STUDI PENGGUNAAN MEDIA DALAM PROSES

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI PENGGUNAAN MEDIA DALAM PROSES"

Transkripsi

1 JURNAL STUDI PENGGUNAAN MEDIA DALAM PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI RUPAPADA POKOK BAHASAN CETAK SABLON KELAS VIII F SMP NEGERI 1 KARANGANYAR PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: MUHAMAD ARIF X Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Seni Rupa PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

2 ABSTRACT Muhamad Arif, STUDI PENGGUNAANMEDIADALAM PROSES PELAKSANAANPEMBELAJARAN SENIRUPA PADA POKOK BAHASAN CETAK SABLONKELAS VIII F SMP NEGERI 1 KARANGANYAR PURBALINGGATAHUN PELAJARAN 2013/2014 a thesis, the faculty of teaching and education the science of Sebelas maret university surakarta.june 2015 The purpose of this research is to know the 1) the use of the media in the process of implementation of the learning subject matter in art print screen printing on a grade VIII F in SMP Negeri 1 Karanganyar, Purbalingga, 2) Barriers in the process of implementation of the learning subject matter in art print screen printing on a grade VIII F in SMP Negeri 1 Karanganyar, Purbalingga. This research is qualitative, descriptive methods, namely the research that generates the data in diskriptif. The research strategy is a case study of a single stake. This research was conducted in the country in Junior 1 Karanganyar Regency Purbalingga, Central Java province. The source of the data on this research comes from (1) Mrs Nova Rina Anggraeni as a teacher of art and culture class VIII, as well as one of the students of SMP Negeri 1 Karanganyar (2) places and events namely SMP Negeri 1 Karanganyar District of Purbalingga in Central Java. (3) A document that is a physical process various teaching and learning activities in the classroom. Sampling technique used was purposive sampling or sampling aims. Data collection techniques used are observation, in-depth interviews, and documents. Test the validity of the data used is triangular and data review the informant. Data analysis is the analysis of the model of flow or flow model of analysis. The results showed that: (1) implementation of Learning art in Class VIII F even semester in junior high Country 1 Karanganyar Purbalingga Years Lessons 2013/2014. Learning the fine arts have been compiled into the RPP (plan of implementation of the study) implemented into learning that is both theory and practice. The methods used are: lectures, q & a, demonstrations, and assignments. Evaluation of learning, consists of: commit the results to user of the average daily value, the value

3 of Deuteronomy midterm, and final semester exams. Good learning results, all students achieve and exceed in value the KKM. (2) obstacles encountered include: Teachers haven't been able to make the RPP, a teacher in drawing skills, knowledge of the kesenirupaan teachers are still low, teachers are less able to motivate students, teachers haven't been able to use media supporter of teaching such as LCD, low motivation of student learning, student drawing equipment is not complete, the clock less learning, teachers lack confidence in teaching fine arts, a diploma that is owned is irrelevant. Keywords: media learning, process, print screen printing

4 ABSTRAK Muhamad Arif, STUDI PENGGUNAAN MEDIA DALAM PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI RUPA PADA POKOK BAHASAN CETAK SABLONKELAS VIII F SMP NEGERI 1 KARANGANYAR PURBALINGGATAHUN PELAJARAN 2013/2014 Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.Juni Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) Penggunaan media dalamproses pelaksanaan pembelajaran seni rupa pada pokok bahasan cetak sablon pada siswa kelas VIII F di SMP Negeri 1 Karanganyar, Kabupaten Purbalingga, 2) Hambatan dalam proses pelaksanaan pembelajaran seni rupa pada pokok bahasan cetak sablon pada siswa kelas VIII F di SMP Negeri 1 Karanganyar, Kabupaten Purbalingga Penelitian ini dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu penelitianyang menghasilkan data-data diskriptif. Strategi penelitian yang digunakan adalah studi kasus tunggal terpancang. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Purbalingga Propinsi Jawa Tengah. Sumber data pada penelitian ini berasal dari (1)Ibu Nova Rina Anggraeni, selaku guru seni budaya kelas VIII,siswa SMP Negeri 1 Karanganyar (2)Tempat dan peristiwa yaitu SMP Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah. (3)Dokumen yaitu berbagai bukti fisik berupa proses kegiatan belajar mengajar di kelas.teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling atau sampel bertujuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam, observasi, dan dokumen. Uji validitas data yang digunakan adalah trianggulasi data dan review informan. Analisis data yang digunakan adalah analisis model mengalir atau flow model of analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan Pembelajaran Seni Rupa di Kelas VIII F semester genap di SMP Negeri 1 Karanganyar Purbalingga Tahun Pelajaran 2013/2014. Pembelajaran Seni Rupa telah disusun ke dalam RPP( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ) diimplementasikan ke dalam pembelajaran yang bersifat teori dan praktik. Metode yang digunakan yaitu: ceramah, tanya jawab, demonstrasi, dan penugasan. Evaluasi pembelajaran, terdiri dari: hasil rata-rata nilai commit harian, to user nilai ulangan tengah semester, dan

5 nilai ulangan akhir semester. Hasil belajar baik, semua siswa nilainya mencapai dan melampaui KKM. (2) Hambatan-hambatan yang dihadapi meliputi: Guru belum mampu membuat RPP dengan baik, keterampilan guru dalam menggambar rendah, pengetahuan tentang kesenirupaan guru masih rendah, guru kurang dapat memotivasi siswa, guru belum mampu menggunakan media pendukung mengajar seperti LCD, motivasi belajar siswa rendah, peralatan menggambar siswa tidak lengkap, jam pembelajaran kurang, guru kurang percaya diri dalam mengajar seni rupa, ijazah yang dimiliki tidak relevan. Kata Kunci: media pembelajaran, proses, cetak sablon

6 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Fungsi media dalam proses pembelajaran sangatlah penting apalagi pada era informasi seperti sekarang ini, makin banyak media yang dapat dan harus digunakan untuk mengimbangi era informasi, agar dunia pendidikan tidak ketinggalan. Bahkan media juga dapat digunakan untuk menunjang tingkat prestasi belajar peserta didik atau membantu pencapaian keberhasilan prestasi belajar.terbatasnya media yang digunakan didalam kelas diduga merupakan salah satu penyebab lemahnya mutu belajar siswa, disinilah titik tekan dari pentingnya pemanfaatan media (terutama media yang sesuai dengan tuntutan zaman seperti multi media dan media modern lainnya) dalam dunia pendidikan. Dalam proses pembelajaran seni rupa bagi anak-anak, media pembelajaran adalah unsur yang sangat penting. Hal ini terutama karena karakteristik seni rupa sebagai karya seni yang penerapannya menggunakan indra visual atau penglihatan. Dengan demikian penggunaan media pembelajaran visual menjadi factor utama dalam proses pembelajaran seni rupa. Disamping pemilihan jenis dan karakteristik media yang tepat, keberhasilan belajar seni rupa pada anak-anak saat ini dipengaruhi oleh kreativitas dan ketrampilan guru menggunakan dan memanfaatkannya. Perkembangan dunia seni rupa yang semakin pesat dengan berbaai bentuk dan jenis karya seni rupa sebagai suplemen utama dan senantiasa di cantumkan dalam perencanaan pembelajaran. Media pembelajaran bukan sekedar alat bantu dalam proses pembelajaran. Kata media mengisyaratkan adanya pesan atau informasi yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran. Banyak ahli yang telah mendefinisikan media pembelajaran seperti Gagne(1970)(Edy Tri Sulistyo, et al, 2011:2) misalnya, yang menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang mereka untuk belajar, atau Briggs (1970)(Edy Tri Sulistyo, et al, 2011:2) yang berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Dari berbagai definisi atau commit batasan to yang user telah dikemukakan oleh para ahli

7 komunikasi dan pendidikan, sebenarnya terdapat persamaan pandangan yaitu : media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,perasaan,perhatiandan minat anak-anak sehingga proses belajar terjadi (M.Fakih.(2001).Bahan belajar mandiri (online) Nopember 2012). Prinsip utama yang harus dipegang dalam pemilihan media pembelajaran adalah bahwa jenis media yang dipilih sangat tergantung kepada tujuan pembelajaran atau standar kompetensi yang ingin dicapai, karakteristik bahan ajar, kemampuan guru menggunakannya serta kelayakan perolehannya dilihat dari segi ekonomis maupun praktis. Secara lebih rinci,beberapa kriteria untuk memilih media pembelajaran seni rupa sebagai berikut: 1) Ketepatannya dengan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran yang memungkinkan didukung media pembelajaran antara lain berisikan : pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis. 2) Dukungan terhadap isi bahan pelajaran. Bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep, generalisasi sangat memerlukan media pembelajaran 3) Kemudahan memperoleh media. Jangan memaksakan menggunakan media yang sulit didapat. 4) Keterampilan guru menggunakannya. 5) Tersedia waktu yang cukup menggunakannya selama pelajaran berlangsung. Dari paparan diatas, maka semakin jelas bahwa media pembelajaran merupakan kebutuhan yang tidak dapat dielakkan dalam rangka menyukseskan program belajar siswa agar dapat tercapai perubahan tingkah laku yang diharapkan. Konsekuensinya guru hendaknya memiliki peran yang tidak terbatas dalam menciptakan, menggunakan maupun mengembangkan media pengajaran. Sehingga disinilah tugas guru agar lebih kreatif, inofatif dan progresif dalam memanfaatkan media pembelajaran. Maka sudah selayaknya para pendidik tetap

8 berupaya meningkatkan kompetensinya dalam menggunakan dan memanfatkan media pengajaran untuk mendukung tugasnya. Penulis juga berpendapat bahwa belajar akan jauh lebih efektif jika tidak hanya guru saja yang menggunakan media pembelajaran tersebut, dimana media hanya sekedar sebagai alat bantu untuk berkomunikasi yang berlaku antara guru dan peserta didik (mempermudah kerja guru) akan tetapi peserta didik juga diberi tugas dan kesempatan untuk menerapkan media pembelajaran dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik tidak hanya sebagai penonton (objek) tetapi juga sebagai pelaku (subjek) pembelajaran untuk memanfaatkan media pembelajaran. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan identifikasi masalah yang telah penulis kemukakan maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana Penggunaan media pembelajaran dalam proses pelaksanaan pembelajaran seni rupa pada pokok bahasan cetak sablon di kelas VIII F SMP Negeri 1 Karanganyar. 2) Apa hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran cetak sablon di kelas VIII F SMP Negeri 1 Karanganyar Purbalingga. C. TUJUAN PENELITIAN 1)Untuk mengetahui penggunaan media dalam proses pelaksanaan pembelajaran seni rupa pokok bahasan cetak sablon pada siswa kelas VIII F SMP Negeri 1 Karanganyar 2)Untuk mengetahui Hambatan dalam proses pelaksanaan pembelajaran seni rupa pada pokok bahasan cetak sablon pada siswa kelas VIII F di SMP Negeri 1 Karanganyar, Kabupaten Purbalingga. D. MANFAAT PENELITIAN Manfaat penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis merupakan manfaat commit untuk to pengembangan user ilmu pengetahuan yang

9 ber kaitan dengan obyek penelitian, sedangkan manfaat praktis adalah manfaat bagi pihak yang memerlukan untuk memperbaiki kinerja, terutama bagi sekolah, guru, dan siswa. Manfaat Teoritis Manfaat penelitian ini diharapkan dapat dijadikan refrensi di bidang pendidikan, terutama dalam meningkatkan ketrampilan cetak sablon. Manfaat Praktis 1) Bagi Siswa a) Mampu mendiskripsikan bahan dan alat cetak sablon b) Mampu mendiskripsikan proses pembuatan karya seni rupa dengan teknik cetak sablon. c) Mampu membuat karya seni rupa dengan teknik cetak sablon. 2)Bagi Guru a) Meningkatkan profesionalisme guru dalam pendidikan. b) Bahan yang dapat menjadi informasi dalam usaha meningkatkan prestasi siswa, setelah mengetahui hasil pembelajarannya. c) Guru dapat terbantu dalam usaha penguatan hasil pembelajaran siswa. d) Memberikan motivasi untuk guru dalam melakukan penelitian. 3) Bagi Pengembangan Kurikulum a) Memberikan alternatif model-model metode pembelajaran. b) Sebagai bahan yang dapat dijadikan informasi dan pertimbangan dalam penelitian lebih lanjut tentang model-model metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil pembelajaran. 4) Bagi Pengembangan Sekolah a) Ketuntasan belajar dapat dengan mudah tercapai. b) Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dan hasil pendidikan siswa. c) Memberikan inovasi untuk guru dalam melakukan penelitian.

10 LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka Sebagai bahan kajian untuk memperoleh teori dasar yang relevan guna mendukung permasalahan yang diajukan dan biasa mencapai sasaran yang diharapkan. I. Media Pembelajaran Media (dalam bahasa latin adalah bentuk jamak dari kata median), yakni dapat berupa alat/bahan yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima pesan, media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dilihat, di dengar dan dibaca. 1. Peralatan/Karakteristik Media. Dengan diketemukan teknologi canggih seperti dalam pengetahuan cetak mecetak, elektronik dan sebagainya, dalam perkembanganya media tampil dalam berbagai jenis antara lain berbentuk film, telivisi, radio, computer dan sejenisnya, karak-teristik (ciri khasnya) media antara lain : a. Media Grafis / Media visual b. Media Audio c. Media Proyeksi diam (still proyected medium) d. Media gerak II. Pembelajaran Pengertian pembelajaran menurut Oemar Hamalik (1994:57 ), pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan belajar. Pembelajaran sebagai suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mendukung dan mempengaruhi terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal. Pengertian mengajar hampir sama dengan pembelajaran, tetapi pada dasarnya commit berbeda. to user Dalam pembelajaran situasi atau

11 kondisi yang memungkinkan terjadinya proses belajar harus dirancang dan dipertimbangkan terlebih dahulu oleh guru. Komponen dalam pembelajaran a. Tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran sebagai perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu b. Materi Pembelajaran Materi pembelajaran dalam arti luas tidak hanya tertuang dalam buku, akan tetapi mencakup keseluruhan materi pembelajaran. Setiap aktivitas belajar mengajar pasti harus ada materinya. Semua materi pembelajaran harus di organisasikan secara sistematis. c. Metode pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan cara guru menyampaikan materi kepada siswa. d. Media dan Alat pembelajaran Media pembelajaran adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara pengajar dan pembelajar dalam proses pembelajaran di kelas. e. Evaluasi Pembelajaran. Evaluasi pembelajaran adalah evaluasi terhadap proses belajar mengajar.secara sistemik evaluasi pembelajaran Diarahkanpada komponen-komponensistem pembelajaran,yang mencakup komponen input, yakni perilaku awal siswa, komponen input instrumental, komponen kurikulum, komponen administrative. komponen proses ialah prosedur pelaksanaan pembelajaran, komponen output ialah hasil pembelajaran yang menandai ketercapaian tujuan pembelajaran III. Cetak Sablon A. Cetak saring atau sablon atau screen printing merupakan bagian dariilmu grafika terapan yang bersifat praktis. Cetak saring dapat diartikankegiatan cetak mencetak dengan menggunakan kain gasa/kasa yangbiasa disebutscreen (Guntur Nusantara, 2007: iii).

12 Pada umumnya cetak mencetak dilakukan pada setiap benda padat yang datar tetapi dapat juga dilakukan di atas bentuk yang melingkar. Pada prinsipnya cetakmencetak pada berbagai macam benda padat adalah sama.perbedaannya terletak pada jenis cat / tinta yang digunakan dan jenisproduk yang akan dicetak.menengok sejarah cetak saring atau cetak sablon telah lamadikenal dan digunakan oleh bangsa Jepang sejak tahun 1664, abad ke-17. Ketika itu, Yuzensai Miyasaki dan Zisukeo Mirosemengembangkannya dengan menyablon kain kimono beraneka motifyang sebelumnya dibuat motif kimono dengan tulis tangan. Ternyatalebih menekan biaya sehingga kimono motif sablon mulai banyakdigunakan oleh masyarakat Jepang. Sejak itu, teknik cetak saring terusberkembang dan merambah ke berbagai negara. Pada tahun 1907, priaberkebangsaan Inggris, Samuel Simon, mengembangkan teknik sablonmenggunakanchiffon sebagai pola untuk mencetak.chiffon merupakanbahan rajut yang terbuat dari benang sutera halus. Bahan rajut inilahyang merupakan cikal bakal kain kasa untuk menyablon. (Wiwik Pudiastuti,2013) B. Penelitian yang relevan Pembelajaran Mencetak Bagi Siswa kelas VI SD Negeri I Porwogondo Kalinyamatan Jepara (Lainufara, Fakultas Bahasa dan Seni UNES:2011).

13 METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian Tempat penelitian SMP Negeri 1 Karanganyar, yang terletak di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Purbalingga Propinsi Jawa Tengah, Letak geografis SMP Negeri 1 Karanganyar yang terletak di lereng gunung slamet yang sebagaian besar penduduknya mengandalkan bercocok tanam untuk mata pencahariannya, di Karanganyar dan sekitarnya banyak sawah dan perumahan penduduk, masyarakatnya yang sebagaian besar mengandalkan pertanian dan berwiraswasta sebagai pengrajin kasur. Waktu penelitian selama 4 (empat) bulan terhitung mulai minggu pertama bulan Januari 2014 sampai dengan minggu ke empat bulan April B. Bentuk dan Strategi Penelitian Bentuk penelitian adalah metode penelitian yang digunakan dalam proses penelitian tersebut. Metode (Yunani : methodos) adalah cara atau jalan, sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja; yaitu cara kerja untuk dapat memahami obyek menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan (Fuad Hasan dan Koentjaraningrat,1983:7). Strategi penelitian yang digunakan adalah strategi penelitian terpancang (embedded research).hal tersebut sesuai dengan pendapat Sutopo (2002:122) yang menyatakan bahwa Penelitian terpancang merupakan suatu langkah sebelum melakukan penelitian harus memilih dan menentukan variabel yang menjadi focus utamanya namun tetap terbuka dengan sifat interaktif variabel utamanya. C. Sumber Data Penelitian ini sangat didukung oleh berbagai sumber data, seperti data-data di lapangan baik dari orang yang bersangkutan (informan) dengan peristiwanya beserta dokumen-dokumen yang mendukung penelitian ini. 1. Informan Informan adalah orang yang memberikan informasi tentang permasalahan ataupun situasi dan kondisi yang akan diteliti.

14 2. Tempat dan peristiwa Data atau informasi juga dapat dikumpulkan dari peristiwa, aktivitas, atau perilaku sebagai sumber data yang berkaitan dengan sasaran penelitian. Dari pengamatan pada peristiwa atau aktivitas, peneliti bias mengetahui proses bagaimana sesuatu terjadi secara lebih pasti karena menyaksikan sendiri secara langsung di lokasi. D. Teknik Pengumpulan Data Didalam penelitian kualitatif semua teknik pengumpulan data kualitas pelaksanaannya sangat tergantung pada penelitiannya sabagai alat pengumpul data utama, Teknik pengumpulan data yang di perlukan disini adalah teknik pengumpulan data mana yang paling tepat, sehingga benar-benar didapat data yang valid dan reliable (Riduwan,2007:11) Adapun teknik pengumpulan data meliputi : 1. Metode Observasi (Pengamatan) Menurut Nana Sujana (1998:193), methode Observasi adalah metode yang menganalisa dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung. Metode observasi pada penelitian ini untuk mengamati berlangsungnya proses belajar mebuat karya seni cetak sablon. 2. Metode Tes Tes yang digunakan adalah tes perbuatan menggunakan pemberian tugas untuk membuat karya seni cetak sablon. Adapun langkah-langkahnya dalam tes perbuatan adalah : 1) Melakukan spesifikasi materi yang pernah diberikan 2) Menyusun kisi-kisi tes 3) Menyusun soal tes 4) Melakukan pengkajian butir-butir tes 5) Melakukan penilaian hasil karya seni cetak sablon.

15 3. Metode Wawancara Metode wawancara adalah methode pengumpulan data yang dilakukan melalui percakapan peneliti atau seseorang yang ditugasi dengan subyek penelitian atau responden, Budiono (1998:38) adalah hal ini pewawancara mengadakan percakapan sehingga pihak yang diwawancarai terbuka mengeluarkan pendapatnya. 4. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, foto-foto yang relevan. Dokumentasi penelitian ini adalah hasil proses pembelajaran praktek cetak sablon. E. Validitas Data Validitas data dapat diartikan suatu kebenaran dan ketepatan dari suatu data penelitian. Sedang menurut pendapat Riduwan(2007:97) menyatakan bahwa Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kebenaran suatu alat ukur. 1. Trianggulasi data Merupakan cara yang paling umum digunakan dalam meningkatkan validitas data dalam penelitian kualitatif. Trianggulasi data merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menggunakan sumber yang berbeda terhadap masalah yang sama. 2. Review Informan. Review Informan merupakan cara pemeriksaan kebenaran data dengan jalan pada waktu peneliti sudah mendapatkan data yang cukup lengkap dan berusaha menyusun sajian datanya walaupun mungkin masih belum utuh dan menyeluruh, maka perlu dikomunikasikan dengan informan utama, hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah laporan yang ditulis tersebut merupakan pernyataan atau deskripsi sajian yang bias disetujui mereka. F. Analisis Data Analisis data merupakan cara atau langkah pemikiran peneliti untuk memperoleh data yang berhasil di kumpulkan dan merupakan tindak lanjut dari usaha penelitian untuk memperoleh jawaban yang akan di simpulakan.

16 G. Teknik Sampling Teknik sampling yang digunakan peneliti dalam penelitian ini menggunakan sampel bertujuan atau purposive sampling, teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi (Riduwan,2004:11), ada dua teknik pengambilan sampel dalam penelitian yang umum dilakukan yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yang terdapat dalam nonprobability sampling. Puposive sampling di kenal juga dengan sampel pertimbangan ialah teknik sampel yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu didalam pengambilan sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu (Riduwan,2004:63), H. Prosedur Penelitian Untuk mempermudah laporan ini maka diperlukan suatu prosedur penelitian, yaitu tahapan-tahapan atau langkah-langkah yang akan ditempuh dalam suatu penelitian. Pada tahap prosedur penelitian ini memberikan gambaran tentang keseluruhan perencanaan, pelaksanaan pengumpulan data di lapangan, analisis data serta penafsiran terhadap data yang dikumpulkan sampai dengan penulisan laporan hasil penelitian.

17 PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian SMP Negeri 1 Karanganyar adalah sekolah yang cukup lama di kabupaten Purbalingga,terletak di sebelah utara kabupaten Purbalingga, di lereng gunung slamet, uadara yang sejuk dan pemandangan yang indah membuat suasana dan lingkungan SMP Negeri 1 Karanganyar nyaman. Awal mula berdiri SMP Negeri 1 Karanganyar dengan nama SMEP pada tahun 1971, dengan berjalannya waktu dan kebutuhan pendidikan dilingkungan kecamatan Karanganyar sangat besar maka di ubah menjadi SMP Negeri 1 Karanganyar pada tahun 1979, SMP Negeri 1 Karanganyar terletak di jalan raya Karanganyar kabupaten Purbalingga propinsi Jawa Tengah di kelilingi empat desa yaitu sebelah timur desa Banjarkerta, di sebelah barat desa Kasih, di sebelah utara desa Jambu dan di sebelah selatan desa Kalijaran, membuat SMP Negeri 1 Karanganyar menjadi sekolah andalan di wilayah kecamatan Karanganyar. SMP Negeri 1 Karanganyar mempunyai jumlah 24 kelas terdiri dari kelas VII sebanyak 8 kelas, kelas VIII sebanyak 8 kelas dan kelas IX sebanyak 8 kelas. Kepala Sekolah yang pernah memimpin SMP Negeri 1 Karanganyar dari tahun 1979 sampai sekarang adalah sebagai berikut : Sudarsono pada tahun , Noeripto Adam tahun , Kirwan tahun , Supardan,S.Ag tahun , Drs.Imam Supangat tahun , Dra.Dartini tahun , Warindi,S.Pd tahun , Warsono,S.Pd 21 Mei 2013 sampai sekarang. SMP Negeri 1 Karanganyar mempunyai 6 bangunan yaitu 4 bangunan untuk ruang kelas, 1 bangunan perpustakaan dan 1 bangunan laboratorium IPA dan ruang Karawitan, selain itu SMP Negeri 1 Karanganyar mempunyai fasilitas pendukung pembelajaran lainnya yaitu ruang laboratorium bahasa, lapangan tenis, ruang computer, sarana pendukung lainnya yaitu terdapat 4 wc guru dan karyawan, 8 wc untuk siswa, 4 buah warung di pojok-pojok bangunan kelas, ruang UKS yang berdekatan dengan ruang BP dan ruang Guru, terdapat juga tempat parker kendaraan kusus guru dan karyawan. Dengan jumlah peserta didik yang dari tahun ke tahun terus meningkat maka SMP Negeri 1 Karanganyar berencana menambah 2 buah ruang yang di gunakan untuk kegiatan pembelajaran praktek seperti Kesenian commit dan to seni user ketrampilan.

18 Dengan jumlah peserta didik pada tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 766 siswa terdiri dari : No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Keterangan 1 VII Kelas VIII Kelas IX Kelas Kelas Tabel 2. Keadaan siswa SMP Negeri 1 Karanganyar saat penelitian ini berlangsung sebanyak 766 siswa B. Pelaksanaan Pembelajaran Seni Rupa Materi Cetak Sablon Kelas VIII F 1. Tujuan Pembelajaran Mata pelajaran seni rupa, memiliki banyak tujuan bagi para siswa. Diantaranya yaitu memberikan pengalaman dan pengenalan bagi siswa, bagaimana cara membuat karya seni cetak sablon, mulai dari membuat desain, mengafdruk diatas permukaan screen, sampai dengan menyablon diatas media cetak dalam hal ini menggunakan kaos. Pada kompetensi dasar yang tertuang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu merancang karya seni kriya tekstil dengan teknik dan corak seni rupa terapan nusantara serta mengekspresikan diri melalui karya seni rupa. Pada kompetensi dasar tersebut terdapat tujuan pembelajaran, yaitu siswa mendiskripsikan konsep cetak sablon, siswa mampu membuat film pada cetak sablon baik secara sederhana maupun yang digunakan untuk acuan pengafdrukan pada screen,siswa mampu mencetak dengan menggunakan screen diatas media cetak yaitu kaos. Pelaksanaan pembelajaran pada materi cetak sablon juga bias mengasah kemampuan siswa dengan berkreasi, ekspresi dan berapresiasi sesuai apa yang mereka inginkan dengan menuangkan idea atau gagasan kedalam media cetak sablon, dengan mengeksplorasi sesuai kreativitas para siswa. Tujuan yang lain yaitu menanamkan sifat menghargai serta mencintai keanekaragaman karya seni bangsa Indonesia.

19 2. Materi Pembelajaran Materi pembelajaran seni budaya (seni rupa) untuk kelas VIII yang terdapat pada KTSP pada semester satu dari standar kompetensi (SK) 1) Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa, terdapat Kompetensi dasar (KD) seni grafis (cetak sablon), didalamnya terdapat tujuan pembelajaran, 1) Mendefinisikan pengertian seni Grafis, 2) Menyebutkan alat dan bahan pembuatan karya seni cetak sablon, 3) Menyebutkan langkah-langkah dalam mengafdruk acuan cetak sablon, 4) Membuat karya seni rupa dengan teknik cetak sablon. Dalam pelaksanaan pembelajaran, dijelaskan oleh guru mengenai penyampaian materi Seni grafis (cetak sablon) tentang informasi kompetensi dasar yang akan dicapai siswa. Salah satunya dengan tanya jawab tentang berbagai hal yang terkait dengan perkembangan seni grafis (cetak sablon). Informasi seperti diatas sangat penting bagi siswa, karena dengan adanya informasi tentang seni grafis pada umumnya dan cetak sablon pada khususnya dapat menambah wawasan dan pengalaman sehingga diharapkan dapat dijadikan bekal ketrampilan untuk kedepannya. Dalam penugasan siswa diberi tugas diantaranya yaitu membuat desain grafis dengan mengambil bentuk ragam hias atau mendistorsi berbagai macam bentuk yang ada seperti umpamanya bentuk manusia, binatang serta bentuk hewan. Setelah desain sudah jadi maka proses selanjutnya siswa diarahkan untuk dapat membuat film yang digunakan sebagai bahan acuan cetak dari desain yang sudah dipersiapkan sebelumnya. 3. SumberPembelajaran Sumber pembelajaran dalam pelaksanaan pembelajaran seni rupa materi seni grafis sub pokok bahasan cetak sablon yang terdapat pada KTSP adalah buku materi seni budaya kelas VIII, buku refrensi cetak sablon serta media internet, sumber pembelajaran diantaranya: a) Tri Edy Margono Mari Belajar Seni Rupa: Jakrata: CV. Putra Nugraha b) Guruh Nusantara,A.Md.graf dan Tim Cetak Sablon Untuk Pemula c) Agus Sachari.KTSP Seni rupa dan disain: Erlangga.

20 Selain itu guru juga menggunakan sumber elektronik (internet), dengan menggunakan sumber internet guru bias menyampaikan materi lebih luas mengenai seni grafis (cetak sablon). Sumber internet yaitu, Pada pelaksanaan pembelajaran cetak sablon di SMP Negeri 1 Karanganyar guru menggunakan sumber pembelajaran yang tercantum dalam kurikulum, siswa mengembangkan sumber pembelajaran yang diberikan oleh guru, semua siswa diharapkan memiliki LKS (Lembar Kerja Siswa), dengan demikian proses kegiatan belajar mengajar biasa lebih efektif. 4. Media Pembelajaran Media yang digunakan dalam pembelajaran cetak sablon ini antara lain a. Alat utama yang digunakan dalam proses cetak sablon antara lain : Screen (alat penyaring tinta) Rakel (alat untuk meratakan cat) Meja cetak satu screen b. Bahan afdruk (dalam hal ini untuk proses cetak dengan bahan cetak dari kaos) Obat afdruk (pada cetak sablon kaos)

21 5. Metode Pembelajaran Metode Pembelajaran seni rupa SMP Negeri 1 Karanganyar, Purbalingga dalam KTSP adalah metode ceramah, metode demonstrasi, metode pemberian tugas dan metode Tanya jawab. Metode digunakan untuk tercapainya tujuan pembelajaran oleh sebab itu di perlukan cara yang tepat dalam pengajaran. Berikut ini paparan mengenai penerapan metode pembelajaran yang di lakukan oleh guru. a. Metode ceramah. Metode ceramah dilakukan dengan cara guru menyampaikan materi secara lisan. Metode ceramah sering dilakukan guru terutama pada awal materi. Hal ini dilakukan agar siswa lebih memperhatikan dan mengerti apa yang guru terangkan atau sampaikan. Pada metode ceramah yang digunakan pada waktu guru SMP Negeri 1 Karanganyar Purbalingga untuk menyampaikan materi tentang seni grafis cetak sablon. Metode ceramah juga harus diselingi dengan media pembelajaran yang menarik agar bias menarik perhatian siswa. Pada materi awal guru memberikan ceramah mengenai pengertian, sifat dan jenis seni grafis dalam hal ini adalah cetak sablon. Pada saat guru menggunakan metode ceramah guru berusaha memperhatikan seluruh siswa. Hal ini bertujuan agar siswa selalu memperhatikan apa yang sedang di ajarkan. Penyampaian metode ceramah diselingi dengan gurauan bertujuan untuk mengkondisikan kelas supaya tidak tejadi ketegangan dalam proses pembelajaran, sehingga mewujudkan kelas yang nyaman dan diharapkan materi yang diajarkan dapat diterima oleh siswa. Langkah guru dalam menggunakan metode ceramah pada pelajaran seni grafis cetak sablon yaitu : 1. Langkah pertama yaitu persiapan Pada langkah persiapan, yaitu guru memulainya dengan berdoa terlebih dahulu agar pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan lancer, kemudian guru melakukan presensi, guru menyampaikan tujuan apa yang hendak dicapai serta masalah yang akan di pecahkan pada mater cetak sablon. 2. Langkah ke dua yaitu penyajian bahan atau materi pembelajaran Pada langkah penyiapan bahan, adalah bahan ajar atau materi, Hal pertama dilakukan oleh guru yaitu menjelaskan commit mengenai to user proses cetak sablon, mulai dari

22 membuat desain, membuat film, mengafdruk film pada permukaan screen, sampai dengan mencetak di atas bahan kaos. 3. Langkah ke tiga yaitu evaluasi. Pada langkah ini yang dilakukan oleh guru yaitu menanyakan kembali materi yang telah disampaikan, lalu menyimpulkan apa yang sudah di bahas, apabila ada hal yang belum di pahami oleh siswa tentang materi cetak sablon, guru perlu untuk mengulangi menerangkan kembali secara singkat. 4. Langkah keempat yaitu penutup Pada langkah ini guru menyimpulkan isi tentang materi cetak sablon yang baru saja di sampaikan, kemudian guru menerangkan pelajaran yang akan diberikan pada pertemuan mendatang. Apabila terdapat tugas atau pekerjaan rumah, siswa mencatat tugas tersebut yang harus dikerjakan dan dikumpulkan pada pertemuan mendatang. b. Metode Demonstrasi Metode demonstrasi yaitu metode dimana guru mendemonstrasi atau mencontohkan suatu proses kepada siswa. Tujuan metode demonstrasi yaitu agar para siswa memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai proses tahapan membuat karya seni cetak sablon dari mulai membuat desain sampai dengan proses pencetakan diatas media kaos. Dengan menggunakan metode demonstrasi siswa lebih antusias dan lebih mudah memusatkan perhatian yang di berikan guru kepada para siswa. c. Metode Pemberian Tugas Metode pemberian tugas dilaksanakan untuk mengetahui seberapa tingkat kompetensi yang dimiliki oleh siswa. Hasil dari tugas-tugas yang diberikan kepada siswa akan dapat dianalisis secara transparan dan menjadi hasil dalam evaluasi. Guru juga dapat mengukur seberapa pemahaman siswa terhadap materi cetak sablon serta karya cetak sablon yang dihasilkan oleh para siswa. Dengan demikian guru biasa mengetahui dan menentukan siswa yang belum tuntas dan perlu melaksanakan perbaikan. Faktor-faktor yang harus di perhatikan dalam memberikan tugas menurut M.Joko Susilo,(2007:42), commit yaitu to user

23 1. Melatih siswa bertanggung jawab, sebab tugas-tugas harus di pertanggung-jawabkan terutama pada guru. 2. Melatih siswa berinisiatif, mengerjakan sesuatu sering kali dituntut inisiatif siswa agar tujuan yang telah ditentukan dapat terwujud. 3. Melatih siswa bekerja dengan tekun, tertib, dan mengikuti rencana (garis-garis besar yang harus diikuti, tahap-tahap mengerjakan tugas, jadwal dan sebagainya) dituntut karena tujuan yang hendak dicapai dan waktu yang telah ditentukan. 4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperkaya bahan pelajaran yang di berikan oleh guru. 5. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mempraktekan teori ke dalam praktek. Ini memungkinkan terbinanya sikap dan tindakan ilmiah dari siswa. d. Metode Tanya Jawab Metode Tanya Jawab dilaksanakan pada saat sebelum ceramah, saat ceramah ataupun setelah ceramah. Tujuannya yaitu untuk mengetahui penguasaan materi pada siswa, pada saat sebelum ceramah guru memberikan pertanyaan untuk memancing sisa dalam pelajaran materi cetak sablon. Metode ini akan lebih efektif terjadi pada saat praktek cetak sablon, disini siswa akan sering bertanya. 6. Evaluasi Pembelajaran Evaluasi atau penilaian merupakan alat ukur untuk mengetahui kemampuan siswa dalam melaksanakan pembelajara. Evaluasi di nilai dari segi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran setiap pertemuan, selesai evaluasi tertulis maupun praktek. Pelaksanaan tugas praktek siswa dinilai oleh guru harus mempunyai pedoman agar tidak terjadi kesalahan dan lebih objektif dalam menilai karya siswa. Pedoman tersebut yaitu: kerajinan, kratifitas, kerapian dan keaslian hasil karya sendiri.

24 C. Hambatan yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Seni Rupa Pada Meteri Cetak Sablon Kelas VIII F di SMP Negeri 1 Karanganyar, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah Dalam pelaksanaan pembelajaran seni rupa pada materi Cetak Sablon Kelas VIII F di SMP Negeri 1 Karanganyar Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah, tidak terlepas dari adanya factor hambatan pada pelaksanaan pembelajaran.menurut informasi dari guru mata pelajaran seni rupa, nilai yang diperoleh siswa terbilang cukup, hal ini terjadi karena masih adanya hambatan sehingga pelaksanaan pembelajaranpun belum dapat dikatakan maksimal. Adapun hambatan pelaksanaan pendidikan seni rupa dalam materi cetak sablon adalah sebagai berikut: a. Hambatan utama dalam mengajarkan pelajaranseni rupa dalam materi seni grafis membuat cetak sablon khususnya dalam demonstrasi dan praktek siswa adalah masih mahalnya alat dan bahan-bahan sablon bagi siswa. Misalnya hanya terdapat 2 alat screen bagi 31 siswa atau rasio alat dan siswa sama dengan 1 banding 16 siswa. b. Dalam proses pembelajaran belum semua langkah atau tahapan dalam menyablon di demonstrasikan dengan alat peraga oleh guru, seperti misalnya dalam pembuatan acuan cetak. c. Meskipun minat peserta didik begitu besar dalam mengikuti proses pembelajaran dalam membuat cetak sablon, keterbatasan alokasi waktu yang hanya 80 menit menyebabkan proses pembelajaran kurang optimal dan efektif sehingga banyak siswa yang menginginkan tambahan praktek diluar jam pelajaran. d. Banyak siswa masih mengalami kesulitan dalam proses belajar umumnya di tahapan pembuatan afdrukan pada screen, dalam proses pencetakan dan dalam menggunakan rakel pada proses pencetakan e. Ketrampilan guru dalam mengajarkan cara menyablon dan juga masih menjadi kendala, karena ketidaksesuain antara kompetensi guru dengan mata pelajaran yang diajarkan.

25 f. Belum adanya ruang praktek khusus ketrampilan seni rupa juga menjadi hambatan dalam efektifitas pembelajaran.

26 SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN Dari hasil studi penggunaan media dalam proses pelaksanaan pembelajaran seni rupa pada pokok bahasan cetak sablon siswa kelas VIII F SMP Negeri 1 Karanganyar Purbalingga tahun pelajaran 2013/ 2014, menyimpulkan, 1. Meskipundari segi tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran yang dilakukan guru telah terlaksana sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 2. Hambatan yang ditemui utamanya berkaitan dengan keterbatasan alat peraga sablon yang dimiliki sekolah, masih mahalnya bahan-bahan praktek sablon bagi para siswa, ketrampilan guru dalam mata pelajaran seni rupa dan belum dimilikinya ruang praktek khusus seni rupa, sehingga praktek harus dilakukan di depan kelas. B. SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini, maka saran-saran yang dapat diberikan adalah: 1. Kepada Kepala sekolah, hendaknya lebih memperhatikan penyediaan sarana belajar untuk mata pelajaran seni budaya khususnya seni rupa pada materi cetak sablon dengan menambah sarana dan prasarana pembelajaran cetak sablon, menyediakan ruang praktek khusus untuk mata pelajaran seni budaya. 2. Guru sebaiknya menambah pengetahuan dan ketrampilan seni rupa baik melalui penataran maupun melalui pengembangan diri. 3. Oleh karena perkembangan yang amat pesat dalam media cetak manual maupun digital khususnya dalam desain, maka Guru dituntut untuk menggunakan metode yang lebih inovatif dan kreatif dalam membuat desain pada materi cetak sablon. Menyediakan media pembelajaran yang bisa merangsang siswa agar semangat dalam belajar khususnya pada mata pelajaran seni rupa.

27 DAFTAR PUSTAKA BNSP (2006). Standard Isi Standard Kompetensi dan Kompetensi dasar Mata Pelajaran Seni Budaya untuk SMP dan MTs. Jakarta: Depdiknas BNSP (2006). Model Silabus Mata Pelajaran Seni Budaya untuk SMP dan MTs. Jakarta: Depdiknas Fitriana.F(2013).Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS:2013 Koentjaraningrat. (1998). Metode-metode Penelitian masyarakat,jakarta : PT Gramedia Mardalis. (2006). Metode Penelitian, suatu pendekatan proposal,jakarta: PT.Bumi Aksara Nusantara,G, A.Md.graf (2006).Panduan Praktis cetak sablon.tangerang: PT.Agro Media Pustaka Nana sujana. (1992). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nazir,M. (1988). Methode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia Riduwan.(2007). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula, Bandung : Alfabeta. Robert Bogdan dan Steven J Taylor. (1993). Kualitatif (Dasar-dasar Penelitian), Penterjemah A.Khozin Afandi. Surabaya: Usaha Nasional Sachari,A.dkk (1986). Desain, gaya dan realitas, Jakarta:CV Rajawali Sutopo,H.B. (2002). Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS Press. Sulistyo,E.T.dkk (2011).Media Pendidikan dan Pembelajaran di Kelas.Surakarta: UNS Press Wiwik,P (2013). Cetak Sablon, Kemendikbud SMK,Jakarta

28

MUHAMAD ARIF X

MUHAMAD ARIF X digilib.uns.ac.id i STUDI PENGGUNAAN MEDIA DALAM PROSES PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI RUPAPADA POKOK BAHASAN CETAK SABLONKELASVIII F SMP NEGERI 1 KARANGANYAR PURBALINGGATAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENGGAMBAR ORNAMEN PADA SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI WANGON KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENGGAMBAR ORNAMEN PADA SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI WANGON KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENGGAMBAR ORNAMEN PADA SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI WANGON KABUPATEN BANYUMAS TAHUN PELAJARAN 2014/2015. SKRIPSI Oleh : MAHMUDI NIM X3211012 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENGGAMBAR RAGAM HIAS PADA KELAS VIIIC DI SMP NEGERI 1 KALIGONDANG PURBALINGGA SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENGGAMBAR RAGAM HIAS PADA KELAS VIIIC DI SMP NEGERI 1 KALIGONDANG PURBALINGGA SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENGGAMBAR RAGAM HIAS PADA KELAS VIIIC DI SMP NEGERI 1 KALIGONDANG PURBALINGGA SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 Oleh : Nursitinah NIM. X3211017 Skripsi Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

LINDA ROSETA RISTIYANI K

LINDA ROSETA RISTIYANI K PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL Oleh: LINDA ROSETA RISTIYANI

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BENTUK PADA KELAS VII B SEMESTER GENAP DI SMP NEGERI 1 BOJONGSARI PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BENTUK PADA KELAS VII B SEMESTER GENAP DI SMP NEGERI 1 BOJONGSARI PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BENTUK PADA KELAS VII B SEMESTER GENAP DI SMP NEGERI 1 BOJONGSARI PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Skripsi Oleh: Sutarno X 3211028 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Efniati SMP Negeri 14 Bandar Lampung ABSTRACT Keywords: Contextual teaching learning, Learning outcomes, Art.

Efniati SMP Negeri 14 Bandar Lampung ABSTRACT Keywords: Contextual teaching learning, Learning outcomes, Art. UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENI BUDAYA PADA SISWA KELAS VII-3 SMP NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG SEMESTER GANJIL TAHUN Efniati SMP Negeri 14 Bandar Lampung ABSTRACT Difficulties in the learning process

Lebih terperinci

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017 PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO DENGAN PIRANTI LUNAK NETOP SCHOOL 6.0 DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PELAJARAN TIK KELAS 7.4 TAHUN 2011-2012 DI SMP NEGERI 6 MALANG M. Syarif Hidayatullah

Lebih terperinci

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA Skripsi Oleh: TRY NESIA NURHEMY X4307053 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD Suciono Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan, kab. Langkat Abstract: This study aims to determine whether

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN PELAJARAN 2011/ 2012 Skripsi Oleh: EvitaRosiliaDewi X

Lebih terperinci

TINGKAT KESIAPAN GURU DAN PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA DALAM KURIKULUM 2013 KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

TINGKAT KESIAPAN GURU DAN PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA DALAM KURIKULUM 2013 KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 TINGKAT KESIAPAN GURU DAN PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA DALAM KURIKULUM 2013 KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 Naskah Publikasi Pendidikan Biologi Diajukan Oleh : Nopiana

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA KELAS XI SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA KELAS XI SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA KELAS XI SMA NEGERI 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI OLEH : INTAN KUSUMA WARDANI K3211032 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2015 1 KENDALA GURU MENGAJAR PENGINDERAAN JAUH DI SMA NEGERI 1 GEDONG TATAAN TAHUN PELAJARAN 2014-2015 JURNAL Oleh: Nisa Aulia Ningsih PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN STRATEGI TEAM QUIZ, MEDIA AUDIO VISUAL, DISERTAI MODUL PEMBELAJARAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN STRATEGI TEAM QUIZ, MEDIA AUDIO VISUAL, DISERTAI MODUL PEMBELAJARAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN STRATEGI TEAM QUIZ, MEDIA AUDIO VISUAL, DISERTAI MODUL PEMBELAJARAN SKRIPSI Oleh: IKA MAWARNINGTYAS X4307034 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAUR HIDUP HEWAN

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAUR HIDUP HEWAN PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN DAUR HIDUP HEWAN Anita Esti Utami, Sukarno, Karsono PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No. 449, Surakarta

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KURIKULUM

IMPLEMENTASI KURIKULUM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN SENI RUPA MATERI MENGGAMBAR FLORA PADA SISWA KELAS VIID DI SMP NEGERI 1 TANGGUNGHARJO KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ORGANISASI KEHIDUPAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK, TALK, WRITE Burhanuddin, Syamswisna, Reni Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNTAN Pontianak

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL LEARNING CYCLE (PEMBELAJARAN BERSIKLUS) PADA SISWA SEKOLAH DASAR Ayu Fajar Hartatik 1, Siti Kamsiyati 2, Sularmi 3 PGSD FKIP Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar *) Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

Kata kunci: Efektivitas, Media Audio Visual, Topeng Malangan, SMP

Kata kunci: Efektivitas, Media Audio Visual, Topeng Malangan, SMP EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN EKSPRESI SENI TERAPAN DAERAH SETEMPAT BERUPA MATERI TOPENG MALANGAN DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA KELAS VII SMP NEGERI 3 MALANG Oleh Yuda Eka Pratama NIM 108251416399

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH Riessa Audinitami Putri 1), Usada 2), Kuswadi 3), Peduk Rintayati 4) PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya) PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN TIPE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI SMA NEGERI 2 TANJUNG RAJA Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO Oleh Eviyanti ABSTRACT This study is an action research aimed to find out

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR Praditya Danies Kurniawan 1), Sularmi 2), Tri Budiharto

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITF DAN RANAH AFEKTIF SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 2 KARANGANYAR

Lebih terperinci

TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET

TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET RESPONSE OF GRADE VII STUDENTS ON THE USE OF LEARNING

Lebih terperinci

PENERAPAN GUIDED INQUIRY

PENERAPAN GUIDED INQUIRY PENERAPAN GUIDED INQUIRY DISERTAI MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : PURWO ADI NUGROHO K 4308109

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE Septiana Ika Wulandari 1), Retno Winarni 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret,

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG 13-130 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 16 PADANG Gusmaweti. Dosen Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI Erni Setyowati 1), Siti Istiyati 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No.449, Surakarta 57126

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015 PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh : Erin Megasusilowati 1, Triyono 2, Warsiti 3 1 Mahasiswa PGSD FKIP

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015 PENERAPAN MODEL MIND MAP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SOKAWERA TAHUN AJARAN 2014/2015 Yayan Ari Subangkit 1), Suripto 2), Joharman 3) 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS, 2, 3 Dosen

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI Oleh: DEDE KURNIA YUZA NPM. 1010013411153 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER Zainal Abidin SMP Negeri 1 Meranti, kab. Asahan Abstract: This study uses classroom action research Application

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : LATIF SOFIANA NUGRAHENI K4308096 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta 1)

Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Selamet Riyadi 449 Surakarta   1) PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PROSES PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SISWA SEKOLAH DASAR Uni Harnika 1), Chumdari 2), Hasan Mahfud 3) PGSD

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL STORYTELLING PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DIKELAS XI IPS DI SMA NEGERI 15 PADANG.

EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL STORYTELLING PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DIKELAS XI IPS DI SMA NEGERI 15 PADANG. EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL STORYTELLING PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DIKELAS XI IPS DI SMA NEGERI 15 PADANG. JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh: ARTI WAHYU UTAMI

Lebih terperinci

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013

PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 PEGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS III SD NEGERI TANJUNGREJO TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Yohana Hiqmawati 1, Imam Suyanto 2, M. Chamdani

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI RANCANGAN INKUIRI TESIS

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI RANCANGAN INKUIRI TESIS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI RANCANGAN INKUIRI ( STUDI KASUS PADA KD BANGUN RUANG SISI LENGKUNG SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 NGADIROJO PACITAN) TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017 ANALISIS PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN DI SDN GADINGKEMBAR 2 KECAMATAN JABUNG MALANG Ratih Kartika Werdiningtiyas 1, Cicilia Ika Rahayunita 2, Universitas Kanjuruhan Malang Email: ratihkartika26@gmail.com,

Lebih terperinci

Keywords: Class Action Research, Audio Visual Video Media, Learning Outcome

Keywords: Class Action Research, Audio Visual Video Media, Learning Outcome PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X-2 SMA NEGERI KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2015/2016 Dina Ema Mayasari, AY Djoko Darmono, Siti

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM IPA PADA MATERI SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK SMP E-JURNAL

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM IPA PADA MATERI SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK SMP E-JURNAL PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM IPA PADA MATERI SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN UNTUK SMP E-JURNAL FITRI MAYA SARI NIM. 10010132 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Indra Wahyudi K

Disusun Oleh : Indra Wahyudi K PENINGKATAN HASIL BELAJAR CETAK SABLON MANUAL PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA MELALUI PENDEKATAN JOYFUL LEARNING PADA SISWA KELAS VIII-D SMP N 2 GONDANGREJO KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2012/2013 Disusun Oleh

Lebih terperinci

Keywords: Constraints Teacher, Media, Learning History PENDAHULUAN

Keywords: Constraints Teacher, Media, Learning History PENDAHULUAN 1 KENDALA GURU DALAM PENGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI IPS SMA N 1 BASA AMPEK BALAI TAPAN Pitriani D 1, Ranti Nazmi 2, Meldawati 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI, KOMUNIKASI, DAN TRANSPORTASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING Riky Indra Prihantoro 1), Siti Istiyati 2), Hartono 3) PGSD

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III Bainen, Syamsiati, Suryani PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak Email : ibu.bainen@yahoo.com Abstrak:

Lebih terperinci

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 2 NAMBAHREJO Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOMIK TOYS DALAM MATA PELAJARAN SENI BUDAYA KELAS X IPA 2 SMA NEGERI 1 POLOKARTO TAHUN AJARAN 2014/2015

PEMBELAJARAN KOMIK TOYS DALAM MATA PELAJARAN SENI BUDAYA KELAS X IPA 2 SMA NEGERI 1 POLOKARTO TAHUN AJARAN 2014/2015 PEMBELAJARAN KOMIK TOYS DALAM MATA PELAJARAN SENI BUDAYA KELAS X IPA 2 SMA NEGERI 1 POLOKARTO TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Oleh : EDWAN EKA SAPUTRA K3210021 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG

PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG PENGGUNAAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG Puspitaningrum 1), Samidi 2), Karsono 3), Hartono 4) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Lebih terperinci

3

3 PENGGUNAAN MODEL PAIR CHECKS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA LEMBAGA NEGARA DALAM SUSUNAN PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR Endah Ratnapuri 1), Hasan Mahfud 2), Hadiyah 3)

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR Rizka Fitri Nugraheni 1), Hasan Mahfud 2), M Ismail Sriyanto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014 Esti Mulyaningsih¹, Kartika Chrysti Suryandari 2, Tri

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK Oktavia Indriani 1), M. Shaifuddin 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU APPLICATION METHODS DEMONSTRATION TO IMPROVE STUDENT LEARNING OUTCOMES IN LEARNING IPA INTEGRATED Dahyana

Lebih terperinci

PENERAPAN QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

PENERAPAN QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENERAPAN QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI EKA WARDANI PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta. email: ekawardani87@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT Muhajirin Azis¹), Hasan Mahfud²), M. Ismail Sriyanto³) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet

Lebih terperinci

Skripsi. Oleh: Dwi Listiawan X

Skripsi. Oleh: Dwi Listiawan X PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 22 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Skripsi Oleh: Dwi Listiawan X4306022 FAKULTAS

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA TERHADAP PROGRAM COREL DRAW DALAM PEMBELAJARAN GAMBAR KOMPUTER DI KELAS X TEKSTIL A SMK NEGERI 9 SURAKARTA

PERSEPSI SISWA TERHADAP PROGRAM COREL DRAW DALAM PEMBELAJARAN GAMBAR KOMPUTER DI KELAS X TEKSTIL A SMK NEGERI 9 SURAKARTA PERSEPSI SISWA TERHADAP PROGRAM COREL DRAW DALAM PEMBELAJARAN GAMBAR KOMPUTER DI KELAS X TEKSTIL A SMK NEGERI 9 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: ANIS DWI SAYEKTI K3211007 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW (IMWK)

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW (IMWK) PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INQUIRING MINDS WANT TO KNOW (IMWK) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Lebih terperinci

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan 1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN Azalia Rachmahani Alifka 1), H. Soegiyanto 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes.

Keywords: cooperative learning, Two Stay Two Stray, learning outcomes. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Kartika Pratama

Lebih terperinci

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWAMELALUI METODE BERMAIN JAWABAN DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 10 KOTO JUA KECAMATAN BAYANG

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWAMELALUI METODE BERMAIN JAWABAN DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 10 KOTO JUA KECAMATAN BAYANG PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWAMELALUI METODE BERMAIN JAWABAN DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 10 KOTO JUA KECAMATAN BAYANG Alam Suryadi 1, Wince Hendri 2, Erwinsyah Satria 1 Pendidikan

Lebih terperinci

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP RPP GURU DALAM MENGAJAR DI SMA NEGERI 1 MALLUSETASI (STUDI KASUS PADA GURU DI SMA NEGERI 1 MALLUSETASI KABUPATEN BARRU) Saldy Ramlan Pendidikan Sosiologi FIS-UNM ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Ulpiyaturahmah, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT

Ulpiyaturahmah, Purwati Kuswarini, Ai Sri Kosnayani ABSTRACT PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT DAN MEDIA YANG SEBENARNYA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTION (Studi Eksperimen pada Sub Konsep Mikroskop

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN Delvia Puspita Sari 1, Gusnetti 2, Syofiani 2. Mahasiswa

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA Elly Suryani SMP Negeri 1 Stabat, kab. Langkat e-mail: m.ellysuryani@gmail.com Abstract: The purpose of this study to

Lebih terperinci

MUSEUM LAMPUNG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH. Umi Hartati

MUSEUM LAMPUNG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH. Umi Hartati Jurnal HISTORIA Volume 4, Nomor 1, Tahun 2016, ISSN 2337-4713 (e-issn 2442-8728) MUSEUM LAMPUNG SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH Umi Hartati Program Studi Pendidikan Sejarah, FKIP Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR Firmansyah 1), Siti Istiyati 2), Karsono 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret,

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN 25 PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN IMPLEMENTATION OF CHARACTER EDUCATION BY TEACHERS IN VOCATIONAL PRACTICE Oleh: Rifki Asofani dan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DILENGKAPI MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DILENGKAPI MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DILENGKAPI MEDIA REALIA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI Eka Setiyarini Agus Sujarwanta Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU 1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU Hatma, Jesi Alexander Alim, Syahrilfuddin misnariati@gmail.com, jesialexa@yahoo.com, via.syalisia@yahoo.com

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA

PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA Ria Puti Apriani 1), Usada 2), Lies Lestari 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Slamet Riyadi No.449,

Lebih terperinci

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARANIPS TERPADU KELAS VIII DI SMP JURNAL ILMIAH

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARANIPS TERPADU KELAS VIII DI SMP JURNAL ILMIAH KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PADA PEMBELAJARANIPS TERPADU KELAS VIII DI SMP JURNAL ILMIAH Oleh NURANISYAH NIM: F01108008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN

PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN Oleh: Widhi Astuti, Rusdiana Indianto PLB FKIP UNS ABSTRACT The purpose is this

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP ARTIKEL PENELITIAN Oleh : ULLY FAKHRUNI NIM : F15111023 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM READING Devi Restyaningrum 1), Retno Winarni 2), Tri Budiharto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi

Lebih terperinci

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN 2442-9805 Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN 2086-4701 UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES DAN PEMAHAMAN KONSEP BIOLOGI MELALUI PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR

Lebih terperinci

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR 1 APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR Sukawati, Syahrilfuddin, Hendri Marhadi sukawati@gmail.com, syahrilfuddinkarim@yahoo.com, hendri.m29@gmail.com

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR 1 PENGGUNAAN MULTIMEDIA DAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn DENGAN MATERI ORGANISASI SISWA KELAS V SD N KARTASURA 07 TAHUN 2012 Wahyu Fajar Prasetyo, A. Dakir, Samidi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam belajar matematika. Kesulitan siswa tersebut antara lain: kesulitan

BAB I PENDAHULUAN. dalam belajar matematika. Kesulitan siswa tersebut antara lain: kesulitan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai masalah dihadapi oleh guru matematika dalam kegiatan belajar mengajar. Masalah tersebut salah satunya adalah kesulitan siswa dalam belajar matematika.

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A

Diajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TERPADU MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH (MENCARI PASANGAN) PADA SISWA KELAS VIII E SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Lebih terperinci

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

Rahmawati et al., Metode Problem Solving... Penerapan Metode Problem Solving Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas V Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Pokok Bahasan Menghargai Keputusan Bersama Di SD Darul Hikmah

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER ENERGI MELALUI METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY Mei Rindang Budiarti 1), Peduk Rintayati 2), Joko Daryanto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA.

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA. PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA Oleh: 1 Sefreni Yulriska, 2 Sudirman, 3 RRP. Megahati 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

PENINGKATAN PENGUASAAN VOCABULARY MENGGUNAKAN MEDIA E-DICTIONARY KELAS VI SD NEGERI 1 TELUK PURWOKERTO E-JOURNAL

PENINGKATAN PENGUASAAN VOCABULARY MENGGUNAKAN MEDIA E-DICTIONARY KELAS VI SD NEGERI 1 TELUK PURWOKERTO E-JOURNAL PENINGKATAN PENGUASAAN VOCABULARY MENGGUNAKAN MEDIA E-DICTIONARY KELAS VI SD NEGERI 1 TELUK PURWOKERTO E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT SIFAT CAHAYA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT SIFAT CAHAYA PADA SISWA SEKOLAH DASAR PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT SIFAT CAHAYA PADA SISWA SEKOLAH DASAR Istaana Bidadari Malinda 1), Lies Lestari 2), Yulianti

Lebih terperinci

Wahyu Eko Saputro 1), Siti Istiyati 2), Peduk Rintayati 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

Wahyu Eko Saputro 1), Siti Istiyati 2), Peduk Rintayati 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANALISIS KONSEP ENERGI PANAS DAN BUNYI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Wahyu Eko Saputro 1), Siti Istiyati

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) 2.1.1.1 Pengertian IPA Sains berasal dari kata "science" yang berarti ilmu. sains adalah ilmu yang mempelajari lingkungan alam

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PERANGKAT PEMBELAJARAN GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN. Ria Mayasari

GAMBARAN UMUM PERANGKAT PEMBELAJARAN GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN. Ria Mayasari Jurnal Pendidikan Hayati ISSN : 2443-3608 Vol.2 No.3 (2016) : 121-127 ejurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/jph GAMBARAN UMUM PERANGKAT PEMBELAJARAN GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BANJARMASIN SELATAN Ria Mayasari

Lebih terperinci

JURNAL PGSD INDONESIA P-ISSN E-ISSN Vol 3 No 1 Tahun 2017

JURNAL PGSD INDONESIA P-ISSN E-ISSN Vol 3 No 1 Tahun 2017 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 3 DONOREJO PURWOREJO TAHUN AJARAN 2016/2017 Briandika Doni Arnanda T.Sulistyono Universitas

Lebih terperinci

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING DI SDN 02 AIR PURA KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: WILYA

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015 Ary Wardani 1, Triyono 2, Ngatman 3 1 Mahasiswa, 2

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar adalah susatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELASV IIIA SEMESTER II SMP TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELASV IIIA SEMESTER II SMP TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELASV IIIA SEMESTER II SMP TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Marisa, Syambasril, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan Email: Fernata_marisa@yahoo.com

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL JIGSAW DISERTAI MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SDN 2 WONOYOSO TAHUN AJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MODEL JIGSAW DISERTAI MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SDN 2 WONOYOSO TAHUN AJARAN 2012/2013 PENGGUNAAN MODEL JIGSAW DISERTAI MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SDN 2 WONOYOSO TAHUN AJARAN 2012/2013 Isrina Sri Mulyati 1, H. Setyo Budi 2, Imam Suyanto 3 PGSD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, berbagai upaya dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan yang tercantum dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 3 bahwa pendidikan nasional bertujuan

Lebih terperinci

ANALISA PELAKSANAAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BERORIENTASI KTSP DI SMKN 2 PENGASIH

ANALISA PELAKSANAAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BERORIENTASI KTSP DI SMKN 2 PENGASIH Analisa Pelaksanaan Kurikulum ( Iska Arif Yulianto) 1 ANALISA PELAKSANAAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BERORIENTASI KTSP DI SMKN 2 PENGASIH ANALYSIS OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL CURRICULUM ORIENTED

Lebih terperinci