A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
|
|
- Agus Indradjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Keluarga adalah suatu lembaga paling kecil yang ada di masyarakat yang memiliki banyak fungsi untuk menjaga keberlangsungan hidup seseorang, karena dari keluarga sebuah kehidupan baru akan dimulai. Keluarga merupakan lembaga yang bertugas meneruskan pewarisan nilai-nilai budaya yang ada di masyarakat, karena keluarga merupakan lembaga pertama tempat seseorang melakukan sosialisasi dalam kehidupannya. Manusia tentu sudah ditakdirkan untuk hidup berpasangan sesuai garis kehidupannya. Menikah adalah langkah awal untuk menjadi sebuah keluarga yang sah, baik menurut agama maupun hukum yang berlaku di negara Indonesia. Setiap pasangan tentu mendambakan sebuah keluarga yang bahagia dan mempunyai keturunan yang dirasa cukup bagi setiap pasangan. Kehidupan yang dialami oleh setiap individu pasti tidak akan berjalan lancar sesuai dengan apa yang diinginkannya, begitupun sebuah keluarga yang telah lama menjalin suatu kehidupan bersama, pasti tidak akan luput dari permasalahan yang ada di dalamnya. Semua itu terjadi begitu saja seiring dengan berjalannya waktu, maka dituntut suatu kedewasaan dalam memecahkan setiap permasalahan yang terjadi. Suatu permasalahan tentunya tidak selalu dapat diselesaikan dengan mudah. Apalagi ketika suatu masalah dalam keluarga muncul dan berkembang menjadi masalah besar, hal ini tentu dapat mengakibatkan munculnya kekacauan dalam keluarga. Hal tersebut menandakan bahwa suatu keluarga sedang mengalami suatu goncangan keluarga yang dapat berakibat pada munculnya disorganisasi keluarga. Dalam menghadapi permasalahan yang muncul tentu terdapat keluarga yang dapat mempertahankan keluarganya tetap harmonis dan ada juga keluarga yang tidak dapat mempertahankan keluarganya ketika dilanda permasalahan keluarga yang dapat berujung pada perceraian. Ada kalanya sebuah keluarga mengalami sebuah krisis keluarga, seperti yang dijelaskan oleh Willis (2011, hlm. 13) bahwa: 1
2 2 Krisis keluarga artinya kehidupan dalam keadaan kacau, tak teratur dan terarah, orang tua kehilangan kewibawaan untuk mengendalikan kehidupan anak-anaknya terutama remaja, mereka melawan orang tua, dan terjadi pertengkaran terus menerus antara ibu dengan bapak terutama mengenai soal mendidik anak-anak. Krisis keluarga seperti ini tentu tidak ingin dialami oleh setiap keluarga, maka perlu adanya suatu pola kehidupan yang tertata rapih serta selalu menyesuaikan kehidupan dengan nilai-nilai dan norma yang ada di masyarakat, hal ini harus dilakukan untuk dapat menjaga keutuhan dan keharmonisan keluarga. Menurut catatan yang didapatkan dari beberapa sumber yang ada, ditemukan bahwa dalam beberapa tahun ini masalah yang dihadapi keluarga semakin meningkat, dapat kita ketahui bersama bahwa banyak muncul permasalahan yang kompleks, diantaranya saja perceraian, perselingkuhan, penjualan anak, anak jalanan, dan lain sebagainya. Semua masalah tersebut tentu muncul sebagai akibat dari adanya krisis pada sebuah keluarga yang menyebabkan timbulnya disorganisasi keluarga. Ekonomi merupakan hal yang penting yang harus ada pada setiap keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, keperluan keluarga, biaya hidup keluarga, serta dapat mempertahankan keutuhan keluarga. Untuk menunjang kebutuhan tersebut maka setiap individu akan giat bekerja untuk memenuhinya, tidak terkecuali sosok ayah sebagai pemimpin keluarga yang mempunyai kewajiban untuk memenuhi setiap kebutuhan keluarga. Sebagaimana dikemukakan oleh Ramulyo (1996, hlm. 89) bahwa: Sesuai dengan penghasilannya suami menanggung: a) Nafkah, kiswah, dan tempat kediaman bagi istri; b) Biaya rumah tangga, biaya perawatan, dan biaya pengobatan bagi istri dan anak; c) Biaya pendidikan bagi anak. Suami tentu akan giat bekerja untuk mendapatkan uang demi terpenuhinya kebutuhan ekonomi keluarga. Dalam pemenuhan ekonomi, individu tentu harus mempunyai lapangan pekerjaan serta harus mampu bekerja serta bersaing dengan individu lain, karena kita ketahui bersama bahwa pada saat ini khususnya di
3 3 negara Indonesia masih banyak penduduk yang kesulitan mencari lapangan pekerjaan. Tercatat bahwa jumlah pengangguran dan kemiskinan di Indonesia masih sangat banyak serta masih sangat sulit untuk diminimalisir. Desa Jalatrang Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis adalah sebuah desa yang masih hijau serta penduduknya masih memegang teguh asas kekeluargaan dan gotong royong. Banyak petani yang masih giat bekerja di sawah dan kebun untuk tetap bisa mempertahankan kelangsungan hidupnya dan keluarganya, namun menurut pengamatan yang peneliti lakukan sudah jarang ditemukan petani usia muda. Rata-rata petani yang bekerja adalah mereka yang umumnya berumur sudah tua, jumlah anak muda yang menjadi petani bisa dihitung hanya dengan hitungan jari saja. Fenomena ini terjadi tentu saja beriringan dengan kemajuan zaman, penduduk Desa Jalatrang tentu mempunyai keinginan yang kuat untuk bisa menjadi orang yang sukses dan hidup sejahtera. Melihat potensi yang ada di Desa Jalatrang, sesungguhnya cukup banyak potensi yang bisa dikembangkan apabila masyarakat dapat mengelolanya dengan baik, namun banyak dari masyarakat Desa Jalatrang yang memilih untuk pergi merantau ke kota dan menjadi orang sukses di perantauan serta mampu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya. Telah kita ketahui bersama bahwa lapangan pekerjaan di desa memang sangat sulit, maka dari itu muncul pemikiran bahwa dengan merantau ke kota tentu penghasilan akan bertambah banyak serta kesuksesan akan mudah diraih. Pandangan ini muncul setelah mendengar cerita dan pengalaman orang lain bahwa orang-orang yang merantau ke kota pasti akan menjadi orang sukses. Tentu pilihan ini mereka jalani dengan berat karena mereka yang sudah berkeluarga tentu harus siap menerima segala resiko yang ada. Mereka memilih untuk bisa menjadi orang sukses dengan bekerja di kota serta rela untuk bertempat tinggal terpisah dengan anggota keluarga lainnya. Menurut data yang diperoleh dari catatan kependudukan pemerintahan Desa Jalatrang, menunjukkan sebuah catatan tentang jumlah keluarga dan juga jenis mata pencaharian penduduk Desa Jalatrang. Jumlah keluarga di Desa Jalatrang
4 4 adalah sebanyak 1887 pasangan, dan sebanyak 40% dari jumlah keluarga yang ada di Desa Jalatrang suaminya bekerja di luar kota atau merantau ke kota dengan tidak membawa istrinya ke kota sehingga mereka menjalani suatu hubungan jarak jauh. Suatu pilihan hidup yang harus mereka jalani dengan berat, karena ketika mereka harus bertempat tinggal terpisah bukan tidak mungkin keberlakuan fungsifungsi ideal keluarga akan berkurang atau bahkan akan hilang. Biasanya mereka yang hidup dalam suatu keluarga dengan bertempat tinggal terpisah akan memiliki intensitas waktu bertemu secara langsung sangat terbatas, mereka selalu mencari celah dan kesempatan yang ada ketika memang mereka memiliki waktu yang cukup serta keuangan yang memadai untuk bisa kembali ke kampung halaman untuk bertemu dengan anggota keluarga lainnya. Ketika suami memilih untuk bertempat tinggal terpisah, tentu memunculkan banyak kekhawatiran. Apalagi jika melihat kenyataan yang ada bahwa Kabupaten Ciamis mempunyai angka perceraian yang sangat tinggi, bahkan menduduki posisi kedua setelah Kabupaten Cirebon, data ini peneliti ambil dari internet bahwa: Berdasarkan data Pengadilan Agama Kab. Ciamis, pernah dilaporkan menduduki posisi runner up atau ranking kedua tertinggi untuk jumlah kasus perceraian. Tidak lagi level Jawa Barat, melainkan tingkat nasional setelah Kabupaten Cirebon pada tahun Padahal, tiga tahun sebelumnya Kabupaten Ciamis hanya menempati ranking 10 besar di Jawa Barat. (Kuswan SP (2013), Pengadilan Agama Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mencatat hingga Maret 2010, angka gugat cerai di Kabupaten Ciamis mencapai kasus. Rata-rata angka penceraian tiap bulan mencapai 350 kasus. Kondisi ini menempatkan Ciamis sebagai kabupaten tertinggi kedua secara nasional dalam hal tingkat perceraian. Menurut sumber yang peneliti temukan bahwa rata-rata angka perceraian tersebut dikarenakan faktor ekonomi karena kurangnya penghasilan suami, serta adanya ego dari masing-masing pasangan sehingga mengakibatkan sebuah perceraian dalam keluarga. Hal ini tentunya harus dijadikan kewaspadaan bagi setiap pasangan yang sudah berkeluarga, tentu harus ditekankan akan
5 5 pentingnya pranata keluarga dan harus selalu menjalankan keberlakuan fungsi keluarga sesuai dengan apa yang seharusnya dijalankan. Keluarga yang utuh adalah keluarga yang terdiri dari suami, istri, serta anak yang terlahir dari pasangan suami istri. Pada permasalahan kali ini sang suami selaku ayah dari anak-anak dan penanggung jawab keluarga rela pergi merantau ke kota. Keluarga yang ada menjadi kurang utuh dan kurang lengkap karena suami berada di perantauan dan rela bertempat tinggal terpisah dengan keluarga yang tidak ikut merantau. Tentu dikhawatirkan akan timbul berbagai masalah keluarga, karena kita ketahui bersama bahwa masyarakat desa belum terbiasa dengan kehidupan modern serta masyarakat desa bukanlah masyarakat industri yang mempunyai gaya hidup serba praktis dan modern, maka akan menjadi suatu hal yang tabu ketika suami dan istri bertempat tinggal berjauhan bahkan sampai berbeda kota. Pemenuhan kebutuhan akan fungsi-fungsi keluarga pasti akan berkurang. Meskipun banyak fungsi keluarga yang nantinya akan hilang, mau tidak mau mereka harus pergi mencari pekerjaan yang layak untuk memenuhi salah satu fungsi ekonomi keluarga. Selain fungsi yang hilang tentu dikhawatirkan akan munculnya pihak ketiga sebagai penghancur suatu hubungan keluarga yang harmonis. Semua seakan dihiraukan dan para pencari lapangan pekerjaan di Desa Jalatrang ini tetap merantau ke kota dan masih tetap dapat menjaga keutuhan keluarganya. Adapun yang menarik dalam permasalahan ini adalah ketika kita melihat adanya sepasang suami istri yang bertempat tinggal terpisah yang mampu mempertahankan keutuhan keluarganya. Padahal jika kita amati, rasa rindu akan sosok suami pasti ada, peran setiap anggota keluarga akan dirasa kurang, serta jarang berkumpulnya keluarga yang lengkap di rumah cenderung rawan menimbulkan disorganisasi keluarga. Seperti kita ketahui bersama, Kabupaten Ciamis sendiri menempati urutan kedua tingkat nasional dengan angka perceraian yang tinggi. Namun, keluarga-keluarga yang ada di Desa Jalatrang Kabupaten Ciamis masih bisa mempertahankan keutuhan keluarganya meskipun banyak pasangan yang harus bertempat tinggal terpisah. Maka timbul beberapa
6 6 pertanyaan dari peneliti untuk bisa memecahkan masalah yang terjadi melihat kenyataan masih bertahannya suatu keluarga meskipun bertempat tinggal terpisah. Penelitian ini sekiranya sangat penting, melihat penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu tentang adanya fenomena keluarga pada pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah. Pada kenyataannya keluarga yang bertempat tinggal terpisah masih bisa mempertahankan keutuhan keluarganya. Adapun penelitian yang dilakukan oleh Maylan (2010) menjelaskan tentang adanya faktorfaktor yang mendukung kohesi keluarga pada pasangan yang bertempat tinggal terpisah di Desa Lalang Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mendukung kohesi keluarga antara lain karena adanya interaksi yang kuat antara pasangan suami istri maupun ayah dengan anak dengan didukung adanya alat komunikasi serta memanfaatkan waktu pertemuan dengan sebaik-baiknya. Kemudian ditemukan bahwa pemenuhan akan fungsi keluarga dapat berjalan dengan baik walaupun dengan media yang terbatas. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Anora (2008) tentang strategi mempertahankan keutuhan keluarga pada keluarga terpisah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Anora ini menunjukkan bahwa strategi mempertahankan keluarga pada keluarga terpisah diantaranya adalah dengan terus mengupayakan keutuhan keluarga dengan cara melakukan komunikasi keluarga untuk meminimalisir terjadinya disfungsi keluarga, mengadakan acara kedekatan keluarga dengan berlibur, makan di luar, jalan-jalan, dan saling berbagi dengan konsultasi diantara anggota keluarga, serta adanya kerjasama yang baik diantara anggota keluarga. Peneliti lebih menekankan pada ketertarikan tentang pola interaksi yang dilakukan oleh pasangan yang bertempat tinggal terpisah yang berhubungan dengan keberlakuan peran dan fungsi dari setiap anggota keluarga, serta masalah yang dihadapi oleh suatu keluarga ketika memang mereka hidup atau harus bertempat tinggal terpisah. Tentunya dengan adanya teori interaksi sosial, konsep sosiologi keluarga, adanya peran serta hak dan kewajiban suami istri ketika
7 7 berumah tangga akan menjadikan penelitian ini menjadi lebih relevan dengan keilmuan sosiologi dan juga permasalahan sosial yang ada di masyarakat. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka penulis bermaksud mengadakan penelitian tentang POLA INTERAKSI KELUARGA PADA PASANGAN SUAMI ISTRI YANG BERTEMPAT TINGGAL TERPISAH (Studi Deskriptif pada masyarakat Desa Jalatrang Kecamatan Cipaku Kabupaten Ciamis). B. IDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN Berdasarkan latar belakang yang telah disusun diatas penulis dapat membatasi beberapa permasalahan yang menjadi fokus penelitian. Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah dengan memfokuskan penelitian pada pola interaksi yang dijalani oleh keluarga yang bertempat tinggal terpisah. Pada umumnya, interaksi yang dilakukan oleh keluarga yang hidup bersama dalam satu lingkungan akan dengan mudah dijalankan karena setiap angota keluarga berada di rumah. Berbeda dengan cara yang dilakukan oleh pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah dalam menjalankan interaksi diantara anggota keluarganya. Hal ini berhubungan dengan cara yang dilakukan oleh pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah dalam menjalankan fungsi keluarga serta cara yang dilakukan oleh keluarga dalam menyelesaikan masalah ketika suatu keluarga dihadapkan pada sutu permasalahan keluarga. Cara yang dilakukan oleh pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah dalam menjalankan interaksi diantara anggota keluarga tentu akan berhubungan dengan cara yang dijalankan oleh setiap keluarga dalam menjalankan fungsi keluarganya. Penulis memfokuskan penelitian pada pola interaksi yang dilakukan oleh pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah karena dengan demikian peneliti akan memperoleh seluruh gambaran mengenai interaksi yang dilakukan oleh seluruh anggota keluarga yang berhubungan dengan cara yang dilakukan oleh setiap keluarga yang bertempat tinggal terpisah dalam menjalankan fungsi keluarga, serta cara yang dilakukan
8 8 dalam menyelesaikan permasalahan ketika suatu keluarga dihadapkan dalam suatu masalah. C. RUMUSAN MASALAH PENELITIAN Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pola interaksi keluarga pada pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah? 2. Bagaimana cara menjalankan fungsi-fungsi keluarga pada pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah? 3. Adakah masalah keluarga yang timbul dan bagaimana cara yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah pada pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah? D. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Memperoleh gambaran tentang pola interaksi keluarga pada pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah. 2. Untuk mengetahui cara menjalankan fungsi-fungsi keluarga pada pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah. 3. Untuk mengetahui masalah keluarga yang timbul dan cara yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah pada pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah. E. MANFAAT PENELITIAN Penelitian akan dikatakan bermanfaat apabila memiliki nilai manfaat baik secara teoretis maupun praktis. Berikut beberapa manfaat penelitian yang diharapkan dengan melihat beberapa aspek. 1. Manfaat Teoretis Dalam rangka pembangunan ilmu pengetahuan untuk penelitian selanjutnya serta hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pengetahuan tentang keluarga yang menjadi kajian sosiologi keluarga. Hal ini tentu bermanfat bagi pengembangan kajian ilmu sosiologi, khususnya bidang kajian
9 9 sosiologi keluarga serta bermanfaat bagi dunia pendidikan khususnya bagi guru sosiologi dalam pemahaman konsep interaksi sosial dan lembaga sosial khususnya lembaga keluarga. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Masyarakat Penelitian ini dapat membuka wawasan dan pengetahuan masyarakat tentang adanya sebuah fenomena pada masyarakat tentang suatu pola interaksi yang diterapkan dalam suatu keluarga yang bertempat tinggal terpisah. Diharapkan akan menjadikan masyarakat tetap bisa mempertahankan keutuhan keluarganya dengan melakukan pola interaksi yang baik antara anggota keluarga. Kemudian hasil penelitian ini diharapkan dapat meminimalisir angka perceraian yang ada pada masyarakat. b. Bagi Perguruan Tinggi Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti yang akan meneliti masalah keluarga, khususnya penelitian yang berkaitan dengan pola interaksi keluarga pada pasangan yang bertempat tinggal terpisah. F. Struktur Organisasi Skripsi Struktur organisasi penelitian ini terdiri dari lima bagian besar, yang terdiri dari Bab I sampai Bab V. Bab I Pendahuluan yang merupakan inti dari permasalahan yang terdiri dari latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi skripsi. Bab II Pola Interaksi Keluarga Pada Pasangan Suami Istri Bertempat Tinggal Terpisah. Pada bab ini menjelaskan tentang teori yang dipakai dan relevan dengan penelitian serta masalah yang ada di dalam penelitian yang terdiri dari interaksi sosial, keluarga, fungsi keluarga, pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah, peran suami dan istri, hak dan kewajiban suami istri, serta penelitian yang relevan.
10 10 Bab III merupakan metodologi penelitian. Isi bab ini adalah pendekatan dan metode penelitian, subjek penelitian, lokasi penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, prosedur penelitian, tekhnik pengumpulan data, analisis data, dan pengujian keabsahan data. Bab IV pembahasan hasil penelitian. Bab ini tentu berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan penelitian, yang terdiri dari pola interaksi keluarga pada pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah, cara menjalankan fungsi-fungsi keluarga pada pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah, serta masalah keluarga yang timbul dan cara yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah pada pasangan suami istri yang bertempat tinggal terpisah. Bab V merupakan bab terakhir dalam pelaporan penelitian yang terdiri dari kesimpulan dan rekomendasi. Bagian kesimpulan akan menjawab pertanyaanpertanyaan dari rumusan masalah berdasarkan hasil penelitian. Untuk rekomendasi sendiri yakni menjelaskan tentang luaran yang diharapkan dari hasil penelitian untuk masyarakat luas tentang fenomena yang terjadi.
BAB I PENDAHULUAN. besar dalam pewarisan nilai-nilai sosial dari satu individu ke individu lain. Keluarga
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Keluarga sebagai sebuah institusi sosial sesungguhnya memainkan peranan yang besar dalam pewarisan nilai-nilai sosial dari satu individu ke individu lain. Keluarga
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Simpulan Umum Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa pola interaksi keluarga pada pasangan suami istri yang bertempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Gambaran umum pernikahan usia dini di Jawa Barat menurut Kepala seksi advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) Santoso (dalam BKKBN) mengatakan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang saat ini sedang dalam tahap tinggal landas dari negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia yang saat ini sedang dalam tahap tinggal landas dari negara berkembang menjadi negara maju. Pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia bertujuan untuk mengubah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Abad 21 yang sedang berlangsung menjadikan kehidupan berubah dengan sangat cepat. Perubahan yang terjadi dalam bidang teknologi, informasi dan juga ledakan populasi
Lebih terperinci2015 DAMPAK IBU BEKERJA SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI LUAR NEGERI TERHADAP BERUBAHNYA FUNGSI DAN PERAN ANGGOTA KELUARGA
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Sulitnya memperoleh lapangan kerja saat ini menimbulkan berbagai dampak mulai dari pengangguran, kemiskinan, hilangnya rasa percaya diri, dan stres. Bahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mendukung dimiliki di jalur kehidupan yang sedang dilalui.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan berkeluarga atau menempuh kehidupan dalam perkawinan adalah harapan dan niat yang wajar dan sehat dari setiap anak-anak muda dan remaja dalam masa perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Ketika seseorang memasuki tahapan dewasa muda, menurut Erickson
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika seseorang memasuki tahapan dewasa muda, menurut Erickson (Monks, Knoers & Haditono, 1982:15), ia akan mengalami masa intimacy versus isolation. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. matang dari segi fisik, kognitif, sosial, dan juga psikologis. Menurut Hurlock
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masa dewasa merupakan masa dimana setiap individu sudah mulai matang dari segi fisik, kognitif, sosial, dan juga psikologis. Menurut Hurlock (dalam Jahja, 2011), rentang
Lebih terperinci2016 HUBUNGAN ANTARA FAMILY RESILIENCE DENGAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA PNS WANITA DI KOTA BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan dari skripsi yang akan membahas beberapa hal terkait penelitian, termasuk latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia mempunyai naluri untuk bisa hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial manusia mempunyai naluri untuk bisa hidup bersama dengan manusia yang lain terutama ketertarikan lawan jenis untuk membentuk sebuah keluarga
Lebih terperinci2016 FENOMENA CERAI GUGAT PADA PASANGAN KELUARGA SUNDA
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pernikahan merupakan hal yang dicita-citakan dan didambakan oleh setiap orang, karena dengan pernikahan adalah awal dibangunnya sebuah rumah tangga dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktivitas sehari-hari yang dilakukan oleh manusia untuk saling berinteraksi atau berhubungan baik dengan manusia lainnya. Komunikasi sangat erat
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tiga orang wanita karir
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada tiga orang wanita karir dewasa madya tentang faktor penyebab menunda pernikahan, diperoleh kesimpulan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pergaulan dengan sesamanya (gregoriousness). Individu yang terhimpun dalam masyarakat (society) merupakan sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain, hal ini disebabkan keterbatasan kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan. Adanya keterbatasan
Lebih terperinciBAB III PERCERAIAN DI KALANGAN EKS TKI DI DESA GENUK WATU KECAMATAN NGORO KABUPATEN JOMBANG
BAB III PERCERAIAN DI KALANGAN EKS TKI DI DESA GENUK WATU KECAMATAN NGORO KABUPATEN JOMBANG A. Diskripsi Keluarga Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Desa Genuk Watu Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang 1. Keagamaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan alternatif kesempatan kerja bagi daerah-daerah yang kekurangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mencari kehidupan di negeri orang sebenarnya merupakan alternatif terakhir bagi seseorang, kecuali di sekitar tempat kediamannya tidak terdapat kesempatan kerja.
Lebih terperinciSUSI RACHMAWATI F
HUBUNGAN ANTARA PENYESUAIAN PERKAWINAN DENGAN KEHARMONISAN KELUARGA PADA AWAL PERKAWINAN PASANGAN BERSTATUS MAHASISWA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh
Lebih terperinci2015 POLA ASUH ANAK DI LINGKUNGAN KELUARGA IBU YANG BERPROFESI BURUH
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap manusia yang lahir kedunia akan mendapatkan status dan peranannya secara langsung di dalam sebuah keluarga. Dimulai pada perananya di lingkungan keluarga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. komunikasi menjadi lebih mudah untuk dilakukan. Teknologi yang semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan teknologi semakin canggih membuat komunikasi menjadi lebih mudah untuk dilakukan. Teknologi yang semakin canggih dan berbagai sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia di dunia yang berlainan jenis kelaminnya (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik antara satu dengan yang lainnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perempuan di Indonesia. Diperkirakan persen perempuan di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Menikah di usia muda masih menjadi fenomena yang banyak dilakukan perempuan di Indonesia. Diperkirakan 20-30 persen perempuan di Indonesia menikah di bawah usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial yang disebut keluarga. Dalam keluarga yang baru terbentuk inilah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rumah tangga sudah tentu terdapat suami dan istri. Melalui proses perkawinan, maka seseorang individu membentuk sebuah miniatur dari organisasi sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkawinan pada hakikatnya secara sederhana merupakan bentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkawinan pada hakikatnya secara sederhana merupakan bentuk kerjasama kehidupan antara pria dan wanita di dalam masyarakat. Perkawinan betujuan untuk mengumumkan
Lebih terperinciPROGRAM PELATIHAN PRA PERNIKAHAN BAGI PASANGAN USIA DEWASA AWAL
PROGRAM PELATIHAN PRA PERNIKAHAN BAGI PASANGAN USIA DEWASA AWAL Tugas Akhir Untuk memenuhi sebagian persyaratan Dalam mencapai derajat Sarjana S 2 Diajukan Oleh: Dinar Hidayati Astika T 100 005 028 kepada
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. proses kultural budaya di masa lalu, kini telah berganti sebab. Di masyarakat
BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bukan merupakan hal yang tabu ketika terdapat fenomena pernikahan dini yang masih terjadi dewasa ini, pernikahan dini yang awal mulanya terjadi karena proses kultural
Lebih terperinciSecara kodrat manusia sebagai makhluk yang tidak dapat hidup tanpa orang lain, saling
A. Latar Belakang Masalah Secara kodrat manusia sebagai makhluk yang tidak dapat hidup tanpa orang lain, saling membutuhkan dan cenderung ingin hidup bersama. Berdasarkan sifatnya manusia sebagai makhluk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pernikahan. Pernikahan merupakan sarana dalam mempersatukan dua anak manusia
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika seorang laki-laki dan perempuan bertemu dan berkenalan kemudian saling mengenal satu sama lain dan menemukan kecocokan diantara mereka, pasti mereka memutuskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi. langsung oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perceraian merupakan kata yang umum dan tidak asing lagi di telinga masyarakat. Di era sekarang perceraian seolah-olah menjadi trend, karena untuk menemukan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap manusia dalam perkembangan hidupnya akan mengalami banyak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia dalam perkembangan hidupnya akan mengalami banyak perubahan dimana ia harus menyelesaikan tugas-tugas perkembangan, dari lahir, masa kanak-kanak,
Lebih terperinciPENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN
PENERIMAAN DIRI PADA WANITA BEKERJA USIA DEWASA DINI DITINJAU DARI STATUS PERNIKAHAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terlepas dari proses interaksi sosial. Soerjono Soekanto (1986) mengutip
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari tidak akan terlepas dari proses interaksi sosial. Soerjono Soekanto (1986) mengutip definisi Gillian dan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keluarga yang harmonis. Dalam berumah tangga setiap pasang terkadang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkawinan merupakan suatu tradisi dipersatukannya dua insan manusia dalam ikatan suci, dan keduanya ingin mencapai tujuan yang sama yaitu menjadi keluarga yang harmonis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Obor Indonesia, 1999, p Jane Cary Peck, Wanita dan Keluarga Kepenuhan Jati Diri dalam Perkawinan dan Keluarga, Yogyakarta:
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pada dasarnya setiap orang memiliki suatu gambaran tentang keluarga dan keluarga harmonis. Keluarga merupakan sistem sosial dari hubungan utama, yang memungkinkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memerlukan SDM yang optimal demi meningkatkan pembangunan. pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Hal ini di karenakan tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang tentunya memerlukan SDM yang optimal demi meningkatkan pembangunan. Sekarang ini, Indonesia banyak menghadapi permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. matang baik secara mental maupun secara finansial. mulai booming di kalangan anak muda perkotaan. Hal ini terjadi di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pernikahan dini dapat didefinisikan sebagai sebuah pernikahan yang mengikat pria dan wanita yang masih remaja sebagai suami istri. Lazimnya sebuah pernikahan dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan kejadian yang sakral bagi manusia yang menjalaninya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkawinan merupakan kejadian yang sakral bagi manusia yang menjalaninya. Tujuan perkawinan diantaranya untuk membentuk sebuah keluarga yang harmonis yang dapat membentuk
Lebih terperinciBAB II FENOMENA KELUARGA DAHULU DAN SEKARANG. bekerja, peran istri yang bekerja terhadap keharmonisan keluarga, dan faktor
BAB II FENOMENA KELUARGA DAHULU DAN SEKARANG Pada bab ini akan dijelaskan mengenai suami yang tidak bekerja di Surabaya, peran istri dalam meningkatkan perekonomian keluarga, penyebab istri bekerja, peran
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. untuk menelaah semua data yang telah diperoleh peneliti. Selain itu, juga
73 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data adalah bagian dari tahap penelitian kualitatif yang berguna untuk menelaah semua data yang telah diperoleh peneliti. Selain itu, juga bermanfaat untuk mengecek kebenaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perasaan positif yang dimiliki pasangan dalam perkawinan yang memiliki makna
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah kepuasan perkawinan, ialah sesuatu yang merujuk pada sebuah perasaan positif yang dimiliki pasangan dalam perkawinan yang memiliki makna lebih luas daripada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah hubungan keluarga. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Desa setempat:
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ini dilatar belakangi banyak masyarakat di pedesaaan yang lebih memilih menikah diusia muda dimana kematangan emosinya masih belum siap untuk membina sebuah
Lebih terperinciKEPUASAN PERNIKAHAN DITINJAU DARI KEMATANGAN PRIBADI DAN KUALITAS KOMUNIKASI
KEPUASAN PERNIKAHAN DITINJAU DARI KEMATANGAN PRIBADI DAN KUALITAS KOMUNIKASI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : Dewi Sumpani F 100 010
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kekuatan seseorang dalam menghadapi kehidupan di dunia ini berawal dari keluarga. Keluarga merupakan masyarakat terkecil yang sangat penting dalam membentuk
Lebih terperinciKOMITMEN PERNIKAHAN PADA PASANGAN SUAMI ISTRI YANG SUAMINYA MENGALAMI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung
KOMITMEN PERNIKAHAN PADA PASANGAN SUAMI ISTRI YANG SUAMINYA MENGALAMI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) Eneng Nurlaili Wangi 1, Yunikeu Gusnendar 2 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Islam Bandung 1,2 Email
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pernikahan merupakan salah satu tahapan dalam kehidupan manusia. Hal ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan merupakan salah satu tahapan dalam kehidupan manusia. Hal ini sering terjadi di belahan bumi manapun dan terjadi kapanpun. Pernikahan itu sendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan bersatunya seorang laki-laki dengan seorang perempuan sebagai suami istri untuk membentuk keluarga. Dahulu pembagian peran pasangan suami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah IMAM NAWAWI, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang direncanakan sebagai salah satu upaya manusia dalam meningkatkan kualitas hidupnya. Begitu pun dengan pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang disepanjang hidup mereka pasti mempunyai tujuan untuk. harmonis mengarah pada kesatuan yang stabil (Hall, Lindzey dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap manusia pasti mempunyai harapan-harapan dalam hidupnya dan terlebih pada pasangan suami istri yang normal, mereka mempunyai harapan agar kehidupan mereka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Keluarga merupakan suatu sistem kompleks yang di dalamnya terdapat ikatan di antara anggotanya dan rasa saling memiliki. Keluarga menurut Ahmadi dan Uhbiyati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dewasa dikatakan waktu yang paling tepat untuk melangsungkan pernikahan. Hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menikah merupakan salah satu tujuan hidup bagi setiap orang. Usia dewasa dikatakan waktu yang paling tepat untuk melangsungkan pernikahan. Hal tersebut merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan hal yang menjadi bagian terpenting dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan hal yang menjadi bagian terpenting dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi setiap manusia yang merupakan makhluk sosial. Dimana, manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Keluarga menjadi tempat pertama seseorang memulai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam kehidupan. Keluarga menjadi tempat pertama seseorang memulai kehidupannya. Keluarga membentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semua yang diciptakan olehnya senantiasa berpasang-pasangan. Keadaan ini dapat dilihat dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkawinan adalah karunia dari Tuhan Yang Maha Esa. Manusia menyakini bahwa semua yang diciptakan olehnya senantiasa berpasang-pasangan. Keadaan ini dapat dilihat
Lebih terperinciPERUBAHAN FUNGSI KELUARGA TENAGA KERJA WANITA DI KECAMATAN WATULIMO, KABUPATEN TRENGGALEK
PERUBAHAN FUNGSI KELUARGA TENAGA KERJA WANITA DI KECAMATAN WATULIMO, KABUPATEN TRENGGALEK Winda Yunitasari Prodi Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu Negara kepulauan yang memiliki beberapa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan suatu Negara kepulauan yang memiliki beberapa pulau-pulau besar, yang salah satunya adalah Pulau Jawa yang merupakan pulau besar yang ada di Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. hakekat itu, manusia selalu berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhannya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Manusia merupakan makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri, saling membutuhkan dan saling tergantung terhadap manusia lainnya, dengan sifat dan hakekat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pernikahan. Berdasarkan Undang Undang Perkawinan no.1 tahun 1974,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada umumnya, setiap individu pada tahap perkembangan dewasa awal menjalin suatu hubungan dengan lawan jenis yang berujung pada jenjang pernikahan. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hadapi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal ini mendorong seseorang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seiring dengan kemajuan teknologi di Indonesia dan lapangan pekerjaan yang sedikit maka biaya hidup seseorang adalah masalah terbesar yang sedang di hadapi oleh sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lahir, menikah, dan meninggal. Pernikahan merupakan penyatuan dua jiwa
1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Dalam perjalanan hidup manusia, terdapat tiga saat yang penting, yakni lahir, menikah, dan meninggal. Pernikahan merupakan penyatuan dua jiwa menjadi satu
Lebih terperincibahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.2
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkawinan sangat dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat guna melangsungkan kehidupan umat manusia serta untuk mempertahankan eksistensi kemanusiaan di muka bumi
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG MASALAH
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kebudayaan dalam arti luas adalah perilaku yang tertanam, ia merupakan totalitas dari sesuatu yang dipelajari manusia, akumulasi dari pengalaman yang dialihkan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Keluarga adalah institusi pertama yang dibangun, ditetapkan dan diberkati Allah. Di dalam institusi keluarga itulah ada suatu persekutuan yang hidup yang
Lebih terperinciSTRATEGI COPING IBU DALAM MENJALANI PERAN SEBAGAI ORANG TUA TUNGGAL SKRIPSI
STRATEGI COPING IBU DALAM MENJALANI PERAN SEBAGAI ORANG TUA TUNGGAL SKRIPSI Disusun guna memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan oleh : Noorfi Kisworowati F 100 050 234
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. individu menjadi lebih sehat dalam menjalani kehidupannya menuju proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Keluarga merupakan lingkungan pertama seseorang melakukan kontak sosial. Lingkungan keluarga dengan suasana yang mendukung dapat membuat individu menjadi lebih sehat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Santrock, 2000) yang menyatakan bahwa tugas perkembangan yang menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa dewasa muda merupakan masa dimana individu mulai mengemban tugas untuk menikah dan membina keluarga. Sesuai dengan pendapat Havighurst (dalam Santrock,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sepasang suami istri namun juga keinginan setiap anak di dunia ini, tidak seorang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memiliki keluarga yang utuh dan bahagia tidak hanya menjadi impian sepasang suami istri namun juga keinginan setiap anak di dunia ini, tidak seorang anakpun menginginkan
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Wirawan dalam Panudju dan Ida (1999:83) mengungkapkan bahwa masa remaja
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Wirawan dalam Panudju dan Ida (1999:83) mengungkapkan bahwa masa remaja adalah suatu masa yang pasti dialami oleh semua orang. Pada tahapan ini seorang remaja adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pola Kelekatan Orangtua Tunggal Dengan Konsep Diri Remaja Di Kota Bandung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Idealnya, di dalam sebuah keluarga yang lengkap haruslah ada ayah, ibu dan juga anak. Namun, pada kenyataannya, saat ini banyak sekali orang tua yang menjadi orangtua
Lebih terperinciKebijakan Pemerintah dalam Mempersipkan Keluarga yang Ramah Anak
Kebijakan Pemerintah dalam Mempersipkan Keluarga yang Ramah Anak Disampaikan pada : Seminar Pra Nikah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional 2014
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kelahiran, perkawinan serta kematian merupakan suatu estafet kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kelahiran, perkawinan serta kematian merupakan suatu estafet kehidupan setiap manusia. Perkawinan ini di samping merupakan sumber kelahiran yang berarti obat
Lebih terperinci2015 PENYESUAIAN PERANAN IBU BEKERJA DALAM KEHIDUPAN KELUARGA
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Kabupaten Subang merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Barat yang sedang gencar melakukan pembangunan industri. Tertulis dalam Peraturan
Lebih terperinciLAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah
LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah bagi diri anda sendiri? 2. Bagaimana anda menggambarkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seorang wanita yang memilih untuk menikah dengan prajurit TNI bukanlah hal yang mudah, wanita tersebut harus memiliki komitmen yang kuat dalam hubungan pernikahannya.
Lebih terperinciHASIL. Tabel 20 Sebaran nilai minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi karakteristik keluarga Rata-rata ± Standar Deviasi
43 HASIL Karakteristik Keluarga Tabel 20 menunjukkan data deskriptif karakteristik keluarga. Secara umum, usia suami dan usia istri saat ini berada pada kategori dewasa muda (usia diatas 25 tahun) dengan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Definisi Perkawinan, Perceraian serta akibat-akibat Hukumnya.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Definisi Perkawinan, Perceraian serta akibat-akibat Hukumnya. A.1. Perkawinan Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, perseorangan, maupun kelompok. Dengan jalan perkawinan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, banyak perubahan-perubahan yang terjadi di dunia,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di masa sekarang ini, banyak perubahan-perubahan yang terjadi di dunia, terutama dalam gaya hidup masyarakat. Indonesia pun tidak luput dari perubahanperubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keluarga memiliki tanggung jawab terbesar dalam pengaturan fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keluarga memiliki tanggung jawab terbesar dalam pengaturan fungsi reproduksi dan memberikan perlindungan kepada anggota keluarga dalam masyarakat. Keluarga
Lebih terperinci------Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu. pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan atas perkara Cerai Gugat
------Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan atas perkara Cerai Gugat antara pihak-pihak : ----------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini seringkali ditemukan seorang ibu yang menjadi orang tua
2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini seringkali ditemukan seorang ibu yang menjadi orang tua tunggal dengan berbagai macam penyebab yang berbeda. Tidak ada ibu rumah tangga yang menginginkan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN
BAB III GAMBARAN SUBJEK DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Gambaran R, S, dan N dampak perceraian orang tua terhadap remaja Gaya hidup dalam kehidupan anak remaja masa kini mungkin sudah tidak karuan dibandingkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mampu melakukan tugas rumah tangga. Kepala keluarga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepala keluarga memiliki peran sangat penting dalam kehidupan berumah tangga, selain dituntut untuk memberikan nafkah, perlindungan fisik yang efektif dan dukungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hukum Islam poligami diatur dalam Al-Qur an surah An-Nissa ayat 3
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Perkawian poligami ialah perkawian yang lebih dari satu istri. Menurut Hukum Islam poligami diatur dalam Al-Qur an surah An-Nissa ayat 3 (Q.IV:3) yang maksudnya, Dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia.
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkawinan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Setiap individu memiliki harapan untuk bahagia dalam kehidupan perkawinannya. Karena tujuan perkawinan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai Dinamika Personal Growth periode anak anak dewasa muda pada individu yang mengalami masa perkembangan
Lebih terperinciPUTUSAN. Nomor : XXX / Pdt.G / 2012 / PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
PUTUSAN Nomor : XXX / Pdt.G / 2012 / PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara perdata tertentu
Lebih terperinciantara pihak-pihak :
Pengadilan Agama Poso yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai gugat antara pihak-pihak :-------------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama dan utama bagi anak, dalam keluarga terjadi proses pendidikan orang tua pada anak yang dapat membantu perkembangan anak.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra diciptakan oleh sastrawan untuk dinikmati, dipahami, dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Sastrawan itu sendiri adalah anggota masyarakat, ia terikat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. menciptakan manusia sebagai makhluk hidup-nya, akan tetapi makhluk hidup
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhlik hidup ciptaan Allah SWT. Allah SWT tidak menciptakan manusia sebagai makhluk hidup-nya, akan tetapi makhluk hidup ciptaan Allah yang lain adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal, merupakan periode selanjutnya dari masa remaja. Sama
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masa dewasa awal, merupakan periode selanjutnya dari masa remaja. Sama seperti halnya tahap-tahap perkembangan pada periode sebelumnya, pada periode ini, individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinyatakan dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan bertujuan untuk membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdasarkan agama dan kepercayaan masing-masing untuk menjalani hidup bersama.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkawinan merupakan suatu proses penyatuan dua individu yang memiliki komitmen berdasarkan agama dan kepercayaan masing-masing untuk menjalani hidup bersama.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penuh kedamaian, kesejukan, dan ketenangan lahir batin dalam lingkungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang senantiasa mendambakan suasana lingkungan yang kondusif, penuh kedamaian, kesejukan, dan ketenangan lahir batin dalam lingkungan dimana mereka
Lebih terperinciPERBEDAAN PENYESUAIAN SOSIAL PASCA PERCERAIAN ANTARA WANITA BEKERJA DAN WANITA TIDAK BEKERJA
PERBEDAAN PENYESUAIAN SOSIAL PASCA PERCERAIAN ANTARA WANITA BEKERJA DAN WANITA TIDAK BEKERJA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat Sarjana-S1 Bidang Psikologi dan Fakultas
Lebih terperinci2015 PEWARISAN NILAI-NILAI BUDAYA SUNDA PADA UPACARA ADAT NYANGKU DI KECAMATAN PANJALU KABUPATEN CIAMIS
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Struktur masyarakat Indonesia yang majemuk menjadikan bangsa Indonesia memiliki keanekaragaman adat istiadat, budaya, suku, ras, bahasa dan agama. Kemajemukan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melainkan juga mengikat janji dihadapan Tuhan Yang Maha Esa untuk hidup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pernikahan atau perkawinan adalah suatu kejadian dimana dua orang yang saling mengikat janji, bukan hanya didepan keluarga dan lingkungan sosial melainkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya, perkawinan merupakan kehidupan yang berpijak pada rasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, perkawinan merupakan kehidupan yang berpijak pada rasa cinta dan kasih sayang, dan masing-masing suami-istri memainkan peran pentingnya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meneruskan kehidupan manusia dalam rangka menuju hidup sejahtera.
BAB I PENDAHULUAN Perkawinan adalah suatu proses penyatuan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan dalam membentuk rumah tangga yang bahagia dan sejahtera, karena itu perkawinan dianggap sebagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkawinan didefinisikan sebagai suatu ikatan hubungan yang diakui secara
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Perkawinan didefinisikan sebagai suatu ikatan hubungan yang diakui secara agama dan sosial antara pria dan wanita. Dalam perkawinan terdapat hak dan kewajiban,
Lebih terperinci