 Patch dan kompilasi kernel Pada tahapan ini dilakukan kompilasi kernel yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan aplikasi akan resource kernel, karena aplikasi FreeSWAN membuat sebuah device IPSec yang membutuhkan akses langsung ke kernel linux. Jika kompilasi kernel ini tidak dilakukan maka akses terhadap device IPSec tidak akan dapat dilakukan yang mengakibatkan tidak akan terjadinya tunnel VPN. Pada tahapan ini, pertama akan dilakukan patch kernel terlebih dahulu terhadap source kernel lama yakni kernel , dan kemudian kernel tersebut akan dikompilasi kembali dengan mengaktifkan sejumlah fitur IPSec. Untuk melakukan patch kernel maka pertama kali akan dilakukan ekstraksi file kernel-source yang berada pada direktori /usr/src dan kemudian membuat soft link dari hasil ekstraksi file tersebut direktori /usr/src/linux. Pembuatan soft link hanya untuk mempermudah dalam berpindah pindah direktori. Perintah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut : # cd /usr/src # bunzip2 kernel-source tar.bz2 # tar xvf kernel-source tar # ln s /usr/src/kernel-source /usr/src/linux Setelah perintah tersebut dijalankan maka source kernel yang berada di direktori /usr/src/linux telah siap untuk dipatch. Masukan perintah : # cd /usr/src/linux # /usr/src/kernel-patches/all/apply/freeswan Setelah perintah ini dilakukan maka akan muncul berbagai pesan yang muncul dari sistem saat patching eksekusi berlangsung. Seperti yang ditunjukan Gambar 4.5.

13 115 Kemudian setelah melakukan kernel patch, maka langkah berikutnya adalah melakukan backup kernel lama dan melakukan kompilasi kernel baru. Backup kernel lama ini dapat dilakukan dengan membuat copy file dari /boot/vmlinuz dan file /boot/config Setelah pengkopian file dilakukan maka langkah berikutnya adalah mengetikkan perintah : # cp /boot/vmlinuz bf2.4 /boot/vmlinuz-baru # cp /boot/config bf2.4 /usr/src/config-baru # cd /usr/src/linux # make menuconfig Setelah hal diatas dilakukan maka akan muncul layar tampilan menu konfigurasi kernel yang muncul setelah perintah make menuconfig dieksekusi. Pada tampilan ini akan dipilih Load and Alternate Configuration File yang dimaksudkan untuk meload file konfigurasi dari kernel yang sudah di patch pada tahap awal. Masukan nama file yaitu config-baru dan kemudian tekan yes. Kemudian cek pada bagian Network Option dan akan terlihat opsi IPSec Option, seperti yang terlihat pada Gambar 4.7, ini menandakan konfigurasi yang diload tadi adalah konfigurasi yang benar. Langkah selanjutnya adalah pilih opsi tersebut dan simpan, lalu keluar. Pada langkah selanjutnya kita melakukan pembuatan kernel image baru dengan menggunakan konfigurasi yang baru. Perintah yang harus dijalankan adalah : # make-kpkg buildpackage modules kernel-image binary # cd /usr/src/linux # dpkg i kernel-image _10.00.custom_i386.deb Dengan perintah diatas kita melakukan kompilasi modul kernel yang akan menghasilkan kernel image baru dan kemudian menginstalasikan kernel baru pada sistem.

14 116 Setelah proses kompilasi dan instalasi kernel pada sistem dilakukan, langkah selanjutnya adalah pembuatan konfigurasi boot loader agar jika terjadi crash pada sistem kernel baru, kita masih dapat menggunakan kernel lama. Untuk melakukan ini maka file /etc/lilo.conf perlu diedit. Berikut adalah konfigurasi baru untuk file lilo.conf : # Boot by Linux default # /etc/lilo.conf default=linux-vpn image = /boot/vmlinuz label = Linux-VPN read-only # restricted # alias=1 image = /boot/vmlinuz-lama label=linux-lama read-only optional # restricted # alias=2 Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah melakukan konfigurasi pada kernel parameter network agar dapat mendukung IPSec dan IP redirection. Jika hal ini tidak dilakukan maka pada saat user melakukan konfigurasi VPN tidak akan terjadi routing. Pengeditan yang dilakukan pada file /etc/sysctl.conf akan menambahkan parameter kepada kernel pada saat boot, sehingga root tidak harus memasukan perintah setiap kali VPN server akan dijalankan. Baris perintah yang ditambahkan pada file /etc/sysctl.conf adalah : Net.ipv4.conf.eth0.rp_filter=0 Net.ipv4.conf.ipsec.rp_filter=0 Net.ipv4.ip_forward=1

15 117 Setelah hal-hal diatas dilakukan maka PC linux ini sudah memiliki sebuah aplikasi FreeSWAN yang terintegrasi dengan kernel linux. Namun PC linux ini belum bisa melakukan fungsi VPN karena konfigurasi VPN tersebut belum diatur. Gambar 4.5 Kernel Patching pada FreeSWAN

16 118 Gambar 4.6 Menu dari konfigurasi kernel Gambar 4.7 IPSec Option pada konfigurasi kernel linux

17 Instalasi pada Network. Untuk koneksi VPN server seperti Gambar 4.3 diatas dibutuhkan IP address public yang didapatkan dari ISP. Dengan menggunakan IP address public ini maka server ini bisa diakses dari internet. Selain IP address juga dibutuhkan konfigurasi pada file /etc/network/options dengan cara menambahkan baris yang berisikan ip_forward=yes. Setelah melakukan pengeditan diatas maka perlu dimasukan perintah route yang digunakan untuk memberitahu kepada kernel interface mana yang digunakan sebagai external interface. Perintah ini juga digunakan untuk melakukan routing ke internet. Perintah yang digunakan adalah : # route add if ppp0 Perintah ini berarti mengarahkan semua routing yang tidak ada dalam routing table ke interface PPP0 dengan alamat maka jika ada permintaan ke internet dengan alamat IP , paket ini akan diarahkan ke interface ppp0 yang berhubungan dengan ISP dan di routing ke internet. Dengan kondisi seperti ini maka VPN server ini sudah bisa digunakan sebagai gateway yang akan me-routing segala informasi dari internal network menuju internet maupun sebaliknya Konfigurasi VPN server. Pada tahap ini dilakukan pengeditan pada file-file konfigurasi yang mendukung FreeSWAN, seperti file konfigurasi openssl dan juga file CA (Certificate Authority) dari openssl.

18 Konfigurasi OpenSSL. Pertama yang harus dilakukan dalam konfigurasi openssl adalah melakukan edit pada file konfigurasi openssl yang terletak di /etc/ssl/opnssl.cnf untuk menentukan besar bit yang akan dienkripsi dan masa validasi dari koneksi VPN ini. Dalam hal ini, nilai dari default enkripsi adalah 1024 sama dengan nilai default pada enkripsi RSA yang ada pada FreeSWAN, maka nilai ini dimasukan sama seperti yang diisikan pada enkripsi RSA yakni 1024 bits. Dan juga lakukan pengubahan pada masa validasi dari 365 hari menjadi 30 hari, hal ini dimaksudkan agar setiap satu bulan sekali dibuat sertifikasi baru bagi setiap cabang, hal ini dilakukan untuk meningkatkan sisi sekuriti dari sertifikasi itu sendiri. Gambar 4.8 Konfigurasi default_bit pada opnssl.cnf Gambar 4.9 Konfigurasi default_days pada opnssl.cnf Konfigurasi CA Konfigurasi CA (Certificate Authority) merupakan suatu tools yang akan mengeluarkan sertifikat untuk dibagikan ke host client, sehingga jika client melakukan koneksi ke kantor pusat maka akan diketahui dan dicatat log-nya dari sertifikasi ini. Konfigurasi ini berisi indentitas dari si pemilik sertifikat, seperti yang dilakukan pada

19 121 saat penginstalasian FreeSWAN. Pada konfigurasi ini dilakukan penyesuaian dengan konfigurasi openssl diatas pada validation_days, agar antara sertifikat dan mesin pemroses sertifikat terdapat kesamaan waktu. Dalam hal ini berarti jika masa berlaku sertifikat habis maka pada mesin juga akan habis dan sertifikasi baru akan dibuat. Untuk konfigurasi CA file yang harus diubah adalah /usr/lib/ssl/misc/ca.sh, untuk disesuaikan dengan konfigurasi openssl diatas. Disini masa validasi akan diubah menjadi 30 hari. Gambar 4.10 Konfigurasi CA.sh Kemudian yang harus dilakukan adalah membuat CA baru. Hal ini dimaksudkan agar kita memiliki sertifikat baru dengan masa berlaku 30 hari. Agar semua file konfigurasi masuk ke suatu direktori maka dibuat sebuah direktori yang berlokasi di /var/sslca. Kemudian masukan perintah untuk membuat sertifikat baru : # /usr/lib/ssl/misc/ca.sh newca

20 122 Gambar 4.11 Konfigurasi CA Konfigurasi sertifikat FreeSWAN Setelah CA terbentuk, maka dilanjutkan dengan pembuatan sertifikasi FreeSWAN dengan nama newreq. Sertifikat ini merupakan sertifikat yang digunakan oleh server ketika client meminta untuk melakukan koneksi ke VPN server. Pada saat sebuah host client meminta untuk melakukan koneksi, pertama-tama server akan meminta sebuah password (challenge password), jika client bisa menjawab dengan tepat maka sertifikat akan dilihat oleh server, jika tidak maka koneksi akan diputuskan. Kemudian server akan mencocokan sertifikat yang dimiliki oleh client dengan key nya, jika cocok maka koneksi akan terjalin, tapi jika tidak maka koneksi akan terputus. Pembuatan sertifikasi FreeSWAN ini dilakukan dengan cara :

21 123 # /usr/lib/ssl/misc/ca.sh newreq Gambar 4.12 Konfigurasi sertifikat FreeSWAN Setelah sertifikasi request terbentuk, maka sertifikat tersebut harus ditandai dengan sebuah signature. Signature ini berfungsi untuk menjamin keaslian dari sertifikat request tersebut, jika sertifikat request dibuat ditempat lain maka key yang dihasilkan juga tidak sama. Pembuatan key ini dilakukan dengan cara : # /usr/lib/ssl/misc/ca.sh sign Dan kemudian pilih y untuk mengakhiri proses pembuatan signature.

22 124 Gambar 4.13 Pembuatan key signature dari sertifikat request Agar proses penamaan mudah diingat maka akan dilakukan perubahan penamaan pada sertifikat yang telah dibuat. Nama dari file newcert.pem dirubah menjadi

23 125 vpn.hin.net.pem dan nama newreq.pem dirubah menjadi vpn.hin.net.key. Berikut adalah perintah untuk melakukan perubahan nama file tersebut : # mv /var/sslca/newcert.pem /var/sslca/vpn.hin.net.pem # mv /var/sslca/newreq.pem /var/sslca/vpn.hin.net.key Setelah proses penamaan dilakukan, langkah selanjutnya adalah mengubah isi dari sertifikasi vpn.hin.net.key. yang terletak pada folder /var/sslca/. Perubahan ini dimaksudkan agar seluruh proses authentikasi yang terjadi hanya menggunakan authentikasi RSA saja. Pada bagian -----BEGIN CERTIFICATE REQUEST----- hingga bagian akhir merupakan proses authentikasi dari openssl, sehingga dalam hal ini pada saat client meminta koneksi dengan server akan terjadi dua kali authentikasi. Proses ini selain dapat membuat proses authentikasi menjadi lama juga akan membuat masalah pada level aplikasi. Proses authentikasi ini dapat dihilangkan dengan cara menghapus mulai dari bagian ----BEGIN CERTIFICATE REQUEST hingga bagian akhirnya. Sehingga file vpn.hin.net.key akan dimulai dari ----BEGIN RSA PRIVATE KEY----- dan selesai dengan -----END RSA PRIVATE KEY Setelah semua proses pembuatan dan pengeditan file file sertifikat dilakukan, maka langkah berikutnya adalah memindahkan file-file tersebut kedalam direktori IPSec yang terletak di /etc/ipsec.d dan membuat sebuah file kosong bernama crl.pem pada direktori /etc/ipsec.d/crls/crl.pem. Perintah yang digunakan adalah sebagai berikut : # cp /var/sslca/vpn.hin.net.key /etc/ipsec.d/private/ # cp /var/sslca/vpn.hin.net.pem /etc/ipsec.d/ # cp /var/sslca/democa/cacert.pem /etc/ipsec.d/cacerts/ # openssl ca gencrl out /etc/ipsec.d/crls/crl.pem Langkah berikutnya dari konfigurasi server ini adalah melakukan edit pada password authentikasi untuk IPSec. File konfigurasi ini terletak pada /etc/ipsec.secrets

24 126 dan password yang diisikan haruslah sama dengan pada waktu mengisikan password pada pembuatan newca dan newreq. Pada tahap ini, jika password yang diisikan tidak sama dengan yang ada pada sertifikat, maka VPN server tidak akan mengijikan proses authentikasi pada sertifikat tersebut, dan sebagai akibatnya maka perlu dibuat sertifikat baru yang sama dengan password dengan ipsec.secrets ini. Gambar 4.14 File ipsec.secrets VPN server kantor pusat Setelah semua konfigurasi diatas dilakukan, maka sebagai langkah terakhir harus dilakukan penulisan file konfigurasi baru untuk IPSec FreeSWAN. File konfigurasi ini terletak di /etc/ipsec.conf. Pada file konfigurasi ini terdapat beberapa hal yang harus diketahui antara lain IP address internal yang akan dihubungkan, IP address yang menjadi gateway dari network yang akan dihubungkan, dan nama sertifikat yang digunakan. Berikut adalah contoh dari konfigurasi yang digunakan pada VPN server kantor pusat. # /etc/ipsec.conf FreeSWAN IPSec configuration # file config setup config setup interfaces=%defaultroute klipsdebug=none plutodebug=none plutoload=%search plutostart=%search uniqeids=yes

25 127 conn %default keyintries=1 compress=yes disablearrivalcheck=no authby=rsasig leftrsasigkey=%cert rightrsasigkey=%cert conn roadwarrior-net leftsubnet= / right=%any left=%defaultroute leftcert=vpn.hin.net.pem auto=add pfs=yes conn roadwarrior right=%any left=%defaultroad auto=add pfs=yes Pada konfigurasi diatas leftsubnet merupakan interface yang terhubung dengan internal network dan diisi dengan IP address dan subnet mask yang sesuai. Sedangkan untuk right diisi dengan %any, ini menunjukan bahwa interface yang mengarah ke internet ini bisa menggunakan IP berapapun selama tidak sama dengan pool IP pada internal network. Sedangkan untuk penulisannya sendiri hanya menggunakan kata right karena yang isinya berupa IP address dan bukan subnet mask seperti pada penulisan leftsubnet. Untuk bagian leftcert, disini ditunjukan bahwa untuk memasuki leftsubnet client harus memiliki sertifikat vpn.hin.net.pem. Sedangkan untuk bagian auto=add, merupakan perintah untuk memberikan ijin secara otomatis bagi client yang memiliki sertifikat vpn.hin.net.pem.

26 Konfigurasi VPN Client Pada konfigurasi client, sama seperti pada VPN server harus dilakukan kompilasi kernel dan kernel patch untuk menginstall aplikasi FreeSWAN, dan kemudian mengkopi sertifikat dan file-file konfigurasi lainnya, seperti file konfigurasi openssl dan CA. Setelah proses kompilasi kernel dan kernel patch aplikasi FreeSWAN selesai dilakukan, file-file konfigurasi yang berada pada direktori /var/sslca/ VPN server kantor pusat ke sebuah direktori sementara pada direktori /var/sby/vpn VPN server kantor cabang Surabaya. Kemudian dilakukan perubahan nama dan menyalin ke direktori tempat IPSec bekerja yaitu /etc/ipsec.d/. Perintah yang dilakukan yaitu : # cp /var/sby/vpn/vpn.hin.net.pem /etc/ipsec.d/ # mv/var/sby/vpn/vpn.hin.net.pem /var/sby/vpn/simpang.hin.net.pem # mv /var/sby/vpn/vpn.hin.net.key /var/sby/vpn/simpang.hin.net.key # cp /var/sby/vpn/vpn.hin.net.pem /etc/ipsec.d/ # cp /var/sby/vpn/vpn.hin.net.key /etc/ipsec.d/private/ # cp /var/sby/vpn/cacerts.pem /etc/ipsec.d/cacerts/cacerts.pem # cp /var/sby/vpn/crl.pem /etc/ipsec.d/crls/ Kemudian lakukan edit pada file /etc/ipsec.secrets seperti yang dilakukan pada VPN server kantor pusat. Kemudian langkah berikutnya adalah melakukan penyesuaian pada ip address pada file /etc/ipsec.conf. Gambar 4.15 File ipsec.secrets VPN server kantor cabang

27 129 Langkah terakhir dari konfigurasi client ini adalah penyesuaian konfigurasi pada /etc/ipsec.conf. Langkah ini seperti yang dilakukan pada konfigurasi VPN server kantor pusat hanya dilakukan dengan menyesuaikan leftsubnet dan rightsubnetnya. Berikut adalah contoh file konfigurasi VPN server kantor cabang. # /etc/ipsec.conf FreeSWAN IPSec configuration # file config setup config setup interfaces=%defaultroute klipsdebug=none plutodebug=none plutoload=%search plutostart=%search uniqeids=yes conn %default keyintries=0 compress=yes disablearrivalcheck=no authby=rsasig leftrsasigkey=%cert rightrsasigkey=%cert conn roadwarrior-net left= leftsubnet= / leftcert=vpn.hin.net.pem right=%defaultroute rightcert=simpang.hin.net.pem auto=add pfs=yes conn roadwarrior left= leftcert=vpn.hin.net.pem right=%defaultroute rightcert=simpang.hin.net.pem auto=add pfs=yes 4.6 Evaluasi VPN Sebelum melakukan testing VPN, maka harus dipastikan bahwa koneksi routing antara VPN server kantor pusat dan kantor cabang dapat berjalan. Caranya dapat dengan melihatnya pada routing table yang terdapat di VPN server kantor cabang. Dari routing

28 130 table ini dapat dilihat IP dengan tujuan VPN server kantor pusat yang beralamat sudah terdapat pada route destination, VPN server ini bisa dijangkau melalui gateway berikutnya dengan alamat melalui interface ipsec0. Hal ini menandakan paket yang keluar menuju alamat akan dienkripsi. Gambar 4.16 Routing table VPN server surabaya Testing VPN Untuk memastikan bahwa VPN berjalan dengan baik adalah dengan melakukan testing. Testing ini dilakukan dengan menggunakan software sniffer Ethereal. Software Ethereal ini nantinya akan menangkap paket-paket yang lewat ketika transfer data terjadi. Dengan melakukan sniff menggunakan software ini, maka dapat dilihat bahwa paket-paket tersebut dienkripsi atau tidak. Apabila paket tersebut dienkripsi maka dapat disimpulkan bahwa VPN tersebut sudah berjalan dengan baik. Namun jika sistem VPN sudah dijalankan, tetapi paket-paket yang ditangkap oleh software Ethereal tidak terenkripsi maka VPN tersebut belum berhasil diimplementasikan. Untuk memastikan bahwa usulan solusi rancangan dan konfigurasi yang dibuat berjalan dengan baik, maka dilakukan testing dengan melakukan sniff melalui Ethereal. Testing dilakukan dengan melakukan login ftp dari komputer kantor cabang ke server ftp

29 131 di kantor pusat. Dengan melihat pada software Ethereal dapat dilihat bahwa paket yang tertangkap dapat dilihat username dan password untuk login ftp dari kantor cabang pada ftp server di kantor pusat. Gambar 4.17 dan Gambar 4.18 adalah hasil yang terlihat ketika software Ethereal melakukan sniff terhadap paket-paket yang dikirimkan ke suatu tujuan tertentu. Ketika melakukan sniff terhadap paket-paket ini belum diimplementasikan sistem VPN-nya sehingga semua paket yang lewat dapat dilihat data yang terdapat pada paket tersebut. Gambar 4.17 Sniff paket data tanpa VPN Pada Gambar 4.17 terlihat bahwa suatu user melakukan ftp ke IP address yang merupakan jaringan lokal kantor pusat. Pada software ethereal terlihat bahwa username yang digunakan adalah ted dan password yang digunakan adalah Apabila diimplementasikan sistem VPN, maka paket-paket yang ditangkap

30 132 oleh ethereal tidak akan terlihat. Gambar 4.18 memperlihatkan paket yang dienkripsi dengan melakukan ftp seperti yang dilakukan sebelumnya. Gambar 4.18 Sniff paket data dengan VPN Terlihat bahwa dengan VPN setiap paket yang akan dikirim dari kantor cabang atau sebaliknya akan dienkripsi terlebih dahulu sehingga data yang terdapat dalam paket tidak terlihat. Paket-paket yang dienkripsi hanya terlihat ESP(SPI=0x8eb298), yang artinya menggunakan protokol ESP.

31 Kelebihan dan Kelemahan VPN Kelebihan VPN Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan VPN untuk implementasi WAN. Pertama, jangkauan jaringan lokal yang dimiliki suatu perusahaan akan menjadi luas, sehingga perusahaan dapat mengembangkan bisnisnya di daerah lain. Waktu yang dibutuhkan untuk menghubungkan jaringan lokal ke tempat lain juga semakin cepat, karena proses instalasi infrastruktur jaringan dilakukan dari perusahaan/kantor cabang yang baru dengan ISP terdekat di daerahnya. Sedangkan penggunaan leased line sebagai WAN akan membutuhkan waktu yang lama untuk membangun jalur koneksi khusus dari kantor cabang yang baru dengan perusahaan induknya. Dengan demikian penggunaan VPN secara tidak langsung akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja. Kedua, penggunaaan VPN dapat mereduksi biaya operasional bila dibandingkan dengan penggunaan leased line sebagai cara tradisional untuk mengimplementasikan WAN. VPN dapat mengurangi biaya pembuatan jaringan karena tidak membutuhkan kabel (leased line) yang panjang. Penggunaan kabel yang panjang akan membutuhkan biaya produksi yang sangat besar. Semakin jauh jarak yang diinginkan, semakin meningkat pula biaya produksinya. VPN menggunakan internet sebagai media komunikasinya. Perusahaan hanya membutuhkan kabel dalam jumlah yang relatif kecil untuk menghubungkan perusahaan tersebut dengan pihak ISP (internet service provider) terdekat. Media internet telah tersebar ke seluruh dunia, karena internet digunakan sebagai media komunikasi publik yang bersifat terbuka. Artinya setiap paket informasi yang dikirimkan melalui internet, dapat diakses dan diawasi bahkan dimanipulasi, oleh setiap

32 134 orang yang terhubung ke internet pada setiap saat. Setiap orang berhak menggunakan internet dengan syarat dia memiliki akses ke internet. Untuk memperoleh akses ke internet, orang tersebut dapat dengan mudah pergi ke warnet (warung internet) yang sudah banyak tersebar di Indonesia. Oleh karena itu untuk memperoleh komunikasi yang aman, perlu protokol tambahan yang khusus dirancang untuk mengamankan data yang dikirim melalui internet, sehingga data tersebut hanya dapat diakses oleh pihak tertentu saja. Penggunaan VPN juga dapat mengurangi biaya telepon untuk akses jarak jauh, karena hanya dibutuhkan biaya telepon untuk panggilan ke titik akses yang ada di ISP terdekat. Pada beberapa kasus hal ini membutuhkan biaya telepon SLJJ (sambungan langsung jarak jauh), namun sebagian besar kasus cukup dengan biaya telepon lokal. Berbeda dengan penggunaan leased line, semakin jauh jarak antar terminal, akan semakin mahal biaya telepon yang digunakan. Biaya operasional perusahaan juga akan berkurang bila menggunakan VPN. Hal ini disebabkan karena pelayanan akses dial-up dilakukan oleh ISP, bukan oleh perusahaan yang bersangkutan. Secara teori biaya operasional ISP yang dibebankan kepada perusahaan bisa jauh lebih kecil daripada biaya operasional akses dial-up tersebut ditanggung perusahaan itu sendiri karena biaya operasional ISP itu ditanggung bersama-sama oleh ribuan pelanggan ISP tersebut. Ketiga, penggunaan VPN akan meningkatkan skalabilitas. Perusahaan yang tumbuh pesat akan membutuhkan kantor cabang baru di beberapa tempat yang terhubung dengan jaringan lokal kantor pusat. Bila menggunakan leased line, penambahan satu kantor cabang membutuhkan satu jalur untuk membangun WAN. Penambahan satu kantor cabang baru lagi (dua kantor cabang) akan membutuhkan dua

33 135 tambahan jalur, masing-masing ke kantor pusat dan ke kantor cabang terdahulu. Jika mereka memiliki kantor cabang yang ke-3, dibutuhkan enam jalur untuk menghubungkan semua kantor. Berbeda dengan penggunaan leased line, pada VPN, penambahan satu kantor cabang hanya membutuhkan satu jalur, yaitu jalur yang menhubungkan kantor cabang yang baru dengan ISP terdekat. Selanjutnya jalur dari ISP akan terhubung ke internet yang merupakan jaringan global. Dengan demikian penggunaan VPN untuk implementasi WAN akan menyederhanakan topologi jaringannya. Keempat, VPN memberi kemudahan untuk diakses dari mana saja, karena VPN terhubung ke internet. Sehingga pegawai yang mobile dapat mengakses jaringan khusus perusahaan di manapun dia berada. Selama dia bisa mendapatkan akses ke internet ke ISP terdekat, pegawai tersebut tetap dapat melakukan koneksi dengan jaringan khusus perusahaan. Hal ini tidak dapat dilakukan jika menggunakan leased line yang hanya dapat diakses pada terminal tertentu saja Kelemahan VPN VPN juga memiliki kelemahan yaitu pertama, VPN membutuhkan perhatian yang serius pada keamanan jaringan publik (internet). Oleh karena itu diperlukan tindakan yang tepat untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti penyadapan, hacking dan tindakan cyber crime pada jaringan VPN. Kedua, ketersediaan dan performansi jaringan khusus perusahaan melalui media internet sangat tergantung pada faktor-faktor yang berada di luar kendali pihak perusahaan. Kecepatan dan keandalan transmisi data melalui internet yang digunakan sebagai media komunikasi jaringan VPN tidak dapat diatur oleh pihak pengguna

34 136 jaringan VPN, karena traffic yang terjadi di internet melibatkan semua pihak pengguna internet di seluruh dunia. Ketiga, perangkat pembangun teknologi jaringan VPN dari beberapa vendor yang berbeda ada kemungkinan tidak dapat digunakan secara bersama-sama karena standar yang ada untuk teknologi VPN belum memadai. Oleh karena itu fleksibilitas dalam memilih perangkat yang sesuai dengan kebutuhan dan keuangan perusahaan sangat kurang. Keempat, VPN harus mampu menampung protokol lain selain IP dan teknologi jaringan internal yang sudah ada. Akan teteapi IP masih dapat digunakan VPN melalui pengembangan IPSec (IP Security Protocol).

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Peminatan Jaringan Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester [Genap] tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Peminatan Jaringan Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester [Genap] tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Peminatan Jaringan Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester [Genap] tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN WIDE AREA NETWORK BERBASIS VIRTUAL

Lebih terperinci

TUGAS KEAMANAN JARINGAN VPN DI LINUX

TUGAS KEAMANAN JARINGAN VPN DI LINUX TUGAS KEAMANAN JARINGAN VPN DI LINUX Disusun Oleh : NURFAN HERDYANSYAH ( 09.18.055 ) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA S-1 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG 2012 VPN di LINUX VPN

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 80 BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, solusi yang diberikan untuk menghadapi permasalahan yang sedang dihadapi oleh PT. Solusi Corporindo Teknologi adalah

Lebih terperinci

VPN (Virtual Private Network)

VPN (Virtual Private Network) VPN (Virtual Private Network) VPN merupakan metode untuk membangun jaringan yang menghubungkan antar node jaringan secara aman / terenkripsi dengan memanfaatkan jaringan publik (Internet / WAN). Beberapa

Lebih terperinci

Konsep kerja VPN pada dasarnya VPN Membutuhkan sebuah server yang berfungsi sebagai penghubung antar PC. Jika digambarkan kira-kira seperti ini

Konsep kerja VPN pada dasarnya VPN Membutuhkan sebuah server yang berfungsi sebagai penghubung antar PC. Jika digambarkan kira-kira seperti ini Pengertian VPN VPN VPN adalah singkatan dari virtual private network, yaitu Sebuah cara aman untuk mengakses local area network yang berada pada jangkauan, dengan menggunakan internet atau jaringan umum

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan sistem Virtual Private Network (VPN) site-to-site berbasis L2TP ( Layer 2 Tunneling Protocol) dan IPSec (Internet Protocol Security),

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan VPN Untuk menghubungkan jaringan PT. Finroll dan perusahaan relasinya maka perlu adanya proses tunneling antar perusahaan tersebut. Dikarenakan

Lebih terperinci

Vpn ( virtual Private Network )

Vpn ( virtual Private Network ) Vpn ( virtual Private Network ) VPN ( Virtual Private Network ) VPN(Virtual Private Network) adalah sebuah jaringan yang menggunakan infrastruktur telekomunikasi publik, seperti internet untuk menyediakan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN METODE ENKRIPSI PADA JARINGAN VPN SERVER PPTP (POINT TO POINT TUNNELING PROTOCOL)

ANALISIS PERBANDINGAN METODE ENKRIPSI PADA JARINGAN VPN SERVER PPTP (POINT TO POINT TUNNELING PROTOCOL) ANALISIS PERBANDINGAN METODE ENKRIPSI PADA JARINGAN VPN SERVER PPTP (POINT TO POINT TUNNELING PROTOCOL) Almubah Hendriza Ali Andri Jefri Tenggono Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. sampai dengan tahun 1981, Perusahaan ini berlokasi di Jalan Aipda K.K. Tubun

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. sampai dengan tahun 1981, Perusahaan ini berlokasi di Jalan Aipda K.K. Tubun BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sekilas Tentang Perusahaan PT. Mulia Knitting Factory berdiri pada tanggal 30 September 1955, didirikan oleh Bapak Phan Wan Shit dan Raden Udjer. Sejak saat berdirinya

Lebih terperinci

MODUL 14 IP SECURITY TUJUAN PEMBELAJARAN: DASAR TEORI

MODUL 14 IP SECURITY TUJUAN PEMBELAJARAN: DASAR TEORI MODUL 14 IP SECURITY TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mahasiswa mampu memahami cara kerja VPN dengan IPSec 2. Mahasiswa mampu menggunakan aplikasi VPN dengan IPSec 3. Mahasiswa mampu memahami troubleshot jaringan

Lebih terperinci

Mengkonfigurasi system Firewall sebagai Internet gateway pada system operasi Debian 6.0

Mengkonfigurasi system Firewall sebagai Internet gateway pada system operasi Debian 6.0 SMK N 1 Kota Solok Bidang Studi : Produktif Bid. Keahlian : Teknik Komputer Jaringan Kelas / Sem : XII / lima Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan berbasis luas (Wide Area Network)

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Rancangan jaringan lokal pada PT. Yamatogomu Indonesia

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI Rancangan jaringan lokal pada PT. Yamatogomu Indonesia BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 4.1. Rancangan jaringan lokal pada PT. Yamatogomu Indonesia Gambar 4.1. Rancangan jaringan lokal PT. Yamatogomu Indonesia Berikut adalah alasan penggunaan topologi tersebut

Lebih terperinci

Pengenalan Linux Konfigurasi TCP/IP

Pengenalan Linux Konfigurasi TCP/IP ADMINISTRASI SERVER Pengenalan Linux Konfigurasi TCP/IP Pengenalan Linux Berawal dari eksperimen Linus Trovalds dengan Komputer Minix miliknya, terciptalah Sistem Operasi Linux. Sejak saat itu, Dia terus

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Usulan Perancangan Untuk koneksi jaringan data center dari San Jose dan Freemont, penulis mengusulkan membuat suatu jaringan berbasis VPN-MPLS. Dengan perancangan jaringan

Lebih terperinci

BAB 3. Metodologi. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony

BAB 3. Metodologi. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony BAB 3 Metodologi 3.1 Metodologi Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony Masalah yang diindetifikasi adalah mengenai penggunaan telepon konvensional pada kantor yang dalam pengoperasiannya mengeluarkan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Berikut adalah spesifikasi perangkat keras yang akan digunakan dalam rancangan jaringan sesuai acuan topologi external network perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN, TES DAN EVALUASI. PT. Buana Centra Swakarsa adalah dengan menggunakan teknologi Virtual Private

BAB 4 PERANCANGAN, TES DAN EVALUASI. PT. Buana Centra Swakarsa adalah dengan menggunakan teknologi Virtual Private BAB 4 PERANCANGAN, TES DAN EVALUASI Pada bab sebelumnya telah ditetapkan pemecahan permasalahan yang dihadapi PT. Buana Centra Swakarsa adalah dengan menggunakan teknologi Virtual Private Network (VPN).

Lebih terperinci

BAB 4 USULAN SOLUSI RANCANGAN DAN KONFIGURASI. 4.1 Usulan Rancangan Koneksi Kantor Cabang

BAB 4 USULAN SOLUSI RANCANGAN DAN KONFIGURASI. 4.1 Usulan Rancangan Koneksi Kantor Cabang BAB 4 USULAN SOLUSI RANCANGAN DAN KONFIGURASI 4.1 Usulan Rancangan Koneksi Kantor Cabang Untuk koneksi dari jaringan kantor - kantor cabang ke jaringan kantor pusat Angkasa Pura II, penulis mengusulkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini akan membahas secara rinci mengenai langkah-langkah yang dilakukan terhadap rancangan infrastruktur yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah proses implementasi

Lebih terperinci

Konfigurasi Routing Protocol RIP di Router 2

Konfigurasi Routing Protocol RIP di Router 2 129 Gambar 4.34 Konfigurasi pada PPTP Client PPTP interface merupakan bagian yang digunakan untuk membuat jalur tunneling antara dua buah jaringan yang ada. Pada PPTP akan dilakukan pembentukan nama account

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet merupakan suatu kebutuhan pokok yang harus dimiliki oleh seorang tenaga profesional yang bergerak didalam bidang teknologi informasi. Internet sangat membantu

Lebih terperinci

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut :

Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. topologi jaringan yang telah penulis rancang. dibutuhkan, diantaranya adalah sebagai berikut : 51 Bab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dikarenakan biaya, waktu dan tempat yang tidak memungkinkan untuk dapat mengimplementasikan perancangan penulis secara langsung, maka penulis mensimulasikan jaringan

Lebih terperinci

PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF

PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF PROPOSAL IMPLEMENTASI JARINGAN ANTAR KOTA MENGGUNAKAN PROTOKOL VPN DAN DYNAMIC ROUTING OSPF 1 PENDAHULUAN Jaringan komputer merupakan kumpulan komputer yang terhubung secara fisik dan dapat berkomunikasi

Lebih terperinci

Nama : Fajar Aris Viandi Pemateri : Pak Rudi Kelas : 3 TKJ A VPN menggunakan Ubuntu Bu Netty DIAGNOSA WAN Tanggal : 08 Juni 2011

Nama : Fajar Aris Viandi Pemateri : Pak Rudi Kelas : 3 TKJ A VPN menggunakan Ubuntu Bu Netty DIAGNOSA WAN Tanggal : 08 Juni 2011 Nama : Fajar Aris Viandi Pemateri : Pak Rudi Kelas : 3 TKJ A VPN menggunakan Ubuntu Bu Netty DIAGNOSA WAN Tanggal : 08 Juni 2011 1. TUJUAN Siswa dapat memahami konsep VPN Siswa dapat mengetahui fungsi

Lebih terperinci

Gambar 1. Langkah-langkah VPN

Gambar 1. Langkah-langkah VPN MODUL 13 OPENVPN (MULTI CLIENT) TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mahasiswa mampu memahami cara kerja VPN dengan banyak client 2. Mahasiswa mampu menggunakan aplikasi VPN dengan banyak client 3. Mahasiswa mampu

Lebih terperinci

PRAKTIKUM 3 Dynamic Host Configuration protocol pada Linux (Ubuntu) dan Windows 1. Praktikum 4. Dynamic Host Configuration Protocol

PRAKTIKUM 3 Dynamic Host Configuration protocol pada Linux (Ubuntu) dan Windows 1. Praktikum 4. Dynamic Host Configuration Protocol PRAKTIKUM 3 Dynamic Host Configuration protocol pada Linux (Ubuntu) dan Windows 1 Praktikum 4 Dynamic Host Configuration Protocol POKOK BAHASAN: Paket DHCP Server pada Linux (Ubuntu) Konfigurasi paket

Lebih terperinci

TKJ SMK Negeri 1 Bangli

TKJ SMK Negeri 1 Bangli Administrator Jaringan 8.1. Lab - Instalasi dan Konfigurasi VPN (Virtual Private Network). Introduction VPN (Virtual Private Network) merupakan suatu cara untuk membuat sebuah jaringan bersifat private

Lebih terperinci

ANALISIS PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER

ANALISIS PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER ANALISIS PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER KELOMPOK 7: EKA PARAMITA PUTRI / 1102652 RIZKY SHANDIKA P / 1102656 FUTHY PRATIWI / 1102632 YUMN JAMILAH / 1102637 M. RAHIMAL / 1102638 BONIMUL CHANDRA / 1102650

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 33 BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Bab ini membahas tentang proses setting untuk VPN pada Mikrotik dan menampilkan foto-foto hasil yang telah dikerjakan. 4.1 INSTALASI DAN PENGGUNAAN MIKROTIK 4.1.1 Prosedur

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN UJI COBA. untuk menghadapi permasalahan yang ada pada jaringan BPPT adalah dengan

BAB 4 PERANCANGAN DAN UJI COBA. untuk menghadapi permasalahan yang ada pada jaringan BPPT adalah dengan BAB 4 PERANCANGAN DAN UJI COBA 4.1 Perancangan Prototype Jaringan Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumya, solusi yang diberikan untuk menghadapi permasalahan yang ada pada jaringan BPPT adalah

Lebih terperinci

PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN KOMPUTER DHCP SERVER

PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN KOMPUTER DHCP SERVER 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN KOMPUTER DHCP SERVER JURUSAN TEKNOLOGI INFORMASI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2 DHCP Server I. Tujuan: Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTEK Dalam kerja praktek ini penulis membuat rancangan jaringan VPN yang dimaksudkan untuk membantu memecahkan masalah pada proses pengiriman data maupun informasi secara aman

Lebih terperinci

MODUL 4 PC ROUTER. Gambar 1 Komunikasi dua komputer

MODUL 4 PC ROUTER. Gambar 1 Komunikasi dua komputer MODUL 4 PC ROUTER I. Tujuan 1. Mahasiswa memahami konsep subnetting. 2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi static routing. 3. Mahasiswa memahami penggunaan perintah route. II. Peralatan Yang Dibutuhkan

Lebih terperinci

Akses Remote Database via Internet

Akses Remote Database via Internet Akses Remote Database via Internet Konfigurasi network sederhana sebuah kantor perusahaan UKM kurang lebih mirip seperti yang ada digambar berikut, tidak harus wirelss network (seperti gambar), bisa juga

Lebih terperinci

MODUL 6 STATIC ROUTING

MODUL 6 STATIC ROUTING MODUL 6 STATIC ROUTING I. Tujuan 1. Mahasiswa memahami konsep subnetting. 2. Mahasiswa mampu melakukan konfigurasi static routing. 3. Mahasiswa memahami penggunaan perintah route. II. Peralatan Yang Dibutuhkan

Lebih terperinci

Praktikum Jaringan Komputer 2. Modul 5

Praktikum Jaringan Komputer 2. Modul 5 Praktikum Jaringan Komputer 2 Modul 5 TUJUAN: 1. Mahasiswa mampu memahami cara kerja VPN 2. Mahasiswa mampu menggunakan aplikasi VPN 3. Mahasiswa mampu memahami troubleshot jaringan VPN DASAR TEORI: adalah

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI KEAMANAN JARINGAN. PRAKTIKUM 2 Perbedaan Macam-Macam Tipe Jaringan pada Virtual Box dan Analisa Telnet dan SSH menggunakan Wireshark

LAPORAN RESMI KEAMANAN JARINGAN. PRAKTIKUM 2 Perbedaan Macam-Macam Tipe Jaringan pada Virtual Box dan Analisa Telnet dan SSH menggunakan Wireshark LAPORAN RESMI KEAMANAN JARINGAN PRAKTIKUM 2 Perbedaan Macam-Macam Tipe Jaringan pada Virtual Box dan Analisa Telnet dan SSH menggunakan Wireshark Oleh : Teesa Wijayanti 3 D3 IT B 2103141036 POLITEKNIK

Lebih terperinci

SI IMPLEMENTASI VPN SERVER PADA WINDOWS 7

SI IMPLEMENTASI VPN SERVER PADA WINDOWS 7 SI-34-03 IMPLEMENTASI VPN SERVER PADA WINDOWS 7 0 Daftar Isi A. Apa itu VPN?... 2 B. Cara Kerja VPN... 2 C. Kelebihan dan Kekurangan VPN... 3 D. Manfaat menggunakan VPN... 3 E. Implementasi VPN... 4 a.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Untuk dapat melakukan implementasi maka diperlukan perangkat Hardware dan Software yang digunakan. Hardware - Router Wifi Mikrotik RB951 - Modem ISP Utama

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 30 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem monitoring pemancar NEC dengan fitur sms alert meliputi dari mempersiapkan kebutuhan hardware meliputi router Mikrotik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan internet sangat memberi pengaruh begitu besar sehingga menjadi kebutuhan pokok tidak hanya bagi dunia bisnis akan tetapi juga pada dunia pendidikan. Saat

Lebih terperinci

Resume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware

Resume. Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah. Lab. Hardware Resume Pelatihan Membuat PC Router Menggunakan ClearOS Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Lab. Hardware Nama : Andrian Ramadhan F. NIM : 10512318 Kelas : Sistem Informasi 8 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN VIRTUAL PRIVATE NETWORK MENGGUNAKAN SERVER LINUX PADA PT. DHARMA GUNA

Lebih terperinci

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI JARINGAN Router NAT Dan DHCP Server OLEH : LUKMANUL HAKIM 1107008/2011 3F3,4 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Lebih terperinci

Akses Remote Database via Internet

Akses Remote Database via Internet Akses Remote Database via Internet Konfigurasi network sederhana sebuah kantor perusahaan UKM kurang lebih mirip seperti yang ada digambar berikut, tidak harus wirelss network, bisa juga kabel LAN. Salah

Lebih terperinci

MODUL 3 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN. DHCP Server. Oleh: Nani Setyo Wulan S.Pd. Nelyetti S.Kom.

MODUL 3 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN. DHCP Server. Oleh: Nani Setyo Wulan S.Pd. Nelyetti S.Kom. MODUL 3 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN DHCP Server Oleh: Nani Setyo Wulan S.Pd. Nelyetti S.Kom. JURUSAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN PERSIAPAN AKADEMI KOMUNITAS SOLOK SELATAN PDD POLITEKNIK NEGERI PADANG

Lebih terperinci

KEAMANAN JARINGAN : Laporan Pendahuluan Telnet dan SSH

KEAMANAN JARINGAN : Laporan Pendahuluan Telnet dan SSH NAMA : MUHAMMAD AN IM FALAHUDDIN KELAS : 1 D4 LJ IT NRP : 2110165026 KEAMANAN JARINGAN : Laporan Pendahuluan Telnet dan SSH DASAR TEORI 1. Telnet Telnet (Telecommunications network protocol) adalah salah

Lebih terperinci

DESAIN DAN IMPLEMENTASI LOAD BALANCING PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG

DESAIN DAN IMPLEMENTASI LOAD BALANCING PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG DESAIN DAN IMPLEMENTASI LOAD BALANCING PADA PT PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG Eka Fuji Rahayu Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Penggabungan dua jalur ISP (Internet Service Provider)

Lebih terperinci

Oleh karena infrastruktur VPN menggunakan infrastruktur telekomunikasi umum, maka dalam VPN harus menyediakan beberapa komponen, antara lain :

Oleh karena infrastruktur VPN menggunakan infrastruktur telekomunikasi umum, maka dalam VPN harus menyediakan beberapa komponen, antara lain : VPN (Virtual Private Network) Yang dimaksud dengan VPN atau Virtual Private Network adalah suatu jaringan private yang mempergunakan sarana jaringan komunikasi publik (dalam hal ini Internet) dengan memakai

Lebih terperinci

Instalasi IPFire. Kebutuhan minimum piranti keras (hardware) untuk instalasi IPFire adalah sebagai berikut : Hardware yang di rekomendasikan :

Instalasi IPFire. Kebutuhan minimum piranti keras (hardware) untuk instalasi IPFire adalah sebagai berikut : Hardware yang di rekomendasikan : Instalasi IPFire Berikut ini dijelaskan langkah-langkah dalam melakukan instalasi IPFire. Sebelum melakukan proses instalasi, pastikan terlebih dahulu perangkat yang anda gunakan memenuhi persyaratan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem siteto-site VPN yang dibangun. Implementasi dilakukan berdasarkan analisis dan perancangan

Lebih terperinci

Pembahasan UPK Paket 1

Pembahasan UPK Paket 1 Pembahasan UPK Paket 1 Skenario Dalam kegiatan uji kompetensi ini anda bertindak sebagai Teknisi Jaringan, tugas anda sebagai seorang teknisi Jaringan adalah merancang bangun dan mengkonfigurasi sebuah

Lebih terperinci

Internet Gateway dengan multiple ISP

Internet Gateway dengan multiple ISP Internet Gateway dengan multiple ISP By Henry Saptono Jul 2008 I. Pendahuluan Memiliki jalur koneksi internet lebih dari satu koneksi tentunya akan meningkatkan layanan akses internet

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Perancangan Router OS Debian 6.0 QUAGGA PROSES ROUTING WEB INTERFACE MANAJEMAN BANDWIDTH HTB TOOL INPUT USER Gambar 3.1 Alur Kerja Interface Router dan Server Bandwidth

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melakukan analisis dan perancangan terhadap Fax Server, tahapan selanjutnya adalah implementasi dan pengujian. Pada tahapan implementasi terdapat

Lebih terperinci

MODUL 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN. Pengenalan dan Instalasi Sistem Operasi Jaringan

MODUL 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN. Pengenalan dan Instalasi Sistem Operasi Jaringan MODUL 1 PRAKTIKUM ADMINISTRASI JARINGAN Pengenalan dan Instalasi Sistem Operasi Jaringan JURUSAN TEKNIK KOMPUTER JARINGAN PERSIAPAN AKADEMI KOMUNITAS SOLOK SELATAN PDD POLITEKNIK NEGERI PADANG 2014 Pengenalan

Lebih terperinci

BAB 3. Analisis Routing Protokol BGP & OSPF

BAB 3. Analisis Routing Protokol BGP & OSPF BAB 3 Analisis Routing Protokol BGP & OSPF 3.1 Existing Network PT. Orion Cyber Internet memiliki dua network besar, yaitu network Core dan network POP. Network core meliputi network inti yang akan menghubungkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Analisa Analisa yang penulis lakukan adalah memberikan ilustrasi berupa gambaan umum, keadaan saat ini dan kendala yang dihadapi sebagai berikut: 3.1.1 Gambaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet merupakan sebuah jaringan global dan terbuka, dimana setiap pengguna dapat saling berkomunikasi dan bertukar informasi. Seiring dengan maraknya penggunaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Rancangan Topologi 4.1.1. Topologi Jaringan Pada Bagian Umum dan Pengadaan Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin Desain topologi jaringan komputer yang digunakan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang secara bahasa bermakna jaringan yang saling berhubungan, disebut demikian karen

PENDAHULUAN Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang secara bahasa bermakna jaringan yang saling berhubungan, disebut demikian karen MENJAGA KETERSEDIAAN KONEKSI INTERNET DENGAN METODE FAILOVER ABSTRAK Perkembangan teknologi saat ini khususnya dunia internet semakin berkembang pesat disertai kebutuhan manusia akan kebutuhan teknologi

Lebih terperinci

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI SERVER DEB-003 STRUKTUR MODUL ADMINISTRASI LINUX DEBIAN SQUEEZE DASAR-DASAR JARINGAN DEB.

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI ADMINISTRASI SERVER DEB-003 STRUKTUR MODUL ADMINISTRASI LINUX DEBIAN SQUEEZE DASAR-DASAR JARINGAN DEB. STRUKTUR MODUL ADMINISTRASI LINUX IAN SQUEEZE KODE MODUL -001-002 NAMA MODUL DASAR-DASAR JARINGAN SISTEM OPERASI Rev. 1-51 URAIAN UNIT Tujuan Belajar Setelah mempelajari modul unit ini, diharapkan peserta

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Sistem Pada analisa sistem ini penulis akan memaparkan bagaimana perancangan sistem DNS Master Slave yang akan di implementasiakan pada jaringan Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN ANALISA BAB IV HASIL DAN ANALISA 4.1 Implementasi Sistem Jaringan Diskless 4.1.1. Implementasi Rangkaian Perangkat Jaringan a. Rangkaian menggunakan port ethernet card Gambar 4.1 menunjukkan rangkaian sistem jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan untuk mencari informasi, artikel, pengetahuan, atau bahkan untuk chatting. Bagi perusahaan

Lebih terperinci

ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK. Oleh : JB. Praharto ABSTRACT

ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK. Oleh : JB. Praharto ABSTRACT ROUTER DAN BRIDGE BERBASIS MIKROTIK Oleh : JB. Praharto ABSTRACT Sistem yang digunakan untuk menghubungkan jaringan-jaringan. Perangkat yang berfungsi dalam komunikasi WAN atau menghubungkan dua network

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Topologi Jaringan Hotspot Perancangan arsitektur jaringan hotspot secara fisik dapat dilihat seperti Gambar 3.1. Gambar 3.1 Skema rancangan jaringan

Lebih terperinci

IP Subnetting dan Routing (1)

IP Subnetting dan Routing (1) IP Subnetting dan Routing (1) 1. Tujuan - Memahami prinsip subnetting - Memahami prinsip routing statis 2. Alat Percobaan PC Router dengan 2 NIC 6 unit PC Workstation 6 unit PC Server 1 unit Hub / Switch

Lebih terperinci

Modul 5 Mengatur software IOS

Modul 5 Mengatur software IOS Modul 5 Mengatur software IOS Pendahuluan Device cisco internetworking menggunakan beberapa file untuk beroperasi, seperti Cisco IOS image dan file konfigurasi. Administrator harus mengatur file-file tersebut.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan VPN Implementasi VPN di DEPKOMINFO dilakukan menggunakan software OpenVPN, dengan menerapkan skema di mana masing-masing VPN Client merupakan sebuah

Lebih terperinci

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables

TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables MODUL 3 KONFIGURASI FIREWALL [IPTABLES] TUJUAN PEMBELAJARAN: 1. Mengenalkan pada mahasiswa tentang konsep dasar firewall 2. Mahasiswa mampu melakukan proses filtering menggunakan iptables DASAR TEORI Firewall

Lebih terperinci

INSTALASI DAN KONFIGURASI DASAR PC-ROUTER DENGAN LINUX REDHAT 9.0

INSTALASI DAN KONFIGURASI DASAR PC-ROUTER DENGAN LINUX REDHAT 9.0 MODUL PRAKTIKUM INSTALASI DAN KONFIGURASI DASAR PC-ROUTER DENGAN LINUX REDHAT 9.0 Pendahuluan Routing adalah cara bagaimana suatu trafik atau lalu lintas dalam jaringan dapat menentukan lokasi tujuan dan

Lebih terperinci

Audit TCP/IP. 3.1 Pendahuluan

Audit TCP/IP. 3.1 Pendahuluan 3 Audit TCP/IP 3.1 Pendahuluan Di zaman IT, protokol ini merupakan protokol inti bagi komputer yang terkoneksi ke suatu jaringan baik LAN maupun WAN. Protokol ini sedemikian penting sehingga apabila terjadi

Lebih terperinci

Praktikum ROUTER DENGAN IP MASQUERADE

Praktikum ROUTER DENGAN IP MASQUERADE 1 Praktikum ROUTER DENGAN IP MASQUERADE I. Tujuan: Mahasiswa dapat menyeting suatu router dengan menggunakan teknik IP Masquerade. Mahasiswa dapat melakukan membuat dan menkonfigurasi router pada sistem

Lebih terperinci

XI. R O U T I N G. Rancangan konfigurasi/topologi jaringan sangat membantu dalam melakukan routing setup.

XI. R O U T I N G. Rancangan konfigurasi/topologi jaringan sangat membantu dalam melakukan routing setup. XI. R O U T I N G Router berfungsi sebagai pemandu lintasan transmisi data dari Transmitter ke Receiver, bisa berbentuk PC yang dilengkapi dengan software Winroute/ Wingate dan bisa pula berbentuk perangkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai perencanaan internet protocol virtual private network (IP VPN) dan network management untuk efisiensi koneksi internet dengan sistem intranet menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan memaparkan bagaimana source kernel linux dibangun hingga menjadi sebuah paket binary kernel linux yang berkstensi.deb yang optimal serta membangun jaringan LTSP

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER MODUL 5

JARINGAN KOMPUTER MODUL 5 LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER MODUL 5 Disusun Oleh : Nama Kelas : Beny Susanto : TI B Nim : 2011081031 LABORATORIUM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KUNINGAN 2013 MODUL 5 KONSEP IP dan

Lebih terperinci

Linux PC Router Router / /28. Gambar Jaringan yang berbeda. Router

Linux PC Router Router / /28. Gambar Jaringan yang berbeda. Router BAB 5. Linux PC 5.1 Tujuan 1. Mahasiswa mampu memahami cara kerja router. 2. Mahasiswa mampu memahami penggunaan table routing. 3. Mahasiswa mampu membangun PC dengan OS Linux menjadi router. 4. Mahasiswa

Lebih terperinci

Virtual Privat Network (VPN)

Virtual Privat Network (VPN) Virtual Privat Network (VPN) PENDAHULUAN Kebutuhan akan komunikasi menjadikan teknologi informasi salah satu aspek penting dalam proses bisnis. Perkembangan teknologi komunikasi dan teknologi komputer

Lebih terperinci

Jaringan Komputer MODUL 7. Tujuan

Jaringan Komputer MODUL 7. Tujuan Jaringan Komputer MODUL 7 Tujuan Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan mampu: Melakukan konfigurasi jaringan ethernet otomatis dengan dhcp (dinamis). Melakukan konfigurasi jaringan ethernet

Lebih terperinci

Step by Step membangun VPN Server dgn Mikrotik

Step by Step membangun VPN Server dgn Mikrotik Step by Step membangun VPN Server dgn Mikrotik VPN adalah Virtual Private Network dimana VPN ini merupakan interkoneksi antar jaringan ( PC Client to LAN maupun LAN to LAN ) yang mana interkoneksi ini

Lebih terperinci

BAB 12 KOMPILASI KERNEL

BAB 12 KOMPILASI KERNEL BAB 12 KOMPILASI KERNEL 12.1 Anatomi Direktori/file Kernel Linux Sebuah source kernel Linux biasanya tersedia dalam format kompresi *.gz atau *.bz2. Saat kernel tersebut telah diekstrak, akan terdapat

Lebih terperinci

Konfigurasi DNS & Web Server

Konfigurasi DNS & Web Server LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM OPERASI JARINGAN Konfigurasi DNS & Web Server Oleh: Eka Paramita Putri 1102652 1. Tujuan Praktikum - Mahasiswa mampu mengkonfigurasi Network Adapter pada VMWare. - Mahasiswa mampu

Lebih terperinci

Dapat mengerti tentang tunneling Dapat mengetahui perbedaan dari tunneling dengan koneksi biasa Dapat mengkonfigurasi VPN pada OS Ubuntu Server

Dapat mengerti tentang tunneling Dapat mengetahui perbedaan dari tunneling dengan koneksi biasa Dapat mengkonfigurasi VPN pada OS Ubuntu Server Nama:Reni Khairun Nisa Kelas:3 TKJ A SMK Negeri 1 Cimahi Laporan VPN Tgl: 30 Mei 2010 Admin Server Pemateri :Pak Rudi Bu Netty 1. Tujuan Dapat mengerti tentang tunneling Dapat mengetahui perbedaan dari

Lebih terperinci

PERANCANGAN JARINGAN RT/RW-NET MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTERBOARD 750 DAN TP-LINK MR3420 SEBAGAI ACCESS POINT

PERANCANGAN JARINGAN RT/RW-NET MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTERBOARD 750 DAN TP-LINK MR3420 SEBAGAI ACCESS POINT PERANCANGAN JARINGAN RT/RW-NET MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTERBOARD 750 DAN TP-LINK MR3420 SEBAGAI ACCESS POINT Latar Belakang Walaupun internet sudah menjadi suatu kebutuhan bagi para penggunanya. Namun,

Lebih terperinci

BAB 3. ANALISA SISTEM & PERANCANGAN 3.1. Analisa Masalah Permasalahan yang sering dihadapi dalam proses pembelajaran khususnya TIK, yang memerlukan akses internet adalah penggunaan internet yang tidak

Lebih terperinci

MODUL PRAKTEK DEBIAN SERVER

MODUL PRAKTEK DEBIAN SERVER MODUL PRAKTEK DEBIAN SERVER Dibuat oleh : Yudi Firman Santosa, S.T. Dipersiapkan untuk Latihan Siswa Praktek Ujian Nasional 2012 Internet PC Client Switch Server Gateway Perencanaan Debian Server untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi, aktivitas bertukar informasi menjadi salah satu kebutuhan sehari-hari. Kondisi ini kemudian membutuhkan

Lebih terperinci

Windows Groups. Tunnel Type

Windows Groups. Tunnel Type 122 Windows Groups Berikan hak kepada kepada group engineer untuk melakukan otentikasi ke RADIUS server. Gambar 4.38 Windows Groups Tunnel Type Menentukan jenis-jenis tunnel yang akan diterima oleh RADIUS

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan File Server Menggunakan Cloud Perancangan layanan file server menggunakan cloud pada PT Mugi Cipta Perkasa dilakukan dengan menggunakan sebuah server yang akan

Lebih terperinci

2. Pilih Bahasa yang ingin Digunakan, option Bahasa disini saya Gunakan Bahasa ENGLISH

2. Pilih Bahasa yang ingin Digunakan, option Bahasa disini saya Gunakan Bahasa ENGLISH 1. Pilih Install lalu Tekan Tombol ENTER 2. Pilih Bahasa yang ingin Digunakan, option Bahasa disini saya Gunakan Bahasa ENGLISH 3. Selanjutnya Pemiihan Negara atau territorial Area, karna INDONESIA tidak

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Mulai. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Usulan Pemecahan Masalah. Merancang Jaringan VPN menggunakan OpenVPN

BAB 3 METODOLOGI. Mulai. Identifikasi Masalah. Pengumpulan Data. Usulan Pemecahan Masalah. Merancang Jaringan VPN menggunakan OpenVPN BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Pada bagian metodologi ini akan dibahas semua proses yang dilalui dalam membangun jaringan Virtual Private Network (VPN). Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Wawancara

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Pada subbab ini akan dijelaskan spesifikasi perangkat jaringan yang meliputi spesifikasi sistem perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Perancangan Sistem

Gambar 3.1 Perancangan Sistem BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem monitoring yang terbagi menjadi dua bagian, sistem bagian pertama adalah objek yang akan dimonitor, sistem bagian kedua merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF dan GLBP

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF dan GLBP BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF dan GLBP Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, maka akan diaplikasikan teknologi

Lebih terperinci

BAB 4. PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan tahap perancangan, simulasi dan uji coba pertama bagaimana fitur Hot Standby Router Protocol pada router Cisco dalam menjaga avaibility jaringan komputer

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan suatu tahapan yang berusaha untuk menguraikan pembahasan pada penelitian yang akan dilakukan. Tahapan ini merupakan dasar

Lebih terperinci

MIKROTIK SEBAGAI ROUTER DAN BRIDGE

MIKROTIK SEBAGAI ROUTER DAN BRIDGE MODUL PELATIHAN NETWORK MATERI MIKROTIK SEBAGAI ROUTER DAN BRIDGE OLEH TUNGGUL ARDHI PROGRAM PHK K1 INHERENT UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2007 Pendahuluan Routing memegang peranan penting dalam suatu network

Lebih terperinci