ABSTRAK. Kata Kunci: Activity-Based Costing, Harga Pokok Produksi, Cost Driver
|
|
- Vera Hartono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS DAN PERANCANGAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING (ABC) DAN PERBANDINGANNYA DENGAN METODE TRADISIONAL PADA PT MULTI MAKMUR INDAH INDUSTRI LEVINA WIJAYANTI Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk Raya No 27, Telp: (021) Dosen Pembimbing: Holly Deviarti, S.E., MBA ABSTRAK PT Multi Makmur Indah Industri merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi kaleng kemasan (packaging). Penelitan ini dilakukan untuk mengalokasikan biaya overhead dengan tepat sehingga perusahaan mampu merancang dan menetapkan harga pokok produksi yang akurat, serta sebagai pembanding harga pokok produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan dengan metode Tradisional dan Activity- Based Costing. Penelitian ini diperoleh dengan metode kualitatif, yakni mengumpulkan data mengenai penerapan metode Activity-Based Costing, melalukan wawancara dengan beberapa bidang, serta melakukan pengamatan secara langsung sehingga dapat memahami kondisi perusahaan dengan baik. PT Multi Makmur Indah Industri dalam menetapkan Harga Pokok Produksi menggunakan metode Tradisional. Perusahaan menggunakan satu cost driver volume produksi. Hal ini menunjukkan terdapat produk yang mengalami pencatatan harga pokok produksi yang terlalu tinggi. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode Activity- Based Costing dapat digunakan untuk memperbaiki pencatatan harga pokok produksi perusahaan, sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. (LW) Kata Kunci: Activity-Based Costing, Harga Pokok Produksi, Cost Driver
2 PENDAHULUAN Saat ini yang menjadi fokus dan tujuan utama dalam sebuah perusahaan adalah menghasilkan produk yang efektif dan efisien, dan hal ini juga akan menunjang perusahaan dalam memperoleh laba dan menjaga kelangsungan usaha yang akan terus berjalan. Semakin ketat persaingan antar perusahaan yang terjadi, mengharuskan perusahaan menghasilkan produk yang memiliki kualitas yang bagus dengan mengoptimalkan biaya seminim mungkin. Sehingga, dengan demikian perusahaan dapat bersaing secara global dengan perusahaan-perusahaan yang ada. Perancangan dan Perhitungan Harga Pokok Produksi merupakan hal yang penting dalam menentukan keputusan yang akan diambil. Kesalahan pembebanan biaya overhead pabrik, akan berdampak pada kesalahan penetapan harga pokok produksi. Dalam penghitungan harga pokok produksi, terutama pada industri manufaktur yakni dengan mengalokasikan biaya overhead secara tepat dan tetap memperhatikan kualitas produk yang terbaik sehingga dapat menghasilkan sebuah produk yang efisien. Penggunaan metode perhitungan tradisional dan Activity Based Costing menjadi jawaban dalam penentuan harga pokok produksi dalam perusahaan.penggunaan metode ini secara tidak langsung membuat perusahaan untuk dapat bersaing dengan alokasi biaya aktivitas dari fungsifungsi tersebut. Kerap kali, penggunaan metode tradisional sering timbul ketidakakuratan dalam penghitungan, karena metode tradisional hanya berfokus kepada pembebanan biaya produksi berdasarkan unit yang digunakan pada produk, yang dimana pembebanan biaya hanya ditelusuri dari biaya bahan baku langsung, dan biaya tenaga kerja langsung, tidak membebankan pada aktivitas. Activity Based Costing (ABC) menerapkan perhitungan yang lebih akurat dibandingkan dengan metode tradisional, penerapan perhitungan yang berfokus tidak hanya kepada biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung, tetapi ABC memfokuskan juga terhadap biaya overhead. Pengalokasian biaya overhead yang tepat, mempermudah perusahaan dalam menentukan harga pokok produksi secara akurat.activity Based Costing (ABC) juga berfokus kepada aktivitas bernilai tambah (value added) dalam menghasilkan keluaran bagi pemenuhan kebutuhan customer, serta mengurangi atau mengeliminasi aktivitas yang tidak bernilai tambah (non value added). Pergeseran ukuran kinerja ini mengakibatkan dibutuhkannya informasi tentang aktivitas yang memampukan personel dalam melakukan pengelolaan terhadap aktivitas. Activity based costing dirancang untuk menyediakan informasi mengenai aktivitas sehingga memberdayakan personel untuk meningkatkan cost effectiveness aktivitas yang digunakan untuk melayani customer. PT Multi Makmur Indah Industri merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi kaleng kemasan (packaging). Kaleng kemasan (packaging) merupakan produk yang dibutuhkan customer, sehingga menguntungkan customer untuk mendapatkan manfaat lebih, contohnya: jika perusahaan customer memproduksi kaleng kemasannya sendiri membutuhkan biaya yang lebih besar dibandingkan membeli dari supplier. Perhitungan harga pokok produksi yang diterapkan oleh PT Multi Makmur Indah Industri tidaklah akurat, karena perhitungan didasarkan pada perhitungan tradisional. Perhitungan tradisional, yang dimana perusahaan menghitung harga pokok produksi dengan membagi setara dengan volume produk yang di produksi oleh PT Multi Makmur Indah Industri sehingga perusahaan tidak dapat mengetahui produk yang menguntungan dan merugikan. Selain itu, pengalokasian dan pembebanan biaya overhead yang tidak tepat dapat pula menyebabkan penganggaran biaya yang tidak tepat. Maka dari itu, penulis mencoba memperbaiki pembebanan dan pengalokasian biaya overhead tersebut dengan menggunakan analisis metode Activity based costing. Perhitungan harga pokok produksi menjadi penting dan perlunya perhitungan dengan metode Activity Based Costing (ABC). Semakin berkembangnya zaman dan diikuti dengan perkembangan tekhnologi yang semakin pesat, perhitungan dengan metode Activity Based Costing diharapkan mampu membantu perusahaan dalam melakukan perencanaan, penganggaran, dan pengalokasian biaya yang tepat. Oleh karena itu, PT Multi Makmur Indah Industri memerlukan perancangan dan perhitungan harga pokok produksi,menggunakan metode Activity Based Costing untuk membantu manajamen dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan, uraian diatas maka skripsi ini diberi judul: ANALISIS DAN PERANCANGAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY- BASED COSTING (ABC) DAN PERBANDINGANNYA DENGAN METODE TRADISIONAL PADA PT MULTI MAKMUR INDAH INDUSTRI. Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah kaleng kemasan aerosol diameter 200, 209, dan 211.
3 Penelitian ini memiliki beberapa tujuan, antara lain: 1. Melakukan perancangan perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode tradisional. 2. Melakukan perancangan perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode ABC Costing. 3. Evaluasi perbandingan harga pokok produksi menggunakan metode tradisional dengan ABC costing. 4. Memberikan saran terhadap perusahaan mengenai perencanaan dan penganggaran biaya yang tepat. Penelitian ini memiliki beberapa manfaat, antara lain: 1. Memberikan gambaran perhitungan Harga Pokok Produksi secara akurat guna membantu manajamen dalam mengambil keputasan dalam penetapan harga jual yang kompetitif. 2. Mengalokasikan biaya overhead secarat tepat dan akurat. 3. Membantu perusahaan dalam melakukan budget (anggaran) biaya yang akan di keluarkan secara akurat. 4. Membantu penulis, sehingga penulis dapat menganalisa proses produksi secara langsung sesuai dengan teori yang telah dipelajari selama perkuliahan. 5. Memberikan ilmu dan pengetahuan bagi rekan-rekan mahasiswa lainnya mengenai perhitungan ABC Costing. METODE PENELITIAN Metode pengumpulan data menggunakan metode kualitatif, yakni metode ini, dilakukan dengan cara melakukan pengamatan, pencatatan, serta mendapatkan hasi dari pertanyaan. Metode ini juga melibatkan peneliti untuk mempelajari proses yang terjadi secara alami, menganalisis, menafsirkan, dan melaporkan serta menarik kesimpulan-kesimpulan dari proses tersebut. Jenis dan Desain Penelitian yang digunakan, yakni: 1. Studi Kepustakaan (Library Research) Penelitian ini dilakukan dengan cara memahami, mempelajari, serta membahas materi dan teori yang sesuai dengan topik yang dibahas. 2. Observasi Peneliti melakukan pengamatan secara langsung dalam penelitian yang dilakukan pada PT Multi Makmur Indah Industri, sehingga peneliti dapat memahami dengan baik kondisi perusahaan. Pengamatan langsung yang dilakukan atas proses produksi, kegiatan operasional perusahaan, sistem serta prosedur kerja yang dilakukan oleh perusahaan. 3. Wawancara (Interview) merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subyek penelitian. Peneliti melakukan wawancara dengan Kabag Produksi, serta GM Finance & Accounting. 4. Dokumentasi Melakukan pencarian serta penelusuran data yang terkait dengan penelitian, yakni: sejarah perusahaan, struktur organisasi. 5. Reperformance Penulis melakukan penghitungan ulang dari data yang diperoleh dari perusahaan kemudian melakukan kembali analisa dengan metode yang sama. PEMBAHASAN Penentuan penetapan Harga Pokok Produksi merupakan kunci utama bagi manajemen dalam mengambil sebuah keputusan. Keberlangsungan usaha dan keberhasilan sebuah perusahaan juga tergantung terhadap keputusan yang diambil oleh manajemen. Manajer membutuhkan laporan dan informasi yang akurat agar kegiatan perusahaan dapat terus berjalan dengan baik. Sebagai dasar pengambilan keputusan, manajer juga dituntut mampu untuk mengukur serta mengevaluasi kinerja serta pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Dalam aktivitas produksi, semakin berkembangnya sebuah perusahaan maka akan dituntut untuk menjalankan aktivitas secara efektif dan efisien. Untuk menerapkannya perusahaan harus memperhatikan perhitungan dan penetapan harga pokok produksi secara tepat. Harga Pokok Produksi memiliki 3 unsur utama, yakni:biaya bahan baku atau bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead. Biaya bahan baku merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh bahan baku yang akan digunakan dalam proses pembuatan barang jadi. sementara, biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk
4 pekerja yang terlibat langsung dalam proses produksi yakni mengolah bahan mentah sampai menjadi barang jadi. Biaya overhead merupakan biaya yang dikeluarkan perusahaan diluar biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Kerap kali dalam perusahaan yang menjadi masalah terpenting adalah pengalokasian biaya overhead yang tidak tepat. Bagi perusahaan yang memproduksi satu jenis produk pengalokasian biaya overhead dapat dialokasikan ke dalam semua unit yang di produksi. Namun, bagi perusahaan yang memproduksi produk yang beragam hal ini akan menimbulkan masalah, karena perusahaan memiliki aktivitas produksi yang berbeda-beda dalam menghasilkan produk yang beragam. Perusahaan dinilai tidak tepat, jika mengalokasikan seluruh biaya overhead terhadap volume produksi, dengan demikian perusahaan tidak dapat menggambarkan biaya yang sesungguhnya dikeluarkan untuk memproduksi produk tersebut. Hal ini umumnya dilakukan perusahaan untuk pelaporan keuangan eksternal. Perusahaan yang maju dan berkembang tidak hanya memperhatikan kepentingan eksternal saja, tetapi juga hatus memperhatikan kepentingan pihak internal, dalam hal ini adalah manajemen yang dimana memiliki tujuan untuk pengambilan keputusan dalam menetapkan harga pokok produksi. Oleh karena itu, dalam penghitungan harga pokok produksi, biaya overhead harus dialokasikan secara tepat dan akurat. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel yakni: aerosol packaging (kaleng kemasan aerosol) yang dimana peneliti berfokus pada tiga jenis kaleng kemasan aerosol yang dimana berdiameter 200, 209, dan 211. Kemasan aerosol merupakan produk yang memiliki penjualaan yang paling tinggi dan juga merupakan produk unggulan yang dimiliki perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan data-data yang diperoleh dari PT Multi Makmur Indah Industri, dapat diketahui dan disimpulkan bahwa penghitungan Harga Pokok Produski PT Multi Makmur Indah Industri menggunakan sistem akuntansi biaya tradisional. Perusahaan mengalokasikan biaya overheadberdasarkan volume produksi. Berdasarkan data yang diperoleh dari PT Multi Makmur Indah Industri, terdapat 3 diameter kaleng aerosol yang di produksi, yakni: diameter 200, 209, dan 211, dimana masing-masing diameter tersebut memiliki tinggi yang beragam. Dalam penulisan skripsi ini, perhitungan harga pokok produksi untuk diameter 200 dibatasi pada tinggi: 52 x 71 (Brasso 100 ml), 52 x 122 (Brasso 200 ml), 52 x 141(Standart context cleaner), 52 x 161 (Aerosol XP 1000 Pelumas Carrera serbaguna), sedangkan untuk diameter 209 dibatasi pada tinggi: 65 x 124 (Oxygen 300 cc), 65 x 276 (Vape Lavender 750 ml), dan untuk diameter 211 dibatasi pada tinggi: 65 x 158 (Gas hi cook 230 gr), 65 x 198 (Kit Black Magic 500ml). Tahapan dalam perhitungan harga pokok dengan menggunakan metode Activity-Based Costing (ABC) adalah sebagai berikut: 1. Mengidentifikasikan dan mendefinisikan aktivitas dan pul aktivitas. 2. Membebankan biaya ke pul biaya aktivitas 3. Pengelompokan Biaya (cost pool) yang Homogen 4. Menghitung Tarif Aktivitas 5. Membebankan Biaya ke Objek Biaya 6. Menyiapkan Laporan Manajemen. Tahap selanjutnya, setelah selesai melakukan penghitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode Activity-Based Costing, yakni melakukan perbandingan harga pokok produksi metode tradisional dengan metode Activity-Based Costing.
5 Tabel 1 Aktivitas PT Multi Makmur Indah Industri Aktivitas Perusahaan Tingkatan Aktivitas Cost Driver Kelompok Biaya 1: Aktivitas Penyusutan mesin Unit Jam mesin Aktivitas Pemakaian gas Unit Jam mesin Aktivitas Pemeliharaan Mesin Unit Jam mesin Aktivitas Pemakaiaan listrik Unit Jam mesin Aktivitas Setting mesin Batch Jam mesin Aktivitas Tes water Unit Jam mesin Aktivitas Tes Bonfi Unit Jam mesin Aktivitas Cutting Coil Unit Jam mesin Aktivitas Slitting Unit Jam mesin Aktivitas Seamer Unit Jam mesin Kelompok Biaya 2: Aktivitas Inspeksi / QC body Unit Jam tenaga kerja langsung Aktivitas Inspeksi / QC aerosol Unit Jam tenaga kerja langsung Aktivitas Keamanan gudang Fasilitas Jam tenaga kerja langsung Aktivitas Inspeksi / QC Print sheet Batch Jam tenaga kerja langsung Aktivitas Inspeksi / QC Tinplate Sheet Batch Jam tenaga kerja langsung Kelompok Biaya 3: Aktivitas Pengepakan Unit Volume produksi Aktivitas Welding Unit Volume produksi Aktivitas Coating Unit Volume produksi Aktivitas Printing Unit Volume produksi Aktivitas Press (Lateks) Unit Volume produksi Kelompok Biaya 4: Aktivitas Pemeliharaan pabrik Fasilitas Luas pabrik Kelompok Biaya 5: Aktivitas Proof Produk Jumlah produk Kelompok Biaya 6: Aktivitas Pemeliharaan Truk Pengiriman Fasilitas Jumlah pengiriman Aktivitas Pengiriman Batch Jumlah pengiriman Aktivitas Penyusutan Truk Pengiriman Fasilitas Jumlah pengiriman
6 Gambar 1 Kerangka Pembahasan D irect M aterial D irect Labor O verhead T ra d is io n a l A c tivity B a s e d C o s tin g A k tiv ita s P u l A k tiv ita s P e n g g e ra k B ia y a (C o s t D riv e r) P e ne n tu a n T a rif A k tiv ita s A lok a s i B ia y a O verhead ke Produk P e n e n etu a n T a rif A k tiv ita s H arga Produk La b a y a n g diha ra p k an P e rb a n d in g a n H arg a J u a l
7 Tabel 2 Perbedaan Harga Pokok Produksi menggunakan metode Tradisional dan metode Activity-Based Costing Produk Jumlah Produksi Metode Tradisional Metode Activity- Based Costing Perbedaan metode Tradisional dan Activity- Based Costing Brasso 100 ml 73,728,000 Rp 80,507,945, Rp 114,432,041, Rp (33,924,095,150.88) Brasso 200 ml 65,617,920 Rp 109,775,866, Rp 91,843,048, Rp 17,932,817, Standart Context Cleaner 59,996,160 Rp 105,059,911, Rp 85,484,886, Rp 19,575,024, Aerosol XP 1000 Pelumas Carerra Serbaguna 48,107,520 Rp 72,000,985, Rp 69,612,359, Rp 2,388,625, Oxygen 300cc 48,545,280 Rp 67,983,859, Rp 70,469,553, Rp (2,485,693,845.44) Vape Lavender 750ml 28,224,000 Rp 62,834,844, Rp 54,699,960, Rp 8,134,883, Gas Hicook 230gr 23,328,000 Rp 72,081,482, Rp 48,095,306, Rp 23,986,176, Kit Black Magic 500ml 17,100,000 Rp 32,904,453, Rp 31,351,160, Rp 1,553,292, SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pembahasan yang telah diungkapkan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa: 1. PT Multi Makmur Indah Industri merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi kaleng kemasan (packaging). Dalam penghitungan harga pokok produksi, perusahaan menggunakan metode tradisional. Hal ini terlihat bahwa perusahaan dalam penghitungan harga pokok produksi hanya menggunakan satu penggerak biaya saja yakni, volume produksi dalam pengalokasian biaya overhead. 2. Pembeba nan biaya overhead dengan menggunakan Activity-Based Costing dapat menghasilkan perhitungan harga pokok produk yang berbeda dibandingkan dengan perhitungan perusahaan. Dalam metode ini, perusahaan tidak hanya menggunakan satu penggerak biaya saja dalam pembebanan dan pengalokasian biaya, melainkan dengan menggunakan jam mesin, jam tenaga kerja langsung, jumlah pengiriman, luas pabrik, dan jumlah produk. 3. Perhitun gan harga pokok produksi menggunakan metode tradisional dan Activity-Based Costing mengalami pergerakan yang cukup signifikan, hal ini disebabkan karena pengalokasian biaya overhead yang tidak tepat dengan menggunakan menggunakan metode tradisional, karena pembebanan dan pengalokasian biaya overhead hanya terpusat pada volume produksi. Perbandingan antara perhitungan harga pokok produksi dengan kedua metode ini menyebabkan pergerakan harga pokok produksi, yakni produk yang mengalami overstated (pencatatan harga pokok produksi terlalu tinggi) dan understated (pencatatan harga pokok produksi terlalu rendah) Berdasarkan pembahasan yang telah diungkapkan, menghasilkan saran yakni: 1. Bagi Perusahaan: PT Multi Makmur Indah Industri, sebaiknya mulai menerapkan penghitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode Activity- Based Costing. Jika melihat dari segi produksi, PT Multi Makmur Indah Industri merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi kaleng kemasan (packaging) dalam jumlah yang besar, dan perusahaan ini
8 merupakan perusahaan yang memiliki ekspansi pasar yang cukup tinggi. Dengan, menerapkan metode Activity-Based Costing, perusahaan dapat dengan mudah menentukan Harga Pokok Produksi secara akurat dan terperinci. Harga pokok produksi yang akurat tersebut juga akan berguna untuk menetapkan harga jual. Perusahaan juga dapat memperoleh keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan metode tradisional. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya: Dalam penerapan perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode Activity- Based Costing lebih terstruktur dan terperinci terutama dalam menganalisis terkait dengan aktivitas perusahaan. REFERENSI Ahmad, Komaruddin, (2013). Akuntansi Manajemen Dasar-Dasar Konsep Biaya dan Pengambilan Keputusan Edisi Revisi. Jakarta : Raja Grafindo. Atkinson, Anthony A, et al. (2009). Managerial Accounting Fifth Edition, diterjemahkan oleh Kartika Dewi. Jakarta : Indeks Bustami, Bastian, dan Nurlela. (2012). Akuntansi Biaya melalui Pendekatan Manajerial. Jakarta : Mitra Wacana Media. Carter, William K. (2009). Cost Accounting, diterjemahkan oleh Krista. Jakarta : Salemba Empat. Dunia, Firdaus Ahmad, dan Wasilah Abdullah. (2012). Akuntansi Biaya Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat. Garrison, Noreen, dan Brewer. (2006). Managerial Accounting. Jakarta : Salemba Empat Hermawan, Edi. (2013).Akuntansi Manajerial Suatu Orientasi Praktis. Jakarta : Mitra Wacana Media. Horngren, C. T.; G. Foster, dan S. M. Datar.(2006). 12th Edition. Cost Accounting: Managerial Emphasis. New Jersey: Prentice Hall, Inc. Korpunen, Heikki, et al. (2012). An Activity- Based Costing Method for Sawmilling. Forest Products Journal. 60:5 LM Samryn. (2012). Akuntansi Manajemen Informasi Bisnis untuk Mengendalikan Aktivitas, Operasi dan Investasi. Jakarta: Kencana Mulyadi. (2003). Activity- Based Cost System. Yogyakarta: UPP AMP YKPN Raiborn, Kinney, Cecily. (2011). Cost Accounting: Foundation and Evolution. 8th edition. South Western Cengange Learning: USA Rendy dan Devie. (2013). Analisa Pengaruh Activity Based Costing Terhadap Keunggulan Bersaing dan Kinerja Organisasi. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi: Universitas Kristen Petra Rudianto, (2013).Akuntansi Manajemen Informasi untuk Pengambilan Struktur Starategis. Jakarta : Erlangga. Simamora, Hendry. (2012). Akuntansi Manajemen Edisi III. Riau : Star Gate Publisher. Surjadi, Lukman. (2013).Akuntansi Biaya. Jakarta : Indeks. Susanto, L. (2012). Peran Activity Based Costing untuk Menetapkan Harga Pokok Produk yang Akurat. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi: Universitas Tarumanegara.1 (3): 2 Widjaja, Amin. (2013). Dasar-Dasar Akuntansi Biaya dan Manajemen. Jakarta : Harvarindo. Witjaksono, Armanto. (2012). Akuntansi Biaya. Yogyakarta : Graha Ilmu.
9 RIWAYAT HIDUP Levina Wijayanti, lahir di kota Jakarta, 15 Agustus Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi pada tahun Saat ini bekerja sebagai internship di Bosch.
PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK
PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK ABSTRAK Vivi Parita Sari email: vivi.paritasari@yahoo.com Program Studi Akuntansi
Lebih terperinciANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE TRADISIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PT. LAKSANA TEKHNIK MAKMUR
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE TRADISIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PT. LAKSANA TEKHNIK MAKMUR Tri Rohma Sari, Pariang Siagian Binus University, Jln. Kebon Jeruk Raya No.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. biaya aktivitas saat terjadi perubahan aktivitas output yang memungkinkan
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Activity Based Flexible Budgeting dapat mengidentifikasikan perubahan biaya aktivitas saat terjadi perubahan aktivitas output yang memungkinkan manajer untuk lebih berhati-hati
Lebih terperinci1. Bagaimana sistem akuntansi biaya tradisional (konvensional) yang diterapkan oleh PT. Martina Berto dalam menentukan Harga Pokok Produksi (HPP)? 2.
ANALISIS PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) DALAM MENINGKATKAN AKURASI BIAYA PADA PT. MARTINA BERTO Hesti Wulandari Jurusan S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciof goods manufactured) menurut Blocher dkk adalah harga pokok produk
BAB II HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) A. Harga Pokok Produksi 1. Pengertian Harga Pokok Produksi Harga pokok produk yang diproduksi/ harga pokok produksi (cost of goods manufactured) menurut Blocher dkk adalah
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. INTI BUSANA LAWANG SKRIPSI
ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. INTI BUSANA LAWANG SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciJURNAL ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MERAH DELIMA BAKERY KOTA KEDIRI
JURNAL ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM UNTUK MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN MERAH DELIMA BAKERY KOTA KEDIRI ANALYSIS OF IMPLEMENTATION OF ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM TERHADAP PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA UD. CAHAYA JATI PASURUAN
ANALISIS PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM TERHADAP PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA UD. CAHAYA JATI PASURUAN SKRIPSI Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciPenerapan Metode Activity Based Costing Dalam Menentukan Cost Kamar Hotel Pada XYZ Hotel
Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Manajemen Bisnis Vol. 1, No. 2, December 2013, 175-182 p-issn: 2337-7887 Article History Received October, 2013 Accepted November, 2013 Penerapan Metode Activity Based Costing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya di Indonesia. Salah satu dampak yang nyata bagi industri dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perdagangan bebas telah membawa perubahan bagi dunia usaha khususnya di Indonesia. Salah satu dampak yang nyata bagi industri dalam negeri yaitu semakin ketatnya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep Biaya 1. Pengertian Biaya Biaya menurut Atkinson dan Kaplan (2009 : 33) adalah nilai moneter barang dan jasa yang dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat sekarang atau masa
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1. II.1.1. Konsep Biaya Identifikasi Biaya Definisi biaya menurut Krismiaji (2002), Cost adalah kas atau ekuivalen kas yang dikorbankan untuk membeli barang atau jasa yang diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan terjadi pada beberapa tahun kedepan yang dimana persaingan antar perusahaan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi terutama menghadapi adanya perdagangan bebas asia yang akan terjadi pada beberapa tahun kedepan yang dimana persaingan antar perusahaan
Lebih terperinciLita Mandasari, Kusni Hidayati, Widya Susanti Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE STUDI KASUS PADA PT. SURYA MUTIARA PROPERTINDO DI SURABAYA Lita Mandasari, Kusni Hidayati, Widya
Lebih terperinciPENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR
PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF KAMAR RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT KASIH IBU DENPASAR Luh Ria Rakhmadianty1, Made Ary Meitriana1, Wayan Cipta2 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBab IV PEMBAHASAN. perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif. Untuk
Bab IV PEMBAHASAN Perhitungan harga pokok produksi yang akurat sangatlah penting bagi perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif. Untuk dapat menentukan harga pokok produksi
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Akuntansi Aktivitas: Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas dan Manajemen Berdasarkan Aktivitas
Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Akuntansi Aktivitas: Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas dan Manajemen Berdasarkan Aktivitas Yulis Diana Alfia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat semakin mendorong perusahaan untuk tetap going
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan global yang menjelang di depan mata, didukung dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat semakin mendorong perusahaan untuk tetap going concern.
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan pada Perusahaan FD, maka penulis mengambil kesimpulan mengenai masalah yang telah diidentifikasi sebagai
Lebih terperinciBab 2. Konsep Dasar Akuntansi Manajemen dan Perilaku Biaya
Bab 1. Ruang Lingkup Akuntansi Manajemen 1.1. Fungsi-fungsi manajemen 1.2. Informasi akuntansi manajemen 1.3. Pengertian akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan 1.4. Perspektif historis akuntansi manajemen
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT MATA DI SURABAYA
PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT MATA DI SURABAYA Nurul Aini Fanny Dwi Septiana Fakultas Ekonomi Universitas Narotama Surabaya
Lebih terperinciANALISA PENERAPAN SISTIM ACTIVITY BASED COSTING DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP STUDI KASUS PADA RSB. TAMAN HARAPAN BARU
ANALISA PENERAPAN SISTIM ACTIVITY BASED COSTING DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP STUDI KASUS PADA RSB. TAMAN HARAPAN BARU Veronika Hotmauli Sugiarto Salmon Sihombing Fakultas Ekonomi, Universitas
Lebih terperincicommit to user 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian, Klasifikasi Kos (Cost) dan Biaya (Expense) 1. Kos (Cost) a. Pengertian Kos Mulyadi (2003: 4) menjelaskan bahwa kos (cost) adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha semakin berkembang dari hari ke hari, akibatnya setiap perusahaan dihadapkan pada situasi persaingan yang semakin ketat dalam memasarkan produknya.
Lebih terperinciBAHAN RUJUKAN. 2.1 Akuntansi Biaya
BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Penentuan tarif merupakan salah satu bagian dari tujuan akuntansi biaya yaitu perencanaan dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen, oleh karena itu sebelum
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. 5.1 Simpulan
104 BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Tujuan dilakukan penerapan ABC dan ABM dalam perhitungan biaya produksi pada dasarnya adalah untuk menghitung biaya produksi dalam rangka memperbaharui harga jual produk
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan dan analisis pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain: UD. BJL merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SYSTEM PADA PT. ARTA MAKMUR INDUSTRI DI MAKASSAR
ANALISIS PENERAPAN HARGA POKOK PRODUKSI BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SYSTEM PADA PT. ARTA MAKMUR INDUSTRI DI MAKASSAR Hj. RUSDIAH HASANUDDIN STIE YPUP Makassar ABSTRAK Tujuan dari dilaksanakannya
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI AKUNTANSI PROSES PRODUKSI DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT. DUTA INDAH SEJAHTERA
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PROSES PRODUKSI DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT. DUTA INDAH SEJAHTERA Stephanie Rosalina Phandinata dan Vini Mariani dan Benny Madi Silalahi Sistem Informasi dan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Biaya
Lebih terperinciSKRIPSI Digunakan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Program Studi Akuntansi
ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA OVERHEAD PABRIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRADISIONAL DAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM MENENTUKAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KEDIRI SKRIPSI Digunakan
Lebih terperinciANALISIS METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PT. SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR SULTAN ISKANDAR STIE YPUP MAKASSAR
1 ANALISIS METODE PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PT. SINAR BINTANG SELATAN DI MAKASSAR SULTAN ISKANDAR STIE YPUP MAKASSAR ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penentuan Harga Pokok
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Hansen dan Mowen Accounting Managerial, terjemahan Arnos Deny Kwary, buku 1 edisi 8, Salemba Empat, Jakarta.
66 DAFTAR PUSTAKA. Armanto Witjaksono.2013. Akuntansi Biaya, edisi revisi Graha Ilmu, Yogyakarta. Bustami, Bastian dan Nurlela. 2013.Akuntansi Biaya, Mitra Wacana Media, Jakarta. Cecily A. Raiborn, Michael
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Armanto Witjaksono Akuntansi Biaya, Graha Ilmu, Yogyakarta
DAFTAR PUSTAKA Astuti, Tri.2010. Analisis Varians Biaya Produksi Sebagai Alat Untuk Mengukur Tingkat Efisiensi Biaya Produksi PT. Geni Indivan Lestari, Skripsi Universitas Mercubuana, Jakarta. Armanto
Lebih terperinciDAFTAR KEPUSTAKAAN. Carter, William K. and Milton F. Usry Cost Accounting. Thirteenth Edition. Ohio : South Western Publishing Co.
DAFTAR KEPUSTAKAAN Blocher, Edward, Kung H. Chen, and Thomas W. Lin. 2002. Cost Management: A Strategic Emphasis. International Edition. New York: McGraw- Hill Companies International, Inc. Carter, William
Lebih terperinciPENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM (ABC SYSTEM)
PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM (ABC SYSTEM) DALAM PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI (HPP) (Studi Kasus pada Perusahaan Rokok Djagung Prima Malang 2011) Suhadak Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan activity based costing dimulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan semakin kompleks. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan hidup dalam lingkungan yang berubah dengan cepat, dinamik, dan semakin kompleks. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong terjadinya persaingan
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENERAPKAN ACTIVITY BASED COSTING PADA PT. I-WON APPAREL INDONESIA. E-Journal
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENERAPKAN ACTIVITY BASED COSTING PADA PT. I-WON APPAREL INDONESIA E-Journal Dibuat Oleh: Vito Vitalogi 022113164 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR
Lebih terperinciABSTRAK Kata Kunci Pendahuluan
ABSTRAK Evi Linda Lestari, 2015. SKRIPSI. Judul: Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Activity Based Costing (Studi Kasus Pada CV. PATT ENGINEERING) Pembimbing : Hj.Meldona,SE.,MM.,AK. Kata
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V. Kesimpulan dan Saran 71 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai penetapan harga jual produk pada perusahaan percetakan M, maka penulis menarik kesimpulan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: anggaran, perencanaan, pengendalian UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
ABSTRAK Seiring dengan berkembangnya berbagai macam industri yang ada di Indonesia, industri garmen juga mengalami kemajuan yang pesat. Hal ini menyebabkan munculnya banyak perusahaan yang bergerak dalam
Lebih terperinciEVALUASI PENERAPAN KALKULASI HARGA POKOK PROSES DALAM KAITANNYA DENGAN PENILAIAN PERSEDIAAN
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 5 No. 2, Oktober 2005 : 92 98 EVALUASI PENERAPAN KALKULASI HARGA POKOK PROSES DALAM KAITANNYA DENGAN PENILAIAN PERSEDIAAN Oleh I r i y a d i Dosen Tetap Sekolah Tinggi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. dan berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab terdahulu, maka penulis dapat
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang tekah dilakukan pada CV. Karang Indah dan berdasarkan hasil pembahasan pada bab-bab terdahulu, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa
Lebih terperinciAnalisis Harga Pokok Produksi Amplang Pada UD Mawar Sari Di Samarinda. Ety Murdiana Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman
Analisis si Amplang Pada UD Mawar Sari Di Samarinda Ety Murdiana Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Iskandar, SE., M.Si, Ak Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman Muhammad Ikbal, SE., M.Sa Fakultas
Lebih terperinciRisma Yurnita, Holly Deviarti. Universitas Bina Nusantara Jln. Kebon Jeruk Raya No. 20 Jakarta Barat Phone
ANALISIS PERBANDINGAN METODE TRADISIONAL DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING UNTUK MENGHITUNG HARGA POKOK PRODUKSI (STUDI KASUS PADA PT.PYRAMID MEGAH SAKTI DI MAKASSAR) Risma Yurnita, Holly Deviarti Universitas
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PRUSAHAAN ROKOK SURYA ALAMI PAMEKASAN MADURA SKRIPSI
ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PRUSAHAAN ROKOK SURYA ALAMI PAMEKASAN MADURA SKRIPSI Oleh: KHOIRUL UMAM 201010170311207 FAKULTAS EKONOMI DAN
Lebih terperinciJURNAL ANALISIS PENERAPAN CVP (COST VOLUME PROFIT) UNTUK PERENCANAAN LABA PADA UD. TIDAR KEDIRI
JURNAL ANALISIS PENERAPAN CVP (COST VOLUME PROFIT) UNTUK PERENCANAAN LABA PADA UD. TIDAR KEDIRI ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION CVP (COST VOLUME PROFIT) PLANNING FOR PROFIT ON UD. TIDAR KEDIRI Oleh: TRI
Lebih terperinciPENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011)
PENENTUAN TARIF BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) STANDAR DALAM PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI (Studi pada PT. Sigi Multi Sejahtera Pasuruan Tahun 2011) Radinas Putri Ayuning Firdaus Ach. Husaini M. G. Wi
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi
BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN 2.1 Harga Pokok Produksi 1. Pengertian Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini dimana perindustrian semakin maju dan didukung dengan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang pesat sangat dirasakan
Lebih terperinciPERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN Gejala-gejala Sistem Biaya yang Telah Usang 1. Hasil penawaran yang sulit dijelaskan 2. Harga jual bervolume tinggi yang ditetapkan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa: 1. Metode pemilihan pemasok kawat pada perusahaan Medion berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan manufaktur dalam melakukan produksi memerlukan pengorbanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan manufaktur dalam melakukan produksi memerlukan pengorbanan sumber daya untuk memproses bahan mentah atau bahan setengah jadi menjadi barang jadi.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. PT.Merak Mekar Abadi perlu menerapkan metode target costing dalam perhitungan
56 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan mengenai penerapan metode target costing dalam upaya meningkatkan volume penjualan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri. Kenapa sektor industri dituntut untuk selalu berkembang? Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi saat ini, perkembangan dunia usaha semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Dimana perusahaan tidak hanya menghadapi persaingan lokal
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PT TUNGGUL NAGA ALOKASI BIAYA OVERHEAD PABRIK DALAM TIAP PRODUK DALAM SISTEM TRADISIONAL
LAMPIRAN 1 PT TUNGGUL NAGA ALOKASI BIAYA OVERHEAD PABRIK DALAM TIAP PRODUK DALAM SISTEM TRADISIONAL PRODUK VOLUME PRODUK TARIF BOP / UNIT BOP Classic 605,503 Rp 182.40 Rp 110,443,747 Premium 4,718,519
Lebih terperinciANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT. SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO
ANALISIS METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI TERHADAP PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE FULL COSTING PADA PT. SUMBER DJAJA PERKASA SIDOARJO Setiya Isna Pratiwi, Widya Susanti, Arief Rahman Program
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING
ANALISIS PERBANDINGAN PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (Studi Kasus pada Perusahaan Galunggung Raya Block Tasikmalaya) ANISA NURSALEHA TRI LESTARI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan suatu perusahaan adalah untuk menghasilkan keuntungan, menjaga kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk meningkatkan profitabilitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Manajemen Pihak pihak yang mempunyai kepentingan terhadap perkembangan suatu perusahaan sangat memerlukan informasi akuntansi, untuk memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan adalah untuk dapat menjaga kelangsungan. hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta dapat meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan suatu perusahaan adalah untuk dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta dapat meningkatkan profitabilitas dari waktu ke
Lebih terperinciPENENTUAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY-BASED COSTING)
PENENTUAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY-BASED COSTING) PENDAHULUAN Activity-based costing (ABC) membebankan biaya ke produk atau jasa berdasarkan konsumsi terhadap aktivitas. Sistem ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era perdagangan bebas setiap perusahaan bersaing tidak hanya pada perusahaan domestik saja, tetapi juga pada perusahaan internasional. Oleh karena
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Biaya Biaya merupakan pengeluaran-pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk suatu proses produksi. Untuk mendefinisikan biaya secara jelas, penulis akan memberikan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perhitungan Biaya Produksi PT. Sorin Maharasa adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam industri berbahan baku daging. Perusahaan tersebut menghasilkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Biaya II.1.1 Pengertian Biaya Hansen dan Mowen yang diterjemahkan oleh Hermawan (2000) mendefinisikan, Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. melakukan pengamatan, pengumpulan data, dan. melakukan analisis atas data yang telah diperoleh dari perusahaan Bakpia
68 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah penulis melakukan pengamatan, pengumpulan data, dan melakukan analisis atas data yang telah diperoleh dari perusahaan Bakpia Djogdja, maka penulis membuat kesimpulan
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... iii v vi BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Perumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Manfaat Penelitian... 4
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus pada CV Putra Jaya Rotan)
ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA HARGA POKOK PRODUKSI (Studi Kasus pada CV Putra Jaya Rotan) Jemy Hendra Widyanto 1) Rispantyo 2) Djoko Kristianto 3) 1, 2, 3)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan pasar dan perdagangan internasional yang disebabkan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan pasar dan perdagangan internasional yang disebabkan oleh peningkatan perekonomian di seluruh dunia dan didorong oleh kemajuan teknologi menyebabkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Biaya Menjalankan suatu usaha membutuhkan biaya yang harus dikeluarkan agar perusahaan mampu terus berkualitas. Biaya sendiri merupakan hal yang sangat penting dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dampak dari globalisasi sudah semakin terlihat pada berbagai aspek
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dampak dari globalisasi sudah semakin terlihat pada berbagai aspek kehidupan perusahaan, baik pada negara yang sudah maju maupun pada negara yang sedang
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. manajemen di dalam mengambil keputusan. Manajemen memerlukan informasi yang
BAB IV PEMBAHASAN Kelancaran atau keberhasilan suatu perusahaan tergantung pada kemampuan manajemen di dalam mengambil keputusan. Manajemen memerlukan informasi yang dapat dipercaya sebagai dasar untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki visi, misi dan tujuan yang ingin dicapai,
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan memiliki visi, misi dan tujuan yang ingin dicapai, terutama mencapai laba yang optimal. Oleh sebab itu, manajemen harus
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1 Simpulan Setelah melakukan pemeriksaan penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan anggaran sebagai alat pengendalian biaya pada PT Pelindo Husada Citra maka
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Biaya Penentuan biaya selalu menjadi fokus utama bagi para manajer karena melalui pembebanan biaya bagi setiap item (produk maupun jasa) yang dihasilkan membantu para manajer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hotel terhadap pelanggannya misalnya fasilitas kolam renang, restoran, fitness center,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin banyaknya perusahaan jasa terutama yang bergerak di bidang pariwisata dan perhotelan menyebabkan semakin ketatnya persaingan antar hotel. Keberhasilan
Lebih terperinciPenentuan Harga Pokok Kamar Hotel dengan. Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada Hotel Rachmad Jati Caruban) Oleh: Ratna Kusumastuti
Penentuan Harga Pokok Kamar Hotel dengan Metode Activity Based Costing (Studi Kasus pada Hotel Rachmad Jati Caruban) Oleh: Ratna Kusumastuti Desen Pembimbing: Prof. Gugus Irianto, SE., MSA., Ph.D., Ak
Lebih terperinciNama : Henny Ria Hardiyanti NPM : Kelas : 3 EB 18
Analisis Penerapan Activity Based Costing Sistem Dalam Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PT. V. Collection Sejahtera Periode 2011 Nama : Henny Ria Hardiyanti NPM : 22209555 Kelas : 3 EB 18 LATAR BELAKANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang modern, dimana perkembangan dunia usaha berkembang dengan pesat. Setiap perusahaan saling bersaing dan beradu strategi dalam menarik konsumen.
Lebih terperinciOLEH : SRI PRATIWI SUHARDI
ANALISIS PEMBEBANAN BIAYA OVERHEAD PABRIK BERDASARKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PERUSAHAAN BULUKUMBA JAYA KENDARI OLEH : SRI PRATIWI SUHARDI ABSTRACT This research aimed to knows the imposition
Lebih terperinciBAB II PENENTUAN BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) 2.1. Sistem Akuntansi Biaya Tradisional
BAB II PENENTUAN BIAYA OVERHEAD PABRIK (BOP) BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) 2.1. Sistem Akuntansi Biaya Tradisional Perkembangan teknologi yang semakin pesat, mengakibatkan perubahan pola persaingan
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN BEBAN POKOK PRODUKSI GUNA MENGETAHUI HARGA JUAL PRODUK YANG TEPAT (Studi Kasus Pada UD. Wijaya Food Blitar)
Riset Mahasiswa Ekonomi (RITMIK) Vol. 3, No. 3 (2016) ANALISIS PERHITUNGAN BEBAN POKOK PRODUKSI GUNA MENGETAHUI HARGA JUAL PRODUK YANG TEPAT (Studi Kasus Pada UD. Wijaya Food Blitar) Titi Wahyuningsih
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi.
Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Akuntansi Biaya Akuntansi Aktivitas : Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas dan Manajemen Berdasarkan Aktivitas (Activity Accounting : Activity Based Costing & Activity
Lebih terperinciAKRUAL Jurnal Akuntansi
AKRUAL 8 (1) (2016): 28-43 e-issn: 2502-6380 AKRUAL Jurnal Akuntansi http://journal.unesa.ac.id/index.php/aj ANALISIS PERHITUNGAN BIAYA SATUAN (UNIT COST) SPP BULANAN PROGRAM REGULER DAN PREMIUM DI SEKOLAH
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT MUSTIKA RATU, TBK.
PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT MUSTIKA RATU, TBK. Nama : Adventia Diah Rosari NPM : 22209204 Pembimbing : B. Sundari, SE., MM. Latar Belakang: Pada
Lebih terperinciPERBANDINGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM TRADISIONAL DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA INDUSTRI KERAJINAN BAMBU KARTI AJI
PERBANDINGAN BIAYA PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM TRADISIONAL DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM PADA INDUSTRI KERAJINAN BAMBU KARTI AJI Andi Arvianto Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing, Activity Based Management. Angela Dirman, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas FEB
Akuntansi Biaya Modul ke: Activity Accounting: Activity Based Costing, Activity Based Management Fakultas FEB Angela Dirman, SE., M.Ak Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Content Activity Based
Lebih terperinciPERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI, ACTIVITY BASED COSTING DAN SISTEM BIAYA KONVENSIONAL PADA PERUSAHAAN X.
PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI, ACTIVITY BASED COSTING DAN SISTEM BIAYA KONVENSIONAL PADA PERUSAHAAN X. Maya Sova dan Juli Anwar Universitas Respati Indonesia & STIE Binaniaga ABSTRACT The activity Based
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Klasifikasi Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Biaya merupakan salah satu pengeluaran yang pasti dalam suatu perusahaan, oleh karenanya, biaya sangat diperlukan dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Akuntansi Biaya dan Konsep Biaya. dan pengambilan keputusan yang lain.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori A. Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya dan Konsep Biaya Menurut Mulyadi (2003) Akuntansi Biaya adalah sistem informasi yang menghasilkan informasi
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA PRODUK PLYWOOD MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM
PENENTUAN HARGA PRODUK PLYWOOD MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM Nugroho Noto Susanto, Mochammad Chaeron, Sutrisno Jurusan Teknik Industri, FTI Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN SISTEM TRADISIONAL COSTING DENGAN SISTEM JUST IN TIME (JIT) DALAM MENENTUKAN KALKULASI BIAYA PRODUKSI
ANALISIS PERBANDINGAN SISTEM TRADISIONAL COSTING DENGAN SISTEM JUST IN TIME (JIT) DALAM MENENTUKAN KALKULASI BIAYA PRODUKSI PADA PT KEDIRI TANI SEJAHTERA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Biaya Pengertian Biaya
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Menurut Mulyadi (2014:8) mendefinisikan biaya sebagai berikut: Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang,
Lebih terperinciPenerapan Metode Full Costing Untuk Perhitungan Harga Jual Produk Pada Industri Kecil (Studi Kasus Home Industry Citra Snack Pekanbaru)
20 Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis Vol.7, Desember 2014, 20-27 Penerapan Metode Full Costing Untuk Perhitungan Harga Jual Produk Pada Industri Kecil (Studi Kasus Home Industry Citra Snack Pekanbaru)
Lebih terperinciPENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN MINIMUM BIAYA OPERASIONAL LEMBAGA PENDIDIKAN SWASTA
25 PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING DALAM PENENTUAN MINIMUM BIAYA OPERASIONAL LEMBAGA PENDIDIKAN SWASTA Novy Karmelita Indrawati Email : Nov_karmel@yahoo.com STIE INDOCAKTI Jl. Besar Ijen No. 90-92 Malang,
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSB Nirmala,Kediri)
PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSB Nirmala,Kediri) Ninik Anggraini Dosen Jurusan Akuntansi Fak. Ekonomi UNISKA Kediri ABSTRAK
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gerakan cepat menuju perekonomian global didukung perkembangan IT yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Gerakan cepat menuju perekonomian global didukung perkembangan IT yang semakin canggih telah mempertajam kompetisi antar perusahaan di dunia ini. Perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya 2.1.1 Pengertian Biaya Ada beberapa pengertian biaya yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya: Daljono (2011: 13) mendefinisikan Biaya adalah suatu pengorbanan sumber
Lebih terperinci