BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasieksperiment dengan desain nonequivalent pretest and posttest control group (Creswell, 2010, hlm. 242). Lebih lanjut Creswell (2010, hlm. 238) menjelaskan bahwa dalam quasi-eksperiment, penulis menggunakan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, namun tidak secara acak memasukkan (nonrandom assignment) para partisipan ke dalam dua kelompok tersebut (misalnya, mereka bisa saja berada dalam satu kelompok utuh yang tidak dapat dibagi-bagi lagi). Fraenkel, dkk. (2012, hlm. 267) mengemukakan bahwa random assignment berarti bahwa setiap individu yang berpartisipasi dalam sebuah eksperimen memiliki kesempatan yang sama untuk ditempatkan ke dalam kelompok eksperimen ataupun kelompok kontrol. Alasan memilih metode dan desain penelitian ini adalah karena tidak memungkinkan untuk membentuk kelas baru (memecah kelas yang sudah ada) di sekolah yang dijadikan tempat penelitian karena terbentur dengan sistem sekolah dan keberlangsungan mata pelajaran lain. Kondisi siswa juga tidak memungkinkan menciptakan kelas baru di luar jam pelajaran sekolah karena terbentur izin orang tua siswa sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan random assignment dan memilih metode trueeksperiment. Dalam penelitian ini, variabel bebas (independent variable) atau variabel yang menjadi penyebab atau mempengaruhi adalah model pembelajaran inquiry pemodelan single-mastery, model pembelajaran inquiry pemodelan multiplecoping, dan model pembelajaran direct. Sedangkan variabel terikat (dependent variable) atau variabel yang dipengaruhi atau yang mendapat akibat dari perlakuan variabel penyebab yaitu self-efficacy siswa. Kelompok eksperimen dalam penelitian ini terdiri dari dua kelompok yaitu model pembelajaran inquiry pemodelan single-mastery dan model pembelajaran inquiry pemodelan multiplecoping. Sedangkan kelompok kontrol adalah model pembelajaran direct. Sebagai 45

2 46 gambaran, penulis sajikan gambaran desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yang dapat dilihat pada Gambar 3.1. Treatment group O 1 X 1 O 2 Treatment group O 1 X 2 O 2 Control group O 1 C O 2 Gambar 3.1. Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design Keterangan: O 1 : Pre-test self-efficacy sebelum perlakuan O 2 : Post-test self-efficacy setelah perlakuan X 1 : Eksperimen (model pembelajaran inquiry pemodelan single-mastery) X 2 : Eksperimen (model pembelajaran inquiry pemodelan multiple-coping) C : Kontrol (model pembelajaran direct) B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTsN Watampone, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, yang berjumlah 537 siswa yang terbagi dalam 18 kelas. Alasan memilih VIII MTsN Watampone sebagai lokasi penelitian adalah karena belum pernah ada penelitian yang berkaitan dengan model pembelajaran inquiry dalam pendidikan jasmani yang dilakukan di sekolah ini. Sekolah ini juga merupakan salah satu sekolah percontohan di Kabupaten Bone. Sekolah ini juga menerapkan kurikulum 2013 yang sesuai dengan model pembelajaran inquiry. Selain itu dari pengamatan penulis, guru pendidikan jasmani masih menggunakan model pembelajaran tradisional dalam pembelajaran. Oleh karena itu diharapkan penelitian yang dilakukan ini memberikan pemahaman sekaligus terobosan model pembelajaran dalam pendidikan jasmani terhadap guru-guru di sekolah ini khususnya dan guruguru di sekolah lain pada umumnya di daerah tersebut.

3 47 2. Sampel Penentuan jumlah sampel sesuai dengan usulan Fraenkel (2012, hlm. 103) bahwa For experimental and causal comparative studies, we recommend a minimum of 30 individuals per group, although sometimes experimental studies with only 15 individuals in each group can be defended if they are very tightly controlled. Rata-rata jumlah siswa per kelas adalah 30 orang, oleh karena itu jumlah siswa tersebut sudah memenuhi ukuran jumlah sampel yang disarankan dalam penelitian eksperimen. Untuk teknik pengambilan sampelnya, pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Cluster Random Sampling (sampel daerah). Dalam cluster sampling, yang dipilih bukan individu melainkan kelompok atau area yang kemudian disebut cluster (Maksum, 2012, hlm.57). Alasan memilih teknik sampling ini adalah karena tidak memungkinkan untuk membentuk kelas baru dalam sekolah yang dijadikan tempat penelitian (memecah kelas yang sudah ada) seperti yang telah dikemukakan sebelumnya. Oleh karena itu tidak memungkinkan juga melakukan teknik simple random sampling. Sampel diambil dengan mengacak populasi yakni kelas VIII yang berjumlah 18 kelas. Kemudian diambil tiga kelas yang akan diberikan perlakuan sesuai dengan desain penelitian yang digunakan. Ketiga kelas yang terpilih yaitu kelas VIII B, kelas VIII E, dan kelas VIII A1. Selanjutnya ketiga kelas yang terpilih diacak lagi untuk ditempatkan sebagai kelompok eksperimen dan kontrol. Kelas VIII B dan kelas VIII A1 terpilih sebagai kelompok eksperimen dan kelas VIII E terpilih sebagai kelompok kontrol. Kelas VIII B akan menerima perlakuan model pembelajaran inquiry dengan pemodelan single-mastery sedangkan kelas VIII A1 akan menerima perlakuan model pembelajaran inquiry dengan pemodelan multiple-coping. C. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala self-efficacy. Instrumen ini dibuat sendiri oleh penulis yang dikembangkan dari toeri selfefficacy dari Bandura (1997, hlm ). Skala ini mengukur keyakinan siswa

4 48 terhadap kemampuannya untuk pembelajaran pendidikan jasmani. Skala penilaian pada skala ini menggunakan skala Likert yang terdiri dari lima pilihan respon yaitu sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), ragu-ragu (R), setuju (S), dan sangat setuju (SS). Item-item dalam skala dikembangkan dalam dua tipe yaitu item favorable dan item yang tidak favorable. Penskoran item yang favorable dimulai dari skor 1 pada respon STS sampai pada skor 5 pada respon SS. Sebaliknya untuk penskoran item yang favorable dimulai dari skor 5 pada respon STS sampai pada skor 1 pada respon STS. 1. Definisi Konseptual Berikut definisi konseptual self-efficacy yang dikemukakan oleh beberapa ahli. Menurut Ormrod (2008, hlm. 20) secara umum, self-efficacy adalah penilaian seseorang tentang kemampuannya sendiri untuk menjalankan perilaku tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan menurut Bandura (1997, hlm. 3) selfefficacy mengacu pada keyakinan (beliefs) tentang kemampuan seseorang untuk mengorganisasikan dan melaksanakan tindakan untuk pencapaian hasil. Berdasarkan teori-teori self-efficacy yang dikemukakan oleh para ahli, maka selfefficacy dapat diartikan sebagai keyakinan seseorang atas kesuksesannya dalam melaksanakan suatu tugas. 2. Definisi Operasional Berdasarkan definisi konseptual yang telah dikemukakan oleh para ahli maka self-efficacy dalam penelitian ini didefinisikan sebagai keyakinan siswa terhadap kemampuannya untuk besar dengan baik dalam pembelajaran pendidikan jasmani. 3. Kisi-kisi Instrumen Self-efficacy Berikut penjabaran kisi-kisi skala self-efficacy dari variabel self-efficacy pada (Bandura, 1997, hlm ): Tabel 3.1. Kisi-kisi Skala Self-Efficacy

5 49 Variabel Sub Variabel Indikator Self-efficacy Definisi Operasional: Keyakinan siswa terhadap 1. Level Keyakinan siswa terhadap kemampuannya untuk tingkatan tantangan gerakan yang sulit Variabel Sub Variabel Indikator kemampuannya untuk besar dengan baik dalam pembelajaran pendidikan jasmani. tingkatan tantangan tugas tingkatan tantangan gerakan yang sedang 19, 35, 1, 29, 44, 11 Item + - Item 10, 18, 30, 20, , 3, 31, 21, 39 2, 12, 34, 16, 22 tingkatan tantangan gerakan yang mudah 17, 33, 5, 43 28, 4, Generality Keyakinan siswa terhadap kemampuannya untuk perluasan bidang permainan yang sebenarnya 45, 15, 23, 41, 7 46, 6, 32, 24, 36

6 50 aktivitas. 3. Strength Keyakinan yang kuat siswa terhadap kemampuannya untuk besar besar lebih baik dibandingkan orang lain 27, 37, 9, 25 8, 40, 26, Uji Validitas Skala Sebelum digunakan sebagai alat pengumpul data, skala ini terlebih dahulu diuji oleh pakar psikologi. Setelah uji pakar, skala kemudian diujicobakan ke siswa SMP lain yang memiliki karakteristik yang sama dengan sampel penelitian yaitu SMP Labschool UPI. Setelah itu uji validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan perangkat lunak SPSS 18 di komputer agar bisa digunakan sebagai alat pengumpul data yang akurat. Untuk menentukan kriteria item dianggap valid maka digunakan batasan koefisien korelasi item-total (r ix ) 0,30 (Azwar, 2014, hlm. 86). Item yang tidak valid akan dibuang dan hanya item yang valid yang akan digunakan sebagai skala self-efficacy dalam penelitian ini. Berikut tabel hasil uji validitas instrumen skala self-efficacy siswa. Tabel 3.2. Data Hasil Ujicoba Instrumen Skala Self-Efficacy Item Skala r ix Kesimpulan Item valid Item valid Item tidak valid Item tidak valid Item valid Item valid

7 51 Item Skala r ix Kesimpulan Item valid Item valid Item tidak valid Item valid Item valid Item valid Item valid Item valid Item valid Item tidak valid Item tidak valid Item tidak valid Item valid Item tidak valid Item valid Item tidak valid Item valid Item valid Item valid Item valid Item valid Item tidak valid Item valid Item valid Item valid Item valid Item tidak valid Item valid Item tidak valid

8 52 Item Skala r ix Kesimpulan Item valid Item valid Item valid Item tidak valid Item tidak valid Item valid Item valid Item valid Item valid Item valid Item tidak valid Setelah pengujian validitas dilakukan, diperolehlah beberapa item pernyataan yang valid dan tidak valid dari skala self-efficacy yang diujicobakan. Item yang tidak valid dibuang sehingga hanya item yang valid saja yang digunakan sebagai instrumen skala self-eficacy. Selanjutnya item-item yang valid tersebut diberi penomoran kembali dan diacak untuk disusun sebagai instrument yang akan digunakan. Berikut kisi-kisi dan item-item self-efficacy yang valid dan yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini pada Tabel 3.3. Tabel 3.3. Kisi-kisi Skala Self-Efficacy Setelah Uji Validitas Variabel Sub Variabel Indikator Self-efficacy Definisi Operasional: Keyakinan siswa terhadap 1. Level Keyakinan siswa terhadap kemampuannya untuk tingkatan tantangan Item , 1, 20, 31, 8 7, 21, 27

9 53 kemampuannya untuk besar dengan baik dalam pembelajaran pendidikan jasmani. tingkatan tantangan tugas gerakan yang sulit tingkatan tantangan gerakan yang sedang tingkatan tantangan gerakan yang mudah 10, 22, 14 3, , 9, 24 Variabel Sub Variabel Indikator 2. Generality Keyakinan siswa terhadap kemampuannya untuk perluasan bidang aktivitas. permainan yang sebenarnya Item , 12, 15, 28, 5 4, 23, 16, Strength Keyakinan yang kuat siswa terhadap kemampuannya untuk besar lebih baik dibandingkan 19, 26, 17 6, 18, 29

10 54 besar orang lain 5. Uji Reliabilitas Skala Setelah uji validitas instrumen, selanjutnya dilakukan uji reliabilitas instrumen. Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji kecermatan instrumen yang berimplikasi pada konsistensi instrumen (Azwar, 2014, hlm. 112). Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 18 pada komputer. Berikut tabel hasil uji reliabilitas instrument. Tabel 3.4. Data Hasil Uji Reliabilitas Cronbach's Alpha N of Items Kriteria reliabilitas instrumen menggunakan batasan koefisien reliabilitas (r xx ) 0,90. Dari hasil uji reliabilitas, diperoleh skor koefisien reliabilitas sebesar 0,910. Karena skor yang diperoleh melebihi batasan yang telah ditetapkan, maka instrumen dianggap reliabel dan siap untuk digunakan dalam penelitian. D. Prosedur Penelitian Perlakuan berlangsung selama lima pertemuan. Dalam satu minggu hanya ada satu kali pertemuan. Namun sebelum perlakuan, terlebih dahulu diadakan satu pertemuan untuk pre-test (sebelum perlakuan) dan juga satu pertemuan untuk post-test (setelah perlakuan). 1. Pre-test Pre-test dilaksanakan sebelum pemberian perlakuan. Pre-test bertujuan mengetahui sejauh mana self-efficacy yang dimiliki siswa. Untuk mengetahui skor pre-test tersebut, skala self-efficacy diberikan pada kelompok eksperimen dan

11 55 kelompok kontrol. Pre-test ini berlangsung satu pertemuan yaitu pada pertemuan pertama. 2. Perlakuan Dalam penelitian ini, kelompok eksperimen ada dua kelompok. Kelompok pertama diberikan perlakuan model pembelajaran inquiry dengan pemodelan single-mastery. Kelompok kedua diberikan perlakuan model pembelajaran inquiry dengan pemodelan multiple-coping. Sedangkan untuk kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan. Kelompok kontrol hanya menerima model pembelajaran direct yang telah diterapkan oleh guru penjas di sekolah tersebut secara rutin. Sebelum perlakuan diberikan, terlebih dahulu ditetapkan siswa yang akan menjadi model dalam pemberian perlakuan di kelompok eksperimen sehingga data self-efficacy siswa yang akan diambil berasal dari siswa yang murni sebagai observer selama penelitian berlangsung. Sehingga siswa yang menjadi model, tidak termasuk ke dalam sampel penelitian. Model diambil dengan cara melakukan seleksi pada saat hari pertama penelitian setelah pemberian pre-test. Seleksi dilakukan dengan cara menginstruksikan kepada seluruh siswa dalam satu kelas untuk mempraktekkan teknik- besar. Kemudian dari hasil pengamatan, diambillah siswa yang akan menjadi model yang sesuai dengan desain penelitian. Kelas VIII B merupakan kelompok eksperimen dengan perlakuan model pembelajaran inquiry dengan pemodelan single-mastery. Oleh karena itu pada kelas VIII B diambil satu orang siswa yang memiliki keterampilan tinggi dan dianggap mampu (mastery) mempraktekkan teknik- besar di depan kelas selama perlakuan diberikan. Sedangkan Kelas VIII A1 merupakan kelompok eksperimen dengan perlakuan model pembelajaran inquiry dengan pemodelan multiple-coping. Oleh karena itu pada kelas VIII A1 diambil tiga orang siswa yang memiliki keterampilan sedang dan dianggap mampu mempraktekkan teknik- besar secara gradual dari ragu-ragu hingga mampu (coping) di depan kelas selama perlakuan diberikan. Kegiatan dan hasil seleksi ini tidak diumumkan kepada seluruh kelas dengan asumsi agar tidak mempengaruhi proses dan hasil penelitian.

12 56 Seleksi juga dilakukan semirip mungkin dengan proses pembelajaran penjas sehari-hari sehingga kegiatan ini tidak disadari oleh siswa sebagai proses seleksi. Perlakuan diberikan kepada sampel penelitian selama lima pertemuan. Alasan memberikan perlakuan lima pertemuan merujuk pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Chung dan Ro (2004) yang menemukan peningkatan self-efficacy siswa setelah perlakuan pembelajaran problem solving selama lima pertemuan. Tema atau materi pembelajaran yang diajarkan pada kedua kelompok sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Berikut rangkaian pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan pada Tabel 3.5. Tabel 3.5. Rangkaian Pelaksanaan Penelitian Pertemuan 1 Kegiatan Konten Jadwal Pemberian skala self-efficacy kepada Pre-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol 17 & 18 Seleksi siswa terhadap kemampuannya Pemilihan April 2015 mempraktekkan model besar 2 Bola Basket (dribbling) 24 & 25 April Penerapan Model Pembelajaran Bola Basket (chest pass) Sepakbola (dribbling) 5 Sepakbola (passing kaki dalam) 6 Bola Voli (passing bawah) 1 & 2 Mei & 9 Mei & 16 Mei & 23 Mei 2015

13 57 Pertemuan Kegiatan Konten Jadwal Pemberian skala self-efficacy kepada 27 & 28 7 Post-test kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Mei Post-test Post-test dilaksanakan setelah pemberian perlakuan. Post-test bertujuan mengetahui sejauh mana perubahan self-efficacy yang dimiliki siswa setelah perlakuan. Untuk mengetahui skor post-test tersebut, skala self-efficacy diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sama dengan pre-test, posttest ini berlangsung satu pertemuan namun berlangsung pada pertemuan terakhir pada penelitian ini setelah pemberian perlakuan model pembelajaran. E. Analisis Data Sebelum menguji hipotesis penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan data dengan uji normalitas, uji homogenitas, dan homogenous regression slopes. sebagai uji persyaratan sebelum melakukan uji ANCOVA dengan menggunakan perangkat lunak SPSS 18. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji Normalitas yang digunakan adalah Kolmogorov-Smirnov pada SPSS 18. Uji homogenitas data dilakukan setelah uji normalitas. Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari sampel atau populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan uji Levene pada SPSS 18. Setelah itu uji homogenous regression slopes dilakukan sebagai uji persyaratan sebelum melakukan uji ANCOVA. Setelah uji normalitas dan uji homogenitas, dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan untuk memperoleh kesimpulan dari data yang diperoleh. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari model pembelajaran inquiry terhadap self-efficacy siswa. Teknik statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah uji-t paired sample dan

14 58 uji Analysis of Covariance (ANCOVA) dengan menggunakan perangkat lunak SPSS 18 pada komputer. Uji-t paired sample digunakan untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan skor self-efficacy siswa pada kelompok eksperimen. Sedangkan uji Analysis of Covariance (ANCOVA) digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran terhadap self-efficacy siswa. ANCOVA digunakan dalam desain penelitian ini karena ANCOVA dianggap lebih baik dalam menganalisis hasil penelitian yang menggunakan pre-test dan post-test dibandingkan dengan menggunakan skor gain (Gall, Gall, & Borg, 2010, hlm. 202). Selanjutnya Gall dkk. (2010, hlm ) mengatakan bahwa ANCOVA adjusts each research participant s posttest score, either up or down, to take into account his pretest score F. Limitasi Penelitian Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan terhadap berbagai faktor yang bisa mempengaruhi hasil penelitian. Berikut ini adalah upaya yang dilakukan guna meminimalisir ancaman tersebut: 1. Metode Penelitian Menurut McMillan dan Schumacher (2001, hlm. 347), ada beberapa ancaman terhadap nonequivalent pretest and posttest control group design. Tabel 3.6. Ancaman Terhadap Nonequivalent Pretest and Posttest Control Group Design No. Threat Keefektifan 1 History? 2 Selection - 3 Statisical Regression? 4 Pretesting + 5 Instrumentation? 6 Subject Attrition? 7 Maturation - 8 Diffusion of Treatment? 9 Experimenter Effects?

15 59 No. Threat Keefektifan 10 Treatment Replication? 11 Subject Effects? 12 Statistical Conclusion? Keterangan: (+) = dapat dikontrol; (?) = berpeluang memberikan ancaman Pada Tabel 3.6. terlihat bahwa ancaman pada validitas internal pada desain ini yang dapat dikontrol yaitu pretesting. Validitas internal yang berpeluang memberikan ancaman adalah history, statistical regression, instrumentation, subject attrition, diffusion of treatment, experimenter effects, treatment replication, subject effects, dan statistical conclusion. Sedangkan ancaman yang dikontrol lemah dalam penelitian ini adalah selection dan maturation. Oleh karena itu ada beberapa langkah-langkah yang diambil untuk meminimalisir ancamanancaman tersebut yaitu: a. History Penelitian ini melibatkan tiga kelompok sampel. Namun sampel dalam penelitian ini berasal di satu sekolah yakni MTsN Watampone. Oleh karena itu, ancaman pengaruh history pada sampel penelitian bisa diminimalisir. b. Statistical Regression Pemilihan sampel pada sekolah yang dijadikan tempat penelitian juga didasarkan pada observasi awal yang mengasumsikan bahwa secara umum skor self-efficacy siswa di sekolah tersebut rendah. Sehingga kecendrungan siswa untuk memiliki skor self-efficacy yang tinggi tidak terjadi. c. Instrumentation Sebelum pengisian skala, siswa terlebih dahulu diberi penjelasan mengenai tata cara pengisian skala yang jelas serta penjelasan tentang dampak pengisian skala yang tidak akan mempengaruhi nilai pelajaran pendidikan jasmani sehingga siswa akan mengisi skala sesuai dengan apa yang dirasakannya secara jujur. Skala yang digunakan pada saat pretest juga sama dengan yang digunakan pada saat posttest. d. Subject Attrition

16 60 Sampel dalam penelitian ini berjumlah yang sama dari awal penelitian hingga akhir penelitian. Tidak ada siswa yang mengundurkan diri pada saat penelitian berlangsung. e. Diffusion of Treatment Perlakuan kepada ketiga kelompok penelitian diberikan pada waktu yang berbeda-beda sesuai dengan jadwal jam pelajaran pada sekolah tempat penelitian berlangsung sehingga kemungkinan biasnya hasil penelitian yang disebabkan oleh pengamatan siswa pada satu kelompok pada kelompok yang lain bisa diminimalisir. f. Experimenter Effects Perlakuan model pembelajaran pada ketiga kelompok penelitian dilakukan oleh penulis yang bertindak sebagai guru sehingga perbedaan respon ketiga kelompok penelitian bisa diminimalisir. g. Treatment Replication Pemberian perlakuan dilakukan dalam satu kelas dan satu waktu dengan kata lain kelas tidak dipecah ke dalam beberapa kelompok sehingga penulis tidak memberikan treatment model pembelajaran dalam beberapa sesi. Hal ini untuk menghindari ancaman treatment replication yang bisa berdampak pada hasil penelitian. h. Subject Effect Untuk mengurangi dampak subjektifitas subjek penelitian pada proses dan hasil penelitian, penulis tidak menyampaikan informasi tentang penelitian kepada siswa sehingga hal ini bisa menghindari biasnya hasil penelitian yang disebabkan oleh perbedaan perilaku siswa pada ketiga kelompok penelitian. i. Statistical Conclusion Teknik analisis data yang digunakan dalam menguji hipotesis dalam penelitian ini sesuai prosedur statistik yang dilandasi beberapa literatur. Selain itu masukan-masukan tentang analisis data juga diperolah dari konsultasi dosen pembimbing. j. Selection

17 61 Pemilihan sampel penelitian yang merupakan kelas utuh dan tidak memecah kelas atau membagi ke dalam kelompok kecil memungkinkan penelitian berjalan secara natural sesuai dengan kondisi siswa pada saat sebelum adanya penelitian sehingga siswa tidak perlu lagi melakukan adaptasi dengan kelas atau kelompok penelitian. k. Maturation Sampel yang dipilih memiliki umur yang relatif sama dan pelaksanaan penelitian tidak memakan waktu yang lama sehingga perubahan kedewasaan sampel diasumsikan tidak akan mempengaruhi hasil penelitian. 2. Faktor-faktor lainnnya Banyak faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi self-efficacy karena selfefficacy meruapakan aspek psikologi. Oleh karena itu peneliti akan mengontrol faktor yang memungkinkan dalam penelitian ini. Tujuannya adalah agar perubahan self-efficacy siswa dalam peneltian ini sebisa mungkin hanya berasal dari perlakuan yang diberikan yakni model pembelajaran dan pemodelan. Faktor yang bisa dikontrol dalam penelitian ini adalah pemberian feedback. Setiap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan feedback yang sama yaitu feedback positif pada setiap pembelajarannya sehingga perbedaan pengaruh feedback terhadap self-efficacy siswa pada ketiga kelompok bisa diminimalisir. Namun karena keterbatasan penulis, maka ada beberapa faktor yang tidak dapat dikontrol pada penelitian ini yaitu: kondisi fisiologis dan emosiona siswa. Kondisi fisiologis dan emosional dapat juga mempengaruhi self-efficacy. Penulis menyadari bahwa banyak faktor yang tidak dapat dikontrol dalam penelitian ini, sehingga memberikan ancaman terhadap hasil penelitian ini. Sehingga untuk menghindari biasnya hasil penelitian, diharapkan penelitian selanjutnya dapat mengontrol faktor-faktor tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri 6 Watampone yang beralamat di jalan jendral Urip Sumoharjo Kabupaten Bone

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih (2011:59), bahwa : 42 A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experiment). Menurut Syaodih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah eksperimen semu. Penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni semirip mungkin,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penguasaan konsep dan keterampilan proses sains antara siswa yang mendapatkan 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu dan deskriptif. Metode eksperimen semu digunakan untuk mengetahui perbandingan peningkatan penguasaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menguji penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7e berbantuan komputer dalam pembelajaran fisika terhadap penguasaan konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada kelas XI tahun 2012 di SMK Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada kelas XI tahun 2012 di SMK Negeri 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada kelas XI tahun 2012 di SMK Negeri 1 Kedawung Kabupaten Cirebon. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan suatu pendekatan yang digunakan dalam rangka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan suatu pendekatan yang digunakan dalam rangka BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan suatu pendekatan yang digunakan dalam rangka penyelesaian permasalahan penelitian. Metode yang digunakan harus dapat menyelesaikan permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental research). Menurut Sugiyono (2012: 77),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Pendekatan penelitian merupakan salah satu aspek penting dalam kelangsungan penelitian yang akan dilakukan. Hal ini karena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di SMPN Kota Cimahi - Jawa Barat. 2. Populasi dan Sampel Penelitian a. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Eksperimen semu

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Eksperimen semu BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Eksperimen Semu dengan menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Eksperimen semu sebagai sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasi Eksperimental Design (quasi eksperimen) dengan melihat efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Di dalam sub bab ini akan memberikan penjelasan mengenai jenis penelitian yang dilakukan peneliti serta tempat / lokasi pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina Surakarta yang terletak di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta pada anak kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen Semu atau kuasi (Quasi Experimental) yaitu penelitian eksperimental yang penyamaan kelompok kontrol dengan kelompok

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200

METODE PENELITIAN. Bandarlampung Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 200 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Bandarlampung Tahun Ajaran 03/04 dengan jumlah siswa sebanyak 00 siswa yang terdistribusi

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah pada

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah pada III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitan Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kotagajah Lampung Tengah pada tahun pelajaran 013/014. B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi model pembelajaran TPSR dan pembelajaran tradisional dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT

BAB III METODE PENELITIAN. matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik melalui model kooperatif tipe NHT ditinjau dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan masalah penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dipilih penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen Semu atau Kuasi (Quasi Experimental) yaitu penelitian eksperimental yang penyamaan kelompok kontrol dengan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian, uji validitas, uji reliabilitas, tingkat kesukaran soal, daya beda, teknik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian, uji validitas, uji reliabilitas, tingkat kesukaran soal, daya beda, teknik BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini membahas tentang lokasi penelitian, populasi penelitian, sampel, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, uji validitas,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Subyek, Waktu dan Tempat Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010) pendekatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak di jalan Manunggal komplek KPAD, Bandung-Jawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian Pada sub bab ini penulis akan mengenai jenis penelitian, lokasi penelitian, waktu penelitian, desain penelitian dan Perncanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian. Sugiyono (2013: 2) bahwa Metode penelitian adalah cara ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian. Sugiyono (2013: 2) bahwa Metode penelitian adalah cara ilmiah BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Bentuk, dan Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Metode pada dasarnya berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Arikunto (2013: 207) menyatakan penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahu ada tidaknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen lemah (weak experimental atau pre experimental). Penelitian ini tidak menggunakan kelompok

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di MAN 1 Pringsewu Kabupaten Pringsewu. 3.2 Populasi Penelitian Populasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperiment atau eksperimen semu. Penelitian kuasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental design). Desain

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Metode eksperimen kuasi digunakan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah SD Negeri Cieunteung 2, yang terletak di Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya.

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang 28 BAB III Metodologi Penelitian 3.1. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan pemahaman matematis siswa SMA IPS melalui pembelajaran dengan pendekatan Contextual

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka metode penelitian yang akan digunakan adalah metode eksperimen dengan pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

(Sumber: Fraenkel dan Wallen, 2007)

(Sumber: Fraenkel dan Wallen, 2007) 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan capaian pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa pada penerapan kombinasi metode Inkuiri

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen1, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok eksperimen2,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen (Quasi experiment), yaitu penelitian yang secara khas meneliti mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan menggunakan Pendekatan dalam pembelajaran matematika.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan). 8 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 014/015 pada bulan Januari tahun 015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas VII SMPN 3 Tegineneng pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari 5 kelas berjumlah 150

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X SMA N 1 Sukahaji Kabupaten Majalengka. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan setelah peneliti

Lebih terperinci

Nonequivalent Control Group Design

Nonequivalent Control Group Design BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Desain Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini eksperimen dengan tipe Quasi Experimental Design. Menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Alur Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Eksperimen kuasi. Dalam penelitian, yang menjadi fokus adalah pengaruh pembelajaran PKn

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 0R2R : 0R3R : 0R4R : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Kuasi eksperimen menurut Sugiyono (2011:77)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTs. Syafi iyah Cisambeng tahun pelajaran 2012-2013 yang jumlahnya 2 kelas, yang setiap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dirancang oleh peneliti adalah dengan menggunakan metode eksperimen. Metode Eksperimen adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dikaji, penelitian ini bertujuan untuk menguji model Concept Attainment berbasis multimedia untuk meningkatkan hasil belajar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan 60 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang diambil dalam suatu penelitian meliputi pengumpulan, penyusunan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. objek lainnya (Hatch dalam Sugiyono, 2006). Penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. objek lainnya (Hatch dalam Sugiyono, 2006). Penelitian ini menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Variabel adalah atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara orang yang satu dengan lainnya maupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen (quasi exsperimental). Ciri khas dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2013/2014 sebanyak 317 siswa

III. METODE PENELITIAN. Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2013/2014 sebanyak 317 siswa 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2013/2014 sebanyak 317 siswa yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode True eksperimen. Dengan true experimental, peneliti dapat mengontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pre-experimental. Alasan penggunaan metode ini dikarenakan keadaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, Sugiyono (2004, hlm. 1), metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penentuan Objek 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Kemangkon tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif (Poerwanti, 2000:32) yaitu data penelitiannya bersifat numerik yang berupa gejala

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bagian metode penelitian ini akan menguraikan mengenai (A) Identifikasi Variabel Penelitian, (B) Definisi Operasional Variabel Penelitian, (C) Populasi dan Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang akan digunakan penulis untuk mengetahui pengaruh latihan daya tahan otot sistem set terhadap perubahan kadar lemak tubuh dan massa otot yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua perlakuan. Kelompok siswa pertama mendapatkan pembelajaran dengan model kooperatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental, yang bertujuan untuk meneliti pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok lain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Quasi Eksperimental Design atau desain eksperimental semu

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan Quasi Eksperimental Design atau desain eksperimental semu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1) Lokasi Penelitian Hal yang menjadi perhatian pada setiap pelaksanaan kegiatan penelitian adalah data, melalui data akan dapat dinyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan mengkaji metode dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam melaksanakan penelitian. Fokus permasalahan yang akan dikaji pada bab ini adalah metode penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA yang berada di kota Bandung yaitu SMA Kartika XIX-2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan yaitu metode penelitian eksperimen dengan desain penelitian berbentuk Pretest-Postest Control Group Design atau desain kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 A. Metode dan Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi-experiment, yaitu peneliti menggunakan kelompok-kelompok yang sudah terbentuk secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. treatment yang diuji yaitu pembelajaran aktif dengan metode peer lesson terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. treatment yang diuji yaitu pembelajaran aktif dengan metode peer lesson terhadap 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan peningkatan sebuah treatment yang diuji yaitu pembelajaran aktif dengan metode peer lesson terhadap dua

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7 4 III. METDE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 3 Bandar Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 0/0 yang terdiri atas 7 kelas berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Sukakerta Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis. Peneliti memilih SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Ruseffendi (2010, hlm. 35) mengemukakan, Penelitian eksperimen atau percobaan adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan langkah-langkah kerja. Langkah-langkah kerja yang akan ditempuh dalam pelaksanaan penelitian yang terdiri dari desain eksperimen, subjek penelitian, variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di TK ABA Thoyibah Surakarta. Alasan pemilihan TK tersebut sebagai tempat penelitian karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kota X. Pada tahun ini, Sebagai subyek dari penelitian ini peneliti mengambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 60 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan karakter jujur dan aktivitas belajar pada kelas yang menggunakan media monopoly accounting game

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design. 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Populasi Menurut Sugiyono (2007: 117), Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan sikap imiah dan penguasaan konsep peserta didik antara pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen semu, yaitu jenis Quasi Eperimental Design.Desain ini memiliki kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, apabila seseorang ingin. merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2006:130).

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, apabila seseorang ingin. merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2006:130). BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian a) Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 4 Padalarang yang tepatnya terletak di Jalan Kertajaya No.10 Padalarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Menurut Ruseffendi (Mahuda, 2012) Penelitian eksperimen merupakan suatu penelitian yang benar-benar untuk melihat hubungan sebab akibat. Maka dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Jenis metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen. Tujuan penelitian dengan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Kertonatan yang terletak di Desa Kertonatan, Kecamatan Kartosuro, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pada penelitian ini dikembangkan bahan ajar dalam bentuk komik. Komik ini divalidasi oleh dua dosen ahli materi dan dua orang guru seni rupa sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. membaca, menulis, dan berhitung pada warga belajar keaksaraan dasar.

BAB III METODE PENELITIAN. membaca, menulis, dan berhitung pada warga belajar keaksaraan dasar. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai metode penelitian, populasi dan sampel, prosedur penelitian, variable, instrumen dan teknik analisis data, yang berkaitan dengan efektifitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (experimental

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (experimental BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (experimental research semu), yakni suatu penelitian yang meneliti pengaruh perlakuan terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan keterampilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMPN

BAB III METODE PENELITIAN. kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kelas VII SMPN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2009) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, sebab penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara perlakuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut Azwar (2000) penelitian eksperimental ini meniru kondisi penelitian eksperimental murni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan, Metode, dan Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Alasan penggunaan pendekatan kuantitatif adalah dimungkinkannya

Lebih terperinci