Memperkuat Kelembagaan Pemerintah Daerah untuk Mengintegrasikan Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Pembangunan Daerah
|
|
- Ade Gunawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Memperkuat Kelembagaan Pemerintah Daerah untuk Mengintegrasikan Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Pembangunan Daerah Nazla Mariza, MA Workshop & Ekspose Laporan Tahunan Program Hibah ICCTF-USAID Tahun Bekasi, 28 April 2017
2 Memperkuat Kapasitas Pemerintah Daerah untuk Mengintegrasikan Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Pembangunan Daerah Lokasi: Kabupaten Gorontalo Periode: Mei 2016 s/d Mei 2017 Lembaga Pelaksana: Yayasan Transformasi Kebijakan Publik (Transformasi) Fokus Area : Adaptasi dan Ketangguhan Rp ICCTF Alasan Pemilihan lokasi : Rp Dana pendamping (Rajawali Foundation) Kontektual (termasuk kawasan terentan dan sering mengalami bencana hidrometerologi) Momentum Pilkada Latar belakang kepala daerah Sudah memiliki kajian kerentanan Jejaring lembaga Provinsi Gorontalo Kabupaten Gorontalo Tim Pelaksana: Nazla Mariza Bambang Wicaksono Buyung Yuliandri Ethika Fitriani Arif Santoso Abdul Muthalib
3 Latar Belakang Gorontalo termasuk 50 daerah paling rentan perubahan iklim di Indonesia (Dokumen RAN-API). Daerah Paling rentan se Provinsi Gorontalo (DNPI) Hampir setiap tahun frekuensi dan kerentanan bencana hidrometeorologi semakin meningkat, termasuk banjir, longsor dan kekeringan Daerah yang memiliki luas lahan kekeringan yang terluas adalah Kabupaten Gorontalo (1.268 ha). Berdasarkan fraksi terhadap luas sawah di setiap wilayah, fraksi terbesar adalah di Kabupaten Gorontalo (9%). Indeks resiko bencana kekeringan pada tahun baseline tertinggi juga terjadi di Kabupaten Gorontalo (DNPI, 2013). Banjir meningkat intensitasnya setiap tahun. Di tahun 2015, hampir seluruh kecamatan terdampak banjir. Di tahun 2016, banjir besar menyebabkan kerugian 243 miliar rupiah.
4 Tujuan Program Menciptakan pemahaman pada tingkat pemerintah Daerah dan elemen masyarakat serta dunia usaha tentang kerentanan dan resiko iklim yang terjadi di daerahnya. Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah sasaran dalam menyusun strategi adaptasi perubahan iklim untuk jangka pendek dan menengah, yang difasilitasi oleh Bappeda, dengan melibatkan instansi/unsur terkait, elemen masyarakat sipil, seperti LSM, akademisi perguruan tinggi dan sektor swasta serta masyarakat rentan baik laki-laki maupun perempuan. Hasil Akhir / Output Adanya kompilasi data tentang kerentanan Kabupaten Gorontalo, kapasitas pemerintah daerah terkait serta inisiatif lokal berdasarkan hasil analisa yang pernah dibuat sebelumnya (DNPI, IPB dan Universitas Gorontalo), dokumen-dokumen pemerintah serta tambahan informasi dari para pemangku kepentingan yang akan dikumpulkan saat proyek ini berjalan. Terbentuknya dan adanya rencana kerja dari kelompok kerja adaptasi perubahan iklim di daerah sasaran yang difasilitasi oleh Bappeda dan melibatkan para pemangku kepentingan serta didukung oleh pemimpin daerah Tersusun dan terdiseminasikannya Strategi API dan rencana advokasi kepada para pemangku kepentingan
5 INDIKATOR Adanya pembaruan informasi dan data kerentanan dan kapasitas masyarakat di Kabupaten Gorontalo Adanya hasil analisa kebijakan dan program pembangunan pemerintah Kabupaten Gorontalo terkait adaptasi perubahan iklim Adanya Surat Keputusan Bupati mengenai pembentukan Kelompok Kerja yang melibatkan instansi /unsur terkait, elemen masyarakat sipil, seperti LSM, akademisi perguruan tinggi dan sektor swasta serta masyarakat rentan baik lakilaki maupun perempuan dalam kelompok kerja Adanya pertemuan kelompok kerja secara regular sebagai media koordinasi dan penyusunan strategi adaptasi Adanya strategi adaptasi perubahan iklim di Kabupaten Gorontalo REALISASI Kaji Cepat Kerentanan, Resiko Iklim dan Adaptasi Perubahan Iklim Kabupaten Gorontalo Hasil Capacity Development Need Assessment (CDNA) Surat Keputusan Bupati Gorontalo nomor 457/2016 tentang Pembentukan Kelompok Kerja Adaptasi Perubahan Iklim (22 anggota dari berbagai unsur) 10 kali pertemuan Pokja API yang menghasilkan 19 Rencana Aksi API Strategi dan rencana aksi API terintegrasi dalam: RPJMD Rencaan Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2017 Rencana Kerja (Renja) 2017 pada 9 Dinas terkait Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) 2017
6 Proses Penyusunan dan Pengintegrasian Strategi API 1 Pertemuan dengan Bupati, KaBappeda dan jajaran SKPD (Executive Meeting) 6 Sinkronisasi Kebijakan dan Diseminasi 5 Integrasi Strategi / Rencana Aksi API dalam perencanaan dan anggaran 2 Pembentukan Kelompok Kerja Adaptasi Perubahan Iklim Kabupaten Gorontalo SK Bupati Kab Gorontalo No. 457/04/VII/ Penyusunan Kaji Cepat Kerentanan, Risiko, dan Kebancanaan Iklim 4 Penentuan Prioritas API berdasarkan hasil kajian
7 Executive Meeting Tujuan: Membangun komitmen pimpinan daerah dan jajaran SKPD serta pelaksana teknis Membahas rencana pembentukan Kelompok Kerja Adaptasi Perubahan Iklim (Pokja API) Strategi: Pelibatan tokoh lingkungan nasional (Ir. Sarwono Kusumaatmadja) Pelibatan Kementerian terkait (KLHK, Kemendagri) Pelibatan calon anggota Kelompok Kerja (Kepala Dinas terkait, Camat, Kepala Desa, LSM, perwakilan masyarakat, perguruan tinggi) Pelibatan media lokal
8 Kerangka Kebijakan terkait Perencanaan Adaptasi UU No 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional UU 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah UU 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup UU 16 tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement on Climate Change RPJMN Permen LHK P.33 tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Aksi Adaptasi Perubahan Iklim PP No. 46/2016 tentang tata cara Penyelenggaraan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN API) Permendagri 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah dalam Penyusunaan RPJMD
9 Proses Penyusunan dan Pengintegrasian Strategi API 1 Pertemuan dengan Bupati, KaBappeda dan jajaran SKPD (Executive Meeting) 6 Sinkronisasi Kebijakan dan Diseminasi 5 Integrasi Strategi / Rencana Aksi API dalam perencanaan dan anggaran 2 Pembentukan Kelompok Kerja Adaptasi Perubahan Iklim Kabupaten Gorontalo SK Bupati Kab Gorontalo No. 457/04/VII/ Penyusunan Kaji Cepat Kerentanan, Risiko, dan Kebancanaan Iklim 4 Penentuan Prioritas API berdasarkan hasil kajian
10 SK Bupati Nomor : 457/2016 tentang Pembentukan Pokja Adaptasi Perubahan Iklim (API) Kabupaten Gorontalo Tugas Pokja API : Menyediakan data dan informasi untuk Kajian Kerentanan & Risiko Iklim Mengintegrasikan strategi/rencana aksi adaptasi perubahan iklim ke dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah (RPJMD, RKPD, RENJA & RKA) Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program/kegiatan adaptasi perubahan iklim
11 Proses Penyusunan dan Pengintegrasian Strategi API 1 Pertemuan dengan Bupati, KaBappeda dan jajaran SKPD (Executive Meeting) 6 Sinkronisasi Kebijakan dan Diseminasi 5 Integrasi Strategi / Rencana Aksi API dalam perencanaan dan anggaran 2 Pembentukan Kelompok Kerja Adaptasi Perubahan Iklim Kabupaten Gorontalo SK Bupati Kab Gorontalo No. 457/04/VII/ Penyusunan Kaji Cepat Kerentanan, Risiko, dan Kebancanaan Iklim 4 Penentuan Prioritas API berdasarkan hasil kajian
12 Kaji Cepat Kerentanan, Resiko dan Adaptasi PI Nara Sumber: Ahli Geometeorologi dari ITB dan Ali Agrometerologi dan Rumah Kaca dari IPB Durasi: 3-4 bulan (Juli-Oktober 2016) Tujuan: Membuat peta kerentanan, resiko iklim di wilayah Kabupaten Gorontalo untuk kondisi 5 tahun mendatang dalam skala desa/kelurahan Mengusulkan pilihan adaptasi Tahapan Kegiatan: Mengumpulkan dan memverifikasi data sekunder (ancaman atau bencana iklim historis) Pembuatan peta proyeksi iklim dan analisanya Mengembangkan proyeksi kebencanaan hidrometeorologi (banjir, kekeringan) Membangun peta indeks kebencanaan iklim Memberikan usulan kegiatan
13 Peta Indeks Kapasitas Adaptif (IKA) Peta Indeks Keterpaparan dan Sensitivitas (IKS) PETA KERENTANAN 85 Desa Rentan Cukup Tinggi-Tinggi-Sangat Tinggi Rentang Nilai Kelas Kerentanan Jumlah V i_adjusted Desa < 0,167 Sangat Rendah 0 (SR) 0,167 0,333 Rendah (RD) 8 0,334 0,500 Cukup Rendah 115 (CR) 0,501 0,667 Cukup Tinggi (CT) 68 0,668 0,834 Tinggi (TI) 9 > 0,834 Sangat Tinggi (ST) 5 Total Desa 205
14 Resiko Banjir sebagian besar desa di Kabupaten Gorontalo tergolong ke dalam kategori Risiko Banjir Cukup Tinggi. Desa dengan kategori Risiko Banjir Sangat Tinggi adalah Desa Tamaila Utara (Kec. Tolangohula) dan Desa Kaliyoso (Kec. Dungaliyo).
15 Resiko Kekeringan Sebagian besar desa di Kabupaten Gorontalo tergolong ke dalam kategori Risiko Kekeringan Cukup Tinggi. Di Kabupaten Gorontalo, tidak ada desa dengan kategori Risiko Kekeringan Sangat Tinggi. Kategori tertinggi dari Risiko Kekeringan adalah kategori Risiko Kekeringan Tinggi.
16 Resiko Longsor sebagian besar desa di Kabupaten Gorontalo tergolong ke dalam kategori Risiko Longsor Cukup Tinggi. Di Kabupaten Gorontalo, tidak ada desa dengan kategori Risiko Longsor Sangat Tinggi. Kategori tertinggi dari Risiko Longsor adalah kategori Risiko Longsor Tinggi.
17 Komposit Risiko Bencana Banjir, Kekeringan, dan Longsor Sebagian besar desa di Kabupaten Gorontalo tergolong ke dalam kategori Komposit Resiko Bencana Cukup Tinggi. Desa yang termasuk dalam kategori komposit Risiko Bencana Sangat Tinggi adalah Desa Tamaila Utara (Kec. Tolangohula), Desa Pelehu (Kec. Bilato), Desa Karya Baru (Kec Asparaga), Desa Bihe (Kec. Asparaga), dan Desa Buhudaa (Kec. Batudaa Pantai).
18 Contoh Pilihan Adaptasi No Kerenta nan Waktu Kerentanan 1 Banjir Dasarian 1, Mei 2017 Lokasi Desa Pilihan Adaptasi Stakeholder Bakti, Toyidito, Pulubala, Balahu, Bongohulawa, Bongomeme, Dungalio, Dunggala, Ilomata, Isimu Raya, Molopadotu, Molowahu, Pangadaa, Pilolalenga, Reksonegoro, Tolotio Struktural: - Memperkuat tanggul-tanggul sungai agar tidak mudah jebol - Penataan Kali/sungai - Perbaikan Drainase Non-struktural: - Pengembangan sistem informasi monitoring, peringatan dini, dan kerentanan banjir berbasis web dan smartphone - Meninggikan lantai rumah/menambah lantai rumah - Membuat tanggul di depan rumah Dinas PU, Dinas Pertanian BPBD, Lingkungan Hidup, Ketahanan Pangan masyarakat Masyarakat
19 Proses Penyusunan dan Pengintegrasian Strategi API 1 Pertemuan dengan Bupati, KaBappeda dan jajaran SKPD (Executive Meeting) 6 Sinkronisasi Kebijakan dan Diseminasi 5 Integrasi Strategi / Rencana Aksi API dalam perencanaan dan anggaran 2 Pembentukan Kelompok Kerja Adaptasi Perubahan Iklim Kabupaten Gorontalo SK Bupati Kab Gorontalo No. 457/04/VII/ Penyusunan Kaji Cepat Kerentanan, Risiko, dan Kebancanaan Iklim 4 Penentuan Prioritas API berdasarkan hasil kajian
20 Hasil Integrasi Strategi / Rencana Aksi API dalam Perencanaan dan Anggaran Kabupaten Gorontalo Bab VI RPJMD Arah dan Strategi Kebijakan RKPD 2017 Arah Kebijakan Belanja Daerah Rencana Kerja Bersama (Joint-Plan) lintas 9 SKPD untuk 24 Program API Renja 2017 pada 9 Sektor 19 Program terkait Lingkungan & Iklim APBD 2017 Alokasi Rp 53,9 M atau 10.5% dari belanja langsung
21 RPJMD BAB VI Strategi dan Arah Kebijakan Rekomendasi Strategi Adaptasi Perubahan Iklim. Penyusunan Strategi dan arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Gorontalo mempertimbangkan catatan strategis dokumen Analisis Perubahan Iklim. Catatan strategis tersebut adalah sebagai berikut : (a) mengakomodasi upaya mitigasi untuk menekan emisi gas rumah kaca yang dapat membatasi laju perubahan iklim; dan sektor pembangunan yang rentan agar mampu mengatasi dampak perubahan iklim. (b) pemanfaatan sumber daya alam atas dasar pertimbangan yang kuat dan perencanaan yang baik sehingga meminimalkan persoalan sosial, ekonomi, dan lingkungan; (c) mengakomodasi upaya peningkatan kapasitas adaptasi kelompok masyarakat, lingkungan biofisik, dan sektor pembangunan yang rentan agar mampu mengatasi dampak perubahan iklim. Salah satu prioritas pembangunan yang berkaitan dengan adaptasi perubahan iklim yaitu: Prioritas No.6 Lingkungan Hidup, dimana fokus program lingkungan hidup diarahkan pada penciptaan lingkungan hidup yang lestari sebagaimana digambarkan dalam dokumen Analisis Perubahan Iklim. Hal ini akan dilakukan melalui upaya mendorong partisipasi warga dalam aksi-aksi penyelamatan lingkungan, merumuskan dan menyebarluaskan nilai-nilai etika lingkungan, membentuk ketahanan iklim dengan cara memberi ruang kepada masyarakat desa menanam tanaman yang beraneka ragam sehingga tercegah dari gagal panen akibat perubahan iklim, pemeliharaan sumber daya air, penyediaan Dam dan tampungan air.
22 Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2017 Peraturan Bupati Kabupaten Gorontalo Nomor 25 Tahun 2016 Tentang RKPD Kabupaten Gorontalo Tahun Arah Kebijakan Belanja Daerah
23 Joint-Plan Lintas 9 SKPD (Rencana Kerja Bersama) Joint-plan untuk memastikan komitmen SKPD terkait dalam pelaksanaan kegiatan API. Jointplan ditandatangani oleh Kepala Dinas / Badan dari 9 SKPD di hadapan Bupati Gorontalo pada tanggal 22/09/2016. Sembilan (9) Dinas / Badan tersebut adalah: (1) Dinas Pendidikan & Kebudayaan; (2) Dinas Kesehatan; (3) Dinas Pekerjaan Umum; (4) Dinas Pertanian (5) Dinas Kehutanan (sekarang menjadi Dinas Lingkungan Hidup dan SDA) (6) Badan Penanggulangan Bencana Daerah; (7) Dinas Perhubungan; (8) Badan Ketahanan Pangan; (9) Badan Lingkungan Hidup;
24 Alokasi Dana APBD 2017 Kab Gorontalo Untuk Kegiatan Perubahan Iklim
25 Rencana Kerja SKPD - Diversifikasi Pangan - Optimalisasi Pekarangan Rumah - Program Gemerlap Sehat (Gerakan - Menata Rumah, Lingkungan dan - Pemukiman Sehat - Pemberantasan Penyakit Menular - Life style Perilaku Sehat Dinas Ketahanan Pangan Dinas Kesehatan Dinas Pendidikan & Kebudayaa n Dinas Lingkungan Hidup - Kurikulum Lingkungan Hidup - Sekolah Sahabat Bumi - Kantin Sehat - Siswa Pelopor Lingkungan (SIMPEL) - Aksi bersih Sekolah - Bank Sampah - Bio Gas - Penanaman Kawasan Penyangga - Program Kambungu Beresi - Revitalisasi Pertanian - Integrated Farm System - Penggunaan Pupuk Organik - Pengembangan Varietas Benih tahan iklim Dinas Pertanian Dinas Pekerjaan Umum Pembangunan Cekdam, Embung Program Bersih Hijau Sungai dan Danau Pengolahan Air Limbah dan Lumpur Tinja
26 Proses Penyusunan dan Pengintegrasian Strategi API 1 Analisa Kebijakan dan Kapasitas (CDNA) Pemda serta Stakeholders terkait Adaptasi Perubahan Iklim 6 Sinkronisasi Kebijakan dan Diseminasi 5 Integrasi Strategi / Rencana Aksi API dalam perencanaan dan anggaran 2 Pembentukan Kelompok Kerja Adaptasi Perubahan Iklim Kabupaten Gorontalo SK Bupati Kab Gorontalo No. 457/04/VII/ Penyusunan Kaji Cepat Kerentanan, Risiko, dan Kebancanaan Iklim 4 Rekomendasi Pilihan API berdasarkan hasil kajian
27 Konsultasi dan Sinkronisasi Kebijakan API di Provinsi Gorontalo melibatkan Gubernur dan Bappeda se- Provinsi Gorontalo, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Februari 2017 berhasil mendorong kesepakatan bersama pemerintah se-provinsi Gorontalo dengan disetujui Pejabat Gubernur Gorontalo untuk mengintegrasikan Perubahan Iklim ke dalam RPJMD di daerah masingmasing
28 Sosialisasi Program dan Anggaran API kepada Seluruh Camat, Kepala Desa, LSM, perwakilan Kelompok Tani, Kelompok Perempuan dan Pemuda, Lembaga Pendidikan Februari 2017
29 Diskusi Pojok Iklim di KLHK November 2016 mengundang Jurnalis Nasional dan K/L terkait Pojok Iklim adalah wadah diskusi rutin diselenggarakan oleh Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) untuk para pemangku kepentingan untuk bertukar pikiran, ide maupun pengalaman terbaik terkait perubahan iklim. Bupati Gorontalo berkesempatan untuk memparkan komitmen dan inisiatif kebijakan dan anggaran Kabupaten Gorontalo untuk kegiatan API
30 Konferensi Tingkat Nasional dan Internasional tentang Perubahan Iklim COP 22 UNFCCC 2016 Atas rekomendasi Transformasi, Bupati Gorontalo terlibat dalam side event COP 22 UNFCCC di Marakech, Maroko, 2016, sekaligus sebagai satusatunya bupati dari Indonesia yang menghadiri konferensi iklim tingkat global tersebut Pekan Perubahan Iklim 2017 di KLHK Pemerintah Kabupaten Gorontalo memaparkan rencana kegiatan API pada Pekan Perubahan Iklim 2017 yang diselenggarakan KLHK dan Indonesia Climate Alliance, Desember 2016 sebagai refleksi pasca COP22 UNFCCC.
31 Kunjungan ke Media Nasional melibatkan Ketua DPRD, Wakil DPRD dan Komisi I DPRD
32 Pihak yangterlibat Kabupaten Bupati, Wakil Bupati, Sekda Kabupaten Gorontalo Bappeda Kabupaten Gorontalo Ketua DPRD, Wakil DPRD, Komisi I DPRD SKPD terkait di Kabupaten Gorontalo LSM lokal Perguruan Tinggi Lokal Camat dan Kepala Desa Perwakilan Gapoktan, Kelompok Perempuan dan Pemuda BappeDAS Provinsi Gorontalo BMKG Provinsi Gorontalo Jurnalis lokal Provinsi Pejabat Gubernur Gorontalo Sekda Provinsi Gorontalo Bappeda Provinsi Gorontalo Nasional Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kementerian Dalam Negeri Indonesia Climate Alliance Jurnalis nasional (Sindo dan the Jakarta Post) In-kind Penyediaan lokasi rapat Pemberitaan di media nasional dan lokal Penyediaan data dan informasi
33 Pembelajaran 1. Pemilihan lokasi yang tepat 2. Memanfaatkan momentum politik pasca pilkada (peluang memberikan masukan terhadap RPJMD yang sedang disusun) 3. Kepemimpinan Kepala Daerah di bidang Lingkungan Hidup 4. Penyesuaian narasi program dengan platform politik Kepala Daerah 5. Surat pengantar dari Pemerintah Pusat kepada Bupati 6. Membangun Relasi dengan berbagai tingkatan birokrasi pemerintahan daerah (Bupati, Ka Bappeda, Tim perumus RPJMD, Tim KLHS dan staf kunci Bappeda) 7. Membangun dukungan dari Pemerintah Pusat (KLHK, Kemendagri, Bappenas) 8. Menyesuaikan dengan Siklus Perencanaan Pemerintah Daerah dan tupoksinya 9. Pelibatan tokoh /figur lingkungan yang disegani 10. Pelibatan multi pihak (DPRD, Wakil Gubernur, perguruan tinggi, masyarakat, media, lintas SKPD) untuk meningkatkan dukungan dan pengawasan 11. Dasar ilmiah dan pelibatan pakar dalam meyakinkan pembuat kebijakan 12. Peran pihak ketiga sebagai fasilitator dan pendamping
34 Teknis penyusunan kajian: identifikasi pakar/ahli, pengumpulan data yang valid dan lengkap sesuai time series yang diharapkan Menyesuaikan waktu antara finalisasi kajian dengan tenggat waktu penyusunan dokumen perencanaan Melibatkan pihak swasta dalam Pokja API Mendampingi dan memberdayakan masyarakat yang terlibat dalam proses perencanaan agar memiliki kapasitas dan kepercayaan yang tinggi dalam mempengaruhi proses pembuatan keputusan Memastikan pemahaman yang sama antara pemangku kepentingan,baik antara SKPD terkait maupun berbagai elemen masyarakat yang terlibat hingga di tingkat akar rumput
35 7 Rencana Tindak Lanjut Bupati Gorontalo untuk memastikan keberlanjutan program dan mendorong Center of Excellence 1. Seluruh SKPD, Camat, dan Kepala Desa membuat target implementasi yang jelas terkait API. 2. Sosialisasikan kegiatan API dan anggaran ke kecamatan 3. Menyusun Rencana Aksi Daerah Adaptasi Perubahan Iklim (RAD API). 4. Membuat rencana Monitoring dan Evaluasi untuk SKPD, Camat, dan Kades. 5. Mengusulkan Alokasi Dana Desa (ADD) sebagai insentif bagi Kades yang berprestasi dalam memasukkan program API. Desa yang sudah menganggarkan kegiatan API akan diusulkan untuk diberikan ADD nya lebih awal. 6. Desa menjadikan pengalaman penyusunan anggaran API ini sebagai pembelajaran untuk penyusunan program-program Desa di masa mendatang. 7. Membuat sekretariat khusus untuk Pokja API
36 Snow-Ball Effect PROVINSI GORONTALO berkomitmen untuk melakukan pengarusutamaan RAD API dan RAD GRK dalam RPJMD Provinsi (Scale up) PROVINSI GORONTALO berkomitmen untuk memfasilitasi Kabupaten/Kota se-provinsi Gorontalo untuk melakukan proses serupa yang telah dilaksanakan di Kab. Gorontalo yang sudah diawali dan ditandai dengan penandanganan komitmen bersama antar pemerintah se-provinsi Gorontalo (scale out) KEMENDAGRI berniat untuk mengambil kisah sukses Bupati Gorontalo dan jajarannya sebagai inspirasi untuk pengararusutamaan adaptasi dan mitigasi PI untuk 101 kepala daerah lainnya yang baru saja melangsungkan Pilkada serentak KLHK mengambil kisah sukses pengarusutamaan API di Kabupaten Gorontalo ini untuk implementasi Permen LHK P.33/2016 tentang Pedoman Penyusunan Strategi API Target: Menjadi Center of Excellence untuk Kebijakan API di daerah timur Indonesia
37 Pencapaian Keuangan No Output BUDGET Apr2016- May2017 (IDR) ACTUAL COST Apr2016- Apr2017 (IDR) Achieve ment Percenta ge I Biaya Program 735,250, ,613,938 84% Persiapan Proyek (Staff dan Tenaga Ahli) 265,812, ,456,077 88% Adanya kompilasi data tentang kerentanan Kabupaten Gorontalo, kapasitas pemerintah, serta inisiatif lokal Terbentuknya dan adanya rencana kerja dari kelompok kerja adaptasi perubahan iklim Tersusun dan terdesiminasinya Strategi API kepada para pemangku kepentingan 8,547,017 8,547, % 115,507,972 32,681,100 28% 345,382, ,929, % II Biaya Pendukung 264,750, ,631,143 91% Operasional Kantor 264,750, ,631,143 91% TOTAL ACTUAL COST UP TO APRIL ,245,081 86% BUDGET May 2017 (Pembayaran tenaga ahli, pencetakan produk pembelajaran dan kegiatan serah terima) - 138,754,919 14% TOTAL BIAYA / DANA HIBAH 1,000,000,000 1,000,000, %
38 Yayasan Transformasi Kebijakan Publik Indonesia (Transformasi) Jalan Cipaku V No. 24 Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Indonesia Telp /
Proyek ICCTF/Adapt Asia yang diimplementasikan oleh Yayasan Transformasi Kebijakan Publik
Memperkuat Kelembagaan Pemerintah Daerah Dalam Rangka Mengintegrasikan Adaptasi Perubahan Iklim kedalam Rencana Pembangunan Daerah di Kabupaten Gorontalo Proyek ICCTF/Adapt Asia yang diimplementasikan
Lebih terperinciMemperkuat Kapasitas Kelembagaan PemerintahDaerah untuk Mengintegrasikan Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Pembangunan Daerah
Memperkuat Kapasitas Kelembagaan PemerintahDaerah untuk Mengintegrasikan Adaptasi Perubahan Iklim dalam Rencana Pembangunan Daerah Nazla Mariza, MA Media Fellowship ICCTF Jakarta, 24 Mei 2016 Pusat Transformasi
Lebih terperinciMEMPERKUAT KAPASITAS PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM. Prof. Dr. Ir. Nelson Pomalingo, M.Pd Bupati Kabupaten Gorontalo
MEMPERKUAT KAPASITAS PEMERINTAH DAERAH DALAM MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM Prof. Dr. Ir. Nelson Pomalingo, M.Pd Bupati Kabupaten Gorontalo ASPARAGA 10 Desa TOLANGOHULA 15 Desa MOOTILANGO PULUBALA 10 Desa
Lebih terperinciIMPLEMENTA IMPLEMENT S A I S IRENCANA RENCAN A AKSI AKSI NAS NA I S O I NA N L PENURU PENUR NA N N EMISI EMISI GAS RUMA M H H KACA
IMPLEMENTASI RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA Ir. Wahyuningsih Darajati, M.Sc Direktur Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Disampaikan ik dalam Diskusi
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN DARI DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN REGIONAL MEWAKILI MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.84/MENLHK-SETJEN/KUM.1/11/2016 TENTANG PROGRAM KAMPUNG IKLIM
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.84/MENLHK-SETJEN/KUM.1/11/2016 TENTANG PROGRAM KAMPUNG IKLIM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
Lebih terperinci2018, No Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu
No.89, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. Pelaksanaan KLHS. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.69/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2017 TENTANG
Lebih terperinciKnowledge Management Forum April
DASAR HUKUM DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI PERAN PEMDA UNTUK MEMBERDAYAKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN IKLIM INDONESIA UU 23 tahun 2014 tentang
Lebih terperinciKETAHANAN PANGAN DAN PERUBAHAN IKLIM ENDAH MURNNINGTYAS DEPUTI SDA DAN LH KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
KETAHANAN PANGAN DAN PERUBAHAN IKLIM ENDAH MURNNINGTYAS DEPUTI SDA DAN LH KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS Workshop Mobilizing Support and Strengthening Food Security and Community Resilience againts Shocks and
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciKEBIJAKAN NASIONAL MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM
KEBIJAKAN NASIONAL MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM Endah Murniningtyas Deputi Bidang SDA dan LH Disampaikan dalam Forum Diskusi Nasional Menuju Kota Masa Depan yang Berkelanjutan dan Berketahanan
Lebih terperinciPresentasi Ekspose ICCTF
Presentasi Ekspose ICCTF Judul Pelaksana Fokus Area Strategi Managemen Pertanian Berbasis Iklim: Penguatan Ketahanan Masyarakat terhadap Perubahan Iklim (CAMS-CRCC) Departemen GEOMET FMIPA IPB Adaptasi
Lebih terperinciBUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,
1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan
Lebih terperinciStrategi Sanitasi Kabupaten Malaka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan Sanitasi di Indonesia telah ditetapkan dalam misi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMPN) tahun 2005 2025 Pemerintah Indonesia. Berbagai langkah
Lebih terperinciPENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL Endah Murniningtyas Deputi Bidang SDA dan LH Kementerian PPN/Bappenas Lokakarya Mengarusutamakan Adaptasi Perubahan Iklim dalam Agenda
Lebih terperinciBUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER
SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang Mengingat :
Lebih terperinciWALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON
WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam
Lebih terperinciPERAN PEMERINTAH KOTA DALAM ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM
KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH PERAN PEMERINTAH KOTA DALAM ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM PADA ACARA KNOWLEDGE MANAGEMEN FORUM 2015 (ASOSIASI PEMERINTAH KOTA SELURUH INDONESIA)
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
+- PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MELAWI NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MELAWI, Menimbang
Lebih terperinciSambutan Endah Murniningtyas Penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Balikpapan, Februari 2012
Sambutan Endah Murniningtyas Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Penyusunan
Lebih terperinciPERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DALAM PENGUATAN KOORDINASI PENANGGULANGAN BENCANA DAN PENGANGGARAN BTT
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DALAM PENGUATAN KOORDINASI PENANGGULANGAN BENCANA DAN PENGANGGARAN BTT Disampaikan Oleh: SESDITJEN BINA ADMINISTRASI
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1604, 2014 BNPB. Penanggulangan. Bencana. Gender. Pengarusutamaan.
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1604, 2014 BNPB. Penanggulangan. Bencana. Gender. Pengarusutamaan. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN
Lebih terperinciRangkuman visi, misi, tujuan, sasaran, dan arah penahapan sesuai yang telah ditetapkan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor sanitasi merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kesehatan masyarakat. Rendahnya kualitas sanitasi menjadi salah satu
Lebih terperinciBUPATI MALUKU TENGGARA
SALINAN N BUPATI MALUKU TENGGARA PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 3.a TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PERENCANAAN DAERAH KABUPATEN MALUKU TENGGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MALUKU
Lebih terperinciRENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK)
RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK) Shinta Damerys Sirait Kepala Bidang Pengkajian Energi Pusat Pengkajian Industri Hijau dan Lingkungan Hidup Kementerian Perindustrian Disampaikan
Lebih terperinciSURAKARTA KOTA BUDAYA, MANDIRI, MAJU, DAN SEJAHTERA.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan kepada
Lebih terperinciPENGARUSUTAMAAN GENDER MELALUI PPRG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
PENGARUSUTAMAAN GENDER MELALUI PPRG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PENGARUSUTAMAAN GENDER Strategi untuk mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui kebijakan dan program
Lebih terperinciKata Pengantar. Bandung, Februari 2017 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat Kepala,
Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan hidayah-nya kami dapat menyajikan buku Petunjuk Pelaksanaan Rangkaian Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah
Lebih terperinciPenyusunan Rencana Kerja dan Pembagian Tugas Pokja Hasil rencana kerja terlampir,
Kick of Meeting Pokja Sanitasi Kab/Kota Kick off meeting atau Rapat Perdana secara formal belum dilaksanakan, namun komunikasi dan pertemuan non formal antar beberapa anggota Pokja sudah dilaksanakan.
Lebih terperinciBUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 53 TAHUN
BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 53 TAHUN TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN RAD-GRK
PEDOMAN PENYUSUNAN RAD-GRK Deputi Bidang SDA dan LH Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan pada Pembahasan Pedoman Penyusunan RAD GRK Jakarta, 12 Januari 2012 www.bappenas.go.id 1 PENURUNAN EMISI GAS RUMAH
Lebih terperinciWALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT
SALINAN WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI KOTA DEPOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALI KOTA DEPOK, Menimbang
Lebih terperinciKOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN
KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN Ir. Diah Indrajati, M.Sc Plt. Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Disampaikan dalam acara: Temu Konsultasi Triwulan I Bappenas Bappeda Provinsi Seluruh Indonesia Tahun
Lebih terperinciB A B V I PEMANTAUAN DAN EVALUASI
B A B V I PEMANTAUAN DAN EVALUASI Paparan bab ini tidak menjelaskan tentang kegiatan pemantauan dan evaluasi sanitasi tetapi hanya memuat tentang strategi untuk melakukan pemantauan dan evaluasi dengan
Lebih terperinciBAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI
BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI Proses monitoring dan evaluasi merupakan pengendalian yakni bagian tidak terpisahkan dari upaya mewujudkan tujuan yang hendak dicapai. Monitoring atau pemantauan
Lebih terperinciPAPARAN FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017
PAPARAN Palangka Raya, 20 Maret 2017 FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017 KEPALA BAPPEDALITBANG PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pembangunan dan lingkungan hidup adalah dua bidang yang saling berkaitan. Di satu sisi pembangunan dirasakan perlu untuk meningkatkan harkat hidup manusia. Tapi di
Lebih terperinciProKlim Asdep Adaptasi Perubahan Iklim Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkugan dan Perubahan Ikllim Kementerian Lingkungan Hidup Maret 2012
ProKlim Asdep Adaptasi Perubahan Iklim Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkugan dan Perubahan Ikllim Kementerian Lingkungan Hidup Maret 2012 Krisdinar.wordpress.com Latar belakang Bencana di Indonesia
Lebih terperinciBUPATI BOLAANG MONGONDOW
AA BUPATI BOLAANG MONGONDOW KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW NOMOR 167 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW BUPATI BOLAANG MONGONDOW, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinci1) Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 tahun 2006 jo No. 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Keuangan di Daerah
Pada Ratek Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif Gender Tahun 2010 yang dilaksanakan di Hotel Horison Bekasi pada tanggal 26 sampai dengan 28 Juli 2010, dengan tema Meningkatkan Efektifitas Pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan
STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi sesungguhnya masih menjadi isu strategis di Indonesia. Tidak hanya di tingkat masyarakat, namun juga pada sisi para pengambil
Lebih terperinciIndonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan
Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Mitigasi Berbasis Lahan Judul Kegiatan: Provinsi/Kota/Kabupaten: Lembaga Pengusul: Jenis Kegiatan: Mitigasi Berbasis Lahan A. Informasi Kegiatan A.1.
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN MUSRENBANG KECAMATAN, DISKUSI FORUM SKPD DAN MUSRENBANG KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2017
PETUNJUK PELAKSANAAN MUSRENBANG KECAMATAN, DISKUSI FORUM SKPD DAN MUSRENBANG KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2017 I. DASAR PELAKSANAAN 1. Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-undang
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPELAKSANAAN KOMITMEN INDONESIA DALAM PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional PELAKSANAAN KOMITMEN INDONESIA DALAM PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA Wahyuningsih Darajati Direktur Lingkungan Hidup
Lebih terperinciBUPATI TORAJA UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN
BUPATI TORAJA UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TORAJA UTARA NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TORAJA UTARA, Menimbang
Lebih terperinciINTEGRASI RPB dalam PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional INTEGRASI RPB dalam PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Disampaikan oleh: Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR. No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR No. 1, 2013 Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 0085 PERATURAN DAERAH KABUPATEN FLORES TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM
Lebih terperinciBNPB. Penyusunan RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DI DAERAH
BNPB 2014 Penyusunan RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DI DAERAH Konsepsi Rencana Penanggulangan Bencana Perencanaan Penanggulangan Bencana adalah kewajiban pemerintah dan pemerintah daerah berdasarkan UU
Lebih terperinciPROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN
1 PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARIMUN, Menimbang
Lebih terperinciKERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)
KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB) Deputi Kemaritiman dan SDA Kementerian PPN/Bappenas Disampaikan pada Rapat Pedoman Teknis Perumusan RAN TPB Jakarta, 23 Juni 2016 OUTLINE 1.
Lebih terperinciPertemuan Koordinasi GCF
Didanai oleh Uni Eropa Pertemuan Koordinasi GCF Bali, 23-25 Juni 2014 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan pelopor global dalam hal komitmen negara berkembang untuk melakukan aksi mitigasi secara nasional
Lebih terperinciBAB IV RENCANA AKSI DAERAH PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN
BAB IV RENCANA AKSI DAERAH PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN 2013-2015 Penyelenggaraan penanggulangan bencana bertujuan untuk menjamin terselenggaranya pelaksanaan penanggulangan bencana
Lebih terperinciJambi, Desember 2013 Penulis
Laporan pelaksanaan Sosialisasi Pemantauan Evaluasi dan Pelaporan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (PEP RAD GRK) ini, menguraikan tentang : pendahuluan, (yang terdiri dari latar belakang,
Lebih terperinciPROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
1 PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG TATA LAKSANA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciKEBIJAKAN NASIONAL ANTISIPASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN. Deputi Bidang SDA dan LH
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KEBIJAKAN NASIONAL ANTISIPASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN Deputi Bidang SDA dan LH
Lebih terperinciPerubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Le
WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN RENCANA KERJA SATUAN KERJA PEMERINTAH DAERAH BERPERSPEKTIF GENDER KOTA PAREPARE WALIKOTA PAREPARE
Lebih terperinciBUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
SALINAN BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI, Menimbang
Lebih terperinciKEPUTUSAN BUPATI BATANG HARI NOMOR : TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI KELOMPOK KERJA (POKJA) SANITASI KABUPATEN BATANG HARI TAHUN 2016
KEPUTUSAN BUPATI BATANG HARI NOMOR : TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI KELOMPOK KERJA (POKJA) SANITASI KABUPATEN BATANG HARI TAHUN 2016 BUPATI BATANG HARI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciDisampaikanOleh : DR. MUH. MARWAN, M.Si DIRJEN BINA BANGDA. 1. Manajemen Perubahan. 4. Penataan Ketatalaksanaan. 6. Penguatan Pengawasan
REFORMASI BIROKRASI DAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH Disampaikan dalam Seminar Kemenpan dan RB bersama Bakohumas, 27/5/13. DisampaikanOleh : DR. MUH. MARWAN, M.Si DIRJEN BINA BANGDA 1 PROGRAM PERCEPATAN
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.228, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LINGKUNGAN HIDUP. Strategis. Penyelenggaraan. Tata Cara. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5941) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciBUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciGubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG
1 Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,
SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DENGAN
Lebih terperinci[LAPORAN SIDANG PLENO KESATU TKPSDA WS BELAWAN ULAR PADANG] 2016 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Laporan Sidang Pleno Kesatu Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai Belawan Ular - Padang ini disusun sebagai bentuk realisasi fasilitasi kegiatan Sidang Kesatu
Lebih terperinciBUPATI BOLAANG MONGONDOW TIMUR
BUPATI BOLAANG MONGONDOW TIMUR KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW TIMUR NOMOR : 145 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR BUPATI BOLAANG MONGONDOW TIMUR,
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011
SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI
BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI 6.1 Gambaran Umum Struktur Monev Sanitasi Tujuan utama strategi Monev ini adalah menetapkan kerangka kerja untuk mengukur dan memperbaharui kondisi dasar sanitasi,
Lebih terperinciPENYUSUNAN KEBIJAKAN PERUBAHAN IKLIM DARI SMALL GRANT PROGRAM PANGANDARAN, 7 NOVEMBER 2016
PENYUSUNAN KEBIJAKAN PERUBAHAN IKLIM DARI SMALL GRANT PROGRAM PANGANDARAN, 7 NOVEMBER 2016 KERANGKA KERJA STRATEGI IMPLEMENTASI RAN API AKTOR Bappenas, Sekre RAN API (JICA dan Mercy Corps), BMKG, K/L
Lebih terperinciRencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Jambi Tahun I. PENDAHULUAN
I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Gas Rumah Kaca (GRK) adalah jenis gas yang dihasilkan oleh aktivitas manusia dan secara alami, yang jika terakumulasi di atmosfer akan mengakibatkan suhu bumi semakin
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,
PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG KOMISI PENANGGULANGAN ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME (AIDS) PROVINSI JAWA TENGAH DAN SEKRETARIAT KOMISI PENANGGULANGAN ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY
Lebih terperinci-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
-1- PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.74/Menlhk/Setjen/Kum.1/8/2016... TENTANG PEDOMAN NOMENKLATUR PERANGKAT DAERAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA YANG MELAKSANAKAN
Lebih terperinciPerspektif Good Governance dan RPP Pengendalian Perubahan Iklim
Perspektif Good Governance dan RPP Pengendalian Perubahan Iklim Jakarta, 17 Januari 2018 Agenda Presentasi RPP Perubahan Iklim sebagai Instrumen Pelaksana UU 16/2016 Good Governance dalam RPP Perubahan
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI MALUKU
PEMERINTAH PROVINSI MALUKU PERATURAN GUBERNUR MALUKU NOMOR : 21 TAHUN 2009 TENTANG KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PROVINSI MALUKU GUBERNUR MALUKU, Menimbang : a. bahwa percepatan penurunan angka
Lebih terperinciPOKJA SANITASI KAB. BANGGAI
POKJA SANITASI KAB. BANGGAI LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN Pertemuan Perdana dan Lokalatih Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten Banggai Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP) Tahun
Lebih terperinciSambutan Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas selaku Ketua Majelis Wali Amanat ICCTF dalam
Sambutan Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Bappenas selaku Ketua Majelis Wali Amanat ICCTF dalam PELUNCURAN ICCTF MEDIA AWARD 2015 Jakarta, 8 September 2015 Perubahan Iklim dan Pembangunan
Lebih terperinciGUBERNUR SUMATERA UTARA
GUBERNUR SUMATERA UTARA PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA
Lebih terperinciIndonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Adaptasi & Ketangguhan
Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Adaptasi & Ketangguhan Judul Kegiatan: Provinsi/Kota/Kabupaten: Lembaga Pengusul : Jenis Kegiatan : Adaptasi dan Ketangguhan A. Informasi Kegiatan A.1.
Lebih terperinciBUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG BENTUK-BENTUK PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN MEKANISME PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciFinalisasi RENCANA AKSI PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PESISIR SELATAN (PESSEL) TAHUN KALENDER : JANUARY - DECEMBER 2016
` Finalisasi RENCANA AKSI PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PESISIR SELATAN (PESSEL) TAHUN KALENDER : JANUARY - DECEMBER 2016 Nama Kota/Kabupaten Provinsi Target capaian Focal Point Sumatera Barat Masyarakat
Lebih terperinci2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Pe
No.927, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pengarusutamaan Gender. Daerah. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN
Lebih terperinciIndonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Adaptasi & Ketangguhan
Indonesia Climate Change Trust Fund Usulan Program Adaptasi & Ketangguhan Judul Kegiatan: Provinsi/Kota/Kabupaten: Lembaga Pengusul : Jenis Kegiatan : Adaptasi dan Ketangguhan A. Informasi Kegiatan A.1.
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA FORUM DAS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERIODE (SAMPAI DENGAN APRIL 2017)
LAPORAN KINERJA FORUM DAS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERIODE 2016 2021 (SAMPAI DENGAN APRIL 2017) PANGKALPINANG, APRIL 2017 Laporan Kinerja Forum DAS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Periode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAEAH KOTA BINJAI TAHUN LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan Daerah pada dasarnya harus selaras dengan tujuan pembangunan nasional. Tujuan pembangunan nasional secara exsplisit dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945
Lebih terperinciKerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional
Kegiatan Kerangka Acuan Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional SFDRR (Kerangka Sendai untuk Pengurangan Risiko Bencana) dan Pengarusutamaan PRB dalam Pembangunan di Indonesia Tanggal 17 Oktober
Lebih terperinciKEBIJAKAN NASIONAL DALAM MENDUKUNG PEMDA MELAKSANAKAN PROGRAM PENURUNAN EMISI GRK DAN SISTEM PEMANTAUANNYA
KEBIJAKAN NASIONAL DALAM MENDUKUNG PEMDA MELAKSANAKAN PROGRAM PENURUNAN EMISI GRK DAN SISTEM PEMANTAUANNYA ENDAH MURNININGTYAS Deputi Bidang SDA dan LH Disampaikan dalam acara FGD Pembentukan Komite Pembangunan
Lebih terperinciTENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung
Lebih terperinciKEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA
KEDEPUTIAN PENCEGAHAN DAN KESIAPSIAGAAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA Sekilas Berdirinya BNPB Indonesia laboratorium bencana Terjadinya bencana besar : Tsunami NAD dan Sumut, 26 Desember 2004,
Lebih terperinciPENGARUSUTAMAAN PERUBAHAN IKLIM KE DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PENGARUSUTAMAAN PERUBAHAN IKLIM KE DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN Dr. Medrilzam Direktorat Lingkungan Hidup Kedeputian Maritim dan Sumber Daya Alam Diskusi Koherensi Politik Agenda Pengendalian Perubahan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pemerintah Daerah Dan Fungsi Pemerintah Daerah 1. Pengertian Pemerintah Daerah Menurut Undang-Undang Dasar 1945 pasal 18 ayat (5), pengertian pemerintahan daerah adalah sebagai
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN
KABUPATEN BADUNG RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN BADUNG TAHUN 2010-2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KABUPATEN
Lebih terperinciJakarta, 10 April 2015 2. PROSES PENYUSUNAN RKPD TAHUN 2015 TENTATIVE AGENDA PENYUSUNAN RKPD, RENJA SKPD DAN APBD PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2015 *) NO TAHAPAN PERENCANAAN DAN Tgl Prakiraan Januari
Lebih terperinciDengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI dan BUPATI BANYUWANGI MEMUTUSKAN:
1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciProKlim sbg Penguatan Inisiatip Pengelolaan SDH Berbasis Masyarakat
ProKlim sbg Penguatan Inisiatip Pengelolaan SDH Berbasis Masyarakat Asdep Peningkatan Peran Organisasi Kemasyarakatan Deputi Bidang Komunikasi dan Peningkatan Peranserta Masyarakat Kementrerian Lingkungan
Lebih terperinciMenteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS dan Menteri Dalam Negeri SURAT EDARAN BERSAMA
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS dan Menteri Dalam Negeri Jakarta, 20 Januari 2005 Nomor : 0259/M.PPN/I/2005. 050/166/SJ. Sifat : Sangat Segera. Lampiran : 1 (satu) berkas.
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 42 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang
Lebih terperinciSosialisasi Rencana Aksi Daerah Gas Rumah Kaca (RAD GRK) Tahun 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sebagaimana diketahui bahwa Gas Rumah Kaca (GRK) merupakan gasgas yang terdapat di atmosfer, yang berasal dari alam maupun antropogenik (akibat aktivitas manusia).
Lebih terperinci