BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuasi eksperimen dipilih karena penelitian ini bukan dalam kondisi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian kuasi eksperimen dipilih karena penelitian ini bukan dalam kondisi"

Transkripsi

1 103 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuasi eksperimen dipilih karena penelitian ini bukan dalam kondisi laboratorium tapi dalam kegiatan sehari-hari sehingga tidak mungkin untuk mengontrol semua variabel yang dapat mempengaruhi variabel bebas dan terikat secara ketat. McMillan dan Schumacher (2001: 402) menegaskan bahwa penelitian quasi eksperimen adalah a type of experiment with research participants are not randomly assigned to the experimental and control group. Individu tidak secara acak mempunyai peluang yang sama baik dalam kelompok eksperimen maupun dalam kelompok kontrolnya. Pendekatan penelitian kuantitatif menampilkan hasil statistik yang disajikan dengan angka (McMillan and Schumacher, 2001: 22). Pendekatan penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis (Sugiyono, 2007:14). Dalam hal ini hipotesis yang akan diuji adalah peningkatan kemampuan berpikir kreatif dan

2 104 kemampuan mengapresiasi drama sebagai dampak penggunaan media komik di kelas V SD Laboratorium Percontohan UPI. B. Desain Penelitian Jenis desain dalam penelitian ini berbentuk desain Nonequivalent (Pretest and Posttest) Control Group Design. Menurut Creswell (2010 : 132), Nonequivalent (Pretest and Posttest) Control Group Design adalah : In this design, a popular approach to quasi experiments, the experimental group A and the control group B are selected without random assignment. Both group take a pretest and posttest, and only the experimental group received the treatment. Berdasarkan pendapat Cresswell, Nonequivalent (Pretest dan Posttest) Control Group Design merupakan pendekatan yang paling populer dalam kuasi eksperimen, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dipilih bukan dengan cara random. Kedua kelompok diberi pretest dan posttest dan hanya kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan, sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan, tetapi melaksanakan pembelajaran seperti biasa yaitu menerima materi dari guru secara konvensional. Sependapat dengan Cresswell, McMillan and Schumacher (2001: 456) mengemukakan bahwa: The most commonly used quasi-experimental design in educational research is the nonequivalent control groups design. In this design, research participants are not randomly assigned to experimental and control groups, and both groups take a pretest and posttest. Except for random assignment, the steps involved in this design are the same as for the pretest-posttest experimental control group design. Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa desain quasi eksperimen yang paling banyak digunakan dalam penelitian pendidikan adalah nonequivalent

3 105 control group design. Dalam desain ini, partisipan penelitian baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random. Diluar dari pemilihan partisipan atau responden, langkah-langkah dalam desain ini sama dengan pretest-posttest experimental control group design. Pada penelitian ini ada dua kelompok subjek penelitian yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk kelompok eksperimen pembelajaran apresiasi drama menggunakan media komik, sedangkan pada kelompok kontrol pembelajaran drama menggunakan media pembelajaran konvensional yaitu pembelajaran langsung dan metode ceramah yang masih berpusat pada guru (teacher center). Kedua kelompok diberikan pretes dan postes, dengan menggunakan instrumen tes yang sama. Di bawah ini desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini: Treatment group R O 1 X 1 O 2 Control group R O 3 X 2 O 4 (Sugiyono, 2010: 112) Keterangan: R = subjek eksperimen O 1 = pretes kelas eksperimen X 1 = perlakuan di kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran komik O 2 = postes kelas eksperimen O 3 = pretes kelas kontrol X 2 = perlakuan di kelas eksperimen yang menggunakan media pembelajaran teks drama = postes kelas kontrol O 4

4 106 C. Definisi Operasional Dalam penelitian ini, terdapat beberapa istilah yang diinterpretasikan sebagai berikut: 1. Media komik adalah media berupa gambar berseri yang digunakan untuk memunculkan dan mengembangkan ide kreatif siswa dalam mengapresiasi drama. 2. Kemampuan berpikir kreatif didefinisikan sebagai kemampuan yang dimiliki oleh pribadi kreatif yang berupa kemampuan atau kesanggupan seseorang untuk mencipta gagasan baru secara lancar, luwes, orisinil dan terperinci 3. Kemampuan mengapresiasi drama adalah kemampuan menulis dan memerankan drama yang terpusat pada sejumlah pengetahuan teoretis dan kemampuan praktis dalam penguasaan drama. Adapun pada pembelajaran dikelas, guru menggunakan media komik dalam pembelajarannya. D. Variabel Penelitian Variabel penelitian yang terdapat dalam penelitian ini adalah: 1. media komik sebagai variabel independent/ bebas (x) 2. kemampuan berpikir kreatif sebagai variabel dependent/terikat (y 1 ) 3. kemampuan mengapresiasi drama sebagai variabel dependent/terikat (y 2 ) Secara visual, hubungan antara variabel-variabel yang terkandung dalam penelitian di atas dapat dilukiskan sebagai berikut.

5 107 Keterangan : X : media komik Y 1 : kemampuan berpikir kreatif : kemampuan mengapresiasi drama Y 2 E. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di SD Laboratorium Percontohan UPI Bandung. Alasannya, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti bahwa di sekolah tersebut pembelajaran drama sudah berjalan dengan baik tetapi perlu adanya inovasi dalam cara penyampaian pembelajaran karena selama ini di sekolah tersebut masih menggunakan model pembelajaran konvensional terutama dalam pembelajaran drama masih mengandalkan media teks buku/teks drama saja. Berdasarkan alasan tersebut maka peneliti berkeinginan untuk menggunakan media pembelajaran menggunakan komik dalam melihat efektivitasnya meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan mengapresiasi drama. Subjek penelitian yang diambil adalah siswa kelas V SD Laboratorium Percontohan UPI yaitu kelas VA sebagai kelas eksperimen dan kelas VB sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 44 orang. Pengambilan sampel penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu pengambilan sampel yang didasarkan atas tujuan tertentu. Purposive sampling digunakan karena untuk menyeragamkan karakteristik yang terdapat di dalam pengambilan sampel (Riduwan, 2008: 61). Adapun pemilihan subjek siswa kelas V ini didasarkan pada pertimbangan bahwa pembelajaran drama terdapat dalam KTSP SD kelas V semester 2. Selain itu, Santrock (2001:363) menyatakan bahwa anak pada usia 11 tahun, sudah memahami dan menggunakan tatabahasa yang kompleks

6 108 sehingga mampu menghasilkan narasi yang saling melengkapi dan masuk akal. Serta siswa SD Kelas V rata-rata berusia 11 tahun. F. Prosedur Penelitian 1. Tahap Perencanaan Penelitian Menurut Suyanto (1997: 16) dalam tahap perencanaan peneliti telah merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap sebagai solusi. Pada tahap perencanaan ini terdapat beberapa kegiatan, yaitu: a. melakukan observasi sekolah, untuk menentukan variabel penelitian dan sekolah sebagai sampel penelitian b. memohon izin kepala sekolah yang akan dijadikan subjek penelitian agar diperbolehkan untuk mengambil data penelitian terutama di kelas V c. melakukan studi kepustakaan mengenai media komik, berpikir kreatif dan apresiasi drama d. menganalisis SK, KD, indikator, dan indikator pembelajaran apresiasi drama di SD yang selanjutnya dari hasil analisis tersebut dijabarkan melalui penyusunan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) e. menganalisis buku sumber mengenai materi apresiasi drama f. membuat instrumen penelitian g. Melakukan validasi instrumen penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian Pada tahap ini merupakan tahap pengumpulan data. Pada tahap ini dilakukan beberapa kegiatan antara lain :

7 109 a. memberikan pretest pada dua kelas yang dijadikan subjek penelitian untuk mendapatkan data awal kemampuan berpikir kreatif, dan kemampuan mengapresiasi drama (menulis naskah drama dan memperagakan drama) siswa sebelum mengikuti pembelajaran b. melakukan persiapan pelaksanan bersama guru, pada kelas eksperimen guru diberikan pelatihan cara menggunakan media komik. Pada kelas eksperimen digunakan pembelajaran apresiasi drama menggunakan media komik. Sedangkan, pada kelas kontrol dilakukan pembelajaran dengan cara belajar yang biasa lakukan guru tanpa ada perlakuan berbeda c. melakukan posttest, untuk menilai kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan mengapreasiasi drama, serta pemberian angket. 3. Tahap Pengolahan Data Penelitian Tahap ini merupakan tahap pengolahan dan analisis data penelitian. Data hasil penelitian yang diperoleh berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa hasil tes siswa, diolah dan dianalisis. Hasil temuan dalam penelitian dipaparkan dalam pembahasan, dan ditarik kesimpulan dari hasil temuan tersebut. G. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah segala peralatan yang digunakan untuk memperoleh, mengolah, dan menginterpretasikan informasi setiap responden yang dilakukan dengan pola pengukuran yang sama. Instrumen penelitian dirancang dengan satu tujuan penelitian dan tidak akan digunakan pada penelitian lain. Maka untuk mendapatkan data yang relevan dan sesuai dengan variabel penelitian harus

8 110 ada instrumen yang baik dan tepat. Instrumen penelitian sangat diperlukan karena digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian. Jadi, instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam atau sosial yang diamati. (Sugiyono, 2010: 148). Selain pendapat Sugiyono di atas, Arikunto (1996:91) juga menjelaskan, bahwa, instrumen tes adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya akan lebih baik, dalam arti cepat, lengkap, sistematis sehingga akan lebih mudah untuk diolah. Dalam penelitian yang berjudul Keefektifan Media Komik dalam Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Kemampuan Mengapresiasi Drama ini, ada tiga instrumen atau alat bantu yang digunakan, yaitu: 1. Angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media komik. Tes ini dibuat dalam bentuk tes aplikasi dengan jumlah pilihan (option) sebanyak dua. 2. Tes portofolio berupa menulis naskah drama dan tes performansi. Tes ini diberikan untuk mengetahui kemampuan siswa mengapresiasi drama. Pada tahap awal sebelum dilakukan tes performansi siswa diminta untuk membuat naskah drama dan naskah yang dihasilkan merupakan pedoman pelaksanaan tes performansi. 3. Pedoman observasi digunakan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif. Observasi ini dilakukan pada tahap penulisan naskah drama, dari hasil tes menulis naskah drama dan tahap performansi drama. Data yang dihasilkan

9 111 berupa analisis indikator berpikir kreatif dalam naskah drama, pada proses menulis naskah drama dan kegiatan performansi drama. Pedoman observasi dianalisis melalui teks naskah drama yang dibuat oleh siswa dan video kegiatan performansi drama. Ada beberapa langkah yang dilakukan dalam rangka menganalisis naskah drama dan video performansi, yaitu: (1) naskah drama; naskah dianalisis berdasarkan kriteria yang akan dianalisis, hasil analisis dikelompokkan pada setiap aspek yang dibutuhkan dalam penelitian yang akhirnya adalah merupakan data penelitian untuk penilaian kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan menulis drama, (2) video performansi; mentransfer video, adalah untuk tujuan setiap rekaman video yang diperoleh dapat diputar kembali menggunakan komputer dan rekaman video dipindahkan dalam bentuk digital; mentranskrip video, adalah menuliskan semua percakapan yang terekam dalam video; dan koding, yaitu pengalihkodean audio visual yang dihasilkan dalam rekaman kedalam bentuk tulisan yang disebut dengan istilah videograph dan hasilnya berupa grafictext. Selain itu peneliti melampirkan RPP yang menjelaskan pembelajaran drama menggunakan media komik, adapun langkah-langkah dalam penyusunan instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk memudahkan peneliti dalam melaksanakan penelitian di lapangan maka peneliti terlebih dahulu meyusun kisi-kisi intrumen penelitian seperti tertera pada tabel di bawah ini.

10 112 Tabel 3.1 KISI-KISI INSTRUMEN No. Variabel Penelitian Aspek Indikator 1 Media Komik Minat Siswa Pengetahuan siswa tentang komik Ketertarikan siswa dalam mempelajari drama menggunakan media komik Penggunaan visualisasi Lebih memahami materi Penerapan materi menjadi lebih jelas Penggunaan bahasa Bahasa yang digunakan dapat dipahami Bahasa yang digunakan sulit dipahami Penggunaan gambar Gambar yang disajikan mewakili materi Gambar yang disajikan jelas Komposisi warna Warna yang digunakan sesuai 2 Berpikir Kreatif Kelancaran (fluency) 3 Mengapresiasi Drama a. Menulis Naskah Drama b. Memerankan drama (Performansi) Fleksibilitas (flexibility) originalitas (originality) Merinci (elaborate) Struktur drama (plot, karakter, tema) Tekstur Drama (dialog, kramagung) Kesesuaian dengan cerita komik Naskah drama disajikan dalam satu babak Kesesuaian penggunaan bahasa Lafal Intonasi Ekspresi Warna yang digunakan cocok Rasa ingin tahu yang tinggi dalam mempelajari bahan pelajaran Mampu bekerja sendiri dalam memecahkan masalah Memiliki gagasan dan pendapat dalam menyelesaikan masalah Memiliki daya imajinasi serta menyukai hal-hal yang baru Keberanian mengambil resiko Percaya diri Mampu menulis naskah drama yang memiliki struktur drama Mampu menulis naskah drama yang memiliki tekstur drama Mampu menuliskan naskah drama sesuai dengan cerita dalam komik Mampu menuliskan drama yang disajikan dalam satu babak Mampu menulis naskah drama menggunakan kaidah ejaan yang disempurnakan dengan tepat, memiliki keajegan penulisan, dan kesesuaian bahasa dengan karakter tokoh Memerankan tokoh drama dengan intonasi yang tepat dan jelas Memerankan tokoh drama dengan lafal yang tepat dan jelas Memerankan tokoh drama dengan ekspresi yang tepat dan jelas

11 113 Tabel 3.2 Pedoman Angket Efektivitas Media Komik No Parameter Yang Diukur Isi Pertanyaan 1 Minat siswa Saya suka komik Setiap ada waktu, saya membaca komik Penggunaan Bahasa yang digunakan dalam bahasa komik dapat dipahami Penggunaan Gambar yang disajikan dalam komik gambar menarik Komposisi warna Penggunaan visualisasi Respon Ya Tidak Gambar yang disajikan jelas Warna yang digunakan sesuai dan cocok Dengan menggunakan komik, pembelajaran menjadi lebih menarik dan jelas Saya suka bermain drama berdasarkan cerita dari komik (Nurgiyantoro, 2010: 346 dengan penyesuaian oleh peneliti) No Parameter yang diuji 1 Kelancaran (fluency) Tabel 3.3 Pedoman penilaian berpikir kreatif Indikator penilaian a. Rasa ingin tahu yang tinggi dalam mempelajari bahan pelajaran b. Mampu bekerja sendiri dalam memecahkan masalah Memiliki gagasan dan pendapat dalam menyelesaikan masalah Skor 2 Fleksibilitas (flexibility) 30 3 Originalitas Memiliki daya imajinasi serta menyukai hal-hal 30 (originality) yang baru 4 Merinci a. Keberanian mengambil resiko 20 (elaborate) b. Percaya diri (Munandar, 2009: 132 dengan penyesuaian skor nilai oleh peneliti) 20

12 114 No 1 S-1 2 S-2 3 S-3 4 S-4 5 S-5 Dst. Dst. Tabel 3.4 Pedoman Tes Performansi Apresiasi Drama Nama Siswa Aspek yang Dinilai Pelafalan Intonasi Ekspresi Tabel 3.5 Deskriptor Kriteria Skor Tes Performansi Setiap Item No. Aspek Penilaian Deskripsi Kriteria 1. Pelafalan siwa tidak mampu memerankan tokoh drama dengan lafal yang tepat dan jelas siswa mampu memerankan tokoh drama dngan lafal yang tepat namun tidak jelas atau sebaliknya siswa mampu memerankan tokoh drama dengan lafal yang tepat dan jelas 2 Intonasi siswa tidak mampu memerankan tokoh drama dengan intonasi yang benar dan tepat siswa mampu memerankan tokoh drama dengan intonasi yang benar namun kurang tepat atau sebaliknya siswa mampu memerankan tokoh drama dengan intonasi yang benar dan tepat 3 Ekspresi siswa tidak mampu memerankan tokoh drama dengan ekspresi yang tepat dan penuh penjiwaan Rentang Skor siswa mampu memerankan tokoh drama dengan ekspresi yang tepat namun kurang menjiwai atau sebaliknya siswa mampu memerankan tokoh drama dengan ekspresi yang tepat dan penuh penjiwaan (Harsiati, 2003: 5 dengan penyesuaian skor oleh peneliti)

13 115 Tabel 3.6 Pedoman Penilaian dan Deskripsi Kriteria Tes Menulis Naskah Drama No Aspek Penilaian Deskripsi Kriteria Rentang Skor 1. Plot a. Konflik tergambar sangat tajam dan jelas b. Konflik tergambar dengan tajam dan jelas 8-11 c. Konflik tergambar cukup tajam 4-7 d. Konflik tergambar kurang tajam Karakter Tokoh a. Karakter tokoh tergambar sangat jelas b. Karakter tokoh tergambar dengan jelas 8-11 c. Karakter tokoh tergambar cukup jelas 4-7 d. Karakter tokoh tergambar kurang jelas Tema a. Tema sangat sesuai dengan cerita dalam komik dan memiliki nilai dramatik b. Tema sesuai dengan cerita dalam komik dan memiliki 8-11 nilai dramatik c. Tema cukup sesuai dengan cerita dalam komik dan 4-7 cukup memiliki nilai dramatik d. Tema kurang sesuai dengan cerita dalam komik dan 1-3 kurang memiliki nilai dramatik 4 Dialog a. Dialog sangat melukiskan perwatakan, konflik dan klimaks b. Dialog melukiskan perwatakan, konflik dan klimaks 8-11 c. Dialog cukup melukiskan perwatakan, konflik dan 4-7 klimaks d. Dialog kurang melukiskan perwatakan, konflik dan 1-3 klimaks 5 Kramagung a. Petunjuk laku pementasan sangat jelas 8-10 b. Petunjuk laku pementasan jelas 5-7 c. Petunjuk laku pementasan cukup jelas 3-4 d. Petunjuk laku pementasan kurang jelas Kesesuaian cerita dengan media komik 7 Naskah disajikan dalam satu babak 8 Kesesuaian penggunaan bahasa a. Sangat sesuai dengan cerita dalam komik 8-10 b. Sesuai dengan cerita dalam komik 5-7 c. Cukup sesuai dengan cerita dalam komik 3-4 d. Kurang sesuai dengan cerita dalam komik 1-2 a. Naskah drama disajikan dalam satu babak 8-10 b. Naskah drama disajikan lebih dari satu babak 5-7 c. Naskah drama disajikan kurang dari satu babak 3-4 d. Tidak berbentuk naskah drama 1-2 a. Menggunakan kaidah ejaan yang disempurnakan dengan tepat, memiliki keajegan penulisan, dan kesesuaian bahasa dengan karakter tokoh b. Menggunakan kaidah ejaan yang disempurnakan dengan tepat, memiliki keajegan penulisan, dan tidak ada kesesuaian bahasa dengan karakter tokoh c. Menggunakan kaidah ejaan yang disempurnakan dengan tepat, tidak memiliki keajegan penulisan, dan tidak ada kesesuaian bahasa dengan karakter tokoh d. Tidak menggunakan kaidah ejaan yang disempurnakan dengan tepat, tidak memiliki keajegan penulisan, dan tidak ada kesesuaian bahasa dengan karakter tokoh (George R. Kernodle dalam Mahmudi, 2011: 79, dengan perubahan oleh peneliti)

14 116 Tabel 3.7 Nilai dan Kategori Kemampuan Menulis Naskah Drama No. Nilai Kategori Sangat Baik Baik Cukup 4 64 Kurang H. Validitas dan Reliabilitas Dasar penyusunan instrumen penelitian adalah variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk dikembangkan menjadi indikator-indikator penelitian yang dapat dipahami dan sesuai dengan teori-teori pendukung sehingga diperoleh instrumen yang valid/sahih. Kisi-kisi instrumen penelitian ini kemudian dinilai oleh expert judgment untuk mendapatkan persetujuan ahli mengenai penilaian sebuah penelitian, sedangkan hasil angket dan observasi digunakan untuk mengukur efektivitas media komik dan kemampuan berpikir kreatif. Langkah yang akan dilakukan untuk memenuhi prinsip kesahihan intrument prestes dan posttest yang akan digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut : a. Uji Validitas Menurut Azwar (Milawati, 2011: 68) validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran

15 117 (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya). Uji Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kelayakan interpretasi yang dibuat berdasarkan skor hasil tes yang terkait dengan penggunaan dan bukan terhadap instrumen itu sendiri (Nurgiyantoro, 2010:152). Maka validitas merupakan dukungan bukti dan teori terhadap penafsiran hasil tes sesuai dengan tujuan penggunaan tes. Valid tidaknya suatu instrumen dapat dilihat dari koefisien korelasi. Besarnya koefisien korelasi - 1 r +1. Koefisisen korelasi 1 (ada atau tidak ada tanda negative di depan angka) menunjukan terjadinya hubungan antar variabel (Susetyo, 2010:115). Langkah yang dilakukan dalam melakukan uji validitas instrumen yaitu : 1) Mengkorelasikan antara skor item instrumen dengan rumus Pearson Product Moment, yaitu : ( ) ( )( ) *(( ) ( ) ( ( ))+ Catatan : r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y n = jumlah siswa X = item soal yang dicari Y = skor tes yang diperoleh sampel 2) Perhitungan koefisien korelasi kemudian dihitungkan pada butir item, dan hasilnya dikonsultasikan ke dalam tabel Harga Produk Moment dengan taraf signifikansi 95% untuk penelitian sosial. Harga koefisian korelasi (r xy ) memiliki kriteria sebagai berikut :

16 118 Tabel 3.8 Kategori Harga Koefisien Korelasi Batasan Kategori 0,75 rxy 10,0 Sangat Baik 0,50 rxy 0,75 Baik 0,25 rxy 0,50 Cukup 0,00 rxy 0,25 Kurang 3) Hasil yang didapat dengan rumus Pearson Product Moment lalu didistribusikan kedalam rumus uji t, yaitu : Catatan : n = jumlah responden r = koefisien korelasi 4) Hasil t hitung kemudian dikonsultasikan dengan harga t tabel dengan taraf kepercayaan 95% pada derajat kebebasan dk = n-2. Jika t hitung > t tabel maka item tersebut dinyatakan valid. b. Uji reliabilitas Reliabilitas adalah ketepatan atau keajegan alat ukur dalam mengukur apa yang diukur, artinya kapanpun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil yang sama. Jika sebuah tes diujicobakan lebih dari satu kali kepada subjek yang sama dalam waktu yang berbeda dapat menghasilkan data yang kurang lebih sama (Nurgiyantoro, 2010: 165). Alat ukur instrumen dikatakan baik bila reliabilitasnya tinggi. Untuk mengetahui apakah suatu tes memiliki reliabilitas tinggi, sedang atau rendah dapat dilihat dari koefisien reliabilitasnya (Susetyo, 2010:115).

17 119 Adapun uji reliabilitas dengan metode Alpha terhadap hasil penelitian dapat dilakukan dengan cara : 1) Menghitung jumlah total variabel dari setiap item dengan rumus: Catatan : S i = varian skor tiap butir item 2 X i = jumlah kuadrat item X i n = jumlah responden 2) Mencari jumlah varians setiap butir item dengan menggunakan rumus: 3) Mencari harga varians total dengan rumus ( ) Catatan : S t = variasi total 2 X t = jumlah kuadrat item X total n = jumlah responden 4) Mengkonsultasikan harga r hitung kedalam r tabel dengan derajat kepercayaan 95% pada derajat kebebasan dk = n-2 5) Menentukan keputusan dengan membandingan r 11 terhadap r tabel. Jika r 11 >r tabel, maka data reliabel, dan sebaliknya jika r 11 <r tabel maka data tidak reliabel.

18 120 I. Pengolahan dan Analisis Data Hasil Penelitian Hasil data Skor Gain dianalisis secara statistic dengan menggunakan Software Statistical Package for Social Science (SPSS) for windows versi 17.0 dengan tahapan sebagai berikut : 1. Uji Gain Ternormalisasi Uji gain dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar antara sebelum dan sesudah pembelajaran dengan G-factor (N-Gain) (Hake & Mettzler, 2002: 126), berikut kriteria N-Gain dapat dilihat pada table 3.9. Tabel 3. 9 Kriteria Peningkatan N-Gain Gain ternormalisasi (G) Kriteria peningkatan G < 0.3 Rendah 0,3 < G < 0,7 Sedang G > 0,7 Tinggi 2. Uji Normalisasi Uji normalisasi digunakan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak, sehingga dapat ditentukan uji hipotesis yang akan digunakan uji parametric. Uji normalisasi yang digunakan adalah uji statistik Kolmogorov- Smirnov dan Shapiro-Wilk, dengan batuan SPSS versi 17.0 for windows. uji ini dilakukan untuk niai tes awal, tes akhir, dan N-Gain, baik kelas kontrol maupun kelas eksperiemen.

19 Uji Homogenitas Data Uji homogenitas dilakukan dengan uji Levene melalu bantuan SPSS versi 17.0 for windows dengan batas signifikansi 95%. Kriteriannya: a. Jika probabilitas atau signifikansi > 0,05 maka varian kelompok sama. b. Jika probabilitas atau signifikansi < 0,05 maka varian kelompok berbeda. 4. Uji T Uji ini digunakan untuk menguji hipotesis. Pengujian uji T dilakukan berdasarkan hipotesis statistik berikut: Ho: Tidak Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan mengapresiasi drama siswa di kelas eksperimen dan di kelas kontrol. H 1 : Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan berpikir kreatif dan kemampuan mengapresiasi drama siswa di kelas eksperimen dan di kelas kontrol.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent group pretes-postest desigened.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak di jalan Manunggal komplek KPAD, Bandung-Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah SD Negeri Cieunteung 2, yang terletak di Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X SMA N 1 Sukahaji Kabupaten Majalengka. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan setelah peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis-jenis penelitian dapat dikelompokan menurut bidang, tujuan, metode, tingkat eksplanasi, dan waktu. Dari segi metode penelitian dapat dibedakan menjadi:

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam 18 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandarlampung tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2016, hlm. 6) mengatakan Metode Penelitian Pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Bandarlampung

METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Bandarlampung III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Bandarlampung pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 192 siswa yang terdistribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan masalah penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dipilih penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak

BAB III METODE PENELITIAN. metode kuasi eksperimen adalah metode yang dalam pelaksanaannya tidak 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi experiment. Penelitian quasi experiment dengan pertimbangan bahwa metode kuasi eksperimen

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Mitra Bakti

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Mitra Bakti III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Mitra Bakti Bandar Sribhawono tahun pelajaran 2014/ 2015 terdiri dari empat kelas, kelas

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bandarlampung Tahun Ajaran 03/04 dengan jumlah siswa sebanyak 00 siswa yang terdistribusi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada dasarnya penelitian dilakukan untuk mendapatkan data demi tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti yang bersangkutan. Oleh sebab itu, untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam kelangsungan penelitian yang akan dilakukan. Hal ini karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Dengan menggunakan penelitian eksperimen diharapkan, setelah menganalisis hasilnya kita dapat melihat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep akuntansi. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode eksperimen semu (quasi eksperimen)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2011, hlm. 3) menyatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 3 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sekampung Udik tahun pelajaran 013/ 014 yang terdiri dari 5 kelas. Dari 5 kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen, dengan menggunaan analisis data kuantitatif. Menurut Yatim Riyanto (1996:28-40), penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi peneliti yang dapat 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Tujuan penelitian dengan kuasi eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMPN

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMPN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2009) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian eksperimen untuk mengkaji pengaruh model Cooperative Learning tipe CIRC terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dikarenakan hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk angka-angka. Desain penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Pendekatan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Pendekatan penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Berdasarkan jenis data yang digunakan, penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Pendekatan penelitian kuantitatif menampilkan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode penelitian kuasi eksperimen adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Terpilihnya metode kuasi eksperimen karena peneliti tidak memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Dalam penelitian ini terdapat lima tahap pengembangan multimedia yaitu: 1. Tahap Analisis Pada tahap ini diawali dengan menetapkan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina Surakarta yang terletak di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta pada anak kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuasi eksperimen yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan) merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan 60 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang diambil dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMAN 4 Bandung, yang berlokasi di Jl. Gardujati No. 20 Bandung. Waktu penelitian dilakukan selama berlangsungnya pembelajaran

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Populasi Penelitian No Kelas Jumlah Siswa 1 VIII A 29 siswa 2 VIII B 28 Siswa 3 VIII C 28 Siswa 4 VIII D 28 Siswa

Tabel 3.1 Populasi Penelitian No Kelas Jumlah Siswa 1 VIII A 29 siswa 2 VIII B 28 Siswa 3 VIII C 28 Siswa 4 VIII D 28 Siswa 39 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang metode penelitian yang digunakan dalam penelitian. Antara lain membahas tentang lokasi penelitian, populasi penelitian, sampel penelitian, desain penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang memperoleh pendekatan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. eksperimen. Dalam bidang pendidikan, suatu eksperimen dimaksudkan untuk

BAB III METODELOGI PENELITIAN. eksperimen. Dalam bidang pendidikan, suatu eksperimen dimaksudkan untuk 45 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Dalam bidang pendidikan, suatu eksperimen dimaksudkan untuk menilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Menurut Ruseffendi (Mahuda, 2012) Penelitian eksperimen merupakan suatu penelitian yang benar-benar untuk melihat hubungan sebab akibat. Maka dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Menurut Panggabean (1996:27) penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang 28 BAB III Metodologi Penelitian 3.1. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan pemahaman matematis siswa SMA IPS melalui pembelajaran dengan pendekatan Contextual

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah penafsiran variabel yang digunakan dalam penelitian ini, berikut ini adalah penjelasan operasionalnya: 1. Model Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi exsperimen (eksperimen semu) dengan desain Nonequivalent Control Group Design

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan mengkaji metode dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam melaksanakan penelitian. Fokus permasalahan yang akan dikaji pada bab ini adalah metode penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran di SMP 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 013-014 di SMP Negeri 1 Pagelaran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menguji pendekatan pembelajaran MEAs terhadap peningkatan literasi matematis siswa. Berdasarkan pertimbangan bahwa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA yang berada di kota Bandung yaitu SMA Kartika XIX-2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Disain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah membandingkan peningkatan kemampuan koneksi matematis antara siswa SMA yang memperoleh pembelajaran matematika Knisley

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dikaji, penelitian ini bertujuan untuk menguji model Concept Attainment berbasis multimedia untuk meningkatkan hasil belajar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen (Experimental Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk mencari perbedaan perlakuan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat, dan untuk meneliti pengaruh dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menelaah peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan open-ended,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 107)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dirancang oleh peneliti adalah dengan menggunakan metode eksperimen. Metode Eksperimen adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu langkah penting dalam melakukan penelitian, hal ini diperukan oleh peneliti agar dapat menjelaskan maksud dari penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode komparasi. Kata komparasi dalam bahasa Inggris comparation,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen. Metode eksperimen menurut Sugiyono (2013, hlm. 107) penelitian eksperimen

Lebih terperinci

Keterangan: O : Pretes dan postes X : Pembelajaran dengan pendekatan MEAs : Sampel penelitian tidak dipilih secara acak (Ruseffendi, 1994)

Keterangan: O : Pretes dan postes X : Pembelajaran dengan pendekatan MEAs : Sampel penelitian tidak dipilih secara acak (Ruseffendi, 1994) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Menurut Arifin (2011: 74), Metode eksperimen kuasi disebut juga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pada saat pelaksanaan penelitian, dipilih dua kelas sebagai sampel, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kedua kelas tersebut diupayakan memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2016, hlm. 14) menjelaskan tentang metode penelitian kuantitatif sebagai berikut: Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada

BAB III METODE PENELITIAN. desain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi experiment. Metode ini digunakan karena situasi kelas sebagai tempat mengkondisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen karena pemilihan sampel tidak secara random, tetapi menerima keadaan sampel apa adanya. Desain penelitian

Lebih terperinci

Dimana, O : Pretes atau postes. X : Perlakuan berupa pembelajaran kontekstual dengan teknik mind map. : Subjek tidak dipilih secara acak.

Dimana, O : Pretes atau postes. X : Perlakuan berupa pembelajaran kontekstual dengan teknik mind map. : Subjek tidak dipilih secara acak. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasieksperimen, sebab dalam penelitian ini peneliti tidak memilih siswa secara acak untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian ini mengungkap hubungan antara dua variabel maupun lebih atau mencari pengaruh suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Sebagai upaya untuk memecahkan permasalahan yang telah dirumuskan dalam penelitian ini, diperlukan langkah-langkah penyelidikan yang tepat dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, penjelasan istilah, prosedur penelitian, instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity), BAB III METODE PENELITIAN Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity), anak selalu bertanya tentang hal hal yang dilihat, didengar, diraba, dicecap bahkan dirasakan (Sukmadinata,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Pada dasarnya, langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan dalam penelitian yang dilakukan. Perencanaan tersebut meliputi metode penelitian, desain penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengelompokkan secara acak. Pembentukan kelas baru hanya akan menyebabkan

BAB III METODE PENELITIAN. pengelompokkan secara acak. Pembentukan kelas baru hanya akan menyebabkan 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi kuasi eksperimen. Pada kuasi eksperimen ini subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan jumlah dan kategori ranah dari pertanyaan yang diajukan siswa adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian dilaksanakan di MAN 1 Bandar Lampung dengan populasi seluruh siswa kelas X IPA semester genap pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari empat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain penelitian the matching only pretest-posttest control group design (Fraenkel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Pringapus 01 dan SD Negeri Pringapus 03 berlokasi di Provinsi Jawa Tengah Kecamatan Pringapus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. berbeda dengan metode eksperimen. Metode kuasi eksperimen ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu (Arikunto, 003:7). Metode penelitian kuasi eksperimen berbeda dengan metode eksperimen.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen dengan desain Randomized Control-Group Pretest-Posttest, karena dalam melakukan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs. Syafi iyah Cisambeng tahun pelajaran 2012-2013 yang jumlahnya 2 kelas, yang setiap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian Quasi Experimental dengan bentuk desain Nonequivalent Control Group Design, dimana subyek penelitian tidak dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen. Metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen. Metode eksperimen dibedakan menjadi 4, yaitu Pre-Experimental Design, eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi experiment atau eksperimen semu. Quasi experiment mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk

Lebih terperinci

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan,

Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam. suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian, dimana langkah-langkah tersebut meliputi pengumpulan, penyusunan,

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan metode penelitian, variabel penelitian,

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan metode penelitian, variabel penelitian, BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan metode penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, tahapan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Pengembangan Multimedia Metodologi dalam pengembangan multimedia yang akan dikembangkan mengacu pada lima tahapan sebagaimana yang dikemukakan oleh munir

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen, yakni metode yang sistematis dan logis untuk membuktikan suatu hipotesis. Hipotesis merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan multimedia model tutorial lebih baik dibandingkan dengan pemakaian tools pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena pendekatan ini digunakan untuk menjawab permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang 0 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN 1. Metode Penelitian Metode merupakan cara yang digunakan agar memperoleh data yang diinginkan. Seperti yang dipaparkan oleh Sugiyono (008 :

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian dapat diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data sebagai bahan dalam mencapai tujuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2013/2014 sebanyak 317 siswa

III. METODE PENELITIAN. Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2013/2014 sebanyak 317 siswa 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2013/2014 sebanyak 317 siswa yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mengetahui tujuan penelitian tercapai atau tidak, maka dipergunakan suatu metode yang diharapkan mengungkapkan ketercapaian penelitian. Adapun metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (00:07) mengemukakan bahwa penelitian

Lebih terperinci