JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:
|
|
- Sudomo Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: Analisa Termodinamika Pengaruh Ambient Temperature Terhadap Unjuk Kerja Turbin Gas TEG 6210 dan TEG 6220 (Tipe Centaur ) Pada Tambora Field Operation, Total E&P Indonesie Alfina Widyastuti dan Wawan Aries Widodo Laboratorium Mekanika dan Mesin-Mesin Fluida, Bidang Studi Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya Indonesia wawanaries@me.its.ac.id Abstrak Turbine Engine Generator (TEG) 6210 dan 6220 merupakan turbin gas tipe Centaur yang digunakan sebagai supply energi listrik di Central Processing Unit (CPU) Tambora, salah satu lapangan operasi milik Total E&P Indonesie. Power output maksimum turbin gas saat dilakukan testing & comissioning adalah sebesar 2,5 MW e. Power output yang dihasilkan oleh kedua turbin gas menurun ketika dilakukan tes unjuk kerja. Data operasi menunjukkan bahwa ambient temperature pada keadaan existing lebih tinggi daripada keadaan testing & comissioning. Kenaikan ambient temperature adalah salah satu faktor yang menyebabkan penurunan power output turbin gas. Oleh sebab itu, digunakan analisa termodinamika untuk mengetahui seberapa besar penurunan unjuk kerja turbin gas yang disebabkan oleh kenaikan ambient temperature. Parameter unjuk kerja turbin gas yang diteliti thermal efficiency, power output, specific fuel consumption, dan heat rate. Variasi penelitian yang dipilih adalah ambient tempeature dan base load. Berdasarkan variasi penelitian yang telah dilakukan, pengaruh dari kenaikan ambient temperature terhadap keempat parameter unjuk kerja turbin gas dapat diketahui. Kenaikan ambient temperature menyebabkan penurunan power output dan thermal efficiency. Di sisi lain, kenaikan ambient temperature juga menyebabkan peningkatan specific fuel consumption dan juga heat rate. Secara umum, kenaikan ambient temperature dapat menyebabkan penurunan unjuk kerja turbin gas apabila dilihat dari keempat parameter unjuk kerja turbin gas tersebut. Kata Kunci Turbin Gas, Unjuk Kerja, Ambient Temperature, Base Load C I. PENDAHULUAN entral Processing Unit (CPU) adalah salah satu lapangan operasi tempat pengolahan gas alam milik Total E&P Indonesie yang berada di wilayah Tambora. Dalam proses pengolahan gas alam, diperlukan peralatanperalatan seperti pompa, gycol contactor, kompresor gas, dan lain-lain. Peralatan-peralatan tersebut membutuhkan energi listrik guna menunjang proses produksi. Energi listrik di CPU tidak hanya digunakan pada area proses saja. Energi listrik juga diperlukan sebagai penerangan di area camp dan kantor. Kebutuhan energi listrik di CPU dihasilkan oleh Turbine Engine Generator (TEG) 6210 dan TEG TEG 6210 dan TEG 6220 adalah turbin gas poros tunggal penggerak generator dengan tipe Centaur Turbin gas ini terdiri dari tiga komponen utama, yaitu kompresor aksial, ruang bakar, dan turbin aksial. Keberadaan TEG 6210 dan TEG 6220 sangat vital baik untuk penghasil energi listrik pada kehidupan sehari-hari di CPU, maupun untuk kelangsung proses produksi. Oleh sebab itu, unjuk kerja kedua TEG diharapkan tetap berada pada kondisi optimal. Power output yang dapat dihasilkan oleh masing-masing TEG 6210 dan TEG 6220 pada saat testing & comissioning adalah sebesar 2,5 MW e. Power output kedua TEG mengalami penurunan ketika dilakukan tes unjuk kerja pada keadaan existing. Salah satu perbedaan kondisi operasi saat testing & comissioning dan existing adalah ambient temperature-nya. Ambient temperature pada saat existing lebih tinggi dari pada saat testing & comissioning. Turbin gas merupakan pesawat mesin konversi energi yang menghasilkan kerja berupa putaran poros untuk menggerakkan beban [1]. Untuk turbin gas berporos tunggal, beban yang digerakkan adalah generator listrik. Turbin gas mampu menghasilkan daya yang cukup besar dengan ukuran yang kompak. Alhasil, turbin gas banyak digunakan sebagai penghasil sumber daya listrik untuk industri proses serta industri pengolahan minyak dan gas alam yang pada umumnya terletak di lepas pantai. Turbin gas sederhana terdiri dari tiga komponen utama yaitu, kompresor aksial, ruang bakar dan turbin aksial. Ibrahim dan Rahman [2] melakukan sebuah penelitian berjudul Effect Operation Conditions on The Performance of A Gas Turbine Power Plant. Penelitian ini menggunakan analisa termodinamika siklus Brayton.. Subjek penelitian adalah turbin gas SIEMENS SGT yang beroperasi di DEWA, salah satu pembangkit listrik di Al Aweer, Dubai. Variasi penelitian yang dipilih adalah ambient temperature dan base load. Parameter unjuk kerja yang dilihat adalah thermal efficiency dan power output. Hasil yang didapat adalah kenaikan ambient temperature menyebabkan penurunan nilai thermal efficiency dan power output turbin gas. Setiap kenaikan 1 o C dari keadaan ISO (15 o C), turbin gas mengalami penurunan 0,1% dari sisi thermal efficiency dan 1,47MW e untuk power output yang dihasilkan. Sebuah penelitian lebih lanjut mengenai efek ambient temperature terhadap unjuk kerja turbin gas dilakukan oleh Za dan Zubaidy [3]. Za dan Zubaidy meneliti tentang pengaruh kondisi operasi lapangan terhadap unjuk kerja turbin gas. Kondisi operasi lapangan yang dimaksud adalah ambient temperature. Variabel penelitian yang dipilih adalah ambient temperature dan turbine inlet temperature. Output penelitiannya adalah thermal effiiciency dan power output turbin gas. Kesimpulan yang didapat adalah sebagai
2 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: Tabel 1. Input dan Output Penelitian. Pemilihan variabel penelitian didasarkan pada kajian penelitian terdahulu dan kondisi lapangan yang ada. Variabel Kontrol Turbine Inlet Temperature (T 3) T 3,100%= 925 o C T 3,80% = 790 o C T 3, 40% = 570 o C Input Penelitian Output Penelitian Variabel Bebas Ambient Temperature 20 o C, 25 o C,30 o C, 35 o C, 40 o C Base Load 100%, 80%, 40% Gambar. 1. Sistem TEG 6210 dan TEG 6220 [4.].Sistem yang dianalisa akan dimodelkan seperti gambar ini. -Thermal Efficiency( η th) -Heat Rate(HR) -Specific Fuel Consumption (sfc) -Power Output(P out) berikut. Peningkatan ambient temperature pada turbine inlet temperature yang dijaga konstan menyebabkan peningkatan specific fuel consumption yang dibutuhkan oleh turbin gas. Namun, peningkatan thermal efficiency pada turbine inlet temperature yang dijaga konstan juga diikuti dengan penurunan thermal efficiency. Penelitian-penelitian terdahulu telah menyebutkan mengenai pengaruh dari ambient temperature terhadap unjuk kerja turbin gas. ASME PTC 22 [5] membuat standar mengenai parameter unjuk kerja yang harus dilitihat ketika turbin gas beroperasi. Terdapat empat parameter, antara lain themal efficiency, power output, specific fuel consumption, dan heat rate. Melalui keempat parameter tersebut, turbin gas dapat dinilai secara kuantitatif apakah telah terjadi penurunan unjuk kerja atau tidak. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis termodinamika untuk melihat unjuk kerja dari TEG 6210 dan TEG Variabel bebas dari penelitian ini adalah ambient temperature dan base load. Variabel konstannya adalah turbine inlet temperature. Keempat parameter unjuk kerja yang dilihat mengacu pada standar yang ditetapkan ASME PTC 22, yaitu thermal efficiency, power output, specific fuel consumption, dan heat rate. Data yang diolah terbagi menjadi dua, yaitu data testing & comissioning dan existing. Data testing & comissioning adalah data yang diambil ketika turbin gas pertama kali diuji coba. Data existing adalah data yang diambil ketika TEG 6210 dan TEG 6220 dilakukan tes unjuk kerja. Perencanaan input dan output penelitian ditunjukkan pada tabel 1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui unjuk kerja existing dari TEG 6210 dan TEG 6220 dilihat dari keempat parameter unjuk kerja turbin gas seperti yang telah diutarakan oleh ASME PTC 22. Selanjutnya, unjuk kerja pada keadaan existing tersebut dibandingkan dengan unjukkerja pada saat tesing & comissioning untuk dilihat persentase penurunannya. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan yang berbasis studi kasus yang terjadi di lapangan, dalam hal ini adalah penurunan power output saat exisiting pada turbin gas di CPU, Tambora. Metode penelitian dilakukan dengan pendekatan termodinamika. Penelitian yang dilakukan diawali dengan pemodelan sistem TEG 6210 dan TEG 6220, perhitungan unjuk kerja pada kedua TEG untuk testing & comissioning dan existing, anaisis terhadap T-s diagram yang dihasilkan, yang terakhir adalah studi variasi ambient temperature dan base load terhadap keempat parameter unjuk kerja turbin gas. A. Pemodelan Sistem TEG 6210 dan TEG 6220 Pemodelan kedua turbin gas dilakukan untuk mempermudah analisis sistem. TEG 6210 dan TEG 6220 dimodelkan seperti siklus turbin gas sederhana atau yang lebih dikenal dengan siklus Brayton. Gambar 1 adalah salah contoh pemodelan untuk sistem TEG 6210 pada kondisi testing & comissioning. Udara atmosfer dengan ambient temperature 32 o C masuk kompresor dan terkompresi. Udara bertekanan memasuki ruang bakar dan bercampur dengan bahan bakar berupa natural gas membentuk flue gas. Flue gas keluar dari ruang bakar mempunyai temperatur sebesar 930 o C. Flue gas berekspansi ke turbin aksial sehingga tekanan dan temperaturnya turun. Sebelum keluar ke atmosfer, flue gas masuk ke exhaust terlebih dahulu. Di exhaust, flue gas mengalami pressure losses sebesar 0,11 bar dan kemudian keluar ke atmosfer. Kerja neto yang dihasilkan oleh turbin gas digunakan untuk memutar poros. Poros turbin berputar dengan kecepatan yang lebih tinggi daripada kecepatan putar generator. Oleh karena itu, reduction gearbox digunakan untuk mereduksi kecepatan putar poros turbin gas sehingga sinkron dengan kecepatan putar generator sehingga mempunyai putaran yang sama dengan putaran generator. Generator merubah energi mekanik putaran poros menjadi energi listrik. Daya yang dihasilkan oleh TEG 6210 adalah 2.555,9 kw e. B. Perhitungan Unjuk Kerja Turbin Gas Perhitungan unjuk kerja turbin gas dimulai dengan perhitungan di area kompresor, kemudian ruang bakar, dan selanjutnya adalah turbin gas. Kerja kompresor dan turbin gas ditunjukkan dengan perumusan berikut ini, [ ] (1) dan [ ] (2) W c = kerja kompresor aksial per massa udara [kj/kg]
3 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: Gambar. 2. Grafik termodnimaika T-s diagaram dari TEG Garis merah mewakili kondisi existing. Garis biru mewakili kondisi testing & comissioning. *s = entropi [kj/kg.k] * p= pressure losses [bar] h T c p r pc = entalpi spesifik [kj/kg] = temperatur [K] = kalor spesifik pada tekanan konstan [kj/kg.k] = rasio kompresi dari kompresor aksial r et = rasio ekpansi dari turbin aksial η cs = efisiensi isentropik dari kompresor aksial [%] n = indeks politropik Subscripts 1 = sisi inlet kompresor aksial 2 = sisi discharge kompresor aksial a = udara g = flue gas Hasil dari persamaan (1) dan (2) disubtitusikan ke persamaan berikut, (3) dengan W net adalah kerja neto yang dihasilkan oleh turbin gas dengan satuan kj/kg. Persamaan unjuk kerja turbin gas dimulai dengan menghitung thermal efficiency, power output turbin gas, specific fuel consumption, dan yang terakhir adalah heat rate.persamaan yang digunakan untuk menghitung thermal efficiency turbin gas adalah sebagai berikut, th = thermal efficiency [%] Q in = kalor input [kj/kg] Setelah nilai dari thermal efficiency diketahui dengan persamaan (4), dilakukan perhitungan untuk mencari nilai power output. Persamaan yang digunakan untuk menghitung power output turbin gas adalah sebagai berikut, (5) P out = daya yang dihasilkan [KWe] ṁ 4 = laju aliran massa exhaust [kg/s] g = efisiensi generator [%] Perumusan yang digunakan untuk mencari specific fuel consumption adalah sebagai berikut, dimana, (4) (6) Tabel 1. Nilai constant ratio untuk berbagai kombinasi pasangan BL TAMB ΗTH SFC PO HR [%] [ O C] [%] [KGF/ [KJ [KWE] KW.H] /KWE.H] 20 50,09 0, ,19 0, ,92 0, ,62 0, ,51 0, ,50 0, ,38 0, ,18 0, ,24 0, ,78 0, ,28 0, ,06 0, sfc = specific fuel consumption [kg/kwh] f = fuel to air ratio [kg fuel/kg air] Dan yang terakhir adalah perumusan untuk menghitung nilai heat rate. (7) HR = Heat Rate [kj/kw e. h] P out = Power output [kw e ] ṁ f = laju alir bahan bakar [kg f /h] LHV= Lower Heating Value [kj/kg] III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. T-s Diagram Sistem TEG 6210 dan TEG 6220 Analisis termodinamika terhadap sistem TEG 6210 dan TEG 6220 dilakukan dengan membuat grafik T-s diagram. Dari T-s diagram tersebut, kerja yang dihasilkan oleh kedua TEG saat testing & comissioning dapat diidentifikasi dan diketahui perbedaannya. Gambar 2 merupakan satu contoh T-s diagram dari TEG Hanya saja, gambar 2 tersebut sengaja tidak dibuat dengan skala yang tepat supaya perbedaaan dan proses yang terjadi pada setiap titik kerja dapat terlihat. Berdasarkan T-s diagram, terlihat bahwa kurva yang dihasilkan oleh TEG 6220 saat kondisi testing & comissioning berbeda dengan existing. Luasan area di bawah kurva untuk kondisi testing & comissioning lebih besar dari pada kondisi existing. Dalam prinsip termodinamika, integrasi dari luasan di bawah mengindikasikan kerja neto yang dihasilkan oleh turbin gas. Hal ini menunjukkan bahwa kerja neto yang dihasilkan oleh TEG 6220 pada kondisi existing lebih kecil dari pada testing & comissioning. Pada pembahasan awal disebutkan bahwa salah satu faktor pembeda dari kedua kondisi tersebut adalah nilai ambient temperature. Ambient temperature untuk kondisi existing lebih tinggi dari pada kondisi testing & comissioning. Oleh sebab itu, peningkatan ambient temperature yang terjadi dapat menyebabkan penurunan kerja neto yang dihasilkan oleh turbin gas.
4 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: Gambar. 3. Contoh grafik yang menerangkan tentang pengaruh perubahan ambient temperature terhadap thermal efficiency TEG Trendline yang sama juga didapatpada grafik pengaruh perubahan ambient temperature terhadap thermal efficiency TEG Gambar. 5. Contoh grafik yang menerangkan tentang pengaruh perubahan ambient temperature terhadap specific fuel consumption TEG Trendline yang sama juga didapatpada grafik pengaruh perubahan ambient temperature terhadap specific fuel consumption TEG Dari analisa termodinamika yang telah dilakukan, semua mengacu pada satu pernyataan. Peningkatan ambient temperature dapat menyebabkan penurunan unjuk kerja turbin gas. Kasus ini berlaku baik pada TEG 6210 maupun TEG Pernyataan ini diperkuat dengan data-data yang didapat dari perhitungan serta interpretasi secara grafik melalui T-s diagram. B. Variasi Ambient gtemperature terhadap Unjuk Kerja TEG 6210 dan TEG 6220 Dengan melakukan variasi penelitian seperti yang ada pada tabel 1, akan didapatkan empat grafik sebagai berikut: 1) Grafik th = f (T amb, % base load) TEG ) Grafik P o = f (T amb, % base load) TEG ) Grafik sfc= f (T amb, % base load) TEG ) Grafik HR = f (T amb, % base load) TEG 6210 Penjelan dari gambar 3 adalah sebagai berikut. Kenaikan ambient temperature menyebabkan penurunan thermal efficiency pada ketiga base load. Trendline grafik di atas menggambarkan bahwa penurunan thermal efficiency yang terjadi tidak terlalu signifikan untuk base load 100% dan 80%. Penurunan thermal efficiency akibat kenaikan ambient temperature lebih signifikan untuk base load yang rendah. Perbedaan utama antara base load 100%, 80%, dan 40% terletak pada kecepatan putar rotor. Base load 40% mempunyai kecepatan putar yang terendah dan yang tertinggi adalah base load 100%. Hal ini mempunyai Gambar. 4. Contoh grafik yang menerangkan tentang pengaruh perubahan ambient temperature terhadap power output TEG Trendline yang sama juga didapat pada grafik pengaruh perubahan ambient temperature terhadap power output TEG pengertian bahwa tingkat kebutuhan bahan bakar yang terendah dimiliki oleh base load 100%. Pada base load 100%, kerja neto yang dihasilkan lebih besar namun tingkat kebutuhan bahan bakarnya lebih rendah daripada kedua base load lainnya Hal inilah yang menyebabkan penurunan thermal efficiency yang terjadi akibat kenaikan thermal efficiency tidak terlalu signifikan pada base load dengan putaran tinggi, contohnya pada base load 100% dan 80% Dari gambar 4 diketahui sebuah hubungan bahwa pada persentase base load yang sama, peningkatan ambient temperature menyebabkan penurunan power output yang dihasilkan oleh turbin gas. Trendline yang memiliki nilai power output yang paling tinggi adalah pada base load 100%. Trendline yang paling rendah dimiliki oleh base load 40%. Power output merupakan indikasi dari kemampuan yang dimiliki turbin gas dalam menghasilkan daya listrik. Penurunan power output yang terjadi akibat kenaikan ambient temperature memberi informasi bahwa turbin gas sudah tidak mampu lagi beropasi secara optimal. Dari gambar 5, dapat diketahui hubungan antara variasi ambient temperature terhadap specific fuel consumption. Pada persentase base load yang sama, kenaikan ambient temperature diiringi dengan kenaikan specific fuel consumption. Pada base load 40%, nilai specific fuel consumption dengan ambient temperature sebesar 20 o C adalah 0,32 kg f /kwh. Pada ambient temperature 30 o C, nilai specific fuel consumption-nya adalah 0,37 kg f /kwh. Trendline yang memiliki nilai specific fuel consumption yang paling tinggi adalah pada base load 100% dan trendline yang memiliki nilai paling rendah adalah pada base load 40%. Specific fuel consumption menyatakan banyaknya kilogram bahan bakar yang dibutuhkan tiap satuan daya yang dihasilkan oleh turbin gas. Idealnya, diinginkan nilai heat rate yang minimal untuk dapat menghasilkan daya yang maksimal. Peningkatan nilai specific fuel consumption menyebabkan pemakaian bahan bakar meningkat. Dari gambar 6, dapat diketahui hubungan antara variasi ambient temperature terhadap heat rate. Pada persentase base load yang sama, semakin tinggi ambient temperature, semakin besar heat rate yang dibutuhkan oleh turbin gas. Trendline yang memiliki nilai heat rate yang paling tinggi adalah pada base load 100%. Base load dengan nilai heat rate paling rendah dimiliki oleh base load 40%. Nilai heat rate untuk ambient temperature 20 o C dan
5 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: E&P Indonesie selaku perusahaan tempat mengambil data yang digunakan dalam penelitian ini. Ucapan terimakasih juga penulis haturkan kepada Bapak Wawan Aries Widodo selaku pembimbing penelitian serta Bapak Heru Mirmanto selaku reviewer dalam penulisan jurnal ilmiah ini. Gambar. 5. Contoh grafik yang menerangkan tentang pengaruh perubahan ambient temperature terhadap heat rate TEG Trendline yang sama juga didapat pada grafik pengaruh perubahan ambient temperature terhadap heat rate TEG base load 40% adalah ,76 kj/kwe.h. Pada ambient temperature 30 o C, nilai heat rate-nya adalah ,11 kj/kwe.h. Heat rate menyatakan besarnya energi kalor yang dibutuhkan untuk menghasilkan listrik tiap 1 kwe.h. Uji heat rate berguna untuk menghitung biaya operasional selama turbin gas beroperasi. Nilai heat rate ini berkaitan erat dengan specific fuel consumption. Nilai heat rate yang meningkat mengindikasikan kebutuhan energi kalor yang semakin besar untuk menghasilkan daya yang sama. Heat rate diinginkan seminimal mungkin untuk Idealnya, diinginkan nilai heat rate yang minimal untuk dapat menghasilkan daya yang maksimal. Peningkatan energi kalor mempunyai arti bahwa bahan bakar yang dibutuhkan untuk menghasilkan daya listrik yang sama akan semakin besar. Biaya yang dikeluarkan untuk memasok bahan bakar akan semakin meningkat pula. IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, ambient temperature mempunyai pengaruh terhadap keempat parameter unjuk kerja turbin gas, baik thermal efficiency, power output, specific fuel consumption, dan heat rate. TEG. Peningkatan ambient temperature dari 32 o C menjadi 35 o C pada TEG 6210 dan TEG 6220 menyebabkan power output turbin gas turun sebesar 20,9 dan 21,0%. Unjuk kerja yang dihasilkan pada keadaan testing & comissioning dengan unjuk kerja yang dihasilkan pada keadaan existing.. Hasil yang didapatkan dari studi variasi ambient temperature terhadap unjuk kerja turbin gas adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan ambient temperature menyebabkan thermal efficiency dan power output turbin gas menurun. Artinya, kerugian energi yang terjadi ketika sistem beroperasi semakin besar sehingga kemampuan turbin gas dalam menghasilkan daya menurun. 2. Peningkatan ambient temperature menyebabkan specific fuel consumption dan heat rate yang dibutuhkan semakin besar. Artinya, energi kalor yang dibutuhkan turbin gas semakin besar sehingga, konsumsi bahan bakarnya meningkat. DAFTAR PUSTAKA [1] Boland, O., Thermal Power Generation. Amsterdam: Elsevier Academic Press [2] Ibrahim, T., Rahman, M., Effect of Operation Conditions on Performance of A Gas Turbine Power Plant. 2nd National Conference in Mechanical Engineering Research and Postgraduate Studies, pp , ISBN: [3] Sa, A.D., Zubaidy, S.A., Gas Turbine Performance at Varying Ambient Temperature. Applied Thermal Engineering 31 (2011) [4] Knodle, M.S., Centaur 40, Centaur 50, and Taurus 50 Gas Turbine Product Technology Update. California: Cat and Catterpillar Inc. [5] ASME,. Performance Test Code on Gas Turbines. Errata to ASME PTC 22, 1997.W.-K. Chen, Linear Networks and Systems (Book style). Belmont, CA: Wadsworth (1993) [6] Burn, K., Kurz, R., Degradation in Gas Turbine Systems. Journal of Associated of Mechanical Engineering. [7] Cohen, H,. Rogers, dan G.F.C., Savaranamutto, H.I.H., Gas Turbine Theory. Essex: Longman House. [8] Dixon, S.L., Fluids Mechanics, Thermodynamics of Turbomachinery Fourth Edition. Liverpool: Reed Educational and Professional Publishing Ltd. [9] Djojodihardjo, H., Dasar-Dasar Termodinamika Teknik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. [10] Farouq, N., Hayat,. Q, Sheng,. L., January Effect of Ambient Temperature on the Performance of Gas Turbines Power Plant. International Journal Computer and Science International Vol.10, Issue 1, No.3. [11] Memon, A.G., Memon, R.A., Harijan, K., Uqaili, M.A., Thermo- Environmental Analysis of An Open Cycle Gas Turbine Plant with Regression Modeling and Optimization, Energy Insititute xxx (2014) 1-8. [12] Cohen, H,. Rogers, dan G.F.C., Savaranamutto, H.I.H., Gas Turbine Theory. Essex: Longman House. [13] Dixon, S.L., Fluids Mechanics, Thermodynamics of Turbomachinery Fourth Edition. Liverpool: Reed Educational and Professional Publishing Ltd. [14] Moran, M.J., Saphiro, H.N., Fundamental Engineering of Thermodynamics Fifth Edition. Sussex: John Willey & Sons Inc. [15] Allen, R.P.,. Performance Test Code on Gas Turbines. ASME PTC 22, [16] Solar Technical Training and Installation and Operation Instructions, CENTAUR 40 Turbine-Driven Generator Set Serial Numbers TEG 6210, TEG 6220 for Tambora-Tunu Phase Project,Total E&P Indonesie [17] Kurz,.R, Gas Turbine Performance. Proceeding of The Thirty-Fourth Turbomachinery Symposiums California: San Diego UCAPAN TERIMA KASIH Penulis A.W. mengucapkan terima kasih kepada Total
Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-137 Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure Ryan Hidayat dan Bambang
Lebih terperinciPENGARUH BYPASS RATIO OVERALL PRESSURE RATIO, DAN TURBINE INLET TEMPERATURE TERHADAP SFC PADA GAS-TURBINE ENGINE
PENGARUH BYPASS RATIO OVERALL PRESSURE RATIO, DAN TURBINE INLET TEMPERATURE TERHADAP SFC PADA GAS-TURBINE ENGINE Muhamad Jalu Purnomo Jurusan Teknik Penerbangan Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Jalan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH COMPRESSOR WASHING TERHADAP EFISIENSI KOMPRESOR DAN EFISIENSI THERMAL TURBIN GAS BLOK 1.1 PLTG UP MUARA TAWAR
49 ANALISIS PENGARUH COMPRESSOR WASHING TERHADAP EFISIENSI KOMPRESOR DAN EFISIENSI THERMAL TURBIN GAS BLOK 1.1 PLTG UP MUARA TAWAR Bambang Setiawan *, Gunawan Hidayat, Singgih Dwi Cahyono Program Studi
Lebih terperinciANALISIS SUDU KOMPRESOR AKSIAL UNTUK SISTEM TURBIN HELIUM RGTT200K ABSTRAK ABSTRACT
ANALISIS SUDU KOMPRESOR AKSIAL UNTUK SISTEM TURBIN HELIUM RGTT200K Sri Sudadiyo Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir ABSTRAK ANALISIS SUDU KOMPRESOR AKSIAL UNTUK SISTEM TURBIN HELIUM RGTT200K.
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Rasio Reheat Pressure dengan Main Steam Pressure terhadap Performa Pembangkit dengan Simulasi Cycle-Tempo
B117 Analisis Pengaruh Rasio Reheat Pressure dengan Main Steam Pressure terhadap Performa Pembangkit dengan Simulasi Cycle-Tempo Raditya Satrio Wibowo dan Prabowo Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Turbin gas adalah suatu unit turbin dengan menggunakan gas sebagai fluida kerjanya. Sebenarnya turbin gas merupakan komponen dari suatu sistem pembangkit. Sistem turbin gas paling
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Termodinamika 2.1.1 Siklus Termodinamika Siklus termodinamika adalah serangkaian proses termodinamika mentransfer panas dan kerja dalam berbagai keadaan tekanan, temperatur,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi pengambilan data merupakan ilmu yang mempelajari metodemetode pengambilan data, ilmu tentang bagaimana cara-cara dalam pengambilan data. Dalam bab ini dijelaskan
Lebih terperinciKARAKTERISASI UNJUK KERJA SISTEM DUAL FUEL GASIFIER DOWNDRAFT SERBUK KAYU DAN DIESEL ENGINE GENERATOR SET 3 KW
KARAKTERISASI UNJUK KERJA SISTEM DUAL FUEL GASIFIER DOWNDRAFT SERBUK KAYU DAN DIESEL ENGINE GENERATOR SET 3 KW Suliono 1) dan Bambang Sudarmanta 2) 1) Program Studi Magister Rekayasa Energi, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciANALISIS TERMODINAMIKA PERFORMA HRSG PT. INDONESIA POWER UBP PERAK-GRATI SEBELUM DAN SESUDAH CLEANING DENGAN VARIASI BEBAN
ANALISIS TERMODINAMIKA PERFORMA HRSG PT. INDONESIA POWER UBP PERAK-GRATI SEBELUM DAN SESUDAH CLEANING DENGAN VARIASI BEBAN Ilham Bayu Tiasmoro. 1), Dedy Zulhidayat Noor 2) Jurusan D III Teknik Mesin Fakultas
Lebih terperinciSTUDI KOMPARASI KINERJA MESIN BERBAHAN BAKAR SOLAR DAN CPO DENGAN PEMANASAN AWAL SKRIPSI
STUDI KOMPARASI KINERJA MESIN BERBAHAN BAKAR SOLAR DAN CPO DENGAN PEMANASAN AWAL SKRIPSI Oleh : ASKHA KUSUMA PUTRA 0404020134 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: B-169
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 B-169 Studi Numerik Peningkatan Cooling Performance pada Lube Oil Cooler Gas Turbine yang Disusun Secara Seri dan Paralel dengan Variasi Kapasitas
Lebih terperinciAnalisa Termoekonomi Pada Sistem Kombinasi Turbin Gas Uap PLTGU PT PJB Unit Pembangkitan Gresik
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Analisa Termoekonomi Pada Sistem Kombinasi Turbin Gas Uap PLTGU PT PJB Unit Pembangkitan Gresik Ika Shanti B, Gunawan Nugroho, Sarwono Teknik Fisika, Fakultas
Lebih terperinciANALISIS EFISIENSI TURBIN GAS TERHADAP BEBAN OPERASI PLTGU MUARA TAWAR BLOK 1
ANALISIS EFISIENSI TURBIN GAS TERHADAP BEBAN OPERASI PLTGU MUARA TAWAR BLOK 1 Ir Naryono 1, Lukman budiono 2 Lecture 1,College student 2,Departement of machine, Faculty of Engineering, University Muhammadiyah
Lebih terperinciPEMODELAN SISTEM KONVERSI ENERGI RGTT200K UNTUK MEMPEROLEH KINERJA YANG OPTIMUM ABSTRAK
PEMODELAN SISTEM KONVERSI ENERGI RGTT200K UNTUK MEMPEROLEH KINERJA YANG OPTIMUM Ign. Djoko Irianto Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir (PTRKN) BATAN ABSTRAK PEMODELAN SISTEM KONVERSI ENERGI
Lebih terperinciTURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. Berat turbin per daya kuda yang dihasilkan lebih besar.
5 TURBIN GAS Pada turbin gas, pertama-tama udara diperoleh dari udara dan di kompresi dengan menggunakan kompresor udara. Udara kompresi kemudian disalurkan ke ruang bakar, dimana udara dipanaskan. Udara
Lebih terperinciBAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK
BAB III SISTEM PLTGU UBP TANJUNG PRIOK 3.1 Konfigurasi PLTGU UBP Tanjung Priok Secara sederhana BLOK PLTGU UBP Tanjung Priok dapat digambarkan sebagai berikut: deaerator LP Header Low pressure HP header
Lebih terperincidan bertempat di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuhan Angin Sibolga digunakan adalah laptop, kalkulator, buku panduan perhitungan NPHR dan
4 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai dari tanggal 16 Maret 2017 23 Maret 2017 dan bertempat di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuhan Angin Sibolga
Lebih terperinciANALISA HEAT RATE DENGAN VARIASI BEBAN PADA PLTU PAITON BARU (UNIT 9)
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 10 No. 1 Januari 2014; 23-28 ANALISA HEAT RATE DENGAN VARIASI BEBAN PADA PLTU PAITON BARU (UNIT 9) Agus Hendroyono Sahid, Dwiana Hendrawati Program Studi Teknik Konversi
Lebih terperinciAnalisa Pengaruh Penambahan Regenerator Pada Sistem Turbin Gas Siklus Terbuka Sederhana (Studi Kasus PT. Indonesia Power UBP Pemaron Singaraja Bali)
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Analisa Pengaruh Penambahan Regenerator Pada Sistem Turbin Gas Siklus Terbuka Sederhana (Studi Kasus PT. Indonesia Power UBP Pemaron Singaraja Bali) Ahmed
Lebih terperinciStudi Eksperimen Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Pemanas Air
Studi Eksperimen Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Pemanas Air Arif Kurniawan Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang E-mail : arifqyu@gmail.com Abstrak. Pada bagian mesin pendingin
Lebih terperinciANALISIS PERFORMANSI MOTOR BAKAR DIESEL SWD 8FG PLTD AYANGAN TAKENGON ACEH TENGAH
ANALISIS PERFORMANSI MOTOR BAKAR DIESEL SWD 8FG PLTD AYANGAN TAKENGON ACEH TENGAH LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III PROGRAM
Lebih terperinciAnalisa Efisiensi Isentropik dan Exergy Destruction Pada Turbin Uap Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap
Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi Analisa Efisiensi Isentropik dan Exergy Destruction Pada Turbin Uap Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap *Eflita Yohana
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN COGENERATION PLANT. oleh Gas turbin yang juga terhubung pada HRSG. Tabel 3.1. Sample Parameter Gas Turbine
48 BAB III ANALISA DAN PERHITUNGAN COGENERATION PLANT 3.1. Sampel data Perhitungan Heat Balance Cogeneration plant di PT X saya ambil data selama 1 bulan pada bulan desember 2012 sebagai referensi, dengan
Lebih terperinciEFISIENSI GAS ENGINE PADA BERBAGAI PUTARAN: STUDI EKSPERIMEN PADA JES GAS ENGINE J208GS
EFISIENSI GAS ENGINE PADA BERBAGAI PUTARAN: STUDI EKSPERIMEN PADA JES GAS ENGINE J208GS Bambang Setyoko Program Studi Diploma Teknik Mesin Fakultas Teknik UNDIP Jl. Prof H. Sudharto, SH, Tembalang, Semarang
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Tekanan Fluida Pemanas pada LPH terhadap Efisiensi dan Daya PLTU 1x660 MW dengan Simulasi Cycle Tempo
B107 Analisis Pengaruh Tekanan Fluida Pemanas pada LPH terhadap Efisiensi dan Daya PLTU 1x660 MW dengan Simulasi Cycle Tempo Muhammad Ismail Bagus Setyawan dan Prabowo Departemen Teknik Mesin, Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. fenomena serta hubungan-hubunganya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, definisi dari penelitian kuantitatif itu sendiri adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI... xi Rumusan Masalah...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR NOTASI... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah...
Lebih terperinciANALISIS PERFORMA ENGINE TURBOFAN PESAWAT BOEING
ANALISIS PERFORMA ENGINE TURBOFAN PESAWAT BOEING 737-300 Sri Mulyani Jurusan Teknik Penerbangan Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Jl. Janti Blok R Lanud Adisutjipto Yogyakarta srimulyani042@gmail.com
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas
BAB II DASAR TEORI. rinsip embangkit Listrik Tenaga Gas embangkit listrik tenaga gas adalah pembangkit yang memanfaatkan gas (campuran udara dan bahan bakar) hasil dari pembakaran bahan bakar minyak (BBM)
Lebih terperinciPEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous Pendahuluan PLTG adalah pembangkit listrik yang menggunakan tenaga yang dihasilkan oleh hasil pembakaran bahan bakar dan udara bertekanan tinggi.
Lebih terperinciANALISIS PERFORMA ENGINE TURBOFAN PESAWAT BOEING
ANALISIS PERFORMA ENGINE TURBOFAN PESAWAT BOEING 737-300 Sri Mulyani Jurusan Teknik PenerbanganSTT Adisutjipto Yogyakarta Jl. Janti Blok R- Lanud Adi-Yogyakarta Srimulyani042@gmail.com ABSTRAK Jenis mesin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLTU merupakan sistem pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan energi panas bahan bakar untuk diubah menjadi energi listrik dengan
Lebih terperinciANALISA HEAT RATE PADA TURBIN UAP BERDASARKAN PERFORMANCE TEST PLTU TANJUNG JATI B UNIT 3
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 10 No. 3 September 2014; 72-77 ANALISA HEAT RATE PADA TURBIN UAP BERDASARKAN PERFORMANCE TEST PLTU TANJUNG JATI B UNIT 3 Bachrudin Azis Mustofa, Sunarwo, Supriyo (1) Mahasiswa
Lebih terperinciBAB V TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. No. Turbin Gas Turbin Uap
BAB V TURBIN GAS Pada turbin gas, pertama-tama udara diperoleh dari udara dan di kompresi dengan menggunakan kompresor udara. Udara kompresi kemudian disalurkan ke ruang bakar, dimana udara dipanaskan.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Turbin Gas Turbin gas adalah turbin dengan gas hasil pembakaran bahan bakar di ruang bakarnya dengan temperatur tinggi sebagai fluida kerjanya. Sebenarnya turbin gas
Lebih terperinciKunci Jawaban Latihan Termodinamika Bab 5 & 6 Kamis, 12 April 2012 W NET
Kunci Jawaban Latihan Termodinamika Bab 5 & 6 Kamis, 12 April 2012 1. Sebuah mesin mobil mampu menghasilkan daya keluaran sebesar 136 hp dengan efisiensi termal 30% bila dipasok dengan bahan bakar yang
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PEMAKAIAN BAHAN BAKAR TERHADAP EFISIENSI HRSG KA13E2 DI MUARA TAWAR COMBINE CYCLE POWER PLANT
ANALISIS PENGARUH PEMAKAIAN BAHAN BAKAR TERHADAP EFISIENSI HRSG KA13E2 DI MUARA TAWAR COMBINE CYCLE POWER PLANT Anwar Ilmar Ramadhan 1,*, Ery Diniardi 1, Hasan Basri 2, Dhian Trisnadi Setyawan 1 1 Jurusan
Lebih terperinciPengaruh Angka Mach terhadap Karakteristik Turbin Gas Cussons P.9005 Berporos Ganda
Pengaruh Angka Mach terhadap Karakteristik Turbin Gas Cussons P.9005 Berporos Ganda Sudjud Darsopuspito Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Sukolilo Surabaya
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMPRESSOR SENTRIFUGAL PADA TURBOCHARGER UNTUK MENAIKAN DAYA MESIN BENSIN 1500cc SEBESAR 25%
PERANCANGAN KOMPRESSOR SENTRIFUGAL PADA TURBOCHARGER UNTUK MENAIKAN DAYA MESIN BENSIN 1500cc SEBESAR 25% DOSEN PEMBIMBING Prof.Dr.Ir. I MADE ARYA DJONI, MSc LATAR BELAKANG Material piston Memaksimalkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
8 BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Energi memiliki peranan penting dalam menunjang kehidupan manusia Seiring dengan perkembangan zaman kebutuhan akan energi pun terus meningkat Untuk dapat memenuhi
Lebih terperinciPENGARUH STUDI EKSPERIMEN PEMANFAATAN PANAS BUANG KONDENSOR UNTUK PEMANAS AIR
PENGARUH STUDI EKSPERIMEN PEMANFAATAN PANAS BUANG KONDENSOR UNTUK PEMANAS AIR Arif Kurniawan Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang; Jl.Raya Karanglo KM. 2 Malang 1 Jurusan Teknik Mesin, FTI-Teknik Mesin
Lebih terperinciAnalisa Termodinamika Pengaruh Penurunan Tekanan Vakum pada Kondensor Terhadap Performa Siklus PLTU Menggunakan Software Gate Cycle
JURNAL TEKNIK POMITS 1 Analisa Termodinamika Pengaruh Penurunan Tekanan Vakum pada Kondensor Terhadap Performa Siklus PLTU Menggunakan Software Gate Cycle Slamet Hariyadi dan Atok Setiyawan Jurusan Teknik
Lebih terperinciAnalisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar Solar dan CNG Berbasis Pada Simulasi
JURNAL TEKNIK SISTEM PERKAPALAN Vol. 1, No. 1, (213) 1-5 1 Analisis Perbandingan Emisi Gas Buang Mesin Diesel Menggunakan Bahan Bakar dan Berbasis Pada Simulasi Yustinus Setiawan, Semin dan Tjoek Soeprejitno
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Termodinamika 2.1.1 Siklus Termodinamika Siklus termodinamika adalah serangkaian proses termodinamika mentransfer panas dan kerja dalam berbagai keadaan tekanan, temperatur,
Lebih terperinciSKRIPSI / TUGAS AKHIR
SKRIPSI / TUGAS AKHIR ANALISIS PEMANFAATAN GAS BUANG DARI TURBIN UAP PLTGU 143 MW UNTUK PROSES DESALINASI ALBERT BATISTA TARIGAN (20406065) JURUSAN TEKNIK MESIN PENDAHULUAN Desalinasi adalah proses pemisahan
Lebih terperinciMETODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PLTG unit pembangkit PT. Dian Swastatika
III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PLTG unit pembangkit PT. Dian Swastatika Sentosa Tbk., yang berlokasi di Wisma Indah Kiat, Jl. Raya Serpong Km 8
Lebih terperinciPrediksi Performa Linear Engine Bersilinder Tunggal Sistem Pegas Hasil Modifikasi dari Mesin Konvensional Yamaha RS 100CC
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) G-161 Prediksi Performa Linear Engine Bersilinder Tunggal Sistem Pegas Hasil Modifikasi dari Mesin Konvensional Yamaha RS 100CC
Lebih terperinciANALISA EFISIENSI PERFORMA HRSG ( Heat Recovery Steam Generation ) PADA PLTGU. Bambang Setyoko * ) Abstracts
ANALISA EFISIENSI PERFORMA HRSG ( Heat Recovery Steam Generation ) PADA PLTGU Bambang Setyoko * ) Abstracts Heat Recovery Steam Generator ( HRSG ) is a construction in combine cycle with gas turbine and
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
15 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kompresor merupakan suatu komponen utama dalam sebuah instalasi turbin gas. Sistem utama sebuah instalasi turbin gas pembangkit tenaga listrik, terdiri dari empat komponen utama,
Lebih terperinciTenaga Uap (PLTU). Salah satu jenis pembangkit PLTU yang menjadi. pemerintah untuk mengatasi defisit energi listrik khususnya di Sumatera Utara.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi listrik terus-menerus meningkat yang disebabkan karena pertumbuhan penduduk dan industri di Indonesia berkembang dengan pesat, sehingga mewajibkan
Lebih terperinciMODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)
MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU) DEFINISI PLTGU PLTGU merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan tenaga gas dan uap. Jadi disini sudah jelas ada dua mode pembangkitan. yaitu pembangkitan
Lebih terperinciOLEH : Willhansen Sindhu Kamarga
OLEH : Willhansen Sindhu Kamarga 2107100055 DOSEN PEMBIMBING: Ir. Kadarisman JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Listrik merupakan kebutuhan pokok saat
Lebih terperinciPerhitungan Unjuk Kerja Turbin Gas SOLAR SATURN Pada Unit
Perhitungan Unjuk Kerja Turbin Gas SOLAR SATURN Pada Unit Pembangkit Daya Joint Operating Body PERTAMINA PETROCHINA East Java (JOB P-PEJ) Diana Kumara Dewi 1 1 ( Jurusan Teknik Mesin, Institut Teknologi
Lebih terperinciPengaruh Penggunaan Bahan Bakar Premium, Pertamax, Pertamax Plus Dan Spiritus Terhadap Unjuk Kerja Engine Genset 4 Langkah
JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (3) ISSN: 337-339 (3-97 Print) B-8 Pengaruh Penggunaan Bahan Bakar,, Plus Dan Terhadap Unjuk Kerja Engine Genset 4 Langkah Rapotan Saragih dan Djoko Sungkono Kawano Jurusan
Lebih terperinciTURBIN UAP & GAS ANALISA PENGARUH WATER WASH TERHADAP PERFORMANSI TURBIN GAS PADA PLTG UNIT 7 PAYA PASIR PT.PLN SEKTOR PEMBANGKITAN MEDAN SKRIPSI
TURBIN UAP & GAS ANALISA PENGARUH WATER WASH TERHADAP PERFORMANSI TURBIN GAS PADA PLTG UNIT 7 PAYA PASIR PT.PLN SEKTOR PEMBANGKITAN MEDAN SKRIPSI Skripsi ini diajukan untuk melengkapi salah satu syarat
Lebih terperinciPerhitungan Daya Turbin Uap Dan Generator
Perhitungan Daya Turbin Uap Dan Generator Dari data yang diketahui tekanan masuk turbin diambil nilai rata-rata adalah sebesar (P in ) = 18 kg/ cm² G ( tekanan dibaca lewat alat ukur ), ditambah dengan
Lebih terperinciKARAKTERISASI UNJUK KERJA SISTEM DUAL FUEL GASIFIER DOWNDRAFT SERBUK KAYU DAN DIESEL ENGINE GENERATOR SET 3 KW
KARAKTERISASI UNJUK KERJA SISTEM DUAL FUEL GASIFIER DOWNDRAFT SERBUK KAYU DAN DIESEL ENGINE GENERATOR SET 3 KW SULIONO Suliono 1) dan Bambang Sudarmanta 2) Bidang Keahlian Rekayasa Konversi Energi Jurusan
Lebih terperinciUJI PERFORMANSI MESIN OTTO SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS
UJI PERFORMANSI MESIN OTTO SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS Rio Arinedo Sembiring 1, Himsar Ambarita 2. Email: rio_gurky@yahoo.com 1,2 Jurusan Teknik Mesin, Universitas Sumatera
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Apabila meninjau mesin apa saja, pada umumnya adalah suatu pesawat yang dapat mengubah bentuk energi tertentu menjadi kerja mekanik. Misalnya mesin listrik,
Lebih terperinciBAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 4.1 Data Hasil Penelitian Mesin Supra X 125 cc PGM FI yang akan digunakan sebagai alat uji dirancang untuk penggunaan bahan bakar bensin. Mesin Ini menggunakan sistem
Lebih terperinciProgram Studi DIII Teknik Mesin Kelas Kerjasama PT PLN (PERSERO) Fakultas Teknologi Industri. OLEH : Ja far Shidiq Permana
Program Studi DIII Teknik Mesin Kelas Kerjasama PT PLN (PERSERO) Fakultas Teknologi Industri ANALISIS TERMODINAMIKA PENGARUH OVERHAUL TURBINE INSPECTION TERHADAP UNJUK KERJA TURBIN GAS, STUDI KASUS TURBIN
Lebih terperinciUdara. Bahan Bakar. Generator Kopel Kompresor Turbin
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cara Kerja Instalasi Turbin Gas Instalasi turbin gas merupakan suatu kesatuan unit instalasi yang bekerja berkesinambungan dalam rangka membangkitkan tenaga listrik. Instalasi
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept, 2012) ISSN: B-38
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271 B-38 Studi Numerik Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas pada Heat Recovery Steam Generator di PT Gresik Gases and Power Indonesia (Linde
Lebih terperinciANALISIS SIKLUS KOMBINASI TERHADAP PENINGKATAN EFFISIENSI PEMBANGKIT TENAGA
Jurnal Desiminasi Teknologi, Volume 2, No. 1, Januari 2014 ANALISIS SIKLUS KOMBINASI TERHADAP PENINGKATAN EFFISIENSI PEMBANGKIT TENAGA Sudiadi 1), Hermanto 2) Abstrak : Suatu Opsi untuk meningkatkan efisiensi
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2.1 Penyimpanan Energi Termal Es merupakan dasar dari sistem penyimpanan energi termal di mana telah menarik banyak perhatian selama beberapa dekade terakhir. Alasan terutama dari penggunaan
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-91
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (214) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) B-91 Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Kecepatan Udara Terhadap Performa Heat Exchanger Jenis Compact Heat Exchanger (Radiator)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum pengambilan data dimulai, turbin gas dioperasikan sampai dengan
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pengambilan Data Sebelum pengambilan data dimulai, turbin gas dioperasikan sampai dengan kondisi steady state. Penulis akan melakukan pengamatan satu dari enam unit pembangkit
Lebih terperinciPENGARUH PENURUNAN VACUUM PADA SAAT BACKWASH CONDENSER TERHADAP HEAT RATE TURBIN DI PLTU
PENGARUH PENURUNAN VACUUM PADA SAAT BACKWASH CONDENSER TERHADAP HEAT RATE TURBIN DI PLTU Imron Rosyadi 1*, Dhimas Satria 2, Cecep 3 1,2,3 JurusanTeknikMesin, FakultasTeknik, Universitas Sultan AgengTirtayasa,
Lebih terperinciSTUDI NUMERIK VARIASI INLET DUCT PADA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2014) ISSN: 2301-9271 1 STUDI NUMERIK VARIASI INLET DUCT PADA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR Bayu Kusuma Wardhana ), Vivien Suphandani Djanali 2) Jurusan Teknik Mesin,
Lebih terperinciStudi Variasi Flowrate Refrigerant Pada Sistem Organic Rankine Cycle Dengan Fluida Kerja R-123
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 Studi Variasi Flowrate Refrigerant Pada Sistem Organic Rankine Cycle Dengan Fluida Kerja R-123 Aria Halim Pamungkas, Ary Bachtiar Khrisna Putra Jurusan
Lebih terperinciANALISA EFISIENSI EXERGI PADA HRSG (HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR) DI PLTGU
ANALISA EFISIENSI EXERGI PADA HRSG (HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR) DI PLTGU *Yongki Afrianto 1, MSK. Tony Suryo U. 2, Berkah Fajar T.K 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI PERBANDINGAN BAHAN BAKAR SOLAR-BIODIESEL (MINYAK JELANTAH) TERHADAP UNJUK KERJA PADA MOTOR DIESEL
PENGARUH VARIASI PERBANDINGAN BAHAN BAKAR SOLAR-BIODIESEL (MINYAK JELANTAH) TERHADAP UNJUK KERJA PADA MOTOR DIESEL SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memproleh Gelar Sarjana Teknik IKHSAN
Lebih terperinciAUDIT ENERGI PADA WHB (WASTE HEAT BOILER) UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN PADA PROSES UREA (STUDI KASUS PADA PT PETROKIMIA GRESIK-JAWA TIMUR).
AUDIT ENERGI PADA WHB (WASTE HEAT BOILER) UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN PADA PROSES UREA (STUDI KASUS PADA PT PETROKIMIA GRESIK-JAWA TIMUR). Mohammad khatib..2411106002 Dosen pembimbing: Dr. Ridho Hantoro,
Lebih terperinciPERANCANGAN ULANG SUDU KOMPRESOR AKSIAL PADA MESIN TURBOPROPELER PT6A-27 DENGAN PUTARAN POROS RPM
PERANCANGAN ULANG SUDU KOMPRESOR AKSIAL PADA MESIN TURBOPROPELER PT6A-27 DENGAN PUTARAN POROS 36750 RPM Arif Luqman Khafidhi 2016 100 109 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. I Made Arya Djoni, MSc. Latar
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN TURBOCHARGER DENGAN INTERCOOLER TERHADAP PERFORMANSI MOTOR BAKAR DIESEL
Jurnal Dinamis Vol I, No 7, Juni 21 ISSN 216-7492 PENGARUH PENGGUNAAN TURBOCHARGER DENGAN INTERCOOLER TERHADAP PERFORMANSI MOTOR BAKAR DIESEL Mahadi Staf Pengajar Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik
Lebih terperinciJurnal FEMA, Volume 1, Nomor 3, Juli Kajian Analitis Sistem Pembangkit Uap Kogenerasi
Jurnal FEMA, Volume 1, Nomor 3, Juli 2013 Kajian Analitis Sistem Pembangkit Uap Kogenerasi Lamsihar S. Tamba 1), Harmen 2) dan A. Yudi Eka Risano 2) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXIII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 1 Agustus 2015
KARAKTERISASI PERFORMA MESIN SISTEM DUAL FUEL MENGGUNAKAN PRESSURE REDUCER ADAPTIVE DENGAN VARIASI KONSTANTA (k) PEGAS HELIX TEKAN DAN TEKANAN GAS KELUAR PADA STAGE DUA Dori Yuvenda 1) dan Bambang Sudarmanta
Lebih terperinciAnalisa Energi, Exergi dan Optimasi pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Super Kritikal 660 MW Nasruddin*, Pujo Satrio
Analisa Energi, Exergi dan Optimasi pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Super Kritikal 660 MW Nasruddin*, Pujo Satrio Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia Kampus UI Depok 16424
Lebih terperinciANALISIS KERUGIAN ENERGI SISTEM TURBIN GAS DI PLTGU BLOK III PT. X, CIKARANG, BEKASI
ANALISIS KERUGIAN ENERGI SISTEM TURBIN GAS DI PLTGU BLOK III PT. X, CIKARANG, BEKASI Komarudin 1, Muhammad Rizqi Fauzi Rahman 2 Program Studi Teknik Mesin, Institut Sains dan Teknologi Nasional, Jakarta
Lebih terperinciANALISIS UNJUK KERJA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR (HRSG) PADA PLTGU MUARA TAWAR BLOK 5 ABSTRAK
ANALISIS UNJUK KERJA HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR (HRSG) PADA PLTGU MUARA TAWAR BLOK 5 Anwar Ilmar,ST,MT 1,.Ali Sandra 2 Lecture 1,College student 2,Departement of machine, Faculty of Engineering, University
Lebih terperinciANALISA TERMODINAMIKA PADA SISTEM PEMBANGKIT TENAGA UAP DENGAN VARIASI PEMBEBANAN DI UNIT PEMBANGKIT TENAGA UAP PT
ANALISA TERMODINAMIKA PADA SISTEM PEMBANGKIT TENAGA UAP DENGAN VARIASI PEMBEBANAN DI UNIT PEMBANGKIT TENAGA UAP PT. PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV CILACAP SKRIPSI Skripsi yang Diajukan untuk Melengkapi
Lebih terperinciPENGARUH PERUBAHAN BEBAN TERHADAP SISTEM UAP EKSTRAKSI PADA DEAERATOR PLTU TANJUNG JATI B UNIT 2
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 10 No. 3 September 2; 94-98 PENGARUH PERUBAHAN BEBAN TERHADAP SISTEM UAP EKSTRAKSI PADA DEAERATOR PLTU TANJUNG JATI B UNIT 2 Jev N. Hilga, Sunarwo, M. Denny S, Rudy Haryanto
Lebih terperinciPENGOPERASIAN OPTIMUM SISTEM TENAGA LISTRIK
PENGOPERASIAN OPTIMUM SISTEM TENAGA LISTRIK Ontoseno Penangsang Text Book : Power Generation Operation and Control Allen J. Wood & Bruce F. Wollenberg Power System Analysis Hadi Saadat INTRODUCTION Acquaint
Lebih terperinciUJI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENAMBAHAN BIOETANOL PADA BAHAN BAKAR PERTALITE TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR BENSIN
UJI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENAMBAHAN BIOETANOL PADA BAHAN BAKAR PERTALITE TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR BAKAR BENSIN Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik M. HAFIZ
Lebih terperinciANALISA COOLING SISTEM GE FRAME 9 PLTG SICANANG 120MW
ANALISA COOLING SISTEM GE FRAME 9 PLTG SICANANG 120MW oleh Yogi Sirodz Gaos 1 dan Candra Damis Widiawati 2 1Engineering and Devices for Energy Conversion Research Lab., Fakultas Teknik Universitas Ibn
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengeringan Pengeringan adalah proses mengurangi kadar air dari suatu bahan [1]. Dasar dari proses pengeringan adalah terjadinya penguapan air ke udara karena perbedaan kandungan
Lebih terperinciANALISIS KINERJA ENGINE TURBOPROP ROLLS-ROYCE TP400-D6 PADA KONDISI CHOKED DAN UNCHOKED. Skripsi
ANALISIS KINERJA ENGINE TURBOPROP ROLLS-ROYCE TP400-D6 PADA KONDISI CHOKED DAN UNCHOKED Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana strata I SUGENG BUDIONO 02050033 JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciTekad Sitepu, Sahala Hadi Putra Silaban Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
PERANCANGAN HEAT RECOVERY STEAM GENERATOR (HRSG) YANG MEMANFAATKAN GAS BUANG TURBIN GAS DI PLTG PT. PLN (PERSERO) PEMBANGKITAN DAN PENYALURAN SUMATERA BAGIAN UTARA SEKTOR BELAWAN Tekad Sitepu, Sahala Hadi
Lebih terperinciPRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI. Ir. Parlindungan Marpaung HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI
PRINSIP KONSERVASI ENERGI PADA TEKNOLOGI KONVERSI ENERGI Ir. Parlindungan Marpaung HIMPUNAN AHLI KONSERVASI ENERGI Kode Unit : JPI.KE01.001.01 STANDAR KOMPETENSI Judul Unit: Menerapkan prinsip-prinsip
Lebih terperinciUji Eksperimental Pertamina DEX dan Pertamina DEX + Zat Aditif pada Engine Diesel Putaran Konstan KAMA KM178FS
Uji Eksperimental Pertamina DEX dan Pertamina DEX + Zat Aditif pada Engine Diesel Putaran Konstan KAMA KM178FS ANDITYA YUDISTIRA 2107100124 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. H D Sungkono K, M.Eng.Sc Kemajuan
Lebih terperinciMETODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di PLTG unit pembangkit PT. Dian Swastatika
38 III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PLTG unit pembangkit PT. Dian Swastatika Sentosa Tbk., yang berlokasi di Wisma Indah Kiat, Jl. Raya Serpong km
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI RASIO UDARA-BAHAN BAKAR (AIR FUEL RATIO) TERHADAP GASIFIKASI BIOMASSA BRIKET SEKAM PADI PADA REAKTOR DOWNDRAFT SISTEM BATCH
PENGARUH VARIASI RASIO UDARA-BAHAN BAKAR (AIR FUEL RATIO) TERHADAP GASIFIKASI BIOMASSA BRIKET SEKAM PADI PADA REAKTOR DOWNDRAFT SISTEM BATCH Oleh : ASHARI HUTOMO (2109.105.001) Pembimbing : Dr. Bambang
Lebih terperinciSTUDI PERANCANGAN PLTGU SEBAGAI ALTERNATIF DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK UNIVERSITAS INDONESIA
STUDI PERANCANGAN PLTGU SEBAGAI ALTERNATIF DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN LISTRIK UNIVERSITAS INDONESIA Adlian Pratama, Agung Subagio, Yulianto S. Nugroho Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN DAN EFISIENSI TURBIN UAP PADA UNIT 1 DAN UNIT 2 DI PT. INDONESIA POWER UBOH UJP BANTEN 3 LONTAR
ANALISIS PERHITUNGAN DAYA TURBIN YANG DIHASILKAN DAN EFISIENSI TURBIN UAP PADA UNIT 1 DAN UNIT 2 DI PT. INDONESIA POWER UBOH UJP BANTEN 3 LONTAR Jamaludin, Iwan Kurniawan Program Studi Teknik mesin, Fakultas
Lebih terperinciANALISA ENERGI DAN EKSERGI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP BANTEN 3 LONTAR
ANALISA ENERGI DAN EKSERGI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP BANTEN 3 LONTAR Aries Karyadi 1), Chalilullah Rangkuti 2) Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti E-mail: arieskaryadi@gmail.com
Lebih terperinciBagaimana perbandingan unjuk kerja motor diesel bahan bakar minyak (solar) dengan dual fuel motor diesel bahan bakar minyak (solar) dan CNG?
PERUMUSAN MASALAH Masalah yang akan dipecahkan dalam studi ini adalah : Bagaimana perbandingan unjuk kerja motor diesel bahan bakar minyak (solar) dengan dual fuel motor diesel bahan bakar minyak (solar)
Lebih terperinciReka Integra ISSN: Jurusan Teknik Industri Itenas No. 02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No. 02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2014 PENGARUH PEMBEBANAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS TERHADAP EFISIENSI BIAYA
Lebih terperinciPROGRAM STUDI DIII TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
KAJIAN NUMERIK PENGARUH VARIASI IGNITION TIMING DAN AFR TERHADAP PERFORMA UNJUK KERJA PADA ENGINE MOTOR TEMPEL EMPAT LANGKAH SATU SILINDER YAMAHA F2.5 MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BENSIN DAN LPG Oleh: Helmi
Lebih terperinciANALISIS PERFORMA UNTUK SISTEM TURBIN DAN KOMPRESOR. Oleh Sri Sudadiyo Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir - BATAN
ANALISIS PERFORMA UNTUK SISTEM TURBIN DAN KOMPRESOR Oleh Sri Sudadiyo Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir - BATAN Sigma Epsilon ISSN 0853-9103 ABSTRAK ANALISIS PERFORMA UNTUK SISTEM TURBIN DAN
Lebih terperinci