HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL DENGAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 18 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL DENGAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 18 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015"

Transkripsi

1 HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL DENGAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 18 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh : Ariska Julian ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pelaksanaan layanan bimbingan pribadi sosial dengan kedisiplinan siswa kelas VIII di SMP Negeri 18 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 198 orang siswa, sampel penelitian sejumlah 40 siswa menggunakan teknik sampling menggunakan simple random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan dokumentasi. Metode angket dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang layanan bimbingan pribadi sosial dan kedisiplinan siswa, sedangkan dokumentasi dipergunakan untuk memperoleh data tentang nama responden. Teknik analisis data dengan korelasi product moment. Berdasarkan hasil analisis data yaitu antara pelaksanaan layanan bimbingan pribadi sosial dengan kedisiplinan siswa dianalisis dengan statistik r product moment diperoleh nilai r hitung yaitu sebesar 0,611. Selanjutnya nilai r hitung tersebut dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan N = 40 dan taraf signifikansi 5% dan 1%, yaitu 0,312 dan 0,403. Ternyata hasil analisis data yang diperoleh r hitung lebih besar dari r tabel atau 0,312 < 0,611 > 0,403. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa Ada hubungan antara pelaksanaan layanan bimbingan pribadi sosial dengan kedisiplinan siswa kelas VIII di SMP Negeri 18 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 diterima kebenarannya baik pada taraf signifikansi 5% dan 1%. Kata Kunci : Hubungan, Layanan Bimbingan Pribadi Sosial, Kedisiplinan Siswa 1

2 2

3 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Akhir-akhir ini sering kita lihat pandangan yang kurang menyenangkan di lingkungan SMP Negeri 18 Surakarta, terutama pada jam kegiatan pembelajaran dimulai yaitu pada pukul Pemandangan tersebut adalah masih banyaknya para peserta didik yang datang terlambat atau kurang disiplin datang tepat waktu di sekolah. Keadaan ini menjadikan bahan pemikiran bagi para guru dan Pimpinan Sekolah untuk membuat mereka menjadi jera dan tidak akan datang terlambat lagi. Dari masukan Ibu Kepala Sekolah dan staf guru, dimulailah adanya hukuman bagi para peserta didik yang terlambat datang di sekolah yaitu disuruh menyapu atau membersihkan halaman/taman sebelum diperbolehkan masuk ke kelas masingmasing. Siswa yang terlambat datang di sekolah tentunya akan mempengaruhi kegiatan belajar mengajar di kelas pada jam pertama, karena dalam pembelajaran klasikal, seorang guru membersihkan materi pelajaran kepada seluruh siswa dalam satu kelas secara bersama-sama, sehingga kedatangan siswa terlambat ke dalam kelas yang tengah berlangsung KBM mau tidak mau akan mengganggu proses pembelajaran baik mengganggu konsentrasi guru maupun menggangu konsentrasi peserta didik di dalam kelas. Dengan demikian perlu adanya tindakan untuk lebih mendisiplinkan para peserta didik datang tepat waktu di sekolah seperti yang telah tercantum pada tata tertib peserta didik SMP Negeri 18 Surakarta. Dalam perjalanan mendisiplinkan anak terlambat dengan hukuman membersihkan halaman sekolah nampaknya belum membuahkan hasil berarti, ditunjukkan dengan masih banyaknya para peserta didik yang datang di sekolah tidak tepat waktu atau terlambat. Hal ini menandakan belum adanya kesadaran dari peserta didik untuk mentaati peraturan atau tata tertib yang berlaku di sekolah. Walaupun mereka sudah diberi sanksi atau hukuman tanpa adanya pemahaman dan kesadaran diri rasanya sulit untuk merubah sikap dan kebiasaan peserta didik untuk meningkatkan kedisiplinan datang tepat waktu di sekolah. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Sebesar 5% atau 10 siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Surakarta yang terlambat datang ke sekolah. 2. Sebesar 5% atau 10 siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Surakarta kurang memahami akan pentingnya kedisiplinan. 3. Kurangnya layanan bimbingan pribadi sosial Pembatasan Masalah Masalah dalam penelitian ini dibatasi hanya pada: Hubungan antara pelaksanaan layanan bimbingan pribadi sosial dengan kedisiplinan siswa kelas VIII di SMP Negeri 18 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/

4 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas dapat dirumuskan permasalahan yaitu adalah Apakah ada hubungan antara pelaksanaan layanan bimbingan pribadi sosial dengan kedisiplinan siswa kelas VIII di SMP Negeri 18 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015?. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan ini adalah Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara pelaksanaan layanan bimbingan pribadi sosial dengan kedisiplinan siswa kelas VIII di SMP Negeri 18 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat menambah khasanah atau perbendaharaan ilmu pengetahuan dibidang pendidikan khususnya berkaitan dengan kedisiplinan siswa. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru Guru atau pendidik dapat menguasai teknik pengorganisasian, pelaksanaan dalam melaksanakan bimbingan pribadi sosial terhadap siswa yang kurang disiplin. b. Bagi Orang Tua Orang tua/wali murid dapat memberikan bimbingan ekstra guna meningkatkan kedisiplinan anaknya, sehingga siswa terbiasa untuk melakukan hal-hal yang positif. c. Bagi Sekolah Apabila layanan bimbingan pribadi sosial mempunyai hubungan dengan kedisiplinan, maka guru pembimbing dapat meningkatkan layanan bimbingan pribadi sosial dan menyusun program yang dapat meningkatkan kedisiplinan siswa. d. Bagi Siswa Siswa dapat mengetahui arti penting dari kedisiplinan sehingga tidak berbuat yang tidak baik. KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS Deskripsi Teori 1. Tinjauan Tentang Bimbingan Pribadi Sosial Bimbingan pribadi-sosial juga sebagai upaya pengembangan kemampuan peserta didik untuk menghadapi dan mengatasi masalah pribadi-sosial dengan cara menciptakan lingkungan interaksi pendidikan yang kondusif, mengembangkan sistem pemahaman diri dan sikap-sikap positif, serta dengan mengembangkan kemampuan pribadi-sosial. Bimbingan pribadi-sosial merupakan upaya layanan yang diberikan kepada siswa agar mampu mengatasi permasalahanpermasalahan yang dialaminya, baik yang bersifat pribadi maupun sosial, sehingga mampu membina hubungan sosial yang harmonis di 4

5 lingkungannya. Bimbingan pribadisosial diberikan dengan cara menciptakan lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang akrab, mengembangkan system pemahaman diri, dan sikap-sikap yang positif, serta kemampuankemampuan pribadi sosial yang tepat. Tujuan bimbingan pribadi pribadi sosial yang harus dikembangkan dalam program layanan bimbingan dan konseling adalah memfasilitasi siswa dalam mengarahkan pemantapan kepribadian serta mengembangkan kemampuan dalam mengatasi masalah-masalah pribadi dan sosial siswa. Fungsi bimbingan pribadi sosial adalah membantu individu untuk berubah menuju pertumbuhan, pemahaman diri secara penuh dan utuh, belajar berkomunikasi yang lebih sehat, berlatih tingkah laku baru yang lebih sehat, belajar untuk mengungkapkan diri secara penuh dan utuh, individu mampu bertahan, dan menghilangkan gejala-gejala yang disfungsional. Menurut Achmad Juntika Nurihsan (2005: 21) isi layanan bimbingan pribadi sosial adalah: 1) Macam-macam kaidah ajaran agama 2) Pokok-pokok ajaran agama yang dianutnya 3) Contoh-contoh sikap penerimaan terhadap perubahan fisik dan psikis 4) Contoh-contoh pengaruh perubahan fisik dan psikis terhadap hubungan sosial. 5) Pengembangan pengaruh positif dan menghindari pengaruh negatif perubahan fisik dan psikis terhadap hubungan sosial. 6) Contoh-contoh hubungan sosial dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai pria dan wanita 7) Konsep dan contoh kehidupan mandiri secara emosional, sosial, dan ekonomi 8) Contoh-contoh aspek sosial dari gambaran kehidupan mandiri secara emosional, sosial, dan ekonomi, dan cara-cara bersikap dalam hubungan sosial berkenaan dengan kehidupan mandiri secara emosional, sosial dan ekonomi, praktik cara bersikap dalam hubungan sosial berkenaan dengan kehidupan mandiri secara emosional, sosial dan ekonomi. 2. Tinjauan Tentang Kedisiplinan Disiplin adalah pengaruh sikap seseorang untuk mentaati segala peraturan yang disertai oleh adanya kesadaran norma-norma dan kewajiban yang telah disepakati bersama. Tujuan disiplin adalah membentuk perilaku anak sehingga terbentuk perkembangan anak hingga ia dapat mengarahkan diri sendiri tanpa pengaruh dan pengendalian dari luar. Sekolah adalah institusi yang memiliki kewenangan untuk membuat peserta didik belajar 5

6 mengembangkan perilaku yang sehat, salah satunya adalah disiplin. Proses pendidikan dan pembelajaran yang dapat dilakukan di sekolah untuk mengembangkan disiplin peserta didik menurut Suryatri Darmiatun (2013: 51) adalah sebagai berikut: 1) Mengembangkan pikiran dan pemahaman serta perasaan positif siswa tentang manfaat disiplin bagi perkembangan diri. Mengembangkan keterampilan diri (life skill) siswa agar memiliki disiplin. 2) Mengembangkan pemahaman dan perasaan positif siswa tentang aturan dan manfaat mematuhi aturan dalam kehidupan 3) Mengembangkan kemampuan siswa menyesuaikan diri secara sehat 4) Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengembangkan kontrol internal terhadap perilaku sebagai dasar perilaku disiplin. 5) Menjadi modeling dan mengembangkan keteladanan 6) Mengembangkan sistem dan mekanisme pengukuhan positif maupun negatif untuk penegakan disiplin di sekolah. 3. Hubungan Pelaksanaan Layanan Bimbingan Pribadi Sosial dengan Kedisiplinan Program layanan bimbingan dan konseling di sekolah yang baik adalah yang mampu memberikan dukungan besar kepada para siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangan mereka. Sehubungan dengan upaya peningkatan kemampuan untuk menerima dan melakukan peraturan tata tertib siswa, setiap guru sekolah selayaknya memahami seluruh proses perkembangan sosial dan moral siswa yakni anak-anak dan remaja yang duduk di sekolah menengah. Pengetahuan mengenai proses perkembangan sosial dan moral siswa dengan segala aspeknya perlu dipahami sebagai bahan pertimbangan pokok dalam mengupayakan peningkatan kemampuan untuk menerima dan melakukan peraturan tata tertib siswa. Seorang guru harus mampu menumbuhkan disiplin dalam diri siswa, terutama disiplin diri. Dalam kaitan ini, guru seharusnya memiliki kesabaran yang baik sehingga mampu melakukan hal-hal sebagai berikut: a. Membantu siswa mengembangkan pola perilaku untuk dirinya; b. Membantu siswa meningkatkan standar perilakunya c. Menggunakan pelaksanaan aturan sebagai alat; d. Memberikan contoh perilaku disiplin; e. Lebih menekankan disiplin preventif untuk mendorong para siswa agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga tindakan indisiplin dapat dicegah. 6

7 Dalam pelaksanaan disiplin, harus berdasarkan dari dalam diri siswa. Karena tanpa sikap kesadaran dari diri sendiri, maka apapun usaha yang dilakukan oleh orang di sekitarnya hanya akan sia-sia. Berikut ini adalah pelaksanaan kedisiplinan di lingkungan sekolah: a. Datang kesekolah tepat waktu; b. Rajin belajar; c. Mentaati peraturan sekolah; d. Mengikuti upacara dengan tertib; e. Mengumpulkan tugas yang diberikan guru tepat waktu; f. Melakukan tugas piket sesuai jadwalnya; g. Memotong rambut jika kelihatan panjang; h. Harus berdoa sebelum memulai pelajaran dan masih banyak lagi Pemberian layanan bimbingan pribadi sosial yang dilakukan perlu mengacu pada tujuan, asas dan prinsip pemberian bimbingan itu sendiri. Hal ini dimaksud agar pelaksanaan bimbingan pribadi sosial berjalan sesuai dengan kaidah sehingga dapat memberikan hasil yang baik dalam mengatasi permasalahan yang dialami oleh peserta didik. Dengan demikian kebermanfaatan bimbingan pribadi sosial akan bermakna terhadap tumbuh optimalnya peserta didik. Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian ini dibatasi pada hubungan antara pelaksanaan layanan bimbingan pribadi sosial dengan kedisiplinan siswa. Adapun penelitian yang relevan dan mendukung penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Qodri Widodo (2013) meneliti dengan judul: Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Sosial terhadap Rasa Percaya Diri pada Siswa Kelas X AP 2 SMK Batik 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Berdasarkan hasil analisis data yang dianalisis dengan menggunakan t-test diperoleh hasil nilai t hitung sebesar 5,448 > nilai t tabel signifikan 5% = 2,021 dan 1% = 2,704, sehingga diperoleh kesimpulan ada pengaruh yang positif dan signifikan pemberian layanan bimbingan sosial terhadap rasa percaya diri pada siswa Kelas X AP 2 SMK Batik 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/ Sri Lestari (2014) meneliti dengan judul: Pengaruh intensitas layanan informasi pribadi sosial terhadap kedisiplinan belajar peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Palangka Raya Tahun Pelajaran 2013/2014. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan terdapat pengaruh intensitas layanan informasi pribadi sosial terhadap kedisiplinan belajar peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Palangka Raya. 3. Muhammad Faizin (2010) meneliti dengan judul: Pengaruh pelaksanaan bimbingan dan konseling terhadap kesadaran siswa 7

8 dalam mentaati tata tertib sekolah di MTs YATAMU Desa Pasawahan Kecamatan Susukanlebak Kabupaten Cirebon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pelaksanaan bimbingan dan konseling terhadap kesadaran siswa dalam mentaati tata tertib sekolah di MTs YATAMU Pasawahan dalam kategori cukup yaitu sebesar 77,91% sedangkan kesadaran siswa dalam mentaati tata tertib sekolah di MTs YATAMU Pasawahan kategori kurang baik, yang baik yaitu sebesar 54,2%. Adapun hasil uji korelasi menunjukkan ada hubungan yang signifikan pelaksanaan bimbingan dan konseling terhadap kesadaran siswa dalam mentaati tata tertib sekolah. Berdasarkan penelitian terdahulu di atas menguatkan asumsi bahwa pemberian layanan bimbingan pribadi sosial dapat meningkatkan kedisiplinan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Kerangka Berpikir Pelaksanaan Layanan Bimbingan Pribadi Sosial Kedisiplinan Hipotesis Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 110) hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis menurut Nasution (2012: 39) adalah pernyataan tentatif yang merupakan dugaan atau terkaan tentang apa saja yang kita amati dalam usaha untuk memahaminya. Sedangkan menurut Sugiyono (2013: 64) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kelimat pertanyaan. METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 18 Surakarta. Pelaksanaan penelitian pada bulan Januari 2015 sampai dengan bulan Februari Populasi, Sampel dan Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 198 orang, yang terdiri dari 6 kelas, yaitu kelas VIIIa, kelas VIIIb, kelas VIIIc, kelas VIIId, kelas VIIIe, dan kelas VIIIf. 2. Sampel Dalam penelitian ini diambil sampel sebanyak 20% dari keseluruhan populasi (198 orang) sehingga diperoleh 40 siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 sebagai sampel penelitian. 3. Sampling Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling. Simple random sampling adalah suatu tipe sampling probabilitas, di mana peneliti dalam memilih sampel dengan memberikan kesempatan yang sama kepada 8

9 semua anggota populasi untuk ditetapkan sebagai anggota sampel (Sugiyono, 2013:74). Teknik sampling secara random dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: menggunakan cara undian, dan menggunakan tabel bilangan random. Adapun yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling dengan cara undian. Adapun langkah dalam bentuk random sampling yang penulis lakukan sebagai berikut : a. Membuat daftar yang berisi nama-nama subjek penelitian (seluruh anggota populasi). b. Memberi kode nomor pada semua subjek tersebut. c. Menulis nomor-nomor kode itu masing-masing pada selembar kertas kecil. d. Menggulung kertas itu dengan baik. e. Memasukan kertas itu dengan baik ke dalam kaleng atau gelas. f. Menggocok kaleng/gelas tersebut g. Mengeluarkan gulungan kertas tersebut satu persatu sampai 40 buah kemudian dicatat nomor yang tertera. Nomor-nomor yang keluar inilah yang dipergunakan sebagai dasar untuk mengambil sampel penelitian. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas (Independent Variabel) Yaitu variabel yang diselidiki pengaruhnya yang menjadi sebabsebab terjadinya sesuatu. Variabel bebasnya adalah layanan bimbingan pribadi sosial. 2. Variabel terikat (Dependent Variabel) Yaitu variabel yang diramalkan akan timbul hubungan yang bersifat fungsional. Variabel terikatnya adalah kedisiplinan. Teknik Pengumpulan Data 1. Angket Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2013:142). Menurut Bimo Walgito (2005 : 75) angket merupakan suatu daftar yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh orang/anak yang ingin diselidiki yang juga disebut responden. Pengertian di atas dapat kita simpulkan bahwa, angket adalah alat pengumpul data berupa alat pertanyaan tertulis yang harus diisi oleh responden guna mendapatkan keterangan atau informasi yang berhubungan dengan data yang diperlukan. Item-item atau daftar pertanyaan dalam angket bukan dimaksudkan untuk menguji kemampuan responden sebagaimana alat dan teknik tes, melainkan pertanyaan pada angket dimaksudkan untuk menggali informasi dari responden. 9

10 2. Dokumentasi Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notuler, rapat, lengger, agenda dan sebagainya. Maksudnya bahwa dokumentasi adalah suatu laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya terdiri dari penjelasan terhadap peristiwa itu dan ditulis dengan sengaja untuk menyimpan atau merumuskan keterangan mengenai peristiwa tersebut. Berdasarkan pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa dokumentasi adalah catatan-catatan tentang suatu peristiwa yang pernah terjadi yang dapat dipergunakan sebagai pertimbangan terhadap halhal dimasa mendatang. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui data-data siswa kelas VIII di SMP Negeri 18 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Uji Coba Instrumen 1. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Suharsimi Arikunto, 2013: 211). Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Adapun item dikatakan valid atau tidak yaitu dengan cara menguji item tersebut dengan cara r xy = menggunakan validitas item, yaitu sebagai berikut: N XY X Y N X 2 X 2 N Y 2 Y 2 (Suharsimi A, 2013: 213) Dimana: r xy = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y N = Jumlah sampel X = Nilai total atribut Y = Nilai dari variabel 2. Uji Reliabilitas Untuk menguji reliabilitas butir soal menggunakan rumus Korelasi Product Moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2013: 226) sebagai berikut : r xy = N XY X Y N X 2 X 2 N Y 2 Y 2 Keterangan : r xy : Koefisien korelasi X : Jumlah nilai X Y : Jumlah nilai Y N : Jumlah subyek Hasil korelasi tersebut diatas kemudian dimasukkan dalam rumus Spearman-Brown sebagai berikut : 2 r ½ ½ r 11 = (1 + r ½ ½ ) (Suharsimi Arikunto, 2013: 319) Keterangan : r 11 : Koefisien reliabilitas soal. r xy = r ½ ½ : Korelasi antara skorskor setiap belahan soal. 10

11 Untuk mengetahui kriteria reliabilitas soal, maka hasil perhitungan r 11 di atas kemudian dikonsultasikan dengan tabel interpretasi koefisien korelasi dari Suharsimi Arikunto (2013 : 319) sebagai berikut : BESARNYA NILAI INTERPRESTAS Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Antara 0,000 sampai dengan 0,200 I : Sangat tinggi : Tinggi : Cukup : Rendah : Sangat rendah Teknik Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis statistik melalui Korelasi Product Moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh (2013: 317) sebagai berikut : r xy = N XY X Y N X 2 X 2 N Y 2 Y 2 Keterangan : r xy : Koefisien korelasi X : Layanan Bimbingan Pribadi Sosial (X) Y : Kedisiplinan (Y) N : Jumlah subyek HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian Hipotesis Dari hasil analisis data yaitu antara layanan bimbingan pribadi sosial dengan kedisiplinan siswa dianalisis dengan statistik r product moment diperoleh nilai r hitung yaitu sebesar 0,611. Selanjutnya nilai r hitung tersebut dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan N = 40 dan taraf signifikansi 5% dan 1%, yaitu 0,312 dan 0,403. Ternyata hasil analisis data yang diperoleh r hitung lebih besar dari r tabel atau 0,312 < 0,611 > 0,403. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa Ada hubungan antara pelaksanaan layanan bimbingan pribadi sosial dengan kedisiplinan siswa kelas VIII di SMP Negeri 18 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 diterima kebenarannya baik pada taraf signifikansi 5% dan 1%. Pembahasan Hasil Analisis Data Dari pengujian hipotesis di atas ternyata hipotesis yang menyatakan bahwa Ada hubungan antara pelaksanaan layanan bimbingan pribadi sosial dengan kedisiplinan siswa kelas VIII di SMP Negeri 18 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015, diterima kebenarannya. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin sering dilakukan layanan bimbingan pribadi sosial maka akan semakin baik juga kedisiplinan pada siswa kelas VIII SMP Negeri 18 Surakarta. Hasil penelitian ini diperkuat oleh pendapat Sulistyarini dan Moh. Jauhar (2014:177) yang menyatakan bahwa bimbingan pribadi-sosial sebagai suatu upaya membantu individu dalam memecahkan masalah yang berhubungan dengan keadaan psikologis dan sosial klien, sehingga individu memantapkan kepribadian dan mengembangkan kemampuan individu dalam menangani masalah-masalah dirinya. Program layanan bimbingan dan konseling di sekolah yang baik adalah yang mampu memberikan dukungan besar kepada para siswa dalam menyelesaikantugas-tugas perkembangan mereka. Sehubungan dengan upaya peningkatan kemampuan untuk menerima 11

12 dan melakukan peraturan tata tertib siswa, setiap guru sekolah selayaknya memahami seluruh proses perkembangan sosial dan moral siswa yakni anak-anak dan remaja yang duduk di sekolah menengah. Pengetahuan mengenai proses perkembangan sosial dan moral siswa dengan segala aspeknya perlu dipahami sebagai bahan pertimbangan pokok dalam mengupayakan peningkatan kemampuan untuk menerima dan melakukan peraturan tata tertib siswa. Seorang guru harus mampu menumbuhkan disiplin dalam diri siswa, terutama disiplin diri. Dalam kaitan ini, guru seharusnya memiliki kesabaran yang baik sehingga mampu melakukan hal-hal sebagai berikut: 1) Membantu siswa mengembangkan pola perilaku untuk dirinya; setiap siswa berasal dari latar belakang yang berbeda, mempunyai karakteristik yang berbeda dan kemampuan yang berbeda pula, dalam kaitan ini guru harus mampu melayani berbagai perbedaan tersebut agar setiap siswa dapat menemukan jati dirinya dan mengembangkan dirinya secara optimal; 2) Membantu siswa meningkatkan standar perilakunya karena siswa berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda, jelas mereka akan memiliki standard prilaku tinggi, bahkan ada yang mempunyai standard prilaku yang sangat rendah. Hal tersebut harus dapat diantisipasi oleh setiap guru dan berusaha meningkatkannya, baik dalam proses belajar mengajar maupun dalam pergaulan pada umumnya; 3) Menggunakan pelaksanaan aturan sebagai alat; di setiap sekolah terdapat ketentuan, peraturan dan tata tertib. Perturan-peraturan tersebut harus dijunjung tinggi dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, agar tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran yang mendorong perilaku negatif atau tidak disiplin; 4) Memberikan contoh perilaku disiplin; dengan memberikan contoh perilaku yang disiplin diharapkan siswa dapat mengenalinya atau dapat membedakan mana perilaku disiplin dan yang tidak disiplin; 5) Lebih menekankan disiplin preventif untuk mendorong para siswa agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga tindakan indisiplin dapat dicegah. Sasarannya adalah untuk mendorong disiplin diri siswa. Dengan cara ini siswa menjaga disiplin diri mereka dan bukan karena suatu tekanan atau paksaan. Dalam pelaksanaan disiplin, harus berdasarkan dari dalam diri siswa. Karena tanpa sikap kesadaran dari diri sendiri, maka apapun usaha yang dilakukan oleh orang di sekitarnya hanya akan sia-sia. Hasil penelitian ini juga diperkuat oleh pendapat Conny R. Semiawan (2008: 27) yang menyatakan bahwa disiplin merupakan pengaruh yang dirancang untuk membantu anak mampu menghadapi lingkungan. Disiplin tumbuh dari kebutuhan menjaga keseimbangan antara kecenderungan dan keinginan individu untuk berbuat agar memperoleh sesuatu dengan pembatasan atau peraturan yang diperlukan oleh lingkungan terhadap dirinya. Ketaatan terhadap peraturan tersebut tidak dapat diperoleh dengan sendirinya. Orang tidak begitu saja taat terhadap sesuatu. Berdasarkan hasil penelitian ini maka tidak diragukan lagi bahwa ada hubungan antara pelaksanaan layanan bimbingan pribadi sosial dengan 12

13 kedisiplinan siswa kelas VIII di SMP Negeri 18 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan penelitian ini dimungkinkan karena adanya hasil yang berbeda jika diterapkan pada penelitian dengan populasi, sampel dan waktu yang berbeda-beda. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil analisis data yaitu antara pelaksanaan layanan bimbingan pribadi sosial dengan kedisiplinan siswa dianalisis dengan statistik r product moment diperoleh nilai r hitung yaitu sebesar 0,611. Selanjutnya nilai r hitung tersebut dikonsultasikan dengan r tabel product moment dengan N = 40 dan taraf signifikansi 5% dan 1%, yaitu 0,312 dan 0,403. Ternyata hasil analisis data yang diperoleh r hitung lebih besar dari r tabel atau 0,312 < 0,611 > 0,403. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa Ada hubungan antara pelaksanaan layanan bimbingan pribadi sosial dengan kedisiplinan siswa kelas VIII di SMP Negeri 18 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 diterima kebenarannya baik pada taraf signifikansi 5% dan 1%. Saran Adapun saran yang diajukan penelitian ini ditujukan: dalam 1. Kepada Guru BK a. Guru BK hendaknya dapat melakukan analisis kebutuhan terkait dengan pelaksanaan layanan bimbingan pribadi sosial dan kedisiplinan siswa di sekolah masing-masing. b. Guru BK hendaknya memasukkan layanan bimbingan pribadi sosial terkait dengan kedisiplinan siswa ke dalam program layanannya c. Guru BK hendaknya mengadakan kerjasama dengan orang tua dalam mengontrol perilaku siswa. 2. Kepada Siswa Siswa hendaknya tidak malu untuk diberikan layanan bimbingan 3. Kepada Orang Tua a. Hendaknya orang tua selalu menanamkan sikap kedisiplinan kepada anaknya melalui kegiatan pembiasaan maupun keteladanan. b. Orang tua hendaknya dapat memberikan pemahaman pada anak akan pentingnya kedisiplinan DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmadi, 2004, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta. Achmad Juntika Nurihan, 2005, Manajemen Bimbingan & Konseling di SMP, Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Anas Salahudin, 2010, Bimbingan & Konseling, Bandung: CV. Pustaka Setia. Bimo Walgito, 2005, Bimbingan dan Konseling Studi & Karir, Yogyakarta: CV. Andi Offset. 13

14 , Bimbingan dan Konseling Studi & Karir, Yogyakarta: CV. Andi Offset. Conny R. Semiawan, 2008, Penerapan Pembelajaran pada Anak, Jakarta: PT. Indeks. Dewa Ketut Sukardi, 2008, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta: PT. Rineka Cipta. Hurlock, 1978, Perkembangan Anak Jilid 2, Jakarta: Erlangga. Muhammad Faizin, 2010, Pengaruh Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling terhadap Kesadaran Siswa dalam Mentaati Tata Tertib Sekolah di MTs YATAMU Desa Pasawahan Kecamatan Susukanlebak Kabupaten Cirebon, Skripsi, Cirebon: Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati. Nana Syaodih Sukmadinata, 2007, Bimbingan dan Konseling Dalam Praktek, Bandung: Maestro. Nasution, 2012, Metode Research (Penelitian Ilmiah), Jakarta: Bumi Aksara. Qodri Widodo, 2013, Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Sosial terhadap Rasa Percaya Diri pada Siswa Kelas X AP 2 SMK Batik 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Slamet Riyadi. Negeri 1 Palangka Raya Tahun Pelajaran 2013/2014, Skripsi, Palangka Raya: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan. Universitas Muhammadiyah Palangka Raya. Sugiyono, 2013, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto, 1996, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta., 2013, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta. Sulistyarini dan Moh. Jauhar, 2014, Dasar-dasar Konseling, Jakarta: Prestasi Pustaka. Suryatri Darmiatun, 2013, Implementasi Pendidikan Karakter di Sekolah, Yogyakarta: Penerbit Gava Media. Sutirna, 2013, Perkembangan dan Pertumbuhan Peserta Didik, Yogyakarta: Andi Offset. Syamsu Yusuf dan Juntika Nurihsan, 2006, Landasan Bimbingan & Konseling, Bandung: Rosda Karya. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: CV. Eko Jaya. Winkel, 2006, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Yogyakarta: Media Abadi. Sri Lestari, Pengaruh Intensitas Layanan Informasi Pribadi Sosial terhadap Kedisiplinan Belajar Peserta Didik Kelas XI SMA 14

PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP ORIENTASI KARIR PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: BANY IRAWAN NIM: 12500020 Abstraks: Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

Titis Fitri Putri Astuti ( ) Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNISRI ABSTRAK

Titis Fitri Putri Astuti ( ) Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNISRI ABSTRAK 1 HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS XI-MIA SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Titis Fitri Putri Astuti (11500048) Pembimbing

Lebih terperinci

Kata Kunci : Layanan Informasi Karir, Pemilihan Karir

Kata Kunci : Layanan Informasi Karir, Pemilihan Karir PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP PEMILIHAN KARIR (CAREER CHOICE) PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015-2016 Oleh : Ahmad Roni. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEDISIPLINAN KERAPIHAN BERSERAGAM PADA SISWA KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 1 COLOMADU TAHUN PELAJARAN

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEDISIPLINAN KERAPIHAN BERSERAGAM PADA SISWA KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 1 COLOMADU TAHUN PELAJARAN PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEDISIPLINAN KERAPIHAN BERSERAGAM PADA SISWA KELAS XII IPS 1 SMA NEGERI 1 COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh: DWI ROHMA NPM. 12500037 ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 WERU SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 WERU SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 WERU SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PUTHUT SANTASA 11500040 Drs. Fadjeri, M.Pd Program Studi Bimbingan dan Konseling

Lebih terperinci

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN KECURANGAN AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN KECURANGAN AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016. PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN KECURANGAN AKADEMIK PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: NOVERI PRANATA NIM: 12500109 ABSTRAK Tujuan dalam penelitian

Lebih terperinci

Hubungan Layanan Informasi Sosial Dengan Kecenderungan Perilaku Sosial Siswa

Hubungan Layanan Informasi Sosial Dengan Kecenderungan Perilaku Sosial Siswa Hubungan Layanan Informasi Sosial Dengan Kecenderungan Perilaku Sosial Siswa Agus Supriyanto (09220652) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Perilaku menyimpang merupakan

Lebih terperinci

Tyas Siti Syarifah ( ) Pembimbing :Lydia Ersta K. Prodi BK FKIP UNSIRI ABSTRAK

Tyas Siti Syarifah ( ) Pembimbing :Lydia Ersta K. Prodi BK FKIP UNSIRI ABSTRAK 1 HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN BIMBINGAN KARIER DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MEMILIH JURUSAN DI PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XI IPS DI MAN 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Tyas Siti Syarifah

Lebih terperinci

hlm (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ),

hlm (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), hlm Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, ( Bandung : Alfabeta, 2009 ), BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses penelitian untuk menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. 1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara

Lebih terperinci

ABSTRAK. : Ice breaking, Motivasi diri siswa dalam mengikuti pelajaran. matematika

ABSTRAK. : Ice breaking, Motivasi diri siswa dalam mengikuti pelajaran. matematika ABSTRAK Noer Haryati. PENGARUH ICE BREAKING TERHADAP MOTIVASI DIRI SISWA DALAM MENGIKUTI PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP N 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016.Skripsi. Surakarta: Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN bebas. Adapun variabel dalam penelitian yang berjudul Studi korelasi antara BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk field research atau penelitian lapangan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif

Lebih terperinci

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: GERYSA DIMAS BARUNA NPM. 12500093 ABSTRAK

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DENGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENGURANGAN RASA INFERIORITAS SISWA KELAS VII MTs NEGERI GEMOLONG TAHUN PELAJARAN

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENGURANGAN RASA INFERIORITAS SISWA KELAS VII MTs NEGERI GEMOLONG TAHUN PELAJARAN PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENGURANGAN RASA INFERIORITAS SISWA KELAS VII MTs NEGERI GEMOLONG TAHUN PELAJARAN 2015-2016 Afif Wahyu Nurputra. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam proses penelitian, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam mencapai tujuan pemecahan masalah. Sedangkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. 29 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang digunakan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:270). Metode korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian (field research), yakni penelitian yang langsung dilakukan di lapangan atau pada responden. 1 Dengan

Lebih terperinci

Agus Kuntoro NIM: Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNSIRI ABSTRAK

Agus Kuntoro NIM: Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNSIRI ABSTRAK HUBUNGAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DENGAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS VIIE SMP NEGERI 2 GONDANGREJO, KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Agus Kuntoro NIM: 11500021

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif, Menurut Saifuddin Azwar pendekatan kuantitatif yaitu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei yaitu penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Kuesioner merupakan lembaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan metode penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 011/01 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

PENGARUH BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENGARUH BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Tri Atmono 11500037 FKIP BK UNISRI Drs. Fadjeri, M.Pd ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDY BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDY BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA 1 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERUBAHAN KARAKTERISTIK DAN PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 Gatot Kurniawan (11500071)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik statistik inferensial, yaitu teknik statistik yang digunakan untuk

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM MENGEMUKAKAN DAN MEMPERTAHANKAN PENDAPAT PADA SISWA KELAS

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM MENGEMUKAKAN DAN MEMPERTAHANKAN PENDAPAT PADA SISWA KELAS PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM MENGEMUKAKAN DAN MEMPERTAHANKAN PENDAPAT PADA SISWA KELAS VIIe SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: TIKA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian dapat diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik statistik inferensial, yaitu teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis

Lebih terperinci

PENGARUH PELAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA

PENGARUH PELAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PENGARUH PELAYANAN BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA Haris Safrudin (10220038-ST) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang Abstrak Dalam menjalani proses belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK ROLE PLAYING PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK ROLE PLAYINGTERHADAP KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : KHOIRUNNISA NPM 12500042 JURNAL SKRIPSI

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. akibat. Menurut Sumadi Suryabrata, (2003:82). Tujuan penelitian korelasi adalah

METODE PENELITIAN. akibat. Menurut Sumadi Suryabrata, (2003:82). Tujuan penelitian korelasi adalah 25 III. METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasi. Menurut Iskandar (2008:63) penelitian korelasi yaitu penelitian hubungan sebab

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel ini. belajar siswa kelas VIII Tahun Pembelajaran 2008/2009.

III. METODE PENELITIAN. menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel ini. belajar siswa kelas VIII Tahun Pembelajaran 2008/2009. 28 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Korelasi. Sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2006:270): Metode Penelitian Korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara kemampuan numerik peserta didik terhadap

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENGARUH BIMBINGAN KONSELING DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI PADA SMA NEGERI I JATISRONO WONOGIRI TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari objeknya, penelitian yang dilakukan penulis termasuk penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk penyusunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian mengenai korelasi persepsi peserta didik tentang mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan ketaatan beribadah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan kuantitatif dengan jenis pendekatan correlation research (penelitian korelasi). Sedangkan Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. AMANU, yang berstatus terakreditasi A terletak di Jl. Kol. Sugiono No

BAB III METODE PENELITIAN. AMANU, yang berstatus terakreditasi A terletak di Jl. Kol. Sugiono No BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan dalam melaksanakan penelitian. Oleh karena itu, apapun bentuk dan jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan pendekatan, secara garis besar dibedakan menjadi dua macam penelitian, yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. 1 Pada penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Rajabasa Raya Kota Bandarlampung. Menurut Sugiyono (2012: 6) Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk

III. METODE PENELITIAN. Rajabasa Raya Kota Bandarlampung. Menurut Sugiyono (2012: 6) Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 1 Rajabasa Raya Kecamatan Rajabasa Raya Kota Bandarlampung. 3.1.2 Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian korelasional, dengan metode kuantitatif. yaitu suatu proses menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN

BAB. III METODE PENELITIAN BAB. III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui persepsi anak tentang perhatian orang tua sebagai peserta didik

Lebih terperinci

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penulisan Skripsi Penelitian ini secara umum ingin mengetahui perbandingan antara dua variable yaitu: variabel motivasi belajar dan variabel kedisiplinan santri di Pesantren

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI SMA N NAWANGAN TAHUN PELAJARAN 014/015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan arah dasar penelitian, sehingga akan memudahkan peneliti untuk mengerjakan dan mencari data-data yang dibutuhkan untuk menjawab

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Jenis dan pendekatan penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan di kancah atau medan terjadinya gejala-gejala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. dapat diukur dengan angka atau istilahnya quantifiabel, berupa pemahaman terhadap 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang memusatkan perhatian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECENDERUNGAN MENCONTEK PADA SISWA KELAS XI IPS MAN 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECENDERUNGAN MENCONTEK PADA SISWA KELAS XI IPS MAN 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECENDERUNGAN MENCONTEK PADA SISWA KELAS XI IPS MAN 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Siti Nur Haulah (11500053) Pembimbing : Lydia Ersta K. Prodi BK FKIP UNSIRI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang 70 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki peritiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP MINAT STUDI LANJUT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: WAHYU SURYO WIDIYANTORO NPM. 12500034 ABSTRAK Tujuan dalam penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN GADGET

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN GADGET HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN GADGET DENGAN POLA KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DALAM KELUARGA PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : MASYITHOH PUTRI PERTIWI 12500041 ABSTRAK:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat korelasional. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

2010), Cet. 16, hlm. 23. hlm Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: CV. ALFABETA,

2010), Cet. 16, hlm. 23. hlm Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, (Bandung: CV. ALFABETA, BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang data penelitiannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan teknik analisis komparatif. Penelitian komparatif diarahkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik

Lebih terperinci

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL PADA

PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL PADA PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA ORANG TUA DENGAN ANAK TERHADAP PENYESUAIAN SOSIAL PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : ANGGI WAHYU YULIANA NPM : 12500040

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan yang melingkupi prosedur dan

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN OUTBOND

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN OUTBOND PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN OUTBOND TERHADAP RASA PERCAYA DIRI SISWA KELAS VII E SMP NEGERI 23 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh : Tutik Wahyuningrum ABTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang data penelitiannya

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Dian Setyorini ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Sejalan dengan rumusan penelitian yang telah ditetapkan, maka tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui hubungan kedisiplinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data 40 BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data yang dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan Konseling OLEH:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan Konseling OLEH: HUBUNGAN BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL DENGAN UPAYA MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN TEMAN SEBAYA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PACITAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 33 Metode penelitian juga merupakan suatu proses pemecahan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reserch) kuantitatif. Pada dasarnya penelitian ini mengunakan pendekatan deduktifinduktif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Penelitian tentang Persepsi siswa tentang kreativitas guru dalam pembelajaran pengaruhnya terhadap prestasi belajar PAI di SD Pabeyan Tambakboyo Tuban adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Peneliti memilih lokasi penelitian di SMP Negeri 1 yang terletak di Jl. Bhayangkari 368 desa Juwet Kenongo, kecamatan Porong kabupaten Sidoarjo. Telp.

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Penentuan metode dalam sebuah penelitian ilmiah merupakan langkah yang sangat penting karena metode dapat menentukan salah benarnya proses suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan hal yang penting didalam suatu penelitian ilmiah. Karena penelitian ilmiah harus dilakukan dengan cara-cara atau langkah-langkah tertentu dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian regresional dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi pada satu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan 22 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun ke lapangan. Penelitian ini mengambil lokasi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling OLEH : EFEKTIFITAS BIMBINGAN KLASIKAL MELALUI MODEL DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi untuk mengukur kualitas keberhasilan dari proses pembelajaran yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan suatu negara pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa karena pendidikan merupakan wahana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Bertolak dari masalah penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka dengan mudah dapat dikenali variabel-variabel penelitiannya. Di dalam penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU ASERTIF PADA SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN 1 SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Pudyastuti Widhasari ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH PERSUASIF DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS VII MTS AL-HIKMAH

HUBUNGAN POLA ASUH PERSUASIF DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS VII MTS AL-HIKMAH HUBUNGAN POLA ASUH PERSUASIF DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS VII MTS AL-HIKMAH ASEP GANJAR SUKARELAWAN SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SEBELAS APRIL SUMEDANG Abstrak Penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip

BAB III METODE PENELITIAN. ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta- fakta atau prinsipprinsip BAB III METODE PENELITIAN Metode yaitu suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, Sedangkan penelitian itu sendiri diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 NGADIROJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 NGADIROJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 NGADIROJO TAHUN PELAJARAN 014/015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan dan jenis penelitian yang akan digunakan memang sangat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan dan jenis penelitian yang akan digunakan memang sangat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan dan jenis penelitian yang akan digunakan memang sangat penting bagi seorang peneliti, karena dengan adanya pendekatan dan jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental, dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah adalah penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitianini termasuk penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang banyak dituntut dengan angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 1 Menurut Mahmud,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yakni penelitian yang langsung dilakukan di lapangan atau pada responden. 1 Dengan terjun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu mengetahui hubungan konsep diri dengan prestasi belajar IPA terpadu siswa kelas VIII MTs. Riyadlotul

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian 32 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan oleh peneliti

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan 35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2014: 2). Oleh karena itu

Lebih terperinci