SISTEM KARDIOVASKULER DAN SISTEM LIMFATIK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM KARDIOVASKULER DAN SISTEM LIMFATIK"

Transkripsi

1 SISTEM KARDIOVASKULER DAN SISTEM LIMFATIK Mata Kuliah : Histologi Pokok Bahasan : Jantung & Sistem Sirkulasi darah & Lymfe Alokasi Waktu : Hari/tanggal : Pengampu : Drs. Priyo Susatyo, MSi : Kompetensi Umum Setelah menyelesaikan mata kuliah Histologi (pada akhir blok) mahasiswa akan dapat mengidentifikasi, menjelaskan dan membedakan susunan mikroskopis, histofisologi sistem organ cardiovasculer & limfa. Kompetensi Khusus : 1. mampu mengidentifikasi, menjelaskan & membedakan susunan mikroskopis macam pembuluh darah kaliber kecil & sedang 2. mampu mengidentifikasi, menjelaskan & membedakan susunan mikroskopis macam pembuluh darah kaliber besar dan kompartementasi bagian serta susunan mikroskopis stratifikasi dinding jantung 3. mampu menjelaskan histofisiologi pembuluh darah & jantung 4. mampu mengidentifikasi, menjelaskan & membedakan susunan mikroskopis macam pembuluh limfa 5. mengidentifikasi komponen menerangkan fungsinya utama 6. mendiskusikan kegunaan penyebarannya dalam tubuh limfosit dari dan sistem limfa dan mendiskripsikan 7. mendiskripsikan struktur jaringan dan organ limfoid serta fungsinya

2 2 BUKU/BAHAN BACAAN POKOK DALAM PERKULIAHAN 1. Functional Histology. A Text and Colour Atlas.Junquiera, Carneiro dan Kelly Churchill Livingstone. 2. Atlas of Human Histology. De Fiore Lea & Febiger 3. An Advanced Atlas of Histology Freeman dan Baracegidle. Heinmaun Educational. 4. Basic Histology.Junquiera,LC,Carnerio and RO Kelly Penerjemah : Jan Tambayong. EGC. 5. Atlas of Human Histology.De Fiore,MSH.1988.Lea & Febiger 6. An Advanced Atlas of Histology.Freeman,WH and Bracegidle Heinmaun Educational. 7. Wheatter s Functional Histology.A Text and Colour Atlas. Paul RW,H.Goerge Burkitt,Victor GD.1995.Churcil Livingstone,London 8. Practical Illustrated Histology.Ratcliffe,NA Mac Millan Press,London. 9. Histology. Cormack,DH.Ham.Jilid I,edisi 9.Terjemahan Jam Tambojang.Bina Rupa Aksara,Jakarta, Histology,A Text and Atlas.Ross,MH,romrell,Kaye,GI.Third edition.baltimore, Maryland.William & Wilkins, Buku Teks Histologi. Finn Geneset..Jilid II,terjemahan Arifin. 12. Histology and Cell Biology,an Introduction to Pathology Kierzenbaum,AL Inc.St.Louis Missouri. 13. Color Atlas of Histology.Gartner LP,Hiatt JL nd.Lippincott Williams & Willems 14. Textbook of Histology.Leeson,CR.TS Leeson and AA Paparo WB Saunders Company 15. Internet : www. American medicaljournal.com www. British medicaljournal.com

3 3 SISTEM KARDIOVASKULER & SISTEM LIMFATIK PENDAHULUAN Sistem sirkulasi mengendalikan gerak kontinyu seluruh cairan tubuh, dengan fungsi utama mengangkut oksigen dan nutrien ke jaringan dan karbondioksida serta produk limbah metabolisme lainnya dari jaringan menuju ginjal dan paruparu. Sistem sirkulasi juga terlibat dalam pengaturan suhu dan distribusi molekul seperti hormon, dan sel seperti yang dari sistem imun. Sistem sirkulasi memiliki dua komponen fungsional : sistem vaskular darah dan sistem vaskular limfe. Sistem vaskular darah terdiri atas lingkaran pembuluh yang aliran darahnya dipertahankan oleh jantung yang memompa terus menerus. Sistem arteri membentuk jalinan yang menuju kapiler yang merupakan tempat utama pertukaran gas dan metabolit antara jaringan dan darah. Sistem vena mengembalikan darah dari kapiler ke jantung. Sebaliknya, sistem vaskular limfe sematamata adalah sistem drainase pasif untuk mengembalikan cairan ekstravaskular yang berlebihan, yaitu limfe, ke dalam sistem vaskular darah. Sistem vaskular limfe tidak mempunyai mekanisme pompa intrinsik. SKEMA MATERI atrium? CARDIOVASCULAR Cor / jantung ventrikel (Alat peredaran darah) Arteri Pembuluh darah Vena Kapiler (arteriol, venule)? SISTEM PEREDARAN LYMFE & SISTEM LIMFATIK

4 4 SISTEM KARDIOVASKULER BAGAN ALIRAN DARAH VENA CAVA ARTERI ELASTIS JANTUNG Aorta & cabangnya ARTERI PENYEBAR VENA Ukuran sedang arteri ukuran sedang/muskuler KAPILER SINUSOID VENULE ARTERIOLE Arterioveneousanastomose SISTEM PEMBULUH DARAH Sistem pembuluh darah mempunyai selapis sel endotel yang selalu melapisi lumennya.pada pembuluh kapiler, lapisan sel endotel ini merupakan bagian utama dindingnya. Dengan meningkatnya kaliber pembuluh darah terlihat penambahan lapisan pada dindingnya. Keseluruhan sistem sirkulasi memiliki struktur dasar umum : Satu lapis dalam terdiri atas selapis sel epitel sangat gepeng yang disebut endotel, ditunjang oleh membran basal dan jaringan elastin halus; mereka membentuk tunica intima; Satu lapis muskular intermediat, terdiri atas lapisan sel otot polos membentuk tunica media; Satu lapis jaringan penyokong luar disebut tunica adventisia. Pembuluh Kapiler Pembuluh kapiler merupakan tabung endotel sederhana yang menghubungkan arteri dan vena dari sistem peredaran darah. Garis tengahnya ratarata 79 mikron atau mikrometer (kirakira sesuai dengan garis tengah eritrosit). Tingkat metabolisme suatu organ menentukan kepadatan jalinan kapiler. Jalinan kapiler yang padat terdapat pada paru, hati, ginjal, membran mukosa, kelenjar, otot rangka dan subsansia grisea otak. Sedangkan jalinan kapiler yang longgar terdapat pada tendo, saraf, jaringan otot polos dan membran serosa. Dinding kapiler terdiri atas selapis sel endotel gepeng, yang dipisahkan dari jaringan di sekitarnya oleh lamina atau membran basal. Setiap sel endotel berupa lempeng tipis

5 5 melengkung dengan inti lonjong. Umumnya sel tertarik searah dengan poros pembuluh dan meruncing pada kedua ujungnya. Kapiler dikelilingi selubung tipis terdiri atas serat kolagen dan elastin tipis dan disertai sel perivaskuler atau perisit. Setiap perisit diliputi membran basal. Perisit, kemungkinan merupakan sel yang belum berkembang dan dapat berkembang menjadi sel jenis lain termasuk otot polos. PENGGOLONGAN KAPILER 1. Kapiler kontinyu, dindingnya tertutup 2. Kapiler fenestrata/perforata, mempunyai poripori 3. Kapiler sinusoid Sifatsifat dari kapiler sinusoid : Lumennya berkelokkelok Mempunyai diameter yang lebih besar, 3040 mikrometer Sirkulasi darah lambat Terbuka antara ruang antar sel Tidak dibatasi endotel secara kontinyu, di tepi terdapat sel dengan dinding bulat yang berfungsi untuk fagositosis (sel kupfer ). terdapat dalam hati dan organ hemopoietik seperti sumsum tulang dan limpa. Gambar. Mikrograf elektron potongan melintang kapiler myokardium, merupakan kapiler kontinyu. Perbesaran x (Sumber : Junqueira & Carneiro,1982) Gambar. Mikrograf elektron endotel kapiler fenestrata/perforata.panah adalah poripori dengan diafragmanya. Di tengah terdapat vesikel pinositotik yang besar.

6 6 Fungsi Kapiler Kapiler sekurangkurangnya melakukan sebagai sawar permeabilitas tiga fungsi penting. Mereka berfungsi selektif, sebagai sistem sintetis dan metabolik serta antitrombogenik 1. Permeabilitas Kapiler dan venul pasca kapiler seringkali disebut sebagai pembuluh pertukaran karena pada tempat inilah oksigen, karbon dioksida, dan metabolit dipindahkan dari darah ke jaringan dan dari jaringan ke darah. Molekul hidrofobik dan hidrofilik kecil misalnya oksigen, karbon dioksida,glukosa dapat berdifusi atau ditranspor secara aktif melintasi plasmalema sel endotel kapiler. Substansi ini kemudian ditranspor melalui difusi ke permukaan sel berlawanan, tempat mereka dibebaskan ke celah ekstraseluler.air dan molekul hidrofilik lain, bergaris tengah kurang dari 1,5 nm dan berberat molekul kurang dari dapat melintasi dinding kapiler dengan berdifusi melalui taut interselular. Dalam keadaan abnormal seperti peradangan yang diinduksi oleh bakteri, bahan kimia, dan racun mengubah permeabilitas tautan antar selsel endotel. Permeabilitas kapiler dan venul pasca kapiler sangat meningkat, dengan cara menerobos tautan sel endotel lekosit ke luar dari aliran darah dengan menerobos di antara sel endotel dan memasuki celahcelah jaringan melalui proses yang disebut diapedesis. 2. Fungsi Metabolik Sel endotel kapiler dapat memetabolisme berbagai macam substrat. a.aktivasikonversi angiotensin I menjadi angiotensin II b.inaktivasikonversi bradikinin, serotonin, prostaglandin, norepinefrin, trombin dan lainlain menjadi senyawa yang secara biologis tak aktif c.lipolisisperombakan lipoprotein menjadi trigleserida dan kolesterol (substrat untuk sintesis hormon steroid dan struktur membran) d.produksi faktor vasoaktifselsel endotel menghasilkan berbagai macam substansi yang memiliki efek pada tonus vaskuler, misalnya endotelin yang meruplakan obat vasoaktif,dan nitrogen oksida, faktor relaksasi. 3. Fungsi Antitrombogenik Bila sel endotel mengelupas, jaringan ikat subendotel yang tersingkap menginduksi agregasi trombosit. Koagulasi fibrin yang terjadi kemudian membentuk massa padat yang disebut trombus, yang dapat membesar dan menutup aliran vaskuler yaitu suatu keadaan yang potensial fatal. Selsel endotel mencegah kontak trombosit dengan jaringan ikat subendotel dengan demikian menghasilkan efek antitrombogenik. ARTERI Arteri diklasifikasikan menurut ukuran diameter lumennya : Tipe Besar / elastis : Aorta dan cabangnya

7 7 Tipe Sedang / muskuler : Arteri biasa Tipe Kecil : Arteriole Dinding arteri pada umumnya terdiri atas tiga lapis atau tunika : 1.Tunika intima, yang paling dalam terdiri atas selapis sel endotel di sebelah dalam dan diluarnya diliputi oleh lapisan subendotel yang merupakan jaringan ikat fibroelastis halus; dan yang paling luar disebut membrana / lamina elastika interna. 2.Tunika media, lapis tengah terutama terdiri atas sel otot polos yang tersusun melingkar. Seratserat elastin dan kolagen dalam jumlah yang beragam terselip di antara selsel otot polos. 3.Tunika adventisia, terutama terdiri atas jaringan ikat yang kebanyakan unsurnya tersusun sejajar sumbu panjang pembuluh. Berbatasan dengan tunika media mungkin terdapat tunika elastika eksterna yang jelas. Ketebalan relatif dari setiap lapisan tergantung pada jenis dan ukuran pembuluh. Gambar. Penampang skematis arteri muskuler dengan lapisanlapisannya (Sumber : Junqueira dan Carneiro, Basic Histology) ARTERIOL Pembuluh ini, bergaris tengah 100 mikrometer atau kurang mempunyai tunika intima terdiri atas endotel dan membrana elastika interna saja. Tidak ada jaringan sub endotel. Membran elastika interna berupa jalinan serat yang terlihat dengan mikroskop cahaya sebagai garis tipis berkilau tepat di bawah endotel.

8 8 Tunika media terdiri atas satu sampai lima lapis utuh sel otot polos dengan seratserat elastin tersebar diantaranya. Tunika adventisia, lebih tipis dari tunika medianya berupa selapis jaringan ikat yang mengandung serat kolagen menyatu dengan jaringan ikat di sekitarnya. Arteriol mempnyai dinding yang relatif tebal dengan lumen yang relatif sempit. Pembuluh ini mampu mengontrol distribusi darah ke dalam berbagai jaringan kapiler yang berbeda dengan vasodilatasi dan vasokonstriksi setempat. Gambar. Arteriole dengan lapisan penyusunnya. (L) Rhesus monkey, Helly's fluid, modified aldehyde fuchsin stain, 612 x.; (R) Human, Helly s fluid, Mallory Azan stain, 612 x ARTERI KECIL DAN SEDANG. Meliputi semua arteri yang bernama dan semua arteri kecil yang tidak bernama / arteri innominatus / anonymous. Kelompok arteri ini disebut arteri distribusi atau arteri pembagi. Tunika intima mempunyai tiga lapisan yang jelas. Di bawah endotel yang berada di atas membran basal yang tipis terdapat lapisan subendotel yang mengandung serat kolagen dan elastin halus, beberapa fibroblas. Membran elastika interna sangat jelas dan membentuk sabuk tebal yang terdiri atas jalinan padat serat elastin. Pada sediaan histologi lapisan ini tampak bergelombang akibat kontraksi pascamati unsur otot tunika media.

9 9 Gambar. Arteri muskuler dengan lapisan penyusunnya; tampak juga vena dan kapiler. Human, 10% formalin, H. & E. A. 162 x., B. 612 x. Human, glutaraldehydeosmium fixation, toluidine blue stain, C. 612 x. Tunika media hampir semuanya dibentuk oleh serat otot polos yang tersusun melingkar. Di antara lapisan otot ini, yang jumlahnya mencapai 40 terdapat sejumlah kecil jaringan ikat yang mengandung serat elastin, kolagen dan retikulin dan sedikit fibroblas. Tunika adventisia pada umumnya setebal tunika media. Lapisan ini terdiri atas jaringan ikat longgar yang mengandung serata kolagen dan elastin yang hampir seluruhnya tersusun memanjang atau melingkar ulir. Serat elastin terutama terdapat di bagain dalam tempat mereka biasanya membentuk membran elastika eksterna. Bagian luar tunika adventisia berbaur dengan jaringan ikat di sekitarnya tanpa batas yang jelas di antara keduanya. ARTERI BESAR Arteri besar digolongkan dalam arteri tipe elastis. Sel endotel tunika intima berbentuk poligonal tidak memanjang seperti pada arteri yang lebih kecil. Lapisan subendotel terdiri atas serat elastin dan kolagen serta fibroblas. Di bagian dalam tunika intima terdapat berkaskberkas kecil serat otot polos. Sejumlah besar serat elastin terutama tersusun memanjang. Berjalan di bagian dalam lapis subendotel. Tunika media dicirikan oleh banyaknya membran elastin, 4060 jumlahnya.selsel oto polos mempunyai banyak tonjolan pendek yang terpancang pada jaringjaring elastin. Tunika adventisianya berupa selubung tipis, tidak demikian tersusun secara khusus sehingga sulit di bedakan dari jaringan di sekitarnya. Tidak jelas adanya tunika atau membran elastika eksterna.

10 10 Jenis arteri elastis : aorta; arteri innominatus / anonymous; arteri pulmonaris; arteri subclavia; arteri carotis communis VENA Darah di dalam sistem vena bertekanan sepersepuluh dari tekanan darah arteri dan karena itu harus menampung volume darah lebih besar dari pada sistem areri. Kaliber vena umumnya lebih besar daripada arteri, tetapi dindingnya jauh lebih tipis yang terutama disebabkan oleh berkurangnya unsur otot dan elastinnya. Dindingnya sebagian besar terdiri atas jaringan ikat kolagen. Serabut serabut otot dan serabutserabut elastisnya jauh kurang menyolok dibanding dengan dinding arteri. Dibandingkan dengan dinding arteri, vena tak mempertahankan bentuknya setelah kematian karena sedikit mengandung serabutserabut elastis sehingga dindingnya kolap dan bentuk lumennya tak teratur. Penggolongan Vena 1. Venula 2. Vena kecil dan sedang 3. Vena besar VENULA Perubahan dari kapiler ke venula berlangsung bertahap, sedikit demi sedikit bermula meliputi penambahan jaringan ikat kemudian otot polos. Venula yang paling kecil mempunyai intima terdiri atas endotel saja dengan selubung serat kolagen di luarnya.venula ini terlibat dalam saling tukar metabolit antara darah dan jaringan. Venula menerima darah dari kapiler, pada tempattempat tertentu venula menerima darah dari jembatan arteriovenosa. Venula mempunyai diameter lebih besar dari kapiler. Dindingnya terdiri atas : Sel endotel dengang sitoplasma mengandung lisosom dan vesicle pinositotik Membrana basalis, membran ini semakin tua semakin tebal. Perisit Serabut serabut kolagen yang terdapat di luar perisit Venula melanjutkan diri ke venavena kecil. Di sini perisit berubah menjadi selsel otot polos. Perisit pada kapiler dam venula cenderung bersifat makrofage. Pada pembentukan vena baru dari venula, selsel perisit berubah menjadi selsel otot polos dan dapat pula membentuk membran basalis dan serabut kolagen.

11 11 Gambar. Perbandingan struktur arteri dan vena ukuran sedang. Perhatikan bahwa tunika intima dan tunica media sangat berkembang sekali pada arteri tetapi tidak pada vena VENA KECIL DAN SEDANG Struktur vena kecil dan sedang hampir sama, hanya berbeda dalam diameternya. Garis tengahnya berkisar antara 19 mm. Tunika intimanya tipis, sel endotelnya pendek dan berbentuk poligonal. Jaringan ikat subendotel tidak jelas. Tunika media tipis dibandingkan arteri yang setara. Lapisan ini terdiri atas berkas kecil serat otot polos yang tersusun melingkar di pisahkan oleh seratserat kolagen dan jalinan halus serat elastin. Tunika media lebih berkembang pada vena anggot gerak bawah. Tunika adventisia sangat berkembang dan membentuk sebagian besar dindingnya. Lapisan ini terdiri atas jaringan ikat longgar dengan berkas serat kolagen kasar tersusun memanjang dan sering terdapat otot polos. VENA BESAR Golongan vena ini termasuk vena kava inferior dan superior, vena porta, dan cabangcabang utamanya. Tunika intimanya berstruktur sama dengan vena yang lebih kecil, tetapi sedikit lebih tebal. Tunika media kurang berkembang dan otot polos pembentuknya sangat berkurang atau tidak ada. Tunika adventisianya paling tebal dari ketiga lapisannya, terdiri atas tiga lapis.tepat di luar tunika media berupa suatu lapis mengandung jaringan ikat padat fibroelastis dengan serat kolagen kasar. Daerah tengah mengandung banyak serabut otot memanjang, dan yang paling luar hanya terdiri atas jalinan serat kolagen dan serat elastin

12 12 Beberapa vena tidak mempunyai otot polos sehingga tidak mempunyai tunika media. Termasuk di dalamnya venavena serebral dan meningeal, sinus duramater dan venavena serebral dan meningeal, sinus duramater dan venavena pada retina, tulang, jaringan erektil penis dan bagian maternal plasenta. KATUB VENA (VALVE) Banyak venavena sedang terutama pada ekstremitas inferior mempunyai katubkatub untuk mencegah aliran darah kembali ke jantung akibat gaya berat badan. Umunya terdiri atas tonjolan tunika intima ke dalam lumen dan saling berhadapan. Katub disusun oleh jaringan ikat elastis yang permukaannya di lapisi oleh endotel. Antara katub dengan dinding vena sebelah distal katub membentuk suatu pelebaran akibat dinding di sini tipis. Pelebaran ini disebut sinus. Pada venavena superficialis jaringan penyangganya kurang sekali sehingga sinus makin melebar membentuk varises. Varises akan bertambah lebar bila terjadi sumbatan di bagian distas. ANASTOMOSIS ARTERIOVENOSA Pada beberapa alat tubuh arteri dihubungkan dengan vena tidak hanya oleh kapilerkapiler tapi ada yang langsung dihubungkan melaui arteriovenosis. Pada anastomosis ini, endotel langsung terletak di atas tunika media khusus yang berfungsi sebagi sfingter. Pembuluh ini banyak terdapat di dalam kulit tubuh yang tidak tertutup misannya telapak tangan dan kaki, bibir dan hidung serta bagian tubuh yang kegiatan metabolismenya berbeda seperti kelenjar tiroid dan sistem pencernaan. Bila pintas ini tertutup, darah mengalir ke dalam kapiler seperti biasa. Pada berbagai tempat,anastomosis ini bergelung jalannya dan dikitari oleh selubung jaringan ikat terpisah membentuk glomus. Dinding anastomosis memplunyai lapisan otot yang tebal dan banyak ditemukan akhiranakhiran saraf vasomotor yang bersifat simpatik. Bila otot di sini kontraksi, maka aliran darah areriol mengalir ke kapiler melalui vena. Bila otot relaksasi, darah selain ke kapiler ada yang langsung ke vena melalui anastomosis ini. PEMBULUH DARAH BULUH DARAH (VASA VASORUM) Arteri dan vena dengan garis tengah lebih dari 1 mm disuplai oleh pembuluh nutrisi kecil yang disebut pembuluh darah buluh darah atau vasa vasorum. Pembuluh ini masuk ke dalam tunika adventisia dan berakhir sebagai jalinan kapiler padat yang merasuk jauh ke dalam lapisan terdalam tunika media. Jalinan buluh limfe ditemukan di dalam tunika adventisia sebagian arteri dan vena yang lebih besar. INERVASI SARAF

13 13 Dinding pembuluh darah, terutama arteri mempunyai banyak persarafan. Akson tak bermielin yang merupakan vasomotor berasal dari ganglion simpatis masuk ke dalam tunika adventisia dan berakhir membentuk hubungan dengan sel otot polos tunika media. Serat saraf bermielin sebagai reseptor atau berfungsi sensoris berakhir sebagai ujung bebas sensorik terdapat terutama di dalam adventisia. JANTUNG Jantung berfungsi memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Organ ini mempunyai empat ruangan utama yaitu atrium kiri dan kanan dan ventrikel kiri dan kanan. Vena kava superior dan inferior mencurahkan darah vena yang berasal dari seluruh bagian tubuh ke dalam atrium kanan. Darah didorong dari ventrikel kanan melaui arteri pulmonalis menuju kedua paru tempat pertukaran gas terjadi dan kemudian kembali ke atrium kiri melaui vena pulmonalis. Darah mengalir dari atrium kiri menuju ventrikel kiri dan kemudian diedarkan ke seluruh tubuh oleh aorta beserta seluruh percabangannya. Dinding jantung terdiri atas tiga lapisan : 1. Lapis dalam, endokardium 2. Lapis tengah, miokardium yang membentuk massa utama jantung 3. Lapis luar, epikardium Endokardium Endokardium merupakan homolog tunika intima pembuluh darah dan menutupi seluruh permukaan dalam jantung.permukaannya diliputi oleh endotel yang bersinambungan dengan endotel pembuluh darah yang masuk ke jantung. Di bawahnya terdapat lapisan subendotel yang mengandung serat kolagen halus.sedangkan lapisan yang menyatu dengan miokardium disebut lapisan subendokardial yang terdiri atas jaringan ikat longgaaar.lapisan ini mengandung banyak pembuluh darah, saraf dan cabangcabang sistem hantar rangsang jantung. Miokardium Miokardium atau lapis tengah, yang bersesuaian dengan tunika media terdiri ats otot jantung. Ketebalannya beragam pada tempat yang berbeda, yang lpaling tipis terdapat pada kedua atrium dan yang plaling tebal terdpat pada ventrikel kiri. Lembar otot atrium dan ventrikel melekat berikut dengan jaringan interstisialnya kepada bangungan penyangga utama jantung yang di sebut kerangka jantung. Kerangka jantung berupa jaringan ikat padat fibrosa. Komponen yang utama adalah septum membranaseum, trigonum fibrosum, anulus fibrosus. Epikardium Sesuai dengan tunika adventisia pembuluh darah. Merupakan bagian viseral dari kantung pericardium yang membungkus jantung. Dilapisi oleh selsel mesotel yang berbentuk

14 14 pipih selapis. Terikat pada myocardium oleh suatu lapisan jaringan ikat longgar vaskuler, yaitu lapisan subepicardium. Katub / Valvula Merupakan lipatan dari endocardium yang di tengahnya diperkuat oleh suatu lempengan jaringan ikat padat fibroelastis.kegunaan katub jantung adalah untuk mencegah kembalinya aliran darah. Katub atrioventrikuler ( trikuspidal dan mitral ) merupakan lipatan endokardium bertulangkan jaringan ikat fibrosa yang menyatu dengan anulus fibrosus. Endokardiumnya lebih tebal pada permukaan yang menghadap atrium daripada yang menghadap ventrikel dan lebih banyak mengandung serat elastin.semua katub dihungungkan dengan muskulus papilaris ventrikel oleh benang fibrosa disebut korda tendinea, yang mengendalikan katup dan mencegah katup terbalik saat ventrikel berkontraksi. Katub semiluner aorta dan arteri pulmonalis strukturnya sama dengan katup atrioventrikuler.setiap katub terdiri atas tiga daun, bagian tengahnya berupa lempeng fibrosa setiap katup membentuk penebalan ( nodulus arantius ) pada pinggir bebasnya. Gambar. Skema potongan jantung yang menunjukkan sistem penghasil dan penghantar impuls STRUKTUR ARTERI ELASTIS 1. TUNICA INTIMA ENDOTHELIUM EPITEL PIPIH, POLYGONAL SUB ENDOTHELIUM SER. KOLAGEN, SER. ELASTIN, FIBROBLAS & MACROPHAG LAMINA ELASTICA INTERNA SER. ELASTIN (TDK JELAS PD. AORTA 2. TUNICA MEDIA MEMBRANMEMBRAN ELASTIN (SIRKULER / MELINGKAR)

15 15 DI ANTARA MEMBRAN TDP JAR. INTERSELULER AMORF, SER. KOLAGEN, ELASTIN & SEL OTOT POLOS 3. TUNICA ADVENTITIA LAMINA ELASTICA EXTERNA (TIDAK TDP PD AORTA) JAR. IKAT : SER. ELASTIN, KOLAGEN, FIBROBLAST DI DLMNYA TDP VASA VASORUM (PEMBULUH DARAH HALUS YG TDP PD DINDING PEMBULUH DARAH) STRUKTUR ARTERI PENYEBAR A. BRACHIALIS A. RADIALIS A. FEMORALIS A. CORONARIA 1. TUNICA INTIMA ENDOTHELIUM BERBENTUK STELAT SUB ENDOTHELIUM LAMINA ELASTICA INTERNA (TDD. SER. ELASTIN SAJA) ATAU DG. MEMBRANA ELASTIN / TDD KEDUANYA 2.TUNICA MEDIA SELSEL OTOT POLOS, SER. ELASTIN, KOLAGEN, RETICULIN (TERSUSUSN SCR SIRKULER) 3. TUNICA ADVENTITIA TEBAL T. ADV. = ½ S/D 1/3 TEBAL T. MEDIA TDP VASA VASORUM & SELSEL LEMAK LAMINA ELASTICA EXTERNA; LONGITUDINAL) & FIBROBLAST JAR. IKAT; ELASTIN (TERSUSUN ARTERIOLE 1. TUNICA INTIMA ENDOTHELIUM & JAR. SUB ENDOTHEL SGT TIPIS; SEDIKIT JAR. IKAT/TDK TDP. LAMINA ELASTICA INTERNA DG SERABUT (SIRKULER) LANGSUNG MENEMPEL 2. TUNICA MEDIA SELSEL OTOT POLOS SIRKULER / KONSENTRIS 3. TUNICA ADVENTITIA JAR. IKAT MGD. SER. ELASTIN & KOLAGEN TERSUSUN MEMANJANG

16 16 LAMINA ELASTICA EXTERNA TIDAK TAMPAK PEDOMAN : TEBAL DINDING : LUMEN = 1 : 2 PERCABANGAN ARTERIOLE DINDING MAKIN TIPIS, DIAMETER LUMEN MAKIN KECIL LUMEN MAKIN SEMPIT Perubahan Struktur pada PERCABANGAN ARTERIOLE TUNICA INTIMA ENDOTHEL TETAP L. E. INTERNA MENIPIS HILANG TUNICA MEDIA MAKIN TIPIS (HANYA TDP. BBRP LAPISAN OTOT POLOS YG KECIL) PD PERI KAPILER HANYA TDP SATU LAPIS OTOT / SATU BUAH OTOT POLOS SAJA TUNICA ADVENTITIA MENIPIS HANYA TDD SERABUT KOLAGEN & FIBROBLAST KAPILER DARAH DIAMETER RATARATA 8, BIASANYA DIBANGUN O/ SATU ATAU DUA SEL ENDOTHEL, PALING TIPIS SEBELAH LUAR DILIPUTI SERABUT RETICULIN V E N A PADA VENA TEKANAN DARAH KECIL DINDING TIPIS SHG ALIRAN DARAH PERLAHANLAHAN DIBUTUHKAN LUMEN YG BESAR PD VENA TDP JUGA KLEP / VALVE U/ MENCEGAH KEMBALINYA ALIRAN DARAH KE ARAH YG BERBALIKAN MEGALIRKAN DARAH KE JANTUNG VENA LEBIH BERSIFAT COLLAGENOUS DRPD ARTERI SER. ELASTICA & T. MEDIA KURANG BERKEMBANG DRPD ARTERI VENA UKURAN KECIL VENA UKURAN SEDANG VENA UKURAN BESAR VENULE VENULE GARIS TENGAH 0,2 1 mm T. INTIMA TDA : ENDOTHELIUM

17 17 T. MEDIA TEBAL, BISA TDA. BBRP LAPISAN / TDK MEMP. LAPISAN OTOT POLOS T. ADVENTITIA MRPL LAPISAN YG PALING TEBAL TDA JAR. IKAT COLLAGENOUS. VENULE MEMP. DINDING YG TIPIS GARIS TENGAH LUMEN 50 VENULE DG DIAMETER 20 HANYA DIBANGUN O/ ENDOTHEL & JAR. IKAT TIPIS BERDIRI DI ATAS JAR. SUB ENDOTHELIAL VENULE DG DIAMETER 40 DIBANGUN O/ ENDOTHEL & JAR. IKAT + SEL OTOT POLOS TIPIS VENULE DG DIAMETER DIBANGUN O/ ENDOTHEL & LAPISAN SELSEL OTOT POLOS + JAR. IKAT FUNGSI : PD SAAT TJD PERADANGAN PERTUKARAN METABOLIT ANTARA DARAH DAN JARINGAN VENA UKURAN SEDANG & KECIL ( SEBAGIAN BESAR PD TUBUH ADALAH JENIS INI) GARIS TENGAH 1 9 mm T. INTIMA LAPISAN SUBENDOTHELIAL TIPIS T. MEDIA TDA BBRP / BERKASBERKAS KECIL OTOT POLOS, BERCAMPUR DG SERABUT KOLAGEN & JALAJALA HALUS SERABUT ELASTIN T. ADVENTITIA BERKEMBANG DG BAIK VENA UKURAN BESAR T. INTIMA BERKEMBANG DG BAIK T. MEDIA LEBIH TIPIS SEDIKIT SEL OTOT POLOS, BANYAK JAR. IKAT T. ADVENTITIA LAPISAN PALING TEBAL; PD VENA DIJUMPAI KLEP / VALVE / KATUP TDD DUA LIPATAN SEMILUNARIS (TDA JAR. IKAT) PD VENAVENA YG TDP DI ANGGOTA TUBUH (LENGAN & TUNGKAI) MENDORONG DARAH KE ARAH JANTUNG BERKAT KONTRAKSI OTOT RANGKA DI SEKITAR VENA TERSEBUT SINUSOID MRPK. PEMBULUH DG DIAMETER TIDAK TETAP. BEDA DG KAPILER, DIAMETERNYA TETAP DIAMETER SINUSOID 5 30 DINDING SINUSOID DIBATASI O/ SELSEL YANG PHAGOCYTIC & NON PHAGOCYTIC DINDING KAPILER DIBATASI O/ ENDOTHEL

18 18 SINUSOID DIDAPATKAN PADA ORGAN HAEMOPOETIC SUMSUM TULANG MERAH JUGA PADA HATI & KELENJAR ENDOKRIN, LYMPHA JANTUNG ORGAN YG MENGKHUSUSKAN SBG PEMOMPA DARAH DIBUNGKUS DLM RONGGA PERICARDIUM, SIFAT FIBROSEROUS TERISI CAIRAN 50 CC PD YG SEHAT SEBELAH LUAR DIBATASI O/ PERICARDIUM PARIETAL DIBUNGKUS O/ PLEURA PERICARDIACA SEB DALAM O/ PERICARDIUM VISCERAL DINDING JANTUNG LAP. YG PALING DALAM ENDOCARDIUM TEBAL TIDAK SAMA DAERAH PD ATRIUM PALING TEBAL; PD VENTRICLE PALING TIPIS PADATIAP STRUKTUR ENDOCARDIUM ENDOTHELIUM MEMBATASI RONGGA (LAP. DALAM) JAR. IKAT KOLAGEN HALUS JAR IKAT KENCANG/PADAT SER. ELASTIN (LAPISAN TENGAH), JUGA SERING DIJUMPAI OTOT HALUS JAR. IKAT DG JUMLAH BANYAK DIJUMPAI, PEMBULUH DARAH, LYMPHE, SYARAF, SERABUT PURKINYE & SELSEL LEMAK (LAP. TERLUAR) LAP. TENGAH MYOCARDIUM LAP PALING TEBAL DARI JANTUNG PD ATRIUM TIPIS PD LAP VENTRICLE KIRI > TEBAL TDD. OTOT JANTUNG YG TERSUSUN DALAM LAPISANLAPISAN LAPISAN LUAR EPICARDIUM DILAPISI 0/ MESOTHEL (EPITEL GEPENG SELAPIS) LAPISAN JAR IKAT LONGGAR YG MGD SEL LEMAK LAP JAR. IKAT LONGGAR YG MGD PEMBULUH DARAH, LYMPHE & SARAF ## TDP SERABUT PURKINYE, SBG PENGATUR DENYUT JANTUNG, MRPK MODIFIKASI SERABUT OTOT JATUNG DISESUAIKAN FUNGSINYA SBG PENGATUR STIMULUS SISTEM PENERUS IMPULS 1. NODUS SINOATRIAL / SIMPUL SINOATRIAL dr KEITH & FLACK

19 19 2. NODUS ATRIOVENTRICULAR (NODUS TAWARA) 3. SERABUT ATRIOVENTRICULAR (BERKAS HISS) 4. SERABUT PURKINYE ENDOCARDIUM ###FUNGSI KEEMPATNYA DI ATAS (NODUS) U/ MENGATUR DENYUT JANTUNG nb : NODUS = KANCING / SIMPU VALVE / KLEP / KATUP JANTUNG 1. VALVE TRICUSPIDALIS (SEBELAH KANAN) ANTARA ATRIUM KANAN & VENTRICLE KANAN 2. VALVE BICUSPIDALIS (SEBELAH KIRI) / KELEP MITRALIS TDP ANTARA VENTRICLE KIRI & AORTA VALVULA SEMILUNAR AORTAE PEMBULUH LYMPHE 1. KAPILER LYMPHE TDD ENDOTHEL, SEL > LANGSING & DIAMETER > BESAR DRPD KAPILER DARAH 2. PEMBULUH LYMPHE DIAMETER < 0,2 mm LAPISAN DINDINGNYA DIBANGUN O/ ENDOTHEL, JAR IKAT DG SERABUT ELASTIN, KOLAGEN, BBRP OTOT POLOS MELINGKAR / TANGENSIAL 3. PEMBULUH LYMPHE DG DIAMETER > 0,2 mm T. INTIMA ENDOTHEL JAR. IKAT DARI SER KOLAGEN & ELASTIN, TERSUSUN MEMANJANG T. MEDIA OTOT POLOS (MELINGKAR) & TANGENSIAL, JG DIJUMAPI SER ELASTIN T. ADVENTITIA LAP PALING TEBAL, DIBANGUN O/ SER KOLAGEN, ELASTIN & OTOT POLOS 4. PEMBULUH LYMPHE YG BESAR (TRUNCUS LYMPHATICUS) T. INTIMA ENDOTHEL JAR. IKAT SER. KOLAGEN LAMINA ELASTICA INTERNA, ADA JUGA YG TDK T. MEDIA OTOT POLOS MELINGKAR

20 20 T. ADVENTITIA DIBANGUN O/ JAR. IKAT LONGGAR; BERKASBERKAS OTOT POLOS, TIDAK TERATUR SUSUNANNYA

21 21 SISTEM LIMFOID (SEL & JARINGAN DARI SISTEM IMUN) PENDAHULUAN Jaringan Limfoid merupakan komponen utama dari Sistem Imun, dan di dalamnya tersusun dari kumpulan selsel yang berperan dalam sistem imun. Fungsi dari Sel dan Jaringan tersebut adalah sebagai komponen yang sangat berperan dalam sistem pertahanan tubuh atau sistem imun. Fase Pengenalan dan Fase Aktivasi dari Respon Imun Spesifik yang diperankan oleh limfosit, makrofag dan sel asesori, terkonsentrasi pada jaringan atau organ limfoid. TIU : Setelah membaca & mengikuti penjelasan materi ini diharapkan dapat menjelaskan susunan mikroskopis dan histofisiologis serta mampu membedakan berbagai organ limfoid kaitannya dengan sistem imun. TIK : Setelah membaca & mengikuti penjelasan materi ini diharapkan dapat : 1. Mengenal dan menjelaskan pembagian sistem imun serta sel/organ yang terlibat. 2. Mengenal dan menjelaskan pembuluh limfe & jalur sirkulasi dalam sistem imun. 3. Mengenal dan menjelaskan struktur mikroskopis & histofisiologis dari Timus. 4. Mengenal dan menjelaskan struktur mikroskopis & histofisiologis dari Limpa. 5. Mengenal dan menjelaskan struktur mikroskopis & histofisiologis dari Limfonodus. 6. Mengenal dan menjelaskan struktur mikroskopis & histofisiologis dari Tonsil. 7. Mengenal dan menjelaskan struktur mikroskopis & histofisiologis dari Limfonoduli 8. Mengenal dan menjelaskan struktur mikroskopis & histofisiologis dari Jaringan Limfoid di Mukosa dan Kulit. 9. Membedakan struktur mikroskopis dan histofisiologis dari berbagai organ limfoid. SISTEM IMUN Yang dimaksud dengan Sistem imun merupakan semua mekanisme yang digunakan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya, sebagai perlindungan terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan oleh berbagai bahan dalam lingkungan hidup (benda asing).

22 22 Pembagian Sistem Imun : Non Spesifik / Alamiah (Natural Immunity) : Merupakan sistem pertahanan terdepan yang dapat melawan secara langsung serta sudah ada/siap sejak lahir. Komponen yang terlibat : 1. Fisik/Mekanik : Kulit, mukosa, silia, batuk, bersin. 2. Bahan Larut : a. Biokimia : Asam lambung, Lisosim, Laktoferin dll b. Humoral : Komplemen, Interferon. 3. Seluler : Fagosit (Makrofag, PMN, Sel NK) Spesifik / Didapat (Acquired Immunity) : Merupakan sistem pertahanan yang didapatkan setelah melalui proses pengenalan dengan benda asing (Antigen), sehingga bersifat spesifik, heterogen dan memiliki memori. Komponen yang terlibat : 1. Seluler : Sel T (Thelper = Th1,Th2; Tsupressor =Ts; Tcitotoxic =Tc; Tmemory ). Tempat pematangannya terjadi di Timus Sel T (Limfosit T) merupakan 6080% limfosit dalam darah. Dapat mengenali antigen yang disajikan oleh MHC (Major Histocompatibility Complex) pada permukaan sel penyaji / makrofag / sel sasaran. Berperan sebagai regulator (Th & Ts) dan efektor (Tc). 2. Humoral : Sel B (Limfosit B). Sel B merupakan Limfosit yang mengalami pematangan pada Bursa Fabricius (unggas) atau Bursa Equivalent (mamalia). Setelah mengalami aktivasi sel B akan berproliferasi dan berdeferensiasi menjadi sel B matang yang siap memproduksi Antibodi yaitu berupa sel Plasma. Sebagian lagi ada yang menjadi sel B memori. PEMBULUH LIMFE Aliran limfe / getah bening hanya menuju ke satu jurusan, yaitu dari jaringan tubuh ke sistem vena (bermuara pada vena cava). Pembuluh getah bening (pembuluh limfe) yang terkecil disebut: kapiler limfe, yang dindingnya hanya terdiri dari lapisan jaringan ikat tipis sekali dan selsel endotel. Pembuluh limfe yang lebih besar mempunyai dinding yang terdiri dari 3 lapisan : 1. Tunica intima : terdiri atas serat elastis 2. Tunica media : terdiri dari serabutserabut otot polos sirkuler dan obliq yang disokong serat elastis. 3. Tunica adventitia : terdiri dari serat otot polos longitudinal dan obliq, juga terdapat pembuluh darah kecil.

23 23 Pembuluh limfe bermuara pada vena cava melalui 2 pembuluh limfe besar, yaitu : 1. DUCTUS THORACICUS, yang mengangkut cairan limfe dari bagian kiri dada dan kepala, seluruh badan di bawah dada. 2. DUCTUS LYMPHATICUS DEXTRA, mengangkut cairan limfe dari dada & kepala sebelah kanan. ORGAN LIMFOID Organ Limfoid meliputi : 1. Organ Limfoid Primer/Sentral : merupakan tempat pembentukan & pematangan limfosit : 1.1. Timus Sumsum Tulang. 2. Organ Limfoid Sekunder/Perifer : merupakan tempat limfoist memberikan respons terhadap antigen : 2.1. Limfonodus Limpa/Lien Tonsil Limfonodulus/Nodulus Limfatikus/Nodulus Malpighi. TIMUS Merupakan organ limfoid primer. Bentuk : pipih, terdiri dari 2 lobus Letak : dalam mediastinum, + setinggi pembuluh darah besar jantung. Ukuran : tergantung umur. Dalam masa kandungan sampai dengan 2 tahun post natal, mengalami pertumbuhan sesuai dengan cepatnya pertunmbuhan badan, tetapi setelah 2 tahun hingga dewasa tak sesuai lagi dengan cepatnya pertumbuhan badan. Setelah pubertas akan mengecil (involusi). Berat timus : waktu lahir 1215 g, pubertas 3040 g, usia lanjut 1015 g. Berbeda dengan limfonodus, timus tidak mempunyai pembuluh limfe afferent sehingga tidak ada cairan limfe yang masuk, juga tidak mempunyai limfonoduli. Mikroskopis: Tiap lobus dibungkus oleh kapsula fibrosa yang tipis. Kapsula dari masingmasing lobus membentuk septa (sekat) yang membagi lobus menjadi lobuluslobulus yang ukurannya : 0,5 2 mm. Sekatsekat tadi walaupun masuk sampai bagian dalam tetapi sering tidak saling berhubungan satu sama lain, sehingga bagian tengah lobulus satu dengan lobulus lainnya bisa berhubungan. Tiaptiap lobulus mempunyai daerah padat limfosit, yaitu daerah dekat kapsula/sekat yang tampak lebih gelap disebut: Kortex. Sedangkan bagian tengah dimana limfosit lebih sedikit, sehingga tampak lebih pucat disebut: Medula.

24 24 Kortex timus : Tampak lebih gelap karena padat dengan populasi limfosit T yang sedang berkembang, sehingga terdapat limfosit T yang muda, sedang dan matang. Limfosit T pada kortex timus terlindung dari kontak antigen, karena : tidak ada pembuluh limfe aferen, antara antigen pada darah dengan limfosit dibatasi oleh : endotel, membran basal, jaringan perivaskuler, membran basal sel retikuler & sel retikuler, serta adanya makrofag perivaskuler Kortex timus merupakan sumber limfosit T. Limfosit T yang dihasilkan akan keluar dari timus melalui venulae yang ada di antara kortexmedula, tanpa memasuki medula. Limfosit T yang sudah beredar tidak akan kembali ke kortex, tetapi dapat masuk ke medula terutama setelah teraktivasi. Jadi di dalam korteks selain terdapat limfosit T juga terdapat makrofag serta sel retikuler (dendritik retikuler). Sel plasma sangat jarang ditemukan di kortex. Medula timus : Selsel retikuler terdapat lebih banyak, sering mengumpul konsentris dan di tengahnya terdiri dario bahanbahan yang berdegenerasi mati membentuk keratin. Bagian ini disebut: Badan Hassal (Corpusculum Hassale). Bagian luar korpuskulum ini dikelilingi lapisan selsel epitel gepeng, makin ke dalam terdapat bagian yang mati. Bangunan ini dianggap tanda khas dari Timus. Limfosit di medula lebih sedikit. Limfosit yang berasal dari aliran darah bisa masuk ke timus pada bagian medula ini, terutama yang sudah teraktivasi. Limfosit B yang memasuki medula timus bisa teraktivasi menjadi sel plasma. Hormon timus : Sel retikuler epitelial menghasilkan hormon timus yang disebut timopoetin dan timosin α. Hormon ini berperan dalam pematangan limfosit T dengan memacu ekspresi petanda permukaan dari limfosit T. Hubungan dengan kelenjar endokrin : Hormon pertumbuhan dari pars anterior Hipofise & hormon Tiroid akan memacu pertumbuhan kelenjar timus, sedangkan hormon steroid (termasuk hormon seks) akan mempercepat involusi Timus. Pembuluh darah : Arteriole menembus kapsula & septa untuk memberikan cabang kapiler menuju kortex sampai medula, dan darah arteri akan dialirkan ke venulae terus ke vena.

25 25 Di medula lebih banyak pembuluh darah dari pada di kortex. Fungsi : Timus berfungsi memproduksi limfosit T, dan sedikit sel plasma. Tidak berfungsi sebagai filtrasi antigen. LIMFONODUS Cairan lime yang dibawa dari jaringan untuk menuju ke ductus thoracicus & ductus limphaticus dextra terlebih dahulu akan melewati kelenjarkelenjar limfe yang disebut Limfonodus atau Limfoglandula atau Nodus Limfatikus. Limfonodi bergerombol & terdapat pada : axilla, inguinal, poplitea, sepanjang pembuluhpembuluh besar leher, sejumlah besar di dalam thorax dan abdomen/mesenterium Ukuran : + sebesar kacang (panjang 2 cm). Bentuk : seperti ginjal, mempunyai permukaan cembung dan permukaan cekung. Pada beberapa tempat di bagian cembung masuk saluran limfe yaitu pembuluh limfe afferens, sedangkan di bagian cekung (hilus) dimana arteri masuk dan vena keluar ada saluran limfe keluar dari limfonodus yang disebut pembuluh limfe efferens. Kedua pembuluh limfe ini mempunyai katub/klep/valvula. Limfonodus dibungkus oleh kapsula fibrosa, dan di sebelah luarnya juga terdapat jaringan lemak. Kapsula fibrosa biasanya di hilus lebih tebal, sedangkan di beberapa tempat di bagian cembung kapsula masuk ke dalam sebagai trabekula untuk menyokong & jalan pembuluh darah. Di dalam limfonodus terdapat ruangruang : Sinus Marginalis / Sinus Subkapsularis : ruang di bawah kapsula fibrosa, Sinus Trabekularis : ruang di sekitartrabekula, Sinus Medularis : ruangruang di medula. Ruanganruangan tsb merupakan tempat penampungan cairan limfe. Dari pembuluh limfe afferens sinus marginalis sinus trabekularis sinus medularis keluar melalui pembuluh limfe efferens di hilus. Sebagian kecil cairan limfe menerobos masuk ke parenkim limfonodus. Parenkim limfonodus disusun oleh serabut retikuler di antara trabekula beserta selsel retikuler dendritik, makrofag, limfosit dan sel plasma. Limfonodus, secara mikroskopis dibedakan menjadi bagianbagian : Kortex Merupakan bagian luar (tepi), tersusun dari limfonodulus /nodulus limfatikus/ folikulus limfatikus. Nodulus limfatikus/limfonodulus dibedakan menjadi 2 macam yaitu : limfonodulus primer yang tanpa sentrum germinativum dan limfonodulus sekunder yang di tengahnya terdapat sentrum germinativum.

26 26 Sentrum germinativum tampak lebih pucat karena berisi selsel limfosit B yang masih muda yang mengandung relatif sedikit kromatin, sehingga mengambil lebih sedikit cat dan warnanya lebih pucat. Sentrum germinativum ini berkembang karena adanya rangsangan antigen, sehingga limfosit B teraktivasi untuk selanjutnya berdeferensiasi dan berproliferasi di tempat tsb (daerah mitosis). Sehingga bila ada radang/infeksi maka terjadi pembesaran sentrum germinativum ini yang menyebabkan limfonodus tampak membesar (pembesaran limfonodi regional). Limfosit B yang sudah matang / sel plasma akan bermigrasi menuju ke medula untuk memproduksi Imunoglobulin (Ig, terutama IgG) yang akan dikeluarkan lewat pembuluh limfe efferens. Limfonodulus primer berisi limfosit B yang tidak aktif, biasanya ditemukan pada janin/baru lahir dan pada hewan yang dipelihara secara aseptik. Medula Medula limfonodus terdiri dari ruanganruangan (sinus medularis) dan jaringan padat limfoid berbentuk panjang disebut korda medularis (medullary cord) yang banyak berisi sel plasma. Imunoglobulin yang dihasilkan dari sel plasma di sini akan dikeluarkan melalui pembuluh limfe efferens. Daerah parakortex / Daerah parafolikuler Merupakan daerah kortex dalam atau daerah yang terletak di antara kortex dan medula. Venulae (lanjutan dari kapiler) di daerah ini mempunyai kekhususan yaitu berupa dinding endotelnya yang tersusun dari sel kuboid (catatan: endotel biasanya sel gepeng/skuamus), sehingga dikatakan sebagai venula dengan endotel tinggi (High endothelial venules : HEV) (Gambar 86). Melalui endotel ini sel B & sel T yang berasal dari aliran darah akan menempel pada endotel dan menerobos masuk ke area sel T atau daerah thymus dependent dari limfonodulus. Sehingga HEV merupakan tempat sel B/sel T menyeberang dari darah ke limfe dalam jalur resirkulasi di dalam tubuh (Gambar 87). Limfosit T yang bertemu antigen akan menjadi aktif dan berproliferasi di daerah internoduler untuk kemudian meninggalkan nodus melalui pembuluh limfe efferens. Fungsi Limfonodus : 1. membersihkan cairan limfe dari bendabenda asing (filter imunologik dari benda asing yang ada di cairan limfe), terutama untuk respons imun lokal. 2. Menghasilkan limfosit & sel plasma pembentuk antibodi. LIMPA / LIEN Lien merupakan organ limfoid trerbesar dalam sistem sirkulasi. Berbeda dengan limfonodulus, lien tidak dirangkaikan dengan sistem saluran limfe, tetapi dirangkaikan dengan sistem peredaran darah dan mempunyai banyak selsel fagositik.

27 27 Lien merupakan pertahanan yang penting terhadap mikroorganisme yang menembus aliran darah dan juga merupakan tempat destruksi selsel darah merah, sehingga merupakan filter imunologik terhadap benda asing yang ada dalam sistem sirkulasi darah. Fungsi Limfa 1. menghasilkan limfosit dan sel plasma dalam respons imun terhadap antigen yang masuk dalam aliran darah, (terutama resposn imun humoral yang akan menghasilkan Ig terutama IgG). 2. Mengenyahkan eritrosit & trombosit yang rusak/tua (difagosit oleh makrofag). Fe yang dibebaskan dar Hb akan dipakai untuk membentuk eritrosit baru di sumsum tulang. 3. Memadatkan & menyimpan trombosit. 4. Pada foetus : berperan sebagai organ hemopoesis mieloid. Struktur Umum Berwarna merahungu karena banyak menampung darah. Ukuran & bentuknya sesuai kepalan tangan. Lunak, mudah ruptur/pecah dengan gencetan. Lien dilapisi kapsula fibrosa yang terdiri dari seratserat kolagen & eladtis dengan selsel fibroblasnya. Pada manusia terdapat sedikit otot polos, pada binatang lebih banyak. Seluruh kapsula diliputi peritoneum (lapisan serosa) yang licin, tersusun dari selapis sel gepeng (epitel skuamus simplex). Daerah tempat dimana pembuluh darah masuk (a. lienalis) & keluar (v. lienalis) disebut : Hilus (daerah cekungan), dan di hilus ini kapsula fibrosanya banyak mengadakan percabangan masuk ke dalam membentuk Trabekula (sebagai kerangka/penyokong lien) & pembawa pembuluh darah. Parenkim lien terletak di bawah kapsula fibrosa di antara trabekulatrabekula. Parenkim lien dibedakan menjadi 2 macam, berdasarkan perangai makroskopisnya : 1. Pulpa Putih (pulpa alba). 2. Pulpa Merah ( pulpa rubra). Pulpa Putih Pada irisan lien secara makroskopis, tampak daerahdaerah berbentuk bulatbulat warna putih di atas dasar warna merah, yaitu pulpa putih yang tampak seperti pulaupulau kecil dengan penampang + 1 mm. Pulpa putih terdiri dari jaringan retikuler dengan selsel limfosit B & sel retikuler dendritik. Daerah bentuk bulat tadi disebut juga sebagai limfonoduli (folikulus limfatikus = folikel limfoid) yang mengandung : limfosit terutama sel B, dengan sentrum germinativum yang di tengahnya dilalui a. sentralis. Seluruh bentuk bulat (folikulus limfatikus) dengan arteri di dalam dan di sekelilingnya disebut : korpuskulum Malpighi, yang merupakan ciri unik dari lien.

28 28 Daerah yang mengelilingi percabangan arteri, dinamakan periarterioler limphoid sheaths (PALS) yang berlanjut pada folikel limfoid. Tempat ini dipadati limfosit T terutama T helper. Sel B aktif yang berproliferasi & berdeferensiasi akan didesak masuk ke zona marginal & pulpa merah untuk menjadi matang/sel plasma & menghasilkan Ab (terutama IgG). Pulpa Merah Berwarna merah (makroskopis), terdiri dari sinusoid yang berisi makrofag & darah, serta penyokong berupa seratserat retikuler & kolagen dari trabekula /kapsula. Ditemukan selsel : retikuler dendritik, makrofag, limfosit, lekosit & banyak eritrosit merah. Sinusoid di dalam pulpa merah merupakan ruanganruangan yang menampung darah dari cabangcabang arteri untuk disalurkan ke venavena. Sinusoid : lumen lebar, ireguler, di antara selsel endotel terdapat celah sempit untuk lewat eritrosit & makrofag. Jaringan padat di antara sinusoid tersusun menyerupai pita yang disebut Splenic cord, yang banyak berisi sel plasma. Lanjutan dari a. penisili, di medula bercabang menjadi a. penisili & a. selubung. Daerah yang mengelilingi pulpa putih disebut dan PALS dinamakan Zona Marginalis, yang banyak terisi makrofag limfosit T helper dan limfosit B. Pada daerah Zona Marginalis dan PALS terjadi proses penyajian & pengenalan Ag dilanjutkan dengan aktifasi sel B. Sel B yang teraktifasi akan migrasi ke sentrum germinativum untuk berproliferasi/deferensiasi. Sirkulasi darah di Lien Darah masuk dari hilus melalui a. lienalis masuk bercabangcabang di trabekula : a. trabekularis keluar dari trabekula & masuk ke dalam folikulus limfatikus di pulpa putih : a. folikularis (a. sentralis), keluar dari pulpa putih & bercabang di pulpa merah sebagaio : a. penisili (masih mempunyai otot polos), bercabang lagi menjadi arteriole yang diselubungi jaringan retikuler tebal, disebut : a. selubung (sheated artery = Hulsen artery). Pada manusia a. selubung kurang berkembang, tidak terdapat tunika media & selubungnya langsung melekat endotel. Dari a. selubung arteriarteri kecil / kapiler membawa darah ke sinusoid di pulpa merah. Disini terdapat 3 teori mengenai cara masuknya darah ke sinusoid: 1. Sirkulasi darah terbuka : darah dari kapiler dicurahkan di sekitar sinusoid masuk ke sinusoid melalui celah di antara sel endotel sinus mengalir ke sistem vena melalui v. trabekularis v. lienalis. 2. Sirkulasi darah tertutup : darah dari kapiler berhubungan langsung ke sinusoid, tanpa melalui celah endotel sinusoid ke sistem vena. 3. Campuran antara 1 & 2, dimana ke 2 sistem tersebut bisa terjadi di lien. Di antara teori ini masih belum ada kesesuaian pendapat.

29 29 TONSIL Organ limfoid ini mengitari isthmus faucium, membentuk bangunan seperti cincin, yang disebut : Cincin Waldeyer, terdiri dari : 2 tonsila palatina, 1 tonsila faringea, tonsila lingualis & 2 tonsila tubaria. Tonsila Palatina : Ada 2 buah, terletak pada pars oralis faring (orofaring), di kiri kanan istmus faucium. Permukaannya diliputi epitel skuamus kompleks tanpa keratin & mengadakan invaginasi ke dalam membentuk Kripte (celah). Kripte tadi ada yang bercabang membentuk kripte sekunder. Jaringan limfoid yang berada di bawah epitel tersusun dari limfonoduli dengan atau tanpa sentrum germinativum. Di dalam kripte terdapat bendabenda agak merah disebut : Benda Liur (korpuskulum Spichel), yang terdiri dari : sel epitel yang rusak, sel limfoisit, sisa makanan & mikroorganisme. Di bagian yang menempel pada orofaring, dilapisi kapsula fibrosa yang pada beberapa tempat membentuk septum. Kadangkadang epitel tidak nyata karena limfosit mengadakan infiltrasi ke dalam epitel. Tonsila membentuk limfosit B & sel plasma yang terutama menghaslkan IgA. Juga dapat menangkap kuman yang seringkali menyebabkan peradangan tonsil (Tonsilitis). Karena peradangan ini tonsil membesar, akan mengganggu pernafasan & merupakan fokal infeksi, sehingga harus diangkat secara operasi : Tonsilektomi. Tonsila Faringea Merupakan tonsil tunggal yang terletak pada bagian superoposterior faring. Pada anak tonsil ini bisa mengalami peradangan & membesar, membentuk adenoid yang bisa menyumbat jalan nafas. Sedangkan pada dewasa mengalami atrofi. Susunan mikroskopis hampir sama dengan tonsila palatina, hanya bedanya : 1. Tonsila palatina lebih difus. 2. Permukaannya tidak membentuk kripte tetapi mempunyai lipatanlipatan. 3. Epitel yang melapisinya : kolumner psudokomplex bersilia dengan sel goblet. Tonsila Lingualis Terletak di bawah pangkal lidah. Mempunyai epitel skuamus komplex tanpa keratin dan ditemukan adanya kripte yang kadangkadang bercabang. Di antara kripte banyak limfonoduli yang mempunyai sentrum germinativum. Saluransaluran kelenjar mukous dari lidah akan bermuara ke dalam kripte. LIMFONODULUS / FOLIKEL LIMFOID Merupakan jaringan limfoid yang terdapat di jaringan ikat longgar dan tak berkapsul. Terdapat di jaringan di bawah epitel mukosa :

30 30 Saluran nafas bagian atas, Saluran cerna, Saluran kencing (traktus urinarius). Tersusun sebagai bulatan dengan penampang + 1 mm, bersifat sementara atau permanen. Terdiri atas limfosit yang tercat kuat dengan HE, di daerah sentrum germinativum tampak pucat & lebih padat (tempat aktif terutama bila ada radang). Sentrum germinativum merupakan tempat proliferasi limfosit B yang teraktifasi. Sedangkan limfosit T terdapat pada daerah tepinya. Contohnya banyak ditemukan di : kolon, appendiks dan ileum (Plaques Peyeri / Peyer s patches). Imunoglobulin yang dihasilkan terutama IgA yang akan dilepas sebagai siga, yang mempunyai aktivitas : antivirus/antibakteri antitoksin menurunkan daya lekat Ag pada mukosa. Organ ini merupakan bagian dari MALT (Mucosal Associated Lymphoid Tissues) yang merupakan pertahanan pertama terhadap benda asing (Ag) yang masuk melalui barier mukosa. SISTEM IMUN PADA MUKOSA Epitel mukosa merupakan barier tubuh dengan lingkungan luar, sehingga merupakan garis pertahanan pertama terhadap benda asing / antigen yang masuk melalui mukosa. Termasuk dalam MALT adalah : NALT : Nasal associated lymphoid tissues. BALT : Bronchial associated lymphoid tissues. GALT : Gut associated lymphoid tissues. Lymphoid tissues in urogenital tract. Jaringan limfoid disini tidak berkapsul, letaknya berhubungan langsung dengan epitel mukosa, serta tidak memiliki pembuluh limfe afferent. Komponen selulernya terdiri dari : Limfosit intraepitel (mayoritas sel T) Di lamina propria terdapat Limfosit (sel T, sel B & sel plasma), serta makrofag, eosinofil & mastosit. Folikel limfoid : di usus halus ( Peyer s patches), appendix, kolon, saluran nafas.

HISTOLOGI SISTEM LIMFATIS

HISTOLOGI SISTEM LIMFATIS Judul Mata Kuliah : Biomedik 1 (7 SKS) Standar Kompetensi : Area Kompetensi 5 : Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran Kompetensi Dasar : Menerapkan ilmu kedokteran dasar pada blok biomedik 1 Indikator : Mampu

Lebih terperinci

SISTEM LIMFOID. Organ Linfoid : Limfonodus, Limpa, dan Timus

SISTEM LIMFOID. Organ Linfoid : Limfonodus, Limpa, dan Timus SISTEM LIMFOID Sistem limfoid mengumpulkan kelebihan cairan interstisial ke dalam kapiler limfe, mengangkut lemak yang diserap dari usus halus, dan berespons secara imunologis terhadap benda asing yang

Lebih terperinci

Sistem vaskuler darah. Sistem Sistem sirkulasi: sirkulasi: Sistem vaskuler darah. System vaskuler limfe System vaskuler limfe. Sistem vaskuler darah

Sistem vaskuler darah. Sistem Sistem sirkulasi: sirkulasi: Sistem vaskuler darah. System vaskuler limfe System vaskuler limfe. Sistem vaskuler darah Sistem Sistem sirkulasi: sirkulasi: Sistem vaskuler darah Sistem vaskuler darah System vaskuler limfe System vaskuler limfe Sistem vaskuler darah Sistem vaskuler darah 1. Jantung : memompakan 1. Jantung

Lebih terperinci

Review Anatomi ANATOMI FISIOLOGI KARDIOVASKULER

Review Anatomi ANATOMI FISIOLOGI KARDIOVASKULER ANATOMI FISIOLOGI KARDIOVASKULER Kompilasi: Tonang Dwi Ardyanto Review Anatomi Jantung Berat 250 360 gr Jantung memiliki 2 pompa Ukuran, lokasi, lapisan pelindung, lapisan dinding, ruang, katup, & jalur

Lebih terperinci

BAB III SISTEM KARDIOVASKULER

BAB III SISTEM KARDIOVASKULER BAB III SISTEM KARDIOVASKULER Dalam bab ini dijelaskan struktur dan fungsi organisasi dinding; pengertian dan fungsi sistem pertukaran, sistim tekanan tinggi dan rendah; dan struktur dan fungsi jantung

Lebih terperinci

Sistem Peredaran Darah Manusia

Sistem Peredaran Darah Manusia Sistem Peredaran Darah Manusia Struktur Alat Peredaran Darah Pada Manusia Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu

Lebih terperinci

SYSTEMA LYMPHATICA. By ; dr. Evirosa Simanjuntak

SYSTEMA LYMPHATICA. By ; dr. Evirosa Simanjuntak SYSTEMA LYMPHATICA By ; dr. Evirosa Simanjuntak BATASAN Sistem yang tersusun oleh : Komponen seluler (limfosit T, B) APC (antigen presentating cell) sel plasma komponen non seluler (limfokin dan antibodi)

Lebih terperinci

Praktikum Histologi I Modul 2.3 Kardiovaskular Jantung dan Pembuluh Darah

Praktikum Histologi I Modul 2.3 Kardiovaskular Jantung dan Pembuluh Darah Praktikum Histologi I Modul 2.3 Kardiovaskular Jantung dan Pembuluh Darah Tujuan pembelajaran 1. Mahasiswa mampu mengetahui lapisan jantung pada atrium dan ventrikel 2. Mahasiswa mampu mengetahui struktur

Lebih terperinci

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH. Kuntarti, SKp

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH. Kuntarti, SKp FISIOLOGI PEMBULUH DARAH Kuntarti, SKp Overview Struktur & Fungsi Pembuluh Darah Menjamin keadekuatan suplay materi yg dibutuhkan jaringan tubuh, mendistribusikannya, & membuang zat sisa metabolisme Sebagai

Lebih terperinci

Sistem Kardiovaskuler COR (JANTUNG)

Sistem Kardiovaskuler COR (JANTUNG) Sistem Kardiovaskuler COR (JANTUNG) dr. Ch. Tri Nuryana, M.Kes Terdiri atas: Cor (jantung) sbg pemompa darah Vasa darah sbg jalur transpor Darah sbg medium transpor Fungsi: transpor nutrien & O2, ekskresi

Lebih terperinci

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA A. PENDAHULUAN Setiap makhluk hidup memerlukan oksigen dan zat makanan serta mengeluarkan zat sisa metabolisme. Berbagai proses metobolisme menghasilkan sampah(sisa) yang

Lebih terperinci

JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH JANTUNG

JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH JANTUNG JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH JANTUNG Jantung merupakan organ utama dalam system kardiovaskuler. Jantung dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan

Lebih terperinci

Oleh : Ikbal Gentar Alam

Oleh : Ikbal Gentar Alam Oleh : Ikbal Gentar Alam Embrio Ektoderm Mesoderm Endoderm Mesoderm membentuk mesenkim Mesenkim membentuk Jaringan-jaringan penyambung tubuh (jaringan ikat sejati, tulang rawan, tulang dan darah) Jaringan

Lebih terperinci

Jaringan adalah kumpulan dari selsel sejenis atau berlainan jenis termasuk matrik antar selnya yang mendukung fungsi organ atau sistem tertentu.

Jaringan adalah kumpulan dari selsel sejenis atau berlainan jenis termasuk matrik antar selnya yang mendukung fungsi organ atau sistem tertentu. Kelompok 2 : INDRIANA ARIYANTI (141810401016) MITA YUNI ADITIYA (161810401011) AYU DIAH ANGGRAINI (161810401014) NURIL NUZULIA (161810401021) FITRI AZHARI (161810401024) ANDINI KURNIA DEWI (161810401063)

Lebih terperinci

SYSTEMA CARDIOVASCULARE (Sistem Peredaran)

SYSTEMA CARDIOVASCULARE (Sistem Peredaran) SYSTEMA CARDIOVASCULARE (Sistem Peredaran) Fungsi Umum Sistem peredaran berfungsi untuk mengangkut udara pernafasan (O 2 dan CO 2 ), makanan yang telah diserap dan usus halus menuju bagian tubuh yang memerlukan,

Lebih terperinci

SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt

SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA. OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt SISTEM PEMBULUH DARAH MANUSIA OLEH: REZQI HANDAYANI, M.P.H., Apt ARTERI Membawa darah bersih (oksigen) kecuali arteri pulmonalis Mempunyai dinding yang tebal Mempunyai jaringan yang elastis Katup hanya

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIKUM HISTOLOGI II MODUL SISTEM RESPIRASI DAN IMUNOLOGI

PANDUAN PRAKTIKUM HISTOLOGI II MODUL SISTEM RESPIRASI DAN IMUNOLOGI PANDUAN PRAKTIKUM HISTOLOGI II MODUL SISTEM RESPIRASI DAN IMUNOLOGI Sasaran Pembelajaran Terminal Praktikum Histologi adalah: Mahasiswa Kedokteran semester III PSPD Universitas Abdurrab bila dihadapkan

Lebih terperinci

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. JARINGAN HEWAN Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. A. JARINGAN EPITEL Jaringan epitel merupakan jaringan penutup yang melapisi

Lebih terperinci

SISTEM CARDIOVASCULAR

SISTEM CARDIOVASCULAR SISTEM CARDIOVASCULAR Forewords Jantung (bahasa Latin, cor) adalah sebuah rongga, rongga, organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti

Lebih terperinci

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. Struktur Alat Peredaran Darah Pada Manusia Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri. 1. Jantung Jantung mempunyai

Lebih terperinci

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS SISTEM PEREDARAN DARAH DAN KARDIOVASKULAS ALAT PEREDARAN DARAH JANTUNG PEMBULUH DARAH KAPILER DARAH JANTUNG JANTUNG ATAU HEART MERUPAKAN SALAH SATU ORGAN YANG PENTING DALAM KELANGSUNGAN HIDUP KITA. TELAH

Lebih terperinci

BAB I ORGANISASI ORGAN

BAB I ORGANISASI ORGAN BAB I ORGANISASI ORGAN Dalam bab ini akan dibahas struktur histologis dan fungsi dari parenkima dan stroma, organisasi organ tubuler, organisasi organ padat dan membran sebagai organ simplek. Semua organ

Lebih terperinci

JANTUNG dan PEREDARAN DARAH. Dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO

JANTUNG dan PEREDARAN DARAH. Dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO JANTUNG dan PEREDARAN DARAH Dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO Jantung merupakan organ utama dalam system kardiovaskuler. Jantung dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan

Lebih terperinci

Cara Kerja Fungsi Anatomi Fisiologi Jantung Manusia

Cara Kerja Fungsi Anatomi Fisiologi Jantung Manusia Cara Kerja Fungsi Anatomi Fisiologi Jantung Manusia Editor : Jeanita Suci Indah Sari G1CO15010 PROGRAM STUDI DIV ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

Lebih terperinci

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH DAN PENGATURAN TEKANAN DARAH

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH DAN PENGATURAN TEKANAN DARAH FISIOLOGI PEMBULUH DARAH DAN PENGATURAN TEKANAN DARAH ARTERI Membawa darah dari jantung ke seluruh jaringan tubuh Katup (-) Arteriol : arteri terkecil Anastomosis : persatuan cabang cabang arteri END ARTERI

Lebih terperinci

SISTEM IMUN (SISTEM PERTAHANAN TUBUH)

SISTEM IMUN (SISTEM PERTAHANAN TUBUH) SISTEM IMUN (SISTEM PERTAHANAN TUBUH) FUNGSI SISTEM IMUN: Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan

Lebih terperinci

SISTEM SIRKULASI MANUSIA

SISTEM SIRKULASI MANUSIA SISTEM SIRKULASI MANUSIA by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta 1 2 Sistem Sirkulasi Manusia Sistem Peredaran Darah, fungsi: Mensuplai O 2 dan sari makanan dari sistem pencernaan ke seluruh jaringan

Lebih terperinci

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009 BAB IV Darah Darah berfungsi sebagai : 1. Alat transport O 2 dari paruparu diangkut keseluruh tubuh. CO 2 diangkut dari seluruh tubuh ke paruparu. Sari makanan diangkut dari jonjot usus ke seluruh jaringan

Lebih terperinci

CATATAN SINGKAT IMUNOLOGI

CATATAN SINGKAT IMUNOLOGI CATATAN SINGKAT IMUNOLOGI rina_susilowati@ugm.ac.id Apakah imunologi itu? Imunologi adalah ilmu yang mempelajari sistem imun. Sistem imun dipunyai oleh berbagai organisme, namun pada tulisan ini sistem

Lebih terperinci

MENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS

MENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS MENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS KD 3.8. Menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda

Lebih terperinci

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh. Alat transportasi

Lebih terperinci

STRUKTUR & PERKEMBANGAN HEWAN. Achmad Farajallah

STRUKTUR & PERKEMBANGAN HEWAN. Achmad Farajallah STRUKTUR & PERKEMBANGAN HEWAN Achmad Farajallah Sistem Sirkulasi: mode umum Sistem transportasi internal akibat ukuran & strukturnya menempatkan sel-sel tubuh berada jauh dari lingkungan luar sistem yang

Lebih terperinci

Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam Sistem Peredaran Darah SEKOLAH DASAR TETUM BUNAYA Kelas Yupiter Nama Pengajar: Kak Winni Ilmu Pengetahuan Alam Sistem Peredaran Darah A. Bagian-Bagian Darah Terdiri atas apakah darah

Lebih terperinci

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel

ORGANISASI KEHIDUPAN. Sel ORGANISASI KEHIDUPAN Sel Sel adalah unit terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sangat kecil untuk melihat harus dibantu dengan mikroskop. Kata sel berasal dari bahasa latin cellulae, yang berarti bilik kecil.

Lebih terperinci

A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem difusi Sistem peredaran darah terbuka Sistem peredaran darah tertutup 2. Porifera

A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem difusi Sistem peredaran darah terbuka Sistem peredaran darah tertutup 2. Porifera A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem sirkulasi pada hewan dibedakan menjadi 3, yaitu : Sistem difusi : terjadi pada avertebrata rendah seperti paramecium, amoeba maupun hydra belum mempunyai sistem sirkulasi

Lebih terperinci

PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS.

PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS. PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS. Praktikum IDK 1 dan Biologi, 2009 Tuti Nuraini, SKp., M.Biomed. 1 TUJUAN Mengetahui asal sel-sel

Lebih terperinci

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA Organ Sistem Peredaran darah: darah, jantung, dan pembuluh. 1. Darah, tersusun atas: a. Sel-sel darah: 1) Sel darah merah (eritrosit) 2) Sel darah putih (leukosit) 3)

Lebih terperinci

Sistem Imun. Leukosit mrpkn sel imun utama (disamping sel plasma, 3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal

Sistem Imun. Leukosit mrpkn sel imun utama (disamping sel plasma, 3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal Kuntarti, SKp Sistem Imun Fungsi: 1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit; menghancurkan & menghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor)

Lebih terperinci

Jaringan Hewan. Compiled by Hari Prasetyo

Jaringan Hewan. Compiled by Hari Prasetyo Jaringan Hewan Compiled by Hari Prasetyo Tingkatan Organisasi Kehidupan SEL JARINGAN ORGAN SISTEM ORGAN ORGANISME Definisi Jaringan Kumpulan sel sejenis yang memiliki struktur dan fungsi yang sama untuk

Lebih terperinci

ANATOMI JANTUNG MANUSIA

ANATOMI JANTUNG MANUSIA ANATOMI JANTUNG MANUSIA Sistem kardiovaskuler merupakan sistem yang memberi fasilitas proses pengangkutan berbagai substansi dari, dan ke sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak yang disebut

Lebih terperinci

SISTEM SIRKULASI MANUSIA

SISTEM SIRKULASI MANUSIA SISTEM SIRKULASI MANUSIA by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta Sistem Sirkulasi Manusia Sistem Peredaran Darah, fungsi: Mensuplai O2 dan sari makanan dari sistem pencernaan ke seluruh jaringan

Lebih terperinci

PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN

PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN BAHAN MAKANAN (MOLEKUL ORGANIK) Lingkungan eksternal Hewan KONSUMSI MAKANAN PROSES PENCERNAAN PROSES PENYERAPAN PANAS energi yg hilang dalam feses MOLEKUL NUTRIEN (dalam

Lebih terperinci

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci

Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci Modul Praktikum Biologi Hewan Ternak 2017 6 Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci Petunjuk Umum Praktikum - Pada praktikum ini digunakan alat-alat bedah dan benda-benda bersudut tajam. Harap berhati-hati

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALATIHAN SOAL 1. Penyakit keturunan di mana penderitanya mengalami gangguan dalam pembekuan darah disebut... Leukopeni Leukositosis Anemia Hemofilia

Lebih terperinci

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan pengertian dan fungsi jaringan embrional 2. Menjelaskan ciri dan fungsi jaringan epitelium 3. Menjelaskan ciri dan fungsi jaringanjaringan

Lebih terperinci

HISTOLOGI URINARIA dr d.. K a K r a ti t k i a a R at a n t a n a P e P r e ti t w i i

HISTOLOGI URINARIA dr d.. K a K r a ti t k i a a R at a n t a n a P e P r e ti t w i i HISTOLOGI URINARIA dr. Kartika Ratna Pertiwi 132319831 SISTEM URINARIA Sistem urinaria terdiri atas - Sepasang ginjal, - Sepasang ureter - Kandung kemih - Uretra Terdapat pula - Sepasang arteri renalis

Lebih terperinci

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN

JARINGAN DASAR HEWAN. Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN JARINGAN DASAR HEWAN Tujuan : Mengenal tipe-tipe jaringan dasar yang ditemukan pada hewan. PENDAHULUAN Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi

Lebih terperinci

biologi SET 12 TUBUH MANUSIA 1 (SISTEM PEREDARAN DARAH) DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

biologi SET 12 TUBUH MANUSIA 1 (SISTEM PEREDARAN DARAH) DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA 12 MATERI DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL biologi SET 12 TUBUH MANUSIA 1 (SISTEM PEREDARAN DARAH) A. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA a. Fungsi Darah 1. Aat pengangkut (transportasi):

Lebih terperinci

STRUKTUR JANTUNG RUANG JANTUNG KATUP JANTUNG tiga katup trikuspidalis dua katup bikuspidalis katup mitral Katup pulmonal Katup aorta Arteri Koroner

STRUKTUR JANTUNG RUANG JANTUNG KATUP JANTUNG tiga katup trikuspidalis dua katup bikuspidalis katup mitral Katup pulmonal Katup aorta Arteri Koroner Pengertian Kardiovaskuler Sistem Kardiovaskuler yaitu sistem peredaran darah di dalam tubuh. Sistem Kardiovaskuler terdiri dari darah,jantung dan pembuluh darah. Jantung terletak di dalam mediastinum di

Lebih terperinci

(SYSTEMA LYMPHOPOIETICA)

(SYSTEMA LYMPHOPOIETICA) Pharmacist edition (SYSTEMA LYMPHOPOIETICA) dr. Indriati Dwi Rahayu,M.Kes Lab.Anatomi-Histologi FKUB FUNGSI SISTEM LIMFATIK ----------------------- ----------------------- ----------------------- SISTEM

Lebih terperinci

FISIOLOGI SISTEM PERTAHANAN TUBUH. TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed

FISIOLOGI SISTEM PERTAHANAN TUBUH. TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed FISIOLOGI SISTEM PERTAHANAN TUBUH TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed 1 PENDAHULUAN Sistem imun melindungi tubuh dari sel asing & abnormal dan membersihkan debris sel. Bakteri dan virus patogenik adalah sasaran

Lebih terperinci

sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia

sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia Author : Chaidar Warianto Publish : 31-05-2011 21:35:25 Pendahuluan Di dalam tubuh manusia, darah mengalir keseluruh bagian (organ-organ) tubuh secara terusmenerus

Lebih terperinci

SISTEM SIRKULASI OLEH : DRS. DJOKO IRAWANTO

SISTEM SIRKULASI OLEH : DRS. DJOKO IRAWANTO SISTEM SIRKULASI OLEH : DRS. DJOKO IRAWANTO SISTEM SIRKULASI 1. Darah 2. Alat Peredaran Darah 3. Proses Peredaran Darah 4. Peredaran Darah Hewan 5. Kelainan Dan Penyakit 1. DARAH Cairan yang berwarna merah

Lebih terperinci

TUTORIAL 2 SISTEM TUBUH 2. Sistem Respirasi Manusia

TUTORIAL 2 SISTEM TUBUH 2. Sistem Respirasi Manusia TUTORIAL 2 SISTEM TUBUH 2 Sistem Respirasi Manusia Sistem Respirasi Manusia Isilah bernapas, seringkali diarikan dengan respirasi, walaupun secara hariah sebenarnya kedua isilah tersebut berbeda. Pernapasan

Lebih terperinci

Kompetensi SISTEM SIRKULASI. Memahami mekanisme kerja sistem sirkulasi dan fungsinya

Kompetensi SISTEM SIRKULASI. Memahami mekanisme kerja sistem sirkulasi dan fungsinya SISTEM SIRKULASI Kompetensi Memahami mekanisme kerja sistem sirkulasi dan fungsinya Suatu sistem yang memungkinkan pengangkutan berbagai bahan dari satu tempat ke tempat lain di dalam tubuh organisme Sistem

Lebih terperinci

5 Sistem. Peredaran Darah. Bab. Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat suatu sistem yang berfungsi untuk mengedarkan makanan dan O 2

5 Sistem. Peredaran Darah. Bab. Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat suatu sistem yang berfungsi untuk mengedarkan makanan dan O 2 Bab 5 Sistem Peredaran Darah Sumber: Encarta 2005 Arteri Vena Gambar 5.1 Sistem peredaran darah pada manusia Peta Konsep Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat suatu sistem yang berfungsi untuk mengedarkan

Lebih terperinci

Selama berabad-abad orang mengetahui bahwa penyakit-penyakit tertentu tidak pernah menyerang orang yang sama dua kali. Orang yang sembuh dari

Selama berabad-abad orang mengetahui bahwa penyakit-penyakit tertentu tidak pernah menyerang orang yang sama dua kali. Orang yang sembuh dari Selama berabad-abad orang mengetahui bahwa penyakit-penyakit tertentu tidak pernah menyerang orang yang sama dua kali. Orang yang sembuh dari serangan epidemi cacar dapat menangani para penderita dengan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Perubahan histopatologi pada timus

HASIL DAN PEMBAHASAN Perubahan histopatologi pada timus 13 HASIL DAN PEMBAHASAN Perubahan histopatologi pada timus Jaringan limfoid sangat berperan penting untuk pertahanan terhadap mikroorganisme. Ayam broiler memiliki jaringan limfoid primer (timus dan bursa

Lebih terperinci

A. KOMPONEN DARAH SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

A. KOMPONEN DARAH SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA Peredaran darah pada manusia dilakukan oleh sel darah dan melalui pembuluh darah. Oleh karena itu disebut peredaran darah tertutup. Peredaran darah berlangsung secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. struktur parenkhim masih normal. Corpusculum renalis malpighi disusun oleh komponen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. struktur parenkhim masih normal. Corpusculum renalis malpighi disusun oleh komponen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Perubahan pada Parenkhim Ginjal 4.1.1 Perubahan pada Copusculum Malphigi Ginjal Gambaran kualitatif corpusculum malphigi ginjal pada kelompok tikus normal tanpa

Lebih terperinci

Struktur bagian dalam ginjal

Struktur bagian dalam ginjal Sitem perkemihan Sistem perkemihan Terdiri atas: dua ginjal, dua ureter, vesika urinaria dan uretra Fungsi ginjal pembentukan urine Yang lain berfungsi sebagai pembuangan urine Fungsi lain ginjal: Pengaturan

Lebih terperinci

TEORI SISTEM IMUN - SMA KELAS XI SISTEM IMUN PENDAHULUAN

TEORI SISTEM IMUN - SMA KELAS XI SISTEM IMUN PENDAHULUAN TEORI SISTEM IMUN - SMA KELAS XI SISTEM IMUN PENDAHULUAN Sistem Imun merupakan semua mekanisme pertahanan yang dapat dimobilisasi oleh tubuh untuk memerangi berbagai ancaman invasi asing. Kulit merupakan

Lebih terperinci

Tujuan Pembelajaran. 1. Dapat menjelaskan 3 komponen penyusun sistem peredaran darah pada manusia.

Tujuan Pembelajaran. 1. Dapat menjelaskan 3 komponen penyusun sistem peredaran darah pada manusia. Tujuan Pembelajaran 1. Dapat menjelaskan 3 komponen penyusun sistem peredaran darah pada manusia. 2. Dapat menjelaskan fungsi jantung dalam sistem peredaran darah. 3. Dapat menjelaskan fungsi pembuluh

Lebih terperinci

Penuntun praktikum histologi cell and genetics

Penuntun praktikum histologi cell and genetics Penuntun praktikum histologi cell and genetics Pada praktikum ini Saudara akan melihat sajian Histologi di bawah mikroskop. Pada mikroskop ada 2 macam lensa, okuler dan objektif. Lensa okuler terletak

Lebih terperinci

Jaringan pada Tumbuhan

Jaringan pada Tumbuhan JARINGAN TUMBUHAN Jaringan pada Tumbuhan Tunas apikal terdiri dari meristem apikal Kambium vaskuler Kambium (meristem lateral) Meristem yang akan membentuk akar lateral Akar lateral Meristem apikal akar

Lebih terperinci

EMBRYOLOGI CARDIOVASKULER DEPARTEMEN ANATOMI

EMBRYOLOGI CARDIOVASKULER DEPARTEMEN ANATOMI EMBRYOLOGI CARDIOVASKULER DEPARTEMEN ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN USU SUB TOPIK Pembentukan tube (saluran) jantung Pembentukan loop (simpul) jantung: Truncus arteriosus, Bulbus/conus cordis Ventricle, atrium,

Lebih terperinci

Sistem Tubuh Manusia

Sistem Tubuh Manusia Sistem Tubuh Manusia 1. Sistem Skelet Terdiri dari tulang-tulang terpisah yang akan membentuk rangka tubuh Jenis tulang : tulang panjang (contoh : tulang femur), tulang pendek (contoh : tulang pergelangan

Lebih terperinci

Mekanisme Pertahanan Tubuh. Kelompok 7 Rismauzy Marwan Imas Ajeung P Andreas P Girsang

Mekanisme Pertahanan Tubuh. Kelompok 7 Rismauzy Marwan Imas Ajeung P Andreas P Girsang Mekanisme Pertahanan Tubuh Kelompok 7 Rismauzy Marwan Imas Ajeung P Andreas P Girsang Imunitas atau kekebalan adalah sistem mekanisme pada organisme yang melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar

Lebih terperinci

SYSTEM PEREDARAN DARAH DARAH JANTUNG DAN ANATOMI PEMBULUH DARAH SIRKULASI DARAH

SYSTEM PEREDARAN DARAH DARAH JANTUNG DAN ANATOMI PEMBULUH DARAH SIRKULASI DARAH SYSTEM PEREDARAN DARAH DARAH JANTUNG DAN ANATOMI PEMBULUH DARAH SIRKULASI DARAH DARAH Suatu jaringan tubuh cair yang terdapat dalam pembuluh darah dan warnanya merah. Merah O2 dan CO2. Volume Darah -

Lebih terperinci

SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI

SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI SISTEM SARAF SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI 1. SEL SARAF SENSORIK. 2. SEL SARAF MOTORIK. 3. SEL SARAF INTERMEDIET/ASOSIASI. Sel Saraf Sensorik Menghantarkan impuls (pesan) dari reseptor ke sistem

Lebih terperinci

INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan

INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan INDIKTOR 14: Menjelaskan sifat, ciri-ciri, dan fungsi jaringan pada tumbuhan dan hewan 1. Jaringan Tumbuhan a. Jaringan Meristem (Embrional) Kumpulan sel muda yang terus membelah menghasilkan jaringan

Lebih terperinci

SISTEM SIRKULASI JANTUNG, PEMBULUH ARTERI, VENA, KAPILER. ial_fibrillation.html

SISTEM SIRKULASI JANTUNG, PEMBULUH ARTERI, VENA, KAPILER.  ial_fibrillation.html SISTEM SIRKULASI JANTUNG, PEMBULUH ARTERI, VENA, KAPILER http://www.daviddarling.info/encyclopedia/a/atr ial_fibrillation.html SISTEM PEREDARAN TERTUTUP Darah selalu berada dalam pembuluh darah Jantung

Lebih terperinci

SISTEM SIRKULASI. Alat-alat peredaran darah pada manusia. Pembuluh darah. Ada tiga jenis pembuluh darah yaitu:

SISTEM SIRKULASI. Alat-alat peredaran darah pada manusia. Pembuluh darah. Ada tiga jenis pembuluh darah yaitu: SISTEM SIRKULASI 1. Pengertian dan Fungsi Sistem Peredaran Darah. Sistem Peredaran Darah adalah suatu sistem yang berhubungan dengan pergerakan darah di dalam pembuluh darah dan perpindahann darah dari

Lebih terperinci

SISTEM KARDIOVASKULER

SISTEM KARDIOVASKULER SISTEM KARDIOVASKULER Sistem sirkulasi terdiri dari atas sistem kardiovaskuler dan limfe. Sistem karidovakuler terdiri dari struktur-struktur sebagai berikut: 1. Jantung, yang berfungsi untuk memompa darah.

Lebih terperinci

5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea

5. Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang dinamakan... a. pleura b. bronkus c. alveolus d. trakea 1. Terjadinya inspirasi pada proses pernapasan manusia adalah karena diafragma.... a. melengkung, tulang rusuk dan dada terangkat b. melengkung, tulang rusuk dan dada turun c. mendatar, tulang rusuk dan

Lebih terperinci

Karakteristik Organisme Hidup. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Tema-tema dalam Mempelajari Kehidupan. Organisasi Biologi

Karakteristik Organisme Hidup. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Tema-tema dalam Mempelajari Kehidupan. Organisasi Biologi UNSYIAH Universitas Syiah Kuala Pengantar Biologi MPA-107, 3 (2-1) Kuliah 10 STRUKTUR & PERKEMBANGAN: HEWAN Tim Pengantar Biologi Jurusan Biologi FMIPA Unsyiah Keanekaragaman hewan dengan berbagai modifikasi

Lebih terperinci

Potongan horisontal thorax Sumber: Faller, A., M. Schünke, et al. (2004)

Potongan horisontal thorax Sumber: Faller, A., M. Schünke, et al. (2004) KARDIOVASKULER Sistem kardiovaskuler merupakan sistem penting dalam mendukung kehidupan sel, kehidupan individu makhluk hidup. Sistem ini merupakan salah satu dari dua sistem sirkulasi cairan dalam tubuh,

Lebih terperinci

Cairan intraseluler terdapat di dalam sel cairan sitoplasma dan nukleus; cairan interstitial atau cairan ekstraseluler cairan diantara sel-sel /

Cairan intraseluler terdapat di dalam sel cairan sitoplasma dan nukleus; cairan interstitial atau cairan ekstraseluler cairan diantara sel-sel / TRANSFORTASI ZAT Transfortasi zat di dalam sel terjadi terutama dengan cara difusi, seperti pada protozoa, porifera dan coelenterata. Pada hewan lebih tinggi tingkatannya, mempunyai sistem sirkulatori

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER Tujuan Pembelajaran Menjelaskan anatomi dan fungsi struktur jantung : Lapisan jantung, atrium, ventrikel, katup semilunar, dan katup atrioventrikular Menjelaskan

Lebih terperinci

Jaringan syaraf. Jaringan syaraf = Jaringan komunikasi. Mengubah rangsang menjadi impuls. Memberikan jawaban terhadap rangsang

Jaringan syaraf. Jaringan syaraf = Jaringan komunikasi. Mengubah rangsang menjadi impuls. Memberikan jawaban terhadap rangsang Jaringan syaraf Jaringan syaraf = Jaringan komunikasi Menerima rangsang Mengubah rangsang menjadi impuls Meneruskan impuls ke saraf pusat Memberikan jawaban terhadap rangsang Sel syaraf punya tonjolan

Lebih terperinci

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar.

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar. Pengertian Sistem saraf adalah sistem yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan aktivitas tubuh kita seperti berjalan, menggerakkan tangan, mengunyah makanan dan lainnya. Sistem Saraf tersusun dari

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.1

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.1 SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 6. SISTEM TRANSPORTASI PADA MANUSIALatihan Soal 6.1 1. Bentuknya bulat pipih, berumur 120 hari, tidak berinti dan cekung bagian. Hal tersebut adalah ciri-ciri... leukosit trombosit

Lebih terperinci

Sistem Sirkulasi BIO 2 A. PENDAHULUAN B. SISTEM PEREDARAN DARAH C. DARAH SISTEM SIRKULASI. materi78.co.nr

Sistem Sirkulasi BIO 2 A. PENDAHULUAN B. SISTEM PEREDARAN DARAH C. DARAH SISTEM SIRKULASI. materi78.co.nr Sistem Sirkulasi A. PENDAHULUAN Sistem sirkulasi adalah sistem yang bertindak sebagai transportasi berbagai zat yang masuk dan keluar dalam tubuh. Sistem sirkulasi pada manusia berupa sistem peredaran

Lebih terperinci

ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit

ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit ANATOMI KULIT Gambar 1. Anatomi Kulit Posisi Melintang Gambar 2. Gambar Penampang Kulit FISIOLOGI KULIT Kulit menutupi dan melindungi permukaan tubuh, serta bersambung dengan selaput lendir yang melapisi

Lebih terperinci

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Conducted by: Jusuf R. Sofjan,dr,MARS 2/17/2016 1 Tubuh manusia mempunyai kemampuan untuk melawan

Lebih terperinci

Jaringan Hewan A. Jenis jaringan Hewan

Jaringan Hewan A. Jenis jaringan Hewan Jaringan Hewan A. Jenis jaringan Hewan I. Jaringan epitel : jaringan yang berfungsi melapisi / melindungi sel-sel lainnya serta membantu dalam mensekresikan zat. 1. Ciri : a. Sel-selnya rapat b. Tidak

Lebih terperinci

Susunan dan Fungsi Sistem Peredaran Darah

Susunan dan Fungsi Sistem Peredaran Darah B Kata-kata IPA Plasma Sel darah merah Hemoglobin Keping darah Sel darah putih Sistem sirkulasi Ventrikel arteri Atrium Vena Klep Aorta Vena cava Arteri pulmonalis Vena pulmonalis Sirkulasi pulmonalis

Lebih terperinci

PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS

PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS Bab 4 Sumber: Biology, 1999 Sel-sel darah merah pada pembuluh darah. Sistem Peredaran Darah pada Manusia Hasil yang harus Anda capai:

Lebih terperinci

BAB I SISTEM TRANSPORTASI. A. Sistem Transportasi Pada Manusia Transportasi adalah proses pengambilan dan pengedaran zat-zat dalam tubuh mahluk hidup.

BAB I SISTEM TRANSPORTASI. A. Sistem Transportasi Pada Manusia Transportasi adalah proses pengambilan dan pengedaran zat-zat dalam tubuh mahluk hidup. BAB I SISTEM TRANSPORTASI A. Sistem Transportasi Pada Manusia Transportasi adalah proses pengambilan dan pengedaran zat-zat dalam tubuh mahluk hidup. A. Darah system transportasi pada manusia diselenggarakan

Lebih terperinci

ALAT PERNAFASAN DIBAGI MENJADI 2, YAITU:

ALAT PERNAFASAN DIBAGI MENJADI 2, YAITU: RESPIRATORY SYSTEM histology ALAT PERNAFASAN DIBAGI MENJADI 2, YAITU: Pars Conductoria: Memasukkan udara dari luar menuju komponen yang dapat meneruskan O 2 menuju aliran darah, dan juga sebaliknya. Pars

Lebih terperinci

ICHTIOLOGY (BIO327) Sistem Peredaran Darah

ICHTIOLOGY (BIO327) Sistem Peredaran Darah ICHTIOLOGY (BIO327) Sistem Peredaran Darah PENDAHULUAN Seperti pada golongan vertebrata lainnya, ikan mempunyai sistem peredaran darah tertutup, artinya darah tidak pernah keluar dari pembulunya, jadi

Lebih terperinci

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ

Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ Konsep Sel, Jaringan, Organ dan Sistem Organ STRUKTUR TUBUH MANUSIA SEL (UNSUR DASAR JARINGAN TUBUH YANG TERDIRI ATAS INTI SEL/ NUCLEUS DAN PROTOPLASMA) JARINGAN (KUMPULAN SEL KHUSUS DENGAN BENTUK & FUNGSI

Lebih terperinci

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UGM 1996 DIPAKAI UNTUK KALANGAN SENDIRI

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UGM 1996 DIPAKAI UNTUK KALANGAN SENDIRI ANATOMI II FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UGM 1996 DIPAKAI UNTUK KALANGAN SENDIRI Dilarang mengutip tanpa izin PRAKATA Diktat ini disusun bersumberkan dari buku-buku yang dipakai untuk perkuliahan di Jurusan

Lebih terperinci

Keanekaragaman Organisme Kehidupan

Keanekaragaman Organisme Kehidupan Keanekaragaman Organisme Kehidupan Salah satu ciri makhluk hidup adalah tubuhnya tersusun atas sel. Sel merupakan satuan atau unit terkecil dari makhluk hidup, seperti pencernaan makanan, bernafas, ekskresi,

Lebih terperinci

Sistem Peredaran Darah:

Sistem Peredaran Darah: SISTEM PEREDARAN DARAH Sistem Peredaran Darah: Adalah salah satu sistem yang penting di dalam tubuh badan. Sistem ini mengedarkan darah bermula dari jantung ke seluruh badan dan masuk ke jantung semula.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Penurunan jumlah ookista dalam feses merupakan salah satu indikator bahwa zat yang diberikan dapat berfungsi sebagai koksidiostat. Rataan jumlah ookista pada feses ayam berdasarkan

Lebih terperinci

Gambar 1 urutan tingkat perkembangan divertikulum pernapasan dan esophagus melalui penyekatan usus sederhana depan

Gambar 1 urutan tingkat perkembangan divertikulum pernapasan dan esophagus melalui penyekatan usus sederhana depan EMBRIOLOGI ESOFAGUS Rongga mulut, faring, dan esophagus berasal dari foregut embrionik. Ketika mudigah berusia kurang lebih 4 minggu, sebuah divertikulum respiratorium (tunas paru) Nampak di dinding ventral

Lebih terperinci

DASAR-DASAR IMUNOBIOLOGI

DASAR-DASAR IMUNOBIOLOGI DASAR-DASAR IMUNOBIOLOGI OLEH: TUTI NURAINI, SKp, M.Biomed. DASAR KEPERAWATAN DAN KEPERAWATAN DASAR PENDAHULUAN Asal kata bahasa latin: immunis: bebas dari beban kerja/ pajak, logos: ilmu Tahap perkembangan

Lebih terperinci

Yani Mulyani, M.Si, Apt STFB

Yani Mulyani, M.Si, Apt STFB Yani Mulyani, M.Si, Apt STFB Kegiatan menginhalasi dan mengekshalasi udara dengan tujuan mempertukarkan oksigen dengan CO2 = bernafas/ventilasi Proses metabolisme selular dimana O2 dihirup, bahan2 dioksidasi,

Lebih terperinci