BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Setelah melakukan perancangan terhadap alat yang penulis buat, untuk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM. Setelah melakukan perancangan terhadap alat yang penulis buat, untuk"

Transkripsi

1 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Setelah melakukan perancangan terhadap alat yang penulis buat, untuk saat ini akan diuji dan mengkomparasi hasil pengukuran kedua buah sensor. Untuk pengujian disini akan dilakukan uji akurasi dan uji kecepatan respon hasil pengukuran LM35DZ dan DS18B20. Uji akurasi ini dilakukan dengan tujuan mengukur akurasi sensor pada interval waktu tertentu dengan membandingkan dengan termometer analog yang memiliki akurasi baik sehingga dapat dijadikan pembanding untuk sensor yang akan diukur. Uji akurasi pun dilakukan dengan tujuan seberapa cepat sebuah sensor dapat menyesuaikan dengan suhu disekitar. Dalam hal ini kedua sensor akan ditempatkan dalam suhu tertentu, kemudian dipindahkan kedalam suhu yang berlawanan, dengan interval waktu tertentu kita ukur perubahan nya dan dibandingkan dengan termometer analog. Disini dapat dilihat hasilnya sensor mana yang dapat menyesuaikan dengan cepat. 37

2 Sebelum melakukan perancangan sistem akhirnya sistem untuk komparasi DS18B20 dan LM35DZ telah selesai dibuat, berikut gambar sebenarnya dibawah ini : Gambar 4.1(a). Realisasi Gambar Sistem Pembading 38

3 Gambar 4.1(b). Realisasi Gambar Sistem Pembading Dari gambar diatas terlihat pengukuran kedua sensor dilakukan pada suhu ruangan dan secara kebetulan hasil pengukuran kedua sensor menunjukan hasil pengukuran yang sama untuk suhu ruang. Susunan port pada gambar diatas adalah Kabel IDC yang pertama (dari kiri ke kanan) merupakan kabel port LCD 16x2 yang dihubungkan dengan PORT C pada ATMega8535, kabel IDC kedua merupakan kabel DS18B20 yang terhubung ke ATMega8535 Port B, dan kabel IDC yang ketiga adalah kabel LM35DZ yang terhubung dengan P0RT A.0., sedangkan kabel tiga warna yang pertama (dari kiri ke kanan) kabel dari LM35DZ terhubung dengan kabel IDC 2, kabel tiga warna yang terakhir (paling kanan) merupakan kabel dari DS18B20 yang terhubung dengan kabel IDC 3. 39

4 4.1. Pengujian LM35DZ dan DS18B20 pada Suhu Ruangan Pada percobaaan yang pertama ini dilakukan Pengujian pada ruangan yang memiliki suhu sekitar 24ºC 28ºC Tujuan Pengujian Tujuan ini adalah mengukur tingkat akurasi kedua sensor pada ruangan terbuka yang memiliki suhu sekitar 24-28ºC dalam waktu ukur sekitar 60 detik dan pengamatan dilakukan setiap 10 detik sehingga didapat 6 kali pengambilan sample Alat dan Bahan yang diperlukan 1. Sistem Minimum ATMega Sensor Suhu LM35DZ dan DS18B20 3. Catu daya 5V 4. Termometer Ruang (Analog) 5. Stopwatch Langkah Pengujian 1. Alat dan bahan yang diperlukan disiapkan, dan tidak ada kesalahan dalam penyabungan. 2. LM35 dan DS18B20 diletakan dalam posisi yang sama dengan terometer analog. 40

5 3. Stopwatch digunakan untuk menghitung perubahan selama 10 detik, dilakukan pencatatan perubahan suhu sampai enam kali. Setelah dilakukan langkah langkah penelitian didapatkan data data seperti pada tabel 4.1. dibawah ini : Tabel 4.1. Hasil Pengukuran Terhadap Suhu Ruangan Detik ke- LM35 (ºC) DS18B20 (ºC) Suhu Termometer (ºC) Suhu rata-rata Pengamatan dilakukan pada ruangan yang bersuhu 28ºC (suhu terukur) dari dua buah sensor tersebut kedua sensor mempunyai hasil pengukuran yang berbeda pada interval waktu tertentu. 41

6 Tingkat Akurasi 1. Langkah selanjutnya adalah mengukur tingkat akurasi pada LM35Z : = 98.9% 2. Setelah mengukur LM35DZ adalah mengukur tingkat akurasi pada DS18B20 : = 96% Keterangan : LM = Suhu rata-rata LM35DZ DS = Suhu rata-rata DS18B20 T = Suhu dengan termometer analog 42

7 Kesimpulan Pengukuran Suhu Ruang 1. Pada suhu ruangan yang memiliki suhu 28ºC LM35DZ memiliki tingkat akurasi yang cukup tinggi sebesar 98,9% dibandingkan dengan DS18B20 sebesar 96%. 2 Pada suhu ruang 28ºC DS18B20 lebih stabil karena selama 60 detik hasil pengukuran selalu menunjukan angka 27 ºC, walaupun angka tersebut tidak terlalu akurat Pengujian LM35DZ dan DS18B20 pada Suhu Tinggi ( 90ºC - 100ºC ) Pada percobaan kali ini akan dilakukan pengukuran suhu yang cukup tinggi yaitu antara 90ºC - 100ºC, dimana penulis melakukan pengukuran tingkat akurasi dan kecepatan pembacaan suhu LM35DZ dan DS18B20 pada air mendidih untuk mendapatkan suhu tinggi, jadi kedua sensor ini dimasukan kedalam teko listrik yang berisi air mendidih dalam waktu yang bersamaan,setelah sebelumnya suhu air dalam teko sudah diukur oleh termometer analog sebesar 96ºC. 43

8 Tujuan Pengujian Tujuan ini adalah mengukur tingkat akurasi dan kecepatan waktu ukur kedua sensor pada air panas yang memiliki suhu sekitar ºC dalam waktu ukur sekitar 60 detik Alat dan Bahan yang diperlukan Untuk dapat melakukan percobaan ini dengan baik diperlukan alat dan bahan seerti dibawah ini : 1. Sistem Minimum ATMega Modul LCD 16x2 3. Sensor Suhu LM35DZ dan DS18B20 4. Catu daya 5V 5. Termometer Ruang (Analog) 6. Stopwatch 7. Teko listrik 8. Air yang akan dipanaskan melalui teko listrik +/- 1.5 Liter Langkah Pengujian 1. Air dimasukan kedalam teko listrik, kemudian panaskan air tersebut hingga mendidih. 44

9 2. Setelah air mendidih termometer analog dimasukan terlebih dahulu, air mendidih diukur sampai mencapai titik puncak pada termometer tersebut. 3. LM35DZ dan DS18B20 dimasukan secara bersamaan, kemudian dilakukan pengamatan pada layar LCD perubahan suhu yang terjadi. 4. Pencatatan dilakukan setiap nilai hasil pengukuran kedua sensor pada LCD setiap 10 detik sekali selama 60 detik, sehingga terdapat 6x pengamatan. Sebuah sensor agar dapat dikatakan baik perlu dilakukan uji coba terlebih dahulut terutama untuk mengukur suhu tinggi, Setelah melakukan langkah pengujian sensor, nantinya akan mendapatkan data hasil pengukuran sensor terseut yang akan ditampilkan pada tabel 4.2. dibawah ini : Tabel 4.2. Hasil Pengukuran Terhadap Suhu Tinggi Detik ke- LM35 (ºC) DS18B20 (ºC) Suhu Termometer (ºC)

10 Setelah dilakukan pengukuran didapat hasil pada tabel 4.2. terlihat masing masing sensor membutuhkan waktu tertentu untuk dapat mengukur suhu yang sebenarnya, hingga akhirnya sensor tersebut mencapai waktu tertentu dan suhu pada sensor sudah tidak bisa lagi naik, dan mendapatkan titik suhu yang paling mendekati suhu sebenarnya Tingkat Akurasi 1. Tingkat Akurasi LM 35DZ = 86,4% 2. Tingkat Akurasi DS18B20 = 87.5% Keterangan : DS = Suhu pada DS18B20 LM = Suhu pada LM35DZ 46

11 T = Suhu rata-rata ruang dengan termometer analog Kesimpulan Pengukuran Suhu Tinggi Setelah melakukan penelitian pada suhu 96ºC ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Kedua sensor memiliki waktu yang sama untuk mencapai suhu puncaknya, walaupun tidak sesuai dengan suhu sebenarnya. Tetapi dalam 50 detik pertama kedua kedua sensor sudah dapat mendapatkan nilai maksimalnya. 2. Lain lagi dalam kestabilan sensor dalam membaca suhu sekitar. Sensor DS18B20 terlihat lebih stabil dan lebih responsif dibandingkan dengan LM35DZ. 3. Hasil Pengukuran kedua sensor untuk pengukuran suhu tinggi relatif sama, yaitu pada 84ºC untuk suhu tertinggi, meskipun suhu sebenarnya adalah 96ºC Pengujian LM35DZ dan DS18B20 pada Rendah ( 5ºC - 15ºC ) Pada percobaan ketiga ini dilakukan pengukuran pada suhu rendah pada suhu 9ºC media yang digunakan masih sama dengan percobaan sebelumnya. 47

12 Tujuan Pengujian Pada suhu Rendah ( 5ºC - 15ºC ) Tujuan ini adalah mengukur tingkat akurasi dan kecepatan pengukuran kedua sensor pada suhu rendah yang memiliki suhu sekitar 5º-15ºC dalam waktu ukur sekitar 60 detik dan pengamatan dilakukan setiap 10 detik Alat dan Bahan yang digunakan : o Sistem Minimum ATMega 8535 o Catu daya 5V o Modul LCD 16x2 o Stopwatch o Sensor Suhu LM35DZ dan DS18B20 o Wadah untuk air beserta airnya o Es Batu Langkah Pengujian Sensor Suhu pada suhu rendah : 1. Air dimasukan dalam wadah, kemudian dimasukan es batu, diamkan beberapa saat agar suhu air berubah menjadi lebih dingin. 2. Dilakukan pengukuran suhu air dengan temometer analog, kemudian didiamkan sejenak hingga suhu pada termometer mencapai titik tertentu, dan tidak berubah lagi. 3. LM35DZ dan DS18B20 dimasukan kedalam wadah yang berisi air dingin, kemudian hasil pengukuran setiap 10 detik selama 60 detik dicatat. 48

13 Dari Percobaan diatas diperoleh data hasil pengukuran pada tabel 4.3. dibawah ini : Tabel 4.3. Hasil Pengukuran Terhadap Suhu Rendah Detik ke- LM35 (ºC) DS18B20 (ºC) Suhu Termometer (ºC) Dari tabel 4.3. dapat dilihat bahwa kedua sensor memerlukan waktu +/- 50 detik untuk mengukur suhu yang sebenarnya, dengan waktu ukur yang hampir sama, tetapi dalam pengukuran mempunyai hasil berbeda pada suhu 10ºC Tingkat Akurasi Dalam percobaan di atas terlihat bahwa tingkat akuurasi kedua sensor ini berbeda, untuk lebih jelasnya tingkat akurasi kedua sensor suhu dapat dihitung dengan cara dibawah ini : 49

14 1. Tingkat Akurasi LM35DZ : = 90% 2. Tingkat Akurasi DS18B20 = 77% Keterangan : LM = Suhu LM35DZ DS = Suhu DS18B20 T = Suhu dengan termometer analog Kesimpulan Pengujian pada Suhu Rendah Setelah melakukan pengujian dan pengukuran terhadap tingkat akurasi kedua sensor suhu diatas, maka dapat diperoleh kesimpulan : 50

15 1. LM35DZ mempunyai tingkat kecepatan membaca suhu dengan baik, dan memiliki tingkat akurasi yang cukup baik pada pengukuran suhu rendah kali ini. 2. Sedangkan untuk DS18B20 memiliki akurasi yang tidak terlalu baik karena hanya sebesar 77% jauh dari tingkat akirasi LM35DZ yang memiliki tingkat akurasi 90%. 3. Dari segi stabilitas LM35DZ mempunyai stabilitas yang cukup baik, karena perunuan suhu dilakukan secara perlahan dan tidak mudah berubah-rubah untuk pengukuran 5ºC -15ºC Pengujian LM35DZ dan DS18B20 pada Perubahan dari Suhu 96ºC (suhu tinggi) Menuju ke Suhu 10ºC (suhu rendah) Pada pengujian kali ini akan dilakukan pengukuran dari air bersuhu tinggi kemudian langsunng dilakukan pengukuran ke dalam air bersuhu rendah. Disini akan terlihat perubahan secara drastis, sehngga pada kedua sensor dibutuhkan kecepatan dalam pengukuran serta akurasi yang tinggi agar dapat melakukan pengukuran dengan tepat dan cepat. 51

16 Tujuan Pengujian 1. Untuk mengukur kecepatan ukur LM35DZ dan DS18B20 ketika mengalami perubahan secara signifikan dari suhu tinggi ke suhu rendah. 2. Mengukur tingkat akurasi kedua sensor dengan tolak ukur menggunakan termometer analog. 3. Mengukur perubahan suhu yang terjadi pada sensor ketika perubahan suhu dilakukan, setiap perubahan akan dicatat dalam waktu 10 detik setiap kali pencatatan, dilakukan selama 60 detik. 4. Mengetahui berapa waktu yang diperlukan ketika sensor mengalami perubahan dari suhu tinggi ke suhu rendah Alat dan Bahan yang digunakan : o Sistem Minimum ATMega 8535 o Catu daya 5V o Modul LCD 16x2 o Stopwatch o Sensor Suhu LM35DZ dan DS18B20 o Termometer Analog 52

17 o Wadah untuk air beserta airnya o Es Batu o Teko Listrik 220VAC Langkah Pengujian : 1. Pertama, air dipanaskan hingga mendidih pada teko listrik, kemudian diukur panasnya dengan temometer analogdilakukam pencatatan. 2. Air dalam wadah lain disiapkan, kemudian disikan es batu pada wadah tersebut,air dibiarkan beberapa saat agar hawa dinginya menyebar. 3. Suhu air dingin tersebut diukur dengan menggunakan termometer analog. 4. LM35DZ dan DS18B20 dimasukan kedalam teko listrik yang berisikan air bersuhu tinggi, diamkan beberapa sampai mencapai suhu maksimal dan suhu pada LCD tidak bergerak naik lagi. 5. Setelah mencapai suhu maksimal, LM35DZ dan DS18B20 dimasukan langsung kedalam air bersuhu rendah yang berisikan es batu, 6. Dilakuka pengamatan terhadap hasil pengukuran, dan dicatat hasil pengukuran kedua sensor setiap 10 detik, dan dilakukan selama 60 detik. Setelah dilakukan pengukuran, maka diperoleh data sebagai mana yang dituliskan dalam tabel 4.4 sebagai berikut : 53

18 Tabel 4.4. Hasil Pengukuran dari Suhu Tinggi ke Rendah Detik ke- LM35 (ºC) DS18B20 (ºC) Suhu Termometer (ºC) Dari tabel 4.4. di atas diperoleh data pengukuran yang menurun secara perlahan, karena pengukuran dilakukan dari suhu tinggi 96ºC ke suhu rendah 10ºC. Dalam waktu +/- 60 detik cukup untuk kedua sensor melakukan pengukuran suhu maksimal. Untuk lebih jelasnya lagi dapat dilihat perubahan suhu yang terjadi dalam Grafik berdasarkan data dari tabel 4.4 dibawah ini : 54

19 LM35DZ DS18B Gambar 4.2. Grafik Penurunan dari Suhu Tinggi ke Suhu Rendah Dari grafik di atas terlihat perbadingan suhu terhadap waktu dengan sumbu Y sebagai Suhu dalam besaran ºC dan sumbu X sebagai Waktu dalam satuan detik. Dalam grafik juga terlihat bahwa DS18B20 memiliki kecepatan tinggi dalam penyesuaian pengukuran, sehingga cepat memberikan respon, sedangkan LM35DZ memerlukan waktu lebih lambat dalam penyesuaian suhu sekitar Tingkat Akurasi Dalam pengujian kali ini dilakukan pengukuran suhu dari suhu tinggi langsung mengukur suhu rendah, dalam pengukuran ini perubahan suhu yang signifikan tentunya akan mempengaruhi tingkat akurasi masing masing sensor suhu ini dalam melakukan pengukuran, untu menghitung tingkat akurasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 55

20 1. Tingkat Akurasi LM35DZ : = 83% 2. Tingkat Akurasi DS18B20 = 71% Keterangan : DS = Suhu pada DS18B20 LM = Suhu pada LM35DZ T = Suhu rata-rata ruang dengan termometer analog Dalam pengujian kali ini, terlihat kedua sensor mengalami penurunan dalam tingkat akurasi pengukuran dikarenakan perubahan suhu yang signifikan atau dari suhu tinggi ke suhu rendah. 56

21 Kesimpulan Pengujian Dari Suhu Tinggi Menuju Suhu Rendah Pengujian kali ini menunjukan kualitas masing-masing sensor suhu dalam menghadapi perubahan suhu dari suhu tinggi menuju suhu rendah,dari akurasi hingga kecepatanya dalam membaca suhu sekitar, Dari percobaan tersebut diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Tingkat akurasi kedua sensor mengalami penurunan ketika dihadapkan pada keadaan pengukuran dari suhu tinggi menuju suhu rendah. 2. Pada Keadaan tersebut LM35DZ memiliki tingkat akurasi 83%, lebih baik dibandingkan dengan DS18B20 yang memilki tingkat akurasi 71%. 3. Dalam kecepatan pengukuran DS18B20 memilki kecepatan lebih cepat dalam penyesuaian suhu dibandingkan LM35DZ meskipun tingkat akurasinya rendah Pengujian LM35DZ dan DS18B20 pada Perubahan dari Suhu 10ºC (rendah) Menuju ke Suhu 96ºC (suhu tinggi) Pada pengujian kali akan dilakukan pengujian pada perubahan suhu dari suhu rendah +/- 10ºC menuju suhu tinggi +/- 96ºC. Pada pengujian kali ini masih menggunakan media yang sama sama yaitu air, Nantinya LM35DZ dan DS18B20 akan mengalami perubahan suhu, dapat dilihat akurasi dan kecepatan kedua sensor dalam melakukan pengukuran pada percobaan kali ini. 57

22 Tujuan Pengujian 1. Untuk mengukur kecepatan ukur LM35DZ dan DS18B20 ketika mengalami perubahan secara signifikan dari suhu rendah ke suhu tinggi. 2. Mengukur tingkat akurasi kedua sensor dengan menggunakan termometer analog. 3. Mengukur perubahan suhu yang terjadi pada sensor ketika perubahan suhu dilakukan, setiap perubahan akan dicatat dalam waktu 10 detik setiap kali pencatatan, dilakukan selama 60 detik. 4. Mengetahui berapa waktu yang diperlukan ketika sensor mengalami perubahan dari suhu rendah ke suhu tinggi Alat dan Bahan yang digunakan : o Sistem Minimum ATMega 8535 o Catu daya 5V o Modul LCD 16x2 o Stopwatch o Sensor Suhu LM35DZ dan DS18B20 o Termometer Analog 58

23 o Wadah untuk air beserta airnya o Es Batu o Teko Listrik 220VAC Langkah Pengujian suhu tinggi : Berikut adalah tahapan untuk melakukan pengujian dari suhu rendah ke 1. Air diisikan kedalam wadah lalu es batu dimasukan, biarkan beberapa saat sampai dinginya merata. 2. Air dipaskan dengan teko listrik biarkan hingga mendidih. 3. Wadah yang berisikan es batu diukur dengan menggunakan termometer analog, lalu catat +/- 10ºC. 4. Air yang mendidih pada teko listrik diukur dengan menggunakan termometer analog, kemudian catat +/- 96ºC. 5. Dimasukan kedua sensor suhu pada wadah air dingin diamkan beberapa saat sampai menunjukan suhu maksimal. 6. Setelah itu kedua sensor suhu tersebut langsung dimasukan kedalam teko yang berisikan air panas. 7. Dilakukan pengamatan, dan dicatat hasil pengukuran setiap 10 detik sekali dan dilakukan selama 60 detik atau 6x pengamatan. 8. Hasil pengukuran sensor dibandingkan dengan hasil penguran dengan menggunakan termometer analog. 59

24 Setelah dilakukan pengukuran, maka diperoleh data sebagai mana yang dituliskan dalam tabel 4.5 sebagai berikut : Tabel 4.5. Hasil Pengukuran dari Suhu Rendah ke Suhu Tinggi Detik ke- LM35 (ºC) DS18B20 (ºC) Suhu Termometer (ºC) Dari tabel 4.5. di atas diperoleh data pengukuran yang naik secara perlahan, karena pengukuran dilakukan dari suhu rendah 10ºC ke suhu tinggi 96ºC. Dalam waktu +/- 60 detik cukup untuk kedua sensor melakukan pengukuran suhu maksimal dan memang setelah lebih dari 60 detik kedua sensor tidak mengalami perubahan dan tertahan dan kondisi pada detik ke 60. Untuk lebih jelasnya lagi dapat dilihat perubahan suhu yang terjadi dalam Grafik berdasarkan data dari tabel 4.5 dibawah ini : 60

25 LM35DZ DS18B Gambar 4.3. Grafik Kenaikan Suhu dari Suhu rendah menuju Suhu Tinggi Dari grafik diatas terlihat perbadingan suhu terhadap waktu dengan sumbu Y sebagai Suhu dalam besaran ºC dan sumbu X sebagai Waktu dalam satuan detik. Dalam grafik diatas terlihat kedua sensor mempunyai respon dan akurasi nyaris sama, tetapi tetap berbeda oleh karena itu dilakukan perhitungan untuk mengukur besar respon dan tingkat akurasi kedua sensor, seperti pada bahasan selanjutnya Tingkat Akurasi Dalam pengujian kali ini dilakukan pengukuran suhu dari suhu rendah langsung mengukur suhu tinggi, dalam pengukuran ini perubahan suhu yang signifikan tentunya akan mempengaruhi tingkat akurasi masing masing sensor suhu dalam melakukan pengukuran, untu menghitung tingkat akurasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 61

26 1. Tingkat Akurasi LM35DZ : = 85% 2. Tingkat Akurasi DS18B20 = 84% Keterangan : DS = Suhu pada DS18B20 LM = Suhu pada LM35DZ T = Suhu rata-rata ruang dengan termometer analog Dalam pengujian kali ini, terlihat kedua sensor mengalami penurunan dalam tingkat akurasi pengukuran dikarenakan perubahan suhu yang signifikan atau dari suhu rendah ke suhu tinggi. 62

27 Kesimpulan Pengujian Dari Suhu Rendah Menuju Suhu Tinggi Pengujian kali ini menunjukan kualitas masing-masing sensor suhu dalam menghadapi perubahan suhu dari suhu rendah menuju suhu tinggi,dari akurasi hingga kecepatanya dalam membaca suhu sekitar, Dari percobaan tersebut diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Tingkat akurasi kedua sensor mengalami penurunan ketika dihapakan pada keadaan pengukuran dari suhu rendah menuju suhu tinggi. 2. Pada Keadaan tersebut LM35DZ memiliki tingkat akurasi 85%, lebih baik dibandingkan dengan DS18B20 yang memilki tingkat akurasi 84%. 3. Dalam kecepatan pengukuran DS18B20 memilki kecepatan lebih cepat dalam penyesuaian suhu dibandingkan LM35DZ meskipun tingkat akurasinya rendah pada percobaan kali ini. 63

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Blok Diagram Sistem Untuk dapat membandingkan LM35DZ dengan DS18B20 digunakan sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga perbandinganya dapat lebih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Waterbath terapi rendam kaki menggunakan heater dan peltier sebagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Waterbath terapi rendam kaki menggunakan heater dan peltier sebagai 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Spesifikasi Alat Waterbath terapi rendam kaki menggunakan heater dan peltier sebagai komponen utamanya. Berikut adalah spesifikasi dari alat waterbath terapi: 1. Tegangan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis F., dkk : Rancang Bangun Data.. RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis Fitriani, Didik Tristianto, Slamet Winardi Program Studi Sistem Komputer,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran Suhu pada Ruang Inkubasi. dengan membandingkan suhu dengan suhu ditermometer.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pengukuran Suhu pada Ruang Inkubasi. dengan membandingkan suhu dengan suhu ditermometer. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengukuran 4.1.1 Pengukuran Suhu pada Ruang Inkubasi Dalam pengukuran suhu inkubator bakteri, pengujian dilakukan dengan membandingkan suhu dengan suhu ditermometer.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Spesifikasi yang ada pada sistem dapat diuraikan menjadi dua bagian, yaitu spesifikasi perangkat keras dan spesifikasi perangkat lunak yang akan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM 4.1 Analisis dan Pengujian Analisis merupakan hal penting yang harus dilakukan untuk mengetahui bagaimana hasil dari sistem yang telah dibuat dapat berjalan sesuai

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik, sebagai penunjang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS KINERJA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS KINERJA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS KINERJA SISTEM 4.1 Pengambilan Data Sensor Pengambilan data dilakukan dengann membandingkan suhu sensor ( yang sudah di program kedalam Mikrokontroller dengan output keluaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem minimum dilakukan dengan menguji rangkaian sistem

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem minimum dilakukan dengan menguji rangkaian sistem BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Sistem Minimum Pengujian sistem minimum dilakukan dengan menguji rangkaian sistem minimum dengan downloader untuk mengetahui apakah sistem minimum dapat menerima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kondisi mental seseorang. Bila denyut jantung atau suhu tubuh tidak normal,

BAB I PENDAHULUAN. kondisi mental seseorang. Bila denyut jantung atau suhu tubuh tidak normal, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Denyut jantung dan suhu tubuh merupakan dua parameter penting yang digunakan oleh paramedis untuk mengetahui kondisi kesehatan fisik maupun kondisi mental seseorang.

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Realisasi Perangkat Keras Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara otomatis menggunakan sensor suhu LM35 ditunjukkan pada gambar berikut : 8 6

Lebih terperinci

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor. 7 Gambar Sistem kalibrasi dengan satu sensor. Besarnya debit aliran diukur dengan menggunakan wadah ukur. Wadah ukur tersebut di tempatkan pada tempat keluarnya aliran yang kemudian diukur volumenya terhadap

Lebih terperinci

( ) Dosen Pembimbing Dr. Melania Suweni Muntini, M.T

( ) Dosen Pembimbing Dr. Melania Suweni Muntini, M.T Farid Takhfifur Rahman (115.1.5) Dosen Pembimbing Dr. Melania Suweni Muntini, M.T Latar belakang Lingkungan Udara Kelembaban & Temperatur Metode Logika Fuzzy Kualitas & Kuantitas Tujuan Merancang dan mengembangankan

Lebih terperinci

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535

TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535 TERMOMETER BADAN DIGITAL OUTPUT SUARA BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA8535 Denny Wijanarko 1, Harik Eko Prasetyo 2 1); 2) Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Jember, Jember. 1email: dennywijanarko@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan hasil dan analisis terhadap sistem yang telah dibuat secara keseluruhan. Pengujian tersebut berupa pengujian terhadap perangkat keras serta pengujian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diulang-ulang dengan delay 100 ms. kemudian keluaran tegangan dari Pin.4 akan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diulang-ulang dengan delay 100 ms. kemudian keluaran tegangan dari Pin.4 akan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Arduino Uno R3 Pengujian sistem arduino uno r3 dilakukan dengan memprogram sistem arduino uno r3 untuk membuat Pin.4 menjadi nilai positif negative 0 dan 1 yang

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16. Enis Fitriani,DidikTristianto,SlametWinardi

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16. Enis Fitriani,DidikTristianto,SlametWinardi RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16 Enis Fitriani,DidikTristianto,SlametWinardi Program Studi Sistem Komputer Fakultas Ilmu KomputerUniversitas Narotama

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PEWAKTUAN DAN PENGONTROLAN TEMPERATUR PADA APLIKASI KAMAR TEMPERATUR DENGAN SENSOR LM35DZ BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

PERANCANGAN SISTEM PEWAKTUAN DAN PENGONTROLAN TEMPERATUR PADA APLIKASI KAMAR TEMPERATUR DENGAN SENSOR LM35DZ BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 PERANCANGAN SISTEM PEWAKTUAN DAN PENGONTROLAN TEMPERATUR PADA APLIKASI KAMAR TEMPERATUR DENGAN SENSOR LM35DZ BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 Muharmen Suari, Afdhal Muttaqin, dan Imam Taufik Jurusan Fisika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu suhu di dalam ruangan menjadi semakin panas dan tidak nyaman.

BAB I PENDAHULUAN. yaitu suhu di dalam ruangan menjadi semakin panas dan tidak nyaman. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ruangan yang tertutup dengan pengunjung yang padat memerlukan sistem pendingin ruangan yang mampu menstabilkan suhu ruangan dengan kepadatan pengunjung yang datang.

Lebih terperinci

MAKALAH BENGKEL ELEKTRONIKA PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM355. Oeh:

MAKALAH BENGKEL ELEKTRONIKA PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM355. Oeh: MAKALAH BENGKEL ELEKTRONIKA PENDETEKSI KEBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN SENSOR SUHU LM355 Oeh: Fatimah N. H. Kusnanto Mukti W. Edi Prasetyo M0209025 M0209031 M0210019 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini akan dijabarkan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang menjadi bagian dari sistem ini.

Lebih terperinci

Oleh : Mulyayanti Dosen Pembimbing : Suyanto,ST,MT

Oleh : Mulyayanti Dosen Pembimbing : Suyanto,ST,MT Uji Kinerja Sensor Temperature pada Portable Portable Biodigester Oleh : Mulyayanti 2406 100 086 Dosen Pembimbing : Suyanto,ST,MT JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGUJIAN ADC Program BASCOM AVR pada mikrokontroler: W=get ADC V=W/1023 V=V*4.25 V=V*10 Lcd V Tujuan dari program ini adalah untuk menguji tampilan hasil konversi dari tegangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan hasil dan analisis terhadap sistem yang telah dibuat secara keseluruhan. Pengujian tersebut berupa pengujian terhadap perangkat keras serta pengujian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan utama manusia karena sekitar 70% tubuh manusia terdiri dari air. Secara tradisional, masyarakat memenuhi kebutuhan air minumnya dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Termometer Digital Dengan Output Suara. b. Jenis : Termometer Badan. d. Display : LCD karakter 16x2.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Termometer Digital Dengan Output Suara. b. Jenis : Termometer Badan. d. Display : LCD karakter 16x2. 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Spesifikasi Alat a. Nama : Termometer Digital Dengan Output Suara b. Jenis : Termometer Badan c. Temperature : Range 30 39,9 o C, d. Display : LCD karakter 16x2. e.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan alat Infra merah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan alat Infra merah BAB III METODOLOGI PENELITIAN Langkah-langkah yang digunakan dalam menyelesaikan alat Infra merah Terapi dengan Sensor Suhu yang terdiri atas komponen fisik penunjang seperti Dimmer, Timer, Lampu IR Philip,Sensor

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Di jaman seperti sekarang ini, kehidupan manusia tidak terlepas dari piranti

I. PENDAHULUAN. Di jaman seperti sekarang ini, kehidupan manusia tidak terlepas dari piranti I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di jaman seperti sekarang ini, kehidupan manusia tidak terlepas dari piranti teknologi canggih baik berbentuk elektronik maupun tekologi lain. Di Indonesia sendiri selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. campuran susu madu dan lain lain. kamar dengan kelembaban relatif berkisar 80% maksimum hanya mampu

BAB I PENDAHULUAN. campuran susu madu dan lain lain. kamar dengan kelembaban relatif berkisar 80% maksimum hanya mampu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Telur merupakan bahan pangan hasil ternak unggas yang memiliki sumber protein hewani yang banyak di konsumsi masyarakat sebagai menu makanan sehari hari. Besarnya manfaat

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini, akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem minimum dilakukan dengan memprogram sistem

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian sistem minimum dilakukan dengan memprogram sistem BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian Sistem Minimum Pengujian sistem minimum dilakukan dengan memprogram sistem minimum untuk mengeluarkan nilai positif pada PORTD.6. Kemudian PORTD.6 akan diukur

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS Tindak lanjut dari perancangan pada bab sebelumnya adalah pengujian sistem. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini diperlukan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari skripsi meliputi gambaran alat, cara kerja sistem dan modul yang digunakan. Gambar 3.1 merupakan diagram cara

Lebih terperinci

JOBSHEET SENSOR SUHU (PTC, NTC, LM35)

JOBSHEET SENSOR SUHU (PTC, NTC, LM35) JOBSHEET SENSOR SUHU (PTC, NTC, LM35) A. TUJUAN Setelah melakukan praktikum ini, Mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mengetahui pengertian rangkaian Sensor Suhu LM 35, PTC dan NTC terhadap besaran fisis. 2.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA. sistem. Oleh karena itu, diperlukan pengujian komponen-komponen utama seperti

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA. sistem. Oleh karena itu, diperlukan pengujian komponen-komponen utama seperti 62 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Karakteristik komponen yang digunakan sangat mempengaruhi kinerja sistem. Oleh karena itu, diperlukan pengujian komponen-komponen utama seperti Arduino dan komponen

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SIMULATOR SISTEaM apengendalian SUHU PADA DINDING BIOREAKTOR ANAEROB BERBASIS KOMPUTER PERSONAL (PC)

RANCANG BANGUN SIMULATOR SISTEaM apengendalian SUHU PADA DINDING BIOREAKTOR ANAEROB BERBASIS KOMPUTER PERSONAL (PC) RANCANG BANGUN SIMULATOR SISTEaM apengendalian SUHU PADA DINDING BIOREAKTOR ANAEROB BERBASIS KOMPUTER PERSONAL (PC) Disusun Oleh: ALFA ROBY NRP: 2406 100 014 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Totok Soehartanto,

Lebih terperinci

Pada akhirnya, kesuksesan pengamanan ruang server juga akan sangat tergantung dari faktor manusia. Faktor manusia perlu diatasi dengan menggunakan met

Pada akhirnya, kesuksesan pengamanan ruang server juga akan sangat tergantung dari faktor manusia. Faktor manusia perlu diatasi dengan menggunakan met BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan tentang sistem analisis dan perancangan pada pembuatan aplikasi sensor untuk memantau suhu ruang server dengan pemberitahuan SMS. Beberapa

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM SISTEM PENGUKURAN (TKF 2416) LAB. SENSOR & TELEKONTROL LAB. TEKNOLOGI ENERGI NUKLIR LAB. ENERGI TERBARUKAN

MODUL PRAKTIKUM SISTEM PENGUKURAN (TKF 2416) LAB. SENSOR & TELEKONTROL LAB. TEKNOLOGI ENERGI NUKLIR LAB. ENERGI TERBARUKAN MODUL PRAKTIKUM SISTEM PENGUKURAN (TKF 2416) LAB. SENSOR & TELEKONTROL LAB. TEKNOLOGI ENERGI NUKLIR LAB. ENERGI TERBARUKAN JURUSAN TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2014

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spesifikasi Modul, data pengukuran dan hasil perhitungan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. spesifikasi Modul, data pengukuran dan hasil perhitungan. 37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan penelitian akan diuraikan pada bab IV yang berisi spesifikasi Modul, data pengukuran dan hasil perhitungan. 4.1. Spesifikasi Modul Speed range Temperature

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Dalam perancangan alat pengendali kipas angin menggunnakan mikrokontroler ATMEGA8535 berbasis sensor suhu LM35 terdapat beberapa masalah yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Masalah yang dihadapi adalah bagaimana untuk menetaskan telur ayam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena kemampuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (homogen). Berikut spesifikasi dari alat hot plate magnetic stirrer : 1. Speed range : 500, 1000, 1500 rpm

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (homogen). Berikut spesifikasi dari alat hot plate magnetic stirrer : 1. Speed range : 500, 1000, 1500 rpm 22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Alat Alat hot plate magnetic stirrer adalah alat yang di gunakan untuk mengaduk atau mencampur dua larutan berbeda (heterogen) menjadi satu (homogen). Berikut

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISEM 3.1. Perancangan Perangkat Keras Blok diagram yang dibuat pada perancangan tugas akhir ini secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.1. Keypad Sensor 1 Sensor 2 Sensor 3

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah prototype pengontrol suhu ruangan melalui android direalisasikan. Dilakukan pengujian terjadap prototype ini. Tujuan pengujian adalah untuk memeriksa apakah prototype

Lebih terperinci

BAB III. Perencanaan Alat

BAB III. Perencanaan Alat BAB III Perencanaan Alat Pada bab ini penulis merencanakan alat ini dengan beberapa blok rangkaian yang ingin dijelaskan mengenai prinsip kerja dari masing-masing rangkaian, untuk mempermudah dalam memahami

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN

BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN BAB IV ANALISIS DAN PENGUJIAN 4.1 Tujuan Pengujian Pada bab ini akan dibahas tentang analisis kerja alat dan pengujian alat pengukur suhu dan kelembaban berbasis mikrokontroler yang dilakukan pada sub

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM. didapat suatu sistem yang dapat mengendalikan mobile robot dengan pengendali

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM. didapat suatu sistem yang dapat mengendalikan mobile robot dengan pengendali BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM Pada bab ini akan dibahas hasil analisis pengujian telah dilakukan, pengujian dilakukan dalam beberapa bagian yang disusun dalam urutan dari yang sederhana menuju sistem

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN SISTEM BAB IV PENGUJIAN SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan penulis ini merupakan pungujian terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan yang telah selesai dibuat untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi patokan adalah berat bayi saat lahir yang hanya berkisar gram (

BAB I PENDAHULUAN. menjadi patokan adalah berat bayi saat lahir yang hanya berkisar gram ( BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persalinan prematur merupakan proses persalinan sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu lengkap atau kurang dari 259 hari, yang dihitung dari hari pertama haid terakhir.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Alat 1. Nama : Timbangan Bayi 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital 3. Berat : 5 Kg 4. Display : LCD Character 16x2 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm 6. Sensor : Loadcell

Lebih terperinci

DATA LOGGER SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 DENGAN PC SEBAGAI TAMPILAN

DATA LOGGER SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 DENGAN PC SEBAGAI TAMPILAN TE 7 DATA LOGGER SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 DENGAN PC SEBAGAI TAMPILAN Noveri Lysbetti M 1, Edy Ervianto 2 1 Elektro, Teknik, Universitas Riau, Kampus Bina Widya, Pekanbaru, 28293,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 RANCANGAN PERANGKAT KERAS 3.1.1. DIAGRAM BLOK SISTEM Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Thermal Chamber Mikrokontroler AT16 berfungsi sebagai penerima input analog dari sensor

Lebih terperinci

KIPAS ANGIN OTOMATIS DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

KIPAS ANGIN OTOMATIS DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 KIPAS ANGIN OTOMATIS DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 Blog Diagram Blog Diagram Input : inputan pada blog input adalah sensor LM35 yang dihubungkan pada port PA.0 pada kaki IC 40.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Prosedur Perancangan Prosedur perancangan merupakan langkah langkah dalam pembuatan tugas akhir ini. Dan prosedur perancangan ini digambarkan pada diagram alir berikut:

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Pengujian dan Analisa Perangkat Keras 4.1.1 Analisa Sensor Suhu LM35 Gambar 4.1. Rangkaian dasar sensor suhu LM35 Setelah dilakukan pengukuran pada keluaran LM35, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting ini, seperti bagaimana pemberiannya, memilih air susu ibu (ASI)

BAB I PENDAHULUAN. penting ini, seperti bagaimana pemberiannya, memilih air susu ibu (ASI) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan bayi atau anak sangatlah penting. Peran terpenting dalam hal tersebut yaitu asupan dan gizi seimbang. Salah satu asupan yang berperan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PEMANTAU SUHU SERTA PENANGANAN DINI KANDANG AYAM BOILER BERBASIS MIKROKONTROLER

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PEMANTAU SUHU SERTA PENANGANAN DINI KANDANG AYAM BOILER BERBASIS MIKROKONTROLER PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PEMANTAU SUHU SERTA PENANGANAN DINI KANDANG AYAM BOILER BERBASIS MIKROKONTROLER Sonty Lena, S.Kom., MM., MCAS. 1 Aditya Perdana 2 Konsentrasi Teknik Informatika Program Studi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Instalasi Interface Instalasi rangkaian seluruhnya merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke mikrokontroller. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA 48 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Setelah prototype alat pendeteksi jarak aman pada kendaraan di realisasikan di lakukan pengujian pengujian pada alat ini dengan tujuan memeriksa apakah alat ini sudah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Software arduino merupakan software yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler arduino menggunakan software

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT Pada bab ini, akan dibahas mengenai langkah-langkah pengujian serta hasil yang didapatkan dari uji coba alat monitoring base transceiver station dengan identifikasi password

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah

III. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Tempat penelitian Penelitian dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbasis mikrokontroler AT-Mega 16. Sistem ini nantinya dapat diterapkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. berbasis mikrokontroler AT-Mega 16. Sistem ini nantinya dapat diterapkan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah sebuah sistem otomasi alat pengering kerupuk berbasis mikrokontroler AT-Mega 16. Sistem ini nantinya dapat diterapkan pada industri

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat BAB III PERANCANGAN Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai perancangan dan realisasi sistem indikator peringatan berbelok dan perlambatan pada helm sepeda dengan menggunakan android smartphone sebagai

Lebih terperinci

SISTEM PENYIRAM TANAMAN JAGUNG PADA TANAH TANDUS BERBASIS FUZZY LOGIC

SISTEM PENYIRAM TANAMAN JAGUNG PADA TANAH TANDUS BERBASIS FUZZY LOGIC SISTEM PENYIRAM TANAMAN JAGUNG PADA TANAH TANDUS BERBASIS FUZZY LOGIC Richa Watiasih, Nurcholis 2,2 Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Bhayangkara Surabaya richa@ubhara.ac.id, 2 cholis94@gmail.com

Lebih terperinci

Data Logger Sensor Suhu Berbasis Mikrokontroler ATmega 8535 dengan PC sebagai Tampilan

Data Logger Sensor Suhu Berbasis Mikrokontroler ATmega 8535 dengan PC sebagai Tampilan JURNAL ILMIAH ELITE ELEKTRO, VOL. 3, NO. 1, MARET 2012: 37-42 Data Logger Sensor Suhu Berbasis Mikrokontroler ATmega 8535 dengan PC sebagai Tampilan Noveri Lysbetti Marpaung 1* dan Edy Ervianto 2 1. Elektro,

Lebih terperinci

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA 51 Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA Dalam perancangan perangkat keras dan perangkat lunak suatu sistem yang telah dibuat ini dimungkinkan terjadi kesalahan karena faktor-faktor seperti human error, proses

Lebih terperinci

COOLING PAD OTOMATIS BERBASIS ATMEGA328

COOLING PAD OTOMATIS BERBASIS ATMEGA328 COOLING PAD OTOMATIS BERBASIS ATMEGA328 Latar Belakang Saat ini hampir semua perangkat mobile computing membutuhkan pendingin untuk menurunkan suhu panas yang dikeluarkan oleh komponen elektronika yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perancangan 4.1.1 Gambar Rakitan (Assembly) Dari perancangan yang dilakukan dengan menggunakan software Autodesk Inventor 2016, didapat sebuah prototipe alat praktikum

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Tujuan dari pengujian alat pada tugas akhir ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja sistem yang telah dibuat dan untuk mengetahui penyebabpenyebab ketidaksempurnaan

Lebih terperinci

BAB 1. .Banyak pembangkit tenaga listrik yang telah dibangun yaitu PLTA (Pembangkit Listrik

BAB 1. .Banyak pembangkit tenaga listrik yang telah dibangun yaitu PLTA (Pembangkit Listrik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan energi yang besar pada masa kini sangat meningkat, khususnya energi listrik.banyak pembangkit tenaga listrik yang telah dibangun yaitu PLTA (Pembangkit Listrik

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai persiapan komponenkomponen dan peralatan yang digunakan serta langkah-langkah praktek, kemudian menampilkan data hasil

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

BAB IV PEMBAHASAN ALAT BAB IV PEMBAHASAN ALAT Pada bab pembahasan alat ini penulis akan menguraikan mengenai pengujian dan analisa prototipe. Untuk mendukung pengujian dan analisa modul terlebih dahulu penulis akan menguraikan

Lebih terperinci

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Sterilisator Botol Susu Bayi Berbasis Mikrokontroler

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. : Sterilisator Botol Susu Bayi Berbasis Mikrokontroler 60 BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Spesifikasi Alat Alat sterilisai botol susu bayi adalah alat yang digunakan untuk membunuh bakteri dan kuman. Adapun spesifikasi modul yang penulis buat adalah

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan lebih rinci mengenai perencanaan dalam pembuatan alat. Penulis membuat rancangan secara blok diagram sebagai pembahasan awal. 3.1 Perencanaan Secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply, 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN 1.1 Hasil dan Pembahasan Secara umum, hasil pengujian ini untuk mengetahui apakah alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan perancangan yang telah ditentukan. Pengujian

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Pada saat kita mencuci pakaian baik secara manual maupun menggunakan alat bantu yaitu mesin cuci, dalam proses pengeringan pakaian tersebut belum

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Tabel.1. Tabel Daftar Komponen. Nama komponen Jenis komponen Jumlah komponen

LAMPIRAN. Tabel.1. Tabel Daftar Komponen. Nama komponen Jenis komponen Jumlah komponen LAMPIRAN 1. Spesifikasi system Sumber daya untuk system minimum sebesar 5 Volt DC, untuk kedua motor stepper dan motor DC sebesar 12 Volt DC. Menggunakan system minimum berbasis Mikrokontroler AT 89S52.

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Perbandingan desain

Tabel 4.1 Perbandingan desain BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pemilihan Desain Perbandingan desain dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan desain rancangan dapat dilihat pada Gambar 4.1. Tabel 4.1 Perbandingan desain Desain Q m P Panjang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada Bab III ini akan dibahas mengenai perancangan alat yang konsep kerja sistem serta komponen-komponen pendukungnya telah diuraikan pada Bab II. Perancangan yang akan dibahas

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA SUHU DAN KALOR

LEMBAR KERJA SISWA SUHU DAN KALOR LEMBAR KERJA SISWA SUHU DAN KALOR Tujuan Percobaan : 1. Menjelaskan cara kerja termometer. 2. Mengamati perubahan suhu pada benda. 3. Mengamati dan akibatnya antara dua benda berbeda suhunya. 4. Mendeskripsikan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini ialah dengan melakukan eksperimen secara

METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini ialah dengan melakukan eksperimen secara III. METODE PENELITIAN Dalam melakukan penelitian ini ialah dengan melakukan eksperimen secara langsung, dengan melakukan percobaan dan tahap-tahap untuk mendapatkan hasil yang dibutuhkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. Sebelum melakukan pengujian pada sistem Bottle Filler secara keseluruhan, dilakukan beberapa tahapan antara lain :

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. Sebelum melakukan pengujian pada sistem Bottle Filler secara keseluruhan, dilakukan beberapa tahapan antara lain : BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini akan membahas mengenai pengujian dan analisis pada alat Bottle Filter yang berbasis mikrokontroler. Tujuan dari pengujian adalah untuk mengetahui apakah alat yang

Lebih terperinci

LAPORAN. Project Microcontroller Semester IV. Judul : Automatic Fan. DisusunOleh :

LAPORAN. Project Microcontroller Semester IV. Judul : Automatic Fan. DisusunOleh : LAPORAN Project Microcontroller Semester IV Judul : Automatic Fan DisusunOleh : Nama: Riesca Nusa.D Nim : 13140002 Nama: Nita Chairunnisa Nim : 13140007 Nama: Iqra Ali Nim : 13140026 Nama: Mufzan Nur Nim

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini dijelaskan tentang pengujian alat ukur temperatur digital dan analisa hasil pengujian alat ukur temperatur digital. 4.1 Rangkaian dan Pengujian Alat Ukur Temperatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Metrologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang pengukuran. Pengukuran merupakan aktivitas yang sangat penting dalam kehidupan seharihari pada berbagai bidang. Bidang

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KELAJUAN UDARA TIPE TERMAL TERINTEGRASI TERMOMETER UDARA BERBASIS SENSOR LM35 DAN PT100

RANCANG BANGUN ALAT UKUR KELAJUAN UDARA TIPE TERMAL TERINTEGRASI TERMOMETER UDARA BERBASIS SENSOR LM35 DAN PT100 J. Sains Dasar 2017 6 (2) 91-97 RANCANG BANGUN ALAT UKUR KELAJUAN UDARA TIPE TERMAL TERINTEGRASI TERMOMETER UDARA BERBASIS SENSOR LM35 DAN PT100 DEVELOPMENT OF THERMAL TYPE ANEMOMETER INTEGRATED WITH AIR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi sudah sangat berkembang secara pesat. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi sudah sangat berkembang secara pesat. Salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi sudah sangat berkembang secara pesat. Salah satu contoh dari perkembangannya adalah adanya sistem otomatisasi alat bantu manusia. Berbagai macam

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER

PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER PERANCANGAN ALAT PENGATUR TEMPERATUR AIR PADA SHOWER MENGGUNAKAN KONTROL SUKSESSIVE BERBASIS MIKROKONTROLER Bagus Idhar Junaidi 2209039004 Yasinta Fajar Saputri 2209039014 Dosen Pembimbing Ir. Rusdhianto

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Tujuan Pengujian Pengujian yang akan dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan pada beberapa

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV Pengujian Alat dan Analisa BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4. Tujuan Pengujian Pada bab ini dibahas mengenai pengujian yang dilakukan terhadap rangkaian sensor, rangkaian pembalik arah putaran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Hasil Penelitian Setelah alat dan bahan didapat dan dipersiapkan maka perangkat-keras dan perangkat-lunak telah berhasil dibuat sesuai dengan rancangan awal walau

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatiahn Soal 9.2

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatiahn Soal 9.2 SMP kelas 9 - FISIKA BAB 9. KALOR DAN PERPINDAHANNYALatiahn Soal 9.2 1. Kalor jenis zat A sama dengan ¾ kalor jenis zat Apabila kalor diberikan kepada zat A dan B yang massanya sama besar dalam jumlah

Lebih terperinci

SISTEM TELEMETRI SUHU UDARA BERBASIS ATMEGA8535 MENGGUNAKAN INTERNET

SISTEM TELEMETRI SUHU UDARA BERBASIS ATMEGA8535 MENGGUNAKAN INTERNET SISTEM TELEMETRI SUHU UDARA BERBASIS ATMEGA8535 MENGGUNAKAN INTERNET TUGAS AKHIR ARIF KURNIAWAN 082408028 PROGRAM STUDI D-III FISIKA INSTRUMENTASI DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

ALAT PEMBERI MAKAN IKAN NILA DI TAMBAK

ALAT PEMBERI MAKAN IKAN NILA DI TAMBAK 1 ALAT PEMBERI MAKAN IKAN NILA DI TAMBAK Fatahillah, Ponco Siwindarto dan Eka Maulana Abstrak Ikan nila banyak dibudidayakan di Indoneseia. Selain karena permintaan konsumen, ikan nila juga memiliki kandungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara letak geografis Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki 2 musim.

BAB 1 PENDAHULUAN. Secara letak geografis Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki 2 musim. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Berlakang Secara letak geografis Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki 2 musim. Salah satunya yaitu musim penghujan. Tingkat curah hujan yang tinggi selalu terjadi

Lebih terperinci