ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA PADA ASURANSI JIWA BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA 1912 DIVISI ASURANSI JIWA SYARIAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA PADA ASURANSI JIWA BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA 1912 DIVISI ASURANSI JIWA SYARIAH"

Transkripsi

1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA PADA ASURANSI JIWA BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA 1912 DIVISI ASURANSI JIWA SYARIAH Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy.) Oleh Lukman Nasution NIM : KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M

2 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA PADA ASURANSI JIWA BERSAMA (AJB) BUMIPUTERA 1912 DIVISI ASURANSI JIWA SYARIAH Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh Lukman Nasution NIM : Di bawah Bimbingan, Pembimbing I Pembimbing II Prof. Dr. H. Hasanuddin AF., M.A. Ir. Ela Patriana, MM., AAIJ. NIP NIP KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2011 M

3 PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laba Pada Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah, telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 18 Agustus Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Jakarta, 18 Agustus 2011 Dekan, Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH,MA, MM NIP Ketua Sekretaris Panitia Ujian Munaqasyah : Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH,MA, MM NIP : Mu min Rauf, S.Ag., M.A. NIP Pembimbing I: Prof. Dr. H. Hasanuddin AF., M.A. NIP Pembimbing II: Ir. Ela Patriana, MM., AAIJ. NIP Penguji I Penguji II : Dr. H. Abdul Wahab Abd. Muhaimin, Lc., M.A. NIP : A.M. Hasan Ali, M.A. NIP

4 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan (1) Mengetahui seberapa besar jumlah pendapatan dan jumlah biaya mempengaruhi laba pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah Periode ; (2) Faktor manakah yang dominan mempengaruhi laba pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analisis regresi berganda (analysis multiple regression). Data yang digunakan adalah data sekunder berupa nilai jumlah pendapatan dan jumlah biaya pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah dari tahun 2003 sampai dengan Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data deret waktu (time series) periode Teknik pengumpulan data yaitu penelitian arsip (archival research) dan penelitian kepustakaan (library research) yang digunakan adalah data yang diperoleh melalui observasi data berupa laporan keuangan dengan teknik pengumpulan data-data atas kejadian (fakta) historis yang tertulis dalam dokumen atau berupa arsip data. Data kepustakaan bersumber dari buku-buku, koran, majalah, website, penelitian terdahulu, dan sumber-sumber tertulis lainnya. Kesimpulan penelitian ini secara singkat adalah sebagai berikut: (1) Jumlah biaya juga sangat berperan negatif terhadap laba perusahaan pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Syariah. Hal tersebut dibuktikan karena setelah dilakukan analisis data dengan menggunakan komputerisasi (SPSS 16.0) didapat hasil uji Analisis Regresi Berganda sebesar -9,939, serta uji t hitung dengan tingkat signifikansi (0,05) dan df (N-2), diperoleh t hitung = -9,939 sedangkan t tabel = 1,699, karena t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara variabel jumlah biaya terhadap laba perusahaan. Bahwa secara umum jumlah pendapatan sangat berperan positif terhadap laba perusahaan pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Syariah (2) hal tersebut dibuktikan karena setelah dilakukan analisis data dengan menggunakan komputerisasi (SPSS 16.0) didapat hasil uji Analisis Regresi Berganda sebesar 0,961, yang artinya pengaruh jumlah pendapatan terhadap laba perusahaan sangat kuat, serta uji t hitung dengan tingkat signifikansi (0,05) dan df (N-2), diperoleh t hitung = 10,406 sedangkan t tabel = 1,699, karena t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh positif dan signifikan antara variabel jumlah pendapatan terhadap laba perusahaan. Kata kunci : Laba, Jumlah Pendapatan, Jumlah beban. Pembimbing : 1. Prof. Dr. H. Hasanuddin AF, MA. 2. Ir. Ela Patriana, MM, AAIJ. Buku Rujukan : Tahun 2004 s.d Tahun iii

5 LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh Gelar Strata Satu (S1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta ; 18 Agustus 2011 M 18 Ramadhan 1432 H Penulis iv

6 KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji serta syukur kehadirat Allah SWT yang menguasai segala yang ada dan tiada, tempat kembalinya setiap jiwa, asa dan karsa dengan karunia serta hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam kepada nabi Muhammad SAW, beliau adalah bak matahari yang menyinari umat dengan ilmu pengetahuan dan keimanan serta bak sedingin dan selembut salju dalam kasih sayang. Tak terasa waktu telah bergulir, dari hari kehari, bulan ke bulan, tahun ke tahun waktu cepat berlalu, akan tetapi kenangan kebersamaan dan persahabatan dengan seluruh aktivitas akademik fakultas Syariah dan hukum dan konsentrasi Asuransi Syariah terus melekat dalam pikiran dan hati ini. Peneliti menyadari sebagai hamba Allah SWT yang memilki kekurangan dan sebagai makhluk sosial yang bersifat interpedensi tentu tidak mungkin menyelesaikan skripsi ini dengan baik tanpa bantuan, dorongan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu dalam kesempatan ini peneliti ucapkan terima kasih yang setulusnya atas bantuan moril maupun materil kepada : 1. Bapak Prof. DR. DRS. H. Amin Suma, MA., MM. dekan Fakultas Syariah dan Hukum. v

7 2. Orang tua tercinta Ayah H. Syafruddin Nasution seorang ayah yang sabar, tegas dan pengertian yang tak pernah bosan memberikan semangat dan motivasi kepada penulis, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Serta Ibu tercinta Hj. Misrah Batubara, berkat cinta dan kasih sayangnya serta do a tulus dan ikhlas, kini penulis tumbuh menjadi manusia dewasa semoga anakmu kelak dapat membahagiakan dan menjadi tumpahan harapan dimasa yang akan datang. Amiin 3. DR. Euis Amalia, M.Ag dan Mu min Roup, S.Ag., MA sebagai ketua Prodi dan sekertaris prodi Muammalat Fakultas Syariah dan Hukum. 4. Prof. Dr. H. Hasanuddin AF, MA dan Ir. Ela Patriana, MM, AAIJ selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi. 5. Fahmi M Ahmadi, S.Ag., M.Si sebagai pembimbing akademik Asuransi Syariah Fakultas Syariah dan hukum. 6. Bapak Suranto sebagai Deputi Keuangan dan Administrasi, Bapak Arif Rachman sebagai kepala bagian SDM pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Syariah yang telah memberikan data maupun wawancara kepada penulis untuk bahan penelitian. 7. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang tiada bosan dan jenuh memberikan ilmunya kepada penulis serta masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa seluruh staf dan karyawan serta pimpinan jurusan yang telah memberikan pelayanan kepada penulis selama menjalani studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. vi

8 8. Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum serta perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah melayani dan memfasilitasi buku buku hingga penulis terbantu dalam menyelesaikan skripsi ini. 9. Kakak dan adik saya sayangi yang selalu memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. 10. Teman teman Keluarga Sederhana Asuransi Syariah Angkatan 2007 serta teman seperjuangan yang saya kagumi serta saya cintai yang telah bersama sama dalam membangun silaturrahmi dari awal pertemuan sampai sekarang ini. Semoga persahabatan kita selalu terjaga. Semoga Allah memberikan balasan yang berlipat ganda dan menjadi amal kebajikan di akhirat. Akhirnya penulis berdo a skripsi ini bermanfaat bagi yang membacanya. Amiin Jakarta ; 18 Agustus 2011 M 18 Ramadhan 1432 H Penulis vii

9 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... vii xi xv xvi xvii xviii BAB I : PENDAHULUAN... A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Pembatasan dan Rumusan Masalah Pembatasan Masalah Perumusan Masalah... 6 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 7 D. Review Kajian Terdahulu... 8 E. Kerangka Teori Laba Asuransi Jiwa Syariah F. Kerangka pemikiran G. Sistematika Penulisan BAB II : LANDASAN TEORI... A. Asuransi Syariah... viii

10 1. Pengertian Asuransi Syariah Regulasi dalam Perasuransian Syariah di Indonesia... a. Pedoman Umum Asuransi Syariah B. Sistem Mekanisme Dana pada Asuransi Jiwa Syariah C. Laba Pengertian Laba Tujuan Pelaporan Laba D. Akuntansi Pendapatan dan biaya Pengertian Pendapatan Pengertian Biaya E. Perhitungan Profitabilitas Asuransi Syariah F. Sistem Akuntansi Asuransi Syariah G. Kerangka Konseptual Akuntansi Asuransi Syariah H. Faktor Penghambat dari Asuransi Syariah BAB III : METODOLOGI PENELITIAN... A. Ruang Lingkup Penelitian B. Metode Penentuan Sampel C. Metode Pengumpulan Data D. Jenis dan Sumber Data E. Teknik Analisis Data F. Pengujian Hipotesis G. Operasional Variabel Penelitian ix

11 BAB IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN... A. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah Produk pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah B. Perkembangan Laba, Jumlah Pendapatan dan Jumlah Biaya C. Diskripsi Variabel Penelitian Uji Asumsi Klasik... a. Uji Normalitas Data b. Uji multikolinearitas c. Uji autokorelasi d. Uji Heterokedastisitas Pengujian Hipotesis... a. Uji Simultan b. Uji Parsial Uji Koefisien Determinasi Analisis Regresi Berganda BAB V : PENUTUP... A. Kesimpulan B. Saran-saran DAFTAR PUSTAKA x

12 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Pangsa Pasar Asuransi Jiwa... 3 Tabel 4.1 kantor Cabang Syariah Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Tabel 4.5 Hasil Uji Heterokedastisitas Tabel 4.6 Hasil Uji Simultan Tabel 4.7 Hasil Uji Parsial Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi Tabel 4.9 Hasil Uji Analisis Regresi Berganda xi

13 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Skema Kerangka Pemikiran Gambar 2.1 Mekanisme Pengelolaan Dana Pada Produk Saving Gambar 2.2 Mekanisme Pengelolaan Dana Pada produk Non Saving Gambar 4.1 Struktur Organisasi Divisi Asuransi Jiwa Syariah Gambar 4.2 perkembangan laba, Beban dan Pendapatan... AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah... xii

14 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Surat Keterangan Penelitian dari AJB Bumiputera 1912 Divisi asuransi Jiwa Syariah Lampiran 2 : Surat pengajuan Judul Skripsi Lampiran 3 : Surat Permohonan Data Lampiran 4 : Surat Kesediaan Menjadi pembimbing Skripsi Lampiran 5 : Tabel Data Keuangan AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah Lampiran 6 : Regulasi dalam Perasuransian Syariah di Indonesia Lampiran 7 : Hasil Ouput Pengelolaan Data Melalui Program SPSS 16.0 xiii

15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Inti ajaran islam mencakup kedamaian, kesejahteraan, ekonomi dan memerintahkan kepada setiap muslim untuk melakukan upaya terbaik dalam kegiatan mereka serta mencari proteksi (perlindungan) dari musibah dan kemalangan. Dalam kehidupan, manusia senantiasa dihadapkan pada kemungkinan terjadinya berbagai risiko, baik risiko yang bersifat spiritual. Biasanya risiko yang banyak dihadapi dan adakalanya sulit diatasi adalah risiko yang bersifat material, terutama ketika kuantitas risiko yang mesti ditanggung itu diluar kemampuannya. 1 Dalam perkembangannya, asuransi syariah menghadapi beberapa kendala, seperti banyaknya pesaing dan semua perusahaan asuransi syariah dan bank syariah yang menyediakan produk asuransi dan masyarakat muslim sendiri belum mengetahui apa itu asuransi syariah dan belum menganggap asuransi syariah itu sebagai suatu kebutuhan sementara itu mayoritas agama penduduk Indonesia adalah muslim. Hal ini sudah menjadi sebuah pekerjaan rumah dan ini tantangan yang harus dihadapi dan dipecahkan bagi industri asuransi dalam usaha meningkatkan pendapatan preminya. Premi adalah kewajiban peserta 1 Yadi Janwari, Asuransi Syariah, (Bandung: Pustaka Bani Quraisy, Juli 2005) Cet. I, Hal. 4 1

16 2 untuk memberikan sejumlah dana kepada perusahaan asuransi sesuai dengan kesepakatan dalam akad agar kehidupan bersama dapat terselenggara. Sesama umat manusia harus saling tolong menolong, saling bertanggung jawab dan saling menanggung antara yang satu dengan yang lainnya. Takaful (amanah) yang berarti saling menanggung antar umat manusia merupakan dasar pijakan kegiatan manusia sebagai makhluk sosial. 2 Per 31 Desember 2009, jumlah perusahaan perasuransian yang memiliki izin usaha untuk beroperasi di Indonesia adalah 379 perusahaan, terdiri atas 144 perusahaan asuransi dan reasuransi, dan 235 perusahaan penunjang asuransi. Perusahaan asuransi dan reasuransi terdiri dari 46 perusahaan asuransi jiwa, 89 perusahaan asuransi kerugian, 4 perusahaan reasuransi, 2 perusahaan penyelenggara program asuransi sosial dan jaminan sosial tenaga kerja, dan 3 perusahaan penyelenggara asuransi untuk pegawai negeri sipil (PNS) dan TNI / POLRI. Perusahaan penunjang usaha asuransi terdiri dari 142 perusahaan pialang asuransi, 22 perusahaan pialang reasuransi, 28 perusahaan penilai kerugian asuransi, 29 konsultan aktuaria, dan 14 agen asuransi. Jumlah perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi dengan prinsip syariah per 31 Desember 2009 adalah 42 perusahaan yang terdiri dari 3 perusahaan asuransi syariah (murni syariah), 36 perusahaan asuransi yang memiliki unit syariah dan 3 perusahaan reasuransi yang memiliki unit syariah. 2 Abdullah Amrin, Asuransi Syariah Keberadaan dan Kelebihan Ditengah Asuransi Konvensional, (Jakarta: PT. Elek Media Komputindo, 2006), Cet. I, hal. 3

17 3 Jumlah premi bruto industri asuransi pada tahun 2009 mencapai Rp 106,4 triliun, meningkat 17,9% dari angka tahun sebelumnya Rp 90,3 triliun. Dalam lima tahun terakhir, pertumbuhan rata-rata premi bruto adalah sekitar 21,1%. Pangsa pasar industri asuransi jiwa dan asuransi jiwa dengan prinsip syariah pada tahun 2009 mengalami pertumbuhan. 3 Tabel 1.1 menunjukkan pangsa pasar industri asuransi dengan prinsip syariah. Tabel 1.1 Pangsa Pasar Asuransi Jiwa dan Asuransi Jiwa dengan Prinsip Syariah (Dalam Milliar Rupiah) Polis/ Premi Bruto Klaim Bruto Aktiva Keterangan Tertanggung Seluruh Asuransi Jiwa , , , , , , ,7 Asuransi Jiwa , ,9 570,7 312, , ,4 Syariah Persentasi Asuransi Jiwa Syariah % 3.1% 2.3% 1.5% 1.0% 1.5% 1.1% Sumber : BAPEPAM LK 2009 Dari pemaparan di atas terlihat bahwa kontribusi sektor asuransi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebagaimana dicerminkan oleh rasio antara premi bruto terhadap PDB hanya sebesar 1,9% pada tahun 2009 dari 1,8% pada tahun Yang artinya bahwa pangsa pasar asuransi masih sedikit yang seharusnya apabila jumlah premi bruto tersebut dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2009, yaitu sebesar 237,5 juta jiwa akan diperoleh insurance density sebesar Rp Ini berarti, secara rata-rata 3 Buku perasuransian 2009, diunduh pada tanggal 20 Januari 2011

18 4 setiap penduduk Indonesia mengeluarkan dana sebesar Rp untuk membayar premi asuransi. Perusahaan asuransi harus dapat melakukan pengelolaan dana masyarakat agar memberikan hasil yang optimal, pengendalian terhadap alokasi biaya-biaya perusahaan, dan penyusunan terhadap rencana anggaran perusahaan agar sedini mungkin ditetapkan rencana target perolehan keuntungan perusahaan. Pada perusahaan dengan prinsip syariah harus senantiasa memenuhi karakteristik yang selaras dengan etika dan bisnis perusahaan yang berlandaskan pada etika bisnis Islam (Gillian, 1999; Alma, 2003). Selain itu, misi yang harus diemban asuransi syariah adalah misi akidah, ibadah (ta awun), ekonomi (iqtisadl), dan pemberdayaan umat (sosial) (Anshori, 2007). Sumber-sumber pendapatan perusahaan secara umum bersumber dari ujrah atau fee (fee pengelolaan penjualan produk asuransi, nisbah bagi hasil investasi dan atau dari surplus operasional dari pengelolaan risiko) yang sebagian besar bersifat variabel, tergantung dari volume penjualan dan jumlah dana kelolaan oleh perusahaan, sedangkan sumber-sumber pengeluaran perusahaan dikelompokkan pada pengeluaran biaya variabel (variable cost)-biaya-biaya yang dikeluarkan tergantung pada besarnya volume penjualan dan biaya tetap (fix cost) yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mendukung kegiatan

19 5 operasional yang tidak tergantung langsung pada volume penjualan. Biaya tetap ini menjadi indikator langsung terhadap tingkat efisiensi suatu perusahaan. 4 Berdasarkan pemikiran diatas, penulis ingin melakukan penelitian terhadap ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA PADA AJB BUMIPUTERA 1912 DIVISI ASURANSI JIWA SYARIAH yang mendorong minat dan gagasan penulis dan mengangkatnya menjadi bahan dan judul skripsi sebagai tugas akhir jenjang S1 yang sedang penulis tempuh. B. Pembatasan dan Rumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana analisis faktor faktor yang mempengaruhi laba pada AJB 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah. Agar masalah lebih terfokus dan spesifik, maka penulis membatasi permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut : a. Pengaruh jumlah pendapatan terhadap laba perusahaan selama periode 2003 sampai 2010; b. Pengaruh Jumlah Biaya terhadap laba perusahaan selama periode 2003 sampai 2010; 4 Bisnis & Birokrasi, Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, Penetapan Target Premi Asuransi Jiwa Syariah untuk Mencapai Titik Impas dengan Pendekatan Model Profit Testing, Volume 16, Nomor 2 ISSN , Mei-Agustus 2009, hlm

20 6 2. Rumusan Masalah Untuk memudahkan dalam melakukan penelitian mengenai analisis faktor faktor yang mempengaruhi laba pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah Periode , penulis merumuskan permasalahan tersebut sebagai berikut : a. Seberapa besar jumlah pendapatan dan jumlah biaya mempengaruhi laba pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah Periode ? b. Faktor manakah yang dominan mempengaruhi laba pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah Periode ? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut : a. Menganalisa seberapa besar pengaruh jumlah pendapatan dan jumlah beban terhadap laba pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah. b. Menganalisa faktor mana yang lebih dominan mempengaruhi laba pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah; 2. Manfaat Penelitian adapun manfaat yang bisa didapat dari penelitian ini adalah : a. Bagi Penulis

21 7 Memperdalam pengetahuan dan wawasan tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi laba perusahaan AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah. Sebagai sarana evaluasi untuk terus melakukan perubahan kearah yang lebih baik khususnya terhadap kinerja keaungan perusahaan asuransi. b. Bagi Ilmu Pengetahuan menambah khazanah intelektual bagi perkembangan Asuransi Syariah khususnya mengenai laba perusahaan Asuransi Syariah. c. Bagi Masyarakat Sebagai kontribusi positif dalam rangka menyediakan informasi mengenai kondisi keuangan terutama laba PT Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Syariah dan mensosialisasikannya kepada masyarakat. D. Review Kajian Terdahulu 1. Nurhasanah, Konsentrasi Asuransi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, Skripsi Tahun 2009 Judul Variabel Penelitian Fokus Penelitian Pengaruh Promosi Terhadap Peningkatan Pendapatan Premi Asuransi Pada PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Sejahtera Divisi Syariah. Variabel dependen : promosi variabel independen : pendapatan premi, jumlah nasabah Bagaimana pengaruh promosi yang dilakukan PT. Asuransi jiwa BRIngin life Sejahtera Divisi Syariah terhadap peningkatan pendapatan premi dan jumlah nasabah.

22 8 Objek Penelitian PT. Asuransi jiwa BRIngin life Sejahtera Divisi Syariah Metode Metode yang digunakan penulis dalam dalam menganalisis Penelitian data adalah dengan metode analisis statistik yaitu analisis regresi dengan mengetahui besarnya pengaruh promosi (X) terhadap pendapatan premi (Y1) dan jumlah nasabah (Y2). Hasil Penelitian Perhitungan analisis regresi biaya promosi terhadap pendapatan premi diperoleh 0,919 Perhitungan analisis regresi biaya terhadap jumlah nasabah diperoleh 0, M. Agung Ali Fikri, H , Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, Skripsi Tahun 2009 Judul Pengaruh Premi, Klaim, Hasil Investasi dan Underwriting Terhadap Laba Asuransi Jiwa. Variabel Penelitian Variabel Independen : Laba Variabel Dependen : Pendapatan Premi, Beban Klaim, Hasil Investasi dan Hasil Underwriting Fokus Penelitian Apakah tingkat premi, klaim, hasil investasi dan underwriting berpengaruh dalam meningkatkan laba asuransi jiwa PT. Asuransi Syariah Mubarakah. Objek Penelitian PT. Asuransi Syariah Mubarakah Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Melakukan analisa terhadap penilaian hasil underwriting serta pegaruh premi, klaim dan hasil investasi terhadap laba perusahaan asuransi. Bentuk umum persamaan linier berganda Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 Hasil Penelitian Premi secara umum memiliki nilai yang negative significant terhadap laba pada setiap kwartal (-0,208), Klaim secara umum memiliki nilai yang negative significant terhadap laba pada setiap kwartal (-0,243), Investasi secara umum memiliki nilai yang positif significant terhadap laba pada setiap kwartal (1,389), Hasil Underwriting secara umum memiliki nilai yang positif significant terhadap laba pada setiap kwartal (1,005).

23 9 3. Ayu Hartini, , Konsentrasi Asuransi Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah, Skripsi Tahun 2010 Judul Variabel Penelitian Fokus Penelitian Objek Penelitian Metode Penelitian Pengaruh Rate Mudharabah dan Hasil Investasi Terhadap Pendapatan Premi Pada PT. Asuransi BRIngin life Syariah. variabel Independen : Pendapatan Premi variabel Dependen : Rate Mudharabah dan Hasil Investasi Bagaimana pengaruh rate mudharabah dan hasil investasi terhadap pendapatan premi. Sumber data pada penilitian ini dilakukan di PT. Asuransi BRIngin life Syariah PT. Asuransi jiwa BRIngin life Sejahtera Divisi Syariah Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan dua variabel independen dan satu variabel dependen dimana rate mudharabah (X1) dan hasil investasi (X2) sebagai variabel bebas dan pendapatan premi (Y) sebagai variabel terikat atau dependen. Hasil Penelitian Rate Mudharabah secara umum memiliki nilai yang negative significant terhadap laba pada setiap kwartal (- 1430,729), Hasil Invstasi secara umum memiliki nilai yang positif significant terhadap laba pada setiap kwartal (2,919). 4. Sapto Amal Damandari, Jurnal Ilmiah Ranggagading, Volume 4 No. 2, Oktober 2004 : Judul Variabel Penelitian Objek Penelitian Metode Penelitian Evaluasi Atas Pengakuan Pendapatan dan Beban dalam Kaitannya dengan PSAK No. 36 tentang Akuntansi Asuransi Jiwa (Studi Kasus pada PT. Asuransi Jiwasraya (persero)). Variabel Penelitian : Evaluasi Pengakuan pendapatan pada PT. Asuransi Jiwasraya (persero); pendapatan premi bruto, premi Reasuransi dan Evaluasi Pengakuan beban pada PT. Asuransi Jiwasraya (persero); beban klaim, klaim reasuransi, estimasi kewajiban klaim. PT. Asuransi Jiwasraya (persero) Metode pengumpulan data yaitu wawancara dengan direksi dan manager PT. Asuransi Jiwasraya (persero) dari masing-

24 10 masing sub divisi dan observasi langsung dengan melakukan pengamatan langsung kepada objek penelitian yang bertujuan untuk mengetahui secara langsung kegiatan-kegiatan sub divisi PT. asuransi Jiwasraya (persero). Hasil Penelitian Pencatatan pengakuan pendapatan pada PT. Asuransi Jiwasraya (persero) dicatat pada saat premi premi diterima yang dibayarkan secara tunai oleh tertanggung dan pada saat jatuh tempo, PT. Asuransi Jiwasraya (persero) mencatat pengakuan pendapatannya dengan menggunakan metode akrual basic yang telah disesuaikan dengan pernyataan Satandar Akuntansi Keuangan No. 36, Beban diakui pada saat terjadinya klaim sehingga pencatatan pengakuan beban berdasarkan peristiwa yang diasuransikan, Pencatatan pengakuan beban PT. Asuransi Jiwasraya (persero) mencatat pengakuan pendapatannya dengan menggunakan metode akrual basic yang telah disesuaikan dengan pernyataan Satandar Akuntansi Keuangan No. 36, Pencatatan dan pembukuan pada PT. Asuransi Jiwasraya (persero) sudah menggunakan proses komputerisasi dimana pencatatan jurnal tidak dilakukan secara manual tetapi langsung dimasukkan kedalam computer sesuai dengan transaksi yang terjadi, PT. Asuransi Jiwasraya (persero) tidak mengakui pendapatan premi berdasarkan premi kontrak jangka pendek dan premi kontrak jangka panjang sesuai dengan pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 36 tetapi lebih mengutamakan pada cara pembayaran premi secara berkala atau sekaligus. 5. R. Weddie Andriyanto, Sari Wahyuningsih, Jurnal Akuntansi Keuangan & Perpajakan, Vol. 1 No. 1, November 2007 Judul Variabel Implementation Of Financial Accounting Standards Principal No. 28 To Decide The Taxable Income In Loss Insuransce Company (survey on PT. ABC Insurance). variabel yang digunakan : jumlah laba, jumlah pajak

25 11 Penelitian penghasilan terutang Fokus Penelitian apakah terdapat perbedaan jumlah laba antara perhitungan menurut PSAK No. 28 dengan perhitungan ketentuan perpajakan dalam industry kerugian pada PT. Asuransi ABC, apakah pajak penghasilan terutang yang harus dibayar perusahaan lebih besar atau lebih kecil dari pajak yang dihitung menurut perhitungan berdasarkan PSAK No. 28. Objek Penelitian PT. ABC Insurance Metode Penelitian Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, penulis menyimpulkan data dan informasi yang berhubungan dengan PSAK No. 28 dan ketentuan perpajakan yang berlaku dibidang asuransi kerugian pada PT. Asuransi ABC. Hasil Penelitian premi yang belum merupakan pendapatan, secara akuntansi premi yang belum merupakan pendapatan belum diakui sebagai pendapatan karena masa pertanggungannya masih berjalan pada akhir periode akuntansi. Sedangkan menurut ketentuan perpajakan, pengertian premi yang belum merupakan pendapatan mengacu pada metode pembukuan yang dianut oleh wajib pajak. Beban yang dimaksud dalam PSAK No.28 adalah klaim bruto dan estimasi klaim retensi sendiri yang termasuk didalamnya klaim yang terjadi namun belum dilaporkan oleh tertanggung tidak dapat dibentuk cadangan klaimnya. Pajak penghasilan terutang yang diperkirakan perusahaan dalam laporan keuangan komersial yaitu sebesar Rp ,00 sedangkan pajak pengahasilan yang ditetapkan oleh fiskus sebesar Rp ,00 jadi pajak yang harus dibayar perusahaan menjadi lebih kecil dari yang diperkirakan oleh perusahaan sebelumnya. Sedangkan laba sebelum pajak yang menjadi pengahasilan kena pajak menurut fiskus adalah sebesar Rp ,00. Jumlah ini lebih kecil dibandingkan dengan laba sebelum pajak yang dihitung perusahaan yang didasarkan pada PSAK No.28 sebesar Rp ,00.

26 12 6. Sugeng Soedibjo dan Rachma Fitriati, Bisnis & Birokrasi, Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, Mei-Agustus 2009, hlm Volume 16, Nomor 2 ISSN Judul Variabel Penelitian Fokus Penelitian Objek Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian Penetapan Target Premi Asuransi Jiwa Syariah untuk Mencapai Titik Impas dengan Pendekatan Model Profit Testing. Asumsi tabel mortalita yang digunakan, asumsi hasil investasi yang akan dicapai dalam tahun-tahun mendatang. Asumsi data pertanggungan yang meliputi rata-rata usia peserta yang akan menjadi nasabah perusahaan yang bersangkutan. Asumsi biaya dan beban perusahaan yang meliputi asumsi biaya pemasaran. Pencapaian target premi ini dipengaruhi oleh jenis produk yang akan dipasarkan, jaringan pemasaran, penerapan akad asuransi, dan kualitas pelayanan perusahaan. analisa tentang penetapan target premi peserta untuk menganalisis cara menetapkan target premi agar tercapai titik impas (break even point) yang mengacu pada produk-produk asuransi yang dipasarkan dari akad akad asuransi yang diterapkan. PT AJBRIngin Jiwa Sejahtera Divisi Bisnis Syariah Penelitian dengan pendekatan kuantitatif ini menggunakan model Profit Testing, yaitu model matematis yang berupa proses iterasi dari keseimbangan cash flow antara sumber pendapatan dengan sumber pengeluaran perusahaan pada setiap tahun produksi. pencapaian portofolio premi dalam mencapai titik impas sangat tergantung pada jenis produk yang dipasarkan, biaya operasional, hasil investasi, dan tingkat resiko calon peserta asuransi, berdasarkan analisa profit testing dan sensitivitas, produk asuransi jenis Tabarru menghasilkan titik impas dan indikator profitabilitas lebih baik dari pada produk yang mempunyai unsur tabungan. Namun demikian jumlah portofolio peserta produk Tabarru harus besar agar dapat menutup segala biaya, pencapaian target portofolio peserta dari produk tabungan membutuhkan jumlah populasi yang lebih kecil mengingat

27 13 premi untuk produk tabungan ini jauh lebih mahal dibandingkan dengan produk Tabarru, setiap unit pemasaran membutuhkan biaya operasional per tahun antara Rp hingga Rp Untuk produk Tabarru, unit pemasaran akan mencapai titik impas pada selang 3,60 tahun sampai 5,26 tahun. Sementara produk Tabungan akan mencapai titik impas pada selang 3,91 tahun sampai 5,47 tahun faktor mortalita untuk produk Tabarru memilki tingkat kepekaan yang kuat dibandingkan dengan faktor-faktor lainnya yaitu hasil investasi dan biaya, sedangkan untuk produk Tabungan faktor yang paling sensitif adalah perubahan hasil investasi, tingkat pengembalian dan profit marjin produk Tabarru lebih baik dibandingkan dengan produk tabungan. Berdasarkan adanya persamaan dan perbedaan dengan penelitian sebelumnya, maka secara umum perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada : 1. Variabel yang digunakan dalam penelitian, penelitian ini mengunakan jumlah pendapatan dan jumlah beban secara keseluruhan sebagai variabel independennya. 2. Periode penelitian yang digunakan adalah rentang waktu (time series) periode 2003 sampai dengan Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan laporan keuangan AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah. 4. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda dengan laba sebagai variabel dependen dan jumlah pendapatan, jumlah beban sebagai variabel independen

28 14 Sedangkan persamaan secara umum dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya terletak pada : 1. Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah laba/pendapatan perusahaan sebagai variabel dependen (variabel terikat). 2. Tujuan penelitiannya, yaitu berusaha untuk mengetahui berapa besar faktorfaktor yang mempengaruhi laba perusahaan serta faktor apa saja yang mempengaruhi laba perusahaan. E. Kerangka Teori Laba Asuransi Jiwa Syariah Industri asuransi Jiwa Syariah merupakan salah satu industri yang perkembangannya menjanjikan dimasa depan. Asuransi Jiwa Syariah berperan untuk mengelola dana masyarakat yang telah terhimpun secara efisien dan efektif berdasarkan prinsip-prinsip. Perusahaan asuransi Jiwa Syariah harus berusaha untuk menciptakan citra yang baik dengan cara menunjukkan kinerja dan kapasitas usaha yang baik. Hal ini dimaksudkan untuk menarik perhatian para nasabah maupun calon nasabah yang ingin memilki asuransi terutama asuransi jiwa syariah. Citra yang baik sangat diperlukan bagi pengembangan usaha perusahaan asuransi, karena perusahaan asuransi adalah lembaga jasa keuangan yang bertumpu pada kepercayaan, baik yang sudah maupun yang akan menggunakan jasanya, tanpa adanya kepercayaan masyarakat maka bidang usaha asuransi ini akan sulit untuk berkembang.

29 15 Keuntungan perusahaan asuransi jiwa syariah diperoleh dari pembagian keuntungan dana peserta yang dikembangkan dengan prinsip mudharabah (sistem bagi hasil). Keuntungan yang diperoleh dari pengembangan dana itu dibagi antara dana peserta dan dana pengelola sesuai dengan ketentuan (nisbah) yang telah disepakati. Laba perusahaan asuransi jiwa syariah dipengaruhi oleh pendapatan premi dan hasil investasi. Pendapatan premi bersumber dari pembayaran yang wajib dilakukan oleh setiap peserta asuransi jiwa syariah yang dilakukan secara teratur kepada perusahaan asuransi jiwa syariah yang bersangkutan sesuai kesepakatan dalam akad. Total dana premi yang diterima selanjutnya wajib diinvestasikan sesuai dengan kaidah islam. Investasi yang dilakukan harus secara efesien dan efektif agar hasil investasi yang diperoleh dapat maksimal sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan asuransi jiwa syariah. Oleh karena itu, pendapatan premi dan hasil investasi merupakan faktor utama bagi laba perusahaan asuransi syariah. Perusahaan asuransi Jiwa syariah memiliki kewajiban yang harus dipenuhi, yaitu klaim dari nasabahnya. Klaim ini tidak dapat dipastikan kapan terjadinya, oleh karena itu perusahaan asuransi jiwa syariah harus selalu siap ketika terjadi klaim, baik klaim yang ditimbulkan akibat peserta meninggal dunia, mendapat bencana, peserta mengundurkan diri dan masa kontrak atau perjanjian berakhir. Besarnya klaim ini akan memengaruhi laba yang diterima oleh perusahaan asuransi jiwa syariah, dimana semakin besar klaim akan

30 16 menyebabkan laba yang dapat diperoleh perusahaan asuransi jiwa menjadi berkurang. Berdasarkan pemaparan diatas, maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menganalisa pengaruh dari faktor-faktor jumlah pendapatan dan jumlah biaya terhadap tingkat laba AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Syariah di Indonesia, karena faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi perkembangan usaha perusahaan. F. Kerangka Pemikiran Kerangka berfikir dalam penelitian ini erat kaitannya dengan laba perusahaan. Secara sederhana laba dipengaruhi oleh beberapa variabel diantaranya jumlah pendapatan dan jumlah biaya. Dengan mengacu pada kerangka berfikir, dapat dirumuskan beberapa pernyataan sebagai berikut : 1. Perusahaan AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah adalah sebagai objek penelitian tempat dimana peneliti akan melihat data berupa laporan keuangan serta wawancara langsung pada bagian keuangan. 2. Laba sebagai variabel terikat dan jumlah pendapatan dan jumlah biaya sebagai variabel bebas yang akan dijadikan bahan untuk melihat sejauh mana laba perusahaan akan mengalami kenaikan atau penurunannya. 3. Uji Asumsi Klasik adalah suatu cara untuk menguji apakah model regresi yang digunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi klasik layak uji atau tidak. Adapun uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah

31 17 uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas Analisis Regresi Berganda merupakan alat penelitian yang menekankan pada pengujian teori teori melalui variabel-variabel penelitian dalam angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik dan permodelan matematis. Adapun caranya yaitu data dikumpulkan maka dilakukan berbagai metode statistik untuk menganalisis data dan kemudian menginterpretasikan hasil analisis data tersebut. 5. Koefisien Korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen (X 1, X 2 ) terhadap variabel dependen (Y) secara serentak. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel independen (X 1, X 2 ) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). 6. Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui prosentase sumbangan pengaruh variabel independen (X 1, X 2 ) secara serentak terhadap variabel dependen (Y) Interpretasi, yaitu pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi laba pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah. 5 Duwi Priyatno. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian dengan SPSS, (Yogyakarta : Gava Media, 2010), Edisi Pertama, hal Duwi Priyatno, Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS, (Yogyakarta: MediaKom, 2010), Cet. I, hal

32 18 Lebih jelas akan dilihatkan pada skema 1.1 sebagai berikut : AJB BUMIPUTERA 1912 DIVISI ASURANSI JIWA SYARIAH Variabel Terikat Laba Laba Perusahaan Variabel Bebas Jumlah Pendapatan(X 1 ) Jumlah Biaya (X 2 ) Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Multikolinearitas Autokorelasi Heterokedastisitas

33 19 Analisis Regresi Berganda Koefisien Korelasi Koefisien Determinasi PENGARUH FAKTOR FAKTOR TERHADAP LABA PADA AJB BUMIPUTERA 1912 DIVISI ASURANSI JIWA SYARIAH G. Pedoman Penulisan Laporan Penulisan penelitian ini mengacu pada buku pedoman penulisan skripsi yang dikeluarkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun H. Sistematika Penulisan Untuk penyusunan penelitian ini, pembahasan dibagi menjadi lima bab yang memuat ide ide pokok dan kemudian dibagi lagi menjadi sub bab, sehingga secara keseluruhan menjadi satu kesatuan yang saling menjelaskan sebagai satu

34 20 pemikiran. Secara garis besar muatan yang terkandung dalam masing-masing bab sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang permasalahan, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi terdahulu, kerangka konseptual, pedoman penulisan laporan dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas mengenai pengertian asuransi syariah, regulasi dalam perasuransian syariah di Indonesia, sistem mekanisme dana pada asuransi jiwa syariah, pengertian laba, perhitungan profitabilitas asuransi syariah dan kondisi asuransi syariah di Indonesia. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian yang akan dilakukan. BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN mengenai data yang telah diperoleh dan dikumpulkan, uji regresi linear berganda yang dilakukan untuk menganalisis pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, disertai dengan hasil pembahasannya.

35 21 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan memberikan saran yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas untuk memperoleh solusi atas permasalahan tersebut.

36 BAB II LANDASAN TEORI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA PERUSAHAAN ASURANSI SYARIAH A. Asuransi Syariah 1. Pengertian Asuransi Syariah Pengertian Asuransi Syariah Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional No. 21/ DSN-MUI/X/2001 : Asuransi Syariah (Ta min, Takaful atau Tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong diantara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui aqad (perikatan) yang sesuai dengan syariah. Akad yang sesuai dengan dengan syariah adalah yang tidak mengandung gharar (penipuan), maysir (perjudian), riba, zhulum (penganiayaan), risywah (suap), barang haram dan maksiat. Akad tabarru adalah semua bentuk akad yang dilakukan dengan tujuan kebajikan dan tolong-menolong, bukan semata untuk tujuan komersial. Sedangkan akad tijarah adalah semua pihak bentuk akad yang dilakukan untuk tujuan komersial. 22

37 23 Pengertian Asuransi menurut UU No. 2 th 1992 pasal 1 : Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri pada tertanggung, dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang diper-tanggungkan. 1 Asuransi syariah merupakan salah satu jenis lembaga keuangan syariah non bank. Asuransi syariah juga memilki kesamaan fungsi dengan lembaga keuangan syariah non bank lainnya, yakni untuk memperoleh keuantungan dari hasil investasi dana yang dikumpulkan dari peserta asuransi. Cara pembagian keuntungan pengelolaan dana peserta asuransi dilakukan dengan prinsip bagi hasil (profit and loss sharing). Dalam hal ini perusahaan asuransi bertindak sebagai pihak pengelola dana (mudharib) yang menerima pembayaran dari peserta asuransi untuk dikelola dan diinvestasikan sesuai dengan prinsip syariah (bagi hasil). Sedangkan peserta asuransi bertindak 1 Abdul Ghoni, Erni Arianty, Akuntansi Asuransi Syariah (Antara Teori dan Praktik), (Jakarta: INSCO Consulting, 2007), hal. 1-2

38 24 sebagai pemilik dana (shahibul maal) yang akan memperoleh manfaat jasa perlindungan, penjaminan dan bagi hasil dari perusahaan asuransi. 2 Proses hubungan peserta dan perusahaan dalam mekanisme pertanggungan pada asuransi syariah adalah sharing of risk saling menanggung resiko. Apabila terjadi musibah, maka semua peserta asuransi syariah saling menanggung. Dengan demikian tidak terjadi transfer resiko dari peserta ke perusahaan, karena prakteknya kontribusi (premi) yang dibayarkan oleh peserta tidak terjadi yang disebut transfer of fund, status kepemilikan dana tersebut tetap melekat pada peserta sebagai shahibul mal, misalnya ayat 2 surat Al maa idah yang memerintahkan untuk saling menolong dalam perbuatan yang positif. B. Sistem Mekanisme Dana pada Asuransi Jiwa Syariah 1. Sistem pada Produk Saving (Unsur Tabungan) Setiap peserta wajib membayar sejumlah uang (premi) secara teratur kepada perusahaan. Besar premi yang dibayarkan tergantung kepada keuangan peserta. Akan tetapi, perusahaan menetapkan jumlah minimum premi yang akan dibayarkan. Setiap premi yang dibayarkan oleh peserta, akan dipisah dalam dua rekening yang berbeda. 2 Hendi Suhendi, deni K. Yusup, asuransi Takaful dari Teoritis ke Praktis, (Bandung: Mimbar Pustaka, 2005), hal. 9

39 25 a. Rekening tabungan peserta, yaitu dana yang merupakan milik peserta, yang dibayarkan bila: Perjanjian berakhir, Peserta mengundurkan diri, Peserta meninggal dunia. b. Rekening tabarru, yaitu kumpulan dana kebajikan yang telah diniatkan oleh peserta sebagai iuran dana kebajikan untuk tujuan saling menolong dan saling membantu, yang dibayarkan bila: Peserta meninggal dunia, Perjanjian telah berakhir (jika ada surplus dana) Sistem inilah sebagai implementasi dari akad takafuli dan akad mudharabah, sehingga asuransi syariah dapat terhindar dari unsur gharar dan maisir. Selanjutnya kumpulan dana peserta ini diinvestasikan sesuai dengan syariat islam. Tiap keuntungan dari hasil investasi, setelah dikurangi dengan beban asuransi (klaim dan premi reasuransi), akan dibagi menurut prinsip al mudharabah. Persentase pembagian mudharabah dibuat dalam suatu perbandingan tetap berdasarkan perjanjian kerja sama antara perusahaan dan peserta, misalnya dengan 70:30, 60:40, dan seterusnya.

40 26 2. Sistem pada Produk Non Saving (Unsur Non Tabungan) Setiap premi yang dibayar oleh peserta, akan dimasukkan dalam rekening tabarru perusahaan. Yaitu, kumpulan dana yang telah diniatkan oleh peserta sebagai iuran dan kebajikan untuk tujuan saling menolong dan saling membantu, dan dibayarkan bila: Peserta meninggal dunia, Perjanjian telah berakhir (jika ada surplus dana) Kumpulan dana peserta ini akan diinvestasikan sesuai dengan syariat islam. Keuntungan hasil investasi setelah dikurangi dengan beban asuransi (klaim dan premi asuransi), akan dibagi antara peserta dan perusahaan menurut prinsip al mudharabah dalam suatu perbandingan tetap berdasarkan perjanjian kerjasama antara perusahaan (takaful) dan peserta. 3 C. Laba 1. Pengertian Laba Laba akuntansi (accounting Income) adalah perbedaan antara realisasi penghasilan yang berasal dari transaksi perusahaan pada periode tertentu dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan itu. Menurut akuntansi yang dimaksud dengan laba akuntansi itu adalah 3 Ibid, hal

41 27 perbedaan antara revenue yang direalisasi yang timbul dari transaksi pada periode tertentu dihadapkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan pada periode tersebut. yaitu : Menurut Belkaoui definisi tentang laba itu mengandung lima sifat, 1. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi, yaitu timbulnya hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil tersebut. 2. Laba akuntansi didasarkan pada postulat periodik laba itu, artinya merupakan prestasi perusahaan itu pada periode tertentu. 3. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip revenue yang memerlukan batasan tersendiri tentang apa yang termasuk hasil. 4. Laba akuntansi memerlukan perhitungan terhadap biaya dalam bentuk biaya historis yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan hasil tertentu. 5. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip matching artinya hasil dikurangi biaya yang diterima/dikeluarkan dalam periode yang sama Tujuan Pelaporan Laba 4 Sofyan Syafri Harahap, Teori Akuntansi, Edisi Revisi 10, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), hal

42 28 Tujuan pelaporan laba adalah memberikan informasi yang berguna kepada pihak yang memilki kepentingan terhadap laporan keuangan seperti investor, stokeholder, pemasok, kreditor, pelanggan, karyawan dan masyarakat. 5 Menurut Sofyan Syafri Harahap laba merupakan informasi penting dalam suatu laporan keuangan. 6 Angka ini penting untuk : 1. Perhitungan pajak, berfungsi sebagai dasar pengenaan pajak yang akan diterima Negara. 2. Menghitung deviden yang akan dibagikan kepada pemilik dan yang akan ditahan dalam perusahaan. 3. Menjadi pedoman dalam menentukan kebijaksanaan investasi dan pengambilan keputusan. 4. Menjadi dasar dalam peramalan laba maupun kejadian ekonomi perusahaan lainnya dimasa yang akan dating. 5. Menjadi dasar dalam perhitungan dan penilaian efisiensi. 6. Menilai prestasi atau kinerja perusahaan/segmen perusahaan/divisi 7. Perhitungan zakat sebagai kewajiban manusia sebagai hamba kepada Tuhannya melalui pembayaran zakat kepada masyarakat. 5 Eldon S Hendriksen dan Michel F. Van Breda, Accounting Theory, Edisi Ke-8, Richard D Irwan Inc. Boston. Massachusetts, hal Ibid, hal. 296

43 29 Pengukuran dan pengakuan laba merupakan penentuan jumlah rupiah laba yang dicatat dan disajikan dalam laporan keuangan. Pengukuran besarnya laba sangat tergantung pada besarnya pendapatan dan biaya. Karena laba adalah bagian dari pendapatan, maka konsep penghimpunan dan realisasi pendapatan juga berlaku untuk laba. Dengan demikian perlakuan akuntansi terhadap laba tidak akan menyimpang dari perlakuan akuntansi terhadap pendapatan. 3. Manfaat laba Laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung didalam laporan keuangan dan yang sangat penting bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan. Informasi laba merupakan komponen laporan keuangan perusahaan yang bertujuan untuk menilai kinerja manajemen, membantu mengestimasi kemampuan laba yang representative dalam jangka panjang, dan menaksir resiko investasi atau meminjamkan dana. Oleh karena itu, laba/rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai prestasi atau sebagai dasar ukuran penilaian yang lain dan menjadi informasi yang dilihat oleh banyak seperti profesi akuntansi, pengusaha, analis keuangan, pemegang saham, ekonom, fiskus dan sebagainya. Hal inilah yang menyebabkan adanya berbagai definisi untuk laba. 7 7 http/ Faktor Laba, Diakses pada 25 Maret 2011

44 30 D. Akuntansi Keuangan Pendapatan dan Biaya 1. Pengertian Pendapatan Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul akibat aktivitas normal perusahaan selama satu periode. Arus masuk ini tidak berasal dari kontribusi penanaman ekuitas, tetapi dapat mengakibatkan kenaikan ekuitas. Arus masuk bruto adalah jumlah pendapatan yang diterima dan dapat diterima oleh perusahaan untuk dirinya sendiri. Sementara jumlah yang harus dibayar untuk pihak ketiga, seperti pajak pertambahan nilai, bukan merupakan manfaat ekonomi perusahaan sehingga tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas, oleh karena itu, jumlah ini harus dikeluarkan dari pendapatan. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pendapatan timbul karena terjadinya transaksi dan peristiwa ekonomi sebagai berikut : a. Penjualan barang, b. Penjualan jasa, dan c. Penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak-pihak lain yang mengasilkan bunga, royalty dan deviden. Penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak lain menimbulkan pendapatan dalam bentuk sebagai berikut:

45 31 a. Bunga, bunga ialah pembebanan atas penggunaan kas atau setara kas atau jumlah terutang kepada perusahaan. b. Royalty, royalty adalah pembebanan atas penggunaan aktiva jangka panjang perusahaan, misalnya hak paten, merek dagang dan hak cipta. c. Deviden, deviden adalah distribusi laba kepada pemegang investasi ekuitas sesuai dengan program dari jenis ekuitas tertentu. Pendapatan yang dimaksud disini adalah penerimaan bersih dari hasil operasi (baik perusahaan dagang maupun perusahaan manufaktur) atau jasa, bunga, royalty,dan dividen sebagai hasil penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak lain. Penghasilan bersih adalah penghasilan setelah dikurangi semua biaya langsung yang melekat pada penerimaan tersebut, seperti komisi penjualan, return, rabat, diskon dan sebagainya. 2. Pengertian Biaya Beban/biaya adalah semua pengeluaran untuk mendapatkan barang atau jasa dari pihak ketiga. Barang atau jasa dapat dijual kembali, baik yang berkaitan dengan usaha pokok perusahaan maupun tidak. Dalam perhitungan laba rugi atau menambah rugi perusahaan. 8 8 Kuswandi, Meningkatkan Laba melalui Pendekatan Akuntansi keuangan dan Akuntansi Biaya, (Jakarta: Elex Media komputindo, 2005), hal 17-29

46 32 Akuntansi biaya melengkapi manajemen dengan alat-alat yang diperlukan untuk aktifitas dan penegndalian, memperbaiki kualitas dan efisiensi serta membuat keputusan-keputusan yang bersifat rutin maupun strategis. Dalam hal tersebut maka akuntansi biaya dapat membantu manajemen dalam menyelesaikan tugas-tugas sebagai berikut : a. Menyusun dan melaksanakan rencana anggaran operasi perusahaan, b. Menetapkan metode perhitungan biaya dan prosedur yang menjamin adanya pengendalian dan jika memungkinkan pengurangan biaya atau pembebanan biaya dan perbaikan mutu, c. Menentukan nilai persediaan dalam rangka kalkulasi biaya dan menetapkan harga, evaluasi kinerja suatu produk, departemen atau divisi, dan sewaktu-waktu memeriksa persediaan dalam bentuk fisik. d. Menghitung biaya dan laba perusahaan untuk suatu periode akuntansi, tahunan atau periode yang lebih singkat, e. Memilih alternatif yang terbaik yang menaikkan pendapatan ataupun menurunkan biaya. Manajer perusahaan menggunakan data biaya dalam pengambilan keputusan, mengevaluasi kinerja dan dalam mengendalikan operasi perusahaan. Kegiatan tersebut merupakan hal penting bagi keberhasilan suatu

47 33 perusahaan. Oleh karena itu perlu pemahaman lebih lanjut mengenai penggunaan biaya-biaya tersebut, apakah sudah digunakan dengan baik atau terjadi penyalahgunaan terhadap biaya-biaya tersebut. Data biaya tersebut dapat digunakan oleh manager untuk tujuan : a. Perencanaan perusahaan menggunakan data biaya untuk memilih metode atau program pencapaian tujuan yang terbaik masa akan datang yang ingin dicapai pada saat menelaah alternatif pelaksanaan tindakan. Perusahaan juga menggunakan data biaya untuk pembuatan anggaran (budget) yang digunakan untuk memperkirakan bahan baku, tenaga kerja dan teknologi. Hal diatas tersebut dapat dilakukan dalam tahapan perencanaan. Perencanaan tersebut berorientasi kepada masa akan datang dan dapat berbentuk perencanaan jangka pendek dan jangka panjang. b. Pengawasan pengawasan diperlukan untuk membandingkan dan mengevaluasi, apakah anggaran atau program yang dbuat sudah dilaksanakan dengan benar sesuai dengan fungsi perencanaan. Tahapan ini adalah merupakan tahapan pemantauan terhadap pelaksanaan dari rencana yang sudah dibuat, baik yang berhubungan dengan pencapaian harga pokok standar digariskan pada anggaran (budget), tetapi juga masalah-masalah penyusunan

48 34 terhadap anggaran. Membandingkan anggaran dan standar dengan aktual dapat digunakan untuk pengendalian sehingga kinerja masing-masing divisi atau departemen dapat dinilai. c. Penetapan harga, pertimbangan yang diperlukan dalam penetapan biaya selain permintaan dan penawaran adalah biaya. Oleh karena itu pertimbangan yang baik seorang manajemen dalam keputusan penetapan harga yaitu dengan memastikan pemulihan atas semua biaya dalam mencapai laba. d. Menentukan laba akuntansi biaya dimulai dari proses produksi sehingga terbentuk output atau produk yang dihasilkan. Pada akhirnya produk yang dihasilkan tersebut ditujukan untuk dapat menghasilkan laba. Laba yang dhasilkan dapat ditentukan dengan mengumpulkan seluruh biaya yang dikeluarkan yang kemudian akan dibandingkan dengan biaya-biaya lain. Penentuan laba tersebut tidak hanya dapat digunakan untuk keseluruhan perusahaan saja, tetapi juga dapat digunakan untuk pelaporan segmen dan lini produk. e. Pengambilan kesimpulan akuntansi biaya dapat digunakan untuk memilih berbagai macam alternatif dalam pengambilan keputusan. Misalnya; keputusan apakah

49 35 suatu perusahaan akan menghentikan atau meneruskan suatu segmen yang secara terus menerus mengalami kerugian. Membuat atau membeli suku cadang, memproses suatu lini produk untuk diproses lebih lanjut, perencanaan laba, memasuki pasar, mengembangkan suatu produk baru, membeli mesin baru. Berdasarkan informasi biaya maka perusahaan dapat mengambil keputusan baik yang bersifat jangka pendek maupun yang bersifat jangka panjang. 9 E. Laporan laba Rugi Pada Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah 1. Pendapatan Premi Premi adalah biaya yang dibebankan suatu perusahaan asuransi untuk jumlah uang pertanggungan tertentu. Aktuaris perusahaan asuransi mempertimbankan banyak faktor ketika melakukan perhitungan-perhitungan yang diperlukan untuk menetapkan tarif premi yang memadai dan wajar. Tarif premi harus adequate (memadai) agar perusahaan mempunyai cukup dana untuk membayar manfaat polis. Premi harus pula equitable (wajar) sehingga setiap pemegang polis dikenakan premi yang mencerminkan tingkat risiko yang ditanggung oleh perusahaan asuransi dalam memberi pertanggungan. 9 Bastian Bustami, Nurlela, Akuntansi Biaya Teori & Aplikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu,2006), hal. 3-9

50 36 Faktor-faktor berikut ini turut dipertimbangkan dalam menghitung tarif premi asuransi jiwa : 1. Rate of mortality (Tingkat mortalitas/kematian). Tingkat dimana orang-orang yang jiwanya diasuransikan diperkirakan meninggal dunia. 2. Investment earnings (Pendapatan investasi) Dana yang diperoleh perusahaan asuransi dari investasi premi yang diterimanya. 3. Expense (Biaya) Semua biaya yang timbul dari penerbitan polis asuransi dan pengoperasian perusahaan asuransi. Pendapatan perusahaan asuransi jiwa sebagian besar diperoleh melalui premi asuransi dan pendapatan investasi. Pendapatan premi asuransi diperoleh melalui penjualan produk dan jasa asuransi ke tertanggung. Pendapatan investasi diperoleh perusahaan asuransi jiwa melalui penanaman modal dengan melakukan diversifikasi portofolio untuk mendapatkan perolehan bunga/bagi hasil yang optimum. Pendapatan premi adalah jumlah pendapatan premi dari penjualan polis asuransi yang biasanya diukur dalam periode satu tahun. Pendapatan ini merupakan faktor terbesar yang mempengaruhi laba perusahaan asuransi. Oleh karenanya penetapan premi mempunyai peranan penting dalam strategi

51 37 perusahaan. Tarif premi yang ditetapkan oleh perusahaan asuransi sebagian besar didasari oleh jumlah risiko yang akan ditanggung oleh perusahaan asuransi tersebut untuk polis yang diterbitkan. Jika perusahaan asuransi secara konsisten salah menilai risiko yang akan ditanggung, maka preminya tidak akan cukup untuk membayar klaim dan manfaat yang dijanjikan. Aspek penting dari penetapan premi asuransi jiwa adalah bagaimana perusahaan asuransi mengelola hasil penetapan premi setelah perkenalan suatu produk baru. Pengelolaan hasil penetapan premi termasuk membandingkan pengalaman operasional aktual dari perusahaan asuransi. Apabila pengalaman aktual sesuai dengan asumsi-asumsi aktuaria, maka asumsi-asumsi tersebut dapat menjadi dasar bagi tahapan desain teknis pengembangan produk berikutnya. Proses penetapan premi asuransi jiwa merupakan siklus, jika kinerja aktual suatu produk menyimpang secara signifikan dari hasil-hasil yang diharapkan, maka perusahaan asuransi akan membuat alasan-alasan untuk penyimpangan tersebut dan jika memungkinkan mengambil tindakan perbaikan.tindakan-tindakan perbaikan dalam penetapan premi dapat berkisar dari merevisi harga sampai melakukan revisi total terhadap struktur tarif produk asuransi Premi Reasuransi 10 M. Agung Ali Fikri, Pengaruh Premi, Klaim, Hasil Investasi dan Underwriting Terhadap Laba Asuransi Jiwa (Studi Kasus PT. Asuransi Syariah Mubarakah), (Bogor : Skripsi, Institut Pertanian Bogor) hal

52 38 Awalan Re mengandung arti suatu yang diulang. Reasuransi berarti asuransi yang diasuransikan kembali. Dilihat dari segi maknanya reasuransi adalah suatu cara asuradur melimpahkan sebagian atau seluruh resiko atas suatu pertanggungan (asuradur) yang telah ditutupnya kepada penanggung lain (reasuradur. Sebagai suatu perjanjian, asuransi adalah persetujuan antara asuradur dan reasuradur,dimana asuradur bersedia melimpahkan sebagian atau seluruh resiko atas suatu pertanggungan yang ditutupnya kepada reasuradur. Dengan menerima premi dari asuradur, reasuradur menyetujui untuk membayar ganti rugi kepada asuradur, berhubunngan dengan yang terjadi atas pertanggungan yang ditutupnya. Adapun fungsi reasuransi adalah sebagai berikut : a. Reasuransi meneruskan prinsip dasar asuransi yaitu berfungsi sebagai alat penyebaran resiko/spreading of risk. b. Reasuransi memberikan jaminan tambahan secara tidak langsung terhadap tertanggung atau pemegang polis. c. Reasuransi mempunyai fungsi menaikkan kapasitas akseptasi dari penanggung terhadap risiko yang nilainya tinggi melampaui retensinya sendiri.

53 39 d. Reasuransi mempunyai fungsi meningkatkan stabilitas keuangan asuradur, seolah-olah menyediakan banking facility kepada asuradur. Pada perusahaan AJB Bumiputera 1912, reasuransinya diatur sebagai berikut : (untuk tahun 1984 ). Nama-nama Re Asuradur : 1. PT. Reasuransi Umum Indonesia (Indonesia Re). 2. Swiss Reasurance Company, Zurich Switzerland (Swiss Re). 3. The Dai-ichi Life Insurance Company, Tokyo Japan. 4. Maskapai Reasuransi Indonesia (MAREIN). Premi dasar reasuransi untuk satu tahun adalah angka premi menurut usia tertanggung dikalikan dengan jumlah resiko yang diasuransikan pada tahun yang bersangkutan. Jika asuransi mencakup resiko kematian bagi sekelompok orang, maka premi dasar reasuransinya adalah jumlah keseluruhan dari premi-premi reasuransi yang diperhitungkan untuk masing-masing jiwa menurut ketentuanketentuan yang disepakati. Premi asuransi dan premi tambahan jika ada senantiasa dihitung untuk satu tahun penuh dan dibayar dimuka oleh asuradur kepada reasuradur tanpa memperhatikan cara-cara pembayaran premi asuransi antara tertanggung dan

54 40 asuradur. Pembayaran premi asuransi kepada asuradur dilanjutkan sepanjang masa berlakunya polis yang bersangkutan. Jika suatu reasuransi berakhir bukan karena kematian tertanggung, maka reasuradur membayar kembali kepada asuradur sebagian dari premi asuransi yang belum diterima oleh asuradur dari tertanggung Hasil Investasi Premi yang terkumpul pada setiap perusahaan asuransi jiwa mencapai jumlah milyaran rupiah. Oleh karena itu menjadi sangat penting bagi perusahaan asuransi untuk melakukan investasi atas aset-aset yang ada untuk mencukupi kebutuhan akan dana yang dikelola. Sebagian besar perusahaan asuransi mengandalkan hasil investasinya untuk menutupi kekurangan akan tarif premi yang diberikan kepada tertanggung. Perusahaan asuransi jiwa melakukan strategi investasinya melalui berbagai instrumen portofolio yang dianggap dapat memberikan return on investment yang paling baik dan tetap tunduk pada aturan serta batasan yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 424 tahun 2003 tentang kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi. Perusahaan asuransi harus menyeimbangkan strategi investasinya dengan regulasi yang telah ada. 11 AJB Bumiputera 1912, Mengenal Tekhnik Asuransi Jiwa, (Jakarta : 1984), hal

55 41 4. Beban Klaim Klaim adalah proses yang mana peserta dapat memperoleh hak-hak berdasarkan perjanjian pertanggungan untuk mendapatkan manfaat atas suatu kerugian. Dalam menghitung jumlah klaim yang akan dibayarkan perusahaan asuransi kepada claimant, Claim analyst menetapkan tiga jumlah manfaat klaim, yaitu : 1. Jumlah Manfaat Kematian Jumlah manfaat kematian yang harus dibayar atas kematian tertanggung didasari oleh jumlah uang pertanggungan polis yang bersangkutan. Oleh karena itu, Claim analyst memulai perhitungan jumlah manfaat dengan menentukan jumlah manfaat kematian dasar yang harus dibayarkan. Manfaat kematian asuransi dasar biasanya sama dengan jumlah uang pertanggungan polis yang bersangkutan. Namun demikian, jika surat permintaan polis mengandung pernyataan yang tidak benar mengenai usia, maka jumlah uang pertanggungan polis yang bersangkutan akan disesuaikan untuk menutup pernyataan yang tidak benar tersebut. 2. Jumlah Penambahan Claim analyst kemudian akan menetapkan semua jumlah yang harus ditambahkan ke jumlah manfaat kematian tambahan. Daftar

56 42 jumlah manfaat yang dapat ditambahkan ke manfaat kematian asuransi dasar adalah sebagai berikut : a. Asuransi tambahan yang dibayar penuh b. Accidental death benefit c. Kelebihan premi yang dibayar dimuka d. Dividen polis yang masih harus dibayar e. Dividen polis yang disimpan di perusahaan asuransi untuk mendapatkan bunga/bagi hasil f. Bunga pembayaran klaim yang ditangguhkan g. Bunga pinjaman yang dibayar dimuka 3. Jumlah pengurangan Claim analyst juga dapat mengurangi jumlah tertentu dari manfaat kematian dasar, termasuk : a. Premi yang harus dibayar namun belum dibayar selama masa tenggang (grace period) b. Pinjaman atas polis c. Bunga/bagi hasil pinjaman polis yang belum dibayar Total pengeluaran yang ada di perusahaan asuransi jiwa terdiri dari beban klaim asuransi, pemasarann administrasi dan umum. Pengeluaran terbesar yang dimiliki perusahaan asuransi jiwa berasal dari klaim asuransi, yaitu klaim yang langsung didapat tertanggung yang mengalami kerugian. Biaya pemasaran merupakan pengeluaran yang harus dipersiapkan perusahaan

57 43 asuransi dalam rangka membiayai proses penjualan dan distribusi produk dan jasa asuransi ke calon tertanggung. Pengeluaran adminitrasi dan umum tidak kalah pentingnya dalam keberlangsungan operasional perusahaan, seperti pembayaran gaji karyawan. Administrasi klaim terdiri dari beberapa kegiatan yang pada dasarnya sama untuk sebagian besar pertanggungan. Umumnya, seseorang atau sistem yang menangani klaim akan menentukan apakah informasi yang diserahkan atas suatu klaim telah sesuai dengan pertanggungan yang tercantum dalam suatu polis yang inforce atau tidak, sehingga orang atau sistem tersebut dapat mengambil keputusan untuk menyetujui atau menolak klaim. Dalam melakukan verifikasi bahwa kerugian yang termasuk di dalam pertanggungan terjadi pada saat kontrak asuransi dalam keadaan inforce, Claim analyst akan menetapkan tanggal dimulainya pertanggungan. Jika pertanggungan sudah tidak dalam keadaan inforce lagi, maka Claim analyst akan menetapkan tanggal berakhirnya pertanggungan Claim analyst yang menerima klaim untuk asuransi kumpulan akan melakukan verifikasi bahwa kerugian terjadi pada saat pertanggungan dalam kondisi inforce. Dan orang-orang yang menderita kerugian tersebut adalah orang yang dipertanggungkan dalam polis kumpulan. Analyst juga melakukan verifikasi bahwa semua persyaratan ketenagakerjaan yang diberlakukan dalam polis tersebut telah dipenuhi, yaitu bahwa masa kerja karyawan yang

58 44 mengajukan klaim sesuai dengan yang dipersyaratkan dan bekerja di lokasi kerja yang telah ditentukan. F. Perhitungan Profitabilitas Asuransi Jiwa Syariah Profitabilitas adalah selisih antara pendapatan yang lebih besar atas pengeluaran. Suatu perusahaan yang secara konsisten menghasilkan laba dapat terus berbisnis, tumbuh dan meningkatkan kesejahteraan atau meningkatkan nilai perusahaan. Kenaikan nilai perusahaan diindikasikan oleh ukuran-ukuran kenaikan harga saham perusahaan dan pertambahan akun modal dan surplus di dalam neraca perusahaan. Sebaliknya, perusahaan yang terus mengalami kerugian akhirnya akan hilang dari dunia bisnis. Walaupun profitabilitas dapat diperoleh dan diukur dalam jangka waktu yang pendek, perusahaan asuransi biasanya berusaha untuk mendapatkan profitabilitas jangka panjang. Profitabilitas jangka panjang memungkinkan perusahaan asuransi untuk : 1. Menyediakan dana untuk investasi, 2. Membayar dividen polis atau participating policy, 3. Membayar dividen tunai kepada para pemegang saham dan meningkatkan daya tarik saham perusahaan kepada para investor, 4. Membuat pemeringkatan yang bermutu tinggi dari lembaga pemeringkat asuransi

59 45 5. Menyedaikan dana untuk mengembangkan produk, lini produk dan jalur distribusi, 6. Menyediakan dana untuk ekspansi dan akuisisi. Laporan laba rugi memberikan beberapa pengertian mendalam terhadap profitabilitas suatu perusahaan asuransi, paling tidak untuk jangka pendek karena laporan laba rugi tersebut menunjukkan pendapatan bersih atau rugi bersih selama suatu jangka waktu tertentu. Tetapi laporan laba rugi tidak dapat memberikan pengertian mendalam terhadap profitabilitas perusahaan untuk jangka waktu yang lama. Return on capital ratio adalah rasio yang digunakan untuk memperbandingkan beberapa ukuran dari penghasilan suatu perusahaan asuransi selama jangka waktu yang ditentukan dengan beberapa ukuran dari modal dan surplusnya. Hasil dari rasio penghasilan modal menunjukkan efektifitas suatu perusahaan asuransi dalam menggunakan modal dan surplusnya untuk menghasilkan laba. Umumnya, semakin tinggi rasio penghasilan modal, semakin efektif perusahaan menggunakan sumberdayanya untuk memperoleh laba. Mengingat tingkat risiko yang dimiliki perusahaan asuransi, penghasilan modal dapat tak tertimbang atau tertimbang. Rasio tak tertimbang menujukkan bahwa rasio tersebut tidak menunjukan tingkat risiko yang menjadi ciri operasi perusahaan asuransi. Jika suatu rasio tak tertimbang disesuaikan untuk membentuk keterpaparaan tingkat risiko suatu perusahaan asuransi, maka rasio tersebut menjadi tertimbang. Dalam melakukan kegiatan bisnis secara normal, suatu perusahaan asuransi menghadapi kemungkinan risiko serius yang dapat

60 46 mengancam solvency. Solvency (soolvabilitas) menurut istilah umum adalah keadaan dimana suatu perusahaan mampu untuk memenuhi kewajiban keuangannya secara tepat waktu. Risiko-risiko tersebut dapat dikelompokan dalam empat kategori risiko yang luas, yang dikenal sebagai contingency risks. 1. Asset Risk Adalah risiko rugi pada suatu investasi untuk alasan selain daripada perubahan suku bunga pasar. Perusahaan asuransi mengelola risiko aset dengan mengevaluasi kemungkinan investasi secara hati-hati, menginvestasikan aset mereka dengan jumlah yang besar di dalam investasi bermutu tinggi, serta mengalokasikan dana untuk seluruh katagori investasi yang berbeda. 2. Pricing Risk Disebut juga insurance risk yaitu risiko dimana pengalaman nyata perusahaan asuransi dalam tingkat kematian atau biaya-biaya akan sangat berbeda dari perkiraan, menyebabkan perusahaan asuransi tersebut menderita kerugian material atas produk tersebut. 3. Interest Rate Risk Adalah risiko kerugian yang disebabkan oleh perubahan suku bunga pasar. Perusahaan asuransi mengelola risiko ini melalui asset liability management. 4. General Business Risk Yaitu risiko kerugian yang diakibatkan oleh praktek-praktek bisnis umum yang tidak efektif atau faktor-faktor lingkungan yang di luar kendali perusahaan. Perusahaan mengendalikan risiko ini dengan menugaskan tim

61 47 manajemen yang bermutu tinggi dan berpengalaman untuk mengendalikan biaya usaha, melaksanakan pertimbangan manajerial yang sesuai, mendukung perilaku etis, memantau hasil-hasil keuangan serta melakukan audit internal dan eksternal secara teratur. 12 G. Sistem Akuntansi Asuransi Syariah Perbedaan yang paling mendasar antara asuransi syariah dan konvensional dalam bidang akuntansi adalah pada penggunaan cash basis atau accrual basis. Pada akuntansi asuransi syariah lebih cenderung menggunakan cash basis daripada accrual basis, dengan pertimbangan-pertimbangan syar I. sistem accural basis dianggap bertentangan syariah karena telah mengakui adanya pendapatan, harta, beban, ataui utang yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Padahal yang terjadi tersebut, belum benar-benar terjadi, bisa terjadi dan bisa tidak terjadi. Apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang hanya Allah SWT yang mengetahui, dan itu menjadi hak prerogatif Allah. Allah berfirman Q.S Luqman : 34 Artinya: Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa 12 Ibid, hal

62 48 yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana Dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal Mohamed Arif Abdul Rashid, CEO PT. Syarikat Takaful Indonesia, mengatakan bahwa berdasarkan praktik accounting takaful, semua angsuran/kontribusi takaful juga keuntungan atas investasi dan pendapatan lain dianggap sebagai pendapatan hanya setelah kas actual sudah diterima perusahaan (cash basis). Hal ini ditandai oleh penerbitan tanda terima yang tepat. Praktik ini penting bagi implementasi prinsip al-mudharabah dalam melakukan bagi hasil antara peserta dan perusahaan sebagaimana yang diakadkan di depan. Pembagian keuntungan (jika ada) untuk kedua belah pihak dibuat setiap bulan setelah rekening ditutup. Dan bagi hasil disini dilakukan atas dasar tanda terima actual (cash basis). Sebagai contoh, premi asuransi benar-benar diakui sebagai pendapatan jika uangnya sudah diterima secara tunai. Sedangkan, pada asuransi konvensional (khususnya general insurance) premi asuransi diakui sebagai pendapatan meskipun premi asuransi diakui sebagai pendapatan meskipun premi asuransi belum dibayarkan. Demikian juga beban retakaful diakui sebagai utang sampai angsuran atau premi takaful dibayarkan. Dan beban retakaful diakui sebagai pendapatan jika premi dibayar lebih awal. Tentu hal ini beda dengan asuransi konvensional, dimana beban reasuransi selama masa perjanjian diakui sebagai asuransi awal yang discover.

63 49 Pada sisi lain dalam pengakuan sebagai pendapatan, hanyalah laba dari dana investasi asuransi jiwa syariah, yang dibagi antara peserta (shahibul mal) dan perusahaan (mudharib) sesuai dengan perjanjian. Dengan demikian, perusahaan asuransi syariah tidak berhak untuk mengakui surplus ini sebagai pendapatan, sebagaimana pada asuransi konvensional, dimana surplus dari investasi ditransfer kerekening pemegang saham sebagai pendapatan. 13 H. Kerangka Konseptual Akuntansi Asuransi Syariah Kerangka konseptual asuransi syariah ini menyajikan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi asuransi syariah. Apabila tidak diatur secara spesifik dalam kerangka konseptual berlakulah kerangka dasar akuntansi umum, sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Tujuan akuntansi keuangan asuransi syariah adalah : 1. Menentukan hak dan kewajiban pihak terkait, termasuk hak dan kewajiban yang berasal dari transaksi yang belum selesai dan atau kegiatan ekonomi lain, sesuai dengan prinsip syariah yang berlandaskan pada konsep kejujuran, keadilan, kebajikan dan epatuhan terhadap nilai-nilai bisnis islami, 13 Ibid

64 50 2. Menyediakan informasi keuangan yang bermanfaat bagi pemakai laporan untuk pengambilan keputusan, 3. Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi dan kegiatan usaha. Tujuan laporan keuangan asuransi syariah pada dasarnya sama dengan tujuan laporan keuangan yang berlaku secara umum dengan tambahan, antara lain, menyediakan : 1. Informasi kepatuhan asuransi syariah terhadap prinsip syariah, serta informasi pendapatan dan beban yang tidak sesuai prinsip syariah bila ada dan bagaimana pendapatan dan beban tersebut diperoleh serta penggunaannya, 2. Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tanggung jawab asuransi syariah terhadap amanah atas dana peserta, pengelolaan resiko, serta pengelolaan investasi atas dana tersebut. 3. Informasi mengenai pemenuhan fungsi sosial asuransi syariah, termasuk pengelolaan dan penyaluran dana ZIS. Prinsip syariah islam dalam pengelolaan resiko dalam kehidupan didasarkan atas prinsip saling tolong menolong dan bekerja sama (ta awun) dan tanggung menangggung (takaful). Kegiatan asuransi syariah merupakan

65 51 implementasi dari prinsip ekonomi islam denga karakteristik, antara lain sebagai berikut : 1. Pelarangan riba dalam berbagai bentuk, 2. Pelarangan akan gharar, 3. Pelarangan akan maisir. Suatu transaksi sesuai dengan prinsip syariah apabila telah memenuhi seluruh syarat berikut ini : 1. Transaksi tidak mengandng unsur kedzaliman, 2. Bukan riba, 3. Tidak membahayakan pihak sendiri atau piha lain, 4. Tidak ada penipuan (gharar), 5. Tidak mengandung materi-materi yang diharamkan dan, 6. Tidak mengandung unsure judi (maisir). 14 I. Faktor Penghambat dari Asuransi Syariah 1. Keseriusan Para Takaful Operator 14 Ibid, hal

66 52 Dalam bservasi sehari-hari, melihat masih banyak kurangnya perhatian dari manajemen takaful operator sehingga pelaksanaan kegiatan operasional di internal banyak mendapatkan masalah yang cukup berat yakni kurang mendapatkan dukungan yang berarti dari berbagai sisi, seperti misalnya terbatasnya sumberdaya manusia yang ditempatkan, biaya operasional yang minim sekali, sistem dan fasilitas-fasilitas penunjang operasional lainnya yang tidak memadai. Hal ini tentu mengakibatkan hambatan yang berarti dalam proses pengembangan bisnis. 2. Sifat bisnis Karena mayoritas pemain mengarah kepada mengambil pangsa pasar yang ada dan bukan membuka ceruk pasar baru yang terjadi adalah terdapatnya beberapa resiko yang sekarang beredar diasuransi syariah banyak yang tercatat sudah dihindari oleh asuransi konvensional dengan berbagai macam alasan antara lain missal karena loss ratio yang tinggi atau resiko/exposure nya sendiri yang tinggi. Kue yang sama diperebutkan oleh semakin banyak pemain tentu akan membuat supply menjadi relative lebih besar dari demandnya. Hal ini tentu berpengaruh juga pada ke adequate-an premi dan juga ke-aggressive-an dari term dan kondisi pertanggungan. tingkat persaingan yang menjadikan asuransi syariah sebagai tempat pembuangan. 3. Dukungan Kapasitas Dukungan dari reasuransi syariah memang sangat terbatas. Sehingga kadang bisnis yang sudah didepan mata bisa melayang lagi karena tidak bisa menutup

67 53 resiko sepenuhnya. Jika dukungan short fall sudah pasti bisnis tersebut tetap diasuransi konvensional yang notabane kapasitasnya jauh lebih besar dari asuransi syariah. Untuk itu diperlukan juga fasilitas untuk memperluas jaringan dan explorasi market retakaful didunia. 4. Usulan Solusi Memang untuk membahas keseriusan takaful operator ini ibarat chicken egg problem pemilik modal mempunyai pandangan bahwa berbisnis harus untung. Jika mereka menempatkan uang Rp. 1 untuk usaha, pertanyaannya tahun depan menjadi beberapa? sementara si pelaksana tentu mempunyai pemikiran, kalau kita bekerja dengan fasilitas minim maka kerja menjadi tdak nyaman dan setengan hati. Yang pasti situasi saat ini kita harus berbah. Jalan tengan memang sepertinya harus datang dari sisi regulator, untuk memastikan bahwa perusahaan asuransi yang berminat untuk menyelanggarakan perasuransian syariah itu terus dengan minatnya. Dengan mengeluarkan pokok-pokok pikiran dalam Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Perubahan kedua Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992, (yang berkaitan dengan usaha asuransi syariah) yang disampaikan oleh Biro Perasuransian Bapepam dan LK pada tanggal 17 Desember 2007 lalu dijakarta adalah sangat tepat sekali walau masih sangat jauh ketinggalan dari asuransi konvensional dan apalagi pemain luar negeri seperti Cina dan Malaysia. Disini penulis mengusulkan akan lebih baik juga jika sebaiknya dalam persyaratan pendirian usaha regulator juga melihat suatu kesiapan dari operator takaful seperti misalnya jumlah sumber

68 54 daya mansusia yang akan ditempatkan di bisnis tersebut. Fasilitas-fasilitas penunjang, sistem informasi dan hal lainnya terkait dengan target bisnis mereka untuk melihat keseriusan para takaful operator dan juga memonitor lebih ketat waktu ke waktu perkembangan bisnis para takaful operator saat ini. Saat ini dirasakan asuransi syariah belum begitu optimal mengeksplorasi pasarnya sendiri sehingga yang terjadi adalah asuransi syariah mencoba merebut pasar asuransi konvensional. Hal ini menjadikan asuransi syariah lebih aggressive dengan melonggarkan term dan kondisi pertanggungan tertentu dalam suatu resiko dan terjerumus kepada pengerusakan pasar menjadi lebih parah. Untuk itu sebaiknya asuransi syariah membuka pasar sendiri yang belum terjamah oleh asuransi konvensional sehingga dengan adanya ceruk pasar baru diharapkan tidak terpengaruh dengan kondisi pasar konvensional. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara missal dengan inovasi produk-produk baru yang berkesinambungan benar-benar harus dilakukan dan dijalankan. Kapasitas reasuransi yang memadai sangat diperlukan. Pada titik ini ada baiknya pemerintah memfasilitasi dengan misalnya melonggarkan aturan main untuk reasuradur internasional untuk membantu perkembangan asuransi syariah didalam negeri. Hal ini sudah dilakukan di Malaysia. Sebagai contoh Munich Re dan Swiss Re sudah mempunyai izin untuk beroperasi disana. Tidak ada salahnya pemerintah mengundang para pemain besar dan tukar pendapat dalam hal membantu peningkatan kapasitas di Indonesia selain itu sebagai the last resort,

69 55 pemerintah melalui BUMN bisa juga mendirikan suatu perusahaan reasuransi syariah untuk menahan premi yang tidak terserap didalam negeri ReINFOKUS Media Informasi Asuransi dan Reasuransi, Edisi 47, Mei 2008

70 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada laporan keuangan keuangan periode 2003 sampai Sedangkan variabel yang akan diteliti adalah faktor-faktor yang memengaruhi laba perusahaan, dimana faktor-faktor tersebut diantaranya terdiri dari jumlah pendapatan dan jumlah biaya. B. Metode Penentuan Sampel 1. Populasi Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan laba perusahaan AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah periode 2003 sampai dengan Sampel Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan laporan keuangan dengan rentang waktu (time series) periode 2003 sampai dengan 2010 AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah yang terdiri atas laba (Y) dan jumlah pendapatan (X 1 ), jumlah beban (X 2 ). C. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dilakukan dengan 2 cara, yaitu penelitian arsip (archival research) dan penelitian kepustakaan (library research). 50

71 51 a. Penelitian arsip (archival research) melalui observasi data berupa laporan keuangan dengan teknik pengumpulan data-data atas kejadian (fakta) historis yang tertulis dalam dokumen atau berupa arsip data. Data yang dikumpulkan adalah data yang berkenaan dengan objek yang diteliti yang diperoleh dari suatu organisasi, dalam hal ini adalah AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah. b. Penelitian kepustakaan (library research) yaitu teknik pengumpulan data untuk memperoleh data sekunder dengan cara pengkajian dan pendalaman literatur-literatur seperti buku, jurnal dan laporan dengan masalah yang diteliti guna memperoleh dasar teoritis dan acuan untuk mengolah data-data yang diperoleh untuk keperluan penelitian. D. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Data Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori teori melalui variabel-variabel penelitian dalam angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik dan permodelan matematis. 1 Data kuantitatif berupa angka-angka yang merupakan indikator-indikator yang mempengaruhi laba AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah yaitu berupa data laba, 1 Efferi Sujoko, dkk, Metode Penelitian Untuk Akuntansi: Sebuah Pendekatan Praktis, (Malang: Banyumedia Publishing, 2004), cet. I, h. 18.

72 52 jumlah pendapatan dan jumlah biaya. Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data deret waktu (time series) periode yaitu data yang merupakan hasil pengamatan dalam suatu rentang waktu tertentu. 2. Sumber Data Berdasarkan sumbernya data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh penelitian secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah disusun dalam arsip yang telah dipublikasikan. Data-data yang diteliti bersumber dari data laporan keuangan yang diperoleh dari AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah untuk periode Perusahaan ini dipilih sebagai narasumber utama dalam peneilitian ini atas dasar rasionalitas bahwa AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi jiwa Syariah merupakan wadah perusahaan resmi di Indonesia. Data penelitian ini merupakan deret waktu kurun waktu E. Teknik Analisis Data 1. Teknik Analisis Data Analisis ini dilakukan secara kuantitatif dengan bantuan statistik, yaitu analisa regresi berganda (muliple regresion analysis) dengan tujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas (variabel independent) yaitu berupa jumlah pendapatan

73 53 dan jumlah biaya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (variable dependent) yaitu berupa laba. Alasan penggunaan uji regresi linear berganda karena terdapat lebih dari satu variabel bebas. 2 Model regresi yang digunakan adalah sebagai berikut: Y = α+b 1 X 1 + b 2 X 2 + e Keterangan : Y = Laba Perusahaan Per Tahun X 1 = Jumlah Pendapatan Perusahaan (dalam jutaan rupiah) (dalam jutaan rupiah) X 2 = Jumlah Biaya Perusahaan (dalam jutaan rupiah) α = Konstanta b = Koefisien Regresi e = Error (Tingkat Kesalahan Yang Dapat Diterima) 2. Pengujian Statistik a. Uji Simultan (Uji F) Uji F-statistik bertujuan untuk menduga persamaan secara keseluruhan. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas (jumlah pendapatan dan jumlah biaya) secara bersama pada model sudah layak untuk menduga variabel terikat (laba). Hipotesis yang diuji dari pendugaan persamaan adalah variabel bebas tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat, hal ini disebut sebagai hipotesis nol. 2 Sugiyanto, Analisis Statistik Sosial, (Malang: Bayumedia Publishing, 2004) Cet.I, h. 195.

74 54 Hipotesis : H 0 : βi = βi =..= βn = 0 (tidak ada pengaruh nyata dari variabel-variabel bebas dalam persamaan) H1 : minimal salah satu : βi 0 (paling sedikit ada 1 variabel bebas yang berpengaruh nyata terhadap variabel terikat) Untuk : i = 1,2,3,,k Criteria uji : Probability F-statistik < taraf nyata (α), maka tolak H0 Probability F-statistik > taraf nyata (α), maka terima H0 Jika tolak H 0 berarti minimal ada satu variabel bebas yang berpengaruh nyata terhadap variabel terikat dan model layak digunakan. Sebaliknya jika terima H0, berarti tidak ada satupun variabel bebas yang berpengaruh nyata. b. Uji Parsial (uji t) Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah masing-masing variabel bebas (jumlah pendapatan dan jumlah biaya) berpengaruh pada variabel terikatnya (laba) atau mengetahui tingkat signifikansi variabel bebas. Hipotesis : H 0 : βi = 0 untuk i = 1,2,3,..,k H 1 : βi 0

75 55 Dimana hasil dari t hitung dibandingkan dengan tabel t-tabel (t-tabel = t α/2 (n-k)) kriteria uji : t-hitung >t α/2 (n-k) maka tolak H 0 t-hitung >t α/2 (n-k) maka terima H 0 jika t-hitung > t-tabel maka tolak H 0 berarti variabel bebas signifikan berpengaruh nyata terhadap variabel terikat pada taraf α. Jika jika t-hitung < t-tabel maka tolak H0 berarti variabel bebas tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat pada taraf α. c. Uji Asumsi Klasik 1) Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen, variabel atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. 3 Model yang baik adalah distribusi data normal atau paling tidak mendekati normal. Cara menentukan data berdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan rasio skewness dan rasio kurtosis. Rasio skewness dan rasio kurtosis dapat dijadikan petunjuk apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak. Rasio skewness adalah nilai skewness dibagi dengan standar error skewness, 3 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung:Alfabeta, 2009) Cet.XV, h. 75

76 56 sedangkan rasio kurtosis adalah nilai kurtosis dibagi dengan standar error kurtosis. Bila rasio kurtosis dan skewness berada diantara -2 hingga +2, maka distribusi data adalah normal. 4 Koefisien kemiringan (skewness) menunjukkan sebaran data yang menjulur. Koefisien kemiringan positif jika nilai kurvanya mempunyai ekor yang memanjang ke sebelah kanan. Artinya, bahwa indikator tersebut memiliki nilai tengah yang lebih besar dibandingkan dengan nilai mediannya. Sedangkan jika sebaliknya memiliki nilai tengah yang lebih besar dibandingkan dengan mediannya maka akan menjulur ke kiri dan memiliki nilai skewness yang negatif. Sedangkan kurtosis menunjukkan rendah atau runcingnya data bentuk kurva normal. Apabila sebagian pengamatan dekat dengan nilai tengahnya hanya sedikit yang masuk pada ekor sebaran maka kurva akan mendekati kurva normal dan disebut dengan mezokurtik dengan nilai kurtosis mendekati 3. Tetapi jika pengamatan mengelompok di sekitar nilai tengah tetapi cukup banyak data pengamatan yang jauh dari nilai tengah dalam kedua arah yang disebut dengan platikurtik dengan nilai kurtosis kurang dari 3. 2) Multikolinearitas 4 Singgih, santoso, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2000), hal. 53

77 57 Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. 5 Jika kita mempunyai sejumlah k variabel independen tidak ternmasuk konstan didalam sebuah model, maka varian dari koefisien regresi parsial dapat ditulis sebagai berikut : Var 2 ˆ VIF j x 2 j Dimana R 2 j merupakan R 2 yang diperoleh dari regresi auxiliary antara variabel independen dengan variabel independen sisanya (k-1). Sedangkan VIF adalah variance inflation factor. Ketika R 2 j mendekati 1 atau dengan kata lain ada kolinearitas antar variabel independen maka VIF akan naik dan mendekati tak terhingga jika nilainya R 2 j = 1. Selain itu para ahli ekonometrika juga menggunakan nilai tolerance untuk mendeteksi masalah multikolinearitas didalam model regresi berganda. Nilai tolerance (TOL) dapat dicari dengan menggunakan formula sebagai berikut : 2 TOL = R 1 j 5 Nachrowi dan Usman, Penggunaan Teknik Ekonometrik: Pendekatan Populer dan Praktis Dilengkapi Teknik Analisis dan Pengolahan Data dengan Menggunakan Paket Program SPSS, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), Edisi Revisi, h.118.

78 58 = 1 VIF j Jika R 2 j = 0 berarti tidak ada kolinearitas antara variabel independen maka nilai TOL sama dengan 1 dan sebaliknya jika R 2 j = 1 ada kolinearitas antar variabel independen maka nilai TOL sama dengan nol. 6 3) Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas. 7 Untuk menguji masalah heteroskedastisitas adalah metode yang dikembangkan oleh spearman. Formula korelasi dari spearman adalah sebagai berikut : 6 Agus Widarjono, EKONOMETRIKA Pengantar dan Aplikasi (Yogyakarta : Ekonesia, 2009), edisi ke-3, hal Nachrowi dan usman, Analisis Ekonomi Dan Keuangan Menggunakan Ekonometri: Pendekatan Popular Dan Praktis Dilengkapi Teknik Analisis Dan Pengolahan Data Dengan Menggunakan Paket Program SPSS Dan Eviews, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2006), h.109

79 59 2 d i rs 1 6 (1) 2 n n 1 dimana d adalah perbedaan rank antara residual (ẻ j ) dengan variabel independen X dan n adalah jumlah observasi. Metode deteksi eteroskedastisitas dengan korelasi spearman ini dapat kita jelaskan dengan menggunakan model regresi sederhana sebagai berikut : Y i = β 0 + β 1 X 1 + e i (2) Langkah yang harus dilakukan untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dalam hasil regresi dengan menggunakan korelasi spearman adalah sebagai berikut : 1. Kita melakukan regresi persamaan (2) tersebut dan kemudian kita dapatkan residualnya, 2. Cari nilai absolut residual dan kemudian diranking dari nilai yang paling besar ataupun diranking dari nilai yang paling kecil. Lakukan hal yang sama untuk variabel independen X. setelah keduanya diranking maka selanjutnya adalah mencari korelasi spearman seperti persamaan (1), 3. Diasumsikan bahwa koefisien korelasi dari rank populasi ρ s adalah nol dan n>8, signifikansi dari sampel rank Spearman r s dapat diuji dengan menggunakan uji t. nilai statistik t hitung dapat dicari dengan menggunakan formula sebagai berikut :

80 60 t r s n 2 1 r 2 s Dengan df sebesar n-2 4. Jika nilai t hitung lebih besar dari nilai kritis tabel t maka kita bisa menyimpulkan bahwa regresi mengandung masalah heteroskedastisitas dan sebaliknya maka tidak ada heteroskedastisitas. 8 4) Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi berganda ada korelasi antara kesalahan penggangu periode t dengan kesalahan pada periode t 1 (sebelumnya). 9 Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada penyakit autokorelasi. Tentu saja model regresi yang terbebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin-Watson. Aturan main untuk menggunakan uji Durbin-Watson adalah dengan membandingkan nilai Durbin-Watson dengan tabel Durbin-Watson. Dalam tabel Durbin-Watson terdapat nilai batas atas (upper bound atau du) dan nilai batas bawah (lower bound atau dl). 8 Ibid, hal Ibid., h. 183

81 61 Adapun kriteria yang digunakan untuk menjadi digunakan untuk menjadi patokan adalah sebagai berikut. 10 a. Apabila d < dl, maka terdapat autokorelasi yang positif; b. Apabila dl d du, maka tidak ada keputusan mengenai keberadaan autokorelasi; c. Apabila du < d < 4 - du, maka tidak ada autokorelasi d. Apabila 4 du d 4 dl, maka tidak ada keputusan mengenai keberadaan autokorelasi; e. Apabila d > 4 dl, maka terdapat autokorelasi yang negatif. F. Pengujian Hipotesis Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan dari variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan maupun parsial. Hipotesis yang diambil adalah sebagai berikut: 1. H0 : bi = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Jumlah Pendapatan dan Jumlah Biaya terhadap laba perusahaan. Ha : bi 0, terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Jumlah Pendapatan dan Jumlah Biaya terhadap laba perusahaan. 2. a) H0 : b 1 = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel 10 Ibid., h.192. Jumlah pendapatan terhadap laba perusahaan.

82 62 Ha : b 1 0, terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel jumlah pendapatan terhadap laba perusahaan. b) H0 : b 2 = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel jumlah biaya terhadap laba perusahaan. Ha : b 2 0, terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel jumlah biaya terhadap laba perusahaan. G. Operasional Variabel Penelitian Dalam penelitian ini penulis memberikan definisi operasional dari variabelvariabel yaitu: 1. Variabel Terikat ( Dependent Variable) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah nilai laba perusahaan yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan. Variabel terikat dikonotasikan dengan huruf Y. 2. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang memengaruhi laba perusahaan. Variabel bebas ini dikonotasikan dengan huruf X, diantaranya adalah : a. Jumlah Pendapatan adalah faktor utama bagi laba usaha perusahaan asuransi jiwa, dimana semakin besar pendapatan premi maka laba yang diterima perusahaan akan semakin besar (X 1 ).

83 63 b. Jumlah Biaya adalah kewajiban yang harus dipenuhi oleh perusahaan asuransi jiwa yang dapat mengurangi laba perusahaan asuransi Jiwa Syariah (X 2 ).

84 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Profil AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah Pada awal berdirinya Asuransi Jiwa Syariah di AJB Bumiputera 1912 (sesuai SK No.9/DIR/2002 Tanggal 8 November 2002 tentang pembentukan Divisi Asuransi Jiwa Syariah dan kantor cabang Asuransi Jiwa Syariah) barulah memiliki 1 kantor cabang dan sebutan kantor cabang sesuai dengan SK.No.12/DIR/PMS/2006 tanggal 1 November 2006 sebutannya berubah menjadi Kantor Wilayah. Berdirinya Divisi Asuransi Jiwa Syariah SK Menkeu RI No.268/keu/6/2002 Tanggal 17 November 2002, SK 14/DIR/2002 Tanggal 20 November 2002 dengan Dewan Pengawas Syariah AJB Bumiputera 1912 yaitu : 1. K.H. M.A. Sahal Mahfudh (Ketua) 2. DR. Endy M. Astiwara, MA. (Anggota) 3. DRS. H.A. Fattah Wibisono, MA. (Anggota) Gambar 4.1 Struktur Organisasi Ajb Bumiputera

85 63 BADAN PERWAKILAN ANGGOTA (BPA) SEKERTARIAT BPA/DEKOM DEWAN KOMISARIS DEWAN DIREKSI SEKERTARIAT PERUSAHAAN AKTUARIS PERUSAHAAN KP4 DEPARTEMEN KEUANGAN DIVISI MANAJEMEN DANA DEPARTEMEN UMUM DEPARTEMEN PENGENDALIAN INTEREN DIVISI PROPERTI DEPARTEMEN PORTOFOLIO DIVISI MANAJEMEN RESIKO DPLK BUMIPUTERA DEPARTEMEN PERENCANAAN PERUSAHAAN DEPARTEMEN AKTUARIA DEPARTEMEN KLAIM DEPARTEMEN KEAGENAN DEPARTEMEN KOMUNIKASI PERUSAHAAN DEPARTEMEN PERTANGGUNGAN DEPARTEMEN SDM DEPARTEMEN TI DEPARTEMEN AKUNTANSI DEPARTEMEN HUKUM DIVISI ASPER DIVISI ASKUM DIVISI SYARIAH KANTOR WILAYAH ASPER KANTOR WILAYAH ASKUM KANTOR WILAYAH SYARIAH KANTOR CABANG ASPER KANTOR CABANG ASKUM KANTOR CABANG SYARIAH Sumber : Surat Keputusan Direksi No. SK. 5/DIR/2010 AJB BUMIPUTERA 1912 Melihat perkembangan Asuransi Syariah yang cukup pesat serta dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektifitas operasional pemasaran asuransi jiwa syariah berdasarkan potensi pasar, maka melalui surat Keputusan Direksi

86 64 No.13/DIR/PMS/2006 Tanggal 1 November 2006, AJB Bumiputera 1912 telah mengembangkan Kantor Wilayah Syariah serta membentuk 5 Kantor Wilayah Syariah baru yang membawahi 46 Kantor Cabang asuransi jiwa syariah yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Dengan demikian kini Divisi Asuransi Jiwa Syariah telah berkembang menjadi 7 Kantor Wilayah yaitu (Jakarta I, Jakarta II, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan dan Makassar) serta telah membawahi 49 Kantor Cabang Syariah, dengan tabel 4.1 sebagai berikut : No. Kantor Wilayah Syariah Kantor Cabang Syariah 1. Jakarta I 9 2. Jakarta II 9 3. Bandung 5 4. Semarang 6 5. Surabaya 7 6. Medan 8 7. Makassar 5 JUMLAH 49 Dengan terbentuknya 49 Kantor Cabang Syariah yang telah tersebar di 7 Kantor Wilayah Indonesia, maka peran Divisi Asuransi Syariah cukup memberikan kontribusi bagi penerimaan premi perusahaan, meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa kontribusinya belum sebanding dengan kontribusi yang diberikan oleh Divisi Pemasaran Lainnya. Sebagai strategic Business Unit (SBU) Divisi Asuransi Jiwa Syariah berfungsi melaksanakan pemasaran pada segmen pasar kelas menengah atas

87 65 dan menengah bawah dengan sistem penjualan dan pelayanan yang berbeda dengan Divisi Pemasaran yang lainnya (Divisi Asper dan Divisi Askum), dimana dari sisi produk yang dipasarkan mengikat aturan-aturan/prinsip syariah seperti produk asuransinya harus bersifat transparan, adanya unsur tolong menolong dan saling menanggung (tabarru) serta produknya harus terbebas dari unsur MAGHRIB yaitu Maisir (samar-samar), Gahrar (ketidakjelasan), dan Riba (bunga). Adapun budaya BUMIPUTERA yaitu Berorientasi Pada Kepuasan Pelanggan Utamakan Proses Kerja Yang Benar Menjadi Teladan dan Panutan Ikut Menjaga Tradisi Kebersamaan Didasari Rasa Memilki Perusahaan Profitabilitas Menjadi Sasaran Ulet Dalam Melakukan Pekerjaan Taat Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Dan Peraturan Perusahaan Efisien dan Efektif Dalam Segala Kegiatan Ramah dan Tulus Ikhlas Terhadap Rekan Kerja Amanah dalam Mengemban Tugas Perusahaan Sehubungan dengan peran dan fungsi Divisi Asuransi Jiwa Syariah adalah mengelola kegiatan pemasaran asuransi jiwa dan investasi sesuai dengan prinsip syariah, maka berdasarkan SK. Direksi AJB Bumiputera 1912

88 66 No.11/DIR/PMS/2003, Struktur organisasi Divisi Asuransi Jiwa Syariah adalah sebagai berikut : Gambar 4.2 Struktur organisasi Divisi Asuransi Jiwa Syariah DIVISI PEMASARAN ASURANSI JIWA SYARIAH BIDANG OPERASIONAL BIDANG ADMINISTRASI DAN KEUANGAN BAGIAN PEMASARAN & EVALUASI BAGIAN PEMBARDAYAAN ORGANISASI BAGIAN TEKNIK & UNDERWRITING BAGIAN PELAYANAN PEMEGANG POLIS BAGIAN AKUNTANSI BAGIAN KEUANGAN & INVESTASI KANTOR WILAYAH SYARIAH KANTOR CABANG SYARIAH Sumber : Surat Keputusan Direksi No. SK. 8/DIR/PMS/2010 AJB BUMIPUTERA Produk pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah Produk-produk syariah yang telah dipasarkan oleh AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah adalah :

89 67 1. Produk Asuransi Perorangan Syariah Mitra Iqro (SK.10/DIR.TEK/2003 adalah Dana Pendidikan Anak yang tujuan dan manfaatnya menjamin para pemegang polis tersedianya sejumlah dana pendidikan sejak putra-putrinya masuk TK s/d lulus perguruan tinggi dari kemungkinan terjadinya resiko yang tidak terduga. Mitra Mabrur (SK.9/DIR.TEK./2003) adalah Dana Haji yang tujuan dan manfaatnya menjamin peserta dapat melaksanakan kewajibannya untuk menunaikan rukun Islam yang ke-5 yaitu Ibadah Haji. Mitra Sakinah (SK.1/DIR.TEK/2004) adalah Dana Investasi yang tujuan dan manfaatnya mewujudkan cita-cita keluarga sakinah, karena mitra sakinah merupakan gabungan antara unsure (Tabungan, Perlindungan Asuransi dan Investasi). 2. Produk Asuransi Kumpulan Syariah Asuransi Rawat Inap dan Pembedahan Syariah adalah penggantian biaya Rawat Inap dan Operasi/Pembedahan. Mitra Ekawarsa adalah perlindungan dan tolong menolong dalam menanggulangi musibah kematian. Mitra Perlindungan dan Kecelakaan Diri adalah perlindungan dan tolong menolong terhadap resiko kecelakaan.

90 68 Mitra Ta awun pembiayaan adalah perlindungan terhadap resiko peminjam dana (debitur). Mitra Barokah adalah gabungan antara unsur tabungan dan tolong menolong dalam menanggulangi musibah kematian. A. Perkembangan Laba, Jumlah Pendapatan dan Jumlah Beban AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah Perkembagan laba yang digunakan pada penelitian ini adalah laba pada laporan keuangan tahunan yang dikeluarkan oleh perusahaan AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah. Adapun perkembangan laba akan ditunjukkan pada grafik sebagai berikut : Gambar 4.2 Perkembangan Laba, Jumlah Pendapatan dan Jumlah Beban Laba Beban Pendapatan

91 69 Dilihat dari grafik diatas, Laba pada AJB Bumiputera 1912 terlihat fluktuatif. Laba pada tahun 2003 tercatat sebesar , pada tahun 2004 terjadi kerugian sebesar , pada tahun 2005 mengalami kenaikan sebesar , pada tahun 2006 sebesar , pada tahun 2007 mengalami kenaikan yang cukup besar yaitu sebesar dan pada tahun 2008 terjadi penurunan sebesar Laba tertinggi diraih pada tahun 2009 yaitu sebesar Rp sedangkan pada tahun 2010 terjadi penurunan akan yaitu sebesar Jumlah pendapatan yang digunakan pada penelitian ini adalah jumlah pendapatan pada laporan keuangan tahunan yang dikeluarkan oleh perusahaan AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Syariah. Jumlah pendapatan pada tahun 2003 tercatat sebesar , pada tahun 2004 sebesar , pada tahun 2005 sebesar , pada tahun 2006 sebesar , pada tahun 2007 sebesar , pada tahun 2008 sebesar pada tahun 2009 yaitu sebesar dan pada tahun 2010 sebesar Jumlah beban yang digunakan pada penelitian ini adalah jumlah beban pada laporan keuangan tahunan yang dikeluarkan oleh perusahaan AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Syariah. Jumlah beban pada tahun 2003 tercatat sebesar , pada tahun 2004 sebesar , pada tahun 2005 sebesar , pada tahun 2006 sebesar

92 , pada tahun 2007 sebesar , pada tahun 2008 sebesar pada tahun 2009 yaitu sebesar dan pada tahun 2010 sebesar B. Analisa Data 1. Uji Asumsi klasik Pengujian jenis ini digunakan untuk menguji asumsi, apakah model regresi yang digunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi klasik layak uji atau tidak. Uji asumsi klasik digunakan untuk memastikan bahwa multikorelasi, autokorelasi, dan heteroskedastisitas tidak terdapat dalam model yang digunakan dan data yang digunakan terdistribusi normal. Jika semua itu terpenuhi bahwa model analisis telah layak digunakan (Gujarati, 2003). Pengujian asumsi klasik terdiri dari 4 (empat) pengujian, antara lain : a. Uji Normalitas Data Cara yang sering digunakan dalam menentukan apakah suatu model berdistribusi normal atau tidak hanya dengan melihat pada histogram residual apakah memiliki bentuk seperti lonceng atau tidak. Cara ini menjadi fatal karena pengambilan keputusan data berdistribusi normal atau tidak hanya berpatok pada pengamatan gambar saja. Ada cara lain untuk menentukan data berdistribusi normal atau tidak dengan menggunakan rasio skewness dan rasio kurtosis.

93 71 Rasio skewness dan rasio kurtosis dapat dijadikan petunjuk apakah suatu data berdistribusi normal atau tidak. Rasio skewness adalah nilai skewness dibagi dengan standar error skewness, sedangkan rasio kurtosis adalah nilai kurtosis dibagi dengan standar error kurtosis. Bila rasio kurtosis dan skewness berada diantara -2 hingga +2, maka distribusi data adalah normal. Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Sta tistics N Skewness Std. Error of Skewness Kurtosis Std. Error of Kurtosis Valid Missing Unstandardiz laba biaya pendapatan ed Residual Pada tabel 4. Bahwa rasio skewness adalah -0,661/0,414 = >-2 dan rasio kurtosis adalah 0,402/0,809= 0,49 < +2 karena rasio skewness dan rasio kurtosis berada diantara -2 hingga +2, maka dapat disimpulkan bahwa distribusi data adalah normal.

94 72 b. Uji Multikolinearitas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menunjukkan apakah terdapat hubungan (korelasi) yang sempurna atau mendekati sempurna antar variabel bebas yang terdapat dalam model, yaitu koefisien korelasinya tinggi atau bahkan satu (Algifari, 2000: 84). Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinieritas dilakukan dengan melihat harga VIF (Variance Inflation Factor) melalui SPSS. Apabila nilai tolerance-nya diatas 0,1 dan VIF dibawah 10, maka model regresi bebas dari multikolinieritas (Ghozali, 2002). Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas a Coefficients Data 1 Model biaya pendapatan a. Dependent Variable: laba Collinearity Statistics Tolerance VIF Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai VIF untuk biaya adalah 57,300 dan nilai VIF untuk pendapatan adalah 57,300. Hal tersebut menunjukan bahwa terdapat hubungan yang kuat (multikolineritas) antara biaya dan pendapatan.

95 73 c. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode pertama dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini muncul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas di satu observasi ke observasi lain. Uji yang digunakan untuk mendeteksi adanya otokorelasi dapat diketahui dengan deteksi uji Durbin Watson Test (DW) yang telah ada klasifikasinya untuk menilai perhitungan yang diperoleh, jika DW terletak diantara du dan 4-du maka disimpulkan tidak terjadi Autokorelasi (Algifari, 2000). Kriteria ada atau tidaknya autokorelasi, jika : 0 < d < dl, berarti terdapat autokorelasi positif. 1 dl< d < du, berarti tidak ada kesimpulan. 2 du< d < 2, berarti tidak terdapat autokorelasi. 3 2 < d < 4-dU, berarti tidak terdapat autokorelasi. 4 4-dU < d < 4-dL, berarti tidak ada kesimpulan. 5 4-dL < d < 4, berarti terdapat autokorelasi negatif.

96 74 Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Data Model Summary Model 1 Durbin- Watson Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai Durbin Watson adalah sebesar 2,188 sedangkan nilai dl dan du dapat dlihat pada tabel Durbin-Watson pada signifikansi 0,05, n=32 dan k=2. Di dapat dl=1,270 dan du=1,563. Hal tersebut menunjukkan bahwa 2 < d < 4-dU atau 2 < 2,015 < 4-1,563 = 2,437 yang berarti tidak ada autokorelasi, karena memiliki nilai Durbin Watson lebih besar dari 2. d. Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan setiap variable bebas dengan nilai mutlak residualnya menggunakan korelasi Rank Spearman.

97 75 Tabel 4.5 Hasil Uji Heterokedastisitas Data Correla tions Spearman's rho biaya pendapatan Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N Unstandardiz ed Residual Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai korelasi Rank Spearman antara biaya dengan Unstandartdized Residual adalah 0,317 dengan nilai probabilitas sebesar 0,078. Nilai korelasi Rank Spearman antara pendapatan dengan Unstandartdized Residual adalah 0,292 dengan nilai probabilitas sebesar 0,105. Hal tersebut menunjukan bahwa tidak terdapat Heteroskedastisitas pada variabel biaya dan pendapatan. 2. Pengujian hipotesis Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

98 76 A. Uji Simultan Untuk mengetahui signifikan atau tidaknya suatu pengaruh dari variabel-variabel bebas secara bersama-sama atas suatu variabel tidak bebas digunakan uji F statistik. Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan biaya (X 1 ), pendapatan (X 2 ), terhadap variabel laba (Y). Ha : Ada pengaruh yang signifikan biaya (X 1 ), pendapatan (X 2 ), terhadap variabel laba (Y). α = 5% Statistik Uji: F 2 R n k 1 k 1 2 R Kriteria Uji : 1. Terima Ho jika F hitung < F tabel 2. Tolak Ho jika F hitung F tabel F tabel = F α ; (df1, df2) ; df1 = k, df2 = n-k-1 Maka prosedur pengujiannya adalah sebagai berikut : 1. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif

99 77 H 0 : b 1 = b 2 = 0 Artinya jumlah biaya dan jumlah pendapatan secara bersamasama tidak berpengaruh terhadap laba perusahaan. H 0 : b 1 b 2 0 Artinya jumlah biaya dan jumlah pendapatan secara bersamasama berpengaruh terhadap laba perusahaan. 2. Menentukan taraf signifikansi Taraf signifikansi menggunakan 5% atau 0,05 3. Menentukan F hitung dan F tabel F hitung adalah 58,184 (lihat pada tabel ANOVA) F tabel dapat dicari pada tabel statistik pada signifikansi 0,05, df1 =k-1 atau 2-1 = 1, dan df2 = n-k atau 32-2 = 30 (k adalah jumlah variabel. Didapat bf tael adalah 4, Pengambilan keputusan F hitung F tabel jadi H 0 diterima F hitung > F tabel jadi H 0 ditolak

100 78 Hasil uji F berdasarkan pengolahan SPSS disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.6 Pengujian Hipotesis Secara Overall (Uji F) ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression a Residual Total a. Predictors: (Constant), pendapatan, biaya b. Dependent Variable: laba Dari tabel diatas, diperoleh nilai F hitung sebesar 58,184 Karena nilai F hitung (58,184) > F tabel (4,171), maka Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa biaya (X 1 ), pendapatan (X 2 ), berpengaruh terhadap variabel laba (Y). B. Uji Parsial (Uji t) Untuk mengetahui signifikan atau tidaknya suatu pengaruh dari variabel-variabel bebas secara parsial atas suatu variabel tidak bebas digunakan uji t. Hipotesis: Ho 1 : β 1 0 biaya (X 1 ) secara parsial tidak meningkatkan laba (Y).

101 79 Ha 1 : β 1 = 0 biaya (X 1 ) secara parsial meningkatkan laba (Y). Ho 2 : β 2 0 pendapatan (X 2 ) secara parsial tidak meningkatkan laba (Y). Ha 2 : β 2 = 0 pendapatan (X 2 ) secara parsial tidak meningkatkan laba (Y). α = 5% Statistik Uji : t hit = b Se( b), derajat bebas = n-k-1 Kriteria Uji : 1. Terima Ho jika t tabel t hitung t tabel 2. Tolak Ho jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel Hasil uji t berdasarkan pengolahan software SPSS 16.0 disajikan pada tabel berikut :

102 80 Tabel 4.7 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) Variabel t hitung Df t table Sig Keterangan Kesimpulan X 1-9, ,699 0,00 Ho ditolak Signifikan** X 2 10,406 0,00 Ho ditolak Signifikan** * : signifikan 10% ** : signifikan 5% Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Untuk variabel biaya (X 1 ) diperoleh nilai t hitung sebesar -9,939. Karena t hitung (-9,939) > t tabel (1,699) maka Ho ditolak. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa biaya (X 1 ) secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba (Y). 2. Untuk variabel pendapatan (X 2 ) diperoleh nilai t hitung sebesar 10,406. Karena t hitung (10,406) > t tabel (1,699) maka Ho ditolak. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pendapatan (X 2 ) secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba (Y). 3. Uji Koefisien determinasi Besarnya pengaruh biaya (X 1 ), dan pendapatan (X 2 ), terhadap variabel laba (Y), dapat ditunjukkan oleh koefisien determinasi dengan rumus sebagai berikut :

103 81 Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), pendapatan, biaya b. Dependent Variable: laba KD = R 2 x 100% = 0,801 x 100% = 80,1% Artinya, variabel biaya (X 1 ) dan pendapatan (X 2 ), berpengaruh terhadap variabel laba (Y) sebesar 80,1%. Sedangkan sisanya sebesar 19,9% diterangkan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti oleh penulis. 4. Analisis Regresi Berganda Untuk melihat pengaruh biaya (X1), pendapatan (X2), terhadap laba (Y). maka digunakan analisis regresi linier berganda dengan persamaan sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2

104 82 Dimana : Y = laba X 1 = biaya X 2 = pendapatan a = Konstanta b 1, b 2, = Koefisien Regresi Hasil pengolahan software SPSS 16.0 untuk analisis regresi berganda disajikan pada tabel berikut : Tabel 4.9 Analisis Regresi Berganda Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) biaya pendapatan a. Dependent Variable: laba

105 83 Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas, diperoleh bentuk persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = -1,840-0,709X 1 + 0,706 X 2 Nilai koefisien regresi pada variabel-variabel bebasnya menggambarkan apabila diperkirakan variabel bebasnya naik sebesar satu unit dan nilai variabel bebas lainnya diperkirakan konstan atau sama dengan nol, maka nilai variabel terikat diperkirakan bisa naik atau bisa turun sesuai dengan tanda koefisien regresi variabel bebasnya. Dari persamaan regresi linier berganda diatas diperoleh nilai konstanta sebesar -1,840. Artinya, jika variabel laba (Y) tidak dipengaruhi oleh kedua variabel bebasnya (biaya dan pendapatan), maka besarnya rata-rata nilai laba (Y) bernilai --1,840. Tanda koefisien regresi variabel bebas menunjukkan arah hubungan dari variabel yang bersangkutan dengan laba (Y). Koefisien regresi untuk variabel bebas X 1 bernilai negatif, menunjukkan adanya hubungan dua arah antara biaya (X 1 ) dengan laba (Y). Koefisien regresi variabel X 1 sebesar -0,709 mengandung arti untuk setiap kenaikan nilai biaya (X 1 ) sebesar satu persen akan menyebabkan penurunan laba (Y) sebesar 0,709 persen.

106 84 Koefisien regresi untuk variabel bebas X 2 bernilai positif, menunjukkan adanya hubungan yang searah antara pendapatan (X 2 ) dengan laba (Y). Koefisien regresi variabel X 2 sebesar 0,706 mengandung arti untuk setiap peningkatan pendapatan (X 2 ) sebesar satu persen akan menyebabkan meningkatnya laba (Y) sebesar 0,706. Pembahasan : Dari hasil olahan data SPSS 13.0 diatas menunjukkan bahwa adanya hubungan antara jumlah pendapatan dan jumlah biaya terhadap laba perusahaan AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah dengan persamaan regresi berganda yaitu Y =-1,840-0,709X 1 + 0,706 X 2, Koefisien regresi variabel X 1 sebesar -0,709 mengandung arti untuk setiap kenaikan nilai biaya (X 1 ) sebesar satu persen akan menyebabkan penurunan laba (Y) sebesar -0,709 persen, sedangkan Koefisien regresi variabel X 2 sebesar 0,706 mengandung arti untuk setiap peningkatan pendapatan (X 2 ) sebesar satu persen akan menyebabkan meningkatnya laba (Y) sebesar 0,706 laba perusahaan. Dapat diketahui bahwa t hitungnya lebih besar dari t tabel jadi hipotesis nol ditolak, kesimpulannya yaitu jumlah pendapatan berpengaruh terhadap laba perusahaan. Nilai koefisien dan t hitung adalah positif sehingga jumlah pendapatan berpengaruh positif terhadap

107 85 laba perusahaan. Jadi dapat ditarik kesimpulannya bahwa jumlah pendapatan merupakan sumber profitabilitas bagi perusahaan asuransi jiwa syariah. Sedangkan pada jumlah biaya diketahui bahwa t hitungnya adalah lebih besar dari t tabel jadi hipotesis nol ditolak, kesimpulannya yaitu jumlah biaya berpengaruh negatif terhadap laba perusahaan. Jadi dapat ditarik kesimpulannya bahwa jumlah biaya merupakan beban yang harus ditanggung perusahaan terhadap nasabahnya sehingga jumlah biaya merupakan pengurangan dari laba perusahaan. Sesuai dengan teori akuntansi bahwa laba yaitu pendapatan beban/biaya = laba(rugi). Dari hasil keseluruhan didapat bahwa uji koefisien determinasi variabel biaya (X 1 ), dan pendapatan (X 2 ), berpengaruh terhadap variabel laba (Y) sebesar 80,1%. Sedangkan sisanya sebesar 19,9% diterangkan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti oleh penulis.

108 BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN Dari pembahasan skripsi kali ini penulis dapat menarik beberapa kesimpulan antara lain : 1. Dari tabel data olahan SPSS 13.0 didapat bahwa Untuk variabel biaya (X 1 ) diperoleh nilai t hitung sebesar -9,939. Karena t hitung (-9,939) > t tabel (1,699) maka Ho ditolak. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa biaya (X 1 ) secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba (Y). Untuk variabel pendapatan (X 2 ) diperoleh nilai t hitung sebesar 10,406. Karena t hitung (10,406) > t tabel (1,699) maka Ho ditolak. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pendapatan (X 2 ) secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba (Y). 2. Dari tabel data olahan SPSS 13.0 didapat bahwa diperoleh nilai F hitung sebesar 58,184 Karena nilai F hitung (58,184) > F tabel (4,171), maka Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa biaya (X 1 ), pendapatan (X 2 ), berpengaruh terhadap variabel laba (Y). 87

109 88 B. SARAN Dari pembahasan skripsi kali ini penulis dapat memberikan saran antara lain : 1. Kemampuan untuk meningkatkan pendapatan berkaitan dengan dana atau modal yang dimilki perusahaan. Oleh karenanya perusahaan harus meningkatkan modalnya sehingga perusahaan dapat melakukan promosi dengan lebih gencar tentang keunggulan asuransi jiwa syariah sehingga pasar produk asuransi AJB Bumiputera 1912 Divisi Asuransi Jiwa Syariah tidak hanya dinikmati oleh kaum muslimin tetapi juga pihak non muslim. Penambahan modal juga ditujukan untuk memperkuat struktur dan infrastruktur perusahaan, termasuk pengembangan di bidang Teknologi Informasi (TI), Marketing dan Sumber Daya Manusia. 2. Karena keterbatasan data, maka untuk penelitian selanjutnya perlu diperinci yang termasuk pendapatan dan juga beban/biaya agar dapat memberikan keterangan yang lebih jelas tentang koefisien pemasukan dan pengeluaran perusahaan. Selain itu perlu ditambahkan lagi variabel lain yang dapat mempengaruhi perolehan laba pada perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia, yang belum dimasukkan seperti hasil investasi, beban klaim, beban operasional dan underwriting.

110 89 DAFTAR PUSTAKA Al-Qur an Al-Karim Amrin, Abdullah. Asuransi Syariah : Keberadaan Dan Kelebihan Ditengah Asuransi Konvensional. Cet. I. Jakarta: PT. Elex Media komputindo AJB Bumiputera Mengenal Tekhnik Asuransi Jiwa. Jakarta Bustrami, Bastian, Nurlela. Akuntansi Biaya Teori & Aplikasi. Yogyakarta. Graha Ilmu Ghoni, Abdul, Erni Arianty. Akuntansi Asuransi Syariah (Antara Teori dan Praktik. Cet. I. Jakarta: INSCO Consulting Harahap, Sofyan Syafri. Teori Akuntansi, Edisi Revisi 10. Jakarta: Rajawali Pers Hendriksen, S Eldon dan Michel F. Van Breda, Accounting Theory. Edisi Ke- 8, Richard D Irwan Inc. Boston. Massachusetts. Kuswandi, Ir, MBA. Meningkatkan Laba melalui Pendekatan Akuntansi keuangan dan Akuntansi Biaya. Jakarta. Elex Media komputindo Nachrowi dan Hardius Usman. Analisis Ekonomi dan Keuangan Menggunakan Ekonometri;Pendekatan Populer dan Praktis Dilengkapi Teknik Analisis dan Pengolahan Data dengan Menggunakan Paket Program SPSS dan Eviews. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Nachrowi dan Hardius Usman. Penggunaan Teknik Ekonometri; PendekatanPopuler dan Praktis Dilengkapi Teknik Analisis dan Pengolahan Data dengan Menggunakan Paket Program SPSS. Edisi Revisi. Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada Priyatno, Duwi. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data dengan SPSS. Edisi Pertama. Yogyakarta. Gava Media Penelitian. Paham Analisa Statistik Data Dengan SPSS. Cet. I.Yogyakarta. MediaKom. 2010

111 90 Santoso, Singgih. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta. PT. Elex Media Komputindo Sarwono, Jonatan, Ely Suhayati. Riset Akuntansi Menggunakan SPSS. Cet. I. Yogyakarta. Graha Ilmu Sugiyanto. Analisis Statistik Sosial. Cet. I. Malang: banyumedia Publishing Sugiyono. Statistik Untuk Penelitian. Cetakan Kelima Belas. Bandung; CV. Alfabeta Sujoko, Efferi, dkk. Metode Penelitian Untuk Akuntansi: Sebuah Pendekatan Praktis. Cetakan I. Malang: banyumedia Publishing Suhendi, Hendi, deni K. Yusup. asuransi Takaful dari Teoritis ke Praktis. Bandung: Mimbar Pustaka Sula, M. Syakir, AAIJ, FIIS. Asuransi Syariah (life and General) Konsep dan Sistem Operasional. Cet. I. Jakarta: Gema Insani Press widarjono, Agus. EKONOMETRIKA Pengantar dan Aplikasi. edisi ke-3 Yogyakarta. Ekonesia Yadi, Janwari. Asuransi Syariah. Cet I. Bandung: Pustaka Bani Quraisy. Juli 2005 Andriyanto, R. Weddie, Sari Wahyuningsih. Implementation Of Financial Accounting Standards Principal No. 28 To Decide The Taxable Income In Loss Insuransce Company (survey on PT. ABC Insurance) (Implementasi keuangan PSAK No. 28 untuk Memutuskan Pajak Pendapatandi dalam perusahaan Asuransi Kerugian (Penelitian pada PT. ABC Asuransi), Jurnal Akuntansi Keuangan & Perpajakan. Vol. 1 No. 1, November Damandari, Sapto Amal. Evaluasi Atas Pengakuan Pendapatan dan Beban dalam Kaitannya dengan PSAK No. 36 tentang Akuntansi Asuransi Jiwa (Studi Kasus pada PT. Asuransi Jiwasraya (persero)). Jurnal Ilmiah Ranggagading, Volume 4 No. 2, Oktober 2004 : ReINFOKUS Media Informasi Asuransi dan Reasuransi, Edisi 47, Mei 2008

112 91 Soedibjo, Sugeng, Rachma Fitriati. Penetapan Target Premi Asuransi Jiwa Syariah untuk Mencapai Titik Impas dengan Pendekatan Model Profit Testing. Bisnis & Birokrasi, Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi. Volume 16, Nomor 2 ISSN Mei-Agustus 2009 Fikri, M. Agung Ali. Pengaruh Premi, Klaim, Hasil Investasi dan Underwriting Terhadap Laba Asuransi Jiwa (Studi Kasus PT. Asuransi Syariah Mubarakah). Skripsi S1 Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Hartini, Ayu. Pengaruh Rate Mudharabah dan Hasil Investasi Terhadap Pendapatan Premi Pada PT. Asuransi BRIngin life Syariah. Skripsi S1 Konsentrasi Asuransi Syariah, Prodi Muammalat, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nurhasanah. Pengaruh Promosi Terhadap Peningkatan Pendapatan Premi Asuransi Pada PT. Asuransi Jiwa BRIngin Life Sejahtera Divisi Syariah. Skripsi S1 Konsentrasi Asuransi Syariah, Prodi Muammalat, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta http/ Faktor Laba. Diakses pada 25 Maret Buku Perasuransian 2009, Jakarta. 2011

113 92

114 93

115 94

116 95

117 96

BAB I PENDAHULUAN. persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang yang masing-masing

BAB I PENDAHULUAN. persiapan yang dibuat oleh sekelompok orang yang masing-masing BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada awalnya asuransi adalah suatu kelompok yang bertujuan membentuk arisan untuk meringankan beban keuangan individu dan menghindari kesulitan pembiayaan. Secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi dan keluarga, tetapi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Asuransi sebagai salah satu lembaga keuangan non bank yang bergerak dalam bidang usaha (bisnis) pengelolaan atau penanggulangan risiko, pada hakikatnya bertujuan

Lebih terperinci

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH SESI 11: Akuntansi Pengelola Dana Asuransi Syariah Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA 2 DEFINISI : FATWA DSN NO 21/DSN-MUI/X/2001 TENTANG PEDOMAN UMUM ASURANSI SYARIAH Asuransi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa Di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri asuransi jiwa di Indonesia berkembang cukup pesat dan memainkan peranan yang cukup besar dalam perekonomian di Indonesia dewasa ini. Seiring dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang membuat pemanfaatan lembaga keuangan baik bank maupun non bank sulit

BAB I PENDAHULUAN. yang membuat pemanfaatan lembaga keuangan baik bank maupun non bank sulit BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia selalu dihadapkan pada berbagai persoalan hidup yang di dalamnya mengandung berbagai kemungkinan risiko yang harus dihadapi, baik yang bersifat material

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian

BAB 1 PENDAHULUAN. setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuransi merupakan salah satu lembaga yang memiliki peran penting, karena setiap manusia dalam hidupnya tidak terlepas dari risiko, bahaya atau kerugian material dan

Lebih terperinci

PERMASALAHAN HUKUM ASURANSI SYARIAH DAN PENYELESAIANNYA

PERMASALAHAN HUKUM ASURANSI SYARIAH DAN PENYELESAIANNYA PERMASALAHAN HUKUM ASURANSI SYARIAH DAN PENYELESAIANNYA (Studi Kasus wanprestasi Pada Asuransi Jiwa Syariah AJB Bumiputera 1912 Kantor Unit Operasional Tulungagung) SKRIPSI Oleh : ROFISA NURMALASARI NIM.

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAPATAN DAN BIAYA PADA LABA DI PT ASURANSI SINARMAS SYARIAH PERIODE

PENGARUH PENDAPATAN DAN BIAYA PADA LABA DI PT ASURANSI SINARMAS SYARIAH PERIODE Prosiding Keuangan dan Perbankan Syariah ISSN: 2460-2159 PENGARUH PENDAPATAN DAN BIAYA PADA LABA DI PT ASURANSI SINARMAS SYARIAH PERIODE 2013-2014 1 Rini Rizal, 2 Zaini Abdul Malik, 3 Epi Fitriah 1,2,3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan dana pensiun. (Tariqullah Khan dan Habib Ahmed, 2008: 48) (2012), tiga diantaranya merupakan asuransi jiwa syariah.

BAB I PENDAHULUAN. dan dana pensiun. (Tariqullah Khan dan Habib Ahmed, 2008: 48) (2012), tiga diantaranya merupakan asuransi jiwa syariah. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga intermediasi secara umum dapat diklasifikasikan ke dalam tiga bentuk, yaitu lembaga depositori, lembaga intermediasi investasi, dan lembaga intermediasi yang

Lebih terperinci

Asuransi Syariah. Insurance Goes To Campus. Oleh: Subchan Al Rasjid. Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 17 Oktober 2013

Asuransi Syariah. Insurance Goes To Campus. Oleh: Subchan Al Rasjid. Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 17 Oktober 2013 Insurance Goes To Campus Universitas Muhammadiyah Malang Malang, 17 Oktober 2013 Asuransi Syariah Oleh: Subchan Al Rasjid Sharia Division Sharia - Marketing Manager PT. BNI Life Insurance Pengertian Asuransi-text

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dan pekembangan sistem ekonomi di Indonesia menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dan pekembangan sistem ekonomi di Indonesia menunjukkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan dan pekembangan sistem ekonomi di Indonesia menunjukkan fakta yang menggembirakan dengan beroperasinya asuransi sebagai lembaga keuangan nonbank, terorganisir

Lebih terperinci

PRAKTIK ASURANSI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH

PRAKTIK ASURANSI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH 0 PRAKTIK ASURANSI SYARIAH DALAM PERSPEKTIF FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL-MAJELIS ULAMA INDONESIA DAN KOMPILASI HUKUM EKONOMI SYARIAH (Studi Multi Situs pada Asuransi Bumiputera Syariah dan Asuransi Manulife

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. serta salam tak henti tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah

KATA PENGANTAR. serta salam tak henti tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam tak henti tercurah kepada Nabi

Lebih terperinci

SALINAN NOMOR 18 /PMK.010/2010 TENTANG PENERAPAN PRINSIP DASAR PENYELENGGARAAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH

SALINAN NOMOR 18 /PMK.010/2010 TENTANG PENERAPAN PRINSIP DASAR PENYELENGGARAAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN NOMOR 18 /PMK.010/2010 TENTANG PENERAPAN PRINSIP DASAR PENYELENGGARAAN USAHA ASURANSI DAN USAHA REASURANSI DENGAN PRINSIP SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang

BAB IV ANALISIS. A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang 52 BAB IV ANALISIS A. Pengelolaan dana tabarru pada AJB Bumiputra 1912 kantor cabang syariah di Semarang Berikut ini akan dijelaskan pengelolaan dana tabarru yang terdapat pada AJB Bumiputera Unit Syariah

Lebih terperinci

Unsur Fatwa Ketentuan dalam fatwa Implementasi di AJB tijarah tabarru

Unsur Fatwa Ketentuan dalam fatwa Implementasi di AJB tijarah tabarru Asuransi Syariah (Ta min, Takaful atau Tadhamun) adalah usaha saling melindungi dan tolong-menolong di antara sejumlah orang/pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan / atau tabarru yang memberikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SISTEM BAGI HASIL PRODUK ASURANSI HAJI MITRA MABRUR. A. Pembiayaan Dana Haji Mitra Mabrur AJB Bumiputera 1912 Syari ah

BAB IV ANALISIS SISTEM BAGI HASIL PRODUK ASURANSI HAJI MITRA MABRUR. A. Pembiayaan Dana Haji Mitra Mabrur AJB Bumiputera 1912 Syari ah BAB IV ANALISIS SISTEM BAGI HASIL PRODUK ASURANSI HAJI MITRA MABRUR A. Pembiayaan Dana Haji Mitra Mabrur AJB Bumiputera 1912 Syari ah Setiap umat Islam dimanapun berada tidak ada yang tidak rindu untuk

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. kontribusi yang dibayarkan oleh peserta, dana investasi dari akad mudharabah, hasil

BAB 4 PEMBAHASAN. kontribusi yang dibayarkan oleh peserta, dana investasi dari akad mudharabah, hasil BAB 4 PEMBAHASAN Dalam penelitian ini peneliti akan membahas mengenai evaluasi atas dana kontribusi yang dibayarkan oleh peserta, dana investasi dari akad mudharabah, hasil investasi yang menggunakan dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah : BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah : Asuransi kerugian mempunyai sejarah yang cukup panjang di Indonesia. Riwayat perjalanan sejarah berdirinya asuransi kerugian di Indonesia sama tuanya dengan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Pada bab ini, penulis akan menjabarkan mengenai hasil analisa yang telah dilakukan terhadap objek penelitian mengenai perlakuan akuntansi terhadap pendapatan kontribusi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat kehidupan manusia tidak dapat terlepaskan dari risiko. Risiko

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat kehidupan manusia tidak dapat terlepaskan dari risiko. Risiko BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hakikat kehidupan manusia tidak dapat terlepaskan dari risiko. Risiko dapat terjadi pada perseorangan maupun kelompok organisasi atau perusahaan. Setiap tahap

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA

BAB III PELAKSANAAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA BAB III PELAKSANAAN SISTEM MUD{A>RABAH MUSYA>RAKAH PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA SURABAYA A. PENJELASAN SINGKAT TENTANG PT. ASURANSI TAKAFUL SURABAYA 1. Sejarah berdirinya PT. Asuransi Takaful Keluarga

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH CAPITAL GAINS DAN PEMBAGIAN DIVIDEN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BEI

ANALISIS PENGARUH CAPITAL GAINS DAN PEMBAGIAN DIVIDEN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BEI ANALISIS PENGARUH CAPITAL GAINS DAN PEMBAGIAN DIVIDEN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG LISTING DI BEI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) Oleh:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) Oleh: PENERAPAN AKAD TABARRU PADA PT ASURANSI TAKAFUL UMUM CABANG PEKANBARU DITINJAU MENURUT FATWA DEWAN SYARI AH NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (DSN- MUI) NO. 53 TAHUN 2006 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

Lebih terperinci

AKUNTANSI ASURANSI SYARIAH. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si.

AKUNTANSI ASURANSI SYARIAH. Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si. AKUNTANSI ASURANSI SYARIAH Elis Mediawati, S.Pd.,S.E.,M.Si. Pengertian Asuransi Syariah Asuransi dalam bahasa Arab disebut At ta min yang berasal dari kata amanah yang berarti memberikan perlindungan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak dalam bidang jasa dan dapat dijadikan sebagai salah satu. Fatwa DSN-MUI No 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak dalam bidang jasa dan dapat dijadikan sebagai salah satu. Fatwa DSN-MUI No 21/DSN-MUI/X/2001 Tentang Pedoman Umum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan asuransi merupakan salah satu lembaga keuangan non bank yang bergerak dalam bidang jasa dan dapat dijadikan sebagai salah satu pendorong pertumbuhan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN UNIT SYARIAH PT AJB BUMIPUTERA 1912 PER 31 DESEMBER 2012 (dalam jutaan rupiah)

LAPORAN POSISI KEUANGAN UNIT SYARIAH PT AJB BUMIPUTERA 1912 PER 31 DESEMBER 2012 (dalam jutaan rupiah) L1 LAPORAN POSISI KEUANGAN UNIT SYARIAH PT AJB BUMIPUTERA 1912 PER 31 DESEMBER 2012 (dalam jutaan rupiah) ASET Kas dan setara kas 19,808.11 Tagihan kontribusi 0.00 Tagihan investasi 0.00 Tagihan hasil

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus. masyarakat sebagai calon peserta asuransi.

BAB V PEMBAHASAN. A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus. masyarakat sebagai calon peserta asuransi. BAB V PEMBAHASAN A. Operasional Produk Mitra Mabrur Plus Sebagai sebuah perusahaan asuransi, maka asuransi syariah menawarkan produk-produk perasuransiannya. Produk asuransi yang dimaksud di sini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menimpa mereka. Dalam industri jasa yang bergerak di bidang sektor. satu yang paling banyak diatur lewat regulasi pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menimpa mereka. Dalam industri jasa yang bergerak di bidang sektor. satu yang paling banyak diatur lewat regulasi pemerintah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia selalu dihadapkan pada berbagai persoalan hidup yang di dalamnya mengandung berbagai kemungkinan risiko yang harus dihadapi, baik yang bersifat material

Lebih terperinci

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG PENGARUH BAGI HASIL DAN KREDIT MACET TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BMT NU SEJAHTERA SEMARANG TAHUN 2011-2013 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi SyaratGuna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENGARUH PERSONAL SELLING DAN KARAKTERISTIK PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MITRA IQRA

PENGARUH PERSONAL SELLING DAN KARAKTERISTIK PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MITRA IQRA PENGARUH PERSONAL SELLING DAN KARAKTERISTIK PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MITRA IQRA (Studi Kasus Pada Nasabah AJB Bumiputera Syariah Kantor Cabang Semarang) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KONSEP SYARIAH

PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KONSEP SYARIAH PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE KONSEP SYARIAH Always Listening, Always Understanding 10 PENGENALAN SYARIAH Syariah Syariah = Undang-undang Islam Definisi : Jalan yang lurus Sumber : Al Quran (45:18) ~ kemudian

Lebih terperinci

PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH

PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH PENGARUH ROE, BOPO DAN NPL TERHADAP TINGKAT DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH Husni Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh return on equity

Lebih terperinci

PENETAPAN METODE ANUITAS DALAM PENGAKUAN KEUNTUNGAN MURABAHAH (Analisis Prinsip Syariah Dan Asas Keadilan Dalam Berkontrak Pada Bank Kalsel Syariah)

PENETAPAN METODE ANUITAS DALAM PENGAKUAN KEUNTUNGAN MURABAHAH (Analisis Prinsip Syariah Dan Asas Keadilan Dalam Berkontrak Pada Bank Kalsel Syariah) PENETAPAN METODE ANUITAS DALAM PENGAKUAN KEUNTUNGAN MURABAHAH (Analisis Prinsip Syariah Dan Asas Keadilan Dalam Berkontrak Pada Bank Kalsel Syariah) TESIS Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Asuransi merupakan salah satu alternatif untuk mengalihkan dan mengendalikan risiko finansial dari hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh kar

PENDAHULUAN Asuransi merupakan salah satu alternatif untuk mengalihkan dan mengendalikan risiko finansial dari hal-hal yang tidak diinginkan. Oleh kar ANALISIS PENGARUH RBC, RASIO UNDERWRITING, RASIO HASIL INVESTASI, RASIO PENERIMAAN PREMI, DAN RASIO BEBAN KLAIM TERHADAP LABA PERUSAHAAN ASURANSI (Studi Kasus Pada 9 Perusahaan Asuransi Kerugian Yang Terdaftar

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian serta analisis hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bagian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Konsep

Lebih terperinci

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan fungsi-fungsi perbankan sebenarnya telah menjadi tradisi sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Akad Tabarru Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga

BAB IV ANALISIS. A. Pelaksanaan Akad Tabarru Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga 91 BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Akad Tabarru Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga Bandar Lampung Harta Hak milik dalam arti sebenarnya tidak hanya sekedar aset biasa, akan tetapi memiliki arti yang sangat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah seluruh elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah seluruh elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah seluruh elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan. Populasi pada penelitian ini adalah

Lebih terperinci

PENGARUH LABA BERSIH DAN KOMPONEN-KOMPONEN AKRUAL DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS DI MASA MENDATANG (STUDI

PENGARUH LABA BERSIH DAN KOMPONEN-KOMPONEN AKRUAL DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS DI MASA MENDATANG (STUDI PENGARUH LABA BERSIH DAN KOMPONEN-KOMPONEN AKRUAL DALAM MEMPREDIKSI ARUS KAS DI MASA MENDATANG (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE TAHUN 2011-2015) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN DANA TABARRU PADA PT. ASURANSI TAKAFUL UMUM CABANG PEKANBARU SKRIPSI

PENGELOLAAN DANA TABARRU PADA PT. ASURANSI TAKAFUL UMUM CABANG PEKANBARU SKRIPSI PENGELOLAAN DANA TABARRU PADA PT. ASURANSI TAKAFUL UMUM CABANG PEKANBARU SKRIPSI Di ajukanuntukmemenuhidanmelengkapi Syarat-syaratgunamemperolehgelar Sarjanaekonomiislam (Se.Sy) Oleh: SELVI JALINA 11125202648

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi ancaman yang sama (Alfred Manes, 1930). sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan (proteksi) atas

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi ancaman yang sama (Alfred Manes, 1930). sesungguhnya asuransi bertujuan memberikan perlindungan (proteksi) atas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jika rumusan ekonomi secara singkat sebagai ilmu tentang usaha manusia mencari kepuasan memenuhi kebutuhannya menuju kesejahteraan, maka jelas, bahwa asuransi yang bertujuan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPONEN ARUS KAS, LABA AKUNTANSI, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN

PENGARUH KOMPONEN ARUS KAS, LABA AKUNTANSI, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SKRIPSI PENGARUH KOMPONEN ARUS KAS, LABA AKUNTANSI, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH : IRMA SYAFITRI TARIGAN 090503076

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi yang di selenggarakan sesuai dengan syariah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuransi syariah merupakan prinsip perjanjian berdasarkan hukum islam antara perusahaan asuransi atau perusahaan reasuransi dengan pihak lain, dalam menerima amanah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2014, hlm.viii. 2 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Perbankan Syariah, Gaung Persada Pers Group, Cet ke-1, Jakarta, 2014, hlm.100.

BAB I PENDAHULUAN. 2014, hlm.viii. 2 Nurul Ichsan Hasan, Pengantar Perbankan Syariah, Gaung Persada Pers Group, Cet ke-1, Jakarta, 2014, hlm.100. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Umat Islam pada zaman sekarang ini semakin bersemangat untuk merealisasikan syariat di dalam kehidupan mereka sehingga dapat sesuai dengan tuntutan al-qur an dan al-sunnah.

Lebih terperinci

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TULUNGAGUNG 2014

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) TULUNGAGUNG 2014 PENGARUH TABUNGAN WADI AH DAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH TERHADAP LABA PT BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH TBK. SKRIPSI Oleh MIFTAHURROHMAH NIM. 3223103041 JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

Sharing (berbagi resiko). Cara pembayarannya sesuai dengan kebutuhan

Sharing (berbagi resiko). Cara pembayarannya sesuai dengan kebutuhan 62 BAB IV ANALISIS FATWA DEWAN SYARIAH NASIONAL NO. 81/DSN- MUI/III/2011 TERHADAP MEKANISME PENGEMBALIAN DANA TABARRU BAGI PESERTA YANG BERHENTI SEBELUM MASA PEMBAYARAN BERAKHIR PADA PRODUK PRULINK SYARIAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat pesat dan kebutuhan. menjadi dua yaitu asuransi syariah dan asuransi konvensional.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat pesat dan kebutuhan. menjadi dua yaitu asuransi syariah dan asuransi konvensional. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan penduduk di Indonesia sangat pesat dan kebutuhan manusia untuk mendapatkan rasa aman, kesehatan dan pendidikan baik masa sekarang maupun masa yang

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO AKTIVITAS, LIKUIDITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) (STUDI PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE DI BEI )

PENGARUH RASIO AKTIVITAS, LIKUIDITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) (STUDI PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE DI BEI ) PENGARUH RASIO AKTIVITAS, LIKUIDITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) (STUDI PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE DI BEI 2010-2015) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapai

Lebih terperinci

PROGRAM S.1 JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN

PROGRAM S.1 JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP VOLUME PENJUALAN AIR MINUM ISI ULANG SAHIRA DI RIMBO PANJANG SKRIPSI OLEH : NURUL FADLI NIM : 10971008668 PROGRAM S.1 JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERJANJIAN KEAGENAN ASURANSI JIWA PADA PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE CABANG PEKANBARU SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Sebagai Syarat

PELAKSANAAN PERJANJIAN KEAGENAN ASURANSI JIWA PADA PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE CABANG PEKANBARU SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Sebagai Syarat PELAKSANAAN PERJANJIAN KEAGENAN ASURANSI JIWA PADA PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE CABANG PEKANBARU SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H) Oleh: EFNI MELINDA

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED

ANALISIS PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED ANALISIS PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP RETURN SAHAM KELOMPOK INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG LISTED DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Oleh : UGIK HARIYANTO NIM. 030810201104 JURUSAN

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Sapto (2004) melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Atas. Pengakuan Pendapatan dan Beban Dalam Kaitannya Dengan PSAK No.

BAB II URAIAN TEORITIS. Sapto (2004) melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Atas. Pengakuan Pendapatan dan Beban Dalam Kaitannya Dengan PSAK No. BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Sapto (2004) melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Atas Pengakuan Pendapatan dan Beban Dalam Kaitannya Dengan PSAK No.36 Tentang Akuntansi Asuransi Jiwa.

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2013

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2013 ANALISIS PENGARUH TOTAL ARUS KAS DAN LABA BERSIH TERHADAP RETURN SAHAM (Studi pada Perusahaan LQ 45 yang terdaftar di BEI) SKRIPSI Program Studi Akuntansi Nama : FANI NURUL RISKI N I M : 43209010209 FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH POLIS ASURANSI JIWASRAYA DI SURABAYA SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH POLIS ASURANSI JIWASRAYA DI SURABAYA SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH POLIS ASURANSI JIWASRAYA DI SURABAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Oleh

Lebih terperinci

PENGARUH PERUBAHAN EARNING PER SHARE

PENGARUH PERUBAHAN EARNING PER SHARE PENGARUH PERUBAHAN EARNING PER SHARE (EPS) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (Studi Kasus 18 Perusahaan Otomotif di PT. Bursa Efek Jakarta) S K R I P S I Diajukan Untuk Melengkapi

Lebih terperinci

PENGARUH ARUS KAS BEBAS DAN LABA BERSIH TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH ARUS KAS BEBAS DAN LABA BERSIH TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PENGARUH ARUS KAS BEBAS DAN LABA BERSIH TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan Islam pertama kali muncul di Mesir tanpa menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan Islam pertama kali muncul di Mesir tanpa menggunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan Islam pertama kali muncul di Mesir tanpa menggunakan embel-embel Islam, karena adanya kekhawatiran rezim yang berkuasa saat itu akan melihatnya sebagai

Lebih terperinci

0LEH RAHDISAL ABDI PROGRAM S1 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

0LEH RAHDISAL ABDI PROGRAM S1 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PENGARUH PEMBIAYAAN DENGAN PRINSIP JUAL BELI, BAGI HASIL DAN SEWA-MENYEWA TERHADAP PROFIT EXPENSE RATIO (PER) PADA BANK MUAMALAT INDONESIA 0LEH RAHDISAL ABDI 11073100419 PROGRAM S1 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS

Lebih terperinci

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI YANG MENYELENGGARAKAN SELURUH USAHANYA DENGAN PRINSIP SYARIAH

Lebih terperinci

II. LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASURANSI SYARIAH

II. LAPORAN KEUANGAN ENTITAS ASURANSI SYARIAH Lampiran merupakan bagian tidak terpisahkan dari PSAK 101 Laporan keuangan entitas syariah yang lengkap terdiri atas: neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, laporan sumber

Lebih terperinci

PENGARUH PREMI, KLAIM, HASIL INVESTASI DAN UNDERWRITING TERHADAP LABA ASURANSI JIWA (STUDI KASUS PT. ASURANSI SYARIAH MUBARAKAH) Oleh

PENGARUH PREMI, KLAIM, HASIL INVESTASI DAN UNDERWRITING TERHADAP LABA ASURANSI JIWA (STUDI KASUS PT. ASURANSI SYARIAH MUBARAKAH) Oleh PENGARUH PREMI, KLAIM, HASIL INVESTASI DAN UNDERWRITING TERHADAP LABA ASURANSI JIWA (STUDI KASUS PT. ASURANSI SYARIAH MUBARAKAH) Oleh M. Agung Ali Fikri H24051995 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. alat analisis. Hal ini disebabkan karena di masa datang penuh dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kita sebagai manusia tidak seorangpun mengetahui tentang apa yang akan terjadi di masa datang secara sempurna walaupun menggunakan berbagai alat analisis. Hal ini

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) CEMERLANG WELERI KENDAL

ANALISIS PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) CEMERLANG WELERI KENDAL ANALISIS PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) CEMERLANG WELERI KENDAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MENENTUKAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN EKSPORTIR KOPI DI JEMBER SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR YANG MENENTUKAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN EKSPORTIR KOPI DI JEMBER SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG MENENTUKAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN EKSPORTIR KOPI DI JEMBER SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Jember

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. (2000:59.1) mengemukakan pengertian Bank Syariah sebagai berikut :

BAB II LANDASAN TEORITIS. (2000:59.1) mengemukakan pengertian Bank Syariah sebagai berikut : BAB II LANDASAN TEORITIS A. Bank Syariah 1. Pengertian Bank Syariah Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam PSAK No. 59 (2000:59.1) mengemukakan pengertian Bank Syariah sebagai berikut : Bank Syariah

Lebih terperinci

PENGARUH PREMI, HASIL INVESTASI, KLAIM, UNDERWRITING TERHADAP PENDAPATAN ASURANSI SYARIAH DI INDONESIA PERIODE

PENGARUH PREMI, HASIL INVESTASI, KLAIM, UNDERWRITING TERHADAP PENDAPATAN ASURANSI SYARIAH DI INDONESIA PERIODE PENGARUH PREMI, HASIL INVESTASI, KLAIM, UNDERWRITING TERHADAP PENDAPATAN ASURANSI SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2013-2016 Cynthia A Muchlaso 1), Hj. Maslichah 2), Afifudin 3) 1)Alumni FE Unisma; 2)Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan lembaga keuangan syariah non-bank yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan lembaga keuangan syariah non-bank yang ada di Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak mulai dikembangkannya sistem bagi hasil dalam kurun waktu 17 tahun, total aset perbankan syariah telah mengalami peningkatan sebesar 27 kali lipat dari Rp 1,79

Lebih terperinci

ABSTRAK. Biaya Pencegahan, Biaya Penilaian, Biaya Kegagalan Internal, Profitabilitas.

ABSTRAK. Biaya Pencegahan, Biaya Penilaian, Biaya Kegagalan Internal, Profitabilitas. ABSTRAK Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba. Dengan kata lain, profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian asuransi menurut UU RI No.2 Tahun 1992, seperti yang dikutip

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian asuransi menurut UU RI No.2 Tahun 1992, seperti yang dikutip BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Asuransi Pengertian asuransi menurut UU RI No.2 Tahun 1992, seperti yang dikutip Darmawi (2000 : 4) adalah: Perjanjian antara dua pihak atau lebih

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN IBNU AFFAN SAVING CO-OPERATIVE LTD CABANG PROVINSI YALA THAILAND SELATAN MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM SKRIPSI

STRATEGI PEMASARAN IBNU AFFAN SAVING CO-OPERATIVE LTD CABANG PROVINSI YALA THAILAND SELATAN MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM SKRIPSI STRATEGI PEMASARAN IBNU AFFAN SAVING CO-OPERATIVE LTD CABANG PROVINSI YALA THAILAND SELATAN MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pola kehidupan manusia yang semakin maju pada saat ini akan mempengaruhi risiko yang akan terjadi pada kehidupan manusia itu sendiri. Risiko-risiko

Lebih terperinci

BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No 52/DSN-MUI/III/2006 TENTANG AKAD WAKALAH BIL UJRAH PADA ASURANSI MOBIL

BAB IV. IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No 52/DSN-MUI/III/2006 TENTANG AKAD WAKALAH BIL UJRAH PADA ASURANSI MOBIL BAB IV IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No 52/DSN-MUI/III/2006 TENTANG AKAD WAKALAH BIL UJRAH PADA ASURANSI MOBIL DI PT ASURANSI SINAR MAS SYARIAH PEKALONGAN Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai akad yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menjalankan sebagian besar sistem operasional perbankan syariah.

BAB I PENDAHULUAN. yang menjalankan sebagian besar sistem operasional perbankan syariah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BMT pada dasarnya merupakan lembaga keuangan mikro syariah yang menjalankan sebagian besar sistem operasional perbankan syariah. Baitul maal wat Tamwil (BMT)

Lebih terperinci

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN CONSUMER AND GOODS

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN CONSUMER AND GOODS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN CONSUMER AND GOODS YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2014 SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. akan bangkit kembali setelah tahun 2006 yang penuh kesulitan akibat berbagai

I. PENDAHULUAN. akan bangkit kembali setelah tahun 2006 yang penuh kesulitan akibat berbagai I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahun 2007 bisa dikatakan sebagai tahun harapan bahwa bisnis asuransi akan bangkit kembali setelah tahun 2006 yang penuh kesulitan akibat berbagai fenomena alam yang

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : GALUH SOMARA. Universitas Sumatera Utara

SKRIPSI OLEH : GALUH SOMARA. Universitas Sumatera Utara SKRIPSI ANALISIS PENGARUH PENERAPAN METODE ARUS BIAYA PERSEDIAAN, NILAI PERSEDIAAN, DAN PROFIT MARGIN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2009-2011 OLEH

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus FAKULTAS EKONOMI PENGARUH PENYELENGGARAAN DAN PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP PERSEPSI PENGUSAHA KECIL ATAS INFORMASI AKUNTANSI PADA USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) AGRO (KHUSUS INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri dari

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri dari BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Umum Asuransi Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri dari kata Assurandeur yang berarti penanggung dan Geassurreerde

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metodologi yang berdasarkan data dari hasil pengukuran berdasarkan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. metodologi yang berdasarkan data dari hasil pengukuran berdasarkan variabel 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kuantitatif yaitu metodologi yang berdasarkan data dari hasil pengukuran berdasarkan variabel penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN, RISIKO LITIGASI, DEBT COVENANT

PENGARUH TINGKAT KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN, RISIKO LITIGASI, DEBT COVENANT PENGARUH TINGKAT KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN, RISIKO LITIGASI, DEBT COVENANT DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI, UNDERWRITING, BEBAN KLAIM, DAN BEBAN OPERASIONAL TERHADAP LABA ASURANSI JIWA SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI

PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI, UNDERWRITING, BEBAN KLAIM, DAN BEBAN OPERASIONAL TERHADAP LABA ASURANSI JIWA SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI PENGARUH PENDAPATAN PREMI, HASIL INVESTASI, UNDERWRITING, BEBAN KLAIM, DAN BEBAN OPERASIONAL TERHADAP LABA ASURANSI JIWA SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mengikuti

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 422/KMK.06/2003 TAHUN 2003 TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH TANTI DINITA

SKRIPSI OLEH TANTI DINITA SKRIPSI PENGARUH LABA BERSIH, DIVIDEN, ARUS KAS BEBAS, TINGKAT SUKU BUNGA, DAN MODAL KERJA BERSIH TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2014

Lebih terperinci

SKRIPSI NAMA : AMBARYANI NIM :

SKRIPSI NAMA : AMBARYANI NIM : PENGARUH KECUKUPAN MODAL, EFEKTIVITAS DANA PIHAK KETIGA, RISIKO PEMBIAYAAN DAN UMUR BANK TERHADAP PROFIT DISTRIBUTION MANAGEMENT PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI NAMA : AMBARYANI NIM : 43208110121

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini banyak sekali bermunculan produk asuransi berbasis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini banyak sekali bermunculan produk asuransi berbasis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini banyak sekali bermunculan produk asuransi berbasis syariah. Fenomena ini ditandai dengan munculnya PT Syarikat Takaful Indonesia yang berdiri

Lebih terperinci

HALUL. Diajukan Oleh: SRI MULYATI NIM

HALUL. Diajukan Oleh: SRI MULYATI NIM HALUL PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN DAN PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR) TERHADAP REAKSI PASAR PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2013 Diajukan Oleh: SRI

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, BEBAN PAJAK TANGGUHAN, DAN LAVERAGE

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, BEBAN PAJAK TANGGUHAN, DAN LAVERAGE PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, BEBAN PAJAK TANGGUHAN, DAN LAVERAGE TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA (STUDI EMPIRIS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2013-2015) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH CUSTOMER RELATIONSHIP MARKETING

ANALISIS PENGARUH CUSTOMER RELATIONSHIP MARKETING ANALISIS PENGARUH CUSTOMER RELATIONSHIP MARKETING DAN SERVICE QUALITY TERHADAP LOYALITAS NASABAH PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk. UNIT MLARAK KANTOR CABANG PONOROGO SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Prinsip Syariah Dalam Akad/Kontrak Pada Asuaransi. Jiwa Bersama (AJB) Syariah Cabang Yogyakarta.

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penerapan Prinsip Syariah Dalam Akad/Kontrak Pada Asuaransi. Jiwa Bersama (AJB) Syariah Cabang Yogyakarta. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penerapan Prinsip Syariah Dalam Akad/Kontrak Pada Asuaransi Jiwa Bersama (AJB) Syariah Cabang Yogyakarta. Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera syariah, dalam akad dijelaskan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK) TERHADAP PROFITABILITAS DAN RISIKO BANK SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI. Oleh

ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK) TERHADAP PROFITABILITAS DAN RISIKO BANK SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI. Oleh ANALISIS PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK) TERHADAP PROFITABILITAS DAN RISIKO BANK SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI Oleh ARDI TRI HANDONO NIM. 050810301151 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh: NORAZRINA NIM.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Oleh: NORAZRINA NIM. IMPLEMENTASI HAK DAN KEWEJIBAN DALAM PERJANJIAN ANTARA KONSUMEN DAN DEVELOPER PT. INDOPERTI HARMONIS PADA TRANSAKSI JUAL BELI PERUMAHAN DITINJAU MENURUT EKONOMI ISLAM SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi

Lebih terperinci

KERANGKA DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH. Budi Asmita, SE Ak, Msi Akuntansi Syariah Indonusa Esa Unggul, 2008

KERANGKA DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH. Budi Asmita, SE Ak, Msi Akuntansi Syariah Indonusa Esa Unggul, 2008 KERANGKA DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH Budi Asmita, SE Ak, Msi Akuntansi Syariah Indonusa Esa Unggul, 2008 1 FUNGSI BANK SYARIAH Manajer Investasi Mudharabah Agen investasi Investor Penyedia jasa keuangan

Lebih terperinci

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PERTUMBUHAN ASET TERHADAP STRUKTUR MODAL

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PERTUMBUHAN ASET TERHADAP STRUKTUR MODAL PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PERTUMBUHAN ASET TERHADAP STRUKTUR MODAL (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015) SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO KEUANGAN BANK SYARIAH TERHADAP PENYALURAN PEMBIAYAAN (STUDI PADA BANK UMUM SYARIAH) Skripsi

PENGARUH RASIO KEUANGAN BANK SYARIAH TERHADAP PENYALURAN PEMBIAYAAN (STUDI PADA BANK UMUM SYARIAH) Skripsi PENGARUH RASIO KEUANGAN BANK SYARIAH TERHADAP PENYALURAN PEMBIAYAAN (STUDI PADA BANK UMUM SYARIAH) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam

Lebih terperinci

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN ASURANSI KERUGIAN DAN PERUSAHAAN REASURANSI

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN ASURANSI KERUGIAN DAN PERUSAHAAN REASURANSI LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN ASURANSI KERUGIAN DAN PERUSAHAAN REASURANSI YANG MENYELENGGARAKAN SELURUH USAHANYA DENGAN PRINSIP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1997, Indonesia mengalami krisis moneter yang mampu merubah perekonomian menjadi sangat terpuruk. Hal ini berakibat kepada perusahaanperusahaan yang ada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan keuangan adalah laporan yang berisikan informasi yang berguna bagi pihak internal dan eksternal perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

PENGARUH PENDAPATAN BAGI HASIL MUSYARAKAH DAN GIRO WADIAH TERHADAP LABA BERSIH PADA BANK MUAMALAT INDONESIA Tbk UNIT SYARIAH PERIODE

PENGARUH PENDAPATAN BAGI HASIL MUSYARAKAH DAN GIRO WADIAH TERHADAP LABA BERSIH PADA BANK MUAMALAT INDONESIA Tbk UNIT SYARIAH PERIODE PENGARUH PENDAPATAN BAGI HASIL MUSYARAKAH DAN GIRO WADIAH TERHADAP LABA BERSIH PADA BANK MUAMALAT INDONESIA Tbk UNIT SYARIAH PERIODE 2006-2010 SKRIPSI Program Studi Akuntansi Nama : RIFQI ALBANA NIM :

Lebih terperinci

PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO

PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR), CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), NON PERFORMING LOAN (NPL) DAN SUKU BUNGA DEPOSITO TERHADAP HARGA SAHAM (STUDI PADA BANK BUMN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2012-2015)

Lebih terperinci