Metodologi Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Metodologi Penelitian"

Transkripsi

1 MODUL PERKULIAHAN V Metodologi Penelitian MENGUMPULKAN DATA Fakultas ProgramStudi TatapMuka KodeMK DisusunOleh PascaSarjana MagisterTeknik 54001(3) Dr.HamzahHilal Elektro 05 Abstract Kuliah keempat ini memuat materi tentang observasi langsung, wawancara, dan kuesioner Kompetensi Pengetahuan dan pemahaman mengenai observasi langsung, wawancara, dan kuesioner.

2 Pembahasan 5.1 PENDAHULUAN Pengumpulan data tidak lain merupakan suatu proses pengadaan data primer untuk keperluan penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam metode ilmiah, karena pada umumnya, data yang dikumpulkan digunakan, kecuali untuk penelitian eksploratif, untuk menguji hipotesa yang telah dirumuskan. Data yang dikumpulkan harus cukup valid untuk digunakan. Validitas dari data dapat ditingkatkan jika alat pengukur serta kualitas dari pengambil datanya sendiri cukup valid. Dalam penelitian untuk bidang tertentu, seperti pada penelitian beberapa masalah psikologis, si pengambil data adalah peneliti sendiri yang harus cukup trampil. Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode mengumpulkan data dengan masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Masalah memberi arah dan mempengaruhi metode pengumpulan data. Banyak masalah yang dirumuskan tidak akan bisa terpecahkan karena metode untuk memperoleh data yang digunakan tidak memungkinkan, ataupun metode yang ada tidak dapat menghasilkan data seperti yang diinginkan. Jika hal demikian terjadi, maka tidak ada jalan lain bagi si peneliti kecuali menukar masalah yang ingin dipecahkan. Secara umum metode pengumpulan data dapat dibagi atas beberapa kelompok, yaitu: a. Metode pengamatan langsung. b. Metode dengan menggunakan pertanyaan. c. Metode khusus. Dalam pembagian di atas, dasar pembagian adalah sampai berapa jauh si pengambil data langsung atau tidak langsung bergaul dengan subjek penelitian. Perlu juga dijelaskan bahwa cara pengumpulan data dapat dikerjakan berdasarkan pada pengalaman. Memang dapat dipelajari metode-metode pengumpulan data yang lumrah digunakan, tetapi bagaimana cara mengumpulkan data di lapangan, dan bagaimana menggunakan teknik tersebut di lapangan atau di laboratorium, berkehendak akan pengalaman yang banyak. 5.2 PENGUMPULAN DATA DENGAN OBSERVASI LANGSUNG Pengumpulan data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut. Dalam kegiatan sehari-hari, kita selalu menggunakan mata untuk mengamati sesuatu. Kita sering mengamati bulan purnama, mengamati lampu warna-warni, mengamati gunung yang indah, ataupun mengintip gadis 2 Dosen Penyusun

3 cantik sedang mandi di sungai. Tetapi yang dimaksud dengan pengamatan dalam metode ilmiah, bukanlah kegiatan pengamatan seperti di atas (pengamatan baru tergolong sebagai teknik mengumpulkan data, jika pengamatan tersebut mempunyai kriteria berikut: a. Pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan secara sistematik, b. Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah direncanakan, c. Pengamatan tersebut dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik perhatian saja, d. Pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas validitas, reliabilitas, dan sensitifitasnya. Penggunaan pengamatan langsung sebagai cara mengumpulkan data mempunyai beberapa keuntungan: a. Dengan cara pengamatan langsung, terdapat kemungkinan untuk mencatat hal-hal, perilaku, pertumbuhan, dan sebagainya, sewaktu kejadian tersebut berlaku, atau sewaktu perilaku tersebut terjadi. Dengan cara pengamatan, data yang langsung mengenai perilaku yang tipikal dari objek dapat dicatat segera, dan tidak menggantungkan pada data dari ingatan seseorang. b. Pengamatan langsung dapat memperoleh data dari subjek baik yang tidak dapat berkomunikasi secara verbal atau yang tak mau berkomunikasi secara verbal. Misalnya anak bayi tidak dapat berkomunikasi secara verbal. Dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap bayi, seseorang dapat mengetahui perilaku bayi tersebut serta hubungannya dengan sifat-sifat tertentu. Adakalanya subjek tidak mau berkomunikasi secara verbal dengan enumerator atau peneliti, baik karena takut, karena tidak ada waktu atau karena enggan. Dengan pengamatan langsung, hal di atas dapat ditanggulangi. Kelemahan yang penting dari pengamatan langsung, adalah: a. Kadang kala diperlukan waktu mengunggu yang lama untuk memperoleh pengamatan langsung terhadap satu kejadian. Misalnya, jika seorang ahli antropologi ingin mengetahui adat perkawinan suatu suku asing di suatu daerah, maka ia harus menunggu sampai ada upacara tersebut. b. Pengamatan terhadap suatu fenomena yang lama tidak dapat dilakukan secara langsung. Misalnya, untuk mengamati sejarah kehidupan seseorang sejak bayi sampai meninggal tidak mungkin dengan pengamatan langsung. c. Ada kegiatan-kegiatan yang tidak mungkin diperoleh datanya dengan pengamatan. Misalnya, kegiatan seks, pertengkaran keluarga, dan sebagainya. Data yang dikumpulkan melalui pengamatan langsung ada yang dapat dikuantifikasikan. Tetapi ini bukan berarti bahwa semua data yang diperoleh secara pengamatan langsung harus dikuantifikasikan. Pengamatan secara langsung dapat dilaksanakan terhadap subjek sebagaimana 3 Dosen Penyusun

4 adanya di lapangan, atau dalam suatu percobaan baik di lapangan atau di dalam laboratorium. Cara pengamatan langsung dapat digunakan pada penelitian eksploratori atau pada penelitian untuk menguji hipotesa. Terdapat 4 pertanyaan yang harus dijawab oleh peneliti yang melakukan pengamatan langsung, yaitu: a. Apa yang akan diamati? b. Bagaimana pengamatan tersbebut dicatat? c. Prosedur apa yang digunakan untuk memperoleh pengamatan yang akurat? d. Bagaimana hubungan antara pengamat dengan yang diamati dan bagaimana hubungan tersebut dibina? 5.3 PENGUMPULAN DATA DENGAN WAWANCARA Selain dari pengumpulan data dengan cara pengamatan, maka dalam ilmu sosial data dapat juga diperoleh dengan mengadakan interview atau wawancara. Dalam hal ini informasi atau keterangan diperoleh langsung dari responden atau informan dengan cara tatap muka dan bercakap-cakap, atau interview. Yang dimaksud dengan wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambilnbertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Walaupun wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk tanya jawab dengan tatap muka, wawancara adalah suatu proses pengumpulan data untuk suatu penelitian. Beberapa hal dapat membedakan wawancara dengan percakapan seharihari antara lain: a. Pewawancara dan responden biasanya belum saling kenal-mengenal sebelumnya. b. Responden selalu menjawab pertanyaan. c. Pewawancara tidak menjuruskan pertanyaan kepada suatu jawaban, tetapi harus selalu bersifat netral. d. Pertanyaan yang ditanyakan mengikuti panduan yang telah dibuat sebelumnya. Pertanyaan panduan ini dinamakan interview guide. Interview merupakan proses interaksi antara pewawancara dan responden. Walaupun bagi pewawancara, proses tersebut adalah satu bagian dari langkahlangkah dalam penelitian, tetapi belum tentu bagi responden, wawancara adalah bagian dari penelitian. Andaikatapun pewawancara dan responden menganggap bahwa wawancara adalah bagian dari penelitian, tetapi sukses tidaknya pelaksanaan wawancara bergantung sekali pada proses interaksi yang terjadi. Suatu elemen yang 4 Dosen Penyusun

5 paling penting dari proses interaksi yang terjadi adalah wawasan dan pengertian (insight). Dalam interaksi tersebut, masalah isyarat-isyarat yang berada di bawah persepsi sukar dikenal karena antara pewawancara dan responden belum kenalmengenal. Karena itu, pewawancara sedapat mungkin dapat memperbaiki wawasan atau pengertian dalam interaksi, antara lain: a. Siaga terhadap banyak isyarat dan mencoba isyarat tersebut. b. Mencoba membawa isyarat tersebut ke batas yang dapat diberi makna. Selain dari pewawancara dan responden, situasi wawancara dan isi pertanyaan yang ditanyakan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi dan komunikasi dalam wawancara. Isi dari wawancara mempengaruhi pewawancara, responden dan situasi wawancara. Pengaruh timbal balik terjadi antara pewawancara dan situasi wawancara, antara situasi wawancara dengan responden, dan antara pewawancara dan responden sendiri. Karakteristik sosial baik dari responde maupun dari pewawancara merupakan faktor yang penting dalam komunikasi wawancara. Penampilan dari pewawancara, latar belakang sosial pewawancara merupakan sifat yang dapat melancarkan atau menghambat komunikasi. Ciri-ciri sosial, sikap, kesehatan, latar belakang dari responden, juga merupakan sifat-sifat yang mempengaruhi interaksi. Ketrampilan dalam bertanya, ataupun dalam gerak-gerik yang mengundang jawaban yang tepat dan lancar sangat diperlukan bagi seorang pewawancara. Sukar mudahnya pertanyaan harus disesuaikan dengan kemampuan responden dalam menangkap pertanyaan. Pewawancara harus dapat membuat pertanyaan serta situasi sedemikian rupa sehingga responden mempunyai keinginan dan kegairahan untuk menjawabnya. Kesukaran menangkap pertanyaan ataupun keengganan memberikan keterangan dapat menghambat komunikasi. Interaksi serta komunikasi akan menjadi mudah jika waktu, tempat serta sikap masyarakat menunjang situasi. Waktu wawancara harus dicari sedemikian rupa sehingga bagi responden merupakan, waktu tersebut adalah waktu yang tidak digunakan untuk pekerjaan lain, dan dijaga supaya responden tidak menggunakan waktu yang terlalu lama untuk wawancara. Tempat untuk wawancara haruslah suatu tempat yang dapat diterima oleh responden dan dapat diterima oleh masyarakat sekelilingnya. Kehadiran orang lain dalam wawancara dapat menambah komunikasi dan ada pula yang dapat mengurangi kelancaran komunikasi. Dalam mewawancarai seorang wanita atau ibu rumah tangga, maka kehadiran anaknya yang kecil biasanya menambah kepercayaan si ibu terhadap dirinya sendiri dan dapat diterima oleh masyarakat. Isi wawancara juga mempengaruhi situasi wawancara, pewawancara dan 5 Dosen Penyusun

6 responden sendiri. Isi wawancara yang tidak sesuai dengan minat responden sangat mempengaruhi situasi wawancara. Karena itu, suatu keserasian antara pewawancara, responden serta situasi wawancara perlu dipelihara supaya terdapat statu komunikasi yang lancar dalam wawancara. Dalam hubungan ini maka Sangay diperlukan: a. Suatu hubungan yang baik antara pewawancara dan responden sehingga wawancara berjalan dengan lancar. b. Kemampuan pewawancara mencatat jalaban sejelas-jelasnya, teliti dan sesuai dengan maksud jawaban. c. Kemampuan pewawancara menyampaikan pertanyaan kepada responden sejelasjelasnya dan sesederhana mungkin dan tidak menyimpang dari interview guide. d. Dapat membuat responden memberikan penjelasan tambahan untuk menambah penjelasan jalaban sebelumnya dengan pertanyaan yang tepat. e. Pewawancara harus dapat bersifat netral terhadap semua jawaban. Wawancara dilakukan setelah persiapan untuk itu dimantapkan. Dalam persiapan wawancara, sampel responden, kriteria-kriteria responden, pewawancara, serta interview guide, telah disiapkan dahulu. Interview guide sudah harus disusun dan pewawancara harus mengerti sekali akan isi serta makna dari interview guide tersebut. Segala pertanyaan yang ditanyakan haruslah tidak menyimpang dari panduan yang telah digariskan dalam interview guide tersebut. Latihan wawancara harus diadakan sebelum wawancara diadakan. Umumnya pewawancara memegang peranan yang amat penting dalam memulai wawancara. Pewawancara harus dapat menggali keterangan-keterangan dari responden, dan harus dapat merasa serta dapat membawa responden untuk memberikan informasi, baik dengan jalan: a. Membuat responden merasa bahwa dengan memberikan keterangan tersebut responden telah melepaskan kepuasannya karena suatu tujuan tertentu telah tercapai. b. Menghilangkan pembatas antara pewawancara dan responden sehingga wawancara dapat berjalan lancar. c. Keterangan diberikan karena kepuasannya bertatap muka dan berbicara dengan pewawancara. Umumnya urut-urutan prosedur dalam memulai wawancara adalah sebagai berikut: a. Menerangkan kegunaan serta tujuan dari penelitian. b. Menjelaskan mengapa responden terpilih untuk diwawancarai. c. Menjelaskan institusi atau badan apa yang melaksanakan penelitian tersebut. d. Menerangkan bahwa wawancara tersebut merupakan suatu yang confidensial. 6 Dosen Penyusun

7 5.4 PENGUMPULAN DATA MELALUI DAFTAR PERTANYAAN Alat lain untuk mengumpulkan data adalah daftar pertanyaan, yang sering disebutkan secara umum dengan nama kuesioner. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner atau aftar pertanyaan tersebut cukup terperinci dan lengkap. Ini membedakan daftar pertanyaan dengan interview guide. Keterangan-keterangan yang diperoleh dengan mengisi daftar pertanyaan, dapat dilihat dan segi siapa yang mengisi (menulis isian) daftar pertanyaan tersebut. Sehubungan dengan ini, sering dibedakan antara kuesioner dan schedule. Jika yang menuliskan isian ke dalam kuenioner adalah responden, maka daftar pertanyaan tersebut dinamakan kuesioner sedangkan jika yang menulis isiannya adalah pencatat yang membawakan daftar isian dalam suatu tatap muka, maka daftar pertanyaan tersebut dinamakan schedule. Pencatat yang mengadakan wawancara sesuai dengan daftar pertanyaan dinamakan enumerator. Walaupun nama yang diberikan kepada daftar pertanyaan tersebut kuesioner atau schedule, tetapi isi dari daftar pertanyaan tersebut sama saja sifatnya. Kuesioner atau schedule tidak lain dari sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesa. Kuestioner atau schedule harus mempunyai center perhatian, yaitu masalah yang ingin dipecahkan. Tiap pertanyaan harus merupakan bagian dari hipotesa yang ingin diuji. Dalam memperoleh keterangan yang berkisar sekitar masalah yang ingin dipecahkan itu, maka secara umum isi dari kuestioner atau schedule, dapat berupa: a. Pertanyaan tentang fakta. Kuesioner/schedule harus berisi pertanyaan tentang faktafakta yang dianggap dikuasai oleh responden. Fakta-fakta tersebut, bisa saja berhubungan dengan responden, dengan suatu keadaan ataupun dengan orangorang yang dikenal oleh responden sendiri. b. Pertanyaan tentang pendapat (opinion). Pertanyaan mengenai pendapat secara relatif lebih sukar dijawab oleh responden dibandingkan dengan pertanyaan tentang fakta. Pertanyaan mengenai fakta, tidak betapa memerlukan pikiran bagi responden. Tidak demikian halnya jika pertanyaan tersebut adalah mengenai pendapat, baik tentang suatu keadaan atau tentang suatu situasi. Jawaban pertanyaan tentang pendapat pada umumnya, bersifat laten dan baru muncul jika ditanyakan. Juga pertanyaan mengenai pendapat banyak sekali seginya, menyangkut masalah moral, kebudayaan, harga diri, dan sebagainya. Dalam penelitian, pertanyaan tentang pendapat dapat didekati dengan dua cara yaitu: Dengan melihat berapa persen dari responden yang setuju atau tidak setuju terhadap suatu hal yang ditanyakan, tanpa keinginan untuk mengukur kekuatan 7 Dosen Penyusun

8 dari pendapat tersebut. Pertanyaan tersebut bukan saja untuk melihat, tetapi untuk mengukur kekuatan pendapatnya, atau untuk melihat sukap responden. Dalam hal ini analisa perlu dilakukan dengan menggunakan skoring untuk menyatukan pendapat dan sikap tersebut. c. Pertanyaan tentang persepsi diri. Pertanyaan dalam kuesioner atau schedule dapat juga mengenai cara responden menilai sesuatu tentang perilakunya sendiri dalam berhubungan dengan orang lain atau lingkungan. Misalnya, pertanyaan tentang jumlah atau frekuensi berkunjung pada keluarganya dan bagaimana pengaruh kunjungan tersebut terhadap keluarga-keluarga lain. Walaupun sukar untuk menentukan suatu aturan yang dapat berlaku umum tentang cara mengungkapkan pertanyaan, beberapa petunjuk penting berkenaan dengan hal di atas, perlu diketahui, antara lain: a. Jangan gunakan perkataan-perkataan sulit. b. Jangan gunakan pertanyaan yang bersifat terlalu umum c. Hindarkan pertanyaan yang mendua arti (ambiguous). d. Jangan gunakan kata yang samar-samar. e. Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti. f. Hindarkan pertanyaan yang berdasarkan presumasi. g. Jangan membuat pertanyaan yang memalukan responden. h. Hindarkan pertanyaan yang menghendaki ingatan. Pertanyaan-pertanyaan yang disusun dan dikirimkan untuk memperoleh responsi dari responden adalah kuesioner, karena yang mengisi jawaban pertanyaan tersebut adalah responden sendiri. Pengiriman kuesioner biasanya dilakukan dengan pos. Hanya untuk memperoleh informasi tertentu saja penggunaan kuesioner melalui pos dapat dilakukan secara efektif. Mengumpulkan data dengan menggunakan kuestioner mempunyai beberapa keuntungan, antara lain: a. Dengan komunikasi pos yang baik penggunaan kuestioner melalui pos tidak memerlukan enumerator, sehingga dapat mengurangi biaya. Kuesioner dapat dikirimkan melalui pos saja, sedangkan enumerator tidak bisa dikirimkan melalui pos. b. Kuesioner yang dikirimkan dapat mencapai responden dalam area yang luas, lebih-lebih pada daerah yang populasinya jarang dan posnya baik. c. Karena tidak menggunakan enumerator, maka penggunaan kuesioner yang dikirimkan dapat mengurangi error dari enumerator. d. Kuesioner yang dikirimkan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang 8 Dosen Penyusun

9 memerlukan waktu untuk konsultasi atau untuk pencarian data secara lebih akurat. e. Responden dapat menjawab pertanyaan secara lebih jujur, lebih-lebih pertanyaan yang mengenai pribadi, karena responden tidak bertatap muka dengan enumerator. Walaupun penggunaan kuesioner mempunyai keuntungan-keuntungan, tetapi penggunaan kuesioner yang dikirinikan mempunyai limitasi-limitasi tertentu. Beberapa dari limitasi tersebut adalah: a. Pertanyaan-pertanyaan yang dibuat harus sederhana, dan langsung mengenai sasaran. b. Pertanyaan yang dibuat harus yang dapat dimengerti oleh responden. c. Jawaban dari pertanyaan tersebut harus diterima sebagai suatu jawaban final, kecuali diadakan lagi checking dengan menggunakan schedule. d. Penggunaan kuesioner dikirimkan memakan waktu lama untuk memperoleh responsi, sehingga sering digunakan untuk pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban secara cepat. e. Karena responden dapat membaca semua pertanyaan lebih dahulu sebelum memberi jawaban kepada masing-masing item pertanyan, jawaban yang diberikan untuk masing-masing pertanyaan tidak lagi merdeka (independen). f. Tidak dapat jaminan bahwa pertanyaan-pertanyan dijawab oleh responden yang dikehendaki. g. Tidak ada kesempatan untuk membuat tambahan terhadap jawaban yang diperoleh berdasarkan observasi. h. Responden dapat saja tidak mengembalikan kuesioner 9 Dosen Penyusun

10 Daftar Pustaka 1. Nazir, Moh., Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Bungin, B., Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kencana, Noor, J., Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah, Prenadamedia Group, Wijanto, SH., Metode Penelitian: Menggunakan Structural Equation Modelling Dengan LISREL 9, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, Jakarta, Sugiyono, Metode Penelitian dan Pengembangan, ALFABETA, Dosen Penyusun

PENGUMPULAN DATA. Pengumpulan Data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.

PENGUMPULAN DATA. Pengumpulan Data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. PENGUMPULAN DATA Pertemuan ke-10 Pengumpulan Data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Metode Pengumpulan data : 1. Pengamatan langsung (Observasi) 2. Wawancara

Lebih terperinci

Pertemuan ke-10 PENGUMPULAN DATA

Pertemuan ke-10 PENGUMPULAN DATA Pertemuan ke-10 PENGUMPULAN DATA Pengumpulan Data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Metode Pengumpulan data : 1. Pengamatan langsung (Observation) 2. Wawancara

Lebih terperinci

Pengumpulan Data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.

Pengumpulan Data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. PERTEMUAN 2 Pengumpulan Data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Metode Pengumpulan data : 1. Pengamatan langsung (Observasi) 2. Wawancara 3. Menggunakan

Lebih terperinci

Pengumpulan Data. Pengumpulan Data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan.

Pengumpulan Data. Pengumpulan Data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. PERTEMUAN 3 Pengumpulan Data Pengumpulan Data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Metode Pengumpulan data : 1. Pengamatan langsung (Observasi) 2. Wawancara

Lebih terperinci

Bahan Kuliah Metode Penelitian Kuantitatif Bidang Kesmavet

Bahan Kuliah Metode Penelitian Kuantitatif Bidang Kesmavet Bahan Kuliah Metode Penelitian Kuantitatif Bidang Kesmavet Sahih (Valid) Konsisten (Reliable) Data primer Langsung diperoleh dari sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian Data sekunder

Lebih terperinci

Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, observasi dan wawancara.

Adapun tiga teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah angket, observasi dan wawancara. Metode Pengumpulan Data Metode Pengumpulan Data by Hendryadi A. Sumber Data Sumber data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. 1 Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN. memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. 1 Sedangkan BAB III METODE PENELITIAN Agar dapat memperoleh data yang dapat menunjang validitas penelitian ini, maka diperlukan adanya metode penelitian. Hasan dan Koentjaraningrat mengemukakah bahwa metode adalah

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian MODUL PERKULIAHAN III Metodologi Penelitian Perumusan masalah Fakultas ProgramStudi TatapMuka KodeMK DisusunOleh Fakultas Program KodeMK NamaDosen Studi 00 Abstract Kuliah kedua ini memuat materi tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan lebih fokus membahas pada metode yang digunakan dalam perancangan karya, observasi data serta teknik pengolahannya dalam perancangan buku ilustrasi karakter

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terlalu sulit untuk dipecahkan. Menurut Joko Subagyo :

BAB III METODE PENELITIAN. terlalu sulit untuk dipecahkan. Menurut Joko Subagyo : 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Dalam memecahkan suatu permasalahan yang ada pada setiap penelitian, berbagai metode digunakan oleh para peneliti. Dengan penggunaan suatu metode,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini mengkaji dan mendeskripsikan tentang manajemen pengembangan program kecakapan hidup bagi siswa di MAN Kendal yang meliputi perencanaan pengembangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Jenis Penelitian Metode adalah cara cepat untuk melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilakukan secara terencana dan cermat untuk memahami dan mendalami objek yang menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tata cara tersebut dikenal sebagai metode penelitian. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tata cara tersebut dikenal sebagai metode penelitian. Metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian terdapat tata cara prosedur bertahap yang merupakan acuan peneliti dalam melakukan penelitian di

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian MODUL PERKULIAHAN I Metodologi Penelitian Pendahuluan: 1. Ilmu Pengetahuan dan penelitian 2. Peranan dan jenis-jenis penelitian 3. Metode ilmiah dan penelitian Fakultas ProgramStudi TatapMuka KodeMK DisusunOleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat saat ini sangat berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan dalam menjalankan usahanya, di Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Peneliti memilih lokasi penelitian di SMP Negeri 1 yang terletak di Jl. Bhayangkari 368 desa Juwet Kenongo, kecamatan Porong kabupaten Sidoarjo. Telp.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan semakin berkembangnya alat-alat elektronik yang dapat membantu pekerjaan manusia agar lebih cepat, tepat, dan akurat dalam mengerjakan aktifitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini banyak sekali perusahaan-perusahaan yang sudah menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini banyak sekali perusahaan-perusahaan yang sudah menggunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini banyak sekali perusahaan-perusahaan yang sudah menggunakan komputer dengan kata lain terkomputerisasi, sebuah sistem akan sempurna jika sudah terkomputerisasi.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Peneliti memilih lokasi penelitian di SDN Perning yang terletak di Jl. Raya Perning Desa Perning, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Telp. (0343)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Upaya mendapatkan dan mengumpulkan data dari kegiatan penelitian ini, Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka.

BAB III METODE PENELITIAN. Upaya mendapatkan dan mengumpulkan data dari kegiatan penelitian ini, Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. BAB III METODE PENELITIAN Upaya mendapatkan dan mengumpulkan data dari kegiatan penelitian ini, digunakan langkah-langkah sebagai berikut : A. Jenis Penelitian Data kuantitatif adalah data yang berbentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah salah satu faktor yang terpenting dan sangat menentukan dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian banyak dipengaruhi atau ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, di mana penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan berpengaruh pada suatu perusahaan, baik itu dalam hal pendapatan maupun

BAB I PENDAHULUAN. akan berpengaruh pada suatu perusahaan, baik itu dalam hal pendapatan maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini kita tidak asing lagi mendengar kata komputerisasi, sebuah sistem akan lebih efektif jika sudah terkomputerisasi. Selain itu penghematan waktu dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dilihat dari segi tempat, jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu riset yang dilakukan di kancah atau medan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan informasi yang semakin berkembang akan membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan informasi yang semakin berkembang akan membutuhkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebutuhan akan informasi yang semakin berkembang akan membutuhkan sistem informasi yang semakin maju, dan dilihat dari cara kerja sistem informasi suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian eksperimen. Pendekatan kuantitatif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode penelitian Metode penelitian merupakan salah satu langkah penting dalam melakukan penelitian, hal ini diperlukan oleh peneliti agar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk mencoba menggambarkan faktafakta dan data secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode

BAB III METODE PENELITIAN. dipengaruhi atau ditentukan oleh tepat tidaknya penelitian atau penentuan metode BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah salah satu faktor yang terpenting dan sangat menentukan dalam penelitian, hal ini disebabkan karena berhasil tidaknya suatu penelitian banyak dipengaruhi atau ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Upaya mendapatkan dan mengumpulkan data dari kegiatan penelitian ini, Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka.

BAB III METODE PENELITIAN. Upaya mendapatkan dan mengumpulkan data dari kegiatan penelitian ini, Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. BAB III METODE PENELITIAN Upaya mendapatkan dan mengumpulkan data dari kegiatan penelitian ini, digunakan langkah-langkah sebagai berikut : A. Jenis Penelitian Data kuantitatif adalah data yang berbentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ilmu pengetahuaan dan teknologi yang semakin pesat menyebabkan penggunaan komputer semakin meluas, terutama di Indonesia pada saat sekarang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini masalah yang sedang diteliti yaitu mengenai peran tutor paud dalam

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini masalah yang sedang diteliti yaitu mengenai peran tutor paud dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian merupakan orang, ataupun benda yang sedang diteliti, dimana subjek penelitian ini merupakan orang yang mengalami masalah. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. 47 Universitas Indonesia

BAB 3 METODOLOGI. 47 Universitas Indonesia BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara dengan pendekatan kualitatif. Secara garis besar penelitian ini lebih berorientasi pada upaya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat tercapai seperti yang diharapkan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat tercapai seperti yang diharapkan. III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Kegiatan penelitian berupaya untuk menemukan data yang valid, dan serta dalam usaha mengadakan analisa secara logis rasional diperlukan langkahlangkah pengkajian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada data data numerial (angka), mulai dari

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menekankan pada data data numerial (angka), mulai dari BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian dalam skripsi ini menggunakan penelitian kuantitatif explanatif. Adapun yang dimaksud dengan penelitian kuantitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dasar pertimbangan bahwa di sekolah tersebut terdapat siswa-siswi yang masih

BAB III METODE PENELITIAN. dasar pertimbangan bahwa di sekolah tersebut terdapat siswa-siswi yang masih 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan SDN 1 Biluhu Tengah Kabupaten Gorontalo. Atas dasar pertimbangan bahwa di sekolah tersebut terdapat siswa-siswi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kita mengenal tiga jenis perekonomian. Pertama perusahaan yang bergerak di bidang dagang yaitu perusahaan yang kegiatannya menjual barang. Kedua perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Boyolali yang terletak di jantung Kota Boyolali merupakan salah satu pasar

BAB III METODE PENELITIAN. Boyolali yang terletak di jantung Kota Boyolali merupakan salah satu pasar BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Boyolali khususnya di Pasar Kota Boyolali. Alasan pemilihan tempat penelitian yaitu Pasar Kota Boyolali yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Siaran Mutiara Fajar Di Radio Suara Giri FM Gresik terhadap perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. Siaran Mutiara Fajar Di Radio Suara Giri FM Gresik terhadap perilaku 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis penelitian Berdasarkan analisis datanya penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian dengan menggunakan analisis data

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Metodologi Penelitian: Metode dan Instrumen Pengumpulan Data Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2012 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Pendahuluan Definisi Metode pengumpulan data adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan tata cara bagaimana suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan tata cara bagaimana suatu penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian merupakan tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan, dimana Metode berasal dari kata methods yang artinya tata cara. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Hal ini dapat dilihat dari prosedur yang diterapkan, yaitu prosedur penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Dalam ini dilakukan pendekatan secara kualitatifyang mengandung makna suatu penggambaran atas data dengan menggunakan kata dan baris kalimat yang bertujuan memahami

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 1. Hasil Validitas dan Reliabilitas Lampiran 1 Hasil Validitas dan Reliabilitas VALIDITAS KONSEP DIRI NO Item VALIDITAS KETERANGAN 1. 0.410 Diterima 2. 0.416 Diterima 3. 0.680 Diterima 4. 0.421 Diterima 5. 0.174 Ditolak 6. 0.474 Diterima

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota

BAB III METODE PENELITIAN. yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini berupaya meneliti tentang bagaimana proses perumusan kesepakatan besaran beban pembiayaan 6 (enam) komponen pendanaan bersama yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan. Tujuan studi kasus atau lapangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitaif, yaitu suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang keputusan pembelian konsumen di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang keputusan pembelian konsumen di 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengungkapkan tentang keputusan pembelian konsumen di Citra Sari Family Restaurant. Objek penelitian yang menjadi variabel bebas (independent

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PROSEDUR PENELITIAN. Untuk meneliti suatu masalah, seorang peneliti harus menggunakan metode tertentu,

BAB III METODOLOGI DAN PROSEDUR PENELITIAN. Untuk meneliti suatu masalah, seorang peneliti harus menggunakan metode tertentu, BAB III METODOLOGI DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk meneliti suatu masalah, seorang peneliti harus menggunakan metode tertentu, agar masalah yang ditelitinya layak untuk diungkap secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris research. Dari itu juga ahli yang menerjemahkan research sebagai riset. Research itu sendiri berasal dari kata re, yang bearti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan yang terjadi di kantor tersebut. Waktu penelitian dimulai dari akhir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. permasalahan yang terjadi di kantor tersebut. Waktu penelitian dimulai dari akhir 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pekanbaru dan lokasi penelitiannya adalah Kantor Gubernur Riau tepatnya di biro hubungan masyarakat yang berada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PKBL merupakan suatu program kemitraan dan bina lingkungan yang berada

BAB I PENDAHULUAN. PKBL merupakan suatu program kemitraan dan bina lingkungan yang berada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PKBL merupakan suatu program kemitraan dan bina lingkungan yang berada di bawah naungan PT TASPEN ( PERSERO ) yang diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era perkembangan dan kemajuan teknologi saat ini, menuntut akan pentingnya informasi disetiap perusahaan agar informasi dapat diperoleh secara tepat, cepat,

Lebih terperinci

BAB III. Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), hlm.60. Setia, 2002), hlm.

BAB III. Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), hlm.60. Setia, 2002), hlm. BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan karya ilmiah (skripsi) tidak lepas dari penggunaan metode penelitian sebagai pedoman agar kegiatan penelitian terlaksana dengan baik. Sebuah penelitian dapat mencapai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Adapun jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif. Menurut Moleong

III. METODE PENELITIAN. Adapun jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif. Menurut Moleong III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Adapun jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2006:6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tembok dengan merek Duta Paint. Berlokasi di Jl. Areng-areng Desa Dadaprejo

BAB III METODE PENELITIAN. Tembok dengan merek Duta Paint. Berlokasi di Jl. Areng-areng Desa Dadaprejo 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di CV. Dharma Utama yang memproduksi Cat Tembok dengan merek Duta Paint. Berlokasi di Jl. Areng-areng Desa Dadaprejo kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan dalam metodologi penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang pada hakikatnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang sedang diteliti. Sehubungan dengan hal ini, Suharsimi Arikunto (00:136)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk melakukan sebuah penelitian, metode penelitian hendaklah tersusun

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk melakukan sebuah penelitian, metode penelitian hendaklah tersusun BAB III METODE PENELITIAN Untuk melakukan sebuah penelitian, metode penelitian hendaklah tersusun secara sistematis dengan tujuan agar data yang diperoleh valid, sehingga penelitian tersebut layak untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir. Pada bagian ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. sejak awal hingga akhir. Pada bagian ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian menjelaskan semua langkah yang dikerjakan penulis sejak awal hingga akhir. Pada bagian ini memuat hal-hal yang berkaitan dengan anggapan-anggapan dasar atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survai. Penelitian survai adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif, artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka,

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif, artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengantar Bab ini menjelaskan tentang pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif, artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Achmadi (2005 : 3), metode penelitian adalah ilmu mengenai jalan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Achmadi (2005 : 3), metode penelitian adalah ilmu mengenai jalan yang BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian, penggunaan metode sangat penting, karena metode yang tepat akan memberikan kontribusi yang sesuai dengan tujuan awal penelitian. Menurut Cholid Narbuko

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian filed research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lingkungan tertentu. 1 Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research), karena penulis terlibat langsung dalam penelitian. Field research adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. B. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif. Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian lapangan atau field research, yaitu sebuah studi penelitian yang mengambil data autentik secara obyektif atau studi lapangan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam kategori jenis penelitian Field Research

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini termasuk dalam kategori jenis penelitian Field Research BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penentuan jenis penelitian merupakan hal yang paling dasar yang harus dilakukan sebelum melakukan sebuah penelitian, karena apabila dari pemilihan jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian status

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian status 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah Cooper dan Emory

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan keripik tempe ABADI yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan keripik tempe ABADI yang 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan keripik tempe ABADI yang terletak dijalan Ciliwung No. 23 D Malang dan pada perusahaan keripik buah PUTRA FAJAR

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Sejalan dengan tujuan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini, maka jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang menekankan

Lebih terperinci

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan dan Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif dengan teknik survey menggunakan kuesioner. Penelitian deskriptif adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi. Pada dasarnya metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi. Pada dasarnya metode penelitian 36 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian dan dibandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan. 1 Metode penelitian adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Maryaeni menegaskan bahwa metode adalah cara yang ditempuh peneliti dalam

III. METODE PENELITIAN. Maryaeni menegaskan bahwa metode adalah cara yang ditempuh peneliti dalam 21 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian sangat dibutuhkan untuk mengukur keberhasilan dalam suatu penelitian. Menurut Winarno Surakhmad, metode adalah cara utama yang dipergunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif, karena. penyelesaian dari masalah yang diteliti.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif, karena. penyelesaian dari masalah yang diteliti. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif, karena dalam penelitian ini mendeskripsikan keadaan yang terjadi pada saat sekarang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kualitatif, dimana penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan

III. METODE PENELITIAN. kualitatif, dimana penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, jenis metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dimana penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan mengkaji kasus-kasus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasukan data ataupun menghasilkan data yang dibutuhkan. Agar pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. memasukan data ataupun menghasilkan data yang dibutuhkan. Agar pekerjaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada perkembangan teknologi serta kemajuannya yang semakin canggih khususnya pada bidang komputer, baik di dunia maupun di Indonesia yang mengakibatkan para

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel

BAB III DESAIN PENELITIAN. emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel BAB III DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Variabel bebas (independent variabel) dalam penelitian ini yaitu kecerdasan emosional (emotional intelligence) pimpinan sebagai variabel X dan variabel terikatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative Research) adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu sekolah Menengah Kejuruan Negeri di kabupaten Bandung tepatnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang terjadi antara suatu hal dengan hal-hal lain dalam suatu sistem yang

III. METODE PENELITIAN. yang terjadi antara suatu hal dengan hal-hal lain dalam suatu sistem yang 35 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode fungsional. Fungsi dalam bahasa ilmiah yaitu pemakaian kata fungsi yang menerangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan sebuah paradigma dalam penelitian yang memandang kebenaran sebagai suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Chalid Narbuko memberikan pengertian metode penelitian adalah cara melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Chalid Narbuko memberikan pengertian metode penelitian adalah cara melakukan BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu cara yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya yang dibandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan. Chalid Narbuko memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode atau cara penelitian guna

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode atau cara penelitian guna BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode atau cara penelitian guna pendekatan yang nantinya akan digunakan untuk memecahkan masalah. Adapun metode

Lebih terperinci

mustah}iq sebagai akibat. Adapun pendekatan yang digunakan dalam

mustah}iq sebagai akibat. Adapun pendekatan yang digunakan dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengujian variabel-variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di dalam melakukan penelitian. Sebagaimana metode penelitian dibutuhkan oleh peneliti untuk tahapan di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan zaman pada saat ini menyebabkan persaingan bisnis semakin kompetitif. Hal ini merupakan tantangan bagi para pelaku usaha untuk meningkatkan strategi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode artinya cara yang dilakukan dalam penelitian. Sedangkan penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dokumen-dokumen akurat (Turban et al., 2005). Meningkatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga

BAB I PENDAHULUAN. dokumen-dokumen akurat (Turban et al., 2005). Meningkatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa banyak perubahan dalam berbagai bidang kehidupan, mulai dari kehidupan bermasyarakat hingga penggunaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode juga tergantung pada permasalahan yang akan dibahas, dengan kata lain 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 52 Penggunaan metode dalam pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. satu populasi menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok.

BAB III METODE PENELITIAN. satu populasi menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data pokok. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey, yaitu mengambil sampel dari satu populasi menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian MODUL PERKULIAHAN IV Metodologi Penelitian MEMILIH VARIABLE DAN TEKNIK PENGUKURANNYA Fakultas ProgramStudi TatapMuka KodeMK DisusunOleh PascaSarjana MagisterTeknik 54001(3) Dr.HamzahHilal Elektro 04 Abstract

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat a. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama 2 bulan terhitung dari bulan Juli 2016 sampai dengan Agustus 2016. b. Tempat Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh data penelitian sesuai dengan rumusan masalah yang sudah ditentukan.1 Secara agar penulisan penelitian ini lebih mengaruh

Lebih terperinci